makalah perio.doc
TRANSCRIPT
-
7/18/2019 Makalah perio.doc
1/56
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangJaringan periodontal disebut juga jaringan pendukung gigi. Periodonsium
mempunyai empat komponen yaitu gingiva, tulang alveolar, ligamen periodontal
dan sementum (Manson, 1993).
Ligamen adala suatu ikatan, biasanya mengubungkan dua bua tulang. !kar
gigi berubungan dengan soketnya pada tulang alveolar melalui struktur jaringan
ikat yang dianggap sebagai ligamen. Ligamen periodontal tidak anya
mengubungkan gigi ke tulang raang tetapi juga menopang gigi pada soketnya
dan menyera p beban yang mengenai gigi. "eban selama mastikasi, menelan dan
berbi#ara sangat besar variasinya, juga $rekuensi, durasi dan aranya. %truktur
ligamen biasanya menyerap beban tersebut se#ara e$ekti$ dan meneruskannya ke
tulang pendukung (Manson, 1993).Prosesus alveolaris adala bagian dari tulang raang yang menopang gigi&
geligi. Prosesus alveolaris tidak terliat pada keadaan anodonsia. 'ulang dari
prosesus alveolaris tidak berbeda dengan tulang pada bagian tubu lainnya
(Manson, 1993).
ingiva adala bagian mukosa mulut yang tersusun dari jaringan ikat $ibrosa,
yang ditutupi epitel dan menutupi pro#essus alveolar raang dan mengelilingi
leer gigi. ingiva adala baasa yang digunakan se#ara umum dalam bidang
kedokteran gigi. %edangkan gusi adala baasa yang digunakan masyarakat
se#ara luas (e*man, dkk, ++).
%ementum merupakan struktur terkalsi$ikasi (avaskuler mesenchymal) yang
menutupi permukaan luar anatomis akar, yang terdiri atas matriks terkalsi$ikasi
yang mengandung serabut kolagen. %ementum menutupi dentin akar gigi mulai
dari bagian korona akar sampai ujung ba*anya. -omposisi sementum terdiri
atas komponen organik /&// 0, komponen anorganik /&/ 0, dan air 1
0.Ligamen periodontal melekat pada sementum, dan perlekatan pada tulang
adala pada lamina dura, yang merupakan lapisan tulang yang padat. Perlekatan
pada sementum terletak lebi ke apikal daripada perlekatan ligamen pada tulang
1
-
7/18/2019 Makalah perio.doc
2/56
+
alveolar. 2engan demikian , serabut ligamen periodontal tersusun miring,
seingga ligamen periodontal dapat menaan pergerakan gigi pada $ungsi normal
(Mulyani 199).
1.2 Rumusan Masalah
1. !pa yang dimaksud dengan jaringan periodontal, bagaimana anatominya dan
keadaan normalnya4
+. !pa saja jenis penyakit peridontal dan $aktor penyebab serta predisposisinya4
3. "agaimana #ara pen#egaan penyakit periodontal 4
1.3 Tujuan Penulsan
1. Mengetaui jaringan periodontal, bagaimana anatominya dan keadaan
normalnya.
+. Mengetaui jenis penyakit peridontal dan $aktor penyebab sertapredisposisinya.
3. Mengetaui #ara pen#egaan penyakit periodontal.
-
7/18/2019 Makalah perio.doc
3/56
3
BAB II
!"ENARI#
-
7/18/2019 Makalah perio.doc
4/56
BAB III
TIN$AUAN PU!TA"A
3.1 $arngan Per%&%ntal
Jaringan periodontal disebut juga jaringan pendukung gigi. Periodonsium
mempunyai empat komponen yaitugingiva, tulang alveolar, ligamen periodontal dan
sementum (Manson, 1993).
3.1.1 De'ns (ng)a
Gingivaadala bagian mukosa mulut yang tersusun dari jaringan ikat $ibrosa,
yang ditutupi epitel dan menutupi pro#essus alveolar raang dan mengelilingi leergigi. Gingivaadala baasa yang digunakan se#ara umum dalam bidang kedokteran
gigi. %edangkan gusi adala baasa yang digunakan masyarakat se#ara luas
(e*man, +1+).
Mukosa mulut terdiri atas 3 bagian yaitu
1. Mukosa mastikator atau pengunyaan yang meliputi gingivadan mukosa yang
meliputi palatum.
+. Mukosaspecializedyang meliputi dorsum dari lida.
3. Mukosa oral meliputi daera rongga mulut lainnya (5tjingningsi,1991).
3.1.1.1 (ng)a !e*ara Anat%ms
Menurut e*man,dkk pada taun ++,gingival se#ara anatomis dibagi atas
1. Free gingiva
6aitu tepi atau pinggir gingivayang mengelilingi gigi. "agian ini berbatasan
dengan atta#edgingivaatau suatu lekukan dangkal yang disebut $ree gingival
groove. Lebar gingival kurang lebi 1 mm, dapat dilakukan dengan alat
periodontal probe dan permukaan gigi. "agian ini juga merupakan sala satu
dinding jaringan lunak darisulcusgingiva.
+. Attached gingiva
-
7/18/2019 Makalah perio.doc
5/56
/
Attached gingiva tidak terpisa dengan marginal gingiva. Padat, lenting,
(resilient), melekat erat keperiosteal tulang alveolar. %ampai meluas ke mukosa
alveolar yang longgar dengan muda bergerak dibatasi ole muko gingival
jun#tion.Attached gingivamelekat erat ke periosteum tulang alveolar. Lebarnya
kurang lebi 1&9 mm. Pada bagian palatal maksila gingivaini berlanjut terus
dengan mukosa palatum sedangkan pada bagian lingual mandibula berakir di
perbatasannya dengan mukosa oral sampai membran mukosa dasar mulut.
3. Interdental gingiva
Mengisi embrasusgingival, yaitu ruang pro7imal, di ba*a daera kontak gigi.
5nterdental gingivapada gigi bagian anterior berbentuk piramida, dan bagian
posterior berbentuk seperti lemba.
Gambar 2.1.Gingiva secara anatomis
3.1.1.2 (am+aran Mkr%sk%,k (ng)a
Gingivaterdiri atas lapisan epitel berupa epitel skuama berlapis dan jaringan ikat
yang disebut lamina propria.
1. 8pitelgingiva
ungsi epitel gingiva untuk melindungi struktur yang berada diba*anya,
serta memungkinkan terjadinya perubaan selekti$ dengan lingkungan oral.
Perubaan tersebut dimungkinkan ole adanya proses proli$erasi dan
-
7/18/2019 Makalah perio.doc
6/56
:
di$erensiasi. 8pitel gingiva disatukan ke jaringan ikat ole lamina basal.
Lamina basal terdiri atas lamina lusida dan lamina densa. ;emidesmosom dari
sel&sel epitel basal mengikat lamina lusida. -omposisi utama dari lamina
lusida adala laminin glikoprotein, sedangkan lamina densa adala berupa
kolagen tipe 5
-
7/18/2019 Makalah perio.doc
7/56
ke permukaan gigi diperkuat pula ole serat&serat gingiva yang
mendukung gingiva diperkuat pula ole serat&serat gingiva yang
mendukung gingiva bebas ke permukaan gigi, ole sebab itu, epitel
penyatu dan serat&serat gingiva dianggap sebagai suatu unit $ungsional
yang dinamakan unit dento&gingival.
2. Jaringan ikatgingiva'erdiri atas dua lapisan
a. Lapisan papilari (papillary layer) yang berada langsung diba*a
epitel, yang terdiri atas proyeksi papilari (papillary proje#tion)
diselang&selingi ole rete peg epitel
b. Lapisan retikular (reti#ular layer) yang ber&lanjut ke periosteum tulang
alveolar. %ubstansi dasar jaringan ikat gingivamengisi ruang antara
serat&serat dan sel&sel, amor$, dan mengandung banyak air
Jringanj ikat igngiva juga tersusun atas bgaian seliler dan interseluler.
"agian interseluler
%ubstansi dasar
-omposisinya terdiri atas& proteoglikans (proteoglycans), terutama asam
ialuronat(hyaluronic acid)
& glikoprotein (gly#oproteins), berupa $ibronektin dan
laminin
ibronektin ber$ungsi mengikat $ibroblas ke serat+ dankomponen matriks interseluler lainnya dan membantu adesi
dan migrasi sel Laminin ber$ungsi mengikatkan substansi dasar
ke sel&sel epitel %erat ? seratgingiva
%erat&serat jaringan ikat terdiri atas tiga tipe yaitu serat
kolagen, serat retikular dan serat elastikungsinya
1. Mendukung gingiva bebas seingga rapat bersandar ke
permukaan gigi.+. Menimbulkan kekakuan padagingivabebas seingga tidak
terkuak menjaui gigi bila terkena tekanan pengunyaan.3. Menyatukangingivabebas dengan sementum akar gigi dan
gingiva#ekat.
%eratgingivatersusun dalam beberapa kelompok
-
7/18/2019 Makalah perio.doc
8/56
@
1) -elompok utama, terdiri atas serat dentogingival,
alveologingival, dento&periosteal, sirkular, dan
transeptal.
+) -elompok sekunder yang terdiri atas seratperiostogingival, interpapilari, transgingival,
intersirkular, intergingival, dan semisirkular.
Gambar 2.2pitel ! lamina propria
3.1.1.3 !ul*us (ng)a
%ulkus gingiva merupakan suatu #ela dangkal disekeliling gigi dengan
dinding sebela dalam adala permukaan gigi dan dinding sebela luar adala epitel
sebela dalam darigingivabebas. 8pitel perlekatan yang terletak padasulcus gingiva
berguna untuk memaami ubungan biologik antara komponen vaskular dan struktur
periodontal. 8pitel ini membentuk perlekatan organik pada gigi dan berdampingan
dengan epitelsulcusyang berlanjut ke tepigingiva. "erbeda dengan epitel lainnya,
epitel ini mempunyai + lamina dasar, satu melekat pada jaringan ikat dan lainnya
pada gigi. -omponen seluler dan umoral dari dara dapat mele*ati epitel ini dalam
bentuk #airansulcus gingiva(e*man dan Mi#ael, +1+).
%ulkus ini membetuk seperti uru$
-
7/18/2019 Makalah perio.doc
9/56
9
dalamannya adala 1,/ & 1,@ mm. -e dalaman klinis diukur dengan alat prob
(dinamakan ke dalaman probing) adala +,&3, mm (e*man dan Mi#ael, +1+).
2..1.1.- aran sul*us gng)a
Aairan sulcus gingiva(A%) berasal dari serum dara yang terdapat dalam
sulkusgingiva, baikgingivadalam keadaan seat mapun meradang. Pada A% dari
gingiva yang meradang jumla polimor$onuklear leukosit, makro$ag, lim$osit,
monosit, ion elektrolit, protein plasma dan endotoksin bakteri bertamba banyak,
sedagkan jumla urea menurun (e*man dan Mi#ael,+1+)
Menurut Aarran=a Jr, #airan sulkusgingiva(A%) adala suatu produk $iltrasi
$isiologis dari pembulu dara yang termodi$ikasi. Menurut olberg dan AisamoniA% adala eksudat peradangan dan !l$ano menyatakan ba*a kedua teori tersebut
benar. ;ipotesa !l$ano membuktikan ba*a A% dapat berasal dari jaringan gingiva
yang seat, melalui mekanisme perubaan tekanan osmosis sebab adanya daya
makromolekul.
rant berpendapat bila bakteri atau benda asing tertentu masuk ke sulkus
gingiva, bakteri atau benda asing tersebut akan lenyap dari sulkeus gingiva, bakteri
atau benda asing tersebut akan lenyap dari sulkus sebab disemburkan keluar ole
aliran #iran sulkus gingiva. Aairan sulkus gingiva juga bisa digunakan sebagai
indikator untuk menilai keadaan jaringanperiodontal se#ara obje#ti$ sebab aliran A%
suda lebi banyak sebelum terliatnya perubaan klinis radang gingiva bila
dibandingkan dengan keadaan normal (e*man dan Mi#ael, +1+).
