makalah poskefhggfsdes
DESCRIPTION
ytytuytTRANSCRIPT
BAB V
PEMBINAAN DAN PENINGKATAN POS KESEHATAN DESA
A. PEMBINAAN
Pembinaan poskesdes di laksanakan secara terpadu dengan lintas sector,
pembinaan teknis medis dilakukan oleh puskesmas, sedangkan hal-hal non
teknis medis dilakukan oleh pemerinrahan desa dan lintas sector tingkat
kecamatan.
Pembinaan poskesdes meliputi peningkatan pengetahuan baik petugas
kesehatan, kader, maupun tenaga non kesehatan , pembinaan administrasi,
termasuk pengelolaan keuangan.
Pembinaan ini di tunjukkan untuk memelihara operasionalisasi dan
berfungsinya poskesdes. Pembinaan tersebut di tunjukkan pada pengelolaan
sumberdaya poskesdes, yang terdiri dari dana , sarana penunjang, dan
sumberdaya manusia .
Pembinaan di laksanakan secara berjenjang mulai dari desa sampai pusat oleh
berbagai pemangku kepentingan (stakeholder). Adapun peran Pembina
poskesdes tersebut antara lain:
1. Kepala desa
a. Memberikan produk hokum guna kelancaran operasional poskesdes
b. Menggalang kader dan tenaga pkk
c. Mengupayakan insfrastruktur poskesdes
d. Melakukan pendekatan dengan tokoh masyarakat dan swasta
e. Menggalang dana
f. Melaksanakan pembinaan administrasi
2. Lintas sector di desa
a. Mengkoordinasi program/sector dengan program /kegiatan poskesdes
b. Ikut menciptakan suasana kondusif bagi kelancaran pelaksanaan
poskesdes
3. Petugas puskesmas
a. Melaksanakan monitoring, pembinaan dan evaluasi berkaitan dengan
teknis medis ( pelatihan, supervise, dsb)
b. Melaksanakan advokasi kepada pejabat dan kelompok potensial
lainnya
c. Menggalang informasi kesehatan dari hasil dari pelaporan
d. Melakukan fasilitas pelayanan kesehatan apabila di perlukan
4. Camat
a. Mengkoordinasi seluruh potensi yang ada
b. Mengupayakan infrastrukutur poskesdes
c. Menggalang dana untuk operasional poskesdes
d. Menggalang kader pembinaan administrasi
5. Peran dinas kesehatan kabupaten/kota
a. Mengembangkan komitmen dan kerja sama tim di tingkat
kabupaten/kota dalam rangka pengembangan poskesdes.
b. Merevitalisasi puskesmas (dan jaringan) sehingga mampu
melaksanakan fungsi dan menyelenggarakan pelayanan kesehatan
secara optimal.
c. Merevitalisasi rumah sakit sehingga mampu melaksanakan pelayanan
rujukan dengan baik.
d. Menyelenggarakan pelatihan bagi petugas kesehatan dan kader.
e. Melakukan advokasi ke berbagai pihak (pemangku kepentingan)
tingkat kabupate/kota dalam rangka pengembangan poskesdes
f. Bersama puskesmas melakukan pemantauan, bimbingan dan evaluasi
teknis terhadap poskesdes
g. Menyediakan dukungan anggaran dan sumber daya bagi
kesinambungan dan kelestaarian.
6. Peran dinas kesehatan provinsi
a. Mengembangkan komitmen dan kerjasama tim di tingkat provinsi
dalam rangka pengembangan poskesdes
b. Membantu dinas kesehatan kabupaten/kota mengembangkan
kemampuan melalui pelatihan manajemen, pelatihan teknis dan cara
lain.
c. Membantu dinas kesehatan kabupaten/kota mengembangkan
kemampuan (merevitalisasi puskesmas dan jaringanya
d. Melakukan advokasi ke berbagai pihak ( pemangku kepentingan)
tingkat provinsi dalam rangka pengembangan poskesdes
e. Bersama dinas kesehatan kabupaten/kota melakukan pemantauan,
bimbingan dan evaluasi teknis terhadap poskesdes
f. Menyediakan dukungan anggarandan sumberdaya lain bagi
kesinambungan dan kelestarian poskesdes.
7. Peran departemen kesehatan
a. Menyusun konsep dan pedoman pengembangan poskesdes serta
melakukan sosialisasi advokasi
b. Memfasilitasi revitalisasi dinas kesehatan, puskesmas (dan jaringan) ,
rumah sakit, posyandu dan berbagai UKBM,
c. Memfasilitasi pembangunan poskesdes
d. Memfasilitasi pengembangan sistem surveilans, sistem
informasi/pelaporan, serta sistem kesiapsiagaan danPenanggulangan
kegawatdaruratan dan berencana berbasis masyarakat.
e. Memfasilitasi ketersedianya tenaga kesehatan untuk Poskesdes.
f. Menyelenggarakan pelatihan bagi pelatih (TOT).
g. Menyediakan dana dan dukungan sumberdaya lain.
h. Menyelenggarakan pemantauan dan evaluasi.
8. Peran Pelaku Kepentingan
a. Penjabatan Pemerintah Daerah
1) Memberikan dukungan kebijakan, sarana dan dana untuk penyelenggaraan
Ponkesdes.
2) Mengkoordinasi penggerakan masyarakat untuk memanfaatkan pelayanan
Ponkesdes.
