makalah pengukuran

28
NEUROPSYCHOLOGICAL AND GERIATIC ASSESSMENT (PENILAIAN GERIATRIK DAN NUROPSIKOLOGY) Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengukuran Psikologis Prof. DR. Ahman, M.Pd DR. Nurhudaya Disusun oleh : Yani Nurrohmah 1302508 Dedeh Kurnia 1302870 Desy Susianti 1303348 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

Upload: frhendrayani7007

Post on 30-Dec-2015

169 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: makalah pengukuran

NEUROPSYCHOLOGICAL AND GERIATIC ASSESSMENT

(PENILAIAN GERIATRIK DAN NUROPSIKOLOGY)

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengukuran Psikologis

Prof. DR. Ahman, M.Pd

DR. Nurhudaya

Disusun oleh :

Yani Nurrohmah 1302508

Dedeh Kurnia 1302870

Desy Susianti 1303348

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

SEKOLAH PASCA SARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2013

Page 2: makalah pengukuran

BAB I

IDENTITAS BUKU DAN KONSEP DASAR BAB

A. Identitas Buku

Laporan chapter ini merupakan bagian dari buku, sebagai berikut :

a. Judul buku : Psycological Testing : history,principle,and applications

b. Pengarang : Robert J Gregory

c. Penerbit : Pesarson/A and B, University of California

d. Tahun : 2004

Bab yang dilaporkan dalam makalah ini adalah Bab 9 yang membahas mengenai

assesmen geriatrik dan neuropsikologi, maksud dari Assesmen Neuropsikologi adalah

penerapan tes khusus untuk mendiagnosa dan menangani individu mengalami gangguan

otak. Tes ini berbeda dengan tes lain karena berkaitan langsung dengan otak. Pada Bab

ini juga akan dibahas konsep serta metode tes nuropsikologi.

Neuropsikologi merupakan ilmu yang mempelajari hubungan antara otak dan perilaku,

disfungsi otak dan perilaku dilakukan assesmen dan treatment untuk perilaku dengan

fungsi otak yang terganggu. Sedangkan assesmen neuropsikologis adalah sebuah metode

untuk menggambarkan fungsi otak berdasarkan performance pasien melalui test-test

yang distandarisasi.

Page 3: makalah pengukuran

BAB II

ISI BUKU

Asesmen Neuropsikologi merupakan penerapan tes khusus dengan tujuan mendiagnosa

dan menangani individu yang mengalami gangguan otak. Tes tersebut berbeda dengan tes

lain karena berkaitan langsung dengan otak (Lezak,1995) Tes yang mengkhususkan pada

akibat kerusakan jaringan otak serta penarikan kesimpulan mengenai posisi, jenis dan tingkat

kerusakannya. Pada bab ini akan membahas konsep serta metode tes neuropsikologi.

Penyakit yang berkaitan dengan masalah kerusakan otak yang berkaitan dengan nuropsiklogi

diantaranya: Alzheimer,stroke serta depresi.

Neuropsikologi adalah suatu ilmu yang mempelajari hubungan antara otak dan perilaku,

disfungsi otak  dan perilaku, dan melakukan assesmen dan treatment untuk perilaku dengan

fungsi otak yang terganggu. Sedangkan asesmen neuropsikologis adalah sebuah metode

untuk menggambarkan fungsi otak berdasarkan pada performance pasien melalui test-test

yang distandarisasi, yang telah terbukti memiliki indicator akurat mengenai hubungan otak

perilaku.

Sebagai ilmu, Neuropsikologi dianggap sebagai salah satu bagian dari Biopsikologi.

Bidang lain yang termasuk dalam biopsikologi antara lain; psikologi faal, psikofisiologi, dan

psikologi perbandingan. Neuropsikologi adalah interface neurologi dan neurosains, yang

dipacu oleh kemajuan yang sangat pesat dalam penelitian biokimia, ilmu faal, histologi

susunan syaraf pusat. Neuropsikolog  atau neurology berasumsi bahwa perilaku mausia,

kepribadiannya, proses psikopatologi dan strategi kognitif diantarai (mediated) oleh otak.

Neuropsikologi klinis yang bertujuan mendeteksi dan mendiagnosis  proses neuropatologi,

dan menjembatani gap antara dengan ilmu-ilmu perilaku. Neuropsikologi klinis melakukan

evaluasi kekuatan dan kelemahan aspek kognitif, aspek psikologis, serta menentukan

hubungannya dengan fungsi otak.

Para ahli neuropsikologi memiliki fungsi dalam sejumlah peran yang berbeda. Peran-

peran para neurology adalah,

o       Mambantu menegakkan peraturan dalam melakukan diagnosis  tertentu

o       Membuat prediksi mengenai prognosis maupun penyembuhannya

Neurology memiliki peran utama dalam memberikan intervensi dan rehabilitasi.

