tata upacara dan tata rias pengantin ambon

21
TATA UPACARA dan TATA RIAS PENGANTIN AMBON Perkawinan di daerah ambon disebut dengan “Perkawinan Masuk Minta” ketika kedua insan merasa ada kecocokan dan berencana meresmikan hubungan mereka dalam lembaga pernikahan. Pada acara ini juga dibicarakan juga tentang kesepakan untuk menentukan jumlah dan jenis harta kawin yang akan diserahkan pada keluarga besar pihak wanita dan besarnya harta kawin yang dipersembahan haruslah sesuai dengan adat istiadat yang berlaku di daerah asal kedua mempelai. Jenis perkawinan di daerah Ambon ada 3, yaitu: 1. Kawin Masuk Minta, Kawin masuk minta ialah perkawinan yang terjadi apabila seorang pemuda telah menemukan seorang gadis yang akan dijadikan istri, maka pemuda ini meminta pada keluarga untuk melamarnya. 2. Kawin Lari/Kawin Bini, Kawin lari adalah perkawinan yang paling lazim di lakukan oleh masyarakat Ambon. masyarakat Ambon lebih suka melakukan perkawinan ini untuk menghindari prosedur perundingan dan upacara adat. 3. Kawin Masuk/Kawin Menua, Kawin masuk adalah perkawinan yang pengantin laki-lakinya tinggal di rumah pengantin perempuan Dalam tata upacara perkawinan daerah Ambon, yaitu perkawinan masuk minta terdapat beberapa proses acara adat: 1

Upload: nolis-marliati

Post on 28-Jul-2015

187 views

Category:

Education


13 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tata upacara dan tata rias pengantin ambon

TATA UPACARA dan TATA RIAS PENGANTIN AMBON

Perkawinan di daerah ambon disebut dengan “Perkawinan Masuk Minta”

ketika kedua insan merasa ada kecocokan dan berencana meresmikan hubungan

mereka dalam lembaga pernikahan. Pada acara ini juga dibicarakan juga tentang

kesepakan untuk menentukan jumlah dan jenis harta kawin yang akan diserahkan

pada keluarga besar pihak wanita dan besarnya harta kawin yang dipersembahan

haruslah sesuai dengan adat istiadat yang berlaku di daerah asal kedua mempelai.

Jenis perkawinan di daerah Ambon ada 3, yaitu:

1. Kawin Masuk Minta, Kawin masuk minta ialah perkawinan yang terjadi

apabila seorang pemuda telah menemukan seorang gadis yang akan

dijadikan istri, maka pemuda ini meminta pada keluarga untuk

melamarnya.

2. Kawin Lari/Kawin Bini, Kawin lari adalah perkawinan yang paling lazim

di lakukan oleh masyarakat Ambon. masyarakat Ambon lebih suka

melakukan perkawinan ini untuk menghindari prosedur perundingan dan

upacara adat.

3. Kawin Masuk/Kawin Menua, Kawin masuk adalah perkawinan yang

pengantin laki-lakinya tinggal di rumah pengantin perempuan

Dalam tata upacara perkawinan daerah Ambon, yaitu perkawinan masuk

minta terdapat beberapa proses acara adat:

1. Masuk Minta (meminta/meminang), keluarga laki-laki datang

meminta atau meminang anak perempuan, untuk dijadikan sebagai anak,

yang dikukuhkan dalam ikatan perkawinan.

2. Antar Pakaian (masuk minta nona), Dua hari menjelang hari

perkawinan, kedua belah pihak harus melewati acara antar pakaian kawin.

Mula-mula keluarga laki-laki mengantarkan pakaian kawin perempuan

kemudian antaran itu dibalas keluarga perempuan dengan mengantar

seperangkat pakaian kawin laki-laki.

3. Bersumpah kawin, Acara pemberkatan nikah oleh pendeta

sekaligus acara pertukaran cincin oleh kedua mempelai. Acara perkawinan

berlangsung di gereja. Setelah acara ibadah gereja selesai dilanjutkan

1

Page 2: Tata upacara dan tata rias pengantin ambon

dengan acara pengukuhan perkawinan oleh Pemerintah Kota ( Kantor

Catatan Sipil Kota Ambon )

4. Basu kaki, Tiba di depan rumah, istri disambut dengan Acara Basu

Kaki. Basu Kaki atau mencuci kaki sebagai tanda istri harus meninggalkan

semua kebiasaan lama yang buruk, sebelum ia memasuki rumah keluarga

laki-laki.

