makalah minyak bumi

61
MAKALAH GEOLOGI MINYAK BUMI PENCARIAN MIGAS DENGAN METODE SEISMIK Disusun oleh : Yoni Setiawan 101.101.021 JURUSAN TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND

Upload: yoni-setiawan

Post on 24-Jul-2015

673 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Minyak Bumi

MAKALAH GEOLOGI MINYAK BUMI

PENCARIAN MIGAS DENGAN METODE SEISMIK

Disusun oleh :

Yoni Setiawan101.101.021

JURUSAN TEKNIK GEOLOGI

FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL

INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND

YOGYAKARTA

2012

Page 2: Makalah Minyak Bumi

KATA PENGANTAR

Puji syukur Penyusun penjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha

Esa, yang atas berkat dan rahmat-Nya sehingga Penyusun dapat

menyelesaikan Makalah yang berjudul “MAKALAH PENCARIAN

MIGAS DENGAN METODE SEISMIK” dengan baik. Karena tugas

ini adalah merupakan salah satu persyaratan untuk menyelesaikan mata

kuliah ‘GEOLOGI MINYAK BUMI” dalam jurusan teknik geologi.

Sehingga tugas ini dapat menunjang nilai Penyusun dalam

menyelesaikan study semester IV ini.

Dalam Makalah ini Penyusun merasa masih banyak

kekurangan-kekurangan baik pada teknis Makalah maupun materi,

mengingat akan kemampuan yang dimiliki penyusun. Untuk itu kritik

dan saran dari semua pihak sangat Penyusun harapkan demi

penyempurnaan pembuatan Makalah ini. Dalam Makalah ini Penyusun

menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-

pihak yang membantu dalam menyelesaikan Makalah ini, yang tidak

dapat Penyusun sebutkan namanya satu per satu.

Akhirnya Penyusun berharap semoga Tuhan dapat memberikan

imbalan yang setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan,

dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai pembelajaran bagi

kami. Akhir kata, semoga Makalah ini dapat bermanfaat bagi setiap

orang yang membacanya. Terima kasih.

ii

Page 3: Makalah Minyak Bumi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.Penampang Hidropon.....................................................................

8

Gambar 2.Operasional siismik dilaut..............................................................

9

Gambar 3.Diagram Metode pemnembakan refrksi.........................................

9

Gambar 4.Pengukuran titik kontrol.................................................................

12

Gambar 5.Pengukuran Lintasan .....................................................................

12

Gambar 6.Drilling............................................................................................

13

Gambar 7.Preloading.......................................................................................

14

Gambar 8.Recording........................................................................................

15

Gambar 9.Rekaman data seismik....................................................................

17

Gambar 10.Stracking Velocity........................................................................

18

Gambar 11.Koreksi MNO...............................................................................

19

Gambar 12.Proses penjumlahan trace-trace dalam CDP ................................

19

Gambar 13.Penampang Seismik Sebelum dan setelah migrasi.......................

20

iii

Page 4: Makalah Minyak Bumi

Gambar 14.Penampang seismik......................................................................

21

Gambar 15.Cebakan Minyak Struktur Antiklin .............................................

23

Gambar1 6Cebakan Minyak pada struktur Sesar............................................

23

Gambar1 7.Cebakan Stratigrafi Minyak dan Gas............................................

23

iii

Page 5: Makalah Minyak Bumi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................................

i

KATA PENGANTAR.....................................................................................

ii

DAFTAR ISI...................................................................................................

iii

BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang .............................................................................

1

I.2 Rumusan Masalah.........................................................................

1

I.3 Maksud dan Tujuan......................................................................

2

BAB II DASAR TEORI

II.1. Pengertian Metode Seismik .........................................................

3

II.2. Jenis Seismik................................................................................

4

BAB III PEMBAASAN

III.1 Akuisisi Data Seismik...................................................................

7

III.1.A Sistem Perekaman Seismik...........................................................

7

III.1.B Prosedur Oprasi Seismik Laut......................................................

8

1

Page 6: Makalah Minyak Bumi

III.1.A Pelaksanaan Survey Seismik........................................................

10

III.2.A Pengolahan Data Seismik.............................................................

15

III.3.A Interpretasi Data Seismik..............................................................

21

BAB IV PENUTUP

IV.1. Kesimpulan ..................................................................................

24

IV.2. Saran ....................................................................................26

DAFTAR PUSTAKA

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Dunia migas telah berkembang begitu pesat seiring dengan

perkembangan zaman. Khususnya di Indonesia, telah banyak

perkembangan mengenai sistem , proses, hingga penggunaan produk

minyak dan gas bumi itu sendiri. Dan bahkan produk - produk minyak

dan gas bumi menjadi perbincangan hangat sampai saat ini.

Migas merupakan hal yang tidak asing lagi bagi kita baik

lingkungan masyarakat maupun kalangan mahasiswa namun

kebanyakan mereka hanya sebatas mendengar tanpa mengetahui asal

usulnya dari mana migas itu didapat.

