makalah-kontrasepsi

23
KONTRASEPSI

Upload: rizky-perdana

Post on 11-Aug-2015

30 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: makalah-KONTRASEPSI

KONTRASEPSI

Page 2: makalah-KONTRASEPSI

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Kontrasepsi

Kontrasepsi berasal dari kata Kontra berarti mencegah atau melawan,

sedangkan konsepsi adalah pertemuan antara sel telur (sel wanita) yang

matang dan sel sperma (sel pria) yang mengakibatkan kehamilan. Maksud dari

kontrasepsi adalah menghindari/mencegah terjadinya kehamilan sebagai

akibat pertemuan antara sel telur yang matang dengan sel sperma tersebut.

Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan upaya

itu dapat bersifat sementara, dapat pula bersifat permanen. Penggunaan

kontrasepsi merupakan salah satu variabel yang mempengaruhi fertilitas.

(Prawirohardjo, 2006)

Kontrasepsi adalah cara untuk mencegah terjadinya konsepsi dengan

menggunakan alat atau obat-obatan. Keluarga berencana adalah suatu usaha

menjarangkan atau merencanakan jumlah dan jarak kehamilan dengan

memakai kontrasepsi. (Mochtar, 1998)

Kontrasepsi adalah menghindari / mencegah terjadinya kehamilan

sebagai akibat pertemuan antara sel telur yang matang dengan sel sperma.

(BKKBN,1999)

 

B. Cara Kerja Kontrasepsi

Cara kerja kontrasepsi bermacam-macam, tetapi pada umumnya

mempunyai fungsi sbb :

1. Mengusahakan agar tidak terjadi ovulasi

2. Melumpuhkan sperma.

3. Menghalangi pertemuan sel telur dengan sperma.

 

C. Metoda kontrasepsi

Pada umumnya metoda kontrasepsi dapat dibagi menjadi :

1. Metoda effektip jangka panjang

Page 3: makalah-KONTRASEPSI

- AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim)

- Susuk KB

- Kontrasepsi Mantap.

2. Metoda mantap.

- Metoda operasi wanita (MOW/Tubektomi)

- Metoda Operasi Pria (MOP/Vasektomi)

3. Metoda Efektip

- Pil KB

- Suntikan KB

4. Metoda sederhana

a. Dengan alat/obat

- Kondom

- Diafragma

- Kream, Jelli dan cairan berbusa

- Tablet berbusa (vaginal tablet)

- Intravag (tisu KB)

b. Tanpa alat/obat

- Sanggama terputus

o Pantang berkala

Cara-cara kontrasepsi tersebut mempunyai tingkat efektifitas yang berbeda-beda

dalam memberikan pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya kehamilan.

namun perlu diingat adanya 3 aksioma (asas) kontrasepsi yaitu :

o Cara apapun yang dipakai adalah lebih baik daripada tidak

memakai sama sekali.

o Cara yang terbaik hasilnya (efektip) adalah cara yang digunakan

oleh pasangan dengan terus menerus

o Penerimaan pasangan terhadap suatu cara adalah unsur yang

penting untuk berhasilnya suatu cara kontrasepsi.

MACAM-MACAM KONTRASEPSI

 A. KONTRASEPSI STERILISASI

Page 4: makalah-KONTRASEPSI

Yaitu pencegahan kehamilan dengan mengikat sel indung telur pada wanita

(tubektomi) atau testis pada pria (vasektomi). Proses sterilisasi ini harus dilakukan

oleh ginekolog (dokter kandungan). Efektif bila Anda memang ingin melakukan

pencegahan kehamilan secara permanen, misalnya karena faktor usia.

B. KONTRASEPSI TEKNIK

1. Coitus Interruptus (senggama terputus): ejakulasi dilakukan di luar

vagina. Efektivitasnya 75-80%. Faktor kegagalan biasanya terjadi karena

ada sperma yang sudah keluar sebelum ejakulasi, orgasme berulang atau

terlambat menarik penis keluar.

