makalah perio.doc

Upload: tri-sakti-sunda-romdhoni

Post on 14-Jan-2016

16 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 7/18/2019 Makalah perio.doc

    1/56

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar BelakangJaringan periodontal disebut juga jaringan pendukung gigi. Periodonsium

    mempunyai empat komponen yaitu gingiva, tulang alveolar, ligamen periodontal

    dan sementum (Manson, 1993).

    Ligamen adala suatu ikatan, biasanya mengubungkan dua bua tulang. !kar

    gigi berubungan dengan soketnya pada tulang alveolar melalui struktur jaringan

    ikat yang dianggap sebagai ligamen. Ligamen periodontal tidak anya

    mengubungkan gigi ke tulang raang tetapi juga menopang gigi pada soketnya

    dan menyera p beban yang mengenai gigi. "eban selama mastikasi, menelan dan

    berbi#ara sangat besar variasinya, juga $rekuensi, durasi dan aranya. %truktur

    ligamen biasanya menyerap beban tersebut se#ara e$ekti$ dan meneruskannya ke

    tulang pendukung (Manson, 1993).Prosesus alveolaris adala bagian dari tulang raang yang menopang gigi&

    geligi. Prosesus alveolaris tidak terliat pada keadaan anodonsia. 'ulang dari

    prosesus alveolaris tidak berbeda dengan tulang pada bagian tubu lainnya

    (Manson, 1993).

    ingiva adala bagian mukosa mulut yang tersusun dari jaringan ikat $ibrosa,

    yang ditutupi epitel dan menutupi pro#essus alveolar raang dan mengelilingi

    leer gigi. ingiva adala baasa yang digunakan se#ara umum dalam bidang

    kedokteran gigi. %edangkan gusi adala baasa yang digunakan masyarakat

    se#ara luas (e*man, dkk, ++).

    %ementum merupakan struktur terkalsi$ikasi (avaskuler mesenchymal) yang

    menutupi permukaan luar anatomis akar, yang terdiri atas matriks terkalsi$ikasi

    yang mengandung serabut kolagen. %ementum menutupi dentin akar gigi mulai

    dari bagian korona akar sampai ujung ba*anya. -omposisi sementum terdiri

    atas komponen organik /&// 0, komponen anorganik /&/ 0, dan air 1

    0.Ligamen periodontal melekat pada sementum, dan perlekatan pada tulang

    adala pada lamina dura, yang merupakan lapisan tulang yang padat. Perlekatan

    pada sementum terletak lebi ke apikal daripada perlekatan ligamen pada tulang

    1

  • 7/18/2019 Makalah perio.doc

    2/56

    +

    alveolar. 2engan demikian , serabut ligamen periodontal tersusun miring,

    seingga ligamen periodontal dapat menaan pergerakan gigi pada $ungsi normal

    (Mulyani 199).

    1.2 Rumusan Masalah

    1. !pa yang dimaksud dengan jaringan periodontal, bagaimana anatominya dan

    keadaan normalnya4

    +. !pa saja jenis penyakit peridontal dan $aktor penyebab serta predisposisinya4

    3. "agaimana #ara pen#egaan penyakit periodontal 4

    1.3 Tujuan Penulsan

    1. Mengetaui jaringan periodontal, bagaimana anatominya dan keadaan

    normalnya.

    +. Mengetaui jenis penyakit peridontal dan $aktor penyebab sertapredisposisinya.

    3. Mengetaui #ara pen#egaan penyakit periodontal.

  • 7/18/2019 Makalah perio.doc

    3/56

    3

    BAB II

    !"ENARI#

  • 7/18/2019 Makalah perio.doc

    4/56

    BAB III

    TIN$AUAN PU!TA"A

    3.1 $arngan Per%&%ntal

    Jaringan periodontal disebut juga jaringan pendukung gigi. Periodonsium

    mempunyai empat komponen yaitugingiva, tulang alveolar, ligamen periodontal dan

    sementum (Manson, 1993).

    3.1.1 De'ns (ng)a

    Gingivaadala bagian mukosa mulut yang tersusun dari jaringan ikat $ibrosa,

    yang ditutupi epitel dan menutupi pro#essus alveolar raang dan mengelilingi leergigi. Gingivaadala baasa yang digunakan se#ara umum dalam bidang kedokteran

    gigi. %edangkan gusi adala baasa yang digunakan masyarakat se#ara luas

    (e*man, +1+).

    Mukosa mulut terdiri atas 3 bagian yaitu

    1. Mukosa mastikator atau pengunyaan yang meliputi gingivadan mukosa yang

    meliputi palatum.

    +. Mukosaspecializedyang meliputi dorsum dari lida.

    3. Mukosa oral meliputi daera rongga mulut lainnya (5tjingningsi,1991).

    3.1.1.1 (ng)a !e*ara Anat%ms

    Menurut e*man,dkk pada taun ++,gingival se#ara anatomis dibagi atas

    1. Free gingiva

    6aitu tepi atau pinggir gingivayang mengelilingi gigi. "agian ini berbatasan

    dengan atta#edgingivaatau suatu lekukan dangkal yang disebut $ree gingival

    groove. Lebar gingival kurang lebi 1 mm, dapat dilakukan dengan alat

    periodontal probe dan permukaan gigi. "agian ini juga merupakan sala satu

    dinding jaringan lunak darisulcusgingiva.

    +. Attached gingiva

  • 7/18/2019 Makalah perio.doc

    5/56

    /

    Attached gingiva tidak terpisa dengan marginal gingiva. Padat, lenting,

    (resilient), melekat erat keperiosteal tulang alveolar. %ampai meluas ke mukosa

    alveolar yang longgar dengan muda bergerak dibatasi ole muko gingival

    jun#tion.Attached gingivamelekat erat ke periosteum tulang alveolar. Lebarnya

    kurang lebi 1&9 mm. Pada bagian palatal maksila gingivaini berlanjut terus

    dengan mukosa palatum sedangkan pada bagian lingual mandibula berakir di

    perbatasannya dengan mukosa oral sampai membran mukosa dasar mulut.

    3. Interdental gingiva

    Mengisi embrasusgingival, yaitu ruang pro7imal, di ba*a daera kontak gigi.

    5nterdental gingivapada gigi bagian anterior berbentuk piramida, dan bagian

    posterior berbentuk seperti lemba.

    Gambar 2.1.Gingiva secara anatomis

    3.1.1.2 (am+aran Mkr%sk%,k (ng)a

    Gingivaterdiri atas lapisan epitel berupa epitel skuama berlapis dan jaringan ikat

    yang disebut lamina propria.

    1. 8pitelgingiva

    ungsi epitel gingiva untuk melindungi struktur yang berada diba*anya,

    serta memungkinkan terjadinya perubaan selekti$ dengan lingkungan oral.

    Perubaan tersebut dimungkinkan ole adanya proses proli$erasi dan

  • 7/18/2019 Makalah perio.doc

    6/56

    :

    di$erensiasi. 8pitel gingiva disatukan ke jaringan ikat ole lamina basal.

    Lamina basal terdiri atas lamina lusida dan lamina densa. ;emidesmosom dari

    sel&sel epitel basal mengikat lamina lusida. -omposisi utama dari lamina

    lusida adala laminin glikoprotein, sedangkan lamina densa adala berupa

    kolagen tipe 5

  • 7/18/2019 Makalah perio.doc

    7/56

    ke permukaan gigi diperkuat pula ole serat&serat gingiva yang

    mendukung gingiva diperkuat pula ole serat&serat gingiva yang

    mendukung gingiva bebas ke permukaan gigi, ole sebab itu, epitel

    penyatu dan serat&serat gingiva dianggap sebagai suatu unit $ungsional

    yang dinamakan unit dento&gingival.

    2. Jaringan ikatgingiva'erdiri atas dua lapisan

    a. Lapisan papilari (papillary layer) yang berada langsung diba*a

    epitel, yang terdiri atas proyeksi papilari (papillary proje#tion)

    diselang&selingi ole rete peg epitel

    b. Lapisan retikular (reti#ular layer) yang ber&lanjut ke periosteum tulang

    alveolar. %ubstansi dasar jaringan ikat gingivamengisi ruang antara

    serat&serat dan sel&sel, amor$, dan mengandung banyak air

    Jringanj ikat igngiva juga tersusun atas bgaian seliler dan interseluler.

    "agian interseluler

    %ubstansi dasar

    -omposisinya terdiri atas& proteoglikans (proteoglycans), terutama asam

    ialuronat(hyaluronic acid)

    & glikoprotein (gly#oproteins), berupa $ibronektin dan

    laminin

    ibronektin ber$ungsi mengikat $ibroblas ke serat+ dankomponen matriks interseluler lainnya dan membantu adesi

    dan migrasi sel Laminin ber$ungsi mengikatkan substansi dasar

    ke sel&sel epitel %erat ? seratgingiva

    %erat&serat jaringan ikat terdiri atas tiga tipe yaitu serat

    kolagen, serat retikular dan serat elastikungsinya

    1. Mendukung gingiva bebas seingga rapat bersandar ke

    permukaan gigi.+. Menimbulkan kekakuan padagingivabebas seingga tidak

    terkuak menjaui gigi bila terkena tekanan pengunyaan.3. Menyatukangingivabebas dengan sementum akar gigi dan

    gingiva#ekat.

    %eratgingivatersusun dalam beberapa kelompok

  • 7/18/2019 Makalah perio.doc

    8/56

    @

    1) -elompok utama, terdiri atas serat dentogingival,

    alveologingival, dento&periosteal, sirkular, dan

    transeptal.

    +) -elompok sekunder yang terdiri atas seratperiostogingival, interpapilari, transgingival,

    intersirkular, intergingival, dan semisirkular.

    Gambar 2.2pitel ! lamina propria

    3.1.1.3 !ul*us (ng)a

    %ulkus gingiva merupakan suatu #ela dangkal disekeliling gigi dengan

    dinding sebela dalam adala permukaan gigi dan dinding sebela luar adala epitel

    sebela dalam darigingivabebas. 8pitel perlekatan yang terletak padasulcus gingiva

    berguna untuk memaami ubungan biologik antara komponen vaskular dan struktur

    periodontal. 8pitel ini membentuk perlekatan organik pada gigi dan berdampingan

    dengan epitelsulcusyang berlanjut ke tepigingiva. "erbeda dengan epitel lainnya,

    epitel ini mempunyai + lamina dasar, satu melekat pada jaringan ikat dan lainnya

    pada gigi. -omponen seluler dan umoral dari dara dapat mele*ati epitel ini dalam

    bentuk #airansulcus gingiva(e*man dan Mi#ael, +1+).

    %ulkus ini membetuk seperti uru$

  • 7/18/2019 Makalah perio.doc

    9/56

    9

    dalamannya adala 1,/ & 1,@ mm. -e dalaman klinis diukur dengan alat prob

    (dinamakan ke dalaman probing) adala +,&3, mm (e*man dan Mi#ael, +1+).

