makalah pengembangan perpustakaan desa dan …dpad.cilegon.go.id/download/408342548makalah.pdf ·...

24
1 MAKALAH PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN DESA DAN KELURAHAN MELALUI KOLABORASI PUSTAKAWAN DAN PARTISIPASI KARYA SISWA UNTUK PERPUSTAKAAN Disusun Oleh: Puspita Kusumawardani DINAS PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH KOTA CILEGON TAHUN 2017

Upload: phungcong

Post on 08-Mar-2019

257 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MAKALAH PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN DESA DAN …dpad.cilegon.go.id/download/408342548makalah.pdf · Provinsi pada Kegiatan Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Gemar Membaca Tahun

1

MAKALAH

PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN DESA DAN KELURAHAN MELALUI

KOLABORASI PUSTAKAWAN DAN PARTISIPASI KARYA SISWA

UNTUK PERPUSTAKAAN

Disusun Oleh:

Puspita Kusumawardani

DINAS PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH KOTA CILEGON

TAHUN 2017

Page 2: MAKALAH PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN DESA DAN …dpad.cilegon.go.id/download/408342548makalah.pdf · Provinsi pada Kegiatan Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Gemar Membaca Tahun

2

KATA PENGANTAR

Dalam rangka mengikuti lomba pemilihan pustakawan berprestasi terbaik tingkat

Provinsi pada Kegiatan Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Gemar Membaca

Tahun 2017, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Pemerintah Provinsi Banten, yang

selanjutnya penulis membuat makalah tentang pengembangan perpustakaan desa dan

kelurahan.

Terima kasih kepada Ibu Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Cilegon

penulis Ibu Dra. Hj. Nur Fatmah yang telah mendukung penulis untuk mengikuti lomba

pustakawan ini serta Ibu Kepala Bidang Perpustakaan Ibu Linda, SH yang selalu memberikan

motivasi, semangat dan dukungan dalam kondisi apapun. Mudah-mudahan makalah ini dapat

memberikan manfaat bagi instansi serta dapat terus berkembang dalam menambah khazanah

ilmu pengetahuan mengenai pengembangan perpustakaan.

Terima kasih pula kepada seluruh panitia lomba yang telah memberikan kesempatan

kepada penulis untuk mengikuti lomba dalam menambah pengalaman serta pengetahuan

penulis dalam bidang kepustakawanan. Penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca

sebagai penyempurnaan makalah pengembangan perpustakaan desa dan kelurahan ini.

Cilegon, 8 Agustus 2017

Penulis

Page 3: MAKALAH PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN DESA DAN …dpad.cilegon.go.id/download/408342548makalah.pdf · Provinsi pada Kegiatan Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Gemar Membaca Tahun

3

ABSTRAK

Makalah ini bertujuan untuk memberikan gambaran inovasi program dan strategi bagi

pengembangan perpustakaan desa dan kelurahan. Analisis strategi dilakukan di Kota Cilegon

Provinsi Banten. Dengan melihat masalah yang ada, serta analisis SWOT dihasilkan strategi

bahwa dengan kolaborasi perpustakaan serta partisipasi pemuda dalam memberikan karyanya

untuk perpustakaan diasumsikan dapat mengembangkan perpustakaan. Dari hasil kunjungan

di salah satu perpustakaan sekolah yang pernah menjuarai tingkat nasional, perpustakaan

tidak hanya sebagai tempat buku-buku, namun perpustakaan merupakan pusat kegiatan

kesiswaan secara kreatif dalam mengembangkan minat dan bakatnya. Jika diterapkan pada

perpustakaan desa dan kelurahan, dapat diupayakan untuk bagaimana menarik karya-karya

siswa dan pemuda lingkungan sekitar untuk berpartisipasi dalam menambah koleksi

perpustakaan desa dan kelurahan. Selain itu, kolaborasi perpustakaan desa dan kelurahan

perlu dilakukan dengan tingkat pusat, daerah maupun sekolah. Kolaborasi di perpustakaan

desa dan kelurahan membutuhkan pustakawan yang bisa menggerakkan pihak-pihak yang

terkait. Di Kota Cilegon kolaborasi antara pustakawan perpustakaan umum daerah kota

dengan Dinas Komunikasi, Informasi dan Statistik dalam upaya rencana penetrasi aplikasi

inlislite 3 ke seluruh perpustakan kelurahan. Setelah berkolaborasi dengan Dinas Kominfo,

Pustakawan kota berencana berkolaborasi dengan lurah dengan cara Pustakawan kota

diperbantukan pada perpustakaan kelurahan yang menjadi pilot project untuk membenahi

perpustakaan kelurahan bersama pengelola perpustakaan kelurahan sampai perpustakaan

kelurahan bisa berkembang secara mandiri. Rencana berikutnya, kolaborasi dengan Rumah

Peradaban Banten yang telah membina 3 kelurahan dalam kegiatan sosialnya untuk bersama-

sama mensinkronisasikan kegiatan yang mempunyai visi misi yang sama dalam hal

kepustakawanan. Rumah Peradaban Banten telah berkolaborasi dengan karyawan PT.

Krakatau Posco dalam upaya memberikan 1 jam Corporate Social Responsibility (CSR) pada

kegiatan mengajar bahasa Inggris gratis dan story telling kepada anak-anak desa. Kolaborasi

tersebut direncanakan dapat disambung kembali dengan kolaborasi pustakawan dalam

memberikan bimbingan kepada pemustaka untuk mendatangkan narasumber praktisi sosial

dan pihak perusahan tersebut serta pada kegiatan lainnya yang memungkinkan diadakan

kolaborasi.

Kata Kunci : perpustakaan desa, perpustakaan kelurahan, kolaborasi, kerjasama

perpustakaan, pengembangan perpustakaan, karya siswa, inlislite, pustakawan, CSR

Page 4: MAKALAH PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN DESA DAN …dpad.cilegon.go.id/download/408342548makalah.pdf · Provinsi pada Kegiatan Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Gemar Membaca Tahun

4

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................i

ABSTRAK ....................................................................................................................ii

DAFTAR ISI .................................................................................................................iii

I. PENDAHULUAN ..................................................................................................1

A. Latar Belakang ..................................................................................................1

B. Identifikasi Masalah ..........................................................................................2

C. Tujuan dan Sasaran ...........................................................................................2

II. PEMBAHASAN .....................................................................................................3

A. Landasan Teori/ Dasar Pemikiran .....................................................................3

B. Penyelenggaraan Perpustakaan Desa dan Kelurahan .......................................4

C. Rencana Pengembangan Perpustakaan Desa dan Kelurahan ............................7

1. Analisis SWOT ...........................................................................................8

2. Strategi Pengembangan Kepustakawanan Perpustakaan Desa/Kelurahan. 9

III. KESIMPULAN DAN SARAN...............................................................................22

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………...24

Page 5: MAKALAH PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN DESA DAN …dpad.cilegon.go.id/download/408342548makalah.pdf · Provinsi pada Kegiatan Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Gemar Membaca Tahun

5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Desa merupakan mata rantai terlemah jika sistem pemerintahan diibaratkan sebagai

mata rantai dari mulai pusat, daerah dan desa/kelurahan. Padahal, Desa dan Kelurahanlah

yang menjadi pertautan terakhir dengan masyarakat yang akan membawa ke tujuan akhir

yang telah digariskan sebagai cita-cita bersama.

