makalah semester 6_aliran kebatinan(aliran kebatinan dan tasawuff)
TRANSCRIPT
5/6/2018 Makalah Semester 6_aliran Kebatinan(Aliran Kebatinan Dan Tasawuff) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-semester-6aliran-kebatinanaliran-kebatinan-dan-tasawuff 1/17
PERBEDAAN ALIRAN KEBATINAN DENGAN
AGAMA ISLAM (TASAWUF)
Diajukan Sebagai Tugas
“Liran Kebatinan”
Disusun Oleh :
Lailul Fitriyah ( D01208157 )
M Dwi Fidiqsa ( D31208034 )
Dosen Pembimbing
Arif Mansyuri, M.Fil.I
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
F A K U L T A S T A R B I Y A H S U R A B A Y A
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
2011
5/6/2018 Makalah Semester 6_aliran Kebatinan(Aliran Kebatinan Dan Tasawuff) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-semester-6aliran-kebatinanaliran-kebatinan-dan-tasawuff 2/17
KATA PENGANTAR
Alhamdulilah,kami panjatkan rasa puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT
yang telah memberkahi kami, sehingga laporan ini dapat selesai dengan tepat waktu.
Sholawat serta salam tak lupa kami ucapkan kepada junjungan Nabi besar kita Muhammad
SAW yang telah memberi jalan yang terang dan mengentas kita dari kebodohan.
Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Bapak dosen yang setia
membimbing kami selama masa perkuliahan serta proses penyelesaian laporan ini. Tak lupa
kami ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu kita dalam
penyelasian laporan ini, terutama kepada orang tua kami yang selalu mendoakan kami
dimana pun berada.
Dan tak lupa kami ucapkan maaf atas segala khilaf atas penulisan makalah ini.Karena
kami jua hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan. Semoga apa yang kami
sajikan ini berguna bagi kita semua dan dapat membantu dalam segala hal.
Surabaya , 5 Juni 2011
Penyusun
5/6/2018 Makalah Semester 6_aliran Kebatinan(Aliran Kebatinan Dan Tasawuff) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-semester-6aliran-kebatinanaliran-kebatinan-dan-tasawuff 3/17
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Banyaknya aliran sangat meresahkan kehidpan antar sesama. Kita semua tahu
bahwa dengan agama pun telah membimbing kita menuju pada kebenaran yang hakiki
dan sesuai dengan syariat yang telah diperjelas dalam kitab suci masing-masing.
Namun, ada hal lain yang memang menurut mereka bahwa agama juga tidak
selamanya membawa kita pada suatu hal yang baik dan benar adakalanya juga
membawa hal yang kurang baik.
Inilah mengapa ada perselisihan antara para penganut agama dengan para
penganut aliran kebatinan yang telah ada di Indonesia. Ini adalah sebuah keyakinan
dan suatu kepercayaan, oleh sebab itu kelompok kami akan membeahsa
sebagaiomana sih agama dan aliran kebatinan yang ada saat ini. Di sini kami
memngupas antara aliran kebatinan dengan tasawuf yang notabenenya adalah ibadah
sakral dalam Islam.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah perbedaan aliran kebatinan dan tawawuf ?
5/6/2018 Makalah Semester 6_aliran Kebatinan(Aliran Kebatinan Dan Tasawuff) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-semester-6aliran-kebatinanaliran-kebatinan-dan-tasawuff 4/17
BAB II
PEMBAHASAN
A. Aliran Kebatinan
Aliran Kebatinan atau sekarang lebih dikenal dengan “kepercayaan”, lengkapnya
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah suatu system kepercayaan atau
system spriritual yang ada di Indonesia selain agama, aliran, faham, sekte atau madzhab
dari agama tersebut, serta bukan pula termasuk kepercayaan adat. Menurut istilah umum
Kepercayaan adalah suatu keadaan psikologis pada saat seseorang menganggap suatu
premis benar. Kepercayaan merupakan satu keyakinan pada sesuatu hingga
mengakibatkan penyembahan, sama ada kepada Tuhan, roh atau lainnya. Nama
Kebatinan itu lebih dikenal pada tahun 1950-an sampai dengan tahun akhir 1960-an, dan
Kebatinan muncul dalam berbagai bentuk gerakan atau perguruan.1
Kebatinan juga biasa disebut dengan Kejawen, Kejawen (bahasa Jawanya
Kejawèn) menurut wikipedia adalah sebuah kepercayaan yang terutama dianut di pulau
Jawa oleh suku Jawa dan suku bangsa lainnya yang menetap di Jawa. Penamaan
“Kejawen”, dipilih karena bahasa pengantar ibadahnya menggunakan bahasa Jawa. Syair-
syairnya menggunakan bahasa Jawa. Dalam konteks umum, Kejawen merupakan bagian
dari agama lokal Indonesia. Di wikipedia diceritakan bahwa seorang ahli antropologi
Amerika Serikat, Clifford Geertz pernah menulis tentang agama ini dalam bukunya yang
ternama The Religion of Java. Olehnya Kejawen disebut “Agami Jawi”.2
Penganut ajaran Kejawen biasanya tidak menganggap ajarannya sebagai agama
dalam pengertian seperti agama monoteistik, seperti Islam atau Kristen, tetapi lebih
melihatnya sebagai seperangkat cara pandang dan nilai-nilai yang dibarengi dengan
1 http://pencari-kebenaran-hakiki.blogspot.com/2010/08/aliran-kebatinan-dan-tasawwuf.html
2 Ibid.,
5/6/2018 Makalah Semester 6_aliran Kebatinan(Aliran Kebatinan Dan Tasawuff) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-semester-6aliran-kebatinanaliran-kebatinan-dan-tasawuff 5/17
sejumlah laku (mirip dengan “ibadah”). Ajaran kejawen biasanya tidak terpaku pada
aturan yang ketat, dan menekankan pada konsep “keseimbangan”.
