makalah sel punca

13
TUGAS PSIKONEUROIMUNOLOGI (PNI) PROBLEMATIKA DALAM PENGEMBANGAN STEM CELL/ SEL PUNCA Oleh: KELOMPOK V PROGRAM MAGISTER KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2010

Upload: dyah

Post on 09-Dec-2015

77 views

Category:

Documents


23 download

DESCRIPTION

punca

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Sel Punca

TUGAS PSIKONEUROIMUNOLOGI (PNI)

PROBLEMATIKA DALAM PENGEMBANGAN

STEM CELL/ SEL PUNCA

Oleh:

KELOMPOK V

PROGRAM MAGISTER KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA

2010

BAB I

Page 2: Makalah Sel Punca

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada era globalisasi tentunya perkembangan ilmu pengetahuan tentang

kesehatan akan maju dengan sangat pesat. Hal ini juga dimungkinkan karena

banyaknya penelitian-penelitian baru dalam bidang kesehatan. Salah satu

penelitian yang marak dibahas di masyarakat dunia pada umumnya dan

masyarakat Indonesia pada khususnya, yaitu penelitian tentang pengembangan

sel punca. Sel punca merupakan sel yang belum berdiferensiasi dan mempunyai

potensi untuk dapat berdiferensiasi menjadi jenis sel lain. Kemampuan tersebut

memungkinkan sel induk menjadi sistem perbaikan tubuh dengan menyediakan

sel-sel baru selama organisme bersangkutan hidup (Wikipedia, 2009). Banyak

sekali manfaat yang dapat diambil dari pengembangan sel punca ini, yaitu dapat

digunakan dalam beberapa pengobatan. Namun kenyataannya ada beberapa

pihak yang melarang tentang pengembangan sel punca ini (Syamsul, 2009)

Di dunia International George W. Bush melarang tentang pengembangan sel

punca (Julianto, 2008). Selain itu beberapa pemuka agama yang ada di Indonesia

berpendapat, penerapan terapi sel punca (stem cell) embrionik untuk pengobatan

penyakit tidak diperbolehkan oleh agama (Antara, 2008).

Larangan pengembangan sel punca tersebut muncul karena dihadapkan pada

masalah etika. Dalam pengembangannya sel punca ada dua macam, yaitu sel

punca embrional dan sel punca dewasa. Jika menggunakan sel punca embrional

maka dalam prosesnya embrio harus dihancurkan bila hendak diambil sel

puncanya. Ini berarti menghilangkan satu kehidupan yang dimulai sejak

pembuahan (Jenie, 2009). Maka hal ini dapat dianggap mengambil nyawa

individu yang berhak hidup atau samahalnya dengan perilaku aborsi. Kalau hal

ini dibiarkan berlanjut, maka dikhawatirkan akan dapat melegalkan perilaku

aborsi pada negara yang bersangkutan (Antara, 2009). Sedangkan jika

menggunakan sel punca dewasa maka tidak akan sampai menghilangkan suatu

kehidupan, namun sel punca dewasa dianggap kurang optimal hasilnya daripada

sel punca embrionik dalam hal tipe jaringan yang bisa dibentuk nantinya.

Mengingat akan pentingnya manfaat sel punca dalam segi pengobatan, maka

alangkah baiknya jika sel ini tetap dapat dikembangkan secara maksimal. Namun

harus sesuai dengan koridor yang semestinya, yaitu dengan memprogram ulang

sel punca dewasa membentuk iPC yang mirip dengan sel punca embrional

Page 3: Makalah Sel Punca

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimanakah problematika dalam pengembangan sel punca?