1

Page 7: Makalah Minyak Bumi

Sebagai sumber daya alam yang paling banyak di konsumsi

oleh manusia,minyak dan gas bumi memiliki peranan yang sangat

penting dalam kehidupan manusia dan mungkin ada dari kalanggan

masyarakat yang banyak mengetahui Minyak Bumi dan Gas itu berasal

dari dalam bumi. Namun bagaimana ciri-ciri tempat keberadaan migas

tersebut dan bagaimana cara mengambilnya mereka kurang

mengetahui. Dengan beberapa pertanyaan tersebut kita sebagai seorang

geologist mampu menjelaskan cirri-ciri keberadaan migas serta potensi

minyak yang ada didaerah tersebut dengan cara menginterpretasikan

data-data geologi dengan cara survai serta data-data regional yang

sudah ada kemudian dilanjutkan dengan interpretasi data seismik.

I.2 Rumusan masalah

Dari uraian diatas maka diperoleh kesimpulan untuk

mencari Migas yang mempunyai nilai ekonomis serta potensi yang

1

Page 8: Makalah Minyak Bumi

2

besar harus diperlukan adanya survai lapangan dan perlu

dilanjutkan interpretasi data-data bawah permukaan untuk

memperkuat data yang sudah ada dengan cara mengunakan data

seismik. Apa itu seismik ?

Maka dalam pembahasan makalah ini penyusun akan

membicarakan masalah Seismik dan apa saja jenisnya,cara

pemasangan serta Teknik penginterpestasiannya?.

I.3 Maksud dan tujuan.

Maksud dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi

salah satu tugas mata kuliah Gologi Minyak Bumi pada jurusan

Teknik Geologi, Fakultas Teknologi Mineral, Institut Sains &

Teknologi AKPRIND Yogyakarta. Tujuan dari penulisan makalah ini

adalah agar mahasiswa dapat memahami tentang seismik serta cara

penginter prestasian.

Page 9: Makalah Minyak Bumi

BAB II

DASAR TEORI

II.1 Pengertian metode seismik.

Metoda seismik adalah salah satu metoda eksplorasi yang

didasarkan pada pengukuran respon gelombang seismik (suara) yang

dimasukkan ke dalam tanah dan kemudian direleksikan atau

direfraksikan sepanjang perbedaan lapisan tanah atau batas-batas

batuan. Sumber seismik umumnya adalah palu godam (sledgehammer)

yang dihantamkan pada pelat besi di atas tanah, benda bermassa besar

yang dijatuhkan atau ledakan dinamit. Respons yang tertangkap dari

tanah diukur dengan sensor yang disebut geofon, yang mengukur

pergerakan bumi. Metode seismik merupakan salah satu bagian dari

seismologi eksplorasi yang dikelompokkan dalam metode geofisika

aktif, dimana pengukuran dilakukan dengan menggunakan sumber

seismik (palu, ledakan, dll). Setelah usikan diberikan, terjadi gerakan

gelombang di dalam mediu (tanah/batuan) yang memenuhi hukum-

hukum elastisitas ke segala arah dan mengalami pemantulan ataupun

pembiasan akibat munculnya perbedaan kecepatan. Kemudian, pada

suatu jarak tertentu, gerakan partikel tersebut di rekam sebagai fungsi

waktu. Berdasar data rekaman inilah dapat diperkirakan bentuk

lapisan/struktur di dalam tanah.

Eksperimen seismik aktif pertama kali dilakukan pada tahun

1845 oleh Robert Mallet, yang oleh kebanyakan orang dikenal sebagai

bapak seismologi instrumentasi. Mallet mengukur waktu transmisi

gelombang seismik, yang dikenal sebagai gelombang permukaan, yang

dibangkitkan oleh sebuah ledakan. Mallet meletakkan sebuah wadah

kecil berisi merkuri pada beberapa jarak dari sumber ledakan dan

3

Page 10: Makalah Minyak Bumi

4

mencatat waktu yang diperlukan oleh merkuri untuk be-riak.

Pada tahun 1909, Andrija Mohorovicic menggunakan waktu jalar dari

sumber gempa bumi untuk eksperimennya dan menemukan

keberadaan bidang batas antara mantel dan kerak bumi yang sekarang

disebut sebagai Moho. Pemakaian awal observasi seismik untuk

eksplorasi minyak dan mineral dimulai pada tahun 1920an. Teknik

seismik refraksi digunakan secara intensif di Iran untuk membatasi

struktur yang mengandung minyak. Tetapi, sekarang seismik refleksi

merupakan metode terbaik yang digunakan di dalam eksplorasi minyak

bumi. Metode ini pertama kali didemonstrasikan di Oklahoma pada

tahun 1921.

II.2 Jenis Seismik

Terdapat dua macam metoda dasar seismik yang sering digunakan,

yaitu seismik refraksi dan seismik refleksi.

a. Seismik refraksi (bias)

Metoda seismik refraksi mengukur gelombang datang yang

dipantulkan sepanjang formasi geologi di bawah permukaan tanah.

