makalah kesglob isi 2

41
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegawatan kemanusiaan yang kompleks dan bencana alam memiliki dampak yang signifikan terhadap kesehatan global, seperti meningkatnya kematian, penyakit, disabilitas, serta besarnya biaya ekonomi yang dikeluarkan untuk mengatasi dampak kesehatan tersebut. Tindakan yang diambil harus dalam cara yang cost-effective untuk mengurangi biaya bencana dan konflik serta cara untuk mengatasi masalah kesehatan yang besar. Tindakan akan berjalan dengan efektif apabila pihak yang terlibat dalam bantuan bencana ikut bekerja sama sesuai dengan standar tertentu yang berfokus pada prioritas tindakan yang paling penting. Berangkat dari besarnya dampak kesehatan yang ditimbulkan karena kegawatan kemanusiaan yang kompleks dan bencana alam, maka kita perlu melihat kembali hubungannya dengan kesehatan. Akan tetapi, sebelum itu kita harus memahami konsep yang terkait dengan kegawatan kemanusiaan yang kompleks dan bencana alam, kemudian melihat kembali insidens, dampak kesehatan yang utama, serta melihat tindakan apa yang diambil untuk mencegah dan mengatasi dampak yang ditimbulkan dengan cara yang cost-effective. B. Rumusan Masalah 1. Apa saja jenis-jenis bencana yang berdampak terhadap 1

Upload: arini-idza-safarina

Post on 02-Feb-2016

71 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

ddd

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Kesglob Isi 2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kegawatan kemanusiaan yang kompleks dan bencana alam memiliki dampak

yang signifikan terhadap kesehatan global, seperti meningkatnya kematian, penyakit,

disabilitas, serta besarnya biaya ekonomi yang dikeluarkan untuk mengatasi dampak

kesehatan tersebut. Tindakan yang diambil harus dalam cara yang cost-effective untuk

mengurangi biaya bencana dan konflik serta cara untuk mengatasi masalah kesehatan

yang besar. Tindakan akan berjalan dengan efektif apabila pihak yang terlibat dalam

bantuan bencana ikut bekerja sama sesuai dengan standar tertentu yang berfokus pada

prioritas tindakan yang paling penting.

Berangkat dari besarnya dampak kesehatan yang ditimbulkan karena kegawatan

kemanusiaan yang kompleks dan bencana alam, maka kita perlu melihat kembali

hubungannya dengan kesehatan. Akan tetapi, sebelum itu kita harus memahami

konsep yang terkait dengan kegawatan kemanusiaan yang kompleks dan bencana

alam, kemudian melihat kembali insidens, dampak kesehatan yang utama, serta

melihat tindakan apa yang diambil untuk mencegah dan mengatasi dampak yang

ditimbulkan dengan cara yang cost-effective.

B. Rumusan Masalah

1. Apa saja jenis-jenis bencana yang berdampak terhadap kesehatan manusia?

2. Apa saja dampak kesehatan dari bencana alam dan kegawatan kemanusiaan yang

kompleks?

3. Bagaimana dampak kesehatan berdasarkan umur, jenis kelamin, tempat, dan jenis

bencana?

4. Apa saja tindakan yang dapat diambil untuk mengurangi dampak kesehatan

akibat bencana alam dan kegawatan kemanusiaan yang kompleks?

5. Bagaimana mobilisasi dan manajemen bantuan internasional?

C. Tujuan

1. Menjelaskan jenis-jenis bencana yang berdampak terhadap kesehatan manusia

2. Mendiskusikan dampak kesehatan dari bencana alam dan kegawatan kemanusiaan

yang kompleks

1

Page 2: Makalah Kesglob Isi 2

3. Menjelaskan dampak kesehatan berdasarkan umur, jenis kelamin, tempat, dan

jenis bencana

4. Melakukan tindakan yang dapat mengurangi dampak kesehatan akibat bencana

alam dan kegawatan kemanusiaan yang kompleks

5. Menjelaskan mobilisasi dan manajemen bantuan internasional

2

Page 3: Makalah Kesglob Isi 2

BAB II

ISI

A. ISTILAH KATA

Untuk mengetahui dampak kesehatan akibat bencana alam dan kegawatan

kemanusiaan yang kompleks, maka kita harus mengetahui arti kata dan konsepnnya

terlebih dahulu.

Bencana adalah suatu kejadian yang menyebabkan dampak, kerusakan

lingkungan, kehilangan nyawa, kemerosotan kesehatan dan layanan kesehatan hingga

skala tertentu dimana area yang terkena bencana membutuhkan respon dari pihak

eksternal. Bencana terbagi menjadi dua jenis, yaitu bencana alam dan bencana akibat

ulah manusia. Bencana alam contohnya adalah banjir, gunung meletus, dan gempa

bumi. Sementara bencana akibat ulah manusia antara lain awan gas beracun yang

turun di kota Bhogal, India pada tahun 1984 akibat kecelakaan industri.

