makalah pencurian dan perampokan
DESCRIPTION
freeTRANSCRIPT
TUGAS PENGGANTI UTS
MATA KULIAH PENGANTAR SOSIOLOGI
Tema : Perampokan / Pencurian
Judul : Perampokan Mini Market Yang Terorganisir
Disusun oleh
Muhammad Rafsanjani – 41711015
Zulfahri – 41711022
PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami sampaikan kepada Allah SWT, karena dengan rahmat
dan karunianya kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang bejudul
“Perampokan Toko EmasSkala Besar & Terorganisir ” sebagai salah satu
pengganti UTS ( Ujian Tengah Semester) Mata Kuliah Pengantar Sosiologi.
Dan tidak lupa kami sampaikan ucapan terima kasih kepada semua
kalangan yang telah berpartisipasi dan memberikan bantuan, baik secara langsung
maupun tidak langsung. Terutama kami ucapkan terima kasih kepada Dosen
Pembimbing kami Ibu Nia Kurniawati,SIP Msiyang telah mengarahkan dan
membimbing kami dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat
banyak kekurangan,sehingga di butuhkan kritik dan saran yang konstruktif dari
berbagai kalangan demi perbaikan dan sekaligus memperbesar manfaat tulisan ini
sebagai sebuah referensi.
Akhirnya,Semoga makalah yang telah penulis susun dapat bermanfaat dan
berguna bagi semua kalangan.
Bandung, Maret 2012
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................2
BAB II TINJAUAN TEORITIS..............................................................................2
2.1 Tema...............................................................................................................2
2.2 Judul..............................................................................................................2
BAB III TINJAUAN KASUS..................................................................................2
BAB IV PEMBAHASAN........................................................................................2
1. Motif Perampokan Minimarket.....................................................................2
2. Mekanisme Perampokan Minimarket dan Dampak yang Di timbulkan.......2
3. Langkah Pencegahan Perampokan Minimarket............................................2
BAB V PENUTUP...................................................................................................2
A. Kesimpulan...................................................................................................2
B. Saran..............................................................................................................2
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................2
3
BAB I
PENDAHULUAN
Dimensi kehidupan masyarakat sangatlah kompleks. Berbagai macam
bentuk interaksidan komunikasi, hidup didalamnya. Bidang sosial, ekonomi,
politik, dan budaya menjadi ruang lingkup yang paling banyak dibahas dan
diberitakan. Tak jarang antara berbagai bidang tersebut saling sikut-
menyikutperihal prioritas dan bahkan masing-masing dalam bidang tersebut
sendiri terjadi kesenjangan dan dapat berakibat pada timbulnya konfik horizontal.
Secara khusus, permasalahan di bidang sosial dalam kehidupan
bermasyarakat sangatlah banyak. Masalah tersebut diakibatkan oleh beberapa
faktor dan gejala sosial, yaitu semua tingkah laku yang bertentangan dengan
norma kebaikan, stabilitas lokal, pola kesederhanaan, moral, hak milik,
solidariatas kekeluargaan, hidup rukun bertetangga, disiplin, kebaikan dan hukum
formal. Faktor dan gejala tersebut disebut dengan Patologi Sosial.1 Dengan kata
lain, Patologi Sosial adalah Kriminalitas.
Patologi sosial berisi tentang berbagai macam bentuk kejahatan atau
penyimpangan sosial, dari waktu ke waktu berkembang secara dinamis dan
membentuk pola baru, baik dari segi cara betindaknya maupun akibat yang
ditimbulkanya. Secara umum tindakan penyimpangan tersebut dapat menggangu
stabilitas sebuah kelompok masyarakat, bahkan lebih luas lagi dapat menimbulkan
gangguan dan ancaman bagi stabilitas dan keamanan nasional.
Penyimpangan sosial dapat terjadi dalam hubungan antara individu yang
satu dengan individu yang lain, individu dengan masyarakat, maupun masyarakat
dengan masyarakat yang lain. Salah satu contohnya adalah permasalahan
1 http://id.wikipedia.org/wiki/Patologi_sosial diakses tanggal 31/03/201 jam 12:33 WIB
4
mengenai tingkah laku yang bertentangan dengan hak kepemilikan seseorang.
Ada berbagai macam motif yang melatarbelakangi terjadinya penyimpangan ini.