Perpustakaan desa dan kelurahan adalah lembaga layanan publik yang berada di

desa dan kelurahan. Sebuah unit yang dikembangkan dari, oleh dan untuk masyarakat

tersebut, bertujuan untuk memberikan layanan dan memenuhi kebutuhan warga yang

berkaitan dengan informasi, ilmu pengetahuan, pendidikan, dan rekreasi kepada semua

lapisan masyarakat.

Secara umum, pada tataran legalitas formal, status dan program pengembangan

perpustakaan secara umum di Indonesia sudah mengalami perubahan yang cukup baik, yaitu

dengan lahirnya Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan. Begitu juga

dengan Perpustakaan Desa/Kelurahan, lahirnya Keputusan Menteri Dalam Negeri dan

Otonomi Daerah Nomor 3 Tahun 2001 tentang Perpustakaan Desa/Kelurahan, dimana aspek-

aspek pengembangan perpustakaan dan kepustakawanan sudah dikaji dan diatur rapi secara

terperinci dalam pasal-pasal perundang-undangan tersebut.

Sebagai bentuk respon terhadap amanat undang-undang tersebut, Berbagai pihak

terutama yang terkait langsung dengan bidang perpustakaan juga telah berusaha untuk

mengimplementasikan keputusan tersebut melalui program perpustakaan di tingkat desa/

kelurahan. Namun demikian secara operasional peran penting perpustakaan belum dapat

diaktualisasikan secara optimal. Kota Cilegon, menurut data hasil pembinaan kelurahan tahun

2017, masih ada beberapa perpustakaan kelurahan yang belum beroperasi secara optimal.

Dalam penyelenggaraannya banyak kendala-kendala yang muncul antara lain

disebabkan kompetensi SDM yang belum memadai, masih rendahnya minat baca masyarakat,

terbatasnya jumlah koleksi dan yang paling dominan adalah masalah terbatasnya anggaran

dalam pengembangan perpustakaan itu sendiri.

Walaupun perpustakaan memiliki peran yang sangat penting dan strategis sebagai

partner dalam mendukung tujuan nasional, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa, tetapi pada

kenyataannya pengalokasian dana untuk pengembangan perpustakaan masih sangat

Page 6: MAKALAH PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN DESA DAN …dpad.cilegon.go.id/download/408342548makalah.pdf · Provinsi pada Kegiatan Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Gemar Membaca Tahun

6

memprihatinkan. Karena permasalahan ini sifatnya mendasar, hal ini tentu memiliki dampak

langsung pada seluruh program pengembangan perpustakaan pada semua jenis dan tingkat,

terutama pada tingkat perpustakaan desa/kelurahan.

Pada level perpustakaan desa dan kelurahan, permasalahan tersebut tentu lebih

terasa dampaknya. Banyak desa-desa dan kelurahan yang bahkan belum memiliki

perpustakaan dikarenakan tidak adanya anggaran. Dari 82.505 desa yang ada di Indonesia,

baru 21.467 desa yang sudah memiliki perpustakaan (Perpustakaan Nasional, 2017).

Berangkat dari permasalahan-permasalahan di atas perlu dilakukannya suatu strategi

untuk mengembangkan perpustakaan desa dan kelurahan sehingga perpustakaan desa dapat

berfungsi sebagaimana mestinya. Dalam makalah ini penulis akan mengerucutkan

pembahasan menuju bagaimana strategi pengembangan perpustakaan desa dan kelurahan

mengingat hingga saat ini banyak perpustakaan desa dan kelurahan yang belum berkembang.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang dapat diidentifikasikan beberapa permasalahan yang

berkaitan dengan pengembangan perpustakaan desa dan kelurahan, antara lain:

1. Terbatasnya anggaran untuk pengadaan koleksi perpustakaan

2. Terbatasnya SDM baik secara kualitas maupun kuantitas

3. Rendahnya kunjungan masyarakat ke perpustakaan

4. Belum adanya mobil atau motor perpustakaan keliling kelurahan

5. Tidak adanya sarana dan prasarana yang memadai

6. Belum semua desa dan kelurahan memiliki gedung perpustakaan sendiri

C. Tujuan dan sasaran

1. Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :

a. Menganalisis permasalahan-permasalahan dalam pengembangan perpustakaan

desa dan kelurahan.

b. Menganilisis penyebab perpustakaan desa dan kelurahan sulit berkembang.

c. Menganalisis strategi yang dapat dilakukan sebagai solusi untuk mengatasi

permasalahan/ hambatan dalam pengembangan perpustakaan desa dan

kelurahan

2. Sasaran

Sasaran dalam pengembangan perpustakaan desa dan kelurahan antara lain:

Page 7: MAKALAH PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN DESA DAN …dpad.cilegon.go.id/download/408342548makalah.pdf · Provinsi pada Kegiatan Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Gemar Membaca Tahun

7

a. Masyarakat Desa dan Kelurahan

b. Pemerintah Desa dan Kelurahan

c. Pemerintah Kabupaten/ Kota

d. Pemerintah Provinsi

e. Pemerintah Pusat sebagai Pembina

Page 8: MAKALAH PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN DESA DAN …dpad.cilegon.go.id/download/408342548makalah.pdf · Provinsi pada Kegiatan Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Gemar Membaca Tahun

8

BAB II

PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN DESA/KELURAHAN

A. Landasan Teori

Dengan lahirnya Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan, pada

tatanan legalitas perpustakaan desa/kelurahan sudah diatur keberadaannya dan merupakan

bagian dari perpustakaan umum yang berada di wilayah desa/kelurahan pada suatu

kecamatan kabupaten/kota suatu daerah. Selain itu, jauh sebelumnya telah diatur dalam

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 Pasal 28 f yang berbunyi “Setiap

orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan

pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki,

menyimpan, mengolah dan menyampaikan informasi dengan segala jenis saluran yang

tersedia”. Dalam hal ini desa/kelurahan sebagai bagian terkecil tempat berkumpulnya

masyarakat suatu wilayah mempunyai hak yang sudah diatur dalam Undang-Undang Dasar

1945 tersebut.

