makalah morsistum
DESCRIPTION
nTRANSCRIPT
MORFOLOGI SISTEMATIKA TUMBUHAN
MENTIMUN DAN SELEDRI EFEKTIF DALAM MENURUNKAN
HIPERTENSI (TEKANAN DARAH TINGGI)
OLEH :
NAMA : CHICHI FAUZIYAH
NIM : F1F1 12 028
KELAS : A
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. atas berkat, kasih dan karuniaNya
sehingga Makalah Morfologi Sistematika Tumbuhan yang berjudul “Morfologi
Sistematika Tumbuhan Mentimun dan Seledri Efektif dalam Menurunkan
Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi)” dapat selesai dengan lancar.
Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada
pihak-pihak yang telah banyak membantu membangun gagasan ini terutama dari
Dosen Pengampu yakni Irnawati, S.Pd, M.Sc. Penulis juga tahu dan sadar bahwa
makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu saran dan kritik yang
membangun sangat diharapkan agar makalah ini dapat berkembang dengan lebih
baik. Penulis berharap agar makalah ini dapat bermanfaat dan diaplikasikan dalam
kehidupan kita sehari-hari.
Kendari, Oktober 2013
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. LATAR BELAKANG...............................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH..........................................................................1
C. TUJUAN PENULISAN............................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
A. MENTIMUN.............................................................................................3
B. TANAMAN SELEDRI...........................................................................13
C. PERBANDINGAN BUAH MENTIMUN DAN SELEDRI DALAM
MENURUNKAN HIPERTENSI...............................................................20
BAB III PENUTUP..............................................................................................22
A. KESIMPULAN.......................................................................................22
B. SARAN...................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................23
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Setiap tumbuhan memiliki karakter dan sifat masing-masing baik dari
segi morfologi yaitu akar, batang, daun, bung, buah dan biji maupun dari segi
khasiat tanaman tersebut. Untuk tanaman obat, banyak terkandung senyawa
aktif yang memiliki berbagai khasiat bagi tubuh manusia. Tidak jarang pula
banyak tanaman yang memiliki khasiat yang sama walaupun sumber zat aktif
dari tanaman yang berbeda. Misalnya saja berbagai tanaman yang dgunakan
dalam penurunan hipertensi atau tekanan darah tinggi.
Hipertensi merupakan masalah kesehatan masyarakat yang umum
terjadi di negara berkembang dan merupakan penyebab kematian tertinggi
kedua di Indonesia. Kejadian hipertensi meningkat pada usia 40-60 tahun dan
lebih banyak terjadi pada wanita dibandingkan dengan pria. Banyak sekali
tanaman obat yang dapat digunakan dalam hal pengobatan tekanan darah
tinggi. Diantaranya adalah mentimun dan seledri.
B. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang diatas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apa yang anda ketahui tentang mentimun ?
2. Apa yang anda ketahui tentang tanaman seledri ?
3. Apa yang dapat dibandingkan antara mentimun dan seledri dalam
menurunkan hipertensi ?
1
C. TUJUAN PENULISAN
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui berbagai hal tentang mentimun.
2. Untuk mengetahui berbagai hal tentang tanaman seledri.
3. Untuk membandingkan antara mentimun dan seledri dalam menurunkan
hipertensi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. MENTIMUN
Mentimun atau ketimun atau timun merupakan salah satu jenis sayuran
dari keluarga labu-labuan yang sudah populer di seluruh dunia. . Di Indonesia
mentimun memiliki berbagai nama daerah seperti timun (Jawa), bonteng
(Jawa Barat), temon atau antemon (Madura), ktimun atau antimun (Bali),
hantimun (Lampung) dan timon (Aceh)
1. Asal Usul Mentimun
Beberapa sumber literatur menyebutkan daerah asal tanaman
mentimun adalah Asia Utara, tetapi sebagian lagi menduga berasal dari
Asia Selatan. Para ahli tanaman memastikan daerah asal tanaman
mentimun adalah India, tepatnya di lereng gunung Himalaya. Di kawasan
ini diketemukan jenis mentimun liar yaitu Cucumis hardwichii Royle yang
jumlah kromosomnya tuuh pasang (n = 14). Padahal jumlah kromosom
mentimun pada umumnya adalah 2n = 2x = 24. Sumber genetik (plasma
nuftah) mentimun yang lain diketemukan para ahli tanaman terdapat di
Afrika Selatan. Dari kawasan India dan Afrika Selatan, pembudidayaan
mentimun kemudian meluas ke wilayah Mediteran.
