makalah penyiksaan tki

7/25/2019 makalah penyiksaan tki

1/13

BAB 1PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Hubungan diplomatik antara Indonesia dan Arab Saudi yang

dibuka sejak tahun 1947 telah banyak peningkatan yang dicapai

diantara kedua negara. Indonesia, yang mana mayoritas

penduduknya muslim bahkan terbesar di dunia merupakan

mitra yang strategis bagi Arab Saudi. !alam perjalanannya,

kedua negara telah menjalin hubungan yang sangat baik dan

banyak hal me"arnai hubungan bilateral tersebut. Salah satu isuyang me"arnai hubungan bilateral #IArab Saudi saat ini adalah

permasalahan $arga %egara Indonesia Overstayer&$%I'( yang

berada di Arab Saudi.

$arga %egara Indonesia Overstayer merupakan $%I yang

melakukan kunjungan atau tinggal di Arab Saudi dengan

berbagai keperluan namun telah habis masa ijin tinggalnya. )ara

$arga %egara Indonesia Overstayer memiliki berbagai alasan

melakukan hal ini antara lain para *enaga +erja Indonesia &*+I(

yang kabur dari majikannya karena disiksa, gaji tidak dibayar

atau ingin bekerja pada majikan lain dengan gaji besar. %amun,

ada pula $arga %egara IndonesiaOverstayer yang sebenarnya

adalah $%I yang menggunakan isa untuk melakukan ibadah

umroh tetapi setelah masa isa tersebut habis masih ingin tetap

tinggal di Arab Saudi dan bekerja disana secara ilegal. Seluruh

$arga %egara Indonesia Overstayer bermasalah ini biasanya

tidak mengikuti prosedur yang diterapkan )emerintah Arab Saudi

terkait keimigrasian. Alasan para $arga %egara

Indonesia Overstayer tidak mau mengurus perijinan karena

keterbatasan dana untuk berurusan dengan birokrasi. -ntuk

menghindari masalah lebih lanjut, para $arga %egara


2/13

Indonesia Overstayer ini memilih untuk tinggal di kolong

jembatan.

Salah satu kolong jembatan yang banyak dijadikan sebagai

tempat berlindunganya para $arga %egara

Indonesia Overstayer ini adalah jembatan +andara. erbagai

$arga %egara Indonesia Overstayer dengan berbagai macam

permasalahan berkumpul disini dan menunggu untuk di

deportasi ke Indonesia. *idak jarang juga banyak $arga %egara

Indonesia Overstayer yang harus mendekam di penjara beberapa

bulan karena berbagai masalah yang ia hadapi. /asalah

keterbatasan dana membuat mereka hanya dapat mengandalkan

proses deportasi yang dilakukan pemerintah baik yang dilakukan

)emerintah Indonesia ataupun )emerintah Arab Saudi. %amun,

proses deportasi tidak semudah yang dibayangkan. 0umlah

$arga %egara Indonesia Overstayer telah mencapai ribuan orang

sehingga hal ini menjadi kebingungan pemerintah Indonesia

maupun pemerintah Arab Saudi karena biaya yang diperlukan

untuk melakukan deportasi juga sangat besar.

!i sisi lain, permasalahan $arga %egara

Indonesia Overstayer tersebut tentunya menimbulkan pekerjaan

berat untuk )emerintah Arab Saudi sebagai pemilik "ilayah

yuridiksi. )enambahan "arga negara ilegal tersebut telah

mengakibatkan peningkatan kemiskinan dan kriminalitas di Arab

Saudi sehingga banyak $arga %egara Indonesia Overstayer yang

harus berurusan hukum disana. )ermasalahan ini semakin

berlarut ketika pihak pemerintah Arab Saudi meminta

pemerintah Indonesia untuk memulangkan para $arga %egara

IndonesiaOverstayer tersebut dengan biaya yang seluruhnya

ditanggung oleh )emerintah Indonesia.

