tanggung jawab pt. lion mentari terhadap pelanggaran … … · pelanggaran hak konsumen...
TRANSCRIPT
i
TANGGUNG JAWAB PT. LION MENTARI TERHADAP PELANGGARAN
HAK KONSUMEN BERDASARKAN PUTUSAN PENGADILAN NO.
441/Pdt.G/2013/JKT.PST
JURNAL ILMIAH
Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Untuk mencapai derajat S-1 pada
Program Studi Ilmu Hukum
OLEH :
YUSTISIATA’WIM
D1A 013 396
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MATARAM
MATARAM
2017
ii
TANGGUNG JAWAB PT. LION MENTARI TERHADAP PELANGGARAN
HAK KONSUMEN BERDASARKAN PUTUSAN PENGADILAN NO.
441/Pdt.G/2013/JKT.PST
OLEH:
YUSTISIATA’WIM
D1A 013 396
Menyetujui;
iii
TANGGUNG JAWAB PT. LION MENTARI TERHADAP PELANGGARAN
HAK KONSUMEN BERDASARKAN PUTUSAN PENGADILAN NEGERI
JAKARTA PUSAT NOMOR 441/PDT.G/2013/PN.JKT.PST.
NAMA : YUSTISIATA’WIM
NIM : D1A013396
FAKULTAS HUKUM UNRAM
ABSTRAK
Berkaitan dengan industri penerbangan, pelaku usaha dalam melakukan usaha
sering melakukan pelayanan terhadap konsumen, umumnya pada masyarakat, pelaku
usaha seringkali melakukan kesalahan ataupun pelanggaran terhadap hak konsumen,
dimana konsumen atau masyarakat merasa tidak nyaman atau tidak puas terhadap
pelayanan yang diterima terhadap jasa angkutan yang ditawarkan. Adapun
pelanggaran hak konsumen berdasarkan Putusan Pengadilan
No.441/Pdt.G/2013/PN.Jkt.Pst. yaitu telah tebukti secara sah melakukan wanprestasi
atau adanya cedera janji dari pihak Lion Air dan melakukan perbuatan melawan
hukum yang bertentangan dengan Undang-Undang No.8 Tahun 1999 Tentang
Perlindungan Konsumen, yang karena perbuatannya tersebut mengahruskannya
mengganti kerugian yang diderita oleh yang dirugika tersebut yaitu konsumen.
kata kunci: Tanggung Jawab PT. Lion Mentari Terhadap Pelanggaran Hak
Konsumen
Responsibility of PT. Lion Mentari against consumer rights violations based on
court verdict No.441/Pdt.G/2013/PN.Jkt.Pst.
iv
ABSRACT
related to the aviation industry, bussines actors in doing bussines often perform
service to consumers, generally to the public, bussiness often do mistakes or violation
of consumer right,where consumers or thr public feel unconfortable or not satisfied
with the service received by the transport offered. as for consumer right besed on the
verdictNo.441/Pdt.G/2013/PN.Jkt.Pst. that has been proven to legally conduct
wanprestasi atau the injury of the promise of the Lion Air who committed acts against
the law No. 8 of 1999 on consumer protection because action thet require to replace
the losses suffered by disadvanteged thet is consumers.
Keywords: Responsibility of PT. Lion Mentari against consumer right.
I. PENDAHULUAN
Berkaitan dengan industri penerbangan, pelaku usaha dalam melakukan
pelayanan terhadap konsumen, penumpang, pelaku usaha terhadap melakukan
kesalahan ataupun pelanggaran terhadap hak konsumen, dimana konsumen atau
masyarakat merasa tidak nyaman atau tidak puas dengan pelayanan yang diterima
atau terhadap jasa yang ditawarkan.