Page 4: makalah pengukuran

A. Otak : Struktur, Fungsi dan Gangguan

Besar otak kurang lebih 3 pound yang terdiri dari 2 komponen yakni kumpulan syaraf

dan kumpulan sel. Adanya sebuah pendapat bahwa otak orang dewasa tidak lagi

memproduksi syaraf khususnya pada bagian syaraf untuk daya ingat (Rakic 2002).

Diperkirakan 100 milyar syaraf di otak tersusun dalam jaringan kerja yang komplek. Menurut

Sir john Eceles otak merupakan kumpulan saraf yang terorganisis secara sempurna (Eceles

1973).

Berat otak kira-kira 2 % dari berat badan, tapi sekitar 18 % dari volume darah

seluruhnya beredar dalam sirkulasi darah otak. Otak juga menggunakan sekitar 20 % dari

oksigen yang dihirup melalui paru. Secara anatomi pada korteks selebri terdapat beberapa

fisura dan sulkus yang memisahkan lobus-lobus frontalis, parietalis, temporalis dan

oksipitalis. Lesi pada serebri dapat menimbulkan sindroma kortikal, lesi destruktif (paralitik)

mengakibatkan defisit neurologik, sedang iritatif mengakibatkan fenomena positif.

1. Gangguan Pada otak dan Hasil Tes

Para ahli syaraf memberikan beberapa teori untuk memahami masalah otak:

a. Penelitian terhadap pasien yang mengalami gangguan pada otak.

b. Penelitian terhadap efek pengunaan alat terapi elektrik pada pasien penderita epilepsy

(ayan)

c. Penelitian dilaboratorium terhadap operasi otak pada penderita epilepsi

d. Penelitian terhadap aktifitas otak dengan tekhnik terbaru dengan analisa real time.

2. Fungsi Organisasi Otak Manusia

Fungsi organisasi pada otak manusia susah dipahami sebab struktur utamanya merupakan

system jalinan yang rumit serta saling berkaitan satu sama lain. (gambar 9.1) pembagian otak

manusia:

Otak depan

- Telencephalon (ujung otak)

- Diencephalon (tengah otak)

Otak Tengah

Page 5: makalah pengukuran

- Mesencephalon (otak tengah)

Otak Belakang

- Metenchepalon (lintasan otak)

- Myelencephalon (berbatasan dengan tulang belakang)

Otak Belakang

Otak belakang adalah bagian otak yang paling rendah, nama lainnya medulla

oblongata. Semua urat syaraf dari bagian paling tinggi di otak melalui medulla oblongata kea

rah tulang belakang. Syaraf-syaraf yang melewati medulla mengarah ke dua bagian otak

menyeimbangkan anggota tubu secara berlawanan. Medulla menjadi perantara anggota

tubuh bias berfungsi dengan baik: bernafas, menelan, mengunyah.

Otak Belakang (Hindbrain)

Otak belakang merupakan bentuk perpanjangan dari sistem saraf tulang belakang.

Otak belakang disusun oleh metensefalon (metencephalon) dan mielensefalon

(myelencephalon).

- Metensefalon

Metensefalon adalah bagian dari otak belakang yang strukturnya terdiri atas pons

varolli (jembatan varolli) dan cerebellum (otak kecil). Metensefalon berada di bawah area

posterior cerebrum (telensefalon) dan di atas medulla oblongata (disebut juga sebagai

sumsum sambung). Area ini membantu dalam proses keseimbangan tubuh, koordinasi gerak,

refleks jantung, tidur, sirkulasi, irama gerak otot, dan pengendalian informasi pengindraan.

- Mielensefalon

Mielensefalon disusun oleh medulla oblongata (sumsum sambung). Mielensefalon

bertanggung jawab dalam mengontrol fungsi-fungsi otonomi, seperti bernapas, denyut

jantung, menelan, bersin, dan pencernaan. Mielensefalon terdapat di bagian inferior brain

stem. Cerebellum merupakan bagian terbesar otak belakang. Otak kecil ini terletak di bawa

lobus oksipital serebrum. Otak kecil terdiri atas dua belahan dan permukaanya berlekuk-

lekuk.

Page 6: makalah pengukuran

Fungsi otak kecil adalah untuk mengatur sikap atau posisi tubuh, keseimbangan, dan

koordinasi gerakan otot yang terjadi secara sadar. Jika terjadi cedera pada otak kecil, dapat

mengakibatkan gangguan pada sikap dan koordinasi gerak otot. Gerakan menjadi tidak

terkoordinasi, misalnya orang tersebut tidak mampu memasukkan makanan ke dalam

mulutnya.

Midbrain/Otak tengah (mesencephalon) adalah bagian otak yang mempunyai struktur:

tektum, terdiri dari 2 pasang colliculi yang disebut corpora quadrigemina:

inferior colliculi, terlibat pada proses pendengaran. Sinyal yang diterima dari berbagai

nukleus batang otak diproyeksikan menuju bagian dari talamus yang disebut medial

geniculate nucleus untuk diteruskan menuju korteks pendengaran primer ( primary

auditory cortex).

superior colliculi, berperan sebagai awal proses visual dan pengendalian gerakan mata.

