makalah komunikasi dan empati

13
Kepikunan dan Berkurangnya Pendengaran Karena Pengaruh Usia Dokter Pembimbing: Dr Indriani K.S Disusun oleh: Tamara Julia Hannesto 102013405/ A7 Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Krida Wacana

Upload: miranurindah

Post on 11-Dec-2015

60 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

komunikasi dan empati

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Komunikasi Dan Empati

Kepikunan dan Berkurangnya Pendengaran

Karena Pengaruh Usia

Dokter Pembimbing:

Dr Indriani K.S

Disusun oleh:

Tamara Julia Hannesto

102013405/ A7

Mahasiswa Fakultas Kedokteran

Universitas Krida Wacana

Jakarta Barat

Page 2: Makalah Komunikasi Dan Empati

Kata Pengantar

Puji dan syukur saya katurkan kehadirat Tuhan YME yang telah memberikan rahmat dan

hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah ini.

Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu dalam penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita

semua.

Tak ada gading yang tak retak. Begitu pula dengan makalah yang kami buat ini yang

masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran agar

makalah ini menjadi lebih baik serta berdaya guna dimasa yang akan datang.

Page 3: Makalah Komunikasi Dan Empati

Bab 1. Pendahuluan

A. Latar Belakang

Kegiatan komunikasi interpersonal merupakan kegiatan sehari-hari yang paling banyak

dilakukan oleh manusia sebagai mahluk sosial. Sejak bangun tidur di pagi hari sampai tidur lagi

di larut malam, sebagian besar dari waktu kita digunakan untuk berkomunikasi dengan manusia

yang lain. Dengan demikian kemampuan berkomunikasi merupakan suatu kemampuan yang

paling dasar. Akan tetapi dalam kehidupan sehari-hari kita sering mengalami perbedaan

pendapat, ketidaknyamanan situasi atau bahkan terjadi konflik yang terbuka yang disebabkan

adanya kesalahfahaman dalam berkomunikasi. Menghadapi situasi seperti ini, manusia baru

akan menyadari bahwa diperlukan pengetahuan mengenai bagaimana cara berkomunikasi yang

baik dan efektif.yang harus dimiliki seorang manusia.

Efektifitas seorang komunikator dapat dievaluasi dari sudut sejauhmana tujuan-tujuan

tersebut dicapai. Persyaratan untuk keberhasilan komunikasi adalah mendapat perhatian. Jika

pesan disampaikan tetapi penerima mengabaikannya, maka usaha komunikasi tersebut akan

gagal. Keberhasilan komunikasi juga tergantung pada pemahaman pesandan penerima. Jika

penerima tidak mengerti pesan tersebut,maka tidaklah mungkin akan berhasil dalam

memberikan informasi atau mempengaruhinya. Bahkan jika suatu pesan tidak dimengerti,

penerima mungkin tidak meyakini bahwa informasinya benar, sekalipun komunikator benar-

benar memberikan arti apa yang dikatakan.

Kemampuan berkomunikasi interpersonal yang baik dan efektif sangat diperlukan oleh

manusia agar dia dapat menjalani semua aktivitasnya dengan lancar. Terutama ketika

seseorang melakukan aktivitas dalam situasi yang formal, misal dalam lingkungan kerja. Lebih

penting lagi ketika aktivitas kerja seseorang adalah berhadapan langsung dengan orang lain

dimana sebagian besar kegiatannya merupakan kegiatan komunikasi interpersonal.

Agar komunikasi dapat berjalan lancar, maka dibutuhkan keahlian dalam

berkomunikasi( communication skill). Dan tidaklah semua orang memiliki communication skill.

Page 4: Makalah Komunikasi Dan Empati

Banyak orang yang berkomunikasi hanya mengandalkan gaya yang dipakai sehari-hari. Mereka

menganggap cara komunikasi yang mereka pakai sudah benar. Padahal kalau dicermati masih

banyak kesalahan dalam berkomunikasi.

Bab 2. Pembahasan

Komunikasi adalah proses interaksi penuh makna antara sesama manusia, dimana makna

dipertukarkan sehingga terjadi pemahaman, dan dimana pesa diberikan atau diterima melalui

pembicaraan, tulisan dan melalui surat. Komunikasi terdiri atas dua, yaitu komunikasi verbal dan

komunikasi non-verbal, yang memerlukan pendengaran aktif, kerampilan berdialog, memahami

perasaan, pengendalian emosi, dan empati.

Komunikasi verbal yaitu bagaimana kita membina hubungan, bertanya, mendengarkan secara

aktif, memberikan informasi, menanggapi ucapan pasien, mendorong pasien agar berbicara. Sedangkan

komunikasi non-verbal mencangkup ekspresi wajah, bahasa tubuh, kontak mata, dan suara yang dimana

harus memperhatikan raut muka, posisi tubuh, kontak mata, dan nada suara.

Berikut berbagai macam komunikasi:

Komunikasi menurut arah yaitu komunikasi satu arah (one way communication) dan

komunikasi dua arah (two ways communication).

