makalah studi tata rias

12
Sri Repsa Khanifati - 5535109077 Universitas Negeri Jakarta Pendidikan Tata Rias DERMATITIS

Upload: andhi-raharjo

Post on 07-Aug-2015

656 views

Category:

Documents


37 download

DESCRIPTION

Mengenai penyakit kulit dermatitis

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Studi Tata Rias

Sri Repsa Khanifati - 5535109077Universitas Negeri JakartaPendidikan Tata Rias

DERMATITIS

Page 2: Makalah Studi Tata Rias

KATA PENGANTAR

Kulit, khususnya bagi kaum wanita merupakan perhiasan paling alami yang dimiliki. Namun, apa jadinya jika alergi kulit menyerang “perhiasan alami” tersebut? Rasa tidak nyaman serta tidak percaya diri tentu sudah pasti akan mengancam. Alergi kulit pun kemudian menjadi sebuah alergi yang menyebalkan. Terutama jika alergi kulit terjadi pada kulit seputar wajah.

Kulit wajah memang dirasa sebagai pancaran kecantikan seorang wanita yang paling bisa dilihat secara langsung. Tidak heran jika wanita merasa kesal ketika alergi kulit menyerang bagian wajahnya. Alergi kulit yang menyerang kulit wajah biasanya akan menyebabkan kulit wajah menjadi merah.

Alergi kulit merupakan masalah kulit yang cukup banyak menyerang manusia. Berbeda dengan penyakit kulit lainnya, alergi kulit cenderung tergolong sebagai masalah kulit kambuhan. Jika tidak bisa menjaganya dengan baik, kulit kita bisa terserang alergi dan itu pasti sangat menjengkelkan.

Kulit merupakan salah satu bagian dalam tubuh manusia yang ekstra sensitif. Fungsi dari kulit sebagai pelindung organ tubuh manusia menjadikan kulit sebagai salah satu bagian tubuh yang harus dirawat dengan cukup ekstra. Jika tidak bisa jadi hal itu juga akan mengganggu kesehatan organ tubuh manusia yang lain.

Alergi kulit bisa datang karena faktor lingkungan ataupun dari dalam diri manusianya itu sendiri. Faktor terbesar datang dari diri manusia itu sendiri, seperti tidak bisa menjaga pola makan dengan baik. Contohnya seseorang yang terserang alergi kulit akibat mengonsumsi udang. Hal tersebut nyatanya memang tidak dilebih-lebihkan. Faktanya, udang memang mengandung zat yang dapat menyebabkan alergi pada orang-orang tertentu.

Alergi merupakan reaksi yang dilakukan oleh tubuh karena adanya benda asing yang masuk ke dalam tubuh. Biasanya, jika ada benda asing yang masuk ke dalam tubuh, sistem kekebalan tubuh mulai bekerja. Jika sudah demikian, alergi kulit tidak dapat dihindari.

Tentu saja makalah ini jauh dari lengkap apalagi sempurna tetapi paling tidak penyusunan makalah ini dapat memberikan wawasan mengenai klasifikasi dermatitis atopi dan dermatitis kontak alergika

Penyusun

Jakarta, November 2011

Hal | 1

Page 3: Makalah Studi Tata Rias

DERMATITIS

Mengenal Alergi Kulit

Ada berbagai macam alergi yang harus kita kenal, salah satunya adalah alergi kulit. Alergi kulit atau yang biasa dikenal juga sebagai radang kulit atau eksema dermatitis merupakan reaksi alergi yang terjadi di bagian kulit berupa gatal atau ruam. Alergi kulit, umumnya, terjadi akibat infeksi bakteri.

Biasanya, penyakit ini tidak menular, namun dapat diturunkan kepada anggota keluarga. Penyebab alergi atau yang biasa disebut alergen bisa bermacam-macam, misalnya makanan, obat, debu, cuaca, kosmetik, detergen, sabun mandi, kain atau pakaian, dan bulu binatang.

