makalah partikelir.doc

23
MAKALAH KEPERAWATAN SISTEM PERKEMIHAN I LAYANAN KESEHATAN UNTUK PASIEN DENGAN GANGGUAN SISTEM PERKEMIHAN DENGAN JASA PARTIKELIR Kelompok 2 Geovan Anggasta L. 121.0041 Hanny Harizoni 121.0043 Indah Susanti 121.0047 Intan Ayu R. 121.0049 Laiatu Hidayah 121.00!! Lusy Andi". 121.00!7 #arina #ainingru$ 121.00%1 #aya Sari 121.00%3 #oni&a Handayani R. 121.00%! #usti'a Larasati ". 121.00%7 (ei Rosida)ida 121.00%9 (ia *e)i S. 121.0071 (ovita +a,riyah 121.0073 (ur Indah R. 121.007! "rasdiana Heny ". 121.0077 "utri Ra&h$andina R. 121.0079 PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMMU KESEHATAN HANGTUAH SURABAYA TAHUN AJARAN 2014 201!

Upload: fingers-golden

Post on 05-Nov-2015

223 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

money can't buy anything.

TRANSCRIPT

MAKALAH KEPERAWATAN SISTEM PERKEMIHAN ILAYANAN KESEHATAN UNTUK PASIEN DENGAN GANGGUAN SISTEM PERKEMIHAN DENGAN

JASA PARTIKELIR

Kelompok 2

Geovan Anggasta L.

121.0041

Hanny Harizoni

121.0043

Indah Susanti

121.0047

Intan Ayu R.

121.0049

Lailatul Hidayah

121.0055

Lusy Andi P.

121.0057

Marlina Mainingrum

121.0061

Maya Sari

121.0063

Monica Handayani R.

121.0065

Mustika Larasati P.

121.0067

Neli Rosidawilda

121.0069

Nia Dewi S.

121.0071

Novita Fajriyah

121.0073

Nur Indah R.

121.0075

Prasdiana Heny P.

121.0077

Putri Rachmandina R.

121.0079

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMMU KESEHATAN HANGTUAH SURABAYA

TAHUN AJARAN 2014 2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah sebagai persyaratan untuk materi kuliah Sistem Perkemihan I dengan judul Layanan Kesehatan untuk Pasien dengan Gangguan Sitem Perkemihan - PartikelirDalam penyusunan tugas ini, penulis tidak luput dari berbagai kendala. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam pembuatan makalah ini tidak lain berkat bantuan serta bimbingan. Oleh karena itu,penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Bu Hidayatus S. S.Kep Ns. M. Kep. selaku pembimbing yang selalu memotivasi serta memberikan dukungan serta bimbingannya,

2. Semua teman teman yang telah banyak mengeluarkan inspirasi.Semoga dengan tersusunnya tugas makalah ini akan menambah pengetahuan bagi para pembaca. Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan serta masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,kami berharap pembaca dapat memberikan kritik dan saran demi terwujudnya kesempurnaan dalam penyusunan tugas.

Surabaya, 13 Mei 2015

Penulis

DAFTAR ISI

Halaman Juduli

Kata Pengantarii

Daftar Isiiii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang11.2 Rumusan Masalah21.3 Tujuan21.4 Manfaat2BAB 2 KAJIAN TEORI

2.1 Gangguan Sistem Perkemihan32.1.1 Definisi32.1.2 Anatomi Sistem Perkemihan dan Gangguan Sistem Perkemihan32.2 Konsep Dasar Pelayanan Kesehatan142.2.1 Definisi142.2.2 Klasifikasi/Jenis Pelayanan Kesehatan152.2.3 Kualitas Layanan Kesehatan162.3 Konsep Dasar Partikelir17

2.3.1 Pengertian dari Jasa Pelayanan Kesehatan Partikelir172.3.2 Kewajiban pasien dari Jasa Pelayanan Kesehatan Partikelir17

2.3.3 Hak pasien dari Jasa Pelayanan Kesehatan Partikelir18

2.3.4 Kelebihan Jasa Pelayanan Kesehatan Partikelir18

2.3.5 Kelemahan Jasa Pelayanan Kesehatan Partikelir19BAB 3 PENUTUP

3.1 Simpulan203.2 Saran20Daftar Pustaka21Lampiran21BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangSejalan dengan amanat Pasal 28 H, ayat (1) Perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 telah ditegaskan bahwa setiap orang berhak memperoleh pelayanan kesehatan, kemudian dalam Pasal 34 ayat (3) dinyatakan Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak (Depkes RI, 2007). Pelayanan kesehatan yang bermutu merupakan salah satu kebutuhan dasar yang diperlukan setiap orang. Hal ini telah disadari sejak berabad-abad yang lalu, sampai saat ini para ahli kedokteran dan kesehatan senantiasa berusaha meningkatkan mutu dirinya, profesinya, maupun peralatan kedokterannya, kemampuan majerial kesehatan, khususnya manajemen mutu pelayanan kesehatan juga ditingkatkan (Wijono, 1999).

