makalah rasa nyeri

20

Click here to load reader

Upload: nhophie-destian-viana

Post on 11-Nov-2015

7 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Nyeri

TRANSCRIPT

MAKALAH

NYERI

Disusun Oleh :

1. AFAN FANANI

2. IMANDI YUSTINE W3. ERNI NUR H

4. ADE FERNANDA T5. LAILATUL MAGHFIROH6. HESTI RETNOSARI7. SYAFAATUN FITRIA8. ARISTA DWI SHAFITRISEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

(STIKES) PEMKAB JOMBANG

TAHUN AJARAN 2014/2015KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami panjatkan puja & Puji syukur atas rahmat & ridho Allah SWT,karena tanpa Rahmat & RidhoNya, kita tidak dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan selesai tepat waktu. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Supriliyah P,S.Kep,Ns selaku dosen yang telah membimbing kami dalam pengerjaan tugas makalah ini.Kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman kami yang selalu setia membantu dalam hal mengumpulkan data-data dalam pembuatan makalah ini .Mungkin dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan yang belum kami ketahui.Maka dari itu kami mohon saran & kritik dari teman-teman maupun dosen.Demi tercapainya makalah yang sempurna.Jombang, 13 Oktober 2014PenyusunDAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................DAFTAR ISI................................................................................................................................BAB 1..........................................................................................................................................PENDAHULUAN ...................................................................................................

A.Latar belakang..................................................................................B.Rumusan masalah.............................................................................C.Tujuan ..............................................................................................BAB 11.........................................................................................................................................PEMBAHASAN.............................................................................................................A.Pengertian nyeri................................................................................................B.sifat nyeri.........................................................................................................

C.klarifikasi nyeri...............................................................................................D.Mekanisme nyeri (gate control)........................................................................E.Respon nyeri......................................................................................................

F.Faktor faktor nyeri.............................................................................................

G.Menejemen pengurangan Nyeri.........................................................................

BAB 111.........................................................................................................................................PENUTUP.........................................................................................................................Kesimpulan...........................................................................................................Saran....................................................................................................................DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................

BAB 1

PENDAHULUAN1.1 Latar belakang

Rasa nyeri adalah anugrah dari tuhan dan merupakan masalah unik sebagai suatu tanda mekanisme perlindungan diri,contoh sederhana bila tangan menyentuh bara api maka pada orang normal akan merasakan panasnya bara api kemudian secara spontan akan menjauhkan tangan dari sumber panas tersebut.Bisa di bayangkan seandainya kita tidak bisa merasakan panas atau nyeri maka akan terbakarlah tangan oleh bara api tersebut.Bila nyeri setelah operasi,nyeri setelah sembuh dari penyakit Herpes,bila tidak di tangani secara benar maka akan menjadi nyeri kronis yang merupakan permasalahan besar dan sulit di tangani karena terjadi perubahan ekpresi dari saraf-saraf.Nyeri yang seperti inilah yang di klasifikasikan sebagai neri kronis yang di tandai dengan adanya persepsi nyeri tanpa kerusakan jaringan.Berdasarkan mekanismenya nyeri di bagi menjadi nyeri akut,nyeri kronik dan nyeri kanker.Nyeri Akut adalah nyeri dengan tanda inflamasi,biasanya berlangsung beberapa hari sampai proses penyembuhan.tanda tanda utama inflamasi adalah rubor(kemerahan jaringan), kalor (kehangantan jaringan),tumor (pembengkakan jaringan),dolor (nyeri jaringan),fungsiolesa (kehilangan fungsi jaringan).Nyeri kronik adalah nyeri tanpa tanda inflamasi,waktu berlangsungnya lama atau merupakan ikutan dari proses akut,dimana nyeri masih berlangsung meskipun kerusakan jaringan sudah sembuh.Nyeri kanker merupakan kombinasi dari nyeri akut dan nyeri kronis di mana ada suatu proses inflamasi kemudian nyeri berlangsung terus menerus sesuai dengan perkembangan kankernya,bilamana kanker tidak di tangani.Berdasarkan kualitasnya nyeri di bagi menjadi nyeri ringan,nyeri sedang dan nyeri berat.pada nyeri ringan biasanya pasien secara objektif dapat berkomunikasi dengan baik.pada nyeri sedang secara objektif pasien mendesis,menyerigai,dapat menunjukan lokasi nyeri,dapat mendeskripsikanya.dapat mengikuti perintah dengan baik.Pada nyeri berat secara objektif pasien terkadang tidakk dapat mengikuti perintah tapi masih respon terhadap tindakan,dapat menunjukan lokasi nyeri,tidak dapat mendeskripsikanya,tidak dapat di atasi dengan alih posisi nafas panjang zat-zat penghasil nyeri,pembedahan akan menyebabkan kerusakan sel dengan konsekuensi akan mengeluarkan zat zat kimia bersifat analgesik yang berkumpul di sekitarnya dan dapat menimbulkan nyeri.Zat mediator inflamasi tersebut di antaranya : bradikinin,Histamin,katekolamin,sitokinin,serotonin,lekotrien,prostaglandin dan subtansi-P.Nyeri dapat berlangsung ber jam jam sampai berhari hari.1.2 Rumusan masalah (.Apa yang di maksud dengan nyeri