Adanya pelanggaran terhadap hak konsumen tentu terjadi atas kesalahan pelaku
usaha atau pengusaha itu sendiri. Dimana pelaku usaha mengabaikan hak-hak
konsumen terkait dalam penggunaan barang dan atau jasa yang ditawarkan pada
konsumen. Dengan kata lain pelaku usaha tersebut tidak bertanggung jawab atas
barang dan atau jasa yang diterima oleh konsumen, dan tanpa disadari konsumen
hanya menerima begitu saja barang dan atau jasa yang di sediakan.
Permasalahan yang dihadapi konsumen tidak hanya sekedar dalam memilih
barang, tetapi lebih kompleks yakni menyangkut pada kesadaran semua pihak, baik
pengusaha, pemerintah maupun konsumen itu sendiri tentang pentingnya
perlindungan konsumen. Pengusaha menyadari bahwa mereka harus menghargai hak-
hak konsumen, memproduksi barang dan jasa yang berkualitas, aman untuk
digunakan atau dikonsumsi, mengikuti standar yang berlaku, dengan harga yang
sesuai.1
Adapun tujuan penyelenggaraan, pengaturan perlindungan konsumen yang
direncanakan adalah untuk meningakatkan martabat dan kesadaran konsumen, dan
secara tidak langsung mendorong pelaku usaha dalam menyelenggarakan kegiatan
usahanya dengan penuh rasa tanggung jawab.Dengan lahirnya Undang-Undang No. 8
Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen diharapkan upaya perlindungan
konsumen di indonesia dapat lebih diperhatikan.2
Lebih khusus terkait dengan hak konsumen, kewajiban pelaku usaha dan
perbuatan yang dilarang serta ketentuan kalusula baku, diatur dalam Pasal 4 (h),Pasal
7, Pasal 12 dan Pasal 18 Undang-Undang No.8 Tahun 1999 tentang Perlindungan
Konsumen.
1http://mardyantongara.wordpres.com/2013/04/16/perlindungankonsumen/,makalah
perlindungan konsumen, disusun oleh Abdul Kabir Bagis.
2Op.Cit. http://mardyantongara.wordpres.com/2013/04/16/perlindungankonsumen/
II. PEMBAHASAN
Tanggung Jawab PT. Lion Mentari Terhadap Pelanggaran Hak Konsumen
Berdasarkan Putusan Pengadilan No.441/Pdt.G/2013/Pn.Jkt.Pst.
Tanggung jawab secara umum
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau
perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung jawab
juga berarti berbuat sebagai wujudan kasadaran akan kewajibannya. Manusia
pada hakikatnya adalah mahluk yang bertanggung jawab.
Tanggung jawab dalam konteks pergaulan manusia adalah keberanian.
Orang yang bertanggung jawab adalah orang yang berani menanggung resiko
atas segala yang menjadi tanggung jawabnya. Ia jujur terhadap dirinya dan jujur
terhadap orang lain, tidak pengecut dan mandiri. Dengan rasa tanggung jawab,
orang yang bersangkutan akan berusaha melalui seluruh potensi dirinya. Selain
itu juga orang yang bertanggung jawab adalah orang yang mau berkorban demi
kepentingan orang lain.3
Tanggung jawab juga berkaitan dengan kewajiban. Kewajiban adalah
sesuatu yang dibebankan terhadap seseorang. Kewajiban merupakan bandingan
terhadap hak dan dapat juga tidak mengacu kepada hak. Maka tanggung jawab
dalam hal ini adalah tanggung jawab terhadap kewajibannya. Kewajiban dibagi
3Yogiearieffadillah.worldpress.com, Makalah Manusia dan Tanggung Jawab, diakses tanggal
15 agustus 2017
menjadi 2 macam, yaitu : a. Kewajiban Terbatas. Kewajiban ini tanggung
jawab diberlakukan kepada setiap orang. Contohnya undang-undang larangan
membunuh, mencuri yang disampingnya dapat diadakan hukuman-hukuman. b.
Kewajiban tidak Terbatas. Kewajiban ini tanggung jawabnya diberlakukan
kepada semua orang. Tanggung jawab terhadap kewajiban ini nilainya lebih
tinggi, sebab dijalankan oleh suara hati, seperti keadilan dan kebajikan.