Peristiwa refraksi umumnya terjadi pada muka air tanah dan bagian

paling atas formasi bantalan batuan cadas. Grafik waktu datang

gelombang pertama seismik pada masing-masing geofon memberikan

informasi mengenai kedalaman dan lokasi dari horison-horison geologi

ini. Informasi ini kemudian digambarkan dalam suatu penampang

silang untuk menunjukkan kedalaman dari muka air tanah dan lapisan

pertama dari bantalan batuan cadas.

Seismik bias dihitung berdasarkan waktu jalar gelombang pada

tanah/batuan dari posisi sumber ke penerima pada berbagai jarak

tertentu. Pada metode ini, gelombang yang terjadi setelah usikan

Page 11: Makalah Minyak Bumi

5

pertama (first break) diabaikan, sehingga sebenarnya hanya

data first break saja yang dibutuhkan. Parameter jarak (offset) dan

waktu jalar dihubungkan oleh sepat rambat gelombang dalam medium.

Kecepatan tersebut dikontrol oleh sekelompok konstanta fisis yang ada

di dalam material dan dikenal sebagai parameter elastisitas.

b. Seismik refleksi

Metoda seismik refleksi mengukur waktu yang diperlukan suatu

impuls suara untuk melaju dari sumber suara, terpantul oleh batas-

batas formasi geologi, dan kembali ke permukaan tanah pada suatu

geophone. Refleksi dari suatu horison geologi mirip dengan gema pada

suatu muka tebing atau jurang.Metoda seismic repleksi banyak

dimanfaatkan untuk keperluan Explorasi perminyakan, penetuan

sumber gempa ataupun mendeteksi struktur lapisan tanah. Seismic

refleksi hanya mengamati gelombang pantul yang datang dari batas-

batas formasi geologi. Gelombang pantul ini dapat dibagi atas

beberapa jenis gelombang yakni: Gelombang-P, Gelombang-S,

Gelombang Stoneley, dan Gelombang Love. Sedangkan dalam seismik

pantul, analisis dikonsentrasikan pada energi yang diterima setelah

getaran awal diterapkan. Secara umum, sinyal yang dicari adalah

gelombang-gelombang yang terpantulkan dari semua interface antar

lapisan di bawah permukaan. Analisis yang dipergunakan dapat

disamakan dengan echo sounding pada teknologi bawah air, kapal, dan

sistem radar. Informasi tentang medium juga dapat diekstrak dari

bentuk dan amplitudo gelombang pantul yang direkam. Struktur bawah

permukaan dapat cukup kompleks, tetapi analisis yang dilakukan

masih sama dengan seismik bias, yaitu analisis berdasar kontras

parameter elastisitas medium.

Page 12: Makalah Minyak Bumi

6

Perbandingan metode seismik dengan metode geofisika lainnya

Keunggulan :

.Dapat mendeteksi variasi baik lateral maupun kedalaman dalam

parameter fisis yang relevan, yaitu kecepatan seismik.

.Dapat menghasilkan citra kenampakan struktur di bawah

permukan

.Dapat dipergunakan untuk membatasi kenampakan stratigrafi dan

beberapa kenampakan pengendapan.

.Respon pada penjalaran gelombang seismik bergantung dari

densitas batuan dan konstanta elastisitas lainnya. Sehingga, setiap

perubahan konstanta tersebut (porositas, permeabilitas, kompaksi,

dll) pada prinsipnya dapat diketahui dari metode seismik.

.Memungkinkan untuk deteksi langsung terhadap keberadaan

hidrokarbon

Kelemahan :

.Banyaknya data yang dikumpulkan dalam sebuah survei akan

sangat besar jika diinginkan data yang baik

.Perolehan data sangat mahal baik akuisisi dan logistik

dibandingkan dengan metode geofisika lainnya.

.Reduksi dan prosesing membutuhkan banyak waktu,

membutuhkan komputer mahal dan ahli-ahli yang banyak.

.Peralatan yang diperlukan dalam akuisisi umumnya lebih mahal

dari metode geofisika lainnya.

.Deteksi langsung terhadap kontaminan, misalnya pembuangan

limbah, tidak dapat dilakukan.

Page 13: Makalah Minyak Bumi

BAB III

PEMBAHASAN

III.1 Akuisisi Data Seismik

Untuk memperoleh hasil pengukuran seismik refleksi

yang baik, diperlukan pengetahuan tentang sistem perekaman

dan parameter lapangan yang baik pula. Parameter akan sangat

ditentukan oleh kondisi lapangan yang ada yaitu berupa kondisi

geologi daerah survei. Teknik-teknik pengukuran seismik

meliputi :

III.1.A Sistem Perekaman Seismik

Tujuan utama akuisisi data seismik adalah untuk

memperoleh pengukuran travel time dari sumber energi ke

penerima. Keberhasilan akusisi data bisa bergantung pada jenis

sumber energi yang dipilih. Sumber energi seismik dapat dibagi

menjadi dua yaitu sumber impulsif dan vibrator. Sumber

impulsif adalah sumber energi seismik dengan transfer

energinya terjadi secara sangat cepat dan suara yang dihasilkan

sangat kuat, singkat dan tajam. Sumber energi impulsif untuk

akuisisi data seismik yang digunakan untuk akusisi data

seismik di laut adalah air gun.