Diensefalon

Diensefalon terbagi beberapa bagian diantaranya:

1) Talamus

Talamus merupakan stasiun penghubung yang penting dalam otak dan juga merupakan

pengintegrasi subkortikal yang penting. Talamus bertindak sebagai pusat sensasi primitif

yang tidak kritis dan individu secara samar dapat merasakan nyeri, tekanan, raba, getar dan

suhu yang ekstrim.

2) Hipotalamus

Hipotalamus berkaitan dengan pengaturan rangsangan sistem susunan saraf autonom perifer

yang menyertai ekspresi tingkah laku dan emosi.

Lobus Limbik

Sistem limbic merupakan suatu bagian otak yang berada pada bagian atas batang

otak dan di bawah korteks. Adapun peran – peranan dari struktur sistem limbic itu sendiri

antara lain banyak terlibat dengan fungsi emosi (misal : perasaan senang yang berhubungan

dengan kelangsungan hidup, seperti pengalaman yang didapatkan setelah makan atau

pengalaman seksual), motivasi yang ada pada diri manusia, learning, fungsi neuroendokrin

dan aktivitas autonomi dan memory yang nantinya akan mempengaruhi mekanisme tingkah

Page 7: makalah pengukuran

laku individu. Sehingga nantinya sistem limbic juga memiliki peran dalam fungsi-fungsi

seperti flight or fight, homeostatis, self-maintenance, napsu makan, dan seksualitas.

Berdasarkan pemaparan atas fungsi – fungsi sistem limbic, dapat dikatakan bahwa sistem

limbic merupakan ’nyawa’ yang menentukan bagaimana individu tersebut hidup dan

berperilaku di lingkungannya. Sehingga penting untuk mengetahui lebih detail mengenai

sistem limbic itu sendiri. Adapun di bagian selanjutnya akan dibahas mengenai anatomi,

fisiologi, dan gangguan dari system limbic.

- Hipokampus (Hippocampus)

Hipokampus adalah bagian dari otak b e s a r y ang terletak di lobus temporal. Manusia

memiliki dua hippocampus, yakni pada sisi kiri dan kanan. Hipokampus merupakan

bagian dari si s tem l i mb i k d an berperan pada kegiatan mengingat (memori) dan navigasi

ruangan. Hipokampus berfungsi menyimpan memori dari hal yang baru terjadi dan memori

dari yang sedang berjalan serta membentuk informasi-informasi dalam memori jangka

panjang.

- Basal Ganglia

Basal Ganglia adalah kumpulan massa abu-abu yang berada pada bagian dalam

hemisfer celebri (massa putih/serabut saraf) dan terdiri dari nucleus caudatus. Nukleus

caudatus adalah massa kelabu yangmemanjang bagian cranial tepat di sisi lateral ventrikel

lateralis dan berbentukseperti buah per memanjang ke belakangmempunyai ekor dan

berakhir pada amygdala. Terlihat melingkari putamen danmelakukan hubungan

commisura dengan putamen.

- Korpus kalosum (corpus callosum)

Korpus kalosum (corpus callosum) atau golden bridge adalah massa materi putih

besar yang terdiri dari ikatan serat yang menghubungkan materi putih dari dua belahan otak.

Korpus kalosum membawa sejumlah besar serat dari belahan otak yang lain dan merupakan

rute utama komunikasi antara dua belahan otak untuk mengontrol fungsi kognitif dan

motorik.

Melalui korpus kalosum inilah otak kanan dan otak kiri saling berkomunikasi.

Otak depan adalah bagian frontal otak manusia, dan juga terjadi menjadi bagian yang

terbesar. Sebagian besar terdiri dari otak, yang bekerja dalam koordinasi dengan serebelum

untuk mengontrol semua tindakan sadar tubuh kita. Cerebrum ditutupi oleh lembaran jaringan

saraf yang dikenal sebagai korteks serebral; sering disebut sebagai materi abu-abu. Hal ini

Page 8: makalah pengukuran

menyumbang hampir dua-pertiga dari massa total otak, dan menangani sebagian besar

pengolahan informasi dikaitkan dengan otak

Cerebral cortex dibagi menjadi belahan otak oleh celah longitudinal. Dua belahan,

sering disebut sebagai otak kanan dan otak kiri, dihubungkan dengan seikat serat saraf yang

dikenal sebagai corpus callosum. Masing-masing belahan tersebut ditunjuk fungsi tertentu.

Fungsi otak kanan meliputi keterampilan visual dan spasial, penyimpanan memori

pendengaran dan modalitas visual, citra, dll fungsi otak kiri, di sisi lain, meliputi analisis

sekuensial, penyimpanan memori dalam urutan tertentu, interpretasi logis, dan sebagainya.