Penjabaran masing-masing alergi sebagai berikut :

I. DERMATITIS ATOPIK

Dermatitis atopik adalah jenis dermatitis yang sangat umum, sering kronis (jangka panjang) dan dikenal sebagai penyakit kulit yang mempengaruhi persentase besar penduduk dunia. Dermatitis atopic dikenal juga dengan eksim atau dermatitis atopi. Paling sering mungkin dianggap sebagai jenis alergi kulit (dermatitis alergi) atau sensitivitas. Ada keturunan yang dikenal komponen penyakit, dan ini terlihat lebih di beberapa keluarga. Gejala khas dari penyakit ini termasuk ruam kulit dan gatal-gatal.

Kata "dermatitis" berarti peradangan pada kulit, sedangkan "atopik" mengacu pada penyakit yang turun temurun, cenderung berjalan dalam keluarga, dan sering terjadi bersama-sama. Pada dermatitis atopik (eksim), kulit menjadi sangat gatal dan meradang, menyebabkan kemerahan, bengkak, retak, dan sebagainya. Kulit kering adalah keluhan yang sangat umum dan merupakan penyebab yang mendasari beberapa gejala ruam khas.

Bersamaan dengan dermatitis kontak, dermatitis atopik adalah jenis dermatitis yang paling umum diantara semua jenis dermatitis.

Dermatitis Atopik Jika Terjadi Pada Anak

Meskipun dermatitis atopik (dermatitis atopi) dapat terjadi pada usia apapun, namun paling sering dermatitis atopik mempengaruhi bayi dan anak kecil. Dalam beberapa kasus, mungkin bertahan sampai dewasa atau muncul di kemudian hari. Sejumlah besar pasien cenderung memiliki program jangka panjang untuk penyakit yang menyebabkan gejala ruam khas ini. Dalam kebanyakan kasus, terdapat periode dimana waktu penyakit ini menjadi lebih buruk, eksaserbasi yang diikuti dengan periode ketika kulit memperbaiki atau membersihkan seluruhnya disebut remisi. Banyak anak dengan dermatitis atopik menjadi permanen dari penyakit ketika mereka semakin tua, meskipun kulit mereka mungkin tetap agak kering dan mudah teriritasi.

Hal | 2

Page 4: Makalah Studi Tata Rias

Beberapa faktor yang dapat memicu atau memperburuk dermatitis atopik atau eksim, termasuk kulit kering, alergi musiman, paparan sabun yang keras dan deterjen, produk kulit baru atau krim, serta cuaca dingin. Faktor lingkungan dapat mengaktifkan gejala dermatitis atopik pada setiap saat dalam kehidupan individu yang telah mewarisi sifat penyakit atopik /eksim. Untuk mendiagnosis penyakit dermatitis mulai dari dermatitis atopik, dermatitis kontak, dermatitis seboroik, dermatitis venenata, hingga dermatitis numularis diperlukan pemeriksaan oleh pekerja medis yang ahli.

PENYEBABPenderita dermatitis atopik (Eksim) biasanya juga memiliki penyakit alergi lainnya. Hubungan antara dermatitis dan penyakit alergi tersebut tidak jelas; beberapa penderita memiliki kecenderungan yang sifatnya diturunkan untuk menghasilkan antibodi secara berlebihan (misalnya immunoglobulin E) sebagai respon terhadap sejumlah rangsangan yang berbeda.

Berbagai keadaan yang bisa memperburuk dermatitis atopik:

Stres emosional Perubahan suhu atau kelembaban udara Infeksi kulit oleh bakteri Kontak dengan bahan pakaian yang bersifat iritan (terutama wol).

Pada beberapa anak-anak, alergi makanan bisa memicu terjadinya dermatitis atopik.

GEJALADermatitis atopik kadang muncul pada beberapa bulan pertama setelah bayi lahir. Pada wajah, kulit kepala, daerah yang tertutup popok, tangan, lengan, kaki atau tungkai bayi terbentuk ruam berkeropeng yang berwarna merah dan berair. Dermatitis seringkali menghilang pada usia 3-4 tahun, meskipun biasanya akan muncul kembali.

Pada anak-anak dan dewasa, ruam seringkali muncul dan kambuh kembali hanya pada 1 atau beberapa daerah, terutama lengan atas, sikut bagian depan atau di belakang lutut.

Warna, intensitas dan lokasi dari ruam bervariasi, tetapi selalu menimbulkan gatal-gatal. Rasa gatal seringkali menyebabkan penggarukan yang tak terkendali sehingga penyakitnya semakin buruk. Penggarukan dan penggosokan juga bisa merobek kulit dan menciptakan jalan masuk untuk bakteri sehingga terjadi infeksi.

