makalah - memilih masalah

14
UNIVERSITAS LAKIDENDE MEMILIH MASALAH MAKALAH I GUSTI NGURAH PUTU W. D. RIRIN WIJAYA SATRIANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA KONAWE APRIL 2014

Upload: ririn-wijaya

Post on 24-Nov-2015

121 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Makalah tentang memilih masalah penelitian.

TRANSCRIPT

  • UNIVERSITAS LAKIDENDE

    MEMILIH MASALAH

    MAKALAH

    I GUSTI NGURAH PUTU W. D. RIRIN WIJAYA

    SATRIANI

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

    KONAWE APRIL 2014

  • ii

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas

    berkat dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Penulisan

    makalah ini dilakukan dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Penelitian

    Pendidikan Matematika pada Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas

    Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lakidende.

    Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah

    membantu dalam penyelesaian makalah ini.

    Akhir kata, penulis berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas

    segala kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga makalah ini

    membawa manfaat bagi pengembangan ilmu.

    Unaaha, April 2014

    Penulis

  • iii

    DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii

    DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii

    1. PENDAHULUAN ........................................................................................... 1

    1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1

    1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 1

    1.3 Tujuan Penulisan ....................................................................................... 2

    2. PEMBAHASAN ............................................................................................. 3

    2.1 Masalah Penelitian .................................................................................... 3

    2.2 Identifikasi Masalah Penelitian ................................................................. 3

    2.3 Memfokuskan Masalah Penelitian ............................................................ 5

    2.4 Jenis Permasalahan .................................................................................... 7

    2.5 Merumuskan Judul .................................................................................... 8

    3. PENUTUP ....................................................................................................... 9

    3.1 Kesimpulan ................................................................................................ 9

    3.2 Saran .......................................................................................................... 10

    DAFTAR REFERENSI

  • 1

    UNIVERSITAS LAKIDENDE

    BAB I PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Memilih masalah penelitian adalah langkah awal dari suatu kegiatan

    penelitian. Bagi orang yang belum berpengalaman meneliti, menentukan atau

    memilih masalah bukanlah pekerjaan yang mudah, bahkan boleh dikatakan sulit.

    Seorang peneliti harus menemukan masalah dan memformulasikannya sehingga

    menjadi layak untuk diteliti. Tentunya, seseorang yang berkecimpung dalam

    dunia pendidikan akan terdorong untuk melakukan penelitian jika ia menemukan

    masalah. Bagaimanakah ia menemukan masalah dan memilih masalah?

    Pertanyaan yang tampaknya sepele ini ternyata tidak selalu mudah dijawab.

    Masalah dapat diperoleh dari kehidupan sehari-hari karena menjumpai hal-

    hal yang aneh atau didorong oleh keinginan meningkatkan hasil kerja apa saja.

    Masalah juga dapat diperoleh dengan membaca buku. Dapat juga masalah

    diberi orang lain. Akan tetapi yang paling baik apabila datang dari dirinya

    sendiri karena didorong oleh kebutuhan memperoleh jawaban. Dengan demikian,

    maka penelitian akan berjalan sebaik-baiknya karena peneliti menghayati dan

    mendalami masalahnya.

    Di bidang pendidikan, masalah selalu ada dan tak terhitung jumlahnya.

    Meskipun demikian, sering kali dialami kesulitan untuk menemukan masalah

    yang hendak diteliti. Mengapa demikian? Apakah kita tidak memahami apa yang

    dimaksud dengan masalah? Dalam arti luas, masalah sebenarnya adalah semua

    bentuk pertanyaan yang membutuhkan jawaban. Walaupun masalah merupakan

    titik awal melakukan penelitian, tidak semua masalah dapat dijadikan objek untuk

    diteliti dan hal ini dapat diketahui dari karakteristik masalah itu sendiri.

    Berdasarkan uraian di atas, maka pembahasan mengenai pemilihan

    masalah sangat perlu untuk dipahami lebih dalam, sehingga dalam makalah ini

    dibahas mengenai pemilihan masalah.