2. Sistem kalender (pantang berkala): tidak melakukan senggama pada

masa subur, perlu kedisiplinan dan pengertian antara suami istri karena

sperma maupun sel telur (ovum) mampu bertahan hidup s/d 48 jam setelah

ejakulasi. Efektivitasnya 75-80%. Faktor kegagalan karena salah

menghitung masa subur (saat ovulasi) atau siklus haid tidak teratur

sehingga perhitungan tidak akurat.

3. Prolonged lactation atau menyusui, selama 3 bulan setelah melahirkan

saat bayi hanya minum ASI dan menstruasi belum terjadi, otomatis Anda

tidak akan hamil. Tapi begitu Ibu hanya menyusui < 6 jam / hari,

kemungkinan terjadi kehamilan cukup besar.

C. KONTRASEPSI MEKANIK

1. Kondom: Efektif 75-80%. Terbuat dari latex, ada kondom untuk pria

maupun wanita serta berfungsi sebagai pemblokir / barrier sperma.

Kegagalan pada umumnya karena kondom tidak dipasang sejak permulaan

senggama atau terlambat menarik penis setelah ejakulasi sehingga kondom

terlepas dan cairan sperma tumpah di dalam vagina. Kekurangan metode

ini:

o Mudah robek bila tergores kuku atau benda tajam lain

o Membutuhkan waktu untuk pemasangan

o Mengurangi sensasi seksual

2. Spermatisida: bahan kimia aktif untuk 'membunuh' sperma, berbentuk

cairan, krim atau tisu vagina yang harus dimasukkan ke dalam vagina 5

Page 5: makalah-KONTRASEPSI

menit sebelum senggama. Efektivitasnya 70%. Sayangnya bisa

menyebabkan reaksi alergi. Kegagalan sering terjadi karena waktu larut

yang belum cukup, jumlah spermatisida yang digunakan terlalu sedikit

atau vagina sudah dibilas dalam waktu < 6 jam setelah senggama.

3. Vaginal diafragma: lingkaran cincin dilapisi karet fleksibel ini akan

menutup mulut rahim bila dipasang dalam liang vagina 6 jam sebelum

senggama. Efektivitasnya sangat kecil, karena itu harus digunakan

bersama spermatisida untuk mencapai efektivitas 80%. Cara ini bisa gagal

bila ukuran diafragma tidak pas, tergeser saat senggama, atau terlalu cepat

dilepas (< 8 jam ) setelah senggama.

4. IUD (Intra Uterine Device) atau spiral: terbuat dari bahan polyethylene

yang diberi lilitan logam, umumnya tembaga (Cu) dan dipasang di mulut

rahim. Efektivitasnya 92-94%. Kelemahan alat ini yaitu bisa menimbulkan

rasa nyeri di perut, infeksi panggul, pendarahan di luar masa menstruasi

atau darah menstruasi lebih banyak dari biasanya.

IUS atau Intra Uterine System adalah bentuk kontrasepsi terbaru yang

menggunakan hormon progesteron sebagai ganti logam. Cara kerjanya sama

dengan IUD tembaga, ditambah dengan beberapa nilai plus:

Lebih tidak nyeri dan kemungkinan menimbulkan pendarahan lebih kecil

Menstruasi menjadi lebih ringan (volume darah lebih sedikit) dan waktu haid

lebih singkat.

D. KONTRASEPSI HORMONAL

Dengan fungsi utama untuk mencegah kehamilan (karena menghambat ovulasi),

kontrasepsi ini juga biasa digunakan untuk mengatasi ketidakseimbangan hormon

estrogen dan progesteron dalam tubuh.

Harus diperhatikan beberapa faktor dalam pemakaian semua jenis obat yang

bersifat hormonal, yaitu:

Kontraindikasi mutlak: (sama sekali tidak boleh diberikan):kehamilan, gejala

thromboemboli, kelainan pembuluh darah otak, gangguan fungsi hati atau tumor

dalam rahim.

Page 6: makalah-KONTRASEPSI

Kontraindikasi relatif (boleh diberikan dengan pengawasan intensif oleh

dokter): penyakit kencing manis (DM), hipertensi, pendarahan vagina berat,

penyakit ginjal dan jantung.