. RUMUSAN MASALAH


3/13

!ari penjelasan diatas, penulis menemukan tiga pertanyaan

yang dikemukakan, pertanyaan tersebut adalah sebagai

berikut

1. +asus *+I di Arab Saudi2. 3aktor penyebab kekerasan pada *+I. Solusi dan )eran )emerintah dalam melindungi *+I di

Arab Saudi

BAB 2

PEMBAHASANA. Kasus TKI di Arab Saudi

SUKABUMI, KOMPAS.co5 Seorang tenaga kerja

"anita asal +abupaten Sukabumi, 0a"a arat, +okom, "arga

!esa 6ijatu, +ecamatan 0ampangkulon, menjadi korban

penyiksaan hingga lumpuh oleh majikannya di Arab Saudi.

Selama bekerja di dua majikannya tersebut, +okom tidak

pernah mendapatkan gaji, bahkan hampir setiap "aktu

mendapatkan penyiksaan dari majikannya yang

menyebabkan beberapa bagian tubuhnya lumpuh seperti

kaki, mata, dan telinga, kata 0ejen %urjanah, +etua Serikat

uruh /igran Indonesia &S/I( 0abar, Selasa &81:2:1(.

In;ormasi yang dihimpunAntaradari Serikat uruh /igran

Indonesia cabang 0a"a arat, +okom yang saat ini berusia

sekitar < tahun sudah 14 bulan bekerja di Arab Saudi di dua

majikan yang berbeda. /ajikan pertama diketahui bernama


4/13

+holi;ah Al /udib dan majikan yang kedua yakni /unah Ilham

/uhamad Al #i=ky. +eterangan yang didapat 0ejen dari

korban, di majikannya yang pertama +okom sering

mendapatkan pukulan oleh benda tumpul dan gajinya pun

tidak dibayarkan. +arena tidak kuat dengan penyiksaan yang

dilakukan majikannya akhirnya +okom kabur.

+okom pun mendapatkan majikan baru yakni /unah. Alih

alih mendapatkan majikan yang lebih baik, /unah ternyata

lebih kejam dari majikannya yang pertama. +okom kembali

menerima berbagai bentuk penyiksaan meskipun tidak

melakukan kesalahan. Saat ini +okom berada di +onsulat

0enderal #I di 0eddah, Arab Saudi, dan di tubuh korban masih

terlihat luka bekas siksaan majikannya, bahkan kaki, mata,

dan telinga serta tangan korban tidak bisa ber;ungsi,

tambahnya. /enurut 0ejen, saat ini keluarga korban sudah

datang ke +ementerian >uar %egeri #I dan adan %asional

)enempatan dan )erlindungan *+I dengan didampingi oleh

S/I. Selain itu, pihaknya juga akan melaporkan kasus

penyiksaan ini kepada +omnas )erempuan dan polisi, serta

meminta pemerintah mengusut kasus ini dan berkoordinasi

dengan +erajaan Arab Saudi untuk menangkap kedua majikan

+okom tersebut. +ami berharap pemerintah proakti; dalam

memberikan bantuan hukum kepada para *+I yang menjadi

korban penyiksaan karena hampir setiap tahun ada kasus

yang serupa, katanya. %amun, lanjut 0ejen, hukuman paling

berat untuk pelaku penyiksaan hanya beberapa tahun saja,

atau berupa denda. Setelah itu hakhak *+I, seperti gaji, tidak

diberikan, sehingga tidak sedikit *+I yang pulang hanya

mamba"a baju atau luka bekas penyiksaan.

. !a"#or $%&'%bab "%"%rasa& $ada TKI


5/13

>uar biasa hebatnya pemberitaan media massa atas

kasus penyiksaan *+I diluar negeri akhirakhir ini. /edia

telah menempatkan penyiksaan *+I luar negeri sebagai

berita istime"a melebihi kasus ma?a hukum dan +orupsi.

erbagai elemen masyarakatpun angkat bicara dengan

porsinya masingmasing untuk mendudukan permasalahan

*+I ada dimana.

/elihat opini yang berkembang, Sejumlah pandangan

terkesan tidak berimbang dan cenderung memberi onis

bah"a *+I adalah korban kekerasan yang tidak pernah

berhenti karena rule o; la" pemerintah terlalu lemah. *idak

salah memang, jika aspek hukum menjadi persoalan yang

dijadikan acuan utama. *api bila kita melihat penempatan

*+I secara lebih luas, maka akan ada sejumlah persoalan

lain terkait lemahnya rule o; la" tadi.

