makalah profesi

Upload: arifharudja

Post on 17-Jul-2015

108 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang Metode Tanya jawab merupakan metode yang telah lama diketahui dan diperaktikan oleh para guru di sekolah bahkan metode ini sangat utama dalam praktik pembelajaran, metode ini sangat evektif untuk melatih siswa dalam bertanya atau mempertanyakan sesuatu pada hal-hal yang belum jelas dalam belajar. Tentunya membiasakan siswa untuk tampil bertanya dan menjawab pertanyaan akan evektif dengan metode Tanya jawab apabila diterapkan secara baik dan benar oleh guru di sekolah. Guru sebagai faktor utama berperan dalam kegiatan pembelajaran di kelas dan penentu keberhasilan proses pembelajaran tersebut, dituntut agar selalu mencari inovasi, cara baru untuk membuat para siswa dapat memperoleh pengetahuan dan pemahaman terhadap pelajaran dengan sebaik-baiknya. Selanjutnya sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai baik secara khusus yang menyangkut pemahaman siswa terhadap materi ajar, maupun secara umum dapat meningkatkan hasil belajar. Demikian halnya proses pembelajaran di sekolah dapat berjalan lancar jika berbagai komponen terlibat. Komponen-komponen yang mesti ada dalam setiap proses pembelajaran di sekolah antara lain, guru, siswa, sarana, media pembelajaran di sekolah, pengelola (tata usaha), kurikulum dan sebagainya. Semua komponen ini secara bersama-sama terlibat dalam setiap proses pembelajaran di sekolah dengan satu sasaran yaitu meningkatkan motivasi belajar siswa. Dalam dunia pendidikan di kenal berbagai macam metode pengajaran,Tanpa

2

metode suatu pembelajaran akan kurang begitu efektif. Oleh karena itu agar proses pembelajaran berjalan dengan baik, di perlukan metode. Stiap guru tentunya mempunyai metode tersendiri dalam memberikan sebuah pembelajaran terhadap anaka didiknya, salah satu diantaranya adalah metode tanya jawab. Pada hakekatnya metode tanya jawab berusaha menanyakan kepada siswa tentang pelajaran-pelajaran tertentu yang sudah diajarkan, dalam hal lain guru juga bermaksud ingin mengetahui tingkat proses pemikiran siswa. Melalui metode tanya jawab guru ingin mencari jawaban yang tepat dan aktual. Metode tanya jawab, juga dapat merangsang siswa untuk menggunakan pengalaman belajarnya yang telah dipelajari untuk memecahkan suatu persoalan. Sehingga siswa memiliki jawaban lebih dari satu jawaban berdasarkan pada pengalaman belajarnya. Dari penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa metode tanya jawab dapat melahirkan daya pikir yang kreatif, dan dapat menghubungkan pengetahuan yang satu dengan pengatuan yang lainnya. Namun dalam kenyataannya di kelas IV SDN Pammanua proses kegiatan pembelajaran di dalam kelas khususnya pembelajaran IPS, siswa tidak diajak berfikir secara aktif untuk mengenal, menelaah dan menemukan konsep-konsep pengetahuan yang berhubungan dengan kegiatan sosial. Bahkan siswa tidak diberi kesempatan untuk membangun dan mengembangkan sendiri struktur kognitifnya. Hal ini disebabkan karena proses pembelajaran masih berorientasi pada teacher centered yaitu guru masih menekankan pada peran sebagai penyampai materi pelajaran (pengajar) dari pada siswa. Selain itu, fenomena yang sering dihadapi siswa SDN Pammanua khususnya

kelas IV adalah hasil ulangan tidak memuaskan. Hal ini dapat dilihat dari data SDN Pammanua bahwa hasil ujian formatif pada tahun ajaran 2010/2011 perolehan nilai rata-rata IPS di kelas IV pada semester I adalah 55,65. Sedangkan pada semester II nilai rata-rata ujian formatif IPS adalah 60,45, nilai ini dianggap proses pemblajaran yang belum tuntas. Padahal guru telah memberikan remedial, pujian, penguatan pembelajaran sosial yang telah dipelajari, namun kenyataan yang terjadi siswa tetap saja tidak memahami konsep tersebut dan hasil ulangannya tidak sesuai dengan apa yang diinginkan guru. Sehingga hal ini membuat pelajaran IPS menjadi membosankan karena tidak adanya perhatian dari siswa. Berdasarkan fenomena tersebut, maka penulis berupaya menerapkan metode tanya jawab sebagai langkah untuk agar siswa secara aktif mencari sendiri pengetahuan-pengetahuan yang belum mereka dapatkan sebelumnya. Pembelajaran dengan menggunakan metode tanya jawab, ini memberi kesempatan kepada siswa untuk berlatih mandiri dan percaya pada keterampilan mereka untuk

mengemukakan pendapatnya dan bertanya kepada guru sehingga akan berdampak pada hasil pembelajaran yang berkualitas dan meningkatkan hasil belajar siswa dengan baik. Daya tarik penulis menggunakan metode tanya jawab dalam proses pembelajaran di kelas IV SDN Pammanua karena metode tanya memiliki kelebihan yaitu, kelas lebih aktif karena siswa tidak sekedar mendengarkan saja, tetapi bisa berinteraksi dengan guru dan siswa. Selain itu, memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya sehingga guru mengetahui hal-hal yang belum dimengerti oleh para siswa guru dapat mengetahui sampai di mana penangkapan siswa terhadap semua

3

4

pelajaran yang telah diterangkan . Selain itu, keistimewaan dari metode tanya jawab tersebut adalah memberikan daya rangsang kepada siswa untuk melatih diri dalam menyampaikan sebuah pengetahuan kepada guru maupun siswa lainnya, sehingga merangsang daya pikir siswa untuk lebih kreatif, inovatif dan mandiri serta percaya pada keterampilan mereka untuk mengemukakan pendapatnya. Berdasarkan uraian di atas, memotivasi penulis untuk dapat melakukan

penelitian dengan menggunakan metode tanya jawab sebagai salah satu alternatif dalam upaya mengembangkan kemampuan berbicara, daya nalar, kreatifitas, kemandirian dan meningkatkan hasil belajar siswa. Berangkat dari semua pemaparan di atas, maka penulis merumuskan satu judul yaitu Meningkatkan Hasil belajar Siswa Melalui Metode Tanya jawab pada mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN Pammanua. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : Apakah penerapan metode tanya jawab dapat

meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS di kelas IV SDN Pammanua?

C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan di atas, maka tujuan

penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS di di kelas IV SDN Pammanua dengan menerapkan metode Tanya jawab. D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi : a. Siswa Siswa dapat lebih aktif mengikuti pembelajaran sehingga dapat menjawab pertanyaan dari guru dalam meningkatkan hasil belajarnya. b. Guru Dapat digunakan sebagai masukan khususnya bagi guru-guru di SDN Pammanua dan umumnya guru-guru lain tentang penerapan metode tanya jawab. c. Sekolah Memberikan sumbangan yang positif dalam upaya perbaikan dan peningkatan hasil belajar dengan menggunakan metode tanya jawab sebagai salah satu metode yang diterapkan di sekolah.

BAB II KAJIAN PUSTAKA5

6

A. Hasil Belajar Setiap proses pembelajaran keberhasilannya diukur dari seberapa jauh hasil belajar yang dicapai siswa. Hasil belajar berasal dari dua kata dasar yaitu hasil dan belajar, istilah hasil dapat diartikan sebagai sebuah prestasi dari apa yang telah dilakukan. Berikut ini beberapa definisi tentang prestasi belajar:

Muhibbin Syah (1997 : 141) menyatakan bahwa prestasi adalah taraf keberhasilan proses pembelajaran. Demikian pula menurut Oemar Hamalik (2001 : 159) menyatakan bahwa prestasi merupakan indikator adanya perubahan tingkah laku siswa. Selain itu, Poerwadarmita (1996:169) menyatakan bahwa prestasi adalah apa yang telah dicapai dari hasil pekerjaan yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan keuletan kerja. Dengan demikian, maka prestasi adalah hasil maksimal dari sesuatu, baik berupa belajar mapun bekerja.

Sedangkan definisi belajar menurut para ahli sebagai berikut: Abu Ahmadi dan Widodo Supriono (2004 : 128) berpendapat bahwa belajar merupakan suatu proses perubahan di dalam tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Hilgard dan Bower (1975 : 156) mengemukakan bahwa belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap suatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamanya yang berulang-ulang dalam situasi itu, dimana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atau dasar kecenderungan respon pembawaan. M. Sobry Sutikno (2004) mengartikan belajar adalah suatu proses usaha seseorang yang dilakukan untuk memperoleh suatu perubahan yang baru sebagai

hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Thursan Hakim (2002: 34) mengartikan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan dalam kepribadian manusia dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningakatan kecakapan pengetahuan, sikap, pemahaman, keterampilan, daya fakir dan kemampuan lainnya. Demikian pula menurut Sardiman (2004:37) belajar adalah berubah, dalam hal ini yang dimaksudkan belajar berarti mengubah tingkah laku. Jadi belajar akan membawa suatu perubahan pada individu-individu yang sedang belajar. Perubahan tidak hanya berkaitan dengan penambahan ilmu pengetahuan, tetapi juga berbentuk kecakapan, keterampilan, sikap, pengertian, harga diri, minat, dan penyesuaian diri. Jelasnya menyangkut segala aspek organisme dan tingkah laku pribadi seseorang. Dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa belajar itu sebagai rangkaian pribadi manusia seutuhnya, yang berarti menyangkut cipta, rasa, dan karsa, ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dari penjelasan beberapa ahli di atas, dapat disimpulan bahwa belajar pada hakekatnya proses perubahan perilaku siswa dalam bakat pengalaman dan pelatihan. Artinya tujuan kegiatan pembelajaran ialah perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan, sikap, bahkan meliputi segenap aspek pribadi. Kegiatan pembelajaran seperti mengorganisasi pengalaman belajar, menilai proses dan hasil belajar, termasuk dalam cakupan tanggung jawab guru dalam pencapaian hasil belajar siswa. Secara global, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat di 7

8

bedakan menjadi tiga macam, yaitu: 1. Faktor internal (faktor dari dalam siswa), yakni keadaan/kondisi jasmani dan rohani siswa. 2. Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan di sekitar siswa. 3. Faktor pendekatan, yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang di gunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran pada materi-materi pelajaran. Suatu kegiatan belajar dapat dikatakan efisien kalau hasil belajar yang diinginkan dapat dicapai dengan usaha yang maksimal. Untuk mengetahui berhasil atau tidaknya seorang siswa belajar sudah tentu memerlukan ukuran. Dengan mengukur hasil belajar, maka seseorang akan dapat diketahui tingkat penguasaan tentang materi pelajaran yang dipelajari. Hasil dari pembelajaran itu disebut hasil belajar. Menurut Purwanto (1998:102) hasil belajar adalah kemampuan yang dicapai, dikerjakan, dilakukan. Hasil belajar adalah kemampuan yang dicapai siswa dalam mata pelajaran, baik kualitas maupun jumlah pelajaran siswa selama periode yang diberikan yang diukur dengan menggunakan tes yang telah distandarisasikan.

Hasil belajar adalah kemampuan yang dicapai dari proses belajar yang dapat diketahui dari pencapaian ketika mengerjakan serangkaian tes hasil belajar.