3
2. Klasifikasi Mentimun
Tanaman mentimun dapat di klasifikasikan sebagai berikut:
Regnum : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub division : Angiospermae
Class : Dicotyledonae
Ordo : Cucurbitales
Family : Cucurbitaceae
Genus : Cucumis
Species : Cucumis sativus L.
3. Ciri Morfologi Mentimun
a. Akar
Mentimun (Cucumis sativus L.) memiliki akar tunggang dan
bulu-bulu akar tetapi daya tembusnya relatif dangkal, sekitar
kedalaman 30-60 cm. Oleh karena itu, tanaman mentimun termasuk
peka terhadap kekurangan dan kelebihan air.
4
b. Batang
Batang mentimun berupa batang lunak dan berair, berbentuk
pipih, berambut halus, berbuku-buku, dan berwarna hijau segar.
Batang utama dapat menumbuhkan cabang anakan. Ruas batang atau
buku-buku batang berukuran 7―10 cm dan berdiameter 10―15 mm.
Diameter cabang anakan lebih kecil dari batang utama. Pucuk batang
aktif memanjang.
5
c. Daun
Daun mentimun terdiri atas helaian daun (lamina), tangkai
daun, dan ibu tulang daun. Helaian daun mempunyai bangun dasar
bulat atau bangun ginjal, bagian ujung daun runcing berganda. Pangkal
daun berlekuk, tepi daun bergerigi ganda. Daun mentimun dewasa
mempunyai ukuran panjang dan lebar yang dapat mencapai 20 cm,
berwarna hijau tua hingga hijau muda, permukaan daun berbulu halus
dan berkerut
d. Bunga
Bunga mentimun berbentuk terompet dan berwarna kuning bila
sudah mekar. Mentimun termasuk tanaman berumah satu, artinya
bunga jantan dan betina letaknya terpisah, tetapi masih dalam satu
tanaman. Bunga betina mempunyai bakal buah yang membengkak,
terletak di bawah mahkota bunga, sedangkan pada bunga jantan tidak
mempunyai bagian bakal buah yang membengkak.
6
e. Buah
Buah mentimun merupakan buah sejati tunggal, terjadi dari
satu bunga yang terdiri satu bakal buah saja. Buah berkedudukan
menggantung dan dapat berbentuk bulat, kotak, lonjong atau
memanjang dengan ukuran yang beragam. Jumlah dan ukuran duri
atau kutil yang terserak pada ukuran buah beragam, biasanya lebih
jelas terlihat pada buah muda. Warna kulit buah juga beragam dari
hijau pucat hingga hijau sangat gelap, daging bagian dalam berwarna
putih hingga putih kekuningan. Biji matang berbentuk pipih dan
berwarna putih.
7
f. Biji
Buah dipanen ketika masih setengah masak dan biji belum
masak fisiologi. Bentuknya bulat memanjang dan berwarna putih.
4. Kandungan Kimia
Dalam sebuah mentimun mengandung gizi berupa protein
sebanyak 0,65%, lemak sebesar 0,1 % dan karbohidrat sebesar 2,2 %.
Selain itu juga mengandung zat mineral berupa magnesium, zat besi,
fosfor, vitamin B, vitamin A, vitamin C dan vitamin B2. Dalam satu buah
mentimun terdapat sekitar 35.100 hingga 486.700 part per milion asam
8
linoleat yang termasuk dalam suku cucurbiaceae. Pada umumnya semua
mentimun memiliki banyak senyawa yang mengandung kukurbitasin. Zat
ini memiliki manfaat sebagai zat antikanker yang dapat mencegah
terjadinya tumor sejak dini.