3) Mengkoordinasikan pembinaan untuk terselenggaranya kegiatan Ponkesdes
secara berkesinambungan dan lestari.
b. Tim Penggerak PKK
1) Berperan aktif dalam pengembangan dan penyelenggaraan Poskesdes.
2) Menggerakan masyarakat untuk mengelola, menyelenggarakan dan
memanfaatkan Poskesdes.
3) Menyelenggarakan penyuluhan kesehatan dalam mendukung kegiatan
Poskesdes.
c. Tokoh Masyarakat
1) Menggali sumberdaya untuk kesinambungan dan kelangsungan
penyelenggaraan Poskesdes.
2) Menaungi dan membina Poskesdes.
3) Menggerakan masyarakat untuk berperan aktif dalam kegiatan Poskesdes.
d. Organisasi kemasyarakatan / LSM/Dunia Usaha/Swasta
1) Berperan aktif dalam penyelenggaraan Poskesdes.
2) Memberikan dukungan sarana dan dana untuk pengembanangan dan
penyelenggaraan Poskesdes.
B. PENINGKATAN
Dalam rangka peningkatan kualitas dan kuantitas pelayanan, maka perlu
adanya peningkatan sarana prasarana serta sumberdaya penunjang. Ada dua macam
peningkatan, yakni :
1. Peningkatan program pelayanan
Peningkatan program yang dimaksud adalah meningkatnya jenis kegiatan
pelayanan yang disediakan untuk masyarakat. Hal ini bisa dilakukan setelah
Pos Kesehatan Desa tersebut telah mampu dalam arti memiliki sarana,
prasarana dan sumberdaya yang memadai serta kegiatan utamanya telah dapat
diselenggarakan secara optimal.
Penambahan jenis kegiatan pelayanan ini ditetapkan melalui langkah-
langkah PKMD serta melibatkan masyarakat dan unit terkait, dengan fasilitas
Puskesmas.
Penambahan program atau kegiatan tetap memperhatikan fungsi dan
kewenangan Pos Kesehatan Desa.
2. Peningkatan Kualitas Pelayanan.
Pos Kesehatan Desa mempunyai tanggung jawab dan kewenangan untuk
memberikan pelayanan dan menyelenggarakan kegiatan tertentu.
Penyelenggarakan kegiatan serta pelayanan yang diberikan harus
memperhatikan dan menjamin mutu. Artinya pelayanan yang diberikan harus
sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Oleh karenanya peningkatan
mutu pelayanan harus selalu dilaksnakan .
BAB IV
INDIKATOR KEBERHASILAN POS KESEHATAN DESA
Guna mengukur keberhasilan pelaksanaan poskesdes,dapat dilihat dari komponen
system poskesdes, yaitu input danoutput menurut tujuan,sasaran,fungsi dan pelayanan
yang di berikan.indikator yang di tetapkan harus mempunyai daya ungkit terhadap
pembangunan kesehatan masyarakat di wilayahnya.Adapun indicator tersebut adalah:
1.Input
A.Jumlah kader aktif
b.Jumlah tenaga kesehatan yang tersedia
c.tersedianya sarana(alat dan obat)
d.tersedianya tempat pelayanan
e.Tersedianya dana operasional poskesdes
f.Tersedianya data/catatan (jumlah bayi di imunisasi jumlah kematian)
2.Output
a.cakupan ibu hamil yang dilayanni (K4)
b.cakupan persalinan yang dilayani(linakes)
c.cakupan kunjungan neonates (KN2)
d.Cakupan BBLR yang di rujuk
e.jumlah bayi dan anak balita BB tidak naik (T) di tangani
f.Jumlah Balita gakin umur 6-24 bulan yang mendapat mp-ASI
g.cakupan imunisasi
h.Cakupan pelayanan gawat darurat dan KLB dalam tempo 24 jam
i.cakupan keluarga yang punya jamban
j.Cakupan keluarga yang di bina sadar gizi
K.Cakupan keluarga menggunakan garam beryodium
l.tersedianya data kesehatan lingkungan (Jumlah jamban,air bersih dan SPAL)
m. jumlah kasus kesakitan dan kematian akibat penyakit menular tertentu yang
menjadi masalah setempat
n.peningkatan perkembangan UKBM
BAB VII
PENUTUP
Makalah ini diharapkan dapat memberikan gambaran umum guna
pelaksanaan dan pengembangan poskesdesdi lapangan.Dalam kenyataannya banyak
sekali variasi dalam melaksanakan dan mengembangkan poskesdes,sehingga perlu
improvisasi dan modifikasi yang dapat disesuaikan dengan kondisi dan permasalahan
setempat.
Makalah diakui masih banyak kekurangan,tidak mungkin dapat mencakup
segala permasalahan dan pemecahannya dilapangan.Oleh karena itu, akan dilakukan
penyempurnaan berdasarkan pengalama daerah dalam pembentukan dan
pengembangan poskesdes dan masukan pihak terkait.
Keberhasilan poskesdes sebagai wujud upaya kesehatan berbasis masyarakat
tentu akan bergantung pada penerapan langkah – langkah sehingga dapat
mengoptimalkan partisipasi masyarakat, dan hasil dari dukungan puskesmas serta
seluruh upaya berbagai pemangku kepentingan terkait.