makalah sejarah taiwan

17
 BAB I PENDAHULUAN A. La ta r Bel akang Setelah berakhirnya Perang Dunia II, Taiwan telah dikembalikan kepada Tiongkok de jure maupun de facto. Munculnya masalah Taiwan berkaitan dengan  perang saudara yang dilancarkan uomintang Tiongkok setelah itu. !kan tetapi yang lebih penting ialah keterlibatan kekuatan asing. Selama perang anti "epang di Ti ongkok, Par tai uomint ang Ti ongkok dan Par tai omuni s Ti ongk ok tel ah me nggalang fr ont penyat uan nasional anti "epang untuk me lawan agresi imperialisme "epang. Setelah kemenangan perang anti "epang, uomintang yang dipimpin #hiang ai$sek dengan mengandalkan dukungan !merika, melancarkan  perang saudara di seluruh negeri. %akyat Tiongkok yang dipimpin Partai omunis Tiongkok mel anca rka n perang pembeba san selama & tahun leb ih. et ika it u uomi ntang telah dinajis kan oleh rakyat semua etnis di seluruh negeri karena ti ndak an dur hakany a, dan pemeri nta h '%ep ubl ik Ti ongk ok($ nya uomi ntan g dig uli ngka n. Tan ggal ) *kt ober )++ , %epu bli k %akyat Ti ongkok ber dir i dan menja di satu$ satuny a pemer intah sah di Ti ongkok. Sebagian anggot a mili ter dan sipil klik uomintang mundur ke Taiwan. Dengan dukungan pemerintah !merika  pada waktu itu, terjadilah situasi terpisah di Selat T aiwan. B. T u jua n pen uli san ). -ntuk menget ahui s ejarah pemben tukan egara Ta iwan /. -nt uk mengeta hui per kembangan ega ra Tai wan &. -ntuk menget ahui polit ik p emeri ntahan Ta iwan . -ntuk menget ahui dinamika e konomi ega ra Ta iwan 0. -ntuk menget ahui s ejarah masuk nya Is lam di T aiwan )

Upload: juliae-angel

Post on 05-Oct-2015

283 views

Category:

Documents


31 download

DESCRIPTION

sejarah

TRANSCRIPT

BAB I

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setelah berakhirnya Perang Dunia II, Taiwan telah dikembalikan kepada Tiongkok de jure maupun de facto. Munculnya masalah Taiwan berkaitan dengan perang saudara yang dilancarkan Kuomintang Tiongkok setelah itu. Akan tetapi yang lebih penting ialah keterlibatan kekuatan asing. Selama perang anti Jepang di Tiongkok, Partai Kuomintang Tiongkok dan Partai Komunis Tiongkok telah menggalang front penyatuan nasional anti Jepang untuk melawan agresi imperialisme Jepang. Setelah kemenangan perang anti Jepang, Kuomintang yang dipimpin Chiang Kai-sek dengan mengandalkan dukungan Amerika, melancarkan perang saudara di seluruh negeri. Rakyat Tiongkok yang dipimpin Partai Komunis Tiongkok melancarkan perang pembebasan selama 3 tahun lebih. Ketika itu Kuomintang telah dinajiskan oleh rakyat semua etnis di seluruh negeri karena tindakan durhakanya, dan pemerintah Republik Tiongkok-nya Kuomintang digulingkan. Tanggal 1 Oktober 1949, Republik Rakyat Tiongkok berdiri dan menjadi satu-satunya pemerintah sah di Tiongkok. Sebagian anggota militer dan sipil klik Kuomintang mundur ke Taiwan. Dengan dukungan pemerintah Amerika pada waktu itu, terjadilah situasi terpisah di Selat Taiwan.

