makalah mateatika.docx
DESCRIPTION
xcxcxTRANSCRIPT
Diferensial membahas tentang tingkat perubahan suatu fungsi sehubungan
dengan perubahan kecil dalam variabel bebas fungsi yang bersangkutan .
Bedasarkan manfaat-manfaatnya inilah konsep diferensial menjadi salah satu
alat analisis yang sangat penting dalam bisnis dan ekonomi .
KAIDAH-KAIDAH DIFERENSIANSI
Secara umum, membentuk turunan sebuah fungsi dapat dilakukan dengan
cara terlebih dahulu menemukan kuosien diferensinya , kemudian
menentukan limit kuosien diferensi tersebut untuk untuk pertambahan
veriabel bebas mendekati nol . Langkah-langkahnyasebagai berikut :
A. Andaikan funsi aslinya ialah y = f(x)
B. Masukan tambahan x dan tambahan y untuk memperoleh
y + ∆ y = f ( x + ∆ x )
C. Manipulasi untuk memperoleh
∆ y = f ( x + ∆x ) – f ( x)
D. Bagi kedua ruas dengan ∆x sehingga memperoleh kuosien
diferensinya
∆ y∆ x
=f ( x )+∆ x ¿−f (x ) ¿∆ x
E. Tentukan limitnya untuk ∆ x → 0 , sehingga diperoleh turunan
fungsinya
dydx
= lim∆ x→0
∆ y∆ x
= lim∆ x→0
f ( x+∆ x )−f (x )∆ x
Adapun sejumlah kaidah yang dapat di gunakan untuk menurunkan berbagai
bentuk fungsi tertentu yaitu :
1
1. Diferensiansi Untuk Fungsi dengan Satu Variable
Setiapa aturan berlaku untuk jenis fungsi yang masing-masing terdiri dari
satu veriabel bebas : y = k ( fungsi konstan ) , y = xn , dan y = cxn ( fungsi
pangkat ) . Semua ini mempunyai bentuk kurva yang halus dan grafik yang
kontinu sehingga dapat didiferensiansikan di mana pun .
1.1 Diferensiansi Fungsi Konstanta
Fungsi konstan y = x , atau f ( x ) = k , adalah sama dengan nol , yakni nol
untuk semua nilai x .
Maka jika diketahui :
y = f (x ) = k , dydx
=dkdx
=0atau f 1 (x )=0
Dan jika :
y = f ( x) = k ,ddxy= ddxf ( x )= d
dxk=0
simbol derivative telah dipisahkan menjadi dua bagian , d /dx pada satu pihak
dan y [ atau f ( x ) atau k ] pada pihak lainnya . Pada bagian pertama , d /dx
merupakan symbol operator yang memerintahkan kita untuk melakukan
operasi metematika tertetu . Seperti halnya symbol operator √ yang
memerintahkan kita untuk menggunakan akar kaudrat , symbol d /dx
menunjukan suatu perintah untuk mendiferensiansikan terhadap veriabel x .
Fungsi yang akan di operasikan ( didiferensiansikan ) ditunjukan dalam
bagian kedua adalah y = f ( x ) = k .
1.2 Diferensiansi Fungsi Pangkat
Fungsi pangkat ( power function ) y = f ( x ) = xn adalah nxn−1. Hal ini dapat
rumuskan sebagai
ddxxn=nxn−1atau f ' ( x )=f ' ( x )=nxn−1
Contoh pertama :
2
y = x3 adalah dydx
= ddxx3=3 x2
Contoh kedua :
y =x9 adalah ddx
x9 = 9 x8
Aturan ini valid untuk setiap pangkat dengan nilai rill dari x , yaitu
pangkatnya dapat berbentuk setiap bilangan rill . Adapun pembuktian untuk
kasus dimana n adalah beberapa bilangan bulat positif . Dalam kasus yang
sederhana , yakni n = 1 ,
fungsinya adalah f ( x ) = x maka rumusnya adalah
f ' ( x )= ddxx=1 (x0 )=1
1.2.1 Perumusan Umum Fungsi Pangkat
Jika konstanta penggali c muncul dalam fungsi pangkat , sehingga f ( x ) = cn
, rumusnya adalah
ddxc xn=c nxn−1atau f ' ( x )=cn xn−1
Hasil menunjukan bahwa , dalam mendiferensiansikan c xn dapat
mempertahan kan konstanta penggali c tetap utuh dan kemudian
mendiferensiasikan suku xn .