    2..1.1.- aran sul*us gng)a

    Aairan sulcus gingiva(A%) berasal dari serum dara yang terdapat dalam

    sulkusgingiva, baikgingivadalam keadaan seat mapun meradang. Pada A% dari

    gingiva yang meradang jumla polimor$onuklear leukosit, makro$ag, lim$osit,

    monosit, ion elektrolit, protein plasma dan endotoksin bakteri bertamba banyak,

    sedagkan jumla urea menurun (e*man dan Mi#ael,+1+)

    Menurut Aarran=a Jr, #airan sulkusgingiva(A%) adala suatu produk $iltrasi

    $isiologis dari pembulu dara yang termodi$ikasi. Menurut olberg dan AisamoniA% adala eksudat peradangan dan !l$ano menyatakan ba*a kedua teori tersebut

    benar. ;ipotesa !l$ano membuktikan ba*a A% dapat berasal dari jaringan gingiva

    yang seat, melalui mekanisme perubaan tekanan osmosis sebab adanya daya

    makromolekul.

    rant berpendapat bila bakteri atau benda asing tertentu masuk ke sulkus

    gingiva, bakteri atau benda asing tersebut akan lenyap dari sulkeus gingiva, bakteri

    atau benda asing tersebut akan lenyap dari sulkus sebab disemburkan keluar ole

    aliran #iran sulkus gingiva. Aairan sulkus gingiva juga bisa digunakan sebagai

    indikator untuk menilai keadaan jaringanperiodontal se#ara obje#ti$ sebab aliran A%

    suda lebi banyak sebelum terliatnya perubaan klinis radang gingiva bila

    dibandingkan dengan keadaan normal (e*man dan Mi#ael, +1+).

    3.1.2 Tulang Al)e%lar

    Prosesus alveolaris adala bagian dari tulang raang yang menopang gigi&

    geligi. Prosesus alveolaris tidak terliat pada keadaan anodonsia. 'ulang dari

    prosesus alveolaris tidak berbeda dengan tulang pada bagian tubu lainnya (Manson,

    1993).'ulang alveolar terdiri atas tulang spons diantara dua lapis tulang kortikal.

    Lempeng kortikal luar adala lanjutan korteks mandibula atau maksila. Lempeng

    kortikal dalam bersebelaan dengan membran periodontal gigi yang disebut lamina

  • 7/18/2019 Makalah perio.doc

    10/56

    1

    dura. 'ulang alveolar mengelilingi akar untuk membentuk sakunya. Pembulu dara

    dan sara$ ke gigi menembus tulang alveolar ke $oramen apikal untuk memasuki

    rongga pulpa. 'ulang alveolar #ukup labil dan ber$ungsi sebagai sumber kalsium siap

    pakai untuk mempertaankan kadar dara ion ini. %etela ilangnya gigi permanen

    atau setela periodontitis dapat terjadi resorpsi nyata dari tulang alveolar ("loom and

    a*#ett, ++).

    1. %tuktur tulang alveolar

    'ulang alveolar tersusun atas alveolar "one proper dan supporting "one.

    Alveolar "one proper adala tulang yang melapisi soket. 2alam istila radiologi

    disebut lamina dura. #upporting "one meliputi compact cortical plates danspongy

    "one (!very et all, ++).

    Gambar 2.3$ulang Alveolar (Avery et all, 2%%2).

    a. Alveolar "one proper

    Alveolar "one proper adala lapisan tipis tulang yang mengelilingi akar gigi

    dan memberikan perlekatan pada pada prinsipal $ibers dari ligamen periodontal.

    Alveolar "one propermembentuk lapisan dalam soket ("atla, +1+).b. #upporting alveolar "one

    #upporting alveolar "one adala tulang yang mengelilingi alveolar "one

    proper dan memberikan dukungan pada soket. #upporting alveolar "one terdiri

    dari dua bagian yaitu

  • 7/18/2019 Makalah perio.doc

    11/56

    11

    1. &ortical platesyang terdiri dari compact "onedan membentuk outerdan inner

    platesdari tulang alveolar

    2. #pongy "one yang mengisi area diantara plates dan alveolar "one proper.

    #pongy "onejuga disebut tra"ecular "oneatau cancellous "one ("atla, +1+).

    Gambar 2.4#truktur $ulang Alveolar ('athla, 2%12)

    +. -omposisi 'ulang !lveolar

    a. 5norganik :0 ydro7yapatite

    b. Brganik 3301. -olagen +@0 tipe 5 terutama, tipe 555,

  • 7/18/2019 Makalah perio.doc

    12/56

    1+

    . Periosteum, terdiri dari lapisan dalam osteoblas yang dikelilingi ole

    osteoprogenitor cells

    g. 8ndosteum, tersusun dari lapisan tunggal osteoblas dan sejumla ke#il jaringan

    ikat.

    3.1.3 Lgamen Per%&%ntal

    1. 2e$inisi dan $ungsi ligamen periodontalLigamen adala suatu ikatan, biasanya mengubungkan dua bua tulang.

    !kar gigi berubungan dengan soketnya pada tulang alveolar melalui struktur

    jaringan ikat yang dianggap sebagai ligamen. Ligamen periodontal tidak anya

    mengubungkan gigi ke tulang raang tetapi juga menopang gigi pada soketnya

    dan menyerap beban yang mengenai gigi. "eban selama mastikasi, menelan dan

    berbi#ara sangat besar variasinya, juga $rekuensi, durasi dan aranya. %truktur

    ligamen biasanya menyerap beban tersebut se#ara e$ekti$ dan meneruskannya ke

    tulang pendukung (Manson, 1993).

    Gambar 2.5*igamen +eriodontal

    +. %truktur ligamen periodontal

    -etebalan ligamen bervariasi dari ,3&,1 mm. Ligamen periodontal yang

    terlebar pada mulut soket dan pada apeks gigi dan yang tersempit adala pada

    aksis rotasi gigi yang terletak sedikit apikal dari pertengaan akar. Pada keadaan

    seat, gigi mempunyai rentang gerakan yang normal. %eperti sebagian rangka

    lainnya, stes $ungsional dibutukan untuk mempertaankan integritas ligamen

  • 7/18/2019 Makalah perio.doc

    13/56

    13

    periodontal, bila stres $ungsional besar, ligamen biasanya juga lebi tebal dan bila

    gigi tidak ber$ungsi ligamen akan menjadi tipis setipis ,: mm. 2engan

    terjadinya proses penuaan, ligamen akan menjadi lebi tipis (Manson, 1993).

    8lemen terpenting dari ligamen periodontal adalaprincipal i"ers (serabut&serabut dasar). Menurut Pinney and ;alstead (+3), enam grup dari prinsipal

    $ibers yaitua. !lveolar #rest, ber$ungsi untuk menaan gaya rotasi dan tilting

    ". ;ori=ontal, ber$ungsi dengan #ara yang kebanyakan sama dengan alveolar

    #restc. BbliFue, merupakan $ibers grup yang sangat banyak. ungsinya adala untuk

    menaan gaya intrusi$ yang mendorong gigi ke dalam

    d. !pikal, ber$ungsi untuk menaan gaya yang men#oba untuk menarik gigi

    keluar, dan juga gaya rotasie. 5nterradi#ular, ber$ungsi untuk menaan gaya rotasi dan memegang gigi pada

    kontak interproksimal

    . 5nterdental (transeptal), ber$ungsi untuk menaan gaya rotasi dan memegang

    gigi di daera kontak interproksimal

    Gambar 2.6+rinsipal Fi"ers dari *igamen +eriodontal

    3. -omponen ligamen periodontal

    Menurut Gillmann (+), komponen ligamen periodontal meliputi

    a. %el%el ligamen periodontal yang utama adala $ibroblast dengan beberapa

    sementoblas dan osteoblas

  • 7/18/2019 Makalah perio.doc

    14/56

    1

    Gambar 2.7 #elsel pada *igamen +eriodontal

    b. Matriks ekstraseluler

    1) Matriks ekstraseluler ligamen periodntal mirip dengan matriks

    ekstraseluler jaringan ikat lainnya.

    +) "undel serabut dari ligamen periodontal adala jaringan pengubung

    kusus yang mengelilingi akar dari gigi dan mengubungkannya dengan

    tulang alveolar. %erabut ini adala komponen terbesar dari ligamen

    periodontal.#. %uplai pembulu dara dan sara$

    . %ara$ dan suplai dara ligamen periodontalLigamen mempunyai anyaman pembulu dara yang sangat banyak didapat

    dari arteri apikal dan pembulu yang berpenetrasi pada tulang alveolar. 'erdapat

    anastomosis dalam jumla besar dengan pembulu dara gingiva. "undel sara$

    dari trigeminus berjalan bersama pembulu dara dari apeks dan melintasi tulang

    alveolar untuk mensuplai ligamen dengan reseptor tactile, tekanan dan rasa sakit.%ara$ tampaknya berakir sebagai ujung sara$ bebas atau struktur berbentuk

    kumparan yang berubungan dengan akti$itas propriosepti$ yang terpusat untuk

    mengontrol sistem mastikasi pada saat menelan, mengunya dan berbi#ara

    (Manson, 1993).

  • 7/18/2019 Makalah perio.doc

    15/56

    1/

    a. %ara$ %ara$ ditemukan pada ligamen mele*ati $oramen pada tulang alveolar. %ara$

    ini merupakan #abang dari divisi sara$ kedua dan ketiga dari sara$ kranial

    kelima (sara$ trigeminus). %ara$ ini mengikuti jalur yang sama denganpembulu dara (Aandra, +).

    b. Pembulu dara%uplai dara utama dari ligamen periodontal adala dari arteri alveolaris

    superior dan in$erior. !nastomosis arterivenous utama terjadi dalam ligamen.

    Pembulu dara berasal dari1. Aabang dari pembulu dara apikal, yaitu pembulu dara yang mensuplai

    pulpa+. Aabang dari pembulu dara intra&alveolar, berjalan ori=ontal dan

    menembus tulang alveolar untuk masuk ke dalam ligamen periodontal3. Aabang dari pembulu daragingiva(Aandra, +).

    /. %ubstansi dasar ligamen periodontal

    Ligamen periodontal mempunyai + grup substansi utama yaituproteoglycans dan

    glycoprotein.2ua grup ini tersusun atas protein dan polisakarida. %ubstansi dasar

    pada ligamen periodontal adala 0 berupa air. ungsi substansi dasar adala

    mentransportasikan makanan ke sel dan membuang produk dari sel ke pembulu

    dara (Aandra, +).

    :. ungsi ligamen periodontal

    Menurut Gillmann (+), $ungsi ligamen periodontal meliputi $ungsi

    suportive,ormative, resorptive, sensory and nutritivea. ungsisuportive

    ungsisuportiveligamen periodontal antara lain

    1. Melekatkan tulang ke soket gigi+. Menanggukan gigi dalam soketnya, memisakannya dari dinding soket,

    seingga akar tidak bertabrakan dengan tulang ketika mastikasi

    b. ungsiormative

    Ligamen periodontal mengandung sementoblas yang memproduksi sementum

    sepanjang keidupan gigi, semenata osteoblas mempertaankan tulang dari

    soket gigi

    #. ungsi resorptive

  • 7/18/2019 Makalah perio.doc

    16/56

    1:

    2alam merespon tekanan yang berat, sel dari ligamen periodontal dapat

    memproduksi resorbsi tulang dengan #epat dan kadang&kadang meresorpsi

    sementum

    d. ungsisensoryLigamen periodontal disuplai dengan serabut sara$ yang mengirimkan tekanan

    taktil dan sensanyi nyerie. ungsi nutritive

    Ligamen periodontal disuplai ole pembulu dara yang menyediakan nutrien

    untuk sementum dan tulang

    3.1.3.1 Iner)as

    %ara$ alveolar yang dimulai pada sara$ trigeminal, menginervasi ligamen

    periodontal dan dibagi dalam sara$ periodontal mendaki (ascending) atau sara$ gigi,

    sara$ interalveola dan sara$ intraradikular. %ara$ ligamen periodontal, seperti pada

    jaringan konekti$ lainnya, mengikuti distribusi arteri. Aabangabang alveolar

    menginervasi daera apikal, #abang interalveolar menginervasi ligamen periodontal

    lateral, dan #abangabang sara$ interadikular menginervasi ligamen periodontal

    $urkasi gigi posterior (rossman, 199/). %ara$ berakir sebagai serabut dengan

    diameter ke#il atau besar. %erabut berdiameter ke#il, baik bermilien ataupun yang

    tidak bermilien, berakir sebagai ujung bebas pada ruang interstisial dan berubungan

    dengan rasa sakit. %erabut bermilienbesar bermilien, berakir sebagai ujung kusus

    berupa tombol atau kumparan dekat serabut utama ligamen periodontal, dan

    merupakan mekanoseptor yang berubungan dengan sentuan, tekanan, dan

    propropsepsi (rossman, 199/).