B. Tujuan penulisan 1. Untuk mengetahui sejarah pembentukan Negara Taiwan2. Untuk mengetahui perkembangan Negara Taiwan3. Untuk mengetahui politik pemerintahan Taiwan4. Untuk mengetahui dinamika ekonomi Negara Taiwan5. Untuk mengetahui sejarah masuknya Islam di Taiwan C. Manfaat

1. Pembaca dapat mengetahui bagaimana sejarah terbentuknya Negara Taiwan

2. Sebagai motivasi dalam pemajuan perekonomian Negara Indonesia.

3. Sebagai panduan dalam pembuatan karya ilmiah.BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Pembentukan Negara Taiwan

Taiwan merupakan bagian dari wilayah China yang tidak boleh dipisahkan. Dalam aspek topografi, semasa zaman kuno, Pulau Taiwan menyambung dengan Tanah Besar China. kemudian, disebabkan pergerakan bumi, bagian penyambung itu turun dan berubah menjadi selat, maka Taiwan turut menjadi pulau. Terdapat banyak benda budaya yang digali di berbagai tempat Taiwan diantaranya alat batu, keramik hitam dan keramik berwarna membuktikan kebudayaan Taiwan sebelum catatan sejarah sama dengan kebudayaan di Tanah Besar China.Berdasarkan catatan dokumen zaman kuno, pada tahun 230, Raja Negara Wu Sun Quan pernah menugaskan Jeneral Wei Wen dan Zhuge Zhi mengetuai 10 ribu askar marin tiba di Taiwan. Ini merupakan permulaan penduduk Tanah Besar China menggunakan pengetahuan maju meneroka Taiwan. Pada akhir Abad ke-6 dan awal Abad ke-7 iaitu Dinasti Sui, Raja Yangdi pernah 3 kali menghantar pegawainya ke Taiwan untuk mengadakan kajian dan membantu penduduk setempat. Dalam waktu kira-kira 600 tahun berikutnya yaitu semasa Dinasti Tang dan Song, untuk menghindari diri dari peperangan dan perkhidmatan dalam tentera, terdapat keramai penduduk yang tinggal di pantai Tanah Besar China khususnya di kawasan sekitar bandar Quanzhou dan Zhangzhou, Provinsi Fujian melari ke Kepulauan Penghu atau pindah ke Pulau Taiwan. Pada tahun 1355, Dinasti Yuan secara rasmi menubuhkan Jabatan Penghu di Kepulauan Penghu untuk menangani pentadbiran Penghu dan Taiwan. Ini juga merupakan permulaan kerajaan Tanah Besar China menubuhkan jabatan pentadbiran khas di Taiwan. Setelah Dinasti Ming, pertukaran antara rakyat Tanah Besar China dengan Pulau Taiwan semakin kerap. Ahli pelayar Zheng He semasa mengetuai pasukan kapal besar melihat berbagai negara Asia Tenggara, pernah singgah di Taiwan dan memberi barangan handikraft serta hasil pertanian kepada penduduk tempatan. Pada tahun 1628, bencana kering berlaku di Provinsi Fujian sehingga rakyat jelata menderita kesukaran besar. Penduduk Fujian Encik Zheng Zhilong mengetuai puluhan ribu orang mangsa pindah ke Taiwan untuk mengadakan penyerangan secara besar-besaran. Sejak pertengahan Abad ke-16, Pulau Taiwan yang indah dan kaya sumbernya mulai diceroboh penjajah barat. Pelbagai negara asing termasuk Sepanyol dan Protukal berturut-turut menyerang Taiwan, atau merampas sumber, atau secara terpaksa menyebar ajaran agama, atau secara langsung mengadakan penaklukan. Pada tahun 1642, Belanda mengalahkan Sepanyol dan menduduki bahagian utara Pulau Taiwan, dan Taiwan turut menjadi tempat penjajahan Belanda. Penjajah Belanda mengadakan ekploitasi yang kejam terhadap rakyat Taiwan semasa penaklukannya. Rakyat Taiwan sentiasa mengekalkan perjuangan antiBelanda. Pada tahun 1662, berdasarkan bantuan rakyat Taiwan, pahlawan nasional China Zheng Chenggong berjaya mengalahkan penjajah Belanda dan mengambil balik Taiwan. Pada masa tidak lama kemudian, Zheng Chenggong kena sakit dan meninggal dunia. Anaknya Zheng Jing dan Zheng Keshuang menangani pentadbiran di Taiwan selama 22 tahun. Semasa tempoh 3 genegrasi Zheng Chenggong menangani pentadbiran di Taiwan, mereka melaksanakan banyak tindakan untuk menjana perkembangan ekonomi dan kebudayaan Taiwan antaranya menggalakkan pembuatan gula dan garam, mengembangkan industri dan perniagaan, meningkatkan perdagangan, menubuhkan sekolah dan memperbaiki cara pengeluaran pertanian etnik Gaoshan. Ini dikenali sebagai Zaman Mingzheng dalam sejarah penerokaan dan pembangunan Pulau Taiwan. Zheng Chenggong Mengembalikan TaiwanDalam situasi konfrontasi antara dua kubu Timur dan Barat setelah berakhirnya Perang Dunia II, dengan bertolak dari pertimbangan apa yang disebut strategi global dan pemeliharaan kepentingan negaranya, pemerintah Amerika pernah dengan sekuat tenaga menyediakan senjata, uang dan tenaga manusia untuk mendukung klik Kuomintang melancarkan perang saudara dalam rangka upaya untuk memberantas Partai Komunis Tiongkok. Namun pemerintah Amerika akhirnya gagal mencapai tujuan yang diharapkan.