Kontrasepsi hormonal bisa berupa pil KB yang diminum sesuai petunjuk hitungan

hari yang ada pada setiap blisternya, suntikan, susuk yang ditanam untuk periode

tertentu, koyo KB atau spiral berhormon.

Kontrasepsi Hormonal

1.Pengertian

Kontrasepsi hormonal adalah alat atau obat kontrasepsi yang bertujuan untuk

mencegah terjadinya kehamilan dimana bahan bakunya mengandung preparat

estrogen dan progesterone.

2. Jenis Kontrasepsi

Berdasarkan jenis dan cara pemakaiannya dikenal tiga macam kontrasepsi

hormonal yaitu : Kontrasepsi Suntikan, Kontrasepsi Oral (Pil) Kontrasepsi

Implant.

a. Kontrasepsi Suntikan

1)Depo provera yang mengandung medroxyprogestin acetate 50 Mg.

2)Cyclofem yang mengandung medroxyprogesteron acetate dan estrogen.

3)Norethindrone enanthate (Noresterat) 200 mg yang mengandung derivate

testosteron.

Mekanisme Kerja Kontrasepsi Suntikan (Hartanto H.2004)

a) Menghalangi pengeluaran FSH dan LH sehingga tidak terjadi pelepasan ovum

untuk terjadinya ovulasi dengan jalan menekan pembentukan releasing faktor dari

hipotalamus.

b) Mengentalkan lender serviks sehingga sulit untuk ditembus oleh spermatozoa.

c) Merubah suasana endometrium sehingga menjadi tidak sempurna untuk

implantasi dari hasil konsepsi.

2.Keuntungan dan Kerugian

a. Keuntungan ( Hartanto.H,2004 )

1)Noristerat pemberiannya sederhana diberikan 200 mg sekali setiap 8 minggu

untuk 6 bulan pertama 3 x suntikan pertama kemudian selanjutnya sekali tiap 12

Page 7: makalah-KONTRASEPSI

minggu.

2)DMPA pemberiannya diberikan sekali dalam 12 minggu dengan dosis 150 mg.

3)Tingkat efektifitasnya tinggi

4)Tidak mengganggu pengeluaran laktasi dan tumbuh kembang bayi.

5)Suntikan tidak ada hubungannya dengan saat bersenggama.

6)Tidak perlu menyimpan atau membeli persediaan.

7)Kontrasepsi suntikan dapat dihentikan setelah 3 bulan dengan cara tidak

disuntik ulang, sedangkan IUD dan implant yang non-bioderdable harus

dikeluarkan oleh orang lain.

8)Bila perlu, wanita dapat menggunakan kontrasepsi suntikan tanpa perlu

memberitahukan kepada siapapun termasuk suami atau keluarga lain.

9)Tidak ditemukan efek samping minor seperti pada POK yang disebabkan

estrogen, antara lain mual atau efek samping yang lebih serius seperti timbulnya

bekuan darah disamping estrogen juga dapat menekan produksi ASI.

b. Kerugian ( Hartanto,2004).

1)Perdarahan yang tidak menentu

2)terjadinya amenorhoe yang berkepanjangan

3)Berat badan yang bertambah

4)Sakit kepala

5)Kembalinya kesuburan agak terlambat beberapa bulan

6)Jika terdapat atau mengalami side efek dari suntikan tidak dapat ditarik lagi.

7)Masih mungkin terjadi kehamilan, karena mempunyai angka kegagalan 0.7%.

8)Pemberiannya harus dilakukan oleh orang yang profesional.

9)Menimbulkan rasa sakit akibat suntikan

10)Memerlukan biaya yang cukup tinggi.

3.Saat Pemberian Yang Tepat ( Wiknjosastro,2001)

a. Pasca persalinan

1). Segera diberika ketika masih di Rumah Sakit atau setelah 6 minggu post

partum dan sebelum berkumpul dengan suami.

2). Tepat pada jadwal suntikan berikutnya.

Page 8: makalah-KONTRASEPSI

b. Pasca Abortus

1). Segera setelah perawatan atau sebelum 14 hari.

2). Jadwal waktu suntikan yang diperhitungkan.

c. Interval.