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum

Dapat menjelaskan tentang problematika dalam pengembangan sel punca

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Dapat menjelaskan definisi sel punca

2. Dapat menjelaskan manfaat sel punca

3. Dapat menjelaskan beberapa larangan terkait dengan pengembangan sel

punca

4. Dapat menjelaskan solusi terkait dengan masalah larangan dalam

pengembangan sel punca

1.4 Manfaat

1. Makalah ini dapat digunakan untuk meningkatkan pengetahuan tentang

problematika dan solusi dalam pengembangan sel punca

2. Dapat digunakan sebagai referensi untuk penelitian terkait dengan

pengembangan sel punca

Page 4: Makalah Sel Punca

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi sel punca (Wikipedia, 2009)

Sel punca atau sel induk / stem cell merupakan sel yang belum berdiferensiasi

dan mempunyai potensi untuk dapat berdiferensiasi menjadi jenis sel lain.

Kemampuan tersebut memungkinkan sel induk menjadi sistem perbaikan tubuh

dengan menyediakan sel-sel baru selama organisme bersangkutan hidup

Sel punca ada 2 macam menurut asalnya (Syamsul, 2009):

1. Sel induk embrio (embryonal stem cells)

Sel punca embrionik yang diisolasi dari bagian inner cell mass blastosis, tahap

paling awal perkembangan manusia yaitu lima hari setelah pembuahan. Sel

punca yang digambarkan sebagai pluripotent, mampu jadi semua jenis sel

2. Sel induk dewasa (adult stem cells)

Sel tunas yang diisolasi dari jaringan dewasa seperti sumsum tulang atau

darah dan bisa memperbanyak diri, tetapi kemampuan diferensiasinya terbatas

untuk menjadi jenis sel tertentu. Karena bisa menjadi beragam sel tubuh, sel

punca bisa menyediakan jaringan untuk mengganti sel-sel yang rusak dalam

terapi diabetes, jantung, dan penyakit lain. Namun, sel punca dewasa dianggap

kurang optimal hasilnya daripada sel punca embrionik dalam hal tipe jaringan

yang bisa dibentuk

2.2 Manfaat sel punca

2.2.1 Pengobatan luka bakar

Menurut dokter spesialis bedah plastik dari FKUI/RSCM, dr Yefta Moenadjat,

dari Unit Luka Bakar FKUI/RSCM, dalam proses penyembuhan luka, aplikasi

sel punca mempersingkat fase inflamasi, memperbaiki fase fibroplasia dan

mempercepat proses epithelialisasi pada daerah yang umumnya sulit terjadi

(Syamsul, 2009)

2.2.2 Menciptakan sel sperma

Para ilmuwan dari Universitas Newcastle (Inggris) dan NorthEast England

Stem Cell Institute (NESCI) mengaku telah berhasil menciptakan sperma

manusia di laboratorium menggunakan teknik embrio sel punca. Tim peneliti

yang diketuai Professor Karim Nayernia ini menjelaskan bahwa penelitian

mereka bertujuan mencari jalan keluar bagi pria yang mengalami kesulitan

menghasilkan sel sperma (Antara, 2009)

2.2.3 Pengobatan stroke

Sel punca diharapkan meregenerasi wilayah otak yang rusak karena stroke dan

meningkatkan kemampuan gerak serta mental pasien.

Page 5: Makalah Sel Punca

Selain yang disebutkan diatas, masih banyak lagi manfaat yang dapat didapat

dari pengembangan sel punca ini.

2.3 Problematika dalam pengembangan sel punca

2.3.1 Menurut Ketua Komisi Bioetika Nasional Prof Umar Anggara Jenie (Syamsul,

2009).

Riset sel punca embrionik dihadapkan pada masalah etika karena embrio

harus dihancurkan bila hendak diambil sel puncanya. Ini berarti

menghilangkan satu kehidupan yang dimulai sejak pembuahan.

