makalah meteorologi : gerhana matahari dan pengaruhnya terhadap kondisi meteorologi

Upload: nurul-nur-annisa

Post on 07-Jul-2018

267 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 Makalah Meteorologi : Gerhana Matahari dan Pengaruhnya terhadap Kondisi Meteorologi

    1/27

     

    GERHANA MATAHARI

    PENGARUHNYA

    TERHADAP KONDISI

    METEOROLOGI

     

    ABSTRACT

    Makalah ini menjelaskan kaitan

    antara peristiwa terjadinya gerhana

    dengan kondisi meteorologi , seperti

    angin, suhu, tekanan udara, dan

    kelembaban. Disusun dalam rangka

    memenuhi tugas mata kuliah

    Meteorologi.

    Nurul Nur Annisa12/331379/PA/14637 

    MAKALAH METEOROLOGI

  • 8/18/2019 Makalah Meteorologi : Gerhana Matahari dan Pengaruhnya terhadap Kondisi Meteorologi

    2/27

    MAKALAH

    METEOROLOGI[GERHANA MATAHARI & PENGARUHNYA TERHADAP

    KONDISI METEOROLOGI] 

    Geofisika UGM - Nurul Nur Annisa  1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. 

    LATAR BELAKANG

    Gerhana matahari merupakan sebuah fenomena alam yang hanya terjadi

    apabila posisi bumi, bulan, dan matahari terletak dalam 1 garis lurus, sehingga

     proyeksi bayangan bulan di bumi akan menimbulkan ilusi tertutupnya seluruh

     permukaan matahari. Di Indonesia sendiri, dalam kurun waktu 100 tahun selama

    abad-21 akan dilewati gerhana matahari total sebanyak 8x dari tahun 1983-2096.

    Karena rentang periodenya yang cukup lama tersebut, maka tidak heran jika

    antusiasme di kalangan ilmuwan, meteorologis, maupun masyarakat awam sangat

    tinggi saat terjadi gerhana matahari total maupun cincin. Di kalangan peneliti dan

    meteorologis, fenomena ini cukup penting untuk diamati dan diteliti karena berguna

    untuk membuktikan hipotesis dan penelitian yang telah lama dikaji. Sementara itu,

    di kalangan masyarakat awam fenomena gerhana matahari bisa dipandang sebagai

    sebuah objek hiburan, memperkuat keimanan kepada Tuhan YME, maupun sarana

    edukasi, khususnya bagi anak sekolah.

    Daerah-daerah yang dilewati oleh gerhana matahari dibatasi hanya pada area

    umbra dan penumbra (bayangan bulan) dan hanya terjadi dalam orde menit - jam.

    Meskipun sebentar, namun ternyata gerhana matahari cukup mempengaruhi kondisi

    alam sekitar. Selain pengaruhnya terhadap pasang surut muka air laut dan medan

    magnetik maupun medan gravitasi bumi, nampaknya gerhana matahari juga

     berpengaruh terhadap kondisi atmosferik. Jika perubahan terhadap kondisi

     penyinaran cahaya dapat dilihat secara kasat mata maupun teleskop optis, namun

    untuk perubahan kondisi atmosferik hanya bisa dirasakan dan diukur melalui

    instrumen sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui trend

     perubahannya secara umum. Dalam makalah ini, akan dijelaskan pengaruh gerhana

    matahari terhadap kondisi meteorologis di alam, yang meliputi suhu, tekanan,

    kelembaban,dan kecepatan serta arah angin yang merujuk pada beberapa hasil

     penelitian di masa lampau sampai dengan hasil pengamatan terbaru, yaitu Gerhana

    Matahari Total di Indonesia pada tanggal 9 Maret 2016. Untuk penjelasan yang lebih

    lengkap, akan dipaparkan oleh penulis pada bab selanjutnya dalam makalah ini.

  • 8/18/2019 Makalah Meteorologi : Gerhana Matahari dan Pengaruhnya terhadap Kondisi Meteorologi

    3/27

    [GERHANA MATAHARI & PENGARUHNYA

    TERHADAP KONDISI METEOROLOGI] 

    MAKALAH

    METEOROLOGI

    2  Geofisika UGM –  Nurul Nur Annisa 

    B.  RUANG LINGKUP

    Pembahasan mengenai pengaruh Gerhana Matahari terhadap kondisi

    meteorologi dalam makalah ini dibatasi seputar faktor-faktor apa saja yang

    dipengaruhi oleh Gerhana Matahari serta bagaimana pengaruhnya.

    C.  TUJUAN DAN MANFAAT

      Tujuan  pembuatan makalah ini yaitu untuk mengetahui pengaruh Gerhana

    Matahari terhadap kondisi atmosferik yang meliputi :

    1.  suhu,

    2. 

    tekanan,

    3. 

    kelembaban; dan

    4.  angin

      Manfaat :

    1.  Memberikan informasi kepada pembaca mengenai pengaruh Gerhana

    Matahari terhadap kondisi atmosferik di alam

    2.  Sebagai bahan rujukan dalam penulisan makalah maupun karya tulis ilmiah

    lain dengan topik yang berkaitan

  • 8/18/2019 Makalah Meteorologi : Gerhana Matahari dan Pengaruhnya terhadap Kondisi Meteorologi

    4/27

    MAKALAH

    METEOROLOGI[GERHANA MATAHARI & PENGARUHNYA TERHADAP

    KONDISI METEOROLOGI] 

    Geofisika UGM - Nurul Nur Annisa  3

    BAB II

    PEMBAHASAN

    A. 

    DASAR TEORI

    a.  Gerhana Matahari

    Gerhana matahari merupakan suatu kondisi dimana bumi-bulan-matahari

    terletak pada 1 garis lurus sehingga proyeksi bayangan bulan yang terlihat di

     bumi seolah-olah memberikan ilusi tertutupnya seluruh permukaan matahari.

    Daerah bayang-bayang ini disebut umbra dan penumbra. Jika suatu daerah

    mengalami gerhana matahari total maka daerah tersebut terletak dalam kawasan

    umbra, namun jika daerah tersebut hanya dilewati gerhana matahari sebagian

    maka masuk dalam kawasan penumbra. Gerhana matahari terjadi saat awal

     bulan atau bulan mati. Kemiringan orbit bulan sebesar 5o saat mengelilingi bumi

    menyebabkan gerhana matahari tidak terjadi setiap periode bulan mati (tiap 29.5

    hari), karena bayangan bulan pada setiap awal bulan tidak selalu jatuh di

     permukaan bumi.