(.Bagaimana pengertian nyeri menurut para ahli(.apa yang di maksud dengan mekanisme nyeri (.apa yang di maksud klarifikasi nyeri

(.bagaimana cara penatalaksanaan nyeri

1.3 Tujuan (.untuk mengetahui pengertian nyeri

(.untuk mengetahui pengertian nyeri menurut para ahli

(.untuk mengetahui mekanisme nyeri

(.untuk mengetahui klarifikasi nyeri

(.untuk mengetahui cara penatalaksanaan nyeri

BAB IIPEMBAHASANa.Pengertian Nyeri Pengertian nyeri, menurut International Association for Study of Pain (IASP), nyeri adalah merupakan pengalaman sensoris subyektif dan emosional yang tidak menyenangkan yang didapat terkait dengan kerusakan jaringan yang nyata, berpotensi rusak, atau menggambarkan kondisi terjadinya kerusakan. Kerusakan jaringan yang nyata misalnya terjadi pada nyeri akibat luka operasi.Sedangkan menurut Albert Schweittzer seperi dkuti oleh Zuhri;Nyeri merupakan suatu penderitaan yang seringkali lebih mengerikan dari kematian itu sendiri.Nyeri sering dilukiskan sebagai suatu keadaan yang berbahaya atau tidak berbahaya seperti sentuhan ringan, kehangatan, tekanan ringan. Nyeri akan dirasakan apabila reseptor-reseptor nyeri spesifik teraktivasi. Nyeri dapat dijelaskan secara subjektif dan objektif berdasarkan lama atau durasi, kecepatan sensasi dan letak.b.Sifat Nyeri Antara lain sebagai berikut; Nyeri melelahkan dan membutuhkan banyak energi Nyeri bersifat subyektif dan individual Nyeri tak dapat dinilai secara objektif seperti sinar X atau lab darah Hanya klien yang mengetahui kapan nyeri timbul dan seperti apa rasanya Nyeri merupakan mekanisme pertahanan fisiologis Nyeri merupakan tanda peringatan adanya kerusakan jaringan Nyeri mengawali ketidakmampuan Persepsi yang salah tentang nyeri menyebabkan manajemen nyeri jadi tidak optimal

Secara ringkas, Mahon mengemukakan atribut nyeri sebagai berikut: Nyeri bersifat individu Nyeri tidak menyenangkan Merupakan suatu kekuatan yg mendominasi Bersifat tidak berkesudahac.Klasifikasi Nyeri

1. Menurut Tempat a. Periferal Pain1) Superfisial Pain (Nyeri Permukaan)2) Deep Pain (Nyeri Dalam)3) Reffered Pain (Nyeri Alihan) nyeri yang dirasakan pada area yang bukan merupakan sumber nyerinya. b. Central PainTerjadi karena perangsangan pada susunan saraf pusat, spinal cord, batang otak dllc. Psychogenic Pain Nyeri dirasakan tanpa penyebab organik, tetapi akibat dari trauma psikologis. d. Phantom Pain phantom pain merupakan perasaan pada bagian tubuh yang sudah tidak ada lagi,contohnya pada bagian tubuh yang sudah tidak ada lagi,contohnya pada amputasi.Phantom pain timbul akibat dari stimulasi dendrit yang berat dibandingkan dengan stimulasi reseptor biasanya. Oleh karena itu, orang tersebut akan merasa nyeri pada area yang telah diangkat.e. Radiating Pain Nyeri yang dirasakan pada sumbernya yang meluas ke jaringan sekitar.