Ada beberapa aturan yang melandasi adanya perpustakaan desa/kelurahan yaitu

sebagai berikut:

1. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional:

a. Pasal 1, dijelaskan bahwa pendidikan informal adalah jalur pendidikan

keluarga dan lingkungan.

b. Pasal 4, dijelaskan bahwa pendidikan diselenggarakan sebagai suatu proses

pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang

hayat. Pendidikan diselenggarakan dengan mengembangkan budaya membaca,

menulis, dan berhitung bagi segenap warga masyarakat. Pendidikan

diselenggarakan dengan memberdayakan semua komponen masyarakat

melalui peran serta dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu layanan

pendidikan.

2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah,

Dijelaskan dalam pasal 10 bahwa Pemerintahan daerah menyelenggarakan urusan

pemerintahan yang menjadi kewenangannya, kecuali urusan pemerintahan yang oleh

Undang-Undang ini ditentukan menjadi urusan Pemerintah. Dalam menyelenggarakan

urusan pemerintahan, yang menjadi kewenangan daerah, pemerintahan daerah

Page 9: MAKALAH PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN DESA DAN …dpad.cilegon.go.id/download/408342548makalah.pdf · Provinsi pada Kegiatan Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Gemar Membaca Tahun

9

menjalankan otonomi seluas-luasnya untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan

pemerintahan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.

3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Nasional Tahun 2005 -2025.

4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 30 Tahun 2006 tentang Tata Cara Urusan

Pemeritahan Kabupaten/Kota kepada Desa.

a. Termaktub dalam pasal 2 ayat 1, Jenis Urusan Pemerintah Kabupaten/Kota

yang dapat diserahkan pengaturannya kepada Desa salah satunya yaitu Bidang

Arsip dan Perpustakaan. Urusan yang diatur antara lain masalah : Pengadaan

dan pengelolaan Taman Bacaan dan Perpustakaan Desa, serta Pengelolaan

perpustakaan buku-buku petunjuk teknis.

b. Dan apabila dalam pelaksanaan urusannya dalam kurun waktu 2 (dua) tahun

tidak berjalan secara efektif Pemerintah Kabupaten/Kota dapat menarik

sebagian atau seluruh urusan pemerintahan yang telah diserahkan (dalam pasal

6 ayat 3).

5. Keputusan Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah Nomor 3 Tahun 2001 tentang

Perpustakaan Desa / Kelurahan, dan dijelaskan pada pasal 7 bahwa :

a. Kepala Desa/Kepala Kelurahan atau tokoh masyarakat yang ditetapkan oleh

Kepala Desa/Kepala Kelurahan merupakan Pembina Perpustakaan

Desa/Kelurahan.

b. Pemerintah dan Pemerintah Daerah dapat memfasilitasi Pemerintah

Desa/Kelurahan dalam membina Perpustakaan Desa/Kelurahan.

c. Pemerintah Daerah dapat membina penyelenggaraan Perpustakaan

Desa/Kelurahan sesuai dengan ruang lingkup kewenangan.

B. Penyelenggaraan Perpustakaan Desa/Kelurahan

Salah satu sarana untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan membaca guna

mencerdaskan kehidupan masyarakat desa/kelurahan adalah perpustakaan, oleh karena itu

maka secara umum tujuan penyelenggaraan Perpustakaan Desa/Kelurahan adalah :

1. Untuk menunjang program wajib belajar

2. Menunjang program kegiatan pendidikan seumur hidup bagi masyarakat

3. Menyediakan buku - buku pengetahuan maupun keterampilan untuk mendukung

keberhasilan kegiatan masyarakat di berbagai bidang, misalnya:

Pertanian ( yang produktif )

Page 10: MAKALAH PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN DESA DAN …dpad.cilegon.go.id/download/408342548makalah.pdf · Provinsi pada Kegiatan Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Gemar Membaca Tahun

10

Perikanan, peternakan, perindustrian

Pengolahan, pemasaran

Kewirausahaan

Buku anak-anak dan lain-lain

4. Menggalakkan minat baca masyarakat dengan memanfaatkan waktu luang untuk

membaca agar tercipta masyarakat kreatif, dinamis, produktif dan mandiri.

5. Menyimpan dan mendayagunakan berbagai dokumen kebudavaan sebagai

sumber informasi, penerangan, pembangunan dan menambah wawasan

pengetahuan masyarakat pedesaan dan kelurahan.

6. Memberikan semangat dan hiburan yang sehat dalam pemanfaatan waktu

senggang dengan hal – hal yang bersifat membangun.

7. Mendidik masyarakat untuk memelihara dan memanfaatkan bahan pustaka secara

tepat guna dan berhasil guna.

Dalam hal penyelenggaraannva, setiap desa/kelurahan, seyogyanya dapat berperan

sebagai berikut :

1. Menumbuhkan, membina dan mengembangkan prakarsa dan swadaya masyarakat

desa/kelurahan di bidang perpustakaan;

2. Menampung, mengarahkan dan menyalurkan prakarsa swadaya masyarakat

desa/kelurahan tersebut dalam perwujudan/pelaksanaan penyelenggaraan

perpustakaan desa/kelurahan dengan saling berperan serta sesuai kedudukan,

tugas dan fungsi masing-masing.

Adapun penanggungjawab pelaksanaan perpustakaan desa/kelurahan yaitu :

1. Kepala Desa/Kelurahan secara fungsional adalah penanggung jawab pelaksana

penyelenggaraan perpustakaan desa/kelurahan.

2. Pelaksana kegiatan sehari-hari atas perpustakaan desa/kelurahan dilakukan oleh

pengurus perpustakaan desa/kelurahan.

3. Dalam melaksanakan tugasnya pengurus perpustakaan desa/kelurahan

menyampaikan laporan dan bertanggung jawab kepada kepala desa/kelurahan.

Bila dilihat dari Pedoman Standar Nasional Perpustakaan, ketentuan maupun

persyaratan dan ketentuan penyelenggaraan perpustakaan desa dan kelurahan adalah sebagai

berikut:

1. Kerjasama perpustakaan.

Page 11: MAKALAH PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN DESA DAN …dpad.cilegon.go.id/download/408342548makalah.pdf · Provinsi pada Kegiatan Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Gemar Membaca Tahun

11

Kegiatan pemanfaatan layanan perpustakaan secara bersama untuk memenuhi

kebutuhan informasi yang berbasis koleksi perpustakaan dengan sistem tertentu.