Berdasarkan putusan pengadilan No. 441/Pdt.G/2013/PN.Jkt.Pst telah
menjelaskan bahwa Mauliate Sitompul telah melakukan perbuatan melawan
hukum, adapun asas yang tercantum dalam Pasal 1365 KUH Perdata yang
menegaskan bahwa tiap perbuatan yang bertentangan dengan hukum (melawan
hukum), yang merugikan orang lain, mewajibkan pihak yang merugikan (yang
melakukan) mengganti kerugian yang diderita oleh pihak yang dirugikan itu.
Selanjutnya dikatakan dalam sejarah hukum perbuatan melawan hukum
disebutkan dalam pasal 1365 KUH Perdata telah diperluas pengertiannya
menjadi membuat sesuatu dan tidak membuat sesuatu (melalaikan sesuatu),
yang : 1. Melanggar hak orang lain. 2. Bertentangan dengan kewajiban hukum
dari yang melakukan perbuatan itu. 3. Bertentangan dengan kesusilaan, maupun
asas-asas pergaulan kemasyarakatan mengenai kehormatan orang lain atau
barang orang lain.
Dengan penafsiran luas atas Putusan pengadilan No.
441/Pdt.G/2013/PN.Jkt.Pst ini diketahui tentang rumusan perbuatan melawan
hukum. Hal ini dimaksudkan untuk melindungi pihak yang dituntut agar tidak
dijatuhi hukuman semena-mena untuk membayar ganti rugi atau dengan kata
lain untuk membatasi pertanggungjawaban atas tuntutan gant rugi yang
dianggap terlalu luas.
Berdasarkan putusan di atas juga telah dijelaskan dalam Undang-Undang
No. 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen bahwasanya pelaku usaha,
tindakan tergugat tersebut bertentangan dengan pasal 4 (h), pasal 7, pasal 12,
serta pasal 18. Untuk dapat dipertanggungjawabkan orang yang melakukan
perbuatan melawan hukum, pasal 1365 KUH Perdata menentukan 4 syarat
perbuatan melawan hukum yang sekaligus merupakan unsur-unsur perbuatan
melawan hukum. Ke-4 unsur itu antara lain : 1. Adanya suatu pelanggaran
hukum. 2. Adanya kesalahan. 3. Terjadinya kerugian. 4. Adanya hubungan
kausalitas.4
Tanggung Jawab PT. Lion Mentari atau Maskapai Penerbangan Didalam
putusan No.441/pdt.G/2013/PN.JKT.PST.
Dinyatakan bahwa selaku pelaku usaha, tindakan tergugat tersebut
bertentangan dengan pasal 4 Pasal 7, Pasal 12, Pasal 18 Undang-Undang
Republik Indonesia No. 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen.
4Analisis penulis
Kasus posisi berdasarkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta pusat No.
441/pdt.g/2013/pn.jkt.pst yaitu:
Pertama: Telah terjadi peristiwa hukum perjanjian antra seorang bernama
MAULIATE SITOMPUL,Amd,S.E,S.H., dengan badan hukum penerbangan
yaitu maskapai AIR ASIA. Perjanjian tersebut terjadi pada tanggal 2 Agustus
2013 dimana MAULIATE SITOMPUL,Amd,S.E,S.H., telah membeli tiket
pesawat Air Asia dengan tujuan Denpasar Bali berangkat dari
Jakarta.Berdasarkan perjanjian tersebut, kedua belah pihak sama-sama telah
malaksanakan kewajiban dan juga melaksanakan haknya dengan baik secara
timbal balik sehingga kebutuhan kedua belah pihak terpenuhi.
Kedua: Telah terjadi peristiwa hukum perjanjian yang sama antara
MAULIATE SITOMPUL,Amd,S.E,S.H., dengan badan usaha penerbangan
lain yaitu makapai Lion Air. Perjanjian tersebut terjadi pada tanggal 3
Agustus 2013, dimna MAULIATE SITOMPUL,Amd,S.E,S.H., telah membeli
tiket pesawat Lion Air rute Bali-Lombok (Bandara Ngurah Rai Bali) – asal
(Bndara Internasional Lombok).
