makalah spermatophyta

24

Upload: operator-warnet-vast-raha

Post on 30-Jul-2015

387 views

Category:

Devices & Hardware


18 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah spermatophyta
Page 2: Makalah spermatophyta

Makalah ekologi

GLOBAL WARMING

MASRAWATI ADA

913 03 003

SEKOLAH TINGGI ILMU PERTANIAN WUNA

JURUSAN AGRIBISNIS

RAHA 2014

Page 3: Makalah spermatophyta

Makalah ekologi

GLOBAL WARMING

MASRAWATI ADA

913 03 003

SEKOLAH TINGGI ILMU PERTANIAN WUNA

JURUSAN AGRIBISNIS

RAHA 2014

Page 4: Makalah spermatophyta

KATA PENGANTAR

Dengan kebesaran Allah SWT. Yang maha pengasih lagi maha penyayang, penulis

panjatkan rasa puji syukur atas hidayahnya,yang telah melimpahkan rahmat,nikmat,dan

inayahnya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ilmiah

ekologii”Global warming”

Adapun makalah “global waeming ” ini telah penulis usahakan dapat disusun dengan

sebaik mungkin dengan mendapat bantuan dari berbagai pihak, sehingga penulisan makalah ini

dapat diselesaikan dengan tepat waktu.Untuk itu penulis tidak lupa untuk menyampaikan banyak

terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam penulisan makalah ini.

Terlepas dari upaya penulis untuk menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya,penulis

tetap menyadari bahwa tentunya selalu ada kekurangan,baik dari segi penggunaan kosa kata,tata

bahasa maupun kekurangan-kekurangan lainnya. Oleh karena itu,kritik dan saran sangat penulis

harapkan demi membuat makalah ini lebih baik lagi.

Penulis berharap semoga makalah “global warming” ini bermanfaat, bagi para pembaca.

beberapa ilmuwan yang tidak setuju dengan beberapa kesimpulan yang

Bangkali,Juli 2014

Penulis

DAFTAR ISI

Halaman judul

Daftar isi

Kata pengantar

Page 5: Makalah spermatophyta

Bab 1 Pendahuluan

a. latar belakang

b. rumusan masalah

c. tujuan

Bab 2 Pembahasan

a. pengertian global warming

b. penyebab global warming

c. dampak dari global warming

d. cara mengatasi global warming

Bab 3 Penutup

a. kesimpulan

b. saran

Daftar pustaka

Page 6: Makalah spermatophyta

KATA PENGANTAR

Dengan kebesaran Allah SWT. Yang maha pengasih lagi maha penyayang, penulis

panjatkan rasa puji syukur atas hidayahnya,yang telah melimpahkan rahmat,nikmat,dan

inayahnya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ilmiah

ekologii”Global warming”

Adapun makalah “global waeming ” ini telah penulis usahakan dapat disusun dengan

sebaik mungkin dengan mendapat bantuan dari berbagai pihak, sehingga penulisan makalah ini

dapat diselesaikan dengan tepat waktu.Untuk itu penulis tidak lupa untuk menyampaikan banyak

terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam penulisan makalah ini.

Terlepas dari upaya penulis untuk menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya,penulis

tetap menyadari bahwa tentunya selalu ada kekurangan,baik dari segi penggunaan kosa kata,tata

bahasa maupun kekurangan-kekurangan lainnya. Oleh karena itu,kritik dan saran sangat penulis

harapkan demi membuat makalah ini lebih baik lagi.

Penulis berharap semoga makalah “global warming” ini bermanfaat, bagi para pembaca.

beberapa ilmuwan yang tidak setuju dengan beberapa kesimpulan yang

Bangkali,Juli 2014

Penulis

Page 7: Makalah spermatophyta

DAFTAR ISI

Halaman judul

Daftar isi

Kata pengantar

Bab 1 Pendahuluan

d. latar belakang

e. rumusan masalah

f. tujuan

Bab 2 Pembahasan

e. pengertian global warming

f. penyebab global warming

g. dampak dari global warming

h. cara mengatasi global warming

Bab 3 Penutup

c. kesimpulan

d. saran

Daftar pustaka

Page 8: Makalah spermatophyta

DAFTAR ISI

Halaman judul

Daftar isi

Kata pengantar

Bab 1 Pendahuluan

g. latar belakang

h. rumusan masalah

i. tujuan

Bab 2 Pembahasan

i. pengertian global warming

j. penyebab global warming

k. dampak dari global warming

l. cara mengatasi global warming

Bab 3 Penutup

e. kesimpulan

Page 9: Makalah spermatophyta

f. saran

Daftar pustaka

Page 10: Makalah spermatophyta

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Dalam pembelajaran biologi berkaitan dengan cara mencari tahu dan memahami

tentang alam sekitar secara sistematis, sehingga ilmu biologi bukan hanya penguasaan kumpulan

pengetahuan yang berupa fakta-fakta konsep, penemuan pendidikan biologi diharapkan dapat

menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari dirinya sendiri dan alam sekitar beserta isinya

yang terdiri dari dua macam yaitu makhluk hidup (biotik) dan makhluk tidak hidup (abiotik)