    %ara$ simpapetik mengikuti pembulu dara arterial dalam ligamen

    periodontal. %ara$&sara$ itu berubungan dengan kontrol vasomotor aliran dara di

    dalam arteri dan kapiler (rossman, 199/).

    Djung sara$ ligamen periodontal memungkinkan seseorang merasakan sakit,

    sentuan, tekanan, propriopsepsi. Propriosepsi, yang memberikan in$ormasi pada

    gerakan dan posisi dalam ruang, memungkinkan seseorang merasakan kekuatan yang

    diberikan pada gigi&gigi, gerakan gigi dan tempat benda asing pada atau diantara

  • 7/18/2019 Makalah perio.doc

    17/56

    1

    permukaan gigi. Hasa propiosepti$ ini dapat menggerakkan mekanisme re$leks

    propekti$ yang membuka raang ba*a untuk men#ega injuri pada gigi atau ligamen

    periodontal bila seseorang menggigit suatu benda keras. Propiosepsi memungkikan

    lokalosasi daera in$lamasi pada ligamen periodontal. Heaksi in$lamasi sema#am itu

    pada ligamen periodontal dapat diketaui dengan ujian perkusi dan palpasi

    (rossman, 199/).

    3.1.-!ementum

    %ementum merupakan struktur terkalsi$ikasi (avaskuler mesenchymal) yang

    menutupi permukaan luar anatomis akar, yang terdiri atas matriks terkalsi$ikasi yang

    mengandung serabut kolagen. %ementum menutupi dentin akar gigi mulai dari bagiankorona akar sampai ujung ba*anya. -omposisi sementum terdiri atas komponen

    organi# /&// 0, komponen anorganik /&/ 0, dan air 10.

    Gambar 2.8. sementum

    %ementum berasal dari sel mesenkimal $olikel gigi yang berkembang menjadi

    sementoblas. %ementoblas menimbun suatu matriks, disebut sementoid yang

    mengalami pertambaan pengapuran dan mengasilkan dua jenis sementum aseluler

    dan seluler (rossman, 199/).

    a. 'ipe %ementum

    1. %ementum !seluler

    %e#ara kronologis sementum aseluler pertama&tama ditimbun pada

    dentin membentuk pertemuan sementum&dentin, dan biasanya menutupi

  • 7/18/2019 Makalah perio.doc

    18/56

    1@

    sepertiga servikal dan sepertiga tenga akar. %ementum aseluler tidak

    mengandung sel, terbentuk sebelum gigi men#apai oclusal plane (erupsi),

    ketebalannya sekitar 3&+3 Em. %erabut sarpey membentuk sebagian besar

    struktur aseluler sementum. %elain itu juga, mengandung $ibril&$ibril kolagen

    yang terkalsi$ikasi yang tersusun beraturan atau parallel teradap permukaan

    (rossman, 199/).

    +. %ementum %eluler

    %ementum seluler biasanya ditumpuk pada sementum aseluler pada

    sepertiga apikal akar dan bergantian dengan lapisan sementum aseluler.

    %ementum seluler ditumpuk pada ke#epatan yang lebi besar daripada

    sementum aeluler dan dengan demikian menjebak sementoblas di dalam

    matriks. %el&sel yang terjebak ini disebut sementosit. %ementosit terletak pada

    kripta sementum dan dikenal sebagai la#una %ementum seluler banyak

    ditemukan di daera apikal dan bi$urkasi akar gigi. Lebi sedikit

    terkalsi$ikasi daripada tipe aseluler, serabut sarpey porsinya sedikit, dan

    terpisa dari serabut lain yang tersusun parallel pada permukaan akar, lebi

    tebal dari aseluler sementum (rossman, 199/).

    b. -lasi$ikasi %ementum

    Menurut %#roeder, sementum diklsi$ikasikan menjadi

    1. !!A (Acelular Ai"riliar &ementum)

    %umbernya dari sementoblas, letaknya pada daera koronal sementum,

    ketebalannya sekitar 1&1/ Em

    Gambar 2.9. #ementum aselulerdan selulertampak

  • 7/18/2019 Makalah perio.doc

    19/56

    19

    2. !8A (Acelular -trinsic Fi"er &ementum)

    %umbernya dari $ibroblast dan sementoblas, letaknya pada daera

    servikal akar. ketebalannya sekitar 3&+3 Em.

    . AM%A (&ellular /i-ed #tratiied &ementum)

    %umbernya dari $ibroblast dan sementoblas, letaknya pada bagian

    apikal akar dan daera $urkasi, ketebalannya 1&1 Em.

    0. A5A (&elular Intrinsik Fi"er &ementum)

    %umbernya dari sementoblas sebagai pengisi kekosongan akibat

    resorbsi.

    . Intermediate &ementum

    Letaknya dekat persimpangan (urkasi)gigi permanen.

    #. &ementoenamel unction(A8J)

    'erdapat tiga tipe, antara lain

    1. : 0 & :/ 0 kasus sementum tumpang tindi dengan email

    2. 3 0 & edge to edge

    . / 0 1 0 sementum dan enamel tidak bertemu

    Gambar 2.10 &ementoenamel unction (&)

  • 7/18/2019 Makalah perio.doc

    20/56

    +

    3.2 Pemerksaan Per%&%nsum

    2iagnosis periodontal dapat ditentukan setela dilakukan analisis se#ara ati&

    ati teradap ri*ayat suatu penyakit dan juga dilakukan evaluasi klinis dari gejala

    dan penyebab penyakit tersebut dan asil dari berbagai tes, #ontonya kegoyangan

    gigi dengan menggunakan probe, radiogra$ik, tes dara, biopsi. 2iagnosis arus

    terdiri dari evaluasi se#ara umum pasien dan juga bagaimana keadaaan rongga mulut

    pasien. 2iagnosis yang dilakukan arus se#ara sistematik dan juga terorganisir agar

    men#apai tujuan yang spesi$ik atau yang diarapkan.

    A. Taha, Pertama

    1. Penilaian pasien se#ara keseluruanPenilaian pasien se#ara keseluruan yang meliputi status mental pasien

    dan juga kondisi emosional, tabiat serta sikap dan juga umur $isiologi pasien

    (Manson, 1993).

    +. Hi*ayat keseatan

    Hi*ayat keseatan pasien sangat penting karena dapat menetukan

    ba*a pasien tersebut peduli ataupun tidak dengan penyakitnya, dapat juga

    digunakan untuk ada tidaknya ri*ayat penyakit sistemik yang dapat

    mempengarui ataupun penyebab penyakit periodontal dan juga dapat

    digunakan untuk menentukan derajat keparaan suatu penyakit dan

    kondisinya (Manson, 1993).

    Hi*ayat keseatan pasien dapat terdiri dari

    a) %iapa yang mera*at pasien tersebut sebelumnya, berapa lama,

    bagaimana terapinya. ama, alamat, nomer telepon pera*at

    sebelumnya serta kita arus berdiskusi dengan pera*at tersebut

    sebelumnya

    b) 2etail penyakit pasien jika perna dira*at di ruma sakit dan

    juga operasinya, ma#am operasinya, bagaimana anestesinya,

    pendaraannya atau komplikasi in$eksinya .

  • 7/18/2019 Makalah perio.doc

    21/56

    +1

    #) Bbat&obatan apa yang perna pasien terima serta dosis dan

    lamanya penggunaan obat.

    d) Hi*ayat dari seluru penyakitnya seperti penyakit

    kardiovaskuler, ematologi#, endokrin, dan juga penyakit

    in$eksinya, penyakit seksual, ;5

  • 7/18/2019 Makalah perio.doc

    22/56

    ++

    i) Hi*ayat penyakit gigi sebelumnya meliputi apaka perna

    dilakukan operasi atau tidak, berapa lama, bagaimana terapinya

    (Manson, 1993).

    .8valuasi radiogra$i

    Minimum terdiri dari 1 $oto intraoral dan juga $oto bite*ing. oto

    panoramik juga dapat digunakan untuk medeteksi lesi kelainan pada gigi,

    raang serta kelainan patologis dan juga $raktur. ambaran radiogra$i intra

    oral yang digunakan untuk diagnosis periodontal (Manson, 1993).

    /.Model #etakan gigi2apat digunakan sebagai bantuan visual dalam berdiskusi dengan

    pasien antara sebelum dan sesuda pera*atan serta dapat digunakan untuk

    evaluasi pada saat kunjungan berikutnya. Model dari #etakan gigi sangat

    berguna dalam pemeriksaan kondisi rongga mulut. Model dari #etakan gigi

    dapat menunjukkan batas gusi (gingival margins), dan posisi serta inklinasi

    dari gigi ? geligi, kontak proksimal gigi, dan area impaksi makanan. Model

    gigi merupakan suatu rekam medik gigi yang penting sebelum dilakukan

    pera*atan. Model gigi juga dapat digunakan untuk menjelaskan kepada

    pasien ren#ana pera*atan yang akan dilakukan (Manson, 1993).

    :. oto klinis

    oto ini berguna untuk merekam jaringan sebelum dan setela

    pera*atan (Manson, 1993).

    . Hevie* pemeriksaan a*al

    Jika tidak diperlukan pera*atan darurat, pasien diinstruksikan untuk

    melakukan kunjungan kedua. %ebelum kunjungan kedua, pemeriksaan

    radiogra$i dan model #etakan gigi digunakan untuk mengetaui perubaan

    radiogra$i untuk kondisi yang tidak dapat diketaui dari model #etakan gigi.

  • 7/18/2019 Makalah perio.doc

    23/56

    +3

    Model #etakan gigi diperiksa untuk mengetaui adanya keadaan yang

    abnormal dalam rongga mulut, ubungan #rossbite, atau kondisi lain yang

    dapat menyebabkan gangguan oklusal atau impaksi makanan. Pemerikasaan

    radiogra$i dan model #etakan gigi sangat membantu dalam melakukan

    diagnosis, bagaimana pun, itu adala pemeriksaan klinis di rongga mulut yang

    merupakan dasar untuk diagnosis (Manson, 1993).

    B. Taha, "e&ua

    I. Pemerksaan r%ngga mulut

    1. Bral ygiene

    -ebersian rongga mulut dapat meliputi kebersian dari debris, plak,materi alba, kebersian permukaan gigi dari noda. Larutan dis#losing dapat

    digunakan untuk menentukan adanya plak. "anyaknya plak tidak dapat

    diubungkan dengan keparaan dari suatu penyakit periodontal (Manson,

    1993).

    +. "au mulut

    "au mulut yang berasal dari $aktor lokal dari lida dan juga sulkus

    gingival dan terdiri dari partikel&partikel makanan diantara gigi, karies,

    ne#roti=ing ul#erative gingivitis, perokok. %edangkan bau mulut yang berasal

    dari luar terdiri dari lesi yang mengenai saluran perna$asan misalnya

    bron#itis, pneumonia (Manson, 1993).

    II. Pemerksaan gg

    1. -aries

    +. Perkembangan gigi

    3. !nomali bentuk gigi

    . -egoyangan gigi

    -egoyangan gigi terjadi dalam dua taapan yaitu

    5nisial atau taap intrasoket, yakni pergerakan gigi yang

    masi dalam batas ligamen periodontal.

  • 7/18/2019 Makalah perio.doc

    24/56

    +

    'aapan kedua, terjadi se#ara bertaap dan memerlukan de$ormasi

    elastik tulang alveolar sebagai respon teradap meningkatnya tekanan

    ori=ontal.