Dalama pelaksanaan perjanjian tersebut, telah terjadi wanprestasi dari
pihak Maskapai Lion Air yaitu tidak jadi penerbangan pesawat rute Bali-
Lombok, meski demikian tidak adanya penggantian penerbangan dengan
maskapi lainya sebagai bentuk tanggung jawab terhadap penumpang
dibiarkan begitu saja, yang melakukan pindah penerbangan dengan maskapi
lain adalah pihak penumpang sendiri yaitu pindah pada maskapai Trans Nusa
rute Bali-Lombok dengan membeli tiket lalui pada maskapai pesawat Trans
Nusa. Perbuatan Lion Air merupakan perbuatan yang tergolong perbuatan
yang melawan hukum sehingga penumpang menuntut kerugian yang
dialaminya tersebut.
Ketiga: Telah terjadi peristiwa hukum yang sama antara MAULIATE
SITOMPUL,Amd,S.E,S.H., dengan PT. Lion Air yaitu pada tanggal 4
Agustus 2013 MAULIATE SITOMPUL,Amd,S.E,S.H., telah membeli tiket
pesawat Lion Air rute Lombok-Bali. dalam perjanjian tersebut juga telah
terjadi cedera janji dari pihak Lion Air karena penerbangan Lion Air tidak ada
rute Lombok-Bali sesuai yang tertera dalam tiket yang dijual. Namun
demikian pihak Lion Air melakukan penggantian pesawat lain yaitu Wings
Air merupakan satu maskapai dengan Lion Air yang artinya pihak Lion Air
tersebut menyelesaikan tanggung jawabnya terhadap hak penumpang
sehingga penumpang tersebut tidak menderita kerugian meskipun tidak
sebgaimana dengan perjanjian awal.
Berdasarkan kasus ini kasus posisi tersebut diatas, terdapat tiga
maskapai yang terlibat dalam perjanjian tersebut, yaitu:
1. Maskapai Air Asia Rute Jakarta-Dnpasar Bali
2. Maskapai Lion Air Rute Denpasar-Lombok
3. Maskapai Transnusa Rute Lombok-Denpasar.
Dari ketiga maskapi tersebut, dalam perjanjian yang telah melakukan
perbuatan yang belawan hukukum atau dengan kata lain wamprestasi yang
menimbulkan kerugian bagi penumpang adalah maskapi penerbangan Lion
Air Rute Denpasar-lombok dengan perjanjian penerbangan tanggal 3 Agustus
2013.
Berdasarkan kasus posisi tersebut, telah terjadi perbuatn melawan
hukum yang dilakukan PT. Lion Air, oleh karena perbuatan itu telah
menimbulkan kerugian bagi orang lain yaitu saudara MAULIATE
SITOMPUL,Amd,S.E,S.H., atas kerugian yang dideritanya tersebut, maka ia
mengajukan gugatan perbuatan melawan hukum pada Pengadilan Negeri
Jakarta Pusat yang pada pokoknya tersebut:
1. MAULIATE SITOMPUL,Amd,S.E,S.H., pekerjaan Advokat/ pengacara
berkantor pekerjaan Advokat/Pengacara, beralamat di Jalan Hemat II No.2
RT.009 RW.003 Kelurahan Jelambar, Kecamatan Grogol Petamburan,
Jakarta Barat, selanjutnya disebut sebagai penggugat.
2. PT. Lion Air diwakili oleh Rusdi Kirana selaku Direktur Utama PT. Lion
Mentari, beralamat di Gedung Lion Air Tower Jalan Gajah Mada No.7,
Petojo Utara, Gambir, Jakarta Pusat, dalam hal ini memilih domisili
hukum dan diwakili oleh Kuasanya Dr. Harris Arthur
Hedar,S.E.,S.H.,M.H., Achmad Fauzan,S.H.,LL.M,
Nusirwin,S.H.,M.Hum, Nancy Syavois Allen Wondal,S.H., dan Ricko
Nugraha, S.H., selaku para Advokat pada Kantor Hukum ARTHUR-
MISY’AL & ASSOCIATES, beralamat di Lion Air Tower lantai 5 Jl.
