makalah sejarah pd ii

25
1 KATA PENGANTAR Pertama-tama marilah kita mengucap syukur atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa karena rahmatnyalah kami dapat menyelesaikan makalah “Perang Dunia II Pintu Pembuka Datangnya Jepang Ke Indonesia”, yang diamana didalamnya kita akan mengetahui sejarah, perkembangan,dan seperti apa bentuk penjajahan dan alasan mengapa Jepang memilih Indonesia sebagai Negara Jajahannya , dan mengapa perang dunia ke II dijadikan sebagai pintu pembuka penjajahan Jepang di Indonesia. Kami memohon maaf yang sebesar- besarnya jika terdapat kekurangan di dalam makalah ini. Semoga makalah ini dapat menjadi penambah ilmu dan mengembangkan wawasan siswa/i yang membaca makalah ini. Cilegon, 28 Januari 2015

Upload: bethaniel-roy-matthew

Post on 03-Sep-2015

247 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

Sejarah Perang DuniaII

TRANSCRIPT

KATA PENGANTARPertama-tama marilah kita mengucap syukur atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa karena rahmatnyalah kami dapat menyelesaikan makalah Perang Dunia II Pintu Pembuka Datangnya Jepang Ke Indonesia, yang diamana didalamnya kita akan mengetahui sejarah, perkembangan,dan seperti apa bentuk penjajahan dan alasan mengapa Jepang memilih Indonesia sebagai Negara Jajahannya , dan mengapa perang dunia ke II dijadikan sebagai pintu pembuka penjajahan Jepang di Indonesia. Kami memohon maaf yang sebesar-besarnya jika terdapat kekurangan di dalam makalah ini. Semoga makalah ini dapat menjadi penambah ilmu dan mengembangkan wawasan siswa/i yang membaca makalah ini.

Cilegon, 28 Januari 2015

Penulis

DAFTAR ISIKATA PENGANTARDAFTAR ISIBAB I PENDAHULUANBAB II ISI2.1 Awal Kedatangan Jepang Di Indonesia2.2 Masuknya Jepang Ke Wilayah Indonesia2.3 Penjajah Jepang Di Indonesia2.4 Faktor Kependudukan Jepang Di Indonesia2.5 Organisasi Bentukan JepangBAB III PENUTUPKESIMPULANDAFTAR PUSTAKA

BAB IPENDAHULUANPerang Dunia II

DefinisiPerang DuniaII, atau Perang Dunia Kedua (biasa disingkat menjadi PDII atau PD2), adalah sebuah perang global yang berlangsung mulai tahun 1939 sampai 1945. Perang ini melibatkan banyak sekali negara di dunia termasuk semua kekuatan besaryang pada akhirnya membentuk dua aliansi militer yang saling bertentangan: Sekutu dan Poros. Perang ini merupakan perang terluas dalam sejarah yang melibatkan lebih dari 100 juta orang di berbagai pasukan militer. Dalam keadaan "perang total", negara-negara besar memaksimalkan seluruh kemampuan ekonomi, industri, dan ilmiahnya untuk keperluan perang, sehingga menghapus perbedaan antara sumber daya sipil dan militer. Ditandai oleh sejumlah peristiwa penting yang melibatkan kematian massal warga sipil, termasuk Holocaust dan pemakaian senjata nuklir dalam peperangan, perang ini memakan korban jiwa sebanyak 50 juta sampai 70 juta jiwa. Jumlah kematian ini menjadikan Perang Dunia II konflik paling mematikan sepanjang sejarah umat manusia