Salah satunya, motif ekonomi.
Ketika seseorang cenderung merasakan kekurangan dan keterbatasan
dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari sementara segala hal positif telah
diusahakan namun tidak berbuah hasil, beberapa orang cenderung melakukan
tindakan menyimpang. Tindakan tersebut dilakukan sebagai wujud pemenuhan
kebutuhan secara instant tanpa memikirkan akibat yang di timbulkan. Tindakan
dapat berupa pengambilan atau perampasan hak kepemilikan seseorang secara
illegal. Bentuk, jenis dan cara yang digunakan pun relatif beraneka ragam sesuai
dengan perkembangan dan mobilitas di dalam masyarakat. Secara umum,
tindakan tersebut sering kita asumsikan sebagai tindakan Pencurian dan atau
Perampokan.
Tindakan semacam ini secara generalis dapat terjadi dan ditemukan
melalui pemberitaan dari berbagai media massa. Mengingat perilaku menyimpang
ini tidak dibatasi oleh ruang dan waktu, dapat terjadi kapan saja, diamana saja dan
tanpa mengenal siapa korbanya.
Berkaitan dengan permasalahan tersebut, penulis melakukan pembahasan
dan analisis yang disuguhkan dalam sebuah studi kasus yang berjudul
“Perampokan Minimarket Yang Terorganisir”. Judul dipilh sesuai dengan
dinamika dan permasalahan yang akhir-akhir ini berkembang di masyarakat.
Motif apa yang mendasari, mekanisme yang lakukan, dampak yang ditimbulkan
bagi korbanya, dan langkah apa yang harus di ambil oleh aparat keamanan, serta
cara atau kiat menanggulangi bahkan mencegah kejadian tersebut agar tidak
terjadi. Rumusan masalah tersebut akan dibahas secara intensif dalam makalah
ini.
5
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
Sebelum kita melakukan pembahasan atau analisis terkait permasalahan
yang dipaparkan dalam makalah ini, ada baiknya kita mengetahui atau melakukan
tinjauan terhadap pengertian baik secara etimologi (asal kata), maupun
berdasarkan terminologi kejadian kata. Tinjauan ini didasarkan atas berbagai
sumber dan referensi yang dirangkum secara konseptual dan selekta.
Pada tataran tinjauannya, dilakukan pembagian atas dua pembahasan.
Yang pertama membahas secara garis besar mengenai tema dari patologi sosial
yang kita bahas, dan yang kedua mengenai judul makalah yang bersesuaian
(agreement) dengan tema.
2.1 Tema
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pencurian adalah proses atau
cara, perbuatan mencuri. Sedangkan Menurut Wikipedia Indonesia, bahwasanya
yang dimaksud dengan pencurian,adalah pengambilan properti milik orang lain
secara tidak sah tanpa seizin pemilik.2 Kata ini jugasecara umum digunakan untuk
menyebutkan tindakan kriminal sejenisnya terhadap sejumlah kejahatan seperti
perampokan, penggelapan, penjarahan, dan penipuan dan lain-lain.
Sedangkan yang dimaksud dengan Perampokan adalah suatu tindak
kriminal di mana sang pelaku perampokan mengambil kepemilikan
seseorang/sesuatu melalui tindakan kasar dan intimidasi. Karena sering
melibatkan kekasaran, perampokan dapat menyebabkan jatuhnya korban3.
2http://id.wikipedia.org/wiki/Pencurian diakses tanggal 29/03/2012 jam 14:33 WIB3http://id.wikipedia.org/wiki/Perampokan diadaptasi tanggal 30/03/2012 jam 14:53 WIB
6
Seseorang yang melakukan tindakan pencurian disebut dengan pencuri
atau dalam bahasa lumrahnya yaitu maling, seperti maling ayam, maling motor,
maling perhiasan dan lain-lain. Sedangkan pelaku perampokan disebut dengan
perampok. Perbedaan yang mendasar dari kedua tindakan kejahatan ini adalah
bahwa perampokan adalah tindakan pencurian yang berlangsung saat diketahui
sang korban, sedangkan pencurian biasanya dianggap dilakukan saat tidak
diketahui korban.Selain itu, pencurian biasanya hanya menyebabkan kehilangan harta
benda bagi sang korban, sedangkan kejahatan perampokan selain menyebabkan
kehilangan harta benda, si korban juga dapat mengalami gangguan fisik melalui
kekerasan yang ditimbulkan oleh si pelaku.