Dengan alasan yang belum pasti, penderita dermatitis atopik jangka panjang kadang mengalami katarak pada usia 20-30an tahun. Pada penderita dermatitis atopik, herpes simpleks yang biasanya hanya menyerang daerah yang kecil dan ringan, bisa menyebabkan penyakit serius berupa eksim dan demam tinggi (eksim herpetikum).

DIAGNOSADiagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejala, hasil pemeriksaan fisik dan riwayat penyakit rinitis alergika atau asma pada keluarga penderita.

PENGOBATANKrim atau salep corticosteroid bisa mengurangi ruam dan mengendalikan rasa gatal Eksim. Krim corticosteroid yang dioleskan pada daerah yang luas atau dipakai dalam jangka panjang bisa

Hal | 3

Page 5: Makalah Studi Tata Rias

menyebakan masalah kesehatan yang serius, karena obat ini diserap ke dalam aliran darah. Jika krim atau salep sudah tidak efektif lagi, maka digantikan oleh jeli minyak selama 1 minggu atau lebih. Mengoleskan jeli minyak atau minyak sayur bisa membantu menjaga kehalusan dan kelembaban kulit. Jika digunakan kembali setelah pemakaiannya dihentikan sesaat, corticosteroid menjadi efektif kembali.

Pada beberapa penderita, ruam semakin memburuk setelah mereka mandi, bahkan sabun dan air menyebabkan kulit menjadi kering dan penggosokan dengan handuk bisa menyebabkan iritasi. Karena itu dianjurkan untuk lebih jarang mandi, tidak terlau kuat mengusap-usap kulit dengan handuk dan mengoleskan minyak atau pelumas yang tidak berbau (misalnya krim pelembab kulit).

Antihistamin (difenhidramin, hydroxizini) bisa mengendalikan rasa gatal, terutama dengan efek sedatifnya. Obat ini menyebabkan kantuk, jadi sebaiknya diminum menjelang tidur malam hari.

Kuku jari tangan sebaiknya tetap pendek untuk mengurangi kerusakan kulit akibat garukan dan mengurangi kemungkinan terjadinya infeksi. Penderita sebaiknya belajar mengenali tanda-tanda dari infeksi kulit pada dermatitis atopik (yaitu kulit bertambah merah, pembengkakan, terdapat gurat-gurat merah dan demam). Jika terjadi infeksi, diberikan antibiotik.

Tablet dan kapsul corticosteroid bisa menimbulkan efek samping yang serius, karena itu hanya digunakan sebagai pilihan terakhir pada kasus yang membandel. Obat ini bisa menyebabkan terhambatnya pertumbuhan, kelemahan tulang, penekanan kelenjar adrenal dan masalah lainnya, terutama pada anak-anak. Selain itu, efeknya yang menguntungkan hanya bertahan sebentar.

Pada dewasa bisa dilakukan terapi dengan sinar ultraviolet ditambah psoralen dosis oral. Terapi ini jarang dilakukan pada anak-anak karena efeks samping jangka panjang yang berbahaya, yaitu kanker kulit dan katarak.

PENCEGAHANMenghindari kulit kering dapat menjadi salah satu faktor dalam membantu mencegah serangan di masa depan dermatitis. Tips ini dapat membantu Anda meminimalkan efek pengeringan mandi pada kulit Anda:

1. Frekwensi mandi. Kebanyakan orang yang rentan terhadap dermatitis atopik tidak perlu mandi setiap hari. Coba satu atau dua hari tanpa mandi. Ketika Anda melakukan mandi, batasi diri Anda hanya 15 sampai 20 menit, dan menggunakan air hangat, bukan panas. Menggunakan minyak mandi juga dapat membantu.

2. Gunakan hanya sabun tertentu atau deterjen sintetis. Pilih sabun ringan yang bersih tanpa berlebihan menghapus minyak alami. Deodoran dan sabun antibakteri mungkin membuatlebih kering kulit Anda. Gunakan sabun hanya pada wajah, ketiak, daerah genital, tangan dan kaki. Gunakan air bersih di tempat lain.

