makalah proposal pakan ikan

8
PROPOSAL PENELITIAN MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA Judul : Pengaruh Penggunaan Bungkil Biji Karet yang Difermentasi dengan Ragi Tempe dalam Pakan terhadap Pertumbuhan Ikan Lele dumbo (Clarias gariepinus) Serta Sumbangannya pada Pembelajaran Biologi di SMA. Nama : Sella Wahidah NIM : 06111009003 Pembimbing : 1. 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ikan merupakan salah satu hewan yang sangat dekat kaitannya dengan kehidupan manusia. Ikan mempunyai potensi sebagai bahan pangan yang bernilai gizi yang cukup tinggi, hal ini mengakibatkan munculnya berbagai inovasi mengenai pembudidayaannya. Ikan yang cukup populer dan banyak dikonsumsi di Indonesia adalah ikan lele, ikan, mas, ikan betok, ikan patin, ikan bawal air tawar, dan lain-lain. Ikan yang banyak dikonsumi dan

Upload: sella-wahidah

Post on 25-Dec-2015

57 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

sains

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Proposal Pakan Ikan

PROPOSAL PENELITIANMAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS SRIWIJAYA

Judul : Pengaruh Penggunaan Bungkil Biji Karet yang Difermentasi dengan Ragi Tempe dalam Pakan terhadap Pertumbuhan Ikan Lele dumbo (Clarias gariepinus) Serta Sumbangannya pada Pembelajaran Biologi di SMA.

Nama : Sella WahidahNIM : 06111009003Pembimbing :

1.

1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Ikan merupakan salah satu hewan yang sangat dekat kaitannya dengan

kehidupan manusia. Ikan mempunyai potensi sebagai bahan pangan yang bernilai

gizi yang cukup tinggi, hal ini mengakibatkan munculnya berbagai inovasi mengenai

pembudidayaannya. Ikan yang cukup populer dan banyak dikonsumsi di Indonesia

adalah ikan lele, ikan, mas, ikan betok, ikan patin, ikan bawal air tawar, dan lain-lain.

Ikan yang banyak dikonsumi dan berpeluang besar untuk dibudidayakan adalah ikan

lele dumbo (Clarias gariepinus).

Ikan Lele (catfish) merupakan salah satu komoditas perikanan yang paling

banyak dibudidayakan oleh masyarakat Indonesi. Ikan lele menduduki peringkat

nomor tiga produksi budidaya ikan air tawar di Indonesia setelah ikan mas (carps)

dan nila (tilapias) menurut data Statistik Perikanan Indonesia (Anonimus, 2008). Ikan

lele memilki keunggulan dibandingkan dengan ikan lainnya karena kaya akan lisin

dan leusin yang berguna bagi pertumbuhan makhluk hidup serta pembudidayaannya

yang mudah. Ikan lele akan mengalami pertumbuhan maksimal apabila didukung

dengan faktor internal dan faktor eksternal sesuai untuk pertumbuhannya.

Page 2: Makalah Proposal Pakan Ikan

Faktor eksternal utama yang mempengaruhi pertumbuhan ikan adalah

ketersediaan pakan dan kondisi lingkungan perairan (Santoso dan Agusmansyah,

2011). Faktor ketersediaan pakan merupakan salah satu faktor penting dalam

mempengaruhi pertumbuhan ikan. Ketersediaan pakan akan mempengaruhi dalam hal

kecukupan nutrien yang dibutuhkan untuk pertumbuhan ikan. Ketersediaan pakan

tidak bisa lepaskan dari pertumbuhan ikan, hal ini didukung dengan pendapat bahwa

pertumbuhan sebagian besar dipengaruhi oleh kualitas pakan terutama keseimbangan

nutriennya (Adelina, 2000). Ketersediaan pakan khusunya untuk ikan dalam proses

pembudidayaan sebagian besar dipenuhi oleh pakan buatan dibandingkan pakan

alaminya.

Pakan buatan untuk ikan atau yang sering disebut pelet yang berkualitas dapat

dilihat dari bahan baku yang digunakan dalam pembuatannya. Bahan baku pakan

buatan dibuat didasarkan pada pertimbangan kebutuhan nutrien ikan, kualitas bahan

baku dan nilai ekonomi (Afrianto dan Liviawaty, 2005). Bahan baku yang digunakan

harus memiliki kualitas nutrien sesuai untuk pertumbuhan misalnya protein,

karbohidrat, lemak, mineral dan vitamin. Bahan baku yang sering digunakan sebagai

sumber protein dalam pembuatan pakan komersil adalah tepung kedelai. Bahan baku

lain yang dapat berpotensi sebagai sumber protein dalam pembuatan pakan buatan

adalah tepung biji karet.

Biji karet yang dihasilkan dari karet pohon biasanya hanya terbuang sebagai

limbah. Biji karet sebagai limbah perkebunan belum banyak dimanfaatkan padahal

biji karet berpotensi dijadikan bahan baku alternatif untuk pakan ikan karena

memiliki kandungan protein yang cukup tinggi yaitu sebesar 22,3 (Njoku, 1994

dikutip Onwurah, 2010). Biji karet dengan kandungan protein didalamnya bisa

dijadikan bahan baku utama dalam pembuatan pakan ikan karena protein merupakan

nutrien penting dalam hal pertumbuhan ikan. Penelitian biji karet sebagai bahan baku

pakan ikan telah dilakukan oleh Santoso dan Agusmansyah (2011) dan pada kadar

5% tepung biji karet tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan ikan bawal air

tawar. Kadar tepung biji karet yang masih rendah dalam campuran pakan ikan

Page 3: Makalah Proposal Pakan Ikan

dikarenakan adanya kandungan asam sianida (HCN) yang dapat menimbulkan

keracunan bagi yang mengkonsumsi (Mulyati, 2003).

