makalah kesmas dan paradig

36
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan masyarakat (public health) baik sebagai ilmu (teori), maupun sebagai seni (praktek) belum begitu populer dibandingkan dengan ilmu kedokteran. Secara teori maupun prakteknya, kesehatan masyarakat menekankan pada upaya-upaya pencegahan penyakit (preventif) dan peningkatan kesehatan (promotif), sedangkan kedokteran dan kesehatan perorangan menekankan pada upaya pengobatan (kuratif) dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif). Membicarakan kesehatan masyarakat tidak terlepas dari dua tokoh metologi Yunani, yakni Asclepius dan Higeia. Beda antara Asclepius dengan Higeia dalam pendekatan/penanganan masalah kesehata adalah Asclepius melakukan pendekatan (pengobatan penyakit), setelah penyakit tersebut terjadi pada seseorang. Sedangkan Higeia mengajarkan kepada pengikutnya dalam pendekatan masalah kesehatan melalui “hidup seimbang”, menghindari makanan dan minuman beracun, makan makanan bergizi atau baik, cukup istirahat dan melakukan olahraga. Dalam perkembangan yang berkelanjutan, timbul garis pemisah antara dua kelompok profesi, yakni pelayanan kesehatan kuratif (curative health care), dan pelayanan pencegahan atau preventif 1

Upload: anggie-s-hutagaol

Post on 26-Nov-2015

85 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangKesehatan masyarakat (public health) baik sebagai ilmu (teori), maupun sebagai seni (praktek) belum begitu populer dibandingkan dengan ilmu kedokteran. Secara teori maupun prakteknya, kesehatan masyarakat menekankan pada upaya-upaya pencegahan penyakit (preventif) dan peningkatan kesehatan (promotif), sedangkan kedokteran dan kesehatan perorangan menekankan pada upaya pengobatan (kuratif) dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif). Membicarakan kesehatan masyarakat tidak terlepas dari dua tokoh metologi Yunani, yakni Asclepius dan Higeia. Beda antara Asclepius dengan Higeia dalam pendekatan/penanganan masalah kesehata adalah Asclepius melakukan pendekatan (pengobatan penyakit), setelah penyakit tersebut terjadi pada seseorang. Sedangkan Higeia mengajarkan kepada pengikutnya dalam pendekatan masalah kesehatan melalui hidup seimbang, menghindari makanan dan minuman beracun, makan makanan bergizi atau baik, cukup istirahat dan melakukan olahraga. Dalam perkembangan yang berkelanjutan, timbul garis pemisah antara dua kelompok profesi, yakni pelayanan kesehatan kuratif (curative health care), dan pelayanan pencegahan atau preventif (preventive health care). Kedua kelompok ini dapat dilihat perbedaan pendekatan yang dilakukan antara lain sebagai berikut: Pertama, pendekatan kuratif dilakukan terhadap sasaran secara individual, kontak terhadap sasaran (pasien) hanya sekali saja. Sedangkan pendekatan preventif, sasaran masyarakat (bukan percobaan) masalah-masalah yang ditangani pada umumnya juga masalah-masalah yang jadi masalah masyarakat, bukan masalah individu. Kedua, pendekatan kuratif cenderung bersifat reaktif, artinya kelompok ini hanya menunggu masalah datang. Sedangkan kelompok preventif lebih menggunakan pendekatan proaktif, artinya tidak menunggu ada masalah, tetapi mencari masalah. Ketiga, pendekatan kuratif cenderung melihat dan menangani pasien lebih kepada sistem biologis pasien hanya dilihat secara partial. Sedangkan pendekatan preventif melihat pasien sebagai makhluk yang utuh, dengan pendekatan yang holistik.

1.2 Batasan Topik1. Dasar - dasar Kesehatan Masyarakat1) Pengertian Sehat dan Ilmu Kesehatan Masyarakat2) Prinsip-prinsip Ilmu Kesehatan Masyarakat3) Sejarah Ilmu Kesehatan Masyarakat4) Periode-periode Perkembangan Kesehatan Masyarakat5) Perkembangan Kesehatan Masyarakat di Indonesia6) Ruang Lingkup Kesehatan Masyarakat7) Tujuan Kesehatan Masyarakat8) Manfaat Kesehatan Masyarakat9) Permasalahan Kesehatan Masyarakat10) Penerapan Ilmu Kesehatan Masyarakat2. Teori BLUM1) Konsep Teori BLUM2) Indikator Teori BLUM3. Paradigma Sehat1) Pengertian Paradigma Sehat2) Prinsip Paradigma Sehat4. Indikator Kesehatan Menurut WHO5. Pembangunan Kesehatan Pemerintah 2010-20141) Pembangunan Kesehatan Nasional2) Pembangunan Kesehatan Pemerintah Aceh1.3 TujuanAdapun tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang diembankan kepada kami selaku mahasiswa Program Studi Kedokteran Gigi sebagai hasil diskusi kelompok pada setiap pemicu. Selain itu, tujuan penulisan makalah ini adalah agar mahasiswa dapat memahami dasar-dasar ilmu kesehatan masyarakat dan paradigma hidup sehat dalam kehidupan sehingga pembangunan kesehatan dapat terlaksana di Aceh dan di nasional.