  • 2

    UNIVERSITAS LAKIDENDE

    1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka pokok permasalahan adalah

    sebagai berikut:

    1. Apakah yang dimaksudkan dengan masalah penelitian?

    2. Bagaimana mengidentifikasi masalah penelitian?

    3. Bagaimana memfokuskan masalah penelitian?

    4. Ada beberapa jenis permasalahan penelitian?

    1.3 Tujuan Penulisan Tujuan penulisan makalah ini, yaitu:

    1. Menjelaskan apa yang dimaksudkan dengan masalah penelitian.

    2. Menjelaskan pedoman dalam mengidentifikasi masalah penelitian.

    3. Menjelaskan bagaimana memfokuskan suatu masalah penelitian.

    4. Menjelaskan jenis-jenis permasalahan penelitian.

  • 3

    UNIVERSITAS LAKIDENDE

    BAB II PEMBAHASAN

    2.1 Masalah Penelitian

    Sebelum diuraikan bagaimana mengidentifikasi dan memilih masalah

    penelitian, terlebih dahulu akan dibahas apa yang dimaksud dengan masalah.

    Masalah adalah kesenjangan (gap) antara harapan dengan kenyataan, antara apa

    yang diinginkan atau yang dituju dengan apa yang terjadi atau faktanya. Berbeda

    dengan rumusan masalah yang merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan

    jawabannya melalui pengumpulan data. Namun demikian terdapat kaitan erat

    antara masalah dengan rumusan masalah, karena setiap rumusan masalah

    penelitian harus didasarkan pada masalah.

    Masalah penelitian, secara umum, merupakan suatu kesulitan yang

    merupakan pengalaman peneliti dalam konteks situasi teoritis atau praktis dan

    ingin diperoleh solusinya. (Kothari, 2004:24). Dalam arti luas, masalah

    sebenarnya adalah semua bentuk pertanyaan yang membutuhkan solusi.

    Walaupun masalah merupakan titik tolak penelitian, tidak semua masalah dapat

    dijadikan objek untuk diteliti dan hal ini dapat diketahui dari karakteristik masalah

    itu sendiri.

    R.L Ackoff (1961) menjelaskan komponen-komponen dari suatu masalah

    penelitian adalah sebagai berikut: (i) terdapat suatu individu atau suatu grup yang

    memiliki suatu kesulitan atau masalah; (ii) terdapat suatu tujuan yang ingin

    dicapai; (iii) terdapat alternatif ganda atau lebih dari satu penyelesaian untuk

    mencapai tujuan. Dalam hal ini, terdapat paling sedikit dua makna yang tesedia

    untuk peneliti, jika tidak terdapat pilihan lain, maka tidak terdapat masalah; (iv)

    harus memberikan keraguan kepada peneliti dalam pemilihan alternatif

    penyelesaian; (v) harus terdapat lingkungan di mana kesulitan atau masalah itu

    ada (Kothari, 2004:25).

    2.2 Identifikasi Masalah Penelitian Ada tiga karakteristik yang perlu diperhatikan dalam mengidentifikasi

    masalah. Pertama adalah masalah tersebut layak diteliti. Arti layak diteliti di

  • 4

    UNIVERSITAS LAKIDENDE

    sini adalah pengkajian terhadap masalah tersebut dapat dilakukan dengan cara

    yang terukur secara empiris melalui pengumpulan data dan pengolahan data.

    Karakteristik kedua adalah sifat dari masalah tersebut, yakni mempunyai

    nilai teoritis dan praktis (penelitian bermanfaat). Suatu masalah penelitian yang

    baik pada hakikatnya diangkat dari teori yang kuat atau mempunyai dampak

    praktis yang dapat memperbaiki praktik atau penyelenggaraan pendidikan.

    Tergantung dari kepekaan, sebenarnya ketika mengidentifikasi masalah kita dapat

    menguji masalah tersebut dengan pertanyaan apakah dampaknya apabila masalah

    tersebut terpecahkan. Apabila jawabannya adalah: orang tak akan peduli, maka

    itu suatu indikasi bahwa perlu dicari masalah yang lebih bermakna untuk diteliti.

    Karakteristik ketiga adalah realistis (penelitian dapat dilaksanakan).

    Pengertian realistis di sini sangat luas, antara lain meliputi keterjangkauan dalam

    hal kedalaman bekal konsep serta ketersediaan waktu, tenaga, dan biaya. Bekal

    berupa penguasaan konsep atau teori dan seluruh pengalaman selama

    berkecimpung dalam dunia pendidikan akan menentukan mutu penelitian. Jika

    meneliti masalah di bidang yang dikuasai medannya maka peluang terjadinya

    penyimpangan baik dari segi metode maupun analisis akan kecil sekali. Artinya,

    penelitian di tingkat tersebut akan cukup handal. Sebaliknya, bila memaksakan

    tingkat bekal teori untuk meneliti masalah yang jauh di luar jangkauan bekal teori

    maka akan mengalami banyak kesulitan dan hasil penelitian dapat dipertanyakan

    orang. Aspek lain yang tak kalah penting dalam konteks realistis ini adalah

    ketersediaan waktu, tenaga, dan biaya. Ketiga aspek ini saling berkaitan. Biaya

    merupakan faktor cukup penting dalam menunjang keberhasilan suatu penelitian.

