makalah sachrul2

8
 PERAN LITOLOGI PADA BENCANA GERAKAN TANAH DAERAH KARANGBANJAR, KABUPATEN PURBALINGGA Oleh : Sachrul Iswahyudi, ST. BAB I. PENDAHULUAN Desa Karangbanjar merupakan merupakan salah satu desa di Kabupaten Purbalingga. Terlet ak sekitar 5 kilometer di sebelah utara Ibukota Kabupaten Purbalingga, Desa Karangbanjar berbatasan dengan Desa Beji di sebelah selatan, Desa Sumingkir di sebelah utara dan Desa Munjul di sebelah timur. Daerah Karangbanjar, Kabupaten Purbalingga, memiliki variasi umum litologi produk volkanisme Gunung Api Slamet. Secara um um daerah ini tersusun atas Endapan Lahar Gunung Slamet yang terdiri dari endapan lahar, bongkahan batuan gunungapi bersusun andesit-basal, dihasilkan oleh volkanisme Gunung Slamet Tua. Pada beberapa tempat dijumpai Endapan Lava Gunung Slamet yang terdiri atas Lava Andesit dengan banyak lubang gas. Pada beberapa daerah juga dijumpai endapan Aluvial yang berupa kerikil, pasir, lempung dan lanau yang merupakan produk dari proses-proses yang terjadi saat ini. Kontrol litologi p ada daerah penelitian ikut mempengaruh i variasi morfologi yang berupa morfologi pegunungan, perbukitan dan dataran. Lokasi-lokasi dengan morfologi pegunungan dan perbukitan ini sangat memungkinkan terjadinya bencana gerakan tanah, hal ini di sebabkan karena t ingkat kelerengan yang t inggi aka n berpotensi untuk melongsorkan material tanah atau batuan. Pada dasarnya gerakan tanah dapat terjadi pada semua jenis batuan. Bencana alam gerakan tanah merupakan peristiwa yang dapat ditangani atau diham bat prosesnya, karena penyebab gerakan tanah bisa jadi diseb abkan karena faktor manusia, sehingga penanganan terhadap tanah longsor dapat diusahakan secara terus-menerus. Sebagian yang lainnya memang merupakan proses geologi alami yang merupakan bagian dari proses keseimbangan faktor-faktor yang berperanan dalam membentuk suatu daerah, baik faktor endogenik maupun eksogenik.

Upload: ehan-candra

Post on 11-Jul-2015

66 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: makalah sachrul2

5/11/2018 makalah sachrul2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-sachrul2 1/7

 

PERAN LITOLOGI PADA BENCANA GERAKAN TANAH

DAERAH KARANGBANJAR, KABUPATEN PURBALINGGA

Oleh : Sachrul Iswahyudi, ST.

BAB I. PENDAHULUAN

Desa Karangbanjar merupakan merupakan salah satu desa di Kabupaten Purbalingga.

Terlet ak sekitar 5 kilometer di sebelah utara Ibukota Kabupaten Purbalingga, Desa

Karangbanjar berbatasan dengan Desa Beji di sebelah selatan, Desa Sumingkir di sebelah

utara dan Desa Munjul di sebelah timur. Daerah Karangbanjar, Kabupaten Purbalingga,memiliki variasi umum litologi produk volkanisme Gunung Api Slamet.

Secara um um daerah ini tersusun atas Endapan Lahar Gunung Slamet yang terdiri dari

endapan lahar, bongkahan batuan gunungapi bersusun andesit-basal, dihasilkan oleh

volkanisme Gunung Slamet Tua. Pada beberapa tempat dijumpai Endapan Lava Gunung

Slamet yang terdiri atas Lava Andesit dengan banyak lubang gas. Pada beberapa daerah juga

dijumpai endapan Aluvial yang berupa kerikil, pasir, lempung dan lanau yang merupakan

produk dari proses-proses yang terjadi saat ini.

Kontrol litologi pada daerah penelitian ikut mempengaruhi variasi morfologi yang berupa

morfologi pegunungan, perbukitan dan dataran. Lokasi-lokasi dengan morfologi pegunungan

dan perbukitan ini sangat memungkinkan terjadinya bencana gerakan tanah, hal ini di sebabkan

karena tingkat kelerengan yang tinggi akan berpotensi untuk melongsorkan material tanah atau

batuan.