Berikut beberapa macam bentuk tindak pidana pencurian, yang sering
meresahkan masyarakat :
1. Pemalsuan
2. Penipuan kartu kredit
3. Pencucian uang
4. Pencopetan
5. Pencurian data
6. Pencurian laptop
7. Pencurian logam
8. Pencurian pulsa
9. Pencurian kendaraan bermotor
10. Plagiarisme
11. Pencurian jasa
12. Pencurian papan jalan
13. Pelanggaran hak cipta
7
Dalam Islam, di jelaskan pula macam- macam tindakan pidana pencurian.
Sebagaimana yang terdapat pada al-Qur’an surat Al-Ma’idah, macam-macam
tindak pidana pencurian dapat dibagi berdasarkan dari segi hukumannya, yaitu:
a. Pencurian yang diancam dengan hukuman h’add
Pencurian yang diancam dengan hukuman h’add ini adalahpencurian yang
hukumannya telah dinashkan dalam al-Qur’an, yaknidengan hukuman potong
tangan. Ada dua macam dalam pencurian ini,yakni:
1) Sariqah Sughra (pencurian kecil atau biasa), adalah pengambilanharta
orang lain secara diam-diam, dan wajib dikenakan hukumanpotong tangan.
2) Sariqah Kubra (pencurian besar atau pembegalan), adalahpengambilan
harta orang lain secara terang-terangan atau dengankekerasan atau biasa
disebut dengan hirabah.
b. Pencurian yang diancam dengan hukuman ta’zir (sanksi)
Pencurian yang harus dikenai sanksi adalah pencurian yangapabila syarat-syarat
penjatuhan h’addnya tidak lengkap. Pencuriandengan model ini pun ada dua
macam, yaitu:
1) Pencurian yang diancam dengan h’add namun tidak memenuhi
syaratuntuk dapat dilaksanakan h’add karena terdapat syubhat di
dalamnya.Misalnya mengambil harta milik anak sendiri atau harta
bersama.
2) Mengambil harta dengan sepengetahuan pemiliknya, namun tidakatas
dasar kerelaan pemiliknya dan juga tidak menggunakankekerasan.
Misalnya mengambil jam tangan yang berada di tangan pemiliknya
dengan sepengetahuan pemiliknya dan membawanya lari atau me
nggelapkan uang titipan.4
4http://id.shvoong.com/law-and-politics/criminal-law/2171059-macam-macam-tindak-pidana-pencurian/ di akses tanggal 16 April 2012 Jam 09.00 WIB
8
Beikut beberapa macam tindakan perampokan :
1) Perampokan bank
2) Perampokan mobil
3) Perampokan di laut (dilakukan oleh bajak laut)
4) Kejahatan toko terorganisir
5) Kejahatan terorganisir
2.2 Judul
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, bahwasanya yang dimaksud
dengan Minimarket adalah salah satu bentuk waralaba yang menjual kebutuhan
sehari-hari dengan menawarkan sistem penjualan yang telah terkomputerisasi,
efisien, dan efektif.Contoh dari beberapa minimarket yang ada disekitar kita
seperti, Indomaret, Alfa mart, Circle K, Pamella, dan lain-lain.
