makalah pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara

15
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara garis besar, hak merupakan semua hal yang harus diperoleh atau didapatkan. Hak baru bisa diperoleh apabila kewajiban sudah dilakukan. Sedangkan kewajiban merupakan segala sesuatu yang harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. Hak seseorang dibatasi oleh hak orang lain sehingga, seseorang tidak bisa semena-mena dalam menggunakan haknya. Ada kalanya terjadi pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban yang tentunya merugikan orang lain seperti pembunuhan dan tidak membayar pajak. Kasus-kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban disebabkan oleh faktor-faktor tertentu dan tidak jarang kasus-kasus tersebut tidak dapat terselesaikan oleh hukum di Indonesia. Dalam makalah ini akan dijelaskan mengenai pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara serta hal-hal lainnya yang menyangkut tentang hak dan kewajiban. Penulis berharap agar makalah ini dapat dipelajari dan dapat menambah pemahaman pembaca mengenai materi terkait makalah ini. 1.2 Rumusan Masalah 1

Upload: izzahlina

Post on 18-Feb-2016

4.447 views

Category:

Documents


517 download

DESCRIPTION

PPKn Kelas XI SMA Semester 1 Kurikulum 2013

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Pelanggaran Hak Dan Pengingkaran Kewajiban Warga Negara

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Secara garis besar, hak merupakan semua hal yang harus diperoleh atau

didapatkan. Hak baru bisa diperoleh apabila kewajiban sudah dilakukan.

Sedangkan kewajiban merupakan segala sesuatu yang harus dilaksanakan

dengan penuh tanggung jawab. Hak seseorang dibatasi oleh hak orang lain

sehingga, seseorang tidak bisa semena-mena dalam menggunakan haknya.

Ada kalanya terjadi pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban yang

tentunya merugikan orang lain seperti pembunuhan dan tidak membayar pajak.

Kasus-kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban disebabkan oleh

faktor-faktor tertentu dan tidak jarang kasus-kasus tersebut tidak dapat

terselesaikan oleh hukum di Indonesia.

Dalam makalah ini akan dijelaskan mengenai pelanggaran hak dan

pengingkaran kewajiban warga negara serta hal-hal lainnya yang menyangkut

tentang hak dan kewajiban. Penulis berharap agar makalah ini dapat dipelajari

dan dapat menambah pemahaman pembaca mengenai materi terkait makalah

ini.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan-rumusan masalah dalam makalah ini adalah :

a. Apa pengertian hak dan kewajiban warga negara?

b. Apa pengertian pelanggaran hak warga negara dan faktor-faktor penyebabnya?

c. Apa pengertian pengingkaran kewajiban warga negara dan faktor-faktor

penyebabnya?

d. Apa saja contoh kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga

negara?

e. Bagaimana penyelesaian kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban

warga negara?

1

Page 2: Makalah Pelanggaran Hak Dan Pengingkaran Kewajiban Warga Negara

1.3 Tujuan Kegiatan

Adapun tujuan dari makalah ini adalah :

a. Untuk mengetahui pengertian hak dan kewajiban warga negara.

b. Untuk mengetahui pengertian pelanggaran hak warga negara dan faktor-faktor

penyebabnya.

c. Untuk mengetahui pengertian pengingkaran kewajiban warga negara dan

faktor-faktor penyebabnya.

d. Untuk mengetahui contoh kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban

warga negara.

e. Untuk mengetahui penyelesaian kasus pelanggaran hak dan pengingkaran

kewajiban warga negara.

1.4 Manfaat Kegiatan

Adapun manfaat dari makalah ini adalah :

a. Dapat menyebarluaskan informasi mengenai pengertian hak dan kewajiban

warga negara.

b. Dapat menyebarluaskan informasi mengenai pengertian pelanggaran hak warga

negara dan faktor-faktor penyebabnya.

c. Dapat menyebarluaskan informasi mengenai pengertian pengingkaran

kewajiban warga negara dan faktor-faktor penyebabnya.

d. Dapat menyebarluaskan informasi mengenai contoh kasus pelanggaran hak dan

pengingkaran kewajiban warga negara yang terjadi di Indonesia.

e. Dapat menyebarluaskan informasi mengenai penyelesaian kasus pelanggaran

hak dan pengingkaran kewajiban warga negara.

1.5 Metode Penulisan

Untuk mendapatkan informasi dan data yang diperlukan, penulis dalam

menjawab rumusan-rumusan masalah yang ada menggunakan beberapa metode

yaitu metode teknik studi kepustakaan dan metode surfing (mencari informasi dari

internet).