Dimasukan Peta Wilayah Tuiongkil Pada Awal Dinasti Qing

Setelah berdirinya RRT, pemerintah Amerika mengambil kebijakan mengisolasi dan membendung Tiongkok Baru, dan setelah meletusnya Perang Korea melancarkan interfensi bersenjata terhadap hubungan antara kedua tepi selat yang semata-mata urusan dalam negeri Tiongkok. Pada tahun 1950, armada ke-7 Amerika memasuki Selat Taiwan, pasukan udara ke-13 Amerika ditempatkan di Taiwan. Pada bulan Desember tahun 1954, Amerika dan pihak penguasa Taiwan menandatangani apa yang disebut Perjanjian Pertahanan Bersama dengan menempatkan Propinsi Taiwan Tiongkok di bawah perlindungan Amerika. Kebijakan salah pemerintah Amerika yang terus mencampuri urusan dalam negeri Tiongkok telah menimbulkan situasi konfrontasi yang tegang dalam waktu panjang di daerah Selat Tanwan. Sejak itu masalah Taiwan menjadi sengketa besar antara Tiongkok dan Amerika.

Masa Pendudukan JepangSeiring dengan perubahan situasi internasional dan menjadi kuatnya Tiongkok Baru, Amerika mulai menyesuaikan kembali kebijakannya terhadap Tiongkok, hubungan kedua negara yang beku berangsur-angsur menjadi cair. Sidang Majelis Nasional PBB ke-26 Oktober 1971 meluluskan resolusi nomor 2758, memulihkan semua hak sah RRT dalam PBB, dan mengusir wakil pihak penguasa Taiwan. Februari tahun 1972, Presiden Amerika Richard Nixon berkunjung ke Tiongkok. Kedua pihak Tiongkok dan Amerika mengeluarkan komunike bersama di Shanghai. Komunike menekankan: Pihak Amerika menyatakan: Amerika menyadari bahwa semua warga Tiongkok di kedua tepi Selat Taiwan menganggap hanya ada satu Tiongkok, Taiwan adalah bagian dari Tiongkok. Pemerintah Amerika tidak keberatan terhadap pendirian tersebut.

Pengembalian Dan PemisahanDesember tahun 1943, pemerintah Amerika menerima tiga prinsip tentang pembukaan hubungan diplomatik yang diajukan pemerintah Tiongkok yakni Amerika memutuskan hubungan diplomatik dengan pihak penguasa Taiwan, membatalkan Perjanjian Pertahanan Bersama dan menarik tentaranya dari Taiwan. Tiongkok dan Amerika secara resmi membuka hubungan diplomatik 1 Januari 1945.Akan tetapi yang patut disesalkan ialah tidak sampai 3 bulan setelah pembukaan hubungan diplomatik Tiongkok-Amerika, Kongres Amerika bertindak begitu jauh meluluskan apa yang disebut Undang Undang Hubungan Dengan Taiwan. Berdasarkan undang-undang itu, pemerintah Amerika terus menjual senjata kepada Taiwan dan mencampuri urusan dalam negeri Tiongkok, serta merintangi penyatuan kembali Taiwan dengan daratan Tiongkok.