Menurut Wikipedia Indonesia, bahwasanya yang dimaksud dengan
Kejahatan Terorganisir(organized crime:Inggris) Adalah istilah yang berarti
dimana kejahatan tersebut dipimpin oleh seseorang / kelompok mempunyai
rancangan terlebih dahulu berbeda dari kejahatan spontan.Dan mempunyai tujuan-
tujuan tertentu dimana kejahatan terorganisir mempunyai spesialisasi sendiri
dalam melaksanakan tugasnya.Biasanya kejahatan teroganisir seperti :
1. Kejahatan terorganisir akan narkotika dan obat-obatan terlarang (drug
crime)
2. Kejahatan terorganisir akan suatu organisasi rahasia yang mempunyai
tujuan untuk membunuh/merampok/memperkosa/menciptakan suatu
situasi chaos(kekacauan masal)ataupun bisa dikatakan organisasi rahasia
ini mempunyai ciri khas tersendiri dibandingkan dengan kejahatan yang
tidak diorganisir
9
3. Kejahatan terorganisir akan suatu organisasi jalanan (gangster) dimana
dalam tujuannya hanya untuk ugal-ugalan menciptakan kekacauan sesaat
dan meganggu ketentraman umum dalam waktu yang lama hal ini akan
menjadi situasi yang tidak meng-enakkan jika tidak ditindak secepatnya.5
5http://id.wikipedia.org/wiki/kejahatan_terorganisir di akses tanggal 29/03/2012 Jam 12.08 WIB
10
BAB III
TINJAUAN KASUS
Dalam bab ini, akan siguhkan salah satu kasus yang beberapa minggu lalu
terjadi. Kasus yang dipilih, adalah kasus yang sesuai dengan judul dari makalah
ini sehingga ruang lingkup cakupan pembahasanya, sesuai dengan tema dari
makalah ini. Kasus yang suguhkan, di dapatkan dari salah satu media berita online
yang ada di Indonesia yaitu media “ Pikiran Rakyat”. Kasus atau berita ini terjadi
di Soreang, Jawa Barat yang diberi judul “Perampok Indomaret Sindikat
Terorganisir”. Berikut Kutipan beritanya :
SOREANG, (PRLM).- Kepolisian Sektor Rancaekek menduga perampok mini
market Indomaret Cipasir 2 di Jln. Raya Bandung-Garut, Kampung Cipasir, Desa
Jelegong, Kecamatan Rancaekek, pada Selasa (27/3/12) lalu merupakan sindikat
terorganisir. Hal tersebut diketahui dari hasil rekaman CCTV yang menunjukkan
ketenangan dan kecepatan mereka saat beraksi.
Kepala Polres Bandung Ajun Komisaris Besar Sandi Nugroho melalui Kapolsek
Rancaekek Ajun Komisaris Hartomo mengatakan sindikat tersebut nampaknya
sudah terbiasa dalam membobol mini market. Karena, sebelum menggelar
aksinya mereka telah memata-matai sasarannya.
"Mereka sudah tahu di mana minimarket tersebut terbiasa menyimpan brankas
dan uangnya. Selain itu, jaringan tersebut sudah hafal betul kapan uang akan
dikeluarkan dari toko," ucap Hartomo saat ditemui di Mapolsek, Rabu (4/4/12).
Berdasarkan hasil penyelidikan, kata dia, jumlah tersangka dalam aksi
perampokan tersebut pun bertambah. "Awalnya kita tetapkan tiga tersangka yang
11
saat itu terekam CCTV. Namun, ternyata ada tiga orang lagi sedang menunggu di
dalam mobil," ucapnya.
Ia menuturkan, pelaku tersebut memang sudah menyiapkan diri apabila terjadi
sesuatu saat ketiga temannya sedang menguras brangkas. Selain itu, mereka juga
sudah mengincar kendaraan milik kedua pegawai toko tersebut.
Ia pun menyarankan agar minimarket tersebut merubah jadwal saat akan
mengeluarkan uang dari brankas. Selain itu, diharapkan juga mengubah lokasi
penyimpanan brankas.(A-194/A-88)***6.
6http://www.pikiran-rakyat.com/node/183263 di akses 05/04/2012 Jam 14.02 WIB
12
BAB IV
PEMBAHASAN
Perampokan dan pencurian merupakan penyimpangan sosial yang
berkaitan dengan kejahatan yang merugikan orang banyak atau khalayak banyak.
Penyimpangan sosial dapat terjadi dimanapun dan dilakukan oleh siapapun.
Sejauh mana penyimpangan itu terjadi, besar atau kecil, dalam skala luas atau
sempit tentu akan berakibat terganggunya keseimbangan kehidupan dalam
masyarakat. Suatu perilaku dianggap menyimpang apabila tidak sesuai dengan
nilai-nilai dan norma-norma sosial yang berlaku dalam masyarakat atau dengan
kata lain penyimpangan adalah segala macam pola perilaku yang tidak berhasil
menyesuaikan diri terhadap kehendak masyarakat.