3.1.2 Tulang Al)e%lar
Prosesus alveolaris adala bagian dari tulang raang yang menopang gigi&
geligi. Prosesus alveolaris tidak terliat pada keadaan anodonsia. 'ulang dari
prosesus alveolaris tidak berbeda dengan tulang pada bagian tubu lainnya (Manson,
1993).'ulang alveolar terdiri atas tulang spons diantara dua lapis tulang kortikal.
Lempeng kortikal luar adala lanjutan korteks mandibula atau maksila. Lempeng
kortikal dalam bersebelaan dengan membran periodontal gigi yang disebut lamina
-
7/18/2019 Makalah perio.doc
10/56
1
dura. 'ulang alveolar mengelilingi akar untuk membentuk sakunya. Pembulu dara
dan sara$ ke gigi menembus tulang alveolar ke $oramen apikal untuk memasuki
rongga pulpa. 'ulang alveolar #ukup labil dan ber$ungsi sebagai sumber kalsium siap
pakai untuk mempertaankan kadar dara ion ini. %etela ilangnya gigi permanen
atau setela periodontitis dapat terjadi resorpsi nyata dari tulang alveolar ("loom and
a*#ett, ++).
1. %tuktur tulang alveolar
'ulang alveolar tersusun atas alveolar "one proper dan supporting "one.
Alveolar "one proper adala tulang yang melapisi soket. 2alam istila radiologi
disebut lamina dura. #upporting "one meliputi compact cortical plates danspongy
"one (!very et all, ++).
Gambar 2.3$ulang Alveolar (Avery et all, 2%%2).
a. Alveolar "one proper
Alveolar "one proper adala lapisan tipis tulang yang mengelilingi akar gigi
dan memberikan perlekatan pada pada prinsipal $ibers dari ligamen periodontal.
Alveolar "one propermembentuk lapisan dalam soket ("atla, +1+).b. #upporting alveolar "one
#upporting alveolar "one adala tulang yang mengelilingi alveolar "one
proper dan memberikan dukungan pada soket. #upporting alveolar "one terdiri
dari dua bagian yaitu
-
7/18/2019 Makalah perio.doc
11/56
11
1. &ortical platesyang terdiri dari compact "onedan membentuk outerdan inner
platesdari tulang alveolar
2. #pongy "one yang mengisi area diantara plates dan alveolar "one proper.
#pongy "onejuga disebut tra"ecular "oneatau cancellous "one ("atla, +1+).
Gambar 2.4#truktur $ulang Alveolar ('athla, 2%12)
+. -omposisi 'ulang !lveolar
a. 5norganik :0 ydro7yapatite
b. Brganik 3301. -olagen +@0 tipe 5 terutama, tipe 555,
-
7/18/2019 Makalah perio.doc
12/56
1+
. Periosteum, terdiri dari lapisan dalam osteoblas yang dikelilingi ole
osteoprogenitor cells
g. 8ndosteum, tersusun dari lapisan tunggal osteoblas dan sejumla ke#il jaringan
ikat.
3.1.3 Lgamen Per%&%ntal
1. 2e$inisi dan $ungsi ligamen periodontalLigamen adala suatu ikatan, biasanya mengubungkan dua bua tulang.
!kar gigi berubungan dengan soketnya pada tulang alveolar melalui struktur
jaringan ikat yang dianggap sebagai ligamen. Ligamen periodontal tidak anya
mengubungkan gigi ke tulang raang tetapi juga menopang gigi pada soketnya
dan menyerap beban yang mengenai gigi. "eban selama mastikasi, menelan dan
berbi#ara sangat besar variasinya, juga $rekuensi, durasi dan aranya. %truktur
ligamen biasanya menyerap beban tersebut se#ara e$ekti$ dan meneruskannya ke
tulang pendukung (Manson, 1993).
Gambar 2.5*igamen +eriodontal
+. %truktur ligamen periodontal
-etebalan ligamen bervariasi dari ,3&,1 mm. Ligamen periodontal yang
terlebar pada mulut soket dan pada apeks gigi dan yang tersempit adala pada
aksis rotasi gigi yang terletak sedikit apikal dari pertengaan akar. Pada keadaan
seat, gigi mempunyai rentang gerakan yang normal. %eperti sebagian rangka
lainnya, stes $ungsional dibutukan untuk mempertaankan integritas ligamen
-
7/18/2019 Makalah perio.doc
13/56
13
periodontal, bila stres $ungsional besar, ligamen biasanya juga lebi tebal dan bila
gigi tidak ber$ungsi ligamen akan menjadi tipis setipis ,: mm. 2engan
terjadinya proses penuaan, ligamen akan menjadi lebi tipis (Manson, 1993).
8lemen terpenting dari ligamen periodontal adalaprincipal i"ers (serabut&serabut dasar). Menurut Pinney and ;alstead (+3), enam grup dari prinsipal
$ibers yaitua. !lveolar #rest, ber$ungsi untuk menaan gaya rotasi dan tilting
". ;ori=ontal, ber$ungsi dengan #ara yang kebanyakan sama dengan alveolar
#restc. BbliFue, merupakan $ibers grup yang sangat banyak. ungsinya adala untuk
menaan gaya intrusi$ yang mendorong gigi ke dalam
d. !pikal, ber$ungsi untuk menaan gaya yang men#oba untuk menarik gigi
keluar, dan juga gaya rotasie. 5nterradi#ular, ber$ungsi untuk menaan gaya rotasi dan memegang gigi pada
kontak interproksimal
. 5nterdental (transeptal), ber$ungsi untuk menaan gaya rotasi dan memegang
gigi di daera kontak interproksimal
Gambar 2.6+rinsipal Fi"ers dari *igamen +eriodontal
3. -omponen ligamen periodontal
Menurut Gillmann (+), komponen ligamen periodontal meliputi
a. %el%el ligamen periodontal yang utama adala $ibroblast dengan beberapa
sementoblas dan osteoblas
-
7/18/2019 Makalah perio.doc
14/56
1
Gambar 2.7 #elsel pada *igamen +eriodontal
b. Matriks ekstraseluler
1) Matriks ekstraseluler ligamen periodntal mirip dengan matriks
ekstraseluler jaringan ikat lainnya.
+) "undel serabut dari ligamen periodontal adala jaringan pengubung
kusus yang mengelilingi akar dari gigi dan mengubungkannya dengan
tulang alveolar. %erabut ini adala komponen terbesar dari ligamen
periodontal.#. %uplai pembulu dara dan sara$
. %ara$ dan suplai dara ligamen periodontalLigamen mempunyai anyaman pembulu dara yang sangat banyak didapat
dari arteri apikal dan pembulu yang berpenetrasi pada tulang alveolar. 'erdapat
anastomosis dalam jumla besar dengan pembulu dara gingiva. "undel sara$
dari trigeminus berjalan bersama pembulu dara dari apeks dan melintasi tulang
alveolar untuk mensuplai ligamen dengan reseptor tactile, tekanan dan rasa sakit.%ara$ tampaknya berakir sebagai ujung sara$ bebas atau struktur berbentuk
kumparan yang berubungan dengan akti$itas propriosepti$ yang terpusat untuk
mengontrol sistem mastikasi pada saat menelan, mengunya dan berbi#ara
(Manson, 1993).
-
7/18/2019 Makalah perio.doc
15/56
1/
a. %ara$ %ara$ ditemukan pada ligamen mele*ati $oramen pada tulang alveolar. %ara$
ini merupakan #abang dari divisi sara$ kedua dan ketiga dari sara$ kranial
kelima (sara$ trigeminus). %ara$ ini mengikuti jalur yang sama denganpembulu dara (Aandra, +).
b. Pembulu dara%uplai dara utama dari ligamen periodontal adala dari arteri alveolaris
superior dan in$erior. !nastomosis arterivenous utama terjadi dalam ligamen.
Pembulu dara berasal dari1. Aabang dari pembulu dara apikal, yaitu pembulu dara yang mensuplai
pulpa+. Aabang dari pembulu dara intra&alveolar, berjalan ori=ontal dan
menembus tulang alveolar untuk masuk ke dalam ligamen periodontal3. Aabang dari pembulu daragingiva(Aandra, +).
/. %ubstansi dasar ligamen periodontal
Ligamen periodontal mempunyai + grup substansi utama yaituproteoglycans dan
glycoprotein.2ua grup ini tersusun atas protein dan polisakarida. %ubstansi dasar
pada ligamen periodontal adala 0 berupa air. ungsi substansi dasar adala
mentransportasikan makanan ke sel dan membuang produk dari sel ke pembulu
dara (Aandra, +).
:. ungsi ligamen periodontal
Menurut Gillmann (+), $ungsi ligamen periodontal meliputi $ungsi
suportive,ormative, resorptive, sensory and nutritivea. ungsisuportive
ungsisuportiveligamen periodontal antara lain
1. Melekatkan tulang ke soket gigi+. Menanggukan gigi dalam soketnya, memisakannya dari dinding soket,
seingga akar tidak bertabrakan dengan tulang ketika mastikasi
b. ungsiormative
Ligamen periodontal mengandung sementoblas yang memproduksi sementum
sepanjang keidupan gigi, semenata osteoblas mempertaankan tulang dari
soket gigi
#. ungsi resorptive
-
7/18/2019 Makalah perio.doc
16/56
1:
2alam merespon tekanan yang berat, sel dari ligamen periodontal dapat
memproduksi resorbsi tulang dengan #epat dan kadang&kadang meresorpsi
sementum
d. ungsisensoryLigamen periodontal disuplai dengan serabut sara$ yang mengirimkan tekanan
taktil dan sensanyi nyerie. ungsi nutritive
Ligamen periodontal disuplai ole pembulu dara yang menyediakan nutrien
untuk sementum dan tulang
3.1.3.1 Iner)as
%ara$ alveolar yang dimulai pada sara$ trigeminal, menginervasi ligamen
periodontal dan dibagi dalam sara$ periodontal mendaki (ascending) atau sara$ gigi,
sara$ interalveola dan sara$ intraradikular. %ara$ ligamen periodontal, seperti pada
jaringan konekti$ lainnya, mengikuti distribusi arteri. Aabangabang alveolar
menginervasi daera apikal, #abang interalveolar menginervasi ligamen periodontal
lateral, dan #abangabang sara$ interadikular menginervasi ligamen periodontal
$urkasi gigi posterior (rossman, 199/). %ara$ berakir sebagai serabut dengan
diameter ke#il atau besar. %erabut berdiameter ke#il, baik bermilien ataupun yang
tidak bermilien, berakir sebagai ujung bebas pada ruang interstisial dan berubungan
dengan rasa sakit. %erabut bermilienbesar bermilien, berakir sebagai ujung kusus
berupa tombol atau kumparan dekat serabut utama ligamen periodontal, dan
merupakan mekanoseptor yang berubungan dengan sentuan, tekanan, dan
propropsepsi (rossman, 199/).