- Cerebral Cortex (Korteks serebral)

Cerebral cortex adalah lapisan otak yang seringkali ditunjuk sebagai materi berwarna

abu-abu. Cortex (lapisan tisu tipis) berwarna abu-abu karena saraf-saraf dalam wilayah ini

kekurangan insulin yang membuat kebanyakan bagian-bagian lain dari otak nampak menjadi

putih. Cortex menyelimuti porsi luar (1.5mm to 5mm) dari cerebrum dan cerebellum. Porsi

cortex yang menyelimuti cerebrum disebut cerebral cortex.

Cerebral cortex terdiri dari tonjolan-tonjolan lipatan (folded bulges) yang disebut

gyri yang menciptakan alur-alur yang dalam atau celah-celah yang disebut sulci. Lipatan-

lipatan dalam otak menambah wilayah permukaannya dan karenanya menambah jumlah

materi abu-abu dan kuantitas informasi yang dapat diproses.

Cerebral cortex dibagi menjadi belahan (hemisphere) kanan dan kiri. Cerebral ini

meliputi sekitar dua per tiga massa otak dan terletak di atas dan mengelilingi kebanyakan

susunan otak. Cerebral ini merupakan bagian yang paling tinggi dikembangkan dari otak

manusia dan bertanggung jawab untuk berfikir, menangkap pemahaman, memproduksi dan

memahami bahasa. Cerebral ini juga merupakan susunan paling mutakhir dalam sejarah

evolusi otak.

Kebanyakan informasi aktual yang diproses dalam otak terjadi dalam cerebral cortex.

Cerebral cortex dibagi menjadi lobes yang masing-masing mempunyai fungsi khusus.

Sebagai contoh, ada wilayah khusus yang melibatkan penglihatan, pendengaran, peraba,

gerakan, dan penciuman. Wilayah lain merupakan bidang kritis untuk berfikir dan beralasan.

Meski pun banyak fungsi, seperti peraba, ditemukan baik di cerebral hemispheres kanan dan

kiri, beberapa fungsi hanya ditemukan dalam satu cerebral hemisphere. Sebagai contoh,

Page 9: makalah pengukuran

dalam kebanyakan orang, kemampuan bahasa ditemukan dalam hemisphere kiri. Otak depan

adalah bagian frontal otak manusia, dan juga terjadi menjadi bagian yang terbesar. Sebagian

besar terdiri dari otak, yang bekerja dalam koordinasi dengan serebelum untuk mengontrol

semua tindakan sadar tubuh kita. Cerebrum ditutupi oleh lembaran jaringan saraf yang

dikenal sebagai korteks serebral; sering disebut sebagai materi abu-abu. Hal ini menyumbang

hampir dua-pertiga dari massa total otak, dan menangani sebagian besar pengolahan

informasi dikaitkan dengan otak.

Cerebral cortex dibagi menjadi belahan otak oleh celah longitudinal. Dua belahan,

sering disebut sebagai otak kanan dan otak kiri, dihubungkan dengan seikat serat saraf yang

dikenal sebagai corpus callosum. Masing-masing belahan tersebut ditunjuk fungsi tertentu.

Fungsi otak kanan meliputi keterampilan visual dan spasial, penyimpanan memori

pendengaran dan modalitas visual, citra, dll fungsi otak kiri, di sisi lain, meliputi analisis

sekuensial, penyimpanan memori dalam urutan tertentu, interpretasi logis, dan

sebagainya.Korteks serebral dibagi menjadi beberapa daerah yang disebut 'lobus', yang

masing-masing diberi tugas-tugas tertentu. Lobus frontal, misalnya, berkaitan dengan

perencanaan dan pelaksanaan tindakan kita, dan menilai konsekuensinya. Demikian pula,

lobus parietalis membantu kita dengan persepsi rangsangan dan pengolahan informasi

spasial, transaksi lobus oksipital dengan pemrosesan visual, dan lobus temporal berhubungan

dengan kenangan, bahasa, suara, pengenalan visual, proses pendengaran, dll.

Fungsi Cerebral Lobes

Seputar struktur bagian-bagian otak berdasarkan CEREBRAL LOBES

Pada area otak bagian luar (cerebral), terdapat pembagian area berdasarkan lobus-

lobus, sehingga dinamakan cerebral lobes. Terdapat 4 (empat) lobus, yang masing-masing

memiliki fungsi yang berbeda, yakni: Pada bagian depan terdapat area lobus lobus frontal,

pada bagian tengah terdapat lobus parietal, pada bagian bawah lobus parietal terdapat lobus

temporal, dan pada bagian belakang otak terdapat lobus occipital.

Fungsi pada masing-masing bagian pada CEREBRAL LOBES

Fungsi pada masing-masing lobus adalah:

Page 10: makalah pengukuran

- Lobus Frontal : berfungsi untuk memproses informasi-informasi untuk memori,

perencanaan, pengambilan keputusan, penentuan target, kreativitas, dan mengatur gerakan-

gerakan otot.