Selanjutnya Sunaryo (1983:12) mengatakan hasil belajar adalah perubahan kemampuan yang meliputi kemampuan kognitif, efektif, psikomotor. Sedangkan Woodwarth dan DG. Marquis seperti dikutip oleh Yudo Mulyadi (1987:28) mendefenisikan hasil belajar adalah kemampuan aktual yang dapat diukur secara langsung dengan tes. Gagne dalam Eri Megawati (2010:15) mengemukakan bahwa belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan dan perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dengan cara-cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan. Sedangkan Nasution dalam Eri Megawati (2010:16) mengemukakan bahwa

belajar adalah usaha untuk mencari dan menemukan makna atau pengertian. Tujuan pengajaran adalah mengarah pada peningkatan kemampuan baik kognitif, afektif, maupun psikomotor. Kegiatan pembelajaran tidak lagi sekedar menyampaikan dan menerima informasi, tetapi mengolah iformasi sebagai masukan pada usaha peningkatan kemampuan. Hal ini sejalan dengan pendapat Gagne dalam Eri Megawati (2010:16) yang mengemukakan bahwa ada lima macam hasil belajar, tiga diantaranya bersifat kognitif, satu bersifat afektif dan satu lagi bersifat psikomotorik. Jadi Hasil belajar merupakan kemampuan yang dicapai dari proses belajar baik secara individu atau kelompok yang dapat diketahui dari pencapaian terhadap materi pelajaran dan dinyatakan dalam skor yang diperoleh melalui evaluasi atau tes. B. Peranan dan Kompetensi Guru dalam Proses Pembelajaran Sebagai pengajar atau pendidik, guru merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran. Itulah sebabnya setiap adanya

9

10

inovasi pendidikan, khususnya dalam kurikukum dan peningkatan sumber daya manusia yang dihasilkan dari upaya pendidikan selalu bermuara pada faktor guru. Hal ini menunjukkan betapa eksisnya peran guru dalam dunia pendidikan. Demikian pula dalam upaya membelajarkan siswa, guru dituntut memiliki multi peran sehingga mampu menciptakan kondisi pembelajaran yang efektif. Peranan dan kompetensi guru dalam proses pembelajaran meliputi banyak hal. Usman (2005:9-11) mengemukakan bahwa peran guru yang paling dominan dalam pembelajaran adalah: guru sebagai demonstrator, guru sebagai pengelola kelas, guru sebagai mediator dan fasilitator, dan guru sebagai evaluator. Peran dan kompetensi guru dalam proses pembelajaran dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa adalah sebagai berikut: a. Guru sebagai demonstrator Melalui peranannya sebagai demonstrator, lecturer, atau pengajar, guru hendaknya senantiasa menguasai bahan atau materi pelajaran yang akan diajarkannya serta senantiasa mengembangkannya dalam arti meningkatkan kemampuannya dalam hal ilmu yang dimilikinya karena hal ini akan sangat menentukan hasil belajar yang dicapai oleh siswa. Salah satu yang harus diperhatikan oleh guru bahwa ia sendiri adalah pelajar. Ini berarti bahwa guru harus belajar terus menerus. Dengan cara demikian ia akan memperkaya dirinya dengan berbagai ilmu pengetahuan sebagai bekal dalam melaksanakan tugasnya sebagai pengajar dan demonstrator sehingga mampu memperagakan apa yang diajarkannya secara didaktis. Maksudnya agar apa yang disampaikannya itu betul- betul dimiliki oleh anak didik.

b. Guru sebagai pengelola kelas Dalam peranannya sebagai pengelola kelas (learning manager), guru hendaknya mampu mengelola kelas karena kelas merupakan lingkungan belajar yang perlu diorganisasi. Lingkungan yang baik ialah yang bersifat menantang dan merangsang siswa untuk belajar, memberikan rasa aman dan kepuasan dalam mencapai tujuan. c. Guru sebagai mediator dan fasilitator Sebagai mediator guru hendaknya memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pendidikan karena media pendidikan merupakan alat komunikasi guna lebih mengefektifkan proses pembelajaran. Memilih dan menggunakan media pendidikan harus sesuai dengan tujuan, metode, evaluasi, dan kemampuan guru serta minat dan kemampuan siswa. Sebagai fasilitator guru hendaknya mampu mengusahakan sumber belajar yang kiranya berguna serta dapat menunjang pencapaian tujuan dan proses belajar mengajar. d. Guru sebagai evaluator Dalam proses belajar mengajar, guru hendaknya menjadi seorang evaluator yang baik. Kegiatan tersebut dimaksudkan untuk mengetahui apakah tujuan yang telah dirumuskan itu tercapai atau tidak, apakah materi yang diajarkan sudah dikuasai atau belum oleh siswa, apakah metode yang digunakan sudah cukup tepat. Dengan penilaian, guru dapat mengetahui keberhasilan pencapaian tujuan, penguasaan siswa terhadap pelajaran, serta ketepatan atau keefektifan metode mengajar. Tujuan lain dari penilaian diantaranya ialah untuk mengetahui kedudukan siswa di dalam kelas atau kelompoknya. Dengan penilaian guru apat

11

12

mengklasifikasikan apakah seorang siswa termasuk kelompok siswa yang pandai, sedang, kurang, atau cukup baik dikelasnya jika dibandingkan dengan temantemannya. Guru memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan kuantitas dan kualitas pengajaran yang dilaksanakannya.Oleh sebab itu, guru harus memikirkan dan membuat perencanaan secara seksama dalam meningkatkan kesempatan belajar bagi siswanya dan memperbaiki kualitas mengajarnya. Hal ini menuntut perubahan-perubahan dalam pengorganisasian kelas, penggunaan metode mengajar, strategi belajar mengajar, maupun sikap dan karakteristik guru dalam mengelola proses belajar mengajar. Guru berperan sebagai pengelola proses belajar mengajar, bertindak selaku fasilitator yang berusaha menciptakan kondisi pembelajaran yang efektif sehingga memungkinkan proses pembelajaran, mengembangkan bahan pelajaran dengan baik, dan meningkatkan kemampuan siswa untuk menyimak pelajaran dan menguasai tujuan-tujuan pendidikan yang harus mereka capai. C. Metode Tanya Jawab Metode Tanya jawab memegang peranan penting dalam menumbuhkan kreativitas dan aktivitas siswa untuk mengikuti kegiatan belajar di kelas. Oleh karena itu guru harus mempersiapkan diri, untuk memberikan jawaban atau

penguatan kepada siswa sesuai yang dikehendakinya. Hal ini berarti bahwa siswa yang ditanya harus mengerti apa yang menjadi pertanyaannya. Sudirman (1992:19) menyatakan metode tanya jawab adalah suatu cara penyajian pembelajaran dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru ke siswa atau

dari siswa kepada guru. Selanjutnya Usmani (1993:132) menyatakan metode tanya jawab adalah suatu cara menyajikan bahan pelajaran dalam bentuk pertanyaan dari guru yang harus dijawab oleh siswa atau sebaliknya baik secara lisan maupun tertulis. Sistem pertanyaan yang diajukan oleh guru dimaksudkan untuk memotivasi aktivitas dan kreativitas siswa untuk menemukan sendiri informasi pengetahuan baru sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Hyman dalam Moedjiono (1994:289) menyatakan bahwa dalam metode Tanya jawab ada tiga istilah yang perlu dimengerti terlebih dahulu yaitu pertanyaan, respon, dan reaksi. Pertanyaan ditandai dengan kata-kata atau kalimat yang digunakan untuk memperoleh respon. Sedangkan respon dapat menunjukkan kepada pemenuhan dari yang diharapkan sebuah pertanyaan yakni jawaban. Sisi yang lain, reaksi dapat menunjukkan kepada perubahan dan penilaian terhadap pertanyaan atau respon. Disadari bahwa dalam melakukan proses pembelajaran di kelas yang sangat penting untuk dilakukan baik guru maupun siswa adalah proses Tanya jawab. Proses ini berguna untuk mengukur daya serap siswa terhadap materi yang diajarkan. Berdasarkan uraian di atas, maka metode tanya jawab merupakan hal yang penting untuk mencapai tujuan pembelajaran, karena siswa dapat aktif dan termotivasi untuk belajar sehingga dapat menghilangkan kebosanan yang terjadi pada diri mereka dan dapat meningkatkan hasil belajarnya. D. Keunggulan dan Kelemahan Metode Tanya Jawab 1. Keunggulan Metode Tanya Jawab Beberapa keunggulan atau kelebihan dari metode tanya jawab antara lain:

13

14

a. Kelas lebih aktif karena siswa tidak sekedar mendengarkan saja b. Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya sehingga guru mengetahui hal-hal yang belum dimengerti oleh para siswa c. Guru dapat mengetahui sampai di mana penangkapan siswa terhadap segala sesuatu yang diterangkan. d. Merangsang siswa untuk berlatih mengembangkan daya pikir, termasuk daya ingatan. e. Siswa dapat mengembangkan keberanian dan ketrampilan dalam menjawab dan mengemukakan pendapat yang ada dalam benaknya. 2. Kelemahan Metode Tanya Jawab Beberapa kelemahan atau kekurangan dari metode Tanya jawab antara lain: a. Dengan tanya jawab kadang-kadang pernbicaraan menyimpang dari pokok persoalan bila dalarn mengajukan pertanyaan, siswa

rnenyinggung hal-hal lain walaupun masih ada hubungannya dengan pokok yang dibicarakan. Dalarn hal ini sering tidak terkendalikan sehingga membuat persoalan baru. b. Terbatasnya jumlah waktu untuk memberikan pertanyaan kepada setiap siswa. Selanjutnya metode diskusi. c. Apabila siswa tidak siap, maka siswa merasa takut, dan apalagi bila guru kurang dapat mendorong siswa, maka siswa juga menjadi tidak berani untuk bertanya. d. Membutuhkan waktu lebih banyak (banyak waktu terbuang).

E. Tujuan dan Kegunaan Metode Tanya Jawab Metode Tanya jawab dalam suatu proses pembelajaran bertujuan untuk: a. Membimbing usaha para siswa untuk memperoleh suatu keterampilan kognitif maupun sosial. b. Memberikan rasa aman pada siswa, melalui pertanyaan kepada seorang siswa yang dapat dipastikan bisa menjawab pertanyaan. c. Mendorong siswa untuk melakukan penemuan dalam rangka memperjelas masalah d. Membimbing dan mengarahkan jalannya diskusi Kegunaan metode tanya jawab dalam proses pembelajaran adalah : a. Membangkitkan atau menimbulkan keingintahuan siswa terhadap isi permasalahan yang sedang dibicarakan, sehingga mendorong minat siswa yang berpartisipasi dalam proses pembelajaran b. Membangkitkan, mendorong, menuntun dan atau membimbing pemikiran yang sistematis, kreatif dan kritis pada diri siswa c. Meningkatkan keterlibatan mental siswa, dengan menjawab pertanyaan, dalam proses pembelajaran sehingga dapat terwujud cara belajar aktif siswa d. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengekspresikan diri, sehingga dapat memupuk dan mengembangkan kemampuan untuk menyatukan pendapat dengan tepat e. Memberikan kesempatan kepada para siswa menggunakan pengetahuan sebelumnya untuk belajar sesuatu yang baru.

15

16

Dengan demikian bertanya memegang peranan yang penting, sebab pertanyaan yang tersusun baik dengan teknik pengajuan yang tepat akan : a. Meningkatkan partisipasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar b. Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap masalah yang sedang dibicarakan c. Mengembangkan pola berpikir dan belajar aktif siswa, sebab berpikir itu sendiri adalah bertanya d. Menuntun proses berpikir siswa, sebab pertanyaan yang baik akan membantu siswa agar dapat menentukan jawaban yang baik. e. Memusatkan perhatian siswa terhadap masalah yang sedang dibahas F. Langkah-Langkah Metode Tanya Jawab Untuk menghindari penyimpangan dari pokok persoalan, penggunaan metode tanya jawab harus memperhatikan langkah-langkah sebagai berikut : a. Merumuskan tujuan tanya jawab sejelas-jelasnya dalam bentuk tujuan khusus dan berpusat pada tingkah laku siswa. b. Mencari alasan pemilihan metode tanya jawab. c. Menetapkan kemungkinan pertanyaan yang akan dikemukakan. d. Menetapkan kemungkinan jawaban untuk menjaga agar tidak menyimpang dari pokok persoalan. e. Menyediakan kesempatan bertanya bagi siswa. Berdasarkan langkah-langkah yang dikemukakan di atas, maka tindakan guru dalam menggunakan metode tanya jawab harus dipersiapkan secermat mungkin dalam bentuk rencana pengajaran yang detail dengan langkah-langkah sebagai

berikut: a. Menyebutkan alasan penggunaan metode tanya jawab. b. Mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan yang sesuai dengan tujuan

pembelajaran khusus. c. Menyimpulkan jawaban siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran khusus. d. Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya pada hal-hal yang belum dipahami. e. Memberi pertanyaan atau kesempatan kepada siswa untuk bertanya pada halhal yang sifatnya pengembangan atau pengayaan. f. Memberi kesempatan pada siswa untuk menjawab pertanyaan yang relevan dan sifatnya pengembangan atau pengayaan. g. Menyimpulkan materi jawaban yang relevan dengan tujuan pembelajaran khusus. h. Memberi tugas kepada siswa untuk membaca materi berikutnya di rumah dan menulis pertanyaan yang akan diajukan pada pertemuan berikutnya.

G. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Memberikan Tanya Jawab. Menurut Usman dan Setiawati (1993 : 123 ), seorang guru dalam memberikan tanya jawab harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut: a. Ciri pertanyaan yang baik antara lain : 1) Merangsang siswa untuk berpikir

17

18

2) Jelas dan tindak menimbulkan banyak penafsiran 3) Singkat dan mudah dipahami siswa 4) Disesuaikan dengan kemampuan siswa b. Teknik mengajukan pertanyaan antara lain : 1) Pertanyaan ditujukan pada seluruh siswa 2) Memberi waktu yang cukup kepada siswa untuk berpikir 3) Usahakan setiap siswa diberikan giliran menjawab 4) Dilakukan dalam suasana rileks, tidak tegang c. Sikap guru terhadap jawaban siswa antara lain : 1) Tafsirkan jawaban siswa ke arah yang baik 2) Hargai secara wajar sekalipun jawaban siswa kurang tepat 3) Pada saat tertentu berikan kesempatan kepada siswa lain untuk menilai jawaban yang diberikan temannya. d. Sikap guru terhadap pertanyaan siswa antara lain : 1) Memberikan keberanian kepada siswa untuk bertanya 2) Pertanyaan siswa perlu disusun secara keseluruhan 3) Pertanyaan harus sesuai dengan tata tertib

H. Peran Guru dan Siswa dalam Penggunaan Metode Tanya Jawab 1. Peran Guru dalam penggunaan metode tanya jawab Dalam proses belajar mengajar IPS Ekonomi dengan menggunakan metode tanya jawab, guru mempunyai peranan : a. Guru sebagai perencana

Dalam proses belajar mengajar dengan menggunakan metode tanya jawab, guru membuat rencana pengajaran yang meliputi : mempersiapkan pertanyaanpertanyaan yang sesuai dengan tujuan pembelajaran khusus, menyimpulkan jawaban, memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan menjawab pertanyaan. b. Guru sebagai pengajar Sebagai guru, ia menyampaikan materi pelajaran; atau dengan istilah ekonomi : Guru mengkomunikasikan pesan-pesan dan materi pelajaran. Guru tidak hanya menyampaikan materi pelajaran, tetapi juga harus menanamkan konsep berpikir melalui pelajaran yang diberikan. Pelajaran bukan hanya untuk dihafal dan dimengerti tetapi untuk dikuasai dan kemudian mampu menerapkannya. Kalau subyek didik mampu menerapkan maka guru bertugas untuk melatih kemampuan mengaplikasikan pengetahuan teoritis yang diterimanya. c. Guru sebagai pembimbing Setiap siswa mempunyai pribadi yang unik, banyak masalah psikologis yang dihadapi oleh siswa banyak pula minat, kemampuan, motivasi dan kebutuhannya. Kesemuanya memerlukan bimbingan. Guru pada saat mengajar dengan menggunakan metode tanya jawab juga membimbing siswa dalam bertanya maupun menjawab pertanyaan. d. Guru sebagai motivator dan evaluator Dalam proses belajar mengajar dengan menggunakan metode Tanya jawab guru berperan sebagai motivator, yaitu memotivasi siswa untuk berani bertanya

19

20

mengenai materi yang belum dipahami. Selain itu guru juga berperan sebagai evaluator, yaitu: menilai kemampuan siswa dalam bertanya dan menjawab pertanyaan. 2. Peran siswa dalam penggunaan metode tanya jawab Siswa merupkan subyek didik yang mempunyai potensi untuk berkembang. Dalam proses belajar mengajar dengan menggunakan metode tanya jawab, siswa diberi kesempatan untuk memberanikan diri memunculkan dan mengembangkan potensinya itu. Siswa sebagai subyek didik yang telibat aktif diberi kebebasan menampilkan berbagai usaha dan kreativitas belajar tanpa tekanan dari guru. I. Pelaksanaan Metode Tanya Jawab dalam Proses Belajar Mengajar Terdapat empat tahap dalam pembelajaran, agar dapat mencapai hasil yang lebih baik. Tahap- tahap tersebut adalah sebagai berikut : 1. Tahap persiapan tanya jawab Langkah persiapan ini dimaksudkan agar guru selalu membuat daftar pertanyaan yang akan diajukan kepada siswa. Pertanyaan hendaknya dirumuskan berdasarkan tujuan yang ingin dicapai, selain itu juga sudah memperkirakan alokasi waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan metode tanya jawab. 2. Tahap awal tanya jawab Pada awal pertemuan yang menggunakan metode tanya jawab guru diharapkan memberikan penjelasan atau pengarahan tentang kegiatan yang akan dilaksanakan. Guru dapat melakukannya dengan memberitahukan tujuan, langkah- langkah kegiatan, dan penjelasan garis besar isi pelajaran. 3. Tahap pengembangan tanya jawab

Apabila guru telah memberikan pengarahan pada tahap awal tanya jawab, maka guru dapat mulai mengembangkan proses tanya jawabnya. Untuk dapat mengembangkan tanya jawab dengan menempuh berbagai variasi dalam mengajukan pertanyaan. 4. Tahap akhir tanya jawab Pada tahap akhir pemakaian tanya jawab, guru bersama para siswa membuat ringkasan isi pelajaran yang telah disajikan selama tanya jawab. Kegiatan ini dimaksudkan untuk memperoleh umpan balik dari siswa. J. Hipotesis Tindakan Adapun hipotesis tindakan yang dikembangkan dan dibahas serta dibuktikan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini dapat dirumuskan sebagai berikut: apabila menggunakan metode Tanya jawab pada Mata Pelajaran IPS akan Meningkatkan Hasil belajar siswa Kelas IV SDN Pammanua.

BAB III METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian 1. Desain Penelitian 21

22

Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap yang mengacu pada model Kemmis dan Mc Taggar (Depdiknas, 2003:19) yaitu rencana, tindakan, observasi dan refleksi. Stephen Kemmis menggambarkan tahap-tahap tersebut dalam siklus sebagai berikut:

Gambar 1.1 Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis dan Mc Taggar 2. Setting Penelitian dan Subyek penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SDN Pammanua Kabupaten Pasang Kayu. Kelas yang dijadikan objek penelitian adalah siswa kelas IV yang mengikuti mata pelajaraan IPS pada tahun ajaran 2010/2011, dengan jumlah 21 siswa; 9 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. 3. Rencana Tindakan a. Rencana Tindakan antara lain: a) Rencana pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan dalam 2

siklus atau lebih, setiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai. b) Kriteria keberhasilan tindakan dengan memperhatikan hasil belajar siswa secara individual dan klasikal. c) Personal yang dilibatkan adalah siswa dan guru. b. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan yaitu deskriptif tindakan yang diterapkan, rencana pelaksanaan pembelajaran kerja tindakan, perbaikan serta prosedur tindakan. B. Rencana pencatatan dan Pengolahan Data Pencatatan data dilakukan oleh observator berupa data kualitatif yang diperoleh dari lembar observasi, dan hasil pengamatan pencatatan observer. Data kuantitatif diperoleh dari tes hasil belajar siswa. Data-data tersebut dikumpulkan dan diolah dengan tehnik analisis data. C. Data dan Teknik Pengumpulan Data Sumber data Sumber data penelitian ini adalah siswa dan guru.

Jenis Data Jenis data yang didapatkan dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan data kuantitatif. a. Data kualitatif yaitu data yang diperoleh dari aktivitas siswa dan aktivitas guru berupa data hasil observasi dan hasil wawancara. b. Data kuantitatif yaitu data yang diperoleh dari hasil tes yang diberikan

23

24

kepada siswa. D. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan melalui dua cara, yaitu : a. Pemberian tes, terdiri dari tes penjajakan dan tes akhir Tes penjajakan, tes ini diberikan dengan tujuan untuk mengetahui kamampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan materi yang akan diajarkan, dan tes akhir tindakan, tes ini diberikan pada setiap akhir tindakan yang diberikan dengan tujuan untuk mengetahui penguasaan konsep dan peningkatan hasil belajar IPS siswa setelah pemberian tindakan. c. Observasi, dilakukan selama kegiatan pembelajaran berlangsung.

Pelaksanaannya dilakukan dengan mengisi format yang telah disiapkan oleh peneliti dengan tujuan untuk mengetahui aktivitas dan perilaku subyek peneliti pada saat pembelajaran berlangsung.

E. Teknik Analisa Data 1. Teknik Analisa Data Kualitatif Analisa data dalam penelitian ini dilakukan setelah pengumpulan data.

Adapun tahap-tahap kegiatan analisis data kualitatif adalah 1) mereduksi data, 2) menyajikan data, dan 3) penarikan kesimpulan dan verifikasi. a. Mereduksi Data

Mereduksi data adalah proses kegiatan menyeleksi, memfokuskan, dan menyederhanakan semua data yang telah diperoleh, mulai dari awal pengumpulan data sampai penyusunan laporan penelitian. b. Penyajian Data Penyajian data dilakukan dalam rangka mengorganisasikan hasil reduksi dengan cara menyusun secara naratif sekumpulan informasi yang telah diperoleh penarikan dari hasil reduksi, sehingga dapat memberikan kesimpulan dan penarikan kemungkinan

tindakan. Yang dimaksud dengan

informasi adalah uraian proses kegiatan pembelajaran, aktivitas atau kinerja siswa terhadap kegiatan pembelajaran serta hasil yang diperoleh dari data hasil observasi. Data yang telah disajikan tersebut selanjutnya dibuat penafsiran dan evaluasi untuk membuat perencanaan tindakan selanjutnya. c. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi Penarikan kesimpulan adalah proses penampilan intisari terhadap hasil penafsiran dan evaluasi. Kegiatan ini mencakup pencarian makna data serta memberi penjelasan. Selanjutnya dilakukan kegiatan verifikasi, yaitu menguji kebenaran, kekokohan, dan kecocokan makna-makna yang muncul dari data. Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian PTK ini hasil belajar. Dengan demikian akan ditentukan indikator hasil belajar siswa. Berdasarkan indikator hasil belajar siswa dapat dilihat pada bagian observasi untuk siswa di atas, lalu ditentukan frekwensinya atau jumlah siswa. Dari sini dihitung berdasarkan rumus persentase ketuntasan belajar siswa dengan

25

000400000001000000ffffffff00000000000000008a0c0000460400005a0200000100090000032d01000026

menggunakan rumus sebagai berikut : 1. Daya Serap Individu Analisa data untuk mengetahui daya serap masing-masing siswa digunakan rumus sebagai berikut :

dengan :

X Y

= Skor yang diperoleh siswa = Skor maksimal soal

DSI = Daya Serap Individu Seorang siswa dikatakan tuntas belajar secara individu jika

persentase daya serap individu sekurang-kurangnya 65 % (Depdiknas, 2001:37). Dan Dan suatu kelas dikatakan tuntas belajar klasikal jika rata-rata 80 % siswa telah tuntas secara individual (Depdiknas, 2001:37). 2. Prosedur Penelitian Secara umum kegiatan penelitian ini dapat dibedakan dalam dua tahap, yaitu tahap pratindakan dan tahap pelaksanaan tindakan. a. Tahap Orientasi Penelitian ini dimulai dengan tindakan pendahuluan atau refleksi awal. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah observasi lapangan, dialog dengan guru IPS kelas IV SDN Pammanua Kabupaten Pasang Kayu dan memberikan tes awal sebagai materi prasyarat. b.Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan dilakukan dalam siklus berulang. Tiap siklus terdiri dari empat fase sebagai berikut : (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan Tindakan, (3) Observasi, dan (4) Analisis dan Refleksi. Adapun kegiatan-kegiatan dalam setiap siklus yang terdiri dari empat fase tersebut adalah sebagai berikut : Siklus I

1) Perencanaan Pada tahap ini peneliti menyusun perencanaan sebagai berikut : Membuat rencana pembelajaran tentang materi yang akan diajarkan dengan metode tanya jawab. Membuat skenario pembelajaran sesuai metode tanya jawab yang digunakan. Menyiapkan materi pembelajaran yang akan dilaksanakan di kelas. Menyediakan alat bantu mengajar, bila diperlukan. Membuat lembar observasi yang akan digunakan pada saat mengobservasi kegiatan pembelajaran di kelas. Merancang tes akhir tindakan.

2) Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan dilakukan berdasarkan perencanaan yang sudah ditetapkan sebelumnya. Adapun tahap kegiatan yang dilakukan adalah : Melaksanakan pembelajaran di kelas dengan metode tanya jawab. Menyampaikan tujuan pembelajaran. Membagi siswa dalam kelompok-kelompok belajar dan membagi LKS. 27

28

Membimbing siswa mengerjakan LKS yang sudah diberikan. Memberi penghargaan. Menyimpulkan jawaban siswa.

