makalah konserling gambut

Upload: nailul-husni

Post on 07-Jul-2018

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 MAKALAH konserling gambut

    1/14

    MAKALAH KONSERVASI LINGKUNGAN

    STUDI KASUS KONSERVASI LINGKUNGAN

    PADA HUTAN GAMBUT

    Zikra 1210942035

    Ra!"a Dia! Tri #a!$ %R 1310942005

    D&'(! )

    *&++i D(,i-"a. MT

    /URUSAN TEKNIK LINGKUNGAN

    #AKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ANDALAS

    PADANG

    201

  • 8/18/2019 MAKALAH konserling gambut

    2/14

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Keterbatasan lahan produktif menyebabkan pembukaan lahan besar-besaran meskipun

    daerah tersebut merupakan sebuah daerah konservasi. Dalam sektor pertanian, lahan

    gambut adalah salah satu jenis lahan marjinal yang dipilih, terutama oleh perkebunan

     besar, karena relatif lebih jarang penduduknya sehingga kemungkinan konflik tata guna

    lahan relatif kecil.

    ndonesia memiliki lahan gambut terluas di antara negara tropis, yaitu

    sekitar !1 juta ha, yang tersebar terutama di "umatera, Kalimantan dan #apua $BB

    Litbang "DL#, !%%&'. (amun karena variabilitas lahan ini sangat tinggi, baik dari

    segi ketebalan gambut, kematangan maupun kesuburannya, tidak semua lahan

    gambut layak untuk dijadikan areal pertanian. "ebagian besar lahan gambut masih

     berupa tutupan hutan dan menjadi habitat bagi berbagai spesies fauna dan tanaman

    langka. Lebih penting lagi, lahan gambut menyimpan karbon $)' dalam jumlah besar.

    *ambut juga mempunyai daya menahan air yang tinggi sehingga berfungsi sebagai

     penyangga hidrologi areal sekelilingnya.

    Konversi lahan gambut akan mengganggu semua fungsi ekosistem

    lahan gambut tersebut. +leh karena itu diperlukannya konservasi terhadap daerah hutan

    gambut tersebut agar ekosistem yang ada dapat berjalan dengan baik. "ehingga daerah

    hutan gambut tersebut dapat menjalankan tugas yang sebagaimana mestinya seperti

    menjadi daerah resapan air ataupun menjadi tempat tinggal bagi flora dan fauna langka

    yang dilindungi.

    1.! umusan asalah

    Dampak dari konversi hutan gambut dan langkah dalam konservasi hutan gambut.

    1. /ujuan Kegiatan

    0ntuk mengetahui dampak dari konversi hutan gambut dan langkah-langkah dalam

    melakukan konservasi hutam gambut.

  • 8/18/2019 MAKALAH konserling gambut

    3/14

    BAB II

    TIN/AUAN PUSTAKA

    !.1 #engertian Lahan *ambut

    utan gambut atau yang lebih dikenal dengan nama lahan gambut ialah ka2asan yang

    unsur pembentuk tanahnya sebagian besar berupa sisa-sisa bahan organik yang tertimbun

    dalam 2aktu lama $Kepres (o. !, 133%'.

    Lahan gambut memiliki kemampuan menyimpan karbon $carbon stock ' yang lebih tinggi

    daripada lahan mineral karena karakterisitk morfologi tanahnya. Kandungan karbon

    diba2ah permukaan lahan gambut dapat mencapai sebesar antara %%-4.%%% ton ) per

    hektar. "emakin dalam gambut, maka semakin tinggi juga jumlah karbon yang dapat

    disimpan. Lahan gambut di "umatera dan Kalimantan cenderung lebih dalam

    dibandingkan dengan daerah lainnya di ndonesia $B5##6(5", !%1%'

    ndonesia memiliki lahan gambut terluas di antara negara tropis, yaitu

    sekitar !1 juta ha, yang tersebar terutama di "umatera, Kalimantan dan #apua $BB

    Litbang "DL#, !%%&'. (amun karena variabilitas lahan ini sangat tinggi, baik dari

    segi ketebalan gambut, kematangan maupun kesuburannya, tidak semua lahan

    gambut layak untuk dijadikan areal pertanian. Dari 1&, juta ha lahan gambut di

     pulau-pulau utama ndonesia, hanya sekitar 4 juta ha yang layak untuk pertanian

    $/abel 1'. "ebagian besar lahan gambut masih berupa tutupan hutan dan menjadi

    habitat bagi berbagai spesies fauna dan tanaman langka. Lebih penting lagi, lahan

    gambut menyimpan karbon $)' dalam jumlah besar. *ambut juga mempunyai daya

    menahan air yang tinggi sehingga berfungsi sebagai penyangga hidrologi areal

    sekelilingnya. Konversi lahan gambut akan mengganggu semua fungsi ekosistem

    lahan gambut tersebut.

