makalah sachrul2
TRANSCRIPT
5/11/2018 makalah sachrul2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-sachrul2 1/7
PERAN LITOLOGI PADA BENCANA GERAKAN TANAH
DAERAH KARANGBANJAR, KABUPATEN PURBALINGGA
Oleh : Sachrul Iswahyudi, ST.
BAB I. PENDAHULUAN
Desa Karangbanjar merupakan merupakan salah satu desa di Kabupaten Purbalingga.
Terlet ak sekitar 5 kilometer di sebelah utara Ibukota Kabupaten Purbalingga, Desa
Karangbanjar berbatasan dengan Desa Beji di sebelah selatan, Desa Sumingkir di sebelah
utara dan Desa Munjul di sebelah timur. Daerah Karangbanjar, Kabupaten Purbalingga,memiliki variasi umum litologi produk volkanisme Gunung Api Slamet.
Secara um um daerah ini tersusun atas Endapan Lahar Gunung Slamet yang terdiri dari
endapan lahar, bongkahan batuan gunungapi bersusun andesit-basal, dihasilkan oleh
volkanisme Gunung Slamet Tua. Pada beberapa tempat dijumpai Endapan Lava Gunung
Slamet yang terdiri atas Lava Andesit dengan banyak lubang gas. Pada beberapa daerah juga
dijumpai endapan Aluvial yang berupa kerikil, pasir, lempung dan lanau yang merupakan
produk dari proses-proses yang terjadi saat ini.
Kontrol litologi pada daerah penelitian ikut mempengaruhi variasi morfologi yang berupa
morfologi pegunungan, perbukitan dan dataran. Lokasi-lokasi dengan morfologi pegunungan
dan perbukitan ini sangat memungkinkan terjadinya bencana gerakan tanah, hal ini di sebabkan
karena tingkat kelerengan yang tinggi akan berpotensi untuk melongsorkan material tanah atau
batuan.
Pada dasarnya gerakan tanah dapat terjadi pada semua jenis batuan. Bencana alam
gerakan tanah merupakan peristiwa yang dapat ditangani atau diham bat prosesnya, karena
penyebab gerakan tanah bisa jadi disebabkan karena faktor manusia, sehingga penanganan
terhadap tanah longsor dapat diusahakan secara terus-menerus. Sebagian yang lainnya
memang merupakan proses geologi alami yang merupakan bagian dari proses keseimbangan
faktor-faktor yang berperanan dalam membentuk suatu daerah, baik faktor endogenik maupun
eksogenik.
5/11/2018 makalah sachrul2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-sachrul2 2/7
Gam bar 1: Lokasi penelitian
5/11/2018 makalah sachrul2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-sachrul2 3/7
BAB II: GERAKAN TANAH
Gerakan tanah merupakan istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan
perpindahan tanah atau material pembentuk tanah. Umumnya dari ketinggian tertentu menuju
ke ketinggian yang lebih rendah. Berdasarkan sifat pergerakan dan material yang berpindah,
gerakan tanah dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, antara lain (usgs.gov):
2.1. Jatuhan (Rockfall)
Gerakan atau perpindahan jatuh bebas mat erial-material lepas dari berbagai ukuran darikelerengan sangat terjal. Jenis gerakan tanah ini banyak dijumpai di daerah perbukitan atau
pegunungan terjal. Gerak jatuh bebas tersebut tidak menuruti jalur atau perm ukaan perlapisan
tertentu. Gerak jatuh bebas m aterial ini um umnya terkait dengan keberadaan lereng atau tebing
curam. Material hasil rockf all ini akan terakumulasi di dasar t ebing atau lereng yang biasa
disebut talus.
Gambar 2: Gerakan tanah jenis jatuhan (geology.about.com).
2.2. Luncuran (Slump)
Slump merupakan pergerakan unit massa batuan atau material lepas (unconsolidated).
Massa yang bergerak tersebut dapat merupakan suatu unit atau beberapa unit (biasanya terjadi
pada slump yang kompleks). Luncuran terjadi mulai dari bagian bawah yang membentuk bidang
luncuran dan bergerak melingkar dengan sumbu paralel terhadap kemiringan lereng. Slump
biasanya terjadi pada lereng-lereng tersesarkan (fault-like escarpment) dimana banyak terdapat
5/11/2018 makalah sachrul2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-sachrul2 4/7
retakan-retakan. Pada bagian bawah slump, komposisi material heterogen dan tidak beraturan
(chaotic), kadang dijumpai sisa-sisa tumbuhan (pada daerah hutan). Gerakan tanah tipe slump
berkisar antara beberapa inci sampai beberapa kaki per tahun. Pergerakan slump yang lebih
cepat dapat digolongkan sebagai debris flow, earthflow, mudf low atau debris flood.
Gambar 3: Gerakan tanah jenis Slump.