5. Piring Balapis (makan bersama), Pengantin laki-laki dan pengantin

perempuan beserta orang tua dan undangan dipersilahkan menuju meja

makan untuk makan bersama.

6. Acara Dendang Badendang, Puncak atau akhir dari seluruh upacara

Kawin Masuk minta ialah acara bernyanyi bersama diselingi dengan baku

balas pantun, serta berdansa bersama.

Perkawinan dalam masyarakat Ambon merupakan urusan mata rumah dan family.

Di dalam masyarakat Ambon perkawinan di kenal dengan beberapa macam,

diantaranya :

a. Kawin masuk minta

Kawin masuk minta ialah perkawinan yang terjadi apabila

seorang pemuda telah menemukan seorang gadis yang akan dijadikan

istri, maka pemuda ini meminta pada mata rumah dan family untuk

melamarnya. Sebelum acara pelamaran para mata rumah dan family

mengadakan rapat adat satu klen dalam persiapan acara pelamaran.

b. Kawin lari atau lari bini

Kawin lari atau lari bini ialah system perkawinan yang paling

lazim di lakukan oleh masyarakat Ambon. Hal ini di karenakan oleh

masyarakat Ambon lebih suka jalan pendek, untuk menghindari

prosedur perundingan dan upacara adat.

c. Kawin masuk atau kawin menua

Kawin masuk atau kawin menua ialah perkawinan yang

pengantin laki-lakinya tinggal di rumah pengantin perempuannya.

Perkawinan ini terjadi apabila :

Kaum kerabat si pengantin tidak dapat membayar maskawin secara adat.

Penganten perempuan merupakan anak tunggal dalam keluarganya.

2

Page 3: Tata upacara dan tata rias pengantin ambon

Karena ayah dari pengaten laki-laki tidak setuju dengan perkawinan

tersebut.

2.1 TATA UPACARA PERNIKAHAN AMBON

Acara Masuk minta

Di Negeri Nusaniwe Pulau Ambon, dalam kaitan dengan ritual

perkawinan, dikenal upacara kawin "Masuk minta."

"Masuk minta" artinya keluarga laki-laki datang meminta atau meminang

anak perempuan, untuk dijadikan sebagai anak, yang dikukuhkan dalam

ikatan perkawinan. Tahap awal dari upacara kawin "masuk minta"

biasanya dimulai dari pertemuan Nyong dan Nona, yang sudah sepakat

melaksanakan perkawinan.

Bagi orang Ambon yang menganut garis keturunan menurut garis

ayah, ajakan untuk melaksanakan perkawinan biasanya datang dari pihak

laki-laki (Nyong). Nona akan menunggu sampai Nyong mengutarakan

keinginannya untuk menikah. Kalau setuju, nona akan menyampaikan

berita itu kepada orang tuanya. Setelah ada persetujuan dari Nona, maka

Nyong langsung memberitahukan keinginan itu kepada orangtuanya.

Serentak dengan itu, orang tua laki-laki mengadakan acara kumpul

keluarga, guna membicarakan keinginan anaknya. Selain itu, dibicarakan

pula tentang waktu yang tepat untuk bertamu di rumah keluarga

perempuan. Bila telah ada kata sepakat mengenai waktu pertemuan, maka

dikirimlah Surat Bertamu kepada keluarga perempuan yang dibawa oleh

seorang utusan.

Keluarga perempuan setelah menerima Surat Bertamu,

mengumpulkan anggota keluarga dekat guna membahas surat tersebut.

Bila memang keluarga mengetahui anaknya akan menikah, maka dalam

pertemuan keluarga itu ditentukan waktu untuk menerima kunjungan

bertamu dari keluarga laki-laki. Jawaban surat juga disampaikan melalui

utusan.

Pada hari yang ditentukan, bertamulah keluarga laki-laki dirumah

keluarga perempuan. Tiba di rumah keluarga perempuan, juru bicara

keluarga laki-laki akan berbasa-basi sebagai pengantar, untuk

3

Page 4: Tata upacara dan tata rias pengantin ambon

menyampaikan maksud utama kedatangan yaitu meminang anak

perempuan.

