makalah pemboran.doc

13
BAB I PENDAHULUAN Pemboran produksi (eksploitasi) merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dengan kegiatan peledakan, karena dengan melakukan kegiatan peledakan tersebut terlebih dahulu batuan dibor untuk mendapatkan lubang tembak sebagai tempat pengisian bahan peledak. Drilling / pemboran merupakan kegiatan untuk membuat lubang bukaan dengan dimensi dan kedalam tertentu, dan juga berbentuk silindris sebagai penempatan bahan peledak pada material yang bersifat keras seperti over burden atau inter burden guna menghancurkan material tersebut dari dimensi besar menjadi dimensi lebih kecil agar mudah dalam pengerukannya atau penggaliannya. Kegiatan utama dalam tahapan penambangan salah satunya adalah kegiatan pengeboran adapun tujuan dari kegiatan pengeboran adalah: 1. Untuk propecting 2. Untuk explorasi (sampling) 3. Untuk pembuatan lubang-lubang ledak

Upload: reynold-kevin

Post on 01-Jan-2016

316 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Tugas Pemboran Umum

TRANSCRIPT

Page 1: MAKALAH PEMBORAN.doc

BAB I

PENDAHULUAN

Pemboran produksi (eksploitasi) merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat

dipisahkan dengan kegiatan peledakan, karena dengan melakukan kegiatan peledakan

tersebut terlebih dahulu batuan dibor untuk mendapatkan lubang tembak sebagai

tempat pengisian bahan peledak.

Drilling / pemboran merupakan kegiatan untuk membuat lubang bukaan

dengan dimensi dan kedalam tertentu, dan juga berbentuk silindris sebagai

penempatan bahan peledak pada material yang bersifat keras seperti over burden atau

inter burden guna menghancurkan material tersebut dari dimensi besar menjadi

dimensi lebih kecil agar mudah dalam pengerukannya atau penggaliannya.

Kegiatan utama dalam tahapan penambangan salah satunya adalah kegiatan

pengeboran adapun tujuan dari kegiatan pengeboran adalah:

1. Untuk propecting

2. Untuk explorasi (sampling)

3. Untuk pembuatan lubang-lubang ledak

4. Untuk exploitasi, minyak dan gas bumi

5. Untuk penirisan (drainage) dan ventilasi

6. Untuk pengisian pasir (sand filling) dalam pemadaman kebakaran dibawah

tanah (fire fighting)

Page 2: MAKALAH PEMBORAN.doc

BAB II

I S I

Kegiatan pemboran (Penetration Rate) adalah kedalaman yang dicapai oleh

suatu alat bor dalam satu kali pemboran untuk mengetahui kecepatan pemboran dari

suatu bor, maka yang perlu diketahui adalah waktu yang dibutuhkan untuk menembus

(Penetrasi) sampai batas kedalaman tertentu.

A. Kecepatan pemboran suatu alat bor juga dipengaruhi oleh beberapa

factor antara lain :

a. Kondisi batuan yang akan dibor

kecepatan pemboran pada umumnya akan lebih tinggi pada batuan

keras lunak (sifatnya mengandung air) karena semakin kompak dan keras

batuan yang dibor, maka semakin tinggi kecepatan pemboran diperoleh.

b. Kedalaman dan arah lubang bor

Semakin dalam lubang bor yang dibuat kecepatan pemboran semakin

kecil. Hal ini disebabkan panjang batang bor yang digunakan akan

membuat tenaga lebih besar untuk memutar batang bor tersebut. Arah

dalam lubang bor yang miring akan mengurangi kecepatan pemboran,

karena dengan gesekan yang semakin besar akibatnya kecepatan

pemboran menjadi berkurang.

c. Keterampilan operator

Factor keterampilan operator merupakan hal yang penting dalam

menjalankan aktivitas pemboran. Semakin terampil suatu bor, maka

semakin tinggi efisiensi kerja yang dihasilkan, sehingga kecepatan

pemboran akan menjadi tinggi.

Page 3: MAKALAH PEMBORAN.doc

d. Keadaan cuaca

Keadaan cuaca yang tidak menguntungkan misalnya saja ada hujan,

berkabut atau cuaca yang sangat panas menurunkan efisiensi kerja

operator, dan mempengaruhi kecepatan dari suatu kegiatan pemboran.

e. Cara pemboran

Kegiatan pemboran merupakan awal pembongkaran material, karena

pemboran dimaksudkan untuk membuat lubang ledak (blast hole).

Pemboran dilakukan dengan cara tegak lurus atau dibuat sedikit miring (0o

– 45o) kearah bidang bebas atau arah lempar batuan sehingga jenjang yang

dihasilkan tidak terlalu terjal.

B. Jenis pemboran berdasarkan mekanismenya :

a. Perkusif (tumbukan)

1. Rotary

2. Perkusif dan Rotary

C. Macam-macam pemboran, antara lain:

1. Diamond Core Drilling

2. Reverence Circulation Drilling

3. Rotary Drilling

Page 4: MAKALAH PEMBORAN.doc

D. Cara-cara kerja dari pemboran, adalah :

1. Penetrasi mata bor sampai kedalaman yang telah ditentukan (jika

telah sampai tembus batubara maka pemboran dihentikan ).

2. Fluhing cutting (debu hasil pemboran) menyambung atau melepas

batang bor

3. Mengangkat batang bor dan siap pindah kelubang bor berikutnya.

4. Memindahkan compressor bersamaan dengan mesin bornya.

E. Pola pemboran

Pola pemboran merupakan pengaturan jarak antara lubang dalam satu baris

(spacing) maupun jarak antara lubang ledak dengan bidang bekas (free face). Pola

pemboran yang biasa digunakan adalah pola pemboran sejajar (parallel pattern)

terkadang pula digunakan pola zig-zag (staged pattern). Pola pemboran secara

umum ditentukan oleh jumlah baris dan banyaknya lubang pada satu kali

peledakan.