    Menurut edi dkk (+), kegoyaan gigi dibedakan menjadi

    2erajat 1 ? kegoyangan gigi yang sedikit lebi besar dari normal

    2erajat + ? kegoyangan gigi sekitar 1 mm

    2erajat 3 ? kegoyangan gigi lebi dari 1 mm pada segala ara atau

    gigi dapat ditekan ke ara apikal.

    /. ;ipersensiti$itas igi

    Permukaan akar yang terliat ole karena resesi gusi peka teradap

    perubaan suu atau rangsangan. Pasien sering mengarakan operator ke

    daera sensitive yang dirasakan pasien. Bperator dapat mengetaui lokasi

    daera yang sensitive tersebut dengan menggunakan probe atau semprotan

    udara.

    :. ;ubungan kontak proksimal

    -ontak yang sedikit terbuka dapat mengakibatkan impaksi darimakanan. ;ubungan kontak proksimal dapat diperiksa dari observasi klinis

    menggunakan benang gigi.

    . Migrasi gigi patologis

    Migrasi ini dapat disebabkan ole karena suatu lesi atau kelainan ,

    gaya yang abnormal yang mengenai gigi serta kebiasaan buruk pasien, #onto

    penyakit peridontitis agresi$ lokalisata.

    @. %ensiti$itas teradap perkusi

    %ensiti$itas teradap perkusi dapat menunjukan adanya in$lamasi akut

    yang mengenai jaringan periodontal.

  • 7/18/2019 Makalah perio.doc

    25/56

    +/

    9. !brasi

    !brasi adala keauasan permukaan gigi karena proses mekanis yang

    terjadi pada struktur gigi

    1. !trisi

    !trisi adala ilangnya jaringan gigi ataupun restorasi karena proses

    pengunyaan atau karena kontak oklusal atau proksimal di antara gigi.

    11. 8rosi

    8rosi adala ilangnya jaringan keras gigi yang progresi$ karenaproses kimia.

    1+. 'rauma oklusi

    'rauma oklusi dapat disebabkan karena adanya gaya yang mengenai

    gigi se#ara berlebian seingga dapat merusak jaringan periodontal dan juga

    gaya tersebut tidak disebarkan se#ara merata keseluru permukaan gigi

    (Manson, 1993).

    III. Pemerksaan ,er&%nsum

    Pemeriksaan periodonsium arus sistematik, dimulai dari regio molar

    baik pada maksilla maupun mandibula kemudian diteruskan ke seluru

    raang (Manson, 1993).

    ;al&al yang perlu dilakukan pada taap ini adala

    1. Pemeriksaan plak dan kalkulus

    anyak metode yang digunakan untuk memeriksa plak dan kalkulus.

    -alkulus dan plak supragingival dapat dideteksi menggunakan probe

    (Manson, 1993).

  • 7/18/2019 Makalah perio.doc

    26/56

    +:

    +. ingiva

    Pemeriksaan gingiva dapat dilakukan se#ara visual dan juga

    menggunakan alat ataupun se#ara palpasi untuk medeteksi kelainan patologis,

    lokasi serta ada atau tidaknya pus. ambaran gingiva meliputi kontur,

    konsistensi, ukuran, *arna, posisi, pendaraan, struktur permukaan serta rasa

    sakit (Manson, 1993).

    3. Poket periodontal

    Pemeriksaan poket ini meliputi kedalaman poket serta tipe poket

    (5n$raboni atau supraboni). Mendeteksi adanya poket dapat dilakukan denganmenggunakan probe, poket tidak dapat dideteksi menggunakan $oto Hontgen.

    -edalaman poket dibagi menjadi dua yaitu kedalaman poket biologi adala

    jarak antara gingival margin dengan dasar poket, kedalaman probe adala

    jarak dari instrumen probe berpenetrasi kedalam poket (Manson, 1993).

    . Penentuan aktivitas penyakit,

    Penentuan dari kedalaman poket atau att#ament levels tidak dapat

    memberikan in$ormasi ba*a lesi tersebut akti$ ataupun sedang tidak akti$.

    %ekarang ini tidak ada metode yang benar&benar mengetaui ba*a lesi

    tersebut akti$ ataupun tidak. Pada lesi yang tidak akti$ akan menunjukan

    sedikit atau tidak ada pendaraan saat dilakukan probing dan sedikit jumla

    dari #airan gingiva, bakteri $lora, dapat diliat dark&$ield mikroskopi, terdiri

    dari banyaknya sel&sel #o#oid. Lesi yang akti$ akan mengeluarkan banyak

    dara saat dilakukan probing dan banyak mengeluarkan #airan gingival dan

    e7udate, banyak terdapat spiro#aeta dan bakteri motil. Pada pasien dengan

    penyakit periodontitis agresi$ yang #epat atupun tidak,dapat menunjukan

    banyak perbedaan saat dilakukan probing. Penentuan aktivitas penyakit se#ara

    seksama merupakan pengaru langsung dari diagnosis, prognosis dan

  • 7/18/2019 Makalah perio.doc

    27/56

    +

    terapinya. ;asil dari terapi dapat beruba, tergantung dari keparaan lesiIluka

    periodontal (Manson, 1993).

    /. Jumla gingiva #ekat

    Penentuan jumla gingiva #ekat sangat penting untuk menentukan

    adanya ubungan antara dasar poket dengan batas mukogingival. Lebar dari

    gingival #ekat adala jarak diantara mukogingival jun#tion dan proyeksi dari

    bagian luar permukaan dari dasar sulkus gingiva dari poket periodontal.

    Metode lain yang digunakan adala menentukan jumla dari atta#ed gingival

    mendorong memasukan berdekatan mukosa koronal dengan instrumen tumpul

    ataur *arnai mukosa dengan larutan %#illers potassium iodide, yang manaberupa noda pada keratin (Manson, 1993).

    :. !lveolar bone loss

    !lveolar bone loss atau keilangan tulang alveolar dapat diketaui

    pemeriksaan klinis dan radiogra$i. Probing dapat membantu mengetaui

    tinggi dan bentuk $asial dan lingual tulang yang diketaui dari pemeriksaan

    radiogra$i dan bentuk dari keilangan tulang daera interdental. Probing

    trasngingival dapat digunakan setela dilakukan anestesi pada daera yang

    akan dilakukan probing, metode ini sangat akurat untuk mengevaluasi dan

    memberikan in$ormasi dari bentuk keilangan tulang (Manson, 1993).

    . Palpasi

    Palpasi bagian dari prosedur diagnosis yang men#akup pemeriksaan

    bagian tubu tertentu dengan menggunakan tangan atau ujung jari . Palpasi

    pada mukosa oral dibagian lateral dan apikal daera sekitar akar gigi dapat

    menetukan letak rasa sakit yang pasien rasakan. 5n$eksi yang dalam pada

    jaringan periodontal dan merupakan a*al dari terjadinya abses periodontal

    dapat di deteksi dengan #ara palpasi (Manson, 1993).

  • 7/18/2019 Makalah perio.doc

    28/56

    +@

    @. %upurasi

    %upurasi adala pembentukan pus akibat dari adanya peradangan.

    "eberapa studi mengatakan ba*a adanya ubungan antara supurasi dengan

    penyakit periodontitis tetapi persentasinya sangat renda(30 sampai /0)

    (Manson, 1993).

    9. !bses peridontal

    !bses periodontal terjadi se#ara lokalisata serta terdapat akumulasi

    pus didalamnya, abses ini dapat terjadi se#ara akut atau kronis (Manson,1993).

    3.2.1 Pemerksaan Tam+ahan Penunjang Dagn%ss "lns

    1. %tatus nutrisi

    utrisi pasien ini dapat membantu dalam masa penyembuan jaringan

    periodontal se#ara baik apabila asupan nutrisinya benar. Pasien yang

    mempunyai penyakit yang berubungan dengan kekurangan nutrisi dapat di

    konsul terlebi daulu ke pada ali nutrisi. -linis dari kekurangan nutrisi

    spesi$ik dapat berubungan dengan mani$estasi oral dan dapat menyebabkan

    kelainan nutrisi atau gi=i (Aarran=a, +:)

    +. Pasien dengan diet kusus

    Pasien ini misalnya adala pasien ynag mempunyai penyakit diabetes mellitus

    yang mana pada saat dilakukan pera*atan kita arus ati&ati serta dalam

    pemberian obatnya dan juga dalam lama pera*atannya kalau perlu sebelum

    dilakukan pera*atan kita arus konsul terlebi daulu ke pada dokter yang

    mera*atnya (Aarran=a, +:).

    3.'es dara

  • 7/18/2019 Makalah perio.doc

    29/56

    +9

    'es ini dapat dilakukan jika pasien mempunyai kelainan pendaraan serta

    dapat mengganggu pada saat akan dilakukan pera*atan giginya. !nalisis dari

    pulasan dara, jumla sel dara mera dan dara puti, perbedaan jumla sel

    dara puti, serta laju endap dara dapat digunakan untuk evaluasi dari

    adanya dys#rasias dan in$eksi yang menyeluru. Pemeriksaan *aktu

    pembekuan, *aktu pendaraan, *aktu #lot retra#tion, *aktu protrombin, tes

    kapiler, dan sumsum tulang dapat digunakan juga untuk analisis. 'es tersebut

    diatas dapat digunakan untuk mediagnosis adanya kelainan dara yang dapat

    mempengarui penyakit periodontal (Aarran=a, +:).

    3.2.2 !krnng Per%&%ntal%krining periodontal dan sistem pen#atatan didesain se#ara muda dan #epat

    untuk pengisian status pasien ole dokter gigi. 2igunakan probe dengan ujungnya

    mempunyai ukuran ,/ mm dan mempunyai kode yang ber*arna pada alat tersebut

    serta terdapat ukuran mulai dari 3./ sampai /./ mm. rongga mulut pasien dibagi

    menurut enam segmen yaitu raang atas kanan, anterior, dan kiri, raang ba*a kiri,

    anterior, kanan. Pembagian kodenya adala (%imarmata, +@)

    -ode adala gusinya seat tidak ada pendaraan saat probing serta

    tidak ada kalkulus

    -ode 1 adala tidak ada kalkulus tetapi terdapat pendaraan saat

    probing , pengobatannya dengan pembuangan plak subgingival dan

    mejaga kebersian rongga mulutnya.

    -ode + adala terjadi pendaraan saat probing , kalkulus supragingival

    dan subgingival, pengobatannya dengan pembuangan kalkulus,

    koreksi jika ada tambalan serta menjaga kebersian rongga mulutnya.

    -ode 3 adala jika probe masuk sebagian terdapat pada dua atau lebi

    regio maka arus dilakukan pemeriksaan mulut se#ara keseluruan

    serta pemeriksaan jaringan periodontal.

  • 7/18/2019 Makalah perio.doc

    30/56

    3

    -ode adala jika ukuran probe masuk semua maka arus dilakukan

    pemeriksaan mulut se#ara keleseuruan serta juga pemeriksaan

    jaringan periodontal.

    -ode K adala jika suda terjadi kegoyangan gigi, masala

    mu#ogingival, gingival resesi (%imarmata, +@)

    3.2.3 In&eks Pengukur "esehatan (g

    Dntuk mengetui prevalensi penyakit, keparaan dan ubungannya tergadap

    $aktor&$aktor lain seperti misalnya usia, kebersian mulut, nutrisi dst., suda

    diperkenalkan berbagai ma#am indeks kusus dalam upaya untuk memberikan

    ukuran yang objekti$ atau skor bagi tanda&tanda kusus yang teridenti$ikasi seinggadapat dilakukan perbandungan yang dapat diandalkan (Mi#ael dkk., ++).