3. Keringkan diri Anda dengan cermat. Lap kulit Anda dengan cepat dengan telapak tangan Anda, atau tepuk dengan lembut kulit Anda dengan handuk kering lembut setelah mandi.

4. Melembabkan kulit Anda. Pelembab menahan kulit Anda agar air tidak hilang. Pelembab tebal bekerja dengan baik. Anda mungkin juga ingin menggunakan kosmetik yang mengandung pelembab. Jika kulit Anda sangat kering, Anda mungkin ingin memakai minyak, seperti baby oil, sewaktu kulit Anda masih basah. Minyak memiliki daya tahan lebih daripada pelembab mencegah penguapan air dari permukaan kulit Anda

Hal | 4

Page 6: Makalah Studi Tata Rias

II. DERMATITIS KONTAK

Definisi

Dermatitis kontak adalah inflamasi pada kulit yang terjadi karena kulit telah terpapar oleh bahan yang mengiritasi kulit atau menyebabkan reaksi alergi. Dermatitis kontak akan menyebabkan ruam yang besar, gatal dan rasa terbakar dan hal ini akan bertahan sampai berminggu-minggu. Gejala dermatitis kontak akan menghilang bila kulit sudah tidak terpapar oleh bahan yang mengiritasi kulit tersebut.

Penyebab

Tergantung dari penyebabnya, dermatitis kontak dibagi 2, yaitu:

Dermatitis Kontak Iritan (DKI)

Dermatitis kontak iritan dicetuskan dari paparan ke bahan yang toksin atau iritatif ke kulit manusia, dan tidak disebabkan reaksi alergi. Pada anak-anak, bahan iritan yang paling sering menyebabkan DKI adalah popok bayi. Hal ini akan menyebabkan keadaan yang dinamakan “diaper dermatitis”, reaksi kulit di daerah yang terpapar popok bayi yang disebabkan kontak terlalu lama dengan bahan kimia alami terdapat di air seni dan tinja. Selain itu dapat pula DKI terjadi di sekitar mulut karena kulit terpapar dengan makanan bayi ataupun air liur. Pada orang dewasa, DKI terjadi seringkali karena paparan sabun dan deterjen.

Dermatitis Kontak Alergi (DKA)

Dermatitis kontak alergi adalah reaksi kekebalan tubuh yang terjadi pada seseorang yang terlalu sensitif terhadap bahan kimia tertentu. Pada DKA, peradangan mungkin belum terjadi sampai 24 – 36 jam jam setelah kontak dengan bahan kimia tersebut. Bentuk alergi berbeda dari satu orang ke orang lain. Alergen (bahan yang menyebabkan alergi) yang biasa menjadi penyebab DKA adalah bahan kimia yang mengandung nikel yang banyak terdapat di jam tangan, perhiasan logam, resleting dan objek logam lainnya; neomisin pada antibiotik salep kulit; potassium dikromat, bahan kimia yang sering terdapat pada sepatu kulit dan baju; latex pada sarung tangan dan pakaian karet.

Gejala

Dermatitis kontak biasanya hanya terjadi di tempat yang berkontak langsung dengan alergen, walaupun beberapa kasus yang berat dapat mengenai daerah di luar yang berkontak langsung atau meluas ke seluruh tubuh. Terkadang alergen berpindah dari jari tangan, sehingga daerah yang tidak terpikirkan akan terkena seperti daerah kelopak mata atau kemaluan.

Gejala dan tanda dematitis kontak antara lain:

Bintik-bintik atau benjolan kemerahan Gatal dan bengkak Keluar cairan dari kulit yang terkena atau timbul lenting-lenting dan bula pada kasus yang

berat Kemerahan atau lenting pada kulit terbatas pada area yang terkena saja

Hal | 5

Page 7: Makalah Studi Tata Rias

Gambar 1. DKA karena nikel pada jam tangan

Gambar 2. DKI karena air liur

Gambar 3. DKI karena deterjen saat mencuci pakaian

Pengobatan

Hal paling penting dalam pengobatan dermatitis kontak adalah mengidentifikasi penyebab iritasi dan kemudian menghindarinya. Bila hal ini dilakukan, dibutuhkan waktu dua sampai empat minggu untuk pemulihan iritasi dan kemerahan pada kulit.