%ara$ simpapetik mengikuti pembulu dara arterial dalam ligamen
periodontal. %ara$&sara$ itu berubungan dengan kontrol vasomotor aliran dara di
dalam arteri dan kapiler (rossman, 199/).
Djung sara$ ligamen periodontal memungkinkan seseorang merasakan sakit,
sentuan, tekanan, propriopsepsi. Propriosepsi, yang memberikan in$ormasi pada
gerakan dan posisi dalam ruang, memungkinkan seseorang merasakan kekuatan yang
diberikan pada gigi&gigi, gerakan gigi dan tempat benda asing pada atau diantara
-
7/18/2019 Makalah perio.doc
17/56
1
permukaan gigi. Hasa propiosepti$ ini dapat menggerakkan mekanisme re$leks
propekti$ yang membuka raang ba*a untuk men#ega injuri pada gigi atau ligamen
periodontal bila seseorang menggigit suatu benda keras. Propiosepsi memungkikan
lokalosasi daera in$lamasi pada ligamen periodontal. Heaksi in$lamasi sema#am itu
pada ligamen periodontal dapat diketaui dengan ujian perkusi dan palpasi
(rossman, 199/).
3.1.-!ementum
%ementum merupakan struktur terkalsi$ikasi (avaskuler mesenchymal) yang
menutupi permukaan luar anatomis akar, yang terdiri atas matriks terkalsi$ikasi yang
mengandung serabut kolagen. %ementum menutupi dentin akar gigi mulai dari bagiankorona akar sampai ujung ba*anya. -omposisi sementum terdiri atas komponen
organi# /&// 0, komponen anorganik /&/ 0, dan air 10.
Gambar 2.8. sementum
%ementum berasal dari sel mesenkimal $olikel gigi yang berkembang menjadi
sementoblas. %ementoblas menimbun suatu matriks, disebut sementoid yang
mengalami pertambaan pengapuran dan mengasilkan dua jenis sementum aseluler
dan seluler (rossman, 199/).
a. 'ipe %ementum
1. %ementum !seluler
%e#ara kronologis sementum aseluler pertama&tama ditimbun pada
dentin membentuk pertemuan sementum&dentin, dan biasanya menutupi
-
7/18/2019 Makalah perio.doc
18/56
1@
sepertiga servikal dan sepertiga tenga akar. %ementum aseluler tidak
mengandung sel, terbentuk sebelum gigi men#apai oclusal plane (erupsi),
ketebalannya sekitar 3&+3 Em. %erabut sarpey membentuk sebagian besar
struktur aseluler sementum. %elain itu juga, mengandung $ibril&$ibril kolagen
yang terkalsi$ikasi yang tersusun beraturan atau parallel teradap permukaan
(rossman, 199/).
+. %ementum %eluler
%ementum seluler biasanya ditumpuk pada sementum aseluler pada
sepertiga apikal akar dan bergantian dengan lapisan sementum aseluler.
%ementum seluler ditumpuk pada ke#epatan yang lebi besar daripada
sementum aeluler dan dengan demikian menjebak sementoblas di dalam
matriks. %el&sel yang terjebak ini disebut sementosit. %ementosit terletak pada
kripta sementum dan dikenal sebagai la#una %ementum seluler banyak
ditemukan di daera apikal dan bi$urkasi akar gigi. Lebi sedikit
terkalsi$ikasi daripada tipe aseluler, serabut sarpey porsinya sedikit, dan
terpisa dari serabut lain yang tersusun parallel pada permukaan akar, lebi
tebal dari aseluler sementum (rossman, 199/).
b. -lasi$ikasi %ementum
Menurut %#roeder, sementum diklsi$ikasikan menjadi
1. !!A (Acelular Ai"riliar &ementum)
%umbernya dari sementoblas, letaknya pada daera koronal sementum,
ketebalannya sekitar 1&1/ Em
Gambar 2.9. #ementum aselulerdan selulertampak
-
7/18/2019 Makalah perio.doc
19/56
19
2. !8A (Acelular -trinsic Fi"er &ementum)
%umbernya dari $ibroblast dan sementoblas, letaknya pada daera
servikal akar. ketebalannya sekitar 3&+3 Em.
. AM%A (&ellular /i-ed #tratiied &ementum)
%umbernya dari $ibroblast dan sementoblas, letaknya pada bagian
apikal akar dan daera $urkasi, ketebalannya 1&1 Em.
0. A5A (&elular Intrinsik Fi"er &ementum)
%umbernya dari sementoblas sebagai pengisi kekosongan akibat
resorbsi.
. Intermediate &ementum
Letaknya dekat persimpangan (urkasi)gigi permanen.
#. &ementoenamel unction(A8J)
'erdapat tiga tipe, antara lain
1. : 0 & :/ 0 kasus sementum tumpang tindi dengan email
2. 3 0 & edge to edge
. / 0 1 0 sementum dan enamel tidak bertemu
Gambar 2.10 &ementoenamel unction (&)
-
7/18/2019 Makalah perio.doc
20/56
+
3.2 Pemerksaan Per%&%nsum
2iagnosis periodontal dapat ditentukan setela dilakukan analisis se#ara ati&
ati teradap ri*ayat suatu penyakit dan juga dilakukan evaluasi klinis dari gejala
dan penyebab penyakit tersebut dan asil dari berbagai tes, #ontonya kegoyangan
gigi dengan menggunakan probe, radiogra$ik, tes dara, biopsi. 2iagnosis arus
terdiri dari evaluasi se#ara umum pasien dan juga bagaimana keadaaan rongga mulut
pasien. 2iagnosis yang dilakukan arus se#ara sistematik dan juga terorganisir agar
men#apai tujuan yang spesi$ik atau yang diarapkan.
A. Taha, Pertama
1. Penilaian pasien se#ara keseluruanPenilaian pasien se#ara keseluruan yang meliputi status mental pasien
dan juga kondisi emosional, tabiat serta sikap dan juga umur $isiologi pasien
(Manson, 1993).
+. Hi*ayat keseatan
Hi*ayat keseatan pasien sangat penting karena dapat menetukan
ba*a pasien tersebut peduli ataupun tidak dengan penyakitnya, dapat juga
digunakan untuk ada tidaknya ri*ayat penyakit sistemik yang dapat
mempengarui ataupun penyebab penyakit periodontal dan juga dapat
digunakan untuk menentukan derajat keparaan suatu penyakit dan
kondisinya (Manson, 1993).
Hi*ayat keseatan pasien dapat terdiri dari
a) %iapa yang mera*at pasien tersebut sebelumnya, berapa lama,
bagaimana terapinya. ama, alamat, nomer telepon pera*at
sebelumnya serta kita arus berdiskusi dengan pera*at tersebut
sebelumnya
b) 2etail penyakit pasien jika perna dira*at di ruma sakit dan
juga operasinya, ma#am operasinya, bagaimana anestesinya,
pendaraannya atau komplikasi in$eksinya .
-
7/18/2019 Makalah perio.doc
21/56
+1
#) Bbat&obatan apa yang perna pasien terima serta dosis dan
lamanya penggunaan obat.
d) Hi*ayat dari seluru penyakitnya seperti penyakit
kardiovaskuler, ematologi#, endokrin, dan juga penyakit
in$eksinya, penyakit seksual, ;5
-
7/18/2019 Makalah perio.doc
22/56
++
i) Hi*ayat penyakit gigi sebelumnya meliputi apaka perna
dilakukan operasi atau tidak, berapa lama, bagaimana terapinya
(Manson, 1993).
.8valuasi radiogra$i
Minimum terdiri dari 1 $oto intraoral dan juga $oto bite*ing. oto
panoramik juga dapat digunakan untuk medeteksi lesi kelainan pada gigi,
raang serta kelainan patologis dan juga $raktur. ambaran radiogra$i intra
oral yang digunakan untuk diagnosis periodontal (Manson, 1993).
/.Model #etakan gigi2apat digunakan sebagai bantuan visual dalam berdiskusi dengan
pasien antara sebelum dan sesuda pera*atan serta dapat digunakan untuk
evaluasi pada saat kunjungan berikutnya. Model dari #etakan gigi sangat
berguna dalam pemeriksaan kondisi rongga mulut. Model dari #etakan gigi
dapat menunjukkan batas gusi (gingival margins), dan posisi serta inklinasi
dari gigi ? geligi, kontak proksimal gigi, dan area impaksi makanan. Model
gigi merupakan suatu rekam medik gigi yang penting sebelum dilakukan
pera*atan. Model gigi juga dapat digunakan untuk menjelaskan kepada
pasien ren#ana pera*atan yang akan dilakukan (Manson, 1993).
:. oto klinis
oto ini berguna untuk merekam jaringan sebelum dan setela
pera*atan (Manson, 1993).
. Hevie* pemeriksaan a*al
Jika tidak diperlukan pera*atan darurat, pasien diinstruksikan untuk
melakukan kunjungan kedua. %ebelum kunjungan kedua, pemeriksaan
radiogra$i dan model #etakan gigi digunakan untuk mengetaui perubaan
radiogra$i untuk kondisi yang tidak dapat diketaui dari model #etakan gigi.
-
7/18/2019 Makalah perio.doc
23/56
+3
Model #etakan gigi diperiksa untuk mengetaui adanya keadaan yang
abnormal dalam rongga mulut, ubungan #rossbite, atau kondisi lain yang
dapat menyebabkan gangguan oklusal atau impaksi makanan. Pemerikasaan
radiogra$i dan model #etakan gigi sangat membantu dalam melakukan
diagnosis, bagaimana pun, itu adala pemeriksaan klinis di rongga mulut yang
merupakan dasar untuk diagnosis (Manson, 1993).
B. Taha, "e&ua
I. Pemerksaan r%ngga mulut
1. Bral ygiene
-ebersian rongga mulut dapat meliputi kebersian dari debris, plak,materi alba, kebersian permukaan gigi dari noda. Larutan dis#losing dapat
digunakan untuk menentukan adanya plak. "anyaknya plak tidak dapat
diubungkan dengan keparaan dari suatu penyakit periodontal (Manson,
1993).
+. "au mulut
"au mulut yang berasal dari $aktor lokal dari lida dan juga sulkus
gingival dan terdiri dari partikel&partikel makanan diantara gigi, karies,
ne#roti=ing ul#erative gingivitis, perokok. %edangkan bau mulut yang berasal
dari luar terdiri dari lesi yang mengenai saluran perna$asan misalnya
bron#itis, pneumonia (Manson, 1993).
II. Pemerksaan gg
1. -aries
+. Perkembangan gigi
3. !nomali bentuk gigi
. -egoyangan gigi
-egoyangan gigi terjadi dalam dua taapan yaitu
5nisial atau taap intrasoket, yakni pergerakan gigi yang
masi dalam batas ligamen periodontal.
-
7/18/2019 Makalah perio.doc
24/56
+
'aapan kedua, terjadi se#ara bertaap dan memerlukan de$ormasi
elastik tulang alveolar sebagai respon teradap meningkatnya tekanan
ori=ontal.