Pada pasien dengan penyakit gangguan sistem perkemihan ketika berobat atau rawat inap di Rumah sakit, mereka menggunakan jalur umum atau menjadi pasien umum. Banyak faktor yang mempengaruhi mengapa mereka menggunakan jalur umum. Diantaranya ketika mereka ingin menggunakan BPJS. Pada saat mendaftar BPJS mereka tidak langsung bisa menggunakan fasilitas BPJS. Dikarenakan setelah mendaftar harus 1 minggu setelahnya baru bisa menggunakan fasilitas dari BPJS. Jadi karena terlalu lama menunggu, akhirnya mereka menggunakan jalur umum, supaya penyakit juga cepat terobati dan cepat sembuh walaupun dengan biaya yang yang mahal namun itu lebih baik daripada menunggu selama 1 minggu untuk mengobati penyakit tersebut.Seperti yang telah dijelaskan diatas, pasien Umum atau partikelir lebih banyak digunakan oleh orang-orang mampu dan menengah ke atas, sedangkan pada umumnya Jamkesmas digunakan masyarakat golongan menengah ke bawah. Karena adanya perbedaan status sosial maka dikhawatirkan pelayanan yang diberikan oleh penyedia layanan kesehatan akan berbeda pada kedua kelompok tersebut yang kemudian lebih jauh lagi mempengaruhi tingkat kepuasan dan pelayanan pada pasien.1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana bentuk pelayanan kesehatan pada pasien dengan gangguan sistem perkemihan dengan menggunakan jasa Partikelir ?

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan UmumMengetahui bentuk pelayanan kesehatan pada pasien dengan gangguan sistem perkemihan dengan menggunakan jasa Partikelir.1.3.2 Tujuan Khusus

1. Konsep dasar gangguan sistem perkemihan.

2. Mengetahui pengertian dari Jasa Pelayanan Kesehatan Partikelir.

3. Mengetahui kewajiban pasien Jasa Pelayanan Kesehatan Partikelir.

4. Mengetahui hak pasien pasien Jasa Pelayanan Kesehatan Partikelir.

5. Mengetahui kelebihan Jasa Pelayanan Kesehatan Partikelir.

6. Mengetahui kelemahan Jasa Pelayanan Kesehatan Partikelir.

1.4 Manfaat 1. Untuk Mahasiswa

Mahasiswa dapat mengetahui bentuk pelayanan kesehatan pada pasien dengan gangguan sistem perkemihan dengan menggunakan jasa Partikelir.2. Untuk Praktisi

Untuk melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien umum gangguan sistem perkemihan dengan pelayanan kesehatan partikelir.BAB 2KAJIAN TEORI

2.1 Gangguan Sistem Perkemihan2.1.1 Definisi Gangguan saluran kemih adalah gangguan dari kandung kemih atau uretra. Ginjal, Uretra, kandung kemih adalah organ-organ yang menyusun saluran kemih. Fungsi utama dari saluran ini adalah untuk membuang air dan sisa metabolisme dan mengeluarkannnya sebagai urin.

2.1.2 Anatomi sistem perkemihan dan gangguan sistem perkemihan 1. Ginjal

a. DefinisiGinjal berjumlah sepasang dan berwarna merah tua. Kedua ginjal tersebut terletak di dalam rongga perut dekat pinggang dan berbentuk seperti kacang merah.ginjal kanan terletak lebih rendah dari ginjal kiri. Kerja ginjal berkaitan erat dengan pembentukan urin yang mengandung zat-zat sisa metabolisme untuk dikeluarkan dari dalam tubuh.Ginjal mengandung jutaan alat penyaring yang di sebut nefron. Nefron merupakan satuan struktural dan fungsional ginjal yang terkecil. Setiap nefron terdiri atas badan malpighi dan tubulus (saluran). Badan malpighi terdiri atas kapsula bowman (simpai bowman) dan glomerulus.

Tubulus dapat dibagi menjadi tiga, yaitu tubulus yang dekat dengan badan malpighi (tubulus kontortus proksimal), tubulus yang jauh dari badan malpighi (tubulus kontortus distal), dan tubulus pengumpul. Tubulus kontortus proksimal dan tubulus kontortus distal dihubungkan oleh lengkung henle. Bagian lengkung henle ada dua, yaitu lengkuung henle asendens (menanjak) dan lengkung henle desendens (menurun). Melalui nefron, urin disalurkan kedalam pelvis ginjal dan setelah itu disalurkan ke ureter. Fungsi utama ginjal adalah :