5. Manfaat Mentimun
Berbagai zat yang ada dalam buah mentimun tersebut dapat
bermanfaat sebagai :
Obat menurunkan kolesterol dan tekanan darah. Ada baiknya
mengkonsumsi mentimun setelah anda memakan makanan yang
mengandung kolesterol tinggi seperti sate dan gulai kambing.
Obat Cacingan, Zat hipoxanti yang terdapat dalam Mentimun
merupakan zat yang bersifat antitoxin berupa koloid yang terdapat di
dalam buah mentimun. Bermanfaat bagi anak-anak yang cacingan, zat
koloid ini dapat digunakan untuk membunuh cacing yang ada dalam
perut anak-anakan. Jadi makan mentimun pada anak-anak dapat
mengobati dan mencegah cacingan.
Buah mentimun dapat digunakan sebagai obat untuk mengembalikan
suara anda jika sedang sakit tenggorokan.
Buah mentimun dapat digunakan sebagai penunjang program diet
untuk menurunkan berat badan, mentimun dikombinasikan buah lain
untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
9
Buah mentimun juga dapat digunakan sebagai ramuan kecantikan
alami. Caranya adalah digunakan sebagai masker setelah timun
diparut.
Buah mentimun juga dapat digunakan sebagai obat penurun panas
setelah diparut lalu dikompreskan pada kening penderita.
Buah timun yang menyegarkan dapat menjadi asupan yang baik
setelah kita banyak beraktivitas.
Selain manfaat untuk pengobatan sebagaimana tersebut di atas,
Timum juga bermanfat untuk;
Menghidrasi tubuh dan mengisi ulang vitamin harian
Mentimun mengandung air hingga sebanyak 95 persen yang
dapat menjaga tubuh tetap terhidrasi sambil membantu mengeluarkan
racun dari dalam tubuh. Mentimun juga mengandung sebagian besar
vitamin yang dibutuhkan tubuh dalam satu hari.Cucilah mentimun
sampai bersih dan jangan mengupas kulitnya karena kulit mentimun
mengandung sekitar 10 persen vitamin C dari yang dibutuhkan tubuh
dalam sehari.
Perawatan kulit dan rambut
Orang yang tidak suka makan mentimun masih dapat
memperoleh manfaat dari mentimun untuk perawatan kulit dan
rambut. Mentimun dapat digunakan untuk mengatasi iritasi kulit atau
menenangkan kulit yang terbakar matahari.Sifat anti-inflamasi
mentimun juga dapat mengurangi mata bengkak dengan cara
10
meletakkan irisan mentimun pada mata. Silikon dan belerang dalam
mentimun juga dapat membantu untuk merangsang pertumbuhan
rambut.
Melawan kanker
Mentimun diketahui mengandung lariciresinol, pinoresinol, dan
secoisolariciresinol yang telah dikaitkan terhadap penurunan risiko
beberapa jenis kanker, termasuk kanker payudara, kanker ovarium,
kanker rahim dan kanker prostat.
Perawatan rumah
Menggosok cermin atau kaca jendela dengan mentimun dapat
mengatasi cermin berkabut sehingga Anda dapat mengurangi
penggunaan bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan untuk
membersihkan rumah.
Meredakan bau mulut
Ambillah seiris mentimun dan tekan ke langit-langit mulut
dengan lidah selama 30 detik. Phytochemcials dalam mentimun dapat
membunuh bakteri dalam mulut yang menyebabkan bau mulut.
Mengurangi nyeri ketika sakit kepala
Makan beberapa iris mentimun sebelum tidur untuk meredakan
sakit kepala. Mentimun mengandung gula alami, vitamin gula B dan
elektrolit untuk menambah nutrisi penting dan mengurangi intensitas
sakit kepala.
11
Membantu penurunan berat badan dan memperlancar pencernaan
Karena kalori yang rendah dan kandungan air yang tinggi,
mentimun adalah makanan yang ideal untuk orang yang menjalani
program penurunan berat badan. Kandungan air yang tinggi dan serat
makanan dalam mentimun sangat efektif untuk membersihkan sistem
pencernaan dari racun. Konsumsi harian mentimun dianggap dapat
mengobati sembelit kronis.