1). Hari kelima menstruasi

2). Jadwal waktu suntikan diperhitungkan.

5. Kontra Indikasi ( Saifuddin,A.B,2003)

a. Tersangka hamil

b. Perdarahan ginekologi ( perdarahan melalui vagina yang tidak diketahui

penyebabnya

c. Tumor/keganasan

d. Penyakit jantung, hati, hipertensi, DM, penyakit paru-paru hebat.

6. Cara Penggunaan ( Saifuddin AB,2003).

Depo provera atau Depo progestin disuntikan secara intra muscular tiap 12

minggu dengan kelonggaran batas waktu suntik, biasa diberikan kurang satu

minggu.

7. Efek Samping dan Penanggulangannya ( Hartanto,H.2004)

a. Efek samping ( Hartanto,H.2004)

1) Gangguan Haid :

a). Amenorhoe yaitu tidak datang haid setiap bulan selama menggunakan

kontrasepsi suntikan kecuali pada pemakaian cyclofem.

b). Spoting yaitu bercak-bercak perdarahan diluar haid yang terjadi selama

menggunakan kontrasepsi suntikan.

c). metrorhagia yaitu perdarahan yang berlebihan jumlahnya

2) Keputihan

Adanya cairan putih yang berlebihan yang keluar dari jalan lahir dan terasa

mengganggu ( jarang terjadi)

3) Perubahan berat badan

Berat badan bertambah beberapa kilogram dalam beberapa bulan setelah

menggunakan kontrasepsi suntikan

Page 9: makalah-KONTRASEPSI

4) Pusing dan sakit kepala

Rasa berputar /sakit kepala, yang dapat terjadi pada satu sisi, kedua sisi atau

keseluruhan dari bagian kepala . Ini biasanya bersifat sementara.

5) Hematoma

Warna biru dan rasa nyeri pada daerah suntikan akibat perdarahan di bawah kulit.

b. Penanggulangannya ( Saifuddin,A.B,2003)

1) Gangguan haid

a) Konseling

Memberikan penjelasan kepada calon akseptor bahwa pada pemakaian

kontrasepsi suntikan dapat menyebabkan gejala-gejala tersebut adalah akibat

pengaruh hormonal suntikan dan biasanya gejala-gejala perdarahan tidak

berlangsung lama

b) Pengobatan

Apabila pasien ingin mendapat haid, dapat diberikan pemberian Pil KB hari I

sampai ke II masing masing 3 tablet, selanjutnya hari ke IV diberikan 1 x 1

selama 3 – 5 hari. Bila terjadi perdarahan, dapat pula diberikan preparat estrogen

misalnya : Lymoral 2 x 1 sehari sampai perdarahan berhenti. Setelah perdarahan

berhenti, dapat dilaksanakan “tepering off” ( 1 x 1 tablet ).

2) Keputihan

a) Konseling :

Menjelaskan kepada akseptor bahwa kontrasepsi suntikan jarang terjadi

keputihan. Bila hal ini terjadi juga, harus dicari penyebabnya dan segera di

berikan pengobatan.

b) Pengobatan :

Pengobatan medis biasanya tidak diperlukan. Pada kasus dimana cairan

berlebihan dapat diberikan preparat Anti Cholinergis seperti extrabelladona 10 mg

dosis 2 x 1 tablet untuk mengurangi cairan yang berlebihan. Perubahan warna dan

bau biasanya disebabkan oleh adanya infeksi.

3) Perubahan Berat Badan

a) Konseling :

Page 10: makalah-KONTRASEPSI

Menjelaskan kepada akseptor bahwa kenaikan berat badan adalah salah satu efek

samping kontrasepsi suntikan. Kenaikan berat badan dapat juga disebabkan hal-

hal lain. Hipotesa para ahli : DMPA merangsang pusat pengendalian nafsu makan

di hipotalamus yang menyebabkan akseptor makan lebih banyak dari biasanya.

Disamping itu dapat pula terjadi penurunan berat badan.

b) Pengobatan

Pengobatan diet merupakan pilihan utama. Dianjurkan untuk melaksanakan diet

rendah kalori serta olahraga yang teratur. Bila terlalu kurus, dianjurkan untuk diet

tinggi kalori, bila tidak berhasil dianjurkan untuk ganti cara kontrasepsi non

hormonal.