BAB IIISI2.1 Awal Kedatangan Jepang keIndonesiaAwal mula ekspansi Jepang ke Indonesia didasari oleh kebutuhan Jepang akan minyak bumi untuk keperluan perang. Menipisnya persediaan minyak bumi yang dimiliki oleh Jepang untuk keperluan perang ditambah pula tekanan dari pihak Amerika yang melarang ekspor minyak bumi ke Jepang. Langkah ini kemudian diikuti oleh Inggris dan Belanda. Keadaan ini akhirnya mendorong Jepang mencari sumber minyak buminya sendiri.Pada tanggal 1 Maret 1942, sebelum matahari terbit, Jepang mulai mendarat di tiga tempat di Pulau Jawa, yaitu di Banten, Indramayu, dan Rembang, masing-masing dengan kekuatan lebih kurang satu divisi. Pada awalnya, misi utama pendaratan Jepang adalah mencari bahan-bahan keperluan perang. Pendaratan ini nyatanya disambut dengan antusias oleh rakyat Indonesia. Kedatangan Jepang memberi harapan baru bagi rakyat Indonesia yang saat itu telah menaruh kebencian terhadap pihak Belanda. Tidak adanya dukungan terhadap perang gerilya yang dilakukan oleh Belanda dalam mempertahankan Pulau Jawa ikut memudahkan pendaratan tentara Jepang. Melalui Indramayu, dengan cepat Jepang berhasil merebut pangkalan udara Kalijati untuk dipersiapkan sebagai pangkaan pesawat. Hingga akhirnya tanggal 9 Maret tahun Showa 17, upacara serah terima kekuasaan dilakukan antara tentara Jepang dan Belanda di Kalijati.Sikap Jepang pada awal kedatangannya semakin menarik simpati rakyat Indonesia. Dan kemenangan Jepang atas perang Pasifik digembor-gemborkan sebagai kemenangan bersama, yaitu kemenangan bangsa Asia. Saat tentara Jepang hendak mendarat di Indonesia, Pemerintah Jepang mengeluarkan slogan-slogan : India untuk orang India, Birma untuk orang Birma, Siam untuk orang Siam, Indonesia untuk orang Indonesia. Jepang juga memberikan janji kemerdekaan Indonesia shorai dokuritsu, dan membiarkan bendera Indonesia dikibarkan. Bahkan sebelum Jepang mendarat di Pulau Jawa, siaran Tokyo sering menyiarkan lagu kebangsaan Indonesia. Tindakan lain yang dilakukan oleh Jepang adalah melakukan pelarangan terhadap penggunaan bahasa Belanda. Sejak itulah bahasa Indonesia ikut berkembang dengan pesat. Keadaan sebelum kedatangan Jepang juga dikisahkan sebagai berikut :.Kalau malam, di radio, disiarkan siaran-siaran radio Jepang yang berbahasa Indonesia, menganjurkan supaya rakyat Indonesia berontak, sebelum Jepang mendarat. Dalam propaganda itu mereka mengatakan Jepang datang bukan untuk menjajah Indonesia melainkan memerdekakan bangsa Indonesia.Setelah kedatangannya ke Indonesia, tentara ke 16 sebagai perwakilan pemerintah militer Jepang di Indonesia membentuk suatu badan propaganda yang disebut dengan Sendenbu. Badan ini berfungsi untuk mendukung pergerakan Jepang di Indonesia. Melalui badan ini pula, Gerakan 3A dipropagandakan, yaitu:Jepang Cahaya AsiaJepang Pemimpin AsiaJepang Pelindung Asia2.2 Masuknya Jepang ke Wilayah IndonesiaSebagai negara fasis-militerisme di Asia, Jepang sangat kuat, sehingga meresahkan kaum pergerakan nasional di Indonesia. Dengan pecahnya Perang Dunia II, Jepang terjun dalam kancah peperangan itu. Di samping itu, terdapat dugaan bahwa suatu saat akan terjadi peperangan di Lautan Pasifik. Hal ini didasarkan pada suatu analisis politik. Adapun sikap pergerakan politik bangsa Indonesia dengan tegas menentang dan menolak bahwa fasisme sedang mengancam dari arah utara. Sikap ini dinyatakan dengan jelas oleh Gabungan Politik Indonesia (GAPI).Sementara itu di Jawa muncul Ramalan Joyoboyo yang mengatakan bahwa pada suatu saat pulau Jawa akan dijajah oleh bangsa kulit kuning, tetapi umur penjajahannya hanya seumur jagung. Setelah penjajahan bangsa kulit kuning itu lenyap akhirnya Indonesia merdeka. Ramalan yang sudah dipcrcaya oleh rakyat ini tidak disia-siakan oleh Jepang, bahkan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Sehingga kedatangan Jepang ke Indonesia dianggap sebagai sesuatu hal yang wajar saja.Pada tanggal 8 Desember 1941 pecah perang di Lautan Pasifik yang melibatkan Jepang. Melihat keadaan yang semakin gawat di Asia, maka penjajah Belanda harus dapat menentukan sikap dalam menghadapi bahaya kuning dari Jepang.Sikap tersebut dipertegas oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda Jhr. Mr. A.W.L. Tjarda Van Starkenborgh Stachouwer dengan mengumumkan perang melawan Jepang. Hindia Belanda termasuk ke dalam Front ABCD (Amerika Serikat, Brittania/Inggris, Cina, Dutch/Belanda) dengan Jenderal Wavel (dari Inggris) sebagai Panglima Tertinggi yang berkedudukan di Bandung.Angkatan perang Jepang begitu kuat, sehingga Hindia Belanda yang merupakan benteng kebanggaan Inggris di daerah Asia Tenggara akhirnya jatuh ke tangan