Sesungguhnya, pemberitaan gencar media massa baik

cetak maupun elektronik yang kita lihat adalah pandangan

atas kelalaian %egara dalam tata kelola perlindungan hukum

bagi *+I. )andangan yang muncul banyak mempersoalkan

perlindungan *+I oleh %egara dari siksaan semata tanpa

melihat aspek kesuksesan bagi sebagian besar *+I dan

aspek keuntungan %egara yang lebih luas dari sector

ekonomi dan psikososialnya. *ermasuk kondisi ril %egara

ditengah kebutuhan dan kemiskinan sebagian rakyat yang

belum bisa diatasi %egara. Secara hukum, persoalan *+I

akan berada didalam "ilayah @ !ua %egara @ , !imana setiap

negara ditetapkan bertanggung ja"ab atas terjadinya

tindakan kesalahan. )ertanyaan, apakah penyiksaan *+I

sudah mendapat perlindungan dari %egara . Sepanjang

kejadian siksaan terhadap *+I, bisa dibilang %egara telah

lalai dalam tanggungja"abnya. Hampir dipastikan baik

%egara asal maupun sejumlah %egara penempatan tidak


6/13

ber;ungsi e;ekti; memberi pelayanan dan perlindungan

*+I. !alam situasi %egara mengalami situasi politik yang

panas, dan tata kelola hukum pemerintah yg lemah, maka

penyiksaan *+I harus diakui menjadi issu strategis

dilibatkan yang kemudian dipolitisir untuk melengkapi

buruknya pengelolaan hukum %egara oleh pemerintahan

yang ada. )olitisasi kasus *+Ipun semakin lancar dan

membias karena dukungan media massa lebih menyukai

pemberitaan bermasalah dari pada kesuksesan *+I yang

jauh lebih besar. erangkat dari sejarah penempatan *+I

keluar negeri yang a"alnya dirintis pihak s"asta kemudian

%egara terlibat melalui -- dan sejumlah peraturan untuk

memberi adanya jaminan perlindungan serta peningkatan

kualitas, maka penempatan *+I luar negeri dengan

sendirinya telah menjadi program nasional yang sama

dengan program transmigrasi maupun pengentasan

kemiskinan. %amun dalam implementasinya, *+I hanya

menjadi subyek untuk me"ajibkan mengikuti aturanaturan

%egara tanpa mendapat pelayanan dan perlindungan

maksimal. /unculnya pilihan menjadi *+I bekerja sebagai

pembantu rumah tangga di negeri orang semakin hari terus

meningkat tidak juga bisa kita salahkan. 3akta ;akta yang

memberi gambaran obyekti; dan langsung dari kemiskinan

nyata banyak yang sukses menjadi *+I didepan mata,

>antas dengan keterbatasan berpikir, hanya menjadi *+I lah

bagi sebagian rakyat bisa melepaskan diri dari kungkungan

ekonomi dinegeri sendiri. Sebuah ;akta memang yang

harus dilakukan oleh sebagian besar rakyat miskin yang

tidak memiliki kemampuan untuk berkompetiti; dengan

ketidaktersediaan lapangan kerja dalam negeri. +eterlibatan

%egara terhadap penempatan dan perlindungan *+I

memang memberi keuntungan, disatu hal terbukti


7/13

memba"a dampak social yg baik dan memberi keuntungan

dalam sector ekonomi melalui deisa. %amun melihat

kemiskinan nyata yang signi?kan serta kasus yang dialami

*+I di luar negeri yang kehilangan perlindungan, maka

%egara terpojokan dalam posisi dilematis. !isatu sisi %egara

berhadapan kemiskinan dan disisi lain belum mampu

memberi perlindungan optimal bagi *+I. )emerintah serta

))*+IS sebagai "akil %egara dalam pelaksana

penempatan *+I senantiasa dihujat sebagai biang kerok

lemahnya perlindungan dan peningkatan kualitas *+I,

karena dituding pemalsuan document dan

sebagainya. *etapi semua pihak tidak mau melihat bah"a

pemalsuan document juga banyak dilakukan oleh *+I dan

keluarganya . *indakan ini terpaksa dilakukan karena

hukum %egara seperti pembatasan usia minimal 21 tahun

oleh -- 9 *ahun 2::4, dianggap telah membatasi hak

mereka untuk bekerja dan mendapat kehidupan layak.

