makalah perkerasan jalan
DESCRIPTION
kerusakan jalan di pare - wates kediriTRANSCRIPT
MAKALAH TENTANG KERUSAKAN JALAN RAYA PARE-WATES KEDIRI
DIAJUKAN SEBAGAI TUGAS MATA KULIAH PERKERASAN JALAN
DISUSUN OLEH :
MUHAMAD RIZA MULYA
4212215115
TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS PANCASILA
2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Akhir-akhir ini kita sering melihat banyak kendaraan yang berlalu lalang di jalan raya. Banyaknya
kendaraan ini terkadang membuat jalan menjadi semakin padat dari hari kehari, bahkan tidak jarang
banyak pengemudi jalan yang ugal-ugalan saat berkendara. Kepadatan jalan raya yang tidak
diimbangi dengan pengetahuan berkendara dapat menimbulkan kecelakaan, kecelakaan di jalan
raya bukan hanya disebabkan oleh kurangnya pengetahuan pengendara dalam berkendara, tetapi
juga disebabkan karena kondisi jalan yang kurang baik. Kerusakan jalan ini seperti berupa retak-retak
(cracking), berupa gelombang (corrugation), juga kerusakan berupa alur/cekungan arah memanjang
jalan sekitar jejak roda kendaraan (rutting) ada juga berupa genangan aspal dipermukaan jalan
(bleeding), dan ada juga berupa lobang-lobang (pothole). Kerusakan tersebut bisa terjadi pada muka
jalan yang menggunakan beton aspal sebagai lapis permukaannya. Kerusakan jalan seperti ini
biasanya disebabkan oleh berbagai faktor misalnya, akibat beban roda kendaraan berat yang
lalulalang (berulang-ulang), kondisi muka air tanah yang tinggi, akibat dari salah pada waktu
pelaksanaan, dan juga bisa akibat kesalahan perencanaan (Bachnas, Pengamat Transportasi, Teknik
Sipil UII Yogyakarta,2009).
Kerusakan seperti ini biasanya kurang mendapat perhatian dari pemerintah, terbukti dengan
dibiarkannya kerusakaan ini selama berbulan-bulan lamanya. Kerusakan jalan yang terjadi
Ds.Pranggang Kec.Plosoklaten dan Ds.Gedang Sewu Kec.Pare, merupakan kerusakan yang parah di
daerah tersebut, karena hampir seluruh jalan yang kita lewati mengalami kerusakan. Jalur Pare-
Wates ini notabennya bisa dibilang jalur utama yang menghubungkan antara daerah Pare-Wates,
tapi dari bulan-bulan kemarin tidak ada batang hidung pemerintah untuk memperbaiki kerusakaan
ini. kerusakan jalan di daerah ini seperti kerusakan jalan pada umumnya, banyak jalan yang
berlubang, retak buaya, bahkan kerusakan jalan ini jika hujan turun air bisa menggenangi jalan
tersebut dan tak jarang kerusakan ini nampak seperti kolam ikan. Kerusakan jalan di daerah ini juga
sering merengut nyawa seseorang, karena pada dasarnya jika hujan tiba maka airpun akan
menggenang dan lubang di jalan tidak terlihat akhirnya pengendara motor banyak yang mengalami
kecelakaan di daerah ini. Selain itu kerusakan jalan ini bisa mengakibatkan kemacetan. Meski jalan
ini tidak segera diperbaiki oleh pemerintah, masyarakat juga tidak bisa menyalahkan pemerintah
sepenuhnya, seperti yang telah tertulis diatas bahwa kerusakaan jalan raya ini dipengaruhi oleh
berbagai faktor, kerusakan jalan yang dikarenakan beban kendaraan yang berlebih misalnya dari sini
bisa terlihat bahwa kerusakan jalan itu juga disebabkan oleh penggendara sendiri. Untuk itu sebagai
warga negara yang baik masyarakat harus bisa menunjukkan perannya untuk membantu pemerintah
dalam mengatasi masalah ini. Karena pada dasarnya masyarakat sebagai warga negara yang
memiliki peran untuk mengontrol pemerintahan agar tidak berbuat sewenang-wenang. Serta
masyarakat juga membutuhkan bantuan dari pihak swasta untuk mengatasi masalah ini. Karena
jalan raya ini milik umum yang perlu dijaga dan dirawat. Pengguna jalan dan pemerintah harus bisa
sama-sama melindungi apa yang telah ada. Jika kerusakan ini dibiarkan berlarut-larut di takutkan
akan menyebabkan kecelakaan, serta bisa memutus jalur hubungan antara daerah satu dengan
daerah yang lain. Pikirkan apa yang mampu masyarakat berikan untuk pemerintah, jangan pikirkan
apa yang masyarakat dapat dari pemerintah. Berdasarkan pemaparan tersebut maka penulis
mengangkat judul “Peran-peran Stakeholder dalam Perbaikan Kerusakan yang Menghubungkan Kec.