    5ndeks kondisi gingiva ditentukan berdasarkan *arna, perubaan kontur,

    perdaraan segera pada saat penyondean, *aktu perdaraan, pengukuran eksudat

    #airan gingiva, jumla sel dara puti pada #airan gingiva dan istologi gingiva.

    "eberapa tes memerlukan alat kusus, seingga arus menggunakan laboratorium,

    dilapangan anya dapat dilakukan tes&tes yang sederana (Mi#ael dkk., ++).

    "eberapa indeks yang sering digunakan adala, indeks in$lamasi gingiva

    (indeks gingiva), indeks periodontal, indeks kebutuan pera*atan periodontal

    komunitas yang akan memberikan skor baik atau buruk teradapa asil pemeriksaan

    (Mi#ael dkk., ++).

    3.2.3.1 Pemerksaan (ngg)a Dan Per%&%ntal

    a. In&eks (ng)a /(I0

    -eparaan kondisi gingiva dinyatakan dalam skala sampai 3

    gingiva normal

    1 in$lamasi ringan, sedikit perubaan *arna, sedikit oedema, tidak

    ada perdaraan saat penyondean

    + in$lamasi sedang, kemeraan oedema dan mengkilat, perdaraan

    saat penyondean

  • 7/18/2019 Makalah perio.doc

    31/56

    31

    3 in$lamasi para, kemeraan yang nyata dan oedema, ulserasi.

    -e#enderungan perdara spontan

    Dnit gingiva mesial, bukal, distal, lingual diberi skor se#ara terpisa. 5ndeks

    ini terutama sangat sensiti$ pada taap gingivitis dini. 5ndek gingiva umumnya

    reversibel karena dapat menjadi nol dengan redanya penyakit, namun untuk indeks

    periodontal tidak dapat digunakan untuk mengukur penyakit dalam keadaan akti$

    (reversibel) (Aarles, +@).

    +. In&eks Per%&%ntal /PI0

    %emua gigi diperiksa skor yang digunakan adala sebagai berikut egati$ tidak ada in$lamasi pada jaringan pendukung maupun gangguan

    $ungsi karena kerusakan jaringan pendukung.

    1 ingivitis ringan terliat daera in$lamasi ringan pada tepi batas gingiva,

    tetapi daera ini tidak sampai mengelilingi gigi.

    + ingivitis in$lamasi mengelililngi gigi, tetapi tidak terliat adanya

    kerusakan daera perlekatan gingiva.

    : ingivitis denga poket perlekatan epitelial rusak dan terliat adanya

    ppoket (tidak anya merupakan pendalaman leer gingiva karena

    pembengkakan di daera gingiva bebas). 'idak terliat adanya ganngguan

    $ungsi mastikasi normal gigi melekat kuat di dalam soketnya dan tidak

    bergeser.

    @ -erusakan taap lanjut disertai dengan ilangnya $ungsi mastikasi gigi

    goyang, kadang&kadang bergeser, nyeri pada perkusi dengan alat logam,

    dan dapat terdepresi ke dalam soketnya (Gayukundari, +@).

    *. In&eks "e+utuhan Peraatan Per%&%ntal "%muntas /PITN0

    Dntuk memberikan pelayanan keseatan yang adekuat bagi komunitas tertentu,

    seringkali perlu ditentukan kebutuan pera*atan. AP5' terbukti merupakan

  • 7/18/2019 Makalah perio.doc

    32/56

    3+

    sistem yang paling sering digunakan untuk tujuan ini dan menggunakan metode

    berikut

    %istem pemberian skor (menggunakan probe)

    tidak ada poket atau pendaraan gingiva pada saat penyondean

    1 perdaraan gingiva pada saat penyondean

    + kalkulus supra& sub gingiva

    3 Poket sedalam 3,/&/,/ mm

    poket : mm

    a. Hen#ana pera*atan

    Hen#ana pera*atan ditentukan dengan berlandasakan pada

    tidak perlu1 Pera*atan di ruma

    + dan 3 skeling dan perbaikan perara*atan gigi di ruma

    memerukan pera*atan rumit, (skeling operasi dan pera*atan di

    ruma) (Gayukundari, +@).

    3.2.3.2 Pemerksaan "e+ershan Mulut

  • 7/18/2019 Makalah perio.doc

    33/56

    33

    5ndeks status kebersian mulut yang sering digunakan adala indeks

    kebersian mulut dan indeks kebersian plak (Aarles, +@).

    a. In&eks ke+ershan mulut ang & se&erhanakan /#HI!0

    Merupakan indeks gabungan yang menentukan skor debris dan deposit kalkulus

    baik untuk semua atai anya untuk permukaan gigi yang terpili saja

    (simplied). 2ebris rongga mulut adala benda asing yang lunak yang melekat

    pada gigi. 2ebris rongga mulut dan kalkulus dapat memberi skor se#ara

    terpisa. !k%r &e+rsrongga mulut adala sebagai berikut

    tidak ada debris atau stain

    1 debris lunak yang menutupi tidak lebi dari sepertiga permukaan gigi

    + debris lunak yang menutupi lebi dari sepertiga permukaan gigi namun tidaklebi dari dua pertiga permukaan gigi

    3 debris lunak menutupi lebi dari dua pertiga permukaan gigi

    %kor kalkulus ditentukan berdasarkan pada kritera yang sama dengan

    penambaan ba*a ber#ak kalkulus subgingiva diberi skor + dan garis kalkulus

    yang besar se#ara kontinu diberi skor 3.

    %kor debris dan kalkulus arus ditamba dan dibagi dengan jumla permukaan

    yang di periksa untuk menetukan skor kebersian mulut.

    Pla4ue n&eks

    tidak ada plak

    1 selapis tipis plak yang anya dapat diliat dengan bantuan sonde atau larutan

    disklosing

    + akumulasi plak yang #ukuo banyak yang dapat diliat dengan mata telanjang

    3 akumulasi yang tebal dari baan lunak yang mengisi #ela antara tepi

    gingiva dan permukaan gigi. Hegio interdental terisi dengan debris (Aarles,

    +@).

  • 7/18/2019 Makalah perio.doc

    34/56

    3

    5ndeks ini sering digunakan bersama dengan indeks gingiva untuk menentukan

    ubungan sebab akibat antara plak dan in$lamasi gingiva.

  • 7/18/2019 Makalah perio.doc

    35/56

    3/

    (RAM /60 P#!ITI5 (RAM /0 NE(ATI5

    5a*ultat)e

    anaer%+es

    Anaer%+es 5a*ultat)e

    anaer%+es

    Anaer%+es

    Ao#

    #i

    %'H8P'BAB

    AAD%

    % mutans,%.Mitis

    %'!P;6LB

    AABAD%

    M5AHBABAAD%

    %'H8P'BAABAD%

    %.intermedius

    P8P'B%'H8P'BAABAD%

    P8P'BABAAD%

    8%%8H5!

    "H!;!M8LL!

  • 7/18/2019 Makalah perio.doc

    36/56

    3:

    Plak bakteri merupakan suatu massa asil pertumbuan mikroba yang

    melekat erat pada permukaan gigi dan gingivabila seseorang mengabaikan

    kebersian mulut. "erdasarkan letak uniannya, plak dibagi atas supra

    gingival yang berada disekitar tepigingival dan plak sub&gingivayang berada

    pada apikal dari dasargingival. "akteri yang terkandung dalam plak di daera

    sulkus gingiva mempermuda kerusakan jaringan. ;ampir semua penyakit

    periodontal berubungan dengan plak bakteri dan tela terbukti ba*a plak

    bakteri bersi$at toksik. "akteri dapat menyebabkan penyakit periodontal

    se#ara tidak langsung dengan jalan

    a. Meniadakan mekanisme pertaanan tubu

    b. Mengurangi pertaanan jaringan tubu#. Menggerakkan proses immuno patologi

    Meskipun penumpukan plak bakteri merupakan penyebab utama

    terjadinya gingivitis, akan tetapi masi banyak $aktor lain sebagai

    penyebabnya yang merupakan multi$aktor, meliputi interaksi antara

    mikroorganisme pada jaringan periodontal dan kapasitas daya taan tubu

    (Lam$ord,199/).

    /ekanisme pem"entukkan plak

    ase 5

    Pembentukan a*al mikroorganisme disebut pioneer colonizers karena taan

    dan dapat bersaing dengan $lora mulut lainnya. "akteri a*al adala #treptokokus

    oralis, #treptokokus mitior dan #treptokokus sanguis. Penumpukan dari

    mikroorganisme ini adala karena interaksi antara adesi protein pada permukaan

    mikroorganisme yang berkolonisasi dan reseptor karboidrat dari komponen

    saliva yang terdapat pada permukaan gigi. %etela deposisi a*al, #treptococcus

    sanguis mulai berekspansi menjaui permukaan gigi membentuk plak. 2alam

    jangka *aktu yang pendek, permukaan gigi yang dekat dengan gingiva ditutupi

    dengan mikroorganisme . %emua aktivitas ini terjadi dalam + ari pertama

    pembentukan plak. %etela + ingga @ jam, plak terus terbentuk pada margin

    gingiva.

  • 7/18/2019 Makalah perio.doc

    37/56

    3

    ase 55

    'erjadi pertambaan ketebalan plak setela 3 dan ari dibandingkan + ari

    yang pertama. Plak gingiva menjadi matang dan dapat idup diantara

    mikroorganisme berbeda.

    ase 555

    %etela inisiasi / ingga ari, plak mulai berpinda ke subgingiva dan

    mikroorganisme beserta produk&produknya berpenetrasi dan bersirkulasi pada

    poket.

    ase 5<

    'uju ingga 11 ari setela inisiasi, berbagai $lora bertamba termasuk

    spiro#etes, vibrous, dan $usi$orms. Plak gingiva memenui sulkus gingiva

    sementara spiro#etes dan vibrous bergerak disekeliling luar dan apikal sulkus.

    2. 3alkulus-alkulus terdiri dari plak bakteri dan merupakan suatu massa yang

    mengalami pengapuran, terbentuk pada permukaan gigi se#ara alamia.

    -alkulus merupakan pendukung penyebab terjadinya gingivitis dan lebi

    banyak terjadi pada orang de*asa, kalkulus bukan penyebab utama terjadinya

    penyakit periodontal. aktor penyebab timbulnya gingivitis adala plak

    bakteri yang tidak bermineral, melekat pada permukaan kalkulus,

    mempengaruigingivase#ara tidak langsung (Lam$ord,199/).

    Mekanisme pembentukan kalkukus

    +e+era,a te%r mengena mekansme mneralsas aal 7

    1. %aliva dapat dianggap sebagai larutan supersaturasi yang tidak stabil dari

    kalsium $os$at. -arena tegangan AB+ relati$ renda di dalam mulut, AB+

  • 7/18/2019 Makalah perio.doc

    38/56

    3@

    akan keluar dari saliva bersama dengan deposisi kalsium $os$at yang tidak

    muda larut

    +. %elama tidur, aliran saliva berkurang dan ammonia terbentuk dari urea saliva,

    menaikkan p; yang memungkinkan terjadinya presipitasi kalsium $os$at.

    3. Protein dapat mempertaankan konsentrasi kalsium yang tinggi tetapi bila

    saliva berkontak dengan gigi, protein akan dikeluarkan dari larutan,

    menyebabkan presipitasi kalsium dan $os$or. (Manson,1993)

    Be+era,a ma*am te%r &kemukakan %leh ,ara ,enet mengena ,r%ses

    ,em+entukan kalkulus8 antara lan 7

    1. 'eori AB

    Menurut teori ini pengendapan garam kalsium $os$at terjadi akibat adanya

    perbedaan tekanan AB dalam rongga mulut dengan tekanan AB dari duktus

    saliva, yang menyebabkan p; saliva meningkat seingga larutan menadi

    jenu.