1) Menyaring darah2) Mengekskresikan zat-zat sisa metabolisme yang mengandung nitrogen, misalnya amonia 3) Mengekskresikan zat-zat yang jumlahnya berlebih (misalnya gula dan vitamin) serta berbahaya (misalnya obat-obatan dan zat warna)4) Mengatur keseimbangan air dan garam dengan cara osmoregulasi5) Mengatur keseimbangan asam basa karena ginjal tidak hanya dapat mengubah pengeluaran H+, tetapi juga menahan atau membuang hco3- sesuai dengan kondisi tubuh.b. EpidemiologiPenyakit ginjal polikistik merupakan suatu keadaan ginjal dipenuhi oleh banyak kista. Penyebab kelainan ini adalah heriditas. Bila penyakit ini mengenai anak-anak, akan bersifat progresif dan dapat menyebabkan kematian. Bila mengenai orang dewasa, gejala akan timbul setelah pasien berusia 30 tahun.Ginjal dipenuhi oleh kista yang demikian membesar, mendesak jaringan ginjal dan sekitarnya yang berangsur-angsur menghancurkan jaringan ginjal, yang. pada akhirnya pasien menderita kegagalan ginjal.c. Pemeriksaan Pemeriksaan diagnostik. Untuk memastikan adanya kelainan ini perlu dilakukan pemeriksaan IVP (intravenous pyeiography). Penggambaran dengan kontras dari piala ginjal dan saluran-salurannya. Tindakan ini untuk melihat fungsi sekresi dan ekskresi dari kedua ginjal, melihat apakah ada bate radiopaque dan radio luccut, dan melihat apakah ada kelainan pada ginjal.d. Penatalaksanaan Tindakan pengobaton Penatalaksanaan pasien dengan penyakit ginjal polikistik meliputi :1) Diet rendah protein yang memperlambat terjadinya kegagalan ginjal.

2) Pasien harus istirahat di tempat tidur.

3) Pembedahan dengan operasi Rovsings, suatu tindakan untuk melubangi kista, ini dilakukan untuk mengurangi rasa nyeri. Persiapan untuk tindakan ini sama seperti persiapan pasien untuk operasi pada umumnya.4) Dialisis renal dan transplantasi ginjal bila pasien mengalami gagal ginjal. Bila ginjal tidak dapat melaksanakan fungsinya dengan baik, pasien mengalami gagal ginjal.5) Penatalaksanaan. Untuk gangguan ini dilakukan kateterisasi uretra, dilatasi uretra dengan bougi, don drainase supra pubik.

e. Prognosis. Gangguan ini pada anak-anak dapat menyebabkan kematian. Pada orang dewasa bila tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan kegagalan ginjal.Bila penatalaksanaan pada keadaan akut kurang baik dapat menyebabkan retensi kronik.2. Uretera. DefinisiUreter merupakan saluran sepanjang 25-30 cm yang membawa hasil penyaringan ginjal (filtrasi, reabsorpsi, sekresi) dari pelvis renalis menuju vesica urinaria. Terdapat sepasang ureter yang terletak retroperitoneal, masing-masing satu untuk setiap ginjal.

Ureter setelah keluar dari ginjal (melalui pelvis) akan turun di depan m.psoas major, lalu menyilangi pintu atas panggul dengan iliaca communis. Ureter berjalan secara postero-inferior di dinding lateral pelvis, lalu melengkung secara ventro-medial untuk mencapai vesica urinaria. Adanya katup uretero-vesical mencegah aliran balik urine setelah memasuki kandung kemih. Terdapat beberapa tempat di mana ureter mengalami penyempitan yaitu peralihan pelvis renalis-ureter, fleksura marginalis serta muara ureter ke dalam vesica urinaria. Tempat-tempat seperti ini sering terbentuk batu/kalkulus.b. Epidemiologi

Kankersering terjadi. Dapat dianggap bahwa sekitar sepuluh persen pria di atas usia enam puluh tahun terkenakanker prostat. Di bawah lima puluh tahun, jarang atau tidak pernah terlihat, sementara di atas tujuh puluh tahun di negara-negara Barat, kanker ini adalah tumor ganas pada pria yang paling banyak terjadi. Insidensinya meningkat yang untuk sebagian merupakan akibat meningkatnya diagnosis dini dan kanker prostat tanpa gejala. Di seluruh dunia, ada banyak perbedaan dalam hal munculnya kanker prostat. Di Asia Timur insidensinya rendah, sedangkan di Eropa Selatan dan Amerika Latin insidensinya sedang. Dibandingkan dengan pria kulit putih di Amerika Serikat, insidensi antara pria kulit hitam di AS, adalah dua kali lipat, sementara pria di Jepang jarang terkena kanker prostat, dibandingkan dengan orang kulit putih di AS.