Pare-Kec.Wates”
1.2. Rumusan Masalah
Berpijak dari latar belakang yang telah dipaparkan, maka rumusan masalah dari penulisan ini adalah:
1.2.1. Bagaimana gambaran umum tentang jalan raya di Pare-Wates?
1.2.2. Bagaimana Solusi dari masalah kerusakan jalan di Pare-Wates?
1.3. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penulisan ini adalah :
1.3.1. Menjelaskan bagaimana gambaran umum tentang kerusakan jalan di Pare-Wates
1.3.2. Memaparkan bagaimana solusi yang ditawarkan untuk memperbaiki kerusakan jalan
tersebut.
1.4. Manfaat Penulisan
1.4.1. Menambah pengetahuan kita tentang penyebab dari kerusakan jalan
1.4.2. Menambah pengetahuan kita tentang dampak-dampak dari kerusakan jalan
1.4.3. Mengetahui apa yang seharusnya dilakukan oleh stakeholder dalam perbaikan jalan
1.4.4. Mampu membuat kebijakan yang dapat menyelesaikan masalah tanpa menimbulkan
masalah.
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2006 Pasal 1 tentang jalan,
Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan
pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada pada permukaan
tanah, di atas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah dan/atau air, serta di atas permukaan
air, kecuali jalan kereta api, jalan lori, dan jalan kabel. Jalan umum adalah jalan yang diperuntukkan
bagi lalu lintas umum. Pada dasarnya Penyelenggara jalan umum wajib mengusahakan agar jalan
dapat digunakan sebesar-besar kemakmuran rakyat,terutama untuk meningkatkan pertumbuhan
ekonomi nasional, dengan mengusahakan agar biaya umum perjalanan menjadi serendah-
rendahnya.(PPRI 34/2006, pasal 4) Sesuai dengan pasal 4 tersebut terlihat bahwa penyelenggara
jalan ini bertujuan untuk meningkatkan kemakmuran rakyat dan meningkatkan pertumbuhan
ekonomi nasional, tapi saat ini peningkatan kemakmuran rakyat dan pertumbuhan ekonomi nasional
dirasa akan terhambat karena saat ini banyak terjadi kerusakan di jalan raya dan jika ini dibiarkan
berlarut-larut tidak dapat dipungkiri lagi bahwa kerusakan ini akan menghambat peningkatan-
penigkatan tersebut.
Dalam masalah ini penyebab kerusakan jalan disebabkan oleh beban roda kendaraan berat yang
lalulalang (berulang-ulang), kondisi muka air tanah yang tinggi, akibat dari salah pada waktu
pelaksanaan, dan juga bisa akibat kesalahan perencanaan. Dengan berbagai penyebab kerusakan ini
tentu masyarakat akan semakin tahu bahwa kerusakan ini disebabkan oleh beban roda kendaraan
yang berat yang sering berlalulalang, pada umumnya perkerasan dapat digunakan untuk memikul
beban lalu lintas, tapi jika beban ini berlebih (over loading), maka yang terjadi adalah perkerasan
jalan raya akan rusak sebelum waktunya. Dan kerusakan ini akan menimbulkan kerugian besar untuk
memperbaikinya.
Kasus kerusakan jalan yang menghubungkan antara daerah Pare-Wates ini terjadi karena beban roda
kendaraan yang berlalulalang berlebihan dan air hujan yang akhir-akhir ini turun dan membuat
perkerasan jalan semakin lemah dan akhirnya jalanpun ambles dan berlubang. Dalam menangani
kerusakan semacam ini, misalkan jalan raya yang berlubang sering terlihat bahwa pemerintah hanya
menambalnya padahal penambalan ini tidak baik jika dipergunakan untuk kerusakan yang dianggap
parah. Jika pada musim penghujan datang kita sering melihat bahwa jalan raya akan mengalami
kerusakan yang lebih parah mulai dari sekedar retak buaya, atau bahkan sampai genangan kerbau.
