makalah marketing mix
DESCRIPTION
Oleh Raymond Bernadus Setiawan M.S.MTRANSCRIPT
PROGRAM KULIAH KARYAWANUNIVERSITAS MERCU BUANAFAKULTAS EKONOMI
MENGEMBANGKAN
MARKETING
MIX
( 1 )
MODUL 12 ( KEDUABELAS )
MATA KULIAH : MANAJEMEN PEMASARAN
SKS : 3
SEMESTER : 3
DOSEN : RAYMOND BERNARDUS SETIAWAN, M.S.M
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Pada Pokok Bahasan ini akan dibahas mengenai Mendesain Produk, Pengertian
Produk, Klasifikasi Produk, Keputusan Produk Individual, Pengertian Produk Baru,
beserta Siklus Kehidupan Produk.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB RAYMOND BERNARDUS SETIAWAN, M.S.M MANAJEMEN PEMASARAN
MENGEMBANGKAN TAWARAN PASAR YANG BARU
Perusahaan secara saksama melakukan segmentasi pasar, memilih pelanggan
sasarannya, mengidentifikasi kebutuhan mereka, dan menentukan pemosisian
pasarnya, perusahaan itu akan lebih sanggup mengembangkan produk – produk baru.
Para pemasar memegang peran utama dalam proses produk baru tersebut, dengan
mengidentifikasi dan mengevaluasi gagasan – gagasan produk baru dan bekerja sama
dengan litbang dan yang lain – lain dalam setiap tahap pengembangan produk.
Setiap perusahaan harus mengembangkan produk – produk baru. Pengembangan
produk baru membentuk masa depan perusahaan tersebut. Produk yang telah diperbaiki
dan produk pengganti harus diciptakan untuk mempertahankan atau memperbesar
penjualan. Pelanggan menginginkan produk – produk baru, dan pesaing akan berupaya
sebaik mungkin untuk memasok. Pada tahun 2000, perusahaan – perusahaan produk
konsumen menghasilkan 31.000 produk baru ( termasuk perluasan lini produk dan
merek – merek baru ). Dewasa ini, biasanya toko serba ada mempunyai persediaan
40.000 jenis barang.
Perusahaan dapat menambah produk – produk baru melalui akuisisi atau
pengembangan jalur akuisisi dapat mempunyai tiga bentuk. Perusahaan tersebut dapat
membeli perusahaan – perusahaan lain, dapat membeli paten dari perusahaan –
perusahaan lain, atau dapat membeli lisensi atau waralaba ( franchise ) dari perusahaan
lain. Jalur pengembangan dapat mempunyai sendiri, atau dapat menandatangani
kontrak dengan peneliti – peneliti independen atau perusahaan – perusahaan
pengembangan produk baru untuk mengembangkan produk – produk baru tertentu.
Booz, Allen dan Hamilton mengidentifikasi enam kategori produk baru :
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB RAYMOND BERNARDUS SETIAWAN, M.S.M MANAJEMEN PEMASARAN
1. Produk baru bagi dunia : Produk – produk baru yang menciptakan pasar yang
sama sekali baru.
2. Lini baru bagi dunia : Produk – produk baru yang memungkinkan suatu
perusahaan memasuki pasar yang telah mapan untuk pertama kalinya.
3. Tambahan pada lini produk yang telah ada : Produk – produk baru yang
melengkapi lini produk mapan suatu perusahaan ( ukuran kemasan, selera, dan
lain – lain ).
4. Perbaikan dan revisi produk yang telah ada : Produk – produk baru yang
memberikan kinerja yang makin meningkat atau nilai yang dianggap lebih tinggi
dan menggantikan produk – produk yang telah ada.
5. Reposisi : Produk – produk yang telah ada dan diarahkan ke pasar atau segmen
pasar yang baru.
6. Pengurangan biaya : Produk – produk baru yang memberikan kinerja serupa
dengan harga yang lebih rendah.
Hanya di bawah 10 persen dari seluruh produk yang baru benar – benar inovatif dan
baru bagi dunia. Produk – produk ini mengandung biaya dan risiko yang paling besar
karena masih merupakan hal yang baru bagi perusahaan maupun pasar tersebut.
Sebagian besar kegiatan produk baru dikerahkan untuk memperbaiki produk – produk
yang telah ada. Di Sony, lebih dari 80 persen kegiatan produk baru dilakukan untuk
mengubah dan memperbaiki produk – produk Sony yang telah ada.
Kebanyakan perusahaan jarang melakukan inovasi, beberapa melakukan inovasi
kadang – kadang, dan sedikit melakukan inovasi terus – menerus. Dalam kategori
terakhir ini, Sony, 3M, Charles Schwab, Dell Computer, Sun Mycrosystems, Oracle,
Southwest Airlines, Maytag, Costco, dan Microsoft adalah pemimpin – pemimpin laba
harga saham dalam industri masing – masing.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB RAYMOND BERNARDUS SETIAWAN, M.S.M MANAJEMEN PEMASARAN
Perusahaan – perusahaan ini telah memutuskan mereka harus menggabungkan inovasi
ke dalam jaringan bisnisnya. Perusahaan – perusahaan besar ini telah menciptakan
sikap positif terhadap inovasi dan pengambilan risiko ; mereka telah menjadikan proses
inovasi sebagai sesuatu yang rutin ; mereka mempraktikkan kerja sama tim ; dan
mereka memungkinkan orang – orangnya melakukan eksperimen, walaupun gagal.
Perusahaan itu tahu bahwa dalam perekonomian yang cepat berubah, diperlukan
inovasi terus – menerus.
TANTANGAN DALAM PENGEMBANGAN PRODUK BARU
Perusahaan – perusahaan yang gagal mengembangkan produk baru menceburkan diri
ke dalam risiko yang besar. Produk – produknya yang telah ada rentan terhadap
perubahan kebutuhan dan selera pelanggan, teknologi baru, siklus hidup produk yang
kian pendek, dan persaingan dalam negeri dan luar negeri yang makin meningkat.
Khususnya teknologi – teknologi baru sangat mengancam.
Kebanyakan perusahaan yang telah mapan memusatkan perhatian pada inovasi
bertahap ( incremental innovation ). Perusahaan – perusahaan yang lebih baru
menciptakan teknologi pengguncang ( disruptive technology ) yang lebih murah dan
lebih memungkinkan mengubah ruang persaingan. Perusahaan – perusahaan yang
mapan lamban bereaksi atau berinvestasi dalam teknologi – teknologi pengguncang ini
karena teknologi tersebut akan mengancam investasi mereka. Lalu tiba – tiba
perusahaan – perusahaan ini menyadari dirinya sedang berhadapan dengan pesaing –
pesaing baru yang sangat tangguh, dan banyak diantaranya gagal.
Pada saat yang sama, pengembangan produk baru juga berisiko. Texas Instruments
menderita kerugian $660 juta sebelum mundur dari bisnis komputer rumah ( home
computer ) ; RCA menderita kerugian sebesar $500 juta dari videodisc player – nya ;
FedEx menderita kerugian $340 juta surat Zap – nya ; Ford menderita kerugian $250
juta dari Edsel – nya ; DuPont menderita kerugian sekitar $100 juta karena kulit sintetis
yang disebut Corfam; dan pesawat Concorde Inggris – Prancis tidak akan pernah
mengembalikan investasinya. Bahkan semua angka ini tdak seberapa dibanding dengan
kegagalan Iridium sebesar $ 5 miliar.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB RAYMOND BERNARDUS SETIAWAN, M.S.M MANAJEMEN PEMASARAN
Produk –produk baru terus mengalami kegagalan pada taraf yang mencemaskan. Studi
– studi belakangan ini menyebutkan tingkat kegagalan produk – produk konsumsi baru
sebesar 95 persen di Amerika Serikat dan 90 persen di Eropa.
Produk – produk baru mengalami kegagalan karena :
Eksekutif lapis atas memaksakan gagasan yang disukainya walaupun terdapat
temuan – temuan riset pasar negatif.
Ide tersebut memang bagus, tetapi perkiraan ukuran pasarnya terlalu berlebihan.
Produk tersebut tidak dirancang dengan baik.
Produk tersebut diposisikan dengan keliru di pasar, tidak diiklankan dengan
efektif, atau terlalu mahal.
Produk tersebut tidak berhasil memperoleh cakupan dan dukungan distribusi
yang memadai.
Biaya pengembangannya lebih tinggi daripada yang diperkirakan.
Pesaing melancarkan serangan yang lebih gencar daripada yang diperkirakan.
Beberapa faktor cenderung menghambat pengembangan produk baru :
Kekurangan gagasan – gagasan penting dalam bidang – bidang tertentu :
Mungkin hanya tersisa sedikit cara untuk meningkatkan beberapa produk dasar
( seperti : baja, deterjen ).
Pasar yang terpecah – pecah : Perusahaan – perusahaan harus mengarahkan
produk – produk barunya ke segmen pasar yang lebih kecil, dan hal ini dapat
berarti penjualan dan laba yang lebih rendah untuk masing – masing produk.
Batasan – batasan sosial dan pemerintah : Produk – produk baru harus
memenuhi keselamatan konsumen dan masalah – masalah lingkungan.
Biaya pengembangan : Suatu perusahaan biasanya harus menghasilkan banyak
gagasan ntuk menemukan hanya satu produk yang layak dikembangkan, dan
sering menghadapi biaya litbang, produksi, dan pemasaran yang tinggi.
Kekurangan modal : Beberapa perusahaan yang memiliki gagasan – gagasan
yang baik tidak dapat menggalang dana yang diperlukan untuk melakukan riset
dan meluncurkannya.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB RAYMOND BERNARDUS SETIAWAN, M.S.M MANAJEMEN PEMASARAN
Waktu pengembangan yang dituntut lebih cepat : Perusahaan – perusahaan
harus belajar bagaimana mempersingkat waktu pengembangan dengan
menggunakan teknik – teknik yang baru, mitra – mitra strategis, pengujian
konsep dini, dan perencanaan pemasaran yang lebih maju. Perusahaan –
perusahaan yang jeli akan menggunakan pengembangan produk baru serentak,
di mana tim – tim lintas – fungsi bekerja sama untuk mempercepat produk baru
dari pengembangan hingga pasar. Pengembangan produk serentak lebih
menyerupai pertandingan rugby daripbada lari estafet, di mana anggota –
anggota tim meneruskan produk baru bolak – balik ketika mereka bergerak
menuju gawang. Allen Bradley Corporation ( pembuat alat – alat kontrol industri )
mampu mengembangkan alat kontrol listrik baru hanya dalam waktu dua tahun,
dibandingkan dengan enam tahun dalam sistemnya yang lama.
Siklus hidup produk yang lebih singkat : Ketika suatu produk baru berhasil,
pesaing – pesaing akan cepat menirunya. Dulu, Sony menikmati kepemimpinan
selama tiga tahun untuk produk – produk barunya. Sekarang, Matsushita akan
meniru produk tersebut dalam enam bulan, yang menyebabkan Sony nyaris tidak
memiliki cukup banyak waktu untuk mengembalikan investasinya.
Apa yang dapat dilakukan perusahaan untuk mengembangkan produk – produk baru
yang berhasil ? Cooper dan Kleinschmidt menemukan bahwa faktor keberhasilan nomor
satu adalah produk yang unggul dan unik. Produk – produk semacam itu mempunyai
tingkat keberhasilan 98 %, dibandingkan dengan produk dengan keunggulan sedang
( keberhasilan 58 % ) atau keunggulan paling kecil ( keberhasilan 18 % ).
Faktor keberhasilan utama lainnya adalah konsep produk yang ditentukan dengan baik
sebelum pengembangan. Perusahaan tersebut secara cermat menentukan dan menilai
pasar sasaran, persyaratan – persyaratan produk, dan manfaatnya sebelum melangkah.
Faktor – faktor keberhasilan lainnya adalah sinergi teknologi dan pemasaran, mutu
pelaksanaan pada semua tahap, dan daya tarik pasar.
Madique dan Zirger, dalam suatu studi tentang peluncuran produk yang berhasil dalam
industri elektronik, menemukan delapan faktor yang menyebabkan keberhasilan produk
baru. Keberhasilan produk baru akan lebih tinggi jika makin dalam pemahaman
perusahaan tersebut tentang kebutuhan – kebutuhan pelanggan, makin tinggi rasio
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB RAYMOND BERNARDUS SETIAWAN, M.S.M MANAJEMEN PEMASARAN
kinerja terhadap biaya, makin cepat produk tersebut diperkenalkan di depan pesaing –
pesaingnya, makin besar marjin kontribusi yang diharapkan, makin besar pengeluaran
untuk mengumumkan dan meluncurkan produk tersebut, makin besar dukungan
manajemen puncak, dan makin besar kerja sama tim lintas – fungsi.
PENATAAN ORGANISASI
Pengembangan produk baru mengharuskan manajeman senior mendefinisikan wilayah
– wilayah bisnis, kategori – kategori produk, dan kriteria tertentu. Suatu perusahaan
menetapkan kriteria penerimaan sebagai berikut :
Produk tersebut dapat diperkenalkan dalam waktu lima tahun.
Produk tersebut memiliki potensi pasar sebesar sedikitnya $50 juta dan tingkat
pertumbuhan 15 %.
Produk tersebut akan menghasilkan laba atas penjualan setidaknya 30 % dan
laba atas investasi 40 %.
Produk tersebut akan mencapai kepemimpinan teknis atau pasar.
PENYUSUNAN ANGGARAN UNTUK PENGEMBANGAN PRODUK BARU
Manajemen senior harus memutuskan berapa banyak dana harus dianggarkan untuk
pengembangan produk baru. Hasil – hasil litbang sangat tidak pasti sehingga sulit
menggunakan kriteria investasi yang biasa. Beberapa perusahaan memecahkan
masalah ini dengan mendanai sebanyak mungkin proyek, dengan harapan akan
memperoleh beberapa pemenang. Perusahaan – perusahaan lain menerapkan
persentasi konvensional angka – angka penjualan atau membelanjakan berapa yang
dibelanjakan pesaing. Perusahaan yang lain lagi memutuskan berapa banyak produk
baru yang sukses yang mereka butuhkan dan mundur ke titik awal untuk memperkirakan
investasi yang diperlukan.
MENGORGANISASIKAN PENGEMBANGAN PRODUK BARU
Perusahaan – perusahaan menangani aspek organisasi dalam pengembangan produk
baru dengan beberapa cara. Banyak perusahaan menyerahkan tanggung jawab atau
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB RAYMOND BERNARDUS SETIAWAN, M.S.M MANAJEMEN PEMASARAN
gagasan – gagasan produk baru kepada manajer produk, tetapi manajer produk sering
begitu sibuk mengelola lini produk yang telah ada sehingga mereka hanya sedikit
memikirkan produk baru selain perluasan lini. Mereka juga tidak memiliki keahlian dan
pengetahuan khusus yang diperlukan untuk mengembangkan dan mengkritik produk –
produk baru.
Kraft dan Johnson & Johnson mempunyai manajer produk baru yang bertanggung
jawab kepada manajer kategori. Posisi ini menjadikan fungsi produk baru tersebut
professional. Beberapa perusahaan memiliki komite manajemen tingkat tinggi yang
ditugaskan untuk mempelajari dan menyetujui usulan – usulan. Perusahaan –
perusahaan besar sering membentuk departemen produk baru yang dikepalai seorang
manajer, yang memiliki wewenang yang cukup besar dan akses ke manajemen puncak.
Tanggung jawab utama departemen ini meliputi tugas menghasilkan dan menyaring
gagasan – gagasan baru, bekerja sama dengan departemen litbang, serta
melaksanakan pengujian lapangan dan komersialisasi.
3M, Dow, General Mills sering menyerahkan pekerjaan pengembangan produk baru
kepada tim – tim ventura. Tim ventura ( ventura team ) adalah suatu kelompok lintas –
fungsi yang ditugaskan untuk mengembangkan produk atau bisnis tertentu. Mereka
adalah “ inter – wirausaha “ ( intrapreneur ) yang dibebaskan dari tugas – tugas mereka
lainnya dan diberi anggaran, jangka waktu, serta skunkwork ( lingkungan kerja yang
menjijikkan ). Skunkwork adalah tempat kerja informal, kadang – kadang garasi, di mana
tim – tim inter – wirausaha mencoba mengembangkan produk – produk baru.
3M, Hewlett – Packard, Lego dan banyak perusahaan lainnya menggunakan sistem
gerbang bertahap ( stage – gate system ) untuk mengelola proses inovasi. Proses ini
dibagi menjadi beberapa tahap. Pada akhir masing – masing tahap terdapat gerbang
atau tempat pemeriksaan. Pemimpin proyek, yang bekerja sama dengan tim lintas –
fungsi, harus membawa beberapa hasil yang sudah dikenal ke masing – masing
gerbang sebelum proyek itu dapat berlanjut ke tahap berikut.
Untuk beralih dari tahap rencana bisnis ke pengembangan produk diperlukan studi riset
pasar yang menyakinkan tentang kebutuhan – kebutuhan dan minat konsumen, analisis
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB RAYMOND BERNARDUS SETIAWAN, M.S.M MANAJEMEN PEMASARAN
persaingan, dan penilaian teknis. Para manajer senior mempelajari kriteria tersebut
pada masing – masing gerbang untuk menilai apakah proyek itu layak beralih ke tahap
selanjutnya. Para penjaga gerbang tersebut mengambil satu di antara empat
keputusan : lanjutkan, hentikan, tahan, atau ulangi lagi.
Sistem gerbang – bertahap memasukkan disiplin ketat ke dalam proses inovasi, yang
mengakibatkan langkah – langkahnya terlihat jelas bagi semua yang terlibat dan
menjelaskan tanggung jawab pemimpin proyek dan tim tersebut pada masing – masing
tahap.
MENGELOLA PROSES PENGEMBANGAN : GAGASAN
PENGAJUAN GAGASAN
Proses pengembangan produk baru dimulai dengan pencarian gagasan. Gagasan –
gagasan produk baru dapat berasal dari interaksi dengan berbagai kelompok dan dari
penggunaan teknik – teknik penciptaan kreativitas.
BERINTERAKSI DENGAN ORANG LAIN
Gagasan – gagasan untuk produk baru dapat berasal dari pelanggan, ilmuwan, pesaing,
karyawan, anggota – anggota saluran, dan manajeman puncak. Kebutuhan – kebutuhan
dan keinginan – keinginan pelanggan adalah tempat yang logis untuk memulai
pencarian gagasan.
Perusahaan – perusahaan teknik dapat belajar banyak dengan mempelajari pelanggan
– pelanggan yang paling maju menggunakan produk – produk perusahaan tersebut dan
yang menyadari perlunya perbaikan sebelum pelanggan – pelanggan lain
menyadarinya.
Karyawan di seluruh perusahaan itu dapat menjadi sumber gagasan untuk memperbaiki
produksi, produk, dan jasa. Toyota mengaku karyawannya menyerahkan 2 juta gagasan
setiap tahun ( sekitar 35 usulan per pegawai ), yang lebih dari 85 % diantaranya
diimplementasikan. Kodak, Miliken dan perusahaan – perusahaan lain memberikan
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB RAYMOND BERNARDUS SETIAWAN, M.S.M MANAJEMEN PEMASARAN
penghargaan dalam bentuk uang, liburan, atau pengakuan kepada karyawan yang
menyerahkan gagasan – gagasan terbaik.
Perusahaan – perusahaan juga dapat menemukan gagasan – gagasan yang baik
dengan meneliti produk dan jasa pesaing. Perusahaan ini dapat menemukan apa yang
disukai dan tidak disukai pelanggan tentang produk – produk pesaing. Perusahaan ini
dapat membeli produk – produk pesaingnya, membongkarnya, dan menciptakan produk
yang lebih baik. Perwakilan penjualan dan perantara perusahaan adalah sumber
gagasan yang sangat baik. Kedua kelompok ini mempunyai hubungan langsung dengan
pelanggan dan sering menjadi orang yang pertama mendengarkan pengembangan –
pengembangan pesaing.
Manajemen puncak dapat menjadi sumber gagasan utama lain. Beberapa pemimpin
perusahaan, seperti almarhum Edwin H. Land, mantan CEO Polaroid, atau Andy Grove
dari Intel, mempunyai tanggung jawab pribadi atas inovasi teknologi di perusahaan
mereka. Gagasan – gagasan produk baru dapat juga berasal dari penemu, pengacara
paten, laboratorium universitas dan komersial, konsultan industri, perusahaan
periklanan, perusahaan riset pemasaran, terbitan – terbitan industri. Namun, walaupun
gagasan dapat mengalir dari berbagai sumber, peluangnya untuk memperoleh perhatian
serius sering bergantung pada seseorang dalam organisasi tersebut yang berperan
sebagai pendukung produk.
TEKNIK – TEKNIK KREATIVITAS
Penyusunan daftar sifat : Buatlah daftar sifat suatu objek, seperti obeng.
Kemudian, ubahlah masing – masing sifat, seperti mengganti gagang kayu
dengan plastik, memberikan tenaga putar, menambah kepala sekrup yang
berbeda, dan lain – lain.
Hubungan yang dipaksakan : Buatlah daftar beberapa gagasan dan pikirkanlah
masing – masing dalam hubungannya satu sama lain. Dalam merancang
perabotan kantor baru, misalnya, pikirkanlah meja, rak buku, dan lemari arsip
sebagai gagasan – gagasan yang terpisah. Kemudian orang dapat
membayangkan meja dengan rak buku yang menyatu dengannya atau meja
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB RAYMOND BERNARDUS SETIAWAN, M.S.M MANAJEMEN PEMASARAN
dengan rak arsip yang menyatu dengannya atau rak buku dengan rak arsip yang
menyatu.
Analisis morfologi : Mulailah dengan suatu masalah, seperti “ memindahkan
sesuatu dari satu tempat ke tempat lain melalui kendaraan bermotor “. Sekarang
pikirkan dimensi seperti jenis tempat penampungan ( kereta, kursi, gendongan,
tempat tidur ), medium ( udara, air, minyak, rel ), dan sumber tenaga ( udara
yang ditekan, motor listrik, medan magnet ). Dengan mendaftarkan setiap
kombinasi yang memungkinkan, orang dapat menghasilkan banyak solusi baru.
Analisis asumsi terbalik : Daftarkan semua asumsi normal tentang sesuatu dan
kemudian baliklah asumsi tersebut. Alih – alih berasumsi bahwa restoran
mempunyai menu, menagih biaya makanan, dan menghidangkan makanan,
baliklah masing – masing asumsi. Restoran baru tersebut mungkin memutuskan
untuk hanya menghidangkan apa yang dibeli dan dimasak juru masak pagi itu ;
mungkin menyajikan suatau makan dan hanya mengenakan biaya untuk berapa
lama orang tersebut duduk di meja itu ; dan mungkin merancang atmosfir yang
eksotik dan menyewakan ruang untuk orang – orang yang membawa makanan
dan minuman mereka sendiri.
Konteks baru : Ambilah proses – proses yang tidak asing lagi, seperti jasa
bantuan manusia, dan tempatkanlah itu dalam konteks baru. Bayangkan
membantu anjing dan kucing, dan bukan orang, dengan jasa penitipan anak,
penurunan stress, psikoterapi, pemakaman binatang, dan lain – lain. Contoh
lainnya, alih – alih tamu hotel pergi ke resepsionis untuk check in, sambutlah
mereka di pinggir jalan dan gunakanlah alat nirkabel untuk mendaftarkan nama
mereka.
Pemetaan pikiran : Mulailah dengan suatu pemikiran, seperti mobil, lalu tuliskan
di atas secarik kertas, kemudian pikirkan pemikiran berikut yang muncul
( katakanlah Mercedes ), hubungkan hal itu dengan mobil, kemudian pikirkan
asosiasi kata berikut ( Jerman ), dan lakukan ini dengan semua asosiasi yang
muncul dengan masing – masing kata baru. Barangkali seluruh gagasan baru
akan terwujud.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB RAYMOND BERNARDUS SETIAWAN, M.S.M MANAJEMEN PEMASARAN
PENYARING GAGASAN
Suatu perusahaan seharusnya memotivasi karyawannya melalui imbalan untuk
menyerahkan gagasan – gagasannya kepada manajer gagasan yang nama dan nomor
teleponnya disebarluaskan. Gagasan – gagasan seharusnya ditulis dan dipelajari setiap
minggu oleh komite gagasan. Kemudian, perusahaan tersebut memisah – misahkan
gagasan – gagasan itu menjadi tiga kelompok : gagasan yang menjanjikan, gagasan
sedang, dan gagasan yang ditolak. Setiap gagasan yang menjanjikan harus diteliti
anggota komite, yang kemudian melaporkannya kembali kepada komite. Gagasan yang
lolos kemudian menjalani proses penyaringan skala penuh. Dalam menyaring gagasan,
perusahaan tersebut harus menghindari dua jenis kesalahan.
Kesalahan – BUANG ( DROP – error ) terjadi apabila perusahaan itu menolak gagasan
yang sebenarnya baik. Sangat mudah menemukan kekurangan dalam gagasan –
gagasan orang lain. Beberapa perusahaan merasa ngeri ketika mereka mempelajari
kembali gagasan – gagasan yang mereka tolak. Xerox melihat sesuatu yang baru dan
menjanjikan dalam mesin fotokopi Chester Carlson, tetapi IBM dan Eastman Kodak
tidak melihatnya. IBM mengira pasar untuk komputer pribadi sangat kecil. RCA melihat
peluang radio ; Victor Talking Machine Company tidak melihatnya. Marshall Field
memahami kemungkinan – kemungkinan pengembangan pasar yang unik dari
pembelian cicilan ; Endicott Johnson tidak. Sears menolak pentingnya diskon ; Wal –
mart dan Kmart tidak.
Kesalahan – LANJUTKAN ( GO – error ) terjadi ketika perusahaan tersebut mengizinkan
gagasan yang buruk diteruskan ke tahap pengembangan dan komersialisasi.
Kegagalan produk mutlak ( absolute product failure ) menimbulkan kerugian uang ;
penjualannya tidak menutup biaya variabel. Kegagalan produk parsial ( partial product
failure ) menimbulkan kerugian uang, tetapi penjualannya menutup seluruh biaya
variabel dan sebagian biaya tetapnya. Kegagalan produk relatif ( relative produck
failure ) menghasilkan laba yang lebih kecil daripada tingkat pengembalian yang
ditargetkan perusahaan tersebut.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB RAYMOND BERNARDUS SETIAWAN, M.S.M MANAJEMEN PEMASARAN
Tujuan penyaringan adalah membuang gagasan yang buruk sedini mungkin. Dasar
pemikirannya adalah bahwa biaya pengembangan produk meningkat besar – besaran
dalam masing – masing tahap pengembangan secara berturut – turut. Sebagian besar
perusahaan mengharuskan gagasan – gagasan produk baru diuraikan dalam format
standar yang dapat dipelajari komite produk baru. Uraian itu menyebutkan gagasan
produk tersebut, pasar sasarannya, dan pesaingnya, dan memperkirakan secara kasar
ukuran pasar, harga produk, waktu dan biaya pengembangan, biaya produksi dan
tingkat pengembalian.
Komite eksekutif kemudian mempelajari masing – masing gagasan berdasarkan
beberapa kriteria. Apakah produk itu memenuhi kebutuhan ? Apakah produk itu
menawarkan nilai yang lebih tinggi ? Apakah produk itu dapat diiklankan tersendiri ?
Apakah perusahaan tersebut memiliki pengetahuan dan modal yang diperlukan ?
Apakah produk baru tersebut akan menghasilkan volume penjualan, pertumbuhan
penjualan, dan laba yang diharapkan ? Kriteria produk tersebut lebih spesifik untuk
masing – masing perusahaan.
Gagasan – gagasan yang lolos dapat diberi peringkat dengan menggunakan metode
indeks tertimbang. Kolom pertama berisi daftar faktor – faktor yang diperlukan agar
peluncuran produk dapat berhasil, dan kolom kedua memberikan bobot pentingnya.
Kolom ketiga memberikan nilai kepada gagasan produk dengan skala mulai dari 0,0
sampai 1,0, dengan 1,0 sebagai nilai tertinggi. Langkah terakhir adalah mengalikan
pentingnya masing – masing faktor dengan nilai produk tersebut unuk memperoleh
peringkat keseluruhan. Tujuan alat pemeringkat dasar ini adalah mendorong evaluasi
dan pembahasan sistematis. Alat ini tidak dimaksudkan untuk mengambil keputusan
bagi manajemen.
Ketika gagasan tersebut memasuki tahap pengembangan, perusahaan itu nantinya
perlu terus – menerus merevisi perkiraanya atas seluruh probabilitas keberhasilan
produk tadi, dengan menggunakan rumus berikut :
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB RAYMOND BERNARDUS SETIAWAN, M.S.M MANAJEMEN PEMASARAN
MENGELOLA PROSES PENGEMBANGAN : KONSEP HINGGA STRATEGI
PENGEMBANGAN DAN PENGUJIAN KONSEP
Gagasan – gagasan yang menarik harus disempurnakan menjadi konsep produk yang
dapat diuji. Gagasan produk adalah kemungkinan produk yang dapat ditawarkan
perusahaan tersebut ke pasar. Konsep produk adalah versi yang diuraikan dari gagasan
tersebut yang diungkapkan dalam istilah – istilah konsumen yang bermakna.
PENGEMBANGAN KONSEP
Contoh : Suatu perusahaan pengolahan makanan besar memperoleh gagasan untuk
memproduksi bubuk yang ditambahkan ke dalam susu umtuk meningkatkan nilai gizi
dan rasanya. Ini adalah suatu gagasan produk, tetapi konsumen tidak membeli gagasan
– gagasan produk ; mereka membeli konsep – konsep produk.
Suatu gagasan produk dapat diubah menjadi bebarapa konsep. Pertanyaan pertama
adalah : Siapa yang akan menggunakan produk ini ? Bubuk tersebut dapat ditujukan
bagi bayi, anak – anak, remaja, orang dewasa usia muda atau paruh – baya, atau orang
lanjut usia. Kedua, manfaat utama apa yang seharusnya disediakan produk ini ? Rasa,
gizi, kesegaran, energi ? Ketiga, kapan orang akan mengkonsumsi minuman ini ?
Sarapan menjelang siang, makan siang, menjelang sore, makan malam, larut malam ?
Dengan menjawab pertanyaan – pertanyaan ini, perusahaan dapat membentuk
beberapa konsep :
Konsep 1 : Minuman sarapan cepat saji bagi orang dewasa yang menginginkan
sarapan bergizi cepat tanpa perlu menyiapkannya.
Konsep 2 : Minuman cemilan yang lezat bagi anak – anak untuk diminum
sebagai penyegar pada tengah hari.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB RAYMOND BERNARDUS SETIAWAN, M.S.M MANAJEMEN PEMASARAN
Konsep 3 : Makanan tambahan untuk kesehatan bagi orang lanjut usia untuk
diminum larut malam sebelum mereka tidur.
Masing – masing konsep melambangkan konsep kategori yang menentukan persaingan
produk tersebut. Minuman sarapan cepat saji akan bersaing dengan telur dan daging,
sereal sarapan, kopi dan kue, dan pilihan – pilihan sarapan lainnya. Minuman cemilan
yang lezat akan bersaing dengan minuman ringan, jus buah, dan penghilang dahaga
lainnya.
Andaikanlah konsep minuman – sarapan – cepat – saji tampak lebih baik. Tugas
selanjutnya adalah menunjukkan di mana tempat produk bubuk ini dalam kaitannya
dengan produk – produk sarapan lain. Peta penentuan posisi produk ( product
positioning map ) menggunakan dimensi biaya dan waktu penyiapan bagi minuman
sarapan tersebut. Minuman sarapan cepat saji menawarkan biaya yang lebih murah dan
penyiapan yang lebih cepat. Pesaing terdekatnya adalah sereal dingin ; pesaing
terjauhnya adalah telur dan daging. Kedua perbedaan ini dapat digunakan dalam
mengkomunikasikan dan mempromosikan konsep tersebut ke pasar.
Konsep produk tersebut harus diubah menjadi konsep merek. Peta pemosisian merek
menunjukkan posisi sekarang tiga merek minuman sarapan cepat saji yang sudah ada.
Perusahaan itu perlu memutuskan berapa harga yang akan dikenakan dan berapa
kadar kalori untuk memproduksi minumannya. Merek baru tersebut akan memiliki
kekhasan dalam pasar berharga sedang dan berkalori sedang atau dalam pasar
berharga tinggi dan berkalori – tinggi. Perusahaan tersebut tidak akan mau
memposisikannya dekat merek yang telah ada, kecuali kalau merek itu lemah atau lebih
jelek.
PENGUJIAN KONSEP
Pengujian konsep meliputi kegiatan menyajikan konsep produk tersebut kepada
konsumen sasaran yang tepat dan kemudian mengumpulkan reaksi – reaksi mereka.
Konsep – konsep tersebut dapat disajikan secara simbolis atau secara fisik. Apabila
konsep yang diuji tersebut makin menyerupai produk akhir atau pengalaman, pengujian
konsep itu akan makin dapat diandalkan. Pada masa lalu, penciptaan prototipe fisik
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB RAYMOND BERNARDUS SETIAWAN, M.S.M MANAJEMEN PEMASARAN
membutuhkan biaya yang sangat mahal dan menyita waktu, tetapi program desain dan
produksi dengan bantuan komputer telah mengubah hal itu. Dewasa ini, perusahaan –
perusahaan dapat menggunakan pembuatan prototipe cepat untuk merancang berbagai
produk ( misal : peralatan atau mainan kecil ) di komputer, dan kemudian memproduksi
model plastik masing – masing. Calon konsumen dapat melihat model plastik tersebut
dan memberikan reaksi mereka.
Perusahaan juga menggunakan realitasi maya ( virtual reality ) untuk menguji konsep –
konsep produk. Program realitas maya menggunakan komputer dan alat – alat
pengindera ( seperti sarung tangan dan kaca mata ) untuk menstimulasi realitas.
Banyak perusahaan dewasa ini menggunakan rekayasa yang didorong pelanggan
( customer driven engineering ) untuk merancang produk – produk baru. Rekayasa yang
didorong pelanggan memberikan peran yang sangat penting untuk memasukkan
keinginan – keinginan pelanggan ke dalam rancangan akhir.