Hal | 6

Page 8: Makalah Studi Tata Rias

Pada kasus ringan dan sedang, penghindaran bahan iritan (penyebab iritasi) dan penggunaan krim yang mengandung hidrokortison (kortikosteroid) dapat membantu mengurangi gatal dan kemerahan di kulit. Pada kasus yang berat, obat yang diminum jenis kortikosteroid dan antiradang diperlukan untuk mengurangi peradangan dan gatal.

Pencegahan

Pencegahan dermatitis kontak berarti menghindari berkontak dengan bahan yang telah disebutkan di atas. Strategi pencegahan meliputi:

Bersihkan kulit yang terkena bahan iritan dengan air dan sabun. Bila dilakukan secepatnya, dapat menghilangkan banyak iritan dan alergen dari kulit.

Gunakan sarung tangan saat mengerjakan pekerjaan rumah tangga untuk menghindari kontak dengan bahan pembersih.

Bila sedang bekerja, gunakan pakaian pelindung atau sarung tangan untuk menghindari kontak dengan bahan alergen atau iritan.

Test-Test Untuk Mengetahui Alergi Kulit

Alergi kulit bisa dicegah dengan menjauhkan diri dari penyebab alergi (alergen). Sebelumnya, kita tentu harus mengetahui penyebab alergi tersebut. Untuk mengetahuinya, kita bisa melakukan tes alergi. Ada tiga macam tes yang bisa dilakukan, yaitu tes tusuk kulit (skin prick test), tes tempel (patch test), dan tes darah (blood test).

1. Mengetahui Alergi Kulit - Tes Tusuk Kulit

Tes tusuk kulit dilakukan menggunakan alat khusus bernama point. Point ini biasanya berupa bahan-bahan alami, seperti makanan atau tepung sari bunga. Alat ini kemudian diletakkan di atas kulit sambil agak ditekan-tekan. Waktu yang diperlukan untuk menjalani tes ini sekitar 15 menit dan sama sekali tidak menggunakan jarum suntik. Jika setelah dilakukan tes ini, terjadi sesuatu pada kulit Anda, kemungkinan besar Anda terkena alergi kulit.

2. Mengetahui Alergi Kulit - Tes Tempel

Tes yang kedua adalah tes tempel. Tes tempel dilakukan untuk membuktikan apakah alergi kulit disebabkan oleh kontak bahan kimia atau bukan. Tes tempel dilakukan dengan cara menempatkan beberapa jenis bahan kimia dalam sebuah tempat khusus atau finn chamber. Tempat ini kemudian ditempelkan di bagian punggung pasien.

3. Mengetahui Alergi Kulit - Tes Darah

Waktu tesnya lebih lama dibanding tes tusuk kulit, yaitu selama 48 jam. Selama melakukan tes ini, kita tidak diperbolehkan melakukan aktivitas terlalu berat. Tes yang ketiga adalah tes darah. Pada tes ini, parameter yang dideteksi adalah jenis antibodi IgE yang meningkat seiring timbulnya alergi kulit. Tes ini agak sulit dilakukan karena harus disertai dengan diet alergi.

Hal | 7

Page 9: Makalah Studi Tata Rias

Sebenarnya, prinsip utama mengatasi alergi kulit bukanlah untuk menyembuhkan, melainkan untuk mencegah atau meringankan gejalanya. Oleh karena itu, kita harus mengetahui penyebab alergi kulit yang kita miliki. Bahkan, jika alergi kulit itu masih dalam tahap ringan, tidak perlu ada pengobatan khusus karena gejalanya akan menghilang dengan sendirinya.

Yang terpenting adalah kita harus menghindari kontak langsung dengan bahan-bahan yang menyebabkan terjadinya alergi kulit tersebut. Selain itu, kita harus selalu menjaga kebersihan, terutama diri dan lingkungan. Jika alergi tersebut belum membaik, segera hubungi dokter untuk mendapat penanganan yang lebih serius

Sumber Rujukan

http://turunberatbadan.com/1876/dermatitis-atopik-eksim/

http://medicastore.com/penyakit/76/Dermatitis_Atopik_Eksim.html

http://cpddokter.com/home/index.php?option=com_content&task=view&id=1677&Itemid=1

Hal | 8