Simbol-simbol “laku” biasanya melibatkan benda-benda yang diambil dari tradisi
yang dianggap asli Jawa, seperti keris, wayang, pembacaan mantera, penggunaan bunga-
bunga tertentu yang memiliki arti simbolik, dan sebagainya yang mirip dengan praktek
perdukunan. Akibatnya banyak orang (termasuk penghayat kejawen sendiri) yang dengan
mudah mengasosiasikan kejawen dengan praktek klenik dan perdukunan.
Ajaran-ajaran Kejawen bervariasi, dan sejumlah aliran dapat mengadopsi ajaran agama
pendatang, baik Hindu, Buddha, Islam, maupun Kristen. Gejala sinkretisme ini sendiri
dipandang bukan sesuatu yang aneh karena dianggap memperkaya cara pandang terhadap
tantangan perubahan zaman. Ilmu Kebatinan selain disebut sebagai ilmu Kejawen
kadang-kadang disebut juga ilmu kerohanian, ilmu kejiwaan, ilmu kasuksman, ilmu
kesunyatan, ilmu kasampurnaan, atau juga ilmu ka-Allah-an.
Kembali kita menggunakan istilah Kebatinan, Masing-masing perguruan dipimpin
oleh guru Kebatinan yang mengajarkan ilmunya kepada pengikut-pengikutnya. Dengan
adanya berbagai macam perguruan yang ajarannya kadang-kadang berbeda
karakteristiknya antara satu sama lain, oleh sebab itu terdapat berbagai macam aliran
Kebatinan. Ilmu yang diajarkan, yang pada umumnya menurut pengakuan para guru itu
diperoleh atas dasar wahyu atau bahasa jawanya wangsit dari Tuhan.
Sementara itu dalam mistik Kejawen atau Kebatinan, tujuan mistiknya dikenal
dengan istilah manuggaling kawula gusti, atau juga jumbuhing kawula gusti, serta masih
terdapat istilah-istilah lain seperti gambuh (dalam aliran sumarah), wor winoring loro-
loroning atunggal, yang semuanya menggambarkan kondisi persatuan antara kawula
(manusia) dengan gusti (Tuhan), antara Tuhan dengan manusia lebur menjadi satu,
dengan disimbolkan sebagai curiga manjing ing rangka, rangka manjing curiga (keris
yang bersatu dengan rangkanya).
Tujuan untuk mencapai manuggaling kawula gusti itu dilandasi oleh suatu
pemikiran teologis-metafisis “sangkan paraning dumadi” (asal dan kembalinya segala
yang ada). Dari pandangan filosofis tersebut dapat diketahui ajaran-ajaran tentang Tuhan,
manusia dan alam, siapakah manusia, dari mana asal usulnya, serta bagaimana
hubungannya dengan Tuhan.
5/6/2018 Makalah Semester 6_aliran Kebatinan(Aliran Kebatinan Dan Tasawuff) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-semester-6aliran-kebatinanaliran-kebatinan-dan-tasawuff 6/17
Seperti halnya pada Tasawuf, di dalam Kebatinan untuk sampai kepada
manunggaling kawulo gusti, orang harus melakukan latihan-latihan kerohanian atau
latihan kejiwaan atau juga oleh rasa dengan melalui menembah, sujud, meditasi, tapa
brata, dan lain-lain. Pada umumnya tingkatan latihan rohani itu terdiri atas tiga tingkat,
bersesuaian dengan tiga lapis struktur manusia; badan jasmani, badan rohani dan roh.
Ketiga tingkat latihan tersebut juga akan menghasilkan tiga suasana batin heneng, hening,
henong. Heneng atau meneng, berkaitan dengan terhentinya nafsu-nafsu, di mana nafsu-
nafsu itu ditimbulkan oleh rangsangan dari luar, sebagai hasil kerja indera. Hening berarti
bening atau jernih, berkaitan dengan terhentinya kerja perasaan, pikiran ataupun angan-
angan dari memikirkan yang beraneka macam, tetapi pikiran perlu dikonsentrasikan pada
satu objek, dalam hal ini adalah Tuhan. Kemudian henong adalah suasana kosong, di
mana nafsu-nafsu telah terhenti, pikiran telah terkonsentrasi hanya kepada Tuhan. Dan
pada saat itulah semua hijab yang membatasi diri manusia dengan Tuhan telah tersingkap.
Ketiga tingkat latihan kejiwaan itu digambarkan oleh Dr. S. De Jong dalam tiga
tahapan juga yakni; distansi, konsentrasi, dan reprensentasi. Distansi maksudnya ialah
mengambil jarak terhadap dunia materi yang dapat disentuh dengan indera, dengan
maksud untuk memadamkan nafsu. Sedangkan konsentrasi adalah suatu upaya
memusatkan daya batiniyah dengan maksud memutuskan sama sekali semua bentuk hubungan dengan dunia materi. Pada akhirnya jika kedua tahapan itu telah dapat dilalui
maka akan tercapai derajat identifikasi dengan Tuhan, di mana seorang ahli Kebatinan
telah mencapai derajat manunggaling kawula gusti, mati ing sajarone urip, dan itulah
tahap representative. Jika seseorang telah mencapai tahap tersebut ia telah dihiasi oleh
sifat-sifat keilahian, sifat-sifat kesempurnaan. Karena itu pula disebut sebagai Manusia
Sempurna Atau Insan Kamil. Manusia sempurna semacam itu disebut sebagai satria
pinandita, di satu sisi ia sebagai pendeta yang dekat dan selalu mendekatkan diri denganTuhan, sedangkan di sisi yang lain ia sebagai satria yang memiliki kemampuan
supranatural, kemampuan di atas kemampuan manusia biasa, baik secara pisik maupun
psikis, oleh karena ia telah dilimpahi sebagian sifat-sifat Tuhan.