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Dasar - dasar Kesehatan Masyarakat2.1.1 Pengertian Sehat dan Ilmu Kesehatan Masyarakat2.1.1.1 Pengertian Sehat1. Sehat adalah suatu keadaan seimbang yang dinamis antara bentuk dan fungsi tubuh dengan berbagai faktor yang berusaha mempengaruhinya.(Perkin 1938)2. Sehat adalah suatu keadaan sejahtera sempurna dari fisik,mental dan sosial yang tidak hanya terbatas pada bebas dari penyakit atau kelemahan saja.(WHO 1974 Dan UU Pokok Kesehatan No.9 Tahun 1960)3. Sehat adalah suatu keadaan dan kualitas dariorgan tubuh yang berfungsi secara wajar dengan segala faktor keturunan dan lingkungan yang dipunyainya(WHO 1957)4. Sehat adalah keadaan dimana seseorang pada waktu diperiksa oleh ahlinya tidak mempunyai keluhan ataupun tidak terdapat tanda-tanda penyakit atau kelainan(WHITE 1977)5. Sehat adalah suatu keadaan sejahtera dari badan jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.(UU Kesehatan No.23 Tahun 1992).12.1.1.2 Pengertian Kesehatan Masyarakat1. Kesehatan masyarakat adalah upaya-upaya untuk mengatasi masalah-masalah sanitasi yang menggangu kesehatan dengan kata lain kesehatan masyarakat adalah sama dengan sanitasi upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan sanitasi lingkungan adalah merupakan kegiatan kesehatan masyarakat.192. Kesehatan masyarakat adalah suatu Ilmu dan Seni mengenai cara pencegahan penyakit untuk mencapai perpanjangan masa hidup dan peningkatan kessehatan fisis dan mental secara berhasil guna melalui : pengorganisasian potensi yang ada dalam masyarakat untuk mencapai kesehatan lingkungan ,pengendalian penyakit infeksi di masyarakat penyuluhan / pendidikan perorangan tentang prinsip-prinsip kesehatan pribadi ,pengorganisasian pelayanan pengobatan dan perawatan untuk diagnosis dini penyakit,pencegahan dan pengobatan penyakit ,serta pengembangan gerakan sosial yang akan mendorong setiap individu di masyarakat memelihara kesehatan dalam setiap prilaku kehidupan sehari-hari.32.1.2 Prinsip-prinsip Ilmu Kesehatan Masyarakat1) Usaha kesehatan masyarakat mengutamakan perbuatan preventif dan promotif dengan menguranggi kuratif2) Usaha kesehatan yang dilakukan menggunakan biaya sekecil mungkin namun dapat menghasilkan hasil semaksimal mungkin3) Usaha kesehatan berasal dari masyarakat untuk masyarakat dan kegiatannya dilakukan oleh masyarakat4) Melibatkan masyarakat dalam kegiatan kesehatan masyarakat5) Usaha kesehatan yang dilakukan berasal dari masalah kesehatan yang ada pada suatu masyarakat tertentu, yang apabila tidak segera ditangani akan menyebabkan penyakit pada tempat tersebut.Prinsip-prinsip ilmu kesehatan masyarakat yang meliputi definisi public health menurut winslow ,ilmu kedokteran pencegahan ,perbandingan antara ilmu kesehatan masyarakat dan ilmu kedokteran klinik ,konsep terjadinya penyakit dan pekembanagan singkat pelayanan kesehatan masyarakat di Indonesia.92.1.3 Sejarah Ilmu Kesehatan MasyarakatBerbicara kesehatan masyarakat tidak terlepas dari dua tokoh metologi Yunani yaitu Asclepius dan Higeia. Berdasarkan cerita Mitos Yunani tersebut Asclepius disebutkan sebagai seorang dokter pertama yang tampan dan pandai meskipun tidak disebutkan sekolah atau pendidikan apa yang telah ditempuhnya, tetapi diceritakan bahwa ia telah dapat mengobati penyakit dan bahkan melakukan bedah berdasarkan prosedur-prosedur tertentu dengan baik.Hegeia, seorang asistenya yang juga istrinya juga telah melakukan upaya kesehatan. Bedanya antara Asclepius dengan Higeia dalam pendekatan/penanganan masalah kesehatan adalah:1) Asclepius melakukan pendekatan (pengobatan penyakit), setelah penyakit tersebut terjadi pada seseorang2) Higeia mengajarkan kepada pengikutnya dalam pendekatan masalah kesehatan melalui hidup seimbang, seperti mengindari makanan/minuman yang beracun, makan makanan yang bergizi (baik) cukup istirahat dan melakukan olahraga. Apabila orang sudah jatuh sakit Higeia lebih menganjurkan melakukan upaya-upaya secara alamiah untuk menyembuhkan penyakitnya tersebut, anatara lain lebih baik dengan memperkuat tubuhnya dengan makanan yang baik, daripada dengan pengobatan/pembedahan.Dari cerita dua tokoh di atas, berkembanglah 2 aliran atau tpendekatan dalam menangani masalah kesehatan. Kelompok pertama cenderung menunggu terjadinya penyakit (setelah sakit), yang selanjutnya disebut pendekatan kuratif/pengobatan. Kelompok ini pada umumnya terdiri terdiri dari dokter, dokter gigi, psikiater dan praktisi-praktisi lain yang melakukan pengobatan fisik, mental maupun sosial. Sedangkan kelompok kedua, seperti halnya pendekatan Higeia, cenderung melakukan upaya-upaya pencegahan penyakit dan meningkatkan kesehatan (promosi) sebelum terjadi penyakit. Ke dalam kelompok ini termasuk para petugas kesehatan masyarakat lulusan-lulusan sekolah/institusi kesehatan masyarakat dari berbagai jenjang.Dalam perkembangan selanjutnya, seolah-olah terjadi dikotomi antara kelompok kedua profesi, yaitu pelayanan kesehatan kuratif (curative health care), dan pelayanan pencegahan/preventif (preventive health care). Kedua kelompok ini dapat dilihat perbedaan pendekatan : Pendekatan kuratif :1) Dilakukan terhadap sasaran secara individual2) Cenderung bersifat reaktif (menunggu masalah datang, misal dokter menunggu pasien datang di Puskesmas/tempat praktek)3) Melihat dan menangani klien/pasien lebih kepada sistem biologis manusia/pasien hanya dilihat secara parsial (padahal manusia terdiri dari bio-psiko-sosial yang terlihat antara aspek satu dengan lainnya. Pendekatan preventif,1) Sasaran/pasien adalah masyarakat (bukan perorangan)2) Menggunakan pendekatan proaktif, artinya tidak menunggu masalah datang, tetapi mencari masalah. Petugas turun di lapangan/masyarakat mencari dan mengidentifikasi masalah dan melakukan tindakan3) Melihat klien sebagai makhluk yang utuh, dengan pendekatan holistik. Terjadiya penyakit tidak semata karena terganggunya sistem biologis tapi aspek bio-psiko-sosial.162.1.4 Periode-periode Perkembangan Kesehatan Masyarakat1. Periode Sebelum Ilmu Pengetahuan.Telah dibangun tempat pembuangan kotoran tinja tetapi bukan demi kesehatan melainkan karena bau dan tidak enak dilihat, demikian juga dengan membuat sumur, bukan karena menimbulkan penyakit, tetapi karena rasa airnya tidak enak. Namun, masalah kesehatan masyarakat khususnya penyebaran penyakit menular sudah begitu meluas dan dahsyat, namun upaya pemecahan masalah kesehatan masyarakat belum dilakukan orang yang menyeluruh.172. Periode Ilmu Pengetahuan.Sudah ditemukan berbagai macam penyebab penyakit dan vaksin sebagai pencegah penyakit. Parlemen juga telah menguatkan undang-undang yang isinya mengatur upaya-upaya peningkatan kesehatan penduduk, termasuk sanitasi lingkungan, tempat tinggal, pabrik, dan lain-lain. Serta telah dibentuknya Departemen Kesehatan yang berfungsi untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan bagi penduduk.182.1.5 Perkembangan Kesehatan Masyarakat di IndonesiaPada awal abad ke 18, dengan ditemukannya bakteri bakteri penyebab penyakit dan beberapa jenis imunisasi, kegiatan kesehatan masyarakat adalah pencegahan penyakit yang terjadi dalam masyarakat melalui perbaikan sanitasi lingkungan dan pencegahan penyakit melalui imunisasi.Pada awal abad ke 19, kesehatan masyarakat sudah berkembang dengan baik, kesehatan masyarakat diartikan suatu upaya integrasi antara ilmu sanitasi dengan ilmu kedokteran. Sedangkan ilmu kedokteran itu sendiri merupakan integrasi antara ilmu biologi dan ilmu social. Dalam perkembangan selanjutnya, kesehatan masyarakat diartikan sebagai aplikasi dan kegiatan terpadu antara sanitasi dan pengobatan ( kedokteran ) dalam mencegah penyakit yang melanda penduduk atau masyarakat. Oleh karena masyarakat sebagai objek penerapan ilmu kedokteran dan sanitasi mempunyai aspek social ekonomi dan budaya yang sangat kompleks. Akhirnya kesehatan masyarakat diartikan sebagai aplikasi keterpaduan antara ilmu kedokteran, sanitasi, dan ilmu social dalam mencegah penyakit yang terjadi di masyarakat.Pada awal abad ke 20, Winslow (1920), kesehatan masyarakat ( public health ) adalah ilmu dan seni: mencegah penyakit, memperpanjang hidup, dan meningkatkan kesehatan, melalui usaha usaha pengorganisasian masyarakat untuk :1) Perbaikan sanitasi lingkungan,2) Pemberantasan penyakit penyakit menular,3) Pendidikan untuk kebersihan perorangan,4) Pengorganisasian pelayanan pelayanan medis dan perawatan untuk diagnosis dini dan pengobatan,5) Pengembangan rekayasa social untuk menjamin setiap orang terpenuhi kebutuhan hidup yang layak dalam memelihara kesehatannya.Kesehatan masyarakat = sanitasi. Karena kesehatan masyarakat adalah upaya upaya untuk mengatasi masalah masalah sanitasi yang mengganggu kesehatan.Menurut Ikatan Dokter Amerika (1984), kesehatan masyarakat adalah ilmu dan seni memelihara, melindungi, dan meningkatkan kesehatan masyarakat melalui usaha usaha pengorganisasian masyarakat.132.1.6 Ruang Lingkup Kesehatan MasyarakatRuang lingkup kesehatan masyarakat adalah ilmu dan seni. Oleh sebab itu, ruang lingkup ilmu kesehatan masyarakat dapat dilihat dari dua hal tersebut.12Ruang lingkup kesehatan masyarakat meliputi usaha-usaha:1. Promotif (peningkatan kesehatan)Adalah usaha yang ditujukan untuk meningkatkan kesehatan meliputi usaha-usaha peningkatan gizi, pemeliharaan kesehatan perseorangan, kesehatan lingkungan, olahraga teratur, istirahat yang cukup dan rekreasi sehingga mencapai kesehatan yang optimal.2. Preventif (pencegahan penyakit)Adalah usaha yang ditujukan untuk mencegah terjadinya penyakit melalui usaha-usaha pemberian imunisasi pada bayi dan anak, ibu hamil, pemeriksaankesehatan secara berkala untuk mendeteksi penyakit secara dini.3. Kuratif (pengobatan)Adalah usaha yang ditujukan terhadap orang yang sakit untuk dapat diobati secara tepat dan adekuat sehingga dalam waktu singkat dapat dipulihkan kesehatannya.4. Rehabilitatif (pemulihan kesehatan)Adalah usaha yang ditujukan kepada penderita yang baru pulih dari penyakit yang dideritanya. Usaha ini ditujukan untuk memperbaiki kelemahan fisik, mental dan sosial pasien melalui latihan terpogram tau fisioterapi.7