    +. 'eori Protein

    Pada konsentrasi tinggi, protein klorida saliva bersinggungan dengan

    permukaan gigi maka protein tersebut akan keluar dari saliva, seingga

    mengurangi stabilitas larutannya dan terjadi pengendapan garam kalsium$os$at.

    3. 'eori os$atase

    os$atase berasal dari plak gigi, sel&sel epitel mati atau bakteri. os$atase

    membantu proses idrolisa $os$at saliva seingga terjadi pengendapan garam

    kalsium $os$at.

    . 'eori 8sterase

    8sterase terdapat pada mikrorganisme, membantu proses idrolisis ester

    lemak menjadi asam lemak bebas yang dengan kalsium membentuk

    kalsium$os$at.

    /. 'eori !monia

  • 7/18/2019 Makalah perio.doc

    39/56

    39

    Pada *aktu tidur, aliran saliva berkurang, urea saliva akan membentuk

    ammonia seingga p; saliva naik dan terjadi pengendapan garam kalsium

    $os$at.

    :. 'eori pembenian

    Plak gigi merupakan tempat pembentukan inti ion&ion kalsium dan $os$or

    yang akan membentuk kristal inti idroksi apatit dan ber$ungsi sebagai beni

    kristal kalsium $os$at dari saliva jenu.

    . Impaksi makanan

    5mpaksi makanan (tekanan akibat penumpukan sisa makanan)

    merupakan keadaan a*al yang dapat menyebabkan terjadinya penyakit

    periodontal. igi yang berjejal atau miring merupakan tempat penumpukan

    sisa makanan dan juga tempat terbentuknya plak, sedangkan gigi dengan

    oklusi yang baik mempunyai dayasel cleansingyang tinggi.'anda ? tanda yang berubungan dengan terjadinya impaksi makanan,yaitu

    a. Perasaan tertekan pada daera proksimal

    ". Hasa sakit yang sangat dan tidak menentu

    c. 5n$lamasi gingiva dengan perdaraan dan daera yang terlibat sering

    berbau

    d. Hesesigingivae. Pembentukan abses periodontal menyebabkan gigi dapat bergerak dari

    soketnya, seingga terjadinya kontak prematur saat ber$ungsi dan sensiti$

    teradap perkusi.. -erusakan tulang alveolar dan karies pada akar

    0. +ernaasan mulut

    -ebiasan berna$as melalui mulut merupakan sala satu kebiasaan

    buruk. ;al ini sering dijumpai se#ara permanen atau sementara. Permanen misalnya pada anak dengan kelainan saluran perna$asan, bibir

    maupun raang, juga karena kebiasaan membuka mulut terlalu lama.

  • 7/18/2019 Makalah perio.doc

    40/56

    %ementara misalnya pasien penderita pilek dan pada beberapa anak yang

    gigi depan atas protrusi seingga mengalami kesulitan menutup bibir.

    -eadaan ini menyebabkan viskositas (kekentalan) saliva akan

    bertamba pada permukaan gingiva maupun permukaan gigi, aliran salivaberkurang, populasi bakteri bertamba banyak, lida dan palatum menjadi

    kering dan akirnya memudakan terjadinya penyakit periodontal.

    . #iat isik makanan

    Makanan yang mempunyai si$at $isik keras dan kaku dapat juga

    menjadi massa yang sangat lengket bila ber#ampur dengan luda. Makanan

    yang demikian tidak dikunya se#ara biasa tetapi dikulum di dalam mulut

    sampai lunak ber#ampur dengan luda atau makanan #air, penumpukan

    makanan ini akan memudakan terjadinya penyakit.

    4. Iatrogenik 5entistry

    Iatrogenik 5entistry merupakan iritasi yang ditimbulkan karena pekerjaan

    dokter gigi yang tidak ati&ati dan adekuat se*aktu melakukan pera*atan

    pada gigi dan jaringan sekitarnya seingga mengakibatkan kerusakan pada

    jaringan sekitar gigi.

    6. $rauma dari oklusi

    'rauma dari oklusi menyebabkan kerusakan jaringann periodonsium, tekanan

    oklusal yang menyebabkan kerusakan jaringan disebut traumatik oklusi.

    'rauma dari oklusi dapat disebabkan ole

    a. Perubaan&perubaan tekanan oklusal. Misal adanya gigi yang elongasi,

    pen#abutan gigi yang tidak diganti, kebiasaan buruk seperti bruksim.

    b. "erkurangnya kapasitas periodonsium untuk menaan tekanan oklusal

    3.3.35akt%r !stemk

    1. 2emam yang tinggiPada anak&anak sering terjadi penyakit periodontal selama menderita

    demam yang tinggi, (misal disebabkan pilek, batuk yang para). ;al ini

    disebabkan anak yang sakit tidak dapat melakukan pembersian mulutnya

    se#ara optimal dan makanan yang diberikan biasanya berbentuk #air. Pada

  • 7/18/2019 Makalah perio.doc

    41/56

    1

    keadaan ini saliva dan debris berkumpul pada mulut menyebabkan

    mudanya terbentuk plak dan terjadi penyakit periodontal.

    +. 2e$isiensi vitamin

    2i antara banyak vitamin, vitamin A sangat berpengaru pada jaringan

    periodontal, karena $ungsinya dalam pembentukan serat jaringan ikat.

    2e$isiensi vitamin A sendiri sebenarnya tidak menyebabkan penyakit

    periodontal, tetapi adanya iritasi lo#al menyebabkan jaringan kurang dapat

    mempertaankan keseatan jaringan tersebut seingga terjadi reaksi

    in$lamasi.

    3. 2rugs atau obat&obatan

    Bbat&obatan dapat menyebabkan iperplasia, al ini sering terjadi pada

    anak&anak penderita epilepsi yang mengkonsumsi obat anti kejang, yaitupenytoin (dilantin). 2ilantin bukan penyebab langsung penyakit jaringan

    periodontal, tetapi yperplasiagingivamempermuda terjadinya penyakit.

    3.- "las'kas Penakt Per%&%ntal

    Peradangan pada gingiva dan perkembangannya pada bagian tepi

    permukaan gigi terjadi ketika koloni mikroorganisme berkembang. Penyakit

    periodontal dibagi atas dua golongan yaitu gingivitis dan periodontitis. "entuk

    penyakit periodontal yang paling sering dijumpai adala proses in$lamasi dan

    mempengarui jaringan lunak yang mengelilingi gigi tanpa adanya kerusakan

    tulang, keadaan ini dikenal dengan ingivitis. !pabila penyakit gingiva tidak

    ditanggulangi sedini mungkin maka proses penyakit akan terus berkembang

    mempengarui tulang alveolar, ligamen periodontal atau sementum, keadaan ini

    disebut dengan Periodontitis (*amord, 177).

    Penyakit periodontal dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu gingivitis

    dan periodontitis. -onsep patogenesis penyakit periodontal yang diperkenalkan

    ole Page dan %#roeder terdiri dari (empat) taap yaitu Permulaan, 2ini,

    Menetap dan Para. 'iga taap pertama yaitu permulaan, dini dan menetap

    merupakan taap pada diagnosa gingivitis dan taap para merupakan diagnosa

  • 7/18/2019 Makalah perio.doc

    42/56

    +

    periodontitis. -lasi$ikasi penyakit periodontal se#ara klinik dan istopatologi

    pada anak&anak dan remaja dapat dibedakan atas : (enam) tipe (*amord, 177.

    1. ingivitis kronis

    +. Periodontitis Juvenile Lokalisata (LPJ)

    3. Periodontitis Juvenile eneralisata (JP)

    . Periodontitis kronis

    /. !kut e#roti=ing Dl#erative ingivitis (!D)

    :. Periodontitis Prepubertas

    ingivitis berdasarkan penyebabnya dibagi menjadi + golongan

    1. ingivitis lo#al (%imple ingival)

    2isebabkan ole iritasi yang bersi$at lokal, seperti kalkulus, sisamakanan, debris, tambalan yang jelek, maloklusi. 6ang termasuk dalam

    golongan gingivitis ini adala ingivitis erupti$, gingivitis marginal,

    gingivitis iperplastika

    +. ingivitis spesi$ik (#omple7 gingival)

    2isebabkan ole penyakit sistemikI dari dalam tubu seperti

    de$isiensi vitamin, penyakit in$eksi akut, kera#unan logam berat,

    kelainan dara. 6ang termasuk ke dalam golongan gingivitis ini antara

    lain ingivitis s#orbutis (de$isiensi vitamin A), gingivitis Pellagra

    (de$isiensi vitamin b kompleksInutrisi), gingivitis diabetik, gingivitis

    logam berat (kera#unan logam !g, ;g, Pb, "i), gingivitis ;iperplastis

    (karena penggunaan dilantin), ingivitis pubertas (Hadang gusi karena

    perbuan ormonal) maupun disebabkan ole karena $aktor

    mikroorganismeIbakteri. %ebagai #onto antara lain ingivostomatitis

    ;erpetik !kut Primer, ;erpangina, Monoliasis ('rus), ingivitis

    %treptokokal, !D (!#ute e#roti=ing Dl#erative ingivitis).

    3.-.1 (ejala "lns

  • 7/18/2019 Makalah perio.doc

    43/56

    3

    Dntuk mengungkapkan gejala&gejala penyakit periodontal dapat dinilai

    melalui pemeriksaan se#ara klinis dan istopatologis (*amord, 177).

    1. (ng)ts "r%ns

    Prevalensi gingivitis pada anak usia 3 taun diba*a / 0, pada usia :

    taun / 0 dan angka tertinggi yaitu 9 0 pada anak usia 11 taun. %edangkan

    anak usia diantara 11&1 taun mengalami sedikit penurunan yaitu @& 9 0.

    ingivitis biasanya terjadi pada anak saat gigi erupsi gigi sulung maupun gigi

    tetap dan menyebabkan rasa sakit (*amord, 177).

    Pada anak usia :& taun saat gigi permanen sedang erupsi, gingival

    marginnya tidak terlindungi ole kontur makota gigi. -eadaan ini menyebabkansisa makanan masuk ke dalam gingiva dan menyebabkan peradangan. 'erjadi

    in$lamasi gingiva tanpa adanya keilangan tulang atau perlekatan jaringan ikat.

    'anda pertama dari in$lamasi adanya iperemie, *arna gingiva beruba dari

    mera muda menjadi mera tua, disebabkan dilatasi kapiler, seingga jaringan

    lunak karena banyak mengandung dara. ingiva menjadi besar (membengkak),

    li#in, berkilat dan keras, perdaraan gingiva spontan atau bila dilakukan probing,

    gingiva sensiti$, gatal&gatal dan terbentuknya saku periodontal akibat rusaknya

    jaringan kolagen. Mun#ul perlaan&laan dalam jangka lama dan tidak terasa

    nyeri ke#uali ada komplikasi dengan keadaan akut. "ila peradangan ini dibiarkan

    dapat berlanjut menjadi periodontitis (*amord, 177).

    2. Per%&%ntts $u)enle L%kalsata /L$P0

    a. Penderita biasanya berumur 1+&+: taun, tetapi bisa juga terjadi pada

    umur 1&11 taun.

    b. Perempuan lebi sering diserang daripada laki&laki (3 1)

    #. igi yang pertama dirusak molar satu dan insisivus.

    d. !ngka karies biasanya renda.

    e. etro$il memperliatkan kelainan kemotaksis dan $agositosis

  • 7/18/2019 Makalah perio.doc

    44/56

    $. %angat sedikit dijumpai plak atau kalkulus yang melekat pada gigi,

    tetapi pada tempat yang dirusak dijumpai kalkulus subgingiva.

    ingiva bisa keliatan normal tetapi dengan probing bisa terjadi

    perdaraan dan gigi yang dikenai akan terliat goyang (*amord,

    177).