Menurut edi dkk (+), kegoyaan gigi dibedakan menjadi
2erajat 1 ? kegoyangan gigi yang sedikit lebi besar dari normal
2erajat + ? kegoyangan gigi sekitar 1 mm
2erajat 3 ? kegoyangan gigi lebi dari 1 mm pada segala ara atau
gigi dapat ditekan ke ara apikal.
/. ;ipersensiti$itas igi
Permukaan akar yang terliat ole karena resesi gusi peka teradap
perubaan suu atau rangsangan. Pasien sering mengarakan operator ke
daera sensitive yang dirasakan pasien. Bperator dapat mengetaui lokasi
daera yang sensitive tersebut dengan menggunakan probe atau semprotan
udara.
:. ;ubungan kontak proksimal
-ontak yang sedikit terbuka dapat mengakibatkan impaksi darimakanan. ;ubungan kontak proksimal dapat diperiksa dari observasi klinis
menggunakan benang gigi.
. Migrasi gigi patologis
Migrasi ini dapat disebabkan ole karena suatu lesi atau kelainan ,
gaya yang abnormal yang mengenai gigi serta kebiasaan buruk pasien, #onto
penyakit peridontitis agresi$ lokalisata.
@. %ensiti$itas teradap perkusi
%ensiti$itas teradap perkusi dapat menunjukan adanya in$lamasi akut
yang mengenai jaringan periodontal.
-
7/18/2019 Makalah perio.doc
25/56
+/
9. !brasi
!brasi adala keauasan permukaan gigi karena proses mekanis yang
terjadi pada struktur gigi
1. !trisi
!trisi adala ilangnya jaringan gigi ataupun restorasi karena proses
pengunyaan atau karena kontak oklusal atau proksimal di antara gigi.
11. 8rosi
8rosi adala ilangnya jaringan keras gigi yang progresi$ karenaproses kimia.
1+. 'rauma oklusi
'rauma oklusi dapat disebabkan karena adanya gaya yang mengenai
gigi se#ara berlebian seingga dapat merusak jaringan periodontal dan juga
gaya tersebut tidak disebarkan se#ara merata keseluru permukaan gigi
(Manson, 1993).
III. Pemerksaan ,er&%nsum
Pemeriksaan periodonsium arus sistematik, dimulai dari regio molar
baik pada maksilla maupun mandibula kemudian diteruskan ke seluru
raang (Manson, 1993).
;al&al yang perlu dilakukan pada taap ini adala
1. Pemeriksaan plak dan kalkulus
anyak metode yang digunakan untuk memeriksa plak dan kalkulus.
-alkulus dan plak supragingival dapat dideteksi menggunakan probe
(Manson, 1993).
-
7/18/2019 Makalah perio.doc
26/56
+:
+. ingiva
Pemeriksaan gingiva dapat dilakukan se#ara visual dan juga
menggunakan alat ataupun se#ara palpasi untuk medeteksi kelainan patologis,
lokasi serta ada atau tidaknya pus. ambaran gingiva meliputi kontur,
konsistensi, ukuran, *arna, posisi, pendaraan, struktur permukaan serta rasa
sakit (Manson, 1993).
3. Poket periodontal
Pemeriksaan poket ini meliputi kedalaman poket serta tipe poket
(5n$raboni atau supraboni). Mendeteksi adanya poket dapat dilakukan denganmenggunakan probe, poket tidak dapat dideteksi menggunakan $oto Hontgen.
-edalaman poket dibagi menjadi dua yaitu kedalaman poket biologi adala
jarak antara gingival margin dengan dasar poket, kedalaman probe adala
jarak dari instrumen probe berpenetrasi kedalam poket (Manson, 1993).
. Penentuan aktivitas penyakit,
Penentuan dari kedalaman poket atau att#ament levels tidak dapat
memberikan in$ormasi ba*a lesi tersebut akti$ ataupun sedang tidak akti$.
%ekarang ini tidak ada metode yang benar&benar mengetaui ba*a lesi
tersebut akti$ ataupun tidak. Pada lesi yang tidak akti$ akan menunjukan
sedikit atau tidak ada pendaraan saat dilakukan probing dan sedikit jumla
dari #airan gingiva, bakteri $lora, dapat diliat dark&$ield mikroskopi, terdiri
dari banyaknya sel&sel #o#oid. Lesi yang akti$ akan mengeluarkan banyak
dara saat dilakukan probing dan banyak mengeluarkan #airan gingival dan
e7udate, banyak terdapat spiro#aeta dan bakteri motil. Pada pasien dengan
penyakit periodontitis agresi$ yang #epat atupun tidak,dapat menunjukan
banyak perbedaan saat dilakukan probing. Penentuan aktivitas penyakit se#ara
seksama merupakan pengaru langsung dari diagnosis, prognosis dan
-
7/18/2019 Makalah perio.doc
27/56
+
terapinya. ;asil dari terapi dapat beruba, tergantung dari keparaan lesiIluka
periodontal (Manson, 1993).
/. Jumla gingiva #ekat
Penentuan jumla gingiva #ekat sangat penting untuk menentukan
adanya ubungan antara dasar poket dengan batas mukogingival. Lebar dari
gingival #ekat adala jarak diantara mukogingival jun#tion dan proyeksi dari
bagian luar permukaan dari dasar sulkus gingiva dari poket periodontal.
Metode lain yang digunakan adala menentukan jumla dari atta#ed gingival
mendorong memasukan berdekatan mukosa koronal dengan instrumen tumpul
ataur *arnai mukosa dengan larutan %#illers potassium iodide, yang manaberupa noda pada keratin (Manson, 1993).
:. !lveolar bone loss
!lveolar bone loss atau keilangan tulang alveolar dapat diketaui
pemeriksaan klinis dan radiogra$i. Probing dapat membantu mengetaui
tinggi dan bentuk $asial dan lingual tulang yang diketaui dari pemeriksaan
radiogra$i dan bentuk dari keilangan tulang daera interdental. Probing
trasngingival dapat digunakan setela dilakukan anestesi pada daera yang
akan dilakukan probing, metode ini sangat akurat untuk mengevaluasi dan
memberikan in$ormasi dari bentuk keilangan tulang (Manson, 1993).
. Palpasi
Palpasi bagian dari prosedur diagnosis yang men#akup pemeriksaan
bagian tubu tertentu dengan menggunakan tangan atau ujung jari . Palpasi
pada mukosa oral dibagian lateral dan apikal daera sekitar akar gigi dapat
menetukan letak rasa sakit yang pasien rasakan. 5n$eksi yang dalam pada
jaringan periodontal dan merupakan a*al dari terjadinya abses periodontal
dapat di deteksi dengan #ara palpasi (Manson, 1993).
-
7/18/2019 Makalah perio.doc
28/56
+@
@. %upurasi
%upurasi adala pembentukan pus akibat dari adanya peradangan.
"eberapa studi mengatakan ba*a adanya ubungan antara supurasi dengan
penyakit periodontitis tetapi persentasinya sangat renda(30 sampai /0)
(Manson, 1993).
9. !bses peridontal
!bses periodontal terjadi se#ara lokalisata serta terdapat akumulasi
pus didalamnya, abses ini dapat terjadi se#ara akut atau kronis (Manson,1993).
3.2.1 Pemerksaan Tam+ahan Penunjang Dagn%ss "lns
1. %tatus nutrisi
utrisi pasien ini dapat membantu dalam masa penyembuan jaringan
periodontal se#ara baik apabila asupan nutrisinya benar. Pasien yang
mempunyai penyakit yang berubungan dengan kekurangan nutrisi dapat di
konsul terlebi daulu ke pada ali nutrisi. -linis dari kekurangan nutrisi
spesi$ik dapat berubungan dengan mani$estasi oral dan dapat menyebabkan
kelainan nutrisi atau gi=i (Aarran=a, +:)
+. Pasien dengan diet kusus
Pasien ini misalnya adala pasien ynag mempunyai penyakit diabetes mellitus
yang mana pada saat dilakukan pera*atan kita arus ati&ati serta dalam
pemberian obatnya dan juga dalam lama pera*atannya kalau perlu sebelum
dilakukan pera*atan kita arus konsul terlebi daulu ke pada dokter yang
mera*atnya (Aarran=a, +:).
3.'es dara
-
7/18/2019 Makalah perio.doc
29/56
+9
'es ini dapat dilakukan jika pasien mempunyai kelainan pendaraan serta
dapat mengganggu pada saat akan dilakukan pera*atan giginya. !nalisis dari
pulasan dara, jumla sel dara mera dan dara puti, perbedaan jumla sel
dara puti, serta laju endap dara dapat digunakan untuk evaluasi dari
adanya dys#rasias dan in$eksi yang menyeluru. Pemeriksaan *aktu
pembekuan, *aktu pendaraan, *aktu #lot retra#tion, *aktu protrombin, tes
kapiler, dan sumsum tulang dapat digunakan juga untuk analisis. 'es tersebut
diatas dapat digunakan untuk mediagnosis adanya kelainan dara yang dapat
mempengarui penyakit periodontal (Aarran=a, +:).
3.2.2 !krnng Per%&%ntal%krining periodontal dan sistem pen#atatan didesain se#ara muda dan #epat
untuk pengisian status pasien ole dokter gigi. 2igunakan probe dengan ujungnya
mempunyai ukuran ,/ mm dan mempunyai kode yang ber*arna pada alat tersebut
serta terdapat ukuran mulai dari 3./ sampai /./ mm. rongga mulut pasien dibagi
menurut enam segmen yaitu raang atas kanan, anterior, dan kiri, raang ba*a kiri,
anterior, kanan. Pembagian kodenya adala (%imarmata, +@)
-ode adala gusinya seat tidak ada pendaraan saat probing serta
tidak ada kalkulus
-ode 1 adala tidak ada kalkulus tetapi terdapat pendaraan saat
probing , pengobatannya dengan pembuangan plak subgingival dan
mejaga kebersian rongga mulutnya.
-ode + adala terjadi pendaraan saat probing , kalkulus supragingival
dan subgingival, pengobatannya dengan pembuangan kalkulus,
koreksi jika ada tambalan serta menjaga kebersian rongga mulutnya.
-ode 3 adala jika probe masuk sebagian terdapat pada dua atau lebi
regio maka arus dilakukan pemeriksaan mulut se#ara keseluruan
serta pemeriksaan jaringan periodontal.
-
7/18/2019 Makalah perio.doc
30/56
3
-ode adala jika ukuran probe masuk semua maka arus dilakukan
pemeriksaan mulut se#ara keleseuruan serta juga pemeriksaan
jaringan periodontal.
-ode K adala jika suda terjadi kegoyangan gigi, masala
mu#ogingival, gingival resesi (%imarmata, +@)
3.2.3 In&eks Pengukur "esehatan (g
Dntuk mengetui prevalensi penyakit, keparaan dan ubungannya tergadap
$aktor&$aktor lain seperti misalnya usia, kebersian mulut, nutrisi dst., suda
diperkenalkan berbagai ma#am indeks kusus dalam upaya untuk memberikan
ukuran yang objekti$ atau skor bagi tanda&tanda kusus yang teridenti$ikasi seinggadapat dilakukan perbandungan yang dapat diandalkan (Mi#ael dkk., ++).