    Gambar 1  Ilustrasi terjadinya gerhana matahari beserta fase –  fasenya. Terdapat 2area yaitu umbra dan penumbra pada saat gerhana berlangsung. (Sumber :

    timesindonesia.co.id  ) 

  • 8/18/2019 Makalah Meteorologi : Gerhana Matahari dan Pengaruhnya terhadap Kondisi Meteorologi

    5/27

    [GERHANA MATAHARI & PENGARUHNYA

    TERHADAP KONDISI METEOROLOGI] 

    MAKALAH

    METEOROLOGI

    4  Geofisika UGM –  Nurul Nur Annisa 

    b.  Jenis-jenis Gerhana Matahari

    Gerhana matahari dapat dibagi menjadi empat jenis yaitu:

    1)  Gerhana total, terjadi apabila saat puncak gerhana, piringan Matahari

    ditutup sepenuhnya oleh piringan Bulan. Saat itu, piringan Bulan sama

     besar atau lebih besar dari piringan Matahari. Ukuran piringan Matahari

    dan piringan Bulan sendiri berubah-ubah tergantung pada masing-masing

     jarak Bumi-Bulan dan Bumi-Matahari. 

    2)  Gerhana sebagian, terjadi apabila piringan Bulan (saat puncak gerhana)

    hanya menutup sebagian dari piringan Matahari. Pada gerhana ini, selalu

    ada bagian dari piringan Matahari yang tidak tertutup oleh piringan Bulan. 

    3) 

    Gerhana cincin, terjadi apabila piringan Bulan (saat puncak gerhana)

    hanya menutup sebagian dari piringan Matahari. Gerhana jenis ini terjadi

     bila ukuran piringan Bulan lebih kecil dari piringan Matahari. Sehingga

    ketika piringan Bulan berada di depan piringan Matahari, tidak seluruh

     piringan Matahari akan tertutup oleh piringan Bulan. Bagian piringan

    Matahari yang tidak tertutup oleh piringan Bulan, berada di sekeliling

     piringan Bulan dan terlihat seperti cincin yang bercahaya. 

    4) 

    Gerhana hibrida, bergeser antara gerhana total dan cincin. Pada titik

    tertentu di permukaan bumi, gerhana ini muncul sebagai gerhana total,

    sedangkan pada titik-titik lain muncul sebagai gerhana cincin. Gerhana

    hibrida relatif jarang. 

    (Di kutip dar i Wikipedia : Gerhana Matahari )

    Gambar 2  dari kiri ke kanan : a) Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 di Makassar,

     Indonesia. Foto oleh Jon Greif; b) Gerhana Matahari sebagian di Jakarta, Indonesia, 00:23:07UTC 9 Maret 2016; b) Gerhana Matahari Cincin 9 Maret 2016. Foto oleh : Justin Ng.; d)

    Gerhana Matahari Hibrid 3 November 2013 di Juba, Sudan.

    https://id.wikipedia.org/wiki/Gerhanahttps://id.wikipedia.org/wiki/Gerhanahttps://id.wikipedia.org/wiki/Gerhana

  • 8/18/2019 Makalah Meteorologi : Gerhana Matahari dan Pengaruhnya terhadap Kondisi Meteorologi

    6/27

  • 8/18/2019 Makalah Meteorologi : Gerhana Matahari dan Pengaruhnya terhadap Kondisi Meteorologi

    7/27

    [GERHANA MATAHARI & PENGARUHNYA

    TERHADAP KONDISI METEOROLOGI] 

    MAKALAH

    METEOROLOGI

    6  Geofisika UGM –  Nurul Nur Annisa 

    BAB III

    ISI

    A. 

    Pengaruh Gerhana Secara Umum

    Di Reading, pada saat terjadi gerhana matahari tahun 1999 terjadi penurunan

    suhu sebesar 4-5oF atau 2-3o C selama 15 menit setelah periode gerhana mencapai

     puncaknya. Selain itu juga terjadi penurunan kecepatan angin serta perubahan arah

    angin. Bayangan bulan (umbra) dapat menyebabkan kecepatan angin melambat,

    serta mengubah arah angin. Kecepatan angin menurun sekitar 0,7 m/s dan berbalik

     berlawanan arah jarum jam dengan suhu rerata 17oC di dalam stasiun pengukuran.

     Eclipse wind   dikaitkan dengan siklon gerhana yang terjadi karena adanya

    aliran udara dingin dari umbra (wilayah yang tertutup gerhana sepenuhnya). Eclipse

    wind  atau yang juga disebut-sebut sebagai eclipse cyclone ini merupakan suatu angin

    siklon yang berada di sekitar bayangan bulan (Clayton : 1901).

    Dalam sebuah penelitian gerhana matahari Agustus 1999, dibandingkan

    kondisi antara cuaca pada saat dan setelah terjadi gerhana matahari. Hasilnya

    menujukkan bahwa terjadi penurunan kecepatan angin yang cukup signifikan sesaat

    setelah terjadi gerhana, yaitu sekitar 2.5 km/jam. Selain itu angin juga bertiup ke arah

    daerah berbayang dengan suhu 20oC. Dari penelitian ini dapat diketahui bahwa saat

    terjadi gerhana, suhu udara yang berubah juga berkaitan dengan penurunan

    kecepatan angin serta perubahan arahnya. Namun, angin gerhana yang dimaksud

    disini berbeda dengan siklon gerhana yang dikatakan Clayton sebelumnya.

    Saat gerhana matahari, maka akan terjadi pengurangan radiasi matahari

    sebesar 2-3 % pada daerah berbayang yang dilewati oleh gerhana. Pengurangan

    radiasi matahari sesaat tersebut dapat menyebabkan pendinginan relatif sesaat yang

    dapat mengubah arus angin (streamline) lokal maupun regional, baik dalam arah

    vertikal maupun horizontal karena adanya perubahan tekanan lokal. Sehingga dapat

    dikatakan bahwa gerhana matahari ini dalam lingkup global dampaknya memang tak

    terlalu signifikan, namun dalam skala lokal sangat terlihat.