Pengujian konsep memerlukan upaya menyajikan kepada konsumen versi yang sangat
jelas konsep tersebut. Inilah uraian konsep 1 dalam contoh kita tentang susu di atas :
Produk kami adalah ramuan bubuk yang ditambahkan ke dalam susu untuk
menghasilkan sarapan cepat saji yang akan memberikan kepada orang
tersebut seluruh gizi yang diperlukan, bersama rasa yang enak dan
kenyamanan yang tinggi. Produk itu akan ditawarkan dalam tiga rasa ( coklat,
vanilla, dan strawberry ) dan akan dijual dalam bentuk bungkus, enam dalam
setiap kotak, dengan harga $2,19 per kotak.
Setelah menerima informasi itu, para peneliti mengukur dimensi – dimensi produk
dengan meminta konsumen menjawab pertanyaan – pertanyaan berikut :
1. Kemampuan untuk dikomunikasikan dan dipercayai : Apakah manfaat – manfaat
tersebut disampaikan jelas bagi Anda dan dapat dipercaya ? Jika nilainya
rendah, konsep tersebut harus disempurnakan atau direvisi.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB RAYMOND BERNARDUS SETIAWAN, M.S.M MANAJEMEN PEMASARAN
2. Tingkat kebutuhan : Apakah Anda menganggap produk ini menyelesaikan
masalah atau memenuhi suatu kebutuhan Anda ? Makin kuat kebutuhan
tersebut, makin tinggi minat konsumen yang diharapkan.
3. Tingkat kesenjangan : Apakah produk – produk lain saat ini memenuhi
kebutuhan ini dan memuaskan Anda ? Makin besar kesenjangan tersebut, makin
tinggi minat konsumen yang diharapkan. Tingkat kebutuhan dapat dikalikan
dengan tingkat kesenjangan untuk menghasilkan nilai kesenjangan – kebutuhan.
Nilai kesenjangan – kebutuhan yang tinggi berarti bahwa konsumen tersebut
menganggap produk itu memenuhi suatu kebutuhan yang kuat, yang tidak
dipenuhi pilihan – pilihan yang tersedia.
4. Persepsi nilai : Apakah harga tersebut masuk akal dalam hubungannya dengan
nilainya ? Makin tinggi persepsi nilainya, makin tinggi minat konsumen yang
diharapkan.
5. Maksud pembelian : Apakah Anda ( pasti, mungkin, mungkin tidak, pasti tidak )
akan membeli produk tersebut ? Nilai ini akan tinggi bagi konsumen yang
menjawab ketiga pertanyaan sebelumnya dengan positif.
6. Sasaran pemakai, saat pembelian dan frekuensi pembelian : Siapa yang akan
menggunakan produk ini, dan kapan serta seberapa sering produk tersebut akan
digunakan.
Jawaban - jawaban responden mengindikasikan apakah konsep itu memiliki daya tarik
konsumen yang besar dan luas, produk apa yang menjadi pesaing produk baru ini dan
konsumen mana yang menjadi sasaran terbaik. Tingkat kesenjangan – kebutuhan dan
tingkat maksud – pembelian dapat dibandingkan dengan norma – norma untuk kategori
produk tersebut untuk melihat apakah konsep itu tampak jelas akan berhasil, biasa saja,
atau gagal. Salah satu produsen makanan menolak setiap konsep yang mendapatkan
nilai pasti – akan – membeli kurang dari 40 %.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB RAYMOND BERNARDUS SETIAWAN, M.S.M MANAJEMEN PEMASARAN
ANALISIS GABUNGAN
Kadar kesukaan konsumen atas berbagai konsep produk alternatif dapat diukur melalui
analisis gabungan ( conjoint analysis ), suatu metode untuk mengetahui nilai kegunaan
yang diberikan konsumen kepada berbagai tingkat atribut produk. Kepada responden
diperlihatkan berbagai tingkat atribut, kemudian diminta untuk memberi peringkat
berbagai tawaran tadi. Manajemen dapat mengidentifikasi tawaran yang paling menarik
dan perkiraan pangsa pasar dan laba yang mungkin dicapai perusahaan tersebut.
Green dan Wind telah mengilustrasikan pendekatan ini dalam rangka mengembangkan
suatu zat pembersih – karpet penghilang – noda yang baru. Andaikanlah orang yang
memasarkan produk baru itu mempertimbangkan lima elemen desain :
Tiga jenis desain paket.
Tiga jenis merek.
Tiga jenis harga.
Kemungkinan pemberian cap Good Housekeeping ( ya, tidak )
Kemungkinan jaminan uang kembali ( ya, tidak )
Walaupun peneliti tersebut dapat membentuk 108 kemungkinan konsep produk ( 3 X 3
X 3 X 2 X 2 ), akan terlalu banyak bagi konsumen diminta untuk memberikan peringkat
108 konsep. Sampel dari, katakanlah, 18 konsep produk yang berbeda dapat dipilih, dan
konsumen akan memberikan peringkatnya mulai dari yang paling disukai hingga yang
paling tidak disukai.
Pemasar sekarang menggunakan program statistik untuk memperoleh fungsi kegunaan
konsumen bagi masing – masing kelima atribut tersebut. Kegunaan berkisar antara nol
dan satu ; makin tinggi kegunaannya, makin kuat kadar kesukaan konsumen untuk
tingkat atribut tersebut.
Kita juga dapat menentukan kadar penting relatif masing – masing atribut bagi
konsumen ini – perbedaan antara tingkat kegunaan tertinggi dan terendah untuk atribut
tersebut. Makin besar perbedaanya, makin penting atribut tersebut. Jelas, konsumen ini
melihat harga dan desain kemasan sebagai atribut yang paling penting, diikuti oleh
garansi uang kembali, merek, dan terakhir cap Good Housekeeping.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB RAYMOND BERNARDUS SETIAWAN, M.S.M MANAJEMEN PEMASARAN
Ketika data kadar kesukaan dikumpulkan dari sampel konsumen sasaran yang
mencukupi, data itu dapat digunakan untuk memperkirakan pangsa pasar yang mungkin
dicapai setiap tawaran tertentu, meskipun ada asumsi – asumsi mengenai tanggapan
pesaing. Namun, perusahaan tersebut mungkin tidak meluncurkan tawaran pasar yang
menjanjikan akan memperoleh pangsa pasar terbesar karena pertimbangan biaya.
Tawaran yang paling menarik pelanggan tidak selalu merupakan tawaran yang paling
mampu menghasilkan laba. Dalam beberapa kondisi, peneliti akan mengumpulkan data
tanpa gambaran lengkap masing – masing tawaran, melainkan dengan menyajikan dua
faktor sekaligus. Misalnya : kepada responden mungkin ditunjukkan suatu tabel dengan
tiga tingkat harga dan tiga jenis kemasan kemudian ditanyakan mana di antara
kesembilan kombinasi tersebut yang paling mereka sukai, yang disusul dengan
kombinasi mana yang mereka sukai berikutnya, dan seterusnya. Kemudian, kepada
mereka akan ditunjukkan tabel selanjutnya yang berisi keseimbangan antara dua
variabel lainnya.
Pendekatan keseimbangan ini mungkin lebih mudah digunakan apabila terdapat banyak
variabel dan kemungkinan tawaran. Namun, pendekatan itu kurang realistis dalam arti
bahwa responden hanya akan terfokus pada dua variabel sekaligus.
Analisis gabungan telah menjadi salah satu alat mengembangan dan pengujian konsep
yang paling popular. Marriott merancang konsep hotelnya Courtyard dengan
memanfaatkan analisis gabungan. Penerapan lainnya meliputi berbagai ciri jasa
perjalanan udara, desain obat resep, dan kartu kredit.
STRATEGI PEMASARAN
Setelah berhasil menyelesaikan pengujian konsep, manajer produk baru tersebut akan
mengembangkan rencana strategi pemasaran pendahuluan untuk memperkenalkan
produk baru itu ke pasar. Rencana tersebut terdiri atas tiga bagian. Bagian pertama
menjelaskan ukuran, struktur, dan perilaku pasar sasaran ; rencana pemosisian produk ;
dan tujuan penjualan, pangsa pasar, serta laba yang diinginkan dalam beberapa tahun
pertama :
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB RAYMOND BERNARDUS SETIAWAN, M.S.M MANAJEMEN PEMASARAN
Pasar sasaran untuk minuman sarapan cepat saji adalah keluarga – keluarga
yang memiliki anak – anak yang cepat menerima bentuk sarapan yang baru,
nyaman, bergizi, dan tidak mahal. Merek perusahaan itu akan diposisikan
dalam kelompok yang berkualitas tinggi dan berharga tinggi kategori
minuman sarapan cepat saji tersebut. Perusahaan tersebut mula – mula
akan berupaya menjual 500.000 kotak atau 10 persen dari pasar, dengan
kerugian tahun pertama tidak lebih dari $1,3 juta. Tahun kedua akan
membidik 700.000 kotak atau 14 persen dari pasar, dengan perkiranaan laba
sebesar $2,2 juta.
Bagian kedua menguraikan harga yang direncanakan, strategi distribusi, dan anggaran
pemasaran untuk tahun pertama :
Produk tersebut akan ditawarkan dengan rasa cokelat, vanilla, dan
strawberry dalam masing – masing bungkus, enam bungkus setiap kotak,
dengan harga eceran $2,49 per kotak. Akan tersedia 48 kotak per dus, dan
harga setiap dus untuk distributor adalah $24. untuk dua bulan pertama,
penyalur akan ditawarkan satu dus gratis untuk setiap pembelian empat dus,
ditambah dana iklan – bersama. Sampel gratis akan dibagi – bagikan dari
rumah ke rumah. Kupon potongan harga 20 sen dollar akan dipasang di
berbagai surat kabar. Total anggaran promosi penjualan akan mencapai $2,9
juta. Anggaran iklan sebesar $6 juta akan dibagi rata 50 : 50 antara iklan
nasional dan lokal. Dua pertiga akan dibelanjakan untuk televisi dan
sepertiga untuk surat kabar. Bunyi iklan akan menekankan konsep manfaat
gizi dan kenyamanan. Konsep adengan iklan akan berkisar tentang seorang
anak kecil yang meminum sarapan cepat saji dan tumbuh kuat. Selama
tahun pertama, $100.000 akan dibelanjakan untuk riset pemasaran guna
membeli audit toko dan informasi panel – pelanggan untuk memantau reaksi
pasar dan tingkat pembelian.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB RAYMOND BERNARDUS SETIAWAN, M.S.M MANAJEMEN PEMASARAN
Bagian ketiga rencana strategi pemasaran tersebut menjelaskan penjualan jangka
panjang dan sasaran laba serta strategi bauran pemasaran lama – kelamaan :
Perusahaan tersebut bermaksud untuk merebut 25 persen pangsa pasar dan
mewujudkan tingkat laba ini, kualitas produk awal harus tinggi dan
ditingkatkan lama – kelamaan melalui riset teknis. Harga awalnya ditetapkan
tinggi dan diturunkan secara bertahap untuk memperluas pasar dan
menghadapi persaingan. Total anggaran promosi akan dinaikkan sekitar 20
persen setiap tahun, dengan perbandingan awal antara promosi iklan dan
penjualan sebesar 65 : 35 yang akhirnya berkembang menjadi 50 : 50. riset
pemasaran akan dikurangi menjadi $60.000 per tahun setelah tahun
pertama.
ANALISIS BISNIS
Setelah mengembangkan konsep produk dan strategi pemasaran tersebut, manajemen
dapat mengevaluasi daya tarik bisnis usulan itu. Manajemen perlu menyiapkan proyeksi
– proyeksi penjualan, biaya, dan laba utuk menentukan apakah semua itu memenuhi
tujuan perusahaan,. Jika ternyata memenuhi, konsep itu dapat dilanjutkan ke tahap
pengembangan. Apabila muncul informasi baru, analisis bisnis tersebut akan menjalani
revisi dan perluasan.
MEMPERKIRAKAN TOTAL PENJUALAN
Perkiraan total penjualan adalah penjumlahan perkiraan penjualan pertama kali ( first
time sales ), penjualan pengganti ( replacement sales ), dan penjualan ulang ( repeat
sales ). Metode perkiraan penjualan bergantung pada apakah produk itu hanya dibeli
sekali ( seperti : cincin pertunangan atau rumah pensiun ), produk yang jarang dibeli,
atau produk yang sering dibeli. Untuk produk yang hanya dibeli sekali, penjualan naik
pada awalnya, mencapa puncak, dan kemudian mendekati nol pada saat jumlah calon
pembeli sudah habis. Jika pembeli baru terus memasuki pasar tersebut, kurvanya tidak
akan turun hingga nol.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB RAYMOND BERNARDUS SETIAWAN, M.S.M MANAJEMEN PEMASARAN
Produk yang jarang dibeli – seperti mobil, pemanggang roti, dan peralatan industri –
menunjukkan siklus penggantian yang ditentukan oleh keausan fisik atau keusangan
yang terkait dengan perubahan gaya, fitur, dan kinerja. Taksiran penjualan untuk
kategori produk itu memerlukan perkiraan penjualan pertama dan penjualan pengganti
secara terpisah.
Produk yang sering dibeli – seperti konsumen dan barang industri yang tidak tahan
lama, jumlah pembeli pertama pada awalnya meningkat dan kemudian berkurang ketika
makin sedikit pembeli tersisa ( dengan asumsi jumlah populasi tetap ). Pembelian ulang
segera terjadi, asalkan produk itu memuaskan beberapa pembeli. Kurva penjualan
tersebut akhirnya turun dan mendatar yang melambangkan tingkat volume penbelian
ulang yang tetap ; pada saat ini, produk tersebut bukan lagi produk baru.
Dalam memperkirakan penjualan, tugas pertama manajer adalah memperkirakan
pembelian pertama produk baru tersebut dalam masing – masing periode. Untuk
memperkirakan penjualan pengganti, manajemen harus meneliti distribusi usia bertahan
( survival – age distributor ) produk tersebut – yaitu, jumlah unit gagal tahun pertama,
kedua, ketiga, dan seterusnya. Bagian bawah distribusi ini menunjukkan kapan
penjualan pengganti pertama akan terjadi. Waktu penggantian yang sesungguhnya akan
dipengaruhi berbagai faktor. Karena penjualan pengganti sulit diperkirakan sebelum
produk itu digunakan, beberapa produsen mendasarkan keputusannya untuk
meluncurkan suatu produk baru semata – mata pada perkiraan penjualan pertama kali.
Untuk produk baru yang sering dibeli, penjual harus memperkirakan penjualan ulang
dan juga penjualan pertama kali. Tingkat pembelian ulang yang tinggi berarti bahwa
pelanggan merasa puas ; penjualan kemungkinan akan tetap tinggi bahkan setelah
terjadi seluruh pembelian pertama kali. Penjual tersebut seharusnya mencatat
persentase pembelian ulang yang terjadi dalam masing – masing kelompok pembelian
ulang : orang – orang yang membeli kembali hanya satu kali, dua kali, tiga kali, dan
seterusnya. Beberapa produk dan merek dibeli beberapa kali tetapi kemudian
ditinggalkan.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB RAYMOND BERNARDUS SETIAWAN, M.S.M MANAJEMEN PEMASARAN
MEMPERKIRAKAN BIAYA DAN LABA
Biaya diperkirakan oleh departemen litbang, produksi, pemasaran, dan keuangan.
Biasanya berbentuk tabel yang mengilustrasikan proyeksi penjualan, biaya, dan laba
selama lima tahun.
Baris 1 menunjukkan proyeksi pendapatan penjualan dalam periode lima tahun. Dibalik
proyeksi penjualan itu terdapat beberapa asumsi tentang tingkat pertumbuhan pasar,
pangsa pasar perusahaan tersebut, dan harga yang ditetapkan pabrik itu.
Baris 2 menunjukkan harga pokok penjualan dengan memperkirakan rata – rata biaya
tenaga kerja, bahan baku, dan pengemasan per dus.
Baris 3 menunjukkan perkiraan marjin kotor, yaitu selisih antara penerimaan penjualan
dan biaya pokok penjualan.
Baris 4 menunjukkan taksiran biaya pengembangan produk, biaya riset pemasaran, dan
biaya pengembangan produksi.
Baris 5 menunjukkan perkiraan biaya pemasaran dalam kurun lima tahun yang meliputi
iklan, promosi penjualan, riset pemasaran, dan jumlah yang dialokasikan untuk
kebutuhan tenaga penjualan dan administrasi pemasaran.
Baris 6 menunjukkan alokasi biaya tetap untuk produk baru ini, yang mencakup biaya
yang menjadi bagiannya untuk gaji eksekutif, lampu, pemanas ruangan, dan lain – lain.
Baris 7, konribusi kotornya, diperoleh dengan mengurangkan ketiga biaya sebelumnya
dari laba kotornya.
Baris 8, kontribusi pelengkap ( supplementary contribution ), berisi daftar setiap
perubahan pendapatan dari produk – produk lain perusahaan yang disebabkan
pengenalan produk baru tersebut. Kontribusi pelengkap tersebut terdiri atas dua
komponen. Pendapatan ikutan ( dragalog income ) adalah pendapatan tambahan
terhadap produk – produk lain perusahaan yang terjadi karena penambahan produk
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB RAYMOND BERNARDUS SETIAWAN, M.S.M MANAJEMEN PEMASARAN
baru ini ke lini yang sudah ada. Pendapatan kanibalisasi ( cannibalized income ) adalah
pengurangan pendapatan terhadap produk – produk lain perusahaan yang terjadi
karena penambahan produk baru ini ke lini yang sudah ada.
Baris 9 menunjukkan kontribusi bersih.
Baris 10 menunjukkan kontribusi diskon – yaitu nilai sekarang masing – masing
kontribusi masa mendatang yang didiskon sebesar tertentu per tahun.
Baris 11 menunjukkan arus kas diskon kumulatif, yang merupakan penjumlahan semua
kontribusi tahunan dalam baris 10. ada dua hal yang menjadi perhatian utama. Yang
pertama adalah pengeluaran investasi maksimum, yaitu kerugian terbesar yang dapat
ditimbulkan produk tersebut. Yang kedua adalah periode pengembalian ( payback
period ), yaitu waktu yang diperlukan perusahaan untuk mengembalikan semua
investasinya, termasuk pengembalian yang ditetapkan diskon sebesar tertentu per
tahun.
Perusahaan – perusahaan menggunakan ukuran – ukuran keuangan lain untuk
mengevaluasi manfaat suatu usulan produk baru. Yang termudah adalah analisis impas
( break – even analysis ), di mana manajemen memperkirakan berapa banyak unit
produk tersebut yang harus dijual perusahaan agar impas dengan struktur biaya dan
harga tertentu itu. Atau perkiraan tersebut dapat dilakukan dari sudut berapa tahun
dibutuhkan untuk mencapai titik impas. Jika manajemen yakin perusahaan dengan
mudah dapat mencapai angka impasnya, kemungkinan perusahaan itu akan
melanjutkan produk tersebut ke pengembangan produk.
Metode yang paling rumit untuk memperkirakan laba adalah analisis risiko ( risk analysis
). Di sini tiga perkiraan ( optimistik, pesimistik, dan kemungkinan besar ) diperoleh untuk
masing – masing variabel tidak pasti yang mempengaruhi profitabilitas dalam lingkungan
pemasaran dan strategi pemasaran yang diasumsikan untuk periode perencanaan
tersebut. Komputer melakukan simulasi kemungkinan – kemungkinan hasilnya dan
menghitung distribusi probabilitas tingkat pengembalian, yang menunjukkan kisaran
tingkat pengembalian yang dapat terjadi dan kemungkinan – kemungkinannya.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB RAYMOND BERNARDUS SETIAWAN, M.S.M MANAJEMEN PEMASARAN
MENGELOLA PROSES PENGEMBANGAN : PENGEMBANGAN HINGGA
KOMERSIALISASI
PENGEMBANGAN PRODUK
Hingga sekarang, produk telah ada hanya sebagai uraian kata – kata, gambar, atau
prototipe. Langkah itu memerlukan lompatan besar dalam investasi yang jauh
mengalahkan biaya yang timbul di tahap – tahap sebelumnya. Pada tahap ini,
perusahaan tersebut akan menentukan apakah gagasan produk itu dapat diterjemahkan
menjadi produk yang layak secara teknis dan komersial. Jika tidak, akumulasi biaya
proyek tersebut akan menjadi kerugian kecuali kalau diperoleh informasi yang berguna
dalam proses tersebut.
Tugas menerjemahkan permintaan – permintaan pelanggan sasaran menjadi prototipe
yang berfungsi dibantu beberapa metode yang dikenal sebagai penyebaran fungsi mutu
( QFD, Quality Function Deployment ). Metodologi ini mengambil daftar atribut
pelanggan ( CA, Customer Attribute ) yang diinginkan, yang dihasilkan riset pasar, dan
mengubahnya menjadi daftar atribut rekayasa ( EA, Engineering Attribute ) yang dapat
digunakan oleh para insinyur. Contohnya : pelanggan truk yang diusulkan mungkin
menginginkan tingkat akselerasi tertentu ( CA ). Para insinyur dapat mengubah itu
menjadi tenaga kuda yang diinginkan dan teknik – teknik rekayasa yang mirip lainnya
( EA ).
Metodologi tersebut membolehkan pengukuran keuntungan dan biaya dari pemenuhan
permitaan – permintaan pelanggan tersebut. Sumbangan utama QFD adalah bahwa
metode tersebut meningkatkan keomunikasi antara pemasar, insinyur, dan orang –
orang bagian produksi.
Departemen litbang akan mengembangkan satu atau lebih versi fisik konsep produk
tersebut. Tujuannya adalah untuk menemukan prototipe yang memasukkan atribut –
atribut utama yang diuraikan dalam pernyataan konsep – produk tersebut, yang
berkinerja dengan aman dalam penggunaan dan kondisi normal, dan yang dapat
diproduksi sesuai dengan biaya produksi yang telah dianggarkan.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB RAYMOND BERNARDUS SETIAWAN, M.S.M MANAJEMEN PEMASARAN
Mengembangkan dan memproduksi prototipe yang berhasil mungkin memerlukan waktu
berhari – hari, berminggu – minggu, berbulan – bulan atau bahkan bertahun – tahun.
Teknologi realitas – maya yang canggih dapat mempercepat proses itu. Dengan
merancang dan menguji rancangan produk melalui simulasi, misalnya, perusahaan –
perusahaan mencapai fleksibilitas dalam menanggapi informasi baru dan memecahkan
ketidakpastian dengan cepat menjajagi alternatif – alternatifnya.
Dengan munculnya situs internet, ada kebutuhan untuk membuat prototipe yang lebih
cepat dan proses pengembangan yang lebih fleksibel. Michael Scharge, anggota riset di
laboratorium media MIT, telah meramalkan dengan tepat : “ Pembuatan prototipe yang
efektif mungkin merupakan ‘ kompetensi inti ‘ paling bernilai yang dapat diharapkan
untuk dimiliki organsisasi yang inovatif “. Tentu saja, hal itu telah terjadi di perusahaan –
perusahaan peranti lunak seperti Microsoft, Netscape, dan ratusan perusahaan baru di
Silicon Valley. Walaupun Scharge mengatakan bahwa perusahaan – perusahaan yang
digerakkan spesifikasi menuntut kehati – hatian yang sangat tinggi sebelum sesuatu
dapat disampaikan ke tingkat manajemen, yang lebih tinggi, perusahaan – perusahaan
yang digerakkan prototipe – seperti Yahoo!, Microsoft, dan Netscape – menyambut
pengujian dan eksperimen yang bermutu rendah.
Para ilmuwan laboratorium tidak hanya harus merancang karakteristik fungsional produk
tersebut, tetapi juga mengkomunikasikan aspek – aspek psikologisnya melalui petunjuk
– petunjuk fisik. Bagaimana konsumen akan bereaksi terhadap perbedaan warna,
ukuran, dan berat ? Dalam kasus bahan pencuci mulut, warna kuning mendukung klaim
“ antiseptik “ ( Listerine ), warna merah mendukung klaim “ menyegarkan “ ( Lavoris ),
dan warna biru dan hijau mendukung klaim “ sejuk “ ( Scope ). Pemasar perlu
memberikan inforamsi kepada orang – orang di laboratorium tentang ciri apa saja yang
dicari konsumen dan bagaimana konsumen menilai apakah ciri ini sudah ada.
Setelah selesai, prototipe tersebut harus melewati berbagai pengujian fungsional yang
ketat dan pengujian pelanggan. Pengujian alpha adalah nama yang diberikan kepada
pengujian produk di dalam perusahaan tersebut untuk melihat bagaimana produk
tersebut berkinerja dalam berbagai penggunaan yang berbeda – beda.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB RAYMOND BERNARDUS SETIAWAN, M.S.M MANAJEMEN PEMASARAN
Sesudah menyempurnakan prototipe tersebut lebih lanjut, perusahaan tadi beralih ke
pengujian beta. Pengujian ini menyusun daftar sekelompok pelanggan untuk
menggunakan prototipe tersebut dan memberikan umpan balik. Pengujian beta paling
bermanfaat apabila calon pelanggan tersebut heterogen, calon penggunaan tersebut
tidak sepenuhnya diketahui, beberapa pengambil keputusan dilibatkan dalam pembelian
produk itu, dan kepemimpinan pendapat dari pengguna awal dicari.
Pengujian konsumen dapat mempunyai beberapa bentuk, mulai dari membawa
konsumen ke laboratorium hingga memberikan mereka sampel untuk digunakan di
rumah. Pengujian penempatan di rumah umum dilakukan dengan produk – produk mulai
dari rasa es krim hingga peralatan rumah tangga baru. Ketika Du Pont mengembangkan
karpet sintetis barunya, perusahaan itu memasang karpet gratis di beberapa rumah
dengan imbalan kesediaan pemilik rumah melaporkan apa saja yang mereka sukai dan
tidak sukai tentang karpet tersebut.
Kadang kesukaan konsumen dapat diukur dengan berbagai cara. Andaikanlah kepada
seorang konsumen diperlihatkan tiga barang yang sama – A, B, dan C, seperti tiga
kamera, tiga program asuransi, atau tiga iklan :
Metode urutan peringkat ( rank order ) meminta konsumen memberikan
peringkat ketiga barang tersebut dalam urutan kadar kesukaan. Konsumen
tersebut mungkin menjawabnya dengan A > B > C. walaupun mempunyai
kelebihan dari sudut kesederhanaannya, metode ini tidak mengungkapkan
seberapa dalam perasaaan yang dimiliki konsumen tersebut tentang masing –
masing barang dan juga apakah konsumen tersebut sangat menyukai salah satu
barang. Metode ini juga sulit digunakan apabila ada banyak objek yang harus
diberi peringkatnya.
Metode perbandingan berpasangan ( paired comparison ) memerlukan
seseorang memperlihatkan beberapa pasang barang dan menanyakan kepada
konsumen tersebut mana di antaranya yang lebih disukai dalam masing –
masing pasangan. Dengan demikian, kepada konsumen dapat ditunjukkan
pasangan AB, AC, dan BC dan ia menyebutkan bahwa ia lebih menyukai A
daripada B, A daripada C, dan B daripada C. kemudian, kita dapat
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB RAYMOND BERNARDUS SETIAWAN, M.S.M MANAJEMEN PEMASARAN
menyimpulkan bahwa A > B > C. orang – orang merasa mudah menyatakan
mana yang lebih mereka sukai di antara dua barang, dan metode ini
memungkinkan konsumen memusatkan perhatian pada kedua barang tersebut,
sambil mengamati perbedaan dan kemiripannya.
Metode pemeringkatan satuan ( monadic rating ) meminta konsumen memberi
peringkat kesukaan terhadap masing – masing produk dalam skala. Andaikanlah
skala tujuh angka digunakan, dimana 1 berarti sangat tidak suka, 4 berarti biasa
saja, dan 7 berarti sangat suka. Andaikanlah konsumen tersebut menyerahkan
hasil pemeringkatan berikut : A = 6, B = 5, C = 3. kita dapat memperoleh urutan
kesukaan orang tersebut ( yaitu A > B > C ), dan bahkan mengetahui tingkat
kualitatif kesukaan orang tersebut untuk masing – masing dan jarak kasar antara
masing – masing kesukaan.
PENGUJIAN PASAR
Setelah manajemen merasa puas dengan kinerja fungsional dan psikologis, produk
tersebut sudah siap dilengkapi dengan merek, kemasan, dan membawanya kepengujian
pasar. Produk baru tersebut diperkenalkan ke dalam lingkungan yang sesungguhnya
untuk mempelajari seberapa besar pasarnya dan bagaimana reaksi konsumen dan
penyalur terhadap penanganan, penggunaan, dan pembelian kembali produk tersebut.
Tidak semua perusahaan melakukan pengujian pasar. Seorang pejabat perusahaan di
Revlon Inc., menyatakan : “ Di bidang kami, terutama kosmetik dengan harga yang lebih
tinggi mahal yang tidak cocok untuk pendistribusian masal – kami tidak perlu melakukan
pengujian pasar. Ketika kami mengembangkan produk baru, katakanlah alat rias wajah
cair yang telah disempurnakan, kami tahu produk itu akan laku karena kami sudah tidak
asing lagi dengan bidang tersebut, dan kami telah memiliki 1.500 orang – orang yang
mendemonstrasikan penggunaanya di toko – toko serba ada untuk mempromosikannya
“. Namun, sebagian besar perusahaan tahu bahwa pengujian pasar dapat menghasilkan
informasi yang berharga tentang pembeli, penyalur, efektifitas program pemasaran, dan
potensi pasar. Masalah utamanya adalah : Seberapa banyak pengujian pasar harus
dilakukan, dan apa saja jenisnya ?
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB RAYMOND BERNARDUS SETIAWAN, M.S.M MANAJEMEN PEMASARAN
Jumlah pengujian pasar dipengaruhi oleh biaya dan risiko investasi di satu sisi, dan
tekanan waktu dan biaya riset di sisi lain. Produk berinvestasi tinggi dan berisiko tinggi
yang kemungkinan kegagalannya tinggi, harus menjalani pengujian pasar ; biaya
pengujian pasar tersebut akan menjadi bagian yang tidak berarti dari total biaya proyek
tersebut. Produk – produk yang berisiko tinggi yang menciptakan kategori – kategori
produk baru ( minuman sarapan cepat saji pertama ) atau yang memiliki ciri – ciri yang
baru ( pasta gigi fluoride pertama ) – memerlukan lebih banyak pengujian pasar
daripada produk yang dimodifikasi ( merek pasta gigi lain ).
Jumlah pengujian pasar dapat dikurangi secara besar – besaran jika perusahaan
tersebut berada dalam tekanan waktu yang luar biasa karena musim liburan baru saja
mulai atau karena pesaing – pesaing hampir meluncurkan merek mereka. Karena itu,
perusahaan tersebut mungkin lebih memilih untuk menghadapi risiko kegagalan produk
daripada risiko kehilangan distribusi atau penetrasi pasar untuk produk yang sangat
berhasil.
PENGUJIAN PASAR BARANG KONSUMEN
Dalam menguji produk – produk konsumen, perusahaan tersebut berupaya
memperkirakan empat variabel : percobaan, pengulangan pertama, penerimaan, dan
frekuensi pembelian. Perusahaan itu berharap menemukan semua variabel itu dengan
tingkat yang tinggi, dalam beberapa kasus, perusahaan tersebut akan menemukan
banyak konsumen yang mencoba produk tadi tetapi hanya sedikit membelinya kembali ;
atau perusahaan tersebut mungkin menemukan tingkat penggunaan tetap yang tinggi
tetapi frekuensi pembeliannya rendah ( sebagaimana dengan makanan beku yang
mahal ).
Empat metode utama pengujian pasar barang konsumen, mulai dari yang paling murah
hingga yang paling mahal adalah sebagai berikut :
PENELITIAN GELOMBANG PENJUALAN
Dalam penelitian gelombang penjualan ( sales – wave research ), konsumen yang
awalnya mencoba produk tersebut secara gratis ditawari kembali produk yang sama,
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB RAYMOND BERNARDUS SETIAWAN, M.S.M MANAJEMEN PEMASARAN
atau produk pesaing, dengan harga yang sedikit diturunkan. Produk itu mungkin
ditawarkan lagi kepada mereka sebanyak tiga hingga lima kali ( gelombang penjualan ),
dan perusahaan itu mencatat berapa banyak pelanggan memilih produk tersebut lagi
perusahaan itu lagi dan juga tingkat kepuasan yang mereka sampaikan. Penelitian
gelombang penjualan dapat juga meliputi tindakan menunjukkan satu atau beberapa
konsep iklan kepada konsumen untuk melihat dampak iklan tersebut pada pembelian
ulang.
Penelitian gelombang penjualan dapat diterapkan dengan cepat, dilakukan dengan
tingkat keamanan yang cukup, dan dilaksanakan tanpa kemasan akhir dan iklan.
Namun, penelitian gelombang penjualan tidak menunjukkan tingkat percobaan yang
akan tercapai dengan insentif – insentif promosi penjualan yang berbeda, karena
konsumen tersebut telah dipilih sebelumnya untuk mencoba produk itu ; cara ini juga
tidak menunjukkan kekuatan merek tersebut untuk mendapatkan distribusi dan posisi
rak toko yang menguntungkan.
PEMASARAN PERCOBAAN DENGAN SIMULASI
Pemasaran percobaan dengan simulasi ( simulated test marketing ) memerlukan
pencarian 30 sampai 40 pembeli yang memenuhi syarat dan menanyakan kepada
mereka tentang keterkenalan merek dan preferensi dalam kategori produk tertentu.
Orang – orang itu kemudian diundang untuk menyaksikan sekilas iklan – iklan TV atau
media cetak yang sudah terkenal maupun yang baru. Salah satu iklan menampilkan
produk baru tersebut, tetapi tidak dipilih khusus untuk diperhatikan. Konsumen
menerima sejumlah kecil uang dan diundang ke suatu toko, lalu mereka boleh membeli
barang apa saja.
Perusahaan itu mencatat berapa banyak konsumen membeli merek baru tersebut dan
merek – merek pesaing. Catatan ini memberikan ukuran tentang efektifitas relatif iklan
tadi dibandingkan degna iklan pesaing dalam percobaan simulasi. Konsumen ditanyai
tentang alasan mereka membeli atau tidak membeli. Orang – orang yang tidak membeli
merek baru tersebut diberikan sampel gratis. Beberapa minggu kemudian, mereka
diwawancarai kembali melalui telepon untuk memastikan sikap produk, penggunaan,
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB RAYMOND BERNARDUS SETIAWAN, M.S.M MANAJEMEN PEMASARAN
kepuasan, dan niat membeli kembali serta ditawarkan kesempatan untuk membeli
kembali produk apa saja.