B. Histori kebatinan
Keberadaan aliran Kebatinan atau dapat disebut juga kepercayaan dalam
wujudnya sebagai organisasi yang beraneka macam serta dalam jumlah yang tiada sedikit,
barang kali itu boleh dipandang sebagai fenomena baru, oleh karena organisasi-organisasi
5/6/2018 Makalah Semester 6_aliran Kebatinan(Aliran Kebatinan Dan Tasawuff) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-semester-6aliran-kebatinanaliran-kebatinan-dan-tasawuff 7/17
aliran kepercayaan itu pada umumnya baru muncul setelah proklamasi kemerdekaan.
Sebagian di antaranya memang telah ada sejak zaman colonial Belanda, sekitar abad 20
ini. Akan tetapi apabila dilihat dari aspek ajarannya yang intinya adalah mistik Islam
Kejawen, sesungguhnya memiliki akar yang cukup panjang sepanjang sejarah
perkembangan Islam di Jawa. Faham Kebatinan telah ada sejak Islam bersentuhan dengan
budaya Jawa Hindu, justru perpaduan antara mistik Islam dan hindu budha itulah yang
menghasilkan mistik Islam Kejawen yang menjadi ciri khas aliran kepercayaan.
Faham Kebatinan ini dalam proses perkembangannya senantiasa didukung oleh
golongan priyayi, yaitu golongan keluarga istana dan pejabat pemerintahan kraton.
Mereka termasuk ke dalam kategori orang-orang Islam abangan lapisan atas, yakni orang-
orang Islam yang kurang mengetahui ajaran-ajaran Islam dan oleh karenanya tidak
mengamalkan syari’at Islam. Mereka masih mempertahankan budaya Hindu, sementara
Islam yang datang kemudian dipandang sebagai unsur tambahan. Unsur Islam diperlukan
untuk melengkapi kata-kata atau ungkapan-ungkapan yang diperlukan ajaran mistik.
Dalam mistik priyayi ini, tidak ada bedanya antara Yang Mutlak (Tuhan) dengan
manusia.
Faham Islam Kejawen sesungguhnya telah mulai masuk di kalangan istana/kraton
sejak pemerintahan sultan Tranggono di kesultanan Demak. Penghulu istana Demak itu
ialah sunan Geseng, saudara seperguruan Syekh Siti Jenar, yang mengajarkan mistik
manunggaling kawulo gusti. Dan menantu Sultan Tranggono dari putrinya yang tertua
yaitu Jaka Tingkir atau Mas Karebet adalah dari golongan Islam Kejawen. Di samping
sebagai menantu Sultan, dia semula adalah sebagai bupati di Pengging, menggantikan
kedudukan ayahnya, yaitu Ki Kebo Kenanga. Dia juga termasuk salah seorang murid
Syekh Siti Jenar. Sementara itu kakeknya, Prabu Andayaningrat dari Pangging juga,
adalah menantu Prabu Brawijawa ke V dari Majapahit. Dan sewaktu kerajaan Demak
sudah berdiri, Andayaningrat tetap berusahan untuk melanjutkan dinasti Majapahit
dengan segala tradisinya.
Tatkala Jaka Tingkir keluar sebagai pemenang dalam perebutan dengan Arya
Penangsang kemudian ia dikukuhkan sebagai sultan tahun 1550 menggantikan sultan
Trenggono dengan gelar Sultan Hadiwijaya, maka ibukota kerajaan dipindah dari Demak
ke Pajang, sebab disana banyak penganut Islam Kejawen yang mendukung
pemerintahannya, sehingga pada tahun 1568 terjadi pergeseran yang menyebabkan
5/6/2018 Makalah Semester 6_aliran Kebatinan(Aliran Kebatinan Dan Tasawuff) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-semester-6aliran-kebatinanaliran-kebatinan-dan-tasawuff 8/17
olehnya diusahakan penyesuaian Islam dengan agama siwa Budha dan dengan resmi
diwujudkan dalam bentuk ajaran wihdatul wujud atau manunggaling kawula gusti sebagai
dasar falsafat kerajaan, pergeseran itu diusahakan atas prakarsa ki Ageng Pengging (Ki
Kebo Kenanga) ayah Jaka Tingkir. Sehingga saat itu terjadi polarisasi kehidupan
beragama, disatu pihak ada kelompok lama yang secara murni melaksanakan syari’at
Islam dan di lain pihak terdapat para bangsawan dan prajurit islam yang masih
melaksanakan kebiasaan adat kraton yang sinkretis yang biasa disebut kaum abangan.
Saat para kyai Indonesia banyak yang pergi haji ke mekkah dan banyak mempelajari
islam yang murni disana, setelah itu menyebarkan islam yang murni di Indonesia dan
membentuk gerakan-gerakan reformasi, dan arus modernisasi Barat semakin mengacam
menjadikan semangat keberagamaan kejawen juga semakin meningkat, mereka bangkit
mempertahankan apa yang dianggap sebagai nilai asli Jawa.