  • 8/18/2019 MAKALAH konserling gambut

    4/14

    !.! #embentukan dan Klasifikasi *ambut

    !.!.1 #embentukan Lahan *ambut

    Lahan gambut adalah lahan yang memiliki lapisan tanah kaya bahan organik 

    $)-organik 7 1&8' dengan ketebalan 9% cm atau lebih. Bahan organik penyusun

    tanah gambut terbentuk dari sisa-sisa tanaman yang belum melapuk sempurna

    karena kondisi lingkungan jenuh air dan miskin hara. +leh karenanya lahan gambut

     banyak dijumpai di daerah ra2a belakang $back swamp' atau daerah cekungan yang

    drainasenya buruk.

    *ambut terbentuk dari timbunan sisa-sisa tanaman yang telah mati, baik 

    yang sudah lapuk maupun belum. /imbunan terus bertambah karena proses

    dekomposisi terhambat oleh kondisi anaerob dan:atau kondisi lingkungan lainnya

    yang menyebabkan rendahnya tingkat perkembangan biota pengurai. #embentukan

    tanah gambut merupakan proses geogenik yaitu pembentukan tanah yang

    disebabkan oleh proses deposisi dan tranportasi, berbeda dengan proses

     pembentukan tanah mineral yang pada umumnya merupakan proses pedogenik 

    $ardjo2igeno, 13&4'.

    #embentukan gambut diduga terjadi antara 1%.%%%-9.%%% tahun yang lalu

    $pada periode olosin' dan gambut di ndonesia terjadi antara 4.&%%-;.!%% tahun

  • 8/18/2019 MAKALAH konserling gambut

    5/14

    yang lalu $5ndriesse, 133;'. *ambut di "era2ak yang berada di dasar kubah

    terbentuk ;.%% tahun yang lalu $/ie and 6sterle, 1331', sedangkan gambut di uara

    Kaman Kalimantan /imur umurnya antara .&9% sampai ;.;%% tahun $Diemont and

    #ons, 1331'. "iefermann et al. $13&&' menunjukkan bah2a berdasarkan carbon

    dating $penelusuran umur gambut menggunakan teknik radio isotop' umur gambut di

    Kalimantan /engah lebih tua lagi yaitu 4.!% tahun pada kedalaman 1%% cm sampai

    &.!4% tahun pada kedalaman 9 m. Dari salah satu lokasi di Kalimantan /engah,

    #age et al. $!%%!' menampilkan sebaran umur gambut sekitar 1;% tahun pada

    kedalaman %-1%% cm, 9%%-9.;%% tahun pada kedalaman 1%%-!%% cm, 9.;%%-

  • 8/18/2019 MAKALAH konserling gambut

    6/14

    Bagian gambut yang tumbuh mengisi danau dangkal tersebut disebut

    dengan gambut topogen karena proses pembentukannya disebabkan oleh topografi

    daerah cekungan. *ambut topogen biasanya relatif subur $eutrofik' karena adanya

     pengaruh tanah mineral. Bahkan pada 2aktu tertentu, misalnya jika ada banjir besar,

    terjadi pengkayaan mineral yang menambah kesuburan gambut tersebut.

    /anaman tertentu masih dapat tumbuh subur di atas gambut topogen. asil

     pelapukannya membentuk lapisan gambut baru yang lama kelamaan memberntuk 

    kubah $dome' gambut yang permukaannya cembung $*ambar 1c'. *ambut yang

    tumbuh di atas gambut topogen dikenal dengan gambut ombrogen, yang

     pembentukannya ditentukan oleh air hujan. *ambut ombrogen lebih rendah

    kesuburannya dibandingkan dengan gambut topogen karena hampir tidak ada

     pengkayaan mineral.

  • 8/18/2019 MAKALAH konserling gambut

    7/14

    !.!.! Klasifikasi *ambut

    "ecara umum dalam klasifikasi tanah, tanah gambut dikenal sebagai

    +rganosol atau istosols yaitu tanah yang memiliki lapisan bahan organik dengan

     berat jenis $BD' dalam keadaan lembab > %,1 g cm- dengan tebal 7 4% cm atau

    lapisan organik dengan BD 7 %,1 g cm- dengan tebal 7 ;% cm $"oil "urvey "taff,

    !%%'.