Antar Pakaian

Acara ini disebut acara “Masuk Minta Nona”. Juru bicara keluarga

perempuan akan melayani seluruh pembicaraan dari keluarga laki-laki

dengan bahasa yang halus. Dengan tutur kata yang juga sopan, juru bicara

keluarga perempuan akan membicarakan syarat-syarat yang harus

dipenuhi oleh pihak laki-laki,misalnya harta kawin.

Ada 2 sistem adat yang berlaku di Ambon, ”Patasiwa” dan ”

Patalima”{sembilan bagian dan lima bagian}. Harta kawin yang dibawa antara

lain:

Kitab suci atau disebut ”Upu Lanite”, sebagai dasar keyakinan bahwa

segala sesuatu dalam kehidupan manusia termasuk perkawinan diatur

dan ditentukan oleh Tuhan Yang Maha Esa.

”Pinggan Batu Permata”, lambing anak kunci untuk membuka pintu

kediaman mempelai wanita sehingga keluarga mempelai pria dalam

mengawali hubungan baik dalam perkawinan kedua anak mereka.

Dua lembar kain adat untuk ibu dari mempelai wanita,bermakna

sebagai lambang besarnya pengorbanan seorang ibu untuk anak

perempuannya yang akan menikah.

Sebuah pengikat kepala yang diperuntukan dari ayah dari mempelai

wanita,untuk menghormati ayah dari mempelai sebagai kepala

keluarga.

”Kain gandong”, sebuah kain putih panjang. Kain ini dibentangkan

oleh para ibu mempelai pengantin pria, lalu keluarga kedua pihak

masuk kedalam kain yang dibentangkan. Pemakaian kain ini dilakukan

ketika upacara pernikahan berlangsung.

”Kain Tiu”atau”kain Paman”, memberikan kain pada paman, saudara

kandung dari ibu mempelai wanita. Sebagai tanda penghormatan

kepada paman karena ikut membesarkan mempelai wanita.

Sejumlah perhiasan,sebagai tanda kasih kepada mempelai wanita,

4

Page 5: Tata upacara dan tata rias pengantin ambon

Segala kebutuhan vital mempelai wanita,termasuk pakaian pengantin

yang akan dikenakan.”

”Tampah sirih”, berbagai sesajen yang akan diperuntukan bagi seluruh

anggota keluarga mempelai wanita.

Aneka panganan khas Ambon.

Pada saat itu, kedua keluarga sama-sama mengandalkan kelincahan

bicara dari masing-masing juru bicara. Saat itu pula kedua belah pihak

akan menentukan waktu perkawinan. Penentuan waktu perkawinan ini

haruslah tepat, karena masyarakat percaya bahwa waktu yang tepat sangat

mempengaruhi kelanggengan bahtera rumah tangga sebuah pasangan.

Dua hari menjelang hari perkawinan, kedua belah pihak harus

melewati acara antar pakaian kawin. Mula-mula keluarga laki-laki

mengantarkan pakaian kawin perempuan yang disebut baju mustiza atau

baju basumpa yang diantar oleh seorang jujaro (anak gadis), ditemani

seorang ibu yang disebut ”Mata Ina”.

Antaran itu dibalas keluarga perempuan dengan mengantar

seperangkat pakaian kawin laki-laki yakni celana panjang dan baniang,

yang akan dipakai calon pengantin laki-laki saat perkawinan. Makna acara

saling antar pakaian ini, adalah agar kelak setelah menikah suami istri

saling memiliki tanggung jawab.

Biasanya keluarga laki-laki melengkapi antaran pakaian kawin itu

dengan sebotol anggur dan sebuah kue (yang dibikin sendiri), sebagai

doho-doho atau oleh-oleh kepada keluarga perempuan

Bersumpah Kawin

Tibalah hari yang ditunggu-tunggu. Calon pengantin laki-laki

dengan berpakaian pengantin diantar oleh keluarga dekat, menuju rumah

keluarga calon pengantin perempuan dengan iringi musik ”Toto Buang”.

Toto buang adalah jenis musik tradisional di Pulau Ambon, yang biasanya

dipakai saat dilaksanakannya pesta kawin masuk minta.

Acara jemput pengantin itu bertujuan membawa calon pengantin

perempuan, untuk dikukuhkan secara keagamaan, maupun secara

pemerintahan, sebagai suami dan istri yang sah. Dalam acara ini, pihak

5

Page 6: Tata upacara dan tata rias pengantin ambon

keluarga laki-laki membawa harta kawin berupa seutas benang dan satu

tetes air serta sopi dan satu kayu (gulungan) kain putih. Harta kawin ini

berbeda untuk tiap negeri di Ambon. Harta ini harus dibayar lunas agar

dikemudian hari tidak menjadi hutang.