Mengobati diabetes, mengurangi kolesterol dan mengontrol tekanan
darah
Jus mentimun mengandung hormon yang dibutuhkan oleh sel-
sel pankreas untuk memproduksi insulin dan sangat bermanfaat bagi
penderita diabetes. Para peneliti menemukan bahwa senyawa yang
disebut sterol di dalam mentimun dapat membantu mengurangi kadar
kolesterol. Mentimun juga mengandung banyak potasium, magnesium
dan serat yang bekerja efektif mengatur tekanan darah. Hal ini
membuat mentimun baik untuk merawat tekanan darah rendah dan
tekanan darah tinggi.
Meningkatkan kesehatan sendi, meredakan encok dan radang sendi
Mentimun adalah sumber silika, yang dikenal dapat
memperkuat jaringan ikat. Selain itu mentimun juga kaya akan vitamin
A, B1, B6, C & D, Folat, Kalsium, Magnesium, dan Kalium. Ketika
dicampur dengan jus wortel, mentimun juga dapat meringankan asam
urat dan nyeri artritis dengan menurunkan kadar asam urat.
12
B. TANAMAN SELEDRI
Seledri (Apium graveolens) adalah tumbuhan yang berasal dari daerah
subtropis Eropa dan Asia. Seledri dapat tumbuh pada dataran rendah sampai
tinggi, dan optimal pada ketinggian tempat 1.000-1.200 m dpl, suhu udara 15-
240oC. Tanaman seledri juga dapat dikembangkan pada daerah tropis seperti
di Indonesia. Tumbuhan ini termasuk sayuran daun dan tumbuhan obat yang
biasa digunakan sebagai bumbu masakan dan obat tradisional.
Berdasarkan habitus pohonnya, seledri dapat dibagi menjadi 3
golongan yaitu sebagai berikut:
1. Seledri Daun ( Apium graveolens L. var. secalinum Alef.)
Cirri khas seledri ini adalah terletak pada tatacara panennya, yaitu
dicabut batangnya atau dipetik tangkai daunnya.
2. Seledri Potongan (Apium graveolens L. var. sylvestre Alef.)
Jenis seledri ini biasa dipanen dengan cara memotong tanaman
pada pangkal batangnya.
13
3. Seledri Berumbi (Apium graveolens L. var. rapaceum Alef.)
Seledri ini biasa dipanen hanya daun-daunnya saja. Ciri khas
seledri berumbi adalah pada bagian pangkal batangnya membengkak
merupakan umbi.
1. Asal Usul Seledri
Daun seledri tidak asing lagi bagi masyarakat. Tanaman yang
memiliki nama latin Apium graveolens L itu memiliki bentuk daun dan
aroma yang khas seringkali ditemui sebagai pelengkap santapan bubur
ayam, sup atau bakso.
14
Di Eropa dan beberapa negara Asia seperti Jepang, Cina dan Korea
tidak hanya mempergunakan daun saja, namun juga bagian tangkai
sebagai bahan makanan atau penyedap masakan.
Tumbuhan herbal itu berasal dari daerah subtrotip Eropa dan Asia.
Seledri merupakan tumbuhan dataran tinggi pada ketinggian di atas 900 m
dari permukaan laut. Di daerah tersebut, seledri tumbuh dengan tangkai
dan daun yang tebal.
Tidak hanya sebagai bahan makanan, seledri juga telah dikenal
sebagai bahan obat sejak sejarah awal Mesir, Yunani dan Romawi.
Penyakit seperti flu, masalah pencernaan, limpa dan hati menggunakan biji
tanaman asli sebagai obat penyakit tersebut. Masyarakat Indonesia juga
telah lama mengetahui seledri sebagai obat hipertensi.
2. Klasifikasi Seledri
Tanaman seledri dapat di klasifikasikan sebagai berikut:
Regnum : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Apiales
Famili : Apiaceae
Genus : Apium
Spesies : Apium graveolens L.