B. Perkembangan Negara Taiwan

Pada tahun 1683, kerajaan Dinasti Qing menyerang Pulau Taiwan dan Zheng Keshuang mengetuai tenteranya menyerah diri. Kerajaan Dinasti Qing menubuhkan satu Jabatan dan 3 Kaunti di Taiwan yang dibawah pimpinan Provinsi Fujian. Taiwan dimasuki semula dalam pentadbiran kerajaan pusat China dan penghubungannya dengan Tanah Besar dalam pelbagai bidang termasuk politik, ekonomi dan kebudayaan semakin erat. Taiwan merupakan sebahagian wilayah China yang tidak boleh dipisahkan. Pada tahun 1885, kerajaan Dinasti Qing meningkatkan kedudukan pentadbiran Taiwan sebagai provinsi dan menugaskan Encik Liu Mingchuan sebagai gabenor pertamanya. Liu Mingchuan secara besar-besaran memanggil penduduk dari Fujian dan Guangdong pindah ke Taiwan untuk mengadakan penerokaan. Mereka menubuhkan Biro Penerokaan Pertanian, Biro Telegram, Biro Landasan Kereta Api, Biro Mesin Senjata, Biro Perdagangan, Biro Minyak dan Lombong serta Biro Penebangan Kayu Balak, membina benteng meriam, mengubahsuai pertahanan, membina kemudahan bekalan tenaga elektrik, menubuhkan perkhidmatan pos, membina landasan kereta api dan kapal, mengembangkan industri dan komersial, menubuhkan sekolah China dan barat, menggalakkkan pendidikan dan lain-lain.Mulai pertengahan Abad ke-19, Jepun melancarkan Pembaharuan Meiji dan memulakan pembangunan masyarakat kapitalisme. Pada tahun 1894, Jepun melancarkan Perang China-Jepun yang juga disebut sebagai Perang Jiawu. Kerajaan Dinasti Qing China yang dikalahkan terpaksa memeterai Perjanjian Maguan yang terhina dan menyerah Pulau Taiwan dan Kepulauan Penghu kepada Jepun. Taiwan mulai menjadi tempatan penjajahan Jepun selama 50 tahun. Setelah menaklukkan Taiwan, Jepun menubuhkan Jabatan Gabenor di bandar Taipei sebagai badan tertinggi memerintah Taiwan, dan menubuhkan jabatan pekan dan mukim di pelbagai tempat untuk melaksanakan pemerintahan penjajahan serta pendidikan Bersetia terhadap Mikado. Serentak itu, untuk menjana perkembangan ekonomi negara sendiri, Jepun menetapkan Taiwan sebagai pangkalan pertanian dan pemprosesan hasil pertanian. Maka industri pemprosesan dan pengangkutan beransur-ansur berkembang di Taiwan. Semasa Perang Dunia ke-2, untuk menyediakan bantuan dalam pelaksanaan dasar menyerang selatan, Jepun meningkatkan pembangunan pelbagai industri persenjataan di Taiwan.Berdasarkan fakta sejarah, perjanjian antarabangsa yang ditandatangani semasa Perang Dunia ke-2 memastikan semula Taiwan sebahagian wilayah yang tidak boleh dipisahkan dari Tanah Besar China. Pada 1 Disember 1943, ketiga-tiga negara China, A.S. dan Britain bersama-sama menandatangani Perisytihran Kahirah yang menetapkan Wilayah China yang diambil oleh Jepun seperti Manzhou, Taiwan, Penghu dan lain-lain harus dikembalikan kepada China. Pada 26, Julai 1945, ketiga-tiga negara China, A.S. dan Britain serta bekas Soviet Union menandatangani Pengumuman Potsdam yang menegaskan semula bahawa Pasal Perisytiharan Kahirah mesti dilaksanakan. Pada 15 Ogos 1945, Jepun mengumumkan menerima semua pasal Pengumuman Potsdam dan menyerah diri tanpa syarat. Pada 25 Oktober 1945, kerajaan China mengadakan upacara di Taipei menerima Jepun menyerah diri. Bagaimanapun setelah Taiwan diambil balik, pihak berkuasa Parti Kuomintang mengambil dasar salah dan melaksanakan pemerintahan diktator ketenteraan terhadap rakyat Taiwan. Selain itu, rasuah semakin serius sehingga memperhebat konflik dengan rakyat Taiwan. Pada 28 Februari 1947, rakyat Taiwan mencetuskan pemberontakan bersenjata yang menentang pemerintahan Parti Kuomintang. Kerajaan Parti Koumintang menghantar tentera mendarat di bandar Jilong untuk memindas pemberontakan tersebut. Seramai lebih 30 ribu orang terbunuh dan ini disebut sebagai Peristiwa 2 Februari. Pada 1 Oktober 1949, Parti Komunis China mengetuai rakyat China menggulingkan pemerintahan Parti Kuomintang dan menubuhkan China baru. Pada saat sebelum Tanah Besar China dibebaskan, Jiang Jieshi dan sejumlah pegawai Parti Kuomintang melarikan diri ke Taiwan dan menubuhkan kerajaan tempatan berdasarkan sokongan A.S.. Maka Pulau Taiwan sekali lagi dipisahkan dari Tanah Besar China