- Lobus Parietal : berkaitan dengan fungsi motorik berfungsi untuk memproses informasi-

informasi taktil, menentukan posisi tubuh, mengintegrasikan informasi-informasi visual.

- Lobus Temporal : berfungsi untuk memproses informasi-informasi auditori.

- Lobus oksipital : berfungsi untuk memproses informasi-informasi visual.

Kerusakan Frontal Lobe ( Lezak 1983,1995) dapat mengakibatkan diantaranya:

1. Turunnya motivasi, menurunnya produktifitas,disinegrasi kepribadian dan perilaku serta

kurang inisiatif.

2. Perencanaan kesulitan atau memulai aktivitas, perhatian abnormal dan kemampuan untuk

berkonsentrasi, apatis berat atau euforia, rasa malu.

3. Berkurangnya kemampuan untuk memantau dan mengendalikan seseorang pikiran,

ucapan, dan tindakan, termasuk kehilangan memori. 

4. Selain itu, kelainan lobus frontal sering mengakibatkan gangguan kognitif, persepsi, dan

emosional besar.

Lateralisasi Serebral

Lateralisasi merupakan proses pengkhususan fungsi dari dua belah otak yang terjadi

karena  penyebelahan menjadi dua bagian, yakni hemisfer kanan dan hemisfer kiri. Kecuali

beberapa orifice (lubang) garis tengah, hampir setiap manusia itu memiliki dua hal, satu di

kiri dan satu di kanan. Bahkan, otak yang oleh kebanyakan orang dianggap sebagai self yang

uniter dan tidak dapat dibagi, merefleksikan prinsip umum duplikasi bilateral ini. Di

bentangan bagian atasnya, otak terdiri dari dua struktur yakni hemisfer (belahan) serebral kiri

dan kanan yang seluruhnya terpisah kecuali cerebral commissures (komisura serebral) yang

menghubungkannya. Hemisfer kiri dan kanan otak manusia memilki kemampuan –

kemampuan yang berbeda dan memiliki kapasitas untuk berfungsi secara independen (untuk

memiliki pikiran, ingatan, dan emosi yang berbeda).

Page 11: makalah pengukuran

B. Penyakit Yang berkaitan dengan Gangguan Otak

1. Trauma Kepala/ Luka Pada Kepala

Trauma kepala adalah suatu trauma yang mengenai daerah kulit kepala, tulang

tengkorak atau otak yang terjadi akibat injury baik secara langsung maupun tidak langsung

pada kepala. Cedera kepala merupakan penyakit neurologik yang serius diantara penyakit

neurologik, dan merupakan proporsi epidemik sebagai hasil kecelakaan lalu lintas. Resiko

utama klien yang mengalami cedera kepala adalah kerusakan otak akibat perdarahan atau

pembengkakan otak sebagai respon terhadap cedera yang menyebabkan peningkatan tekanan

intrakranial.

2. Tumor

Sebuah tumor otak dapat berupa kanker atau non-kanker tergantung pada tumor yang

tumbuh dan menyebar secara cepat. Jika tumor tidak cepat maka akan disebut 'jinak' dan

umumnya tumor jinak kurang serius tetapi pengobatan masih mungkin diperlukan. Efek

tumor otak menyebabkan kebingungan, kehilangan kemampuan penalaran, masalah

berbicara, kehilangan memori, dan gangguan konsentrasi.

3. Alzheimer

Alzheimer merupakan sejenis sindrom dengan apoptosis sel-sel otak pada saat yang hampir

bersamaan,sehingga otak tampak mengerut dan mengecil. Alzheimer juga dikatakan sebagai

penyakit yang sinonim dengan orang tua. Risiko untuk mengidap Alzheimer, meningkat

seiring dengan pertambahan usia. Bermula pada usia 65 tahun, seseorang mempunyai risiko

lima persen mengidap penyakit ini dan akan meningkat dua kali lipat setiap lima tahun, kata

seorang dokter. Menurutnya, sekalipun penyakit ini dikaitkan dengan orang tua, namun

sejarah membuktikan bahawa pesakit pertama yang dikenal pasti menghidap penyakit ini

ialah wanita dalam usia awal 50-an.

4. Parkinson

Penyakit Parkinson (bahasa Inggris: paralysis agitans, Parkinson disease) adalah penyakit

degeneratif syaraf yang pertama ditemukan pada tahun 1817 (An Essay on the Shaking Palsy)

oleh Dr. James Parkinson. dengan gejala berupa adanya tremor pada saat beristirahat,

kesulitan untuk memulai pergerakan dan kekakuan otot. Parkinson menyerang sekitar 1 di

Page 12: makalah pengukuran

antara 250 orang yang berusia di atas 40 tahun dan sekitar 1 dari 100 orang yang berusia di

atas 65 tahun.

Pada penyakit Parkinson, sel-sel saraf pada ganglia basalis mengalami kemunduran sehingga

pembentukan dopamin berkurang dan hubungan dengan sel saraf dan otot lainnya juga lebih

sedikit. Penyebab dari kemunduran sel saraf dan berkurangnya dopamin terkadang tidak

diketahui. Penyakit ini cenderung diturunkan, walau terkadang faktor genetik tidak

memegang peran utama.

