makalah pembelajaran berbasis proyek

15
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam pembelajaran berbasis proyek yang dijadikan sebagai pusat proyeknya adalah inti kurikulum. Melalui proyek ini siswa akan mengalami dan belajar konsep- konsep. Pembelajaran berbasis proyek memfokuskan pada pertanyaan atau masalah yang mendorong menjalani konsep-konsep dan prinsip-prinsip. Proyek ini dapat dibangun di sekitar unit tematik atau gabungan topik- topik dari dua atau lebih. Proyek juga melibatkan siswa dalam investigasi konstruktif. Investigasi ini dapat berupa desain, pengambilan keputusan, penemuan masalah, pemecahan masalah, penemuan atau proses pembangunan model. Dan agar dapat disebut proyek yang memenuhi kriteria pembelajaran berbasis proyek, aktivitas tersebut harus meliputi transformasi dan kontruksi pengetahuan pada pihak mahasiswa. Proyek mendorong siswa mendapatkan pengalaman belajar sampai pada tingkat yang signifikan. Proyek dalam pembelajaran berbasis pada proyek lebih mengutamakan otonomi, pilihan, waktu kerja yang tidak bersifat rumit, dan tanggung jawab siswa. Proyek adalah realistik. Proyek memberikan keotentikan pada siswa. Karakteristik ini meliputi topik, tugas, peranan yang dimainkan siswa,

Upload: ariyo87

Post on 11-Feb-2015

715 views

Category:

Documents


61 download

DESCRIPTION

evaluasi pendidikan

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Pembelajaran Berbasis Proyek

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam pembelajaran berbasis proyek yang dijadikan sebagai pusat

proyeknya adalah inti kurikulum. Melalui proyek ini siswa akan mengalami dan

belajar konsep-konsep. Pembelajaran berbasis proyek memfokuskan pada

pertanyaan atau masalah yang mendorong menjalani konsep-konsep dan prinsip-

prinsip. Proyek ini dapat dibangun di sekitar unit tematik atau gabungan topik-

topik dari dua atau lebih. Proyek juga melibatkan siswa dalam investigasi

konstruktif. Investigasi ini dapat berupa desain, pengambilan keputusan,

penemuan masalah, pemecahan masalah, penemuan atau proses pembangunan

model. Dan agar dapat disebut proyek yang memenuhi kriteria pembelajaran

berbasis proyek, aktivitas tersebut harus meliputi transformasi dan kontruksi

pengetahuan pada pihak mahasiswa. Proyek mendorong siswa mendapatkan

pengalaman belajar sampai pada tingkat yang signifikan. Proyek dalam

pembelajaran berbasis pada proyek lebih mengutamakan otonomi, pilihan, waktu

kerja yang tidak bersifat rumit, dan tanggung jawab siswa. Proyek adalah realistik.

Proyek memberikan keotentikan pada siswa. Karakteristik ini meliputi topik,

tugas, peranan yang dimainkan siswa, konteks dimana proyek dilakukan,

kolaborator yang bekerja sama dengan siswa, produk yang dihasilkan, sasaran

bagi produk yang dihasilkan dan unjuk kerja atau kriteria dimana produk-produk

dinilai.

Secara umum pembelajaran berbasis proyek menempuh tiga tahap yaitu

perencanaan proyek, pelaksanaan proyek, dan evaluasi proyek. Kegiatan

perencanaan meliputi: identifikasi masalah riil, menemukan alternatif dan

merumuskan strategi pemecahan masalah, dan melakukan perencanaan. Tahap

pelaksanaan meliputi pembimbingan siswa dalam penyelesaian tugas, dalam

melakukan pengujian produk (evaluasi), presentasi antar kelompok. Tahap

evaluasi meliputi penilaian proses dan produk yang meliputi: kemajuan belajar

Page 2: Makalah Pembelajaran Berbasis Proyek

proyek, proses aktual dari pemecahan masalah, kemajuan kinerja tim dan

individual, buku catatan dan catatan penelitian, kontrak belajar, penggunaan

komputer, refleksi. Sedangkan penilaian produk seperti dalam hal: hasil kerja dan

presentasi, tugas-tugas non tulis, laporan proyek.

Melalui Pembelajaran berbasis proyek siswa akan mengalami dan belajar

konsep-konsep. Pembelajaran berbasis proyek memfokuskan pada pertanyaan

atau masalah yang mendorong menjalani konsep-konsep dan prinsip-prinsip.

