makalah sambungan ahmad tauhid darmawan

Upload: ahmadtauhiddarmawan

Post on 02-Mar-2018

433 views

Category:

Documents


33 download

TRANSCRIPT

  • 7/26/2019 Makalah sambungan Ahmad Tauhid Darmawan

    1/17

    MAKALAH SAMBUNGAN

    PENGERTIAN, KELEBIHAN, KEKURANGAN, JENISSABUK DAN RANTAI

    Diajukan sebagai tugas mata kuliah

    Elemen Mesin

    Disusun oleh

    Ahmad Tauhid Darmawan 0420150004

    TEKNIK OTOMOTIF

    POLITEKNIK MANUFAKTUR ASTRA

    JAKARTA

    2016

  • 7/26/2019 Makalah sambungan Ahmad Tauhid Darmawan

    2/17

    1. Pengertian Sambungan

    Mesin atau konstruksi terdiri dari beberapa bagian, yang mana bagian yang satu

    dengan yang lain akan dihubungkan. Salah satu cara untuk menghubungkan suku

    bagian-suku bagian tersebut adalah dengan cara memberikan sambungan.

    Sambungan adalah hasil dari penyatuan beberapa bagian atau konstruksi

    dengan menggunakan suatu cara tertentu.

    1.1 Macam macam sambungan

    Macam-macam sambungan adalah sebagai berikut:

    Sambungan tetap, yaitu sambungan yang hanya dapat dilepas dengan cara

    merusaknya. Contoh: sambungan keling dan sambungan las

    Sambungan tidak tetap, yaitu sambungan yang dapat kita lepas dan dapat

    kita bongkar tanpa merusak sesuatu. Contoh: sambungan baut, sambungan

    pasak dan sambungan pena.

    1.1.A SAMBUNGAN KELING

    Sambungan keling adalah sambungan yang digunakan untuk menyambung plat

    dan batang profil. Untuk membuat sambungan ini digunakan PAKU KELING yang dibuat

    di pabrik khusus dengan kepala terpasang yang dilantak. Seperti pad gambar 1.1 berikut.

    Gambar 1.1

  • 7/26/2019 Makalah sambungan Ahmad Tauhid Darmawan

    3/17

    Paku Keling Kepala Bulat paling banyak dipakai karena jenis paku keling ini paling

    mudah dipakai. Bahan yang digunakan untuk membuat paku keling antara lain Baja

    Kenyal, Baja Paduan, Tembaga, Loyang dan Aluminium. Seperti pada gambar 1.2 berikut.

    Gambar 1.2

    Fungsi sambungan keling :

    Beberapa fungsi sambungan keling adalah sebagai berikut, seperti pada gambar

    1.3.

    1. Sebagai sambungan kekuatan dalam konstruksi baja dan konstruksi logam

    ringan.

    Contoh : Konstruksi Bertingkat, Konstruksi Jembatan dan konstruksi

    Pesawat Angkat

    2. Sebagai sambungan kekuatan kedap

    Contoh : Konstruksi ketel dan pipa tekanan tinggi. Tapi untuk saat ini dalam

    pembuatan ketel biasanya menggunakan sambungan las.

    Sebagai sambungan kedap yg tidak memiliki tekanan

    Contoh : tangki, cerobong asap, pipa penurun.

  • 7/26/2019 Makalah sambungan Ahmad Tauhid Darmawan

    4/17

    Sebagai sambungan paku untuk kulit pelat.

    Contoh: Konstruksi Kendaraan dan Konstruksi Pesawat Terbang.

    Gambar 1.3

    Cara melakukan sambungan dengan keeling

    Cara melakukan sambungan dengan paku keeling adalah sebagai berikut, seperti

    pada gambar 1.4.

    Gambar 1.4

  • 7/26/2019 Makalah sambungan Ahmad Tauhid Darmawan

    5/17

    Bentuk Kampuh Keling

    Kampuh keling dibuat menurut kebutuhan kekuatan dan kerapatan yang

    dikehendaki. Macam-macam kampuh keling adalah sebagai berikut:

    Kampuh Berimpit (Kampuh Bilah Tunggal dikeling Tunggal)

    Kampuh berimpit biasanya digunakan untuk kekuatan kecil, sedang dan juga

    sambungan yang hanya memerlukan kerapatan. Jika diperlukan kerapatan, maka antara

    kedua plat itu diberi perekat, seperti pada gambar 1.5.