2

Page 3: Makalah Pelanggaran Hak Dan Pengingkaran Kewajiban Warga Negara

BAB II

PEMBAHASAN

Pembahasan

a. Pengertian Hak dan Kewajiban Warga Negara

Hak adalah sesuatu yang seharusnya dimiliki oleh setiap warga negara

sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Hak warga negara diperoleh setelah

melaksanakan segala sesuatu yang menjadi kewajibannya sebagai warga Negara

Hak-hak warga negara tercantum dalam UUD 1945 pasal 26-34. Contoh:

Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak (Pasal 27 ayat 2

UUD 1945)

“Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan

yang layak bagi kemanusiaan”

Hak berpendapat, berserikat dan berkumpul (pasal 28 UUD 1945)

“Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan

pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan

undang-undang”

Kewajiban adalah segala sesuatu yang seharusnya dilaksanakan oleh

setiap warga negara terhadap penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat,

berbangsa, dan bernegara sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Contoh:

Kewajiban mentaati hukum dan pemerintahan (Pasal 27 ayat 1 UUD

1945)

“Segala warga negara bersamaan kedudukannya dị dalam

hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan

pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya”

b. Pengertian Pelanggaran Hak Warga Negara dan Faktor-Faktor Penyebabnya

Pelanggaran Hak adalah setiap perbuatan baik disengaja atau kelalaian

yang melawan hukum, mengurangi, menghalangi, dan atau mencabut hak

seseorang sebagai warga negara yang dijamin oleh UUD 1945 dan tidak

mendapatkan penyelesaian hukum yang adil dan benar berdasarkan mekanisme

hukum yang berlaku.

Faktor-faktor penyebab:

3

Page 4: Makalah Pelanggaran Hak Dan Pengingkaran Kewajiban Warga Negara

a. Faktor internal, yaitu dorongan untuk melakukan pelanggaran hak yang berasal dari diri pelaku pelanggar, diantaranya adalah:1) Sikap egois atau terlalu mementing diri sendiri.

Sikap ini akan menyebabkan seseorang untuk selalu menuntut haknya, sementara kewajibannya sering diabaikan. Seseorang yang mempunyai sikap seperti ini, akan menghalalkan segala cara supaya haknya bisa terpenuhi.

2) Rendahnya kesadaran akan hak orang lainHal ini akan menyebabkan pelaku pelanggaran hak berbuat seenaknya. Pelaku tidak mau tahu bahwa orang lain pun mempunyai hak yang yang harus dihormati.

3) Sikap tidak toleran.Sikap ini akan menyebabkan munculnya saling tidak menghargai dan tidak menghormati atas kedudukan atau keberadaan orang lain.

b. Faktor Eksternal, yaitu faktor-faktor di luar diri manusia yang mendorong seseorang atau sekelompok orang melakukan pelanggaran hak, diantaranya:1) Penyalahgunaan kekuasaan

Di masyarakat terdapat banyak kekuasaan yang berlaku. Kekuasaan disini tidak hanya menunjuk pada kekuasaan pemerintah, tetapi juga bentuk kekuasaan lain yang terdapat di masyarakat.

2) Ketidaktegasan aparat penegak hukumAparat penegak hukum yang tidak bertindak tegas terhadap setiap pelanggaran hak, tentu saja akan mendorong timbulnya pelanggaran hak lainnya. Penyelesaian kasus pelanggaran yang tidak tuntas akan menjadi pemicu bagi munculnya kasus-kasus lain.

3) Penyalahgunaan teknologiApabila kemajuan teknologi tidak dimanfaatkan untuk hal-hal yang sesuai aturan, tentu saja akan menjadi penyebab timbulnya pelangaran hak.

4

Page 5: Makalah Pelanggaran Hak Dan Pengingkaran Kewajiban Warga Negara

c. Pengertian Pengingkaran Kewajiban Warga Negara dan Faktor-Faktor

Penyebabnya

Pengingkaran Kewajiban adalah pola tindakan warga negara yang tidak

melaksanakan kewajiban sebagaimana mestinya sesuai dengan ketentuan yang

berlaku.

Faktor-faktor penyebab:

1. Tingginya egoisme yang dimiliki oleh setiap warga negara.

2. Rendahnya kesadaran hukum warga negara.

3. Aparat penegak hukum yang tidak tegas.

d. Contoh kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara

Kasus Pelanggaran Hak Warga Negara

“Kasus Syiah di Sampang Madura,

Negara Mengabaikan Prinsip Hak Asasi Manusia”

Kekerasan yang berulang di Kabupaten Sampang, Pulau Madura, Jawa

Timur, menunjukkan negara gagal melindungi hak warganya sendiri.

Akibat pemahaman tidak utuh, agama mudah dimanipulasi untuk berbagai

kepentingan. Kekerasan berlatar agama yang terus berulang terjadi akibat

agama tidak dipahami secara utuh dalam konteks sosial politik dan budaya

zaman.