3) Observasi Pada tahap ini, observasi terhadap tindakan dilakukan oleh observer dengan menggunakan lembar observasi yang telah disediakan. Selanjutnya melakukan evaluasi. Berperan sebagai observer adalah guru mata pelajaran IPS di kelas IV SDN Pammanua. 4) Refleksi Pada tahap ini peneliti mengumpulkan serta menganalisis data yang didapatkan dalam tahap pelaksanaan observasi, termasuk hasil evaluasinya. Dari hasil yang diperoleh akan direfleksikan untuk keperluan tindakan selanjutnya. Dengan melihat data hasil pelaksanaan observasi, hasil tes tindakan yang telah dilakukan, dapat diketahui apakah kegiatan yang telah dilakukan telah mampu meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas IV SDN Pammanua. Dari hasil refleksi ini, apabila hasil tindakan belum memenuhi target yang telah ditentukan, maka perlu diadakan revisi terhadap rencana pembelajaran dalam siklus berikutnya. Siklus II

1) Perencanaan Pada tahap ini peneliti menyusun perencanaan sebagai berikut : Membuat rencana pembelajaran tentang materi yang akan diajarkan dengan metode tanya jawab.

Membuat skenario pembelajaran sesuai metode tanya jawab yang digunakan.

Menyiapkan materi pembelajaran yang akan dilaksanakan di kelas. Menyediakan alat bantu mengajar, bila diperlukan. Membuat lembar observasi yang akan digunakan pada saat mengobservasi kegiatan pembelajaran di kelas.

Merancang tes akhir tindakan.

2) Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan dilakukan berdasarkan perencanaan yang sudah ditetapkan sebelumnya. Adapun tahap kegiatan yang dilakukan adalah : Melaksanakan pembelajaran di kelas dengan metode tanya jawab. Menyampaikan tujuan pembelajaran. Membagi siswa dalam kelompok-kelompok belajar dan membagi LKS. Membimbing siswa mengerjakan LKS yang sudah diberikan. Memberi penghargaan. Menyimpulkan jawaban siswa.

3) Observasi Pada tahap ini, observasi terhadap tindakan dilakukan oleh observer dengan menggunakan lembar observasi yang telah disediakan. Selanjutnya melakukan evaluasi. Berperan sebagai observer adalah guru mata pelajaran IPS di kelas IV SDN Pammanua. 4) Refleksi

29

30

Pada tahap ini peneliti mengumpulkan serta menganalisis data yang didapatkan dalam tahap pelaksanaan observasi, termasuk hasil evaluasinya. Dari hasil yang diperoleh akan direfleksikan untuk keperluan tindakan selanjutnya. Dengan melihat data hasil pelaksanaan observasi, hasil tes tindakan yang telah dilakukan, dapat diketahui apakah kegiatan yang telah dilakukan telah mampu meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas IV SDN Pammanua. 2. Indikator Kinerja 1. Indikator Kinerja Kualitatif Indikator kualitatif pembelajaran dapat dilihat dari aktivitas siswa dan guru dan hasil wawancara. Penelitian ini dikatakan berhasil jika aktivitas siswa dan guru telah berada dalam kategori baik atau sangat baik dan hasil wawancara menunjukkan bahwa siswa senang dengan metode pembelajaran yang diterapkan. 2. Indikator Kinerja Kuantitatif Seorang siswa dikatakan tuntas belajar secara individual bila diperoleh persentase daya serap individual lebih atau sama dengan 65% dan tuntas belajar secara klasikal bila diperoleh persentase daya serap klasikal lebih dari atau sama dengan 80% (Depdiknas, 2004:37). Indikator keberhasilan penelitian tindakan ini apabila persentase daya serap individual yang diperoleh siswa lebih dari atau sama dengan 65 % dan persentase daya serap klasikal lebih dari atau sama dengan 80%. Apabila indikator penguasaan konsep meningkat maka siswa telah menguasai konsep dan bila penguasaan konsepnya menurun maka siswa telah salah konsep dalam belajar.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANA. Hasil Penelitian 1. Hasil Pra Tindakan Pada hari Senin 18 April 2011 peneliti mengadakan tes awal yang diikuti oleh 21 siswa. Tes awal menjadi bahan pembanding adanya peningkatan hasil penelitian. Berdasarkan hasil analisis tes awal tentang kemampuan akademik siswa pada pelajaran IPS, diperoleh hasil yang masih perlu perbaikan seperti pada 31

32

lampiran 1. Hasil analisis tes awal dijadikan sebagai bahan pembanding terhadap hasil tes siklus I dan hasil tes siklus II, sehingga diketahui tingkat peningkatan prestasi belajar siswa. 2. Hasil Pelaksanaan Tindakan Siklus I Tindakan siklus I ini, dilaksanakan dua kali pertemuan di kelas, satu kali pertemuan kegiatan belajar mengajar, dan satu kali pertemuan tes siklus untuk mengetahui prestasi dan hasil belajar siswa setelah penerapan metode eksperimen. Adapun hasil pelaksanaan tindakan siklus I adalah sebagai berikut: 3. Perencanaan Tindakan Pada siklus I, tindakan yang dilakukan adalah sebagai berikut: a. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Adapun konsep dan sub konsep yang diajarkan berdasarkan judul penelitian adalah konsep mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten/kota dan propinsi sub konsep sebagai berikut: mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan transportasi serta pengalaman menggunakannya, dan sub konsep mengenal permasalahan sosial di daerahnya. RPP dapat dilihat pada lampiran 3 dan 4 (pertemuan 1) dan pertemuan 2. b. Menyiapkan lembar tugas berupa soal-soal latihan (lampiran 5) c. Membuat lembar observasi kegiatan guru dan siswa (lampiran 3-14) d. Membuat tes untuk mengetahui kemampuan siswa setelah penerapan metode tanya jawab lampiran 5 dan lampiran 6 4. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan pada siklus I dilakukan 2 kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit untuk tiap pertemuan. Pelaksanaan penelitian diamati oleh seorang pengamat/observer (teman sejawat). Pelaksanaan tindakan siklus ini mengacu pada rencana pelaksanaan pembelajaran. Secara umum, tahapan pelaksanaan tindakan pada siklus I adalah sebagai berikut: a. Tahap Pendahuluan Pada tahapan ini guru/peneliti membuka pelajaran dengan salam, berdoa, dan mengabsen siswa. Peneliti memberi motivasi kepada siswa, menuliskan konsep dan menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan diajarkan. Tujuan pembelajaran yang dimaksud dapat dilihat pada masing-masing Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (lampiran 3 dan 4) b. Tahap Inti Pada tahapan ini, peneliti menjelaskan materi sesuai RPP. Pada siklus I, materi yang diajarkan adalah komunikasi dan transportasi mengenal perkembangan teknologi produksi, serta pengalaman menggunakannya. Selain

menjelaskan materi, peneliti juga memberikan contoh alat-alat produksi, komunikasi dan transportasi dalam kehidupan sehari-hari. Setelah penjelasan materi dan pemberian beberapa contoh, memfasilitasi siswa selama proses pembelajaran. Fasilitas yang dimaksud adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan materi pembelajaran, serta meminta siswa mengerjakan tugas berupa soal latihan berdasarkan hasil pengamatan kegiatan siswa pada lembar kerja yang disediakan. Adapun langkah-langkah penerapan pembelajaran dengan metode tanya jawab adalah sebagai berikut:

33

34

1) menyiapkan lembar kerja. 2) Guru membentuk kelompok kerja siswa. 3) Membagikan lembar kerja tugas kepada masing-masing kelompok dan menjelaskan cara pengisian lembar kerja. 4) Memberikan arahan dan bimbingan kepada siswa yang masih kesulitan dalam mengerjakan tugas. 5) Setelah semua siswa selesai menyelesaikan tugas, meminta setiap kelompok mengerjakan di papan tulis sesuai jawaban pada lembar kerjanya. 6) Memberikan penghargaan kepada kelompok yang hasil kerjanya bagus. c. Tahap Akhir Pada tahap ini, menyimpulkan materi dan menyempurnakan hasil pekerjaan tugas siswa, artinya memperbaiki jawaban yang masih kurang atau keliru. Kemudian guru melakukan refleksi dengan memberikan pertanyaan sesuai dengan materi.

5. Data Hasil Observasi Pelaksanaan Tindakan Siklus I Observasi terhadap aktivitas pembelajaran guru dan siswa dilakukan pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. Observasi ini dilakukan oleh observer (peneliti) untuk mengamati kegiatan guru kelas dan kegiatan siswa selama proses penelitian. Metode pengamatan aktivitas/kegiatan guru dan siswa adalah mengisi format observasi yang disediakan peneliti, seperti terlihat pada lampiran 9 dan lampiran 10

a. Aktivitas Siswa Secara ringkas aktivitas siswa dalam proses pembelajaran selama 1 siklus dapat dilihat pada lampiran 9 Sampai dengan lampiran 11 (analisis hasil observasi aktivitas siswa). Persentase nilai rata-rata adalah pertemuan 1 adalah 68,18%

(lampiran 9 dan pertemuan adalah 77,27% (lampiran 10 Data hasil observasi tersebut menunjukkan rata-rata cukup dan belum mencapai indikator yang telah ditentukan, sehingga peneliti perlu melanjutkan penelitian ke siklus II. b. Aktivitas Guru Hasil observasi aktivitas guru secara singkat terlihat pada lampiran 12 sampai dengan lampiran 14 (analisis hasil observasi aktivitas guru). Berdasarkan data hasil observasi, menunjukkan taraf keberhasilan aktivitas guru dalam pengelolaan pembelajaran menurut pengamat rata-rata dalam kategori baik. Taraf keberhasilan ini dapat juga ditunjukkan oleh persentase nilai rata-rata hasil observasi yang relatif meningkat pada setiap pertemuan.

6. Hasil Tes Kemampuan Siswa Siklus I Setelah selesai pelaksanaan kegiatan pembelajaran tindakan siklus I dengan proses pembelajaran cara penyelesaian tugas berupa soal tes, kegiatan selanjutnya adalah memberikan tes kemampuan sebagai akhir dari proses pembelajaran. Soal yang dibuat sebanyak 5 nomor, seperti pada lampiran 5 dan lampiran 6 Hasil tes siklus I secara singkat dapat dilihat pada tabel 4.1 dan hasil selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 7 dan lampiran 8. 35

36

Tabel 4.1. Hasil Analisis Tes Siklus I Hasil No 1. 2. 3. Aspek Perolehan Skor tertinggi Skor terendah Skor rata-rata Pertemuan 1 2 8 8 2 2 4,95 5 , 4 3 21 2 1 11 1 5 52,38 7 1 , 4 3 49,52 5 4 , 2 8

4. 5. 6.

Jumlah siswa Banyak siswa yang tuntas Persentase tuntas klasikal

7.

Persentase daya serap klasikal

Persentase Daya Serap Klasikal (DSK) belum mencapai indikator yang ditetapkan, yaitu DSK (sekolah) = 65%, demikian persentase tuntas klasikal yang diperoleh sebesar 49,52% dan 54,28% belum mencapai presentase ketuntasan klasikal yang ditetapkan oleh sekolah yaitu sebesar 75%. Sehingga hasil tersebut di atas mengharuskan peneliti melanjutkan ke tahap siklus II untuk lebih meningkatkan hasil belajar siswa terhadap gaya dan gerak dengan menerapkan eksperimen sebagai metode pembelajaran. Selain itu, masih terdapat siswa yang nilainya sangat rendah yaitu 2 (dua). Hal ini terjadi karena siswa tersebut tidak memperhatikan saat guru menjelaskan materi, sehingga kemungkinan belum

mengerti prosedur penyelesaian soal dengan benar. 7. Analisis dan Refleksi Tindakan Siklus I Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa dan guru pada siklus I dan tes hasil tindakan siklus I selanjutnya dilakukan evaluasi. Hasil evaluasi siklus I

digunakan sebagai acuan untuk merencanakan tindakan lebih efektif untuk memperoleh hasil belajar yang lebih baik pada siklus berikutnya. Adapun hasil evaluasi yaitu: 1. Motivasi siswa untuk aktif dalam pembelajaran masih kurang, sehingga proses pembelajaran masih didominasi oleh guru. Hal ini ditunjukkan oleh hasil analisis observasi aktivitas siswa masih dalam kategori rata-rata cukup atau belum mencapai indikator yang ditentukan. 2. Pada saat pemberian soal, sebagian siswa belum mengerti bagaimana cara memahami materi dengan baik yang mempengaruhi penyelesaian soal dengan cara yang tepat. 3. Dalam penyelesaian soal, siswa cenderung masih sering bertanya jawaban kepada temannya. 4. Dari hasil analisis tes formatif diperoleh presentase ketuntasan klasikal sebesar 52,38% dan 71,43%. 8. Tindakan Siklus II Berdasarkan hasil yang diperoleh pada sisklus I, maka masih perlu untuk melakukan tindakan siklus II, hal ini dilakukan untuk memperoleh hasil yang lebih baik. Tindakan siklus II ini dilaksanakan 2 kali pertemuan di kelas, 2 kali pertemuan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), dan 1 kali pertemuan tes akhir siklus 37