    Gambar 1.5

    Kampuh Bilah Tunggal (Kampuh Bilah Tunggal dikeling Ganda)

    Kampuh ini dibuat untuk sambungan yang tidak mendapat gaya tarik terlalu besar,

    seperti pada gambar 1.6.

    Gambar 1.6

    Kampuh Bilah Ganda

    Kampuh ini banyak digunakan untuk sambungan yang menghendaki kekuatan

    dan karapatan pada tekanan tinggi. Kampuh ini dapat dikeling tunggal, 2 baris atau 3

    baris, seperti pada gambar 1.7 dan 1.8.

  • 7/26/2019 Makalah sambungan Ahmad Tauhid Darmawan

    6/17

    Gambar 1.7

    Gambar 1.8

    Penerapan Sambungan Keling :

    Sambungan Kuat

    Contoh : Sambungan keling kerangka bangunan, jembatan dan blok mesin

    Sambungan Kuat dan Rapat

    Contoh: Sambungan keling ketel uap, tangki-tangki dan dinding kapal

    Sambungan Rapat

    Contoh: Sambungan tangki-tangki zat cair dan bejana tekanan rendah.

  • 7/26/2019 Makalah sambungan Ahmad Tauhid Darmawan

    7/17

    1.1.B SAMBUNGAN LAS

    Mengelas adalah menyambung dua bagian logam dengan cara memanaskan

    sampai suhu lebur dengan memakai bahan pengisi atau tanpa bahan pengisi. Sistem

    sambungan las ini termasuk jenis sambungan tetap dimana pada konstruksi dan alatpermesinan, sambungan las ini sangat banyak digunakan.

    Metode pengelasan :

    1. Las tempa

    Pada metode Las Tempa, kedua bagian ujung yang akan disambung dipanaskan

    mendekati suhu lebur, ditempelkan lalu ditempa atau dipukul berkali-kali sehingga

    menjadi satu sambungan yang homogen. Untuk sambungan Las Tempa ini tidak

    menggunakan logam pengisi atau tidak menggunakan bahan tambah, seperti pada

    gambar 1.9.

    Gambar 1.9.

  • 7/26/2019 Makalah sambungan Ahmad Tauhid Darmawan

    8/17

    2. Las Karbid ( Las OTOGEN )

    Yaitu pengelasan yang menggunakan bahan pembakar dari gas oksigen (zat

    asam) dan gas acetylene (gas karbid). Dalam konstruksi baja las ini hanya untuk

    pekerjaan-pekerjaan ringan atau konstruksi sekunder, seperti ; pagar besi, teralis dansebagainya, seperti pada gambar 1.10 dan 1.11.

    Gambar 1.10.

  • 7/26/2019 Makalah sambungan Ahmad Tauhid Darmawan

    9/17

    Gambar 1.11.

    3. Las Listrik ( Las LUMER )

    Yaitu pengelasan yang menggunakan energi listrik. Untuk pengelasannya

    diperlukan pesawat las yang dilengkapi dengan dua buah kabel, satu kabel dihubungkan

    dengan penjepit benda kerja dan satu kabel yang lain dihubungkan dengan tang penjepit

    batang las / elektrode las. Jika elektrode las tersebut didekatkan pada benda kerja maka

    terjadi kontak yang menimbulkan panas yang dapat melelehkan baja ,dan elektrode

    (batang las) tersebut juga ikut melebur ujungnya yang sekaligus menjadi pengisi pada

    celah sambungan las. Karena elektrode / batang las ikut melebur maka lama-lama habis

    dan harus diganti dengan elektrode yang lain. Dalam perdagangan elektrode / batang las

    terdapat berbagai ukuran diameter yaitu 21/2 mm, 31/4 mm, 4 mm, 5 mm, 6 mm, dan 7

    mm.

    Untuk konstruksi baja yang bersifat strukturil (memikul beban konstruksi)) maka

    sambungan las tidak diijinkan menggunakan las Otogen, tetapi harus dikerjakan dengan

  • 7/26/2019 Makalah sambungan Ahmad Tauhid Darmawan

    10/17

    las listrik dan harus dikerjakan oleh tenaga kerja ahli yang professional, seperti pada

    gambar 1.12.