Hal ini disebabkan karena daya dukung tanah pada badan jalan sangat dipengaruhi oleh kandungan
air yang ada dalam tanah tersebut. Jika kandungan air optimum sudah terlewati maka daya dukung
tanah akan menurun, apalagi jika sampai muka jalan tergenang maka kondisi saturated akan terjadi.
Daya lekat antar butiran tanah menjadi sangat kecil bahkan bisa tidak ada sama sekali, gesekan antar
partikal sangat menurun dan saling mengunci antar butiran sudah tidak bekerja. Pada kondisi ini
kemampuan tanah mendukung beban boleh dikatakan sangat-sangat kecil. Sedangkan kendaraan
tetap akan lewat, akibat beban kendaraan yang menekan muka jalan maka terjadilah pelepasan
ikatan antar butiran pada tanah, dan akan mengakibatkan permukaan jalan menjadi pecah dan
amblas.
Dari kerusakan jalan yang menghubungkan daerah Pare-Wates ini menimbulkan dampak bagi
kalangan umum pengguna jalan. Kerusakan jalan raya ini mengganggu kenyamanan pengguna jalan
raya, kenapa menganggu kenyamanan karena pada dasarnya karena kerusakan ini akan
mengakibatkan kemacetan, dan apalagi saat hujan deras mengguyur kawasan rusak ini, air akan
menggenang dan menutupi jalan rusak(berlubang) akhirnya masyarakat menjadi cemas dan was-
was. Kecemasan dan kemacetan inilah yang dimaksud menganggu kenyamanan pengguna jalan.
Selain itu Kerusakan jalan ini bisa mengakibatkan kecelakaan bagi pengguna jalan. Semakin padatnya
lalu lintas di jalan raya tidak bisa dipungkiri bahwa kepadatan ini mengakibatkan kecelakaan, apalagi
jika jalan rusak dan didukung dengan ketidak hati-hatian pengguna jalan, bisa dipastikan akan
menambah nilai kecelakaan di daerah Pare-Wates. Kecelakaan ini terbukti terjadi dikawasan rusak di
Ds.Pranggang, Kec.Plosoklaten. Pada Kamis malam 24 Maret 2011 pukul 19.30 tepatnya di desa
pranggang kec.plosoklaten (pare-wates) terjadi kecelakaan yang menewaskan seseorang yang
bernama Suprapto warga Desa Kaseman, Kec.Kandangan. Kecelakaan ini terjadi lantaran korban
yang ingin menghindari jalan yang berlubang tapi naas disaat yang bersamaan muncul mobil box dari
arah yang berlawanan dan akhirnya menabrak korban. Yang sangat disesalkan juga si pengemudi
mobil box kabur, dan meninggalkan korban terbaring dan meninggal.(Radar Kediri, Minggu 27 Maret
2011) Kerusakan jalan ini tidak hanya bisa menyebabkan kecelakaan di daerah Pare-Wates,
kerusakan ini bisa memutuskan koneksi dari daerah satu dan daerah lain, yang menghubungkan jalur
perdagangan atau transportasi di Pare-Wates. Jika koneksi daerah terputus maka dapat mengganggu
perekonomian didaerah tersebut. misalnya, jika angkutan jalur pare-wates yang biasanya bisa
sampai ke pare, tapi karena terputusnya jalan maka tidak samapai ke pare. Jalur pare-wates ini juga
dilalui oleh bus patas Blitar-Surabaya, jika jalur ini nantinya benar-benar terputus dan tidak segera
ditangani maka hal ini benar-benar akan mengurangi perekonomian. Bahkan jika ini dibiarkan bisa
dipastikan kerusakan ini bisa menimbulkan dampak bertambahnya pengagguran. Kenapa? Bisa
dibilang bahwa pundi-pundi pendapatan bagi abang-abang yang tadinya ngangkot kini menghilang,
dan akhirnya tidak mempunyai pekerjaan dan menganggur. Dari pengangguran ini bisa juga
menimbulkan dampak psikologi bagi orang-orang yang menganggur dan sekitarnya. Bahkan juga
terhambatnya pendidikan. Pendidikan bisa terhambat karena jika bang angkot ini mempunyai anak
yang masih bersekolah, tapi bang angkot tidak mempunyai pendapatan yang tetap maka bisa
dipastikan juga bahwa pendidikan sang anak bisa terhambat. Dan pasti masih banyak lagi dampak
yang akan ditimbulakan dari kerusakan ini.