Contoh pertama :
diketahui y = 2x , diperoleh dy /dx = 2 x0 = 2
Contoh kedua :
3
diketahui f ( x ) = 4 x3 , diperoleh f ' ( x ) = 12 x2
2. Diferensiansi Fungsi dengan Dua atau Lebih Fungsi dari Variabel
yang Sama
Dalam diferensiansi fungsi dengan dua atau lebih fungsi dari varibel yang
sama , dan mempuyai dua fungsi yang dapat dideferensiansikan dari
variable x yang sama , contohnya f ( x ) dan g ( x ) akan mendiferensiansikan
suatu penjumlahan , pengurangan , hasil kali atau hasil bagi yang dibentuk
dari kedua fungsi tersebut .
2.1Diferensiansi Penjumlahan ( Pengurangan )
Penjumlahan (pengurangan) dari dua fungsi adalah penjumlahan
( pengurangan ) dari derivative dua fungsi :
ddx
[ f ( x )±g ( x ) ]= ddxf ( x )± d
dxg ( x )=f ' ( x )±g' (x )
Pembuktian ini sekali lagi melibatkan palikasi definisi derivative dan dalil dari
berbagai limit .
Contoh pertama :
Dari fungsi y = 14 x3, dan dapat memperoleh derivative dy /dx = 42 x2 .
Tetapi 14 x3 = 5 x3 + 9 x3, sehingga y dapat dianggap sebagai jumlah dari dua
fungsi f (x) = 5 x3 dan g (x) = 9 x3.Menurut aturan penjumlahan , kita dapatkan
dydx
= ddx
(5 x3+9x3 )= ddx5 x3+ d
dx9 x3=15 x2+27 x2=42x2
Contoh kedua :
Fungsi yang disebutkan dalam contoh satu , y = 14 x3dapat ditulis sebagai y
= 2 x3+ 13 x3- x3, menurut aturan penjumlahan ( pengurangan ) adalah
4
ddx
= ddx
(2x3+13 x3−x3 )=6 x2+39 x2−3x2=42x2
Aturan ini sangan penting dan praktis . Dengan menggunakan aturan ini ,
untuk mencari derivative dari setiap fungsi polinominal , karena ini dalah
penjumlahan fungsi pangkat .
2.2Diferensiansi Perkalian
Deveratif dari perkalian dua fungsi ( yang terdiferensiansi ) adalah sama
dengan fungsi yang pertama dikaliakan deveratif fungsi kedua ditambah
fungsi kedua dikalikan deveratif fungsi pertama :
ddx
[ f ( x )g ( x ) ]=f ( x ) ddxg ( x )+g ( x ) d
dxf ( x )
= f ( x )g ' ( x )+g ( x ) f '( x)
Tentu saja , mungkin untuk menyusunkembali usku-suku dan menyatakan
aturan sebagai
ddx
[ f ( x )g ( x ) ]=f ' (x ) g ( x )+ f ( x )g' (x)
Contoh pertama
Carilah deveratif dari y = (2x + 3)(3 x2) . Misalkan f (x) =2x + 3 dan g (x) = 3 x2
. Selanjutnya f ' (x) = 2 dan g' (x) =6x , dan menurut rumus diatas deviratif
yang diinginkan adalah
ddx
[ (2 x+3 ) (3x2 ) ]=(2x+3 ) (6 x )+(3 x2) (2 )=18x2+18 x
5
Hasil ini dapat diperiksa dengan terlebih dahulu mengalikan f(x)g(x) dan
kemudian mencari derivative dari hasil perkalian polinom . Dalam hal ini
perkalian polinominal adalah f(x)g(x) = (2x + 3)(3 x2) = 6 x3 + 9 x2 dan
diferensiasinya langsung menghasilkan derivetif yang sama , 18 x2 + 18x .