Komunikasi menurut proses yaitu komunikasi langsung dan komunikasi tidak langsung.

Komunikasi menurut sasaran yaitu komunikasi massa, komunikasi kelompok dan

komunikasi perorangan.

Komunikasi menurut simbol yaitu komunikasi lisan, komunikasi tulisan dan komunikasi

isyarat.

Komunikasi menurut suasana yaitu komunikasi formal dan komunikasi informal.

Page 5: Makalah Komunikasi Dan Empati

Komunikasi efektif adalah suatu bentuk komunikasi antar personal dimana keduanya

terlibat aktif dalam bertukar informasi atau pikiran, dan dapat saling mengerti dan sepakat

mengenai maksud dari informasi yang diberikan antara pihak yang satu dengan pihak yang

lainnya.

Proses mencapai kesepakatan (Sharing of meaning), lazimnya berlangsung secara

bertahap. Ada 5 (lima) sasaran pokok dalam proses komunikasi, yaitu:

Membuat pendengar mendengarkan apa yang kita katakan (atau melihat apa

yang kita tunjukkan kepada mereka)

Membuat pendengar memahami apa yang mereka dengar atau lihat

Membuat pendengar menyetujui apa yang telah mereka dengar (atau tidak

menyetujui apa yang kita katakan, tetapi dengan pemahaman yang benar)

Membuat pendengar mengambil tindakan yang sesuai dengan maksud kita dan

maksud kita bisa mereka terima

Memperoleh umpan balik dari pendengar

Jika kelima tahapan ini sudah dilakukan dan dilalui dengan baik, maka akan tercipta

suatu komunikasi yang efektif antara pemberi informasi dan penerima informasi (dokter-pasien

dan sebaliknya).

Empati adalah upaya dan kemampuan untuk mengerti, menghayati dan menempatkan diri

seseorang di tempat orang lain sesuai dengan identitas, pikiran, perasaan, keinginan, dan perilaku dari

orang itu tanpa mencampur-baurkan nilai-nilai atau selera pribadi dari orang yang berempati dengan

nilai atau selera pribadi orang yang diempati atau berinteraksi secara emosional. Jadi, berempati berarti

tidak bersikap menghakimi, baik dalam artikata menyalahkan, membenarkan, menyetujui, atau tidak

menyetujui perbuatan seseorang.

Empati mempunyai hubungan dengan komunikasi, karena empati dapat dibangun dari

komunikasi yang efektif. Namun cakupan pengaruh empati lebih luas dari komunikasi. Jika

komunikasi hanya terbatas pada dua jenis saja, yaitu verbal dan non verbal, maka empati bisa

terbentuk meski hanya melalui perasaan, pengetahuan dan juga keyakinan seseorang akan

sesuatu

Page 6: Makalah Komunikasi Dan Empati

Pengertian empati itu sendiri dibahasakan sebagai “Suatu pengenalan dan pemahaman

status pikiran, keyakinan, keinginan, dan khususnya perasaan dari orang lain; yaitu kemampuan

menempatkan diri seperti yang dialami pada keadaan orang lain atau mengalami pandangan,

harapan atau emosi orang lain dalam dirinya, dan bisa dikatakan pula sebagai resonansi emosi.

Dari pengertian empati diatas, secara gamblang dapat kita tarik suatu kesimpulan bahwa

salah satu cara pengenalan dan pemahaman terhadap kondisi orang lain bisa kita dapatkan

melalui komunikasi. Komunikasi yang baik, ditambah rasa peka akan sesuatu yang dialami atau

dirasakan oleh orang lain dapat menciptakan sebuah empati yang baik pula.

Perbedaan Simpati dan Empati

SIMPATI

Simpati adalah suatu proses dimana seseorang merasa tertarik terhadap pihak lain,

sehingga mampu merasakan apa yang dialami, dilakukan dan diderita orang lain. Dalam

simpati, perasaan memegang peranan penting. Simpati akan berlangsung apabila terdapat

pengertian pada kedua belah pihak. Simpati lebih banyak terlihat dalam hubungan

persahabatan, hubungan bertetangga, atau hubungan pekerjaan. Seseorang merasa simpati

dari pada orang lain karena sikap, penampilan, wibawa, atau perbuatannya. Misalnya,

mengucapkan selamat ulang tahun pada hari ulang tahun merupakan wujud rasa simpati

seseorang.

Simpati adalah melakukan sesuatu untuk orang lain, dengan menggunakan cara yang

menurut kita baik, menurut kita menyenangkan, menurut kita benar.

EMPATI

Page 7: Makalah Komunikasi Dan Empati

Empati mirip perasaan simpati, akan tetapi tidak semata-mata perasaan kejiwaan saja,

melainkan diikuti perasaan organisme tubuh yang sangat dalam. Contoh bila sahabat kita

orangtuanya meninggal, kita sama-sama merasakan kehilangan.

Empati, adalah melakukan sesuatu kepada orang lain, dengan menggunakan cara

berpikir dari orang lain tersebut, yang menurut orang lain itu menyenangkan, yang menurut

orang lain itu benar. Jadi, apa yang menurut Anda suatu kebaikan, bisa saja sebenarnya malah

mengganggu orang lain.