Untuk mengoptimalkan layanan, perpustakaan mengembangkan kerjasama

dengan sesama perpustakaan di lingkungan instansi.

2. Koleksi perpustakaan.

Koleksi perpustakaan meliputi semua informasi dalam bentuk karya cetak

dan/atau karya rekam dalam berbagai media yang mempunyai nilai pendidikan,

yang dihimpun, diolah, dan dilayankan.

Jumlah koleksi sekurang-kurangnya meliputi: koleksi anak (500 judul);

koleksi remaja/dewasa (1.000 judul); koleksi referensi anak (50 judul); koleksi

referensi remaja/dewasa (50 judul); surat kabar yang dilanggan (1 judul);

majalah yang dilanggan (1 judul); dan koleksi audio visual (1judul).

Perpustakaan memiliki jenis koleksi anak, koleksi remaja, dewasa, koleksi

referensi, surat kabar dan majalah.

Koleksi perpustakaan terdiri dari berbagai disiplin ilmu sesuai kebutuhan

masyarakat.

Usia koleksi diharapkan memiliki koleksi terbaru ( lima tahun terakhir)

sekurang-kurangnya 10% dari jumlah koleksi keseluruhan.

Perpustakaan menyediakan bahan perpustakaan referensi. Koleksi bahan

perpustakaan referensi sekurang-kurangnya terdiri dari ensiklopedia dan

kamus.

Bahan perpustakaan diseleksi dan diolah dengan sederhana. Proses pengolahan

bahan perpustakaan dilakukan melalui pencatatan dalam buku induk, deskripsi

bibliografis, dan klasifikasi.

Bahan perpustakaan dirawat dengan mengendalikan kondisi koleksi

perpustakaan dengan menjaga temperatur, cahaya dan kelembaban ruangan

serta melakukan perbaikan bahan pustaka yang sudah rusak secara sederhana.

3. Tenaga Perpustakaan.

Perpustakaan memiliki tenaga sekurang-kurangnya 2 (dua) orang.

Kepala perpustakaan sekurang-kurangnya berlatar belakang pendidikan SLTA

dan yang sederajat.

Page 12: MAKALAH PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN DESA DAN …dpad.cilegon.go.id/download/408342548makalah.pdf · Provinsi pada Kegiatan Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Gemar Membaca Tahun

12

Tenaga pengelola perpustakaan sekurang-kurangnya berlatar belakang

pendidikan SLTP dan yang sederajat.

Pembinaan tenaga pengelola perpustakaan dengan cara mengikuti

seminar/workshop kepustakawanan.

4. Layanan Perpustakaan; jasa yang diberikan kepada pemustaka sesuai dengan misi

perpustakaan. Jam buka perpustakaan sekurang-kurangnya 6 jam per hari.

Perpustakaan menyelenggarakan jenis layanan sekurang-kurangnya meliputi:

layanan sirkulasi, layanan membaca ditempat, layanan referensi, dan penelusuran

informasi. Frekuensi peminjaman koleksi sekurang-kurangnya 0,125 per

eksemplar per tahun (jumlah transaksi pinjaman dibagi dengan jumlah seluruh

koleksi perpustakaan).

5. Pelestarian bahan perpustakaan; kegiatan pemeliharaan dan perbaikan bahan

perpustakaan baik dalam bentuk fisik asli maupun dalam bentuk alih media.

6. Sarana dan Prasarana.

Gedung; Luas ruangan/gedung perpustakaan sekurang-kurangnya 56 m2 dan

Memenuhi standar kesehatan, kenyamanan dan keselamatan.

Lokasi perpustakaan terletak dalam satu gedung dengan kantor desa/kelurahan

atau di tempat yang berdekatan dengan gedung kantor desa/kelurahan.

Ruang perpustakaan sekurang-kurangnya meliputi ruang koleksi, dan ruang

baca.

Perpustakaan mempunyai sarana layanan sekurang-kurangnya meliputi: rak

buku ( 3 buah); rak majalah (1 buah); meja baca (4 buah); meja kerja (1

buah); kursi baca (8 buah); perangkat komputer (1 unit).

7. Pengorganisasian.

Perpustakaan desa/kelurahan merupakan satuan organisasi perpustakaan yang

dipimpin oleh seorang kepala perpustakaan. Struktur organisasi berada di bawah

kepala desa. Struktur organisasi perpustakaan sekurang-kurangnya terdiri dari :

kepala desa, kepala perpustakaan, unit layanan pembaca.

Page 13: MAKALAH PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN DESA DAN …dpad.cilegon.go.id/download/408342548makalah.pdf · Provinsi pada Kegiatan Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Gemar Membaca Tahun

13

Struktur Organisasi Perpustakaan Desa/kelurahan

Pengorganisasian perpustakaan dilaksanakan secara mandiri, efisien, efektif, dan

akuntabel. Indikator keberhasilan pengelolaan perpustakaan diukur melalui

tingkat kepuasan masyarakat. Pengorganisasian perpustakaan memiliki prosedur

yang baku.

8. Status kelembagaan; Status kelembagaan perpustakaan desa/kelurahan di bawah

wewenang dan bertanggungjawab langsung kepada Kepala Desa/Lurah, tanpa

eselon.

9. Pengelolaan Perpustakaan

a) Perencanaan perpustakaan dilakukan berdasarkan karakteristik, fungsi,

dan tujuan perpustakaan serta dilakukan secara berkesinambungan.

b) Perpustakaan menyusun rencana kerja dan program kerja.

c) Perpustakaan memiliki kebijakan pengelolaan dengan mengacu pada

rencana kerja dan program kerja. Kebijakan perpustakaan desa

terintegrasi dengan kebijakan kelurahan.

10. Pengembangan perpustakaan

a) Kebijakan daerah dalam pengembangan perpustakaan menjadi

kewenangan pemerintah desa/kelurahan.

b) Pengaturan, pengawasan. dan evaluasi penyelenggaraan perpustakaan

menjadi kewenangan pemerintah desa/kelurahan.

c) Pengembangan perpustakaan diarahkan untuk mendukung

pembudayaan kegemaran membaca.

Kepala Desa / Lurah

Kepala Perpustakaan

Unit Layanan Pembaca

Page 14: MAKALAH PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN DESA DAN …dpad.cilegon.go.id/download/408342548makalah.pdf · Provinsi pada Kegiatan Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Gemar Membaca Tahun

14

d) Pengembangan perpustakaan desa menjadi tanggung jawab kepala

desa/lurah yang berkedudukan di desa/kelurahan dan dipimpin oleh

seorang kepala.

e) Perpustakaan desa/kelurahan menyelenggarakan kerja sama antar

perpustakaan.