    Sering kali waktu dan tenaga dipengaruhi oleh keterbatasan biaya atau dana. Jika

    dana yang tersedia cukup besar, maka ruang lingkup aspek yang dikaji dapat

    ditingkatkan lebih luas atau lebih mendalam, durasi penelitian dapat diperpanjang,

    dan jumlah tenaga dapat ditingkatkan.

    Selain tiga aspek utama tersebut, beberapa pertimbangan lain yang perlu

    dipertimbangkan ketika mengidentifikasi masalah penelitian yaitu:

    1. Penelitian harus sesuai dengan minat peneliti.

    Meneliti bukannya pekerjaan mudah. Kegiatan ini haru benar-benar diniati.

    Apabila permasalahan tidak sesuai dengan minat, maka peneliti tidak akan

  • 5

    UNIVERSITAS LAKIDENDE

    bergairah untuk melaksanakannya. Jika tidak, dapat diduga bahwa hasilnya

    tidak akan baik, bahkan boleh jadi terhenti. Sebaliknya apabila peneliti

    memang berminat, si peneliti akan melakukannya dengan tekun dan tidak

    mudah putus asa apabila menjumpai kesulitan.

    Faktor minat ini kelihatannya tidak normal dan bersifat subjektif. Namun

    demikian biasanya faktor ini berkaitan erat dengan hal yang bersifat formal,

    yaitu keahlian.

    2. Keaktualan dan kebaruan atau orisinilitas.

    Jika masalah yang diteliti merupakan masalah yang aktual atau yang sedang

    hangat-hangatnya diperbincangkan masyarakat maka nilai penelitian akan

    lebih tinggi. Demikian pula apabila masalah yang ingin Anda teliti itu betul-

    betul baru atau orisinil. Namun, hal ini tidak berarti bahwa melakukan

    penelitian tentang masalah yang muncul di masa lalu atau mengulang suatu

    penelitian yang pemah dilakukan orang lain merupakan penelitian yang

    kurang bernilai. Penelitian semacam ini masih mempunyai nilai yang cukup

    tinggi apabila ditempatkan pada perspektif untuk kepentingan historis atau

    kepentingan verifikasi teori yang sudah ada.

    2.3 Memfokuskan Masalah Penelitian Apabila sudah melakukan identifikasi masalah dengan memperhatikan

    beberapa karakteristik di atas, ada kemungkinan akan mendapatkan banyak

    masalah yang layak untuk diteliti. Sedikit banyaknya masalah yang dapat

    diperoleh tergantung kepekaan kita menangkap aspek atau pernik yang terdapat di

    dunia pendidikan itu sendiri. Ketika kita telah mempunyai banyak masalah yang

    layak untuk diteliti. Apakah akan meneliti semua masalah itu? Tentu tidak.

    Langkah yang perlu dilakukan adalah memfokuskan masalah. Mengapa?

    Suatu masalah yang bersifat terlalu umum dan banyak jumlahnya kelak akan

    menyulitkan diri sendiri apabila masalah tersebut tidak difokuskan sejak awal.

    Pengertian memfokuskan di sini adalah memilih dan menentukan masalah yang

    diminati dan menguraikan masalah yang terlalu umum tersebut menjadi masalah

    yang spesifik. Jika hal ini tidak dilakukan maka akan menghabiskan waktu yang

    sangat banyak (dan tidak perlu) ketika kita melakukan studi literatur. Kita akan

  • 6

    UNIVERSITAS LAKIDENDE

    repot sendiri karena topik yang hendak dikaji akan melebar ke mana-mana. Tidak

    hanya sampai di sini, kesulitan tersebut akan berlanjut ke tahapan berikutnya

    dalam proses penelitian itu sendiri seperti penentuan tujuan, hipotesis,

    metodologi, serta pengumpulan dan pengolahan data.

    Bagaimana cara memfokuskan masalah? Bagi para peneliti yang sudah

    berpengalaman, memfokuskan masalah mungkin bukan hal yang sulit karena

    instingnya telah bekerja dengan baik. Bagi yang belum berpengalaman,

    pendekatan sistematis dengan cara melakukan klasifikasi masalah akan banyak

    membantu. Berikut ini adalah contoh tehnik mengklasifikasi masalah untuk

    mendapatkan masalah yang spesifik yang dikemukakan oleh Tuckman (1978).