Proses fermentasi merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk

menghilangkan senyawa HCN yang terkandung dalam biji karet (Mulyati, 2003).

Fermentasi merupakan proses perubahan yang terjadi terhadap bahan pangan, yang

disebabkan oleh aktivitas mikroba tertentu sehingga sifat-sifat dan kondisinya

menjadi sama sekali berubah dari sebelumnya, kecuali unsur gizi dan kalorinya

(Mulyati, 2003). Proses fermentasi memerlukan ragi yang mudah didapat misalnya

ragi tempe.

Ragi tempe mengandung mikroba yang dapat menghasilkan enzimβ-

glukosidase yang terbukti dapat menghilangkan kadar HCN dari bungkil bijikaret.

Selain untuk menghilangkan kandungan HCN dalam biji karet proses fermentasi juga

dapat meningkatkan nilai gizi bahan yang difermentasi karena dalam proses

fermentasi dihasilkan mikroba yang bersifat katabolik yang memecah komponen-

komponen komplek menjadi zat-zat yang lebih sederhana sehingga lebih mudah

dicerna.

Penelitian pemanfaatan bungkil biji karet sebagai bahan untuk pakan telah

banyak dilakukan namun belum menunjukkan hasil yang memuaskan karena kadar

bungkil biji karet yang dapat digunakan masih tergolong rendah dan hal ini

diindikasikan karena adanya kandungan HCN pada bungkil biji karet dan cara yang

dapat ditempuh untuk menghilangkan kandungan HCN adalah proses fermentasi.

Oleh karena itu akan dilakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Penggunaan

Bungkil Biji Karet yang Difermentasi dengan Ragi Tempe dalam Pakan terhadap

Pertumbuhan Ikan Lele Serta Sumbangannya pada Pembelajaran Biologi di SMA”.

Hasil penelitian ini diharapkan daapt digunkan sebagai sumber informasi bagi

pembaca mengenai pemanfaatan bungkil biji karet sebagai bahan pakan ikan yang

menerapkan proses fermentasi. Selain itu, penelitian ini dapat digunakan guru sebagai

bahan pengayaan dalam kegiatan pembelajaran Biologi kelas XII semester dua pada

Page 4: Makalah Proposal Pakan Ikan

kompetensi dasar 3.15 Mendeskripsikan implikasi bioteknologi pada sains, lingkungan,

teknologi, dan masyarakat .

1.1. Permasalahan

Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh proses

fermentasi menggunakan ragi tempe pada bungkil biji karet yang digunakan sebagai

bahan baku dalam pakan terhadap pertumbuhan ikan lele dumbo (Clarias

gariepinus)?

1.2. Batasan Masalah

Untuk mendapatkan hasil yang diharapkan, maka masalah dalam penelitian ini

dibatasi pada:

1. Jenis ikan lele yang digunakan adalah lele dumbo (Clarias gariepinus)

dengan berat 3,5 gram.

2. Biji karet yang digunakan berasal karet pohon jenis IRR seri 400, yang

diambil dari salah satu perkebunan karet di Desa Marga Mulya

kecamatan Rambang Kabupaten Muara Enim.

3. Ragi tempe yang digunakan adalah ragi merk raprima.

4. Persentase ragi tempe pada masing-masing perlakuan yaitu 0%, 5%, 10%,

15%, dan 20%.

5. Parameter yang dilihat adalah hasil pengukuran pertumbuhan ikan, Feed

Convertion Ratio (FCR), dan hasil pengukuran kualitas air pemeliharaan.

6. Pengukuran pertumbuhan ikan dan FCR diukur pada akhir penelitian,

sedangkan kualitas air pemeliharaan diukur setiap satu minggu sekali

selama penelitian.

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

Page 5: Makalah Proposal Pakan Ikan

1. Untuk mengetahui pengaruh proses fermentasi menggunakan ragi tempe

pada bungkil biji karet sebagai bahan baku pakan ikan terhadap

pertumbuhan ikan lele dumbo (Clarias gariepinus).

2. Untuk mengetahui persentase ragi tempe paling baik yang digunakan

dalam proses fermentasi bungkil biji karet sebagai bahan baku pakan ikan

lele dumbo (Clarias gariepinus) .

1.4. Manfaat penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat:

1. Sebagai sumber informasi mengenai pemanfaatan bungkil biji karet untuk

pakan ikan dengan menerapkan proses fermentasi.

2. Hasil penelitian ini diharapkan juga dapat dijadikan salah satu bahan ajar

dalam bentuk lembar kerja siswa (LKS) untuk materi pembelajaran

Biologi SMA Kelas XII Semester 2 pada kompetensi dasar 3.15

Mendeskripsikan implikasi bioteknologi pada sains, lingkungan,

teknologi, dan masyarakat .

1.5. Hipotesis

Hipotesis yang diberikan dalam penelitian ini adalah:

H0: Fermentasi bungkil biji karet dalam pakan ikan tidak berpengaruh nyata

terhadap pertumbuhan lele dumbo (Clarias gariepinus).

H1: Fermentasi bungkil biji karet dalam pakan ikan berpengaruh nyata terhadap

pertumbuhan lele dumbo (Clarias gariepinus).