2.3.2 Menurut pemuka agama di Indonesia

Pemuka penganut agama-agama yang ada di Indonesia berpendapat,

penerapan terapi sel punca (stem cell) embrionik untuk pengobatan penyakit

tidak diperbolehkan oleh agama. Pendapat ini disampaikan oleh pemuka

agama Islam, Katolik, Kristen, Hindu dan Buddha. Dr.H.A.F. Wibisono, MA

dari Muhammadiyah mengatakan, penggunaan sel punca embrionik untuk

keperluan apa pun tidak diperbolehkan kecuali saat terapi itu menjadi satu-

satunya solusi untuk menyelamatkan nyawa manusia. Karena, embrio

terbentuk setelah konsepsi, artinya sudah ada kehidupan di sana. Jadi

mengambilnya sama dengan melakukan aborsi (Antara, 2009)

2.4 Solusi problematika dalam pengembangan sel punca

Debat etika ini memacu penelitian untuk mendapat teknik pemrograman ulang

dari sel somatik dengan faktor penentu sel punca pluripotensi. Menurut

Perhimpunan Penelitian Sel Punca Internasional, pembuatan induced pluripotent

cells (iPS) adalah cara lain menciptakan sel punca pluripotent. Sel punca

embrionik dan sel iPS punya banyak kesamaan karakteristik, termasuk

kemampuan jadi sel semua organ dan jaringan, tetapi keduanya tidak identik.

Selama ini para peneliti sudah berhasil memprogram ulang berbagai jenis sel

tikus, antara lain sel hati dan sel epitel lambung. Jadi, sel fibroblast tikus dewasa

telah diprogram ulang ke keadaan tidak terdiferensiasi yang menyerupai sel

punca embrio. Hasilnya, sel iPS buatan ini terlihat sama dengan sel punca yang

berasal dari embrio.

Tim peneliti dipimpin James Thompson dari Universitas Wisconsin Madison

dan Shinya Yamanaka dari Universitas Kyoto Jepang menggemparkan dunia

ketika berhasil membuat metode untuk memprogram ulang sel punca dewasa jadi

pluripotent pada November 2007. Sel-sel ini disebut iPS Cells yang secara

Page 6: Makalah Sel Punca

genetik dimodifikasi dengan memasukkan empat faktor transkripsi DNA penting

dalam sel embrionik ke genom sel punca dewasa dengan memakai virus. Tak

lama kemudian, pada Desember lalu, George Daley dari Harvard Medical School

di Boston, Massachusetts, juga menunjukkan sel iPS dapat dibuat dari beragam

sel dewasa. (Syamsul, 2009)

Page 7: Makalah Sel Punca

BAB III

KERANGKA KONSEPTUAL

Gambar 3.1 Kerangka Konseptual “Problematika dalam pengembangan sel punca

Sel punca atau sel induk / stem cell merupakan sel yang belum berdiferensiasi

dan mempunyai potensi untuk dapat berdiferensiasi menjadi jenis sel lain.

Kemampuan tersebut memungkinkan sel induk menjadi sistem perbaikan tubuh

dengan menyediakan sel-sel baru selama organisme bersangkutan hidup. Sel

Punca banyak sekali manfaatnya, diantaranya untuk pengobatan luka bakar,

menciptakan sel sperma, pengobatan stroke, dll. Sel Punca menurut asalnya

dibagi menjadi 2 yaitu, embrional stem cell dan adult stem cell.

Embrional stem Cell berasal dari sel yang diisolasi dari bag. Inner cell mast

blastosis (5-7 hari setelah pembuahan). Sel punca ini dalam perkembangannya mampu

menjadi semua sel (pluripotent). Namun sel ini harus melewati penghancuran embrio.

Sehingga hal ini banyak sekali yang menentang atau melarang.

Sedangkan Adult Stem Cell berasal dari sel tunas yang diisolasi dari jaringan dewasa.