Di Sampang, konflik awalnya bisa disebabkan faktor pribadi. Namun,

akibat tafsir agama tunggal dan negara yang seharusnya menjadi penjaga

konstitusi gagal berperan, kondisi semakin buruk. Apa yang terjadi di

Sampang Madura terhadap kaum Syiah adalah bukti negara kembali

mengabaikan prinsip hak asasi manusia (HAM). Hal ini terlihat ketika ada

yang menjadi korban jiwa, luka-luka serta rumah warga dibakar oleh

sekelompok masyarakat.

Pertikaian di Sampang Madura adalah bentuk bagaimana sekelompok

mayoritas (Islam Suni) melakukan tindakan semena-mena, hanya karena

faktor satu kelompok masyarakat tidak berkeyakinan layaknya mereka.

Diperkuat dengan bukan kali pertama perisitiwa serupa terjadi, beberapa

bulan yang lalu peristiwa pembakaran rumah terhadap kaum Syiah juga

terjadi. Hal inilah menjadi sebuah tanda tanya besar bagi Pemerintah

khususnya pihak berwenang dalam hal ini kepolisian yang seharusnya

5

Page 6: Makalah Pelanggaran Hak Dan Pengingkaran Kewajiban Warga Negara

memberikan perlindungan terhadap warga masyarakat. Tetapi seiring

dengan adanya korban jiwa dan korban luka menunjukkan bahwa ada

terjadi pembiaran yang sistematis. Pembiaran yang sangat diluar

prosedural, dimana peran kepolisian tidak optimal bukan karena tidak tahu,

tetapi sepertinya karena faktor kesengajaan. Jadi kalaupun banyak kabar

yang beredar seputar kasus di Sampang Madura, hal yang harus disorot

adalah kaitan telah terjadi Intoleransi dan pelanggaran hak asasi manusia

yang mengakibatkan hilangnya nyawa.

Kasus ini meninggalkan bekas yang dalam bagi korban yang

kesemuanya adalah kaum Syiah, mungkin alasan beberapa pihak yang

mengatakan bahwa kasus Sampang disebabkan oleh persoalan asmara atau

keluarga atau lainnya. Masyarakat juga harus memahami dan melihat benar

bahwa peristiwa ini telah membuat masyarakat Syiah Sampang Madura,

mengungsi dan kehilangan tempat tinggal. Bahkan perhatian pemerintah

yang datangpun sepertinya baru diberikan setelah peristiwa itu meluas,

andai masih peristiwanya seperti beberapa bulan yang lalu maka

pemerintah tidak akan ambil pusing terutama pemerintah pusat. Bahkan

respons pemerintah yang menyatakan bahwa intelijen lemah melakukan

deteksi, hanya untuk menyelamatkan citra pemerintah di mata

internasional, bukan pembelaan terhadap korban penyerangan.

Cara seperti itu adalah lalim karena semata-mata demi pemerintah yang

tidak mau kehilangan muka. Respon reaktif bukan untuk memperbaiki

kinerja menjamin kebebasan warga, tapi hanya untuk merawat paras

pemerintah. Untuk mengacu pada pengembalian hak-hak masyarakat sipil

dalam hal ini kaum Syiah, maka pemerintah ditantang untuk bertindak

tegas. Tidak memberikan kekawatiran terhadap masyarakat, melakukan

pengamanan terhadap masyarakat dan melibatkan semua elemen yang

berwenang untuk mempercepat rekonsiliasi. Pemerintah harus menjamin

peristiwa ini tidak berkepanjangan dan sudah seharusnya untuk menindak

tegas pelaku dibelakangnya. (Kompas.com Selasa, 28 Agustus 2012)

Kasus diatas menunjukkan adanya berbagai pelanggaran hak yang

dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat Islam Suni terhadap Islam Syiah

antara lain:

6

Page 7: Makalah Pelanggaran Hak Dan Pengingkaran Kewajiban Warga Negara

Menuduh keyakinan yang dianut warga Islam Syiah adalah sesat. Hal

ini bertentangan dengan UUD 1945 pasal 28E ayat 2.

Pembakaran beberapa bangunan milik warga Islam Syiah oleh Islam

Suni dan pengusiran warga Islam Syiah dari daerah tempat tinggalnya

yang bertentangan dengan UUD 1945 pasal 28E ayat 1.

Pembiaran dan penelantaran warga Islam Syiah selama berada di

pengungsian. Hal ini bertentangan dengan UUD 1945 pasal 28G ayat 3.