Gajah Mada No.7 Jakarta Pusat, berdasarkan Surat Kuasa Khusus
tertanggal 16 Oktober 2013, selanjutnya disebut sebagai Tergugat.
Bila mana Majelis Hakim yang terhormat yang memeriksa dan
mengadiliperkara ini berpendapat lain, mohon agar putusan dijatuhkan seadil-
adilnyamenurut hukum Menimbang, bahwa pada hari sidang yang telah
ditetapkan para pihaktelah hadir dipersidangan yaitu pihak Penggugat datang
menghadap sendiri,sedangkan pihak Tergugat diwakili oleh Kuasanya
Nusirwin,S.H.,M.Hum,Advokat pada Kantor Hukum ARTHUR-MISY’AL &
ASSOCIATES, beralamat diLion Air Tower lantai 5 Jl. Gajah Mada No.7
Jakarta Pusat, berdasarkan SuratKuasa Khusus tertanggal 16 Oktober 2013 .
Menimbang, bahwa Majelis telah mengupayakan kepada kedua
belahpihak yang bersengketa untuk berdamai akan tetapi tidak berhasil,
sehinggaselanjutnya dipersilahkan kepada pihak yang bersengketa untuk
bermediasi,dengan mediator yang telah disepakati, yaitu : Aroziduhu
Waruwu,S.H.,M.H.,Hakim pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, namun juga
tidak berhasilsehingga pemeriksaan dilanjutkan dengan membacakan surat
ugatanPenggugat, dalam hal mana Penggugat mengatakan ada perubahan
dalamgugatannya, sebagaimana dalam surat perubahan gugatan Nomor :
005/MS&P/X/2013 tertanggal 17 Oktober 2013.
Selanjutnya atas gugata Penggugat dan Tergugat dalam perkara tersebut
oleh Majelis Hakim Jakarta Pusat yang memeriksa dan mengadili perkara
tersebut, telah menjatuhkan putusan yang amar putusannya sebagai berikut:
Adapun putusan yang berisikan tentang tanggung jawab PT. Lion Mentari
terhadap pengguna jasa angkutan berdasarkan Putusan
No.441/pdt.G/2013/PN.JKT.PST, yakni : 1. Menolak eksepsi Tergugat untuk
seluruhnya. 2. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian. 3.
Menyatakan Tergugat telah melakukan perbuatan melawan hukum yang
merugikan Penggugat. 4. Menghukum Tergugat untuk membayar kerugian
yang diderita oleh Penggugat sebesar Rp 702.300,00 (tujuh ratus dua ribu tiga
ratus rupiah). 5. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara sebesar
Rp 316.000,00 (tiga ratus enam belas ribu rupiah). 6. Menolak gugatan
Penggugat selain dan selebihnya.
Putusan Hakim Dalam Putusan Pengadilan Nomor
441/PDT.G/2013/PN.JKT.PST Sesuai Dengan Peraturan Perundang-
Undangan Yang Berlaku.
Pertimbangan Hakim Dalam Memutuskan Perkara
Berdasarkan putusan pengadilan No. 441/Pdt.G/2013/PN.Jkt.Pst telah
menjelaskan bahwa tergugat telah melakukan perbuatan melawan hukum,
kemudian Pengertian perbuatan melawan hukum sendiri adalah akibat dari suatu
perbuatan yang bertentangan dengan hukum diatur juga oleh hukum, walaupun
akibat itu memang tidak dikehendaki oleh yang melakukan perbuatan tersebut.
Siapa yang melakukan perbuatan yang bertentangan dengan hukumharus
mengganti kerugian yangdiderita oleh yang dirugikan karena perbuatan tersebut.