Sel ini tidak seperti embrional Stem Cell, yaitu mempunyai keterbatasan dalam menjadi

Embrional Stem Cell

Sel Punca

Diisolasi dari bag. Inner cell mast blastosis (5-7

hari setelah pembuahan)

Tanpa Melibatkan Penghancuran embrio

Adult Stem Cell

Kemampuan menjadi sel lain terbatas (nonpluripotent)

Mampu jadi semua sel (pluripotent)

TIDAK DILARANG

Sel tunas yg diisolasi dari jaringan dewasa

DILARANG

Untuk membentuk sel punca yg pluripotent namun tanpa melibatkan penghancuran embio

Adult stem cell diprogram ulang

Melibatkan Penghancuran embrio

Manfaat:1. Pengobatan

luka bakar

2. Menciptakan sel sperma

3. Pengobatan stroke

iPC (Induced Pluripotent Cells)

Memasukkan 4 faktor transkripsi DNA ke genom adult stem cell

Page 8: Makalah Sel Punca

sel baru (nonpluripotent). Namun sel ini tanpa melalui penghancuran embrio, sehingga

tidak dilarang.

Meskipun Adult Stem Cell tanpa melalui suatu larangan, namun sel ini tidak sebagus

Embrional Stem Cell. Sehingga dilakukan suatu metode untuk membentuk sel punca

yang pluripotent namun tanpa melalui penghancuran embrio. Yaitu dengan cara

memprogram ulang Adult Stem Cell. Caranya yaitu memasukkan empat factor

transkripsi DNA ke genom Adult Stem Cell. Sehingga menghasilkan sel baru yaitu iPC

(Induced Pluripotent Cell), yang kerjanya mirip dengan Embrional Stem Cell.

Page 9: Makalah Sel Punca

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

1. Sel punca atau sel induk / stem cell merupakan sel yang belum

berdiferensiasi dan mempunyai potensi untuk dapat berdiferensiasi

menjadi jenis sel lain. Sel punca ini dibagi menjadi dua yaitu

embrional stem cell dan adult stem cell

2. Banyak sekali manfaat dari sel punca, diantaranya pengobatan luka

bakar, menciptakan sel sperma, pengobatan stroke dan beberapa

manfaat yang lain

3. Larangan pengembangan sel punca dikarenakan melibatkan

penghancuran embrio yang dianggap tidak menghargai kehidupan

4. Solusi untuk menghasilkan sel punca yang pluripotent namun tetap

menghargai kehidupan yaitu dengan memprogram ulang adult stem

cell

4.2 Saran

1. Pengembangan sel iPC harus terus dilakukan demi menghasilkan

pengembangan sel punca yang maksimal

2. Harus diwaspadai munculnya gen berbahaya sebagai bagian factor

pemrograman ulang

Page 10: Makalah Sel Punca

DAFTAR PUSTAKA

Antara. (2008). Larangan Terapi Sel Punca Embrionik dari Pemuka Agama.

http://www.antara.co.id/view/?i=1217079979&c=TEK&s=. Diakses tanggal

10 September 2009. Pukul 11.00 WIB

Jenie. (2009). Rancang ulang sel punca.. http://apasihbiotek.com/index.php?

option=com_content&task=view&id=71&Itemid=1. Diakses tanggal 17

September 2009. Jam 19.00 WIB

Julianto. (2008). Obama dan sel Punca.

http://www.kompas.com/read/xml/2008/11/26/0522563/obama.dan.sel.punca

Diakses tanggal 10 September 2009. Pukul 11.00 WIB

Syamsul. (2009). Rancang ulang sel punca.. http://apasihbiotek.com/index.php?

option=com_content&task=view&id=71&Itemid=1. Diakses tanggal 17

September 2009. Jam 19.00 WIB

Wikipedia. (2009). Sel Punca. http://id.wikipedia.org/wiki/Sel_induk Diakses tanggal 17 September 2009. Jam 19.00

Yonhaf. (2009). Rekor dunia kloning anjing dengan sel punca. http://www.kompas.com/read/xml/2009/01/30/1651162/rekor.dunia.kloning.anjing.dengan.sel.punca.. Diakses tanggal 17 September 2009. Jam 19.00