2. Menurut Sifat a. Insidentil : timbul sewaktu-waktu dan kemudian menghilang b. Steady : nyeri timbul menetap dan dirasakan dalam waktu yang lama c. Paroxysmal : nyeri dirasakan berintensitas tinggi dan kuat sekali dan biasanya menetap 10 15 menit, lalu menghilang dan kemudian timbul kembali. d. Intractable Pain : nyeri yang resisten dengan diobati atau dikurangi. Contoh pada arthritis, pemberian analgetik narkotik merupakan kontraindikasi akibat dari lamanya penyakit yang dapat mengakibatkan kecanduan.

3. Menurut Berat Ringannya a. Nyeri ringan : dalam intensitas rendah b. Nyeri sedang : menimbulkan suatu reaksi fisiologis dan psikologis c. Nyeri Berat : dalam intensitas tinggi.

4. Berdasarkan lama / durasi : Akut : kurang dari 1 bulan Sub akut : 1-2 bulan Kronis : lebih dari 2-3 buland.Mekanisme pada Nyeri( menurut gate control ) Ini pertama kali dikemukan oleh Melzack & Wall pada tahun 1965.Menurut teori ini,nyeri tergantung dari kerja serat saraf besar dan kecil yang keduanya berada dalam akar ganglion dorsalis.Rangsangan pada serat saraf besar akan meningkatkan aktivitas subtansia gelatinosa yang mengakibatkan tertutupnya pintu mekanisme sehingga aktivitas sel T terhambat dan menyebabkan hantaran rangsangan ikut terhambat.Substansi gelatinosa (SG) yang ada pada bagian ujung dorsal serabut saraf spinal cord mempunyai peran sebagai pintu gerbang (gating Mechanism), mekanisme gate control ini dapat memodifikasi dan merubah sensasi nyeri yang datang sebelum mereka sampai di korteks serebri dan menimbulkan nyeri.Rangsangan serat besar dapat langsung merangsang korteks serebri.Hasil persepsi ini dikembalikan ke dalam medulla spinalis melalui serat eferen dan reaksinya memengaruhi aktivitas sel T. Rangsangan pada serat kecil akan menghambat aktivitas subtansia gelatinosa dan membuka pintu mekanisme, sehingga merangsang aktivitas sel T yang selanjutnya akan menghantarkan rangsangan nyeri.

Impuls nyeri dapat diatur atau dihambat oleh mekanisme pertahanan di sepanjang sistem saraf pusat.Teori ini mengatakan bahwa impuls nyeri dihantarkan saat sebuah pertahanan dibuka dan impuls dihambat saat sebuah pertahanan tertutup. Upaya menutup pertahanan tersebut merupakan dasar teori menghilangkan nyeri.Suatu keseimbangan aktivitas dari neuron sensori dan serabut kontrol desenden dari otak mengatur proses pertahanan. Neuron delta-A dan C melepaskan substansi C melepaskan substansi P untuk mentranmisi impuls melalui mekanisme pertahanan. Selain itu, terdapat mekanoreseptor, neuron beta-A yang lebih tebal, yang lebih cepat yang melepaskan neurotransmiter penghambat. Apabila masukan yang dominan berasal dari serabut beta-A, maka akan menutup mekanisme pertahanan. Diyakini mekanisme penutupan ini dapat terlihat saat seorang terapis menggosok punggung klien dengan lembut. Pesan yang dihasilkan akan menstimulasi mekanoreseptor, apabila masukan yang dominan berasal dari serabut delta A dan serabut C, maka akan membuka pertahanan tersebut dan klien mempersepsikan sensasi nyeri. Bahkan jika impuls nyeri dihantarkan ke otak, terdapat pusat kortek yang lebih tinggi di otak yang memodifikasi nyeri. Alur saraf desenden melepaskan opiat endogen, seperti endorfin dan dinorfin, suatu pembunuh nyeri alami yang berasal dari tubuh. Neuromedulator ini menutup mekanisme pertahanan dengan menghambat pelepasan substansi P. tehnik distraksi,konseling dan pemberian plasebo merupakan upaya untuk melepaskan endorfin. Pada cornu dorsalis medula spinalis terdapat mekanisme neural, yang berfungsi sebagai gerbang, yang dapat mengatur rangsang dari syaraf perifer ke SSP. Secara anatomis, gerbang tersebut terletak di substansia gelatinosa. Hantaran rangsang syaraf dari serabut aferen perifer, ke sel Transmisi medula spinalis, diatur oleh mekanisme gate control di cornu dorsalis. Mekanisme ini dipengaruhi oleh jumlah relatif serabut besar dan serabut kecil. Serabut berdiameter besar ( A ), bermyelin, berdaya konduksi cepat, menghantar rangsang bukan nyeri (raba, tekan). Serabut berdiameter kecil (serabut bermyelin C & serabut), berdaya konduksi lambat, menghantar rangsang nyeri. Aktifitas serabut besar cenderung menghambat transmisi (menutup gerbang), sedang aktifitas serabut kecil cenderung memudahkan transmisi. Bila perangsangan pada sel Transmisi mencapai ambang kritis, terjadi nyeri pada daerah persyarafan yang bersangkutan, disertai pola dan pengalaman karakteristik dari nyeri tsb. Mekanisme gate control ini juga dipengaruhi impuls yang desendens dari SSP. Secara singkat dikatakan bahwa perangsangan serabut besar ( A ) yang berdaya konduksi cepat, seperti perangsangan titik akupunktur, akan menimbulkan impuls bukan nyeri. Ini menghambat impuls nyeri yang timbul karena perangsangan serabut kecil pada substansia gelatinosa medeula spinalis. Karenanya gerbang menutup dan nyeri tidak dapat dirasakan. Man & Chen, tahun 1972, mengemukakan teori two gate control, yang merupakan pengembangan dari teori gate control . Dihipotesiskan bahwa ada lagi gerbang, yang disebut gerbang utama, yang terletak di thalamus. Jadi bila dilakukan akupunktur pada daerah yang dipersyarafi oleh nervi cranialis, impuls bukan nyeri tersebut akan langsung menuju gerbang utama di thalamus, yang akan menghambat nyeri dari seluruh bagian tubuh, tanpa perlu menutup gerbang pertama di substansia gelatinosa. Juga dikatakan bahwa formatio reticularis mempunyai peranan yang unik dan ikut ambil bagian dalam inhibisi nyeri ini.