    *ambut diklasifikasikan lagi berdasarkan berbagai sudut pandang yang berbeda? dari

    tingkat kematangan, kedalaman, kesuburan dan posisi pembentukannya. Berdasarkan

    tingkat kematangannya, gambut dibedakan menjadi@

    a' *ambut saprik $matang' adalah gambut yang sudah melapuk lanjut dan

     bahan asalnya tidak dikenali, ber2arna coklat tua sampai hitam, dan bila

    diremas kandungan seratnya > 198.

     b' *ambut hemik $setengah matang' $*ambar !, ba2ah' adalah gambut

    setengah lapuk, sebagian bahan asalnya masih bisa dikenali, ber2arma

    coklat, dan bila diremas bahan seratnya 19 =

  • 8/18/2019 MAKALAH konserling gambut

    8/14

    A gambut ombrogen yaitu gambut yang terbentuk pada lingkungan yang hanya

    dipengaruhi oleh air hujan

    A gambut topogen yaitu gambut yang terbentuk di lingkungan yang mendapat pengayaan

    air pasang. Dengan demikian gambut topogen akan lebih kaya mineral dan lebih subur

    dibandingkan dengan gambut ombrogen.

    Berdasarkan kedalamannya gambut dibedakan menjadi@

    A gambut dangkal $9% = 1%% cm',

    A gambut sedang $1%% = !%% cm',

    A gambut dalam $!%% = %% cm', dan

    A gambut sangat dalam $7 %% cm'

    Berdasarkan proses dan lokasi pembentukannya, gambut dibagi menjadi@

    A gambut pantai adalah gambut yang terbentuk dekat pantai laut dan mendapat pengayaan

    mineral dari air laut

    A gambut pedalaman adalah gambut yang terbentuk di daerah yang tidak dipengaruhi oleh

     pasang surut air laut tetapi hanya oleh air hujan

    A gambut transisi adalah gambut yang terbentuk di antara kedua 2ilayah tersebut, yang

    secara tidak langsung dipengaruhi oleh air pasang laut.

    !. Karakteristik *ambut

    !..1 Karakteristik isik 

    Karakteristik fisik gambut yang penting dalam pemanfaatannya untuk 

     pertanian meliputi kadar air, berat isi $bulk density, BD', daya menahan beban

    $bearing capacity', subsiden $penurunan permukaan', dan mengering tidak balik 

    $irriversible drying '. Kadar air tanah gambut berkisar antara 1%% = 1.%%8 dari berat

    keringnya $utalib et al., 1331'. 5rtinya bah2a gambut mampu menyerap air sampai 1

    kali bobotnya. Dengan demikian, sampai batas tertentu, kubah gambut mampu

    mengalirkan air ke areal sekelilingnya. BD tanah gambut lapisan atas bervariasi antara

    %,1 sampai %,! g cm- tergantung pada tingkat dekomposisinya. *ambut fibrik yang

    umumnya berada di lapisan ba2ah memiliki BD lebih rendah dari %,1 g:cm, tapi gambut

     pantai dan gambut di jalur aliran sungai bias memiliki BD 7 %,! g cm- $/ie and Lim,

    1331' karena adanya pengaruh tanah mineral. Colume gambut akan menyusut bila lahan

    gambut didrainase, sehingga terjadi penurunan permukaan tanah $subsiden'. "elain

    karena penyusutan volume, subsiden juga terjadi karena adanya proses dekomposisi dan

    erosi. Dalam ! tahun pertama setelah lahan gambut didrainase, laju subsiden bisa

    mencapai 9% cm. #ada tahun berikutnya laju subsiden sekitar ! = 4 cm tahun-1 tergantung

    kematangan gambut dan kedalaman saluran drainase. 5danya subsiden bisa dilihat dari