Pada dasarnya gerakan tanah dapat terjadi pada semua jenis batuan. Bencana alam

gerakan tanah merupakan peristiwa yang dapat ditangani atau diham bat prosesnya, karena

penyebab gerakan tanah bisa jadi disebabkan karena faktor manusia, sehingga penanganan

terhadap tanah longsor dapat diusahakan secara terus-menerus. Sebagian yang lainnya

memang merupakan proses geologi alami yang merupakan bagian dari proses keseimbangan

faktor-faktor yang berperanan dalam membentuk suatu daerah, baik faktor endogenik maupun

eksogenik.

Page 2: makalah sachrul2

5/11/2018 makalah sachrul2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-sachrul2 2/7

 

 

Gam bar 1: Lokasi penelitian

Page 3: makalah sachrul2

5/11/2018 makalah sachrul2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-sachrul2 3/7

 

 

BAB II: GERAKAN TANAH

Gerakan tanah merupakan istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan

perpindahan tanah atau material pembentuk tanah. Umumnya dari ketinggian tertentu menuju

ke ketinggian yang lebih rendah. Berdasarkan sifat pergerakan dan material yang berpindah,

gerakan tanah dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, antara lain (usgs.gov):

2.1. Jatuhan (Rockfall)

Gerakan atau perpindahan jatuh bebas mat erial-material lepas dari berbagai ukuran darikelerengan sangat terjal. Jenis gerakan tanah ini banyak dijumpai di daerah perbukitan atau

pegunungan terjal. Gerak jatuh bebas tersebut tidak menuruti jalur atau perm ukaan perlapisan

tertentu. Gerak jatuh bebas m aterial ini um umnya terkait dengan keberadaan lereng atau tebing

curam. Material hasil rockf all ini akan terakumulasi di dasar t ebing atau lereng yang biasa

disebut talus.

Gambar 2: Gerakan tanah jenis jatuhan (geology.about.com).

2.2. Luncuran (Slump)

Slump merupakan pergerakan unit massa batuan atau material lepas (unconsolidated).

Massa yang bergerak tersebut dapat merupakan suatu unit atau beberapa unit (biasanya terjadi

pada slump yang kompleks). Luncuran terjadi mulai dari bagian bawah yang membentuk bidang

luncuran dan bergerak melingkar dengan sumbu paralel terhadap kemiringan lereng. Slump

biasanya terjadi pada lereng-lereng tersesarkan (fault-like escarpment) dimana banyak terdapat

Page 4: makalah sachrul2

5/11/2018 makalah sachrul2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-sachrul2 4/7

 

 

retakan-retakan. Pada bagian bawah slump, komposisi material heterogen dan tidak beraturan

(chaotic), kadang dijumpai sisa-sisa tumbuhan (pada daerah hutan). Gerakan tanah tipe slump

berkisar antara beberapa inci sampai beberapa kaki per tahun. Pergerakan slump yang lebih

cepat dapat digolongkan sebagai debris flow, earthflow, mudf low atau debris flood.

Gambar 3: Gerakan tanah jenis Slump.

2.3. Aliran Rombakan (Debris Flow)

Aliran Rombakan merupakan jenis pergerakan massa yang

terdiri dari fragmen batuan,

tanah, dan lumpur dengan komposisi 70-90 persen terdiri

dari material sedimen, sedangkan

sisanya berupa fluida. Jenis gerakan t anah ini bergerak antara

beberapa kaki per tahun sampai

100 mil per jam. Komposisi umum debris flows terdiri dari

lumpur, pasir dan fragmen batuan

dengan ukuran berkisar antara fine gravel sampai boulder. Istilah earthflow digunakan untuk 

pergerakan perlahan material menuruni bukit dan terakumulasi di kaki bukit membentuk 

morfologi daun telinga atau kipas (lobe-shaped). Sedangkan mudflows digunakan untuk tipe

pergerakan material yang t erdiri sebagian besar atas material berukuran halus dan bergerak 

dalam bentuk cair atau semi cair (high degree of fluidity).

Page 5: makalah sachrul2

5/11/2018 makalah sachrul2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-sachrul2 5/7

 

 

Gambar 4: Gerakan t anah jenis Aliran

Rombakan (geology.about.com).

