makalah pencemaran udara.docx
DESCRIPTION
makalah Pencemaran Udaramakalah Pencemaran Udaramakalah Pencemaran Udaramakalah Pencemaran UdaraTRANSCRIPT
TUGAS MATA KULIAH
ILMU KEALAMAN DASAR
“PENCEMARAN UDARA”
DISUSUN OLEH:
1. AKBAR ZULMI PURNOMO (F0311
2. ARI SETYO NUGROHO (F0311
3. ARSILA EKA DAMAYANTI (F0311023
4. DEVY KURNIAWATI PUTRI (F0311
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
kami dapat menyelesaikan makalah ini. Penyusunan makalah ini disusun untuk
memenuhi tugas Ilmu Kealaman Dasar tentang Pencemaran Udara. Selain itu
tujuan dari penyusunan makalah ini juga untuk menambah wawasan tentang
masalah pencemaran udara dan dampak yang ditimbulkannya terhadap
lingkungan dan kesehatan.
Akhirnya kami menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, kami menerima
kritik dan saran agar penyusunan makalah selanjutnya menjadi lebih baik. Untuk
itu kami mengucapkan banyak terima kasih dan semoga makalah ini bermanfaat
bagi para pembaca.
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Udara di dalamnya terkandung sejumlah oksigen, merupakan komponen
esensial bagi kehidupan, baik manusia maupun makhluk hidup lainnya. Udara
merupakan campuran dari gas, yang terdiri dari sekitar 78 % Nitrogen, 20 %
Oksigen; 0,93 % Argon; 0,03 % Karbon Dioksida (CO2) dan sisanya terdiri dari
Neon (Ne), Helium (He), Metan (CH4) dan Hidrogen (H2). Apabila terjadi
penambahan gas-gas lain yang menimbulkan gangguan serta perubahan
komposisi tersebut, maka dikatakan udara sudah tercemar/terpolusi.
Peningkatan jumlah penduduk yang disertai peningkatan kemajuan
teknologi, mempengaruhi juga sifat dan ragam pencemaran. Pencemaran yang
terjadi pada masa-masa lalu umumnya kurang bersifat fatal. Tidak demikian
dengan sifat dan ragam pencemaran masa sekarang ini. Banyak pencemaran
yang bersifat fatal terhadap makhluk hidup dan limgkungan, dan banyak juga
pencemaran yang bersifat secara lambat-lambat mematikan manusia.
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut :
a. Apa saja penyebab dari pencemaran udara.
b. Apa dampak yang ditimbulkan dari pencemaran udara.
c. Solusi dan Penanggulangan dampak pencemaran udara.
Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk menyelesaikan tugas
Ilmu Kealaman Dasar tentang Pencemaran Udara dan untuk memperluas
pengetahuan tentang pencemaran udara beserta dampak yang ditimbulkannya
terhadap lingkungan dan solusi penanggulangannya.
Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah kita dapat mengetahui lebih
dalam tentang masalah pencemaran udara beserta dampak yang ditimbulkannya
dan kita dapat mengetahui bahwa sebagian besar pencemaran udara disebabkan
oleh ulah manusia sendiri.
ISI
Pencemaran udara adalah kondisi udara yang tercemar dengan adanya
bahan, zat-zat asing atau komponen lain di udara yang menyebabkan
berubahnya tatanan udara oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam,
sehingga kualitas udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai
dengan peruntukkannya. Pencemaran udara mempengaruhi sistem kehidupan
makhluk hidup seperti gangguan kesehatan, ekosistem yang berkaitan dengan
manusia.
Bila kita inventarisir sumber-sumber apakah dijaman modern sekarang
ini hanya memungkinkan meluasnya pencemaran, maka dibawah ini berturut-
turut akan dikemukakan sumber-sumber pencemaran udara sebagai berikut :
a. Pencemaran udara yang disebabkan oleh industri-industri &
pertambangan (khususnya di kota-kota industri).
b. Pencemaran udara yang disebabkan oleh kendaran bmotor & segala
sistemnya.
c. Pencemaran udara oleh ekses dr pembangunan.
d. Pencemaran udara oleh meningkatnya pembakaran segala bahan-
bahan buangan (sampah & lain-lain) dgn segala latar belakang masalah
kependudukan.