Metode ini memberikan hasil yang lumayan tepat tentang efektifitas iklan dan tingkat
percobaan ( serta tingkat pembelian ulang jika diperpanjang ) dalam waktu yang jauh
lebih singkat dan dengan biaya yang jauh lebih murah dibandingkan dengan biaya
penggunaan pasar pengujian yang sesungguhnya. Pra – pengujian hanya
membutuhkan waktu tiga bulan dan mungkin menelan biaya $250.000. hasil tersebut
dimasukkan ke dalam model peramalan produk baru untuk memproyeksikan tingkat
penjualan akhir. Perusahaan – perusahaan riset pemasaran melaporkan prediksi tingkat
penjualan yang luar biasa tepat untuk produk – produk yang kemudian diluncurkan ke
pasar tersebut.
PEMASARAN PERCOBAAN TERKENDALI ( CONTROLLED TEST MARKETING )
Dalam metode itu, suatu perusahaan riset mengelola sekelompok toko yang akan
menjual produk – produk baru dengan memperoleh imbalan, perusahaan yang
mempunyai produk baru tersebut menentukan jumlah toko dan lokasi geografis yang
ingin diujinya. Perusahaan riset tadi mengirimkan produk tersebut ke toko – toko peserta
dan mengawasi penempatannya di rak ; jumlah tampilan, pajangan dan promosi
pembelian ; serta harganya. Hasil penjualan juga dapat diukur melalui pemindai
elektronik di kasir. Perusahaan tersebut juga dapat mengevaluasi dampak promosi dan
iklan lokal selama pengujian tersebut.
Pemasaran percobaan terkendali memungkinkan perusahaan tersebut menguji
pengaruh faktor – faktor dalam toko dan iklan terbatas terhadap perilaku pembelian.
Beberapa sampel konsumen dapat diwawancarai kemudian untuk mengungkapkan
kesan mereka terhadap produk itu. Perusahaan tersebut tidak perlu menggunakan
tenaga penjualannya sendiri, memberikan dana penjualan, atau “ membeli “ saluran
distribusi. Namun, pemasaran percobaan terkendali tidak akan memberikan inforamsi
tentang cara membujuk para pedagang agar menjual produk baru itu. Teknik ini juga
memberikan kemungkinan produk tersebut dan ciri – cirinya untuk dipelajari para
pesaing.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB RAYMOND BERNARDUS SETIAWAN, M.S.M MANAJEMEN PEMASARAN
PASAR PERCOBAAN
Cara terakhir untuk menguji produk konsumen baru ialah memasukkannya ke pasar
percobaan yang sudah berkembang penuh. Perusahaan tersebut memilih beberapa
kota yang representatif, dan tenaga penjualan mencoba menjual ke pedagang yang
menampung produk tersebut dan memajangnya dengan baik di raknya. Perusahaan
tersebut melakukan kampanye iklan dan promosi penuh di pasar ini mirip dengan yang
akan dilakukannya dalam pemasaran nasional. Pengujian skala penuh dapat menelan
biaya lebih dari $1 juta, bergantung pada jumlah kota percobaan, lamanya percobaan,
dan jumlah data yang ingin dikumpulkan perusahaan tersebut.
Manajemen menghadapi beberapa keputusan :
1. Berapa banyak kota percobaan ? Sebagian besar percobaan meggunakan
antara dua dan enam kota. Makin besar kemungkinan kerugian maksimum,
makin banyak jumlah strategi pemasaran yang menjadi pesaing, makin besar
perbedaan regional, dan makin besar kemungkinan gangguan pemasarn
percobaan oleh pesaing, makin banyak kota yang seharusnya digunakan.
2. Kota mana saja ? Setiap perusahaan harus mengembangkan criteria pemilihan,
seperti mempunyai peliputan media yang baik, jaringan toko yang kooperatif, dan
kegiatan persaingan rata – rata.
3. Lama pengujian ? Pengujian pasar berlangsung mulai dari beberapa bulan
hingga satu tahun. Makin lama periode rata – rata pembelian kembali, main lama
periode pengujian yang diperlukan.
4. Informasi apa saja ? Data pengiriman gudang akan menunjukkan pembelian
persediaan kotor tetapi tidak akan memperlihatkan penjualan mingguan pada
tingkat eceran. Audit toko akan menunjukkan penjualan eceran dan pangsa pasr
pesaing tetapi tidak akan mengungkapkan karekteristik pembeli. Panel
konsumen akan menunjukkan orang mana yang membeli mereka mana dan
tingkat kesetiaan dan perpindahan mereka. Survei pembeli akan menghasilkan
inforamsi mendalam tentang sikap, pemakaian, dan kepuasan pelanggan.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB RAYMOND BERNARDUS SETIAWAN, M.S.M MANAJEMEN PEMASARAN
5. Tindakan apa yang harus ditempuh ? Jika pasar percobaan tersebut
menunjukkan tingkat uji – coba dan pembelian ulang yang tinggi, produk tersebut
seharusnya diluncurkan secara nasional ; jika pasar percobaan tersebut
menunjukkan tingkat uji – coba yang tinggi dan itngkat pembelian ulang yarng
rendah, produk tersebut sudah memuaskan tetapi diperlukan lebih banyak orang
untuk mencobanya. Ini berarti meningkatkan iklan dan promosi penjualan. Jika
tingkat uji – coba dan pembelian ulang ternyata sama – sama rendah, produk
tersebut seharusnya dilupakan saja.
Walaupun banyak manfaatnya, banyak perusahaan dewasa ini tidak melakukan
pemasaran percobaan dan mengandalkan metode pengujian pasar yang lebih cepat
dan lebih ekonomis.
PENGUJIAN PASAR BARANG BISNIS
Barang bisnis juga dapat memperoleh manfaat dari pengujian pasar. Barang industri
yang mahal dan teknologi baru biasanya akan menjalani pengujian alpha ( dalam
perusahaan tersebut ) dan pengujian beta ( dengan pelanggan luar ). Selama pengujian
beta, para teknisi penjual tersebut mengamati bagaimana pelanggan percobaan
menggunakan produk tadi, suatu praktek yang sering mengungkapkan masalah –
masalah keamanan dan layanan yang tidak diperhitungkan sebelumnya dan
mengingatkan penjual tersebut tentang kebutuhan pelatihan dan layanan pelanggan.
Penjual tersebut juga dapat mengamati berapa besar nilai tambah yang diberikan
peralatan itu pada usaha pelanggan sebagai petunjuk untuk penentuan harga
selanjutnya.
Penjualan tersebut akan meminta pelanggan percobaan mengungkapkan minat
pembelian mereka dan reaksi – reaksi lain setelah percobaan itu. Penjual harus berhati
– hati menafsirkan hasil pengujian beta karena hanya sejumlah kecil pelanggan
percobaan digunakan, mereka tidak dipilih secara acak, dan percobaan itu agak
disesuaikan dengan masing – masing tempat. Risiko lainnya adalah bahwa pelanggan
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB RAYMOND BERNARDUS SETIAWAN, M.S.M MANAJEMEN PEMASARAN
percobaan yang tidak terkesan dengan produk itu mungkin akan membocorkan laporan
yang kurang menguntungkan tentang hal itu.
Metode pasar percobaan umum kedua untuk barang bisnis adalah memperkenalkan
produk baru tersebut dalam pameran dagang. Penjual dapat mengamati seberapa besar
minat yang diperlihatkan para pembeli terhadap produk baru tersebut, bagaimana
mereka bereaksi terhadap berbagai keistimewaannya dan ketentuan – ketentuannya,
dan berapa banyak mengungkapkan minat pembelian atau melakukan pemesanan.
Pernerbit buku, misalnya, secara teratur meluncurkan judul – judul musim gugur mereka
dalam pertemuan American Booksellers Association setiap musim semi. Mereka
memajang cetakan percobaan yang sudah dijilid dengan contoh sampul buku. Jika
jaringan toko buku besar merasa keberatan dengan rancangan sampul atau judul buku
baru yang menjanjikan, penerbit tadi akan mempertimbangkan untuk melakukan
perubahan. Kerugiannya pameran dagang ialah bahwa kegiatan itu akan
memperkenalkan prodik tersebut kepada para pesaing ; karena itu, penjual seharusnya
siap – siap meluncurkan produk tersebut segera setelah pameran dagang tersebut.
Produk – produk industri baru dapat diuji di ruang pameran distributor dan penyalur, di
mana produk itu mungkin akan disandingkan dengan produk – produk lain produsen
tersebut dan mungkin juga produk – produk pesaing. Metode ini menghasilkan informasi
tentang preferensi dan penetapan harga dalam suasana penjualan normal produk
tersebut. Kelemahannya ialah bahwa para pelanggan mungkin ingin melakukan
pemesanan lebih awal tetapi tidak dapat dipenuhi, dan para pelanggan yang datang
mungkin tidak mewakili pasar sasarannya.
Produsen – produsen barang industri hampir menggunakan pemasaran percobaan
lengkap ketika mereka menyerahkan pasokan terbatas kepada tenaga penjualan untuk
dijual di sejumlah daerah terbatas yang mendapat dukungan promosi dan lembaran –
lembaran katalog yang dicetak.
KOMERSIALISASI
Jika berlanjut dengan komersialisasi, perusahaan tersebut akan berhadapan dengan
biaya terbesar hingga saat itu. Perusahaan tersebut nantinya harus membuat kontrak
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB RAYMOND BERNARDUS SETIAWAN, M.S.M MANAJEMEN PEMASARAN
untuk melakukan produksi atau membangun atau menyewa fasilitas produksi berskala
penuh. Ukuran pabrik akan menjadi keputusan terpenting. Ketika Quaker Oats
meluncurkan sereal sarapannya 100 Percent Natural, perusahaan itu membangun
pabrik yang lebih kecil daripada yang diperlukan berdasarkan perkiraan penjualannya.
Permintaan begitu jauh melampaui perkiraan tersebut sehingga selama sekitar setahun
perusahaan tersebut tidak dapat memasok cukup banyak produk ke toko – toko.
Walaupun Quaker Oats merasa puas dengan tanggapan tersebut, perkiraan yang
rendah tersebut menyebabkan perusahaan itu kehilangan laba dengan jumlah yang
sangat besar.
Biaya utama lainnya adalah pemasaran. Untuk memperkenalkan barang konsumsi
kemasan utama yang baru ke pasar nasional, perusahaan itu mungkin harus
membelanjakan antara $20 juta hingga $80 juta untuk iklan dan promosi dalam tahun
pertama.
Dalam bisnis perfilman, perusahaan – perusahaan membuat dan meluncurkan “ produk
– produk baru “ yang masing – masing berbiaya $ 75 sampai $100 juta tanpa
mengeluarkan banyak untuk riset pasar. Studio – studio Hollywood yakin bahwa film
berbeda dari produk – produk lain dan ukuran penonton tidak dapat diramalkan. Namun
Josh Eliasberg dan rekan – rekan penelitinya baru – baru ini menciptakan Moviemod,
suatu alat evaluasi pasar pra – peluncuran bagi film – film yang dirancang untuk
menghasilkan perkiraan keberhasilan penjualan tiket dan untuk mendukung keputusan –
keputusan pemasaran, periklanan, dan yang terkait dengan distribusi untuk film baru
setelah diproduksi tetapi sebelum dirilis ke masyarakat.
Alat ini dirancang untuk membantu Hollywood memanfaatkan dengan lebih baik uang
sebesar $ 25 juta yang biasanya dikeluarkan perusahaan – perusahaan untuk
pemasaran. Moviemod menggabungkan berbagai variabel cerita dari mulut ke mulut,
intensitas distribusi, iklan film, tema film tersebut, mutu film, dan resensi kritikus. Alat itu
meperoleh data dengan meminta sampel penonton yang representatif menyaksikan film
baru tersebut dan menggunakan tanggapan mreka utuk membuat perkiraan. Dalam dua
uji – coba yang berbeda, Moviemod telah memperkirakan total penjualan dan
pendapatan hingga sebesar 5 % dari angka yang sesungguhnya dalam dua pasar yang
berbeda.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB RAYMOND BERNARDUS SETIAWAN, M.S.M MANAJEMEN PEMASARAN
KAPAN ( PENENTUAN WAKTU )
Dalam mengkomersialkan produk baru, penentuan waktu untuk memasuki pasar sangat
penting. Andaikanlah suatu perusahaan sudah hampir menyelesaikan tugas
pengembangan produk barunya dan mendengar bahwa pesaing sedang mendekati
akhir tugas pengembangannya. Perusahaan tersebut dihadapkan dengan tiga pilihan :
1. Masuk lebih dulu : Perusahaan yang pertama memasuki pasar biasanya
menikmati “ keunggulan penggerak pertama “ ( first mover advantages ) dengan
mengikat para distributor dan pelanggan utama dan mendapatkan reputasi
kepemimpinan. Tetapi, jika produk tersebut dimasukkan ke pasar dengan buru –
buru sebelum seluruh kekurangannya dihilangkan, tindakan untuk masuk
pertama tersebut dapat menjadi bumerang.
2. Masuk bersamaan : Perusahaan tersebut mungkin mengatur waktunya untuk
masuk secara bersamaan dengan masuknya pesaing. Pasar mungkin akan
memberikan perhatian yang lebih besar kalau dua perusahaan mengiklankan
produk baru tersebut.
3. Masuk belakangan : Perusahaan tersebut mungkin akan menunda
peluncurannya hingga setelah pesaing tadi masuk. Pesaing tersebut akan
menanggung biaya untuk mendidik pasar. Produknya mungkin akan
mengungkapkan kekurangan – kekurangan yang dapat dihindari perusahaan
yang masuk belakangan. Perusahaan yang masuk belakangan tersebut juga
dapat mempelajari ukuran pasar tersebut.
Keputusan mengenai waktu ini memerlukan pertimbangan tambahan. Jika suatu produk
baru menggantikan produk lama, perusahaan tersebut mungkin akan menunda
pengenalannya hingga persediaan produk lama tersebut berkurang. Jika produk itu
bersifat musiman, pengenalan tersebut mungkin akan ditunda hingga tiba musim yan
tepat, dan sering suatu produk menunggu sampai terjadi permintaan yang mengejutkan
( killer application ). Oven microwave mulai menikmati pertumbuhan yang luar biasa
hanya setelah jagung berondong oven microwave dikembangkan.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB RAYMOND BERNARDUS SETIAWAN, M.S.M MANAJEMEN PEMASARAN
DI MANA ( STRATEGI GEOGRAFIS )
Perusahaan tersebut harus memutuskan apakah akan meluncurkan produk baru itu
hanya di satu tempat, satu wilayah, beberapa wilayah, pasar nasional, atau pasar
internasional. Sebagian besar perusahaan akan mengembangkan perluasan pasar
perdana terencana lama – kelamaan. Coca – Cola meluncurkan minuman ringan
terbarunya, Citra, suatu minuman bebas kafein dengan rasa buah anggur, di hampir
setengah wilayah Amerika Serikat. Peluncuran perdana multi – tahap tersebut, yang
terjadi setelah pemasaran percobaan di Pheonix, Texas selatan, dan Florida selatan,
mulai dilakukan pada bulan Januari 1998 di Dallas, Denver, dan Cincinnati.
Ukuran perusahaan merupakan faktor penting di sini. Perusahaan – perusahaan kecil
akan memilih kota yang menarik dan melakukan serangan kilat. Perusahaan –
perusahaan ini akan memasuki kota – kota lain satu demi satu. Perusahaan –
perusahaan besar akan memperkenalkan produknya ke seluruh suatu wilayah dan
kemudian berpindah ke wilayah berikutnya. Perusahaan – perusahaan yang memiliki
jaringan distribusi nasional, seperti perusahaan mobil, akan meluncurkan model – model
barunya di pasar nasional.
Sebagian bear perusahaan merancang produk baru untuk dijual terutama di pasar
dalam negeri. Jika produk tersebut berjalan dengan baik, perusahaan itu akan
mempertimbangkan untuk mengekspornya ke negara – negara tetangga atau pasar
dunia, dengan melakukan desain ulang jika diperlukan. Cooper dan Kleinschmidt, dalam
studi mereka tentang produk – produk industri, menemukan bahwa produk dalam negeri
yang dirancang semata – mata untuk pasar dalam negeri cenderung memperlihatkan
tingkat kegagalan yang tinggi, pangsa pasar rendah, dan pertumbuhan yang rendah.
Sebaliknya, produk – produk yang dirancang untuk pasar dunia – atau setidaknya
mencakup negara – negara tetangga – mencapai laba yang jauh lebih bear, baik di
dalam negeri maupun di luar negeri. Namun, hanya 17 % dari produk dalam penelitian
Cooper dan Kleinschmidt tersebut dirancang dengan orientasi internasional.
Implikasinya ialah bahwa perusahaan – perusahaan seharusnya menganut fokus
internasional dalam merancang dan mengembangkan produk – produk yang baru.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB RAYMOND BERNARDUS SETIAWAN, M.S.M MANAJEMEN PEMASARAN
Dalam memilih pasar peluncuran perdana, kriteria utama adalah potensi pasar, reputasi
lokal perusahaan tersebut, biaya untuk memenuhi saluran distribusi, biaya media
komunikasi, pengaruh suatu wilayah terhadap wilayah – wilayah lain, dan penetrasi
pesaing. Kehadiran para pesaing yang kuat akan mempengaruhi strategi peluncuran
perdana.
Dengan kehadiran internet yang menghubungkan bagian – bagian dunia yang
berjauhan, persaingan kemungkinan besar akan melintasi batas – batas nasional.
Perusahaan – perusahaan makin banyak melaksanakan peluncuran perdana produk –
produk baru dengan serentak di seluruh dunia, dan tidak lagi sebatas kawasan nasional
atau bahkan regional. Namun, pemikiran untuk melakukan peluncuran global membawa
tantangan. Autodesk, pemasok utama dunia untuk peranti lunak design PC dan alat
multimedia, memiliki 3 juta pelanggan di lebih dari 150 negara.
Carol Bartz, presiden komisaris dan CEO, mengatakan bahwa hambatan terbesar bagi
keberhasilan peluncuran global adalah mengupayakan agar semua pemasar yang
berbeda – beda tersebut menyepakati pemosisian : “ Dengan demikian masalahnya
adalah kecepatan – mengeluarkan bahan – bahan tersebut dengan cukup cepat. Kami
mengupayakan agar mereka menyepakati tampilannya ( dengan menggunakan satu
citra ), dan persoalan selanjutnya hanyalah memberikan sentuhan lokal ke dalamnya.
Hal ini memerlukan konsentrasi yang sangat besar.
Perusahaan – perusahaan akan makin menambah situs sebagai medium iklan lain
untuk meluncurkan dan menjelaskan masing – masing produk baru yang penting.
KEPADA SIAPA ( CALON – CALON PASAR SASARAN )
Dalam semua pasar perdana tersebut, perusahaan tadi harus mengarahkan distribusi
dan promosi pertamanya ke calon – calon kelompok terbaik. Diandaikan, perusahaan
tersebut sudah mempunyai gambaran tentang calon – calon pembeli utamanya yang
ideal memiliki ciri – ciri berikut : Mereka merupakan penerima awal, pengguna utama,
dan pemimpin opini, dan mereka dapat dijangkau dengan biaya rendah. Hanya
beberapa kelompok memiliki semua ciri ini. Perusahaan tersebut seharusnya menyusun
peringkat berbagai calon kelompok pembeli berdasarkan ciri – ciri ini dan membidik
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB RAYMOND BERNARDUS SETIAWAN, M.S.M MANAJEMEN PEMASARAN
kelompok terbaik. Tujuannya adalah menghasilkan penjualan yang besar sesegera
mungkin untuk menarik calon – calon pelanggan selanjutnya.
BAGAIMANA ( STRATEGI PASAR PENGENALAN )
Perusahaan tersebut harus mengembangkan rencana bertindak untuk memperkenalkan
produk baru tadi ke pasar perdana. Dengan pengenalan pertamanya pada tahun 1998,
iMac yang harganya bersaing melambangkan kehadiran Apple Computer kembali ke
dalam bisnis komputer pribadi setelah terjadi kekosongan selama 14 tahun. Perusahaan
tersebut melancarkan serangan kilat pemasaran besar – besaran guna meluncurkan
mesin baru tersebut.
Untuk mengkoordinasikan berbagai kegiatan yang terlibat dalam peluncuran produk
baru, manajemen dapat menggunakan teknik – teknik perencanaan jaringan, seperti
penjadwalan jalur genting ( Critical Path Scheduling – CPS ). Penjadwalan jalur genting
memerlukan pengembangan bagan utama ( master chart ) yang memperlihatkan
berbagai kegiatan yang bersamaan maupun berurutan yang harus terjadi untuk
meluncurkan produk tersebut. Dengan memperkirakan berapa banyak waktu yang
dibutuhkan masing – masing kegiatan, orang yang merencanakan tersebut
memperkirakan waktu penyelesaian seluruh proyek tersebut. Setiap penundaan salah
satu kegiatan di jalur genting tersebut akan menyebabkan proyek itu tertunda. Jika
peluncuran tersebut harus diselesaikan lebih awal, perencana tadi mencari cara untuk
mengurangi waktu di sepanjang jalur genting itu.
PROSES PENGGUNAAN KONSUMEN
Bagaimana calon pelanggan mempelajari produk baru, mencobanya, serta
menggunakan atau menolaknya ? ( Penggunaan / Adaption adalah keputusan individu
untuk menjadi pengguna teratur produk tertentu ). Proses penggunaan konsumen
( consumer – adoption process ) kemudian diikuti oleh proses kesetiaan konsumen
( consumer – loyalty process ), yang menjadi perhatian produsen yang mapan. Sekian
tahun lalu, orang – orang yang memasarkan produk baru menggunakan pendekatan
pasar masal ( mass – market approach ) dalam meluncurkan produk.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB RAYMOND BERNARDUS SETIAWAN, M.S.M MANAJEMEN PEMASARAN
Pendekatan ini mempunyai dua kelemahan utama : Hal itu membutuhkan biaya
pemasaran besar – besaran, dan juga melibatkan banyak kehadiran yang sia – sia.
Kedua kelemahan ini menghasilkan pendekatan kedua : pemasaran sasaran pemakai
utama ( heavy – user target marketing ). Pendekatan ini masuk akal, asalkan pemakai
utama tersebut dapat diidentifikasi dan merupakan pengguna awal. Namun, bahkan
dalam kelompok pemakai utama pun, banyak pemakai utama masih tetap setia pada
merek – merek yang telah ada. Orang – orang yang melakukan pemasaran produk baru
sekarang membidik konsumen yang merupakan pengguna awal. Teori penyebaran
inovasi dan penggunaan konsumen membantu pemasar mengidentifikasi pengguna
awal.
TAHAP – TAHAP DALAM PROSES PENGGUNAAN
Inovasi adalah setiap barang, jasa, atau gagasan yang dianggap seseorang sebagai
sesuatu yang baru. Gagasan tersebut mungkin sudah mempunyai sejarah yang lama,
tetapi hal itu tetap merupakan inovasi bagi orang yang memandangnya sebagai hal
baru. Inovasi memerlukan waktu untuk menyebar melalui sistem sosial. Rogers
mendefinisikan proses penyebaran inovasi ( innovation diffusion process ) sebagai “
perpencaran gagasan baru dari sumber penemuan atau penciptaannya ke pengguna
atau pemakai akhir “. Proses penggunaan konsumen terfokus pada proses mental dan
melalui proses ini seseorang beralih dari mendengarkan pertama kali tentang inovasi
hingga akhirnya menggunakannya.
Pengguna produk baru telah diamati melewati lima tahap :
1. Kesadaran ( awareness ) : Konsumen menyadari inovasi tersebut tetapi masih
kekurangan informasi mengenai hal itu.
2. Minat ( interest ) : Konsumen terangsang untuk mencari informasi mengenai
inovasi tersebut.
3. Evaluasi ( evaluation ) : Konsumen mempertimbangkan apakah harus mencoba
inovasi tersebut.
4. Penggunaan ( adoption ) : Konsumen memutuskan untuk memakai inovasi
tersebut sepenuhnya dan secara teratur.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB RAYMOND BERNARDUS SETIAWAN, M.S.M MANAJEMEN PEMASARAN
Pemasar produk baru seharusnya memudahkan pergerakan melalui tahap – tahap ini.
Produsen pencuci piring listrik portabel mungkin menemukan bahwa banyak konsumen
berhenti pada tahap minat ; mereka tidak membeli karena mereka merasa tidak yakin
dan juga biaya investasi besar, tetapi konsumen yang sama akan bersedia
menggunakan pencuci piring listrik untuk sekadar hanya mencobanya dengan biaya
bulanan yang kecil. Produsen tersebut seharusnya mempertimbangkan untuk
menawarkan rencana pemakaian percobaan dengan pilihan untuk membeli.
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROSES PENGGUNAAN
Pemasar mengenali ciri – ciri proses penggunaan berikut : perbedaan kesiapan orang
untuk mencoba produk baru ; akibat dari pengaruh pribadi ; tingkat penggunaan yang
berbeda ; dan perbedaan kesiapan organisasi untuk mencoba produk – produk baru.
KESIAPAN MENCOBA PRODUK BARU DAN PENGARUH PRIBADI
Everret Rogers mendefinisikan keinovatifan seseorang sebagai “ sejauh mana
seseorang relatif lebih awal menggunakan gagasan baru dibandingkan dengan anggota
– anggota sistem sosialnya “. Dalam masing – masing bidang produk, terdapat pelopor
dan pengguna awal. Beberapa orang merupakan kelompok yang pertama
menggunakan gaya busanan baru atau perlengkapan rumah tangga baru ; beberapa
dokter merupakan orang yang pertama meresepkan obat baru ; dan beberapa petani
merupakan orang yang pertama menggunakan metode pertanian baru. Setelah
memulainya dengan lambat, makin banyak orang menggunakan inovasi tersebut, lalu
jumlah tersebut mencapai puncaknya, dan kemudian berkurang ketika makin sedikit
tersisa orang – orang yang bukan pengguna.
Rogers melihat kelima kelompok pengguna tersebut berbeda dalam orientasi nilai
mereka. Inovator senang berpetualang ; mereka bersedia mencoba gagasan – gagasan
baru. Pengguna awal ( early adopter ) dituntun rasa hormat ; mereka merupakan
pemimpin opini dalam masyarakat mereka dan menggunakan gagasan baru lebih awal
tetapi dengan hati – hati. Mayoritas awal ( early majority ) bersifat sengaja ; mereka
menggunakan gagasan baru sebelum orang kebanyakan. Mayoritas akhir ( late
majority ) bersikap ragu – ragu ; mereka menggunakan inovasi hanya setelah mayoritas
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB RAYMOND BERNARDUS SETIAWAN, M.S.M MANAJEMEN PEMASARAN
orang mencobanya. Akhirnya, kelompok yang lamban terikat pada tradisi ; mereka
merasa curiga terhadap perubahan, bergabung dengan orang – orang yang terikat pada
tradisi lainnya, dan menggunakan inovasi hanya jika hal itu menerima ukuran tradisi itu
sendiri.
Klasifikasi ini menunjukkan bahwa perusahaan yang berinovasi seharusnya melakukan
riset terhadap ciri – ciri demografi, psikografi, dan media inovator dan pengguna awal
dan mengarahkan komunikasi khususnya kepada mereka. Menurut Rogers, pengguna
awal cenderung berusia lebih muda, memiliki status sosial yang lebih tinggi, dan
mempunyai posisi keuangan yang lebih menguntungkan. Mereka menggunakan lebih
banyak sumber informasi yang lebih kosmopolitan daripada pengguna akhir.
PENGARUH PRIBADI
Adalah dampak yang ditimbulkan seseorang terhadap sikap dan kemungkinan
pembelian orang lain. Walaupun pengaruh pribadi merupakan faktor penting, perannya
adalah lebih besar dalam beberapa situasi dan bagi beberapa orang dibandingkan
dengan yang lain – lainnya. Pengaruh pribadi lebih berperan penting dalam tahap
evaluasi proses penggunaan daripada dalam tahap – tahap lainnya. Hal itu mempunyai
pengaruh yang lebuh besar terhadap pengguna akhir daripada pengguna awal. Hal itu
juga lebih berperan penting dalam situasi – situasi yang berisiko.
CIRI – CIRI INOVASI
Bebarapa produk langsung digemari ( rollerblade ), sedangkan yang lain – lain
memerlukan waktu yang lama untuk memperoleh penerimaan ( mobil bermesin disel ).
Lima ciri mempengaruhi tingkat penggunaan inovasi. Kita akan membahas kelimnya
dalam kaitannya dengan penggunaan komputer pribadi untuk digunakan di rumah.
Yang pertama adalah keunggulan relatif ( relative advantage ) – sejauh mana inovasi
tersebut tampak lebih unggul daripada produk – produk yang sudah ada. Makin besar
anggapan tentang keunggulan relatif menggunakan komputer pribadi, katakanlah, untuk
menyimpan catatan keuangan, akan makin cepat komputer pribadi diterima.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB RAYMOND BERNARDUS SETIAWAN, M.S.M MANAJEMEN PEMASARAN
Yang kedua adalah kesesuaian ( compatibility ) – sejauh mana inovasi tersebut sesuai
dengan nilai – nilai dan pengalaman orang – orang. Misalnya : komputer pribadi sangat
sesuai dengan gaya hidup kelas menengah.
Yang ketiga adalah kerumitan ( complexity ) – sejauh mana inovasi tersebut relatif sukar
dimengerti atau digunakan. Komputer pribadi dianggap agak rumit dan karena itu
memerlukan waktu yang sedikit lebih lama untuk menembus penggunaan di rumah.
Yang keempat adalah kemampuan dipecah – pecah ( divisibility ) – sejauh mana inovasi
tersebut dapat dicoba secara terbatas. Ketersediaan penyewaan atau komputer teman
akan menaikkan tingkat penggunaannya.
Yang kelima adalah kemampuan dikomunikasikan ( communicability ) – sejauh mana
hasil – hasil yang menguntungkan dari penggunaan tersebut dapat diamati atau
dijelaskan kepada orang – orang lain. Kenyataan bahwa komputer pribadi
memungkinkan untuk diperagakan dan dijelaskan dengan mudah akan membantunya
untuk menyebar lebih cepat dalam sistem sosial.
Ciri – ciri lain yang mempengaruhi tingkat penggunaan adalah biaya, risiko dan
ketidakpastian, kredibilitas ilmiah, serta persetujuan masyarakat. Pemasar produk baru
tersebut harus melakukan riset terhadap semua faktor ini dan memberikan perhatian
maksimum kepada faktor – faktor utama dalam merancang produk baru tersebut dan
program pemasarannya.
KESIAPAN ORGANISASI MENGGUNAKAN INOVASI
Pencipta metode pengajaran yang baru ingin mengidentifikasi sekolah – sekolah yang
inovatif. Produsen bagian peralatan kedokteran yang baru ingin mengidentifikasi
berbagai ruamh sakit yang inovatif. Penggunaan berkaitan dengan berbagai variabel
dalam lingkungan organisasi tersebut ( kemajuan masyarakat, pendapatan
masyarakat ), organisasi itu sendiri ( ukuran, laba, tekanan untuk berubah ), dan
pengelolanya ( tingkat pendidikan, umur, kecanggihan ). Kekuatan – kekuatan lain
juga ikut berperan dalam mencoba agar produk digunakan oleh organisasi – organisasi
yang menerima sebagian besar pendanaan mereka dari pemerintah, seperti sekolah –
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB RAYMOND BERNARDUS SETIAWAN, M.S.M MANAJEMEN PEMASARAN
sekolah negeri. Produk yang kontroversial atau inovatif dapat dirusak oleh opini publik
yang negatif.
MENENTUKAN STRATEGI PRODUK DAN MEREK
Apa saja kesamaan yang dimiliki eksekutif bisnis Ray Kroc ( McDonald’s ), Dave
Thomas ( Wendy’s ) dan Kolonel Sanders ( Kentucky Fried Chicken ) ? Mereka semua
telah menjalani atau masih menjalani kehidupan yang cukup menarik untuk ditampilkan
dalam acara televisi Biography yang memenangkan penghargaan A & E. Biography A &
E menawarkan pelajaran yang sangat bagus tentang manajemen produk dan merek.
Kisah keberhasilan A & E menegaskan pentingnya elemen pertama dan yang terpenting
bauran pemasaran : produk. Semua iklan dan promosi di dunia ini tidak akan membuat
konsumen menonton acara televisi jika mereka memandangnya membosankan,
mengganggu, atau tidak relevan.
Produk adalah elemen utama tawaran pasar ( market offering ). Perencanaan bauran
pemasaran dimulai dengan merumuskan tawaran untuk memenuhi kebutuhan atau
keinginan pelanggan sasaran. Pelanggan ini akan menilai tawaran tersebut berdasarkan
tiga elemen dasar : keistimewaan dan mutu produk, bauran dan kualitas pelayanan, dan
harga.
PRODUK DAN BAURAN PRODUK
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk memuaska
keinginan atau kebutuhan. Produk – produk yang dipasarkan meliputi barang fisik, jasa,
pengalaman, acara – acara, orang, tempat, property, organisasi, dan gagasan.
TINGKAT PRODUK
Dalam merencanakan tawaran pasarnya, pemasar perlu memikirkan secara mendalam
lima tingkat produk. Masing – masing tingkat menambahkan lebih banyak nilai
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB RAYMOND BERNARDUS SETIAWAN, M.S.M MANAJEMEN PEMASARAN
pelanggan, dan kelimanya membentuk hierarki nilai pelanggan ( customer value
hierarchy ). Tingkat yang paling mendasar adalah manfaat inti ( core benefit ) : layanan
atau manfaat mendasar yang sesungguhnya dibeli pelanggan. Seorang tamu hotel
membeli “ istirahat dan tidur “. Pembeli bor membeli “ lubang “. Pemasar harus
memandang dirinya sebagai penyedia manfaat.
Pada tingkat kedua, pemasar harus mengubah manfaat inti tersebut menjadi produk
dasar ( basic product ). Dengan demikian, kamar hotel meliputi tempat tidur, kamar
mandi, hadnuk, meja tulis, meja rias, dan lemari pakaian.