Jadi, dapat dikatakan karena perbuatan melawan hukum maka timbulah suatu
ikatan untuk mengganti kerugian yang diderita oleh yang dirugikan. Hal ini
sudah di atur dalam pasal 1365 KUH Perdata, yang berbunyi: Tiap perbuatan
melawan hukum, yang membawa kerugian kepada seorang lain,mewajibkan
orang yang karena salahnya menerbitkan kerugian itu, menggantikerugian
tersebut.
Dari penjelasan di atas dapat kita ketahui bahwa setelah tahun 1919
perbuatan melawan hukum seperti tercantum dalam pasal 1365 KUH Perdata
bukan saja yang bertentangan dengan undang-undang, tetapi juga bertentangan
dengan kaedah-kaedah norma sosial dan norma-norma yang lain.
Adapun Pertimbangan Hakim dalam Memutuskan perkara mengenai
Tanggung Jawab PT. Lion Mentari terhadap pengguna jasa angkutan
berdasarkan Putusan No.441/pdt.G/2013/PN.JKT.PST, yakni : 1. Menolak
eksepsi Tergugat untuk seluruhnya. 2. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk
sebagian. 3. Menyatakan Tergugat telah melakukan perbuatan melawan hukum
yang merugikan Penggugat. 4. Menghukum Tergugat untuk membayar kerugian
yang diderita oleh Penggugat sebesar Rp 702.300,00 (tujuh ratus dua ribu tiga
ratus rupiah). 5. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara sebesar
Rp 316.000,00 (tiga ratus enam belas ribu rupiah). 6. Menolak gugatan
Penggugat selain dan selebihnya.
Hakim wajib mengadili semua bagian gugatan.Pengadilan menjatuhkan
putusan atas ha-hal yang tidak diminta atau mengabulkan lebih dari yang
digugat.
Pengambilan keputusan sangat diperlukan oleh hakim atas sengketa yang
diperiksa dan diadilinya. Hakim harus dapat mengolah dan memproses data-data
yang diperoleh selama proses persidangan, baik dari bukti surat, saksi,
persangkaan, pengakuan maupun sumpah yang terungkap dalam persidangan.
Sehingga keputusan yang akan dijatuhkan dapat didasari oleh rasa tanggung
jawab, keadilan, kebijaksanaan, profesionalisme dan bersifat obyektif.
Dalam memutus perkara yang terpenting adalah kesimpulan hukum atas
fakta yang terungkap dipersidangan.Untuk itu hakim harus menggali nilai-nilai,
mengikuti, dan memahami nilai-nilai hukum dan rasa keadilan yang hidup dalam
masyarakat.Sumber hukum yang dapat diterapkan oleh hakim dapat berupa
peraturan perundang-undangan berikut peraturan pelaksanaannya, hukum tidak
tertulis (hukum adat), putusan desa, yurisprudensi, ilmu pengetahuan maupun
doktrin atau ajaran para ahli.5
5Pn-tilamuta.go.id. tentang Pertimbangan Hukum Hakim Dalam Putusan Perkara Perdata
Dengan Menggunakan Trjemahan Burgerlinjk Wetboek.diakses pada hari senin tanggal 28 agustus
2017.
Pertimbangan Hakim dalam memutuskan perkara apakah telah sesuai
dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
Putusan hakim atau yang lazim disebut dengan istilah putusan pengadilan
adalah merupakan sesuatu yang sangat diinginkan oleh para pihak yang
berperkara guna menyelesaikan sengketa yang dihadapi, dengan putusan hakim
akan mendapatkan kepastian hukum dan keadilan dalam perkara yang mereka
hadapi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, suatu putusan hakim
merupakan suatu pernyataan yang dibuat secara tertulis oleh hakim sebagai
pejabat Negara yang diberi wewenang untuk itu yang diucapkan dimuka
persidangan sesuai dengan perundangan yang ada yang menjadi hukum bagi para
pihak yang mengandung perintah kepada suatu pihak supaya melakukan suatu
perbuatan atau supaya jangan melakukan suatu perbuatan yang harus ditaati.