Pola pemboran zig-zag dimaksudkan agar hasil dari kegiatan peledakan

ukurannya relative kecil dibandingkan dengan sejajar. Hal ini disebabkan hasil

peledakan yang ditimbulkan secara merata.

Utuk mencapai target produksi pembongkaran overburden tiap peledakan, maka

hal yang perlu diperhatikan adalah parameter dari geometri yang terdiri dari

burden, spacing subdrilling, dan kedalaman lubang bor.

Page 5: MAKALAH PEMBORAN.doc

a. Burden

Burden adalah jarak terdekat antara bidang bebas (free face) dengan

lubang tembak atau kearah mana batuan yang diledakan akan terlempar.

Besarnya burden dipengaruhi oleh factor koreksi batuan yang akan

diledakan dan factor koreksi bahan peledak, serta besarnya diameter bit.

b. Spacing

Spacing adalah jarak antara lubang bor dengan bor lainnya yang terdapat

dalam satu row yang diukur sejajar terhadap pit atau dinding jenjang,

sehingga dengan demikian spacing dapat berpengaruh pada ukuran

fragmen hasil peledakan. Besarnya spacing dipengaruhi oleh burden

diameter lubang ledak serta struktur batuan yang diledakan.

c. Stemming

Stemming adalah bagian dari lubang ledak yang tidak diisi dengan bahan

peledak, akan tetapi diisi dengan material lain atau material hasil

pemboran atau cutting yang berfungsi untuk menutupi bahan peledak yang

terdapat dalam lubang ledak.

d. Sub drilling

Sub drilling adalah pemboran kedalaman pada suatu lubang tembak diluar

rencana lantai jenjang. Penggunaan sub drilling dimaksudkan agar batuan

terbongkar tepat pada suatu kedalaman yang ditentukan atau dengan kata

lain terbongkar secara fullface sebagaimana yang diharapkan.

Page 6: MAKALAH PEMBORAN.doc

e. Kedalaman lubang bor

Secara teoritis, kedalaman lubang ledak tidak boleh lebih kecil dari pada

burden, hal untuk menghindari terjadinya over break atau Createring.

Disamping itu juga diperhitungkan alat bor yang akan digunakan.

f. Floor (lantai)

floor atau kaki suatu daerah yang sudah ada atau yang akan direncanakan

ada.

g. Toe

Toe adalah bagian batuan yang tertinggal antara floor dengan face yang

berupa benjolan-benjolan.

F. Hambatan dalam pemboran

Hambatan dalam kegiatan pemboran umumnya terjadi karena struktur batuan

alat bor di lapangan operasi. Berikut ini akan diuraikan hambatan-hambatan

tersebut.

a. Struktur batuan

Dengan kekerasan, sedang, yang banyak mempunyai rekahan atau rongga

umumnya dalam keadaan lapuk akan menghambat pemboran. Hambatan ini

biasanya terjadi ketika mengangkut batang bor, karena sangat menyulitkan

sewaktu ditarik atau diangkut sehingga menyita waktu yang relative lama

dibandingkan dengan struktur batuan yang kompak.

Page 7: MAKALAH PEMBORAN.doc

b. Alat bor

Hambatan yang biasa muncul pada alat bor adalah dari bit (mata bor) yang

sangat aus. Hal ini disebabkan kecepatan masuknya bit tidak seimbang

dengan flushing cutting. Sehingga debu hasil pemboran terkumpul di atas bit

sekeliling rod yang semakin lama semakin padat, yang akan mengakibatkan

batangan bor tidak bergerak atau macet.

c. Lapangan pemboran

Hambatan yang muncul dari lapanagan pemboran tersebut materialnya

bersifat basah sehingga menimbulkan timbulnya genangan air. Hal ini sangat

berpengaruh terhadap produksi peledakan sebab lubang bor yang terisi air

sewaktu pengisian bahan peledak akan menghambat masuknya bahan

peledak. Untuk mengatasi ini perlu dilakukan pemompaan atau penyemprotan

guna mengeluarkan air, yang akan membutuhkan waktu dalam pengoprasian

alat bor ( menghambat pemboran).

Page 8: MAKALAH PEMBORAN.doc

BAB III

P E N U T U P

A. Kesimpulan

Pemboran produksi merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan

dengan kegiatan peledakan, karena dengan melakukan kegiatan peledakan

tersebut terlebih dahulu batuan dib or untuk mendapatkan lubang tumbuk sebagai

tempat pengisian bahan peledakan.

Page 9: MAKALAH PEMBORAN.doc

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Allah Yang Maha Kuasa, berkat rahmat dan karunia-

Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ‘Pemboran Produksi’.

Makalah ini merupakan salah satu syarat untuk perbaikan nilai pada mata

kuliah ‘Teknik Pemboran’ pada semester lima.

Dengan demikian makalah ini, semoga dapat menjadi salah satu bahan

masukan ilmu pertambangan dimasa mendatang dan dapat bermanfaat adanya.

Penulis

Page 10: MAKALAH PEMBORAN.doc

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………... i

DAFTAR ISI………………………………………………………………...ii

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………...1

BAB II ISI………………………………………………………….....2

A. Kecepatan Pemboran ……………………………………...2

B. Jenis Pemboran………………………………………….....3

C. Macam-macam Pemboran…………………………………3

D. Cara Kerja dari Pemboran…………………………………4

E. Pola Pemboran…………………………………………......4

F. Hambatan Dalam Pemboran…………………………….....6

BAB III PENUTUP…………………………………………………....8

A. Kesimpulan………………………………………………...8