Dalam menyelesaikan permasalahan ini kita tidak hanya bisa bergantung pada pemerintah, dan
hanya menyalahkan pemerintah saja. Dalam kesuksesan suatu negara menurut teori governance
terdapat 3 aktor yang berperan. Yaitu pemerintah, privat(swasta), serta masyarakat. Menurut
Salomo (2002), birokrasi dituntut agar mempunyai karakter bersih, terbuka, akuntabel responsif,
berorientasi pada kepentingan msyarakat dan mendorong partisipasi masyarakat dalam bagi
keterlibatan dalam proses pembuatan, pelaksanaan dan kontrol kebijakan. Dunia usaha dituntut
adanya keterbukaan, akuntabilitas, moralitas tinggi, sosial responsibility, dan patuh terhadap
undang-undang yang berlaku. Masyarakat yang dituntut kuat, berani menyatakan pendapatnya,
berkualitas tinggi, serta partisipatif terhadap berbagai proses yang dilakukan baik oleh birokrasi
maupun dunia usaha. Dengan adanya peran-peran ketiga aktor ini diharapkan bisa menyelesaikan
masalah yang ada, dalam hal ini kerusakan jalan raya bisa teratasi. Dalam menyelesaikan masalah ini
masyarakat bisa memberi usul yang positif untuk memperbaiki jalan tersebut agar bisa mengurangi
kemacetan dan angka kecelakaan di jalan raya. Masyarakat bisa bersama-sama untuk memperbaiki
kerusakan ini dengan cara iuran dari setiap desa dan pengguna jalan. Dan membentuk sebuah
program kerja bagi masyarakat yaitu “ Rp 1000,- menuju Sejahtera”, kenapa di katakan seribu
menuju sejahtera? Karena hanya dengan uang seribu yang diberikan oleh masyarakat ini mampu
memberikan kesejahteraan bagi masyarakat. Dengan uang seribu yang dikumpulkan masyarakat,
dan gotong royong untuk memperbaiki kerusakan ini maka kerusakan jalan ini akan terselesaikan.
Dengan partisipasi masyarakat dan kebersamaan ini masyarakat nantinya dalam menyelesaikan
masalah yang ada tidak hanya bisa mengeluh dan mengandalkan pemerintah saja, karena sekarang
masyarakat mampu hidup mandiri. Dengan awal seperti ini masyarakat nantinya bisa membentuk
sebuah perkumpulan atau organisasi bagi masyarakat, dan organisasi ini dikelola dan diciptakan
sebagai sarana bagi masyarakat sendiri agar tidak apatis dengan permasalahan yang ada di
pemerintahan. Saat ini sering terlihat bahwa masyarakat kurang peduli pada masalah yang ada di
Indonesia, dan masyarakat hanya bisa mengikuti dan menjalani kebijakan yang dibuat pemerintah,
dan jika kebijakan itu mengalami permasalahan masyarakat enggan bicara, dan malah
membiarkannya. Jika masyarakatnya saja apatis dalam berbagai masalah yang dialami dinegeri ini
bagaimana bisa kita menjadi negara yang kaya yang bebas dari masalah. Semua masalah yang ada di
negeri ini bisa terselesaikan jika masyarakatnya aktif dan turut berpartisipasi dalam pemerintahan,
karena pada dasarnya kita berhak memberikan saran, pendapat, serta aspirasi kita pada
pemerintahan Indonesia. Semua yang ada di Indonesia adalah milik kita bersama bukan hanya milik
seseorang yang mampu berkuasa. Di Indonesia menganut hukum demokratis yang dari rakyat untuk
rakyat kepada rakyat. Semua untuk kita rakyat Indonesia, bukan untuk seseorang yang berkuasa.
Negara kita tidak menganut hukum rimba dimana yang kuat dialah yang menang. Kita semua berhak
mendapatkan apa yang kita inginkan. Seperti keamanan, kelancaran dalam bertransportasi. Dalam
menyelesaikan kerusakan jalan yang terjadi di Pare-Wates pemerintah berperan sebagai pembuatan
kebijakan yang pada dasarnya adalah melindungi masyarakat sebagai warga negara. Pemerintah
harusnya mampu menangani kerusakan jalan ini dengan segera jangan biarkan masyarakat sekitar
menjadi benci dan tidak percaya pada pemerintah, karena pada dasarnya masyarakat hanya
beranggapan bahwa pemerintah saat ini hanyalah pembohong dan hanya menyiksa rakyat saja.