Acara perkawinan dimulai pada tanggal yang telah ditentukan

dimana acara perkawinan berlangsung pagi atau sore hari atas hasil

persetujuan bersama, dimana sebelum perkawinan terjadi kedua calon

pengantin telah melaporkan atau mendaftar pada instansi pemerintah

(Kantor Catatn Sipil Kota Ambon) dan melaporkan diri pada gereja yang

akan melangsungkan perkawinan. Melalui gereja ada bimbingan nasihat

kepada kedua calon pengantin yang dihadiri oleh kedua saksi.

Acara perkawinan berlangsung dimana pasangan lelaki berserta

keluarganya akan mengambil pasangan perempuan sesuai dengan waktu

yang ditentukan dan dilanjutkan denga acara di gereja lewat ibadah

bersama dimana acara pemberkatan nikah oleh pendeta sekaligus acara

peretukaran cincin oleh kedua mempelai. Setelah acara ibadah gereja

selesai dilanjutkan dengan acara pengukuhan perkawinan oleh Pemerintah

Kota ( Kantor Catatan Sipil Kota Ambon )

Setelah sah sebagai suami istri, rombongan pengantin menuju

keluarga perempuan untuk melaksanakan pesta dan menyerahkan harta

kawin. Sepanjang jalan, tifa dan toto buang dipukul bertalu-talu

menandakan kegembiraan dan tanda ada pesta.

Usai melaksanakan seluruh kegiatan di rumah perempuan, juru

bicara keluarga laki-laki minta diri bersama dengan anak perempuan

mereka, guna melanjutkan pesta kawin di rumah keluarga pengantin laki-

laki. Saat minta diri, keluarga perempuan biasanya merasa terharu, bahkan

tak jarang sampai mengucurkan air mata. Sebab merasa kini anak

perempuan mereka telah menjadi milik keluarga laki-laki, yang

selanjutnya akan tinggal di rumah sang suami.

Basu Kaki

Rombongan pengantin dengan tetap diiringi musik tifa toto buang

menuju rumah laki-laki sambil bersukaria. Tiba di depan rumah, istri

6

Page 7: Tata upacara dan tata rias pengantin ambon

disambut dengan Acara Basu Kaki. Basu Kaki atau mencuci kaki sebagai

tanda istri harus meninggalkan semua kebiasaan lama yang buruk,

sebelum ia memasuki rumah keluarga laki-laki. Acara basuh kaki istri,

dilakukan salah seorang adik perempuan suami yang belum menikah. Usai

membasuh kaki, tiba saatnya istri diperbolehkan keluarga laki-laki

memasuki rumah untuk memulai hidup baru.

Piring Balapis

Setelah acara basu kaki dilanjutkan dengan acara Makan Bersama

Piring Balapis. Disebut piring balapis, karena di atas meja makan telah

disusun lima buah piring makan (disusun berlapis) berwarna putih. Angka

lima menandakan masyarakat Negeri Nusaniwe termasuk kelompok Uli

Lima (persekutuan lima) dan warna putih mengartikan isi hati dari

keluarga laki-laki yang bersih, putih dan tulus, yang telah menerima anak

perempuan sebagai bagian dari anggota keluarga. Kini ia harus dilayani

seperti anak sendiri.

Makan piring balapis dapat juga diartikan sebagai penunjukkan

status social, serta kemampuan keluarga laki-laki yang sedang

melaksanakan pesta perkawinan Masuk Minta.

Proses Acara Makan Piring Balapis secara singkat diuraikan

sebagai berikut. Penganting laki-laki dan pengantin perempuan beserta

orang tua dan undangan dipersilahkan menuju meja makan. Selanjutnya

dengan mendengarkan aba-aba melalui bunyi peluit, makanan pembuka

(biasanya sop) dihidangkan untuk dinikmati. Pada bunyi peluit yang

kedua, wadah makanan (mangkuk sop) diangkat oleh pelayan. Lalu saat

bunyi peluit berikut, pelayan menyajikan makanan lain di atas piring susun

pertama. Undangan terus menikmati makanan yang disajikan secara

berganti-ganti sesuai bunyi peluit, sampai semua piring yang ada di atas

meja habis terpakai.