icara perlindungan dan peningkatan kualitas *+I dalam

%egeri , harus dilihat dari sejumlah ketentuan yang dibuat

pemerintah. +etentuan *+I di"ajibkan menjalani tahapan

proses peningkatan kualitas dan perlindungan dalam negeri

seperti pemeriksaan +esehatan, >+>%, )aspor.

Asuransi )ra pemberangkatan dan Asuransi

pemberangkatan telah di ikuti dan sepenuhnya dibiayai dari

dana %egara penempatan, bukan dana A)%. Artinya

%egara penempatan cukup koperati; terkait upaya

peningkatan kualitas dan perlindungan *+I. Aspek lainya

adalah multiplee;ek, dimana *+I memberi masukan

signi?kan bagi penerbangan kita, pedagang kaki Blima

disemua pos pelayaan *+I, dan miliaran rupiah masuk di tiap

daerah dari kiriman *+I tiap hari . *ermasuk dana pembinaan

dan perlindungan sebesar 1< !ollar per *+I kepada


8/13

pemerintah sejak 2< tahun lalu yang hingga kini tidak jelas

kemana arah pengelolaannya. 6ukup jelas begitu besar

dampak positi; dari program penempatan dan perlindungan

*+I. %amun, persoalan penting disini adalah keterlibatan

%egara yang belum optimal dalam peningkatan kualitas

kerja dan kualitas mentalitas *+I. !ua aspek ini cenderung

menjadi sumber masalah munculnya sejumlah kasus,

apalagi pihak penggunan jasa & majikan ( merasa telah

mengeluarkan banyak anggaran.

6. So(usi da& P%ra& P%%ria) da(a %(i&du&*i TKI diArab Saudi

*erjadinya banyak kasus penganiayaan dan penyiksaan

*+I yang berada di luar negeri disebabkan oleh banyak

;aktor. 3aktor;aktor tersebut tak jarang bermula dari

ketidakpro;esionalan pihakpihak yang menangani kebijakan

penyaluran tenaga kerjaIndonesia ke luar negeri. erikut ini

beberapa ;aktor yang menyebabkan berbagai penganiayaan

dialami oleh para tenaga kerja terutama kaum "anitaC

1. K%a$ua& b%rba)asa 'a&* #a" %adai2. K%a$ua& %&*%&a( buda'a &%*ara 'a&* a"a&

di#u+u. K%a$ua& i%(%"#ua(i#as-. P%&ci$#aa& La$a&*a& K%r+a Baru

)engiriman *+I besarbesaran adalah dampak darikurang tersedianya lapangan kerja di negara kita, sehingga

angka pengangguran dan kemiskinan semakin meningkat.anyak cara yang dapat dilakukan untuk mengurangidampak negati;pengangguran. Salah satu diantaranyaadalah membuka usaha sendiri. Selain memberdayakandiri, membuka usaha berarti juga menciptakan lapanganpekerjaan bagi orang lain.

)emerintah menggalakkan

program ke"irausahaanbagi para pemuda, mahasis"a danremaja. /aksud program ini jelas bah"a seorang

mahasis"a yang telah lulus tidak sematamata mencari
http://www.anneahira.com/perlindungan-tenaga-kerja-wanita.htmhttp://www.anneahira.com/dampak-negatif-pacaran.htmhttp://www.anneahira.com/proposal-bisnis-kewirausahaan.htmhttp://www.anneahira.com/dampak-negatif-pacaran.htmhttp://www.anneahira.com/proposal-bisnis-kewirausahaan.htmhttp://www.anneahira.com/perlindungan-tenaga-kerja-wanita.htm


9/13

pekerjaan untuk dirinya sendiri. *api yang terpentingadalah menciptakan lapangan kerja baru.