    Pada penelitian yang dilakukan oleh BMKG di Gunung Sugih, Lampung pada

    saat terjadi Gerhana Matahari Cincin 26 Januari 2009 dengan menggunakan stasiun

     pengamatan cuaca otomatis (AWS), diketahui bahwa terdapat hubungan antara

  • 8/18/2019 Makalah Meteorologi : Gerhana Matahari dan Pengaruhnya terhadap Kondisi Meteorologi

    8/27

    MAKALAH

    METEOROLOGI[GERHANA MATAHARI & PENGARUHNYA TERHADAP

    KONDISI METEOROLOGI] 

    Geofisika UGM - Nurul Nur Annisa  7

    gerhana matahari cincin dengan suhu, tekanan, dan kelembaban. Berdasarkan data

    yang diperoleh, tekanan dan kelembaban udara meningkat selama kejadian gerhana.

     Namun yang cukup besar terlihat pengaruhnya dengan gerhana matahari adalah

     parameter suhu dan tekanan udara. Terjadi penurunan suhu sebesar 4-5oC selama

    kejadian gerhana dan mencapai titik terendah 5 menit setelah gerhana matahari.

    Selain pengaruh di atas, sebenarnya gerhana matahari juga mempengaruhi

    medan magnet dan gravitasi bumi, variasi radiasi matahari, serta pasang maksimum

    air laut yang bisa saja memicu terjadinya pelepasan energi berupa gempa. Namun

    karena makalah ini lebih fokus mengenai pengaruh gerhana matahari terhadap

    kondisi meteorologi (atmosfer bumi), maka aspek-aspek di atas tidak akan dibahas

    lebih lanjut dan mungkin dapat dibaca pada makalah / jurnal lain untuk lebih

     jelasnya.

    B.  Pengaruh Gerhana Matahari terhadap Suhu

    1.  Gerhana Matahari Total 11 Agustus 1999, South-west Britain

    Gerhana matahari terjadi sekitar pukul 10:00 –  12:35 BST, dengan periode

     puncaknya (gerhana matahari total) pukul 11:22 BST. Meskipun cuaca sedikit

     berawan, namun profil suhu harian yang tercatat hampir sama pada berbagai

    stasiun lain yang ada di UK, dan dapat dilihat pada grafik berikut ini.

    Grafik 1 . Profil suhu udara permukaan pada 7 stasiun cuaca di UK pada tanggal

    1999. Terlihat pada grafik, rata-rata pada ketujuh stasiun tersebut terjadi penurunan

     suhu 1-3o

    C pada ketinggian sekitar 1.5 m. (Hanna,2000)

  • 8/18/2019 Makalah Meteorologi : Gerhana Matahari dan Pengaruhnya terhadap Kondisi Meteorologi

    9/27

    [GERHANA MATAHARI & PENGARUHNYA

    TERHADAP KONDISI METEOROLOGI] 

    MAKALAH

    METEOROLOGI

    8  Geofisika UGM –  Nurul Nur Annisa 

    Gambar 4 . Perubahan suhu sepanjang Britania Raya selama terjadi gerhana matahari.Skala warna menunjukkan perubahan suhu dalam derajat Celsius.

    ( http://www.dailymail.co.uk/  ) 

    Grafik 2 . Terlihat pada grafik penurunan suhu udara di UK saat terjadi gerhanamatahari 1999, dan berpengaruh terhadap perubahan kecepatan dan arah angin.

    (Sumber : University of Reading)

    Gambar 5. Beberapa momen yang berhasil diabadikan saat terjadi gerhana matahari1999 di UK.

    http://www.dailymail.co.uk/http://www.dailymail.co.uk/http://www.dailymail.co.uk/http://www.dailymail.co.uk/

  • 8/18/2019 Makalah Meteorologi : Gerhana Matahari dan Pengaruhnya terhadap Kondisi Meteorologi

    10/27

    MAKALAH

    METEOROLOGI[GERHANA MATAHARI & PENGARUHNYA TERHADAP

    KONDISI METEOROLOGI] 

    Geofisika UGM - Nurul Nur Annisa  9

    2.  Gerhana Matahari Longyearbyen, 1 Agustus 2008

    Grafik 2 . Suhu udara diukur 130 cm di atas permukaan tanah (dengan interval pengukuran tiap 5 detik), mula-mula bervariasi dari 10.2 –  10.8oC, tergantung awan

    dan kecepatan angin. Selama 1.5 jam (10.15 –  10.45) muncul awan yang lebih tebalmenyebabkan suhu udara menurun sampai 10.1  –  10.5oC. Kecepatan dan arah angin

    ditunjukkan dengan panel warna abu-abu.

    Grafik 3 . Terlihat perubahan suhu permukaan tanah sebelum, saat, dan setelahterjadi gerhana matahari. Kecepatan dan arah angin ditunjukkan oleh panel warnabiru. Variasi suhu yang terukur di permukaan tanah (grafik merah) lebih besar jikadibandingkan dengan variasi suhu udara. Suhu permukaan tanah berkurang sekitar

    14oC , sementara itu suhu udara hanya berkurang sekitar 1.4oC selama terjadi gerhana matahari.

  • 8/18/2019 Makalah Meteorologi : Gerhana Matahari dan Pengaruhnya terhadap Kondisi Meteorologi

    11/27

    [GERHANA MATAHARI & PENGARUHNYA

    TERHADAP KONDISI METEOROLOGI] 

    MAKALAH

    METEOROLOGI

    10  Geofisika UGM –  Nurul Nur Annisa 

    3.  Gerhana Matahari Sebagian, 20 Maret 2015

    Gerhana matahari ini terjadi sepanjang Eropa, Afrika Utara, dan Timur

    Tengah sekitar pukul 08:30 –  10.40 AM.

    Photo © Andy Sier, CEH Photo © Alex Turner, NRW Photo © Carol Taylor, JHI

    Gambar 5. Beberapa foto yang berhasil diabadikan saat terjadi gerhana matahari

     Maret 2015

    Grafik 4 . Terlihat adanya penurunan suhu udara pada beberapa titik pengamatan saat terjadi gerhana matahari parsial (ditunjukkan oleh panah berwarna abu-abu).

     Perubahan suhu mungkin terasa jika kita mengamati secara langsung.

    Grafik 5. a) Terlihat suhu udara di North Wyke berkurang ~1oC selama terjadi gerhana. b)

    Sementara itu di Alice Holt, terlihat lebih stabil di malam hari dan penurunannya tidak begitu

     signifikan akibat gerhana.