11. Pengawasan

a) Pengawasan perpustakaan meliputi supervisi, evaluasi, dan pelaporan.

b) Supervisi dilakukan oleh kepala perpustakaan dan pemerintah daerah

secara teratur dan berkesinambungan untuk menilai efisiensi,

efektivitas, dan akuntabilitas perpustakaan.

c) Pengawasan perpustakaan dilakukan oleh masyarakat berupa saran

perbaikan.

d) Perpustakaan menyediakan kotak saran untuk menampung pengaduan

atau saran masyarakat.

e) Kepala perpustakaan menyelesaikan setiap saran atau pengaduan

masyarakat sesuai kewenangannya.

12. Pelaporan

a) Pelaporan dilakukan oleh pimpinan perpustakaan dan disampaikan

kepada Kepala Desa.

b) Pelaporan dibuat secara berkala dan mengacu pada tugas dan fungsi

perpustakaan.

c) Pelaporan berfungsi sebagai bahan evaluasi sesuai dengan indikator

kinerja.

13. Anggaran

a) Anggaran perpustakaan secara rutin tersedia melalui Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

b) Anggaran dari sumber lain yang tidak mengikat.

C. Rencana Pengembangan Perpustakaan Desa dan Kelurahan

Keberadaan perpustakaan desa dan kelurahan menjadi garda terdepan dalam

mewujudkan visi Perpustakaan Nasional RI, yaitu menuju Indonesia cerdas melalui gemar

membaca melalui perpustakaan. Visi tersebut sejalan dengan cita-cita para pendiri bangsa

yang tertuang dalam Pembukaan UUD RI tahun 1945 yang menyatakan bahwa

Page 15: MAKALAH PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN DESA DAN …dpad.cilegon.go.id/download/408342548makalah.pdf · Provinsi pada Kegiatan Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Gemar Membaca Tahun

15

penyelenggaraan negara bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Desa/kelurahan

sebagai pemerintahan dengan lingkup wilayah terkecil memiliki peran strategis

membudayakan kegemaran membaca karena lebih terjangkau oleh seluruh lapisan

masyarakat.

Namun dalam penyelenggaraannya, banyak ditemui kendala terkait dalam berbagai

aspek. Diantaranya adalah aspek biaya, sumber daya manusia dalam mengelola (tenaga dan

kompetensi kepustakawanan), koleksi yang dimiliki serta aspek geografis yang juga turut

menjadi faktor penghambat pengembangan perpustakaan desa dan kelurahan secara optimal.

Dalam melakukan rencana pengembangan perpustakaan desa, diperlukan sebuah

analisis dan strategi sebagai dasar pembuatan kebijakan yang akan diambil.

1. Analisis SWOT

Analisis SWOT merupakan teknik yang paling sering digunakan dalam melakukan

analisis suatu kondisi. Teknik tersebut biasa digunakan dalam mengembangkan sebuah

organisasi atau institusi. Ada empat pilar dalam analisis SWOT, yaitu kekuatan (strength),

kelemahan (weakness), peluang (opportunity), dan hambatan (threat). Berikut ini adalah hasil

analisis SWOT terkait dengan rencana pengembangan perpustakaan desa/kelurahan.

a. Kekuatan (strength)

- Lingkup masyarakat lebih kecil sehingga umumnya bersifat homogen

dilihat dari pendidikan dan pekerjaan.

- Lebih mudah dijangkau oleh masyarakat.

b. Kelemahan (weakness)

- Sumber daya manusia tidak memadai, baik dari segi jumlah tenaga

pengelola maupun kompetensi kepustakawanan yang dimiliki.

- Anggaran yang tersedia jumlahnya sangat terbatas.

- Sebagian besar desa dan kelurahan belum memiliki gedung/ruangan

khusus yang digunakan untuk perpustakaan termasuk didalamnya sarana

dan prasarana yang memadai.

- Koleksi yang ada masih sangat minim.

- Pengelolaan perpustakaan desa/kelurahan masih seadanya.

c. Peluang (opportunity)

- Pilihan terhadap sumber informasi bagi masyarakat yang tinggal di daerah

terpencil sangat terbatas, sehingga perpustakaan desa dan kelurahan bisa

menjadi sumber informasi yang sangat penting bahkan mungkin satu-

satunya.

Page 16: MAKALAH PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN DESA DAN …dpad.cilegon.go.id/download/408342548makalah.pdf · Provinsi pada Kegiatan Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Gemar Membaca Tahun

16

- Potensi pemanfaatan perpustakaan oleh seluruh lapisan masyarakat sangat

besar karena secara umum masyarakat desa dan kelurahan masih senang

meminjam buku daripada membeli buku.

- Adanya aturan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2001 tentang

Perpustakaan Desa/Kelurahan mengenai pembentukan organisasi

perpustakaan desa/kelurahan yang dapat dibentuk dari organisasi

kelembagaan di masyarakat yang belum banyak diterapkan oleh semua

perpustakaan desa/kelurahan.

- Adanya bantuan dana 5% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

(APBD) untuk pembangunan desa/kelurahan yang belum dimanfaatkan

untuk perpustakaan desa/kelurahan.

- Adanya dana Corporate Social Responsibility (CSR) yang belum

dimanfaatkan secara menyeluruh oleh perpustakaan desa/kelurahan.

- Adanya jam CSR karyawan yang belum dimanfaatkan untuk tenaga

perpustakaan desa dan kelurahan.

d. Hambatan (threat)

- Wilayah geografis Indonesia serta belum meratanya pembangunan

infrastruktur bagi masyarakat pedalaman membuat akses ke sebagian

pedesaan cukup sulit. Hal ini menjadi salah satu sulitnya melakukan

pembinaan bagi perpustakaan desa/kelurahan

- Pola pikir masyarakat yang tradisional cenderung memilih pengetahuan

yang didapat secara turun-temurun sebagai pedoman hidupnya. Umumnya

masyarakat desa tidak lagi tergerak untuk memperoleh pengetahuan baru

yang dapat meningkatkan kualitas kehidupan mereka

2. Strategi Pengembangan Kepustakawanan Perpustakaan Desa/Kelurahan

Pengembangan kepustakawanan merupakan kegiatan untuk memperoleh cara baru

guna meningkatkan nilai tambah dari berbagai aspek pelaksanaan kegiatan kepustakawanan

yang sedang atau sudah berjalan sehingga diperoleh hasil yang lebih optimal, efektif dan

efisien. Dalam pengembangan kepustakawanan, ada tiga aspek perpustakaan yang akan

dikembangkan, yaitu :

a. Pendidikan

Menurut UU no. 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan, tenaga

perpustakaan adalah pustakawan dan tenaga teknis perpustakaan (pasal 29

ayat (1)). Pengertian pustakawan menurut UU no, 43 Tahun 2007 adalah

Page 17: MAKALAH PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN DESA DAN …dpad.cilegon.go.id/download/408342548makalah.pdf · Provinsi pada Kegiatan Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Gemar Membaca Tahun