Hal yang utama diingat adalah bahwa derivative perkalian dua fungsi
bukanlah perkalian yang sederhana dari dua derivatif terpisah . Hal itu
merupakan jumlah tertimbang dari f ' (x) dan g' (x) serta bobot g(x) dan f(x) .
Karena hal ini berbeda dengan intuitif seseorang yang mengharapkan
adanya rumusan umum (generalization) .
2.3Diferensiansi Pembagian
Derivatif pembagian dua fungsi , f(x) / g(x) , adalah
ddxf (x )g (x)
=f ' ( x )g ( x )−f ( x )g ' (x)
g2(x )
Pada pembilang dari pernyatan diatas , kita temukan dua hasil perkalian
suku-suku yang masing-masing hanya melibatkan satu derivative dari dua
fungsi asli . Perhatikan bahwa f '(x) muncul dalam suku positif , dan g'(x)
dalam suku negative . Penyebutnya mengandung fungsi kuadrat g(x) yakni g2
(x) = [g(x)¿2 .
Contoh pertama :
dxdy ( 2 x−3x+1 )=2 ( x+1 )−(2x−3)(1)
¿¿
Contoh kedua :
6
ddx ( 5 xx2+1 )=
2 ( x+1 )−5x (2x )¿¿
3 Diferensiansi yang Melibatkan Fungsi-fungsi dari Variabel yang
Bebeda
Dalam diferensiansi ini akan membahas kasus-kasus dimana terdapat dua
atau lebih fungsi yang terdiferensiansi , yang masing-masing mempunyai
variable yang bebas yang berbeda .
3.1Diferensiansi Aturan Rantai
Jika kita mempunyai fungsi terdiferensiansi z = f (y) , dimana y pada
gilirannaya merupakan fungsi terdiferensiansi dari veriabel x yang lain ,
katakanlah y = g(x) , maka derivative z terhadap x sama dengan derivative z
terhadap y , dikalikan derivative y terhadap x . Secara simbolis hal itu
dinyatakan sebagai
dzdx
=dzdydydx
=f ' ( y )g' (x )
Aturan ini dikenal sebagai aturan aturan rantai (chain rule), secara intuitif
sangat menarik . Bedasarkan y = g(x) , kita dapat menyatakan fungsi z = f (y)
sebagai z = f [ g (x)] , dimana kemunculan symbol dua fungsi f dan g yang
bersamaan menunjukan bahwa ini adalah suatu composit function atau
fungsi komposit atau aturan fungsi dari suatu fungsi . Karena alasan inilah
aturan rantai juga disebut sebagian aturan fungsi komposit atau aturan fungsi
dari suatu fungsi .
Perluasan aturan rantai ini menjadi tiga fungsi . Jika kita mempunyai z = f (y) ,
y = g (x) , dan x = h (w) , maka
7
dzdw
= dzdydydxdxdw
= f ' ( y )g' ( x )h' (w)
Contoh pertama : Bila z = 3 y2, dimana y = 2x = 5 , maka
dzdx
=dzdydydx
=6 y (2 )=12 y=12(2x+5)
Contoh kedua : Bila z y – 3 , dimana y = x3
dzdx
=1 (3 x2 )=3 x2
Aturan ini sangat diperlukan bila ketika harus mendiferensiansikan suatu
fungsi seperti z = (x2+ f ' +2 ¿17. Tanpa aturan rantai d z /dx hanya
dapat diperoleh melalui pekerjaan yang memakan waktu lama dari pekerjaan
pangkat 17 . Akan tetapi , dengan aturan rantai kita dapat memperolehnya
melalui jalan pintas dengan menentukan variable intermediate yang baru ,
y = x2+ 3 x- 2 , sehingga kita dapat memperoleh dua fungsi penghubung
dalam suatu rangkaian :
z = y17dan y = x2+ 3x – 2
3.2 Diferensiansi Fungsi Invers
Jika fungsi y = f (x) menujukan suatu gambaran satu per satu , yakni jika
fungsinya sedemikian rupa dimana nilai x yang berbeda akan selalu
menghasilkan nilai y yang berbeda , maka fungsi f akan mempunyai fungsi
invers x = f 1(y) , (dibaca “ x adalah fungsi invers dari y “). Di sini fungsi
symbol f−1adalah symbol fungsi yang seperti symbol fungsi derivetif f ' ,
menunjukan fungsi yang berhubungan dengan fungsi f , bukan berarti
kebalikan dari fungsi f (x) .