  • 8/18/2019 Makalah Meteorologi : Gerhana Matahari dan Pengaruhnya terhadap Kondisi Meteorologi

    12/27

    MAKALAH

    METEOROLOGI[GERHANA MATAHARI & PENGARUHNYA TERHADAP

    KONDISI METEOROLOGI] 

    Geofisika UGM - Nurul Nur Annisa  11

    4.  Gerhana Matahari 11 Agustus 1999, Luxembourg

    Gerhana mulai terjadi pukul 09:09:41 (UTC) dan berakhir pada pukul

    13:51:00 (UTC); dengan periode puncaknya pada pukul 12:29:01. Pengukuran

    dilakukan tiap menit selama periode 30 menit, yaitu antara 10:00  –   10:29.

    Kondisi meteorologi pada saat gerhana dapat dikatakan tidak cerah yang ditutup

    dengan awan tebal, meskipun perlahan-lahan awan mulai menipis.

    Grafi k 6. Suhu udara menurun sampai 0.7 oC saat terjadi gerhana , sementaraitu tekanan udara sedikit meningkat pada densitas yang lebih tinggi.

    ( http://meteo.lcd.lu/papers/eclipse99/eclipse99.html) 

    5. 

    Gerhana Matahari Cincin 26 Januari 2009, Gunung Sugih, Lampung

    Grafik 7 . Pada grafik terlihat suhu berkurang 4-5oC saat terjadi GMC. Suhu miimumterjadi 5 menit setelah fase GMC selesai (09:46 UTC). Suhu udara ditunjukkan

    dengan garis berwarna ungu. Sementara itu angka I,II,III, dan IV merupakan fase-

     fase pada saat kejadian GMC. (Sumber :BMKG, Wido Hanggoro:2011)

    http://meteo.lcd.lu/papers/eclipse99/eclipse99.htmlhttp://meteo.lcd.lu/papers/eclipse99/eclipse99.htmlhttp://meteo.lcd.lu/papers/eclipse99/eclipse99.html

  • 8/18/2019 Makalah Meteorologi : Gerhana Matahari dan Pengaruhnya terhadap Kondisi Meteorologi

    13/27

    [GERHANA MATAHARI & PENGARUHNYA

    TERHADAP KONDISI METEOROLOGI] 

    MAKALAH

    METEOROLOGI

    12  Geofisika UGM –  Nurul Nur Annisa 

    C.  Pengaruh Gerhana Matahari terhadap Tekanan 

    1. 

    Gerhana Matahari Total di Eropa, 11 Agustus 1999

    Grafik 8. Terlihat pada grafik kondisi gravitasi dan tekanan udara saat gerhana 11 Agustus 1999 yang diamati di kota Vienna. Perubahan tekanan ditunjukkan oleh

    kurva paling atas, dimana pada saat gerhana matahari berlangsung tekanan udara pun meningkat, yang diiringi dengan peningkatan residu gravitasi. Kurva paling

    bawah menunjukkan nilai gravitasi terkoreksi tekanan dimana nilainya justru semakinmengecil saat terjadi gerhana.(Sumber : Ruymbeke, dkk :1999)

    2.  Gerhana Matahari Parsial, Korea Selatan 22 Juli 2009

    Gerhana matahari sebagian yang berlangsung di Korea Selatan pada

    tanggal 22 Juli 2009 dimulai pada pukul 09:30 LST (Local Standard Time) dan

     berakhir pada pukul 12:14 LST (2 jam 42 menit) di pusat riset (KCAER)

    Cheongju-Cheongwon, Korea Selatan dengan ketertutupan matahari sampai

    76.8 % dan 93.1 %. Nilai tekanan udara cenderung stabil pada 1.003 hPa tanpa

     perubahan selama terjadi gerhana.

    Gambar 6. Fase gerhana matahari parsial Korea Selatan, 22 Juli 2009. Photocourtesy of the Chosun Ilbo daily newspaper (Sumber :

    http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2914286/  ) 

    http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2914286/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2914286/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2914286/

  • 8/18/2019 Makalah Meteorologi : Gerhana Matahari dan Pengaruhnya terhadap Kondisi Meteorologi

    14/27

    MAKALAH

    METEOROLOGI[GERHANA MATAHARI & PENGARUHNYA TERHADAP

    KONDISI METEOROLOGI] 

    Geofisika UGM - Nurul Nur Annisa  13

    3.  Gerhana Matahari 11 Agustus 1999, Luxembourg

    Grafi k 9. Tekanan udara (ditunjukkan dengan warna merah) cenderung stabildan sedikit meningkat pada densitas yang lebih tinggi (udara lebih dingin).

    ( http://meteo.lcd.lu/papers/eclipse99/eclipse99.html) 

    4.  Gerhana Matahari Cincin 26 Januari 2009, Gunung Sugih, Lampung

    Grafi k 10. Menunjukkan pengaruh GMC terhadap tekanan udara. Dimana laju

    kenaikan tekanan udara pada saat terjadi gerhana tidak terlalu signifikan, yaitu 0.3 –  0.4 mb. Namun pola penurunannya justru sangat terlihat pada fase sebelum dan

     setelah GMC. Hal ini disebabkan oleh penurunan nilai intensitas radiasi matahari yang disebabkan oleh pola harian matahari. (Sumber :BMKG, Wido Hanggoro:2011)

    http://meteo.lcd.lu/papers/eclipse99/eclipse99.htmlhttp://meteo.lcd.lu/papers/eclipse99/eclipse99.htmlhttp://meteo.lcd.lu/papers/eclipse99/eclipse99.html

  • 8/18/2019 Makalah Meteorologi : Gerhana Matahari dan Pengaruhnya terhadap Kondisi Meteorologi

    15/27

    [GERHANA MATAHARI & PENGARUHNYA

    TERHADAP KONDISI METEOROLOGI] 

    MAKALAH

    METEOROLOGI

    14  Geofisika UGM –  Nurul Nur Annisa 

    D.  Pengaruh Gerhana Matahari terhadap Kelembaban 

    1. 

    Gerhana Matahari Total, 20 Maret 2015 di Svalbard-Aventdalen

    Svalberd terletak sekitar 800 mil dari kutub utara.

    Grafi k 11. Garis biru mewakili kelembaban udara saat terjadi gerhana matahari totaldi Svalbard. Terlihat adanya trend kenaikan dari fase 1 ke 2, yaitu saat matahari

    mulai tertutup oleh bulan. Pada fase 2 ke 3 terjadi sedikit penurunan yang kemudiannaik kembali sesaat setelah periode puncak gerhana. Namun kelembaban perlahan-lahan turun saat memasuki fase ke-4, yaitu saat matahari mulai bersinar kembali.