38

II. 1. Perencanaan Tindakan Pada siklus II, tindakan yang dilakukan sama dengan pelaksanaan pada siklus I yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang disiapkan yaitu RPP mengenal permasalahan sosial di daerahnya (pertemuan 1 lampiran 15 dan pertemuan 2 lampiran 16, lembar kerja tugas siswa/evaluasi siklus II (lampiran 17-18 hal), lembar observasi

aktivitas guru dan siswa (lampiran 21-26, dan analisis tes kemampuan akhir tindakan siklus II lampiran 19-20. 2. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan pada siklus II dilakukan untuk lebih

meningkatkan kemampuan siswa menyelesaikan tugas yang diberikan guru. Serta memperbaiki aktivitas dan cara siswa dalam menyelesaikan tugas tersebut. Adapun tahapan pelaksanaan tindakan adalah sebagai berikut: a. Tahap Pendahuluan Seperti halnya siklus I, pada tahapan ini guru/peneliti membuka pelajaran dengan salam, berdoa, dan mengabsen siswa, guna untuk mengetahui siswa yang hadir dan yang tidak hadir. Sebelum masuk pada materi yang akan dijelaskan, guru memberi motivasi awal kepada siswa yakni menanyakan kembali materi minggu lalu tentang percobaan tentang hubungan gaya dan

gerak. Guru : Pada pertemuan lalu, kita telah mempelajari tentang perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan transportasi. Masih ingatkah kalian? Siswa : Masih Bu! Guru ; Bagus, kalau begitu sebelum kita lanjutkan materi hari ini, ibu minta salah seorang dari kalian menjawab pertanyaan ibu tentang tentang perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan transportasi. Soal motivasi: - Apa yang dimaksud dengan teknoligi produksi! -Berikan contoh teknologi komunikasi! Setelah memberikan motivasi, guru menuliskan konsep dan menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan diajarkan. Tujuan pembelajaran yang dimaksud dapat dilihat pada masingmasing Rencana Pelaksanaan Pembelajaran siklus II untuk pertemuan 1 dan 2 (lampiran15-16 ). b. Tahap Inti Pada tahapan ini, guru menjelaskan materi sesuai RPP tentang berbagai contoh gaya dan gerak serta mengidentifikasi macam-macam gaya. Pada siklus I, materi yang diajarkan adalah hubungan antara gaya dan gerak. Setelah penjelasan materi, guru memfasilitasi siswa selama proses pembelajaran. Fasilitas yang dimaksud adalah meminta siswa melakukan kegiatan

39

40

berdasarkan alat peraga yang disediakan guru, serta meminta siswa mengerjakan tugas berupa soal latihan pada lembar kerja yang disediakan guru. Adapun langkah-langkah pembelajaran dengan menerapkan metode tanya jawab adalah sebagai berikut: 1) Guru membentuk kelompok kerja siswa. 2) Guru menyampaikan materi yang akan dibahas. 3) Menyiapkan lembar kerja tugas. 4) Membagikan lembar kerja tugas kepada masing-masing kelompok dan menjelaskan cara pengisian lembar kerja. 5) Memberikan arahan dan bimbingan kepada siswa yang masih kesulitan dalam mengerjakan tugas. 6) Mengajukan pertanyaan kepada siswa berdaarkan tugas yang sudah diberikan. 7) Meminta siswa mengajukan pertanyaan. 8) Setelah semua siswa selesai menyelesaikan tugas, meminta setiap kelompok mengerjakan di papan tulis sesuai jawaban pada lembar kerjanya. 9) Memberikan penghargaan kepada kelompok yang hasil kerjanya bagus. c. Tahap akhir Pada tahap hasil ini, menyimpulkan tugas materi siswa, dan artinya

menyempurnakan

pekerjaan

memperbaiki jawaban yang masih kurang atau keliru. Kemudian

guru melakukan refleksi dengan memberikan pertanyaan tentang berbagai contoh Hasil Observasi Aktivitas Siklus I Observasi terhadap aktivitas siswa dan guru di kelas dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Observasi dilakukan dengan cara mengamati kegiatan siswa dan guru dengan mengisi lembar observasi yang telah dibuat. a. Aktivitas Siswa Berdasarkan hasil analisis observasi siswa siklus II, diperoleh jumlah skor 39 dari skor maksimal 44 dan 42 dari skor maksimal 44, dengan demikian persentase nilai rata-rata adalah pertemuan 1 mencapai 88,464% dan pertemuan 2 mencapai 95,45% (lampiran 21-22. Hal ini berarti taraf observer dalam kategori sangat baik. keberhasilan peneliti menurut

b. Aktivitas Guru Hasil observasi aktivitas guru secara singkat terlihat pada lampiran 23 (analisis hasil observasi aktivitas guru siklus II). Jumlah skor diperoleh adalah 46 dari skor maksimal 52 dan 49 dari skor maksimal 52, dengan demikian presentase nilai rata-rata adalah 88,46% dan 94,23% (lampiran 24-25) Hal ini berarti taraf keberhasilan peneliti menurut observer dalam kategori sangat baik atau sudah mencapai indikator yang telah ditentukan. Hasil Tes Pemahaman Tindakan Siklus II Setelah pelaksanaan kegiatan pembelajaran tindakan siklus II dengan proses 41

42

pembelajaran adalah mengenal permasalahan sosial di daerahnya, memberikan tes kemampuan penyelesaian soal, sebagai akhir dari proses pembelajaran (lampiran 17 pertemuan 1 dan lampiran 18 pertemuan 2). Tabel 4.2 Hasil Analisis Tes Kemampuan Siklus II Hasil Pertemuan 1 2 10 10 4 4 7 , 6,57 2 4 2 21 1 1 17 9 9 0 80,95 , 4 8 7 2 65,71 , 4 1

No 1. 2. 3. 4. 5.

Aspek Perolehan Skor tertinggi Skor terendah Skor rata-rata Jumlah siswa Banyak siswa yang tuntas

6.

Persentase tuntas klasikal

7.

Persentase daya serap klasikal

Sumber: Hasil Pembelajaran Seperti halnya pada siklus I, skor rata-rata pada siklus II ini menunjukkan peningkatan dari tes kemampuan siklus I yaitu dari 54,3% (peremuan 2) menjadi 72,4% (pertemuan 2). Persentase tuntas klasikal yang diperoleh sebesar 90,48%, nilai tersebut telah mencapai presentase ketuntasan klasikal yang ditetapkan oleh sekolah yaitu sebesar 75%. Sedangkan presentase daya serap klasikal sebesar 72,41%, sudah mencapai target yang ditetapkan, yaitu DSK (sekolah) = 65%. Hasil

selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 19 dan lampiran 20. Analisis dan Refleksi Tindakan Siklus II Dari hasil observasi dan hasil penilain kerja kelompok berupa hasil penyelesaian LKS pada siklus II, selanjutnya dievaluasi untuk melakukan tindakan berikutnya. Adapun hasil reflfeksi selama melakukan tindakan pada siklus II yaitu: a. Aktivitas siswa semakin meningkat, hal ini dilihat dari lembar observasi yang dilakukan. b. Kemampuan siswa menyelesaikan soal hubungan gaya dan gerak mengalami peningkatan dengan menerapkan metode eksperimen sebagai alat bantu pembelajaran. B. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, memberikan informasi bahwa penerapan metode tanya jawab merupakan alternatif untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan peningkatan kemampuan siswa menyelesaikan soal konsep mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten/kota dan propinsi, sesuai dengan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat dijelaskan sebagai berikut: secara

keseluruhan, data hasil analisis observasi terhadap aktivitas siswa dan guru, serta tes untuk mengetahui hasil belajar siswa memahami dan menguasai konsep gaya dan gerak dengan menyelesaikan soal yang ditugaskan tampak terjadi peningkatan pada setiap sub pokok bahasan antara sebelum dan sesudah tindakan baik pada siklus I dan siklus II. a. Aktivitas Siswa 43

44

Selanjutnya, persentase aktivitas siswa dari siklus I ke siklus II dapat dilihat pada lampiran 27 dan lamiran 28 hal (grafik aktivitas siswa siklus I dan siklus II). Berdasarkan grafik tesebut, pada siklus I menunjukkan peningkatan. Hal ini berarti bahwa siswa termotivasi mengikuti pembelajaran tiap pertemuan. Adapun bentuk motivasi yang diberikan peneliti/guru adalah berupa pemberian tugas berupa latihan menggunakan alat peraga, serta latihan menyelesaikan soal dan membimbing siswa yang kurang aktif untuk menyelesaikan tugas dengan benar. Meskipun pada siklus I persentase dan kriteria yang diperoleh hasil analisis aktivitas belum mencapai indikator yang ditetapkan, namun pada siklus II menunjukkan peningkatan yang signifikan dan dapat dikatakan aktivitas siswa mengikuti pembelajaran, rata-rata dalam kategori sangat baik dan sudah mencapai indikator kinerja. Peningkatan ini terjadi karena kekurangan-kekurangan pada siklus I dapat diminimalisir. Adapun kekurangan pada siklus I adalah masih banyak siswa yang belum memahami materi yang disampaikan guru sehingga mengurangi hasil belajar. Siswa masih cenderung mengharapkan jawaban dari temannya. Hal ini juga dapat dilihat pada analisis tes kemampuan siswa, dimana masih terdapat siswa yang memiliki nilai akhir adalah 2 (dua) atau terdapat 6 siswa yang belum tuntas secara individu, serta ketuntasan klasikal belum mencapai indikator. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka rekomendasi yang dilakukan peneliti adalah membimbing masing-masing siswa tentang cara menyelesaikan tugas dengan benar dan meminta siswa untuk lebih memperhatikan penjelasan guru. b. Aktivitas Guru Pelaksanaan KBM menurut observer dalam kategori baik dan sangat baik.

Grafik persentase peningkatan aktivitas guru dalam pembelajaran dalam siklus I dan siklus II dapat dilihat pada lampiran 27 dan 28 hal... Berdasarkan grafik tersebut, pada siklus I menunjukkan adanya peningkatan. Hal ini berarti bahwa guru sudah memberikan yang terbaik untuk siswa dan berusaha meningkatkan hasil belajar yang optimal sekaligus meningkatkan kualitas dan prestasi siswa dalam proses belajar. Hasil ketuntasan klasikal yang dicapai pada tes kemampuan menyelesaikan soal siklus I sebesar 71,43% atau terdapat 15 siswa yang tuntas dari 21 jumlah siswa. Persentase ketuntasan klasikal pada siklus I ini menunjukkan belum mencapai indikator keberhasilan belajar pada umumnya yaitu 80%. Sehingga

dilanjutkan penelitian pada tahap selanjutnya (siklus II) dan masih terdapat beberapa siswa yang memperoleh nilai sangat rendah. Hasil yang diperoleh pada siklus II lebih baik daripada hasil siklus I. Peningkatan ini terjadi karena kekurangan-kekurangan yang terdapat pada siklus I dapat diminimalisir. Dengan demikian terjadi peningkatan hasil yang signifikan, dimana ketuntasan belajar klasikal mencapai 90,48% atau terdapat 19 siswa yang tuntas dari 21 siswa yang mengikuti tes. Hal tersebut berarti bahwa tingkat kemampuan siswa menyelesaikan soal rata-rata dalam kategori sangat baik, meskipun masih terdapat 2 siswa yang belum tuntas. Penerapan metode tanya jawab dalam pembelajaran IPS khususnya pada konsep gaya dan gerak, siswa dilatih untuk memahami materi, mampu menyelesaikan soal, serta dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Selain bermanfaat bagi siswa, juga dapat meningkatkan kompetensi guru,

45

46

mengembangkan keterampilan dan memberikan motivasi untuk menampilkan ideide baru dalam proses pembelajaran.