Selain berdasarkan sumbernya, pencemar diklasifikasikan sebagai
berikut:
1. Pencemar primer. Polutan yang bentuk dan komposisinya sama dengan
ketika dipancarkan, lazim disebut sebagai pencemar primer, antara lain
CO, CO2, hidrokarbon, SO, Nitrogen Oksida, Ozon serta berbagai
partikel.
2. Pencemar Sekunder. Berbagai bahan pencemar kadangkala bereaksi
satu sama lain menghasilkan jenis pencemar baru, yang justru lebih
membahayakan kehidupan. Reaksi ini dapat terjadi secara otomatis
ataupun dengan cara bantuan katalisator (zat yang mempercepat
reaksi), seperti sinar matahari. Pencemar hasil reaksi disebut sebagai
pencemar sekunder. Contoh pencemar sekunder adalah Ozon (O3 yg
langsung sampai ke bumi), formal dehida, dan Peroxy Acyl Nitrate
(PAN).
Bahan-bahan Pencemar
Pencemaran udara terjadi karena ada bahan-bahan yang mencemari
udara normal atau biasa disebut polutan. Polutan tersebut antara lain sebagai
berikut:
Karbon monoksida. WHO telah membuktikan bahwa karbon monoksida
yang secara rutin mencapai tingkat tak sehat di banyak kota dapat
mengakibatkan kecilnya berat badan janin, meningkatnya kematian bayi dan
kerusakan otak, bergantung pada lamanya seorang wanita hamil terpajan, dan
bergantung pada kekentalan polutan di udara. Asap kendaraan merupakan
sumber hampir seluruh karbon monoksida yang dikeluarkan di banyak daerah
perkotaan.
Nitrogen Oksida. Nitrogen oksida yang terjadi ketika panas pembakaran
menyebabkan bersatunya oksigen dan nitrogen yang terdapat di udara
memberikan berbagai ancaman bahaya. Zat nitrogen oksida ini sendiri
menyebabkan kerusakan paru-paru.
Sulfur Dioksida. Emisi sulfur dioksida terutama timbul dari pembakaran
bahan bakar fosil yang mengandung sulfur terutama batubara yang digunakan
untuk pembangkit tenaga listrik atau pemanasan rumah tangga.
Benda Partikulat. Zat ini sering disebut sebagai asap atau jelaga; benda-
benda partikulat ini sering merupakan pencemar udara yang paling kentara, dan
biasanya juga paling berbahaya. Sebagian benda partikulat keluar dari cerobong
pabrik sebagai asap hitam tebal, tetapi yang paling berbahaya adalah "partikel-
partikel halus" butiran-butiran yang begitu kecil sehingga dapat menembus
bagian terdalam paru-paru.
Hidrokarbon. Zat ini kadang-kadang disebut sebagai senyawa organik
yang mudah menguap ("volatile organic compounds/VOC"), dan juga sebagai gas
organic reaktif ("reactive organic gases/ROG"). Hidrokarbon merupakan uap
bensin yang tidak terbakar dan produk samping dari pembakaran tak sempurna.
Jenis-jenis hidrokarbon lain, yang sebagian menyebabkan leukemia, kanker, atau
penyakit-penyakit serius lain, berbentuk cairan untuk cuci-kering pakaian sampai
zat penghilang lemak untuk industri.