    Sehingga terlihat dari grafik tersebut bahwa kelembaban berkaitan dengan suhu danintensitas penyinaran matahari, serta cenderung stabil saat mencapai periode puncak.

    (Sumber : http://patrickpoitevin.weebly.com/tse-20-march-2015.html  ) 

    2. 

    Gerhana Matahari Cincin 26 Januari 2009, Gunung Sugih, Lampung

    Grafi k 12. Terlihat pada grafik kelembaban udara di atas adanya perubahan yangcukup besar dengan selisih nilai maks. dan min. sekitar 20% dimana nilai maks.

    kelembaban udara mencapai 81.38%.(Sumber :BMKG, Wido Hanggoro:2011)

    http://patrickpoitevin.weebly.com/tse-20-march-2015.htmlhttp://patrickpoitevin.weebly.com/tse-20-march-2015.htmlhttp://patrickpoitevin.weebly.com/tse-20-march-2015.htmlhttp://patrickpoitevin.weebly.com/tse-20-march-2015.html

  • 8/18/2019 Makalah Meteorologi : Gerhana Matahari dan Pengaruhnya terhadap Kondisi Meteorologi

    16/27

    MAKALAH

    METEOROLOGI[GERHANA MATAHARI & PENGARUHNYA TERHADAP

    KONDISI METEOROLOGI] 

    Geofisika UGM - Nurul Nur Annisa  15

    3.  Gerhana Matahari Parsial, Korea Selatan 22 Juli 2009

    Gerhana matahari sebagian yang berlangsung di Korea Selatan pada

    tanggal 22 Juli 2009 dimulai pada pukul 09:30 a.m. dan berakhir pada pukul

    12:14 LST dengan ketertutupan matahari sampai 76.8 % dan 93.1 %.

    Grafi k 13. Variasi kelembaban udara yang teramati di Cheongwon (KCAER)ditunjukkan oleh garis putus-putus berwarna biru. Terlihat bahwa nilai kelembabanudara (RH) sangat bergantung terhadap suhu udara. Sehingga nilainya cenderung

    meningkat saat terjadi gerhana matahari.(Sumber : http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2914286/  ) 

    E.  Pengaruh Gerhana Matahari terhadap Angin 

    1.  Gerhana Matahari Sebagian, 20 Maret 2015

    Gerhana matahari sebagian ini melintasi wilayah Eropa, Afrika Utara, dan

    Timur Tengah. Meskipun cuaca berawan pada beberapa titik pengamatan ECN,

    namun instrumen monitoring cuaca tetap mampu merekam adanya perubahan.

    Grafi k 14. Pada beberapa penelitian sebelumnya, dilaporkan bahwa selamaterjadinya gerhana matahari akan mengurangi kecepatan angin. Namun pada data yang diperoleh melalui titik pengamatan ECN , perubahan kecepatan angin akibat

     gerhana tidak terlalu jelas (tidak membentuk suatu trend yang pasti) sehingga belum

    bisa disimpulkan. (Sumber : http://www.ecn.ac.uk/news/solar-eclipse-2015) 

    http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2914286/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2914286/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2914286/http://www.ecn.ac.uk/news/solar-eclipse-2015http://www.ecn.ac.uk/news/solar-eclipse-2015http://www.ecn.ac.uk/news/solar-eclipse-2015http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2914286/

  • 8/18/2019 Makalah Meteorologi : Gerhana Matahari dan Pengaruhnya terhadap Kondisi Meteorologi

    17/27

    [GERHANA MATAHARI & PENGARUHNYA

    TERHADAP KONDISI METEOROLOGI] 

    MAKALAH

    METEOROLOGI

    16  Geofisika UGM –  Nurul Nur Annisa 

    Grafik 15 . Pada stasiun pengamatan North Wyke, tidak ada indikasi jelas mengenaiadanya perubahan kecepatan angin yang berkaitan dengan gerhana matahari.

    (Sumber : http://www.ecn.ac.uk/news/solar-eclipse-2015) 

    2. 

    Gerhana Matahari Cincin 26 Januari 2009, Gunung Sugih, Lampung

    Grafi k 16. Pada grafik terlihat kecepatan angin yang sangat fluktuatif saat terjadiGMC sehingga pola pengaruhnya terhadap kecepatan angin sulit untuk diketahui.

    (Sumber :BMKG, Wido Hanggoro:2011)

    3.  Gerhana Matahari Parsial, Korea Selatan 22 Juli 2009

    Grafi k 17. Pada grafik terlihat kecepatan angin (ditunjukkan oleh garis putus-putus

    warna biru) menurun dari 1.2 ke 0 – 

     0.2 m/s saat terjadi gerhana matahari. (Sumber :http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2914286/  ) 

    http://www.ecn.ac.uk/news/solar-eclipse-2015http://www.ecn.ac.uk/news/solar-eclipse-2015http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2914286/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2914286/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2914286/http://www.ecn.ac.uk/news/solar-eclipse-2015

  • 8/18/2019 Makalah Meteorologi : Gerhana Matahari dan Pengaruhnya terhadap Kondisi Meteorologi

    18/27

    MAKALAH

    METEOROLOGI[GERHANA MATAHARI & PENGARUHNYA TERHADAP

    KONDISI METEOROLOGI] 

    Geofisika UGM - Nurul Nur Annisa  17

    F.  Pengaruh Gerhana Matahari terhadap Radiasi Matahari 

    1. 