)rogram tersebut mencakup bantuan modal usahamaupun pelatihan entrepreneurship di kalangan

mahasis"a dan pemuda. %amun kini, banyak juga anakmuda yang memang sejak a"al bercitacita tidak menjadipega"ai. agi mereka, sekolah atau kuliahtetap pentingtapi bukan yang utama.+arena itu banyak kita jumpai, para mahasis"a yang sudahmulai berbisnis kecilkecilan. Ada yang turun langsungmengurus bisnisnya sendiri. %amun adapula yangmempekerjakan orang lain sebagai pega"ai, sementaramereka bertindak sebagai manajer. /isalnya mahasis"ayang membuka bisnismakanan yang dijajakan dengan

gerobak dorong.$alau nampak sederhana, usaha ini sungguh mulia.

/ereka sudah belajar untuk berbisnis, membuka lapangankerja dan mengurangi dampak negati; pengangguran.

Setelah lulus, mereka dapat mengembangkan bisnisnyamenjadi lebih besar ataupun berbisnis baru yang lebih

besar namun dengan @ilmujalananD yang telah merekadapatkan sebelumnya.

. M%&c%*a) /bu"a& %&*oba#i0 K%"%rasa& $ada TKI)enyebab"%"%rasa& $ada TKIbisa karena beberapa hal,

misalnya tidak adanya undangundang yang benarbenar

memberi jaminan perlindungan terhadap *+I, kurangnya

keterampilan *+I sehingga mendapat marah sang majikan, dan

masih banyak penyebab lain.

erikut ini beberapa cara untuk mencegah kekerasan *+I di

luar negeri

E agi para calon *+I, sebaiknya gunakan jalur

penyaluran tenaga kerja yang legal dan terpercaya.)enyalur

tenaga kerja yang baik adalah lembagaperusahaan yang bisa

menentukan di mana sebaiknya *+I tersebut bekerja sesuai

kemampuannya.

E )ara penyalur *+I ke luar negeri hendaknya memberi

pembinaan dan pelatihan khusus pada calon *+I. *ak hanya

tentang cara bekerja, tapi juga bagaimana kebiasaan orang

luar negeri dan tata cara bersikap. Hal ini tentu sangat berguna
http://www.anneahira.com/format-penulisan-makalah.htmhttp://www.anneahira.com/komunitas-bisnis-online.htmhttp://www.anneahira.com/filsafat-ilmu-komunikasi.htmhttp://www.anneahira.com/kekerasan-pada-tki.htmhttp://www.anneahira.com/lembaga-dakwah-kampus.htmhttp://www.anneahira.com/artis-luar-negeri-bugil.htmhttp://www.anneahira.com/artis-luar-negeri-bugil.htmhttp://www.anneahira.com/format-penulisan-makalah.htmhttp://www.anneahira.com/komunitas-bisnis-online.htmhttp://www.anneahira.com/filsafat-ilmu-komunikasi.htmhttp://www.anneahira.com/kekerasan-pada-tki.htmhttp://www.anneahira.com/lembaga-dakwah-kampus.htmhttp://www.anneahira.com/artis-luar-negeri-bugil.htm


10/13

agar *+I tidak menjadi sasaran kemarahan majikan karena salah

mengerjakan tugas.

aik penyalur maupun pemerintah hendaknya selalu

memantau para *+I agar kekerasan pada *+I bisa diminimalisir,

seperti memberlakukan aturan kepada setiap *+I di luar negeri

agar melakukan pelaporan setiap bulan sekali agar *+I tersebut

terpantau dan bisa diketahui keadaannya.

)emerintah harus menindak tegas para penyalur *+I

ilegal yang bisa menyebabkan para calon *+I mendapat halhal

yang tidak menyenangkan saat bekerja di luar negeri.

)emerintah harus bisa memberi jaminan perlindungan

terhadap para *+I di luar negeri. Selama ini, undangundang

tentang *+I tidak bisa melindungi para pekerja tersebut dengan

baik. Sampai saat ini, pemerintah masih dinilai sangat lemah

dalam menangani kasus kekerasanpada *+I.