5ndeks kondisi gingiva ditentukan berdasarkan *arna, perubaan kontur,
perdaraan segera pada saat penyondean, *aktu perdaraan, pengukuran eksudat
#airan gingiva, jumla sel dara puti pada #airan gingiva dan istologi gingiva.
"eberapa tes memerlukan alat kusus, seingga arus menggunakan laboratorium,
dilapangan anya dapat dilakukan tes&tes yang sederana (Mi#ael dkk., ++).
"eberapa indeks yang sering digunakan adala, indeks in$lamasi gingiva
(indeks gingiva), indeks periodontal, indeks kebutuan pera*atan periodontal
komunitas yang akan memberikan skor baik atau buruk teradapa asil pemeriksaan
(Mi#ael dkk., ++).
3.2.3.1 Pemerksaan (ngg)a Dan Per%&%ntal
a. In&eks (ng)a /(I0
-eparaan kondisi gingiva dinyatakan dalam skala sampai 3
gingiva normal
1 in$lamasi ringan, sedikit perubaan *arna, sedikit oedema, tidak
ada perdaraan saat penyondean
+ in$lamasi sedang, kemeraan oedema dan mengkilat, perdaraan
saat penyondean
-
7/18/2019 Makalah perio.doc
31/56
31
3 in$lamasi para, kemeraan yang nyata dan oedema, ulserasi.
-e#enderungan perdara spontan
Dnit gingiva mesial, bukal, distal, lingual diberi skor se#ara terpisa. 5ndeks
ini terutama sangat sensiti$ pada taap gingivitis dini. 5ndek gingiva umumnya
reversibel karena dapat menjadi nol dengan redanya penyakit, namun untuk indeks
periodontal tidak dapat digunakan untuk mengukur penyakit dalam keadaan akti$
(reversibel) (Aarles, +@).
+. In&eks Per%&%ntal /PI0
%emua gigi diperiksa skor yang digunakan adala sebagai berikut egati$ tidak ada in$lamasi pada jaringan pendukung maupun gangguan
$ungsi karena kerusakan jaringan pendukung.
1 ingivitis ringan terliat daera in$lamasi ringan pada tepi batas gingiva,
tetapi daera ini tidak sampai mengelilingi gigi.
+ ingivitis in$lamasi mengelililngi gigi, tetapi tidak terliat adanya
kerusakan daera perlekatan gingiva.
: ingivitis denga poket perlekatan epitelial rusak dan terliat adanya
ppoket (tidak anya merupakan pendalaman leer gingiva karena
pembengkakan di daera gingiva bebas). 'idak terliat adanya ganngguan
$ungsi mastikasi normal gigi melekat kuat di dalam soketnya dan tidak
bergeser.
@ -erusakan taap lanjut disertai dengan ilangnya $ungsi mastikasi gigi
goyang, kadang&kadang bergeser, nyeri pada perkusi dengan alat logam,
dan dapat terdepresi ke dalam soketnya (Gayukundari, +@).
*. In&eks "e+utuhan Peraatan Per%&%ntal "%muntas /PITN0
Dntuk memberikan pelayanan keseatan yang adekuat bagi komunitas tertentu,
seringkali perlu ditentukan kebutuan pera*atan. AP5' terbukti merupakan
-
7/18/2019 Makalah perio.doc
32/56
3+
sistem yang paling sering digunakan untuk tujuan ini dan menggunakan metode
berikut
%istem pemberian skor (menggunakan probe)
tidak ada poket atau pendaraan gingiva pada saat penyondean
1 perdaraan gingiva pada saat penyondean
+ kalkulus supra& sub gingiva
3 Poket sedalam 3,/&/,/ mm
poket : mm
a. Hen#ana pera*atan
Hen#ana pera*atan ditentukan dengan berlandasakan pada
tidak perlu1 Pera*atan di ruma
+ dan 3 skeling dan perbaikan perara*atan gigi di ruma
memerukan pera*atan rumit, (skeling operasi dan pera*atan di
ruma) (Gayukundari, +@).
3.2.3.2 Pemerksaan "e+ershan Mulut
-
7/18/2019 Makalah perio.doc
33/56
33
5ndeks status kebersian mulut yang sering digunakan adala indeks
kebersian mulut dan indeks kebersian plak (Aarles, +@).
a. In&eks ke+ershan mulut ang & se&erhanakan /#HI!0
Merupakan indeks gabungan yang menentukan skor debris dan deposit kalkulus
baik untuk semua atai anya untuk permukaan gigi yang terpili saja
(simplied). 2ebris rongga mulut adala benda asing yang lunak yang melekat
pada gigi. 2ebris rongga mulut dan kalkulus dapat memberi skor se#ara
terpisa. !k%r &e+rsrongga mulut adala sebagai berikut
tidak ada debris atau stain
1 debris lunak yang menutupi tidak lebi dari sepertiga permukaan gigi
+ debris lunak yang menutupi lebi dari sepertiga permukaan gigi namun tidaklebi dari dua pertiga permukaan gigi
3 debris lunak menutupi lebi dari dua pertiga permukaan gigi
%kor kalkulus ditentukan berdasarkan pada kritera yang sama dengan
penambaan ba*a ber#ak kalkulus subgingiva diberi skor + dan garis kalkulus
yang besar se#ara kontinu diberi skor 3.
%kor debris dan kalkulus arus ditamba dan dibagi dengan jumla permukaan
yang di periksa untuk menetukan skor kebersian mulut.
Pla4ue n&eks
tidak ada plak
1 selapis tipis plak yang anya dapat diliat dengan bantuan sonde atau larutan
disklosing
+ akumulasi plak yang #ukuo banyak yang dapat diliat dengan mata telanjang
3 akumulasi yang tebal dari baan lunak yang mengisi #ela antara tepi
gingiva dan permukaan gigi. Hegio interdental terisi dengan debris (Aarles,
+@).
-
7/18/2019 Makalah perio.doc
34/56
3
5ndeks ini sering digunakan bersama dengan indeks gingiva untuk menentukan
ubungan sebab akibat antara plak dan in$lamasi gingiva.
-
7/18/2019 Makalah perio.doc
35/56
3/
(RAM /60 P#!ITI5 (RAM /0 NE(ATI5
5a*ultat)e
anaer%+es
Anaer%+es 5a*ultat)e
anaer%+es
Anaer%+es
Ao#
#i
%'H8P'BAB
AAD%
% mutans,%.Mitis
%'!P;6LB
AABAD%
M5AHBABAAD%
%'H8P'BAABAD%
%.intermedius
P8P'B%'H8P'BAABAD%
P8P'BABAAD%
8%%8H5!
"H!;!M8LL!
-
7/18/2019 Makalah perio.doc
36/56
3:
Plak bakteri merupakan suatu massa asil pertumbuan mikroba yang
melekat erat pada permukaan gigi dan gingivabila seseorang mengabaikan
kebersian mulut. "erdasarkan letak uniannya, plak dibagi atas supra
gingival yang berada disekitar tepigingival dan plak sub&gingivayang berada
pada apikal dari dasargingival. "akteri yang terkandung dalam plak di daera
sulkus gingiva mempermuda kerusakan jaringan. ;ampir semua penyakit
periodontal berubungan dengan plak bakteri dan tela terbukti ba*a plak
bakteri bersi$at toksik. "akteri dapat menyebabkan penyakit periodontal
se#ara tidak langsung dengan jalan
a. Meniadakan mekanisme pertaanan tubu
b. Mengurangi pertaanan jaringan tubu#. Menggerakkan proses immuno patologi
Meskipun penumpukan plak bakteri merupakan penyebab utama
terjadinya gingivitis, akan tetapi masi banyak $aktor lain sebagai
penyebabnya yang merupakan multi$aktor, meliputi interaksi antara
mikroorganisme pada jaringan periodontal dan kapasitas daya taan tubu
(Lam$ord,199/).
/ekanisme pem"entukkan plak
ase 5
Pembentukan a*al mikroorganisme disebut pioneer colonizers karena taan
dan dapat bersaing dengan $lora mulut lainnya. "akteri a*al adala #treptokokus
oralis, #treptokokus mitior dan #treptokokus sanguis. Penumpukan dari
mikroorganisme ini adala karena interaksi antara adesi protein pada permukaan
mikroorganisme yang berkolonisasi dan reseptor karboidrat dari komponen
saliva yang terdapat pada permukaan gigi. %etela deposisi a*al, #treptococcus
sanguis mulai berekspansi menjaui permukaan gigi membentuk plak. 2alam
jangka *aktu yang pendek, permukaan gigi yang dekat dengan gingiva ditutupi
dengan mikroorganisme . %emua aktivitas ini terjadi dalam + ari pertama
pembentukan plak. %etela + ingga @ jam, plak terus terbentuk pada margin
gingiva.
-
7/18/2019 Makalah perio.doc
37/56
3
ase 55
'erjadi pertambaan ketebalan plak setela 3 dan ari dibandingkan + ari
yang pertama. Plak gingiva menjadi matang dan dapat idup diantara
mikroorganisme berbeda.
ase 555
%etela inisiasi / ingga ari, plak mulai berpinda ke subgingiva dan
mikroorganisme beserta produk&produknya berpenetrasi dan bersirkulasi pada
poket.
ase 5<
'uju ingga 11 ari setela inisiasi, berbagai $lora bertamba termasuk
spiro#etes, vibrous, dan $usi$orms. Plak gingiva memenui sulkus gingiva
sementara spiro#etes dan vibrous bergerak disekeliling luar dan apikal sulkus.
2. 3alkulus-alkulus terdiri dari plak bakteri dan merupakan suatu massa yang
mengalami pengapuran, terbentuk pada permukaan gigi se#ara alamia.
-alkulus merupakan pendukung penyebab terjadinya gingivitis dan lebi
banyak terjadi pada orang de*asa, kalkulus bukan penyebab utama terjadinya
penyakit periodontal. aktor penyebab timbulnya gingivitis adala plak
bakteri yang tidak bermineral, melekat pada permukaan kalkulus,
mempengaruigingivase#ara tidak langsung (Lam$ord,199/).
Mekanisme pembentukan kalkukus
+e+era,a te%r mengena mekansme mneralsas aal 7
1. %aliva dapat dianggap sebagai larutan supersaturasi yang tidak stabil dari
kalsium $os$at. -arena tegangan AB+ relati$ renda di dalam mulut, AB+
-
7/18/2019 Makalah perio.doc
38/56
3@
akan keluar dari saliva bersama dengan deposisi kalsium $os$at yang tidak
muda larut
+. %elama tidur, aliran saliva berkurang dan ammonia terbentuk dari urea saliva,
menaikkan p; yang memungkinkan terjadinya presipitasi kalsium $os$at.
3. Protein dapat mempertaankan konsentrasi kalsium yang tinggi tetapi bila
saliva berkontak dengan gigi, protein akan dikeluarkan dari larutan,
menyebabkan presipitasi kalsium dan $os$or. (Manson,1993)
Be+era,a ma*am te%r &kemukakan %leh ,ara ,enet mengena ,r%ses
,em+entukan kalkulus8 antara lan 7
1. 'eori AB
Menurut teori ini pengendapan garam kalsium $os$at terjadi akibat adanya
perbedaan tekanan AB dalam rongga mulut dengan tekanan AB dari duktus
saliva, yang menyebabkan p; saliva meningkat seingga larutan menadi
jenu.