Minimarket merupakan sebuah bentuk usaha dagang secara swadaya
menjual berbagai kebutuhan sehari-hari. Dengan menawarkan cara berjualan yang
efisien, efektif dan teorganisir, serta tempatnya yang strategis, membuat bentuk
usaha ini banyak di kunjungi oleh para konsumen yang ingin membeli berbagai
kebutuhan. Dengan sistem buka 24 Jam pengunjung atau para konsumen dapat
dengan leluasa melakukan transaksi pembelian.
Dengan efisiensi dan segala kemudahan yang di tawarkanya, tak ayal
menimbulkan sisi positif dan negatifnya.
1. Motif Perampokan Minimarket
Pada intinya, tingkat kejahatan di suatu negara berbanding lurus dengan
kondisi ekonomi, sosial, politik, budaya, dan hukumnya. Khusus untuk kejahatan
seperti perampokan dan pencurian. Menurut sosiolog Budi Radjab, faktor
ekonomi memegang peranan dominan sebagai motivasinya. Motif yang perlu
digaris bawahi yaitu adanya peluang yang bisa mendukung atau menghambat
13
motif calon perampok. Peluang tersebut tercipta lantaran kondisi masyarakat
berupa ketimpangan sosial dan ekonomi.
Ada 2 kenyataan yang berkembang, mengapa minimarket sangat rentan
terhadap tindakan perampokan.
1) Tidak adanya aparat keamanan atau satpam yang dilibatkan.
Seperti yang telah diketahui bahwasanya sebuah minimarket mempunyai
jam kerja 24 jam, dengan tidak adanya aparat keamanan yang dilibatkan maka
para pelaku tindakan perampokan dapat dengan leluasa menggondol hasil
rampokanya, mengingat karyawan atau kasir penjaga minimarket tidak dibekali
dengan kemampuan bela diri.
2) Hanya ada CCTV
Sebagai sarana untuk memonitoring aktivitas transaksi jual beli, tentunya
CCTV tidak bisa terlalu diandalkan. Sudah barang tentu penggunaan CCTV
mempunyai kelemahan.
2. Mekanisme Perampokan Minimarket dan Dampak yang Di timbulkan
Seperti yang dilansir dalam tinjauan kasus bahwasanya perampokan
minimarket dilakukan oleh sindikat terorganisir, artinya sindikat tersebut telah
melakukan perencanaan secara matang. Dalam aksinya, pertama mereka memata-
matai minimarket yang menjadi sasarannya. Modus yang digunakan bisa saja
mereka berpura-pura mengunjungi minimarket tersebut sebagai pembeli.
Mencatat aktivitas, misalnya keluar masuknya uang dari brangkas penyimpanan,
tempat penyimpanan brangkas, karyawan yang menjaga atau bekerja di
minimarket tersebut dan melihat suasana lingkungan sekitar. Apakah cukup aman
untuk melakukan aksinya. Kedua, menentukkan kapan mereka akan melakukan
aksi perampokanya. Sehingga pada akhirnya para pelaku perampokan akan
kelihatan tenang dalam melakukan aksinya.
14
Dalam aksinya, biasanya mereka menyembunyikan identitas menggunakan
penutup seperti masker, atau helm. Ini dilakukan agar tindakan mereka susah
dilacak oleh pihak keamanan.
Tindakan Perampokan merupakan kejahatan merampas hak milik
seseorang yang biasanya di sertai dengan tindakan kekerasan bagi korbanya.
Selain menjarah isi minimarket seperti barang-barang kebutuhan sehari-hari
bahkan membobol brangkas uang minimarket, para pelaku tindakan perampokan
biasanya tidak segan-segan melukai korbanya apabila melawan. Setelah
korbannya ditundukkan dan disekap, maka para pelaku tindakan perampokan
leluasa menjarah isi minimarket. Tentunya hal ini menimbulkan kerugian dari
pihak pemilik minimarket.
Seperti yang dilansir beberapa media massa, bahwasanya tindakan
perampokan minimarket menimbulkan kerugian skala besar, mengingat adanya
brangkas penyimpanan uang yang terbilang jumlahnya banyak.
3. Langkah Pencegahan Perampokan Minimarket
Dengan maraknya tindakan perampokan minimarket akhir-akhir ini,
tentunya dibutuhkan langkah penegakkan hukum sebagai bentuk meminimalisir
terulangnya kejadian yang sama. Perlu adanya kerja sama antara polisi,
masyarakat dan pihak minimarket. Sehingga dengan adanya sinergitas yang
dibangun, diharapkan jika suatu ketika tindakan perampokan dapat dengan sigap
dapat digagalkan.