Insidensinya juga rendah di antara pria kulit hitam di Afrika. Hormon kelamin pria adalah penting, bahkan merupakan syarat utama pada terjadinyakanker prostat; pada pria yang kelenjar testisnya diangkat (kebiri), penyakit ini tidak tampak. Perbedaan mencolok dalam insidensi ini, tentu saja menunjuk ke faktor-faktor eksternal. Faktor mana, anehnya, tidak jelas. Tentu saja orang otomatis mengaitkannya dengan kebiasaan makan, dengan pola mondial; lemak dan protein berlebihan. Namun, hal ini tidak pernah dibuktikan. Tidak ada pegangan dalam memberikan nasihat untuk mencegah kanker ini. Satu-satunya faktor risiko yang pasti adalah usia, tetapi penuaan tidak dapat dihambat maupun dicegah. Pada sepuluh persen kanker prostat, ada indikasi mengenai peranan faktor keturunan. Beberapa keluarga dipantau sesuai skema penelitian tahunan tertentu dengan pemeriksaan rektal (DRE = digital rectal examination) dan pemeriksaan darah (PSA = prostate spesific antigen). Jika mencurigakan, dilakukan pemeriksaan endo-ekho, kalau perlu diikuti biopsi lewat rektum. Jika tidak dapat ditunjukkan adanya sel-sel tumor, sesudah setahun, pemeriksaan diulang.c. Gejala KlinisGejala awal biasanya berupa hematuria (darah di dalam air kemih). Jika aliran air kemih tersumbat, bisa terjadi nyeri kram di daerah antara tulang rusuk dan tulang pinggul, atau di perut bagian bawah.d. DiagnosaDiagnosis ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan urografi intravena atau urografi retrograd. CT scan dapat membantu membedakan tumor dengan batu ginjal atau bekuan darah dan menunjukkan pertumbuhan kanker.Pemeriksaan mikroskopik terhadap contoh air kemih bisa menunjukkan adanya sel-sel kanker. Ureteroskopi atau nefroskopi digunakan untuk mengamati atau kadang untuk mengobati tumor yang kecil.e. TerapiJika kanker belum menyebar, maka dilakukan pengangkatan ginjal dan ureter (nefroureterektomi). Tetapi jika ginjal tidak berfungsi dengan baik atau jika penderita hanya memiliki 1 ginjal, maka tidak dilakukan pengangkatan ginjal, karena penderita akan tergantung kepada dialisa. Jika kanker telah menyebar, dilakukan kemoterapi.3. Ureter

a. DefinisiVesica urinaria, sering juga disebut kandung kemih atau buli-buli, merupakan tempat untuk menampung urine yang berasal dari ginjal melalui ureter, untuk selanjutnya diteruskan ke uretra dan lingkungan eksternal tubuh melalui mekanisme relaksasi sphincter. Vesica urinaria terletak di lantai pelvis (pelvic floor), bersama-sama dengan organ lain seperti rektum, organ reproduksi, bagian usus halus, serta pembuluh-pembuluh darah, limfatik dan saraf.

Dalam keadaan kosong vesica urinaria berbentuk tetrahedral yang terdiri atas tiga bagian yaitu apex, fundus/basis dan collum. Serta mempunyai tiga permukaan (superior dan inferolateral dextra dan sinistra) serta empat tepi (anterior, posterior, dan lateral dextra dan sinistra). Dinding vesica urinaria terdiri dari otot m.detrusor (otot spiral, longitudinal, sirkular). Terdapat trigonum vesicae pada bagian posteroinferior dan collum vesicae. Trigonum vesicae merupakan suatu bagian berbentuk mirip-segitiga yang terdiri dari orifisium kedua ureter dan collum vesicae, bagian ini berwarna lebih pucat dan tidak memiliki rugae walaupun dalam keadaan kosong.

Vesicae urinaria diperdarahi oleh a.vesicalis superior dan inferior. Namun pada perempuan, a.vesicalis inferior digantikan oleh a.vaginalis.

Sedangkan persarafan pada vesica urinaria terdiri atas persarafan simpatis dan parasimpatis. Persarafan simpatis melalui n.splanchnicus minor, n.splanchnicus imus, dan n.splanchnicus lumbalis L1-L2. Adapun persarafan parasimpatis melalui n.splanchnicus pelvicus S2-S4, yang berperan sebagai sensorik dan motorikb. Epidemiologi

Penyebab yang pasti dari kanker vesika urinaria tidak diketahui. Tetapi penelitian telah menunjukkan bahwa kanker ini memiliki beberapa faktor resiko :

1) Usia,resikoterjadinyakanker kandungkemih meningkat sejalandengan pertambahan usia.