Ozon atau Asap Kabut Fotokimiawi. Ozon, terdiri dari beratus-ratus zat
kimiawi yang terdapat dalam asap kabut, terbentuk ketika hidrokarbon pekat di
perkotaan bereaksi dengan oksida nitrogen. Tetapi, karena salah satu zat kimiawi
itu, yaitu ozon, adalah yang paling dominan, pemerintah menggunakannya
sebagai tolok ukur untuk menetapkan konsentrasi oksidan secara umum. Ozon
merupakan zat oksidan yang begitu kuat (selain klor) sehingga beberapa kota
menggunakannya sebagai disinfektan pasokan air minum.
Timah. Logam berwarna kelabu keperakan yang amat beracun dalam
setiap bentuknya ini merupakan ancaman yang amat berbahaya bagi anak di
bawah usia 6 tahun, yang biasanya mereka telan dalam bentuk serpihan cat pada
dinding rumah. Logam berat ini merusak kecerdasan, menghambat
pertumbuhan, mengurangi kemampuan untuk mendengar dan memahami
bahasa, dan menghilangkan konsentrasi. Zat-zat ini mulai dari asbes dan logam
berat (seperti kadmium, arsenik, mangan, nikel dan zink) sampai bermacam-
macam senyawa organik (seperti benzene dan hidrokarbon lain dan aldehida).
Penyebab Polusi Udara
1. Faktor alam (internal), yang bersumber dari aktivitas alam Contoh :
• abu yang dikeluarkan akibat letusan gunung berapi
• gas-gas vulkanik
• debu yang beterbangan di udara akibat tiupan angin
• bau yang tidak enak akibat proses pembusukan sampah organik
2. Faktor manusia (eksternal), yang bersumber dari hasil aktivitas
manusia. contoh :
• hasil pembakaran bahan-bahan fosil dari kendaraan bermotor
• bahan-bahan buangan dari kegiatan pabrik industri yang
memakai zat kimia organik dan anorganik
• pemakaian zat-zat kimia yang disemprotkan ke udara
• pembakaran sampah rumah tangga
• pembakaran hutan
Dampak Pencemaran Udara
Pencemaran udara yang terjadi tentu membawa dampak terhadap
lingkungan, kesehatan, dan kehidupan. Dampak-dampaknya antara lain sebagai
berikut:
• Penipisan Ozon
• Pemanasan Global ( Global Warming )
• Penyakit pernapasan, misalnya : jantung, paru-paru dan
tenggorokan
• Terganggunya fungsi reproduksi
• Stres dan penurunan tingkat produktivitas
• Kesehatan dan penurunan kemampuan mental anak-anak
• Penurunan tingkat kecerdasan (IQ) anak-anak.
Solusi Pencemaran Udara
Setelah mengetahui dampak-dampak yang disebabkan karena
pencemaran udara, haruslah kita melakukan pencegahan dan penanggulangan
agar pencemaran udara tidak semakin parah.
Usaha Preventif (sebelum pencemaran)
• Mengembangkan energi alternatif dan teknologi yang ramah
lingkungan.
• Mensosialisasikan pelajaran lingkungan hidup (PLH) di sekolah dan
masyarakat.
• Mewajibkan dilakukannya AMDAL (Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan) bagi industri atau usaha yang menghasilkan limbah.
• Tidak membakar sampah di pekarangan rumah.
• Tidak menggunakan kulkas yang memakai CFC (freon) dan
membatasi penggunaan AC dalam kehidupan sehari-hari.
• Tidak merokok di dalam ruangan.
• Menanam tanaman hias di pekarangan atau di pot-pot.
• Ikut berpartisipasi dalam kegiatan penghijauan.
• Ikut memelihara dan tidak mengganggu taman kota dan pohon
pelindung.
• Tidak melakukan penebangan hutan, pohon dan tumbuhan liar
secara sembarangan.
• Mengurangi atau menghentikan penggunaan zat aerosol dalam
penyemprotan ruang.
• Menghentikan penggunaan busa plastik yang mengandung CFC.
• Mendaur ulang freon dari mobil yang ber-AC.
• Mengurangi atau menghentikan semua penggunaan CFC dan CCl4.