Sumber energi vibrator merupakan sumber energi

dengan durasi beberapa detik.Panjang sinyal input dapat

bervariasi. Gelombang outputnya berupa gelombang sinusoidal.

Seismik refleksi resolusi tinggi menggunakan vibrator dengan

frekuensi 125 Hz atau lebih.

Perekaman data seismik melibatkan detektor dan

amplifier yang sangat sensistif serta magnetic tape recorder.

7

Page 14: Makalah Minyak Bumi

Alat untuk menerima gelombang-gelombang refleksi untuk

survei seismik di laut

7

Page 15: Makalah Minyak Bumi

8

adalah hidropon. Hidropon merespon perubahan

tekanan. Hidropon terdiri atas kristal piezoelektrik yang

terdeformasi oleh perubahan tekanan air. Hal ini akan

menghasilkan beda potensial output. Elemen piezoelektrik

ditempatkan dalam suatu kabel streamer yang terisi oleh

kerosin untuk mengapungkan dan insulasi. Model hidropon

seperti yang diperlihatkan pada Gambar 1.

Gambar 1. Penampang hidropon

Hampir semua data seismik direkam secara digital.

Karena output dari hidropon sangat lemah dan output amplitude

decay dalam waktu yang sangat singkat, maka sinyal ini harus

diperkuat. Amplifier bisa juga dilengkapi dengan filter untuk

meredam frekuensi yang tidak diinginkan (SANNY, 2004).

III.1.B Prosedur Operasional Seismik Laut

Kapal operasional seismik dilengkapi dengan bahan

peledak, instrumen perekaman serta hidropon, dan alat untuk

penentuan posisi tempat dilakukannya survey seismik seperti

yang diperlihatkan pada Gambar 2. Menurut KEARN & BOYD

(1963), terdapat dua pola penembakan dalam operasi seismik di

laut yaitu :

Page 16: Makalah Minyak Bumi

8

A. Profil Refleksi, pola ini memberikan informasi gelombang-

gelombang seismik sebagai gelombang yang merambat secara

vertikal melalui lapisan-lapisan di bawah permukaan. Teknik ini

Page 17: Makalah Minyak Bumi

9

B. melakukan tembakan disepanjang daerah yang disurvei dengan

kelajuan dan penembakan yang konstan. Jarak penembakan antara

satu titik terhadap lainnya disesuaikan dengan informasi refleksi

yang diperlukan, seperti yang diperlihatkan pada Gambar 3.

Gambar 2. Operasional seismik di laut

C. Profile Refraksi, Pola ini memberikan informasi gelombang-

gelombang seismik yang merambat secara horizontal melalui

lapisan-lapisan di bawah permukaan. Pada teknik ini kapal

melakukan tembakan pada titik-titik tembak yang telah ditentukan

(Gambar 3).

Gambar 3. Diagram metode penembakan Refraksi (a) dan Refleksi (b)

Page 18: Makalah Minyak Bumi

10

III.1.C Pelaksanaan Survey Seismik

Pelaksanaan survey seismik melibatkan beberapa

departemen yang bekerja secara dan saling berhubungan satu

dengan yang lainnya. Departemen-departemen yang terlibat

antara lain: Topografi, Seismologist, Processing, Field Quality

Control (QC) dan departemen pendukung lainya. Dept.

Topografi bertugas untuk memplotkan koordinat teoretik hasil

desain. Dept Seismologist bertugas mulai dari pembentangan

kabel, penempatan Shot point (proses drilling dan preloading)

dan selanjutnya dilakukan penembakan dan recording yang

teknis pelaksanaanya dikerjakan di LABO. Data hasil recording

diolah oleh departemen processing untuk mendapatkan output

data akhir pelaksanaan survey. Untuk mengontrol serta

meningkatkan kualitas dalam kegiatan akuisisi data seismik

maka dilakukan juga Field QC.

Berikut gambaran umum pekerjaan survey seismik.

A. TopografiDalam survey seismik posisi koordintat SP (shot point)

dan TR (trace) sangat penting sekali diperhatikan, karena hal

ini menyangkut dengan kualitas data yang akan dihasilkan.

Departemen Topografi melakukan pengeplotan /pematokan

koordinat-koordinat SP dan TR teoritik yang telah didesain.

Dalam membuat desain survei seismik terdapat beberapa

parameter lapangan yang harus diperhatikan :

1. Trace interval : Jarak antara tiap trace

2. Shot point interval: jarak antara satu SP dengan SP yang lainnya

3. Far Offset: Jarak antara sumber seismik dengan trace terjauh

terjauh.