Kadang penyebabnya diketahui. Pada beberapa kasus, Parkinson merupakan komplikasi yang

sangat lanjut dari ensefalitis karena virus (suatu infeksi yang menyebabkan peradangan otak).

Kasus lainnya terjadi jika penyakit degeneratif lainnya, obat-obatan atau racun memengaruhi

atau menghalangi kerja dopamin di dalam otak. Misalnya obat anti psikosa yang digunakan

untuk mengobati paranoia berat dan skizofrenia menghambat kerja dopamin pada sel saraf.

Pada banyak penderita, pada mulanya Parkinson muncul sebagai tremor (gemetar) tangan

ketika sedang beristirahat, tremor akan berkurang jika tangan digerakkan secara sengaja dan

menghilang selama tidur. Stres emosional atau kelelahan bisa memperberat tremor. Pada

awalnya tremor terjadi pada satu tangan, akhirnya akan mengenai tangan lainnya, lengan dan

tungkai. Tremor juga akan mengenai rahang, lidah, kening dan kelopak mata.

Penyakit Parkinson bisa diobati dengan berbagai obat, seperti levodopa, bromokriptin,

pergolid, selegilin, antikolinergik (benztropin atau triheksifenidil), antihistamin, anti depresi,

propanolol dan amantadin. Tidak satupun dari obat-obat tersebut yang menyembuhkan

penyakit atau menghentikan perkembangannya, tetapi obat-obat tersebut menyebabkan

penderita lebih mudah melakukan suatu gerakan dan memperpanjang harapan hidup

penderita.

5. Demensia

Demensia adalah sejenis masalah penyakit yang berkaitan dengan daya ingatan yang

disebabkan oleh kematian sel-sel otak secara abnormal.

Dementia (dari bahasa Latin demens) adalah kemerosotan dalam fungsi kognitive akibat

kecederaan atau penyakit pada otak melebihi dari apa yang dijangka dalam proses penuaan

biasa. Kawasan yang mempunyai kesan khusus ingatan, perhatian, bahasa dan menyelesaikan

masalah, walaupun terutamanya pada tahap akhir penyakit, pesakit mungkin kabur tentang

masa (tidak tahu hari apa, minggu, bulan, atau tahun), tempat (tidak tahu di mana mereka

berada) dan orang (tidak mengenali diri sendiri).

Page 13: makalah pengukuran

Fungsi Otak Kiri Berkaitan Dengan Bahasa

Bahasa akan berkembang pada seseorang jika otak kirinya normal. Orang yang otak kirinya

mendapat gangguan maka perkembangan bahasanya kan lambat, susah melafalkan kosa kata

dengan jelas. Dikarenakan pemahaman terhadap part of speech (jenis kata) mengalami

kesulitan, seperti membedakan kata sifat, kata keterangan, kata depan serta kata penghubung,

maka berimbas pada kemampuan menulis. Gambar 9.5 menurut Geschwind menyimpulkan:

1. Kemampuan berbahasa dihasilkan di cortex pendengaran sebelah kiri di bagian atas

temporal lobe kemudian diteruskan ke bagian Wernicke.

2. Di bagian Wernicke makna kosa kata diaktifkan serta kode pendengaran diteruskan

menjadi ke bagian arcuate fasiculus.

3. Arcuate fasiculus mengirim kode pendengaran secara langsung ke bagian Broca.

4. Ketika sampai di Broca Area, auditory code mulai aktif menjadi gerakan otot sesuai

kata .yang akan diucapkan.

5. Kemudian masuk ke lidah, bibir,panggal tenggorokan menjadi kosa kata yang diingikan.

Gangguan Otak Kiri:

- Gangguan pada daerah Broca dan Wernicke akan mengakibatkan kurangnya

pemahaman bahasa dan pengucapannya.

- Kerusakan pada bagian angular gyrus berakibat juga pada kemampuan membaca.

- Ganguan pendengaran kiri akan mengakibatkan kurang pemahaman secara verbal,

namun masih mampu berbicara dan membaca dengan normal.

Fungsi Otak Kanan

Belahan otak kanan :

1. Berperan dalam pengamatan diri, pengamatan ruang, dan pengamatan lingkungan

(Visuospatial).

2. Berbahasa non verbal, gaya bahasa, menyanyikan lagu yang dikenal & mengenal nada

lagu.

3. Fungsi emosi yang berhubungan dengan visuospatial. Mengenal dan memahami orang

lain dengan mimik gembira atau marah, bidang seni pahat, seni lukis, seni musik.

Page 14: makalah pengukuran

4. Berperan dalam proses berpikir yang holistik, dimana berkaitan juga dengan fungsi

emosi dan intuisi.