17

“seseorang yang memiliki kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan

dan/atau pelatihan kepustakawanan serta mempunyai tugas dan tanggung

jawab untuk melaksanakan pengelolaan dan pelayanan perpustakaan” (pasal 1

butir 8). Didalam definisi tersebut terkandung makna bahwa pustakawan

diwajibkan untuk memiliki kompetensi kepustakawanan baik yang diperoleh

melalui pendidikan (S1 perpustakaan atau yang lebih tinggi) dan pelatihan

kepustakawanan (diklat fungsional dan teknis kepustakawanan).

Pengembangan kompetensi tidak hanya diperuntukkan bagi pustakawan

semata. Tenaga teknis perpustakaan juga memerlukan pengembangan

kompetensi terutama yang berkaitan dengan teknis pengelolaan dan pelayanan

perpustakaan. Dengan kompetensi yang dimiliki diharapkan pengelolaan dan

pelayanan perpustakaan sesuai dengan standar perpustakaan di tingkat

desa/kelurahan.

b. Pengelolaan perpustakaan

Pengelolaan perpustakaan mencakup 3 hal, yaitu pengembangan koleksi

perpustakaan, pengolahan bahan perpustakaan, dan pelestarian bahan

perpustakaan. Dalam pengembangan koleksi bahan perpustakaan hal yang

paling utama adalah keterpakaian bahan perpustakaan untuk dimanfaatkan

pemustaka. Sebagaimana Ranganathan mencetuskan lima prinsip

perpustakaan, yaitu :

- Books are for use (setiap buku harus digunakan)

- Every reader his book (Setiap pembaca harus ada bukunya)

- Every books its reader (setiap buku harus ada pembacanya)

- Save the time of the reader (menghemat waktu pemustaka)

- Library is growing organism (perpustakaan merupakan organisme yang

bertumbuh)

Dari lima prinsip tersebut di atas, tersirat bahwa hal terpenting dalam

pengembangan koleksi adalah pemanfaatan bahan perpustakaan. Dalam

perencanaan pengadaan bahan koleksi, pustakawan harus mengenali betul

karakter dari pemustaka yang menjadi target potensial. Hal ini dapat dilihat

dari profesi mayoritas pemustaka yang dalam hal ini adlaah penduduk

desa/kelurahan, usia penduduk dan juga kebutuhan akan informasi tertentu

yang dipesan oleh pemustaka.

Page 18: MAKALAH PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN DESA DAN …dpad.cilegon.go.id/download/408342548makalah.pdf · Provinsi pada Kegiatan Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Gemar Membaca Tahun

18

Perpustakaan yang baik adalah perpustakaan mampu memenuhi

kebutuhan informasi perpustakaan secara cepat dan tepat. Hal ini berkaitan

dengan pengolahan bahan perpustakaan. Perpustakaan memiliki standar yang

baku terkait pengelompokan bahan perpustakaan ditinjau dari isi dan juga

jenisnya. Hal ini dimaksudkan untuk membantu pustakawan menemukan

informasi yang dibutuhkan oleh pemustaka sehingga dapat menghemat waktu

pemustaka.

Bahan perpustakaan merupakan koleksi yang harus dijaga dan dirawat

dengan perlakuan khusus. Perlakuan khusus terhadap bahan perpustakaan

dimaksudkan agar usia bahan perpustakaan dapat bertahan lebih lama. Namun

dalam tataran perpustakaan desa, pelestarian dalam hal konservasi dapat

dikesampingkan mengingat besarnya biaya dan tingkat kesulitan dalam

menerapkannya sangat tinggi. Namun upaya perlakuan khusus seperti

pengaturan suhu ruangan, pencahayaan, dan lain-lain tetap perlu dilakukan.

c. Layanan perpustakaan

Ujung tombak dari penyelenggaraan perpustakaan adalah layanan

pemustaka. Dengan layanan yang baik, maka pemustaka akan senang dalam

memanfaatkan keberadaan perpustakaan. Oleh karena itu, layanan prima

menjadi suatu keharusan bagi perpustakaan di segala jenis dan tingkatannya.

Berdasarkan uraian permasalahan, analisis SWOT dan lingkup pengembangan

perpustakaan yang telah diuraikan sebelumnya, maka kami merumuskan strategi yang dapat

dijadikan solusi atas permasalahan-permasalahan dalam pengembangan perpustakaan desa,

yaitu :

1. Kerjasama perpustakaan

Di Kota Cilegon telah berkembang di tiga (3) kelurahan konsep kerjasama

yang diusung Rumah Peradaban Banten yaitu pemberdayaan karyawan PT.

Krakatau Posco dan relawan lainnya dalam memberikan 1 jam Corporate

Social Responsibility (CSR) dalam bentuk pendidikan gratis Bahasa Inggris

dan Korea serta Kegiatan Story Telling kepada anak-anak desa. Ini merupakan

pencerahan logis bahwa kerjasama akan berdampak positif bagi

pengembangan perpustakaan desa. Kegiatan sosial dari Rumah Peradaban

yang mempunyai konsep terapan pendidikan Saemaul Undong dari Korea

Selatan berbasis swadaya masyarakat bisa menjadi kesempatan bagi

Page 19: MAKALAH PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN DESA DAN …dpad.cilegon.go.id/download/408342548makalah.pdf · Provinsi pada Kegiatan Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Gemar Membaca Tahun

19

perpustakaan desa dan kelurahan untuk bekerja sama dalam mengembangkan

perpustakaan. Ada beberapa program yang bisa jadi dapat disinkronisasikan

dengan Rumah Peradaban Banten jika nanti dilakukan kerjasama

perpustakaan. Apabila program kerjasama dapat diimplementasikan ke

seluruh kelurahan se-Kota Cilegon sebanyak 43 Kelurahan, maka saling

bertukar solusi melalui kerjasama ini akan memperkecil hambatan dan

tantangan yang selama ini dihadapi oleh Perpustakaan Desa dan Kelurahan.

2. Penyiapan sumber daya manusia bagi pengelolaan perpustakaan

desa/kelurahan.