Dan pada saat kemerdekaan kebatinan sangat berkembang pesat terutama saat
pasca kemerdekaan Banyak para ahli ilu social maupun ilmu agama yang menganalisa
dan memberikan pendapatnya kenapa aliran kebatian pada saat itu tumbuh begitu pesat.
Hal itu antara lain di samping dimungkinkan karena adanya pernyataan kebebasan
beragama yang tercantum dalam UUD 1945 pasal 29, juga karena berbagai krisis yang
timbul pada masa perjuangan membela kemerdekaan menuntut orang mencari peganganhidup, penguat batin.3
C. Keberadaan Aliran Kebatinan
Menurut catatan yang ada pada pengawas aliran kepercayaan masyarakat
(PAKEM) departemen agama, jumlah nama aliran Kebatinan pada tahun 1950-an itu
mencapai kurang lebih 400 aliran baik yang digerakan oleh organisasi-organisasi maupun
yang bersifat perorangan. Di antara aliran-aliran tersebut ada yang telah berkembang
sejak sebelum zaman keerdekaan, seperti misalnya: aliran suci rahayu (1925), Budha
Wisnu (1925), ilmu sejati-Prawirosoedarso (1926) paguyuban ngesti
tunggal/PANGESTU (1932) dan paguyuban sumarah (1935). Akan tetapi aliran-aliran
tersebut pada umumnya baru terorganisir secara resmi sesudah kemerdekaan, bahkan
jumlahnya mengalami penambahana yang cukup banyak, misalnya Iman Iqama Haq
(IIH), Islam sejati, Kaweruh Naluri (1949), agama sapta darma (1952) dan lain-lain.4
3 Ibid.,
4 Sofwan, Ridin. 1999. Menguak Seluk Beluk Aliran Kebatinan. Aneka Ilmu : Semarang.m hlm, 12
5/6/2018 Makalah Semester 6_aliran Kebatinan(Aliran Kebatinan Dan Tasawuff) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-semester-6aliran-kebatinanaliran-kebatinan-dan-tasawuff 9/17
Sementara itu Kongres Kebudayaan kedua di Magelang tanggal 20-24 Agustus 1948 yang
diketuai oleh Mr. Wongsenegoro telah mengusulkan pula kepada pemerintah agar
dibentuk lembaga untuk mempraktekkan ilmu Kebatinan secara luas serta menganjurkan
untuk memperkuat dan memperhebat perjuangan batin untuk mencapai “keluwihan” dan
“jaya kawijayan” (kadigdayaan).
Aliran Kebatinan yang beraneka macam itu, di samping mempunyai ajaran yang
berbeda-beda, ternyata masing-masing mempunyai motivasi dan tujuan yang berbeda-
beda pula, bahkan ada di antaranya yang menyatakan diri sebagai agama atau minta
diakui sebagai agama, sehingga oleh karena itu pemunculan aliran Kebatinan yang
sedemkian banyak mendorong pemerintah untuk mengadakan pengawasan dan penertiban
terhadap aliran-aliran Kebatinan tersebut. Untuk itu sudah sejak tahun 1951 di
departemen agama dibentuk lembaga penelitian gerakan/aliran kerohanian. Tujuan
lembaga ini ialah mengadakan penelitian dan pengurusan aliran-aliran kepercayaan yang
berada di luar pengurusan agama Islam, Kristen, katolik, hindu, budha, kong hu cu,
dengan tugas pokok:5
1. Menyalurkan kepercayaan/agama kearah pandangan yang sehat.
2. Menyalurkan perkembangan kepercayaan/agama kea rah keTuhanan yang maha esa.
3. Menjaga keamanan dan kesejahteraan rohani bangsa Indonesia.
Kemudian pada tahun 1954, dengan surat keputusan perdana mentri RI. Nomor
167/PM/54 tanggal 1 Agustus 1954 dibentuk biro PAKEM (pengawas aliran kepercayaan
masyarakat).
D. Ajaran Inti Kebatinin
Dari pandangan tersebut maka teologi yang mendasari mistik Kebatinan adalah
teologi yang bercorak pantheistic, oleh karena dalam pandangan tersebut tergambarkan
bahwa intisari manusia, esensinya sama dengan Tuhan. Dalam berbagai aliran Kebatinan
Tuhan digambarkan sebagai bersifat transenden, tidak bisa digambarkan seperti apa.
Namun Tuhan juga imanen secara esensi dalam alam, dan keberadaanya dalam diri
manusia diwakili oleh roh suci, purusa, atma, sebgaimana yang telah dinyatakan di atas;
semuanya menjadi bagian yang tak terpisahkan dari Tuhan sebagai asalnya.
5 Ibid.,14
5/6/2018 Makalah Semester 6_aliran Kebatinan(Aliran Kebatinan Dan Tasawuff) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-semester-6aliran-kebatinanaliran-kebatinan-dan-tasawuff 10/17
Demikianlah tentang apa atau siapa Tuhan itu, demikian pula apa dan siapa
manusia itu perlu dipahami dengan sebaik-baiknya, sehingga ketika seorang pelaku
mistik Kebatinan bermaksud untuk kembali kepada Tuhan dalam latihan-latihan rohani
yang dijalankan, maka ia tidak akan tersesat jalan. Dengan begitu ungkapan “man arafa
nafsahu faqad arafa rabbahu” berlaku di sini dalam artian nafsun (manusia) mempunyai
persamaan esensi dengan rabbun (Tuhan) dan Tuhan secara esensial telah berada dalam
diri manusia.