Berdasarkan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor.
441/Pdt.G/2013/PN.Jkt.Pst telah menjelaskan bahwa tergugat telah melakukan
perbuatan melawan hukum. Siapa yang melakukan perbuatan yang bertentangan
dengan hukum harus mengganti kerugian yang diderita oleh yang dirugikan
karena perbuatan tersebut. Jadi, dapat dikatakan karena perbuatan melawan
hukum maka timbulah suatu ikatan untuk mengganti kerugian yang diderita oleh
yang dirugikan. Hal ini sudah di atur dalam pasal 1365 KUH Perdata, yang
berbunyi : Tiap perbuatan melawan hukum, yang membawa kerugian kepada
seorang lain, mewajibkan orang yang karena salahnya menerbitkan kerugian itu,
mengganti kerugian tersebut.
Selanjutnya atas gugata Penggugat dan Tergugat dalam perkara tersebut oleh
Majelis Hakim Jakarta Pusat yang memeriksa dan mengadili perkara tersebut,
telah menjatuhkan putusan yang amar putusannya sebagai berikut.
Dalam memutus perkara yang terpenting adalah kesimpulan hukum atas
fakta yang terungkap dipersidangan.Untuk itu hakim harus menggali nilai-nilai,
mengikuti, dan memahami nilai-nilai hukum dan rasa keadilan yang hidup dalam
masyarakat.Sumber hukum yang dapat diterapkan oleh hakim dapat berupa
peraturan perundang-undangan berikut peraturan pelaksanaannya, hukum tidak
tertulis (hukum adat), putusan desa, yurisprudensi, ilmu pengetahuan maupun
doktrin/ajaran para ahli.6
Berdasarkan putusan diatas maka maka dapat disimpulkan bahwa Putusan
Pengadilan Negeri No.441/Pdt.G/2013/PN.Jkt.Pst. telah sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku karena dari beberapa proses yang dilakukan
oleh para pihak yang berperkara, putusan dan bagaimana putusan itu
dilaksanakan adalah tahapan yang menjadi tujuan. Oleh karena itu penulis akan
menguraikan secara lebih detail bagaimana dan tata cara dan syarat-syarat yang
harus dipenuhi oleh hakim dalam memutuskan puatu putusan. Karena apabila
terdapat sesuatu atau yang belum terpenuhi sesuai dengan ketentuan dan syarat
6Pn-tilamuta.go.id. tentang Pertimbangan Hukum Hakim Dalam Putusan Perkara Perdata
Dengan Menggunakan Trjemahan Burgerlinjk Wetboek.diakses pada hari senin tanggal 28 agustus
2017.
yang telah ditetapkan oleh undang-undang maka putusan yang dihasilkan
menjadi cacat hukum dan bahkan akan menjadi batal demi hukum.
III PENUTUP
Kesimpulan
Berangkat dari permasalahan yang telah dibahas diatas dapatlah diambil kesimpulan
sebagai berikut: 1. Berdasarkan Putusan Pengadilan No. 441/Pdt.G/2013/PN.Jkt.Pst.