)emerintah harus benarbenar bekerja sama secara baik

dengan pemerintah tempat *+I bekerja, menjalin

suatu perjanjian untuk melindungi para *+I dari tindak

kekerasan.

Itulah beberapa cara untuk mencegah kekerasan pada *+I.

!alam hal ini )emerintah adalah ;aktor penting dalam

keselamatan para *+I yang sedang bekerja di luar negeri.

/emang harus diakui, pencegahan kekerasan pada *+I ini

memang sangat sulit karena menyangkut "atak orang lain

&majikan(, apalagi pemerintah Indonesia tidak bisa menuntut

pelaku kekerasan begitu saja karena tidak terjadi dalam

"ilayah Indonesia.

%amun, ada satu cara lagi untuk mencegah kekerasan pada

*+I, yaitu menghentikan pengiriman *+I ke luar negeri.

)emerintah harus sadar, kenapa banyak sekali masyarakat yang

tetap ingin menjadi *+I "alau sudah banyak kasus kekerasan

yang disebarkan oleh media.
http://www.anneahira.com/pembantu-rumah.htmhttp://www.anneahira.com/sistem-akuntansi-pemerintah-pusat.htmhttp://www.anneahira.com/undang-undang-perlindungan-anak.htmhttp://www.anneahira.com/perjanjian-lama.htmhttp://www.anneahira.com/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-prestasi-belajar-siswa.htmhttp://www.anneahira.com/macam-macam-suku-bangsa-di-indonesia.htmhttp://www.anneahira.com/jurnalisme-radio.htmhttp://www.anneahira.com/pembantu-rumah.htmhttp://www.anneahira.com/sistem-akuntansi-pemerintah-pusat.htmhttp://www.anneahira.com/undang-undang-perlindungan-anak.htmhttp://www.anneahira.com/perjanjian-lama.htmhttp://www.anneahira.com/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-prestasi-belajar-siswa.htmhttp://www.anneahira.com/macam-macam-suku-bangsa-di-indonesia.htmhttp://www.anneahira.com/jurnalisme-radio.htm


11/13

tentu karena ;aktor ekonomi yang rendah, yang kemudian

mendorong masyarakat untuk mencari re=eki di luar negeri

yang gajinya mungkin bisa lebih banyak daripada di

Indonesia.n-ntuk itu pemerintah sebaiknya serius untuk

mengentaskan kemiskinan di negara ini, agar masyarakat bisa

hidup tentram dan tidak terpaksa ke luar negeri hanya untuk

mencari uang.
http://www.anneahira.com/kebudayaan-masyarakat-indonesia.htmhttp://www.anneahira.com/artikel-umum/akuntansi-keuangan.htmhttp://www.anneahira.com/kebudayaan-masyarakat-indonesia.htmhttp://www.anneahira.com/artikel-umum/akuntansi-keuangan.htm


12/13

BAB III

PENUTUP

A. K%si$u(a&

Alasan utama kebanyakan *+I bekerja ke luarnegeri terutama Arab Saudi adalah ;aktor ekonomi.+ebanyakan mereka adalah orang miskin. 0asa tenaga kerjamereka tidak dapat disalurkan di dalam negerikarena negara tidak menyediakan lapangan kerja yangcukup. !engan bahasa lain, negara sebenarnya telah gagalmerealisasikan kesejahteraan bagi "arga negaranya.

. Sara&

+ita harus bisa melihat potensi dan keterampilan dari setiap*+I sehingga penyaluran *enaga +erja Indonesia &*+I( dapat

ter"ujud lebih terarah demi menghindari adanya tindakkekerasan terhadap *enaga +erja Indonesia &*+I( yang

tengah bekerja di luar negeri.


13/13

DA!TAR PUSTAKA

$$$.'#FA%ISASI.'#FGA#*I+>G!-%IA +#0AGI!)-SA+AIA.>'FS'*.6'/$$$.+AS+-S.6'.I!#FI'%A>.+'/)AS.6'/0A>A>-!I%FA.>'FS)'*.6'/H**)#A%-6$A/*A.>'F!*I+.6'/
http://www.kaskus.co.id/http://www.kaskus.co.id/

makalah penyiksaan tki

Documents