Untuk menyelenggarakan perpustakaan desa/kelurahan, diperlukan

seorang pustakawan dan dua orang tenaga teknis perpustakaan. Pustakawan

dapat juga merangkap sebagai Kepala Perpustakaan yang bertanggungjawab

terhadap penyelenggaraan dan pengembangan perpustakaan desa/kelurahan.

Untuk itu, perlu adanya inisiatif dari Pemerintah Daerah dan Perpustakaan

Nasional untuk bekerjasama dalam menyiapkan anggaran guna melaksanakan

pelatihan kepustakawanan di tingkat Kabupaten/Kota. Hal ini dimaksudkan

agar mempercepat pertumbuhan jumlah pustakawan dan tenaga teknis

perpustakaan di seluruh Indonesia.

Dengan kerjasama yang dilakukan di tingkat Kabupaten/Kota maka

diharapkan penyerapan tenaga perpustakaan desa/kelurahan dapat semakin

besar.

3. Pembangunan gedung/ruangan khusus perpustakaan di lingkungan

pemerintah desa/kelurahan.

Pembangunan gedung/ruangan khusus perpustakaan serta sarana dan

prasarana standar perpustakaan memerlukan anggaran yang tidak sedikit. Hal

ini dapat juga diatasi dengan melibatkan partisipasi masyarakat baik melalui

penggalangan dana maupun tenaga dalam melakukan pembangunan gedung.

Selain mengandalkan APBD dan partisipasi masyarakat, pemerintah

desa/kelurahan juga dapat menjalin kerjasama dengan perusahaan BUMN

maupun swasta melalui dana bantuan Corporate Social Responsibility (CSR).

Namun untuk dapat menjalin kerjasama perlu juga dilakukan pelatihan terkait

dengan strategi untuk menjalin kerjasama tersebut.

Page 20: MAKALAH PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN DESA DAN …dpad.cilegon.go.id/download/408342548makalah.pdf · Provinsi pada Kegiatan Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Gemar Membaca Tahun

20

Jika belum memungkinkan untuk pembangunan gedung perpustakaan, dapat

dimanfaatkan ruangan yang ada. Dengan adanya aplikasi inlislite versi 3,

koleksi digital dapat dimaksimalkan melalui kerjasama dengan perpustakaan

umum daerah yang juga bermitra dengan Perpustakaan Nasional RI dalam

memanfaatkan aplikasi inlislite. Tampilan perpustakaan desa dan kelurahan

minimal bisa dalam bentuk perpustakaan digital. Perpustakaan desa dan

kelurahan hanya perlu sarana dan prasarana komputer serta jaringan untuk

mengakses koleksi perpustakaan bagi pemustaka. Selain itu, bisa juga dalam

bentuk mobil perpustakaan keliling kelurahan yang didapat dari dana

DPWKel (Kota Cilegon) yang bersumber dari 5% APBD, karena sampai saat

ini belum dimanfaatkan untuk perpustakaan desa dan kelurahan.

4. Koleksi perpustakaan

Perpustakaan Desa dan Kelurahan selama ini menghadapi keterbatasan

koleksi, karena keterbatasan anggaran. Untuk mengatasi keterbatasan

anggaran pengadaan koleksi tersebut dapat dilakukan kerjasama

pengembangan koleksi perpustakaan desa dan kelurahan dengan perpustakaan

sekolah. Gerakan Karya Siswa untuk Perpustakaan Desa dan Kelurahan

mungkin bisa dijadikan solusi keterbatasan koleksi yang ada di perpustakaan

desa dan kelurahan. Para siswa dituntut untuk menulis cerita rakyat menurut

karangan dan imajinasinya sendiri sehingga cerita rakyat anak-anak sekarang

dapat menjadi cerita rakyat yang bersejarah untuk puluhan tahun mendatang.

Hal ini tentu saja tidak terbatas pada kerjasama dengan perpustakaan sekolah

saja. Perpustakaan Umum Daerah Kabupaten/Kota harus melakukan

kerjasama dengan Dinas Pendidikan terlebih dahulu untuk mengadakan

materi menulis cerita rakyat. Di tingkat SD ada pembelajaran Pintar Menulis,

sehingga dapat disisipkan kegiatan menulis bagi seluruh siswa SD Kelas 6

untuk membuat cerita rakyat sebagai salah satu syarat kelulusan. Tentu tidak

mudah untuk bekerjasama, namun tidak ada salahnya untuk dicoba. Selain

membantu memperkaya koleksi perpustakaan sekolah, karya siswa juga dapat

memperkaya perpustakaan desa dan kelurahan di mana mereka berada.

Koleksi lainnya dalam bentuk digital juga dapat diperoleh melalui kerjasama

dengan Perpustakaan yang telah mempunyai koleksi digital. Dengan program

aplikasi Inlislite versi 3 dari Perpustakaan Nasional RI akan memudahkan

perpustakaan yang bermitra dengan Perpustakaan Nasional RI untuk saling

Page 21: MAKALAH PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN DESA DAN …dpad.cilegon.go.id/download/408342548makalah.pdf · Provinsi pada Kegiatan Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Gemar Membaca Tahun

21

tukar-menukar koleksi. Selain itu pemberian bantuan koleksi bahan

perpustakaan dapat dilakukan oleh Perpustakaan Nasional dan Perpustakaan

Umum Daerah Provinsi maupun Kabupaten/Kota.

5. Mendorong pemanfaatan bahan perpustakaan dengan melakukan

workshop/seminar tentang pengetahuan dan keterampilan dalam bidang

pekerjaan utama di wilayah perpustakaan desa dan kelurahan.

6. Pendekatan tugas pokok pustakawan sebagai pemimpin perpustakaan

Salah satu upaya mempromosikan perpustakaan adalah dengan mengadakan seminar

atau workshop dalam meningkatkan pengetahuan dan kemampuan masyarakat dalam

pekerjaan mereka. Sebagai contoh, di wilayah desa yang mayoritas masyarakatnya bekerja

sebagai petani, perpustakaan dapat membuat workshop dengan menggunakan koleksi

perpustakaan desa yang ada sebagai sumber referensinya.

Dengan cara demikian, masyarakat akan menilai bahwa untuk meningkatkan kualitas

hidup dan kesejahteraan mereka dapat memanfaatkan buku koleksi yang ada di perpustakaan.

Setelah kesadaran itu timbul, maka dengan sendirinya kesadaran akan pentingnya informasi

dengan membaca akan meningkat sehingga membaca menjadi sebuah kebutuhan.