2.3. Aliran Rombakan (Debris Flow)
Aliran Rombakan merupakan jenis pergerakan massa yang
terdiri dari fragmen batuan,
tanah, dan lumpur dengan komposisi 70-90 persen terdiri
dari material sedimen, sedangkan
sisanya berupa fluida. Jenis gerakan t anah ini bergerak antara
beberapa kaki per tahun sampai
100 mil per jam. Komposisi umum debris flows terdiri dari
lumpur, pasir dan fragmen batuan
dengan ukuran berkisar antara fine gravel sampai boulder. Istilah earthflow digunakan untuk
pergerakan perlahan material menuruni bukit dan terakumulasi di kaki bukit membentuk
morfologi daun telinga atau kipas (lobe-shaped). Sedangkan mudflows digunakan untuk tipe
pergerakan material yang t erdiri sebagian besar atas material berukuran halus dan bergerak
dalam bentuk cair atau semi cair (high degree of fluidity).
5/11/2018 makalah sachrul2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-sachrul2 5/7
Gambar 4: Gerakan t anah jenis Aliran
Rombakan (geology.about.com).
2.4. Lahar
Lahar merupakan tipe gerakan tanah yang terdiri
atas material- material volkanik
(piroklastik), air at au es yang terakumulasi sebelumnya di
lereng-lereng gunung api aktif. Lahar
juga dapat berarti endapan hasil erupsi gunung api, gempa
bumi atau reruntuhan material yang
ada di puncak gunung dan terendapkan di lereng-lereng puncak gunung api.
Gambar 5: endapan lahar (ncgeology.com)
2.5. Rayapan (Creep)
Pergerakan material pada gerakan tanah tipe rayapan sangat lambat. Pada
gerakan
tanah tipe rayapan terdapat kontrol gaya gravitasi sehingga m aterial bergerak
turun ke tempat
yang lebih rendah. Adanya gerakan tipe rayapan ini ditandai oleh adanya kemiringan pohon-
pohon ke arah gerakan rayapan material tersebut. Gerakan t anah (material) tipe rayapan
banyak dijumpai di daerah lereng perbukitan dan merupakan penyebab rusaknya pipa bawah
tanah, fondasi bangunan, jalan dan infrastruktur di daerah perbukitan.
5/11/2018 makalah sachrul2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-sachrul2 6/7
Gambar 6: gerakan tanah tipe rayapan
(stockton.edu)
2.6. Kombinasi
Tipe gerakan tanah dapat terjadi silih berganti
sepanjang waktu. Pada suatu waktu tipe
gerakan tanah yang terjadi mungkin berbeda dengan
tipe gerakan tanah yang terjadi saat ini
pada satu titik tempat yang sama. Hal yang sama
juga dapat terjadi pada daerah yang luas
pada saat yang bersamaan.
5/11/2018 makalah sachrul2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-sachrul2 7/7
BAB III: PENANGGULANGAN BENCANA GERAKAN TANAH
Litologi daerah penelitian yang secara umum tersusun atas produk volkanisme Gunung
Api Slamet merupakan obyek yang sangat rentan terkena proses pelapukan yang lebih intensif
dibandingkan dengan litologi jenis lain. Hal ini ditandai dengan tebalnya tanah (soil) yang
merupakan produk akhir dari pelapukan batuan di lokasi penelitian. Selain itu, banyaknya
rekahan, kekar atau sesar minar yang banyak terdapat di lokasi penelitian juga menjadi pemicu
yang m em percepat tingkat pelapukan semakin intensif dan efektif. Air dan udara m enerobos ke
dalam batuan melalui zone lemah tersebut untuk mempercepat pelapukan. Keberadaan airpada dasar lereng inilah yang mempecepat proses pembentukan bidang luncur bagi gerakan
tanah yang terjadi di daerah penelitian.
Paling tidak ada dua hal berkaitan dengan konsep penanggulangan bencana gerakan
tanah, teknis dan non teknis. Di sisi non teknis berkaitan dengan masalah sosial diperlukan
pendekatan-pendekatan dan penyuluhan bagi masyarakat yang bermukim di kawasan lereng
dan daerah rawan bencana gerakan tanah. Hal ini berkaitan dengan pengelolaan bencana alam
gerakan tanah (tanah longsor) yang sudah banyak dilakukan dewasa ini, sedangkan sisi teknis
berhubungan dengan masalah penanggulangan bencana pada saat sebelum t erjadi dan
sesudah terjadi bencana.
Penanggulangan longsor secara teknis berkait an dengan m asalah biaya, material yang
akan digunakan dalam penyelesaian masalah ini, sehingga teknologi yang dikembangkan dapat
menggunakan suatu penyelesaian teknologi tradisional maupun modern sesuai dengan
ketersediaan biaya maupun masyarakat disekitar kawasan dalam menggapai masuknya
teknologi tersebut, selain itu, penyelesaian secara teknis merupakan suatu penyelesaian jangka
pendek, sedangkan penyelesain jangka panjang um umnya berkaitan dengan penanaman
tanaman yang dapat mengurangi terjadinya erosi.
Pengembangan konsep penangggulangan bencana alam gerakan tanah ini perlu
mengetahui bentuk dan letak kedalaman bidang longsor. Letak bidang longsor dapat diamati,
namun untuk menentukan letak bidang longsor dari lereng tanah perlu dilakukan analisis di
lapangan melalui penyelidikan tanah yang lebih rinci.