+. 'eori Protein
Pada konsentrasi tinggi, protein klorida saliva bersinggungan dengan
permukaan gigi maka protein tersebut akan keluar dari saliva, seingga
mengurangi stabilitas larutannya dan terjadi pengendapan garam kalsium$os$at.
3. 'eori os$atase
os$atase berasal dari plak gigi, sel&sel epitel mati atau bakteri. os$atase
membantu proses idrolisa $os$at saliva seingga terjadi pengendapan garam
kalsium $os$at.
. 'eori 8sterase
8sterase terdapat pada mikrorganisme, membantu proses idrolisis ester
lemak menjadi asam lemak bebas yang dengan kalsium membentuk
kalsium$os$at.
/. 'eori !monia
-
7/18/2019 Makalah perio.doc
39/56
39
Pada *aktu tidur, aliran saliva berkurang, urea saliva akan membentuk
ammonia seingga p; saliva naik dan terjadi pengendapan garam kalsium
$os$at.
:. 'eori pembenian
Plak gigi merupakan tempat pembentukan inti ion&ion kalsium dan $os$or
yang akan membentuk kristal inti idroksi apatit dan ber$ungsi sebagai beni
kristal kalsium $os$at dari saliva jenu.
. Impaksi makanan
5mpaksi makanan (tekanan akibat penumpukan sisa makanan)
merupakan keadaan a*al yang dapat menyebabkan terjadinya penyakit
periodontal. igi yang berjejal atau miring merupakan tempat penumpukan
sisa makanan dan juga tempat terbentuknya plak, sedangkan gigi dengan
oklusi yang baik mempunyai dayasel cleansingyang tinggi.'anda ? tanda yang berubungan dengan terjadinya impaksi makanan,yaitu
a. Perasaan tertekan pada daera proksimal
". Hasa sakit yang sangat dan tidak menentu
c. 5n$lamasi gingiva dengan perdaraan dan daera yang terlibat sering
berbau
d. Hesesigingivae. Pembentukan abses periodontal menyebabkan gigi dapat bergerak dari
soketnya, seingga terjadinya kontak prematur saat ber$ungsi dan sensiti$
teradap perkusi.. -erusakan tulang alveolar dan karies pada akar
0. +ernaasan mulut
-ebiasan berna$as melalui mulut merupakan sala satu kebiasaan
buruk. ;al ini sering dijumpai se#ara permanen atau sementara. Permanen misalnya pada anak dengan kelainan saluran perna$asan, bibir
maupun raang, juga karena kebiasaan membuka mulut terlalu lama.
-
7/18/2019 Makalah perio.doc
40/56
%ementara misalnya pasien penderita pilek dan pada beberapa anak yang
gigi depan atas protrusi seingga mengalami kesulitan menutup bibir.
-eadaan ini menyebabkan viskositas (kekentalan) saliva akan
bertamba pada permukaan gingiva maupun permukaan gigi, aliran salivaberkurang, populasi bakteri bertamba banyak, lida dan palatum menjadi
kering dan akirnya memudakan terjadinya penyakit periodontal.
. #iat isik makanan
Makanan yang mempunyai si$at $isik keras dan kaku dapat juga
menjadi massa yang sangat lengket bila ber#ampur dengan luda. Makanan
yang demikian tidak dikunya se#ara biasa tetapi dikulum di dalam mulut
sampai lunak ber#ampur dengan luda atau makanan #air, penumpukan
makanan ini akan memudakan terjadinya penyakit.
4. Iatrogenik 5entistry
Iatrogenik 5entistry merupakan iritasi yang ditimbulkan karena pekerjaan
dokter gigi yang tidak ati&ati dan adekuat se*aktu melakukan pera*atan
pada gigi dan jaringan sekitarnya seingga mengakibatkan kerusakan pada
jaringan sekitar gigi.
6. $rauma dari oklusi
'rauma dari oklusi menyebabkan kerusakan jaringann periodonsium, tekanan
oklusal yang menyebabkan kerusakan jaringan disebut traumatik oklusi.
'rauma dari oklusi dapat disebabkan ole
a. Perubaan&perubaan tekanan oklusal. Misal adanya gigi yang elongasi,
pen#abutan gigi yang tidak diganti, kebiasaan buruk seperti bruksim.
b. "erkurangnya kapasitas periodonsium untuk menaan tekanan oklusal
3.3.35akt%r !stemk
1. 2emam yang tinggiPada anak&anak sering terjadi penyakit periodontal selama menderita
demam yang tinggi, (misal disebabkan pilek, batuk yang para). ;al ini
disebabkan anak yang sakit tidak dapat melakukan pembersian mulutnya
se#ara optimal dan makanan yang diberikan biasanya berbentuk #air. Pada
-
7/18/2019 Makalah perio.doc
41/56
1
keadaan ini saliva dan debris berkumpul pada mulut menyebabkan
mudanya terbentuk plak dan terjadi penyakit periodontal.
+. 2e$isiensi vitamin
2i antara banyak vitamin, vitamin A sangat berpengaru pada jaringan
periodontal, karena $ungsinya dalam pembentukan serat jaringan ikat.
2e$isiensi vitamin A sendiri sebenarnya tidak menyebabkan penyakit
periodontal, tetapi adanya iritasi lo#al menyebabkan jaringan kurang dapat
mempertaankan keseatan jaringan tersebut seingga terjadi reaksi
in$lamasi.
3. 2rugs atau obat&obatan
Bbat&obatan dapat menyebabkan iperplasia, al ini sering terjadi pada
anak&anak penderita epilepsi yang mengkonsumsi obat anti kejang, yaitupenytoin (dilantin). 2ilantin bukan penyebab langsung penyakit jaringan
periodontal, tetapi yperplasiagingivamempermuda terjadinya penyakit.
3.- "las'kas Penakt Per%&%ntal
Peradangan pada gingiva dan perkembangannya pada bagian tepi
permukaan gigi terjadi ketika koloni mikroorganisme berkembang. Penyakit
periodontal dibagi atas dua golongan yaitu gingivitis dan periodontitis. "entuk
penyakit periodontal yang paling sering dijumpai adala proses in$lamasi dan
mempengarui jaringan lunak yang mengelilingi gigi tanpa adanya kerusakan
tulang, keadaan ini dikenal dengan ingivitis. !pabila penyakit gingiva tidak
ditanggulangi sedini mungkin maka proses penyakit akan terus berkembang
mempengarui tulang alveolar, ligamen periodontal atau sementum, keadaan ini
disebut dengan Periodontitis (*amord, 177).
Penyakit periodontal dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu gingivitis
dan periodontitis. -onsep patogenesis penyakit periodontal yang diperkenalkan
ole Page dan %#roeder terdiri dari (empat) taap yaitu Permulaan, 2ini,
Menetap dan Para. 'iga taap pertama yaitu permulaan, dini dan menetap
merupakan taap pada diagnosa gingivitis dan taap para merupakan diagnosa
-
7/18/2019 Makalah perio.doc
42/56
+
periodontitis. -lasi$ikasi penyakit periodontal se#ara klinik dan istopatologi
pada anak&anak dan remaja dapat dibedakan atas : (enam) tipe (*amord, 177.
1. ingivitis kronis
+. Periodontitis Juvenile Lokalisata (LPJ)
3. Periodontitis Juvenile eneralisata (JP)
. Periodontitis kronis
/. !kut e#roti=ing Dl#erative ingivitis (!D)
:. Periodontitis Prepubertas
ingivitis berdasarkan penyebabnya dibagi menjadi + golongan
1. ingivitis lo#al (%imple ingival)
2isebabkan ole iritasi yang bersi$at lokal, seperti kalkulus, sisamakanan, debris, tambalan yang jelek, maloklusi. 6ang termasuk dalam
golongan gingivitis ini adala ingivitis erupti$, gingivitis marginal,
gingivitis iperplastika
+. ingivitis spesi$ik (#omple7 gingival)
2isebabkan ole penyakit sistemikI dari dalam tubu seperti
de$isiensi vitamin, penyakit in$eksi akut, kera#unan logam berat,
kelainan dara. 6ang termasuk ke dalam golongan gingivitis ini antara
lain ingivitis s#orbutis (de$isiensi vitamin A), gingivitis Pellagra
(de$isiensi vitamin b kompleksInutrisi), gingivitis diabetik, gingivitis
logam berat (kera#unan logam !g, ;g, Pb, "i), gingivitis ;iperplastis
(karena penggunaan dilantin), ingivitis pubertas (Hadang gusi karena
perbuan ormonal) maupun disebabkan ole karena $aktor
mikroorganismeIbakteri. %ebagai #onto antara lain ingivostomatitis
;erpetik !kut Primer, ;erpangina, Monoliasis ('rus), ingivitis
%treptokokal, !D (!#ute e#roti=ing Dl#erative ingivitis).
3.-.1 (ejala "lns
-
7/18/2019 Makalah perio.doc
43/56
3
Dntuk mengungkapkan gejala&gejala penyakit periodontal dapat dinilai
melalui pemeriksaan se#ara klinis dan istopatologis (*amord, 177).
1. (ng)ts "r%ns
Prevalensi gingivitis pada anak usia 3 taun diba*a / 0, pada usia :
taun / 0 dan angka tertinggi yaitu 9 0 pada anak usia 11 taun. %edangkan
anak usia diantara 11&1 taun mengalami sedikit penurunan yaitu @& 9 0.
ingivitis biasanya terjadi pada anak saat gigi erupsi gigi sulung maupun gigi
tetap dan menyebabkan rasa sakit (*amord, 177).
Pada anak usia :& taun saat gigi permanen sedang erupsi, gingival
marginnya tidak terlindungi ole kontur makota gigi. -eadaan ini menyebabkansisa makanan masuk ke dalam gingiva dan menyebabkan peradangan. 'erjadi
in$lamasi gingiva tanpa adanya keilangan tulang atau perlekatan jaringan ikat.
'anda pertama dari in$lamasi adanya iperemie, *arna gingiva beruba dari
mera muda menjadi mera tua, disebabkan dilatasi kapiler, seingga jaringan
lunak karena banyak mengandung dara. ingiva menjadi besar (membengkak),
li#in, berkilat dan keras, perdaraan gingiva spontan atau bila dilakukan probing,
gingiva sensiti$, gatal&gatal dan terbentuknya saku periodontal akibat rusaknya
jaringan kolagen. Mun#ul perlaan&laan dalam jangka lama dan tidak terasa
nyeri ke#uali ada komplikasi dengan keadaan akut. "ila peradangan ini dibiarkan
dapat berlanjut menjadi periodontitis (*amord, 177).
2. Per%&%ntts $u)enle L%kalsata /L$P0
a. Penderita biasanya berumur 1+&+: taun, tetapi bisa juga terjadi pada
umur 1&11 taun.
b. Perempuan lebi sering diserang daripada laki&laki (3 1)
#. igi yang pertama dirusak molar satu dan insisivus.
d. !ngka karies biasanya renda.
e. etro$il memperliatkan kelainan kemotaksis dan $agositosis
-
7/18/2019 Makalah perio.doc
44/56
$. %angat sedikit dijumpai plak atau kalkulus yang melekat pada gigi,
tetapi pada tempat yang dirusak dijumpai kalkulus subgingiva.
ingiva bisa keliatan normal tetapi dengan probing bisa terjadi
perdaraan dan gigi yang dikenai akan terliat goyang (*amord,
177).