Page 19: Makalah Minyak Bumi

10

4. Near Offset: Jarak antara sumber seismik dengan trace terdekat.

5. Jumlah shot point: Banyaknya SP yang digunakan dalam satu

lintasan

Page 20: Makalah Minyak Bumi

11

6. Jumlah Trace: Banyaknya trace yang digunakan dalam satu SP

7. Record length lamanya merekam gelombang seismic.

8. fold coverage: Jumlah atau seringnya suatu titik di subsurfece

terekam oleh geophone di permukaan

Program kerja yang dilakukan oleh departemen Topografi antara lain:

Survey Lokasi Posisi Lokasi Survey

Daerah Survey

Akses kelokasi survey

Perencanaan Pekerjaan

Pembuatan peta kerja

B. Pengukuran Titik Kontrol

Langkah pertama dalam pembuatan titik kontrol adalah

mendistribusikan pilar-pilar GPS pada seluruh area.Kemudian

BM GPS ini dipasang pada area survai sesuai dengan distribusi

dimana pilar tersebut dipasang.Titik BM yang telah diketahui

digunakan untuk menentukan koordinat-koordinat lain yang

belum diketahui, misalnya koordinat shoot point atau koordinat

receiver.Pada dasarnya pengukuran GPS selalu diikatkan

dengan titik dari Bakosurtanal yang bertujuan untuk

mengikatkan titik koordinat secara global sehingga titik

koordinat tersebut dapat dikorelasikan dengan titik koordinat

peta yang lain.

Page 21: Makalah Minyak Bumi

12

Gambar.4.pengukuran titik control

C. Pengukuran Lintasan SeismikPengukuran Lintasan Seismik & Pemasangan patok SP dan

TRPengukuran lintasan seismik yang meliputi pengukuran titik

tembak (SP) dan titik rekam (TR) dilakukan dengan menggunakan

peralatan total station.Pembuatan Titian dan RintisanTitian dibuat

untuk mempermudah dan memperlancar kerja ketika survey

menemukan lokasi yang tidak bisa dilewati sepeti: irigasi, parit,

sungai atau rawa Sehingga mengefektifkan waktu dan kerja crew baik

drilling maupun recording.

Gambar.5.Pengukuran Lintasan

Page 22: Makalah Minyak Bumi

13

D. Drilling Pemboran dangkal pada survey Seismik bertujuan untuk

membuat tempat penanaman dinamit sebagai sumber energi

(source) pada perekaman. Kedalaman lubang bor biasanya 30

m dengan diameternya sekitar 11 cm. Penentuan kedalaman

lubang bor ini berdasarkan test percobaan yang dilakukan

sebelumnya. Kedalaman ini terletak di bawah lapisan lapuk

(weathering zone).

Gambar.6.Drilling

E. PreloadingPada survey seismik digunakan sumber energi dinamit

untuk di darat, dan airgun digunakan khusus untuk daerah

survey di dalam air. Dinamit yang digunakan bermerk Power

Gel ini terbungkus dalam tabung plastik dan dapat disambung-

sambung sesuai dengan berat yang diinginkan untuk ditanam.

Di dalam tabung ini dinamit diisi dengan detenator atau ‘cap’

sebagai sumber ledakan pertama, serta dipasang pula anchor

agar dinamit tertancap kuat di dalam tanah.Pemasangan dinamit

(preloading) dilakukan langsung setelah pemboran selesai,

dengan tujuan untuk menghindari efek pendangkalan dan

runtuhan di dalam lubang. Pengisian dinamit dilakukan oleh

regu loader yang dipimpin oleh seorang shooter yang telah

Page 23: Makalah Minyak Bumi

13

mempunyai pengetahuan keamanan yang berhubungan dengan

bahan peledak dan telah memiliki lisensi tertulis dari migas.

Page 24: Makalah Minyak Bumi

14

Gambar.7.Preloading

F. RecordingPerekaman merupakan pekerjaan akhir dari akuisisi data

seismik, yaitu merekam data seismik ke dalam pita magnetik (tape)

yang nantinya akan diproses oleh pusat pengolahan data (processing

centre). Sebelum melakukan perekaman kabel dibentangkan sesuai

dengan posisi dan lintasannya berdasarkan desain survey 2D. Pada

saat perekaman, yang memegang kendali adalah observer dengan

memakai perlengkapan alat recording yang disebut LABO

Gambar.8.RecordingG. Persiapan Peralatan

Peralatan yang digunakan dalam proses recording antara lain:1.

Kabel Trace: Kabel penghubung antar trace.2. Geophone: Penerima

getaran dari gelombang sumber yang berupa sinyal analog.3. SU

(Stasiun Unit): Pengubah sinyal analog dari trace ke dalam digital yang

Page 25: Makalah Minyak Bumi

15

akan ditransfer ke LABO.4. PSU (Power Stasiun Unit):

Berfungsi memberikan energi pada SU 70 A / 16 Volt.