4) Pusing dan Sakit Kepala

a) Konseling

Menjelaskan kepada akseptor bahwa efek samping tersebut mungkin ada tetapi

jarang terjadi dan biasanya bersifat sementara.

b) Pengobatan

Pemberian anti prostaglandin untuk mengurangi keluhan acetosal 500mg, 3 x 1

tablet/hari

5) Hematoma

a) Konseling

Menjelaskan kepada calon akseptor mengenai kemungkinan efek samping

b) Pengobatan

Kompres dingin pada daerah yang membiru selama 2 hari. Setelah itu diubah

menjadi kompres hangat sehingga warna biru/kuning menjadi hilang.

8. Komplikasi dan Penanggulangannya ( Saifuddin A.B,2003)

a. Komplikasi.

Abses

Rasa sakit dan panas didaerah suntikan. Bila terdapat abses teraba adanya

benjolan yang nyeri di daerah suntikan. Biasanya diakibatkan karena pemakaian

jarum suntik yang berulang dan tidak suci hama.

b. Penanggulangan

Pemberian antibiotic dosis tinggi ( Ampicilin 500 mg, 3 x 1 tablet / hari ).

Page 11: makalah-KONTRASEPSI

Bila abses : Berikan kompres untuk mendinginkan infeksi / mematangkan abses

misalnya kompres permanganas atau rivanol. Bila ada fluktuasi pada abses, dapat

dilakukan insisi abses, setelah itu diberikan tampon dan drain jangan lupa berikan

antibiotic sperti penatalaksanaan pada infeksi.

10. Tempat Pelayanan ( Wijono Wibisono, 2001)

a. Rumah Sakit / Rumah Sakit Bersalin / Rumah Bersalin

b. Puskesmas / Balai kesehatan Masyarakat / Poliklinik Swasta / Poliklinik

Pemerintah.

c. Poliklinik Keliling

d. Dokter / Bidan Praktek Swasta

b. Kontrasepsi Oral ( Pil )

Kontrasepsi oral adalah kontrasepsi untuk wanita yang berbentuk tablet,

mengandung hormon estrogen dan progestrone yang digunakan untuk mencegah

hamil.

Kontrasepsi oral terdiri atas lima macam yaitu :

1). Pil kombinasi, dalam satu pil terdapat estrogen dan progestrone sintetik yang

diminum 3 kali seminggu.

2). Pil sekunseal, Pil ini dibuat sedemikian rupa sehingga mirip dengan urutan

hormon yang dikeluarkan ovariun pada tiap siklus. Maka berdasarkan urutan

hormon tersebut,estrogen hanya diberikan selama 14 – 16 hari pertama di ikuti

oleh kombinasi progestrone dan estrogen selama 5 – 7 hari terakhir.

3). Pil mini, merupakan pil hormon yang hanya mengandung progestrone dalam

dosis mini ( kurang dari 0,5 mg) yang harus diminum setiap hari termasuk pada

saat haid.

4). Once a moth pil, pil hormon yang mengandung estrogen yang ” Long acting ”

yaitu biasanya pil ini terutama diberikan untuk wanita yang mempunyai

Biological Half Life panjang

5). Morning after pil, merupakan pil hormon yang mengandung estrogen dosis

tinggi yang hanya diberikan untuk keadan darurat saja, seperti kasus pemerkosaan

dan kondom bocor.

Page 12: makalah-KONTRASEPSI

Efek samping yang ditimbulkan kontrasepsi Oral ( Pil ).

1). Nousea

2). Nyeri payudara

3). Gangguan Haid

4). Hipertensi

5). Acne

6). Penambahan berat badan.

Keuntungan Kontrasepsi Oral ( Pil )

1). Mudah menggunakannya

2) Cocok untuk menunda kehamilan pertama dari pasangan usia subur muda.

3). Mengurangi rasa sakit pada saat menstruasi

4). Dapat mencegah defesiensi zat besi (Fe)

5). Mengurangi resiko kanker ovarium.