2.4. Lahar

Lahar merupakan tipe gerakan tanah yang terdiri

atas material- material volkanik  

(piroklastik), air at au es yang terakumulasi sebelumnya di

lereng-lereng gunung api aktif. Lahar

 juga dapat berarti endapan hasil erupsi gunung api, gempa

bumi atau reruntuhan material yang

ada di puncak gunung dan terendapkan di lereng-lereng puncak gunung api.

Gambar 5: endapan lahar (ncgeology.com)

2.5. Rayapan (Creep)

Pergerakan material pada gerakan tanah tipe rayapan sangat lambat. Pada

gerakan

tanah tipe rayapan terdapat kontrol gaya gravitasi sehingga m aterial bergerak 

turun ke tempat

yang lebih rendah. Adanya gerakan tipe rayapan ini ditandai oleh adanya kemiringan pohon-

pohon ke arah gerakan rayapan material tersebut. Gerakan t anah (material) tipe rayapan

banyak dijumpai di daerah lereng perbukitan dan merupakan penyebab rusaknya pipa bawah

tanah, fondasi bangunan, jalan dan infrastruktur di daerah perbukitan.

Page 6: makalah sachrul2

5/11/2018 makalah sachrul2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-sachrul2 6/7

 

 

Gambar 6: gerakan tanah tipe rayapan

(stockton.edu)

2.6. Kombinasi

Tipe gerakan tanah dapat terjadi silih berganti

sepanjang waktu. Pada suatu waktu tipe

gerakan tanah yang terjadi mungkin berbeda dengan

tipe gerakan tanah yang terjadi saat ini

pada satu titik tempat yang sama. Hal yang sama

 juga dapat terjadi pada daerah yang luas

pada saat yang bersamaan.

Page 7: makalah sachrul2

5/11/2018 makalah sachrul2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-sachrul2 7/7

 

 

BAB III: PENANGGULANGAN BENCANA GERAKAN TANAH

Litologi daerah penelitian yang secara umum tersusun atas produk volkanisme Gunung

Api Slamet merupakan obyek yang sangat rentan terkena proses pelapukan yang lebih intensif 

dibandingkan dengan litologi jenis lain. Hal ini ditandai dengan tebalnya tanah (soil) yang

merupakan produk akhir dari pelapukan batuan di lokasi penelitian. Selain itu, banyaknya

rekahan, kekar atau sesar minar yang banyak terdapat di lokasi penelitian juga menjadi pemicu

yang m em percepat tingkat pelapukan semakin intensif dan efektif. Air dan udara m enerobos ke

dalam batuan melalui zone lemah tersebut untuk mempercepat pelapukan. Keberadaan airpada dasar lereng inilah yang mempecepat proses pembentukan bidang luncur bagi gerakan

tanah yang terjadi di daerah penelitian.

Paling tidak ada dua hal berkaitan dengan konsep penanggulangan bencana gerakan

tanah, teknis dan non teknis. Di sisi non teknis berkaitan dengan masalah sosial diperlukan

pendekatan-pendekatan dan penyuluhan bagi masyarakat yang bermukim di kawasan lereng

dan daerah rawan bencana gerakan tanah. Hal ini berkaitan dengan pengelolaan bencana alam

gerakan tanah (tanah longsor) yang sudah banyak dilakukan dewasa ini, sedangkan sisi teknis

berhubungan dengan masalah penanggulangan bencana pada saat sebelum t erjadi dan

sesudah terjadi bencana.

Penanggulangan longsor secara teknis berkait an dengan m asalah biaya, material yang

akan digunakan dalam penyelesaian masalah ini, sehingga teknologi yang dikembangkan dapat

menggunakan suatu penyelesaian teknologi tradisional maupun modern sesuai dengan

ketersediaan biaya maupun masyarakat disekitar kawasan dalam menggapai masuknya

teknologi tersebut, selain itu, penyelesaian secara teknis merupakan suatu penyelesaian jangka

pendek, sedangkan penyelesain jangka panjang um umnya berkaitan dengan penanaman

tanaman yang dapat mengurangi terjadinya erosi.

Pengembangan konsep penangggulangan bencana alam gerakan tanah ini perlu

mengetahui bentuk dan letak kedalaman bidang longsor. Letak bidang longsor dapat diamati,

namun untuk menentukan letak bidang longsor dari lereng tanah perlu dilakukan analisis di

lapangan melalui penyelidikan tanah yang lebih rinci.