    Kesempatan dan Kebutuhan Masyarakat akan Pendidikan

    Pengembangan Kurikulum Program Edukatif

    Alat dan Bahan Instruksional Model Pengajaran dan Proses Pembelajaran

    Konseling Pendidikan Guru

    Supervisi dan Administrasi Evaluasi dan Metodologi Penelitian

    Tabel 1

    Tampak pada Tabel 1 di atas beberapa kategori masalah pendidikan. Hal

    yang perlu dicatat adalah bahwa gambar tersebut sekedar contoh ilustrasi dasar

    dan kategori tersebut tidak mutlak. Dapat dibuat sendiri secara bebas sesuai

    dengan kerangka teori dan rujukan konsep yang dimiliki. Setelah membuat dan

    melihat skema masalah di atas maka pertanyaan yang perlu diajukan adalah:

    kategori masalah apakah yang paling menarik untuk saya teliti dan kategori

    masalah apakah yang saya kuasai atau mampu? Misalnya jawaban atas

    pertanyaan tersebut adalah "Alat dan Bahan Instruksional" maka langkah

    selanjutnya yang perlu Anda lakukan adalah mengurai kategori tersebut menjadi

    subkategori yang lebih kecil seperti: (1) a1at dan bahan instruksional cetak dan (2)

    alat dan bahan instruksional elektronik (bisa juga istilah tersebut dinamakan cetak

    dan noncetak atau elektronik dan nonelektronik). Alat dan Bahan Instruksional

    Elekronik, misalnya, masih bisa diurai lagi menjadi radio, kaset, televisi, video,

  • 7

    UNIVERSITAS LAKIDENDE

    dan komputer. Sampai di sini, pertanyaan lanjutan yang perlu ditanyakan adalah

    mirip dengan pertanyaan sebelumnya dan hanya tingkat detailnya yang berbeda:

    manakah di antara subkategori tersebut yang paling menarik untuk saya teliti?

    Jika sudah menemukan jawabannya (misal: komputer) maka bisa dilanjutkan

    dengan memilih aspek instruksional yang disukai (misal: dampak terhadap

    prestasi belajar siswa). Dengan demikian, masalah yang akan diteliti akan fokus

    pada evaluasi dampak penggunaan alat dan bahan instruksional berbantuan

    komputer terhadap prestasi belajar siswa. Dengan demikian tergambar desain

    penelitian yang akan dilakukan seperti sampel, alat ukur, teknik pengumpulan

    data.

    Beberapa poin berikut perlu diamati oleh seorang peneliti dalam

    memfokuskan masalah atau subyek untuk penelitian:

    (i) Subyek yang telah banyak diteliti sebaiknya tidak dipilih.

    (ii) Subyek yang kontroversial tidak menjadi pilihan dari rata-rata peneliti.

    (iii) Masalah yang terlalu sempit atau sangat kurang informasinya sebaiknya

    dihindari.

    (iv) Subyek yang dipilih untuk penelitian harus familiar dan dapat diselesaikan

    dalam hal ini sumber atau materi yang terkait dengan penelitian dapat

    dijangkau.

    (v) Masalah yang dipilih telah dilakukan studi pendahuluan.

    2.4 Jenis Permasalahan Permasalahan dalam penelitian sering pula disebut dengan istilah problema

    atau problematika.

    Secara garis besar, peneliti mempermasalahkan fenomena atau gejala atas

    tiga jenis:

    1. Problema untuk mengetahui status dan mendeskripsikan fenomena.

    Sehubungan dengan jenis permasalahan ini terjadilah penelitian deskriptif,

    penelitian historis, dan filosofis.

    2. Problema untuk membandingkan dua fenomenat atau lebih (problema

    komparasi). Dalam penelitian ini peneliti berusaha mencari permasalahan dan

  • 8

    UNIVERSITAS LAKIDENDE

    perbedaan fenomena, selanjutnya mencari arti atau manfaat dari adanya

    persamaan dan perbedaan yang ada.

    3. Problema untuk mencari hubungan antara dua fenomena (problema korelasi).

    Ada dua macam problema korelasi, yaitu korelasi sejajar dan korelasi sebab-

    akibat.