2.1.7 Tujuan Kesehatan Masyarakat1. Tujuan UmumMeningkatkan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat sehingga tercapai derajat kesehatan yang optimal agar dapat menajalankan fungsi kehidupan sesuai dengan kapasitas yang mereka miliki.2. Tujuan KhususUntuk meningkatkan berbagai kemampuan individu, keluarga, kelompok khusus dan masyarakat dalam hal:1) Mengidentifikasi masalah kesehatan dan keperawatan yang dihadapi2) Menetapkan masalah kesehatan/keperawatan dan prioritas masalah.3) Merumuskan berbagai alternatif pemecahan masalah kesehatan/keperawatan.4) Menanggulangi masalah kesehatan/keperawatan yang mereka hadapi.5) Penilaian hasil kegiatan dalam memecahkan masalah kesehatan/keperawatan.6) Mendorong dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pelayanan kesehatan/keperawatan.7) Meningkatkan kemampuan dalam memelihara kesehatan secara mandiri (self care).8) Menanamkan perilaku sehat melalui upaya pendidikan kesehatan, dan9) Lebih spesifik lagi adalah untuk menunjang fungsi puskesmas dalam menurunkan angka kematian bayi, ibu dan balita serta diterimanya norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera.10) Tertanganinya kelompok-kelompok resiko tinggi yang rawan terhadap masalah kesehatan.62.1.8 Manfaat Kesehatan Masyarakat1. Mempelajari Riwayat Alamiah PenyakitPengetahuan tentang riwayat alamiah suatu penyakit penting untuk menggambarkan perjalanan penyakit, terutama yang berkaitan dengan orang (man), waktu (time) dan tempat (place). Dengan mengehui riwayat alamiah penyakit tersebut dapat diupayakan tindakan pencegahan atau penghentian perjalanan penyakit tersebut. Epidemiologi dapat digunakanuntuk perencanaan dan pelayanan kesehatan. Misalnya, membuat program perencanaan kesehatan menjadi efisien dan akurat.2. Menentukan Masalah KomunitasKejadian-kejadian yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan diantaranya penyakit, kondisi, kecelakaan, gangguan, kelainan atau kecacatan apapun yang menyebabkan kesakitan, kematian dan masalah kesehatan yang terjadi pada komunitas atau wilayah tertentu.3. Melihat Resiko dan PengaruhnyaDegan menjelaskan masalah kesehatan yang terjadi , dapat pula diketahui faktor resiko yang dapat mempengaruhi individu dan pengaruhnya pada populasi yang ada.4. Menilai dan MenelitiKegiatan yang dilakukan untuk mengetahui masalah kesehatan dan melihat perkembangan masalah tersebut melalui penilaian/evaluasi dan penelitian. Dengan demikian tenaga kesehatan mengetahui seberapa baiknya kesehatan masyarakat termasuk pelayanan kesehatannya mengelola masalah kesehatan yang ada di masyarakat. 5. Menyempurnakan Gambaran PenyakitMenerangkan keadaan suatu masalah kesehatan/penyakit, terutama yang berkaitan dengan man, time, dan place.salah satu kegiatannya adalah identifikasi dan proses diagnostik untuk meyakinkan bahwa seseorang mendertia penyakit tertentu.6. Identifikasi SindromMembantu menetapkan dan menyusun kriteria untuk mendefinisikan sindrom tertentu. Misalnya, AIDS, SARS, flu burung, dan lain-lain.7. Menentukan Penyebab dan Sumber PenyakitTemuan-temuan epidemologi memungkinkan untuk digunakan dalam pengendalian, pencegahan, dan eliminasi penyakit, kecelakaan, kecacatan, dan kematian.20