    Gerhana Matahari 11 Agustus 1999, Luxembourg

    Grafi k 18. Radiasi matahari global (ditunjukkan oleh garis warna biru) dan radiasi

    UVB. Pada grafik secara jelas ditunjukkan inverse puncak pada saat terjadi gerhana

    dengan periode maksimum pada pukul 10.30 UTC Nilai minimumnya tidak nol, karena

    merupakan smearing-out dari proses pererataan. (Sumber :

    http://meteo.lcd.lu/papers/eclipse99/eclipse99.html) 

    2.  Gerhana Matahari Parsial, Korea Selatan 22 Juli 2009

    Grafi k 19. Pada grafik terlihat radiasi matahari (ditunjukkan oleh garis merah)

    menurun saat mulai mendekati periode puncak gerhana karena tidak adanya inputenergi radiasi. (Sumber : http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2914286/  ) 

    http://meteo.lcd.lu/papers/eclipse99/eclipse99.htmlhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2914286/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2914286/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2914286/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2914286/http://meteo.lcd.lu/papers/eclipse99/eclipse99.html

  • 8/18/2019 Makalah Meteorologi : Gerhana Matahari dan Pengaruhnya terhadap Kondisi Meteorologi

    19/27

    [GERHANA MATAHARI & PENGARUHNYA

    TERHADAP KONDISI METEOROLOGI] 

    MAKALAH

    METEOROLOGI

    18  Geofisika UGM –  Nurul Nur Annisa 

    3.  Gerhana Matahari Sebagian, 20 Maret 2015

    Gerhana matahari sebagian ini melintasi wilayah Eropa, Afrika Utara, dan

    Timur Tengah.

    Grafi k 20. Terlihat secara jelas reduksi radiasi matahari saat terjadi gerhana,meskipun pada kondisi berawan. ( http://www.ecn.ac.uk/news/solar-eclipse-2015 ) 

    Grafi k 21. Dari kiri ke kanan a) Pada grafik terlihat jelas dip radiasi matahari saatterjadi gerhana. Data berasal dari North Wyke Farm Platform AWS dengan interval

    tiap 15 menit. b) Sinyal radiasi matahari terlihat jelas mengalami penurunan saat

    terjadi gerhana matahari meskipun tertutup awan tebal di Alice Holt. Interval perekaman data selama 5 menit, sensor meteorolgi terletak 27 m di atas permukaan

    tanah, sekitar 8 m di atas Alice Holt, hutan canopy di Surrey. .( http://www.ecn.ac.uk/news/solar-eclipse-2015 ) 

    http://www.ecn.ac.uk/news/solar-eclipse-2015http://www.ecn.ac.uk/news/solar-eclipse-2015http://www.ecn.ac.uk/news/solar-eclipse-2015http://www.ecn.ac.uk/news/solar-eclipse-2015http://www.ecn.ac.uk/news/solar-eclipse-2015http://www.ecn.ac.uk/news/solar-eclipse-2015http://www.ecn.ac.uk/news/solar-eclipse-2015http://www.ecn.ac.uk/news/solar-eclipse-2015

  • 8/18/2019 Makalah Meteorologi : Gerhana Matahari dan Pengaruhnya terhadap Kondisi Meteorologi

    20/27

    MAKALAH

    METEOROLOGI[GERHANA MATAHARI & PENGARUHNYA TERHADAP

    KONDISI METEOROLOGI] 

    Geofisika UGM - Nurul Nur Annisa  19

    G.  Pengaruh Gerhana Matahari terhadap Konsentrasi Ozon 

    Konsentrasi ozon akan menurun saat radiasi UVB meredup dan lenyap pada

     pukul 10.30 UTC. Terdapat jeda waktu sekitar 1 jam antara saat-saat UVB minimum

    dan konsentrasi ozon minimum (Grafik 22). Sementara itu, pada grafik 23

    konsentrasi ozon yang diamati selama gerhana 22 Juli 2009 di KCAER, Korea

    Selatan, menunjukkan adanya trend peningkatan konsentrasi ozon saat terjadi

    gerhana matahari.

    Grafi k 22. Radiasi UVB dan konsentrasi ozon saat terjadi gerhana 11 Agustus 1999.

    Grafi k 23. Dari atas ke bawah a) Nilai rerata konsentrasi ozon per 5 menit; b) nilai

    konsentrasi ozon rerata per jam di daerah Naedeok, kota Cheongju, Korea. (Sumber : http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2914286/  ) 

    http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2914286/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2914286/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2914286/

  • 8/18/2019 Makalah Meteorologi : Gerhana Matahari dan Pengaruhnya terhadap Kondisi Meteorologi

    21/27

    [GERHANA MATAHARI & PENGARUHNYA

    TERHADAP KONDISI METEOROLOGI] 

    MAKALAH

    METEOROLOGI

    20  Geofisika UGM –  Nurul Nur Annisa 

    H.  Pembahasan

    Berdasarkan grafik  –  grafik hasil penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya

    dapat dilihat bagaimana pengaruh gerhana matahari terhadap kondisi meteorologi

    yang meliputi suhu, tekanan udara, kelembaban, angin, radiasi matahari, dan

    konsentrasi ozon. Berikut skemanya.

    Pada saat gerhana :

    Suhu udara  cenderung mendingin karena terjadi pengurangan radiasi

    gelombang pendek sinar matahari yang tertutup oleh cahaya bulan pada daerah

     berbayang (umbra dan penumbra).

    Kelembaban udara  meningkat karena intensitas cahaya matahari yang

    menyinari bumi berkurang sehingga menyebabkan partikel-partikel H2O

    dengan fase vapour  di udara terkumpul dalam jumlah besar yang menyebabkan

    kondisi udara lebih basah (wet) sehingga kelembaban relatif (relative humidity)

     pun cenderung meningkat.

    Saatterjadi

    GerhanaMatahari

    Suhu udaramenurun

    Tekanan udarameningkat

    (tidaksignifikan)

    Kelembabanudara

    meningkat

    Kecepatanangin fluktuatif

    (trendnya)belum secara

    pasti diketahui

    Radiasimatahari

    berkurang

    Konsentrasiozon tidak

    begitubervariasi

  • 8/18/2019 Makalah Meteorologi : Gerhana Matahari dan Pengaruhnya terhadap Kondisi Meteorologi

    22/27

    MAKALAH

    METEOROLOGI[GERHANA MATAHARI & PENGARUHNYA TERHADAP

    KONDISI METEOROLOGI] 

    Geofisika UGM - Nurul Nur Annisa  21

    Tekanan udara  secara umum hanya sedikit mengalami kenaikan (tidak

    signifikan). Hal ini berkaitan dengan penurunan nilai intensitas radiasi

    matahari yang disebabkan oleh pola harian matahari.

    Kecepatan angin, karena grafiknya kebanyakan fluktuatif, sehingga

    hubungannya dengan gerhana matahari belum diketahui secara pasti atau

    mungkin bahkan tidak begitu ada keterkaitan secara langsung, meskipun pada

     paper-paper sebelumnya (oleh Gray dan Harrison) dalam prosidingnya yang

     berjudul  Diagnosing eclipse-induced wind changes  dikatakan terjadi

     penurunan kecepatan angin saat terjadi gerhana. Sementara itu untuk

     perubahan arah angin masih merupakan perdebatan dan belum diketahui secara

     jelas kaitannya dengan gerhana matahari.