Selanjutnya undangan meja pertama dipersilahkan meninggalkan

meja, dan para pelayan akan mengundang rombongan kedua menikmati

makanan, dengan tetap menggunakan tata krama seperti meja pertama.

7

Page 8: Tata upacara dan tata rias pengantin ambon

Demikian seterusnya sampai semua undangan dapat mengambil bagian di

meja makan piring balapis.

Acara Dendang Badendang

Selesai menikmati Makan Piring Balapis, puncak atau akhir dari

seluruh upacara Kawin Masuk minta ialah Acara Dendang Badendang

yaitu acara bernyanyi bersama diselingi dengan baku balas pantun.

Ditingkahi dengan bunyi tifa yang mendayu-dayu, undangan mulai

bernyanyi sambil goyang badan dan bergandengan tangan. Masing-masing

pihak menunjukkan kemampuan mengolah kata berbalas pantun sampai

puas. Kadang-kadang dilanjutkan dengam acara Dansa Katreji. Itulah

wujud kegembiraan orang Ambon dari Negeri Nusaniwe saat pelaksanaan

upacara adat kawin Masuk minta.

2.3 TATA RIAS PENGANTIN AMBON

Tata rias wajah

Wajah di-make up dengan rapi, pada bagian atas dahi dipasang gim.

Gim terbuat dari kain beludru hitam digunting zigzag. Gim tidak boleh

digunakan bila seorang perempuan telah menikah untuk kedua kalinya,

hanya anak gadis yang boleh memakai gim. Pada bagian telinga dibuat

anaye atau lokis yang mengarah ke telinga sebagai lembang ketaatan

istri kepada suami dan harus lebih arif.

Rias Wajah

1. Membersihkan wajah dengan cream pembersih sesuai dengan jenis

kulit dan kemudian diberi penyegar.

2. Memberi pelembab wajah.

3. Memberi alas bedak pada wajah ,leher, tengkuk, tangan, dan kaki.

4. Warna alas bedak dan bedak disesuaikan dengan warna kulit.

5. Memberi bedak padat sebagai sentuhan terakhir,Pemakaian dengan

saput atau spons bedak.

6. Membentuk alis melengkung indah pensil alis warna sesuai dngan

warna rambut.

8

Page 9: Tata upacara dan tata rias pengantin ambon

7. Riasan mata,warna bayangan mata di sesuaikan warna baju berbaur

rapi.

8. Memakai bulu mata palsu dan mascara.

9. Memakaikan pemerah pipi warna merah samar-samar.

10. Memakaikan lipstik warna merah cerah.

Tata rias rambut

Membuat Sanggul

1. Rambut dibagi menjadi 2 bagian.

2. Rambut bagian depan disasak bentuk bulat dari telinga kiri ke

telinga kanan kemudian dirapikan.

3. Rambut bagian belakang diikat kurang lebih 1 tebah kemudian

dipasang cemara kurang lebih 80 cm.

4. Membentuk sangggul cepol yang agak besar kemudian dirapikan

dengan cara memasang harnet.

Perhiasan Sanggul

1. Konde yang di gunakan adalah konde bulan, mengartikan gadis

laksana bulan purnama yang bercahaya dan membawa sukacita.

Lambang ini juga mengartikan agar rumah tangganya tidak akan

berujung, abadi untuk selamanya.

2. Sanggul dihiasi dengan sosoboko yaitu kembang lingkar konde

yang disebut bunga ron yang dibuat dari papeceda Bunga ron, yaitu

lambang virginitas.

3. Kembang goyang berjumlah 9 atau 7 buah sebagai lambang

Patasiwa dan terbuat dari emas dan tusuk konde yang disebut nano-

nano dan juga sisir konde/sanggul, berwarna keemasan.

4. Kalau pengantin yang masih gadis diberi renda hitam disebut pokis

dibuat dari kain saten/renda gigi anjing ditaruh di atas dahi di

depan konde.

Pakaian pengantin perempuan Ambon

Baju Pengantin daerah Ambon adalah Mistiza. Baju “mistiza”

sering juga disebut baju pono atau baju basumpa. Warna utamanya

9

Page 10: Tata upacara dan tata rias pengantin ambon

adalah putih dan merah. Baju mistiza terdiri dari kebaya, kain serta

mistiza.