2.1.9 Permasalahan Kesehatan Masyarakat1. Masalah1) Bentuk profesionalisme SDM didaerah sangat lemah2) Tidak adanya kesinambungan pelayanan primer dan sekunder3) Dinas Kesehatan dan RSUD tidak merupakan sistem terintegrasi4) Visi PEMDA dan DPRD tentang sektor kesehatan belum tentu sejalan dengan visi pembangunan kesehatan yang bersifat universal sehingga sektor kesehatan yang msih diperlukan sebagai sumber pendapatan.2. Upaya :1) Lebih mengoptimalkan pembangunan bidang kesehatan dengan cara lebih mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat2) Memperpendek jalur birokrasi pelayanan kesehatan untuk masyarakat3) Sistem desentralisasi juga memberi kewenangan bagi daerah untuk menentukan sendiri program serta pengalokasikan dana pembangunan kesehatan didaerahnya.102.1.10 Penerapan Ilmu Kesehatan Masyarakat1. Pemberantasan penyakit, baik menular maupun tidak menular.2. Perbaikan sanitasi lingkungan.3. Perbaikan lingkungan permukiman.4. Pemberantasan vektor.5. Pendidikan kesehatan masyarakat.6. Pelayanan kesehatan ibu dan anak.7. Pembinaan gizi masyarakat.8. Pengawasan sanitasi tempat-tempat umum.9. Pengawasan obat dan minum.10. Pembinaan peran serta masyarakat, dan sebagainya.142.2 Teori BLUM2.2.1 Konsep Teori BLUMTeori Blum memetakan bahwa derajat kesehatan manusia dipengaruhi oleh berbagai faktor dan salah satunya adalah perilaku manusia itu sendiri dan layanan kesehatan hanya faktor kecil dalam meningkatkan derajat kesehatan.21Indikator Menutur H. BLUM1) Life Span : yaitu lamanya usia harapan untuk hidup dari masyarakat, atau dapat juga dipandang sebagai derajat kematian masyarakat yang bukan karena mati tua.2) Disease or infirmity : yaitu keadaan sakit / cacat secara fisiologis dan anatomis dari masyarakat.3) Discomfort or illness : yaitu keluhan sakit dari masyarakat tentang keadaan somatik, kejiwaan, maupun sosial dari dirinya.4) Disability or incapacity : yaitu ketidakmampuan seseorang dalam masyarakat untuk melakukan pekerjaan dan menjalankan peranan sosialnya karena sakit.5) Participation in health care : yaitu kemampuan dan kemauan masyarakat umtuk berpartisipasi dalam menjaga dirinya untuk selalu dalam keadaan sehat.6) Health behaviour : yaitu perilaku nyata dari anggota masyarakat secara langsung berkaitan dengan kesehatan.7) Ecologic behaviour : yaitu perilaku masyarakat terhadap lingkungan, spesies lain, sumber daya alam, dan ekosistem.8) Social behaviour : yaitu perilaku anggota masyarakat terhadap sesamanya, keluarga, komunitas dan bangsanya. 9) Interpersonal relationship : yaitu kualitas komunikasi anggota masyarakat terhadap sesamanya. 10) Reserve or positive health : yaitu daya tahan anggota masyarakat terhadap penyakit, atau kapasitas anggota masyarakat dalam menghadapi tekanan tekanan somatik, kejiwaan, dan sosial.11) Exsternal satisfaction : yaitu rasa kepuasan anggota masyarakat terhadap lingkungan sosialnya meliputi : rumah, sekolah, pekerjaan, rekreasi, transportasi dan sarana pelayanan kesehatan yang ada.12) Internal satisfaction : yaitu kepuasan anggota masyarakat terhadap seluruh aspek kehidupan dirinya sendiri.8Secara garis besar faktor-faktor yang memengaruhi kesehatan baik individu, kelompok, maupun masyarakat, dikelompokan menjadi 4 (Blum,1947). Berdasarkan urutan besarnya pengaruh terhadap kesehatan tersebut adalah sebagai berikut:1. Lingkungan, yang mencangkup fisik, sosial, budaya, politik, ekonomi.2. Perilaku3. Pelayanan kesehatan4. Hereditas (keturunan).112.3 Paradigma Sehat2.3.1 Pengertian Paradigma SehatParadigma sehat merupakan upaya untuk lebih meningkatkan kesehatan bangsa yang bersifat produktif. Paradigma sehat tersebut merupakan model pembangunan kesehatan yang dalam jangka waktu panjang mampu mendorong masyarakat untuk bersikap mandiri dalam menjaga kesehatan mereka sendiri melalui kesadaran yang lebih tinggi akan pentingnya pelayanan kesehatan yang bersifat preventif dan promotif.2Paradigma sehat adalah model atau cara pandang atau pola pikir pembangunan kesehatan yang bersifat holistik dan menyeluruh, bahwa masalah kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang upayanya lebih diarahkan pada peningkatan, pemeliharaan, dan perlindungan atau yang biasa lebih dikenal dengan preventif dan promotif. Paradigma sehat ini tersirat dalam pencanangan Gerakan Pembangunan Berwawasan Kesehatan sebagai Strategi Nasional Menuju Indonesia Sehat 2010. Paradigma sehat juga dapat dipahami secara makro dan secara mikro. Secara makro berarti bahwa semua sektor pembangunan harus mempunyai dampak terhadap kesehatan dan memberikan kontribusi positif terhadap pengembangan perilaku dan lingkungan sehat. Secara mikro berart bahwa pembangunan kesehatan lebih ditekankan pada upaya preventif dan promotif dengan tidak mengenyampingkan upaya kuratif dan rehabilitatif. 22