BAB V KESIMPULAN DAN SARANA. Simpulan Berdasarkan hasil analisis data penelitian dapat disimpulkan hasilnya sebagai berikut:

1. Hasil siklus I pada pertuan pertama siswa yang tuntas individu berjumlah 11 orang dari 21 orang siswa keseluruhan dengan persentasi tuntas individu 52,38% dan daya serap klasikal 49,52%. Pada pertemuan kedua siklus I siswa yang tuntas individu 15 orang dari 21 siswa dengan persentasi 71,43% dan daya serap klasikalnya 54,28%. Maka dilanjutkan ke siklus II. 2. Hasil siklus II pertemuan pertama hasil belajar menunjukan 17 siswa yang tuntas dari 21 siswa atau 80,95% serta daya serap klasikalnya 65,71%, kemudian pada pertemuan kedua siswa yang tuntas menjadi 19 siswa dari 21 siswa atau 90,48% dan daya serap klasikalnya 72,41%. Dengan demikian penerapan metode tanya jawab pada pembelajaran IPS dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN Pammanua kabupaten Mamuju Utara. B. Saran Sesuai dengan hasil penelitian dan analisa data serta kesimpulan maka peneliti menyarankan sebagai berikut: Kepada pengajar khususnya Guru Sekolah Dasar hendaknya

mempertimbangkan pembelajaran dengan menerapkan metode tanya jawab dijadikan alternatif untuk meningkatkan hasil belajar dan aktivitas

47

48

belajar serta kemampuan siswa menyelesaiakan soal-soal IPS. (Lampiran 1) ANALISIS HASIL TES KEMAMPUAN AWAL SISWA No Soal Bobot Soal Nama Siswa 1 2 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. Andi Faisal Udin Dilla Amin Ali Wahyu Yuda Diki Riski Asnuni Nurfitah Rini Jihan Fahima Sarmila Siti Aisyah Sifa Ramadani Maharani Shinta Fahiratul Zakira Rifka Indri Rukmini Jumlah Skor Jumlah Skor Maksimum Presentase Skor Tercapai 0 0 2 2 2 2 2 2 0 0 0 2 0 2 0 2 0 0 2 0 2 22 42 52,4 % Daya Serap

No.

Skor Butir Soal 2 2 2 2 0 0 0 0 0 2 2 0 2 0 0 0 0 2 2 0 0 2 2 18 42 42,9 3 2 0 2 0 2 0 0 0 0 2 2 0 0 0 2 0 2 2 2 0 2 0 18 42 42,9 4 2 2 2 0 0 2 2 0 0 0 0 0 2 0 0 2 0 0 2 2 0 0 16 42 38,1 5 2 0 0 2 0 2 2 2 2 0 0 2 2 2 2 2 2 2 0 0 2 2 28 42 66,7

Skor Ideal

Jumlah Skor

Ketuntas an Ya Tid ak 11

10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 210 210 100,0

4 6 4 4 6 6 4 6 4 2 2 6 2 6 4 8 6 4 4 6 6 100 210 47,6

40 60 40 40 60 60 40 60 40 20 20 60 20 60 40 80 60 40 40 60 60 1000 2100 47,6

10

Catatan : Banyaknya Siswa yang Tuntas adalah 10 dari 21 Siswa Tuntas Klasikal adalah (10/21) x 100% = 47,62%

Daya Serap Klasikal adalah (100/2100) x 100% =47,62%

(Lampiran 2)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Siklus I Pertemuan 1

Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester Alokasi Waktu Hari / Tanggal Standar Kompetensi

: SDN Pammanua : IPS : IV / II : 2 x 35 menit : .............................

1. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi. Kompetensi Dasar 1.1 Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya. Indikator

49

50

Mengidentifikasi alat teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi pada masa lalu dan masa kini.

Membandingkan keunggulan dan kelemahan alat produksi komunikasi, dan transportasi masa lalu dan masa kini.

Menyebutkan contoh alat teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi pada masa lalu dan masa kini.

1. Tujuan Pembelajaran Diharapkan siswa mampu : Mengidentifikasi alat teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi pada masa lalu dan masa kini. Menemukan perpedaan tentang keunggulan dan kelemahan alat produksi komunikasi, dan transportasi masa lalu dan masa kini. Menyebutkan contoh alat teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi pada masa lalu dan masa kini. 2. Materi Pembelajaran Perkembangan alat teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi. 3. Metode Pembelajaran Metode Pembelajaran : tanya jawab Model Pembelajaran 4. Sumber Bahan Buku Paket IPS Kelas IV SD/MI, Ahmad Zuber, Lukman Hakim. Penerbit : Kooperatif

PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri: Solo Hal. 196. Kurikulum KTSP 2006 Lingkungan. Uraian Singkat Kegiatan pembelajaran Kegiatan Inti Waktu

Jenis Kegiatan Kegiatan Awal

Kegiatan Akhir

Mempersiapkan materi ajar dan melakukan apersepsi. Memberikan motivasi kepada siswa. 10 menit Pengetahuan prasyarat (Sebutkan apa saja kegiatan yang dilakukan oleh petani di sawah?). Menyampaikan indikator dan tujuan pembelajaran. Membagi siswa dalam kelompok-kelompok belajar (5 kelompok). Membagikan Lembar Kerja Siswa sesuai kelompoknya. Setiap kelompok melakukan mengerjakan LKS yang telah dibagikan. 45 menit Membimbing siswa mengerjakan LKS yang sudah diberikan. Meminta salah satu kelompok untuk mempresentasikan hasil kerjanya dan meminta kelompok lain untuk menanggapi (tanya jawab). Memberi penghargaan. Guru memberikan kesempatan untuk bertanya mengenai materi yang dipelajari. 15 Menyimpulkan hasil dari kegiatan pembelajaran.

5. Penilaian a. Tes tertulis (aspek kognitif) Tes tertulis diberikan dengan pertanyaan ringkas yang dibuat guru. Nilai yang dibuat adalah rentang 1-10. b. Kinerja (aspek afektif) Guru menilai keaktifan siswa saat melakukan kerja kelompok.

51

52

(Lampiran 3) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Siklus I Pertemuan 2

Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester Alokasi Waktu Hari / Tanggal Standar Kompetensi

: SDN Pammanua : IPS : IV / II : 2 x 35 menit : .............................

1. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi. Kompetensi Dasar 1.1 Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya. Indikator Membuat laporan kunjungan ke suatu tempat produksi. Menggunakan alat komunikasi dan transportasi serta bercerita

pengalamannya tentang penggunaan alat komunikasi/trasportasi.

1. Tujuan Pembelajaran Diharapkan siswa mampu : Mengadakan observasi dan membuat laporan kunjungan ke suatu tempat produksi. Mampu menggunakan alat komunikasi dan transportasi. Bercerita tentang pengalamannya menggunakan alat komunikasi.

2. Materi Pembelajaran Kunjungan di suatu tempat produksi sederhana dan penggunaan alat teknologi. 3. Metode Pembelajaran Metode Pembelajaran : tanya jawab Model Pembelajaran 4. Sumber Bahan Buku Paket IPS Kelas IV SD/MI, Ahmad Zuber, Lukman Hakim. Penerbit PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri: Solo Hal. 196. Kurikulum KTSP 2006 Lingkungan. : Kooperatif

53

54

5. Langkah Pembelajaran Jenis Kegiatan Kegiatan Awal Uraian Singkat Kegiatan pembelajaran Waktu

Mempersiapkan materi ajar dan melakukan apersepsi. 10 menit Memberikan motivasi kepada siswa. Pengetahuan prasyarat (Sebutkan alat komunikasi yang kamu ketahui?). Menyampaikan indikator dan tujuan pembelajaran.

Kegiatan Inti

Kegiatan Akhir

Siswa secara berkelompok meneliti kembali hasil diskusi yang dibuat pada pertemuan lalu untuk dilaporkan. Siswa diberi tugas untuk berkunjung ke tempat produksi sederhana terdekat. Siswa mengamati proses produksi, mampu membuat diagram alur produksi dan membuat laporan. 45 menit Setiap kelompok mempresentasikan hasil kerjanya dan meminta kelompok lain untuk memberikan tanggapan atau pertanyaan secara bergiliran (tanya jawab). Diskusi kelas untuk membuat kesimpulan. Memberi penghargaan bagi kelompok yang telah tampil presentasi. Guru memberikan kesempatan untuk bertanya mengenai materi yang dipelajari. 15 menit Menyimpulkan hasil dari kegiatan pembelajaran.

6. Penilaian c. Tes tertulis (aspek kognitif) Tes tertulis diberikan dengan pertanyaan ringkas yang dibuat guru. Nilai yang dibuat adalah rentang 1-10. d. Kinerja (aspek afektif) Guru menilai keaktifan siswa saat melakukan kerja kelompok.

(Lampiran 4) TES KEMAMPUAN SIKLUS 1 (pertemuan 1) Nama Siswa Kelas Hari/Tanggal : : :

Isilah tabel di bawah ini ! Bidang Teknologi Aspek yang Teknologi lama Produksi dinilai a. alat-alat . b. tenaga .. Pertanian c. kelemahan .. . d. keunggulan a. alat-alat .. b. tenaga .. Peternakan c. kelemahan .. d. keunggulan .. a. alat-alat .. b. tenaga .. Perikanan c. kelemahan .. d. keunggulan .. a. alat-alat .. b. tenaga .. Industri c. kelemahan .. d. keunggulan .. a. alat-alat .. b. tenaga .. Pertambangan c. kelemahan .. d. keunggulan ..

No.

Teknologi Baru . . . . .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. ..

1.

2.

3.

4.

5.

55

56

(Lampiran 5) TES KEMAMPUAN SIKLUS 1 (Pertemuan 2) Nama Siswa Kelas Hari/Tanggal : : :

Selesaikanlah soal di bawah ini ! Isilah table di bawah ini dengan contoh hasil peerkebunan, pertanian, peternakan, perikanan, atau pertambangan di sekitar tempat tinggalmu! No. 1. . Bahan Baku .. Hasil

2.

.

..

3.

.

..

4.

.

..

5.

.

..

(lampiran 6) ANALISIS HASIL TES KEMAMPUAN SISWA PADA SIKLUS I (Pertemuan 1) No Soal Bobot Soal Nama Siswa 1 2 0 0 2 2 2 2 2 2 0 0 0 2 0 2 2 2 2 0 2 0 2 30 % Daya Serap 40 60 40 40 60 60 40 60 40 20 20 60 20 60 80 60 60 40 80 60 40 1040 2100 49,5

No.

Skor Butir Soal 2 2 2 2 0 0 0 0 0 2 2 0 2 0 0 2 2 2 2 2 2 2 2 26 3 2 0 2 0 2 0 0 0 0 2 2 0 0 0 2 2 2 2 2 2 2 0 22 4 2 2 2 0 0 2 2 0 0 0 0 0 2 0 0 2 0 0 0 2 2 0 16 5 2 0 0 2 0 2 2 2 2 0 0 2 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 16

Skor Ideal

Jumlah Skor

Ketuntasan Ya Tidak

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21.

Andi 10 4 Faisal 10 6 Udin 10 4 Dilla 10 4 Amin 10 6 Ali 10 6 Wahyu 10 4 Yuda 10 6 Diki 10 4 Riski 10 2 Asnuni 10 2 Nurfitah Rini 10 6 Jihan Fahima 10 2 Sarmila 10 6 Siti Aisyah 10 8 Sifa Ramadani 10 6 Maharani 10 6 Shinta 10 4 Fahiratul Zakira 10 8 Rifka 10 6 Indri Rukmini 10 4 Jumlah Skor 210 104 Jumlah Skor 42 42 42 42 42 210 210 Maksimum Presentase Skor 71,4 61,9 52,4 38,1 38,1 100,0 49,5 Tercapai Catatan : Banyaknya Siswa yang Tuntas adalah 11 dari 21 Siswa Tuntas Klasikal adalah (11/21) x 100% = 52,38%

11

10

57

58

Daya Serap Klasikal adalah (104/2100) x 100% = 49,52% (lampiran 7) ANALISIS HASIL TES KEMAMPUAN SISWA PADA SIKLUS I (Pertemuan 2) No Soal Bobot Soal Nama Siswa 1 2 0 0 2 2 2 2 2 2 0 0 0 2 0 2 0 2 2 2 2 0 2 26 % Daya Serap 60 60 40 60 60 60 40 60 60 20 40 60 20 80 60 60 60 60 60 40 80 1140 2100 54,3

No.

Skor Butir Soal 2 2 2 2 0 0 0 0 0 2 2 0 2 0 0 2 2 2 0 2 2 0 2 22 3 2 2 2 0 2 0 0 0 0 2 2 0 0 0 2 2 2 0 2 2 2 2 24 4 2 2 2 0 2 2 2 0 0 2 0 0 2 2 2 2 0 2 0 0 2 2 26 5 2 0 0 2 0 2 2 2 2 0 0 2 2 0 0 0 0 2 0 0 0 0 16

Skor Ideal

Jumlah Skor

Ketuntasan Ya 15 Tidak

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21.