C. Politik Pemerintahan Taiwan

Taiwan memiliki sistem politik yang berbeda dengan sitem politik di RRT, menggunakan asas demokrasi dan liberalisme yang umum digunakan negara -negara barat.Ketika pemerintahan nasionalis KMT berpindah dari Tiongkok karena kalah perang terhadap pasukan komunis, maka Chiang Kai Shek menerapkan sistem pemerintahan darurat dengan asas tunggal satu partai Kuomintang (KMT). Keadaan darurat ini guna mempersiapkan diri dalam merebut kembali daratan Tiongkok. Dalam situasi ini, terjadi pembatasan kegiatan pers politik dan pembungkaman kaum oposisi yang justru banyak berpengaruh di kalangan penduduk Taiwan asli. Keadaan ini berlaku sampai Chiang Kai Shek wafat.Pemerintahan kepresidenan digantikan oleh putranya Chiang Ching Kuo sampai beliau wafat pada tahun 1980-an akhir. Pada masa ini kran kebebasan pers, politik dan mengemukakan pendapat dibuka secara perlahan-lahan. Meskipun masih terobsesi dengan upaya menguasai kembali Tiongkok daratan. Chiang Ching Kuo berusaha bersikap realistis dengan situasi yang ada. Dia tidak ingin mewarisi pemerintahan yang otoriter. Pada pemilu yang pertama, terpilihlah Lee Teng Hui yang juga dari kalangan partai KMT. Pada masa pemerintahan Lee Teng Hui, hubungan dengan Tiongkok daratan mulai memanas karena mulai diwacanakannya kemerdekaan bagi Taiwan dengan nama Taiwan (Selama ini sebagian diplomat selalu tertukar dalam menggunakan nama Republik China dengan Republik Rakyat Tiongkok ). Selain itu, menggalang dukungan dari kalangan internasional, juga memantapkan dukungan dari negara-negara yang masih menjalin dukungan dengan Taiwan yang saat itu berjumlah 30 negara termasuk Afrika Selatan. Namun tamparan diplomatik diperoleh Taiwan ketika akhirnya Afrika Selatan akhirnya memindahkan hubungan diplomatiknya ke RRC pada tahun 1997.Presiden selanjutnya dijabat oleh Chen Shui-bian dari kalangan partai oposisi DPP yang juga putra asli Taiwan. RRT khawatir Taiwan benar-benar akan mewujudkan kemerdekaannya. Referendum yang diadakan Chen masih menghasilkan keadaan status quo. Tiongkok memprovokasinya dengan mengadakan latihan militer dan pengadaan persenjataan baik impor maupun swadaya. Pemilihan umum 2004 menghasilkan kemenangan tipis Chen Shui-bian terhadap lawannya Lien Chan dari partai oposisi sekarang, KMT yang menjadikannya menjabat presiden kedua kalinya. Namun partai Chen, DPP kalah dalam perolehan suara di Parlemenoleh KMT. Lien Chan juga kalangan oposisi lainnya James Soong justru melakukan pendekatan diplomatik dengan RRT.Pada masa pemerintahan Chen Shui-bian, juga diupayakan penggalangan internasional agar Taiwan menjadi anggota PBB dengan alasan kekuatan ekonomi dan keberadaannya secara de facto yang juga diakui 29 negara di antaranya Kosta Rika. Namun kebanyakan negara-negara yang menjalin hubungan diplomatik dengan Taiwan umumnya adalah negara negara kecil atau negara dunia ketiga yang tidak memiliki potensi strategis dikalangan dunia internasional. Salah satu upayanya adalah program melirik ke selatan (Indonesia) dengan kunjungan tidak resmi wakil presiden Annete Lu ke Bali dan mengadakan pertemuan dengan pejabat tinggi setingkat menteri di Indonesia serta mengadakan konsesi konsesi terutama dibidang ekonomi di Indonesia yang masih terjerat krisis sejak krisis 1997. Akibat kunjungan ini, Indonesia menerima protes keras diplomatik oleh RRT karena Indonesia dianggap main mata dengan provinsi yang membangkang itu .Taiwan menikmati hubungan khusus dengan Amerika Serikat sekalipun hubungan diplomatik dengan Amerika Serikat dihentikan sejak kunjungan presiden Richard Nixon ke RRT pada tahun 1970-an. Namun hubungan diplomatik tidak resmi tetap berjalan melalui bidang ekonomi dan militer. Pada masa pemerintahan George W. Bush, Taiwan kembali dianggap penting oleh AS dalam usahanya membendung pengaruh Tiongkok khususnya dalam bidang perdagangan.Hubungan diplomatik dengan negara-negara lain umumnya menggunakan jalur ekonomi dan