Pihak Kepolisian bertindak sebagai satuan keamanan. Tindakan nyata
yang dilakukan pihak kepolisian adalah dengan melakukan patroli selama 24 jam
di berbagai tempat. Masyarakat sebagai katalisator harus dapat menjaga stabilitas
lingkunganya. Langkah nyata yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan jaga
malam.
Adapun tips-tips yang dapat dilakukan oleh pihak minimarket sebagai
bentuk antisipasi terhadap tindakan perampokan :
15
1. Adanya Aparat Keamanan Satpam
Hal pertama yang membuat sebagian minimarket rentan menjadi
korban perampokan adalah karena tidak adanya aparat keamanan yang
dipersiapkan. Jadi pihak minimarket harus dapat merekrut aparat
keamanan seperti satpam atau penjaga malam.
2. Melakukan pemasangan CCTV disetiap sudut minimarket.
3. Memasang Alarm
Dengan memasang alarm, setidaknya dapat membuat para
perampok kelabakkan. Suara Alarm yang keras diharapkan dapat
memancing masyarakat sekitar lingkungan minimarket tersebut tahu
bahwa terjadi tindakan perampokan.
4. Menghubungi pihak keamanan terdekat.
Kejahatan tindakan perampokan bermula karena sistem buka 24 jam
minimarket. Maka hal yang harus dilakukan adalah mengurangi jam buka dari
sebuah minimarket. Misalnya di kota Depok.
Pada pasal 5 Perda Kota Depok Nomor 3 Tahun 2011 tentang Waktu
Operasional Pusat Belanja dan Toko Moderen, melarang minimarket di Depok
buka 24 jam per April 2012, lantaran maraknya aksi perampokan.
16
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah dilakukan pembahasan mengenai Perampokan Minimarket Sindikat
Terorganisir maka dapat disimpulakan :
1. Tindakan Perampokan muncul karena adanya berbagai faktor dan
latar belakang dan biasanya didasari oleh motif ekonomi.
2. Tindakan Perampokan minimarket dilakukan secara terorganisir,
artinya dilakukan dengan perencanaan yang matang.
3. Seperti yang telah diketahui bahwasanya tindakan perampokan
selain menimbulkan kerugian secara material, maupun dapat
menyebabkan korban jiwa karena disertai dengan aksi kekerasan.
4. Perampokan Minimarket dapat di cegah apabila antara pihak polisi,
masyarakat dan pihak minimarket terjalin sinergitas yang bagus
sehingga dapat menjaga keamanan dan stabilitas lingkungan.
B. Saran
Perampokan minimarket adalah satu dari sekian banyak tindakan
penyimpangan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat. Tingkat pendidikan,
ekonomi dan spiritualitas yang rendah kerap melatarbelakangi tindakan-tindakan
menyimpang tersebut. Sebagai Insan Kamil (manusia yang sempurna dalam
prespektif Islam) hendaknya kita memiliki modal akhlak dan pengetahuan yang
baik, sehingga kita tidak mudah terjerembab dalam lubang keniscayaan dan
17
kebodohan yang berakibat pada hancurnya moral kita. Dan selalu senantiasa
mendekatkan diri kepada tuhan Yang Maha Esa.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku
Indonesia [Undang - Undang, P. d. (2007). KUHP dan KUHAP. Bandung: Citra Umbara.
Sutedjo, D. (2001). Kamus Bahasa Indonesia. JAKARTA: PT ANGKASA PROSEMENU.
Yasyin, D. S. (1998). KAMUS LENGKAP BAHASA INDONESIA. AMANAH SURABAYA.
Sumber Internet
http://id.wikipedia.org/wiki/Patologi_sosial
http://id.wikipedia.org/wiki/Pencurian
http://id.wikipedia.org/wiki/Perampokan
http://id.shvoong.com/law-and-politics/criminal-law/2171059-macam-macam-tindak-pidana-pencurian/
http://id.wikipedia.org/wiki/kejahatan_terorganisir
http://www.pikiran-rakyat.com/node/183263
18