Pada tingkat ketiga, pemasar menyiapkan produk yang diharapkan ( expected product ),
yaitu beberapa atribut dan kondisi yang biasanya diharapkan pembeli ketika mereka
membeli produk ini. Tamu hotel mengharapkan tempat tidur yang bersih, handuk yang
bersih, lampu baca, dan kadar ketenangan tertentu. Karena sebagian besar hotel dapat
memenuhi harapan minimum ini, orang – orang yang bepergian biasanya akan
menerima hotel mana yang paling nyaman atau paling murah.
Pada tingkat keempat, pemasar menyiapkan produk yang ditingkatkan ( augmented
product ) yang melampaui harapan pelanggan.
Persaingan dewasa pada dasarnya terjadi pada tataran produk yang ditingkatkan ( di
negara – negara yang terbelakang, persaingan kebanyakan terjadi pada tataran produk
yang diharapkan ). Peningkatan produk menyebabkan pemasar melihat seluruh sistem
konsumsi pembeli : cara pengguna melaksanakan tugas untuk memperoleh dan
menggunakan produk dan layanan terkait.
Menurut Levitt :
Persaingan baru tersebut bukanlah antara apa saja yang dihasilkan
perusahaan di pabriknya, melainkan antara apa yang mereka tambahkan
pada hasil pabrik tersebut dalam bentuk pengemasan, layanan, iklan, saran
untuk pelanggan, pendanaan, rencana pengiriman, pergudangan, dan hal –
hal lain yang dianggap orang bernilai.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB RAYMOND BERNARDUS SETIAWAN, M.S.M MANAJEMEN PEMASARAN
Beberapa hal seharusnya diperhatikan mengenai strategi peningkatan produk. Pertama,
setiap peningkatan menimbulkan biaya. Kedua, manfaat yang ditingkatkan akan segera
menjadi manfaat yang diharapkan. Tamu – tamu hotel dewasa ini mengharapkan
pesawat televisi yang menggunakan remote control. Ini berarti pesaing nantinya harus
mencari fitur dan manfaat lain lagi. Ketiga, pada saat perusahaan menaikkan harga
untuk produk yang telah mereka tingkatkan, sebagian pesaing menawarkan jenis produk
yang telah “ dipreteli “ dengan harga yang jauh lebih rendah. Dengan demikian,
bersamaan dengan pertumbuhan hotel – hotel mewah seperti Four Seasons dan Ritz
Carlton, kita menyaksikan munculnya hotel – hotel dan motel berbiaya murah ( Motel Six
dan Comfort Inn ) yang melayani tamu yang anya menginginkan produk dasarnya.
Pada tingkat kelima terdapat calon produk ( potential product ), yang meliputi segala
kemungkinan peningkatan dan perubahan yang mungkin akan dialami produk atau
tawaran tersebut pada masa mendatang. Di sinilah perusahaan – perusahaan mencari
barbagai cara baru untuk memuaskan pelanggan dan membedakan tawarannya.
Richard Branson dari Virgin Atlantic sedang memikirkan untuk menambah kasino dan
mal belanja di dalam 600 pesawat penumpang ang akan dibeli perusahaannya dalam
beberapa tahun mendatang ; dan mempertimbangkan rencana penyesuaian dengan
selera yang ditawarkan situs e – perdagangan baru, yang menjadi tempat perusahaan –
perusahaan dapat belajar dengan melihat apa yang lebih disukai pelanggan yang
berbeda.
Perusahaan – perusahaan yang telah sukses menambahkan manfaat ke dalam tawaran
mereka yang tidak hanya memuaskan pelanggan, melainkan juga mengejutkan dan
menggembirakan mereka. Pelanggan yang gembira adalah masalah melampaui apa
yang mereka harapkan.
HIERARKI PRODUK
Masing – masing produk berkaitan dengan produk – produk tertentu lainnya. Hierarki
produk ini membentang mulai dari kebutuhan – kebutuhan dasar hingga barang –
barang khusus yang memuaskan kebutuhan tersebut. Kita dapat mengidentifikasi enam
tingkat hierarki produk ( di sini untuk asuransi jiwa ) :
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB RAYMOND BERNARDUS SETIAWAN, M.S.M MANAJEMEN PEMASARAN
1. Keluarga kebutuhan ( need family ) : Kebutuhan inti yang mendasari keberadaan
suatu kelompok produk. Contoh : keamanan.
2. Keluarga produk ( product family ) : Semua kelas produk yang dapat memenuhi
kebutuhan inti dengan lumayan efektif. Contoh : tabungan dan penghasilan.
3. Kelas produk ( product class ) : Sekelompok produk dalam keluarga produk yang
diakui mempunyai ikatan fungsional tertentu. Contoh : instrumen keuangan.
4. Lini produk ( product line ) : Sekelompok produk dalam kelas produk yang saling
terkait erat karena produk tersebut melakukan fungsi yang sama, dijual kepada
kelompok pelanggan karena produk tersebut melakukan fungsi yang sama, dijual
kepada kelompok pelanggan yang sama, dan dipasarkan melalui saluran yang
sama, atau masuk ke dalam rentang harga tertentu. Contoh : asuransi jiwa.
5. Jenis produk ( product type ) : Sekelompok barang dalam lini produk yang sama
– sama memiliki salah satu dari beberapa kemungkinan bentuk produk tersebut.
Contoh : asuransi berjangka.
6. Barang ( item, yang juga disebut unit pencatatan persediaan [ ‘ stockkeeping unit
‘ ] atau varian produk [ ‘ product variant ‘ ] ) : unit tersendiri dalam suatu merek
atau lini produk yang dapat dibedakan berdasarkan ukuran, harga, penampilan,
atau suatu ciri lain. Contoh : asuransi jiwa berjangka Prudential yang dapat
diperpanjang.
Dua istilah lain sering digunakan berkenaan dengan hierarki produk ini. Sistem produk
( product system ) adalah sekelompok barang yang berbeda tetapi saling berhubungan
dengan cara yang saling melengkapi. Misalnya, asisten digital pribadi ( personal digital
assistant ) Handspring dijual bersama produk – produk Visor yang dapat dipasang,
termasuk telepon, radio, penyeranta, video game, e – buku, pesawat MP3, kamera
digital, dan perekam suara. Bauran produk ( product mix / product assortment ) adalah
kumpulan seluruh produk dan barang yang ditawarkan penjual tertentu kepada pembeli.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB RAYMOND BERNARDUS SETIAWAN, M.S.M MANAJEMEN PEMASARAN
KLASIFIKASI PRODUK
Secara tradisonal, pemasar mengklasifikasikan produk berdasarkan ciri – cirinya : daya
tahan, wujud, dan penggunaan ( konsumen atau industri ). Setiap jenis produk memiliki
strategi bauran pemasaran yang sesuai.
DAYA TAHAN DAN WUJUD
Produk dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok menurut daya tahan dan
wujudnya :
1. Barang yang tidak tahan lama ( nondurable goods ) adalah barang – barang
berwujud yang biasanya dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali penggunaan,
seperti bir dan sabun. Karena barang – barang ini dikonsumsi dengan cepat dan
sering dibeli, strategi yang tepat adalah menyediakannya di berbagai lokasi,
hanya mengenakan marjin yang kecil, dan memasang iklan besar – besaran
guna memancing orang mencobanya dan membangun preferensi.
2. Barang tahan lama ( durable goods ) adalah barang berwujud yang biasanya
tetap bertahan walaupun sudah digunakan berkali – kali : lemari es, peralatan
mesin, dan pakaian. Produk tahan lama biasanya memerlukan penjualan dan
pelayanan yang lebih pribadi, mempunyai marjin yang lebih tinggi, dan
memerlukan lebih banyak garansi dari penjual.
3. Jasa ( services ) produk – produk yang tidak berwujud, tidak terpisahkan, dan
mudah habis. Akibatnya, produk ini biasanya memerlukan pengendalian mutu,
kredibilitas pemasok, dan kemampuan penyesuaian yang lebih tinggi. Contohnya
mencakup pemotongan rambut dan perbaikan barang.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB RAYMOND BERNARDUS SETIAWAN, M.S.M MANAJEMEN PEMASARAN
KLASIFIKASI BARANG KONSUMEN
BARANG MUDAH ( CONVINIENCE GOODS )
Adalah barang – barang yang biasanya sering dibeli pelanggan dengan cepat dan
dengan upaya yang sangat sedikit. Contohnya meliputi produk – produk tembakau,
sabun, dan koran, barang mudah dapat dibagi lebih jauh.
Kebutuhan pokok ( staples ) adalah barang – barang yang dibeli konsumen secara
teratur, seorang pembeli mungkin secara rutin membeli saos Heinz, pasta gigi Crest,
dan kue Ritz. Barang dadakan ( impulse goods ) dibeli tanpa perencanaan atau upaya
pencarian, cokelat dan majalah adalah barang dadakan. Barang darurat ( emergency
goods ) dibeli pada saat suatu kebutuhan mendesak – payung pada musim hujan,
sepatu bot dan sekop ketika badai salju pertama pada musim dingin. Produsen barang
darurat akan menempatkannya di berbagai gerai untuk memperoleh penjualan.
BARANG TOKO ( SHOPPING GOODS )
Adalah barang – barang yang biasanya dibandingkan berdasarkan kesesuaian, kualitas,
harga, dan gaya dalam proses pemilihan dan pembeliannya. Contohnya meliputi
perabotan, pakaian, mobil bekas, dan peralatan rumah tangga utama. Barang toko
dapat dibagi lebih jauh.
Barang toko homogen ( homogenous shopping goods ) memiliki kemiripan mutu tetapi
cukup berbeda dari segi sehingga dapat menjadi alasan perbandingan dalam
berbelanja.
Barang toko heterogen ( heterogenous shopping goods ) berbeda dari segi ciri – ciri
produk dan layanan yang mungkin dianggap lebih penting daripada harganya. Penjual
barang toko heterogen menyediakan berbagai jenis produk untuk memuaskan selera
masing – masing orang dan harus memiliki wiraniaga yang terlatih dengan baik untuk
memberikan informasi dan saran kepada pelanggan.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB RAYMOND BERNARDUS SETIAWAN, M.S.M MANAJEMEN PEMASARAN
BARANG KHUSUS ( SPECIALTY GOODS )
Mempunyai ciri – ciri atau identifikasi merek yang unik dan karena itulah cukup banyak
pembeli bersedia melakukan upaya pembelian yang khusus. Contohnya meliputi mobil,
komponen – komponen stereo, peralatan fotografi, dan setelan pria. Mobil Mercedes
adalah barang khusus karena pembeli yang tertarik akan pergi ke tempat jauh untuk
membelinya.
Barang khusus tidak membutuhkan orang melakukan perbandingan ; pembeli
mengorbankan waktu hanya untuk mendatangi penyalur yang menyediakan produk
yang diinginkan tersebut. Penyalur tidak memerlukan tempat yang mudah dijangkau ;
namun, mereka harus memberitahukan kepada calon pembeli mengenai lokasi mereka.
BARANG YANG TIDAK DICARI ( UNSOUGHT GOODS )
Adalah barang – barang yang tidak diketahui konsumen atau biasanya mereka tidak
terpikir untuk membelinya, seperti detektor asap. Contoh – contoh klasik barang yang
sudah dikenal tetapi yang tidak dicari adalah asuransi jiwa, kuburan, batu nisan, dan
ensiklopedia. Barang – barang yang tidak dicari ini memerlukan iklan dan dukungan
penjualan pribadi.
KLASIFIKASI BARANG INDUSTRI
Barang – barang industri dapat diklasifikasikan berdasarkan bagaimana cara barang
tersebut memasuki proses produksi dan kemahalan relatifnya. Kita dapat membedakan
tiga kelompok barang industri : bahan baku dan suku cadang, barang modal, dan
pasokan dan layanan bisnis. Bahan baku dan suku cadang ( materials and parts )
adalah barang – barang yang seluruhnya masuk ke produk produsen tersebut. Barang –
barang ini terbagi menjadi dua kelompok : bahan mentah dan bahan baku dan suku
cadang yang diproduksi.
Bahan mentah terbagi menjadi dua kelompok utama : produk pertanian ( misal :
gandum, kapas, ternak, buah, dan sayuran ) dan produk alam ( misal : ikan, kayu,
minyak mentah, bijih besi ). Produk – produk pertanian dipasok banyak produsen, yang
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB RAYMOND BERNARDUS SETIAWAN, M.S.M MANAJEMEN PEMASARAN
menyerahkannya kepada perantara pemasaran, yang menyediakan jasa perakitan,
peningkatan mutu, penyimpanan, pengangkutan, dan penjualan. Sifatnya yang mudah
rusak dan musiman melahirkan praktik pemasaran khusus. Karakter komoditasnya
menghasilkan kegiatan iklan dan promosi yang relatif sedikit, dengan beberapa
pengecualian.
Kadang – kadang berbagai kelompok komoditas akan melakukan kegiatan untuk
mempromosikan produk mereka – kentang, buah prem, susu. Beberapa produsen
memberi merek untuk produk mereka – jeruk Sunkist, pisang Chiquita.
Produk alam mempunyai pasokan yang terbatas. Produk – produk ini biasanya
mempunyai jumlah yang besar dan nilai unit yang rendah dan harus dipindahkan dari
produsen kepada pemakai. Produsen yang besar namun jumlahnya lebih sedikit sering
memasarkannya langsung kepada pemakai industri. Karena pemakai bergantung pada
bahan baku ini, kontrak pasokan jangka panjang biasanya lazim dilakukan.
Keseragaman bahan alam membatasi jumlah kegiatan yang menghasilkan permintaan.
Keandalan pengiriman dan harga merupakan faktor utama yang mempengaruhi
pemilihan pemasok.
Bahan baku dan suku cadang yang diproduksi dibagi menjadi dua kategori : bahan baku
komponen ( besi, benang, semen, kabel ) dan suku cadang komponen ( mesin kecil,
ban, cetakan ). Bahan baku komponen ( component materials ) biasanya diolah lebih
lanjut – gumpalan besi diolah menjadi baja, dan benang ditenun menjadi kain. Sifat
standar bahan baku komponen biasanya berarti bahwa keandalan pemasok dan harga
menjadi faktor pembelian utama.
Suku cadang komponen ( component parts ) masuk ke produk jadi tanpa perubahan
bentuk lebih lanjut, seperti ketika mesin kecil dipasang ke dalam penghisap debu, dan
ban yang dipasang pada mobil. Sebagian besar bahan baku dan suku cadang yang
telah diproduksi dijual langsung kepada pemakai industri. Harga dan layanan
merupakan pertimbangan pemasaran utama, dan merek dan iklan cenderung kurang
begitu penting.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB RAYMOND BERNARDUS SETIAWAN, M.S.M MANAJEMEN PEMASARAN
BARANG MODAL ( CAPITAL ITEMS )
Adalah barang – barang tahan lama yang memudahkan pengembangan atau
pengelolaan produk jadi. Barang modal meliputi dua kelompok : instalasi dan peralatan.
Instalasi terdiri atas bangunan ( pabrik dan kantor ) danperalatan ( generator, bor,
komputer mainframe, elevator ). Instalasi merupakan pembelian besar, biasanya
instalasi langsung dibeli dari produsennya, dan lazimnya penjualan didahului masa –
masa negosiasi yang panjang.
Tenaga penjualan produsennya melibatkan orang – orang teknik. Produsen harus
bersedia merancang sesuai dengan spesifikasi dan memberikan layanan purna – jual.
Iklan digunakan tetapi hal itu kurang penting dibandingkan dengan penjualan pribadi.
Peralatan meliputi peralatan dan perkakas pabrik yang dapat dipindahkan ( perkakas
tangan, truk pengangkut ). Dan peralatan kantor ( komputer pribadi, meja ). Jenis
peralatan ini tidak menjadi bagian dari produk jadi. Peralatan tersebut memiliki masa
pakai yang lebih singkat daripada instalasi tetapi lebih lama dibandingkan dengan
perlengkapan operasi.
Walaupun beberapa produsen peralatan melakukan penjualan langsung, lebih sering
produsen tersebut menggunakan perantara, karena pasar tersebar secara geografis,
pembeli berjumlah banyak, dan pemesannya berjumlah sedikit. Mutu, ciri barang, harga,
dan layanan merupakan pertimbangan utama. Tenaga penjualan cenderung lebih
berperan penting daripada iklan, walaupun yang terakhir ini dapat digunakan secara
efektif.
PASOKAN DAN LAYANAN BISNIS ( SUPPLIES AND BUSINESS SERVICE )
Adalah barang dan jasa berumur pendek memudahkan pengembangan atau
pengelolaan produk jadi. Pasokan ada dua jenis : barang pemeliharaan dan perbaikan
( cat, paku, sapu ) dan pasokan operasional ( pelumas, batu bara, kertas tulis, pensil ).
Pasokan adalah sesuatu yang ekuivalen dengan barang mudah ( convenience goods ) ;
barang ini biasanya dibeli dengan upaya yang sangat sedikit dengan melakukan
pembelian ulang langsung. Barang tersebut lazimnya dipasarkan melalui perantara
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB RAYMOND BERNARDUS SETIAWAN, M.S.M MANAJEMEN PEMASARAN
karena nilai per unitnya yang rendah dan karena pelanggannya sangat banyak dan
tersebar secara geografis. Harga dan layanan merupakan pertimbangan penting, karena
pemasok telah distandardisasi dan preferensi merek tidak tinggi.
Layanan bisnis meliputi layanan pemeliharaan dan perbaikan ( pembersihan jendela,
perbaikan mesin fotokopi ) dan layanan konsultasi bisnis ( hukum, konsultasi
manajemen, iklan ). Layanan pemeliharaan dan perbaikan biasanya diberikan
berdasarkan kontrak oleh produsen – produsen kecil atau disediakan oleh produsen
peralatan aslinya. Layanan konsultasi bisnis biasanya dibeli berdasarkan reputasi dan
staf pemasok.
BAURAN PRODUK
Bauran produk ( product mix, yang juga disebut product assortment ) adalah kumpulan
semua produk dan barang yang ditawarkan penjual tertentu dengan harga murah.
Bauran produk Kodak terdiri atas dua lini produk yang kuat : produk informasi dan
produk citra. Bauran produk dasar NEC ( Jepang ) terdiri atas produk komunikasi dan
produk komputer. Michelin memiliki tiga lini produk : ban, peta, dan jasa pemeringkat
restoran.
Bauran produk suatau perusahaan memeiliki lebar, panjang, kedalaman, dan
konsistensi tertentu :
Lebar suatu bauran produk mengacu pada berapa banyak lini produk yang
berbeda dimiliki perusahaan tersebut.
Panjang suatu bauran produk mengacu pada jumlah seluruh barang dalam
bauran tersebut
Kedalaman suatu bauran produk mengacu pada berapa banyak jenis yang
ditawarkan masing – masing produk dalam lini tersebut. Jika Crest mempunyai
tiga ukuran dan dua formulasi ( regular dan mint ), Crest memiliki kedalaman
enam.
Konsistensi bauran produk tersebut mengacu pada seberapa erat hubungan
berbagai lini produk dalam penggunaan akhir, ketentuan produksi, saluran
distribusi, atau hal – hal lainnya.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB RAYMOND BERNARDUS SETIAWAN, M.S.M MANAJEMEN PEMASARAN
Keempat dimensi bauran produk ini memungkinkan perusahaan tersebut memperluas
bisnisnya dengan empat cara. Perusahaan itu dapat menambah lini produk baru,
sehingga memperlebar bauran produknya. Perusahaan itu dapat memperpanjang setiap
lini produk. Perusahaan itu dapat menambah lebih banyak jenis produk ke dalam setiap
produk dan memperdalam bauran produknya. Akhirnya, suatu perusahaan dapat
melakukan konsistensi lini produk yang lebih kuat.
KEPUTUSAN LINI – PRODUK
Bauran produk terdiri atas berbagai lini produk. Di divisi Perlengkapan Rumah Tangga
Konsumen General Electric, terdapat manajer – manajer lini produk untuk lemari es,
kompor, dan mesin cuci. Di Northwestern University, terdapat dekan akademik tersendiri
untuk fakultas kedokteran, fakultas hukum, fakultas bisnis, fakultas teknik, fakultas
musik, fakultas bahasa, fakultas jurnalisme, dan fakultas seni.
Dalam menawarkan lini produk, perusahaan – perusahaan biasanya menciptakan
platform dan modul dasar yang dapat ditambahkan untuk memenuhi tuntutan
pelanggan. Produsen – produsen mobil membangun mobil mereka di seputar platform
dasar. Pembangunan rumah menunjukkan model rumah dan ke dalam model itulah ciri
– ciri tambahan dapat dimasukkan. Pendekatan moduler ini memungkinkan perusahaan
tersebut menawarkan berbagai variasi sambil menurunkan baiya produksi.
ANALISIS LINI PRODUK
Manajer – manajer lini perlu mengetahui penjualan dan laba setiap barang dalam lininya
untuk menentukan barang mana yang harus dikembangkan, dipertahankan, diambil
hasilnya, atau dilepaskan. Mereka juga perlu memahami profil pasar setiap lini
produknya.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB RAYMOND BERNARDUS SETIAWAN, M.S.M MANAJEMEN PEMASARAN
PENJUALAN DAN LABA
Laporan penjualan dan laba untuk lini produk yang terdiri atas lima barang ; barang
pertama menghasilkan 50 % dari penjualan total dan 30 % dari laba total. Kedua barang
pertama menghasilkan 80 % dari penjualan total dan 60 % laba total. Andaikata kedua
barang ini tiba – tiba diserang pesaing, penjualan dan profitabilitas lini tersebut akan
berkurang.
Barang ini harus dipantau dan dilindungi secara cermat. Di pihak lain, barang yang
terakhir hanya menghasilkan 5 % dari penjualan dan laba lini produk tersebut. Manajer
lini produk ini mungkin akan mempertimbangkan untuk melepaskan barang ini kecuali
jika unit mempunyai potensi pertumbuhan yang kuat.
Setiap portofolio produk perusahaan mengandung produk dengan margin yang berbeda.
Toko serba ada hampir tidak menghasilkan margin dari roti dan susu ; margin yang
lumayan besar dihasilkan dari makanan kaleng dan beku ; dan bahkan margin yang
lebih besar diperoleh dari kembang, lini makanan etnis, dan makanan panggang yang
segar. Suatu perusahaan telepon lokal menghasikan margin yang berbeda – beda
berdasarkan layanan telepon intinya, masa tunggu panggilan telepon, identitas
penelepon, dan voice mail.
Suatu perusahaan dapat menggolongkan produk – produknya menjadi 4 tipe yang
menghasilkan margin kotor yang berbeda, bergantung pada volume penjualan dan
promosinya. Hal ini diilustrasikan dengan komputer pribadi :
Produk inti : Komputer dasar yang menghasilkan volume penjualan yang tinggi
dan sangat gencar dipromosikan tetapi mempunyai margin yang rendah karena
dipandang sebagai komoditas yang tidak terdiferensiasi.
Kebutuhan pokok : Barang – barang dengan volume penjualan yang lebih
rendah dan tampa promosi, seperti CPU yang lebih cepat atau memori yang
lebih besar. Barang ini menghasilkan margin yang agak lebih tinggi.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB RAYMOND BERNARDUS SETIAWAN, M.S.M MANAJEMEN PEMASARAN
Kekhususan : Barang – barang yang volume penjualannya lebih rendah tetapi
mungkin menghasilkan pendapatan dari layanan, seprti pengiriman pribadi,
pemasangan, atau pelatihan di tempat kerja.
Barang mudah : Barang – barang priferal ( tambahan ) yang terjual dengan
volume tinggi tetapi kurang mendapatkan promosi, seperti monitor komputer,
printer, upscale video atau sound card, peranti lunak. Konsumen cenderung
membelinya di tempat mereka membeli peralatan yang asli karena hal itu lebih
nyaman daripada melakukan perjalanan yang lebih jauh untuk membelinya.
Barang – barang ini dapat menghasilkan margin yang lebih tinggi.
Maksud utamanya adalah bahwa perusahaan – perusahaan seharusnya mengakui
bahwa barang – barang ini berbeda dalam potensinya untuk dikenakan harga yang lebih
tinggi atau lebih banyak diiklankan sebagai cara untuk meningkatkan penjualan, margin,
atau keduanya.
PROFIL PASAR
Manajer lini produk harus menganalisa bagaimana lini tersebut diposisikan terhadap lini
pesaing. Perhatikanlah perusahaan kertas X dengan suatu lini produk karton. Dua ciri
karton adalah bobot dan mutu akhir. Bobot kertas biasanya ditawarkan dalam beberapa
tingkat standar, yaitu 90, 120, 150, dan 180. mutu akhir ditawarkan dalam tingkat
rendah, sedang, tinggi. Pesaing A menjual dua jenis produk dalam kelas yang berbobot
sangat tinggi yang berkisar dari mutu akhir sedang hingga rendah. Pesaing B menjual
empat jenis produk yang berbeda – beda bibit dan mutu akhirnya. Pesaing C menjual
tiga jenis produk yang makin tinggi bobotnya, makin tinggi mutu akhirnya. Pesaing D
menjual tiga jenis produk, yang semuanya berbobot ringan tetapi dengan mutu akhir
yang berbeda – beda. Perusahaan X menawarkan tiga jenis produk yang berbeda –
beda bobot dan mutu akhirnya.
Peta produk tersebut memperlihatkan jenis produk pesaing mana saja yang bersaing
dengan jenis produk perusahaan X. misalnya, kertas perusahaan X berbobot ringan dan
bermutu sedang bersaing dengan kertas pesaing D dan B, tetapi kertasnya yang
berbobot berat dan bermutu sedang tidak mempunyai pesaing langsung. Peta tersebut
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB RAYMOND BERNARDUS SETIAWAN, M.S.M MANAJEMEN PEMASARAN
juga mengungkapkan lokasi yang memungkinkan bagi jenis – jenis produk yang baru.
Tidak satu pun produsen menawarkan kertas berbobot berat dan bermutu rendah. Jika
perusahaan X memperkirakan bahwa terdapat permintaan besar yang belum terpenuhi
dan dapat memproduksi kertas ini dan menetapkan harga yang murah, perusahaan itu
dapat mempertimbangkan untuk menambah jenis produk tersebut ke dalam lininya.
Manfaat lain pemetaan produk adalah bahwa peta tersebut mengidentifikasi segmen
pasar. Peta tersebut memperlihatkan bahwa perusahaan X memiliki posisi yang baik
untuk melayani kebutuhan industri percetakan tetapi kurang efektif dalam melayani
kedua industri lainnya.
Setelah melakukan analisis lini produk tersebut harus mempertimbangkan keputusan –
keputusan tentang panjang lini produk, modernisasi lini, penentuan ciri lini, dan
pemangkasan lini.
PANJANG LINI PRODUK
Suatu lini produk akan terlalu pendek jika laba dapat ditingkatkan dengan menambah
jenis produk ; lini tersebut akan terlalu panjang jika laba dapat ditingkatkan dengan
mengurangi jenis produk.
Tujuan – tujuan perusahaan mempengaruhi panjang lini produk. Salah satu tujuannya
ialah menciptakan lini produk untuk mencakup penjualan kelas atas : Dengan demikian
BMW ingin menaikkan pelanggan dari BMW seri 3 ke seri 5 dan 7. Tujuan lainnya ialah
menciptakan lini produk yang memudahkan penjualan silang : Hewlett – Packard
menjual printer dan juga komputer. Tujuan lainnya lagi ialah menciptakan lini produk
yang melindungi diri dari gejolak perekonomian ; dengan demikian, GAP, menjalankan
berbagai jaringan toko pakaian ( Old Navy, GAP, Banana Republic ) yang meliputi jenis
harga yang berbeda – beda andaikata perekonomian bergerak turun – naik.
Perusahaan – perusahaan yang ingin memperoleh pangsa pasar dan pertumbuhan
pasar yang tinggi umumnya akan memiliki lini produk yang lebih panjang. Perusahaan –
perusahaan yang menekankan profitabilitas yang tinggi akan memiliki lini produk yang
lebih pendek yang terdiri atas barang – barang yang dipilih dengan cermat.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB RAYMOND BERNARDUS SETIAWAN, M.S.M MANAJEMEN PEMASARAN
Lini produk cenderung makin memanjang lama – kelamaan. Kelebihan kapasitas
produksi menimbulkan tekanan bagi manajer lini produk untuk mengembangkan jenis –
jenis produk yang baru. Tenaga penjualan dan distributor juga menekan perusahaan
tersebut untuk menyediakan lini produk yang lebih lengkap guna memuaskan pelanggan
; tetapi setelah jenis produk tersebut ditambah, beberapa biaya akan meningkat : biaya
desain dan rekayasa, biaya penyimpanan persediaan, biaya perubahan produksi, biaya
pemrosesan pesanan, biaya pengangkutan, dan biaya promosi jenis produk baru.
Akhirnya, seseorang akan menghentikannya : Manajemen puncak mungkin akan
menghentikan pengembangan karena dana atau kapasitas produksi yang tidak
mencukupi. Pengawas keuangan mungkin menyerukan pemeriksaan terhadap jenis –
jenis produk yang merugikan. Suatu pola pertumbuhan lini produk yang diikuti
pemangkasan produk besar – besaran mungkin akan terjadi berulang – ulang.
Suatu perusahaan dapat memperpanjang lini produknya dengan dua cara : dengan
merentangkan lini ( line stretching ) dan dengan mengisi lini ( line filling ).
MERENTANGKAN LINI
Lini produk setiap perusahaan meliputi bagian tertentu dari seluruh cakupan produk
yang memungkinkan. Misalnya, mobil BMW berada pada cakupan harga lapis atas
dalam pasar mobil. Perentangan lini terjadi jika perusahaan memperpanjang lini
produknya melampaui cakupannya sekarang. Perusahaan tersebut dapat merentang
lininya ke pasar bawah dan pasar atas, atau keduanya.
PERENTANGAN KE PASAR BAWAH
Suatu perusahaan yang berada di pasar menengah mungkin ingin memperkenalkan lini
dengan harga yang lebih rendah karena salah satu dari ketiga alasan berikut :
1. Perusahaan tersebut mungkin mengamati peluang – peluang pertumbuhan yang
kuat sebagai pengecer besar – besaran seperti Wal – Mart, Best Buy, dan yang
lain – lainnya menarik jumlah pembeli yang terus bertumbuh yang menginginkan
barang dengan harga yang sesuai dengan nilainya.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB RAYMOND BERNARDUS SETIAWAN, M.S.M MANAJEMEN PEMASARAN
2. Perusahaan tersebut mungkin ingin membatasi pergerakan pesaing – pesaing
dalam kelas yang lebih rendah yang tadinya mungkin mencoba umtuk beralih ke
pasar lapis atas. Jika sudah diserang pesaing kelas bawah , perusahaan
tersebut sering memutuskan untuk melakukan serangan balik dengan memasuki
kelas bawah pasar tersebut.
3. Perusahaan tersebut mungkin menemukan bahwa pasar menengah sedang
mengalami stagnasi atau kemunduran.
Suatu perusahaan menghadapi sejumlah pilihan penggunaan nama ketika memutuskan
untuk beralih ke pasar bawah.
Peralihan ke pasar bawah mengandung risiko. Kodak memperkenalkan film Kodak
Funtime untuk melawan merek – merek yang berharga lebih murah, tetapi perusahaan
itu tidak memberikan harga yang cukup rendah untuk Kodak Funtime guna
mengimbangi film yang berharga lebih murah tersebut. Perusahaan tersebut juga
mmenemukan sebagian pelanggan regulernya membeli Funtime, dengan demikian
melakukan kanibalisasi merek intinya. Karena itu, perusahaan tersebut menarik kembali
Funtime.
Di pihak lain, Mercedes berhasil memperkenalkan mobil C – Class dengan harga
$30.000 tanpa merusak kemampuannya menjual mobil – mobil Mercedes lainnya
dengan harga $100.000 ke atas. John Deere memperkenalkan lini pemotong rumput
yang harganya lebih rendah bernama Sabre from John Deere sambil tetap menjual
pemotong rumputnya yang lebih mahal dengan nama John Deere.
PERENTANGAN KE PASAR ATAS
Perusahaan – perusahaan mungkin ingin memasuki bagian atas pasar tersebut
untukmemperoleh pertumbuhan yang lebih besar, marjin laba yang lebih tinggi, atau
sekadar memposisikan diri sebagai produsen lini lengkap. Banyak pasar telah
memelopori segmen kelas atas yang mengejutkan. Starbucks dalam kopi, Haagen –
Dazs dalam es krim, dan Evian dalam air botol.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB RAYMOND BERNARDUS SETIAWAN, M.S.M MANAJEMEN PEMASARAN
Perusahaan – perusahaan mobil Jepang terkemuka masing – masing telah
memperkenalkan mobil kelas atas : Toyota meluncurkan Lexus, Nissan meluncurkan
Infinity ; dan Honda meluncurkan Accura.
Perusahaan – perusahaan lain telah menyertakan namanya sendiri dalam memasuki
pasar atas. Gallo memperkenalkan Ernest dan Julio Gallo Varietals dan menetapkan
harga kedua anggur itu dua kali lebih tinggi daripada harga anggur regulernya. General
Electric memperkenalkan merek GE Profile untuk tawaran perlengkapan – perlengkapan
rumah tangga besar di pasar kelas atas.
PERENTANGAN DUA ARAH
Perusahaan – perusahaan yang melayani pasar menengah mungkin memutuskan
umtuk merentangkan lininya ke kedua arah. Texas Instruments ( TI ) memperkenalkan
kalkulator pertamanya dalam kelompok harga sedang dan mutu menengah pasar
tersebut. Secara bertahap, perusahaan tersebut menambah kalkulator Bowmar ke
dalam kelompok pasar yang lebih tinggi untuk bersaing dengan Hewlett – Packard.
Perentangan dua arah ini menyebabkan TI dengan mudah merebut kepemimpinan
dalam pasar kalkulator saku.
Grup Hotel Mariott juga telah melakukan perentangan dua arah untuk lini produk
hotelnya. Mariott International mengembangkan merek – merek penginapan dalam
segmen yang paling menguntungkan dalam industri itu. Untuk memastikan di mana
terdapat perluang – peluang ini, Mariott melakukan riset konsumen yang luas guna
menyingkap sasaran konsumen yang jelas dan mengembangkan produk – produk yang
ditujukan bagi kebutuhan – kebutuhan di wilayah yang paling menguntungkan tersebut.