perdagangan, sekaligus menjadi saluran hubungan diplomatik tidak resmi mengingat Taiwan secara riil merupakan kekuatan ekonomi Asia secara signifikan dan merupakan pintu gerbang para investor untuk melakukan investasi di kawasan ini selain Hong Kong dan Singapura.China berusaha melunakkan tawaran dengan memberikan kelonggaran kepada Taiwan dengan semboyan Satu Tiongkok dua Sistem (Republic-People Republic of China) dengan pilot proyek diterapkannya sistem itu di Hong Kong dan Makau ditambah dengan komunikasi politik dengan tokoh oposisi Taiwan dan rekonsiliasi politik antara Partai Komunis Tiongkok dengan Partai Nasionalis (Kuomintang) yang pernah berseteru pada tahun 1930-1940-an itu. Namun perkembangan politik di Hong Kong, mundurnya ketua daerah otoritas khusus Hong kong Tung Chee-Hwa atas desakan RRT, naiknya Donald Tsang, tokoh moderat yang masih diikat secara politik oleh RRT dan sering terjadinya gejolak politik terutama dengan aktivis prodemokrasi membuat rakyat dan pemerintah Taiwan menolak tawaran halus RRT.D. Dinamika ekonomi Negara TaiwanBerbicara mengenai sektor perekonomian di Taiwan, disebutkan bahwa sebelum memasuki abad ke-20, ranah ini hampir keseluruhannya berbentuk pertanian. Sedangkan kondisi yang terjadi sekarang ini membuktikan bahwa ternyata pertanian Taiwan kini hanya menyumbang sebesar 2% dari PDB yang berarti kurang dari prosentase yang tercatat pada tahun 1952 di mana sektor ini menyumbang sebesar 35%. Di sisi lain, industri-industri yang dahulu justru dijalankan oleh kalangan buruh, saat ini diambil alih oleh sektor keuangan dan dengan menggunakan teknologi secara intensif. Perlu diketahui bahwa saat ini Taiwan telah menjalin kemitraan dengan sejumlah negara, seperti Malaysia, Thailand, Indonesia, Filipina, Vietnam, dan termasuk pula Tiongkok daratan di mana Taiwan memiliki 50.000 perusahaan di negara Tiongkok hingga sekarang. Jika mengkaji tentang perubahaan yang terjadi pada pilar-pilar penyokong perekonomian di Taiwan dari yang semula sektor pertanian menjadi sektor industri maka dapat disimpulkan bahwa perekonomian Taiwan memiliki dinamika yang pergerakannya cukup signifikan. Terlebih jika kita menganalisisnya berdasarkan sudut pandang historis.Latar belakang sejarah yang membangun perekonomian Taiwan hingga dapat merengkuh survivalitas seperti sekarang ini termasuk melibatkan kontribusi Jepang di dalamnya. Ketika Taiwan berada pada masa penjajahan Jepang (1895-1945), industri di Taiwan mulai dibangun melalui usaha orang Jepang yang mendirikan sebagian besar infrastruktur yang menolong ekonomi Taiwan hingga dapat bertumbuh pesat. Sektor perekonomian Taiwan mengalami kemajuan yang masif khususnya di bidang industri dan perdagangan di samping juga sektor pertanian dan pariwisata. Pada waktu masih bernama Republik Cina namun telah mengadopsi konsep modern, negara ini memiliki sistem ekonomi kapitalis yang bersifat dinamis dengan berkurangnya keterlibatan pemerintah dalam pekerjaan dan perdagangan asing. Selain itu, beberapa bank dan perusahaan umum milik Republik Cina ini juga telah diprivatisasikan (diberikan kepada pihak swasta untuk dikelola). Pencapaian yang berhasil diperoleh di antaranya adalah pertumbuhan PDB sekitar 8% dalam kurun waktu tiga dekade, kegiatan ekspor yang banyak membantu mendorong bangkitnya sektor ekonomi, adanya surplus perdagangan yang cukup banyak, dan simpanan mata uang asingnya yang menempati urutan terbesar ketiga di dunia.Kemajuan lain yang mampu dicapai oleh Taiwan di bidang perekonomian adalah Taiwan saat ini dikenal sebagai negara yang memiliki pertumbuhan dan ketahanan ekonomi cukup kuat di kawasannya dengan bergerak pada sektor industri jasa konstruksi, perbankan, industri elektronika, komputer serta semikonduktor yang telah diakui kualitasnya di pasar internasional, perkapalan, jasa penerbangan, dan transportasi. Oleh karenanya, Taiwan kemudian dimasukkan dalam daftar negara-negara Industri Baru bersama dengan Korea Selatan, Singapura, dan