Proyek juga melibatkan siswa dalam investigasi konstruktif. Investigasi ini dapat

berupa desain, pengambilan keputusan, penemuan masalah, pemecahan masalah,

penemuan atau proses pembangunan model.

Proyek mendorong siswa mendapatkan pengalaman belajar sampai pada

tingkat yang signifikan. Proyek lebih mengutamakan otonomi, pilihan, waktu

kerja yang tidak bersifat rumit, dan tanggung jawab siswa. Proyek memberikan

keotentikan pada siswa. Karakteristik ini meliputi topik, tugas, peranan yang

dimainkan mahasiswa, konteks dimana proyek dilakukan, kolaborator yang

bekerja sama dengan siswa, produk yang dihasilkan, sasaran bagi produk yang

dihasilkan dan unjuk kerja atau kriteria dimana produk-produk dinilai.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka permasalahan yang akan dijawab

melalui makalah ini adalah bagaimanakah pembelajaran berbasis proyek dapat

meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran.

1.3 Tujuan

Yaitu untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui pembelajaran

berbasis proyek.

Page 3: Makalah Pembelajaran Berbasis Proyek

BAB II

PEMBAHASAN

Pembelajaran berbasis proyek /project based learning (PBL) merupakan

tradisi lama pada sekolah umum di Amerika Serikat dimulai pada abad ke-19

dengan hasil kerjasama Francis W. Parker dan John Dewey.

Metode pembelajaran secara umum berdasarkan ide proyek berdasarkan

rencana pembelajaran yang dipadukan dengan pertanian dan industri dan pada

tahap awal digunakan pada sekolah dasar kemudian ke level sekolah menengah

dan Universitas, Untuk memahami pembelajaran jenis ini, berikut dipaparkan

terlebih dulu pembelajaran berbasis proyek difokuskan pada dunia nyata (real-

world) ,berpusat pada siswa ,saling berkolaborasi antara team, dan pembelajaran

berbasis proyek PBL diakui kembali oleh para pendidik bahwa pembelajaran

berbasis proyek sebagai metode pembelajaran abad ke-21 bagi peserta didik.

(Robert M. Capraro 2009 dalam Project-Based-Learning).

1. Pembelajaran Berbasis Proyek menurut The George Lucas

Educational Foundation

Project Based Learning merupakan sebuah model pembelajaran

yang sudah banyak dikembangkan di negara-negara maju seperti

Amerika Serikat. Jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, Project

Based Learning bermakna sebagai pembelajaran berbasis proyek.

Definisi secara lebih komperehensif tentang Project Based

Learning menurut The George Lucas Educational Foundation

(2005) adalah sebagai berikut :

a. Project-based learning is curriculum fueled and standards

based. Project Based Learning

Merupakan pendekatan pembelajaran yang menghendaki adanya

standar isi dan standar kompetensi dalam kurikulumnya. Melalui

Project Based Learning, proses inquiry dimulai dengan

memunculkan pertanyaan penuntun (a guiding question) dan

membimbing peserta didik dalam sebuah proyek kolaboratif yang

Page 4: Makalah Pembelajaran Berbasis Proyek

mengintegrasikan berbagai subjek (materi) dalam kurikulum. Pada

saat pertanyaan terjawab, secara langsung peserta didik dapat

melihat berbagai elemen mayor sekaligus berbagai prinsip dalam

sebuah displin yang sedang dikajinya (The George Lucas

Educational Foundation: 2005);

b. Project-based learning asks a question or poses a problem that

each student can answer. Project Based Learning

Adalah model pembelajaran yang menuntut pengajar dan atau

peserta didik mengembangkan pertanyaan penuntun (a guiding

question). Mengingat bahwa masing-masing peserta didik

memiliki gaya belajar yang berbeda, maka Project Based

Learning memberikan kesempatan kepada para peserta didik untuk

menggali konten (materi) dengan menggunakan berbagai cara yang

bermakna bagi dirinya, dan melakukan eksperimen secara

kolaboratif. Hal ini memungkinkan setiap peserta didik pada

akhirnya mampu menjawab pertanyaan penuntun (The George

Lucas Educational Foundation: 2005).

c. Project-based learning asks students to investigate issues

and topics addressing real- world problems while integrating

subjects across the curriculum Project Based Leraning

Merupakan pendekatan pembelajaran yang menuntut peserta

didik membuat “jembatan” yang menghubungkan antar berbagai

subjek materi. Melalui jalan ini, peserta didik dapat melihat

pengetahuan secara holistik. Lebih daripada itu, Project Based

Learning merupakan investigasi mendalam tentang sebuah topik

dunia nyata, hal ini akan berharga bagi atensi dan usaha peserta

didik (The George Lucas Educational Foundation: 2005).

d. Project-based learning is a method that fosters abstract,

intellectual tasks to explore complex issues. Project Based

Learning

Merupakan pendekatan pembelajaran yang memperhatikan

Page 5: Makalah Pembelajaran Berbasis Proyek

pemahaman Peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian,

interpretasi dan mensintesis informasi melalui cara yang bermakna.