2) Merokok,merupakanfaktorresikoutama

3) Lingkungankerja Beberapa pekerja memiliki resiko yang lebih tinggi untuk menderita kanker ini karena di tempatnya bekerja ditemukan bahan-bahan

Beberapa pekerja memiliki resiko yang lebih tinggi untuk menderita kanker inikarena di tempatnya bekerja ditemukan bahan-bahan karsinogenik(penyebabkanker). Misalnya pekerja industri karet, kimia, kulit. :1) Infeksi, terutama infeksi parasit (skistosomiasis)

2) Pemakaian siklofosfamid atau arsenik untuk mengobati kanker dan penyakitlainnya

3) Ras, orang kulit putih memiliki resiko 2 kali lebih besar, resiko terkecil terdapatpada orang Asia.- Pria, memiliki resiko 2-3 kali lebih besar.

4) Riwayat keluarga. Orang-orang yang keluarganya ada yang menderita kanker kandung kemih memiliki resiko lebih tinggi untuk menderita kanker ini. Peneliti sedang mempelajari adanya perubahan gen tertentu yang mungkin meningkatkan resiko terjadinya kanker ini

c. Gejala KlinisGejalanya bisa berupa:1) Hematuria (adanya darah dalam air kemih)

2) Rasa terbakar atau rasa nyeri ketika berkemih

3) Desakan untuk berkemih 4) Sering berkemih.

d. Diagnosa

Tidak ada tes screening dini yang akurat untuk menemukan penyakit ini, namun dapat dilakukan sitologi urine untuk melihat adanya sel kanker. Lavase kandung kemih dengan salin mungkin akurat. Aliran sitometri dari urine untuk memeriksa ploidi DNA. Pielogram IV untuk mengevaluasi traktus urinarius bagian atas dan pengisian kandung kemih. Biopsy pada daerah yang dicurigai.

e. Penatalaksanaan Pemeriksaan air kemih menunjukkan adanya darah dan sel-sel kanker.

1) Sistografi atau urografi intravena bisa menunjukkan adanya ketidakteraturan pada garis luar dinding kandung kemih.

2) USG, CT scan atau MRI bisa menunjukkan adanya kelainan dalam kandung kemih.

3) Sistoskopi dilakukan untuk melihat kandung kemih secara langsung dan mengambil contoh jaringan untuk pemeriksaan mikroskopik.

4) Kadang sistoskopi digunakan untuk mengangkat kanker.

f. Terapi

Faktor-faktor yang mempengaruhi rencana pengobatan mliputi jenis tumor, kedalam invasi tumor dalam kandung kemih, penyebaran penyakit, dan keadan umum klien. Factor-faktor tersebut penting dalam rencana perawatan klien. Reseksi transurethral (TUR) dan vulgrasi digunakan pada karsinoma insitu atau untuk lesi permukaan yang kecil. Karena kecepatan kambuhnya tinggi, kemoterapi intravesikal atau immunoterapi mungkin dianjurkan. Tiopeta, mitomicin, dan doksorubinsin adalah agen yang telah digunakan untuk pengobatan intravesikal. Terapi laser juga sebuah terapi yang mungkin untuk klien dengan lesi kecil. Reseksi kandung kemih segmental digunakan untuk tumor besar dan tunggal pada puncak kandung kemih atau dinding laterala atau untuk adenokarsinoma.

Ketika tumor itu incasif atau tidak dapat ditangani atau dikontrol dengan pendekatan yang konservatif, sistektomi adalah pengobatan pilihan. Sistektomi sederhana pada seorang pria meliputi pengangkatan kandung kemih, prostate dan vesicaurinaria; sedangkan pada seorang wanita meliputi pengangkatan kandung kemih dan uretra. Iversi urinarius setelah sistektomi dapat dicapai dengan menggunakan sebuah segmen ileum untuk membentuk sebuah salauran antara ureter dan abdomen eksternal. Pilihan lain bagi klien mungkin pembentukan reservoir ileum kontinen yang tidak membutuhkan apparatus penampungan eksternal.

Terapi radiasi untuk kanker kandung kemih sebagai modalitas penatalaksanaan tunggal, untuk penyakit invasive yang mempeunyai kemungkinan sembuh rta-rata 16-30%, ini lebih rendah daripada penatalaksanaan sistektomi, tetapi radiasi dapat digunakan pada klien yang tidak ditangani dengan pembedahan. Tidak ada regimen kemoterapi pasti yang telah dianjurkan untuk pengobatan kanker kemih tahap lanjut.

4. Uretra

a. Uretra Uretra merupakan saluran yang membawa urine keluar dari vesica urinaria menuju lingkungan luar. Terdapat beberapa perbedaan uretra pada pria dan wanita. Uretra pada pria memiliki panjang sekitar 20 cm dan juga berfungsi sebagai organ seksual (berhubungan dengan kelenjar prostat), sedangkan uretra pada wanita panjangnya sekitar 3.5 cm. selain itu, Pria memiliki dua otot sphincter yaitu m.sphincter interna (otot polos terusan dari m.detrusor dan bersifat involunter) dan m.sphincter externa (di uretra pars membranosa, bersifat volunter), sedangkan pada wanita hanya memiliki m.sphincter externa (distal inferior dari kandung kemih dan bersifat volunter).