Contohnya adalah pengembangan lini JW Mariott dalam segmen kelas atas paling
tinggi, Courtyard by Mariott dalam segmen skala menegah atas dan Fairfield Inn dalam
segmen skala menengah yang lebih rendah. Dengan mendasarkan pengembangan
merek – merek ini pada sasaran konsumen yang jelas dengan kebutuhan – kebutuhan
yang unik, Mariott sanggup untuk memastikan tidak ada tumpang tindih antar – merek.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB RAYMOND BERNARDUS SETIAWAN, M.S.M MANAJEMEN PEMASARAN
PENGISIAN LINI
Lini produk dapat juga diperpanjang dengan menambah lebih banyak jenis produk
dalam rentang lini sekarang. Ada beberapa motif untuk melakukan pengisian lini ( line
filling ) : memperolah tambahan laba ; berupaya memuaskan penyalur yang
mengeluhkan kehilangan penjualan karena tidak memiliki jenis produk dalam lini
tersebut ; berupaya memanfaatkan kapasitas yang berlebihan ; berupaya menjadi
perusahaan terdepan dengan lini lengkap ; dan mencoba menutup lubang agar tidak
diisi pesaing.
Pengisian lini akan dianggap berlebih jika hal itu mengakibatkan kanibalisasi diri sendiri
dan pelanggan bingung. Perusahaan tersebut perlu melakukan diferensiasi masing –
masing jenis barang dalam benak pelanggan. Setiap jenis produk seharusnya memiliki
perbedaan yang benar – benar dapat dikenali.
Menurut hukum Weber, pelanggan lebih siap menerima perbedaan relatif daripada
perbedaan absolut. Mereka akan memahami perbedaan papan yang panjangnya antara
2 dan 3 kaki, dan papan yang panjangnya antara 20 dan 30 kaki, tetapi bukan papan
yang panjangnya antara 29 dan 30 kaki. Perusahaan tersebut juga seharusnya
memastikan bahwa jenis produk yang diusulkan tersebut memenuhi kebutuhan pasar
dan bukan ditambahkan semata – mata untuk memuaskan kebutuhan internal. Mobil
Edsel, yang menyebabkan kerugian bagi Ford sebesar $350 juta, memenuhi kebutuhan
pemosisian internal Ford untuk mobil antara lini Ford dan Lincoln, tetapi tidak memenuhi
kebutuhan pasar.
MODERNISASI LINI, PENONJOLAN JENIS PRODUK, DAN PEMANGKASAN.
Lini produk perlu dimodernisasi. Peralatan mesin suatu perusahaan mungkin memiliki
penampilan tahun 1950 – an dan kalah dengan lini pesaing yang gayanya lebih baru.
Masalahnya adalah apakah arus memperbaharui lini tersebut sedikit demi sedikit atau
semuanya sekaligus. Pendekatan sedikit demi sedikit memungkinkan perusahaan
tersebut melihat bagaimana pelanggan dan penyalur menyukai gaya baru tersebut.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB RAYMOND BERNARDUS SETIAWAN, M.S.M MANAJEMEN PEMASARAN
Pendekatan ini juga tidak begitu menguras arus kas perusahaan tersebut, tetapi hal itu
akan memungkinkan para pesaing melihat perubahan dan mulai melakukan desain
ulang lini mereka.
Dalam pasar produk yang berubh cepat, modernisasi dilakukan terus – menerus.
Perusahaan – perusahaan merencanakan penyempurnaan untuk mendorong
perpindahan pelanggan ke jenis produk yang bernilai lebih tinggi dan berharga lebih
tinggi. Perusahaan – perusahaan mikroprosesor seperti Intel dan Motorola, dan
perusahaan – perusahaan piranti lunak seperti Microsoft dan Lotus, terus – menerus
memperkenalkan versi produk mereka yang lebih maju.
Masalah utamanya adalah menentukan waktu yang tepat untuk penyempurnaan
tersebut agar hal itu tidak tampak terlalu dini ( sehingga mengganggu penjualan lini
sekarang ) atau tidak terlalu lambat ( setelah pesaing membangun reputasi yang kuat
untuk peralatan yang lebih maju ).
Manajer lini produk tersebut biasanya memilih satu atau beberapa jenis produk dalam
lini itu untuk ditonjolkan. Sears akan mengumumkan mesin cuci khusus dengan harga
murah untuk menarik konsumen. Pada saat lain, manajer akan menonjolkan jenis
produk lapis atas untuk memberikan gengsi kepada lini produk tersebut. Kadang –
kadang perusahaan menemukan salah satu lapisan lininya laku keras dan lapisan
lainnya tidak laku.
Perusahaan tersebut mungkin akan mencoba menaikkan permintaan untuk produk yang
penjualannya lebih lambat, khususnya jika produk tersebut dihasilkan pabrik yang
menganggur karena kekurangan permintaan. Situasi ini dihadapi Honeywell ketika
komputer ukuran sedangnya tidak selaris komputer besarnya ; tetapi dapat
diperdebatkan bahwa perusahaan tersebut seharusnya mempromosikan jenis produk
yang laku keras daripada mencoba meningkatkan jenis produk yang lemah.
Manajer – manajer lini produk secara berkala harus mempelajari lini untuk melihat
produk yang tidak menghasilkan lagi sehingga menekan laba. Unilever baru – baru ini
mengurangi portofolio mereknya dari 1.600 menjadi 970 dan bahkan mungkin akan
memangkas lebih jauh lagi, menjadi 400. jenis – jenis produk yanglemah tersebut dapat
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB RAYMOND BERNARDUS SETIAWAN, M.S.M MANAJEMEN PEMASARAN
dikenali melalui analisis penjualan dan biaya. Suatu perusahaan kimia mengurangi
lininya dari 217 menjadi 93 produk yang memiliki potensi jangka panjang terbesar, dan
memiliki volume penjualan terbesar, memberikan sumbangan laba terbesar, dan
memiliki potensi jangka panjang terbesar.
Pemangkasan juga dilakukan apabila perusahaan tersebut mengalami kekuarangan
kapasitas produksi. Perusahaan – perusahaan biasanya memperpendek lini produknya
pada masa – masa permintaan tinggi dan memperpanjang lininya pada masa – masa
permintaan lambat.
KEPUTUSAN MEREK
Penggunaan mereka merupakan masalah utama dalam strategi produk. Sebagaimana
dikatakan Russel Hanlin, CEO Sunkist Growers : “ Jeruk adalah jeruk ….. adalah jeruk.
Kecuali kalau …... jeruk tersebut menjadi Sunkist, suatu nama yang dikenal dan
dipercayai 80% konsumen “. Merek – merek terkenal meminta harga yang sangat tinggi.
Perusahaan – perusahaan Jepang seperti Sony dan Toyota telah membangun pasar
besar yang setia terhadap merek. Pada saat yang sama, pengembangan produk
bermerek menuntut investasi panjang yang sangat besar, khususnya untuk iklan,
promosi, dan pengemasan.
APAKAH ARTI MEREK ?
Barangkali keahlian pemasar profesional yang paling khusus adalah kemampuan
mereka menciptakan, memelihara, melindungi, dan meningkatkan merek. Penggunaan
merek adalah seni dan landasan pemasaran. American Marketing Assocation
mendefinisikan merek sebagai nama, istilah, tanda, simbol, atau desain, atau kombinasi
semuanya, yang dimaskudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa seorang atau
sekelompok penjualan dan untuk membedakannya dari barang atau jasa pesaing.
Dengan demikian, merek menjadi tanda pengenal penjual atau pembuat. Menurut
undang – undang merek dagang, penjual diberikan hak eksklusif untuk menggunakan
merek untuk selamanya. Mereka berbeda dari aset lainnya seperti paten dan hak cipta,
yang mempunyai batas waktu kepemilikan.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB RAYMOND BERNARDUS SETIAWAN, M.S.M MANAJEMEN PEMASARAN
Merek adalah suatu simbol rumit yang dapat menyampaikan hingga enam tingkat
pengertian :
1. Atribut : Merek mengingatkan atribut – atribut tertentu. Mercedes menyiratkan
mobil yang mahal, kokoh, direkayasa dengan baik, tahan lama, bergengsi tinggi.
2. Manfaat : Atribut – atribut harus diterjemahkan menjadi manfaat fungsional dan
emosional. Atribut “ tahan lama “ dapat diterjemahkan menjadi manfaat
fungsional, “ Saya tidak perlu membeli mobil lain selama beberapa tahun “.
Atribut “ mahal “ mungkin diterjemahkan menjadi manfaat emosional, “ Mobil
tersebut membuat saya merasa penting dan dikagumi “.
3. Nilai : Merek tersebut juga mengatakan sesuatu tentang nilai produsennya.
Mercedes berarti kinerja tinggi, keselamatan, dan gengsi.
4. Budaya : Merek tersebut juga mungkin melambangkan budaya tertentu.
Mercedes melambangkan budaya Jerman : terorganisir, efisien, bermutu tinggi.
5. Kepribadian : Merek tersebut dapat mencerminkan kepribadian tertentu.
Mercedes mungkin menyiratkan bos yang serius, singa yang berkuasa ( binatang
), atau istana yang agung ( objek ).
6. Pemakai : Merek tersebut menyiratkan jenis konsumen yang membeli atau
menggunakan produk tersebut. Kita akan berharap untuk melihat eksekutif
puncak berumur 55 tahun di belakang setir Mercedes, bukan sekretaris berusia
20 tahun.
Perusahaan – perusahaan perlu meriset di mana mereknya berada dalam benak
pelanggan. Menurut Kevin Keller, “ Yang membedakan merek dari sesama komoditas
tanpa merek adalah persepsi dan perasaan pelanggan tentang atribut produk tersebut
dan bagaimana kinerja produk tersebut. Akhirnya, merek tetap tinggal dalam benak
konsumen “.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB RAYMOND BERNARDUS SETIAWAN, M.S.M MANAJEMEN PEMASARAN
Ada tiga pendekatan riset yang umumnya digunakan untuk mendapatkan makna
merek :
1. Asosiasi kata : Orang – orang dapat ditanyakan kata apa yang muncul dalam
pikirannnya ketika mereka mendengar nama merek tersebut. Dalam kasus
McDonald’s, barangkali mereka akan menyebutkan hamburger, makanan cepat
saji, layanan yang ramah, suasana yang menyenangkan, dan anak – anak.
Mereka mungkin saja menyebutkan beberapa kata negatif, seperti kalori tinggi
dan makanan berlemak. Mereka mungkin akan menyebutkan beberapa kata
yang unik bagi McDonald’s seperti Ronald McDonald, Golden Arches, dan rumah
sakit anak. McDonald’s akan mencoba untuk menekankan kata – kata yang
positif dan unik tersebut dan mencoba untuk mengurangi penyebab yang
melahirkan kata – kata yang negatif.
2. Personifikasi merek : Orang – orang dapat diminta menggambarkan orang atau
binatang seperti apa yang mereka pikirkan ketika merek itu disebutkan.
Contohnya, mereka mungkin akan mengatakan bahwa merek John Deere
membuat mereka berpikir tentang pria ulet dan Midwestern yang bekerja keras
dan dapat dipercaya. Kepribadian merek tersebut memberikan gambaran
tentang sifat – sifat yang lebih manusiawi merek tersebut.
3. Perjenjangan ke atas untuk menemukan esensi mereka : Esensi merek terkait
dengan tujuan yang lebih dalam dan lebih abstrak yang dicoba untuk dipuaskan
melalui merek tersebut. Tanyakanlah mengapa seseorang ingin membeli telepon
seluler Nokia. “ Nokia tampak kokoh “ ( atribut ). Mengapa penting telepon
tersebut harus kokoh ? “ Hal itu menyiratkan bahwa Nokia tersebut handal “
( manfaat fungsional ). “ Mengapa kehandalan dianggap penting ? “Karena rekan
– rekan kerja atau keluarga saya dapat yakin menghubungi saya “ ( manfaat
emosional ). “ Mengapa Anda harus dapat dihubungi setiap saat ? “ Saya dapat
membantu mereka jika mereka mengalami kesulitan ( esensi merek ). Merek
tersebut membuat orang ini merasa seperti Orang Samaria yang Baik Hati, yang
siap membantu orang lain.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB RAYMOND BERNARDUS SETIAWAN, M.S.M MANAJEMEN PEMASARAN
Pertanyaan-pertanyaan “mengapa” ini adalah teknik yang dikenal sebagai penjenjangan
ke atas ( laddering up ). Pertanyaan-pertanyaan tersebut membantu pemasar
mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang motivasi seseorang. Jawaban-
jawabannya menyaratkan beberapa kampanye iklan yang memungkinkan. Kampanye
tersebut dapat terpusat pada esensi merek, atau pemasar tersebut dapat melakukan
penjenjangan ke bawah dan menonjolkan nokia pada tingakat yang lebih konkret,
seperti manfaat emosionalnya ( mudah dihubungi ), manfaat fungsionalnya ( kehandalan
), atau atributnya ( kokoh ).
Para pemasar harus memutuskan pada tingkat mana identitas merek tersebut
ditempatkan. Scott Davis mengemukakan visualisasi piramida merek dalam
membangun citra suatu merek. Pada tingkat berikutnya terdapat manfaat merek, dan
pada puncaknya terdapat keyakinan dan nilai merek tersebut. Dengan demikian,
pemasar sabun dove dapat berbicara tentang atributnya tentang seperempatnya krim
pembersih; atau manfaatnya untuk kulit lebih lembut; atau nilainya, menjadi lebih
menarik. Atribut ini adalah tingkat yang paling tidak diinginkan. Pertama, pembeli lebih
tertarik dengan manfaat. Kedua, pesaing dapat dengan mudah meniru atribut. Ketiga,
atribut saat ini mungkin akan kurang diinginkan.
Pada saat yang sama, upaya mempromosikan merek hanya berdasarkan satu manfaat
dapat beresiko. Andaikan Mercedes menggembar-gemborkan manfaat utamanya
sebagai “ kinerja tinggi ”. Dengan demikian, beberapa merek pesaing muncul dengan
kinerja yang tinggi atau lebih tinggi ; atau andaikanlah pembeli mobil mulai kurang
mementingkan kinerja yang tinggi dibandingkan manfaat-manfaat lain. Mercedes
membutuhkan kebebasan bermanuver ke dalam pemosisian manfaat yang baru.
Merek yang paling kuat menyajikan lebih daripada sekedar daya tarik rasional; merek
tersebut mengandung kekuatan emosional. Marc Gobe, penulis Emotional Branding,
berpendapat bahwa merek-merek yang berhasil harus melibatkan pelanggaran pada
tingkat yang lebih dalam, dengan menyentuh emosi universal. Perusahaan desain
mereknya, Desgrippes Gobe, yang telah mengerjakan merek perusahaan-perusahaan
seperti Starbucks, Victoria’s Secret, Godiva, Versace, dan Lancome, lebih
mengandalkan penciptaan kejutan, hasrat, dan kegairahan di sekeliling merek, dan
kurang mengandalkan penonjolan atribut-atribut produk yang berwujud.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB RAYMOND BERNARDUS SETIAWAN, M.S.M MANAJEMEN PEMASARAN
Jika merek tersebut menimbulkan beberapa keyakinan dan nilai yang kuat, perusahaan
itu harus berhati-hati untuk tidak menyimpang dari sini. Dengan demikian, Mercedes
diartikan sebagai teknologi tinggi, kinerja, dan keberhasilan. Mercedes harus
memproyeksikan semua sifat ini dalam strategi mereknya. Babarapa orang yakin bahwa
Mercedes mengambil resiko dengan memproduksi mobil yang lebih kecil dan murah.
MEMBANGUN IDENTITAS MEREK
Untuk membangun identitas merek, diperlukan keputusan tambahan tentang logo,
warna, slogan, dan simbol merek tersebut.
Pada saat yang sama, merek adalah sesuatu yang jauh melebihi nama, logo, warna,
slogan, atau simbol. Semua ini adalah alat dan taktik pemasaran. Merek pada
hakikatnya merupakan janji pemasar untuk memberikan beberapa ciri, manfaat, dan
layanan tertentu terus-menerus kepada pembeli. Pemasar tersebut harus membangun
misi untuk merek tersebut dan visi tentang harus menjadi seperti apa merek tersebut
dan apa yang dilakukannya. Pemasar tersebut harus berpikir bahwa dia menawarkan
kontrak kepada pelanggan tentang bagaimana merek tersebut bekerja nantinya. Kontrak
merek ini harus jujur. Misalnya : Motel 6 menawarkan kamar yang bersih, harga yang
murah, dan layanan yang baik tetapi tidak menyiratkan bahwa furniturnya berharga
mahal dan kamar mandinya berukuran luas.
Paling – paling kampanye merek menghasilkan pengenalan nama, suatu pengetahuan
merek, bahkan mungkin suatu preferensi merek, tetapi kampanye iklan tidak
menciptakan ikatan merek, tanpa peduli berapa banyak dibelanjakan perusahaan
tersebut untuk iklan dan pemberitaan. Ikatan merek ( brand bonding ) terjadi apabila
pelanggan mengalami bahwa perusahaan tersebut menepati manfaat yang
dijanjikannya.
Faktanya adalah bahwa merek tidak dibangun oleh iklan, melainkan oleh pengalaman
merek. Semua hubungan pelanggan dengan karyawan perusahaan dan komunikasi
perusahaan harus berlangsung positif. Gagasan merek tersebut tidak akan bermanfaat
kecuali kalau setiap orang di perusahaan tersebut hidup sesuai dengan merek itu. Tosti
dan Stotz menuduh bahwa terlalu banyak perusahaan memberikan janji – janji merek
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB RAYMOND BERNARDUS SETIAWAN, M.S.M MANAJEMEN PEMASARAN
tetapi tidak sanggup melatih karyawan memahami dan menepati janji merek tersebut.
Keduanya mengusulkan cara – cara yang dapat ditempuh perusahaan mengenai merek
internal dengan karyawannya untuk memahami, menginginkan, dan menepati janji – jani
merek tersebut.
MEMBANGUN MEREK DAN PEREKONOMIAN BARU
Teori pembangunan merek berkembang dari praktik – praktik perusahaan barang
kemasan konsumen selama abad terakhir. Teori tersebut memerlukan upaya
menciptakan perbedaan produk, yang nyata atau simbolik ; membelanjakan jumlah yang
sangat besar untuk iklan ; dan mengharapkan agar tindakan ini akan menghasilkan
pelanggan menguji, menggunakan, dan setia dengan produk tersebut. Iklan memgang
peran yang sangat penting dan efektivitasnya dinilai berdasarkan ukuran
kesadaran,pengakuan, ingatan, atau maksud untuk membeli.
Heidi dan Don Scultz yakin bahwa model Barang Kemasan Konsumen ( CPG –
Consumer Packaged Goods ) untuk membangun merek sudah makin tidak tepat,
khususnya untuk perusahaan jasa, perusahaan teknologi, organisasi keuangan, merek
B2B, bahkan perusahaan – perusahaan CPG yang lebih kecil. Keduanya menuding
bahwa penyebaran media dan sistem penyampaian pesan di mana – mana telah
mengikis kekuatan iklan besar – besaran.
Mereka mendorong perusahaan menggunakan paradigma yang berbeda untuk
membangun merek mereka dalam perekonomian baru tersebut :
1. Perusahaan seharusnya menjelaskan nilai – nilai dasar perusahaan tersebut dan
membangun merek korporatnya. Perusahaan – perusahaan seperti Starbucks,
Sony, Cisco System, Marriott, Hewlett – Packard, General Electric, dan American
Express telah membangun merek korporat yang tangguh ; nama perusahaan –
perusahaan tersebut dalam produk atau jasa menciptakan citra mutu dan nilai.
2. Perusahaan seharusnya menggunkaan manajer merek untuk menjalankan tugas
taktis tersebut, tetapi keberhasilan tertinggi merek tersebut akan tergantung pada
setiap orang di perusahaan itu yang menerima dan menghayati proposisi nilai
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB RAYMOND BERNARDUS SETIAWAN, M.S.M MANAJEMEN PEMASARAN
merek tadi. Para CEO terkemuka – seperti Carly Fiorina ( Hewlett – Packard )
dan John Chumbers ( Cisco ) – memegang peran yang makin besar dalam
membentuk strategi merek.
3. Perusahaan perlu mengembangkan rencana pembangunan merek yang lebih
komprehensif untuk menciptakan pengalaman pelanggan yang positif pada
setiap pertemuan – acara – acara, seminar, berita telapon, e – mail, kontak
langsung.
4. Perusahaan perlu mendefinisikan esensi dasar merek untuk diserahkan setiap
kali produk tersebut dijual. Pelaksanaan lokal dapat berbeda – beda sejauh
mereka menyampaikan perasaan merek tersebut.
5. Perusahaan harus menggunakan proposisi nilai merek tersebut sebagai
penggerak utama strategi, operasi, layanan, dan pengembangan produk
perusahaan tersebut.
6. Perusahaan harus mengukur efektivitas pembangunan mereknya bukan dengan
menggunakan ukuran kesadaran, pengakuan, dan ingatan yang lama, melainkan
dengan beberapa ukuran yang lebih komprehensif, termasuk persepsi nilai
pelanggan, kepuasan pelanggan, alokasi dana pelanggan, upaya
mempertahankan pelanggan, dan advokasi pelanggan.
EKUITAS MEREK
Merek berbeda – beda dalam jumlah kekuatan dan nilai yang dimilikinya di pasar. Pada
satu sisi terdapat merek yang tidak dikenal sebagian besar pembeli. Kemudian, ada
merek yang memperoleh tingkat kesadaran merek ( brand awarness ) yang agak tinggi.
Di atas ini terdapat merek yang memiliki tingkat penerimaan merek ( brand
acceptability ) yang tinggi. Kemudian, ada merek yang menikmati tingkat preferensi
merek ( brand preference ) yang tinggi. Akhirnya, ada merek yang memiliki tingkat
kesetiaan merek ( brand loyalty ) yang tinggi. Tony O’Reilly, mantan CEO H.J. Heinz
mengusulkan pengujian kesetiaan merek ini : “ Batu ujian saya ….. adalah apakah ibu
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB RAYMOND BERNARDUS SETIAWAN, M.S.M MANAJEMEN PEMASARAN
rumah tangga, yang bermaksud membeli saus tomat Heinz di toko, setelah menemukan
persediaanya habis, akan keluar dari toko tersebut dan membelinya di tempat lain “.
Hanya sedikit pelanggan setia terhadap merek ini. David Aaker membedakan lima
tingkat sikap pelanggan terhadap merek, mulai dari yang terendah hingga tertinggi :
1. Pelanggan akan mengganti merek, khususnya karena alasan harga. Tidak ada
kesetiaan mereka.
2. Pelanggan merasa puas. Tidak ada alasan untuk berganti merek.
3. Pelanggan merasa puas dan akan mengalami kerugian dengan berganti merek.
4. Pelanggan menghargai merek tersebut dan menganggapnya sebagai teman.
5. Pelanggan sangat setia dengan merek tersebut.
Ekuitas merek ( brand equity ) sangat terkait dengan berapa banyak pelanggan berada
dalam kelompok 3, 4, atau 5. ekuitas merek juga terkait, menurut Aaker, dengan tingkat
pengakuan nama merek, persepsi mutu merek, asosiasi mental dan emosional yang
kuat, dan asset lain seperti paten, merek dagang, dan hubungan saluran distribusi.
Pelanggan akan membayar lebih mahal untuk merek yang kuat. Suatu studi
menemukan bahwa 72 % pelanggan menyatakan mereka akan membayar 20 % lebih
tinggi untuk merek pilihan mereka dibanding merek pesaing terdekatnya ; 50 %
mengatakan mereka akan membayar 25 % lebih tinggi ; dan 40 % bersedia membayar
hingga 30 % lebih tinggi. Penggemar Coke akan bersedia membayar 50 % lebih tinggi
dibandingkan dengan pesaing terdekatnya ; pengguna Tide dan Heinz membayar 100 %
lebih tinggi ; dan pengguna Volvo membayar 40 persen lebih tinggi ; dan walaupun
Lexus dan Toyota Camry menggunakan mesin yang benar – benar sama, merek Lexus
menghasilkan $10.000 lebih tinggi daripada merek Camry.
NILAI EKUITAS MEREK
Ekuitas merek adalah suatu asset. Kita mendefinisikan ekuitas merek sebagai efek
diferensial positif yang ditimbulkan oleh pengetahuan nama merek terhadap tanggapan
pelanggan atas produk atau jasa tersebut. Ekuitas merek mengakibatkan pelanggan
memperlihatkan preferensi terhadap suatu produk dibandingkan dengan yang lain kalau
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB RAYMOND BERNARDUS SETIAWAN, M.S.M MANAJEMEN PEMASARAN
keduanya pada dasarnya identik. Sejauh mana pelanggan bersedia membayar lebih
tinggi untuk merek tertentu tersebut merupakan ukuran ekuitas merek.
Ekuitas merek perlu dibedakan dari valuasi merek ( brand valuation ), yang merupakan
tugas memperkirakan nilai keuangan total merek tersebut. Perusahaan – perusahaan
tertentu mendasarkan pertumbuhannya pada akuisisi dan pembangunan portofolio
merek yang kaya.
Ekuitas merek yang tinggi memberikan sejumlah keunggulan bersaing :
Perusahaan tersebut akan memiliki pengaruh perdagangan yang lebih besar
dalam melakukan tawar – menawar dengan distributor dan pengecer karena
pelanggan mengharapkannya menjual merek tersebut.
Perusahaan tersebut dapat mengenakan harga yang lebih tinggi daripada
pesaing – pesaingnya karena merek itu memiliki persepsi mutu yang lebih tinggi.
Perusahaan tersebut dapat lebih mudah melakukan perluasan produk karena
nama merek itu menyandang kredibilitas yang tinggi.
Merek tersebut menawarkan kepada perusahaan itu suatu pertahanan terhadap
persaingan harga.
MENGELOLA EKUITAS MEREK
Merek perlu dikelola dengan cermat sehingga ekuitasnya tidak merosot. Hal ini
menuntut pemeliharaan atau peningkatan kesadaran merek, persepsi mutu dan
fungsionalitas, dan asosiasi yang positif. Semua tugas ini memerlukan investasi litbang
yang terus – menerus, iklan yang terampil, dan perdagangan dan layanan konsumen
yang sangat bagus. Procter & Gamble yakin bahwa merek yang dikelola dengan baik
tidak harus tunduk pada siklus hdiup merek. Banyak pemimpin merek 70 tahun lalu
masih tetap merupakan pemimpin merek dewasa ini : Kodak, Wrigley’s, Gillette, Coca –
Cola, Heinz, dan Campbell Soup.
Beberapa analis melihat merek mengalahkan usia produk atau fasilitas tertentu suatu
perusahaan. Mereka melihat merek sebagai asset abadi utama perusahaan tersebut.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB RAYMOND BERNARDUS SETIAWAN, M.S.M MANAJEMEN PEMASARAN
Setiap merek yang sangat kuat benar – benar menggambarkan beberapa pelanggan
yang loyal. Ekuitas merek merupakan pemberi andil utama terhadap ekuitas pelanggan.
Fokus perencanaan pemasaran yang tepat adalah memperluas nilai masa hidup
pelanggan, dan manajemen merek berperan sebagai alat pemasaran yang utama.
Sayangnya, banyak perusahaan mengelola mereknya dengan keliru. Dalam upaya
mencari laba yang meningkat terus – menerus, suatu merek akan mudah kehilangan
fokusnya.
Dalam studi yang dilakukan di seluruh A.S. tentang perusahaan – perusahaan dalam
berbagai jenis industri, hanya 43 % menunjukkan bahwa perusahaan tersebut pernah
mengukur ekuitas merek. Sementara 72 % cukup yakin dengan ekuitas mereknya
memperlihatkan bahwa merek tersebut dapat bertahan dua tahun tanpa dukungan
keuangan, lebih dari dua pertiga responden tidak memiliki strategi merek formal jangka
panjang.
Walaupun biasanya kita memikirkan ekuitas merek sebagai sesuatu yang bertambah
pada produk – produk produsen, perusahaan – perusahaan jasa juga menghargainya.
Ketika persaingan Wall Street dirasakan makin sengit, perusahaan – perusahaan jasa
keuangan membelanjakan jutaan dollar untuk nama – nama mereknya guna menarik
investor. Tepat sebagaimana Coke menginginkan Anda mengambil Coke ketika Anda
haus, Merrill Lynch dan Chase menginginkan Anda meneleponnya apabila Anda
membutuhkan keahlian keuangan.
TANTANGAN – TANTANGAN PENGGUNAAN MEREK
KEPUTUSAN MEREK : MENGGUNAKAN MEREK ATAU TIDAK ?
Keputusan pertama adalah apakah mengembangkan nama merek untuk suatu produk.
Pada masa lalu, produsen dan perantara menjual barang – barangnya dari barel, tong,
dan peti sama sekali tanpa identifikasi pemasok. Pembeli mengandalkan integritas
penjual.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB RAYMOND BERNARDUS SETIAWAN, M.S.M MANAJEMEN PEMASARAN
Tanda – tanda penggunaan merek paling awal adalah upaya serikat pekerja abad
pertengahan mengharuskan pengrajin mencantumkan merek dagang pada produk –
produk mereka untuk melindungi diri sendiri dan konsumen terhadap mutu yang lebih
rendah. Dalam dunia seni murni juga, penggunaan merek dimulai dengan seniman –
seniman yang menandatangani karya mereka.
Dewasa ini penggunaan merek sudah merupakan kekuatan yang begitu penting
sehingga hampir tidak ada produk yang tidak memiliki merek. Apa yang sering disebut
komoditas tidak perlu tetap merupakan komoditas. Garam dikemas dalam wadah
khusus, jeruk diberi cap dengan nama petaninya, mur dan baut dikemas dalam plastik
dengan label distributor, dan komponen mobil – busi, ban, penyaring udara – semuanya
mencantumkan nama yang berbeda dari produsen mobilnya. Produk – produk makanan
segar, seperti : ayam, kalkun, dan salmon – makin banyak dijual dengan nama – nama
merek yang diiklankan besar – besaran. Bahkan batu bata tidak perlu dilihat sebagai
komoditas.
Dalam beberapa kasus terjadi gerakan kembali ke “ tanpa merek “ untuk barang –
barang konsumen pokok sehari – hari dan obat – obatan. Carrefour, pencetus
hypermarket Prancis, memperkenalkan lini “ tanpa merek “ atau barang generik di toko –
tokonya pada awal tahun 1970 – an. Barang generik berarti versi produk – produk umum
yang tidak bermerek, dikemas sederhana, dan lebih murah seperti : spaghetti, handuk
kertas, dan buah persik kaleng. Produk – produk tersebut menawarkan mutu standar
atau lebih rendah dengan harga yang mungkin lebih rendah sebesar 20 % hingga 40 %
daripada merek yang diiklankan secara nasional dan lebih rendah 10 % hingga 20 %
daripada merek label pribadi pengecer.
Harga yang lebih rendah tersebut dimungkinkan oleh bahannya yang bermutu lebih
rendah, pelabelan dan pengemasan yang berbiaya lebih murah, dan iklan yang sangat
sedikit.
Merek – merek nasional telah menggempur produk – produk generik dengan sejumlah
cara. Ralston – Purina meningkatkan mutunya dan membidik pemilik binatang perlihran
yang sangat menyayangi hewan peliharaan mereka dan sangat peduli dengan mutu.
Procter & Gamble memperkenalkan produk kertasnya bermerek Banner, suatu lini yang
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB RAYMOND BERNARDUS SETIAWAN, M.S.M MANAJEMEN PEMASARAN
menawarkan mutu yang lebih rendah daripada lininya yang lebih tinggi tetapi lebih tinggi
daripada produk generik dengan harga yang bersaing. Perusahaan – perusahaan lain
hanya menurunkan harga untuk bersaing dengan produk generik.
Mengapa penjual memberi merek produknya padahal untuk melakukannya jelas
dibutuhkan biaya ? Penggunaan merek memberikan beberapa keunggulan bagi penjual
tersebut :
Nama merek tersebut lebih memudahkan penjual memproses pesanan dan
menelusuri masalah.
Nama merek dan tanda merek penjual tersebut memberikan perlindungan
hukum atas ciri – ciri produk yang unik.
Penggunaan merek memberikan kesempatan kepada penjual untuk menarik
pelanggan – pelanggan yang setia dan memberikan keuntungan. Loyalitas
merek memberikan suatu perlindungan kepada penjual dari persaingan.
Penggunaan merek membantu penjual tersebut melakukan segmentasi pasar.
Alih – alih hanya menjual deterjen sederhana, P & G dapat menawarkan delapan
merek deterjen, yang masing – masing memiliki formula yang berbeda dan
ditujukan pada segmen yang mencari manfaat tertentu.
Merek yang kuat membantu membangun citra perusahaan tersebut, yang lebih
memudahkannya meluncurkan merek – merek baru dan diterima oleh distributor
dan konsumen.
Distributor dan pengecer menginginkan nama merek karena merek lebih memudahkan
produk tersebut ditangani, mempertahankan produksi memenuhi standar mutu tertentu,
memperkuat preferensi pembeli, dan lebih memudahkan mengidentifikasi pemasok.
Konsumen menginginkan nama merek untuk membantu mereka mengidentifikasi
perbedaan mutu dan berbelanja lebih efisien.
KEPUTUSAN SPONSOR MEREK
Produsen memiliki beberapa pilihan sehubungan dengan penggunaan sponsor merek.
Produk tersebut dapat diluncurkan sebagai mrek produsen ( kadang disebut merek
nasional ), merek distributor ( juga disebut merek penjual ulang, toko, rumah atau pribadi
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB RAYMOND BERNARDUS SETIAWAN, M.S.M MANAJEMEN PEMASARAN
), atau nama merek lisensi. Sebagai kemungkinan lain, produsen tersebut memproduksi
sebagian keluaran dengan menggunakan namanya sendiri dan sebagian lagi dengan
menggunakan label penjual ulang.
Kellog, John Deere & Company, dan IBM menjual hampir semua keluarannya dengan
nama mereknya sendiri. Hart Schaffner & Marx menjual sebagian pakaian produksinya
dengan nama – nama lisensi seperti Christian Dior, Pierre Cardin, dan Johnny Carson.