Hong Kong di mana negara-negara yang termasuk dalam daftar ini merupakan negara yang telah mampu menunjukkan ketangguhannya terutama dalam menghadapi krisis tahun 1997. Namun, Taiwan juga sempat mengalami pukulan ekonomi sejak berjangkitnya wabah SARS dan flu burung (Avian flu) bersama dengan RRC dan Singapura pada tahun 2003. Fenomena tersebut membuktikan bahwa meskipun perekonomian Taiwan memiliki dinamika yang cukup fluktuatif dengan datangnya krisis maupun wabah penyakit sebagai pengusik stabilitasnya tetapi hal ini yang terkadang justru semakin memperkuat pertumbuhan dan ketahanan sektor ekonomi Taiwan ke depan.E. Sejarah Masuknya Islam di TaiwanIslam di Taiwan termasuk agama yang relatif kecil meski dianut oleh cukup banyak orang. Masuknya Islam ke Taiwan (waktu itu masih bernama Pulau Formosa) tidak lepas dari sejarah masuknya Islam ke negeri Tiongkok. Islam masuk ke Tiongkok melalui kawasan barat negeri itu, bersamaan dengan kedatangan pedagang Muslim pada abad ketujuh Masehi yang kemudian menikahi perempuan setempat. Perkimpoian mereka menghasilkan kelompok etnis baru di Tiongkok yang bernama etnis Hui. Itu sebabnya mula-mula masyarakat Tiongkok biasa menyebut agama Islam dengan sebutan (Hu Jio)yang berarti agama Hui. Tapi belakangan masyarakat lebih terbiasa dengan sebutan (Ysln Jio) atau agama Islam.Di Tiongkok ada sekitar 20 juta orang beragama Islam. Sebagian di antara mereka kemudian berhijrah ke Taiwan pada abad ke-17 saat orang Muslim yang tinggal di provinsi Fujian yang berada di pesisir selatan Tiongkok bergabung dengan pasukan Koxinga (Cheng Cheng-Kung) menyerbu Taiwan untuk mengusir pasukan Belanda yang menduduki pulau itu. Usai perang, sebagian pasukan Koxinga yang beragama Islam itu ada yang memilih menetap di Taiwan. Keturunan mereka kemudian menikah dan berasimilasi dengan masyarakat setempat. Sebagian mereka ada yang tetap menjadi Muslim, sedangkan sebagian lain berpindah agama.Menurut Profesor Lien Ya Tang dalam bukunya yang berjudul History of Taiwan (1918), meskipun mereka beragama Islam, orang Muslim yang menetap di pulau Formosa itu tidak aktif menyebarkan agamanya. Mereka juga tidak membangun masjid di pulau tersebut. Gelombang kedua kedatangan orang Muslim ke Taiwan berlangsung selama perang sipil Tiongkok pada abad ke-20. Pada saat itu sekitar 20.000 tentara Muslim beserta keluarganya yang pro partai nasionalis Kuomintang pimpinan Chiang Kai Shek ikut hijrah ke Taiwan pada tahun 1949, karena tidak sudi berada di Tiongkok daratan yang dikuasai Partai Komunis Tiongkok.Kebanyakan mereka adalah tentara dan pegawai negeri yang berasal dari provinsi Tiongkok bagian selatan dan barat yang banyak dihuni orang Islam, seperti Yunnan, Xinjiang, Ningxia, dan Gansu. Selama tahun 1950-an kontak antara etnis Hui (masyarakat Muslim) dan etnis Han sangat terbatas karena perbedaan adat istiadat di antara mereka. Kebanyakan masyarakat Muslim lebih mengandalkan hubungan antar mereka sendiri melalui pertemuan komunitas mereka di sebuah rumah di Jalan Lishui (di Taipei.Namun ketika tahun 1960-an kaum Muslimin melihat kenyataan bahwa kembali ke Tiongkok daratan tidak lebih baik, kontak dengan etnis Han jadi lebih sering. Meski begitu interaksi dan saling bantu dengan sesama umat Islam tetap terus dijaga. Pada tahun 1980-an ribuan umat Islam dari Myanmar dan Thailand bermigrasi ke Taiwan untuk mencari kehidupan yang lebih baik. Mereka adalah keturunan tentara pro nasionalis yang melarikan diri dari provinsi Yunnan ketika kelompok komunis berhasil menguasai Tiongkok daratan.Saat ini ada sekitar 53.000 orang Taiwan yang beragama Islam serta lebih dari 80.000 orang Muslim Indonesia yang menjadi pekerja (TKI) di Taiwan. Sehingga tahun 2007) ada sekitar 140.000 umat Islam di Taiwan. Meskipun perkembangan umat Islam di negeri ini sangat lambat namun dilaporkan setiap tahun ada sekitar 100 orang Taiwan yang masuk Islam, terutama karena menikah dengan pria Muslim.BAB IIPENUTUP