    3. Per%&%ntts $u)enle (eneralsata /($P0

    JP ini mirip dengan LJP, tetapi JP terjadi se#ara menyeluru pada gigi

    permanen dan dijumpai penumpukan plak yang banyak serta in$lamasi

    gingiva yang nyata. Melibatkan keempat gigi molar satu dan semua insisivus

    serta dapat merusak gigi lainnya (A, P, M+) (*amord, 177).-. Per%&%ntts "r%ns

    Periodontitis kronis merupakan suatu diagnosa yang digunakan untuk

    menyebut bentuk penyakit periodontal destrukti$, namun tidak sesuai dengan

    kriteria periodontitis juvenile generalisata, lokalisata maupun prepubertas.

    Penyakit ini mirip dengan gingivitis kronis, akan tetapi terjadi keilangan

    sebagian tulang dan perlekatan jaringan ikat. Perbandingan penderita antara

    perempuan dan laki&laki ampir sama. !ngka karies biasanya tinggi. Hespon ost

    termasuk $ungsi netro$il dan limposit normal (*amord, 177).

    9. A*ute Ne*r%t:ng Ul*erat)e (ng)ts /ANU(0

    a. !danya lesi berbentuk seperti ka*a (ulkus) pada bagian proksimal

    dengan daera nekrosis yang luas, ditutupi I tidak ditutupi lapisan

    pseudomembran ber*arna puti keabu&abuan.

    b. Lesi yang mengalami in$lamasi akut menamba serangan rasa sakit

    yang #epat, perdaraan dan sangat sensiti$ bila disentu.

    #. ingiva berkeratin, edematus dan epitelnya terkelupas.

    d. Mulut berbau, kerusakan kelenjar limpa , lesu dan perasaan terbakar.

    e. Penyakit ini sangat besar kemungkinan dipengarui beberapa $aktor

    etiologi sekunder seperti stress dan ke#emasan. 2apat juga

  • 7/18/2019 Makalah perio.doc

    45/56

    /

    dipengarui $aktor&$aktor lain seperti kelelaan, daya taan tubu yang

    menurun, kekurangan gi=i, merokok, in$eksi virus, kurang tidur,

    disamping dipengarui $aktor lokal lainnya (Lam$ord, 199/).

    ;. Per%&%ntts Pre,u+ertas

    a. Periodontitis prepubertas ada dua bentuk terlokalisir dan menyeluru.

    "entuk terlokalisir biasanya dijumpai pada usia taun dan

    mempengarui anya beberapa gigi saja, sedangkan bentuk

    menyeluru dimulai saat gigi tetap mulai erupsi dan mempengarui

    semua gigi desidui.

    b. Pasien di ba*a umur 1+ taun ( atau / taun).

    #. Perbandingan jenis kelamin ampir sama.d. !ngka karies biasanya renda

    e. Plak dan kalkulus yang melekat pada gigi biasanya sedikit

    $. -eilangan tulang dan lesi $urkasi ($ur#ation involment) terliat se#ara

    radiogra$is.

    3.9 Pen*egahan Penakt Per%&%ntal

    Pen#egaan penyakit periodontal merupakan kerja sama yang dilakukan

    ole dokter gigi, pasien dan personal pendukung. Pen#egaan dilakukan dengan

    memeliara gigi&gigi dan men#ega serangan serta kambunya penyakit.

    Pen#egaan dimulai pada jaringan periodontal yang seat yang bertujuan untuk

    memeliara dan mempertaankan keseatan jaringan periodontal dengan

    mempergunakan teknik sederana dan dapat dipakai di seluru dunia (%aunders,

    199).

    Dmumnya penyakit periodontal dan keilangan gigi dapat di#ega karena

    penyakit ini disebabkan $aktor&$aktor lokal yang dapat ditemukan, dikoreksi dan

    dikontrol. %asaran yang ingin di#apai adala mengontrol penyakit gigi untuk

    men#ega pera*atan yang lebi para (%aunders, 199).

  • 7/18/2019 Makalah perio.doc

    46/56

    :

    3.9.1 Ma*amMa*am Pen*egahan Penakt Per%&%ntal

    Pen#egaan penyakit periodontal menurut ". %aunders, 199

    meliputi beberapa prosedur yang saling berubungan satu sama lain yaitu

    1. -ontrol Plak

    +. Pro$ilaksis mulut

    3. Pen#egaan trauma dari oklusi

    . Pen#egaan dengan tindakan sistemik

    /. Pen#egaan dengan prosedur ortodontik

    :. Pen#egaan dengan pendidikan keseatan gigi masyarakat

    . Pen#egaan kambunya penyakit

    1. "%ntr%l Plak

    -ontrol plak merupakan #ara yang paling e$ekti$ dalam men#ega

    pembentukan kalkulus dan merupakan dasar pokok pen#egaan penyakit

    periodontal , tanpa kontrol plak keseatan mulut tidak dapat di#apai atau

    dipeliara. %etiap pasien dalam praktek dokter gigi sebaiknya diberi program

    kontrol plak.

    "agi pasien dengan jaringan periodonsium yang seat, kontrol plak

    berarti pemeliaraan keseatan.

    "agi penderita penyakit periodontal, kontrol plak berarti penyembuan.

    "agi pasien pas#a pera*atan penyakit periodontal, kontrol plak berarti

    men#ega kambunya penyakit ini.

    Metode kontrol plak dibagi atas dua yaitu se#ara mekanis dan kimia

    a) %e#ara mekanis merupakan #ara yang paling dapat diper#aya, meliputi

    penggunaan alat&alat $isik dengan memakai sikat gigi, alat pembersi

    proksimal seperti dental $loss, tusuk gigi dan kumur&kumur dengan air.

    b) -ontrol plak se#ara kimia adala memakai baan kumur & kumur seperti

    #lore7idine ("etadine, 5sodine).

    2. Pr%'lakss mulut

  • 7/18/2019 Makalah perio.doc

    47/56

    Pro$ilaksis mulut merupakan pembersian gigi di klinik, terdiri dari

    penyingkiran materi alba, kalkulus, stain dan pemolisan gigi. Dntuk memberikan

    man$aat yang maksimum bagi pasien, pro$ilaksis mulut arus lebi luas dan

    meliputi al&al berikut

    Memakai larutan pe*arna (dis#losing solution) untuk mendeteksi plak.

    in#u kue *arna ros dapat dipakai untuk mendeteksi plak pada anak&

    anak.

    Penyingkiran plak, kalkulus (supra dan sub gingiva) pada seluru

    permukaan.

    Membersikan dan memolis gigi, menggunakan pasta pemolisIpasta gigi

    Memakai =at pen#ega yang ada dalam pasta pemolisIpasta gigi.

    Memeriksa tambalan gigi, memperbaiki tepi tambalan yang menggantung Memeriksa tanda dan gejala impaksi makanan.

    3. Pen*egahan trauma &ar %klus

    Menyesuaikan ubungan gigi&gigi yang mengalami perubaan se#ara

    perlaan&laan (akibat pemakaian yang lama). ;ubungan tonjol gigi asli

    dengan tambalan gigi yang tidak tepat dapat menimbulkan kebiasaan oklusi

    yang tidak baik seperti bru7im atau #len#in.

    -. Pen*egahan &engan tn&akan sstemk

    Aara lain untuk men#ega penyakit periodontal adala dengan tindakan

    sistemik seingga daya taan tubu meningkat yang juga mempengarui

    keseatan jaringan periodontal. !gen pen#edera seperti plak bakteri dapat

    dinetralkan aksinya bila jaringan seat.

    9. Pen*egahan &engan ,r%se&ur %rt%&%ntk

    Prosedur ortodontik sangat penting dalam pen#egaan penyakit

    periodontal. 'ujuan koreksi se#ara ortodontik ini adala untuk pemeliaraan

    tempat gigi tetap pengganti, letak gigi dan panjang lengkung raang.

    ;. Pen&&kan kesehatan gg masarakat

  • 7/18/2019 Makalah perio.doc

    48/56

    @

    !gar pen#egaan penyakit periodontal menjadi e$ekti$, tindakan

    pen#egaan arus diperluas dari klinik gigi kepada masyarakat. ;al yang

    penting diketaui masyarakat iala bukti ba*a penyakit periodontal dapat

    di#ega dengan metode yang sama atau lebi e$ekti$ dari metode pen#egaan

    karies gigi. Pendidikan keseatan gigi masyarakat adala tanggung ja*ab

    dokter gigi, organisasi kedokteran gigi dan 2epartemen -eseatan.

    Pengajaran yang e$ekti$ dapat diberikan di klinik. %edangkan untuk

    masyarakat dapat diberikan melalui kontak pribadi, aktivitas dalam kelompok

    masyarakat, media #etak maupun elektronik, perkumpulan remaja, sekola

    dan *ada lainnya.

    Perlu diluruskan adanya pertentangan psikologis pada masyarakat,seperti

    Menerangkan ba*a kerusakan yang disebabkan penyakit periodontal

    pada orang de*asa dimulai pada masa anak&anak.

    Mengilangkan dugaan ba*a pyorrea (gusi berdara) tidak dapat

    dielakkan dan disembukan. Juga mengilangkan pendapat masyarakat

    ba*a keilangan gigi selalu terjadi bila mereka suda tua.

    Menegaskan bukti ba*a seperti karies gigi, penyakit periodontal

    biasanya tidak menimbulkan rasa sakit pada a*alnya seingga

    masyarakat tidak menyadarinya. Pemeriksaan gigi dan mulut se#ara

    teratur diperlukan untuk mengetaui adanya karies gigi dan penyakit

    periodontal se#epatnya kemudian segera mera*atnya bila ditemukan

    adanya penyakit.

    Memberi penjelasan ba*a pera*atan periodontal yang e$ekti$ adala

    bila segera dira*at seingga lebi besar kemungkinan berasil

    disembukan. 2isamping itu *aktu yang digunakan lebi sedikit dan

    merupakan #ara yang paling ekonomis daripada menanggulangi penyakit.

    Menegaskan man$aat pen#egaan dengan igine mulut yang baik dan

    pera*atan gigi yang teratur.

    Menerangkan ba*a tindakan pen#egaan penyakit gigi dan mulut arus

    merupakan inti dari peren#anaan keseatan gigi.

  • 7/18/2019 Makalah perio.doc

    49/56

    9

  • 7/18/2019 Makalah perio.doc

    50/56

    /

    prostaglandin 8+ dalam jumla yang banyak. Pada saat yang bersamaan, $aktor&$aktor

    virulen tersebar di dalam jaringan ikat, dan juga mediator&mediator in$lamatori yang

    diproduksi ole sel&sel epitelium menstimulasi sel&sel ost untuk berada pada daera

    in$lamasi tersebut. %el&sel ost tersebut yaitu monositImakro$ag, $ibroblas, sel&sel

    mast, memproduksi dan melepaskan sitokin&sitokin pro&in$lamatori (5L&1N, '&O,

    5L&:, 5L&1+), molekul molekul kemotaktik (M5P&1a, M5P&+, MAP&1, MAP&/, 5L&@),

    P8+, istamin, leukotrin, dan MMP%, yang mengan#urkan kolagen jaringan ikat.

    Aytokinin diasilkan ole sel in$larnasi yang bereaksi teradap endotoksin yang

    berperan dalam sel mesenkim dan mengeluarkan P8+. Lim$osit dan makro$ag pada

    periodontitis dapat mengeluarkan 5L&1 dengan kadar yang tinggi. Lim$osit dan

    makro$ag juga mengeluarkan sebagian besar 5L&:. 5L&1N menyebabkan produksi 5L&:dari $ibroblas gingiva. ' diasilkan dari polimor$onuklear (PM) leukosit,

    lim$osit, dan makro$ag yang terdapat di dalam jaringan in$lamasi (Aairani, +13).

