makalah penyanggah ay mb yona fix
DESCRIPTION
epidemiologiTRANSCRIPT
UNIVERSITAS INDONESIA
CRITICAL APPRAISAL
JURNAL SANGGAHAN EPIDEMIOLOGI
Brugia Rapid™ antibody responses in communities of Indonesia in relation to
the results of ‘transmission assessment surveys’ (TAS) for the lymphatic
filariasis elimination program.
Diajukan Sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan Tugas Mata Ajar
Epidemiologi Dalam Keperawatan
MAKALAH KELOMPOK 7
Disusun Oleh :
1. NOOR ROCHMAH IDA AYU TRISNO P NPM : 1506707455
2. YONA SAHALESSY NPM : 1506707934
PROGRAM MAGISTER ILMU KEPERAWATAN PEMINATAN
KOMUNITAS FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS INDONESIA
NOVEMBER 2015
Universitas Indonesia
IDENTITAS JURNAL
Nama Jurnal : BioMed Central Journals 8.499 / 2015
Judul Artikel : Brugia Rapid™ antibody responses in communities of
Indonesia in relation to the results of ‘transmission
assessment surveys’ (TAS) for the lymphatic filariasis
elimination program.
Volume/ Halaman: 2/ 1-6
Kata Kunci : Filariasis Limfatik, Elimilinasi, Tes Diagnostik, Evaluasi
Program
Penulis : Dewi at al
Universitas Indonesia
SANGGAHAN CRITICAL APPRAISAL EPIDEMIOLOGI DENGAN APPRAISING REVIEW PAPER
Brugia Rapid™ antibody responses in communities of Indonesia in relation to the results of ‘transmission
assessment surveys’ (TAS) for the lymphatic filariasis elimination program.
CRITICAL APRAISAL ANALISA PENYAJI SANGGAHAN
Pertanyaan Penting 1. Adakah random alokasi?
Tidak ada sistem random alokasi, karena peneliti
menentukan batasan wilayah penelitian, usia responden
yang akan diteliti.
Peyaji menjelaskan metode pengumpulan
data dimana peneliti menggunakan cluster
sampling berupa kelompok dari beberapa
kelompok yang ada dan akan terdiri dari
beberapa kelompok yang lebih kecil. Hal ini
ditunjukkan dengan membandingkan 3
tempat studi yaitu di semua usia di kabupaten
yang diklasifikasikan sebagai non-endemik,
ii) di semua usia di kabupaten yang lulus
TAS, dan iii) di semua usia di kabupaten
yang gagal TAS. daerah penelitian
2. Apakah hasil penelitian sulit terlihat ?
Hasil penelitian mudah terlihat. Karena pada penulisan
Abstrak sudah memaparkan hasil dan pembahasan teknik
Menurut kelompok kami, kelompok penyaji
perlu untuk mengkritisi hasil penelitian
tersebut juga dilihat dari sisi pencapaian
Universitas Indonesia
pelaksanaan penelitian, serta memiliki kata kunci atau
kode panggil.
tujuan penelitian. Apakah hasil penelitian
tersebut menjawab tujuan penelitian yang
menjadi sasaran penelitian itu sendiri
Pertanyaan spesifik
DESAIN 1. Apakah tujuan dinyatakan dengan jelas?
Tujuan penelitian digambarkan dengan jelas pada
paragraph ke-5 dari latar belakang.
Pada dasarnya kelompok kami setuju dengan
kelompok penyaji bahwa tujuan penelitian
telah terbaca pada paragraph ke -5 di latar
belakang, namun perlu juga dijelaskan
bahwa selain untuk melihat “hubungan yang
tepat antara prevalensi antibodi di anak-anak
dan keberlanjutan transmisi” sebenarnya
penelitian ini juga dimaksud untuk
mengevaluasi program survey penilaian
transmisi (TSA) untuk menghentikan
pemberian MDA, dan menilai tingkat
sensitivitas dan spesifitas Tes Brugia Rapid
™
2. Apakah ukuran sampel benar ?
Jumlah sampel dijelaskan oleh peneliti yang dibatasi pada
Pada penelitian diskriptif dapat
menggunakan non probability sampling yang
Universitas Indonesia
tiga tempat studi dan berfokus pada 500 sampel dari setiap
daerah dengan kriteria responden ≥ 5 tahun sampai dengan
dewasa ≤ 21 tahun
tidak perlu menggunakan rumus statistik
didalamnya.
Sesuai dengan metode pemilihan sampel
penelitian, yaitu Convenience sampling yang
dilakukan di masing-masing lokasi, dalam
satu sampai tiga desa terpilih dengan 500
sampel di setiap distrik. Menurut kelompok
kami; 500 sampel cukup mewakili populasi
tiap lokasi penelitian. Hanya kelompok
penyaji perlu menjelaskan apakah metode
sampling yang dipakai telah sesuai dengan
jenis penelitian tersebut dengan hanya
mencantumkan criteria pemilihan sampel
berdasarkan usia.