(Bambang, 1998)

Tumbuhan Biji Tinggi merupakan salah satu cabang biologi yang mempelajari

tentang tumbuhan dan proses metabolisme yang terjadi di dalam tubuh-tumbuhan yang

menyebabkan tumbuhan tersebut dapat hidup atau mati serta berkembang. Taksonomi tersebut

membedakan antara tingkat tumbuhan dari tingkat rendah dan tinggkat tinggi.

Dengan mempelajari taksonomi tumbuhan, kita dapat membedakan berbebagai jenis

tumbuhan yang termasuk tumbuhan tingkat rendah dan tumbuhan tinggkat tinggi. Pada dasarnya

gejala di tampakkan oleh tumbuhan dapat di terang berdasarkan prinsip-prinsip kimia dan fisika,

beberapa proses metabolisme tubuh dapat dijelaskan secara rinci tentang prinsip-prinsip kimia

dan fisika yang terlibat di mana penjelasan ini telah dapat diterima oleh para ahli fisiologi

tumbuan dengan tampa keraguaan.

Page 11: Makalah spermatophyta

A. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka penulis dapat merumuskan

suatu permasalahan dalam makalah ini antara lain sebagai berikut :

1.    Apa pengertian dari Spermatophyta ?

2.    Apa saja ciri-ciri tumbuhan Spermatophyta ?

3.    Apa saja yang termasuk ke dalam kelompok Gymnospermae?

B.    Tujuan

    Berdasarkan rumusan masalah di atas maka penulis dapat memahami tujuan

dari penyusunan makalah ini adalah :

1.    Untuk mengetahui pengertian dari Spermatophyta

2.    Untuk mengetahui ciri-ciri tumbuhan Spermatophyta

3.    Untuk mengetahui kelompok Gymnospermae

 

Page 12: Makalah spermatophyta

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Spermatophyta 

Spermatophyta berasal dari bahasa Inggris yang berarti tumbuhan berbiji. Sedangkan di

Indonesia banyak sekali ditemukan berbagai jenis tumbuhan berbiji yang sampai saat ini tetap

dipelihara dan dikembangkan.

Dalam sistem taksonomi modern, kelompok tumbuhan ditempatkan pada berbagai takson.

Selain Angiospermae, kelompok ini disebut juga dengan Anthophyta ("tumbuhan bunga").

Sistem Wettstein dan Sistem Engler menempatkan Angiospermae pada tingkat subdivisio.

Sistem Reveal memasukkan semua tumbuhan berbunga dalam subdivisio Magnoliophytina,

namun pada edisi lanjut memisahkannya menjadi Magnoliopsida, Liliopsida, dan Rosopsida.

Sistem Takhtajan dan sistem Cronquist memasukkan kelompok ini ke dalam tingkat divisio

dengan nama Magnoliophyta.

Sistem Dahlgren dan sistem Thorne (1992) menggunakan nama Magnoliopsida dan

meletakkannya pada tingkat kelas. Saat ini, sistem klasifikasi yang paling akhir, seperti sistem

APG (1998) dan sistem APG II (2003), tidak lagi menjadikannya sebagai satu kelompok takson

tersendiri melainkan sebagai suatu klade tanpa nama botani resmi dengan nama angiosperms

(sistem ini menggunakan nama-nama bahasa Inggris atau diinggriskan untuk nama-nama tidak

resmi).

Klasifikasi internal kelompok ini mengalami banyak perubahan. Sistem klasifikasi

Cronquist (1981) masih banyak dipakai tetapi mulai dipertanyakan keakuratannya dari sisi

Page 13: Makalah spermatophyta

filogeni terutama karena bertentangan dengan hasil-hasil penyelidikan molekular. Kesepakatan

umum tentang bagaimana tumbuhan berbunga dikelompokkan mulai tercapai sejak hasil

"Angiosperm Phylogeny Group" (APG) dikeluarkan pada tahun 1998 dan diperbaharui pada

tahun 2003 sebagai Sistem klasifikasi APG II.