    Radiasi matahari  berkurang, penurunan intensitas cahaya matahari dapat

    dilihat secara kasat mata ketika langit perlahan-lahan menjadi gelap selama

    fase-fase gerhana berlangsung dan menjadi gelap total saat periode gerhana

    mencapai puncaknya. Dengan menurunnya intensitas cahaya, maka radiasi

    matahari ke bumi pun ikut menurun karena terhalang oleh bulan.

    Konsentrasi ozon. Ozon dihasilkan omelalui radiasi matahari dan pada udara

    yang hangat, prekursor ozon, seperti NO2, hidrokarbon, dsb, merupakan agen

    untuk menghasilkan ground level ozone (Chung 1977;Finlayson-Pitts and Pitts

    2000). Secara teori, seharusnya nilai ozon tidak begitu bervariasi secara linear,

    meskipun pada grafik di atas menunjukkan peningkatan ozon secara irregular .

      Keterkaitan antar parameter meteorologi saat gerhana matahari :

    Intensitas cahaya matahari menurun (langit gelap)   Radiasi matahari

    menurun Suhu udara menurun Kelembaban udara meningkat Tekanan

    (mengalami kenaikan meskipun tidak signifikan)  Kondisi angin fluktuatif

     Konsentrasi ozon seharusnya tidak begitu bervariasi (meskipun pada grafik

    trednya naik)   Radiasi UVB menurun secara drastis (inverse peak) saat

     periode gerhana mencapai puncak.

  • 8/18/2019 Makalah Meteorologi : Gerhana Matahari dan Pengaruhnya terhadap Kondisi Meteorologi

    23/27

    [GERHANA MATAHARI & PENGARUHNYA

    TERHADAP KONDISI METEOROLOGI] 

    MAKALAH

    METEOROLOGI

    22  Geofisika UGM –  Nurul Nur Annisa 

      Keterkaitan parameter lain saat gerhana matahari :

    Pada saat gerhana matahari :

      Pendinginan relatif yang terjadi dapat mengubah arus angin

     

    Efek Pasang akan maksimum, sama seperti saat muncul bulan purnama

      Medan gravitasi akan meningkat, karena jarak bumi dengan matahari

    dan bulan memendek sehingga gaya tarik pun akan semakin besar

      Terjadi variasi medan magnet bumi karena saat terjadi gerhana, maka

    matahari akan tertutup lapisan ionosfer sehingga akan mengganggu

    ion-ionnya.

      Adanya perubahan terhadap perilaku hewan. Misal burung-burung di

    UK yang tiba-tiba berhenti berkicau (diam) selama terjadi gerhana.

    Selain itu rata-rata beberapa hewan seperti mamalia dan serangga juga

    kembali ke sarangnya saat terjadi gerhana dan cahaya mulai redup.

     Namun, untuk hewan yang biasanya aktif di malam hari diasumsikan

     paling aktif saat terjadi gerhana.

  • 8/18/2019 Makalah Meteorologi : Gerhana Matahari dan Pengaruhnya terhadap Kondisi Meteorologi

    24/27

    MAKALAH

    METEOROLOGI[GERHANA MATAHARI & PENGARUHNYA TERHADAP

    KONDISI METEOROLOGI] 

    Geofisika UGM - Nurul Nur Annisa  23

    BAB IV

    PENUTUP

    A. 

    Kesimpulan 

    1.  Saat terjadi gerhana matahari, terjadi perubahan pada beberapa parameter

    meteorologi seperti suhu, tekanan udara, kelembaban, radiasi matahari,

    konsentrasi ozon, dan kecepatan angin. Namun perubahan –  perubahan tersebut

     pada umumnya bersifat lokal hanya pada daerah-daerah yang dilintasi gerhana

    (daerah berbayang) serta pada umumnya dipengaruhi oleh kondisi meteorologi

    setempat, misal kondisi perawanan suatu daerah, sehingga pengaruhnya secara

    global tidak begitu signifikan.

    2.  Parameter lain selain yang berhubungan dengan atmosferik (meteorologi),

     pada umumnya juga mengalami perubahan, seperti medan magnet dan

    gravitasi bumi, perilaku hewan-hewan, serta kondisi arus dan gelombang laut.

    B.  Saran 

    Karena pembuatan makalah ini merujuk kepada paper-paper dan jurnal-jurnal

     penelitian, tentu hasil antara 1 dan lainnya terkadang agak sedikit berbeda. Namun

    disini penulis berusaha mengambil kesimpulan secara umum dari hasil-hasil yang

    didapat dari berbagai penelitian tersebut. Selain itu, dalam makalah ini penulis masih

     belum bisa mengkaji pengaruh gerhana matahari terhadap kondisi meteorologi saat

    terjadi GMT 9 Maret 2016 di Indonesia karena keterbatasan literatur dan kajian

    ilmiah yang telah dipublikasikan. Sehingga mungkin untuk mengatasi beberapa

    kekurangan ini perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai efek gerhana

    terhadap kondisi meteorologi pada gerhana matahari selanjutnya (jadwal gerhana

    dapat dilihat pada Solar Eclipse Atlas di atas).

  • 8/18/2019 Makalah Meteorologi : Gerhana Matahari dan Pengaruhnya terhadap Kondisi Meteorologi

    25/27

    [GERHANA MATAHARI & PENGARUHNYA

    TERHADAP KONDISI METEOROLOGI] 

    MAKALAH

    METEOROLOGI

    24  Geofisika UGM –  Nurul Nur Annisa 

    REFERENSI

    Gray, R. (2015, Maret 20). Did YOU feel an eerie wind during the solar eclipse? Onlookers report

    wind dropping and birds falling silent. Mail Online. Dipetik Maret 22, 2016, dari

    http://www.dailymail.co.uk/sciencetech/article-3003941/Did-feel-eerie-wind-solar-eclipse-Onlookers-report-wind-dropping-birds-going-silent.html

    Gray, S. (2015, Februari 16). How do solar eclipses affect the weather. Reading, UK.