H. Penembakan (Shooting)

peledakan dan perekaman tidak semua data terekam sempurna,

kadang-kadang dinamit tidak meledak, Up Hole tidak terekam dengan

baik, banyak noise, dsb. Kejadian ini disebut misfire, beberapa istilah

misfire yang sering digunakan di lapangan:

Cap Only : dinamit tidak meledak, detenator meledak.

Dead Cap : hubungan pendek, dinamit tidak meledak.

Loss wire : kabel deto tidak ditemukan.

Weak Shot : tembakan lemah, frekuensi rendah.

Line Cut : kabel terputus saat shooting.

Parity Error : instrumen problem.

No CTB : no confirmation time break.

Loss Hole : lubang dinamit tidak ditemukan.

Reverse Polaritty : polaritas terbalik.

atau blaster).

Dead Trace : trace mati.

Noise Trace : terdapat noise pada trace.

III.2.A Pengolahan Data Seismik

Tujuan dari pengolahan data seismik adalah untuk memperoleh

gambaran yang mewakili lapisan-lapisan di bawah permukaan bumi.

Tujuan utama pemrosesan data seismik menurut VAN DER KRUK

(2001) adalah :

1. untuk meningkatkan signal to noise ratio (S/N)

2. untuk memperoleh resolusi yang lebih tinggi dengan

mengadaptasikan bentuk gelombang sinyal.

Page 26: Makalah Minyak Bumi

16

3. mengisolasi sinyal-sinyal yang diinginkan (mengisolasi sinyal

refleksi dari multiple dan gelombang-gelombang permukaan).

4. untuk memperoleh gambaran yang realistik dengan koreksi

geometri .

5. untuk memperoleh informasi-informasi mengenai bawah

permukaan (kecepatan, reflektivitas, dll).

Secara garis besar urutan pengolahan data seismik menurut

SANNY (2004) adalah sebagai berikut :

1. Field Tape

Data seismik direkam ke dalam pita magnetik dengan

standar format tertantu.Standarisasi ini dilakukan oleh SEG

(Society of Exploration Geophysics). Magnetic tape yang

digunakan biasanya adalah tape dengan format: SEG-A, SEG-

B, SEG-C, SEG-D, dan SEG-Y. Format data terdiri dari header

dan amplitudo. Header berisi informasi mengenai survei,

project dan parameter yang digunakan dan informasi mengenai

data itu sendiri (Gambar 9).

2. Demultiplex

Data seismik yang tersimpan dalam format multiplex

dalam pita magnetik lapangan sebelum diperoses terlebih

dahulu harus diubah susunannya.Data yang tersusun

berdasarkan urutan pencuplikan disusun kembali berdasarkan

receiver atau channel (demultiplex). Proses ini dikenal dengan

demultiplexing.

3. Gain Recovery

Akibat adanya penyerapan energi pada lapisan batuan

yang kurang elastis dan efek divergensi sferis maka data

Page 27: Makalah Minyak Bumi

16

amplitudo (energi gelombang) yang direkam mengalami

penurunan sesuai dengan jarak yang ditempuh. Untuk

menghilangkan efek ini maka perlu dilakukan

Page 28: Makalah Minyak Bumi

17

pemulihan kembali energi yang hilang sedemikian rupa

sehingga pada setiap titik seolah-olah datang dengan jumlah

energi yang sama. Proses ini dikenal dengan istilah Automatic

Gain Control (AGC) sehingga nantinyamenghasilkan

kenampakan data seismik yang lebih mudah diinterpretasi.

4. Editing dan Muting

Editing adalah proses untuk menghilangkan semua rekaman

yang buruk, sedangkan mute adalah proses untuk menghilangkan

sebagian rekaman yang diperkirakan sebagai sinyal gangguan seperti

ground roll, first break dan lainnya yang dapat mengganggu data

(Gambar 9).

Gambar 9. Rekaman data seismik

5. Koreksi statik

Koreksi ini dilakukan untuk menghilangkan pengaruh topografi

(elevasi shot dan receiver) sehingga shot point dan receiver seolah-

oleh ditempatkan pada datum yang sama.

Page 29: Makalah Minyak Bumi

18

6. Dekonvolusi

Dekonvolusi dilakukan untuk menghilangkan atau mengurangi

pengaruh ground roll, multiple, reverberation, ghost serta

memperbaiki bentuk wavelet yang kompleks akibat pengaruh

noise.Dekonvolusi merupakan proses invers filter karena konvolusi

merupakan suatu filter. Bumi merupakan low pass filter yang baik

sehingga sinyal impulsif diubah menjadi wavelet yang panjangnya

sampai 100 ms. Wavelet yang terlalu panjang mengakibatkan

turunnya resolusi seismik karena kemampuan untuk membedakan dua

event refleksi yang berdekatan menjadi berkurang.