e.Respon Terhadap Nyeri

1.Stimulus Simpatik (nyeri ringan, moderat, dan superficial)( Dilatasi saluran bronkhial dan peningkatan respirasi rate( Peningkatan heart rate(Vasokonstriksi perifer, peningkatan BP(Peningkatan nilai gula darah( Diaphoresis( Peningkatan kekuatan otot( Dilatasi pupil( Penurunan motilitas GI

2.Stimulus Parasimpatik (nyeri berat dan dalam)( Muka pucat( Otot mengeras( Penurunan HR dan BP( Nafas cepat dan irreguler Nausea dan vomitus Kelelahan dan keletihanf.Faktor-faktor yang Mempengaruhi Respon Nyeri

* Usia Anak belum bisa mengungkapkan nyeri. Pada orang dewasa kadang melaporkan nyeri jika sudah patologis dan mengalami kerusakan fungsi. Pada lansia cenderung memendam nyeri yang dialami, karena mereka mengangnggap nyeri adalah hal alamiah yang harus dijalani dan mereka takut kalau mengalami penyakit berat atau meninggal jika nyeri diperiksakan.

* Jenis kelamin Gill (1990) mengungkapkan laki-laki dan wnita tidak berbeda secara signifikan dalam merespon nyeri, justru lebih dipengaruhi faktor budaya (ex: tidak pantas kalo laki-laki mengeluh nyeri, wanita boleh mengeluh nyeri)

* Kultur Orang belajar dari budayanya, bagaimana seharusnya mereka berespon terhadap nyeri. (ex: suatu daerah menganut kepercayaan bahwa nyeri adalah akibat yang harus diterima karena mereka melakukan kesalahan, jadi mereka tidak mengeluh jika ada nyeri)

* Makna nyeri Berhubungan dengan bagaimana pengalaman seseorang terhadap nyeri dan dan bagaimana mengatasinya.

* Perhatian Tingkat seorang klien memfokuskan perhatiannya pada nyeri dapat mempengaruhi persepsi nyeri. Menurut Gill (1990), perhatian yang meningkat dihubungkan dengan nyeri yang meningkat, sedangkan upaya distraksi dihubungkan dengan respon nyeri yang menurun. Tehnik relaksasi, guided imagery merupakan tehnik untuk mengatasi nyeri.

* Ansietas Cemas meningkatkan persepsi terhadap nyeri dan nyeri bisa menyebabkan seseorang cemas.