5. Pusat berimajinasi ,penting untuk kreatifitas seseorang untuk berkarya.

6. Berkembang dengan pengalaman formal dan non formal (pengalaman diluar sekolah).

Tes Klinis dan Tehnik Brain Image

Tehnik ini dapat digunakan untuk membantu mendiagnosa penyakit nurologi. Termasuk

didalamnya EEG, arteriografi serebral, tehnik komputerisasi tomografi, serta magnetic

resonasi.

C. Model Konseptual Hubungan Antara Otak dan Perilaku Manusia

Gambar 9.6 menerangkan pendapat Reitan dan Wolfon (1993), menurutnya stiap nurologi tes

atau prosedur evaluasi mesti memiliki syarat berikut:

1. Sensory Input

2. Perhatian dan konsentrasi penuh

3. Mempelajari dan menghafal

4. Memahami bahasa

5. Kemampuan memahami bangun ruang serta kemampuan manipulasi

6. Fungsi Eksekutif:

- Analisis logis

- Pemahaman konsep

- Memahami alasanput

- Perenvanaan yang baik

- Berfikir fleksibel

- Motor out

1. Penilaian Sensory Input

a. Uji sensorik-perseptual

Prosedur yang dikembangkan oleh Reitan dan Klove

Tes Kategori*

Page 15: makalah pengukuran

Tindakan penalaran abstrak dan pembentukan konsep; membutuhkan terperiksa untuk menemukan aturan untuk gambar pengkategorian bentuk geometris

Tes Penampilan taktual *

Tindakan kinestetik dan kemampuan sensorimotor,

Tes Pidato Suara Persepsi *

Tindakan perhatian dan sintesis auditori-visual, untuk memilih dari empat pilihan versi tertulis direkam

Tes Seashore Rhythm *

Tindakan perhatian dan persepsi pendengaran, membutuhkan terperiksa untuk menunjukkan apakah irama musik dipasangkan adalah sama atau berbeda

Tes Jari-Tapping *

Tindakan kecepatan motor membutuhkan terperiksa untuk menekan tuas telegraf keylike secepat mungkin selama 10 detik

Kekuatan Grip

Tindakan kekuatan pegangan dengan dinamometer, membutuhkan terperiksa untuk menekan sekeras mungkin

Trial Making, bagian A, B

Tindakan scanning kemampuan, fleksibilitas mental, dan kecepatan; membutuhkan terperiksa untuk menghubungkan angka (bagian A) atau angka dan huruf dalam bolak order (bagian B) dengan garis pensil di bawah tekanan waktu

Perabaan Formulir Pengakuan

Mengukur kemampuan sensorik-perseptual, untuk mengenali bentuk sederhana (misalnya, segitiga) ditempatkan di telapak tangan

Tes Sensory-perseptual

Mengukur kemampuan sensorik-perseptual, untuk menanggapi tugas sensorik bilateral yang sederhana, misalnya, mendeteksi jari yang telah menyentuh, telinga mana telah menerima suara singkat, menilai bidang visual yang ekspresif dan reseptif

Aphasia Skrining Test

Mengukur kemampuan bahasa, tugas termasuk penamaan digambarkan item (misalnya, garpu), menyalin tugas (bukan ukuran aphasia) termasuk di sini untuk alasan historis

Tambahan  

Page 16: makalah pengukuran

WAIS-III, WRAT-3, MMPI-2, tes memori seperti Wechsler Memory Scale-III atau Rey Auditory Verbal Learning Test

b. Tes Dengan Jari Tangan

Tes ini untuk mengevaluasi kemungkinan hilangnya sensori disebabkan kerusakan otak.

Menurut Benton ada 60 item tes yang terdiri dari tiga bagian:

- Tangan nampak: dimana penguji mengidentifikasi dengan cara menyentuh jari orang

yang diuji menggunakan ujung pensil(10 kali percobaan setiap tangan)

- Tidak menampakan tangan: mengidentitikasi dengan cara penguji menyentuh jari

orang yang dites (10 kali percobaan setiap tangan)

- Masih dengan tidak menampakan tangan dengan mengidentifikasi sepasang jari

melalui sentuhan oleh si penguji (10 kali percobaan tisp tangan)

2. Mengukur Tingkat Perhatian dan Konsentrasi

a. TEA (Test of Everyday Attention)

Tes yang cocok digunakan kepada penderita Alzheimer, orang yang stroke dan orang

yang mengalami luka di kepala.

Menurut Ward, ridgeway and NimmoSmith (1994,1996), Tes ini memuat komponen:

- Sustained attention (perhatian terus menerus)

- Selective attention (perhatian khusus)

- Divided attention (perhatian terbagi)

- Attentional switching (mengalihkan perhatian)

-

b. Continous Performance Test (CPT)

Tes ini idealnya menggunakan system komputerisasi serta tes ini memiliki banyak versinya

diantaranya Paced Auditory Serial Eddition Task (PASAT). Gronwall merekomendasikan

Page 17: makalah pengukuran

PASAT untuk pengujian serial pasien gegar otak (Gronwall, 1977; Gronwall & Wrightson,

1981) , dan Subtracsting Serial Sevens,

3. Tes Belajar dan Menghafal

Tes Memori dapat dikategorikan kedalam beberapa dimensi termasuk jangka pendek versus

jangka panjang, verbal versus bergambar, mempelajari kurva versus tidak mempelajari kurva.