7. Analisis Kecepatan

Tujuan dari analisis kecepatan adalah untuk menentukan

kecepatan yang sesuai untuk memperoleh stacking yang

terbaik. Pada grup trace dari suatu titik pantul, sinyal refleksi

yang dihasilkan akan mengikuti bentuk pola hiperbola. Prinsip

dasar analisa kecepatan pada proses stacking adalah mencari

persamaan hiperbola yang tepat sehingga memberikan stack

yang maksimum (Gambar 10).

Gambar 10. Stacking velocity

8. Koreksi Dinamik/Koreksi NMO

Page 30: Makalah Minyak Bumi

18

Koreksi ini diterapkan untuk mengoreksi efek adanya jarak offset

antara shot point dan receiver pada suatu trace yang berasal dari satu

Page 31: Makalah Minyak Bumi

19

CDP (Common Depth Point). Koreksi ini menghilangkan

pengaruh offset sehingga seolah-olah gelombang pantul datang dalam

arah vertikal (normal incident) (Gambar 11).

Gambar 11. Koreksi NMO: (a) belum dikoreksi (b kecepatan yang sesuai (c) kecepatan yang lebih rendah (d) kecepatan yang lebih tinggi (VAN DER KRUK, 2001)

9. Stacking

Stacking adalah proses penjumlahan trace-trace dalam satu

gather data yang bertujuan untuk mempertinggi sinyal to noise

ratio (S/N). Proses ini biasanya dilakukan berdasarkan CDP

yaitu trace-trace yang tergabung pada satu CDP dan telah

dikoreksi NMO kemudian dijumlahkan untuk mendapat satu

trace yang tajam dan bebas noise inkoheren (Gambar 12).

Gambar 12. Proses penjumlahan trace-trace dalam satu CDP (stacking)

Page 32: Makalah Minyak Bumi

20

10. Migrasi

Migrasi adalah suatu proses untuk memindahkan

kedudukan reflektor pada posisi dan waktu pantul yang

sebenarnya berdasarkan lintasan gelombang. Hal ini

disebabkan karena penampang seismik hasil stack belumlah

mencerminkan kedudukan yang sebenarnya, karena rekaman

normal incident belum tentu tegak lurus terhadap bidang

permukaan, terutama untuk bidang reflektor yang miring.

Selain itu, migrasi juga dapat menghilangkan pengaruh difraksi

gelombang yang muncul akibat adanya struktur-struktur

tertentu (patahan, lipatan) (Gambar 13).

(a)

Page 33: Makalah Minyak Bumi

20

(b) Gambar 13. Penampang seismik: (a) sebelum migrasi; (b) setelah migrasi

Page 34: Makalah Minyak Bumi

21

III.3.A INTERPRETASI DATA SEISMIK

Tujuan dari interpretasi seismik secara umum menurut

ANDERSON & ATINUKE (1999) adalah untuk

mentransformasikan profil seismik refleksi stack menjadi suatu

struktur kontinu/model geologi secara lateral dari subsurface

(Gambar 14).

(a)

(b)

Gambar 14. (a) Penampang seismic; (b) Interpretasi seismic {A=Mannville(clastic);B=Wabamun(karbonat);C=Ireton(lempung);D=Duve

Page 35: Makalah Minyak Bumi

21

may(lempung);E=CookingLake(karbonat);F=Beaverhill(lempung);G=Leduk(reef)}

Page 36: Makalah Minyak Bumi

22

Sedangkan beberapa tujuan khusus dari interpretasi seismik menurut VAN DER KRUK (2001) adalah :1. Pemetaan Struktur-Struktur Geologi.

Untuk pemetaan struktur-struktur geologi pada data seismik,

posisi horizon-horizon utama dan gangguan dipetakan dan bentuk

serta posisi sesar diidentifikasi.Tujuannya adalah untuk

memperoleh profil geologi dan untuk memperoleh kedalaman

horizon serta gangguan.

2. Analisis Sekuen Seismik

Tujuan utama dari analisis sekuen seismik adalah :

Mengidentifikasi batas-batas sekuen pada data seismik

Menentukan sekuen pengendapan dalam waktu

Menganalisis fluktuasi muka air laut

3. Analisis Fasies Seismik

Sekuen seismik dapat juga untuk menyelidiki karakteristik

refleksi di dalam suatu sekuen, yang berhubungan dengan seismik

fasies. Tidak hanya waktu sekuen sendimentasi yang diperoleh

namun juga memungkinkan untuk mengambil kesimpulan yang

dapat menggambarkan tentang lingkungan pengendapannya.

Tujuan interpretasi seismik khusus dalam eksplorasi minyak

dan gas bumi adalah untuk menentukan tempat-tempat

terakumulasinya (struktur cebakan-cebakan)minyak dan gas. Minyak

dan gas akan terakumulasi pada suatu tempat jika memenuhi tiga

syarat, yaitu: (1) Adanya Batuan sumber (source rock), adalah lapisan-

lapisan batuan yang merupakan tempat terbentuknya minyak dan gas,

(2) Batuan Reservoir yaitu batuan yang permeabel tempat

terakumulasinya minyak dan gas bumi setelah bermigrasi dari batuan

sumber, (3) Batuan Penutup, adalah batuan yang impermeabel

Page 37: Makalah Minyak Bumi

23

sehingga minyak yang sudah terakumulasi dalam batuan reservoir akan

tetap tertahan di dalamnya dan tidak bermigrasi ke tempat yang

lain.Berikut adalah beberapa contoh cebakan-cebakan minyak dan gas

bumi yang diperoleh dari data seismik (Gambar 15, 16 dan 17).