Walaupun merek – merek produsen mendominasi, pengecer besar dan pedagang besar
telah mengembangkan mereknya sendiri. Sears telah menciptakan beberapa nama –
baterai Diehard, perkakas Carftsman, perlengkapan rumah tangga Kenmore – yang
memperoleh preferensi merek dan bahkan loyalitas merek. Perusahaan – perusahaan
pengecer seperti The Limited, Benetton, The Body Shop, GAP, dan Marks & Spencer
menjual sebagian besar barang merek pribadinya. Di Inggris, dua jaringan pasar
swalayan besar telah mengembangkan minuman ringan merek toko yang popular –
Sainsbury Cola ( dari Sainsbury ) dan Classic Cola ( dari Tesco ). Sainsbury, jaringan
toko terbesar di Inggris, menjual 50 % barang berlabel toko ; pasar swalayan A.S. rata –
rata mencapai 19,7 % penjualan merek pribadi.
Beberapa pakar yakin bahwa 50 % adalah batas alami untuk menjual merek pribadi
karena ( 1 ) konsumen lebih menyukai merek – merek nasional tertentu, dan ( 2 )
banyak kategori produk tidak memungkinkan atau menarik dengan menggunakan merek
pribadi.
Mengapa perantara harus ambil pusing untuk mencari sponsor mereknya sendiri ?
Perantara harus mengejar pemasok yang memenuhi syarat yang dapat memberikan
mutu yang konsisten, memesan dalam jumlah besar dan menempatkan modal merek
dalam persediaan, dan mengeluarkan uang untuk mempromosikan label pribadi. Namun
demikian, merek – merek pribadi menawarkan dua keuntungan.
Pertama, merek tersebut lebih menguntungkan. Perantara mencari produsen yang
memiliki kelebihan kapasitas, yang memproduksi label pribadi dengan biaya yang
rendah. Biaya – biaya lain, seperti penelitian dan pengembangan, iklan, promosi
penualan dan distribusi fisik juga akan jauh lebih rendah. Ini berarti pemegang merek
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB RAYMOND BERNARDUS SETIAWAN, M.S.M MANAJEMEN PEMASARAN
pribadi mampu mengenakan harga yang lebih rendah, namun masihmemperoleh laba
yang lebih tinggi. Kedua, pengecer mengembangkan merek toko eksklusif untuk
membedakan diri dari pesaing. Banyak konsumen tidak membedakan antara merek
masional dan merek toko.
Dalam persaingan antara merek produsen dan merek pribadi, pengecer memiliki banya
keunggulan dan kekuatan pasar yang makin besar. Karena terdapat keterbatasan ruang
rak ecerean, banyak pasar swalayan sekarang mengenakan biaya tempat ( slotting fee )
untuk menampung merek baru, guna menutup biaya pencatatan dan penyimpanannya.
Pengecer juga mengenakan biaya untuk ruang pajangan khusus dan ruang iklan di
dalam toko. Biasanya pengecer ini memberikan pajangan yang lebih menyolok bagi
mereknya sendiri dan memastikan merek tersebut memiliki persediaan yang banyak.
Pengecer sekarang mengembangkan mutu yang lebih baik untuk merek – merek
tokonya.
Produsen merek nasional merasa frustasi dengan makin besarnya kekuatan merek
pengecer. Kevin Price mengungkapkannya dengan tepat : “ Satu dasawarsa lalu,
pengecer hanyalah anjing Chihuahua yang menggigit tumit produsen – mengganggu,
ya, tetapi hanya usikan kecil ; Anda memberinya makan dan ia pun akan pergi.
Sekarang, pengecer tersebut telah menjadi anjing pit bull yang ingin merobek tangan
dan kaki Anda. Anda ingin melihatnya terjatuh bergelimpangan, tetapi Anda terlalu sibuk
mempertahankan diri sehingga tidak dapat mencobanya “. Beberapa pengamat
pemasaran memperkirakan bahwa merek – merek pribadi pada akhirnya akan
mengalahkan semua merek produsen, kecuali yang terkuat.
Pada masa – masa lalu, konsumen memandang merek tersebut dalam kategori yang
tersusun dalam tangga merek ( brand ladder ), dengan merek favorit berada di puncak
dan merek – merek lainnya dalam urutan preferensi yang main ke bawah. Sekarang,
terdapat tanda – tanda bahwa tangga ini sedang digantikan persepsi konsumen tentang
paritas merek ( brand parity ) – bahwa merek mempunyai kedudukan yang setara. Alih –
alih merek yang sangat disukai, konsumen membeli beberapa merek yang dapat
diterima, dengan memilih apa saja yang sedang diobral hari itu.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB RAYMOND BERNARDUS SETIAWAN, M.S.M MANAJEMEN PEMASARAN
Produsen telah bereaksi dengan membelanjakan sejumlah besar uang untuk iklan dan
promosi yang ditujukan pada konsumen guna mempertahankan preferensi merek yang
kuat. Pada saat yang sama, distributor partai besar menekan produsen untuk
menempatkan lebih banyak uang promosi ke dana perdagangan apabila mereka
menginginkan ruang rak yang memadai. Begitu produsen mulai menyetujuinya, merek
memiliki lebih sedikit dana yang akan dibelanjakan untuk iklan dan promosi konsumen,
dan kepemimpinan merek mereka mulai menurun. Inilah dilema produsen merek
nasional.
Untuk mempertahankan kekuatannya, pemasar merek terdepan perlu berinvestasi besar
– besaran dan terus – menerus untuk litbang guna menghasilkan merek – merek baru,
perluasan lini, fitur, dan peningkatan mutu. Pemasar tersebut harus mempertahankan
program iklan “ penarik “ yang kuat untuk mempertahankan pengakuan dan preferensi
merek konsumen yang tinggi. Pemasar tersebut harus mencari cara untuk “ bermitra “
dengan distributor partai besar utama dalam upaya bersama untuk mencari ekonomi
logistik dan strategi persaingan yang menghasilkan penghematan.
KEPUTUSAN NAMA MEREK
Produsen dan perusahaan jasa yang menggunakan merek untuk produknya harus
memilih nama merek mana yang akan digunakan. Tersedia empat strategi :
1. Nama masing-masing : Kebijakan ini diikuti General Mills ( Bisquick, Gold Medal,
Betty Crocker, Natural Valley ). Keuntungan strategi nama masing-masing
adalah bahwa perusahaan tersebut tidak mengaitkan reputasinya dengan
reputasi produk itu. Jika produk tersebut gagal dan tampaknya memiliki mutu
yang rendah, nama atau citra perusahaan tadi tidak akan rusak. Produsen jam-
jam yang bermutu tinggi , seperti Seiko, dapat memperkenalkan lini jam tangan
yang bermutu lebih rendah ( yang disebut pulsar ) tanpa melunturkan nama
Seiko. Strategi ini memungkinkan perusahaan tersebut mencari nama terbaik
untuk masing - masing Produk baru.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB RAYMOND BERNARDUS SETIAWAN, M.S.M MANAJEMEN PEMASARAN
2. Nama kelompok bersama : Kebijakan ini diikuti Heinz dan General Electric.
Nama kelompok bersama juga mempunyai keuntungan. Biaya pengembangan
akan berkurang karena tidak dibutuhkan riset “nama” atau pengeluaran iklan
besar-besaran untuk menciptakan pengakuan nama merek. Lagi pula, penjualan
produk baru tersebut mungkin akan kuat jika nama produsennya ternyata baik.
Sup Campbell memperkenalkan sup baru dengan nama mereknya yang sangat
sederhana dan langsung memperoleh pengakuan.
3. Nama kelompok terpisah untuk semua produk : Kebijakan ini diikuti Sears
( Kenmore untuk perlengkapan rumah tangga, Craftsman untuk perkakas,
Homart untuk instalasi rumah tangga utama ). Jika perusahaan menghasilkan
produk-produk yang agak berbeda, tidak dianjurkan menggunakan satu nama
kelompok bersama. Swift and Company mengembangkan nama kelompok
terpisah untuk produk daging ( Premium ) dan pupuknya ( Vigoro ). Ketika Mead
Johnson mengembangkan suplemen makanan untuk menaikkan berat badan,
perusahaan tersebut menciptakan nama kelompok yang baru, Nutriment, guna
menghindari pencampuradukan dengan produk - produk penurunan berat
badannya, Metrecal. Perusahaaan - perusahaan sering menemukan nama
kelompok yang berbeda untuk lini mutu yang berbeda dalam kelas produk yang
sama.
4. Nama perusahaan yang digabung dengan nama masing - masing produk :
Kebijakan inii diikuti Kellogg ( Kellogg’s Rice Krispies, Kellogg’s Raisin Bran, dan
Kellogg’s Corn Flakes ), dan juga Honda, GE, dan Hewlett - Packard. Nama
perusahaan tersebut melegitimasikan dan nama masing-masing
mengindividualisasikan produk baru tersebut.
Begitu sudah menentukan strategi nama mereknya, suatu perusahaan akan
menghadapi tugas untuk memilih nama merek tertentu. Perusahaan tersebut dapat
memilih nama orang ( Honda, Estee Lauder ), tempat ( American Airlines, Kentucky
Fried Chicken ), mutu ( Safeways, Duracell ), gaya hidup ( Weight Wathers, Healhty
Choice ), atau nama buatan ( Exxon, Kodak ).
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB RAYMOND BERNARDUS SETIAWAN, M.S.M MANAJEMEN PEMASARAN
Di antara mutu yang diinginkan untuk nama merek adalah yang berikut :
Merek tersebut seharusnya menyatakan sesuatu tentang manfaat
produk itu : Misalnya : Beautyrest, Craftsman, Accutron.
Merek tersebut seharusnya menyatakan ketegori produk atau jasa itu :
Misalnya : Ticketron, Newsweek.
Merek tersebut seharusnya menyatakan mutu yang konkret dan “
perumpamaan yang tinggi ”. Misalnya : Sunkist, Spic and Span, Firebird.
Merek tersebut seharusnya mudah dieja, dikenali, dan diingat : Nama
yang singkat akan membantu. Misalnya : Tide, Crest, Puffs.
Merek tersebut seharusnya jelas : Misalnya : Mustang, Kodak, Exxon.
Merek tersebut seharusnya tidak mengandung makna yang jelek di
negara dan dalam bahasa lain : Misalnya : Nova adalah nama yang jelek untuk
mobil yang akan dijual di Negara - negara yang berbahasa Spanyol ; dalam
bahasa Spanyol, kata itu berarti “ tidak jalan “.
Biasanya, perusahaan - perusahaan memilih nama merek dengan mengajukan daftar
nama-nama yang memungkinkan, memperdebatkan manfaatnya, menghilangkan
sebagian besar, mengujinya dengan konsumen sasaran, dan menetapkan pilihan akhir.
Dewasa ini, banyak perusahaan menyewa perusahaan riset pemasaran untuk
mengembangkan nama dan mengujinya. Perusahaan - perusahaan ini menggunakan
pertemuan – pertemuan tukar pikiran manusia dan banyak basis data komputer,
menyusunnya berdasarkan asosiasi, bunyi, dan sifat-sifat lainnya.
Prosedur riset nama meliputi pengujian asosiasi ( Citra apa yang akan muncul dalam
pikiran? ), Pengujian pembelajaran ( Seberapa mudah nama tersebut diucapkan ? ),
pengujian daya ingat ( Seberapa baik nama tersebut diingat ? ), dan pengujian
preferensi ( Nama mana saja yang lebih disukai? ).
Perusahaan tersebut juga harus melakukan pencarian melalui basis data lainnya untuk
memastikan agar nama yang dipilih belum terdaftar. Seluruh proses tersebut tidak
murah. Salah satu di antara spesialis yang paling terkenal dalam “ permainan nama “ ini
adalah NameLab, Inc. yang berkantor pusat di San Fransisco, yang upah rata – ratanya
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB RAYMOND BERNARDUS SETIAWAN, M.S.M MANAJEMEN PEMASARAN
berjumlah $90.000. NameLab menghasilkan nama – nama merek seperti : Acura,
Compaq, dan CompUSA.
Banyak perusahaan berjuang untuk membangun nama merek unik yang akhirnya akan
erat disamakan dengan kategori produk tersebut. Contoh : Kleenex, Kitty Litter, Levis,
Jell – O, Popsicle, Scotch Tape, Xerox, dan Fiberglass. Pada tahun 1994, Federal
Express secara resmi menyingkat identitas pemasarannya menjadi FedEx, suatu istilah
yang telah menjadi sinonim dengan “ pengiriman satu malam “.
Pengidentikan nama merek dengan kategori produk mungkin akan menancam hak
eksklusif perusahaan tersebut atas nama itu. Cellophane dan gandum sobek sekarang
berada dalam domain public dan dapat digunakan setiap produsen.
Mengingat pesatnya pertumbuhan pasar global, perusahaan – perusahaan seharusnya
memilih nama merek yang berterima secara global. Salah satu hal yang disukai Compaq
dengan nama Presario untuk lini komputer rumahnya adalh bahwa nama tersebut
mengingatkan makna serupa dalam berbagai bahasa yang dipengaruhi bahasa Latin.
Dalam bahasa Prancis, Spanyol, Latin, atau Portugal, Presario mempunyai asosiasi
yang sama atau mirip sebagaimana terdapat dalam bahasa Inggris. Kata tersebut
membuat orang langsung berpikir tentang “ impresario “, guru sihir yang
menggemparkan dan fantasi produksi panggung. Perusahaan – perusahaan juga
sebaiknya tidak mengubah nama yang dimiliki seseorang di Negara lain. Contoh :
Anheuser – Busch tidak dapat menggunakan nama “ Budweiser “ di Jerman.
ALAT MEMBANGUN MEREK
Suatu salah pengertian yang lazim ditemukan ialah bahwa merek pada dasarnya
dibangun oleh iklan. Memang benar bahwa iklan TV selama hari – hari pertamanya
merupakan alat pengembangan merek yang paling efektif.
Dahulu hanya ada sedikit sekali stasiun TV, dan orang – orang menonton komedi,
drama, dan iklan dengan minat yang hampir sama. Sekarang, pemirsa mungkin
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB RAYMOND BERNARDUS SETIAWAN, M.S.M MANAJEMEN PEMASARAN
menonton salah satu dari puluhan stasiun TV, dan banyak mengganti saluran pada saat
iklan atau mengabaikannya. Bahkan, banyak lagi sama sekali tidak menonton TV.
Mereka sibuk dengan komputernya atau melakukan kegiatan – kegiatan rekreasi.
Karena itu, pemasar beralih ke alat lain untuk menarik perhatian ke merek mereka. Di
antara yang terpenting adalah :
Hubungan masyarakat dan siaran pers : Merek dapat memperoleh banyak
perhatian dari berita surat kabar dan majalah yang ditempatkan dengan baik,
belum lagi muncul secara visual dalam film – film Hollywood.
Kesediaan menjadi sponsor : Merek sering dipromosikan dalam acara – acara
yang disponsori seperti balap sepeda dan mobil yang terkenal di dunia.
Klub dan komunitas konsumen : Merek dapat menjadi pusat komunitas
pelanggan, seperti para pemilik sepeda motor Harley – Davidson atau kolektor
piring Bredford.
Kunjungan pabrik : Hershey’s dan Cadbury, dua perusahaan permen, telah
membangun taman hiburan di pabriknya dan kedua perusahaan ini mengundang
pengunjung untuk menghabiskan waktu seharian di sana.
Pameran dagang : Pameran dagang merupakan peluang besar untuk
membangun kesadaran, pengetahuan, dan minat merek.
Pemasaran acara : Banyak perusahaan mobil menyelenggarakan suatu acara
untuk memperkenalkan mobil model barunya.
Fasilitas umum : Perrier, perusahaan air botol, menorehkan identitasnya dalam
benak orang banyak dengan membangun lintasan lari di taman – taman umum
untuk mempromosikan gaya hidup yang sehat.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB RAYMOND BERNARDUS SETIAWAN, M.S.M MANAJEMEN PEMASARAN
Pemasaran tujuan sosial : Merek dapat memperoleh pengikut dengan
mendermakan uang untuk tujuan – tujuan amal. Ben & Jerry’s Ice Cream
menyerahkan 7 % labanya untuk amal.
Nilai yang tinggi untuk uang : Beberapa merek menciptakan berita dari mulut ke
mulut yang positif dengan menawarkan milai yang luar biasa untuk uang.
Kepribadian pendiri atau selebriti : Pendiri yang penuh semangat, seperti Richard
Branson, atau kepribadian selebriti seperti Michael Jordan, dapat menciptakan
efek yang positif terhadap merek.
Pemasaran telepon genggam : Pelanggan pada masa mendatang akan
mendengarkan merek di telepon genggan nir – kabel mereka pada saat m –
perdagangan bertumbuh.
Banyak diantara alat ini menjelaskan upaya untuk membangun mereka melalui
“ pengalaman bermerek “ ( branded experience ) atau “ komunikasi pengalaman
“ ( experiental communication ), dua istilah yang digunakan Jack Morton Company.
Perusahaan – perusahaan menyewa Morton untuk menciptakan pengalaman yang
dapat diingat yang melibatkan hati dan pikiran pendengar sasaran. Morton
mengembangkan pengalaman pameran dagang, pameran perjalanan, tayangan internet
presentasi – presentasi dan diskusi – diskusi besar ke seluruh dunia, museum korporat,
hiburan, dan pengalaman langsung lainnya yang meresap lebih dalam daripada hanya
sekadar mendengar atau melihat iklan suatu produk.
KEPUTUSAN STRATEGI MEREK
Strategi merek akan berbeda berdasarkan apakah merek tersebut adalah suatu merek
fungsional, merek citra, atau merek pengalaman. Konsumen membeli merek fungsional
untuk memuaskan kebutuhan fungsional seperti bercukur, mencuci pakaian, meredam
sakit kepala. Merek – merek fungsional memiliki peluang yang paling besar untuk
memuaskan pelanggan jika merek tersebut dipandang sebagai sesuatu yang
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB RAYMOND BERNARDUS SETIAWAN, M.S.M MANAJEMEN PEMASARAN
memberikan kinerja yang lebih baik ( Tide ) atau penghematan yang lebih tinggi ( Wal –
Mart ). Merek fungsional sangat mengandalkan fitur “ produk “ dan atau “ harga “.
Merek citra muncul bersama produk atau jasa yang sulit dibedakan, atau menilai
mutunya, atau menyampaikan pernyataan tentang pengguna. Strateginya meliputi
upaya menciptakan desain tersendiri ( pena Mont Blanc ), mengasosiasikannya dengan
pengguna selebriti ( pemakai setelan Armani di antaranya adalah Warren Beatty, Robert
De Niro, dan Tom Hanks ), atau menciptakan citra iklan yang kuat ( Marlboro Man ).
Biasanya, pakaian tersebut dirancang untuk mengatakan sesuatu yang positif tentang
pengguna merek itu. Merek citra mencakup produk – produk B2B, seperti Intel,
McKinsey & Company, dan Goldman Sachs. Merek citra sangat mengandalkan “
kreativitas iklan “ dan “ belanja iklan yang tinggi “.
Merek pengalaman melibatkan konsumen di luar sekadar membeli produk. Konsumen
tersebut menemukan “ orang “ dan “ tempat “ dengan merek – merek ini, sebagaimana
terjadi di warung kopi Starbucks atau toko buku Barnes & Noble, kunjungan ke
Disneyland atau Niketown, pergi ke spa Golden Door, atau kunjungan ke pabrik anggur
California.
Perusahaan dapat memperkenalkan perluasan lini ( nama merek yang ada diperluas ke
ukuran atau selera yang baru dalam kategori produk yang telah ada ), perluasan merek
( nama merek diperluas ke kategori produk yang baru ), multi – merek ( nama merek
yang baru diperkenalkan dalam kategori produk yang sama ), merek baru ( nama merek
yang baru untuk produk kategori baru ) dan merek bersama ( penggabungan dua atau
lebih nama merek yang terkenal ).
PERLUASAN LINI
Perluasan lini terdiri atas pengenalan jenis produk tambahan dalam kategori produk
yang sama dengan menggunakan merek yang sama, seperti selera, bentuk, warna,
unsur tambahan, dan ukuran kemasan yang baru. Dannon memperkenalkan beberapa
perluasan lini yogurt Dannon, termasuk yogurt “ ringan “ tanpa lemak dan rasa pencuci
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB RAYMOND BERNARDUS SETIAWAN, M.S.M MANAJEMEN PEMASARAN
mulut seperti “ kue krim cikelat mint “ dan “ keripik apel caramel “. Sebagian besar
pengenalan produk baru terdiri atas perluasan lini.
Banyak perusahaan kini memperkenalkan varias bermerek ( branded variant ) yang
merupakan lini merek khusus yang dipasok kepada pengecer atau saluran distribusi
tertentu. Variasi tersebut berasal dari tekanan yang diberikan pengecer terhadap
produsen untuk memungkinkan pengecer tersebut memberikan tawaran yang berbeda.
Perusahaan kamera mungkin memasok kamera murahnya kepada pedagang massal
sambil membatasi barangnya yang berharga lebih tinggi kepada toko – toko kamera
khusus ; atau Valentino mungkin merancang dan memasok lini setelan dan jaket yang
berbeda untuk toko – toko serba ada yang berbeda – beda.
Perluasan lini mengandung risiko dan telah memancing perdebatan hangat di kalangan
professional pemasaran. Sebagai sisi buruknya, perluasan lini mungkin akan
menyebabkan nama merek tersebut kehilangan makna khususnya. Ries dan Trout
menyebut hal ini sebagai “ jebakan perluasan – lini “ ( line extention trap ). Michelob
adalah bir premium beraroma lengkap yang mahal ; ketika perusahaan tersebut
memperkenalkan Michelob Light dan Michelob Dry, mereknya menderita.
Pada masa lampau, ketika seseorang meminta Coke, ia akan menerima botol ukuran
6,5 ons. Dewasa ini, penjual tersebut harus bertanya : New Coke, Classic Coke, atau
Cherry coke ? Biasa atau diet ? Kafein atau tanpa kafein ? Botol atau kaleng ?
Namun, perluasan lini dapat dan sering memiliki sisi positif. Perluasan lini memiliki
peluang yang jauh lebih besar untuk bertahan daripada produk merek baru. Beberapa
eksekutif pemasaran membela perluasan lini sebagai cara terbaik untuk membangun
bisnis. Unit Kleenex dari Kimberly – Clark telah menikmati keberhasilan yang luar biasa
dengan perluasan lini. “ Kami mencoba untuk mengumpulkan tisu muka dari setiap
ruangan rumah tersebut, “ kata salah seorang eksekutif Kimberly – Clark. “ Kalau
memang ada, tisu tersebut akan digunakan “. Filosofi ini menghasilkan 20 varietas tisu
muka Kleenex, termasuk tisu yang mengandung carian pembersih, kotak dengan
gambar yang berisi sajak anak – anak untuk ruangan anak, dan kotak “ ukuran pria “
dengan tisu yang 60 % lebih besar daripada Kleenex biasa.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB RAYMOND BERNARDUS SETIAWAN, M.S.M MANAJEMEN PEMASARAN
Perluasan lini juga dipicu persaingan sengit di pasar. Nabisco telah mencapai
keberhasilan yang begitu besar dengan kue Snack – Well Fat Free sehingga setiap
pesaing harus memperluas lini produknya untuk mempertahankan diri. Suatu penelitian,
yang dilakukan Reddy, Holak, dan Bhat, mempelajari apa saja yang menyebabkan
perluasan lini berhasil atau gagal.
Data tentang 75 perluasan lini dari 34 merek rokok dalam kurun waktu 20 tahun
menghasilkan temuan – temuan ini : Perluasan lini merek yang kuat, merek simbolik,
merek yang diberikan dukungan iklan dan promosi yang kuat, dan merek yang masuk
lebih awal ke dalam subkategori proyek akan lebih sukses. Ukuran perusahaan tersebut
dan kompotensi pemasarannya juga memegang peran.
PERLUASAN MEREK
Suatu perusahaan mungkin menggunakan nama mereknya yang sudah ada untuk
meluncurkan produk dalam kategori lain. Honda menggunakan nama perusahaannya,
untuk mencakup produk – produk yang begitu berbeda seperti mobil, sepeda motor,
penghancur salju, pemotong rumput, mesin kapal, dan mobil salju. Hal ini
memungkinkan Honda memasang iklan bahwa perusahaan tersebut dapat memasukkan
“ enam Honda dalam garasi sebesar dua mobil “.
Toko – toko GAP sekarang memasang namanya pada sabut, cairan pembersih,
shampoo, kondisioner, jel mandi, garam mandi, dan semprotan parfum. Suatu
kecenderungan baru dalam pembangunan merek korporat adalah bahwa perusahaan –
perusahaa melisensikan namanya kepada produsen berbagai jenis produk, mulai dari
perlengkapan tidur hingga sepatu.
Strategi perluasan merek menawarkan banyak keuntungan yang sama dengan
perluasan lini. Sony memasang namanya pada sebagian besar produk elektronuknua
yang baru dan dengan cepat menciptakan mutu yang tinggi produk baru tersebut. Ralph
Lauren telah berhasil melisensikan namanya kepada lini pakaian, perabotan rumah, dan
bahkan cat. Nike telah berhasil beralih dari sepatu ke pakaian, perlengkapan olahraga,
dan jam tangan.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB RAYMOND BERNARDUS SETIAWAN, M.S.M MANAJEMEN PEMASARAN
Namun, sama seperti perluasan lini, perluasan merek juga mengandung risiko. Jack
Daniels melisensikan namanya untuk digunakan sebagai mustard yang gagal ; dan
Pierre Cardin menggunakan namanya pada anggur, dan ini pun gagal. Nama merek
tersebut mungkin tidak sesuai dengan produk baru tersebut – coba bayangkan membeli
saus Standar Oil, susu Drano, atau parfum Boeing. Produk baru tersebut mungkin akan
mengecewakan pembelinya dan merusak rasa hormat mereka terhadap produk –
produk lain perusahaan tersebut.
Nama merek tersebut mungkin akan kehilangan posisi khususnya dalam pikiran
konsumen karena perluasan yang keterlaluan. Pelunturan merek ( brand dilution ) terjadi
jika konsumen tidak lagi menghubungkan suatu merek dengan produk tertentu atau
produk yang sangat mirip dan mulai kurang memikirkan merek tersebut.
Perusahaan – perusahaan yang tergoda untuk mengubah mereknya harus melakukan
riset tentang seberapa baik asosiasi merek tersebut sesuai dengan produk baru itu.
Hasil yang terbaik akan tercapai jika nama merek tersebut menghasilkan penjualan
produk baru tadi maupun produk yang sudah ada. Hasilnya yang dapat diterima adalah
jika produk baru tersebut laku keras tanpa mempengaruhi penjualan produk yang sudah
ada. Hasil terburuk adalah jika produk baru tersebut gagal dan merusak penjualan
produk yang sudah ada.
MULTI MEREK, MEREK BARU, DAN MEREK BERSAMA
Perusahaan akan sering memperkenalkan merek tambahan dalam kategori produk yang
sama. Kadang – kadang perusahaan tersebut mencoba untuk membentuk ciri yang
berbeda atau daya tarik unutk motif pembelian yang berbeda.
Strategi multi – merek memungkinkan perusahaan mengikat lebih banyak ruang rak
distributor dan melindungi merek utamanya dengan menciptakan merek pengapit
( flanker brand ). Seiko menciptakan nama – nama merek yang berbeda untuk jam
tangan dengan harga lebih tinggi ( Seiko Lasalle ) dan harga yang lebih rendah
( Pulsar ) guna melindungi jenis jam tangan di antara keduanya. Kadang – kadang,
perusahaan tesebut mewarisi nama – nama merek yang berbeda dalm proses
mengakuisisi pesaing. Electrolux, perusahaan multinasional Swedia, memiliki
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB RAYMOND BERNARDUS SETIAWAN, M.S.M MANAJEMEN PEMASARAN
sekelompok nama merek yang diakuisisinya ( Frigidaire, Kelvinator, Westinghouse,
Zanussi, White, Gibson ) untuk lini perlengkapan rumah tangganya.
Kesulitan utama dalam memperkenalkan produk multi – merek yang baru dibeli adalah
bahwa masing – masing merek mungkin hanya memperoleh pangsa pasar yang kecil,
dan tidak satu pun benar – benar menguntungkan. Perusahaan tersebut akan
menghambur – hamburkan sumber dayanya untuk beberapa merek alih – alih
membangun beberapa merek yang sangat menguntungkan. Idealnya, merek
perusahaan dalam satu kategori seharusnya memakan merek pesaing, bukan saling
memakan satu sama lain. Setidaknya, laba bersih dari multi – merek seharusnya lebih
besar walaupun terjadi suatu kanibalisasi.
Ketika meluncurkan produk dalam kategori baru, suatu perusahaan mungkin
menemukan bahwa tidak satu pun nama mereknya sekarang ternyata pantas. Jika
Timex memutuskan untuk membuat sikat gigi, perusahaan tersebut tidak mungkin
menamainya sikat gigi Timex. Namun, menciptakan nama merek yang baru di pasar
A.S. untuk barang kemasan konsumen missal dapan membutuhkan biaya sebesar $100
juta.
Fenomena yang sedang berkembang adalah munculnya merek bersama ( co – branding
/ dual branding ), dimana dua atau lebih merek yang terkenal digabung dalam satu
tawaran. Masing – masing sponsor merek mengharapkan bahwa nama merek lain akan
memperkuat preferensi atau minat pembelian. Dalam kasus produk kemasan bersama,
masing – masing merek mengharapkan dirinya dapat menjangkau konsumen baru
dengan bekerja sama dengan merek lain tersebut.
Merek bersama mempunyai berbagai bentuk. Yang pertama adalah merek bersama
unsur ( ingredient cobranding ), seperti ketika Volvo mengiklankan bahwa perusahaan
itu menggunakan ban Michelin atau adonan kue brownie Betty Crocker memasukkan
sirup cokelat Hershey.
Bentuk lainnya adalah merek – bersama sesama – perusahaan ( same – company
cobranding ), seperti ketika General Mills mengiklankan yogurt Trix dan Yoplait. Bentuk
lainnya lagi adalah merek – bersama usaha patungan ( joint venture cobranding ),
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB RAYMOND BERNARDUS SETIAWAN, M.S.M MANAJEMEN PEMASARAN
sebagaimana dalam kasus bola lampu General Electric dan Hitachi Jepang dan kartu
kredit Citibank Advantage. Akhirnya, terdapat merek – bersama multi – sponsor
( multiple – sponsor cobranding ), sebagaimana dalam kasus Taligent, suatu aliansi
teknologi antara Apple, IBM, dan Motorola.
Banyak produsen membuat komponen – mesin, chip computer, serat karpet – yang
masuk ke dalam produk jadi yang bermerek, dan yang identitas masing – masing
biasanya sudah hilang. Di antara beberapa pemilik merek komponen yang berhasil
membangun identitas terpisah adalah Intel, Nutrasweet, dan Grotex. Kampanye merek
Intel diarahkan kepada konsumen telah meyakinkan banya pembeli komputer pribadi
untuk hanya membeli merek komputer yang menggunakan “ Intel Inside “. Akibatnya,
produsen – produsen besar komputer pribadi – IBM, Dell, Compaq – membeli chip
mereka dari Intel dengan harga yang sangat tinggi dibandingkan dengan membeli chip
serupa dari pemasok yang tidak terkenal.
Searle telah meyakinkan bayak konsumen minuman untuk mencari Nutrasweet sebagai
bahannya. Produsen – produsen pakaian luar dapat mengenakan harga yang lebih
tinggi jika pakaian mereka mengandung Gortex. Namun, kebanyakan produsen
komponen merasa sulit meyakinkan pelanggan untuk bersikeras untuk menggunakan
komponen, bahan baku, atau unsur tertentu dalam produk jadi tersebut.
MANAJEMEN ASET MEREK
Walaupun iklan cetak dan iklan tayangan telah memegang peran besar dalam
membangun merek yang kokoh, kekuatan – kekuatan lain sekarang memegang peran
yang makin besar. Pelanggan akhirnya mengenal suatu merek melalui berbagai jenis
kontrak dan pertemuan : pengamatan dan penggunaan pribadi, cerita dari mulut ke
mulut, pertemuan dengan karyawan perusahaan, pengalaman telepon, penggunaan
halaman internet, penerimaan faktur, dan lain – lain. Setiap pengalaman ini dapat
berdampak positif atau negatif. Perusahaan tersebut harus menyertakan banyak mutu
dalam mengelola pengalaman – pengalaman ini sebagaimana yang dilakukannya dalam
memproduksi iklannya.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB RAYMOND BERNARDUS SETIAWAN, M.S.M MANAJEMEN PEMASARAN
Perusahaan – perusahaan harus menyeimbangkan pengeluaran komunikasinya di
antara media komunikasi utama. Hal ini mencakup tujuh sarana komunikasi berikut :
iklan, humas, promosi dagang dan penjualan, promosi konsumen, pemasaran langsung,
pemasaran acara ( event marketing ), dan komunikasi karyawan internal. Perusahaan –
perusahaan makin banyak mengalihkan anggaran pembangunan mereknya ke humas,
pemsaran langsung, pemasaran acara, dan pelatihan karyawan.
Salah satu pengaruh yang paling kuat terhadap persepsi merek adalah pengalaman
yang dirasakan pelanggan dengan karyawan perusahaan tersebut. Jika operator telepon
bersikap kasar, jika pengambil pesanan tidak memiliki pengetahuan yang baik, jika
akuntannya tidak mau menjelaskan fakturnya – citra merek tersebut akan dibahayakan.
Perusahaan tersebut perlu melatih karyawannya untuk terpusat pada pelanggan.
Bahkan lebih baik lagi, perusahaan tersebut seharusnya membangun rasa kebanggaan
dalam diri karyawannya menyangkut produk dan jasa mereka sehingga antusiasme
mereka akan merembes kepada pelanggan. Perusahaan – perusahaan seperti
Nordstrom dan Harley – Davidson telah berhasil menciptakan perwakilan – perwakilan
yang antusias.