Seharusnya dalam membuat suatu anggaran perencanaan atau memutuskan sebuah kebijakan
pemerintah mengajak masyarakat untuk bergabung dalam memutuskan suatu kebijakan. Dalam
membuat sebuah anggaran pemerintah harus lebih terbuka dan menunjukkan kepada masyarakat
tentang dana-dana yang dikeluarkan dan bahan-bahan apa yang digunakan agar rakyat kembali
percaya pada pemerintah. Kenapa rakyat indonesia terkesan apatis terhadap permasalahan yang
terjadi di Indonesia ini? itu semua disebabkan karena rakyat merasa dibohongi dan dipermainkan
pemerintah, kepercayaan masyarakat hilang pada pemerintah. Masyarakat tidak dapat disalahkan
dalam keapatisan ini, terbukti dengan banyaknya pejabat yang hanya menyenangkan,
mengumpulkan pundi-pundi materinya dari uang rakyat tanpa pernah peduli pada rakyatnya. Inikah
yang dibilang perwakilan rakyat? Inikah yang dibilang untuk rakyat? Kalau ditanya apa salah
masyarakat apatis? Jika memang disalahkan maka perbaiki moral-moral pemerintah yang hanya
menjadi penyakit bagi negara, yang hanya menambah masalah dalam negara. Jika pemerintah bisa
mengembalikan kepercayaan masyarakat pada pemerintah, maka dalam membangun negara ini kita
bisa bersatu. Tidak hanya pemerintah dan masyarakat yang berperan, pihak swastapun ikut
berperan dalam menyelesaikan masalah. Kerusakan jalan raya diperbaiki oleh pegawai yang
notabennya bisa dikatakan sebagai pihak swasta, jika pihak swasta ini bisa menjalankan tugasnya
dengan baik, dan menggunakan bahan-bahan yang bagus untuk memperbaiki jalan raya ini maka
dengan berfungsinya ketiga peran ini maka akan tercipta keselarasan yang baik dalam menjalankan
sebuah kebijakan.
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Kerusakan jalan yang menghubungkan antara Kec.Pare dan Kec.Wates ini disebabkan oleh berbagai
faktor yaitu beban roda kendaraan berat yang lalulalang (berulang-ulang), dan beban yang
berlebih(overloading) serta air hujan yang turun dan mengurangi daya perkerasan dan akhirnya jalan
jadi ambles. Adanya kerusakan jalan ini jika tidak ada tindakan yang lebih lanjut dalam mengatasi
masalah ini maka kerusakan ini akan tetap di lewati oleh beban-beban yang berat dan tambah
merusak jalan. Ibarat manusia jalan yang rusak ini adalah manusia yang terkena penyakit yang parah
jika tidak diobati dan tidak menjaga kesehatan maka akan matilah manusia tersebut. begitu juga
jalan raya yang sudah rusak tapi tidak diperbaiki, tidak dirawat. Apa boleh buat nantinya akan
hancurlah jalan ini dan memutuskan koneksi antara daerah satu dan daerah lain.
Kerusakan jalan di Pare-Wates ini memberikan dampak negatif bagi pengguna jalan, seperti
kemacetan, kecelakaan, terhambatnya perekonomian, bertambahnya pengangguran, dan
terhambatnya pendidikan. Dengan banyaknya akibat yang ditimbulkan oleh kerusakan jalan ini maka
berbagai aktor yang terlibat dalam penyelenggara jalan ini harus turun tangan dan ikut aktif serta
mewujudkan idenya dalam sebuah tindakan untuk mengatasi masalah ini. aktor-aktor yang terlibat
seperti pemerintah, pihak swasta, dan masyarakat. Jika aktor ini bisa berfungsi sesuai dengan
tugasnya maka permasalan ini akan terselesaikan dengan mudah. Tidak hanya masalah kerusakan
saja yang terselesaikan, tapi juga permasalahan yang ada di negara kita akan terselesaikan.
3.2. REKOMENDASI/SARAN
Permukaan perkerasan jalan raya harus selalu dijaga dan dirawat agar tetap aman untuk dilalui bagi
pengguna jalan. Perencanaan dan konstruksi yang cukup kuat dan ekonomis disesuaikan dengan
kebutuhan selama umur rencana yang telah ditetapkan. Dan memberikan batasan-batasan terhadap
kendaraan yang berlalu-lalang dalam membawa beban yang melebihi muatan yang telah ditetapkan.