* Pengalaman masa lalu Seseorang yang pernah berhasil mengatasi nyeri dimasa lampau, dan saat ini nyeri yang sama timbul, maka ia akan lebih mudah mengatasi nyerinya. Mudah tidaknya seseorang mengatasi nyeri tergantung pengalaman di masa lalu dalam mengatasi nyeri.

* Pola koping Pola koping adaptif akan mempermudah seseorang mengatasi nyeri dan sebaliknya pola koping yang maladaptive akan menyulitkan seseorang mengatasi nyeri.

* Support keluarga dan social Individu yang mengalami nyeri seringkali bergantung kepada anggota keluarga atau teman dekat untuk memperoleh dukungan, bantuan dan perlindungan.Mekanisme Pengurangan NyeriAda berbagai pendapat tentang mekanisme pengurangan nyeri, antara lain; mekanisme gerbang kontrol (Gate Control Teory) / mekanisme segmental (Melzack dan Wall, 1980) mekanisme antidromik / mekanisme perifer, secara langsung maupuntak langsung (Johnson, 2000) mekanisme ekstrasegmental / mekanisme opiat endogen dan neurotransmiter (Chung dkk, 1984) mekanisme Plasebo (Renie, 1990) mekanisme neurovegetatif, menekankan pada aktivasi simpatis / sistem otonom mekanisme penyembuhan jaringan cedera

g.Manajemen Pengurangan Nyeri1. Farmakologi :* Analgesics Obat golongan analgesik akan merubah persepsi dan interpretasi nyeri dengan jalan mendepresi sistem saraf pusat pada Thalamus dan Korteks Cerebri. Analgesik akan lebih efektif diberikan sebelum klien merasakan nyeri yang berat dibandingkan setelah mengeluh nyeri. Untuk alasan ini maka analgesik dianjurkan untuk diberikan secara teratur dengan interval, seperti setiap 4 jam setelah pembedahan.

Terdapat dua klasifikasi mayor dari analgesik, yaitu :a. Narcotic (Strong analgesics) Termasuk didalamnya adalah : derivat opiate seperti morphine dan codein.Narkotik menghilangkan nyeri dengan merubah aspek emosional dari pengalaman nyeri (misal : persepsi nyeri). Perubahan mood dan perilaku dan perasaan sehat membuat seseorang merasa lebih nyaman meskipun nyerinya masih timbul.

b. Nonnarcotics (Mild analgesics) Mencakup derivat dari : Asam Salisilat (aspirin); Para-aminophenols (phenacetin); Pyrazolon (Phenylbutazone).

c. analgesik kombinasi seperti kombinasi dari analgesik kuat (strong analgesics) dengan analgesik ringan (mild analgesics), contohnya : Tylenol #3, merupakan kombinasi dari acetaminophen sebagai obat analgesik nonnarkotik dengan codein, 30mg.

* Plasebo Plasebo merupakan obat yang tidak mengandung komponen obat analgesik (seperti : gula, larutan garam/normal saline, atau air) tetapi hal ini dapat menurunkan nyeri. Hal itu karena faktor persepsi kepercayan klien.

2.Non farmakologi :* Sentuhan terapeutikTeori ini mengatakan bahwa individu yang sehat mempunyai keseimbangan energi antara tubuh dengan lingku;ngan luar. Orang sakit berarti ada ketidakseimbangan energi, dengan memberikan sentuhan pada klien, diharapkan ada transfer energi ke klien.

* Akupresur

Pemberian penekanan pada pusat-pusat nyeri

* Guided imagery Meminta klien berimajinasi membayangkan hal-hal yang menyenangkan, tindakan ini memerlukan suasana dan ruangan yang tenang serta konsentrasi dari klien. Apabila klien mengalami kegelisahan, tindakan harus dihentikan. Tindakan ini dilakukan pada saat klien merasa nyaman dan tidak sedang nyeri akut.

* Distraksi Mengalihkan perhatian terhadap nyeri, efektif untuk nyeri ringan sampai sedang. Distraksi visual (melihat TV atau pertandingan bola), distraksi audio (mendengar musik), distraksi sentuhan (massase, memegang mainan), distraksi intelektual (merangkai puzzle, main catur)

* Anticipatory guidanceMemodifikasi secara langsung cemas yang berhubungan dengan nyeri.

* HipnotisMembantu mengubah persepsi nyeri melalui pengaruh sugesti positif.