Page 22: MAKALAH PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN DESA DAN …dpad.cilegon.go.id/download/408342548makalah.pdf · Provinsi pada Kegiatan Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Gemar Membaca Tahun

22

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Perpustakaan desa/kelurahan menjadi garda terdepan dalam mewujudkan visi

Perpustakaan Nasional RI menjadikan masyarakat Indonesia gemar membaca.

Penyelenggaraan perpustakaan desa/kelurahan tidak dapat dikesampingkan, dan bisa

jadi ujung tombak pembangunan gerakan masyarakat Indonesia Membaca.

Masyarakat Desa/Kelurahan masih terus mengembangkan swadaya

masyarakat di berbagai bidang. Hal itu didukung dengan dana stimulan 1 Milyar 1

Kelurahan dengan besaran 5% APBD Kabupaten/Kota. Dana tersebut selain untuk

membangun infrastruktur fisik, bisa dimanfaatkan pula dengan pembangunan dan

pengembangan perpustakaan desa/kelurahan. Namun pada kenyataannya belum

semua desa/kelurahan memanfaatkan dana tersebut untuk pengembangan

perpustakaan desa/kelurahan.

Tentu saja, tugas pustakawan dalam hal ini hendaknya bisa memanfaatkan

kondisi tersebut dengan menyampaikan kepada pimpinan akan solusi pengembangan

perpustakaan desa/kelurahan melalui alokasi dana kelurahan tersebut. Selain itu,

masalah tenaga perpustakaan desa/kelurahan yang belum ada atau masih kurang,

dapat dibentuk dari tokoh masyarakat yaitu RT/RW atau Tim Penggerak PKK.

Apabila di dalam alokasi anggaran desa/kelurahan sebesar 5% APBD

Kabupaten/ Kota tersebut sudah direncanakan sebuah kegiatan pengembangan

perpustakaan desa/kelurahan, dapat diusulkan di dalamnya mengenai pembentukan

pengelola perpustakaan desa/kelurahan berikut honorarium pelaksanaan kegiatannya.

Selain dana dari APBD, pustakawan juga dapat mendampingi kelurahan untuk

berupaya berkolaborasi dengan pihak lain seperti BUMN, BUMD, Perusahaan

Swasta, tokoh masyarakat agar dapat mendukung pengembangan perpustakaan di

desa/kelurahan. Dana Corporate Social Responsibility (CSR) dapat dimanfaatkan

untuk pengembangan perpustakaan desa. Namun, tanpa komunikasi dan kolaborasi

yang baik dengan pihak yang mempunyai dana CSR tersebut, pengembangan

perpustakaan desa/kelurahan akan menjadi absurd.

Page 23: MAKALAH PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN DESA DAN …dpad.cilegon.go.id/download/408342548makalah.pdf · Provinsi pada Kegiatan Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Gemar Membaca Tahun

23

B. Saran

1. Pengembangan perpustakaan desa/kelurahan seyogyanya merujuk kepada

peraturan perundangan serta Stnadar Nasional Perpustakaan yang telah ditetapkan

oleh Perpustakaan Nasional RI.

2. Pengembangan kompetensi tenaga perpustakaan di desa haruslah menjadi salah

satu prioritas pengembangan sumber daya perpustakaan di Indonesia.

3. Perlunya upaya pembinaan dari Perpustakaan Umum Daerah Provinsi maupun

Kabupaten/Kota agar penyelenggaraan perpustakaan desa/kelurahan dapat lebih

optimal.

4. Perlunya pengembangan potensi masyarakat desa melalui pemberdayaan

perpustakaan secara optimal.

5. Pustakawan di Perpustakaan Daerah, sebagai perpanjangan tangan dari

Perpustakaan Provinsi dan Perpustakaan Nasional harus aktif menyampaikan

aturan maupun solusi terhadap permasalahan-permasalahan yang menjadi kendala

dalam mengembangkan perpustakaan desa/ kelurahan.

6. Pustakawan juga harus jeli melihat peluang terhadap situasi terkini di luar, dengan

sering berkoordinasi lintas sektoral akan ditemukan solusi pemecahan masalah

baik dana maupun tenaga perpustakaan desa.

7. Pustakawan sebagai pemimpin perpustakaan harus mempunyai daya untuk

mempengaruhi, mampu menggerakkan desa/kelurahan untuk bersama-sama

membangun perpustakaan desa/kelurahan, juga mempunyai bargaining power

kepada stakeholder utama (Walikota/Bupati), stakeholder internal (pimpinan

perpustakaan daerah dan seluruh stafnya) dan stakeholder eksternal (perusahaan

swasta dan badan pemerintah pemilik CSR).

8. Agar dilakukan kolaborasi antara pustakawan daerah, perpustakaan desa dan

kelurahan, Rumah Peradaban Banten, Komunitas peduli minat baca, perusahaan

yang memiliki dana CSR dan sumbangan tenaga relawan CSR.

9. Agar dilakukan gerakan karya siswa untuk perpustakaan desa dan kelurahan untuk

memperkaya koleksi perpustakaan desa dan kelurahan

10. Agar dilakukan kolaborasi pustakawan daerah dengan Dinas Kominfo sebagai

bentuk realisasi program smart city sampai ke tingkat kelurahan berupa aplikasi

Teknologi Informasi dan Komunikasi Inlislite 3 dan layanan TIK Perpusnas RI

lainnya.

Page 24: MAKALAH PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN DESA DAN …dpad.cilegon.go.id/download/408342548makalah.pdf · Provinsi pada Kegiatan Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Gemar Membaca Tahun

24

DAFTAR PUSTAKA

Djuharie, O. Setiawan. 2001. Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis, Disertasi. Bandung: Yrama

Widya.

Eryono, Muhammad Kailani. 2015. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Edited by Sulistyo

Basuki. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI.

Indonesia. 2010. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI.

LAN RI. 2014. Koordinasi dan Kolaborasi. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara RI.

RI, Perpustakaan Nasional. 2015. Jabatan Fungsional Dan Angka Kreditnya. Jakarta:

Perpustakaan Nasional RI.

Setiarso, Bambang. 2010. Pengkajian Pengembangan Perpustakaan Dokumentasi Dan

Informasi. Edited by Soekarman Kartosedono. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI.

Soetomo. 2008. Strategi-Strategi Pembangunan Masyarakat. Yogyakarta: PUSTAKA

PELAJAR.

Suprihati. 2010. Peraturan Perundang-Undangan Perpustakaan Dan Peraturan Terkait.

Edited by Supriyanto. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI.

Wasistiono, Sadu. 2007. Prospek Pengembangan Desa. Bandung: CV. FOKUSMEDIA.