A. Kesimpulan

Sejak pertengahan Abad ke-16, Pulau Taiwan yang indah dan kaya sumbernya mulai diceroboh penjajah barat. Pelbagai negara asing termasuk Sepanyol dan Protukal berturut-turut menyerang Taiwan, atau merampas sumber, atau secara terpaksa menyebar ajaran agama, atau secara langsung mengadakan penaklukan. Pada tahun 1642, Belanda mengalahkan Sepanyol dan menduduki bahagian utara Pulau Taiwan, dan Taiwan turut menjadi tempat penjajahan Belanda. Penjajah Belanda mengadakan ekploitasi yang kejam terhadap rakyat Taiwan semasa penaklukannya. Rakyat Taiwan sentiasa mengekalkan perjuangan antiBelanda. Pada tahun 1662, berdasarkan bantuan rakyat Taiwan, pahlawan nasional China Zheng Chenggong berjaya mengalahkan penjajah Belanda dan mengambil balik Taiwan. Pada masa tidak lama kemudian, Zheng Chenggong kena sakit dan meninggal dunia. Anaknya Zheng Jing dan Zheng Keshuang menangani pentadbiran di Taiwan selama 22 tahun.

B. Saran Kami tidak banyak mengetahui tentang sejarah Taiwan, semoga kedepannya universitas lebih banyak lagi menyediakan perlengkapan tentang buku-buku sejarah Taiwan. Agar kami mudah menyelesaikan makalah kami ini.

Kami menyadari bahwa makalah kami masih jauh dari sempurna. Maka kami mohon kritik dan saran dari teman guna perbaikan makalah ini.DAFTAR PUSTAKA

Esisamsiah-apk-smkyasti. /2010/12/-sejarah-negara-taiwan.Jakarta PT. Galaxy Puspa Mega, 1989Guest of Honor, TIME Asia, May 9, 2005, pp. 24-5

Lian sideways Pers: Pers Jiuzhou Tanggal Publikasi: 2008/06/01Sejarah.kompasiana. /2012/02/18/dulu-china-adalah-taiwan-436573.A Diplomatic Offensive, Far Eastern Economic Review, August 5, 2004, pp. 28-30.17Deals and Diplomacy.15