  • 8/18/2019 MAKALAH konserling gambut

    9/14

    akar tanaman yang menggantung. endahnya BD gambut menyebabkan daya menahan

    atau menyangga beban $bearing capacity' menjadi sangat rendah. al ini menyulitkan

     beroperasinya peralatan mekanisasi karena tanahnya yang empuk. *ambut juga tidak

     bisamenahan pokok tanaman tahunan untuk berdiri tegak. /anaman perkebunan seperti

    karet, kelapa sa2it atau kelapa seringkali doyong atau bahkan roboh. #ertumbuhan

    seperti ini dianggap menguntungkan karena memudahkan bagi petani untuk memanen

    sa2it. "ifat fisik tanah gambut lainnya adalah sifat mengering tidak balik. *ambut yang

    telah mengering, dengan kadar air >1%%8 $berdasarkan berat', tidak bias menyerap air

    lagi kalau dibasahi. *ambut yang mengering ini sifatnya sama dengan kayu kering yang

    mudah hanyut diba2a aliran air dan mudah terbakar dalam

    keadaan kering $idjaja-5dhi, 13&&'. *ambut yang terbakar menghasilkan energi

     panas yang lebih besar dari kayu:arang terbakar. *ambut yang terbakar juga sulit

    dipadamkan dan apinya bisa merambat di ba2ah permukaan sehingga kebakaran

    lahan bisa meluas tidak terkendali. &

    !..!. Karakteristik kimia

    Karakteristik kimia lahan gambut di ndonesia sangat ditentukan oleh

    kandungan mineral, ketebalan, jenis mineral pada substratum $di dasar gambut', dan

    tingkat dekomposisi gambut. Kandungan mineral gambut di ndonesia umumnya

    kurang dari 98 dan sisanya adalah bahan organik. raksi organik terdiri dari

    senya2a-senya2a humat sekitar 1% hingga !%8 dan sebagian besar lainnya adalah 1%

    senya2a lignin, selulosa, hemiselulosa, lilin, tannin, resin, suberin, protein, dan

    senya2a lainnya.

    Lahan gambut umumnya mempunyai tingkat kemasaman yang relatif tinggi

    dengan kisaran p - 9. *ambut oligotropik yang memiliki substratum pasir kuarsa

    di Berengbengkel, Kalimantan /engah memiliki kisaran p ,!9 = ,

  • 8/18/2019 MAKALAH konserling gambut

    10/14

    nilai KB kurang dari 1%8, demikian juga gambut di pantai /imur iau $"uhardjo dan

    idjaja-5dhi, 13

  • 8/18/2019 MAKALAH konserling gambut

    11/14

     b. #enanaman kembali dengan tanaman penambat karbon.

    /anaman pohon-pohonan menyumbangkan karbon lebih tinggi dibandingkan dengan

    tanaman semusim. #enambatan karbon mendekati nol pada sistem padi dan sekitar 3 t

    )+! ha-1 tahun-1 untuk tanaman sagu, karet atau sa2it.. (amun karena sa2it

    memerlukan drainase yang relatif dalam, maka penambatan karbon oleh tanaman

    sa2it jauh lebih rendah dibandingkan dengan emisi karena terdekomposisinya gambut.

    Dengan demikian, gabungan dari tanaman yang menambat )+! dalam jumlah banyak

    serta yang toleran dengan drainase dangkal atau tanpa drainase, seperti sagu dan karet,

    merupakan pilihan utama dalam konservasi lahan gambut.

    c. #engaturan tinggi muka air tanah gambut.

    #enggunaan lahan yang memerlukan drainase dangkal seperti perkebunan karet,

    sagu, atau sa2ah dapat mengurangi jumlah emisi dibandingkan dengan sistem yang

    memerlukan drainase dalam. "elain itu lahan yang sudah terlanjur didrainase,

    apalagi lahan gambut yang terlantar, perlu dinaikkan kembali muka air tanahnya,

    misalnya dengan membuat pintu air sehingga proses dekomposisi aerob dapat

    dikurangi. Drainase sebidang lahan gambut tidak hanya berpengaruh pada bidang

    lahan yang didrainase saja, tetapi juga terhadap lahan dan hutan gambut di

    sekitarnya. "emakin dalam saluran drainase semakin besar dan luas pula

     pengaruhnya dalam menurunkan muka air lahan gambut sekitarnya, yang

    selanjutnya mempercepat emisi *K. +leh sebab itu konservasi lahan gambut

    melalui pendekatan hidrologi harus diterapkan pada seluruh hamparan $kubah'

    gambut.

    d. emanfaatkan lahan semak belukar yang terlantar.

    /idak semua lahan yang mendapatkan konsesi penanaman sa2it benarbenar

    digunakan untuk perkebunan kelapa sa2it, sehingga berubah menjadi lahan

    terlantar. Lahan terlantar ini perlu diprioritaskan untuk perluasan areal pertanian.