pasukan Jepang. Peperangan yang dilakukan oleh Jepang di Asia Tenggara dan di Lautan Fasifik ini diberi nama Perang Asia Timur Raya atau Perang Pasifik. Dalam waktu yang sangat singkat, Jepang telah dapat menguasai daerah Asia Tenggara seperti Indochina, Muangthai, Birma (Myanmar), Malaysia, Filipina, dan Indonesia. Jatuhnya Singapura ke tangan Jepang pada tanggal 15 Pebruari 1941, yaitu dengan ditenggelamkannya kapal induk Inggris yang bernama Prince of Wales dan HMS Repulse, sangat mengguncangkan pertahanan Sekutu di Asia. Begitu pula satu persatu komandan Sekutu meninggalkan Indonesia, sampai terdesaknya Belanda dan jatuhnya Indonesia ke tangan pasukan Jepang. Namun sisa-sisa pasukan sekutu di bawah pimpinan Karel Doorman (Belanda) dapat mengadakan perlawanan dengan pertempuran di Laut Jawa, walaupun pada akhirnya dapat ditundukkan oleh Jepang.Secara kronologis serangan-serangan pasukan Jepang di Indonesia adalah sebagai berikut: diawali dengan menduduki Tarakan (10 Januari 1942), kemu-dian.Minahasa, Sulawesi, Balikpapan, dan Arnbon. Kemudian pada bulan Pebruari 1942 pasukan Jepang menduduki Pontianak, Makasar, Banjarmasin, Palembang, dan Bali.Pendudukan terhadap Palembang lebih dulu oleh Jepang mempunyai arti yang sangat penting dan strategis, yaitu untuk memisahkan antara Batavia yang menjadi pusat kedudukan Belanda di Indonesia dengan Singapura sebagai pusat kedudukan Inggris. Kemudian pasukan Jepang melakukan serangan ke Jawa dengan mendarat di daerah Banten, Indramayu, Kragan (antara Rembang dan Tuban). Selanjutnya menyerang pusat kekuasaan Belanda di Batavia (5 Maret 1942), Bandung (8 Maret 1942) dan akhirnya pasukan Belanda di Jawa menyerah kepada Panglima Bala Tentara Jepang Imamura di Kalijati (Subang, 8 Maret 1942). Dengan demikian, seluruh wilayah Indonesia telah menjadi bagian dari kekuasaan penjajahan Jepang.2.3 Penjajah Jepang di IndonesiaBala Tentara Nippon adalah sebutan resmi pemerintahan militer pada masa pemerintahan Jepang. Menurut UUD No. 1 (7 Maret 1942), Pembesar Bala Tentara Nippon memegang kekuasaan militer dan segala kekuasaan yang dulu dipegang oleh Gubernur Jenderal (pada masa kekuasaan Belanda).Dalam pelaksanaan sistem pemerintahan ini, kekuasaan atas wilayah Indonesia dipegang oleh dua angkatan perang yaitu angkatan darat (Rikugun) dan angkatan laut (Kaigun). Masing-masing angkatan mempunyai wilayah kekuasaan. Dalam hal ini Indonesia dibagi menjadi tiga wilayah kekuasaan yaitu:1. Daerah Jawa dan Madura dengan pusatnya Batavia berada di bawah kekuasaan Rikugun.2. Daerah Sumatera dan Semenanjung Tanah Melayu dengan pusatnya Singapura berada di bawah kekuasaan Rikugun. Daera Sumatera dipisahkan pada tahun 1943, tapi masih berada di bawah kekuasaan Rikugun.3. Daerah Kalimantan, Sulawesi, Nusatenggara, Maluku, Irian berada di bawah kekuasaan Kaigun. 2.4 Faktor Kependudukan Jepang Di IndonesiaDalam catatan sejarah, pada tahun 1868, Jepang mulai tumbuh dan berkembang menjadi negara modern. Hal itu terjadi tepatnya setelahRestorasi Meiji. Pada tahun 1867, Pangeran Matsuhito dinobatkan sebagai kaisar Jepang dan bergelar Meiji Tenno (1867-1912). Kaisar Meiji merupakan motor penggerak pembaruan negara Jepang dalam segala bidang. Pembaruan itu berhasil dengan sangat menakjubkan.Dalam melaksanakan pembaruan-pembaruan, agar setara dengan Negara-negara barat pemerintahan Meiji memerlukan pengetahuan teknik Barat dengan melaksanakan kebijakan-kebijakan sebagai berikut :Banyak ahli-ahli Barat didatangkan ke Jepang dengan gaji besar.Teknologi yang diserap disesuaikan dengan kondisi atau keperluan bangsa Jepang.Meletakkan dasar-dasar untuk pembangunan perindustrian modern.Pemerintah dimodernisasi dengan mengambil model Barat abad ke-19.Kementrian kementerian dibentuk, misalnya: kementerian keuangan, kementerian angkatan darat, kementerian angkatan laut, dan kementerian pendidikan umum.Sistem peradilan dan hukum yang modern mengikuti model Perancis dan Jerman.Jepang menciptakan sistem perbankan, jaringan telegraf dan jalan kereta api mulai dibangun.Dalam waktu kira-kira 10 tahun setelah restorasi, proses pembaruan di Jepang telah berjalan dengan pesat. Kesuksesan khususnya dalam bidang industri inilah yang mendorong Jepang menjadi negara imperialis, karena tuntutan mendasar untuk memenuhi kebutuhan akan bahan mentah dan pemasaran hasil industrinya. Faktor lain yang ikut mendorong Jepang menjalankan politik imperialisme adalah: Ajaran Hokho-Ichiu dalam Shintoisme yang mengajarkan tentang kesatuan keluarga umat manusia. ( ini alasan idiil ) Sebagai bangsa yang telah maju, Jepang mempunyai kewajiban untuk mempersatukan dan memajukan bangsabangsa di dunia.