Menurut ajaran Kebatinan itu, manusia berasal dari Tuhan yang diciptakan oleh
Tuhan melalui suatu proses tanazzul, semacam proses emanasi, di mana Tuhan
mengejawantah atau menjelmakan diri dalam beberapa pangkat emanasi, dari wujud-Nya
yang ghaib sampai pada akhirnya bermuara pada terwujudnya manusia yang terdiri dari
unsur jasman rohani, yang disebut sebagai Insan kamil.
Berkenaan dengan pendapat ajaran kebatinan tentang alam, dibagi menjadi dua,
pertama alam gaib dan kedua alam lahir, alam gaib sendiri bertingkat-tingkat kegaibannya
sejak dari alam ketuhanan, yang disebut juga alam sonya ruri, alam kasunyatan, alam
azali abadi, sangkan paraning dumadi sampai dengan alam para makhluk halus, roh-roh
dan dunia batin manusia. Lalu alam lahir dibedakan menjadi dua yakni alam besar, alam
semesta ini atau bahasa jawanya jagad gede, dan alam kecil bahasa jawanya alam cilik
yang meliputi manusia. Terdapat hubungan kesatuan antara alam besar dengan alam kecil
keduanya merupakan pengejewantahan Tuhan.
Tentang asal usul alam ini apakah berawal dari tidak ada menjadi ada, atau
merubah dari bentuk yang sudah ada atau juga ada dengan sendirinya. Setiap aliran yang
termasuk dalam kebatinan masing-masing menjelaskannya dengan bahasa sendiri-sendiri.
Dan hakekat alam menurut aliran kebatinan itu berada didalam alam itu sendiri, sehingga
alam itu mengandung unsur tuhan oleh sebab itu kebatinan digolongkan pada aliran
Pantheisme (pan=semua, theos=tuhan).
Pembahasan tentang keabadian alam kebatinan berpendapat bahwa keberadaan
alam ini merupakan permulaan jadi pada mulanya alam ini tiada lalu menjadi ada dalan
aliran ini diibaratkan kekosongan atau suwung, dengan demikian dapat diartikan bahwa
alam ini baru. Selanjutnya jika dikaitkan antara penciptaan alam dengan hakekat alam
yang identik dengan hakekat tuhan maka harusnya keberadaan alam dunia ini akan tetap
abadi tidak berawal dan tidak berakhir. Ajaran tenatng alam juga memasukkan istilah
5/6/2018 Makalah Semester 6_aliran Kebatinan(Aliran Kebatinan Dan Tasawuff) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-semester-6aliran-kebatinanaliran-kebatinan-dan-tasawuff 11/17
memayu hayuning bawana yang artinya bahwa bawana=alam hendaklah dihadapi dengan
sedemikian rupa sehingga menjadikan selamat sejahtera bagi penghuninya termasuk
didalamnya manusia dan penghuni lainnya. Jadi ajaran kebatinan juga mengharuskan para
pengikutnya untuk menjaga dan melestarikan alam sekitar untuk menjaga
keseimbangannya karena akibat marahnya alam ini juga akan berdampak bagi manusia
dan makhluk hidup lainnya.6
E. Titik Temu Aliran Kebatinan dan Tasawuf 7
Tujuan utama dalam Tasawuf adalah pengalaman dan kesadaran berhubungan
dengan Tuhan secara langsung, berada sedekat-dekatnya dengan Tuhan secara sadar
sehingga seseorang merasa berada dihadirat Tuhan. Tuhan dihayati sebagai hadir di
hadapannya, atau sufi berhubungan mesra sehingga menimbulkan rasa bahagia. Untuk
mencapai tujuan mendekatkan diri kepada Tuhan ini, menurut sejarah, semula Tasawuf
mengambil bentuk zuhud, dalam arti sikap hidup sederhana dan menjauhi kemewahan
duniawi. Selanjutnya Tasawuf juga digunakan untuk memperhalus budi pekerti dan sopan
santun ketika manusia mengadakan hubungan Tuhan dan hubungan dengan sesama
manusia. Corak penghayatan Tasawuf seperti itulah yang muncul dalam perkembangan
awal Tasawuf dan cenderung merupakan gerakan moral, dimaksudkan untuk
memperhalus budi pekerti dan pengalaman syari’at yang biasanya dijalankan dengan
ketat dan kaku, sehingga ajaran syari’at itu menjadi lebih halus, mendalam dan bermakna.
Karenanya Tasawuf semacam itu disebut Tasawuf akhlaki atau Tasawuf sunni dan dapat
dikategorikan sebagai mistik kepribadian (mysticism personality). Disebut mistik
kepribadian karena hubungan antara manusia tidak sampai pada penyatuan esensi, karena
antara Tuhan dan manusia dasarnya berbeda, manusia sebagai makhluk dan Tuhan
sebagai Khalik (pencipta). Sedangkan kenapa disebut Tasawuf sunni, oleh karena
Tasawuf ini dikembangkan oleh golongan sunni terutama Al-Ghazali, dan tetap
berpegang pada ortodoksi al-Qur’an dan sunnah Nabi. Di dalam al-Qur’an terdapat ayat-
ayat yang menggambarkan siksa neraka yang sangat pedih dan mengerikan yang
diancamkan terhadap orang yang berdosa. Tetapi terdapat pula ayat-ayat yang
menunjukan bahwa Tuhan itu mengasihi dan mencintai hamba-Nya, Tuhan maha
mengetahui, maha mendengar dan lain sebgainya. Ayat-ayat semacam itu yang kemudian
6 Ibid., 15-16
7 Rahnip. 1987. Aliran Kebatinan Dan Kepercayaan Dalam Sorotan. Pustaka Progressif : Surabaya., 15-17
5/6/2018 Makalah Semester 6_aliran Kebatinan(Aliran Kebatinan Dan Tasawuff) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-semester-6aliran-kebatinanaliran-kebatinan-dan-tasawuff 12/17
mendorong munculnya tokoh-tokoh Tasawuf akhlaki, antara lain Hasan al-Basri (w.