Kanker Uretra adalah suatu keganasan yang jarang terjadi, yang ditemukan di dalam uretra. Uretra merupakan saluran tempat keluarnya air kemih dari kandung kemih. Pada wanita, panjang uretra adalah sekitar 3,75 cm dan pada pria panjang uretra adalah sekitar 20 cm.

Kanker uretra lebih sering terjadi pada wanita. Bagian dari uretra yang terletak di dekat lubang keluarnya disebut uretra anterior dan kanker yang bermula dari daerah ini disebut kanker uretra anterior. Bagian dari uretra yang terletak di dekat kandung kemih disebut uretra posterior dan kanker yang berawal di daerah ini disebut kanker uretra posterior. Uretra posterior terletak lebih dekat dengan kandung kemih dan jaringan lainnya, sehingga kanker di daerah ini lebih mungkin tumbuh menembus lapisan dalam uretra dan jaringan di dekatnya. Kadang penderita kanker kandung kemih juga menderita kanker uretra yang disebut sebagai kanker uretra yang berhubungan dengan kanker kandung kemih.

Kanker uretra kambuhan adalah kanker uretra yang kambuh kembali setelah diobati, bisa kambuh di tempat yang sama atau di bagian tubuh yang lain.

Karunkulus uretra adalah pertumbuhan jinak (non-kanker) yang lebih sering terjadi, berupa pertumbuhan kecil, berwarna merah dan menimbulkan nyeri di samping lubang uretra pada wanita. Karunkulus uretra menyebabkan adanya darah dalam air kemih dan keadaan ini diatasi dengan pengangkatan melalui pembedahan.b. Epidemiologi

Meskipun sampai saat ini penyebab pasti darikanker kandung kemihbelum diketahui, beberapa faktor risiko untuk penyakit ini telah diidentifikasi. Faktor risiko terbesar bagi berkembangnya kanker kandung kemih adalah merokok. Ketika orang merokok, karsinogen diserap ke paru-paru dan masuk ke aliran darah. Darah kemudian disaring oleh ginjal dan limbah tersebut kemudian dikonversi dalam urin, yang kemudian akan dialirkan ke kandung kemih untuk keluar dari tubuh. Namun, karsinogen dari tembakau tetap di sel urin dan menyebabkan kerusakan kandung kemih, hal ini lah yang berpotensi menyebabkan kanker.

Paparan bahan kimia tertentu juga meningkatkan risiko kanker kandung kemih. Bahan kimia yang digunakan dalam pembuatan pewarna sangat erat kaitannya dengan perkembangan kanker kandung kemih. Zat kimia seperti amina aromatik yang sering digunakan di pabrik-pabrik yang memproduksi kulit, karet, cat, dan produk lain juga dicurigai sebagaipemicu kankerkandung kemih.

Orang yang sering terpapar bahan-bahan seperti zat penata rambut, melukis dan bahan percetakan lebih berpotensi kanker kandung kemih disbanding mereka yang bekerja di industri lain.

c. Gejala Klinis

Gejala pertama biasanya adanya darah di dalam air kemih (hematuria), yang mungkin hanya dapat diketahui dengan pemeriksaan mikroskopik atau bisa juga tampak sebagai air kemih yang berwarna kemerahan. Aliran air kemih bisa tersumbat, sehingga penderita mengalami kesulitan dalam berkemih atau aliran air kemih menjadi lambat dan sedikit.d. Diagnosa

Dilakukan pemeriksaan fisik untuk mengetahui dan merasakan adanya benjolan di dalam uretra. Pada pria, sebuah sitoskopi bisa dimasukkan ke dalam penis untuk melihat uretra. Jika ditemukan sel atau tanda-tanda kelainan, maka diambil contoh jaringan untuk diperiksa dengan mikroskop (biopsi).e. TerapiPengobatan untuk kanker uretra bisa dilakukan dengan cara :Terapi penyinaran, menggunakan sinar X dosis tinggi atau sinar energi tinggi lainnya untuk membunuh sel-sel kanker Kemoterapi, menggunakan obat-obatan untuk membunuh sel-sel kanker.2.2 Konsep Dasar Pelayanan Kesehatan

2.2.1 Definisi Pelayanan kesehatan adalah sebuah konsep yang digunakan dalam memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat. definisi pelayanan kesehatan menurut Prof. Dr. Soekidjo Notoatmojo adalah sebuah sub sistem pelayanan kesehatan yang tujuan utamanya adalah pelayanan preventif (pencegahan) dan promotif( peningkatan kesehatan ) dengan sasaran masyarakat. Sedangkan menurut Levey dan Loomba (1973), Pelayanan Kesehatan Adalah upaya yang diselenggarakan sendiri/secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah, dan mencembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan peroorangan, keluarga, kelompok, atau masyarakat. definisi pelayanan kesehatan menurut Depkes RI (2009) adalah setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok dan atupun masyarakat. Sesuai dengan batasan seperti di atas, mudah dipahami bahwa bentuk dan jenis pelayanan kesehatan yang ditemukan banyak macamnya. Karena kesemuanya ini ditentukan oleh : (Zulfa, Eva. 2009)1. Pengorganisasian pelayanan, apakah dilaksanakan secara sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi.