    2.5 Merumuskan Judul Masalah atau permasalahan penelitian dapat dilihat dari rumusan judul

    penelitian. Ada yang berpendapat bahwa sebaiknya judul penelitian ditulis

    selengkap mungkin sehingga dengan membaca judul dapat diketahui kehendak

    peneliti dengan kegiatannya. Sebaliknya ada pula yang berpendapat bahwa judul

    penelitian sebaiknya sesingkat mungkin.

    Judul penelitian yang lengkap mencakup:

    1. Sifat dan jenis penelitian.

    2. Objek yang diteliti.

    3. Subyek penelitian.

    4. Lokasi/daerah penelitian.

    5. Tahun/waktu terjadinya peristiwa.

    Apabila judul penelitian ditulis singkat, maka perlu ditambahkan dengan

    jelas penegasan judul dan batasan masalah. Penegasan ini ditulis dalam bagian

    pendahulua, dan tentu saja pada waktu penyusunan desain penelitian juga diberi

    penjelasan.

  • 9

    UNIVERSITAS LAKIDENDE

    BAB III

    PENUTUP

    3.1 Kesimpulan Dari uraian yang telah dipaparkan dapat disimpulkan beberapa hal di

    antaranya yaitu:

    Masalah adalah kesenjangan (gap) antara harapan dengan kenyataan, antara apa yang diinginkan atau yang dituju dengan apa yang terjadi atau faktanya.

    Masalah penelitian, secara umum, merupakan suatu kesulitan yang merupakan pengalaman peneliti dalam konteks situasi teoritis atau praktis dan

    ingin diperoleh solusinya. (Kothari, 2004:24).

    Ada tiga karakteristik yang perlu diperhatikan dalam mengidentifikasi masalah. Pertama adalah masalah tersebut layak diteliti. Karakteristik

    kedua adalah sifat dari masalah tersebut, yakni mempunyai nilai teoritis dan

    praktis (penelitian bermanfaat). Karakteristik ketiga adalah realistis

    (penelitian dapat dilaksanakan).

    Beberapa pertimbangan lain yang perlu dipertimbangkan ketika mengidentifikasi masalah penelitian yaitu:

    1. Penelitian harus sesuai dengan minat peneliti.

    2. Keaktualan dan kebaruan atau orisinilitas.

    Beberapa poin berikut perlu diamati oleh seorang peneliti dalam memfokuskan masalah atau subyek untuk penelitian:

    (i) Subyek yang telah banyak diteliti sebaiknya tidak dipilih.

    (ii) Subyek yang kontroversial tidak menjadi pilihan dari rata-rata peneliti.

    (iii) Masalah yang terlalu sempit atau sangat kurang informasinya sebaiknya

    dihindari.

    (iv) Subyek yang dipilih untuk penelitian harus familiar dan dapat

    diselesaikan dalam hal ini sumber atau materi yang terkait dengan

    penelitian dapat dijangkau.

    (v) Masalah yang dipilih telah dilakukan studi pendahuluan.

    Secara garis besar, peneliti mempermasalahkan fenomena atau gejala atas tiga jenis:

    1. Problema untuk mengetahui status dan mendeskripsikan fenomena.

  • 10

    UNIVERSITAS LAKIDENDE

    2. Problema untuk membandingkan dua fenomenat atau lebih (problema

    komparasi).

    3. Problema untuk mencari hubungan antara dua fenomena (problema

    korelasi).

    Masalah atau permasalahan penelitian dapat dilihat dari rumusan judul penelitian. Ada yang berpendapat bahwa sebaiknya judul penelitian ditulis

    selengkap mungkin sehingga dengan membaca judul dapat diketahui

    kehendak peneliti dengan kegiatannya. Sebaliknya ada pula yang berpendapat

    bahwa judul penelitian sebaiknya sesingkat mungkin.

    3.2 Saran Dari makalah yang telah kami buat ini mudah-mudahan ada manfaatnya

    khususnya bagi kami pribadi dan umumnya untuk kita semua yang nantinya akan

    melakukan penelitian, dan kami mohon maaf apabila dalam penyusunan makalah

    ini terdapat kesalahan-kesalahan dan memohon kritikannya dari para pembaca

    agar dalam penyusunan makalah yang berikutnya bisa lebih baik lagi.

  • UNIVERSITAS LAKIDENDE

    DAFTAR REFERENSI Andriani, Durri, et al. (2012). Metode Penelitian. Tangerang Selatan: Universitas

    Terbuka.

    Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

    Rineka Cipta.

    Kothari, C. R. (2004). Research Methodology: Methods and Techniques (2nd ed).

    New Delhi: New Age International (P) Limited.

    Sampul MakalahMakalah - Memilih Masalah Revisi