110H) dengan konsep al-khauf (takut) kepada balasan Tuhan, Robi’ah al-adawiyah (w.
185H), dengan konsep al-hubb al-illahi yakni cinta kepada Allah, Zunun al-Misri dengan
konsep ma’rifah billah, mengenal Tuhan dengan mata hati.
Namun dalam perkembangannya Tasawuf lebih lanjut, memperlihatkan bahwa
Tasawuf bukan hanya untuk memperhalus budi pekerti yang bersifat akhlaki, tetapi juga
merukan pandangan hidup yang disistimatisir atas dasar pemikiran mendalam dan
mendasar yang bersifat falsafi. Corak Tasawuf falsafi ini, bukan saja untuk mendekatkan
diri kepada Tuhan sedekat-dekatnya, tetapi juga untuk bersatu dengan Tuhan. Tasawuf
falsafi ini disebut juga sebagai Tasawuf non sunni dan dapat dikategorikan sebagai mistik
ketakterhinggaan (mysticism infinity), yang berlandaskan kepada kepercayaan monistis,
panteistis. Hubungan antara manusia dengan Tuhan diyakini sebagai persatuan dengan
Tuhan karena adanya persamaan esensi antara Tuhan dengan manusia. Tasawuf falsafi
banyak dikembangkan oleh golongan non Sunni terutama Al-Hallaj (858-922M) dan Ibn
Al-Arabi (561H/1165M-638H/1240M).
Dengan melihat kepada kecenderungan penghayatan Tasawuf tersebut maka
secara garis besar rumusan tujuan Tasawuf juga dibedakan menjadi dua, yakni ma’rifah
billah dan Insan Kamil. Tujuan ma’rifah billah dipegangi oleh Tasawuf akhlaki atau
Tasawuf Sunni. Di sisi lain, Tasawuf falsafi lebih menekankan pada tujuan pencapaian
derajat Insan Kamil, manusia sempurna, yang menurut Abdul Karim al-Jili (767-
811H/1365-1409M) kondisi itu dapat tercapai bagi orang yang telah berhasil merealisasi
seluruh kemungkinan yang ada, potensi keTuhanan yang ada pada dirinya. Insan kamil
merupakan cermin Tuhan (duplikat Tuhan) yang diciptakan atas nama-Nya.Usaha
manusia untuk berada sedekat-dekatnya, bahkan manunggal dengan Tuhan adalah
merupakan cermin kerinduan nurani manusia terhadap Tuhannya. Usaha semacam itu
merupakan gejala universal dan konstan, tidak terbatas oleh ruang dan waktu, terjadi di
Barat maupun di Timur, dari zaman dahulu sampai sekarang dan yang akan datang.
Tasawuf sebagai mistik Islam, menurut Abu Wafa Taftazani memiliki ciri-ciri umum
yang bersifat psikis, moral dan epistemologis. Menurut pendapatnya bahwa Tasawuf
adalah merupakan suatu bentuk peningkatan moral, artinya setiap Tasawuf memiliki
nilai-nilai moral tertentu dan merealisasikan nilai-nilai itu dengan maksud untuk
membersihkan batin.
5/6/2018 Makalah Semester 6_aliran Kebatinan(Aliran Kebatinan Dan Tasawuff) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-semester-6aliran-kebatinanaliran-kebatinan-dan-tasawuff 13/17
Tujuan Tasawuf adalah untuk pemenuhan fana (sirna) dalam realitas mutlak, yaitu
kondisi psikis tertentu, di mana seorang sufi tidak merasa adanya diri atau keakuannya.
Lebih jauh lagi dia telah meleburkan kehendaknya bagi kehendak Yang Mutlak. Jika
kondisi fana itu bisa terwujud maka sufi akan memungkinkan memperoleh pengetahuan
intuitif langsung, bagaikan sinar kilat yang muncul dan pergi secara tiba-tiba.
Selanjutnya, oleh karena Tasawuf diniatkan sebagai penunjuk dan pengendali hawa nafsu,
secara psikis akan muncul pengalaman rohani yang dirasakan sebagai ketenteraman dan
kebahagiaan rohani. Apa yang dialami itu diungkapkan dengan penggunaan simbol-
simbol dalam ungkapan-ungkapan khas. Dalam hal ini setiap sufi mempunyai cara
tersendiri dalam mengungkapkan kondisi yang dialami karena hal itu merupakan
pengalaman subyektif.