15
3. Ciri Morfologi Seledri
Tanaman seledri (Apium graveolens L.) termasuk tanaman dikotil
(biji berkeping dua) dan merupakan tanaman setahun atau dua tahun, yang
berbentuk rumput atau semak. Morfologi dari tanaman seledri yaitu :
a. Akar
Akar tanaman seledri yaitu akar tunggang dan memiliki serabut
akar yang menyebar kesamping dengan radius sekitar 5-9 cm dari
pangkal batang dan akar dapat menembus tanah sampai kedalaman 30
cm, berwarna putih kotor.
16
b. Batang
Batang Seledri memiliki batang tidak berkayu, memiliki bentuk
bersegi, beralur, beruas, tidak berambut, bercabang banyak, dan
berwarna hijau (pucat).
c. Daun
Daun tanaman seledri daun majemuk menyirip ganjil dengan
anak daun 3-7 helai, anak daun bertangkai yang panjangnya 1-2,7 cm
tangkai daun berwarna hijau keputih- putihan, helaian daun tipis dan
rapat pangkal dan ujung daun runcing, tepi daun beringgit, panjang 2-
7,5 cm, lebar 2-5 cm, pertulangan daun menyirip, daun berwarna hijau
muda sampai hijau tua.
17
d. Bunga
Bunga tanaman seledri adalah bunga majemuk berbentuk
payung berjumlah 8-12 buah kecil-kecil berwarna putih tumbuh
dipucuk tanaman tua. Pada setiap ketiak daun dapat tumbuh sekitar 3-8
tangkai bunga, pada ujung tangkai bunga ini membetuk bulatan.
Setelah bunga dibuahi akan terbentuk bulatan kecil hijau sebagai buah
muda, setelah tua buah berubah warna menjadi coklat muda.
18
e. Buah
Buah tanaman seledri berbentuk bulatan kecil hijau sebagai
buah muda, setelah tua buah berubah warna menjadi coklat muda.
Buah seledri kecil berbentuk kerucut, panjang 1– 1,5 mm
4. Kandungan Kimia
Herba seledri mangandung flavonoid, saponin, tannin 1%, minyak
atsiri 0,033%, flavo-glukosida (apiin), apigenin, kolin, lipase, asparagin,
zat pahit, vitamin (A, B, dan C). Setiap 100 g herba seledri mengandung
air sebanyak 93 ml, protein 0,9 g, lemak 0,1 g, karbohidrat 4 g, serat 0,9 g,
kalsium 50 mg, besi 1 mg, fosfor 40 mg, yodium 150 mg, kalium 400 mg,
magnesium 85 mg, vitamin A 130 IU, vitamin C 15 mg, riboflavin 0,05
mg, tiamin 0,03 mg, dan nikotinamid 0,4 mg. Akar mengandung
asparagin, manit, zat pati, lendir, minyak atsiri, pentosan, glutamin, dan
tirosin. Biji mengandung apiin, minyak menguap, apigenin, dan alkaloid.
Apigenin berkhasiat hipotensif.
19
5. Manfaat Seledri
Akar seledri berkhasiat memacu enzim pencernaan dan kencing
(diuretik) sedangkan buah atau bijinya sebagai pereda kejang
(antispasmodik), menurunkan kadar asam urat darah, antirematik, peluruh
kencing (diuretik), peluruh kentut (karminatif), afrodisiak, penenang
(sedatif), dan antihipertensi
C. PERBANDINGAN BUAH MENTIMUN DAN SELEDRI DALAM
MENURUNKAN HIPERTENSI
Tekanan darah tinggi atau hipertensi berhubungan erat dengan
meningkatnya serangan jantung dan stroke. Penyebab tekanan darah tinggi ini
antara lain adanya pengerasan dan penyumbatan arteri. Pembuluh darah yang
sakit menjadi sempit, sehingga jantung memerlukan tekanan yang lebih besar
untuk memompa darah ke pembuluh darah.
Beberapa obat alami yang kandungannya dapat mengurangi bahkan
penyakit darah tinggi diantaranya mentimun dan seledri. Kedua tanaman ini
memiliki ciri morfologi dan tergolong dalam kelas yang berbeda di dalam
tumbuhan. Begitu pula zat aktif yang terkandung di dalamnya berbeda.