 Sistem APG, yang menggunakan konsep kladistika dan banyak memakai metode

pengelompokan statistika (clustering) serta memasukkan data-data molekular, mendapati bahwa

monokotil merupakan kelompok monofiletik atau holofiletik, dan menamakannya monocots

(bentuk jamak dari monocot), tetapi dikotil ternyata tidak demikian (disebut sebagai kelompok

bersifat parafiletik). Meskipun demikian terdapat kelompok besar dikotil yang monofiletik yang

dinamai eudicots atau tricolpates. Nama eudicot berarti "dikotil sejati" karena menunjukkan ciri-

ciri yang biasa dinyatakan sebagai ciri khas dikotil, seperti bunga dengan empat atau lima

mahkota bunga dan empat atau lima kelopak bunga. Sisa dari pemisahan ini, yang tetap

parafiletik, biasa dinamakan sebagai paleodicots (paleo- berarti "purba" atau "kuno") untuk

kemudahan penyebutan.

B. Ciri-ciri Spermatophyta 

Spermatophyta mempunyai ciri antara lain :

1. Makroskopis dengan ketinggian bervariasi

2. Bentuk tubuhnya bervariasi

3. Cara hidup fotoautotrof

4. Habitatnya kebanyakan di darat tapi ada juga yang mengapung di air (teratai)

5. Mempunyai pembuluh floem dan xilem

6. Reproduksi melalui penyerbukan (polinasi) dan pembuahan (fertilisasi). 

Page 14: Makalah spermatophyta

Berdasarkan uraian ciri-ciri di atas dapat penulis pahami bahwa Spermatophyta termasuk

tumbuhan tinggkat tinggi yang memiliki ketiggian serta bentuknya yang bervariasi serta

mempunyai habitat di darat dan memiliki floem serta xilem yang  dapat menggunakan

penyerbukan dan pembuahan.

Tumbuhan biji dibedakan menjadi dua golongan yaitu tumbuhan berbiji terbuka

(Gymnospermae) dan tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae).

a.    Gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka)

Ciri-ciri gymnospermae tidak mempunyai bunga sejati, tidak ada mahkota bunganya.

Bakal biji terdapat di luar permukaan dan tidak dilindungi oleh daun buah, merupakan tumbuhan

heterospora yaitu menghasilkan dua jenis spora berlainan, megaspora membentuk gamet betina,

sedangkan mikrospora menghasilkan serbuk sari, struktus reproduksi terbentuk di dalam

strobilus. Dalam reproduksi terjadi pembuahan tunggal.

   Gymnospermae dibagi dalam empat kelompok yaitu pinophyta, cycadophyta,

ginkgophyta dan gnetophyta. Pinophyta dikenal sebagai konifer, menghasilkan resin/getah,

monoesis, daun berbentuk jarum, contohnya Pinus sp. Cycadophyta hidup di daerah tropis dan

subtropis, diesis, contohnya Cycas revoluta, Cycas rumphii, Encephalartos transvenosus.

   Ginkgophyta hanya mempunyai satu spesies di dunia ini yaitu Ginkgo biloba, diesis, biji

tidak di dalam rujung benar-benar terbuka ke udara bebas. Gnetophyta berbeda dengan

kelompok lainnya karena memiliki pembuluh kayu untuk mengatur air pada bagian xilemnya.

Contohnya Gnetum gnemon, Epherda dan Welwitschia.

Page 15: Makalah spermatophyta

Manfaat Gymnospermae

Ada beberapa manfaat gymnospermae yaitu :

a.   Untuk industri kertas dan korek api (Pinus dan Agathis)

b.    Untuk obat-obatan (Pinus, Ephedra, Juniperus)

c.    Untuk makanan (Gnetum gnemon)

d.    Tanaman hias (Thuja, Cupressus, Araucaria).

b.    Angiospermae (tumbuhan berbiji tertutup)

Angiospermae memiliki ciri antara lain :

•    Memiliki bakal biji atau biji yang tertutup oleh daun buah

•    Mempunyai bunga sejati

•    Umumnya tumbuhan berupa pohon, perdu, semak, liana dan herba.

•    Dalam reproduksi terjadi pembuahan ganda.

Sedangkan dilihat dari strukturnya Angiospermae dibedakan menjadi dua yaitu :

a.    Monocotyledoneae (berkeping satu)

Monocotyledoneae dengan ciri khas antara lain :

1)    Mempunyai biji berkeping satu

2)    Berakar serabut

3)    Batangnya dari pangkal sampai ujung hampir sama besarnya.

4)    Tidak bercabang.

5)    Akar dan batang tidak berkambium.

Sebagai contoh misalnya : Oryza sativa (padi), Zea mays (jagung), Musa paradisiaca

(pisang), Cocos nucifera (kelapa).

Page 16: Makalah spermatophyta

b.    Dicotyledoneae (berkeping dua).

Dicotyledoneae dengan ciri khas antara lain :

1)    Mempunyai biji jumlah kepingnya dua

2)    Berakar tunggang

3)    Batang dari pangkal besar makin ke atas makin kecil.