Usaha kuratif (sesudah pencemaran)
• Menggalang dana untuk mengobati dan merawat korban
pencemaran lingkungan.
• Kerja bakti rutin di tingkat RT/RW atau instansi-instansi untuk
membersihkan lingkungan dari polutan.
• Melokalisasi tempat pembuangan sampah akhir (TPA) sebagai
tempat/pabrik daur ulang.
• Menggunakan penyaring pada cerobong-cerobong di kilang minyak
atau pabrik yang menghasilkan asap atau jelaga penyebab
pencemaran udara.
• Mengidentifikasi dan menganalisa serta menemukan alat atau
teknologi tepat guna yang berwawasan lingkungan setelah adanya
musibah/kejadian akibat pencemaran udara, misalnya menemukan
bahan bakar dengan kandungan timbal yang rendah (BBG).
Upaya Penanggulangan
Selain usaha preventif dan kuratif, Pemerintah juga perlu
mencanangkan program-program yang bertujuan untuk mengendalikan
pencemaran, khususnya pencemaran udara, yaitu;
• PROGRAM LANGIT BIRU yang dicanangkan sejak Agustus 1996.
Bertujuan untuk meningkatkan kembali kualitas udara yang telah
tercemar, misalnya dengan melakukan uji emisi kendaraan
bermotor.
• Keharusan membuat cerobong asap bagi industri/ pabrik.
• Imbauan mengurangi bahan bakar fosil (minyak, batu bara) dan
menggantinya dengan energi alternatif lainnya.
• Membatasi beroperasinya mobil dan mesin pembakar yang sudah
tua dan tidak layak pakai.
• Larangan menggunakan gas CFC.
• Larangan beredarnya insektisida berbahaya seperti DDT (dikhloro
difenil trikhloro etana).
• Melarang penggunaan CFC pada produksi kosmetika.
• Menetapkan undang-undang dan hukum tentang pelaksanaan
perlindungan lapisan ozon (secara nasional dan internasional).
PENUTUP
Kesimpulan
Pencemaran udara selain disebabkan oleh faktor alam, pencemaran
udara lebih banyak disebabkan oleh manusia, misalnya dari kendaraan
bermotor, kegiatan industri dan sebagainya yang membutuhkan upaya segera
dalam penanggulangannya.
Saran
Untuk mencegah terjadinya pencemaran udara yang lebih lanjut
hendaknya kita semua ikut menjaga kebersihan udara agar tidak tercampur
oleh zat yang dapat mencemari udara dan meminimalkan pencemaran udara,
misalnya tidak memakai kendaraan bermotor yang sudah tua, tidak
membuang gas yang berbahaya secara sembarangan terutama bagi kegiatan
industri, dan lain sebagainya agar kebersihan udara tetap terjaga.
DAFTAR PUSTAKA
(2012). Pencemaran Udara [online]. Diambil dari
http://id.wikipedia.org/wiki/Pencemaran_udara [Accessed 30 Maret 2012)
Sylvester S., (2011). Makalah power point pencemaran udara [online]. Diambil dari
http://www.slideshare.net/vestersaragih/makalah-power-point-pencemaran-udara
[Accessed 1 April 2012]
Khoirul H., (2008). Makalah Pencemaran Udara [online]. Diambil dari
http://pencemaran-udara.blogspot.com/2008/10/makalah-pencemaran-udara.html
[Accessed 1 April 2012]
Mulki, K. F. Dampak Pencemaran Udara dan Penanggulangannya [online].
Diambil dari http://fauzalenviron.blogspot.com/p/dampak-pencemaran-udara-
dan.html [Accessed 1 April 2012]
Noor A., (2009). Pencemaran Udara [online]. Diambil dari
http://andreas81.blogspot.com/ [Accessed 1 April 2012]
Putra, (2009). Pencemaran Udara, Dampak dan Solusinya [online]. Diambil dari
http://putracenter.net/2009/01/07/pencemaran-udara-dampak-dan-solusinya/
[Accessed 1 April 2012]