Perjalanan batin atau perjalanan nurani manusia dalam mencapai kesempurnaan
hidup yakni berada sedekat-dekatnya dengan Tuhan itu disebut mistik. Dan oleh karena
mistik ini senantiasa berkaitan dengan pengalaman keagamaan, maka mistik ada pada
setiap agama, bahkan ada pada aliran-aliran pseudo agama (aliran mirip agama). Pada
agama-agama besar dunia terdapat mistik-mistik Hindu, Budha, Kristen, dan Islam,
sedangkan pada aliran yang menyerupai agama, kita mengenal mistik Kebatinan. Mistik
Islam dikenal dengan sebutan khas yakni Tasawuf’ atau sufisme sebagaimana disebutoleh orientalis Barat, sedangkan mistik Kebatinan karena bersumberkan dari budaya
spriritual orang jawa, disebut sebagai mistik Kejawen.
Dimensi mistik pada setiap agama itu bermula dari kesadaran manusia bahwa ia
berasal dari Tuhan dan akan kembali kepada-Nya. Keasadaran ini menimbulkan
pengalaman keagamaan pada dirinya mengenai hubungan dengan Tuhannya itu, yang
terefleksikan dalam sikap takut, cinta, rindu, ingin dekat kepada-Nya, dan lain
sebagainya. Pengalaman keagamaan itu kemudian terpolakan menjadi suatu system ajaran
yang mengajarkan bagaimana cara, metode ataupun jalan yang harus ditempuh untuk
mencapai tujuan yakni kembali menyatu dengan Tuhan.
Dari uraian-uraian itu maka dapat diketahui titik-titik temu antara Tasawuf dengan
Kebatinan. Titik temu itu tidak saja Nampak pada tujuan yang hendak dicapai, yakni
upaya mendekatkan diri kepada Tuhan, tetapi juga pada alur piker yang melandasi jalan
mistik yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan misitik tersebut.
Namun demikian titik temu akan lebih Nampak kelihatan antara mistik Kebatinan dengan
5/6/2018 Makalah Semester 6_aliran Kebatinan(Aliran Kebatinan Dan Tasawuff) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-semester-6aliran-kebatinanaliran-kebatinan-dan-tasawuff 14/17
dengan Tasawuf falsafi (non sunni) yang keduanya berkecenderungan mendasarkan
kepada faham keTuhanan yang bercorak monism panteistik dan bertujuan untuk
mencapai persatuan antara manusia dengan Tuhan. Lain halnya dengan mistik Kebatinan
itu dihubungkan dengan Tasawuf sunni atau Tasawuf akhlaki yang mendasarkan kepada
faham keTuhanan monoteistik serta bertujuan hanya sebatas ma’rifatullah, maka jelas
keduanya tampak berbeda seperti yang tertulis dalam al-Quran surat ayat 22 .
janganlah kamu adakan Tuhan yang lain di samping Allah, agar kamu tidak menjadi
tercela dan tidak ditinggalkan (Allah).
Pada jalan yang ditempuh untuk mencapai tujuan mistik, meskipun tampak
perbedaan di dalam praktek-praktek latihan kejiwaan, mamun tahapan-tahapan yang
dilalui secara garis besar terdapat kesaamaan, masing-masing memiliki aspek purgative
dan kontemplatif. Pada tahap awal merupakan tahap pensucian jiwa (purgative). Adapun
kontemplasi atau konsentrasi merupakan pemusatan kesadaran hanya kepada Allah yang
dilakukan dengan cara dzikir, mengucapkan lafad allah dan lain sebgainya. Pola yang
sama terdapat aliran Kebatinan, karena di dalam latihan kejiwaan, kebersihan rohani
menjadi syarat utama. Untuk itu perlu dihindari sifat-sifat ataupun sikap-sikap tercela
serta mengutamakan budi luhur, berbuat yang baik dengan cara mengekang hawa nafsu,
mengambil jarak dari dunia materi. Kontemplasi pada Kebatinan dilakukan denganmelalui aktifitas sujud, meditasi atau cara berdzikir sebagaimana yang dilakukan dalam
Tasawuf. Sementara itu terdapat juga konsep-konsep etika yang sama pada keduanya,
seperti tawakal, zuhud, sabar, ikhlas, dan ridho.
Jadi pada Tasawuf dan mistik Kebatinan terdapat dasar-dasar pemikiran yang
sama dalam mencapai tujuan misitk meskipun titik tolaknya agak berbeda. Dalam
Tasawuf misalnya, terdapat dasar pemikiran bahwa roh manusia itu ibarar cermin yang
dapat yang menjadi kotor karena perbuatan-perbuatan yang tidak bermoral. Maka untuk
dapat menerima dan memancarkan cahaya Tuhan, cermin itu harus dibersihkan dengan
melakukan perbuatan baik atas dasar akhlakul karimah. Sebaliknya dalam pemikiran
Kebatinan bahwa inti manusia adalah rohani bukan jasmani. Supaya rohani manjadi kuat
dan sempurna, maka jasmani dilemahkan. Untuk melemahkan jasmani harus menjalankan
laku, di antaranya berbuat yang baik dan meninggalkan wewaler (segala yang dilarang).
Penghindaran atau pengambilan jarak dari dunia materi (distansi) pada tasawuf dilakukan
dengan zuhud dan uzlah, bahkan zuhud ini menurut sejarah merupakan bibit Tasawuf
yang dilakukan dengan cara makan, minum dan berpakaian secara sederhana. Sedangkan
5/6/2018 Makalah Semester 6_aliran Kebatinan(Aliran Kebatinan Dan Tasawuff) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-semester-6aliran-kebatinanaliran-kebatinan-dan-tasawuff 15/17
pada mistik Kebatinan distansi dilakukan dengan asketik, tapa brata, mengurangi dahar
lan guling (makan, minum dan tidur), puasa pati geni dan lain-lain. Dengan demikian
perwujudan distansi itu berbeda, tetapi tujuannya sama yaitu untuk mensucikan batin,
dengan cara melemahkan jasmani, karena jasmani itulah yang menjadi saluran-saluran
nafsu.