Kasus Pengingkaran Kewajiban Warga Negara

“Kecelakaan Maut di Tongas Probolinggo”

Sabtu 28 Desember 2013 sekitar pukul 16.00 terjadi kecelakaan maut di

Tongas Probolinggo yang mengakibatkan 18 jiwa melayang. Sebuah Pick

Up B 2625 XCU yang mengangkut rombongan 32 warga desa Mentor

Sumber Asih Probolinggo bertabrakan dengan Truk pengangkut tepung

bernomor polisi P 8568 UL.

Rombongan berencana melayat saudara Nyai Huniah, pemilik Pondok

Pesantren Mihtahul Ulum yang meninggal di Bangil Pasuruan. Namun

sesampai di Desa Curah Tulis, Kecamatan Tongas, sopir pickup berusaha

menyalip dua mobil lain serta satu bus, hingga memotong marka jalan. Dari

arah berlawanan muncul Truk dengan kecepatan sedang, dan pickup tidak

mampu mengendalikan laju kendaraan sehingga beradu muka tidak

terelakkan dan menyebabkan penumpang pickup terlempar akibat benturan

yang sangat keras. Kondisi pickup rusak berat, dan sopir truk terjepit.

Kasus kecelakaan di atas berkaitan dengan pengingkaran kewajiban,

yaitu:

Pengingkaran kewajiban tertib berlalu lintas yang bertentangan

dengan UU No 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan.

e. Penyelesaian kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara

Penyelesaian Kasus Pelanggaran Hak Warga Negara

Dalam kasus Syiah, penyelesaian yang dilakukan pemerintah yaitu telah

menunjuk Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Ampel,

Profesor Abdul A’la sebagai ketua tim rekonsiliasi kasus Syiah.

7

Page 8: Makalah Pelanggaran Hak Dan Pengingkaran Kewajiban Warga Negara

Anggota Tim Rekonsiliasi Samsul Anam mengatakan bahwa

mengembalikan warga Syiah yang saat ini berada di pengungsian ke

kampung halaman mereka merupakan yang terbaik.

Langkah itu harus dilakukan secara hati-hati. Dalam dialog-dialog yang

dilakukan tim, penolakan dari masyarakat terhadap kedatangan warga

penganut Syiah ini masih tinggi sehingga pemulangan belum dapat

dilakukan. Tim rekonsisiliasi terus berupaya agar proses rekonsiliasi dapat

berjalan dengan lancar dan baik.

Penyelesaian Kasus Pengingkaran Kewajiban Warga Negara

Dalam kasus kecelakaan yang terjadi di Tongas. Penyidikan tetap

dilakukan sesuai prosedur, tetapi penyidikan tidak dapat dilakukan dengan

tuntas karena sopir dari pick up (tersangka) telah meninggal.

8

Page 9: Makalah Pelanggaran Hak Dan Pengingkaran Kewajiban Warga Negara

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan:

Setiap manusia memiliki hak dan kewajiban yang harus dilaksanakan secara

seimbang. Setiap orang tidak bisa menggunakan haknya secara semena-mena karena

dibatasi oleh hak orang lain. Pelanggaran hak dan Pengingkaran kewajiban terjadi

karena ketidak seimbangan dari pelaksanaan hak dan kewajiban seseorang dalam

kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

9

Page 10: Makalah Pelanggaran Hak Dan Pengingkaran Kewajiban Warga Negara

DAFTAR PUSTAKA

Lubis, Yusnawan-Sodeli, Mohamad.2014.Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan SMA/MA/SMK Kelas XI Semester 1. Jakarta: Pusat Kurikulum dan

Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

Sekretariat Jenderal MPR RI 2011.2011.Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945 dan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat

Republik Indonesia. Jakarta: Sekjen MPR RI.

Fatonix, Faqieh.Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Warga

Negara.https://id.scribd.com/doc/205005197/PELANGGARAN-HAK-DAN-

PENGINGKARAN-KEWAJIBAN-WARGA-NEGARA-docx#scribd (Diakses tanggal

11 Agustus 2015)

Anonim.2013. Mobil Dan Truk Bak Terbuka Dilarang Angkut

Manusia.http://borneonews.co.id/berita/399-mobil-dan-truk-bak-terbuka-dilarang-

angkut-manusia (Diakses tanggal 11 Agustus 2015)

Anonim.2013. Polisi Hentikan Penyidikan Kecelakaan Probolinggo.

http://nasional.tempo.co/read/news/2013/12/29/058540820/polisi-hentikan-penyidikan-

kecelakaan-probolinggo (Diakses tanggal 11 Agustus 2015)

Andre.2013. Kecelakaan Maut di Tongas Probolinggo.

http://www.kangandre.web.id/2013/12/kecelakaan-maut-di-tongas-probolinggo.html

(Diakses tanggal 11 Agustus 2015)

10