Kedatangan Jepang di IndonesiaPada tanggal 8 Maret 1942, Jenderal Tjarda van Starkenborgh Stachouwer (Gubernur Jenderal Belanda), Letnan Jenderal Ter Poorten (Panglima tentara Hindia Belanda), serta pejabat tinggi militer dan seorang penerjemah pergi ke Kalijati. Dari pihak Jepang hadir Letnan Jenderal Imamura. Dalam pertemuan itu, Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang. Dengan demikian, secara resmi masa penjajahan Belanda di Indonesia berakhir. Jepang berkuasa di Indonesia. Bukan kemerdekaan dan kesejahteraan yang didapat bangsa Indonesia. Situasi penjajahan tidak berubah. Hanya kini yang menjajah Indonesia adalah Jepang.

Tujuan utama pendudukan Jepang atas Indonesia adalah:Menjadikan Indonesia sebagai daerah penghasil dan penyuplai bahan mentah dan bahan baker bagi kepentingan industri Jepang.Menjadikan Indonesia sebagai tempat pemasaran hasil industri Jepang. Indonesia dijadikan tempat pemasaran hasil industri Jepang karena jumlah penduduk Indonesia sangat banyak.Menjadikan Indonesia sebagai tempat untuk mendapatkan tenaga buruh yang banyak dengan upah yang relatif murah.Dengan tujuan tersebut maka Jepang harus mampu membungkus tujuan yang jelas-jelas merugikan bangsa Indonesia dengan berbagai propaganda agar diterima oleh bangsa Indonesia. Propaganda Jepang yang cukup menarik simpati rakyat Indonesia adalah sebagai berikut :Jepang adalah saudara tua bagi bangsabangsa di Asia dan berjanji membebaskan Asia dari penindasan bangsa Barat.Jepang memperkenalkan semboyan Gerakan Tiga A: Jepang Pemimpin Asia, Jepang Pelindung Asia, dan Jepang Cahaya Asia.Jepang menjanjikan kemudahan bagi bangsa Indonesia, seperti janji menunaikan ibadah haji, menjual barang dengan harga murah.Jepang memperkenankan pengibaran bendera merah putih bersama bendera Jepang Hinomaru.Rakyat Indonesia boleh menyanyikan lagu Indonesia Raya bersama lagu kebangsaan Jepang Kimigayo.Pada zaman Jepang Indonesia diperintah oleh tiga pemerintahan militer.Struktur pemerintahan militer Jepangitu adalah sebagai berikut.Pemerintahan militer Angkatan Darat (Tentara Keduapuluh lima) untuk Sumatera dengan pusatnya di Bukittinggi.Pemerintahan militer Angkatan Darat (Tentara Keenambelas) untuk Jawa-Madura dengan pusatnya di Jakarta.Pemerintahan militer Angkatan Laut (Armada Selatan Kedua) untuk daerah Sulawesi, Kalimantan, dan Maluku dengan pusatnya di Makasar.2.5 Organisasi Bentukan JepangPasukan Jepang selalu berusaha untuk dapat memikat hati rakyat Indonesia. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar bangsa Indonesia memberi bantuan kepada pasukan Jepang. Untuk menarik simpati bangsa Indonesia maka dibentuklah orgunisasi resmi seperti Gerakan Tiga A, Putera, dan PETA.Gerakan Tiga A, yaitu Nippon Pelindung Asia, Nippon Cahaya Asia, Nippon Pemimpin Asia. Gerakan ini dipimpin oleh Syamsuddin SH. Namun dalam perkembangan selanjutnya gerakan ini tidak dapat menarik simpati rakyat, sehingga pada tahun 1943 Gerakan Tiga