3. Per%&%ntts $u)enle (eneralsata /($P0
JP ini mirip dengan LJP, tetapi JP terjadi se#ara menyeluru pada gigi
permanen dan dijumpai penumpukan plak yang banyak serta in$lamasi
gingiva yang nyata. Melibatkan keempat gigi molar satu dan semua insisivus
serta dapat merusak gigi lainnya (A, P, M+) (*amord, 177).-. Per%&%ntts "r%ns
Periodontitis kronis merupakan suatu diagnosa yang digunakan untuk
menyebut bentuk penyakit periodontal destrukti$, namun tidak sesuai dengan
kriteria periodontitis juvenile generalisata, lokalisata maupun prepubertas.
Penyakit ini mirip dengan gingivitis kronis, akan tetapi terjadi keilangan
sebagian tulang dan perlekatan jaringan ikat. Perbandingan penderita antara
perempuan dan laki&laki ampir sama. !ngka karies biasanya tinggi. Hespon ost
termasuk $ungsi netro$il dan limposit normal (*amord, 177).
9. A*ute Ne*r%t:ng Ul*erat)e (ng)ts /ANU(0
a. !danya lesi berbentuk seperti ka*a (ulkus) pada bagian proksimal
dengan daera nekrosis yang luas, ditutupi I tidak ditutupi lapisan
pseudomembran ber*arna puti keabu&abuan.
b. Lesi yang mengalami in$lamasi akut menamba serangan rasa sakit
yang #epat, perdaraan dan sangat sensiti$ bila disentu.
#. ingiva berkeratin, edematus dan epitelnya terkelupas.
d. Mulut berbau, kerusakan kelenjar limpa , lesu dan perasaan terbakar.
e. Penyakit ini sangat besar kemungkinan dipengarui beberapa $aktor
etiologi sekunder seperti stress dan ke#emasan. 2apat juga
-
7/18/2019 Makalah perio.doc
45/56
/
dipengarui $aktor&$aktor lain seperti kelelaan, daya taan tubu yang
menurun, kekurangan gi=i, merokok, in$eksi virus, kurang tidur,
disamping dipengarui $aktor lokal lainnya (Lam$ord, 199/).
;. Per%&%ntts Pre,u+ertas
a. Periodontitis prepubertas ada dua bentuk terlokalisir dan menyeluru.
"entuk terlokalisir biasanya dijumpai pada usia taun dan
mempengarui anya beberapa gigi saja, sedangkan bentuk
menyeluru dimulai saat gigi tetap mulai erupsi dan mempengarui
semua gigi desidui.
b. Pasien di ba*a umur 1+ taun ( atau / taun).
#. Perbandingan jenis kelamin ampir sama.d. !ngka karies biasanya renda
e. Plak dan kalkulus yang melekat pada gigi biasanya sedikit
$. -eilangan tulang dan lesi $urkasi ($ur#ation involment) terliat se#ara
radiogra$is.
3.9 Pen*egahan Penakt Per%&%ntal
Pen#egaan penyakit periodontal merupakan kerja sama yang dilakukan
ole dokter gigi, pasien dan personal pendukung. Pen#egaan dilakukan dengan
memeliara gigi&gigi dan men#ega serangan serta kambunya penyakit.
Pen#egaan dimulai pada jaringan periodontal yang seat yang bertujuan untuk
memeliara dan mempertaankan keseatan jaringan periodontal dengan
mempergunakan teknik sederana dan dapat dipakai di seluru dunia (%aunders,
199).
Dmumnya penyakit periodontal dan keilangan gigi dapat di#ega karena
penyakit ini disebabkan $aktor&$aktor lokal yang dapat ditemukan, dikoreksi dan
dikontrol. %asaran yang ingin di#apai adala mengontrol penyakit gigi untuk
men#ega pera*atan yang lebi para (%aunders, 199).
-
7/18/2019 Makalah perio.doc
46/56
:
3.9.1 Ma*amMa*am Pen*egahan Penakt Per%&%ntal
Pen#egaan penyakit periodontal menurut ". %aunders, 199
meliputi beberapa prosedur yang saling berubungan satu sama lain yaitu
1. -ontrol Plak
+. Pro$ilaksis mulut
3. Pen#egaan trauma dari oklusi
. Pen#egaan dengan tindakan sistemik
/. Pen#egaan dengan prosedur ortodontik
:. Pen#egaan dengan pendidikan keseatan gigi masyarakat
. Pen#egaan kambunya penyakit
1. "%ntr%l Plak
-ontrol plak merupakan #ara yang paling e$ekti$ dalam men#ega
pembentukan kalkulus dan merupakan dasar pokok pen#egaan penyakit
periodontal , tanpa kontrol plak keseatan mulut tidak dapat di#apai atau
dipeliara. %etiap pasien dalam praktek dokter gigi sebaiknya diberi program
kontrol plak.
"agi pasien dengan jaringan periodonsium yang seat, kontrol plak
berarti pemeliaraan keseatan.
"agi penderita penyakit periodontal, kontrol plak berarti penyembuan.
"agi pasien pas#a pera*atan penyakit periodontal, kontrol plak berarti
men#ega kambunya penyakit ini.
Metode kontrol plak dibagi atas dua yaitu se#ara mekanis dan kimia
a) %e#ara mekanis merupakan #ara yang paling dapat diper#aya, meliputi
penggunaan alat&alat $isik dengan memakai sikat gigi, alat pembersi
proksimal seperti dental $loss, tusuk gigi dan kumur&kumur dengan air.
b) -ontrol plak se#ara kimia adala memakai baan kumur & kumur seperti
#lore7idine ("etadine, 5sodine).
2. Pr%'lakss mulut
-
7/18/2019 Makalah perio.doc
47/56
Pro$ilaksis mulut merupakan pembersian gigi di klinik, terdiri dari
penyingkiran materi alba, kalkulus, stain dan pemolisan gigi. Dntuk memberikan
man$aat yang maksimum bagi pasien, pro$ilaksis mulut arus lebi luas dan
meliputi al&al berikut
Memakai larutan pe*arna (dis#losing solution) untuk mendeteksi plak.
in#u kue *arna ros dapat dipakai untuk mendeteksi plak pada anak&
anak.
Penyingkiran plak, kalkulus (supra dan sub gingiva) pada seluru
permukaan.
Membersikan dan memolis gigi, menggunakan pasta pemolisIpasta gigi
Memakai =at pen#ega yang ada dalam pasta pemolisIpasta gigi.
Memeriksa tambalan gigi, memperbaiki tepi tambalan yang menggantung Memeriksa tanda dan gejala impaksi makanan.
3. Pen*egahan trauma &ar %klus
Menyesuaikan ubungan gigi&gigi yang mengalami perubaan se#ara
perlaan&laan (akibat pemakaian yang lama). ;ubungan tonjol gigi asli
dengan tambalan gigi yang tidak tepat dapat menimbulkan kebiasaan oklusi
yang tidak baik seperti bru7im atau #len#in.
-. Pen*egahan &engan tn&akan sstemk
Aara lain untuk men#ega penyakit periodontal adala dengan tindakan
sistemik seingga daya taan tubu meningkat yang juga mempengarui
keseatan jaringan periodontal. !gen pen#edera seperti plak bakteri dapat
dinetralkan aksinya bila jaringan seat.
9. Pen*egahan &engan ,r%se&ur %rt%&%ntk
Prosedur ortodontik sangat penting dalam pen#egaan penyakit
periodontal. 'ujuan koreksi se#ara ortodontik ini adala untuk pemeliaraan
tempat gigi tetap pengganti, letak gigi dan panjang lengkung raang.
;. Pen&&kan kesehatan gg masarakat
-
7/18/2019 Makalah perio.doc
48/56
@
!gar pen#egaan penyakit periodontal menjadi e$ekti$, tindakan
pen#egaan arus diperluas dari klinik gigi kepada masyarakat. ;al yang
penting diketaui masyarakat iala bukti ba*a penyakit periodontal dapat
di#ega dengan metode yang sama atau lebi e$ekti$ dari metode pen#egaan
karies gigi. Pendidikan keseatan gigi masyarakat adala tanggung ja*ab
dokter gigi, organisasi kedokteran gigi dan 2epartemen -eseatan.
Pengajaran yang e$ekti$ dapat diberikan di klinik. %edangkan untuk
masyarakat dapat diberikan melalui kontak pribadi, aktivitas dalam kelompok
masyarakat, media #etak maupun elektronik, perkumpulan remaja, sekola
dan *ada lainnya.
Perlu diluruskan adanya pertentangan psikologis pada masyarakat,seperti
Menerangkan ba*a kerusakan yang disebabkan penyakit periodontal
pada orang de*asa dimulai pada masa anak&anak.
Mengilangkan dugaan ba*a pyorrea (gusi berdara) tidak dapat
dielakkan dan disembukan. Juga mengilangkan pendapat masyarakat
ba*a keilangan gigi selalu terjadi bila mereka suda tua.
Menegaskan bukti ba*a seperti karies gigi, penyakit periodontal
biasanya tidak menimbulkan rasa sakit pada a*alnya seingga
masyarakat tidak menyadarinya. Pemeriksaan gigi dan mulut se#ara
teratur diperlukan untuk mengetaui adanya karies gigi dan penyakit
periodontal se#epatnya kemudian segera mera*atnya bila ditemukan
adanya penyakit.
Memberi penjelasan ba*a pera*atan periodontal yang e$ekti$ adala
bila segera dira*at seingga lebi besar kemungkinan berasil
disembukan. 2isamping itu *aktu yang digunakan lebi sedikit dan
merupakan #ara yang paling ekonomis daripada menanggulangi penyakit.
Menegaskan man$aat pen#egaan dengan igine mulut yang baik dan
pera*atan gigi yang teratur.
Menerangkan ba*a tindakan pen#egaan penyakit gigi dan mulut arus
merupakan inti dari peren#anaan keseatan gigi.
-
7/18/2019 Makalah perio.doc
49/56
9
-
7/18/2019 Makalah perio.doc
50/56
/
prostaglandin 8+ dalam jumla yang banyak. Pada saat yang bersamaan, $aktor&$aktor
virulen tersebar di dalam jaringan ikat, dan juga mediator&mediator in$lamatori yang
diproduksi ole sel&sel epitelium menstimulasi sel&sel ost untuk berada pada daera
in$lamasi tersebut. %el&sel ost tersebut yaitu monositImakro$ag, $ibroblas, sel&sel
mast, memproduksi dan melepaskan sitokin&sitokin pro&in$lamatori (5L&1N, '&O,
5L&:, 5L&1+), molekul molekul kemotaktik (M5P&1a, M5P&+, MAP&1, MAP&/, 5L&@),
P8+, istamin, leukotrin, dan MMP%, yang mengan#urkan kolagen jaringan ikat.
Aytokinin diasilkan ole sel in$larnasi yang bereaksi teradap endotoksin yang
berperan dalam sel mesenkim dan mengeluarkan P8+. Lim$osit dan makro$ag pada
periodontitis dapat mengeluarkan 5L&1 dengan kadar yang tinggi. Lim$osit dan
makro$ag juga mengeluarkan sebagian besar 5L&:. 5L&1N menyebabkan produksi 5L&:dari $ibroblas gingiva. ' diasilkan dari polimor$onuklear (PM) leukosit,
lim$osit, dan makro$ag yang terdapat di dalam jaringan in$lamasi (Aairani, +13).