    Dengan penggunaan semak belukar yang cadangan karbonnya sekitar 19 t ) ha-1, !3

    akan dapat dikurangi emisi dari kebakaran dan dekomposisi biomassa sebanyak &9 t

    ) ha-1 atau 1! t )+! ha-1. "elain itu karena rendahnya jumlah biomassa yang dapat

    terbakar, maka ketebalan gambut yang terbakar se2aktu pembukaan lahan semak 

     belukar juga dapat dikurangi .

    e. #enguatan perundang-undangan dan penga2asan penggunaan dan

     pengelolaan lahan.

    5spek legal mengenai konservasi lahan gambut diatur dalam Keputusan

    #residen (o. ! tahun 133% tentang ka2asan lindung. #erlindungan terhadap

  • 8/18/2019 MAKALAH konserling gambut

    12/14

    ka2asan gambut dimaksudkan untuk mengendalikan hidrologi 2ilayah, yang

     berfungsi sebagai penyimpan air dan pencegah banjir, serta melindungi ekosistem

    yang khas di ka2asan yang bersangkutan. Konservasi lahan gambut juga

    dimaksudkan untuk meminimalkan teremisinya cadangan karbon. (amun Keputusan

    #residen tersebut tidak bisa berdiri sendiri tanpa adanya penga2asan dan komitmen

    dari semua pihak terkait.

    .

    BAB III

    PENUTUP

    .1 Kesimpulan

  • 8/18/2019 MAKALAH konserling gambut

    13/14

    Dari penelitian yang dilakukan maka didapatkan bah2a konservasi lingkungan pada

    ka2asan hutam gambut sangat perlu, karena apabila lahan gambut ini dikonversi secara

     berlebihan, maka akan mengakibatkan dampak yang sangat fatal baik terhadap manusia,

    he2an serta tumbuhan. 0ntuk langkah konservasi itu sendiri dapat dilakukan dengan

     beberapa cara seperti @

    a. enanggulangi kebakaran hutan dan lahan gambut?

    b. #enanaman kembali dengan tanaman penambat karbon?

    c. #engaturan tinggi muka air tanah gambut?

    d. emanfaatkan lahan semak belukar yang terlantar?

    e. #enguatan perundang-undangan dan penga2asan penggunaan dan pengelolaan

    lahan.

    .! "aran

    5dapun saran yang dapat diberikan ialah @

    a. embuat dan menegakkan peraturan perundang-undangan mengenai konservasi hutan

    gambut?

     b. /idak mengkonversi hutan gambut baik dalam sektor pertanian maupun dalam sistem

    drainasenya?

    c. endirikan sensor ataupun titik pemantauan api agar pencegahan dapat atau tindakan

    langsung dapat dilakukan.

    DA#TAR PUSTAKA

    5gus, ., /. Eune, . Komara, . "yahbuddin, 6. untunu2u, dan 6. "usanti. !%%&.

    itigasi dan 5daptasi #erubahan klim dari Lahan #erkebunan. Laporan

  • 8/18/2019 MAKALAH konserling gambut

    14/14

    /ahunan !%%&, Konsorsium Litbang #erubahan klim "ektor #ertanian. Balai

    Besar "umber Daya Lahan #ertanian, Bogor.

    5gus, . !%%3. )adangan karbon, emisi gas rumah kaca dan konservasi lahan. #rosiding

    "eminar Dies (atalis 0niversitas Bra2idjaya ke ;4, 1 Eanuari !%%3, alang.

    5ndriesse, E.#. 133;. )onstrainsts and opportunities for alternative use options of 

    tropical peat land. In B.F. 5minuddin $6d.'. /ropical #eat? #roceedings of 

    nternational "ymposium on /ropical #eatland, 4-1% ay 1331, Kuching,

    "ara2ak, alaysia.

    BB Litbang "DL# $Balai Besar #enelitian dan #engembangan "umberdaya Lahan

    #ertanian. !%%&. Laporan tahunan !%%&, Konsorsium penelitian dan

     pengembangan perubahan iklim pada sektor pertanian. Balai #esar #enelitian

    dan #engembangan "umberdaya Lahan #ertanian, Bogor.

    Diemont, .. and L.E. #ons. 1331. 5 preliminary note on peat formation andgleying in ahakam inland floodplain, 6ast kalimantan, ndonesia. #roc.

    nternational "ymposium on /ropical #eatland. 4-1% ay 1331, Kuching,

    "era2ak, alaysia.

    Driessen, #.. 13