Hanya saja terdapat kecenderungan Kebatinan memandang dunia sebagai
penderitaan yang perlu dihindari sehingga dunia ini dihadapi secara pasif dan
pandanannya seakan hanya tertuju kedalam dirinya saja untuk mencari kelepasan dari
penderitaan. Sebaliknya Tasawuf mempunyai kecenderungan untuk menghadapi dunia
secara aktif, pandangan di arahkan ke luar dirinya, oleh karena keaktifan dalam
menghadapi dunia ini sebagai perwujudan dari pelaksanaan perintah Allah ataupun
meninggalkan segala yang dilarang-Nya, sesuai tuntutan syari’at.
Berkenaan dengan syari’at itu pula, satu hal yang membedakan secara umum
antara Tasawuf dengan mistik Kebatinan bahwa untuk mencapai tujuan, Tasawuf tidak
bisa dilepaskan dari syari’at, justru syari’at merupakan jembatan untuk tercapainya tujuan
Tasawuf. Lain halnya dengan mistik Kebatinan, meskipun pada umumnya penganut
Kebatinan adalah orang-orang yang beragama Islam, maka di dalamnya tidak terdapat
keharusan untuk melaksanakan syari’at, seprti sholat, puasa, menurut syari’at Islam. Hal
itu dapat dimaklumi mengingat apa yang mereka ikuti dalam Kebatinan merupakan suatu
bentk penghindaran terhadap syari’at agama Islam, lantaran keawaman mereka yang
berstatus sebgai orang Islam abangan.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Aliran kebatinan, kejawen, kepercayaan adalah sama istilah dalam penyebutan
tergantung dari penganut masing-masing mungkin dilihat dari sudut pandang dan masa
masing-masing, menurut sejarah Faham Kebatinan ini dalam proses perkembangannya
senantiasa didukung oleh golongan priyayi, yaitu golongan keluarga istana dan pejabat
pemerintahan kraton. Mereka termasuk ke dalam kategori orang-orang Islam abangan lapisan
atas, yakni orang-orang Islam yang kurang mengetahui ajaran-ajaran Islam dan oleh
karenanya tidak mengamalkan syari’at Islam. Mereka masih mempertahankan budaya Hindu,
sementara Islam yang datang kemudian dipandang sebagai unsur tambahan. didalam ajaran
5/6/2018 Makalah Semester 6_aliran Kebatinan(Aliran Kebatinan Dan Tasawuff) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-semester-6aliran-kebatinanaliran-kebatinan-dan-tasawuff 16/17
inti dari kebatinan dibagi menjadi tiga ajaran tentang tuhan, manusia dan alam selain itu juga
terdapat ajaran etika terhadap sesama. kebatinan identik dengan tasawuf falsafi karena
keduanya berkecenderungan mendasarkan kepada faham keTuhanan yang bercorak monism
panteistik dan bertujuan untuk mencapai persatuan antara manusia dengan Tuhan. Lain
halnya dengan mistik Kebatinan itu dihubungkan dengan Tasawuf sunni atau Tasawuf
akhlaki yang mendasarkan kepada faham keTuhanan monoteistik serta bertujuan hanya
sebatas ma’rifatullah, maka jelas keduanya tampak berbeda.
Misalnya ritual dalam tasawuf guna mendekatkan diri kepada Alloh dengan cara
dzikir, mengucapkan lafad allah dan lain sebagainya. Tetapi dalam aliran Kebatinan
menjalankan dengan menghindari sifat-sifat ataupun sikap-sikap tercela serta mengutamakan
budi luhur, berbuat yang baik dengan cara mengekang hawa nafsu, mengambil jarak dari
dunia materi. Untuk mencapai tujuan mistik tasawuf memilih melakukan perbuatan baik atas
dasar akhlakul karimah, tetapi kebatinan dalam melemahkan jasmani harus menjalankan laku,
di antaranya berbuat yang baik dan meninggalkan wewaler (segala yang dilarang). Dan untuk
menjaga jarak dengan dunia penganut tasawuf menjalani hidup zuhud dan uzlah Lalu
kebatinan menjalaninya dengan mengurangi dahar lan guling (makan, minum dan tidur),
puasa pati geni, asketik, tapa brata, dll dilihat dari ritual kedua aliran yang terlihat
bersebranyan sebenarnya terdapat keidentikan segi tujuannya tetapi hanyalah bentuk ritualnya yang agak sedikit berbeda. Namun sebenarnya tujuan utama dari kedua aliran
tersebut tetap mempunyai tujuan yang sama yakni bersatu dengan tuhan dan dapat lebih
mengenal tuhan.
DAFTAR PUSTAKA
Sofwan, Ridin. 1999. Menguak Seluk Beluk Aliran Kebatinan. Aneka Ilmu :
Semarang.Rahnip. 1987. Aliran Kebatinan Dan Kepercayaan Dalam Sorotan. Pustaka Progressif
: Surabaya.
http://pencari-kebenaran-hakiki.blogspot.com/2010/08/aliran-
kebatinan-dan-tasawwuf.html
5/6/2018 Makalah Semester 6_aliran Kebatinan(Aliran Kebatinan Dan Tasawuff) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-semester-6aliran-kebatinanaliran-kebatinan-dan-tasawuff 17/17