Namun, dalam perbedaan tersebut terdapat persamaan dalam hal
pemanfaatnnya sebagai obat tradisonal. Keduanya sama-sama dimanfaatkan
manusia sebagai obat hipertensi/ tekanan darah tinggi.
Mentimun memiliki kadar mineral potassium yang tinggi berguna
untuk mengurangi tekanan darah yang tinggi, serta berguna juga untuk
mengurangi batu ginjal
20
Seledri merupakan sayuran/ tanaman yang oleh banyak masyarakat
Tiongkok tradisional sejak lama digunakan untuk menurunkan tekanan darah.
Hal tersebut dapat terjadi karena adanya kandungan Apigenin (yang berfungsi
sebagai calcium antagonist) yang dapat mencegah penyempitan pembuluh
darah. Efek tersebut akan menjadi lebih besar berkat adanya komponen
Pthalide yang dapat merilekskan pembuluh darah.
Pengobatan tradisional untuk hipertensi dengan tangkai seledri dapat
dilakukan dengan mudah. Caranya 20 tangkai seledri dicuci dan dilumatkan.
Kemudian diberi sedikit air masak lalu diperas. Minum airnya dua sendok
makan tiga kali sehari. Lakukan dengan teratur selama tiga hari. Hasil rebusan
itu diminum separuh pagi, separuh malam.
21
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa :
1. Mentimun atau ketimun atau timun merupakan salah satu jenis sayuran
dari keluarga labu-labuan. Mentimun mempunyai manfaat yangsalah
satunya adalah menurunkan tekanan darah tinggi.
2. Seledri (Apium graveolens) adalah tumbuhan yang berasal dari daerah
subtropis Eropa dan Asia. Tanaman seledri juga dapat dikembangkan pada
daerah tropis seperti di Indonesia. Tumbuhan ini termasuk sayuran daun
dan tumbuhan obat yang biasa digunakan sebagai bumbu masakan dan
obat tradisional. Tanaman seledri mempunyai khasiat yang salah satunya
menurunkan tekanan darah tinggi.
3. Mentimun dan seledri memiliki ciri morfologi dan tergolong dalam kelas
yang berbeda di dalam tumbuhan. Begitu pula zat aktif yang terkandung di
dalamnya berbeda. Namun, dalam perbedaan tersebut terdapat persamaan
dalam hal pemanfaatnnya sebagai obat tradisonal. Keduanya sama-sama
dimanfaatkan manusia sebagai obat hipertensi/ tekanan darah tinggi.
B. SARAN
Masih banyak tanaman di Indonesia yang memiliki manfaat dalam
mengobati berbagai macam penyakit. Tanaman-tanaman tersebut suatu saat
dapat dimanfaatkan bahkan lebih baik dikombinasikan untuk memberikan
efek yang diinginkan walaupun berada pada kelas tumbuhan yang berbeda.
22
DAFTAR PUSTAKA
Putri, Ayu, 2009, Obat Alami untuk Darah Tinggi, http://i-herbal.blogspot.com/2009/10/obat-alami-untuk-darah-tinggi.html, diakses tanggal 7 Oktober 2013.
Zulkifli, 2012, Apakah itu Noni, http://www.deherba.com/apakah-itu-noni.html, diakses tanggal 7 Oktober 2013.
Anwar, 2008, Buah dan Sayur Terbaik untuk Mengatasi Darah Tinggi, http://www.deherba.com/buah-dan-sayur-terbaik-untuk-mengatasi-darah-tinggi.html, diakses tangga 7 Oktober 2013.
Sari, Siti Rafia, 2011, Manfaat Seledri dan Mengkudu, http://sitirafianggitasari0901098.blogspot.com/2011/02/manfaat-seledri-dan-mengkudu-sebagai.html, diakses tanggal 7 Oktober 2013.
Abiding, 2008, Tanaman Obat Seledri, http://abidinblog.blogspot.com/2008/09/tanaman-obat-seledri.html, diakses tanggal 8 Oktober 2013.
Fuad, Nanda, 2013, Kasifikasi dan Morfologi Tanaman Seledri, http://nandagokilz1.wordpress.com/2013/02/04/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman-seledri-apium-graveolens-l/, diakses tanggal 8 Oktober 2013.
23