8
Eksistensi fungsi invers dalam kasus ini terutama adalah bahwa nilai x
tertentu tidak hanya menghasilakan satu nilai y ( yakni , y = f (x)) . tetapi nilai
y tertentu akan menghasilkan satu nilai x. Untuk mendapatkan contoh non
numeris , kita dapat mengambil satu contoh penggambaran satu per satu
melalui penggambaran dari himpunan semua suami kehimpunan semua istri
dalam suatu masyarakat yang monogami .Setiap suami mempunyai satu istri
dan setiap istri mempunyai satu suami.
Jika x dan y mengacu secara khusus pada bilangan-bilangan , maka sifat
penggambaran satu per satu telihat unik pada golongan fungsi yang dikenal
sebagai fungsi monoton secara ketat . Bedasarkan fungsi x , jika secara
berturut-turut nilai variable bebas atau independen x yang semakin
membesar selalu akan menghasilakan berturut-turut nilai f (x) yang semaki
membesar , yaitu bila
x1 > x2 → f (x1) > f ( x2)
maka fungsi f dikatakan menjadi fungsi yang meningkatkan secara sempurna
. Bila berturut-turut kenaikan dalam x selalu menyebabkan penurunan
berturut-turut dalm f (x) , yaitu jika
x1 < x2 → f (x1) < f ( x2)
Maka fungsinya dikatakan menjadi fungsi yang menurun secara sempurna .
Dalam setiap kasus ini terdapat funsi invers .
Untuk fungsi-fungsi invers , aturan diferensinya jika y = f (x) dan x = g(y)
adalah fungsi-fungsi yang saling berbalika , maka
dxdy
= 1dy /dx
9
Ini berarti bahwa derivative dari fungsi invers adalah kebalikan dari derivative
fungsi asalnya . Jika demikian dx /dy harus empunyai tanda yang sama
dengan dy /dx .
Contoh pertama : x = 5 y + 0,5 y4
dxdy
=5+2 y3→ dydx
= 1d x /dy
=1/(5+2 y3)
Contoh kedua : x = In (2 y3 + y2)
dxdy
=6 y2+2 y
2 y3+ y2→dydx
= 1dx /dy
= 2 y3+ y2
6 y2+2 y=2 y
2+ y❑
6 y❑+2
3.3Diferensiansi Fungsi Logaritmik
Jika y = a log x , maka dydx
= 1x∈a
Contoh : y = 5log 2 , dydx
= 1x∈a =
12∈5
3.4Diferensiansi Fungsi Eksponensial
Jika y = ax , dimana a adalah konstanta , maka dydx
= ax In a
Contoh : y = 5x , dydx
=ax∈a=5x∈5
Dalam hal y = ex , maka dy/dx = ex juga , sebab In e = 1
3.5Diferensiansi Fungsi Kompleks
Jika y = uv , dimana u = g (x) dan v = h (x)
maka dydx
= vuv−1 . dudx
+ uv . In u . dvdx
10
Penentuan dy/dx dari y = uv ini dapat pula dilakukan dengan jalan
melogaritmakan fungsi atau persamaannya , kemudian mendifernsiansikan
masing-masing ruasnya . Perhatikan ;
y = uv
In y = v In u
1ydydx
=v 1ududx
+¿u dvdx
dydx
=(v 1u dudx +¿u dudx )uv
dydx
=vuv−1 . dudx
+uv .∈u . dvdx
Berbagai fungsi aljabar yang kompleks bias lebih mudah didiferensiansikan
dengan langkah-langkah seperti di atas .
Contoh pertama :
y = 4 xx 3
misalkan u = 4x →du/dx=4
v = x3→dv /dx=3x3
dydx
=vuv−1 . dudx
+uv .∈u . dvdxdydx
= (x3 )4 x x3−1 (4 )+4 x x
3
∈4 x (3x2)
= 16 xx3+2
+12x x3 +2
∈4 x
= 4 xx3+2
(4+3∈4 x )
11
12