Gambar 15. Cebakan Minyak Struktur Antiklin

Gambar 16. Cebakan Minyak Pada Struktur Fault (sesar)

Gambar 17. Cebakan Stratigrafi Minyak dan Gas

Page 38: Makalah Minyak Bumi

BAB IV

PENUTUP

IV.1. Kesimpulan

- Dalam pencarian migas itu memerlukan tahapan waktu yang

sangat lama dari mulai survey lapangan dan interpretasi data-

data baik data regional maupun data dari bawah permukan dan

semua itu tidak bisa dilakukan degan sendiri harus

memerlukan beberapa kelompok dan berbagai kelompok

tersebut mempunyai keahlian tersendiri atau mempunyai

bidang masing-masing sesuai kemampuan.

- Metoda seismik adalah salah satu metoda eksplorasi yang

didasarkan pada pengukuran respon gelombang seismik

(suara) yang dimasukkan ke dalam tanah dan kemudian

direleksikan atau direfraksikan sepanjang perbedaan lapisan

tanah atau batas-batas batuan.

- Eksperimen seismik aktif pertama kali dilakukan pada tahun

1845 oleh Robert Mallet, yang oleh kebanyakan orang dikenal

sebagai bapak seismologi instrumentasi.

- Terdapat dua macam metoda dasar seismik yang sering

digunakan, yaitu seismik refraksi dan seismik refleksi.

- Metoda seismik refraksi mengukur gelombang datang yang

dipantulkan sepanjang formasi geologi di bawah permukaan

tanah.

- Metoda seismik refleksi mengukur waktu yang diperlukan

suatu impuls suara untuk melaju dari sumber suara, terpantul

oleh batas-batas formasi geologi, dan kembali ke permukaan

tanah pada suatu geophone.

24

Page 39: Makalah Minyak Bumi

25

- Keunggulan :

.Dapat mendeteksi variasi baik lateral maupun kedalaman dalam

parameter fisis yang relevan, yaitu kecepatan seismik.

.Dapat menghasilkan citra kenampakan struktur di bawah

permukan

.Dapat dipergunakan untuk membatasi kenampakan stratigrafi dan

beberapa kenampakan pengendapan.

.Respon pada penjalaran gelombang seismik bergantung dari

densitas batuan dan konstanta elastisitas lainnya. Sehingga, setiap

perubahan konstanta tersebut (porositas, permeabilitas, kompaksi,

dll) pada prinsipnya dapat diketahui dari metode seismik.

.Memungkinkan untuk deteksi langsung terhadap keberadaan

hidrokarbon

- Kelemahan :

.Banyaknya data yang dikumpulkan dalam sebuah survei akan

sangat besar jika diinginkan data yang baik

.Perolehan data sangat mahal baik akuisisi dan logistik

dibandingkan dengan metode geofisika lainnya.

.Reduksi dan prosesing membutuhkan banyak waktu,

membutuhkan komputer mahal dan ahli-ahli yang banyak.

.Peralatan yang diperlukan dalam akuisisi umumnya lebih mahal

dari metode geofisika lainnya.

.Deteksi langsung terhadap kontaminan, misalnya pembuangan

limbah, tidak dapat dilakukan.

Page 40: Makalah Minyak Bumi

26

IV.2. Saran

Perlu data-data lain seperti data log untuk memperkuat data

seismik sehingga data tersebut lebih akurat.

Page 41: Makalah Minyak Bumi

DAFTAR PUSTAKA

ANDERSON, N and A. ATINUKE 1999. Overview of The Shallow

Seismic Reflection Technique.University of Missouri-Rolla,

Missouri: 27 pp.

KEARNS, R and F. C. BOYD. 1963. The Effect of a Marine Seismic

Exploration on Fish Population in British Colombia.Vancouver,

Canada : 7 pp.

SANNY, T. A. 2004. Panduan Kuliah Lapangan Geofisika Metode

Seismik Refleksi.Dept. Teknik Geofisika, ITB, Bandung : 34hal.

VAN DER KRUK 2001. Reflection Seismik 1, Institut für Geophysik

ETH, Zürich : 86 pp.

GINANJAR., ABDUL LATIEF.2006. Seismic Reflection(Acquisition,

Processing and Interpretation). Chevron Indonesia Company

SUKMONO, SIGIT. 1999. Seismik Refleksi. Teknik Geofisika ITB.

Bandung.

SUKMONO, SIGIT. 2001. Karakteristik Reservoar Seismik.

Lab.Geofisika Reservoir Teknik Geofisika ITB. Bandung.