    Hanggoro, W. (2011, September 11). Pengaruh Intensitas Radiasi Saat Gerhana Matahari Cincin

    Terhadap Beberapa Parameter Cuaca. Jurnal Meteorologi dan Geofisika , 12, 137-144.

    Hanna, E. (t.thn.). Monitoring and analysing the effect of solar eclipses worldwide on weather

    conditions in the boundary layer. Sheffield. Dipetik Maret 22, 2016, dari

    https://www.sheffield.ac.uk/geography/staff/hanna_edward/eclipse

    Massen, F. (2015, Maret 20). Meteorological Impact of the 11th August 99 Solar Eclipse. DipetikMaret 22, 2016, dari http://meteo.lcd.lu/papers/eclipse99/eclipse99.html

    Massen, F. (t.thn.). Longyearbyen Solar Eclipse, August 1, 2008. Dipetik Maret 22, 2016, dari

    http://www.climate4you.com/Longyearbyen%20SolarEclipse%2020080801.htm

    Michel van Ruymbeke, L. S. (t.thn.). Search for the Gravitational Absorption Effect Using Spring

    and Super-conducting Gravimeters during the Total Solar Eclipse of August 11, 1999.

    Dipetik Maret 22, 2015, dari http://www.upf.pf/ICET/bim/bim138/vanruymbeke2.htm

    Mosher, D. (2012, Maret 28). Solar Eclipses Change Weather on Earth. Dipetik Maret 22, 2016,

    dari http://news.nationalgeographic.com/news/2012/03/120328-solar-eclipses-winds-

    weather-sun-earth-space-science/

     Network, U. E. (t.thn.). The solar eclipse at ECN sites. Lancaster. Dipetik Maret 22, 2016, dari

    http://www.ecn.ac.uk/news/solar-eclipse-2015

    Putra, Y. M. (2016, Maret 8). BMKG Cilacap Amati Dampak Gerhana pada Cuaca. Indonesia:

    Republika. Dipetik Maret 22, 2016, dari

    http://www.republika.co.id/berita/nasional/daerah/16/03/08/o3prgx284-bmkg-cilacap-

    amati-dampak-gerhana-pada-cuaca

    S.L.Gray, R. (2012, Mei 25). Diagnosing ecplise -induced wind changes. Royal Society

    Publishing. doi:10.1098/rspa.2012.0007

    Young Seung Chung, H. S. (2010). The solar eclipse and associated atmospheric variationsobserved in South Korea on 22 July 2009. (Air Quality, Atmosphere, & Health), 125-

    130. doi: 10.1007/s11869-009-0060-0

    YUN. (2009, Januari 25). Gerhana Matahari Pengaruhi Cuaca, Efek Pasang Akan Maksimum.

    Indonesia: Kompas. Dipetik Maret 22, 2016, dari

    http://lipsus.kompas.com/grammyawards/read/2009/01/25/15541864/Gerhana.Matah

    ari.Pengaruhi.Cuaca..Efek.Pasang.Akan.Maksimum.

  • 8/18/2019 Makalah Meteorologi : Gerhana Matahari dan Pengaruhnya terhadap Kondisi Meteorologi

    26/27

    MAKALAH

    METEOROLOGI[GERHANA MATAHARI & PENGARUHNYA TERHADAP

    KONDISI METEOROLOGI] 

    Geofisika UGM - Nurul Nur Annisa  25

    KATA PENGANTAR

    Puji dan Syukur senantiasa saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat

    rahmat- Nya saya dapat menyelesaikan makalah meteorologi yang berjudul “GerhanaMatahari dan Pengaruhnya terhadap Kondisi Meteorologi” ini. Adapun penulisan

    makalah ini dalam rangka memenuhi salah satu tugas mata kuliah Meteorologi pada

    semester 8 Program Studi Geofisika, Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu

    Pengetahuan Alam, Universitas Gadjah Mada. Tidak lupa saya haturkan terima kasih

    kepada semua pihak yang telah bersedia membantu menyesaikan makalah ini,

    diantaranya :

    1.Pak Wiwit selaku Dosen Meteorologi Geofisika UGM

    2.Teman-teman sekelas Meteorologi 2016 lintas angkatan 2012-2014

    3.Teman-teman geofisika angkatan 2012 dan juga semua pihak yang tidak

    dapat disebutkan satu per satu.

    Pada akhirnya, sesuai dengan kata pepatah, bahwa tak ada gading yang tak retak.

    Begitu pula dengan makalah saya yang masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu

    kritik dan saran yang membangun akan saya terima dengan baik demi kesempurnaan

    makalah ini di masa depan. Penulis berharap agar makalah ini dapat berguna bagi para

     pembaca.

    Yogyakarta, 23 Maret 2016

    Penulis

  • 8/18/2019 Makalah Meteorologi : Gerhana Matahari dan Pengaruhnya terhadap Kondisi Meteorologi

    27/27

    [GERHANA MATAHARI & PENGARUHNYA

    TERHADAP KONDISI METEOROLOGI] 

    MAKALAH

    METEOROLOGI

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR .............................................................................................. i

    DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii

    BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

    A.  Latar Belakang ............................................................................................. 1

    B.  Ruang Lingkup ............................................................................................ 2

    C. 

    Tujuan dan manfaat ..................................................................................... 2

    BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................... 3

    A. 

    Dasar Teori .................................................................................................. 3B.  Gerhana Matahari ........................................................................................ 3

    C.  Jenis-jenis Gerhana Matahari ...................................................................... 4

    D.  Peta Gerhana Matahari di Dunia ................................................................ 5

    BAB III ISI .............................................................................................................. 6

    A.  Pengaruh Gerhana Secara Umum ................................................................ 6

    B.  Pengaruh Gerhana Matahari terhadap Suhu ............................................... 7

    C.  Pengaruh Gerhana Matahari terhadap Tekanan........................................ 12

    D. 

    Pengaruh Gerhana Matahari terhadap Kelembaban ................................. 14E.  Pengaruh Gerhana Matahari terhadap Angin ........................................... 15

    F.  Pengaruh Gerhana Matahari terhadap Radiasi Matahari .......................... 17

    G.  Pengaruh Gerhana Matahari terhadap Konsentrasi Ozon......................... 19

    H.  Pembahasan .............................................................................................. 20

    BAB IV PENUTUP ............................................................................................... 23

    A.  Kesimpulan ............................................................................................... 23

    B.  Saran ......................................................................................................... 23

    REFERENSI .......................................................................................................... 24