Adanya pengawasan dari pihak yang berwajib jika ada kendaraan yang melanggar peraturan, dan
tetap membawa beban yang berlebih, padahal peraturan maksimal beban yang harus dibawa telah
ditetapkan. Karena beban yang berlebihan ini akan mempercepat kerusakan pada jalan sebelum
waktu/umur yang ditetapkan. Untuk mengatasi kerusakan berupa retak buaya yang terjadi pada
lapis permukaan jalan yang kondisinya belum terjadi alur/amblesan dengan perbaikan secara non-
struktural, berupa :HRS (Hot Rolled Sheets). Untuk memperbaiki kerusakan pada lokasi pengkerasan
yang telah mengalami kerusakan retak dan terjadi alur/ambles. Perbaikan tersebut dapat berupa
patching dengan perbaikan tanah dasar atau melakukan pelapisan (overlay) disertai pekerjaan
lavelling. Serta membuat saluran drainase yang memiliki fungsi untuk menangkap air dan
mengalirkan air agar tidak terjadi banjir di jalan raya saat musim penghujan datang. Setelah
perbaikan ini dilakukan kita harus bisa memberikan perawatan berkala agar kerusakan ini tidak
terjadi terus-menerus dan hanya menghabiskan dana semata. Untuk pihak pasar dalam membuat
suatu jalan raya harus memberikan bahan-bahan yang dibutuhkan dalam penyelenggaraan jalan
umum atas dasar harga kontruksi yang ekonomis dan tanpa mengesampingkan mutu dan
kekuatannya.
Dalam menangani kerusakan ini semua aktor harus bisa berperan sesuai dengan fungsinya.
Masyarakat yang diharapkan selalu aktif dan berpartisipasi dalam mengatasi kerusakan jalan ini. Dari
masyarakat sendiri bisa mengusulkan ide untuk mengatasi masalah, tidak hanya menunggu bantuan
dari pemerintah. Kita bisa bergotong royong dari berbagai warga desa dan pengguna jalan untuk
memperbaiki jalan ini. dengan menggalang dana dengan cara iuran seikhlasnya dari para warga
setempat dan pengguna jalan, setelah itu dirembukkan dengan pihak pemerintahan bisa saja kepala
desa, camat, atau bupati. Atau kita bisa memperbaiki sendiri tanpa bantuan dari pemerintah, ini
akan lebih bagus karena kita bisa membuktikan bahwa kita masyarakat yang pintar dan kita bisa
memberikan yang terbaik untuk negara ini. Masyarakat membuat program kerja yaitu “Rp 1000,-
menuju sejahtera” dan membentuk suatu organisasi kemasyarakatan yang terbuka bagi masyarakat
dan organisasi kemasyarakatan yang diharapkan dapat memberikan semangat kepada seluruh
masyarakat luas agar peduli terhadap masalah negara. Diharapkan dengan keaktifan kita ini dan
dengan kekritisan dari masyarakat pemrintah akan takut jika akan berbuat seenaknya atau
sewenang-wenang pada masyarakat. Masyarakat dalam suatu negara berfungsi untuk mengontrol
pemerintah, jika kita tidak bisa mengontrol mereka bisa dibayangkan pemerintah bisa seenaknya
membodohi kita, dan hanya menguntungkan dirinya sendiri. Pihak swastapun juga begitu jangan
hanya mencari keuntungan semata dan memikirkan dirinya sendiri, pihak swasta seharusnya bisa
lebih care juga terhadap kemakmuran masyarakat. Jika jalan rusak maka yang dirugikan juga pihak
swasta sendiri, karena kerusakan jalan maka pendistribusian barang akan terhambat. Oleh karena itu
semua aktor yang berperan harus bisa memerankan fungsinya atau tugasnya masing-masing. Dan
saling bekerjasama untuk memecahkan masalah-masalah yang ada di Indonesia. Salah satu
permasalahannya adalah kerusakan jalan.
DAFTAR PUSTAKA
· Saragi Napitu, Waldenhoff.2006.KERUSAKAN YANG TIMBUL PADA JALAN RAYA AKIBAT BEBAN
ANGKUTAN YANG MELEBIHI DARI YANG DITETAPKAN.Sumatera Utara.