6) Tidak mempengaruhi produksi ASI pada saat pemakaian pil yang mengandung

estrogen.

c. Kontrasepsi Implant.

Kontrasepsi implant mekanisme kerjanya adalah menekan ovulasi membuat getah

serviks menjadi kental dan membuat endometrium tidak sempat menerima hasil

konsepsi.

d. Efek samping Implant

Pada umumnya efek samping yang ditimbulkan implant tidak berbahaya. Yang

paling sering ditemukan adalah gangguan haid yang kejadiannya bervariasi pada

setiap pemakaian, seperti pendarahan haid yang banyak atau sedikit, bahkan ada

pemakaian yang tidak haid sama sekali. Keadaan ini biasanya terjadi 3 – 6 bulan

pertama sesudah beberapa bulan kemudian. Efek samping lain yang mungkin

timbul, tetapi jarang adalah sakit kepala, mual, mulut kering, jerawat, payudara

tegang, perubahan selera makan dan perubahan berat badan.

e. Keuntungan Implant.

1). Efektifitas tinggi setelah dipasang

2). Sistem 6 kapsul memberikan perlindungan untuk 5 tahun.

3) Tidak mengandung estrogen

Page 13: makalah-KONTRASEPSI

4) Efek kontraseptif segera berakhir setelah implantnya dikeluarkan

5). Implant melepaskan progestin dengan kecepatan rendah dan konstant,

sehingga terhindar dari dosis awal yang tinggi.

6). Dapat mencegah terjadinya anemia

f. Kerugian Implant.

1). Insersi dan pengeluaran harus dikeluarkan oleh tenaga terlatih.

2). Petugas medis memerlukan latihan dan praktek untuk insersi dan

pengangkatan implant.

3). Lebih mahal

4). Sering timbul perubahan pola haid

5). Akseptor tidak dapat menghentikan implant sekehendaknya sendiri.

1. Pil Kontrasepsi Kombinasi (OC / Oral Contraception)

Berupa kombinasi dosis rendah estrogen dan progesteron. Merupakan metode KB

paling efektif karena bekerja dengan beberapa cara sekaligus sbb:

Mencegah ovulasi (pematangan dan pelepasan sel telur)

Meningkatkan kekentalan lendir leher rahim sehingga menghalangi masuknya

sperma

Membuat dinding rongga rahim tidak siap menerima hasil pembuahan

Bila pasien disiplin minum OC-nya, bisa dipastikan perlindungan kontrasepsi

hampir 100%. Selain itu, OC merupakan metode yang paling reversibel, artinya

bila pengguna ingin hamil bisa langsung berhenti minum pil dan biasanya bisa

langsung hamil dalam 3 bulan.

MANFAAT TAMBAHAN OC

Selain berfungsi sebagai alat kontrasepsi, OC ternyata juga memberikan manfaat

yang tidak langsung berhubungan dengan efek kontrasepsi (non-contraceptive

benefits) yaitu menyembuhkan atau mengurangi resiko terjadinya beberapa

kelainan atau keluhan tertentu seperti:

Manfaat penyembuhan OC:

Menyembuhkan kelainan menstruasi

Page 14: makalah-KONTRASEPSI

Pil kontrasepsi dapat menyembuhkan beberapa kelainan menstruasi umum antara

lain:

Siklus menstruasi yang tidak teratur (irregular cycle)

Darah yang keluar pada saat menstruasi terlalu banyak (hiper-menore)

Sindroma sebelum haid (premenstrual syndrome / PMS)

Haid dengan rasa nyeri hebat di perut (dismenore).

Dengan mengkonsumsi OC, siklus haid menjadi teratur dan lebih ringan sehingga

resiko terkena anemia dan defisiensi besi berkurang s/d 50%.

Mengatasi masalah hiper-androgenisme

Dalam tubuh wanita diproduksi hormon reproduksi estrogen, progesteron, dan

androgen. Hormon androgen (testosteron) yang umum disebut hormon

reproduksi pria dibutuhkan oleh wanita dalam jumlah sangat sedikit (± 0,5 mg /

liter darah) untuk daya tahan tubuh dan gairah seksual (libido).