2.3.2 Prinsip Hidup SehatWHO adalah lembaga kesehatan dunia yang bertindak sebagai Koordinator kesehatan dunia. Untuk mewujudkan kesehatan dunia, WHO memiliki prinsip paradigma sehat yaitu :a. Kesempatan untuk mencapai taraf kesehatan & kesejahteraan yang setinggi-tinng tgginya merupakan HAM yang mendasar, tanpa membedakan ras, latar belakang, etnis, agama, jenis kelamin, dan usia.b. Prinsip pelayanan kesehatan primer yang terpadu dan universal, seperti yang digambarkan dalam deklarasi Alma tahun 1978 seharusnya menjadi dasar untuk merumuskan kebijakan yang berkaitan dengan kesehatan.c. Pemerintah memiliki tanggung jawab yang penting dalam n kebutmemastikan bahwa pelayanan kesehatan, pendidikan, dan pelayanan sosial lainnya dapatterjangkau oleh semua orang sesuai dengan kebutuhan mereka bukan berdasarkan kemampuan mereka untuk membayar.d. Partisipasi rakyat & ormas sangat penti dalam peysusnan, penerapan dan pengkajian ulang semua kebijakan dan program kesehatan dan sosial.e. Kesehatan ditentukan oleh lingkungan sosial, ekonomi, politik dan seharusnya bersama-sama dengan pembangunan yangberkesinambungan dan merat menjadi prioritas utama dalam pengambilan kebijakan daerah, negara, maupun internasional.f. Untuk mengatasi krisis kesehatan dunia, kita perlu mengambil langkah-langkah pada setiap tingkatan perorangan, wilayah, nasional, regional, dan global dari setiap faktor.2.4 Indikator Kesehatan Menurut WHO1. Keadaan yang berhubungan dengan status kesehatan masyarakat:a. Indikator komprehensif, meliputi: Angka kematian kasar menurun Rasio angka mortalitas proporsial menurun Umur harapan hidup meningkatb. Indikator spesifik, meliputi: Angka kematian ibu dan bayi menurun Angka kematian karena penyakit menular menurun Angka kelahiran menurun2. Indikator pelayanan kesehatan: Rasio antara tenaga kesehatan dengan jumlah penduduk seimbang Distribusi tenaga kesehatan yang merata Informasi lengkap tentang jumlah tempat tidur di rumah sakit, fasilitas kesehatan lain, dsb Informasi tentang jumlah sarana pelayanan kesehatan di antaranya rumah sakit, puskesmas, rumah bersalin, dsb.6