2. Ruang lingkup kegiatan, apakah hanya mencakup kegiatan pemeliharaan kesehatan, pencegahan penyakit, penyembuhan penyakit, pemulihan kesehatan atau kombinasi dari padanya. 2.2.2 Klasifikasi / Jenis Pelayanan KesehatanMenurut pendapat Hodgetts dan Casio, jenis pelayanan kesehatan secara umum dapat dibedakan atas dua, yaitu:1. Pelayanan kedokteran : Pelayanan kesehatan yang termasuk dalam kelompok pelayanan kedokteran (medical services) ditandai dengan cara pengorganisasian yang dapat bersifat sendiri (solo practice) atau secara bersama-sama dalam satu organisasi. Tujuan utamanya untuk menyembuhkan penyakit dan memulihkan kesehatan, serta sasarannya terutama untuk perseorangan dan keluarga (Murtadlo. 2012)

2. Pelayanan kesehatan masyarakat : Pelayanan kesehatan yang termasuk dalam kelompok kesehatan masyarakat (public health service) ditandai dengan cara pengorganisasian yang umumnya secara bersama-sama dalam suatu organisasi. Tujuan utamanya untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit, serta sasarannya untuk kelompok dan masyarakat (Murtadlo. 2012)2.2.3 Kualitas Layanan Kesehatan

Kalitas layanan adalah cara melayani, membantu menyiapkan, mengurus, menyelesaikan keperluan, kebutuhan seseorang atau sekelompok orang. Artinya objek yang dilayani adalah masyarakat yang berdiri dari individu, golongan dan organisasi (sekelompok organisasi). (Murtadlo. 2012)Menurut Lupiyoadi (2001:182) dalam Murtadlo. 2012, mengindentifikasikan lima kelompok karakteristik yang digunakan konsumen dalam mengevalusi kualitas pelayanan jasa, antara lain adalah : 1. Bukti fisik (tangible) adalah kemampuan suatu perusahaan dalam menunjukan eksistensinya kepada pihak eksternal .Penampilan dan kemampuan sarana dan prasarana fisik perusahaan yang dapat diandalkan keadaan lingkungan sekitarnya merupakan bukti nyata dari pelayanan yang diberikan oleh pemberi jasa. Hal ini meliputi fasilias fisik, (misal: gedung, gudang dan lain lain), perlengkapan dan peralatan yang digunakan (teknologi), penampilan pegawainya (Murtadlo. 2012) 2. Keandalan (Reliability) yaitu kemampuan suatu perusahaan untuk memberikan pelayanan sesuai dengan yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya. Kinerja harus sesuai dengan harapan konsumen yang berarti ketepatan waktu, pelayanan yang sama untuk semua konsumen tanpa kesalahan, dan sikap yang simpatik (Murtadlo. 2012) 3. Daya tanggap (Responsiveness) suatu kebijakan untuk membantu dan memberikan pelayanan yang cepat dan tepat kepada konsumen, dengan menyampaikan informasi yang jelas (Murtadlo. 2012)4. Jaminan dan kepastian(Assurance) adalah pengetahuan, kesopan santunan, dan kemampuan para pegawai perusahaan untuk menumbuhkan rasa percaya para konsumen kepada perusahaan. Hal ini meliputi beberapa komponen antara lain komunikasi, keamanan, kredibilitas, kompetensi dan sopan santun. (Murtadlo. 2012)5. Empati (Emphaty) dengan memerikan perhatian yang tulus dan bersifat individual atau pribadi yang diberikan kepada para konsumen dengan berupaya memahami keinginan konsumen. Dimana suatu perusahaan diharapkan memiliki pengertian dan pengetahuan tentang konsumen untuk memahami kebutuhan secara spesifik, serta memiliki waktu pengoperasian yang nyaman bagi konsumen. (Murtadlo. 2012)2.3 Konsep Dasar Partikelir