    Gambar 1.12.

    Keuntungan Sambungan Las Listrik dibanding dengan Paku keling / Baut :

    A. Pertemuan baja pada sambungan dapat melumer bersama elektrode las dan

    menyatu dengan lebih kokoh (lebih sempurna).

    B. Konstruksi sambungan memiliki bentuk lebih rapi.

  • 7/26/2019 Makalah sambungan Ahmad Tauhid Darmawan

    11/17

    C. Konstruksi baja dengan sambungan las memiliki berat lebih ringan.

    D. Dengan las berat sambungan hanya berkisar 1 1,5% dari berat konstruksi,

    sedang dengan paku keling / baut berkisar 2,54% dari berat konstruksi.

    E. Pengerjaan konstruksi relatif lebih cepat (tak perlu membuat lubanglubang pk/baut,

    tak perlu memasang potongan baja siku / pelat penyambung, dan sebagainya ).

    F. Luas penampang batang baja tetap utuh karena tidak dilubangi, sehingga

    kekuatannya utuh.

    Kerugian / kelemahan sambungan las :

    A. Kekuatan sambungan las sangat dipengaruhi oleh kualitas pengelasan. Jika

    pengelasannya baik maka keuatan sambungan akan baik, tetapi jika

    pengelasannya jelek/tidak sempurna maka kekuatan konstruksi juga tidak baik

    bahkan membahayakan dan dapat berakibat fatal. Salah satu sambungan las

    cacat lambat laun akan merembet rusaknya sambungan yang lain dan akhirnya

    bangunan dapat runtuh yang menyebabkan kerugian materi yang tidak sedikit

    bahkan juga korban jiwa. Oleh karena itu untuk konstruksi bangunan berat

    seperti jembatan jalan raya / kereta api di Indonesia tidak diijinkan

    menggunakan sambungan las.B. Konstruksi sambungan tak dapat dibongkar-pasang.

    1.1.C SAMBUNGAN ULIR (SCREW JOINED)

    Sambungan ulir adalah sambungan yang menggunakan kontruksi ulir untuk

    mengikat dua atau lebih komponen permesinan. Sambungan Ulir merupakan jenis dari

    sambungan semi permanent (dapat dibongkar pasang). Sambungan ulir terdiri dari 2

    (dua) bagian, yakni Baut (Inggris=Bolt, yakni yang memiliki ulir di bagian luar) dan Mur

    (Inggris = Nut , yakni yang memiliki ulir di bagian dalam).

  • 7/26/2019 Makalah sambungan Ahmad Tauhid Darmawan

    12/17

    Fungsi Sambungan Ulir

    Dilihat dari kontruksi yang memiliki ulir (yang dapat di bongkar pasang)

    sambungan ulir memiliki fungsi teknis utama, yaitu:

    1. Digunakanu untuk bagian mesin yang memerlukan sambungan dan pelepasan

    tanpa merusak bagian mesin.

    2. Untuk memegang dan penyesuaian dalam perakitan atau perawatan

    Keuntungan dan Kerugaian Sambungan Ulir

    Ditinjau dari sisi teknik sambungan ulir memiliki keuntungan dan kerugian sebagai

    berikut :

    Keuntungan Sambungan Ulir

    a. Mempunyai reliabilitas (kehandalan) tinggi dalam operasi.

    b. Sesuai untuk perakitan dan pelepasan komponen.

    c. Suatu lingkup yang luas dari sambungan baut diperlukan untuk beberapa

    kondisi operasi.

    d. Lebih murah untuk diproduksi dan lebih efisien.

    Kerugian Sambungan Ulir

    a. Konsentrasi tegangan yang pada bagian ulir yg tidak mampu menahan

    berbagai kondisi beban

  • 7/26/2019 Makalah sambungan Ahmad Tauhid Darmawan

    13/17

    Bentuk Ulir

    A. British standard whitworth (BSW) threat

    Mata Ulir berbentu segitiga. Aplikasi : untuk menahan vibrasi, aero dan automobil,

    seperti pada gambar 1.13.

    Gambar 1.13.