A dibubarkan dan diganti dengan Putera.Pusat Tenaga Rakyat (Putera) Organisasi ini dibentuk pada tahun 1943 di bawah pimpinan Empat Serangkai, yaitu Bung Karno, Bung Hatta, Ki Hajar Dewantara, dan Kiyai Haji Mas Mansyur. Gerakan Putera ini pun diharapkan dapat menarik perhatian bangsa Indonesia agar membantu pasukan Jepang dalam setiap peperangan yang dilakukannya. Akan tetapi gerakan Putera yang merupakan bentukan Jepang ini ternyata menjadi bume-rang bagi Jepang. Hal ini disebabkan oleh anggota-anggota dari Putera yang memiliki sifat nasionalisme yang tinggi.Propaganda anti-Sekutu yang selalu didengung-dengungkan oleh pasukan Jepang kepada bangsa Indonesia ternyata tidak membawa hasil seperti yang diinginkan. Propaganda anti Sekutu itu sama halnya dengan anti imperialisme. Padahal Jepang termasuk negara imperialisme, maka secara tidak langsung juga anti terhadap kehadiran Jepang di bumi Indonesia. Di pihak lain, ada segi positif selama masa pendudukan Jepang di Indonesia, seperti berlangsungnya proses Indonesianisasi dalam banyak hal, di antaranya bahasa Indonesia dijadikan bahasa resmi, nama-nama di- indonesiakan, kedudukan seperti pegawai tinggi sudah dapat dijabat oleh orang-orang Indonesia dan sebagainya.Pembela Tanah Air (PETA) PETA merupakan organisasi bentukan Jepang dengan keanggotaannya terdiri atas pemuda-pemuda Indonesia. Dalam organisasi PETA ini para pemuda bangsa Indonesia dididik atau dilatih kemiliteran oleh pasukan Jepang. Pemuda-pemuda inilah yang menjadi tiang utama perjuangan kemerdekaan bangsa dan negara Indonesia.Tujuan awalnya pembentukan organisasi PETA ini adalah untuk memenuhi kepentingan peperangan Jepang di Lautan Pasifik. Dalam perkembangan berikutnya, ternyata PETA justru sangat besar manfaatnya bagi bangsa Indonesia untuk meraih kemerdekaan melalui perjuangan fisik. Misalnya, Jenderal Sudirman dan Jenderal A.H. Nasution adalah dua orang tokoh militer Indonesia yang pernah menjadi pemimpin pasukan PETA pada zaman Jepang. Namun karena PETA terlalu bersifat nasional dan dianggap sangat membahayakan kedudukan Jepang atas wilayah Indonesia, maka pada tahun 1944 PETA dibubarkan. Berikut-nya Jepang mendirikan organisasi lainnya yang bernama Perhimpunan Kebaktian Rakyat yang lebih terkenal dengan nama Jawa Hokokai (1944). Kepemimpinan organisasi ini berada di bawah Komando Militer Jepang.

BAB IIIPENUTUPKESIMPULAN

Perang Dunia II dapat menjadi bantu loncatan atau Pintu Terbuka bagi Jepang untuk masuk ke Indonesia dikarenakan Eksistensi Jepang sebagai Negara Pertama di Asia yang dapat menaklukan Negara-negara besar di Eropa seperti hal nya Amerika , dan Russia . Yang menggunkan siasat kemenanganya sebagai cara untuk menghasut Rakyat Indonesia untuk percaya akan janji-janji yang diberrikan oleh Jepang kepada Indonesia yang salah satunya merupakan janji untuk memberikan kemerdekaan bagi Negara Indonesia, yang membuat rakyat Inonesia memberikan epercayaan penuh terhadap Jepang.