4)    Batang bercabang

5)    Akar dan batang berkambium.

Sebagai contoh misalnya : Casia siamea (johar), Arachis hypogea (kacang tanah), Psidium

guajava (jambu biji), Ficus elastica (karet).

C.    Pengelompokan Spermatophyta

    Dalam klasifikasi tumbuhan modern, Gymnospermae tidak memiliki status taksonomi

karena banyak petunjuk bahwa tumbuhan berbunga (Angiospermae, tumbuhan berbiji tertutup)

adalah keturunan dari salah satu tumbuhan berbiji terbuka. Pemisahan antara tumbuhan berbiji

terbuka dengan berbiji tertutup akan menyebabkan pemisahan yang parafiletik.

Gymnospermae mencakup tiga divisio yang telah punah dan empat divisio yang

masih bertahan:

Bennetophyta, punah

Cordaitophyta, punah

Pteridospermophyta, sudah punah namun dianggap sebagai moyang Angiospermae

Ginkgophyta, dengan hanya satu jenis yang masih bertahan: Ginkgo biloba

Cycadophyta, pakis haji dan kerabatnya

Pinophyta, tumbuhan runjung

Page 17: Makalah spermatophyta

Gnetophyta, dengan anggota hanya dua genus: Gnetum (melinjo dan kerabatnya) dan

Welwitschia.

Sepuluh besar suku tumbuhan menurut banyaknya jenis adalah sebagai berikut:

1. Asteraceae atau Compositae (suku kenikir-kenikiran): 23.600 jenis

2. Orchidaceae (suku anggrek-anggrekan): 21.950

3. Fabaceae atau Leguminosae (suku polong-polongan): 19.400

4. Rubiaceae (suku kopi-kopian): 13.183

5. Poaceae, Glumiflorae, atau Gramineae (suku rumput-rumputan): 10.035

6. Lamiaceae atau Labiatae (suku nilam-nilaman): 7.173

7. Euphorbiaceae (suku kastuba-kastubaan): 5.735

8. Cyperaceae (suku teki-tekian): 4.350

9. Malvaceae (suku kapas-kapasan): 4.225

10. Araceae (suku talas-talasan): 4.025

    Kesepuluh suku di atas mencakup beragam jenis tumbuhan penting dalam

kehidupan manusia, baik dalam bidang pertanian, kehutanan maupun industri. Suku

rumput-rumputan jelas merupakan suku terpenting karena menghasilkan berbagai sumber

energi pangan bagi manusia dan ternak dari padi, gandum, jagung, jelai, haver, jewawut,

tebu, serta sorgum. Suku polong-polongan menempati tempat terpenting kedua, sebagai

sumber protein nabati dan sayuran utama dan berbagai peran budaya lain (kayu, pewarna,

dan racun). Suku nilam-nilaman beranggotakan banyak tumbuhan penghasil minyak atsiri

dan bahan obat-obatan.

Page 19: Makalah spermatophyta

BAB III

KESIMPULAN

Berdasarkan uraian pembahasan di atas dapat penulis simpulkan bahwa :

1. Spermatophyta berasal dari bahasa Inggris yang berarti tumbuhan berbiji. Sedangkan di

Indonesia banyak sekali ditemukan berbagai jenis tumbuhan berbiji yang sampai saat ini

tetap dipelihara dan dikembangkan.

2. Spermatophyta mempunyai ciri antara lain :Makroskopis dengan ketinggian bervariasi,

Bentuk tubuhnya bervariasi, Cara hidup fotoautotrof, Habitatnya kebanyakan di darat tapi

ada juga yang mengapung di air (teratai), Mempunyai pembuluh floem dan xilem,

Reproduksi melalui penyerbukan (polinasi) dan pembuahan (fertilisasi). 

3. Gymnospermae mencakup tiga divisio yang telah punah dan empat divisio yang masih

bertahan:Bennetophyta, Cordaitophyta, Pteridospermophyta, Angiospermae,

Ginkgophyta, Cycadophyta, Pinophyta, Gnetophyta, Gnetum (melinjo dan kerabatnya)

dan Welwitschia

Page 20: Makalah spermatophyta

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Tumbuhan_berbunga"

Kimbal, W.John. 1988. Biologi Jilid II. Erlangga: Jakarta.

Moertolo, ali. Dkk. 2004. Tumbuhan Berbiji Terbuka. Malang: Universitas Negeri Malang.

Moertolo, ali. Dkk. 2004. Tumbuhan Berbiji Tertutup dan tumbuhan paku . Malang: Universitas

Negeri Malang.

Sudarmi, Siti. Dkk. 1986. Botani Umum 3. Bandung: Angkasa.