2.3.1 Pengertian dari Jasa Pelayanan Kesehatan Partikelir.

Pengertian partikelir adalah bukan untuk umum; bukan kepunyaan pemerintah; bukan (milik) dinas; swasta: sekolah ; tanah.Pasien umum adalah orang sakit yang memperoleh pelayanan kesehatan tertentu, tinggal atau dirawat pada suatu unit pelayanan kesehatan tertentu di rumah sakit dengan biaya sendiri. 2.3.2 Kewajiban pasien dari Jasa Pelayanan Kesehatan Partikelir.Pada pasien umum memiliki kewajiban yang harus dilakukan selama melakukan perawatan di rumah sakit, yaitu (Zulfa, Eva. 2009) :1. Pasien atau keluarganya wajib menaati segala peraturan dan tata tertib yang ada di institusi kesehatan dan keperawatan yang memberikan peraturan kepadanya

2. Pasien diwajibkan untuk mematuhi segala kebijakan yang ada, baik dari dokter ataupun perawat yang memberikan asuhan.

3. Pasien dan keluarganya wajib untuk memberikan info yang lengkap dan jujur tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter

2.3.3 Hak pasien dari Jasa Pelayanan Kesehatan Partikelir.Pada pasien umum memiliki hak selama melakukan perawatan di rumah sakit, yaitu (Zulfa, Eva. 2009) :1. Pasien berhak untuk mempertimbangkan dan menghargai asuhan kesehatan atas keperawatan yang akan diterimanya

2. Pasien berhak memperoleh info lengkap dari dokter yang memeriksanya berkaitan dengan diagnosis, pengobatan dan prognosis dalam arti pasien layak untuk mengerti masalah yang dihadapinya.

3. Pasien berhak untuk menerima info penting dan memberikan sesuatu persetujuan tentang dimulainya suatu prosedur pengobatan, serta resiko penting yang kemungkinan akan dialaminya kecuali dalam situasi darurat.

4. Pasien berhak menolak diri sejauh diizinkan oleh hak yang diinfokan tentang konsekuensi tindakan yang akan diterimanya.

2.3.4 Kelebihan Jasa Pelayanan Kesehatan Partikelir.

Tingkat kepuasan pasien umum pada aspek perhatian pelayanan adalah sebesar 95%. Tingkat kepuasan yang dibawah rata-rata pada item petugas mau mendengarkan keluhan pasien (90%) dan dokter memberikan perhatian terhadap semua pasien (93%). Sedangkan tingkat kepuasan pengguna kartu Askes adalah sebesar 89,4% dengan tingkat kepuasan yang dibawah rata-rata pada item petugas mau mendengarkan keluhan pasien (84%), dan petugas dengan sabar melayani pasien (85%). Hal ini sama dengan penelitian yang dilakukan Baequni dimana harapan tinggi pasien terhadap petugas yang mau mendengarkan keluhan dan dengan sabar melayani pasien. Mengingat peran penting petugas sebagai orang terdepan yang berhubungan pertamakali dengan pasien sehingga respon merekalah yang menciptakan penilaian pertama yang akhirnya tersimpan di memori pasien sebagai citra terhadap pelayanan. (Murtadlo. 2012)2.3.5 Kelemahan Jasa Pelayanan Kesehatan Partikelir.Kelemahan yang terdapat pada pelayanan kesehatan partikelir yaitu : (Murtadlo. 2012) 1. Biaya yang dikeluarkan oleh pasien dapat mencapai tingkat yang tinggi.

2. Pelayanan pada pasien umum tidak dapat dijangkau oleh pasien yang ada di kalangan ekonomi tengah ke bawah, dikarenakan pembiayaan perawatan yang tinggi.

3. Pelayanan yang diberikan oleh pihak rumah sakit dapat menimbulkan kecemburuan sosial diantara pasien yang bukan pasien umum.

BAB 3

PENUTUP4.1 SimpulanTingkat kepuasan pasien umum sebesar 94,0% sedangkan tingkat kepuasan pengguna kartu Askes sebesar 88,6%. Terdapat perbedaan bermakna antara tingkat kepuasan pasien umum dengan pengguna kartu Askes. Pada aspek daya tanggap pelayanan dan penampilan pelayanan terdapat perbedaan yang bermakna, sedangkan untuk aspek kehandalan pelayanan, jaminan pelayanan, dan perhatian pelayanan tidak berbeda secara bermakna.4.2 SaranDiharapkan pihak rumah sakit melakukan survey kepuasan pelanggan yang kompherensif dan berkesinambungan bagi pasien umum guna mengidentifikasi sumber ketidakpuasan serta segera melakukan intervensi terhadap penyebab ketidakpuasan.

DAFTAR PUSTAKA

Murtadlo, Kholid. 2012. Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Harga Terhadap Kepuasan Pasien Berobat Di Poli Umum PUSKESMAS Purwosari- Pasuruan. Program Studi Ilmu Adm. Niaga Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik Universitas Yudharta Pasuruan.Zulfa, Eva. 2009. Perbedaan Tingkat Kepuasan Pasien Jamkesmas Dan Pasien Umum Di Instalasi Rawat Jalan RSUD Cilegon-Banten [skripsi].Yogyakarta : Universitas Islam Indonesia.1