Wanita usia reproduktif (± 15 - 40 tahun) sering mengalami ketidakseimbangan

hormonal dimana produksi hormon androgennya akan meningkat sehingga terjadi

hiper-androgen yang bisa menyebabkan:

Masalah pada kulit dan rambut: kulit berminyak, komedo, jerawat,

ketombe (yang bisa menyebabkan kebotakan) atau hirsutisme (pola

tumbuh rambut pada yang wanita yang menyerupai pria / male hair

pattern)

Masalah ginekologis: gangguan siklus haid, PCOS (poly-cystic-ovarian-

syndrome) yang bisa menyebabkan sulit punya anak, kegemukan

(obesitas) dan abnormalitas metabolisme tubuh.

OC istimewa mengandung CPA (Siproteron Asetat), zat anti-androgen paling

efektif saat ini yang bekerja khusus mengatasi masalah hiper-androgen dengan

menekan produksi androgen (dalam tubuh) dan minyak (di bawah permukaan

kulit) sehingga mencegah timbulnya komedo dan ketombe bahkan jerawat.

Berbeda dengan obat-obatan topikal dan antibiotik yang membunuh bakteri dan

mengobati infeksi di permukaan kulit, CPA langsung bekerja pada akar masalah

yaitu dengan mencegah produksi minyak yang berlebihan. Tetapi karena obat ini

bekerja step-by-step dari dalam tubuh untuk menormalkan kadar hormon

Page 15: makalah-KONTRASEPSI

androgen, perbaikan pada kulit wajah baru bisa dilihat setelah 1-3 bulan

pemakaian.

Manfaat pencegahan, yaitu OC mengurangi resiko terkena:

Infeksi pada organ reproduksi internal, s/d 50%

Kanker ovarium dan endometrium, s/d 40%

Benjolan jinak payudara, s/d 40%

Kista ovarium, s/d 80%

Infertilitas primer, s/d 40%

Kehamilan ektopik (di luar kandungan), s/d 90%

CARA MINUM OC

OC harus diminum tiap hari dengan cara mengikuti petunjuk nama hari yang

tertera di blisternya. Untuk memulai blister pertama Anda, mulailah minum pil

pada hari pertama haid, misalnya: Anda mendapat haid pada hari Rabu maka

ambil pil yang dibawahnya ada tanda Rabu. Lanjutkan minum pil setiap hari

sampai habis (21 hari) yang pasti jatuh pada hari Selasa. Kemudian berhenti

minum pil selama 7 hari (akan terjadi menstruasi). Setelah 7 hari bebas pil ini,

lanjutkan minum pil dari kemasan yang baru pada hari Rabu lagi, jadi untuk

blister ke-2 dst, selalu ikuti siklus 21 hari minum pil +7 hari bebas tablet.

2. Suntik

Tersedia suntik 1 bulan (estrogen + progesteron) dan 3 bulan (depot progesteron,

tidak terjadi haid). Cukup praktis tetapi karena memasukkan hormon sekaligus

untuk 1 atau 3 bulan, orang yang sensitif sering mengalami efek samping yang

agak berat.

3. Susuk KB (Implan)

Depot progesteron, pemasangan dan pencabutan harus dengan operasi kecil.

4. Koyo KB (Patch)

Ditempelkan di kulit setiap minggu, sayangnya bagi yang berkulit sensitif sering

menimbulkan reaksi alergi.

5. Disclaim

Data dan informasi yang ditampilkan di situs ini disediakan atas kerjasama kami

dengan perusahaan yang memproduksi produk tersebut dan dapat digunakan

Page 16: makalah-KONTRASEPSI

sebagai salah satu bahan referensi. Berbagai upaya telah dilakukan untuk

menampilkan data dan informasi seakurat mungkin, namun medicastore dan

semua mitra yang menyediakan data dan informasi tidak bertanggung jawab atas

segala kesalahan dan keterlambatan memperbarui data atau informasi, atau segala

kerugian yang timbul karena tindakan yang berkaitan dengan penggunaan

informasi yang disajikan.