2.5 Pembangunan Kesehatan 2010-20142.5.1 Pembangunan Kesehatan Nasional2.5.1.1 Indonesia SehatAdalah gambaran masyarakat Indonesia di masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan mencakup masyarakat, bangsa, dan negara yang di tandai oleh pendukungnya yang hidup dalam lingkungan dan dengan perilaku sehat.2 SK menteri kesehatan Republik Indonesia No.99a/men.kes/SK/III/1982. Sistem kesehatan nasional adalahsuatu tatanan yang mencerminkan upaya bangsa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan mencapai derajat kesehatan yang optimal sebagai perwujudan kesejahteraan umum seperti yang dimaksud dalam pembukaan UUD 1945.2.5.1.2 Visi, Misi,dan Strategi Pembangunan Kesehatan NasionalVisiVisi rencana strategis yang ingin dicapai depkes adalah masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilanMisi1) Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat, termasuk swasta dan madani.2) Melindungi kesehatan masyarakatdengan menjamin tersedianya upaya kesehatan yang paripurna, merata, bermutu, dan berkeadilan.3) Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumber daya kesehatan.4) Menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik.Strategi Strategi adalah cara untuk mencapai atau mewujudkan visi dan misi pendidikan kesehatan tersebut secara efektif dan efisien.1. Strategi Global menurut WHO, 19841) AdvokasiKegiatan yang ditujukan kepada pembuat keputusan atau penentu keputusan kebijakan di bidang kesehatan maupun di sector lain di luar kesehatan, yang mempunyai pengaruh terhadab public.Tujuannya adalah agar para pembuat keputusan ini mengeluarkan kebijakan antara lain dalam bentuk: peraturan, undang-undang, instruksi, dan sebagainya yang mendukung kesehatan public.Bentuk kegiatan advokasi antara lain: lobbying,pendekatan atau pembicaraan-pembicaraan formal atau informal terhadap para pembuat keputusan, penyajian isu-isuatau masalah kesehatan atau yang mempengaruhi kesehatan masyarakat setempat.Sasaran advokasi adalah para pejabat eksekutif dan legislative, baik tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, desa/kelurahan.2) Dukungan SosialKegiatan yang ditujukan kepada tokoh masyarakat baik formal atau informal yang mempunyai pengaruh di masyarakat.Tujuan kegiatan ini adalah agar kegiatan atau programtersebut memperoleh dukungan dari para tokoh masyarakat dan tokoh agama.Bentuk kegiatannya adalah pelatihan-pelatihan para tokoh masyakat dan tokoh agama, seminar,lokakarya, dan penyuluhan.3) Pemberdayaan MasyarakatDitujukan kepada masyarakat langsung sebagai sasaran primer atau utama promosi kesehatan. Tujuannya adalah agar masyarakat memiliki kemampuan dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka sendiri,Bentuk kegiatannya antara lain penyuluhan kesehatan, pengorganisasian, dan pemnbangunan kesehatan masyarakat dalam bentuk koperasi dan pelatihan-pelatihan dalam rangka peningkatan pendapatan keluarga seperti latihan menjahit, pternakan dan lain-lain.2. Strategi lain1) Meningkatkan pemberdayaan masyarakat, swasta dan masyarakat madani dalam pembangunan kesehatan melalui kerjasana nasional dan global. 2) Meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata, bermutu, dan berkeadilan serta berbasis bukti dengan mengutamakan pada upaya preventif dan promotif.3) Meningkatkan pembiayaankesehatan, terutama untuk mewujudkan jaminan social kesehatan nasional.4) Meningkatkan pengembangan dan pendayagunaan SDM yang merata dan bermutu.5) Meningkatkan ketersediaan, pemerataan, dan keterjangkauan obat dan alat kesehatan serta menjamin keamanan, khasiat, kemanfaatan, dan mutu sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan.6) Meningkatkan manajemen kesehatan yang akuntabel, transparan, berdayaguna, dan berhasil guna untuk desentralisasi.15