    B. British Association (BA) threat

    Mata Ulir berbentuk segitiga dengan puncak tumpul Aplikasi : Untuk mengulir

    pekerjaan yang presisi, seperti pada gambar 1.14.

    Gambar 1.14.

    C. Square threat

    Mata Ulir berbentuk Segiempat. Aplikasi : power transmisi, machine tools, valves,

    screw jacks, seperti pada gambar 1.15.

    Gambar 1.15

  • 7/26/2019 Makalah sambungan Ahmad Tauhid Darmawan

    14/17

    D. Acme threat

    Mata Ulir berbentuk Trapesium Aplikasi : cutting lathe, brass valves, bench vices,

    seperti pda gambar 1.16.

    Gambar 1.16

    E. Knuckle threat

    Mata Ulir berbentu Bulat. Aplikasi : digunakan untuk tugas berat, railway carriage

    couplings, hydrant, dll, seperti pada gambar 1.17.

    Gambar 1.17

    F. Buttress threat

    Mata Ulir berbentuk Gergaji Aplikasi : Mentransmisikan daya pada satu arah,

    bench vices, seperti pada gambar 1.18.

    Gambar 1.18

  • 7/26/2019 Makalah sambungan Ahmad Tauhid Darmawan

    15/17

    G. Metric threat

    Aplikasi : general purpose, seperti pada gambar 1.19.

    Gambar 1.19

    Tipe Umum Penyambungan Ulir

    Beberapa tipe penyambungan ulir, seperti pada gambar 1.20 berikut.

    Gambar 1.20

  • 7/26/2019 Makalah sambungan Ahmad Tauhid Darmawan

    16/17

    Bentuk Kepala Sekrup/Baut

    Beberapa bentuk kepala sekrup/baut adalah seperti pada gambar 1.21 berikut.

    Gambar 1.21

    Tegangan yang terjadi pada Baut/Sekrup :

    Tegangan yg terjadi akibat beban statis

    Tegangan dalam akibat gaya pengencangan.

    Tegangan akibat gaya luar.

    Kombinasi gaya (1) dan (2).

    Tegangan internal akibat gaya pengencangan

    Tegangan tarik disebabkan pelonggaran baut.

    Tegangan geser puntir akibat tahan gesek selama pengencangan.

    Tegangan geser pada ulir.

    Tegangan tekan pada ulir.

    Tegangan tekuk, jika permukaan dibawah kepala baut/screw tidak dalam posisi

    sempurna thd sumbu baut.

  • 7/26/2019 Makalah sambungan Ahmad Tauhid Darmawan

    17/17

    Daftar Pustaka

    http://dokumen.tips/documents/makalah-sambungan-elemen-mesin.html

    diakses pada 20 Mei 2016, pukul 16.03 WIB

    http://dokumen.tips/documents/bab-2-sambungan-elemen-mesin.html

    diakses pada 20 mei 2016, pukul 16.04

    http://dokumen.tips/documents/modul-elemen-mesin-sambungan.html

    diakses pada 20 mei 2016, pukul 16.04

    https://www.academia.edu/8111092/PENGERTIAN_SAMBUNGAN?auto=download

    diakses pada 20 mei 2016, pukul 16.08

    http://dokumen.tips/documents/makalah-sambungan-elemen-mesin.htmlhttp://dokumen.tips/documents/makalah-sambungan-elemen-mesin.htmlhttp://dokumen.tips/documents/bab-2-sambungan-elemen-mesin.htmlhttp://dokumen.tips/documents/bab-2-sambungan-elemen-mesin.htmlhttp://dokumen.tips/documents/modul-elemen-mesin-sambungan.htmlhttp://dokumen.tips/documents/modul-elemen-mesin-sambungan.htmlhttps://www.academia.edu/8111092/PENGERTIAN_SAMBUNGAN?auto=downloadhttps://www.academia.edu/8111092/PENGERTIAN_SAMBUNGAN?auto=downloadhttps://www.academia.edu/8111092/PENGERTIAN_SAMBUNGAN?auto=downloadhttp://dokumen.tips/documents/modul-elemen-mesin-sambungan.htmlhttp://dokumen.tips/documents/bab-2-sambungan-elemen-mesin.htmlhttp://dokumen.tips/documents/makalah-sambungan-elemen-mesin.html