tersebut menjelaskan bahwa telah terbukti secasa sah tergugat telah melakukan
wanprestasi atau cedera janji dan melakukan perbuatan melawan hukum yang
dilakukan oleh PT. Lion Air yang bertentangan dengan pasal 4 (h), pasal 7, pasal 12,
pasal 18. Yang mengharuskan tergugat bertanggung jawab dengan membayar ganti
rugi yang sesuai dengan kerugian yang diderita konsumen, adapun ganti kerugian
dalam hal ini berdasarkan Putusan Pengadilan No.441/Pdt.G/2013/PN.Jkt.Pst adalah
mengharuskan Tergugat untuk membayar kerugian yang diderita oleh Penggugat
sebesar Rp 702.300,00 (tujuh ratus dua ribu tiga ratus rupiah) dan Menghukum
Tergugat untuk membayar biaya perkara sebesar Rp 316.000,00 (tiga ratus enam
belas ribu rupiah). 2. Putusan Pengadilan No. 441/Pdt.G/2013/PN.Jkt.Pst. sudah
sesuai dengan peraturan peraturan perundang-undangan yang berlaku hal mana
pelaku usaha memberikan ganti rugi kepada konsumen yang merasa telah dirugikan
karena pelaku usaha terbukti secara sah dan bertentangan dengan Undang-Undang
No. 8 Tahun 1999 pasal 4 (h), pasal 7, pasal 12, pasal 18 tentang Perlindungan
Konsumen dan dalam perjanjian tersebut terbukti telah terjadi wanprestasi yang
dilakukan oleh PT. Lion Air yang mengharuskan tergugat bertanggung jawab dengan
mengganti kerugian yang telah diderita konsumen tersebut sesuai dengan pasal 1365
KUH Perdata yang menjelaskan tiap perbuatan melawan hukum, yang membawa
kerugian kepada seorang lain,mewajibkan orang yang karena salahnya menerbitkan
kerugian itu, dan menggantikerugian tersebut.
SARAN
Berdasarkan simpulan hasil penelitian di atas, maka Peneliti memberiakan saran sebagai
berikut : 1. Adapun tujuan penyelenggaraan, pengembangan dan pengaturan
perlindungan konsumen yang direncanakan adalah untuk meningakatkan martabat
dan kesadaran konsumen, dan secara tidak langsung mendorong pelaku usaha dalam
menyelenggarakan kegiatan usahanya dengan penuh rasa tanggung jawab.Dengan
lahirnya undang-undang No. 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen
diharapkan upaya perlindungan konsumen di indonesia dapat lebih diperhatikan.
Lebih khusus terkait dengan hak konsumen, kewajiban pelaku usaha dan perbuatan
yang dilarang serta ketentuan kalusula baku, diatur dalam Pasal 4 (h),Pasal 7, Pasal
12 dan Pasal 18. 2. Berdasarkan isi putusan hakim yang sudah dijelaskan dalam
putusan pengadilan negeri No. 441/pdt.G/2013/Jkt.Pst adapun tanggung jawab PT.
Lion Mentari terhadap pengguna jasa angkutan berdasarkan Putusan
No.441/pdt.G/2013/PN.JKT.PST, yakni : 1. Menolak eksepsi Tergugat untuk
seluruhnya. 2. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian. 3. Menyatakan
Tergugat telah melakukan perbuatan melawan hukum yang merugikan Penggugat. 4.
Menghukum Tergugat untuk membayar kerugian yang diderita oleh Penggugat
sebesar Rp 702.300,00 (tujuh ratus dua ribu tiga ratus rupiah). 5. Menghukum
Tergugat untuk membayar biaya perkara sebesar Rp 316.000,00 (tiga ratus enam
belas ribu rupiah). 6. Menolak gugatan Penggugat selain dan selebihnya.
DAFTAR PUSTKA
Peraturan Perundang-Undagan
Undang – Undang No. 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen
Undang – Undang No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas
Undang – Undang No. 1 Tahun 2009 Tentang Penerbangan
Internet
Pn-tilamuta.go.id. tentang Pertimbangan Hukum Hakim Dalam Putusan Perkara
Perdata Dengan Menggunakan Trjemahan Burgerlinjk Wetboek.diakses pada
hari senin tanggal 28 agustus 2017.
http://mardyantongara.wordpres.com/2013/04/16/perlindungan konsumen/,makalah
perlindungan konsumen, disusun oleh Abdul Kabir Bagis.
Op.Cit. http://mardyantongara.wordpres.com/2013/04/16/perlindungankonsumen
Yogiearieffadillah.worldpress.com, Makalah Manusia dan Tanggung Jawab, diakses
tanggal 15 agustus 2017.