2.5.2 Pembangunan Kesehata Pemerintah Aceh Visi ACEH SEHAT YANG MANDIRI, BERKEADILAN, DAN BERMARTABAT . M isi 1. Melakukan Peningkatan Mutu Pemberian Jaminan Kesehatan Masyarakat, melalui Program Jaminan Kesehatan Aceh (JKA) dalam upaya penanggulangan kemiskinan merupakan masalah satu prioritas pembangunan dan kesehatan merupakan ujung tombak dalammeningkatkan pertumbuhan ekonomi/produktifitas.2.Melakukan Investasi Sumber Daya Manusia Sejak Dini.3.Menggerakkan Pembangunan Aceh yang Berwawasan Kesehatan.4.Mendorong Kemadirian Masyarakat untuk Hidup Sehat.5.Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang Adil, Bermutu, Merata, dan Terjangkau6.Meningkatkan dan Mendayagunakan Sumber Daya Kesehatan7.Menyelenggarakan Manajemen Kesehatan yang Baik.Strategi Pembangunan Kesehatan Aceh :1. Meningkatkan pembiayaan pembangunan kesehatan, terutama untuk mewujudkan Jaminan Kesehatan Aceh (JKA).2. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat, swasta dan masyarakat madani dalam pembangunan kesehatan melalui kerja sama lokal, nasional dan global.3. . Meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau, bermutu dan berkeadilan, serta berbasis bukti dengan pengutamaan pada upaya promotif-preventif.4. Meningkatkan pengembangan dan pemberdayaaan sumber daya manusia (SDM) kesehatan yang merata dan bermutu. 5. Meningkatkan ketersediaan, pemerataan, dan keterjangkauan obat dan alat kesehatan serta menjamin keamanan atau khasiat, pemanfaatan dan mutu sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan.6. Meningkatkan manajemen kesehatan yang akuntabel, transparan, berdaya guna, dan berhasil guna untuk memantapkan desentralisasi kesehatan yang bertanggung jawab. 5