* BiofeedbackTerapi perilaku yang dilakukan dengan memberikan individu informasi tentang respon nyeri fisiologis dan cara untuk melatih kontrol volunter terhadap respon tersebut. Terapi ini efektif untuk mengatasi ketegangan otot dan migren, dengan cara memasang elektroda pada pelipis.

* Stimulasi cutaneus Cara kerja dari sistem ini masih belum jelas, salah satu pemikiran adalah cara ini bisa melepaskan endorfin, sehingga bisa memblok stimulasi nyeri. Bisa dilakukan dengan massase, mandi air hangat, kompres dingin dan stimulasi saraf elektrik misalkan dengan TENS (transcutaneus electrical nerve stimulation). TENS merupakan stimulasi pada kulit dengan menggunakan arus listrik ringan yang dihantarkan melalui elektroda luar.

Pengukuran skala nyeriPersepsi nyeri mencakup proses sensasi ketika stimulus nyeri terjadi dan berhubungan dengan interpretasi nyeri oleh seseorang. Ambang nyeri adalah intensitas terendah dari stimulus nyeri yang dapat menyebabkan seseorang mengenal nyeri. Sebenarnya ambang nyeri itu jika tanpa adaptasi, sama pada setiap orang, akan tetapi proses adaptasi setiap orang tidaklah sama sehingga memungkinkan terjadinya perbedaan ambang nyeri pada setiap orang karena adanya perubahan sesuai dengan adaptasi yang dialami setiap orang. Nyeri pada dasarnya adalah personal experience / pengalaman seseorang individu. Jadi dengan demikian persepsi nyeri itu sangat individual dan unik pada setiap orang. Durasi, Berat/Intensitas, Kualitas, Periode dari Nyeri. Nyeri itu suatu perasaan campuran dan terjadi pada berbagai tingkatan.Skala nyeri, pengetahuan tentang nyeri penting untuk menyusun program pengobatan nyeri setelah pembedahan. Derajat nyeri dapat diukur dengan macam- macam cara, misalnya tingkah laku pasien, skala verbal dasar, skala analog visual. Secara sederhana nyeri setelah pembedahan pada pasien sadar dapat langsung ditanyakan pada yang bersangkutan dan biasanya dikatagorikan sebagai: tidak nyeri (none), nyeri ringan (mild, slight), nyeri sedang (moderate), nyeri berat (severe) dan sangat nyeri (very severe, intolerable).

Metode pengobatan nyeri, sesuai dengan step ledder dari WHO maka untuk mengatasi nyeri ringan digunakan obat anti inflamasi non steroid, untuk mengatasi nyeri sedang digunakan obat anti inflamasi non steroid dikombinasi dengan golongan opioid lemah dan untuk mengatasi nyeri berat digunakan obat anti inflamasi non steroid dikombinasi dengan golongan opioid kuat. Selain pengobatan diatas kadang dibutuhkan juga pengobatan tambahan diantaranya obat sedatif bila nyeri disertai stress, pengobatan akupunktur untuk mengatasi nyeri kronik, sampai blok anestesi. Untuk masyarakat umun bila mengalami nyeri disarankan untuk segera berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan pengobatan sesuai dengan masalah nyeri yang dialami.

Metode pengobatan nyeri dapat dengan cara sistemik (oral, rectal, transdermal, sublingual, subkutan, intramuscular, intravena atau perinfus). Cara yang sering digunakan dan paling digemari ialah intramuscular opioid. Metoda regional misalnya dengan epidural opioid atau intraspinal opioid. Kadang- kadang digunakan metoda infiltrasi pada luka operasi sebelum pembedahan selesai misalnya pada sirkumsisi atau pada luka operasi usus buntu (apendektomi).

Begitu pentingnya pengetahuan nyeri, maka saat ini nyeri merupakan tanda vital kelima, setelah tekanan darah, denyut nadi, pernafasan, dan suhu tubuh.

DAFTAR PUSTAKA

Admin. Fentanyl. http://medlinux.blogspot.com/2007/09/fentanyl.htmlL Gunawan, Puji. Apakah Nyeri Itu....? http://www.dentafm.com/Artikel/Artikel%20apakah%20nyeri.htm

Purwandari, Retno. Nyeri. http://elearning.unej.ac.id/courses/IKU13236c49/document/NYERI_handout.doc?cidReq=IKU13239dc2Somantri. Irman. Konsep Nyeri. http://irmanthea.blogspot.com/2007/10/konsep-nyeri.html Zuhri, Saifudin. Hand Out: Stimulasi Listrik dengan Arus Diadinamik. 2008