Andi 10 6 Faisal 10 6 Udin 10 4 Dilla 10 6 Amin 10 6 Ali 10 6 Wahyu 10 4 Yuda 10 6 Diki 10 6 Riski 10 2 Asnuni 10 4 Nurfitah Rini 10 6 Jihan Fahima 10 2 Sarmila 10 8 Siti Aisyah 10 6 Sifa Ramadani 10 6 Maharani 10 6 Shinta 10 6 Fahiratul Zakira 10 6 Rifka 10 4 Indri Rukmini 10 8 Jumlah Skor 210 114 Jumlah Skor 42 42 42 42 42 210 210 Maksimum Presentase Skor 61,9 52,4 57,1 61,9 38,1 100,0 54,3 Tercapai Catatan : Banyaknya Siswa yang Tuntas adalah 15 dari 21 Siswa Tuntas Klasikal adalah (15/21) x 100% = 71,43% Daya Serap Klasikal adalah (1140/2100) x 100% = 54,28%

6

(Lampiran 8) LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA Siklus/Pertemuan Hari/Tanggal Waktu Tempat Petunjuk : Amati kegiatan pembelajaran dan catatlah hasil pengamatan anda dengan memberi tanda pada kolom yang sesuai dengan aspek yang diamati. Bila ada catatan yang penting berkaitan dengan pengamatan anda yang tidak terdapat dalam aspek yang diamati, mohon dicatat pada tempat yang disediakan. No 1. 2. 3. 4. Aspek yang diamati 4 Memperhatikan materi yang disajikan Menanyakan hal-hal yang belum dipahami Siswa menjawab pertanyaan Siswa mengajukan pertanyaan berdasarkan permintaan guru Mendengarkan penjelasan guru tentang tugas yang akan 5. dikerjakan 6. Siswa membentuk kelompok kerja 7. Siswa melakukan diskusi 8. Siswa mengerjakan tugas 9. Siswa bertukar pendapat dalam menyelesaikan tugas 10. Setiap siswa menyiapkan hasil kerjanya 11. Setiap siswa menyerahkan hasil kerjanya 12. Setiap siswa menulis tugas Keterangan : (4) Selalu (3) Sering (2) Jarang (1) Tidak melakukan 59 Skor 3 2 1 : I/1 : : :

60

(lampiran 9) LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA Siklus/Pertemuan Hari/Tanggal Waktu Tempat Petunjuk : Amati kegiatan pembelajaran dan catatlah hasil pengamatan anda dengan memberi tanda pada kolom yang sesuai dengan aspek yang diamati. Bila ada catatan yang penting berkaitan dengan pengamatan anda yang tidak terdapat dalam aspek yang diamati, mohon dicatat pada tempat yang disediakan. No 1. 2. 3. 4. Aspek yang diamati 4 Memperhatikan materi yang disajikan Menanyakan hal-hal yang belum dipahami Siswa menjawab pertanyaan Siswa mengajukan pertanyaan berdasarkan permintaan guru Mendengarkan penjelasan guru tentang tugas yang akan 5. dikerjakan 6. Siswa membentuk kelompok kerja 7. Siswa melakukan Tanya jawab dengan guru 8. Siswa melakukan Tanya jawab sesama siswa 9. Siswa bertukar pendapat dalam menyelesaikan tugas 10. Setiap kelompok menyiapkan hasil kerjanya 11. Setiap kelompok menyerahkan hasil kerjanya 12. Setiap kelompok saling melakukan Tanya jawab Keterangan : (4) Selalu (3) Sering (2) Jarang (1) Tidak melakukan Skor 3 2 1 : I/2 : : :

(Lampiran 10) Analisis Hasil Observasi Aktivitas Siswa Tindakan Siklus I Tahap 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12 Indikator Memperhatikan materi yang disajikan Menanyakan hal-hal yang belum dipahami Siswa menjawab pertanyaan Siswa mengajukan pertanyaan berdasarkan permintaan guru Mendengarkan penjelasan guru tentang tugas yang akan dikerjakan Siswa membentuk kelompok kerja Siswa melakukan diskusi Siswa mengerjakan tugas Siswa bertukar pendapat dalam menyelesaikan tugas Setiap siswa menyiapkan hasil kerjanya Setiap siswa menyerahkan hasil kerjanya Setiap siswa menulis tugas Jumlah skor Skor Maksimal Skor pada pertemuan 1 2 3 3 4 4 2 3 2 3 4 3 3 2 2 3 3 30 44 3 3 4 3 3 3 3 3 3 34

Presentase NR pada pertemuan 1 = ( 30 / 44 ) x 100 % = 68,18% Kriteria : Kurang Presentase NR pada pertemuan 2 = ( 34 / 44 ) x 100 % = 77,27% Kriteria : Cukup Presentase Nilai Rata-rata (NR) = (Jumlah skor / Skor maksimal) x 100 % Kriteria taraf keberhasilan tindakan : 90 % NR 100 % : Sangat baik 80 % NR < 90 % : Baik 70 % NR < 80 % : Cukup 60 % NR < 70 % : Kurang

61

62

(Lampiran 11) LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU Siklus/Pertemuan Hari/Tanggal Waktu Tempat Petunjuk : Amati kegiatan pembelajaran dan catatlah hasil pengamatan anda dengan memberi tanda pada kolom yang sesuai dengan aspek yang diamati. Bila ada catatan yang penting berkaitan dengan pengamatan anda yang tidak terdapat dalam aspek yang diamati, mohon dicatat pada tempat yang disediakan. No 1. 2. 3. 4. 5. 6. Aspek yang diamati 4 Menyiapkan siswa untuk belajar Menjelaska tentang kegiatan yang dilakukan saat pembelajaran Pertanyaan prasyarat Memberikan motivasi Menyampaikan tujuan pembelajaran Keterampilan menjelaskan Ketrampilan mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan 7. balik dari siswa 8. Pengelolaan kelas Cara mengajukan masalah kepada siswa dalam bentuk pemberian 9. tugas kelompok 10 Cara pengorganisasian siswa 11. Cara mengarahkan siswa mengerjakan tugas kelompok 12. Memberikan kesimpulan 13. Memberikan evaluasi kepada siswa Keterangan (4) Sangat Baik (3) Baik (2) Cukup (1) Kurang (Lampiran 12) Skor 3 2 1 : I/I : : :

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU Siklus/Pertemuan Hari/Tanggal Waktu Tempat Petunjuk : Amati kegiatan pembelajaran dan catatlah hasil pengamatan anda dengan memberi tanda pada kolom yang sesuai dengan aspek yang diamati. Bila ada catatan yang penting berkaitan dengan pengamatan anda yang tidak terdapat dalam aspek yang diamati, mohon dicatat pada tempat yang disediakan. No 1. 2. 3. 4. 5. 6. Aspek yang diamati 4 Menyiapkan siswa untuk belajar Menjelaska tentang kegiatan yang dilakukan saat pembelajaran Pertanyaan prasyarat Memberikan motivasi Menyampaikan tujuan pembelajaran Keterampilan menjelaskan Ketrampilan mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan 7. balik dari siswa 8. Pengelolaan kelas Cara mengajukan masalah kepada siswa dalam bentuk pemberian 9. tugas kelompok 10 Cara pengorganisasian siswa 11. Cara mengarahkan siswa mengerjakan tugas kelompok 12. Memberikan kesimpulan 13. Memberikan evaluasi kepada siswa Keterangan (4) Sangat Baik (3) Baik (2) Cukup (1) Kurang (Lampiran 13) 63 Skor 3 2 1 : I/II : : :

64

Analisis Hasil Observasi Aktivitas Guru Tindakan Siklus I Skor pada Pertemuan 1 2 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 4 3 3 40 52 Kriteria : 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 44

Tahap 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.

Indikator Menyiapkan siswa untuk belajar Menjelaska tentang kegiatan yang dilakukan saat pembelajaran Pertanyaan prasyarat Memberikan motivasi Menyampaikan tujuan pembelajaran Keterampilan menjelaskan Ketrampilan mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan balik dari siswa Pengelolaan kelas Cara mengajukan masalah kepada siswa dalam bentuk pemberian tugas kelompok Cara pengorganisasian siswa Cara mengarahkan siswa mengerjakan tugas kelompok Memberikan kesimpulan Memberikan evaluasi kepada siswa Jumlah Skor Skor Maksimal

Persentase NR pada Pertemuan I= ( 40 / 52 ) x 100 % = 76,92 % Cukup

Persentase NR pada Pertemuan II= ( 44 / 52 ) x 100 % = 84,61 % Kriteria : Baik

(Lampiran 14) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Siklus II Pertemuan 1 Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester Alokasi Waktu Hari / Tanggal Standar Kompetensi 1. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi. Kompetensi Dasar 1.1 Mengenal permasalahan sosial di daerahnya. Indikator Mendeskripsikan pengertian masalah sosial. Mengidentifikasi penyebab terjadinya masalah sosial di daerahnya. : SDN Pammanua : IPS : IV / II : 2 x 35 menit : .............................

1. Tujuan Pembelajaran Diharapkan siswa mampu : Menjelaskan pengertian masalah sosial. Menyebutkan penyebab terjadinya masalah sosial.

2. Materi Pembelajaran Pengertian masalah sosial dan penyebab terjadinya masalah sosial.

65

66

3. Metode Pembelajaran Metode Pembelajaran : tanya jawab Model Pembelajaran : Kooperatif 4. Sumber Bahan Buku Paket IPS Kelas IV SD/MI, Ahmad Zuber, Lukman Hakim. Penerbit PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri: Solo Hal. 196. Kurikulum KTSP 2006 Lingkungan. LKS

5. Langkah Pembelajaran Jenis Kegiatan Kegiatan Awal Uraian Singkat Kegiatan pembelajaran Waktu

Mempersiapkan materi ajar dan melakukan apersepsi. 10 menit Memberikan motivasi kepada siswa. Pengetahuan prasyarat (Pernahkah kalian punya masalah?). Menyampaikan indikator dan tujuan pembelajaran.

Kegiatan Inti

Kegiatan Akhir

Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok untuk melakukan tanya jawab. Setiap kelompok diberi tugas untuk membaca buku IPS terpadu kelas IV hal....., kemudian diskusi untuk menjawab pertanyaan guru. 45 menit Setiap kelompok membuat pertanyaan. Antara kelompok melakukan tanya jawab seputar materi yang dibahas. Memberi penghargaan bagi kelompok yang telah tampil presentasi dan bertanya serta menjawab dengan baik. Guru memberikan kesempatan untuk bertanya mengenai materi yang dipelajari. 15 menit Menyimpulkan hasil dari kegiatan pembelajaran.

7. Penilaian e. Tes tertulis (aspek kognitif) Tes tertulis diberikan dengan pertanyaan ringkas yang dibuat guru. Nilai yang dibuat adalah rentang 1-10. f. Kinerja (aspek afektif) Guru menilai keaktifan siswa saat melakukan kerja kelompok.

Mengetahui

67

68

Kepala Sekolah

Guru Kelas

(Lampiran 15) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Siklus II Pertemuan 2

Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester Alokasi Waktu Hari / Tanggal

: SDN Pammanua : IPS : IV / II : 2 x 35 menit : .............................

Standar Kompetensi 1. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi. Kompetensi Dasar 1.1 Mengenal permasalahan sosial di daerahnya Indikator Mengidentifikasi permasalahan sosial di daerahnya. Menjelaskan cara menyelesaikan masalah sosial di daerahnya.

1. Tujuan Pembelajaran Diharapkan siswa mampu : Mengidentifikasi permasalahan sosial. Memberi contoh masalah sosial dan cara penyelesaiannya.

2. Materi Pembelajaran Aneka macam permasalahan sosial dan cara penyelesaiannya. 3. Metode Pembelajaran Metode Pembelajaran : tanya jawab Model Pembelajaran 4. Sumber Bahan Buku Paket IPS Kelas IV SD/MI, Ahmad Zuber, Lukman Hakim. Penerbit PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri: Solo Hal. 196. Kurikulum KTSP 2006 Lingkungan. : Kooperatif

5. Langkah Pembelajaran Jenis Kegiatan Kegiatan Awal Kegiatan Inti Uraian Singkat Kegiatan pembelajaran Waktu

Mempersiapkan materi ajar dan melakukan 10 apersepsi. menit Memberikan motivasi kepada siswa. Pengetahuan prasyarat (apa yang dimaksud dengan masalah sosial?). Menyampaikan indikator dan tujuan pembelajaran. Guru membagikan lembar kerja siswa (LKS) 45 menit kepada siswa. Siswa diberi tugas untuk mengisi lembar LKS. Siswa membuat daftar permasalahan yang ada di 69

70

sekolah dan upaya pemecahannya. Guru dan siswa diskusi dan melakukan tanya jawab tentang permasalahandi sekolah dan cara pemecahannya yang telah dibuat oleh siswa. Memberi penghargaan bagi siswa yangjawabannya benardan dapat mengajukan mengidentifikasi masalah melalui pertanyaan. Membuat kesimpulan. Guru memberikan kesempatan untuk bertanya Kegiatan 15 mengenai materi yang dipelajari. Akhir menit Menyimpulkan hasil dari kegiatan pembelajaran. 8. Penilaian g. Tes tertulis (aspek kognitif) Tes tertulis diberikan dengan pertanyaan ringkas yang dibuat guru. Nilai yang dibuat adalah rentang 1-10. h. Kinerja (aspek afektif) Guru menilai keaktifan siswa saat melakukan kerja kelompok.