BAB IIIPENUTUP

3.1 KesimpulanKesehatan masyarakat adalah upaya-upaya untuk mengatasi masalah-masalah sanitasi yang menggangu kesehatan dengan kata lain kesehatan masyarakat adalah sama dengan sanitasi upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan sanitasi lingkungan adalah merupakan kegiatan kesehatan masyarakat.Teori Blum memetakan bahwa derajat kesehatan manusia dipengaruhi oleh berbagai faktor dan salah satunya adalah perilaku manusia itu sendiri dan layanan kesehatan hanya faktor kecil dalam meningkatkan derajat kesehatanParadigma sehat merupakan upaya untuk lebih meningkatkan kesehatan bangsa yang bersifat produktif. Paradigma sehat tersebut merupakan model pembangunan kesehatan yang dalam jangka waktu panjang mampu mendorong masyarakat untuk bersikap mandiri dalam menjaga kesehatan mereka sendiri melalui kesadaran yang lebih tinggi akan pentingnya pelayanan kesehatan yang bersifat preventif dan promotif.Pembangunan Kesehata Pemerintah Aceh dengan visi ACEH SEHAT YANG MANDIRI, BERKEADILAN, DAN BERMARTABAT dan M isi sebagai berikut:1. Melakukan Peningkatan Mutu Pemberian Jaminan Kesehatan Masyarakat, melalui Program Jaminan Kesehatan Aceh (JKA) dalam upaya penanggulangan kemiskinan merupakan masalah satu prioritas pembangunan dan kesehatan merupakan ujung tombak dalammeningkatkan pertumbuhan ekonomi/produktifitas.2.Melakukan Investasi Sumber Daya Manusia Sejak Dini.3.Menggerakkan Pembangunan Aceh yang Berwawasan Kesehatan.4.Mendorong Kemadirian Masyarakat untuk Hidup Sehat.5.Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang Adil, Bermutu, Merata, dan Terjangkau6.Meningkatkan dan Mendayagunakan Sumber Daya Kesehatan7.Menyelenggarakan Manajemen Kesehatan yang Baik.Adapun Strategi Pembangunan Kesehatan Aceh adalah:1. Meningkatkan pembiayaan pembangunan kesehatan, terutama untuk mewujudkan Jaminan Kesehatan Aceh (JKA).2. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat, swasta dan masyarakat madani dalam pembangunan kesehatan melalui kerja sama lokal, nasional dan global.3. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau, bermutu dan berkeadilan, serta berbasis bukti dengan pengutamaan pada upaya promotif-preventif.4. Meningkatkan pengembangan dan pemberdayaaan sumber daya manusia (SDM) kesehatan yang merata dan bermutu. 5. Meningkatkan ketersediaan, pemerataan, dan keterjangkauan obat dan alat kesehatan serta menjamin keamanan atau khasiat, pemanfaatan dan mutu sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan.6. Meningkatkan manajemen kesehatan yang akuntabel, transparan, berdaya guna, dan berhasil guna untuk memantapkan desentralisasi kesehatan yang bertanggung jawab.

DAFTAR PUSTAKA

Azrul, Azwar. Pengantar Administrasi Kesehatan, Edisi Ke-3. Jakarta:Binarupa Aksara, 1999.Azwar,Azrul. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta: Depkes RI,2004.Dainur. Materi-Materi Pokok Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Penerbit Buku Wijaya Meidika. 1995.Dinas Kesehatan Aceh. Renstra Kesehatan Aceh 2010-2015.Draft Awal Renstra Kesehatan Aceh 2010-2015; 101-107.Effendi, Nasrul. Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. E/2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC, 1998.Effendy, Nasrul. Perawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran (EGC), 1995.Mubarak, Wahid dan Chayatin Nurul. Ilmu Kesehatan Masyarakat: Teori & Aplikasi. Jakarta: Penerbit Salemba Medika. 2009.Muninjaya, A.A. Gede. Manajemen Kesehatan. Edisi 2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.1999.Muninjaya, A.A gede. 2004. Manajemen Kesehatan. Jakarta. Hal 145-146Notoatmodjo, Soekidjo. Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan, Jakarta: Pt Rineka Cipta, 2003. 8)Notoadmodjo, Soekidjo. Ilmu Kesehatan Masyarakat (Ilmu Dan Seni). Jakarta: PT Rineka Cipta, 2007. 16-17.Notoatmodjo, Soekidjo. Ilmu Kesehatan Masyarakat (Ilmu Dan Seni). Jakarta: PT Rineka Cipta, 2007. 9-13.Notoatmodjo, Soekidjo. Ilmu Kesehatan Masyarakat Prinsip-Prinsip Dasar. Jakarta: Rineka Cipta, 1997.12.Notoatmodjo, Soekidjo. Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta. 2003.Notoatmodjo, Soekidjo. Kesehatan Masyarakat Ilmu Dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta, 2007. 3-5.Notoatmodjo, Soekidjo. Kesehatan Masyarakat Ilmu Dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta, 2007. 5.Notoatmodjo, Soekidjo. Kesehatan Masyarakat Ilmu Dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta, 2007. 5-6.Notoatmodjo, Soekidjo. Ilmu Kesehatan Masyarakata. Jakarta: PT Rineka Cipta, 1996.Rajab, M. Epid dan Wahyudin. Buku Ajar Epidemiologi Untuk Mahasiswa Kebidanan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC,2009.Sudarma, Momon. Sosiologi Untuk Kesehatan.Hal :30Siswanto, Hadi. Kamus Populer Kesehatan Lingkungan, Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran, 2003

Beritasae.Com/2008/08/07/WHO-Asia-Tenggara-Bahas-Revitalisasi-Kesehatan-Dasar

21