Perusahaan – perusahaan mulai membentuk tim – tim manajemen asset merek untuk
mengelola merek utama mereka. Canda Dryu dan Colgate – Palmolive telah
menugaskan manajer ekuitas merek untuk memelihara dan melindungi citra, asosiasi,
dan mutu merek, dan mencegah tindakan – tindakan taktis jangka pendek oleh manajer
merek yang terlalu bersemangat merusak merek tersebut. Manajer ekuitas merek juga
harus menangani pemberitaan negatif yang tidak diharapkan, sebagaimana terjadi
dengan Exxon Valdez, pencemaran pil Tylenol, Parrier yang tercemar, dan tabrakan
Audi. CEO Coca – Cola baru – baru ini mengundurkan diri sebagian karena
penanganannya yang lamban dan buruh tentang ketakutan pencemaran Coke di Belgia.
Bagaimana pun juga, Coca - Cola adalah suatu “ mesin citra raksasa “ dan harus
menangani dirinya seperti itu juga.
Beberapa perusahaan menyerahkan mereknya ke tangan perusahaan yang sama sekali
berbeda yang dapat terfokus pada pengelolaan merek dan bukan pada hal lain.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB RAYMOND BERNARDUS SETIAWAN, M.S.M MANAJEMEN PEMASARAN
AUDIT DAN REPOSISI MEREK
Perusahaan – perusahaan perlu secara berkala mengaudit kekuatan dan kelemahan
mereknya. Kevin Keller menciptakan kartu laporan merek. Kadang – kadang, suatu
perusahaan akan menemukan bahwa dirinya mungkin harus melakukan reposisi merek
tersebut karena perubahan preferensi pelanggan atau munculnya pesaing baru.
PENGEMASAN DAN PELABELAN
Banyak pemasar menyebutkan pengemasan sebagai P kelima, bersama harga ( price ),
produk ( product ), tempat ( place ), dan promosi ( promotion ). Namun, kebanyakan
pemasaran memperlakukan pengemasan dan pelabelan sebagai elemen dari strategi
produk.
PENGEMASAN
Kita mendefinisikan pengemasan ( packaging ) sebagai semua kegiatan merancang dan
memproduksi wadah untuk produk. Wadah ini disebut kemasan ( package ) dan
mungkin terdiri atas tiga tingkat bahan. Losion yang digunakan setelah bercukur Old
Spice terdapat dalam botol ( kemasan primer ) yang dimasukkan ke dalam kotak karton
( kemasan sekunder ) yang terdapat dalam kotak bergelombang ( kemasan pengiriman )
yang berisi enam lusin kotak Old Spice.
Kemasan yang dirancang dengan baik dapat menciptakan kenyamanan dan nilai
promosi. Berbagai faktor telah berperan dalam meningkatnya penggunaan kemasan
sebagai alat pemasaran :
Swalayan : Makin banyak produk dijual secara swalayan. Dalam toko serba ada
rata – rata, yang menyediakan 15.000 jenis produk, pengunjung toko biasanya
melewati sekitar 300 jenis produk per menit. Mengingat bahwa 53 % dari seluruh
pembelian dilakukan karena dorongan hati, kemasan yang efektif berperan
sebagai “ iklan lima detik “. Kemasan tersebut harus melakukan banyak tugas
penjualan : menarik perhatian, menjelaskan fitur produk tersebut, menciptakan
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB RAYMOND BERNARDUS SETIAWAN, M.S.M MANAJEMEN PEMASARAN
keyakinan konsumen, dan memberi kesan yang menyenangkan secara
keseluruhan.
Kemakmuran konsumen : Meningkatnya kemakmuran konsumen berarti
konsumen bersedia membayar sedikit lebih mahal untuk kenyaman, penampilan,
keandalan, dan gengsi kemasan ang lebih baik.
Citra perusahaan dan merek : Kemasan berperan bagi pengakuan langsung
terhadap perusahaan atau merek tersebut. Campbell Soup Company
memperkirakan bahwa pengunjung toko rata – rata melihat kaleng merah –
putihnya yang terkenal itu 76 kali per tahun, yang menghasilkan nilai iklan yang
sama dengan $26 juta.
Peluang inovasi : Pengemasan yang inovatif dapat memberikan manfaat yang
besar bagi konsumen dan laba bagi produsen. Perusahaan – perusahaan
menggabungkan bahan – bahan dan fitur – fitur yang unik seperti semprotan dan
bukaan yang dapat ditutup kembali. Bukaan pompa pasta gigi telah merebut 12
% pangsa pasar pasta gigi karena alat tersebut dirasakan lebih nyaman dan
lebih rapi. Industri pewangi terus – menerus mengembangkan desain botol yang
unik.
Pengembangan kemasan yang efektif membutuhkan beberapa keputusan. Yang
pertama adalah menyusun konsep kemasan : menentukan seperti apa kemasan
tersebut pada dasarnya atau apa yang seharusnya dilakukan kemasan tersebut bagi
produk tertentu. Keputusan harus diambil tentang unsur – unsur tambahan – ukuran,
bentuk,bahan, warna, tulisan, dan tanda merek.
Brian Wansink menemukan bahwa ukuran kemasan yang lebih besar akan
meningkatkan kegunaan produk antara 7 dan 43 %. Warna harus dipilih dengan
cermat : Biru dianggap sejuk dan tenang, merah dianggap aktif dan hidup, kuning
dianggap pucat dan lemah, warna pastel dianggap feminin, dan warna gelap dianggap
maskulin. Keputusan juga harus diambil tentang jumlah tulisannya, kertas tembus
pandang atau film transparan lainnya, plastik atau nampan yang dilapisi, dan lain – lain.
Keputusan harus diambil tentang peralatan “ anti – rusak “.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB RAYMOND BERNARDUS SETIAWAN, M.S.M MANAJEMEN PEMASARAN
Berbagai unsur kemasan tersebut harus diselaraskan. Unsur – unsur kemasan juga
harus diselaraskan dengan keputusan tentang penetapan harga, iklan, dan unsur –
unsur pemasaran lainnya.
Setelah didesain, kemasan tersebut harus diuji. Uji teknis dilakukan untuk memastikan
bahwa kemasan tersebut tahan dalam kondisi normal ; uji visual dilakukan untuk
memastikan bahwa tulisannya dapat dibaca dan warna – warnanya selaras ; uji penyalur
dilakukan untuk memastikan bahwa penyalur menganggap kemasan tersebut menarik
dan mudah ditangan ; dan uji konsumen dilakukan untuk memastikan tanggapan
konsumen yang positif.
Pengembangan kemasan yang efektif mungkin memerlukan biaya beberapa ratus ribu
dollar dan membutuhkan beberapa bualan untuk menyelesaikannya. Peruasahan harus
memberi perhatian pada masalah lingkungan dan keselamatan yang makin meningkat
tentang kemasan. Kelangkaan kertas, alumunium, dan bahan – bahan lain menyiratkan
bahwa pemasar seharusnya mencoba untuk mengurangi kemasan, banyak kemasan
akhirnya menjadi botol – botol pecah dan kaleng penyok yang mengotori jalanan dan
daerah pedalaman.
Kemasan menciptakan masalah besar dalam pembuangan sampah padat, yang
memerlukan jumlah tenaga kerja dan energi yang sangat besar. Untungnya, banyak
perusahaan yang telah menggunakan prinsip “ hijau “ : S.C. Johnson mengemas ulang
shampoo Agree Plus dalam kantong berdiri yang menggunakan plastik 80 % lebih
sedikit, dan P&G meniadakan karton luar dari deodorannya Secret and Sure, yang
menghemat 3,4 juta pon karton per tahun.
PELABELAN
Penjual harus memberikan label produknya. Label tersebut mungkin adalah etiket
sederhana yang ditempelkan pada produk tersebut atau grafik yang dirancang dengan
rumit yang merupakan bagian dari kemasan tersebut. Label tersebut mungkin hanya
mencantumkan nama merek atau banyak informasi. Sekalipun penjualnya lebih
menyukai label yang sederhana, Undang – Undang mungkin mengharuskan informasi
tambahan.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB RAYMOND BERNARDUS SETIAWAN, M.S.M MANAJEMEN PEMASARAN
Label melakukan beberapa fungsi. Pertama, label tersebut mengidentifikasi produk atau
merek – misalnya, nama Sunkist yang dicap pada jeruk. Label tersebut mungkin juga
menunjukkan kelas produk ; buah peach kaleng diberi label kelas A, B, dan C. label
tersebut mungkin juga menjelaskan produk : siapa pembuatnya, di mana dibuat, kapan
dibuat, apa saja kandungannya, bagaimana digunakan dan bagaimana
menggunakannya dengan aman. Akhirnya, label tersebut mungkin mempromosikan
produk melalui grafik – grafik yang menarik.
Label akhirnya akan ketinggalan zaman dan perlu diperbaharui. Label sabun Ivory telah
diperbaiki 18 kali sejak tahun 1890 – an, dengan perubahan bertahap dalam ukuran dan
desaing huruf – hurufnya. Label minuman ringan Orange Crush diubah secara besar –
besaran ketika label – label pesaing mulai mengambarkan buah segar, sehingga
menarik lebih banyak penjualan. Sebagai jawabannya, Orange Crush mengembangkan
label dengan simbol baru untuk menyatakan kesegaran dan dengan warna – warni yang
jauh lebih kuat dan gelap.
Terdapat sejarah panjang masalah hukum di sekitar label, dan juga kemasan. Pada
tahun 1914, Undang – undang Komisi Perdagangan Federal A.S. ( Federal Trade
Commission Act ) mengatakan bahwa label atau kemasan yang salah, meyesatkan,
atau menipu, merupakan tindakan persaingan yang tidak jujur. Undang – undang
Pengemasan dan Pelabelan yang Jujur ( Fair Packaging and Labeling Act ), yang
disahkan Kongres A.S. pada tahun 1967, menetapkan kententuan – ketentuan
penggunaan label yang diwajibkan, mendorong standar pengemasan industri sukarela,
dan memungkinkan badan – badan pemerintah federal menetapkan peraturan kemasan
bagi industri – industri tertentu.
Badan Pengawas Makanan dan Obat A.S. ( FDA – Food and Drug Administration ) telah
mewajibkan produsen makan olahan menyertakan label gizi yang dengan jelas
menyebutkan jumlah protein, lemak, karbohidrat, dan kalori yang terkandung dalam
produk, dan juga kandungan vitamin dan mineralnya dalam persentasi asupan harian
yang direkomendasikan.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB RAYMOND BERNARDUS SETIAWAN, M.S.M MANAJEMEN PEMASARAN
FDA baru – baru ini melakukan kampanye untuk mengendalikan klaim kesehatan dalam
label makanan dengan mengambil tindakan terhadap penggunaan penjelasan yang
berpotensi menyesatkan seperti “ ringan “, “ serat tinggi “, dan “ lemak rendah “.
Lembaga – lembaga konsumen telah melobi penerbitan undang – undang pelabelan
tambahan yang mewajibkan tanggal penggunaan ( untuk menjelaskan kesegaran
produk ), harga per unit ( untuk menyebutkan biaya produk tersebut dalam unit ukuran
standar ), label tingkat mutu ( untuk menunjukkan peringkat tingkat mutunya ), dan label
persentase ( untuk menunjukkan persentasi masing – masing unsur yang penting ).
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB RAYMOND BERNARDUS SETIAWAN, M.S.M MANAJEMEN PEMASARAN
Merancang dan Mengelola Jasa
HAKIKAT JASA
Salah satu kecenderungan terbesar beberapa tahun belakangan ini adalah
pertumbuhan jasa yang fenomenal. Di Amerika Serikat, pekerjaan jasa sekarang
menguasai 79 % dari semua pekerjaan dan 74 % dari Produk Domestic Bruto. Menurut
biro statistik tenaga kerja A.S. , pekerjaan di bidang jasa akan menentukan semua
petumbuhan pekerjaan bersih hingga tahun 2005. Angka ini telah mengakibatkan minat
yang makin tinggi terhadap masalah – masalah khusus di bidang jasa pemasaran.
Industri jasa benar – benar bervariasi. Sektor pemerintah, dengan pengadilan,
pelayanan ketenagakerjaan, rumah sakit, lembaga pemberi pinjaman, militer, kepolisian,
dan pemadam kebakaran, kantor pos, lembaga pembuat peraturan, dan sekolah –
sekolahnya berada dalam bisnis jasa. Sektor nirlaba swasta, dengan museum, badan
amal, gereja, perguruan tinggi, yayasan, dan rumah sakitnya berada dalam bisnis jasa.
Sebagian besar sektor bisnis, dengan perusahaan penerbangan, bank, hotel,
perusahaan asuransi, firma hukum, perusahaan konsultan manajemen, praktik
kedokteran, perusahaan film, perusahaan perbaikan ledeng, dan perusahaan real –
estatnya berada dalam bisnis jasa. Banyak pekerjaan di sektor produksi seperti operator
komputer, akuntan, dan staff hukum sebenarnya adalah penyedia jasa. Bahkan mereka
adalah “ pabrik jasa “ yang menyediakan layanan kepada “ pabrik barang. “
Jasa adalah setiap tindakan atau kinerja yang dapat ditawarkan satu pihak kepada pihak
lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan sesuatu.
Produksinya mungkin saja terkait atau mungkin juga tidak terkait dengan produk fisik.
Banyak perusahaan jasa murni sekarang menggunakan internet untuk menjangkau
pelanggan. Dengan menjelajah situs internet sebentar saja, kita akan menemukan
sejumlah besar penyedia jasa maya.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB RAYMOND BERNARDUS SETIAWAN, M.S.M MANAJEMEN PEMASARAN
KATEGORI BAURAN JASA
Tawaran suatu perusahaan ke pasar sering mencakup beberapa saja. Komponen jasa
dapat berupa bagian kecil atau bagian utama dari seluruh tawaran tersebut. Dapat
dibedakan lima kategori tawaran :
1. Barang berwujud murni : Tawaran tersebut terutama terdiri atas barang berwujud
seperti sabun, pasta gigi, atau garam. Tidak satupun jasa menyertai produk
tersebut.
2. Barang berwujud yang disertai jasa : Tawaran tersebut terdiri atas barang
berwujud yang disertai oleh satu atau beberapa jasa. Levitt berpendapat bahwa
makin canggih secara teknologis produk generiK tersebut ( missal : mobil dan
komputer) , penjualannya makin bergantung pada mutu dan ketersediaan
layanan pelanggan yang menyertainya ( missal : ruang pameran, pengiriman,
perbaikan, dan pemeliharaan, bantuan aplikasi, pelatihan operator, nasihat
pemasangan, pemenuhan garansi ) . Dalam pengertian ini, General motors
barangkali lebih sarat dengan layanan daripada sarat dengan produksi. Tanpa
layanannya, penjualannya akan merosot.
3. Campuran : Tawaran tersebut terdiri atas barang dan jasa dengan bagian yang
sama. Misal : orang pergi ke restoran untuk mendapatkan makanan maupun
layanan.
4. Jasa utama yang disertai barang dan jasa yang sangat kecil : Tawaran tersebut
terdiri atas jasa utama bersama jasa tambahan atau barang pendukung.
Contoh : penumpang pesawat terbang membeli jasa angkutan. Perjalanan
tersebut meliputi beberapa barang berwujud, seperti makanan dan minuman,
sobekan tiket, dan majalah penerbangan. Jasa tersebut memerlukan barang
padat modal, pesawat udara, untuk merealisasikannya, tetapi jenis produk
utamanya adalah jasa.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB RAYMOND BERNARDUS SETIAWAN, M.S.M MANAJEMEN PEMASARAN
5. Jasa murni : Tawaran tersebut terutama terdiri atas jasa. Contoh : mencakup
penjagaan bayi, psikoterapi, dan pijat.
Karena bauran barang dan jasa yang berbeda – beda ini, sulit melakukan generalisasi
tentang jasa tanpa mencari perbedaan lebih lanjut. Namun, beberapa generalisasi
tampaknya aman untuk digunakan :
Pertama, jasa berbeda – beda berdasarkan apakah jasa tersebut berbasis peralatan
( cucian mobil otomatis, mesin penjaja ) atau berbasis orang ( jasa pembersihan jendela,
jasa akuntansi ). Jasa berbasis orang berbeda – beda berdasarkan apakah jasa tersebut
disediakan karyawan yang tidak terampil, terampil, atau professional.
Kedua, beberapa jasa mengharuskan kehadiran klien dan beberapa tidak
mengharuskannya. Bedah otak melibatkan kehadiran klien, tetapi perbaikan mobil tidak.
Jika klien tersebut harus hadir, penyedia jasanya harus memperhatikan kebutuhan –
kebutuhannya. Dengan demikian, pengusaha salon kecantikan akan berinvestasi dalam
dekorasi, memainkan musik latar, dan terlibat dalam obrolan ringan dengan pelanggan.
Ketiga, jasa berbeda – beda dalam hal apakah jasa tersebut memenuhi kebutuhan
pribadi ( jasa pribadi ) atau kebutuhan bisnis ( jasa bisnis ). Penyedia jasa biasanya
mengembangkan program pemasaran yang berbeda untuk pasar pribadi dan bisnis.
Keempat, penyedia jasa berbeda – beda dalam tujuan ( laba atau nirlaba ) dan
kepemilikan ( swasta atau pemerintah ) mereka. Kedua karakteristik ini, jika
digabungkan secara menyilang, akan menghasilkan empat jenis organisasi yang cukup
berbeda. Program pemasaran rumah sakit investor swasta akan berbeda dari program
pemasaran rumah sakit yayasan swasta atau rumah sakit Veteran Administration
( Lembaga Veteran A.S ) .
KARAKTERISTIK JASA DAN IMPLIKASI PEMASARANNYA
Jasa memiliki empat karakteristik utama yang sangat mempengaruhi desain program
pemasaran : tidak berwujud ( intangibility ) , tidak tepisahkan ( inseparability ) ,
bervariasi ( variability ) , dan tidak tahan lama ( perishability ) .
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB RAYMOND BERNARDUS SETIAWAN, M.S.M MANAJEMEN PEMASARAN
TIDAK BERWUJUD
Berbeda dari produk fisik, jasa tidak dapat dilihat, dirasa, diraba, didengar, atau dicium
sebelum dibeli. Orang yang menjalani operasi wajah tidak dapat melihat hasilnya yang
sesungguhnya sebelum ia membeli jasa tersebut, dan pasien di ruang plastik psikiater
tidak dapat mengetahui hasil yang sesungguhnya.
Untuk mengurangi ketidakpastian, pembeli akan mencari bukti mutu jasa tersebut.
Mereka akan menarik kesimpulan mengenai mutu dari tempat, orang – orang, peralatan,
bahan komunikasi, simbol, dan harga yang mereka lihat. Karena itu, tugas penyedia
jasa tersebut adalah “ mengelola bukti tersebut “ untuk “ mewujudkan sesuatu yang tidak
berwujud. “ Kalau pemasar produk ditantang untuk menambah gagasan – gagasan
abstrak, pemasar jasa ditantang untuk menambahkan bukti fisik dan gambaran pada
tawaran yang abstrak. Perhatikanlah gambaran berikut : “ Anda berada di tangan yang
tepat bersama Allstate “ ( You are in good hands with Allstate ) ; “ Saya telah
mendapatkan potongan batu tersebut “ ( I’ve got a piece of the rock, Prudential ) .
Andaikanlah suatu bank ingin memposisikan diri sebagai bank yang “ cepat. “ Bank
tersebut dapat mewujudkan startegi pemosisian ini melalui sejumlah alat pemasaran :
1. Tempat : Eksterior dan interiornya seharusnya mempunyai sudut – sudut yang
bersih. Tata letak meja dan arus lalu – lintas seharusnya direncanakan dengan
saksama. Antrean tidak boleh terlalu panjang.
2. Orang : Karyawan seharusnya sibuk. Seharusnya terdapat karyawan yang
jumlahnya mencukupi untuk menangani beban kerja.
3. Peralatan : Komputer, mesin fotocopy, meja seharusnya tampak “ canggih “.
4. Bahan komunikasi : Bahan cetakan teks dan foto seharusnya menggambarkan
efisiensi dan kecepatan.
5. Simbol : Nama dan simbolnya seharusnya menggambarkan layanan yang cepat.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB RAYMOND BERNARDUS SETIAWAN, M.S.M MANAJEMEN PEMASARAN
6. Harga : Bank tersebut dapat mengiklankan bahwa perusahaan itu akan menyetor
$5 ke rekening setiap nasabah yang menunggu dalam antrean lebih dari lima
me nit.
Pemasar jasa harus mampu mengubah jasa yang tidak berwujud menjadi manfaat yang
konkret. Untuk membantu “ mewujudkan sesuatu yang tidak berwujud, “ Carbone dan
Haeckel mengusulkan beberapa konsep dengan nama rekayasa pengalaman
pelanggan ( customer experience engineering ) . Perusahaan – perusahaan pertama –
tama harus mengembangkan gambaran yang jelas tentang seperti apa persepsi
pelanggan tentang suatu pengalaman yang diinginkan perusahaan tersebut dan
kemudian merancang beberapa petunjuk kinerja dan konteks yang sesuai untuk
mendukung pengalaman tersebut.
Dalam kasus bank, apakah teller mengeluarkan jumlah uang yang tepat merupakan
suatu petunjuk kinerja; petunjuk konteksnya adalah apakah teller tersebut mengenakan
pakaian yang pantas. Petunujuk konteks dalam bank disampaikan oleh orang – orang
( humanika ) dan benda – benda ( mekanika ) . Perusahaan tersebut menggabungkan
prtunjuk – petunjuk tersebut dalam suatu cetak biru pengalaman, suatu representasi
gambar berbagai petunjuk tersebut. Sejauh mungkin, petunjuk – petunjuk tersebut
seharusnya berkaitan dengan kelima indera. Disney Company adalah ahli dalam
mengembangkan cetak biru pengalaman di taman – taman hiburannya. Hal yang sama
terjadi juga pada perusahaan – perusahaan seperti McDonald’s dan Barnes & Nobel
dalam merancang toko eceran mereka masing – masing.
TIDAK TERPISAHKAN
Biasanya jasa dihasilkan dan dikonsumsi secara bersamaan. Hal ini tidak berlaku bagi
barang – barang fisik, yang diproduksi, disimpan sebagai persediaan, didistribusikan
melalui banyak penjual, dan dikonsumsi kemudian. Jika seseorang memberikan jasa
tersebut, penyedianya adalah bagian dari jasa itu. Karena klien tersebut juga hadir pada
saat jasa itu dihasilkan, interaksi – penyedia klien merupakan ciri khusus pemasaran
jasa.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB RAYMOND BERNARDUS SETIAWAN, M.S.M MANAJEMEN PEMASARAN
Dalam kasus jasa hiburan dan professional, pembeli sangat tertarik pada penyedia jasa
tertentu itu. Suatu konser tidak akan sama jika Madonna jatuh sakit dan digantikan
Marie Osmond, atau jika pembelaan hukum diberikan John Nobody karena F.Lee Bailey
tidak ada. Apabila klien memiliki preferensi penyedia jasa yang kuat, harga akan
dinaikkan untuk menjatah waktu yang terbatas penyedia yang lebih disukai tersebut.
Ada beberapa strategi untuk mengatasi keterbatasan ini. Penyedia jasa tersebut dapat
belajar untuk bekerja dengan kelompok yang lebih besar. Ahli – ahli psikoterapi telah
berli dari terapi perorangan ke terapi kelompok kecil dan kemudian kelompok lebih dari
300 orang di ruang utama hotel besar. Penyedia jasa tersebut dapat untuk bekerja lebih
cepat. Ahli – ahli psikoterapi tersebut dapat menggunakan 30 menit untuk setiap pasien,
bukan 50 menit, dan daapt bertemu dengan lebih banyak pasien. Organisasi jasa
tersebut dapat melatih lebih banyak penyedia jasa dan membangun kepercayaan klien,
sebagaimana dilakukan H & R Block dengan jaringan konsultan pajak terlatih
nationalnya. Seniman – seniman yang kreatif juga telah mengembangkan teknik – teknik
untuk mengatasi keterbatasan – keterbatasan ketidakterpisahkan tersebut.
BERVARIASI
Karena bergantung pada siapa memberikannya dan kapan dan di mana diberikan, jasa
sangat bervariasi. Beberapa dokter memiliki keramahan sangat baik dengan pasien ;
yang lain kurang sabar dengan pasien – pasiennya. Beberapa ahli bedah sangat
berhasil dalam melakukan operasi tertentu ; yang lain kurang berhasil. Pembeli jasa
menyadari keragaman ini dan sering bicara dengan orang – orang lain sebelum memilih
penyedia jasa.
Perusahaan – perusahaan jasa dapat mengambil tiga langkah dalam rangka
mengendalikan mutu :
Langkah pertama adalah berinvestasi dalam prosedur perekrutan dan pelatihan yang
baik. Merekrut karyawan yang tepat dan memberikan pelatihan yang sangat bagus
kepada mereka sangat berperan penting, terlepas dari apakah karyawan adalah
professional yang sangat terampil atau pekerja yang memiliki keterampilan rendah.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB RAYMOND BERNARDUS SETIAWAN, M.S.M MANAJEMEN PEMASARAN
Langkah kedua adalah menetapkan standar proses pelaksanaan jasa di seluruh
organisasi tersebut. Tugas ini dilakukan dengan menyiapkan cetak biru jasa ( service
blueprint ) yang menggambarkan kejadian – kejadian dan proses dalam grafik alur,
dengan tujuan untuk mengenali titik – titik kemungkinan kegagalan. Pengalaman
pelanggan terbatas pada memencet nomor telepon, menentukan pilihan, dan melakukan
pemesanan. Di belakang layar, organisasi bunga tersebut mengumpulkan bunga,
merangkainya dalam pot, mengirimkannya, dan melakukan penagihan. Salah satu
kegiatan ini dapat dilakukan dengan baik atau dengan buruk.
Langkah ketiga adalah memantau kepuasan pelanggan melalui sistem saran dan
keluhan, survei pelangan, dan belanja perbandingan.
TIDAK TAHAN LAMA
Jasa tidak dapat disimpan. Sifat jasa yang mudah rusak ( perishability ) tersebut tidak
akan jadi masalah apabila permintaan tetap berjalan lancer. Jika permintaan
berfluktuasi, perusahaan – perusahaan jasa menghadapi masalah yang rumit. Contoh :
perusahaan – perusahaan angkutan umum harus memiliki jauh lebih banyak
perlengkapan karena permintaan jam – jam sibuk, dibandingkan andaikata permintaan
merata sepanjang hari itu. Beberapa dokter mengenakan biaya kepada pasien yang
tidak menepati janji pertemuan karena nilai jasa tersebut hanya ada pada saat itu.
Earl Sasser telah menjelaskan beberapa strategi untuk menghasilkan keselarasan yang
lebih baik antara permintaan dan penawaran dalam bisnis jasa.
Pada sisi permintaan :
Penetapan harga yang berbeda akan mengalihkan beberapa permintaan dari
masa – masa sibuk ke masa – masa tidak sibuk. Contoh : harga pertunjukan film
yang murah pada sore hari dan harga diskon untuk penyewaan mobil pada akhir
pekan.
Permintaan pada masa tidak sibuk dapat dikembangkan. McDonald’s membuka
layanan sarapan, dan hotel – hotel mengembangkan liburan pendek pada akhir
pekan.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB RAYMOND BERNARDUS SETIAWAN, M.S.M MANAJEMEN PEMASARAN
Jasa pelengkap dapat dikembangkan selama jam – jam sibuk untuk memberikan
alternatif bagi pelanggan yang menunggu, seperti ruang minum di restoran dan
ATM di bank.
Sistem pemesanan merupakan cara untuk mengelola tingkat permintaan.
Perusahaan penerbangan, hotel, dan dokter menggunakannya di mana – mana.
Pada sisi penawaran :
Karyawan paruh waktu dapat direkrut untuk melayani permintaan yang sibuk.
Perguruan tinggi menambah pengajar paruh waktu apabila pendaftaran
meningkat, dan restoran meghubungi pelayanan paruh waktu apabila diperlukan.
Rutinitas efisiensi jam sibuk dapat diperkenalkan. Karyawan hanya melakukan
tugas – tugas penting selama masa – masa sibuk. Paramedis membantu dokter
selama masa – masa sibuk.
Peningkatan partisipasi konsumen dapat didorong. Konsumen mengisi catatan
kesehatan mereka sendiri atau memasukkan sendiri barang belanjaan ke
kantong.
Berbagi jasa dapat dikembangkan. Beberapa rumah sakit dapat melakukan
pembelian peralatan medis secara bersama – sama.
Fasilitas untuk perluasan pada masa mendatang dapat dikembangkan. Taman
hiburan membeli tanah di sekitarnya untuk pengembangan kemudian hari.
STRATEGI PEMASARAN UNTUK PERUSAHAAN JASA
Perusahaan – perusahaan jasa pernah tertinggal dari perusahaan – perusahaan
produksi dalam menggunakan pemasaran karena perusahaan tersebut berukuran kecil,
atau karena merupakan bisnis – bisnis professional yang tidak menggunakan
pemasaran, atau karena menghadapi permintaan yang besar atau persaingan yang
kecil ; tetapi hal ini tentu tentu saja telah berubah.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB RAYMOND BERNARDUS SETIAWAN, M.S.M MANAJEMEN PEMASARAN
TIGA P TAMBAHAN
Pendekatan pemasaran 4P tradisional berhasil dengan baik untuk barang, tetapi elemen
– elemen tambahan perlu diperhatikan dalam bisnis jasa. Booms dan Bitner
mengusulkan 3P tambahan untuk pemasaran jasa : orang ( people ) , bukti fisik
( physical evidence ) , dan proses ( process ) . Karena sebagian besar jasa diberikan
oleh orang, pemilihan, pelatihan, dan motivasi karyawan dapat menghasilkan perbedaan
yang sangat besar dalam kepuasan pelanggan. Idealnya, karyawan seharusnya
memperlihatkan kompetensi, sikap kepedulian, sikap tanggap, inisiatif, kemampuan
memecahkan masalah, dan niat baik. Perusahaan – perusahaan jasa seperti FedEx dan
Marriot memberdayakan orang – orangnya di baris depan untuk mengeluarkan biaya
hingga $100 guna menyelesaikan masalah pelanggan.
Perusahaan – perusahaan juga mencoba memperlihatkan mutu jasanya melalui bukti
fisik dan penyajian. Hotel akan mengembangkan penampilan dan gaya dalam
menangani pelanggan yang mewujudkan proposisi nilai pelanggan yang
dimaksudkannya, apakah itu kebersihan, kecepatan, atau suatu manfaat lainnya.
Akhirnya, perusahaan – perusahaan jasa dapat memilih di antara berbagai proses yang
berbeda - beda untuk menyerahkan jasanya. Restoran telah mengembangkan berbagai
format yang berbeda – beda seperti gaya kefetaria, cepat saji, prasmanan, dan layanan
bersama lilin yang menyala.
Pertemuan – pertemuan jasa dipengaruhi beberapa elemen. Perhatikanlah nasabah
yang berkunjung ke bank untuk memperoleh kredit ( jasa X ). Nasabah tersebut melihat
nasabah – nasabah lainnya menungggu layanan ini dan itu. Nasabah tersebut juga
melihat lingkungan fisik yang terdiri atas bangunan, interior, perlengkapan, dan
perabotan. Ia bertemu dengan karyawan bank dan bertransaksi dengan petugas kredit.
Yang tidak terlihat adalah seluruh proses produksi dan sistem organisasi “ di ruang
belakang “ yang mendukung bisnis yang terlihat tersebut. Dengan demikian, hasil jasa
tersebut dan apakah orang masih akan tetap setia atau tidak kepada suatu penyedia
jasa dipengaruhi oleh banyak variabel.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB RAYMOND BERNARDUS SETIAWAN, M.S.M MANAJEMEN PEMASARAN
Mengingat proses yang rumit ini, Christian Gronroos telah berpendapat bahwa
pemasaran jasa tidak hanya membutuhkan pemasaran eksternal, melainkan juga
pemasaran internal yang interaktif.
Pemasaran eksternal menggambarkan pekerjaan biasa untuk menyiapkan, menetapkan
harga, mendistribusikan, dan mempromosikan jasa tersebut kepada konsumen.
Pemasaran internal menggambarkan pekerjaan untuk melatih dan memotivasi
karyawannya untuk melayani pelanggan dengan baik. Berry telah berpendapat bahwa
andil terpenting yang dapat dilakukan departemen pemasaran adalah menjadi “ luar
biasa cerdik dalam mengarahkan semua orang lain dalam organisasi tersebut
melakukan pemasaran. “
Pemasaran interaktif menggambarkan kemampuan karyawan dalam melayani klien.
Karena klien tersebut menilai jasa bukan hanya berdasarkan mutu teknisnya ( misal :
apakah pembedahan tersebut berhasil ? ) , tetapi juga berdasarkan mutu funsionalnya
( misal : apakah dokter bedah tersebut menunjukkan perhatian dan membangkitkan
keyakinan ? ) , penyedia jasa harus memberikan “ sentuhan tinggi “ dan juga “ teknologi
tinggi. “
Untuk beberapa jasa, pelanggan tidak dapat menilai mutu teknisnya bahkan setelah
mereka menerima jasa tersebut. Di sebelah kiri terdapat barang – barang yang tinggi
dalam kualitas pencariannya, maksudnya ciri – ciri yang dapat dievaluasi pembeli
setelah membelinya. Di bagian tengah terdapat barang dan jasa yang tinggi dalam
kualitas pengalamannya maksudnya, ciri – ciri yang dapat dievaluasi pembeli setelah
membelinya. Di sebelah kanan terdapat barang dan jasa yang dalam kualitas
kepercayaannya ciri – ciri yang biasanya dirasakan sulit oleh pembeli untuk
mengevaluasinya bahkan setelah menggunakannya.
Karena jasa biasanya mempunyai kualitas pengalaman dan kepercayaan yang tinggi,
akan terdapat lebih banyak resiko dalam pembeliannya. Hal ini mengandung beberapa
konsekuensi. Pertama, konsumen jasa umumnya mengandalkan cerita dari mulut ke
mulut daripada iklan. Kedua, mereka sangat mengandalkan harga, petugas, dan
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB RAYMOND BERNARDUS SETIAWAN, M.S.M MANAJEMEN PEMASARAN
petunjuk fisik untuk menilai mutunya. Ketiga, mereka sangat setia pada penyedia jasa
yang memuaskan mereka.
Perusahaan – perusahaan jasa menghadapi tiga tugas : meningkatkan deferensiasi
persaingan, mutu jasa, dan produktivitas. Walaupun mereka saling berinteraksi, kita
akan membahas masing – masing secara terpisah.