Sebagai contoh verbal memory untuk mengetahui kemampuan dominasi otak otak kanan

sedangkan pictorial memory untuk mengetahui dominasi otak kiri. Yang termasuk kategori

ini juga Wechsler Memory Scale-III Wechsler Memory Scale-III (Tulsky, Zhu, & Ledbetter,

1997), RAVLT (Rey Auditory Verbal Learning Test dan Fuld Object Memory Evaluation.

4. Tes Mengetahui Fungsi Bahasa

Para ahli nuropsikologi tertarik pada gangguan berbahasa yang sering disebut dengan istilah

aphasa, yakni gannguan mengungkapkan bahasa dikarenakan kerusakan pada otak.

Para ahli menggunakan tiga pendekatan dalam tes ini:

1. Tes Klinik Non standar

2. Tes skrining standar

3. Tes skrining aphasia menyeluruh

Tes Klinik Bagi Penderita Aphasi (kehilangan kemampuan mengungkapkan kata-kata karena

gangguan pada otak). Beberapa elemen yang biasa digunakan dalam tes ini:

- Spontaneous Speech : Penguji mencari orang yang menderita aphasia dengan

kseulitan tertentu, misalnya dia kesulitan dalam menemukan kata- kata atau

pembentukan kata.

- Repetiton of sentences and phrases : Penguji menyuruh orang yang menderita aphasia

ini untuk mengulangi kata - kata tertentu misalnya: jangan, tidak, jika, tetapai. Kata –

kata yang dipilih mesti kata-kata sederhana supaya mudah diulang.

Page 18: makalah pengukuran

- Chomprehension of spoken language: Penguji member pertanyaan atau perintah

dengan kalimat sempurna, misal: Apakah mobil ada pegangannya?, Ambil kertas ini,

lipat jadi dua, letakan di lantai.

- Word finding: penguji menanyakan nama benda tertentu, missal: apa nama benda ini?

- Reading: Penguji meminta oran yang diuji untuk membaca sebuah paragraph namun

tentu disesuaikan dengan tingkat pendidikan dan kecerdasan orang tersebut.

- Writing and copying: Penguji menyuruh menuliskan kalimat yang sudah ada atau

berdasarkan apa yang didiktekan.

- Calculation: Pasien diminta untuk mengerjakan atau menjawab soal matematika

sederhana tanpa menhitung di kertas.

Tes Bangun Ruang dan Kemapuan Manipulasi

- Drawing test : tes menggambar bangun ruang

- Assembly test : tes menyusun bangun ruang

Tes Fungsi Eksekutif

Tes ini termasuk: menganalisa secara logis, konseptual, alas an, perencanaan dan berfikir

fleksibel.

Neuropsychological test batteries : diantaranya Finger Tapping test (Test dengan

menepuk Jari tangan)

Purdue Pegboard Test : dimana pasien diminta meletakan sesuatu ke lubang dengan

tangan kiri, tangan kanan atau kedua tangannya.

The Mental Status examination (MSE): tes dengan menginterview pasien dan penanganan

medis. Tes ini meliputi : menstimulan orentasi pasien, daya ingat, perasaan serta memberi

penilaian.

Mini Mental Status Examination: dilakukan untuk mendeteksi gangguan jiwa sejak awal

Page 19: makalah pengukuran

Bab III

Tinjauan Buku

Tes merupakan suatu seperangkat tugas yang terstruktur dan dapat dianalisa untuk

menghasilkan nilai/skor numerik, dimana dapat ditarik kesimpulan mengenai perbedaan

individu berbeda dalam konstruk performance yang diukur dengan tes tersebut. Assesment

neuropsikologi merupakan penerapan tes khusus dengan tujuan mendiagnosa dan menangani

individu yang mengalami gangguan otak (Lezak, 1995).

Penyakit yang berkaitan dengan gangguan otak antara lain trauma kepala/luka pada

kepala, tumor, alzeimer yang merupakan sejenis sindrom dengan apoptosis sel-sel otak pada

saat yang hamper bersamaan, sehingga otak tampak mengerut dan mengecil, gangguan otak

kiri, dan gangguan otak kanan.

Beberapa tes yang dilakukan adalah dengan tes klinis dan tehnik brain image, tes

dengan jari tangan, TEA (test of Everyday Attention), CPT (Continous Performane Tes),

RAVLT (Rey Auditory Verbal Learning Test), Fuld Object Memory Evaluation, Tes

mengetahui fungsi bahasa dengan tiga pendekatan yaitu : tes klinik non standar, tes skrining

standard dan skrining aphasia menyeluruh.

Page 20: makalah pengukuran