Menurut Ubaydillah (2005) empati adalah kemampuan kita dalam menyelami perasaan

orang lain tanpa harus tenggelam di dalamnya. Empati adalah kemampuan kita dalam

mendengarkan perasaan orang lain tanpa harus larut.

Empati adalah kemampuan kita dalam meresponi keinginan orang lain yang tak terucap.

Kemampuan ini dipandang sebagai kunci menaikkan intensitas dan kedalaman hubungan kita

dengan orang lain (connecting with). Selain itu Empati merupakan salah satu kunci keberhasilan

dalam melakukan hubungan antar pribadi dengan coba memahami suatu permasalahan dari

sudut pandang atau perasaan lawan bicara. Melalui empati, individu akan mampu

mengembangkan pemahaman yang mendalam mengenai suatu permasalahan. Memahami

orang lain akan mendorong antar individu saling berbagi. Empati merupakan kunci

pengembangan leadership dalam diri individu.

Dunia yang semakin global dan ekonomi pasar yang penuh dengan persaingan ketat

membuat tenggang rasa dan empati sosial masyarakat semakin rendah. Itu kenapa seringkali

terjadi konflik sosial di masyarakat. Salah satu upaya yang dapat mencegah meluasnya dan

meminimalkan dampak negatif dari globalisasi adalah mensosialisasikan rasa empati sejak dini.

Keluarga adalah struktur sosial terkecil yang mampu membentengi patologi sosial yang terus

menggejala khususnya masyarakat Indonesia.

Secara naluriah anak sudah mengembangkan empati sejak bayi. Awalnya empati yang

dimiliki sangat sederhana, yakni empati emosi. Misalnya pada usia 0-1 tahun, bayi bisa

menangis hanya karena mendengar bayi lain menangis, barulah di usia 1-2 tahun, anak

Page 8: Makalah Komunikasi Dan Empati

menyadari kalau kesusahan temannya bukanlah kesusahan yang mesti ditanggung sendiri.

Walaupun demikian, rasa empati pada anak harus diasah. Bila dibiarkan rasa empati tersebut

sedikit demi sedikit akan terkikis walau tidak sepenuhnya hilang, tergantung dari lingkungan

yang membentuknya.

Banyak segi positif bila kita mengajarkan anak berempati. Mereka tidak akan agresif dan

senang membantu orang lain. Selain itu empati berhubungan dengan kepedulian terhadap

orang lain, tak heran kalau empati selalu berkonotasi sosial seperti menyumbang, memberikan

sesuatu pada orang yang kurang mampu. Empati berarti menempatkan diri seolah-olah menjadi

seperti orang lain. Mempunyai rasa empati adalah keharusan seorang manusia, karena di

sanalah terletak nilai kemanusiaan seseorang. Oleh karena itu, setiap orang tua wajib

menduplikasikan rasa empati kepada anak-anaknya

Dalam mengunjungi panti werdha, seorang mahasiswa mendapat kesempatan untuk

mewawancarai seorang nenek berusia 80 tahun yang sudah sering lupa dan pendengarannya sudah

berkurang. Apa yang harus dilakukan mahasiswa itu?

Mind Map

Page 9: Makalah Komunikasi Dan Empati

Bab 4. Kesimpulan

Dalam mewawancarai nenek tersebut, kita harus memperhatikan nilai-nilai dari aspek

kemanusiaan, perilaku/kepribadian, empati, komunikasi, dan etik profesi. Dan harus mampu

berkomunikasi secara efektif, merasakan empati dan juga kepribadian yang sesuai dengan standar

profesi sebagai seorang dokter

Nenek berusia 80tahun sering lupa dan

pendengaran berkuranWawanca

ra

Sikap ODK

(Faktor)Usia

lanjut

Melakukan/ menunjukkan

empati

Bahasa

Non-verbal

Verbal

Materi wawancara:Mengucapkan salam

Menanyakan identitas

(Alat wawancara)

Page 10: Makalah Komunikasi Dan Empati

Bab 5. Daftar Pustaka

Kurtz S, Silverman J, Draper J. Teaching and learning communication skills in medicine. 2nd ed.

Oxon UK: Radcliffe Ltd.; 2005.

Ferguson WJ, Candib LM. Modern culture and physician-patient communication: culture,

language and doctor patient relationship. Fam Med 2002;34(5):353-61.

William I. Gorden, Communication : Personal and Public,1978

K. Bertens, Membahas Kasus Etika Kedokteran, Jakarta : Universitas Atma Jaya, Cetakan kedua,

20003. K. Bertens (peny.), Dokumen Etika dan Hukum Kedokteran Internasional, Jakarta:

Universitas Atma Jaya,20014. K. Bertens (peny.), Dokumen Etika Dan Hukum Kedokteran

Indonesia, Jakarta: Universitas Atma Jaya, 2001

http://berandapsikologi.blogspot.com/2012/09/simpati-dan-empati.html?m=1