MENGELOLA DIFERENSIASI
Pemasar jasa sering mengeluh tentang sulitnya membedakan jasa mereka. Deregulasi
beberapa industri jasa utama komunikasi, transportasi, energi, perbankan
mengakibatkan persaingan harga yang hebat. Keberhasilan perusahaan – perusahaan
penerbangan yang berharga murah telah menunjukkan bahwa banyak penumpang lebih
memperhatikan biaya daripada pelayanan. Keberhasilan Charles Schwab terus –
menerus dalam jasa bisnis pialang diskon menunjukkan bahwa banyak nasabah
memperlihatkan loyalitas yang kecil kepada lembaga – lembaga pialang yang lebih
mapan apabila mereka dapat menghemat uang. Sejauh pelanggan melihat suatu jasa
cukup homogen, mereka akan kurang peduli dengan penyedianya dibandinkan dengan
harganya.
Namun, jasa dapat dibedakan. Alternatif persaingan harga adalah mengembangkan
tawaran, penyerahan, atau citra jasa yang terdiferensiasi.
TAWARAN
Tawaran dapat meliputi tawaran yang inovatif. Apa yang diharapkan pelanggan yang
disebut paket jasa primer ( primary service package ) . Ke dalam paket ini, penyedianya
dapat menambahkan ciri – ciri jasa sekunder ( secondary service features ) . Dalam
industri penerbangan, berbagai perusahaan telah memperkenalkan ciri – ciri jasa
sekunder seperti film, barang untuk dijual, jasa telepon dari udara ke darat, dan program
hadiah bagi pelanggan yang sering terbang. Marriott telah menciptakan kamar hotel bagi
pengunjung berteknologi - tinggi yang memerlukan akomodasi yang akan mendukung
penggunaan komputer, mesin faks, dan e – mail.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB RAYMOND BERNARDUS SETIAWAN, M.S.M MANAJEMEN PEMASARAN
Banyak perusahaan menggunakan internet untuk menawarkan ciri – ciri jasa sekunder
yang belum pernah mungkin disediakan sebelumnya. Kadang – kadang perusahaan
tersebut mencapai diferensiasi hanya melalui jenis tawaran layanannya. Tantangan
utamanya adalah bahwa sebagian besar tawaran dan inovasi jasa mudah ditiru. Namun,
perusahaan yang terus – menerus memperkenalkan inovasi akan memperoleh rentetan
keunggulan sementara dibandingkan dengan pesaing.
PENYEBARAN YANG LEBIH CEPAT DAN LEBIH BAIK
Perusahaan jasa dapat membedakan dirinya dengan merancang sistem penyerahan
yang lebih cepat dan lebih baik. Ada tiga tingkat diferensiasi. Yang pertama adalah
kehandalan : Beberapa pemasok lebih dapat diandalkan dalam penyerahan jasa tepat
waktu, kelengkapan pesanan, dan lamanya siklus pesanan. Yang kedua adalah
kecekatan : Beberapa pemasok tampil lebih baik dalam menangani keadaan darurat,
menarik kembali produk, dan menjawab pertanyaan. Yang ketiga adalah daya inovatif :
Beberapa pemasok menciptakan sistem informasi yang lebih baik, memperkenalkan bar
code dan huruf campuran, dan membantu pelanggan dengan cara – cara lainnya.
Banyak pakar distribusi mengatakan bahwa uang perusahaan lebih baik dibelanjakan
untuk meningkatkan kinerja pengiriman daripada untuk iklan. Mereka mengatakan
bahwa kinerja layanan yang lebih unggul adalah pembeda yang lebih efektif daripada
pengeluaran untuk citra. Selain itu, akan lebih sulit bagi seorang pesaing menjiplak
sistem distribusi yang lebih unggul daripada meniru kampanye iklan pesaing.
CITRA
Perusahaan - perusahaan jasa dapat juga melakukan diferensiasi melalui simbol dan
merek. Harris Bank of Chicago menggunakan singa sebagai simbol dan menggunakan
pada peralatan tulis, iklan, dan bahkan pada boneka binatang yang ditawarkannya
kepada penabung baru. Singa Harris tersebut memberikan citra kekuatan. Beberapa
rumah sakit telah memperoleh reputasi " mega – merek " karena merupakan yang
terbaik di bidangnya, seperti Mayo Clinic, Massachusetts General, dan Sloane -
Kettering. Semua rumah sakit ini dapat membuka klinik di kota - kota lain dan menarik
pasien berdasarkan kekuatan reputasi mereknya.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB RAYMOND BERNARDUS SETIAWAN, M.S.M MANAJEMEN PEMASARAN
American Express adalah salah satu di antara beberapa perusahaan jasa yang sangat
bermerek yang telah berhasil mengembangkan citra internasional.
MENGELOLA MUTU JASA
Mutu jasa suatu perusahaan diuji dalam setiap pertemuan jasa. Jika karyawan -
karyawan eceran merasa bosan, tidak dapat menjawab pertanyaan sederhana, atau
saling berkunjung pada saat pelanggan sedang menunggu, pelanggan akan berpikir dua
kali untuk melakukan bisnis lagi dengan penjual tersebut.
Pelanggan menciptakan harapan - harapan layanan dari pengalaman masa lalu, cerita
dari mulut ke mulut, dan iklan. Pelanggan membandingkan jasa yang dipersepsikan
dengan jasa yang diharapkan. Jika persepsi jasa berada di bawah jasa yang
diharapkan, pelanggan akan kecewa. Jika persepsi jasa memenuhi atau melebihi
harapan mereka, mereka akan cenderung menggunakan penyedia tersebut lagi.
Parasuraman, Zeithaml, dan Berry merumuskan model mutu jasa yang menekankan
syarat-syarat utama dalam memberikan mutu jasa yang tinggi. Adapun lima
kesenjangan yang mengakibatkan ketidakberhasilan penyerahan jasa antara lain :
1. Kesenjangan antara harapan konsumen dan persepsi manajemen
Manajemen tidak selalu memahami dengan tepat apa yang diinginkan
pelanggan. Pengurus rumah sakit mungkin berpikii bahwa pasien menginginkan
makanan yang lebih baik, tetapi pasien mungkin lebihi memikirkan daya tanggap
perawat.
2. Kesenjangan antara persepsi manajemen dan spesifikasi mutu jasa
Manajemen mungkin memahami dengan tepat keinginan - keinginan pelanggan
tetapi tidak menetapkan standar kinerja, Pengurus rumah sakit mungkin meminta
perawat memberikan layanan yang " cepat " tanpa menguraikannya dengan
sangat jelas.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB RAYMOND BERNARDUS SETIAWAN, M.S.M MANAJEMEN PEMASARAN
3. Kesenjangan antara spesifikasi mutu jasa dan penyerahan jasa
Karyawan mungkin kurang terlatih tidak mampu atau tidak mau mematuhi
standar; atau mereka mungkin dihadapkan pada standar yang saling
bertentangan, seperti menyediakan waktu untuk mendengarkan pelanggan dan
melayani mereka dengan cepat.
4. Kesenjangan antara penyerahan jasa dan komunikasi eksternal
Harapan - harapan konsumen dipengaruhi pernyataan - pernyataan yang
dikeluarkan perwakilan dan iklan perusahaan. Jika brosur rumah sakit
memperlihatkan kamar yang indah, tetapi pasien tiba dan menemukan kamar
yang tampak murahan dan kotor, komunikasi eksternal telah melenceng jauh
dari harapan pelanggan.
6. Kesenjangan antara persepsi jasa dan jasa yang diharapkan
Kesenjangan ini terjadi apabila konsumen tersebut memiliki persepsi yang keliru
tentang mutu jasa tersebut. Dokter mungkin tetap mengunjungi pasien untuk
menunjukkan kepeduliannya, tetapi pasien tersebut menafsirkan hal ini sebagai
indikasi bahwa ada sesuatu yang benar - benar tidak beres.
Ketiga peneliti yang sama menemukan lima penentu mutu jasa. Kelimanya disajikan
menurut tingkat kepentingannya :
1. Keandalan : Kemampuan melaksanakan layanan yang dijanjikan secara
meyakinkan dan akurat.
2. Daya tanggap : Kesediaan membantu pelanggan dan memberikan jasa dengan
cepat.
3. Jaminan : Pengetahuan dan kesopanan karyawan dan kemampuan mereka
menyampaikan kepercayaan dan keyakinan.
4. Empati : Kesediaan memberikan perhatian yang mendalam dan khusus kepada
masing - masing pelanggan.
5. Benda berwujud : Penampilan fasilitas fisik, perlengkapan, karyawan, dan bahan
komunikasi.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB RAYMOND BERNARDUS SETIAWAN, M.S.M MANAJEMEN PEMASARAN
Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa perusahaan - perusahaan jasa yang
dikelola dengan sangat baik sama - sama melakukan praktik umum berikut : konsep
strategis, sejarah - komitmen manajemen puncak terhadap mutu, standar yang tinggi,
teknologi swalayan, sistem untuk memantau kinerja jasa dan keluhan pelanggan, dan
penekanan pada kepuasan karyawan.
KONSEP STRATEGIS
Perusahaan - perusahaan jasa yang terbesar " terobsesi dengai pelanggan. "
Perusahaan ini memiliki pengertian yang jelas mengenai pelanggai sasarannya dan
kebutuhan -kebutuhan mereka. Perusahaan ini telah mengembangkai strategi khusus
untuk memuaskan kebutuhan - kebutuhan ini.
KOMITMEN MANAJEMEN PUNCAK
Perusahaan - perusahaan seperti Marriott, Disne Delta, dan McDonald's memiliki
komitmen yang mendalam terhadap mutu jasa Manajemen perusahaan ini tidak hanya
memandang kinerja keuangan setiap bulai tetapi juga kinerja layanan. Ray Kroc dari
McDonald's menekankan pentingnya terus menerus mengukur masing - masing gerai
McDonald's berdasarkan pemenuhan QSCV – nya : kualitas ( quality ) , pelayanan
( service ) , kebersihan ( cleanliness ) , dan nilai ( value ) . Beberapa perusahaan
menyelipkan kata-kata yang mengingatkan ke dalam slip gaji karyawannya :
DIPERSEMBAHKAN UNTUK ANDA OLEH PELANGGAN. Sam Walton dari Wal Mart meminta ikrar
karyawan berikut: " Saya dengan sungguh - sungguh berjanji dan menyatakan bahwa
terhadap setiap pelanggan yang datang dalam jarak 10 kaki dari saya, saya akan
tersenyum, menatap mata mereka, dan menyambut mereka ".
STANDAR YANG TINGGI
Penyedia jasa terbaik menetapkan standar mutu jasa yang tinggi. Citibank bermaksud
menjawab telepon dalam 10 detik dan surat pelanggan : dalam 2 hari. Standar tersebut
harus ditetapkan tinggi namun pantas. Standar ketepatan 98 persen mungkin terdengar
baik, tetapi hal itu mengakibatkan FedEx kehilangan: 64.000 paket per hari ; sepuluh
kata yang salah eja dalam setiap halaman buku ; 400.000 resep dokter yang salah isi
setiap hari ; dan air minum yang tidak aman delapan dalam setahun. Orang dapat
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB RAYMOND BERNARDUS SETIAWAN, M.S.M MANAJEMEN PEMASARAN
membedakan antara perusahaan yang menawarkan " sekadar baik " dan yang
menawarkan jasa " terobosan " yang ditujukan untuk persen tanpa cacat.
TEKNOLOGI SWALAYAN ( SSTS – SELF - SERVICE TECHNOLOGIES )
Banyak layanan antara orang dan orang sedang digantikan dengan teknologi swalayan.
Contoh : Mesin penjaja tradisional, kita dapat menambahkan Anjungan Tunai Mandiri
( ATM ) pengisian sendiri di pompa bensin, check - out sendiri di hotel - hotel, pembelian
sendiri di internet, pemesanan produk sesuai dengan selera sendiri.
Tidak semua teknologi swalayan meningkatkan mutu layanan, tetapi alat memiliki
potensi untuk membuat transaksi jasa lebih akurat, nyaman, dan cepat. perusahaan
perlu memikirkan bagaimana meningkatkan layanannya dengan menggunakan teknologi
swalayan. Perusahaan - perusahaan akan bertindak cerdas memungkinkan pelanggan
menelepon perusahaan tersebut apabila mereka butuhkan lebih banyak informasi
daripada yang disediakan teknologi swalayan tersebut. Situs - situs internet pemesanan
hotel secara on - line sering menyertakan " Hubungi Saya. " Jika pelanggan tersebut
mengkliknya, petugas layanan akan menelepon orang itu untuk menjawab
pertanyaannya.
Bayangkanlah perusahaan asuransi mobil ingin memperbaiki layanan klaim dan
bantuannya. Biasanya, pengemudi yang terlibat dalam kecelakaan menunggu penaksir
klaim datang, menilai kerugiannya, dan menawarkan pembayaran. Sebaliknya, situs
internet perusahaan asuransi tersebut dapat menyediakan panduan langkah demi
larigkah untuk memberitahukan orang yang diasuransikan tersebut apa saja yang harus
dilakukan. Perusahaan tersebut menyediakan daftar segala jenis dokumen yang
dibutuhkan polisi, dan rumah sakit ; mengusulkan nama - nama profesional hukum dan
kesehatan yang handal ; dan memuat daftar perusahaan penyewaan mobil dan bengkel
perbaikan yang mempunyai nama baik di wilayah nasabah tersebut. Formulir klaim
mestinya disediakan untuk diisi di situs internet tersebut. Penaksir klaim tersebut, ketika
mengunjungi pengemudi tadi, dapat menggunakan alat hitung genggam dan kamera
digital untuk memotret kerusakannya, mengirimkan streaming video ke kantor pusat,
menerima persetujuan, dan mencetak cek untuk memperbaiki mobil tersebut langsung
di tempat.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB RAYMOND BERNARDUS SETIAWAN, M.S.M MANAJEMEN PEMASARAN
SISTEM PEMANTAUAN
Perusahaan - perusahaan besar mengaudit kinerja layanannya, baik kinerjanya sendiri
maupun kinerja pesaing, secara teratur. Perusahaan tersebut mengumpulkan
pengukuran suara pelanggan ( VOC - Voice of Customer ) untuk memeriksa hal - hal
yang memuaskan dan mengecewakan pelanggan. Perusahaan tersebut menggunakan
belanja perbandingan ( comparison shopping ) , belanja samaran ( ghost shopping ) ,
survei pelanggan, formulir saran dan keluhan, tim audit jasa, dan surat kepada direktur
perusahaan.
General Electric mengirimkan 700.000 kartu tanggapan setiap tahun yang meminta
keluarga-keluarga menilai kinerja petugas layanannya.. Citibank terus - menerus
memeriksa ukuran ART ( ketepatan [ Accuracy ] , daya tanggap [ Responsiveness ] ,
dan ketepatan waktu [ Timeliness ] ) . First Chicago Bank menggunakan Program
Pengukuran Kinerja ( Performance Measurement Program ) setiap minggu yang
memetakan kinerjanya tentang sejumlah besar masalah yang peka bagi pelanggan.
Pada saat merancang mekanisme umpan balik pelanggan, pemasar perlu mengajukan
pertanyaan yang tepat, sebagaimana ditemukan United Parcel Service :
Jasa dapat dinilai berdasarkan kepentingan pelanggan ( customer importance ), kinerja
perusahaan ( company performance ) . Analisis kepentingan - kinerja ( importance
performance analysis ) digunakan untuk menentukan peringkat berbagai elemen
kumpulan jasa dan untuk mengidentifikasi tindakan apa saja yang diperlukan.
MEMUASKAN KELUHAN PELANGGAN
Berbagai penelitian tentang ketidakpuasan pelanggan menunjukkan bahwa pelanggan
tidak puas dengan sekitar 25 % dari keseluruhan, tetapi hanya sekitar 5 % mengeluh.
Sebanyak 95 % lainnya merasa keluhan tidak berguna untuk disampaikan atau
pelanggan tidak tahu bagaimana atau kepada siapa harus mengeluh.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB RAYMOND BERNARDUS SETIAWAN, M.S.M MANAJEMEN PEMASARAN
Dari 5 % pelanggan yang mengeluh, hanya sekitar 50 % melaporkan penyelesaian
masalah yang memuaskan. Namun, kebutuhan menyelesaikan masalah idanggan
dcngan memuaskan sangat berperan penting. Rata - rata pelanggan yang puas
menceritakan kepada tiga orang tentang pengalaman produknya yang baik, tetapi rata -
rata pelanggan yang tidak puas mengeluh kepada 11 orang. Jika mereka masing -
masing menceritakannya kepada orang lain lagi, jumlah orang yang mendengar kabar
buruk dari mulut ke mulut tersebut mungkin akan bertambah berlipat ganda.
Pelanggan yang keluhannya diselesaikan dengan memuaskan sering menjadi lebih
setia kepada perusahaan daripada pelanggan yang tidak pernah dipuaskan. Sekitar 34
% pelanggan yang mendaftarkan keluhan besar akan membeli lagi dari perusahaan
tersebut jika keluhan mereka diselesaikan, dan angka ini naik menjadi 52 % untuk
keluhan kecil. Jika keluhan tersebut diselesaikan cepat, sekitar 52 % ( keluhan besar )
dan 95 % ( keluhan kecil ) akan membeli lagi dari perusahaan tersebut.
Setiap keluhan adalah hadiah jika ditangani dengan baik. Tax dan Brown menemukan
bahwa perusahaan yang mendorong pelanggan yang kecewa untuk menyampaikan
keluhan dan juga memberdayakan karyawan memperbaiki keadaan tersebut langsung
di tempat memperoleh pendapatan yang lebih tinggi dan laba yang lebih esar
dibandingkan dengan perusahaan yang tidak memiliki pendekatan sistematis iintuk
mengatasi kegagalan layanan.
Tax dan Brown menemukan bahwa perusahaan - perusahaan yang efektif
menyelesaikan keluhan :
Menyusun kriteria rekrutmen dan program pelatihan yang memperhitungkan
peran perbaikan layanan karyawan.
Menyusun pedoman perbaikan layanan yang berfokus pada pencapaian
keadilan dan kepuasan pelanggan.
Menghilangkan hambatan yang mempersulit pelanggan mengeluh, sambil
mengembangkan tanggapan yang efektif, yang mungkin meliputi pemberdayaan
karyawanmemberikan ganti rugi atas kegagalan tersebut. Pizza Hut mencetak
nomor telepon bebas pulsa pada semua kotak pizza. Apabila pelanggan
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB RAYMOND BERNARDUS SETIAWAN, M.S.M MANAJEMEN PEMASARAN
mengeluh, Pizza Hut mengirimkan voice mail kepada manajer toko yang
bersangkutan, yang harus menelepon pelanggan tersebut dalam 48 jam dan
menyelesaikan keluhan tersebut. Kadang - kadang apabila pesawat Virgin
Atlantic Airways tiba beberapa jam terlambat di Heathrow Airport di London,
CEO Richard Branson mungkin secara pribadi akan datang untuk meminta maaf
dan membagi - bagikan tiket untuk penerbangan mendatang.
Mempertahankan basis data produk dan pelanggan yang memungkinkan
perusahaan tersebut menganalisa tipe dan sumber keluhan dan menyesuaikan
kebijakan - kebijakannya.
MEMUASKAN KARYAWAN DAN PELANGGAN
Perusahaan - perusahaan jasa yang unggul tahu bahwa sikap karyawan yang positif
akan meningkatkan loyalitas pelanggan yang lebih kuat. Sears menemukan korelasi
yang tinggi antara kepuasan pelanggan kepuasan karyawan, dan profitabilitas toko.
Mengingat pentingnya sikap positif karyawan, perusahaan - perusahaan jasa harus
menarik karyawan - karyawan terbaik yang dapat mereka temukan. Mereka perlu
memasarkan karier dan bukan sekadar pekerjaan. Mereka harus merancang program
pelatihan yang baik dan memberikan dukungan dan imbalan untuk kinerja yang baik.
Mereka dapat menggunakan intranet, buletin internal, pengumuman harian, dan rapat -
rapat karyawan untuk memperkuat sikap yang terpusat pada pelanggan.
Penting dilakukan audit kepuasan kerja karyawan secara teratur. Karl Albrecht
berpendapat bahwa karyawan yang tidak puas dapat menjadi " teroris ". Rosenbluth dan
Peters, dalam The Customer Comes Second, bahkan lebih jauh mengatakan bahwa
karyawan perusahaan tersebutlah, bukan pelanggan perusahaan, yang harus dinomor -
satukan jika perusahaan itu sungguh - sungguh ingin memuaskan pelanggannya.
Namun, perusahaan harus bertindak hati - hati dalam melatih karyawannya untuk
bersikap ramah.
MENGELOLA PRODUKTIVITAS
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB RAYMOND BERNARDUS SETIAWAN, M.S.M MANAJEMEN PEMASARAN
Perusahaan - perusahaan jasa mengalami tekanan yang berat untuk tetap menurunkan
biaya dan meningkatkan produktivitas. Ada tujuh pendekatan untuk meningkatkan
produktivitas jasa :
1. Meminta penyedia jasa bekerja lebih terampil. Perusahaan tersebut dapat
merekrut dan mengembangkan pekerja yang lebih terampil melalui pemilihan
dan pelatihan yang lebih baik.
2. Meningkatkan kuantitas jasa dengan melepas sebagian mutu.
3. " Mengindustrialisasikan jasa " dengan menambah peralatan dan
menstandardisasi produksi. Levitt menganjurkan agar perusahaan - perusahaan
mengambil " sikap pabrik " untuk memproduksi jasa, sebagaimana digambarkan
pendekatan lini -perakitan McDonald's terhadap eceran cepat saji, yang
berpuncak pada " hamburger teknologis ".
4. Mengurangi atau menghilangkan kebutuhan jasa dengan menemukan solusi
produk, seperti cara kemeja cuci dan pakai mengurangi kebutuhan binatu
komersial, dan antibiotika tertentu mengurangi kebutuhan sanitarium
tuberkulosis.
5. Merancang jasa yang lebih efektif. Klinik untuk menghentikan kebiasaan
merokok mungkin akan mengurangi kebutuhan jasa medis yang mahal tersebut
nantinya. Rekrutmen karyawan paralegal akan mengurangi kebutuhan para
profesional hukum yang lebih mahal.
6. Memberikan insentif kepada pelanggan untuk menggati tenaga kerja perusahaan
dengan tenaga kerja mereka sendiri.
7. Memanfaatkan kekuatan teknologi untuk memberi akses kepada pelanggan ke
layanan yang lebih baik dan menjadikan pekerja jasa lebih produktif.
Perusahaan - perusahaan yang menggunakan situs internetnya untuk
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB RAYMOND BERNARDUS SETIAWAN, M.S.M MANAJEMEN PEMASARAN
memberdayakan pelanggan dapat mengurangi beban kerja memperoleh data
yang bernilai dan meningkatkan nilai bisnis mereka.
Teknologi memiliki kemampuan yang besar untuk menjadikan pekerja jasa lebih
produktif.
MENGELOLA JASA DUKUNGAN PRODUK
Kita telah memusatkan perhatian pada industri jasa. Yang tidak kalah penting adalah
industri berbasis produk yang harus menyediakan beberapa jasa. Produsen peralatan -
perlengkapan rumah tangga kecil, mesin kantor, traktor, komputer mainframe, pesawat
terbang semuanya harus menyediakan jasa pendukung produk. Bahkan, jasa
pendukung produk menjadi medan pertempuran utama untuk mendapatkan keunggulan
bersaing.
Beberapa perusahaan peralatan, seperti Caterpillar Tractor dan Jok Deere,
menghasilkan lebih dari 50% labanya dari jasa ini. Di pasar global, perusahaan
perusahaan yang menghasilkan produk yang bagus tetapi menyediakan dukungar
layanan lokal yang buruk akan mengalami kerugian serius. Ketika Subaru memasuki
pasar Australia, perusahaan tersebut menandatangani kontrak untuk menggunakan
jaringan penyalur Volkswagen Australia guna menyediakan suku cadang dan per
baikan. Perusahaan - perusahaan yang memberikan pelayanan bermutu tinggi akar
mengungguli pesaing - pesaing yang kurang berorientasi pada pelayanan.
Perusahaan tersebut harus menentukan kebutuhan - kebutuhan pelanggan dengan hati
- hati dalam merancang program dukungan layanannya. Pelanggan memiliki tiga
kekhawatiran khusus :
• Mereka khawatir dengan keandalan dan seringnya kegagalan. Seorang petani
mungkin mentolerir mesin pertanian yang rusak setahun sekali, tetapi bukan dua
atau tiga kali.
• Pelanggan khawatir dengan lamanya kerusakan mesin. Makin lama mesin rusak,
makin tinggi biayanya. Pelanggan tersebut memperhitungkan keandalan layanan
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB RAYMOND BERNARDUS SETIAWAN, M.S.M MANAJEMEN PEMASARAN
penjual - kemampuan penjual memperbaiki mesin tersebut dengan cepat, atau
setidaknya menyediakan pengganti sementara.
• Pelanggan khawatir dengan biaya sendiri untuk pemeliharaan dan perbaikan.
Berapa banyak harus dikeluarkan pelanggan untuk biaya pemeliharaan dan
perbaikan berkala ?
Pembeli akan mempertimbangkan semua faktor ini dalam memilih penjual. Pembeli
mencoba untuk memperkirakan biaya siklus hidupnya, yaitu biaya pembelian produk,
tersebut ditambah dengan biaya pemeliharaan dan perbaikan yang sudah didiskon
dikurangi nilai sisa yang sudah didiskon. Pembeli meminta data tertulis dalam memilih
satu di antara penjual.
Pentingnya keandalan, kemampuan jasa untuk dipercaya, dan pemeliharaan berbeda –
beda. Kantor dengan satu komputer akan membutuhkan keandalan produk yang lebih
tinggi dan layanan perbaikan yang lebih cepat daripada kantor yang menyediakan
koputer lain apabila yang satu rusak. Perusahaan penerbangan membutuhkan
keandalan 100 % di udara. Apabila keandalan menjadi sesuatu yang penting, produsen
atau penyedia jasa dapat menawarkan garansi untuk meningkatkan penjualan.
Untuk menyediakan dukungan terbaik, perusahaan manufaktur harus mengidenhtifikasi
layanan – layanan yang paling dihargai pelanggan dan peran penting relatifnya. Dalam
kasus peralatan yang mahal, produsen menawarkan layanan yang memudahkan,
seperti pemasangan peralatan, pelatihan staff, jasa pemeliharaan dan perbaikan, dan
pembiayaan. Produsen tersebut juga dapat menambahkan jasa penambah nilai.
Herman Miller, suatu perusahaan furniture kantor besar, menawarkan janji Herman
Miller kepada pembeli : ( 1 ) lima tahun garansi produk; ( 2 ) audit mutu setelah
pemasangan proyek; ( 3 ) jaminan tanggal pengiriman barang; dan ( 4 ) kelonggaran
tukar tambah untuk produk – produk sistem.
Produsen dapat menawarkan dan mengenakan biaya untuk layanan dukungan produk
dengan cara yang berbeda. Salah satu perusahaan kimia organik khusus menyediakan
tawaran standar ditambah dengan tingkat layanan dasar. Jika pelanggan tersebut
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB RAYMOND BERNARDUS SETIAWAN, M.S.M MANAJEMEN PEMASARAN
menginginkan layanan tambahan, ia dapat membayar biaya tambahan atau menaikkan
pembeli tahunannya ke tingkat yang lebih tinggi, dan dalam kasus ini layanan tambahan
akan disertakan. Sebagai pilihan lain, banyak perusahaan menawarkan kontrak layanan
dengan jangka waktu yang berbeda – beda dan pembayaran yang berbeda sehingga
pelanggan dapat memilih tingkat layanan yang mereka inginkan di luar paket layanan
dasarnya.
Perusahaan – perusahaan perlu merencanakan rancangan produk dan keputusan
bauran jasa secara bersamaan. Manajer desain dan jaminan mutu seharusnya menjadi
bagian dari tim pengembang produk baru tersebut. Rancangan produk yang baik akan
mengurangi jumlah perbaikan yang diperlukan sesudahnya. Mesin fotocopy Canon
untuk keperluan di rumah menggunakan wadah tinta sekali pakai yang sangat
mengurangi kebutuhan panggilan perbaikan. Kodak dan 3M merancang peralatan yang
memungkinkan pemakai “ terhubung “ ke fasilitas diagnosa sentral yang melakukan
pengujian, memastikan masalahnya, dan memperbaiki peralatan tersebut melalui
sambungan telepon.
STRATEGI JASA PURNA JUAL
Kualitas departemen – departemen layanan pelanggan sangat berbeda – beda. Pada
satu sisi terdapat departemen yang hanya meneruskan telepon pelanggan ke orang
atau departemen yang tepat untuk memperoleh tindakan, dengan sedikit tindak lanjut.
Pada sisi lain terdapat departemen yang sangat gemar menerima permintaan, saran,
dan bahkan keluhan pelanggan dan menanganinya dengan cepat.
Dalam menyediakan layanan, sebagian besar perusahaan bergerak melalui beberapa
tahap. Produsen biasanya memulainya dengan menjalankan departemen suku cadang
dan perbaikannya sendiri. Produsen ini ingin tetap dekat dengan peralatan tersebut dan
megetahui masalah – masalahnya. Mereka juga merasa mahal dan menghabiskan
waktu untuk melatih orang – orang lain, dan menemukan bahwa mereka dapat
menghasilkan banyak uang dengan menjalankan bisnis suku cadang dan perbaikan
tersebut. Sejauh mereka merupakan pemasok tunggal suku cadang yang dibutuhkan,
mereka dapat mengenakan harga yang sangat mahal. Bahkan, banyak produsen
peralatan menetapkan harga yang rendah untuk peralatannya dan mengimbanginya
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB RAYMOND BERNARDUS SETIAWAN, M.S.M MANAJEMEN PEMASARAN
dengan mengenakan harga yang tinggi untuk suku cadang dan perbaikan. ( Hal ini
menjelaskan mengapa pesaing memproduksi suku cadang yang sama atau mirip dan
menjualnya kepada pelanggan atau perantara dengan lebih murah ).
Produsen – produsen mengalihkan lebih banyak jasa pemeliharaan dan perbaikan
kepada distributor dan penjual resmi. Kedua perantara ini tinggal lebih dekat dengan
pelanggan, menjalankan usaha di lokasi yang lebih banyak, dan dapat menawarkan jasa
dengan lebih cepat. Produsen masih menghasilkan laba dari suku cadang tetapi
menyerahkan laba layanan kepada perantaranya. Kemudian muncul perusahaan –
perusahaan jasa independen. Lebih dari 40 % tugas perbaikan mobil sekarang
dilakukan di luar penyalur mobil waralaba, melalui bengkel – bengkel dan jaringan
independen menangani komputer mainframe, perlatan telekomunikasi, dan berbagai lini
peralatan lainnya. Biasanya, organisasi ini menawarkan harga yang lebih rendah dan
layanan yang lebih cepat daripada produsen atau perantara resmi.
Akhirnya, beberapa pelanggan besar menangani sendiri pemeliharaan dan
perbaikannya. Perusahaan yang memiliki beberapa ratus komputer pribadi, printer, dan
peralatan terkait mungkin merasa lebih murah memiliki petugas layanan mereka sendiri
langsung di tempat. Perusahaan – perusahaan ini biasanya menekan produsen untuk
memberikan harga yang lebih murah, karena mereka menyediakan layanan mereka
sendiri.
KECENDERUNGAN UTAMA DALAM LAYANAN DUKUNGAN PRODUK
Lele telah memperhatikan kecendrungan – kecendrungan utama berikut dalam bidang
layanan pelanggan :
1. Produsen peralatan membuat peralatan yang lebih handal dan lebih mudah
diperbaiki.
2. Pelanggan akhirnya makin canggih membeli layanan dukungan produk dan
mendesak “ pemisahan perbaikan “ ( service unbundling ) . Mereka
menginginkan harga yang terpisah untuk masing – masing elemen jasa dan hak
untuk memilih elemen yang mereka inginkan.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB RAYMOND BERNARDUS SETIAWAN, M.S.M MANAJEMEN PEMASARAN
3. Pelanggan makin tidak menyukai keharusan melakukan transaksi dengan
banyak penyedia jasa yang menangani berbagai jenis peralatan yang berbeda.
Beberapa organisasi jasa pihak ketiga sekarang memberikan layanan kepada
jenis peralatan yang lebih beragam.
4. Kontak jasa ( service contract, juga disebut extended warranty ) , dimana pen –
jual setuju menyediakan jasa pemeliharaan dan perbaikan gratis untuk kurun
waktu yang telah disepakati, mungkin akan makin berkurang peran pentingnya.
beberapa garansi mobil baru menyediakan 100.000 mil sebelum menjalani laya –
nan pemeriksaan. Peningkatan peralatan sekali pakai atau peralatan yang tidak
pernah rusak telah meyebabkan pelanggan kurang cenderung 2 % sampai 10 %
dari harga pembelian setiap tahun untuk layanan perbaikan.
5. Pilihan – pilihan layanan pelanggan meningkat pesat, dan hal ini menurunkan
harga dan laba dari jasa. Produsen peralatan makin diharuskan untuk
memikirkan bagaimana cara menghasilkan uang dari peralatan mereka, terlepas
dari kontrak jasa.
6. Perusahaan – perusahaan meningkatkan mutu pusat layanan teleponnya dan
perwakilan layanan pelanggannya ( CSR – Customer Service Representatives ).
Dengan menangani penggilan telepon lebih efisien, perusahaan tersebut akan
meningkatkan layanannya, mengurangi keluhan, dan membuat pelanggan
bertahan lebih lama.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB RAYMOND BERNARDUS SETIAWAN, M.S.M MANAJEMEN PEMASARAN
DAFTAR PUSTAKA
• Kotler. Philip & Keller. Kevin, ( 2006 ), Marketing Management , 12th Ed, Pearson Prentice Hall, New Jersey.
• Kotler. Philip & Amstrong. Gary, ( 2003 ), Principle of Marketing.
• Stanton. William J, ( 2003 ), Fundamentals of Marketing, New York.
• Kotler. Philip, ( 2005 ), Manajemen Pemasaran, 11th Ed, Prentice Hall, Indeks, Jakarta.
• Lamb, ( 2006 ), Marketing, South Western Publishing, Ohio.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB RAYMOND BERNARDUS SETIAWAN, M.S.M MANAJEMEN PEMASARAN