3. Apakah alat ukur valid dan reliabel ?
Alat ukur yang digunakan oleh peneliti tidak dijelaskan
dengan terperinci. Peneliti hanya menuliskan
menggunakan Micro soft excel dalam menganalisis untuk
menentukan pemecahan usia, jenis kelamin, antibodi-
Menurut kelompok kami, alat ukur yang
dipakai dalam penelitian ini cukup valid dan
reliable karena telah dievaluasi sebelumnya
untuk sensitivitas dan spesifisitas. Dijelaskan
bahwa Tes Brugia Rapid ™ menggunakan
Universitas Indonesia
positif dan microfilaremia di setiap distrik/kabupaten. rekombinan a B. malayi antigen BmR1 dan
telah dievaluasi sebelumnya untuk
sensitivitas dan spesifisitas. Antibodi
pengujian berguna dalam mengevaluasi
program sebagai antibodi yang lebih sensitif
dibandingkan microfilaremia atau
antigenaemia yang dikembangkan
sebelumnya dalam perjalanan infeksi
4. Apakah metode statistik dijabarkan
Metode statistik tidak dijabarkan, tetapi dikatakan adanya
penelitian secara biokimia. Menurut analisis kami ini
adalah metode dalam laboratorium sehingga merupakan
uji klinik.
Sebaliknya menurut kelompok kami metode
statistik yang dipakai dalam penelitian ini
terlalu sederhana hanya dengan
menggunakan microsof excel unutk
menentukan pemecahan usia, jenis kelamin,
antibody positif dan microfilaremia.
Sementara tidak dijelaskan secara rinci
mengenai metode statistik yang dipakai
unutk mengukur tingkat keberhasilan
pemakaian Tes Brugia Rapid ™
dihubungkan variabel prevalensi antibodi
Universitas Indonesia
pada anak-anak dan variabel keberlanjutan
transmisi
5. Adakah cara mengurangi bias penelitian ?
Cara mengurangi bias penelitian dijelaskan oleh peneliti,
dengan membandingkan hasil penelitiannya dengan
beberapa penelitian terdahulu. Peneliti juga menegaskan
bahwa untuk mengatasi adanya bias penelitian perlu
adanya kajian dari angka migrasi penduduk dari tiap kota
yang diteliti.
Pada prinsipnya kelompok kami setuju
dengan yang diulas oleh kelompok penyaji.
Cara peneliti mengurangi bias dengan
membandingkan hasil penelitiannya dengan
beberapa penelitian sebelumnya, sehingga
tidak ada perbandingan yang terlalu mecolok
antara hasil penelitian saat ini dengan
penelitian sebelumnya.
Penyaji menambahkan penelitian yang
digunakan untuk membandingkan dengan
penelitian yang dilakukan saat ini.
KONDUKSI 6. Bagaimana randomisasi yang dilakukan ?
Teknik pengambilan sampel dengan cara Convenience
sampling dilakukan di setiap komunitas, dibatasi 500
sample pada masing-masing wilayah.
Menurut pendapat kelompok kami,
randomisasi dilakukan saat pemilihan sampel
penelitian, yaitu setiap sampel dipilih hanya
berdasarkan peluang usia.
Penyaji menjelaskan kembali teknik
Universitas Indonesia
7. Adakah kejadian yang tak diinginkan terjadi selama
penelitian?
Tidak dijelaskan
pengambilan sample yang digunakan
berdasarkan apa. Misal dijelaskan jumlah
sample 500 yang akan diambil dari warga
lebih 5 tahun.
Kami setuju dengan pendapat kelompok
penyaji bahwa tidak ada penjelasan apakah
ada kejadian yang tidak diinginkan terjadi
selama penelitian
ANALISIS 8. Apakah kelompok perlakuan dibandingkan pada awal
penelitian ?
Program TAS banyak yang tidak berhasil karena salah
satunya cara pendeteksi yang kurang tepat. Salah satunya
jenis brugia spp infections karena tidak banyak antigen
yang efektif untuk pendeteksian. Oleh karena itu, WHO
merekomendasikan Brugia rapid test untuk pembanding.
Pendeteksian dengan menggunakan Brugia rapid test
Menurut kelompok kami, perbandingan yang
dilakukan adalah dengan membedakan lokasi
penelitian dimana lokasi yang dipilih
berdasarkan telan dilakukan atau belumnya
program TAS. Pada lokasi yang telah
dilakukan program TAS, dilakukan
penelitian ulang dengan menggunakan Tes
Brugia Rapid ™
Universitas Indonesia
dilakukan pada tiga kelompok sebagai pembanding.
9. Apakah signifikansi statistik dinilai ?
Terdapat uji statistic, karena adanya pengukuran angka
prevalensi dari penelitian yang dilakukan
10. Apakah data dasar dijelaskan secara memadai ?
Data prevalensi yang didapatkan peneliti disetiap daerah
di jelaskan dengan rinci, sampai dengan data prevalensi
dari kelompok usianya.