(The George Lucas Educational Foundation: 2005).

2. Pembelajaran Berbasis Proyek menurut the AutoDesk

Foundation

Global SchoolNet (2000) melaporkan hasil penelitian the AutoDesk

Foundation tentang karakteristik Project Based Learning. Hasil

penelitian tersebut menyebutkan bahwa Project Based Learning

adalah pendekatan pembelajaran yang memiliki karakteristik sebagai

berikut:

a. Peserta didik membuat keputusan tentang sebuah kerangka kerja.

b. Adanya permasalahan atau tantangan yang diajukan kepada

peserta didik, peserta didik mendesain proses untuk menentukan

solusi atas permasalahan atau tantangan yang diajukan.

c. Peserta didik secara kolaboratif bertanggungjawab untuk

mengakses dan mengelola informasi untuk memecahkan

permasalahan.

d. Proses evaluasi dijalankan secara berkelanjutan.

e. Peserta didik secara berkala melakukan refleksi atas aktivitas yang

sudah dijalankan.

3. Pembelajaran Berbasis Proyek menurut Buck Institute fo

Education

Pembelajaran berbasis proyek menurut Buck Institute fo Education

(1999), bahwa belajar berbasis proyek memiliki karakteristik:

a. Peserta didik membuat keputusan, dan membuat kerangka kerja

b. Terdapat masalah yang pemecahannya tidak ditentukan

sebelumnya.

c. Peserta didik merancang proses untuk mencapai hasil.

Page 6: Makalah Pembelajaran Berbasis Proyek

d. Peserta didik bertanggungjawab untuk mendapatkan dan mengelola

informasi yang dikumpulkan.

e. Melakukan evaluasi secara berkkelanjutan.

f. Peserta didik secara teratur melihat kembali apa yang mereka

kerjakan.

g. Hasil akhir berupa produk dan dievaluasi kualitasnya.

h. Kelas memiliki atmosfer yang memberi toleransi kesalahan dan

perubahan.

Berbeda dengan proses pembelajaran yang dilakukan secara tradisional,

pembelajaran berbasis proyek mendorong siswa untuk mengeluarkan ide untuk

menyelesaikan masalah yang kompleks yang diambil dari kehidupan nyata,

sehingga tahap-tahap pembelajaran antara keduanya tidak sama. Langkah-langkah

pembelajaran berbasis proyek dilaksanakan dalam 3 tahap (Anita, 2007:25), yaitu:

1. Tahapan perencanaan proyek

Adapun langkah-langkah perencanaan tersebut adalah sebagai berikut:

a. Merumuskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

b. Menentukan topik yang akan dibahas.

c. Mengelompokkan siswa dalam kelompok-kelompok kecil berjumlah 5

orang dengan tingkat kemampuan beragam.

d. Merancang dan menyusun LKS.

e. Merancang kebutuhan sumber belajar.

f. Menetapkan rancangan penilaian.

2. Tahap pelaksanaan

Siswa dalam masing-masing kelompok  melaksanakan proyek dengan

melakukan investigasi atau berpikir dengan kemampuannya berdasarkan

pada pengalaman yang dimiliki. Kemudian diadakan diskusi kelompok.

Sementara guru membimbing siswa yang mengalami kesulitan dengan

bertindak sebagai fasilitator.

3. Tahap penilaian

Page 7: Makalah Pembelajaran Berbasis Proyek

Pada tahap ini, guru melakukan evaluasi terhadap hasil kerja masing-

masing kelompok. Berdasarkan penilaian tersebut, guru dapat membuat

kesimpulan apakah kegiatan tersebut perlu diperbaiki atau tidak, dan

bagianmana yang perlu diperbaiki.

Tidak satupun metode yang sempurna sehingga dapat dipakai untuk semua

pembelajaran. Namun, ada beberapa kelebihan dari setiap metode. Adapun

kelebihan dari penggunaan pembelajaran berbasis proyek menurut Kamdi

(Muliawati, 2010:13) adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan motivasi. Laporan-laporan tertulis tentang proyek banyak

yang mengatakan bahwa siswa tekun sampai lewat batas waktu, berusaha

keras dalam mencapai proyek.

2. Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah. Penelitian pada

pengembangan keterampilan kognitif tingkat tinggi siswa menekankan

perlunya bagi siswa untuk terlibat di dalam tugas-tugas pemecahan

masalah dan perlunya untuk pembelajaran khusus pada bagaimana

menemukan dan memecahkan masalah. Banyak sumber yang

mendeskripsikan lingkungan belajar berbasis proyek membuat siswa

menjadi lebih aktif dan berhasil memecahkan problem-problem yang

kompleks.

3. Meningkatkan kolaborasi. Pentingnya kerja kelompok dalam proyek

memerlukan siswa mengembangkan dan mempraktikan keterampilan

komunikasi. Kelompok kerja kooperatif, evaluasi siswa, pertukaran

informasi adalah aspek-aspek kolaboratif dari sebuah proyek. Teori-teori

kognitif yang baru dan konstruktivistik menegaskan bahwa belajar adalah

fenomena sosial , dan bahwa siswa akan belajar lebih di dalam lingkungan

kolaboratif

4. Meningkatkan keterampilan mengelola sumber. Bagian dari menjadi 

siswa yang independen adalah bertanggungjawab untuk menyelesaikan

tugas yang kompleks. Pembelajaran berbasis proyek yang

diimplementasikan secara baik memberikan kepada siswa pembelajaran

Page 8: Makalah Pembelajaran Berbasis Proyek

dan praktik dalam mengorganisasi proyek, dan membuat alokasi waktu

dan sumber-sumber lain seperti perlengkapan untuk menyelesaikan tugas.

Adapun kekurangan dari pembelajaran berbasis proyek menurut Anita

(2007: 27) adalah sebagai berikut:

a. Tiap mata pelajaran mempunyai kesulitan tersendiri, yang tidak dapat

selalu dipenuhi di dalam proyek.

b. Sukar untuk memilih proyek yang tepat.

c. Menyiapkan tugas bukan suatu hal yang mudah.

d. Sulitnya mencari sumber-sumber referensi yang sesuai.

Page 9: Makalah Pembelajaran Berbasis Proyek

BAB III

PENUTUPAN

Kesimpulan

Dalam pembelajaran berbasis proyek ini dapat disimpulakn bahwa :

a. Siswa mengambil keputusan sendiri dalam kerangka kerja yang telah

ditentukan bersama sebelumnya.

b. Siswa berusaha memecahkan sebuah masalah atau tantangan yang

tidak memiliki satu jawaban pasti.

c. Siswa ikut merancang proses yang akan ditempuh dalam mencari

solusi.

d. Siswa didorong untuk berpikir kritis, memecahkan masalah,

berkolaborasi, serta mencoba berbagai macam bentuk komunikasi.

e. Siswa bertanggung jawab mencari dan mengelola sendiri informasi

yang mereka kumpulkan.

f. Pakar-pakar dalam bidang yang berkaitan dengan proyek yang

dijalankan sering diundang menjadi guru tamu dalam sesi-sesi tertentu

untuk memberi pencerahan bagi siswa.

g. Evaluasi dilakukan secara terus menerus selama proyek berlangsung.

h. Siswa secara reguler merefleksikan dan merenungi apa yang telah

mereka lakukan, baik proses maupun hasilnya.

i. Produk akhir dari proyek (belum tentu berupa material, tapi bisa

berupa presentasi, drama, dll) dipresentasikan di depan umum

(maksudnya, tidak hanya pada gurunya, namun bisa juga pada dewan

guru, orang tua, dll) dan dievaluasi kualitasnya.

Page 10: Makalah Pembelajaran Berbasis Proyek

j. Di dalam kelas dikembangkan suasana penuh toleransi terhadap

kesalahan dan perubahan, serta mendorong bermunculannya umpan

balik serta revisi.

Daftar Pustaka

1. http://www.ncsu.edu/meridian/win2002/514.pdf .

2. http://staff.uny.ac.id/system/files/penelitian/Sungkono,%20M.Pd./Artikel-

%20PEMBELAJARAN%20BERBASIS%20PROYEK.doc

3. Doppelt, Y. 2005. “Assessment of Project-Based Learning”. International

Journal of Technology Education, Volume16, Nomor 2. Tersedia pada:

http://scholar.lib.vt.edu/ejournals/JTE/v16n2/pdf/doppelt.pdf.

4. Bell, B.F. 2005. “Children’s Science, Contructivism and Learning in

Science”. Tersedia pada: http://www.gsn.org/web/ontructivism /whatis.htm.