    %el&sel ost seperti PM, akan membentuk pertaanan lokal mela*an bakteri

    dan dapat merusak jaringan gingiva yang seat jikka terjadi peningkatan jumla.

    PM juga akan mem$agositosis bakteri, namun jika jumla bakteri terlalu banyak,

    PM akan digantikan ole makro$ag yang akan mun#ul dan melepaskan banyak

    mediator in$lamasi yang terdiri dari P8+ dan MMP%. Mediator ini merekrut sel

    imun tambaan menuju daera terin$lamasi serta makro$ag akan mem$agositosis

    bakteri (Aairani, +13).

    "ila in$eksi tidak dapat diatasi melalui sistem imun dikarenakan jumla

    bakteri terlalu banyak, makro$ag akan berkomunikasi dengan lim$osit dan sel&sel

    sekitarnya untuk menyajikan antigen ke sel '. Makro$ag dan lim$osit se#ara

    bersamaan akan mengatur respon imun kronis. Lim$osit akan mengalami kerusakan

    jika jumla bakteri terlalu banyak (Aairani, +13).

    %entral respons imun terletak pada peran dan $ungsi limposit ', terutama sel '

    elper setela diproses ole !PA seperti makro$ag, sel langerans dan sel dendritik,

    antigen akan di sajikan pada sel ' elper ole !PA. !kibatnya sel ' elper akan

    teraktivasi, dan ini merupakan pi#u bangkitnya respons imun yang lebi kompleks,

    baik seluler maupun umoral untuk mengakti$asi sel ' elper dibutukan sedikitnya

  • 7/18/2019 Makalah perio.doc

    51/56

    /1

    dua sinyal. %inyal pertama untuk mengikat reseptor antigen sel ' pada komplek

    antigen M;A kelas dua (;L!) yang berada pada permukaan !PA dan sinyal kedua

    berasal dari 5L&1, suatu protein terlarut yang diasilkan ole !PA. %el ' elper yang

    suda tersensitisasi antigen akan, mengakti$kan sel ' sitotoksin yang ber$ungsi

    mengan#urkan sel asing. %el " memori yang mempunyai daya ingat, dan sel "

    sebagai mediator imunitas umoral. %el ' sitotoksin yang suda terakti$asi akan

    melepaskan sitotoksin yang ber$ungsi mengasilkan sel target (Aairani, +13).

    "ersamaan dengan rangsangan antigen teradap sel ' elper, sel " juga akan

    tersentisisasi antigen. !ktivasi lengkap sel " memerlukan sinyal tambaan dari sel '

    elper berupa mediator lim$okin, yaitu &ell Gro9th Factor ("A) yang akan

    merangsang proli$erasi sel " dan &ell 5ierentiation Factor("A2) yang ber$ungsimenginduksi di$$erensiasi sel " menjadi sel plasma. %ebagai sel " yang ber

    proli$erasi tidak mengalami di$erensiasi, beruba menjadi sel " memori. %el plasma

    asil di$erensiasi sel " akan bertindak sebagai pengasil antibodi. "ila kebutuan anti

    bodi suda terpenui produksinya ole sel plasma akan di tekan ole sel 's dengan

    demikian, terliat ba*a produksi antibody ole sel plasma diatur ole sala sel '

    supresor (Aairani, +13).

    5nteraksi antigen dengan antibodi, akan membantu kompleks imun yang akan

    mengakti$kan system komplemen se#ara lengkap. !ktivasi system komplemen ini

    dapat melalui jalur klasik atau jalur alternative tergantung lokasi dan jenis

    antigennya selain itu, makro$ag dan PM neutro$il juga di tarik keara kon$lek imun

    tersebut. Proses selanjutnya adala lisisnya sel target atau antigen karena aktivitas

    system komplemen, makro$ag, dan PM (Aairani, +13).

    %el mast berperan dalam peningkatan permeabilitas dan pelebaran pembulu

    dara dengan mediator in$lamasinya berupa istamin. Pada saat makro$ag

    berkomunikasi dengan lim$osit, pada saat itu juga terjadi in$lamasi pada gingiva yang

    mengalami peradangan akan beruba *arna dari mera muda menjadi mera tua

    karena terjadinya dilatasi pembulu dara kapiler dan perubaan aliran dara

    (Aairani, +13).

  • 7/18/2019 Makalah perio.doc

    52/56

    /+

    Mediator&mediator, seperti 5L&1N, '&O, dan istamin dilepaskan sel&sel

    ost, bersama dengan $aktor&$aktor bakteri dalam pengakti$an sel&sel endotelium,

    mengekspresikan molekul&molekul permukaan seperti P dan 8&selektins dan 5A!Ms

    yang penting teradap pengeluaran leukosit. Leukosit kemudian bermigrasi melalui

    jaringan dengan mela*an konsentrasi #emoatra#tants yang diperole dari ost (5L&@,

    MAP&1) atau dari bakteri ($MLP, $imbria) ke daera in$eksi, dimana leukosit mulai

    mem$agosit bakteri dan $aktor&$aktor virulennya (Aairani, +13).

    '&O, P8+, dan istamin meningkatkan permeabilitas pembulu dara,

    memi#u plasma protein mengalir keluar dan masuk ke dalam jaringan ikat dan

    sesuda itu ke dalam sulkus, yang merupakan bagian dari #airan sulkus gingiva. Pada

    akirnya, sitokin diproduksi se#ara lokal, seperti 5L&1N, '&O, d an 5L&: untukmasuk kedalam sirkulasi dan mengakti$kan epatosit untuk mensintesis

    proteinprotein $ase akut seperti *ipopolysaccharide 'inding +roteinI A21, protein

    komplemen, protein reakti$&A untuk membantu tubu menyingkirkan in$eksi

    (Aairani, +13).

    Makro$ag juga mengekspresikan molekul&molekul #ostimulatori (") dan

    molekul&molekul M;A kelas 55, dan sel&sel dendrit menelan bakteri dan produk&

    produk bakteri dan memproses bakteri untuk disajikan sebagai antigen kepada lim$a

    node lokal. Ble sebab itu, ketika respon in$lamasi terorganisir, tubu tela bersiap&

    siap mengadapinya sebagai respon imun adapti$ (Aairani, +13).

  • 7/18/2019 Makalah perio.doc

    53/56

    /3

    BAB I=

    PETA "#N!EP

    Jaringan periodontal

    ingiva tulang alveolar lig. Perio sementu

    Pemeriksaan

    -elainan periodontal

    ingivitis periodontitis

    Pera*atan

    Pen#egaan

    aktor yang pengarui

    PredisposisiPenyebab

    "akteri

    Plak,

    kalkulus,

    Hespon

    imun,

    keadaan

    gigi dan

    mulut,

    kebiasaan.

    %istemik Lokal

    2emam,

    ormonal,

    nutrisi, obat

    5ndeks

    pengukurkeseata

    gigi

  • 7/18/2019 Makalah perio.doc

    54/56

    /

    BAB I=

    PEMBAHA!AN

    Menurut 5r#am, 1993 Jaringan periodontal merupakan jaringan pendukung gigi

    atau penyangga gigi biasa disebut dengan jaringan periodonsium, jaringan ini terdiri

    dari

    1. ingival (gusi)

    +. %ementum3. Periodontal membrane

    . 'ulang alveolar (alveolar bone)

    Ligamen periodontal adala struktur jaringan ikat $ibrous, dengan komponen

    neural dan vas#ular, yang mengelilingi akar gigi dan mempertemukan sementumdengan tulang alveolar ketebelanya bervariasi dan berkurang sesuai dengan

    pertambaan usia. Ligamen periodontal ber$ungsi sebagai suatu bantalan yang dapat

    menaan daya pengunyaan engan$rekuensi, durasi, dan ara daya yang bervariasi

    yang kemudian diserap se#ara e$ekti$ dan diteruskan ke tulang alveolar.

    %ementum adala jaringan ikat termineralisasi yang membalut akar gigi dan

    merupakan tempat tertanamnya serabut gingival dan ligament periodontal. %ementum

    yang paling tebal adala pada bagian apeks, gigi, dan daera intradikular pada gigi

    berakar ganda, dan yang paling tipis adala pada daera semento enamel jun#tion

    (A%J). %ementum ber*arna kuning muda, *arnanya lebi muda daripada dentin dan

    lebi gelap daripada email.

    %e#ara anatomis, gingiva dibagi menjadi marginal, atta#ed, dan area interdental.

    Meskipun masing&masing gingiva memiliki perbedaan kekerasan dan struktur

    istologi, tetapi se#ara umum gingiva berperan untuk melindungi kerusakan mekanik

    maupun ba#terial. -arena itu, spesi$isitas dari struktur gingiva menunjukkan

    e$ektivitasnya untuk menjadi tameng dari penetrasi mikroba maupun agen berbaaya

    untuk masuk ke jaringan yang lebi dalam (&arranza, 2%%4).

    Aairan sulkus gingiva (A%) adala suatu produk $iltrasi $isiologis dari pembulu

    dara yang termodi$ikasi. Aairan sulkus gingiva dapat berasal dari jaringan gingiva

  • 7/18/2019 Makalah perio.doc

    55/56

    //

    yang seat. Aairan sulkus gingiva berasal dari serum dara yang terdapat dalam

    sulkus gingiva baik gingiva dalam keadaan seat maupun meradang. Pada A% dari

    gingival yang meradang jumla polimor$onuklear leukosit, makro$ag, lim$osit,

    monosit, ion elektrolit, protein plasma dan endotoksin bakteri bertamba banyak,

    sedangkan jumla urea menurun.

    Prevalensi gingivitis pada anak usia 3 taun diba*a / 0, pada usia : taun / 0

    dan angka tertinggi yaitu 9 0 pada anak usia 11 taun. %edangkan anak usia

    diantara 11&1 taun mengalami sedikit penurunan yaitu @& 9 0. ingivitis

    biasanya terjadi pada anak saat gigi erupsi gigi sulung maupun gigi tetap dan

    menyebabkan rasa sakit (*amord, 177).

    Pada anak usia :& taun saat gigi permanen sedang erupsi, gingival marginnya tidakterlindungi ole kontur makota gigi. -eadaan ini menyebabkan sisa makanan masuk

    ke dalam gingiva dan menyebabkan peradangan.

    Periodontitis kronis merupakan suatu diagnosa yang digunakan untuk menyebut

    bentuk penyakit periodontal destrukti$, namun tidak sesuai dengan kriteria

    periodontitis juvenile generalisata, lokalisata maupun prepubertas. Penyakit ini mirip

    dengan gingivitis kronis, akan tetapi terjadi keilangan sebagian tulang dan

    perlekatan jaringan ikat. Perbandingan penderita antara perempuan dan laki&laki

    ampir sama. !ngka karies biasanya tinggi. Hespon ost termasuk $ungsi netro$il dan

    limposit normal (*amord, 177).

  • 7/18/2019 Makalah perio.doc

    56/56

    /:

    BAB =

    PENUTUP

    9.1 "esm,ulan

    Jaringan periodontal terdiri dari gingival,tulang alveolar,ligament periodontal

    dan sementum, yang dapat mengalami penyakit jika terdapat $aktor penyebab yaitu

    bakteri serta $aktor predisposisi yang mendukungnya seperti keadaan lokal rongga

    mulut dan keadaan sistemik dari seseorang.

    9.2 !aran

    Jaringn periodontal yang seat artinya bebas dari penyakit periodontal seperti

    gingivitis dan periodintitis maka dari itu penting nya men#ega dan mera*at gigi danmulut sejak dini dapat mengurangi terjadinya penyakit periodontal.