Kelompok kami setuju dengan kelompok
penyaji, signifikasi statistik dinilai
berdasarkan prevalensi angka penelitian
Menurut kelompok kami, kelompok penyaji
telah menjelaskan dengan baik bahwa data
prevalensi hasil penelitian di tiga lokasi
penelitian telah dijelaskan dengan memadai ,
hanya saja kelompok penyaji belum
mencantumkan bahwa hasil penelitian
tersebut juga telah di komparasi dengan
penelitian sebelumnya, sehingga dapat dilihat
perbedaanya
Hasil data dari penelitian sebelumnya yang
digunakan belum dijelaskan oleh penyaji
Universitas Indonesia
Interpretasi 11. Apa arti penemuan dalam penelitian ?
Studi Respon antibodi Brugia Rapid ™ di masyarakat
Indonesia menemukan, hasil antibodi di segala usia
konsisten dengan hasil pemetaan sebelumnya dan
kegiatan TAS. Kabupaten yang gagal TAS (Pasaman
Barat) memiliki prevalensi antibodi tertinggi pada tiga
kegiatan penelitian. Sebaliknya, di kabupaten yang lulus
TAS (Enrekang), hanya beberapa individu yang
teridentifikasi dengan antibody yang positif. Sementara
jumlah tes yang dilaporkan di Enrekang yang lebih tinggi
tidak valid, berada di kelompok usia 6 dan 7 tahun.
Bahkan jika anak-anak ini benar-benar adalah antibodi
positif, masih lebih rendah di Enrekang (5%) dari pada di
Pasaman Barat (30%).
12. Apakah efek penting diabaikan ?
Tidak ada
Menurut kelompok kami bukan hanya hasil
statistik penelitian ini yang dicantumkan,
tetapi dampak dari hasil penelitian terhadap
penanganan dan pencegahan FL juga perlu
dijelaskan. Sehingga ada langkah antisipasi
yang dilakukan berdasarkan pemetaan lokasi
yang telah dilakukan penelitian dan diambil
langkah – langkah pencegahan penularan
yang lebih luas.
Tidak dijelaskan dalam penelitian ini
Menurut kelompok kami, peneliti
mengabaikan bahwa TAS bimbingan
merekomendasikan menggunakan populasi
survey pada usia 6 dan 7 tahun karena
Universitas Indonesia
13. Bagaimana hasilnya dibandingkan dengan penelitian
sebelumnya ?
Hasil penelitian sama di dua wilayah (Payakumbuh dan
Pasraman Barat), namun berbeda di satu wilayah
(Enrekang).
14. Apa implikasi penelitian ini untuk Anda ?
Identifikasi Pemetaan survei epidemiologi penyakit
Filariasis Di Wilayah Sumatera Barat (Payakumbuh dan
"mereka harus dilindungi dari infeksi LF jika
MDAs telah mendapatkan keberhasilan
dalam penghentian transmisi
Menurut kelompok kami penelitian
sebelumnya yang telah dilakukan di
Sarawak, Malaysia yang menggunakan tes
kaset Brugia cepat™ menemukan tingkat
dasar dari Prevalensi antibodi 70% di antara
semua usia, yang turun menjadi 3,5% setelah
tiga tahun pengobatan. Para penulis
melaporkan perbedaan yang tidak signifikan
antara pasca-MDA kadar antibodi pada
individu kurang dari usia 21 tahun (4,9%)
dan pada orang dewasa (8,7%).
Kami setuju dengan pernyataan kelompok
penyaji. Selain itu penyaji menjelaskan
bahwa ini akan membantu dalam identifikasi
Universitas Indonesia
Pasraman Barat) dan Sulawesi Selatan (Enrekang), dan
informasi terkait kegiatan survei dan intervensi yang telah
dilakukan dalam rangka mengontrol angka kejadian
penyakit filariasis di wilayah tersebut.
awal dari infeksi serta memberikan
epidemiologi dukungan untuk penggunaan
tingkat antibody , Dimana penyaji
seharusnya memasukkan kepentingan dari
hasil yang telah dicapai, dimana dalam hal
ini peneliti telah mencapai tujuan untuk
memberikan dukungan penggunaan tingkat
antibodi, kegunaannya di semua tahapan
program LF .
Universitas Indonesia
DAFTAR PUSTAKA
Crombie, I.K. The pocket guide to critical appraisal: a handbook for health care professionals. BMJ Publishing Group.
Dewi, R. M. et al. (2015). Brugia Rapid™ antibody responses in communities of Indonesia in relation to the results of ‘transmission assessment surveys’ (TAS) for the lymphatic filariasis elimination program. BioMed Central journals 2015, 8:499/ 1-6. DOI 10.1186/s13071-015-1093-x
Murti, Bisma.(1997). Riset Epidemiologi.Yogyakarta : Universitas Gajah Mada
Universitas Indonesia