%el&sel ost seperti PM, akan membentuk pertaanan lokal mela*an bakteri
dan dapat merusak jaringan gingiva yang seat jikka terjadi peningkatan jumla.
PM juga akan mem$agositosis bakteri, namun jika jumla bakteri terlalu banyak,
PM akan digantikan ole makro$ag yang akan mun#ul dan melepaskan banyak
mediator in$lamasi yang terdiri dari P8+ dan MMP%. Mediator ini merekrut sel
imun tambaan menuju daera terin$lamasi serta makro$ag akan mem$agositosis
bakteri (Aairani, +13).
"ila in$eksi tidak dapat diatasi melalui sistem imun dikarenakan jumla
bakteri terlalu banyak, makro$ag akan berkomunikasi dengan lim$osit dan sel&sel
sekitarnya untuk menyajikan antigen ke sel '. Makro$ag dan lim$osit se#ara
bersamaan akan mengatur respon imun kronis. Lim$osit akan mengalami kerusakan
jika jumla bakteri terlalu banyak (Aairani, +13).
%entral respons imun terletak pada peran dan $ungsi limposit ', terutama sel '
elper setela diproses ole !PA seperti makro$ag, sel langerans dan sel dendritik,
antigen akan di sajikan pada sel ' elper ole !PA. !kibatnya sel ' elper akan
teraktivasi, dan ini merupakan pi#u bangkitnya respons imun yang lebi kompleks,
baik seluler maupun umoral untuk mengakti$asi sel ' elper dibutukan sedikitnya
-
7/18/2019 Makalah perio.doc
51/56
/1
dua sinyal. %inyal pertama untuk mengikat reseptor antigen sel ' pada komplek
antigen M;A kelas dua (;L!) yang berada pada permukaan !PA dan sinyal kedua
berasal dari 5L&1, suatu protein terlarut yang diasilkan ole !PA. %el ' elper yang
suda tersensitisasi antigen akan, mengakti$kan sel ' sitotoksin yang ber$ungsi
mengan#urkan sel asing. %el " memori yang mempunyai daya ingat, dan sel "
sebagai mediator imunitas umoral. %el ' sitotoksin yang suda terakti$asi akan
melepaskan sitotoksin yang ber$ungsi mengasilkan sel target (Aairani, +13).
"ersamaan dengan rangsangan antigen teradap sel ' elper, sel " juga akan
tersentisisasi antigen. !ktivasi lengkap sel " memerlukan sinyal tambaan dari sel '
elper berupa mediator lim$okin, yaitu &ell Gro9th Factor ("A) yang akan
merangsang proli$erasi sel " dan &ell 5ierentiation Factor("A2) yang ber$ungsimenginduksi di$$erensiasi sel " menjadi sel plasma. %ebagai sel " yang ber
proli$erasi tidak mengalami di$erensiasi, beruba menjadi sel " memori. %el plasma
asil di$erensiasi sel " akan bertindak sebagai pengasil antibodi. "ila kebutuan anti
bodi suda terpenui produksinya ole sel plasma akan di tekan ole sel 's dengan
demikian, terliat ba*a produksi antibody ole sel plasma diatur ole sala sel '
supresor (Aairani, +13).
5nteraksi antigen dengan antibodi, akan membantu kompleks imun yang akan
mengakti$kan system komplemen se#ara lengkap. !ktivasi system komplemen ini
dapat melalui jalur klasik atau jalur alternative tergantung lokasi dan jenis
antigennya selain itu, makro$ag dan PM neutro$il juga di tarik keara kon$lek imun
tersebut. Proses selanjutnya adala lisisnya sel target atau antigen karena aktivitas
system komplemen, makro$ag, dan PM (Aairani, +13).
%el mast berperan dalam peningkatan permeabilitas dan pelebaran pembulu
dara dengan mediator in$lamasinya berupa istamin. Pada saat makro$ag
berkomunikasi dengan lim$osit, pada saat itu juga terjadi in$lamasi pada gingiva yang
mengalami peradangan akan beruba *arna dari mera muda menjadi mera tua
karena terjadinya dilatasi pembulu dara kapiler dan perubaan aliran dara
(Aairani, +13).
-
7/18/2019 Makalah perio.doc
52/56
/+
Mediator&mediator, seperti 5L&1N, '&O, dan istamin dilepaskan sel&sel
ost, bersama dengan $aktor&$aktor bakteri dalam pengakti$an sel&sel endotelium,
mengekspresikan molekul&molekul permukaan seperti P dan 8&selektins dan 5A!Ms
yang penting teradap pengeluaran leukosit. Leukosit kemudian bermigrasi melalui
jaringan dengan mela*an konsentrasi #emoatra#tants yang diperole dari ost (5L&@,
MAP&1) atau dari bakteri ($MLP, $imbria) ke daera in$eksi, dimana leukosit mulai
mem$agosit bakteri dan $aktor&$aktor virulennya (Aairani, +13).
'&O, P8+, dan istamin meningkatkan permeabilitas pembulu dara,
memi#u plasma protein mengalir keluar dan masuk ke dalam jaringan ikat dan
sesuda itu ke dalam sulkus, yang merupakan bagian dari #airan sulkus gingiva. Pada
akirnya, sitokin diproduksi se#ara lokal, seperti 5L&1N, '&O, d an 5L&: untukmasuk kedalam sirkulasi dan mengakti$kan epatosit untuk mensintesis
proteinprotein $ase akut seperti *ipopolysaccharide 'inding +roteinI A21, protein
komplemen, protein reakti$&A untuk membantu tubu menyingkirkan in$eksi
(Aairani, +13).
Makro$ag juga mengekspresikan molekul&molekul #ostimulatori (") dan
molekul&molekul M;A kelas 55, dan sel&sel dendrit menelan bakteri dan produk&
produk bakteri dan memproses bakteri untuk disajikan sebagai antigen kepada lim$a
node lokal. Ble sebab itu, ketika respon in$lamasi terorganisir, tubu tela bersiap&
siap mengadapinya sebagai respon imun adapti$ (Aairani, +13).
-
7/18/2019 Makalah perio.doc
53/56
/3
BAB I=
PETA "#N!EP
Jaringan periodontal
ingiva tulang alveolar lig. Perio sementu
Pemeriksaan
-elainan periodontal
ingivitis periodontitis
Pera*atan
Pen#egaan
aktor yang pengarui
PredisposisiPenyebab
"akteri
Plak,
kalkulus,
Hespon
imun,
keadaan
gigi dan
mulut,
kebiasaan.
%istemik Lokal
2emam,
ormonal,
nutrisi, obat
5ndeks
pengukurkeseata
gigi
-
7/18/2019 Makalah perio.doc
54/56
/
BAB I=
PEMBAHA!AN
Menurut 5r#am, 1993 Jaringan periodontal merupakan jaringan pendukung gigi
atau penyangga gigi biasa disebut dengan jaringan periodonsium, jaringan ini terdiri
dari
1. ingival (gusi)
+. %ementum3. Periodontal membrane
. 'ulang alveolar (alveolar bone)
Ligamen periodontal adala struktur jaringan ikat $ibrous, dengan komponen
neural dan vas#ular, yang mengelilingi akar gigi dan mempertemukan sementumdengan tulang alveolar ketebelanya bervariasi dan berkurang sesuai dengan
pertambaan usia. Ligamen periodontal ber$ungsi sebagai suatu bantalan yang dapat
menaan daya pengunyaan engan$rekuensi, durasi, dan ara daya yang bervariasi
yang kemudian diserap se#ara e$ekti$ dan diteruskan ke tulang alveolar.
%ementum adala jaringan ikat termineralisasi yang membalut akar gigi dan
merupakan tempat tertanamnya serabut gingival dan ligament periodontal. %ementum
yang paling tebal adala pada bagian apeks, gigi, dan daera intradikular pada gigi
berakar ganda, dan yang paling tipis adala pada daera semento enamel jun#tion
(A%J). %ementum ber*arna kuning muda, *arnanya lebi muda daripada dentin dan
lebi gelap daripada email.
%e#ara anatomis, gingiva dibagi menjadi marginal, atta#ed, dan area interdental.
Meskipun masing&masing gingiva memiliki perbedaan kekerasan dan struktur
istologi, tetapi se#ara umum gingiva berperan untuk melindungi kerusakan mekanik
maupun ba#terial. -arena itu, spesi$isitas dari struktur gingiva menunjukkan
e$ektivitasnya untuk menjadi tameng dari penetrasi mikroba maupun agen berbaaya
untuk masuk ke jaringan yang lebi dalam (&arranza, 2%%4).
Aairan sulkus gingiva (A%) adala suatu produk $iltrasi $isiologis dari pembulu
dara yang termodi$ikasi. Aairan sulkus gingiva dapat berasal dari jaringan gingiva
-
7/18/2019 Makalah perio.doc
55/56
//
yang seat. Aairan sulkus gingiva berasal dari serum dara yang terdapat dalam
sulkus gingiva baik gingiva dalam keadaan seat maupun meradang. Pada A% dari
gingival yang meradang jumla polimor$onuklear leukosit, makro$ag, lim$osit,
monosit, ion elektrolit, protein plasma dan endotoksin bakteri bertamba banyak,
sedangkan jumla urea menurun.
Prevalensi gingivitis pada anak usia 3 taun diba*a / 0, pada usia : taun / 0
dan angka tertinggi yaitu 9 0 pada anak usia 11 taun. %edangkan anak usia
diantara 11&1 taun mengalami sedikit penurunan yaitu @& 9 0. ingivitis
biasanya terjadi pada anak saat gigi erupsi gigi sulung maupun gigi tetap dan
menyebabkan rasa sakit (*amord, 177).
Pada anak usia :& taun saat gigi permanen sedang erupsi, gingival marginnya tidakterlindungi ole kontur makota gigi. -eadaan ini menyebabkan sisa makanan masuk
ke dalam gingiva dan menyebabkan peradangan.
Periodontitis kronis merupakan suatu diagnosa yang digunakan untuk menyebut
bentuk penyakit periodontal destrukti$, namun tidak sesuai dengan kriteria
periodontitis juvenile generalisata, lokalisata maupun prepubertas. Penyakit ini mirip
dengan gingivitis kronis, akan tetapi terjadi keilangan sebagian tulang dan
perlekatan jaringan ikat. Perbandingan penderita antara perempuan dan laki&laki
ampir sama. !ngka karies biasanya tinggi. Hespon ost termasuk $ungsi netro$il dan
limposit normal (*amord, 177).
-
7/18/2019 Makalah perio.doc
56/56
/:
BAB =
PENUTUP
9.1 "esm,ulan
Jaringan periodontal terdiri dari gingival,tulang alveolar,ligament periodontal
dan sementum, yang dapat mengalami penyakit jika terdapat $aktor penyebab yaitu
bakteri serta $aktor predisposisi yang mendukungnya seperti keadaan lokal rongga
mulut dan keadaan sistemik dari seseorang.
9.2 !aran
Jaringn periodontal yang seat artinya bebas dari penyakit periodontal seperti
gingivitis dan periodintitis maka dari itu penting nya men#ega dan mera*at gigi danmulut sejak dini dapat mengurangi terjadinya penyakit periodontal.