Mengetahui

Kepala Sekolah

Guru Kelas

(Lampiran 16) TES KEMAMPUAN SIKLUS 1I (Pertemuan 1) Nama Siswa Kelas Hari/Tanggal : : :

Selesaikanlah soal di bawah ini ! 1. Pernahkah kalian mengalami melihat permasalahan sosial

dilingkunganmu? 2. Apa yang dimaksud dengan masalah sosial? 3. Mengapa masalah sosial ada? 4. Bagaimanaproses terjadinya masalah sosial? 5. Berikan salah satu contoh maslah sosial di lingkungan sekitarmu!

71

72

(Lampiran 17) TES KEMAMPUAN SIKLUS 1I (Pertemuan 2) Nama Siswa Kelas Hari/Tanggal : : :

Selesaikanlah soal di bawah ini ! 1. Sebutkan masalah sosial yang pernah terjadi dilingkungan keluargamu! Dan tulislah apa penyebabnya! 2. Sebutkan masalah sosial yang pernah kamu alami dengan temanmu! Mengapa bisa terjadi? Jelaskan! 3. Pernahkah ada permasalahan sosial antara kamu dan gurumu? Jelaskan! 4. Bagaimana sikapmu jika melihat teman sebangkumu selalu datang terlambat? Jelaskan! 5. Tanpa sepengetahuan gurumu ada seorang temanmu yang memaki-maki bahkan mengeluarkan kata-kata kotor untuk guru tersebut. Tindakan apa yang kamu lakukan?

(Lampiran 18) ANALISIS HASIL TES KEMAMPUAN SISWA PADA SIKLUS II (Pertemuan 1)No Soal Bobot Soal No. Nama Siswa 1 2 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. Andi Faisal Udin Dilla Amin Ali Wahyu Yuda Diki Riski Asnuni Nurfitah Rini Jihan Fahima Sarmila 2 2 2 2 2 2 2 2 0 0 0 2 0 2 2 2 2 2 0 0 0 0 0 2 0 0 2 0 2 0 Skor Ideal 5 2 2 0 2 0 2 2 2 2 2 0 2 2 2 2 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 6 6 6 6 8 6 8 6 4 4 6 4 8 100 60 60 60 60 80 60 80 60 40 40 60 40 80 Ya Tidak Jumlah Skor % Daya Serap Ketuntasan

Skor Butir Soal

3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 0 0 0 2

4 2 2 0 0 2 0 2 0 0 2 2 0 2 0 2

73

74

15. 16. 17. 18. 19. 20. 21.

Siti Aisyah Sifa Ramadani Maharani Shinta Fahiratul Zakira Rifka Indri Rukmini Jumlah Skor Jumlah Skor Maksimum Presentase Skor Tercapai

2 2 0 2 0 0 2 28 42 66,7

0 2 0 2 0 0 2 16 42 38,1

0 2 2 2 2 2 2 34 42 81

2 2 2 2 2 2 0 26 42 61,9

2 2 0 2 2 2 2 34 42 81

10 10 10 10 10 10 10 210 210 100,0

6 10 4 10 6 6 8 138 210 65,7

60 100 40 100 60 60 80 13800 2100 65,7

17 4

Catatan : Banyaknya Siswa yang Tuntas adalah 17 dari 21 Siswa Tuntas Klasikal adalah (17/21) x 100% = 80,95% Daya Serap Klasikal adalah (/2100) x 100% = 65,71%

(lampiran 19) ANALISIS HASIL TES KEMAMPUAN SISWA PADA SIKLUS II (Pertemuan 2) No. No Soal Bobot Soal Nama Siswa Andi Faisal Udin Dilla Amin Ali Wahyu Yuda Diki Riski Asnuni Nurfitah Rini Jihan Fahima Sarmila Siti Aisyah Sifa Ramadani Maharani Shinta Fahiratul Zakira Rifka Indri Rukmini Jumlah Skor 1 2 2 0 2 2 2 2 2 2 0 0 0 2 0 2 2 2 2 2 2 2 2 32 Skor Butir Soal 2 2 2 2 0 0 0 0 0 2 2 2 2 0 0 2 0 2 2 0 0 2 0 20 3 2 2 2 0 2 2 2 0 2 2 2 0 2 2 2 2 2 2 2 0 0 0 30 4 2 2 2 2 2 2 2 0 2 0 2 2 2 0 2 2 2 2 0 2 2 2 34 5 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 42 Skor Ideal Jumlah Skor % Daya Serap 100 80 60 80 80 80 40 100 60 80 60 80 40 100 80 100 100 60 60 80 60 15200 75 Ketuntasan Ya 19 Tidak

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21.

10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 210

10 8 6 8 8 8 4 10 6 8 6 8 4 10 8 10 10 6 6 8 6 152

2

76

Jumlah Skor Maksimum Presentase Skor Tercapai

42 76,2

42 47,6

42 71,4

42 81

42 100

210 100,0

210 72,4

2100 72,4

Catatan : Banyaknya Siswa yang Tuntas adalah 19 dari 21 Siswa Tuntas Klasikal adalah (19/21) x 100% = 90,48% Daya Serap Klasikal adalah (15200/2100) x 100% = 72,41%

(Lampiran 20) LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA Siklus/Pertemuan Hari/Tanggal Waktu Tempat Petunjuk : Amati kegiatan pembelajaran dan catatlah hasil pengamatan anda dengan memberi tanda pada kolom yang sesuai dengan aspek yang diamati. Bila ada catatan yang penting berkaitan dengan pengamatan anda yang tidak terdapat dalam aspek yang diamati, mohon dicatat pada tempat yang disediakan. No 1. 2. 3. 4. Aspek yang diamati 4 Memperhatikan materi yang disajikan Menanyakan hal-hal yang belum dipahami Siswa menjawab pertanyaan Siswa mengajukan pertanyaan berdasarkan permintaan guru Mendengarkan penjelasan guru tentang tugas yang akan 5. dikerjakan 6. Siswa membentuk kelompok kerja 7. Siswa melakukan Tanya jawab dengan guru 8. Siswa melakukan Tanya jawab sesama siswa 9. Siswa bertukar pendapat dalam menyelesaikan tugas 10. Setiap kelompok menyiapkan hasil kerjanya 11. Setiap kelompok menyerahkan hasil kerjanya 12. Setiap kelompok saling melakukan Tanya jawab Keterangan : (4) Selalu (3) Sering (2) Jarang (1) Tidak melakukan 77 Skor 3 2 1 : I/1 : : :

78

(lampiran 21) LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA Siklus/Pertemuan Hari/Tanggal Waktu Tempat Petunjuk : Amati kegiatan pembelajaran dan catatlah hasil pengamatan anda dengan memberi tanda pada kolom yang sesuai dengan aspek yang diamati. Bila ada catatan yang penting berkaitan dengan pengamatan anda yang tidak terdapat dalam aspek yang diamati, mohon dicatat pada tempat yang disediakan. No 1. 2. 3. 4. Aspek yang diamati 4 Memperhatikan materi yang disajikan Menanyakan hal-hal yang belum dipahami Siswa menjawab pertanyaan Siswa mengajukan pertanyaan berdasarkan permintaan guru Mendengarkan penjelasan guru tentang tugas yang akan 5. dikerjakan 6. Siswa membentuk kelompok kerja 7. Siswa melakukan diskusi 8. Siswa mengerjakan tugas 9. Siswa bertukar pendapat dalam menyelesaikan tugas 10. Setiap siswa menyiapkan hasil kerjanya 11. Setiap siswa menyerahkan hasil kerjanya 12. Setiap siswa menulis tugas Keterangan : (4) Selalu (3) Sering (2) Jarang (1) Tidak melakukan Skor 3 2 1 : I/2 : : :

(Lampiran 22) Analisis Hasil Observasi Aktivitas Siswa Tindakan Siklus II Tahap 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. Indikator Memperhatikan materi yang disajikan Menanyakan hal-hal yang belum dipahami Siswa menjawab pertanyaan Mendengarkan penjelasan guru tentang tugas yang akan dikerjakan Siswa mengerjakan tugas yang diberikan guru Siswa melakukan eksperimen dengan baik Siswa menggunakan media dengan baik Siswa bertukar pendapat dalam menyelesaikan tugas Setiap siswa menyiapkan hasil kerjanya Setiap siswa menyerahkan hasil kerjanya Setiap siswa menulis tugas Jumlah Skor Skor Maksimal Skor pada pertemuan 1 2 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 39 44 4 4 3 4 4 4 4 4 42

Presentase NR pada pertemuan 1 = ( 39 / 44 ) x 100 % = 88,64% Kriteria : Baik Presentase NR pada pertemuan 2 = ( 42 / 44 ) x 100 % = 95,45% Kriteria : Sangat Baik Presentase Nilai Rata-rata (NR) = (Jumlah skor / Skor maksimal) x 100 % Kriteria taraf keberhasilan tindakan : 90 % NR 100 % : Sangat baik 80 % NR < 90 % : Baik 70 % NR < 80 % : Cukup 60 % NR < 70 % : Kurang

79

80

(lampiran 23) LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU Siklus/Pertemuan Hari/Tanggal Waktu Tempat Petunjuk : Amati kegiatan pembelajaran dan catatlah hasil pengamatan anda dengan memberi tanda pada kolom yang sesuai dengan aspek yang diamati. Bila ada catatan yang penting berkaitan dengan pengamatan anda yang tidak terdapat dalam aspek yang diamati, mohon dicatat pada tempat yang disediakan. No 1. 2. 3. 4. 5. 6. Aspek yang diamati 4 Menyiapkan siswa untuk belajar Menjelaska tentang kegiatan yang dilakukan saat pembelajaran Pertanyaan prasyarat Memberikan motivasi Menyampaikan tujuan pembelajaran Keterampilan menjelaskan Ketrampilan mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan 7. balik dari siswa 8. Pengelolaan kelas Cara mengajukan masalah kepada siswa dalam bentuk pemberian 9. tugas kelompok 10 Cara pengorganisasian siswa 11. Cara mengarahkan siswa mengerjakan tugas kelompok 12. Memberikan kesimpulan 13. Memberikan evaluasi kepada siswa Keterangan : (4) Sangat Baik (3) Baik (2) Cukup (1) Kurang Skor 3 2 1 : I/1 : : :

(lampiran 24) LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU Siklus/Pertemuan Hari/Tanggal Waktu Tempat Petunjuk : Amati kegiatan pembelajaran dan catatlah hasil pengamatan anda dengan memberi tanda pada kolom yang sesuai dengan aspek yang diamati. Bila ada catatan yang penting berkaitan dengan pengamatan anda yang tidak terdapat dalam aspek yang diamati, mohon dicatat pada tempat yang disediakan. No 1. 2. 3. 4. 5. 6. Aspek yang diamati 4 Menyiapkan siswa untuk belajar Menjelaska tentang kegiatan yang dilakukan saat pembelajaran Pertanyaan prasyarat Memberikan motivasi Menyampaikan tujuan pembelajaran Keterampilan menjelaskan Ketrampilan mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan 7. balik dari siswa 8. Pengelolaan kelas Cara mengajukan masalah kepada siswa dalam bentuk pemberian 9. tugas kelompok 10 Cara pengorganisasian siswa 11. Cara mengarahkan siswa mengerjakan tugas kelompok 12. Memberikan kesimpulan 13. Memberikan evaluasi kepada siswa Keterangan : (4) Sangat Baik (3) Baik (2) Cukup (1) Kurang Skor 3 2 1 : I/2 : : :

81

82

(Lampiran 25) Analisis Hasil Observasi Aktivitas Guru Tindakan Siklus II Skor pada Pertemuan 1 2 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 46 52 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 49

Tahap 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.

Indikator Menyiapkan siswa untuk belajar Menjelaska tentang kegiatan yang dilakukan saat pembelajaran Pertanyaan prasyarat Memberikan motivasi Menyampaikan tujuan pembelajaran Keterampilan menjelaskan Ketrampilan mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan balik dari siswa Pengelolaan kelas Cara mengajukan masalah kepada sisw