1. Baju modern

Kebaya berwarna putih model baju ginggang, lengkap

dengan peso di bagian ketiak untuk memberi keluasan bagi

pemakai. Bahannya terbuat dari bahan brokat atau sutra tembus

pandang. Warna putih melambangkan kesucian seorang perempuan

yang akan memasuki kehidupan baru.

2. Cole

Cole ini dipakai pada bagian dalam dari baju modern tadi.

Cole yaitu baju dalam atau lebih  dikenal istilah kutang, yang

dipaki/dikenakan sebelum memakai baju / kebaya. Cole ini

berlengan panjang tapi ada juga yang berlengan sampai ke sikut

dan pada bagian atasnya diberi renda. Cole ini terbuat dari kain

putih sedangkan bagian belakang yang lebih dikenal dengan istilah

belakang cole itu juga dibordir. Bagian depan cole ini memakai

kancing.

3. Kain sarung

Kain sarung pengantin berwarna merah terbuat dari beludru

atau kain satin. Warna merah melambangkan keberanian seorang

gadis yang berani menumpahkan darahnya pada saat melahirkan

seorang anak demi memperoleh keturunan. Pada bagian depan kain

pengantin dibentuk segi tiga ketika mengikatnya. Kain ini dipenuhi

dengan hiasan sulaman dan mote/manic-manik yang semarak sama

dengan barselet yang akan digunakan pada tangan baju kurung.

Kedua sisi kain sampai bagian bawah kain disebut laborcis atau

pasmen. Seluruh hiasan motif tergantung selera pengantin,

umumnya bermotif bunga sulur.

4. Mistiza

Sepotong kain panjang berbentuk huruf U, panjangnya ± 60

cm, mistiza ini dipakai dari depan ke belakang, berwarna merah

diberi manik - manik dan diberi renda emas terbuat dari kain yang

10

Page 11: Tata upacara dan tata rias pengantin ambon

sama dengan kain sarung. Diberi hiasan yang sama mewahnya

dengan pain sarung. Cara memakainya dipasang di sekitar dada

dan melingkar sekitar pundak.

5. Lenso

Sebuah lenso pinggang berwarna putih. Bentuknya belah

ketupat diberi plooi atau lipatan kecil. lenso pinggang terbuat dari

sisa kain jenis brokar tadi dan divariasi dengan renda. Lambing

lenso pinggang ada sebagai tanda bahwa pengantin perempuan

telah siap untuk melayani dan mengurus rumah tangga.

Perlengkapan asesoris

Lenso putih pada tangan kanan

Canela, adalah sejenis selop yang dibuat dari kulit. Ujung selop

atau bagian atas cenela dilapisi dengan kain beludru yang

dihiasi oleh hiasan bunga-bunga kecil yang dinamakan

Laborcis yang berwarna keemasan, dipakai dengan kaos kaki

warna putih

anting

Kalung panjang berlapis

band tangan yang divariasi dengan manik-manik warna emas

Perlengkapan pengantin laki-laki

11

Page 12: Tata upacara dan tata rias pengantin ambon

1. Kebaya dansa

Kebaya dansa dipakai pada bagian luar berwarna merah,

tanpa kancing berlengan panjang, dipakai hiasan renda, warna

keemasan pada pinggiran kebaya dansa. Pada bagian kebaya dansa

kain untuk kebaya dansa yaitu saten atau beludru merah.

2. Baniang Putih

Baniang putih dipakai pada bagian dalam dari kebaya dansa

pakai kancing warna emas, dengan baniang leher bundar, kain

yang dipakai adalah jenis kain saten. Baniang juga berlengan

panjang.

3. Band Pinggang

Band pinggang berwarna merah diikat pada bagian dalam

dari kebaya dansa, pada pinggiran band pinggang dipakai renda

keemasan dan variasi manik-manik emas.

4. Celana panjang hitam

5. Sepatu hitam

12

Page 13: Tata upacara dan tata rias pengantin ambon

Pakaian Perkawinan Ambon

“Masuk Minta”

13

Canela

Kaos Kaki

Kain Sarung

Lenso Tangan

Band Tangan

Lenso Pinggang

Cole

Mistiza

Baju Modern

Kalung Panjang

Anting

SanggulKembang Goyang

Celana Hitam

Sepatu Hitam

Band Pinggang

Baniang Putih

Kebaya Dansa