Bencana juga dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan kecepatan onset. Bencana

yang onsetnya cepat contohnya seperti gempa bumi, sebaliknya yang onsetnya lambat

seperti kelaparan. Walaupun dampak jangka panjang yang diakibatkan baik karena

bencana alam maupun ulah manusia sangat besar, bencana ini biasanya memiliki

karakteristik tertentu dengan suatu kejadian yang penting atau efek yang ditimbulkan

setelahnya. Berikut ini akan dijelaskan contoh bencana alam yang menyebabkan

kehilangan nyawa manusia dalam jumlah besar.

3

Page 4: Makalah Kesglob Isi 2

Kedaruratan kompleks didefinisikan sebagai sesuatu yang kompleks, terdiri atas

banyak bagian, dan konflik intra-bagian yang menyebabkan bencana kemanusiaan

sehingga menimbulkan risiko multi-dimensi atau ancaman terhadap keamanan

wilayah dan internasional. Kedaruratan ini di antaranya seperti perang dan konflik

masyarakat. Hal ini biasanya memengaruhi manusia dalam jumlah besar dan sering

memiliki dampak parah terhadap ketersediaan makanan, air, dan tempat tinggal.

Kegawatan kemanusiaan yang kompleks juga biasanya menimbulkan tingkat

mortalitas yang lebih tinggi dibandingkan kasus yang tidak gawat. Tabel berikut ini

mendata beberapa kegawatan kemanusian yang kompleks.

Pengungsi adalah orang yang berada di luar negara/wilayah/tempat tinggal

asalnya karena ketakutan yang cukup beralasan terhadap penganiayaan karena ras,

agama, status kewarganegaraannya, keanggotaan dalam suatu kelompok sosial, atau

pendapat politik sehingga tidak mampu untuk menyediakannya perlindungan dari

negara asal, atau kembali ke negara asalnya karena ketakutan. Ada banyak perjanjian

internasional yang mendefinisikan pengungsi dan menyesuaikannya dengan hukum

internasional. Badan PBB yang bertanggung jawab dalam melindungi hak pengungsi

adalah United Nations High Commissioner for Refugees atau disingkat menjadi

UNHCR.

Orang Pindahan Internal adalah orang yang dipaksa meninggalkan rumahnya

karena beberapa alasan seperti keyakinan, politik, atau perang namun belum melintasi

batas internasional. Status legal orang pindahan internal tidak dapat didefinisikan

untuk pengungsi. Tidak seperti UNHCR yang melindungi pengungsi, orang pindahan

4

Page 5: Makalah Kesglob Isi 2

internal tidak dilindungi oleh badan apapun dari PBB.

Angka kematian kasar adalah proporsi orang yang meninggal dari populasi

berisiko dalam periode tertentu. Angka kematian ini biasanya menggunakan 10.000

populasi per hari sebagai penyebut. Sementara attack rate adalah proporsi populasi

berisiko terpajan yang terinfeksi atau terkena penyakit dalam periode tertentu. Case

fatality rate adalah jumlah kematian dari penyakit spesifik dalam periode tertentu, per

100 episode penyakit dalam periode yang sama.

B. KARAKTERISTIK BENCANA ALAM

Terdapat beberapa tipe bencana alam, dimana beberapa di antaranya berhubungan

dengan cuaca, seperti kekeringan, badai, angin tifun, badai siklon, dan hujan deras.

Tsunami juga termasuk bencana alam yang dapat menyebabkan kerusakan yang

ekstrim, injuri, serta kematian. Akan tetapi, dibandingkan tsunami, gempa bumi

adalah bencana alam yang paling banyak membunuh orang.

Lebih dari 90% kematian akibat bencana alam terjadi di negara berpenghasilan

rendah dan menengah. Dampak yang dirasakan oleh orang yang berpenghasilan

rendah tentunya akan lebih besar dibandingkan orang yang berpenghasilan tinggi,

karena total aset yang dirugikan juga lebih besar. Selain itu, rakyat miskin juga lebih

rentan terhadap bencana alam karena tinggal di tempat yang berisiko.

Bencana alam dapat menyebabkan bahaya yang signifikan terhadap infrastruktur,

seperti suplai air dan sistem pembuangan tinja yang dibutuhkan untuk keamanan air,

sanitasi, serta jalan untuk transportasi orang-orang yang membutuhkan perawatan

kesehatan. Bencana alam juga dapat merusak infrastruktur kesehatan sendiri, seperti

rumah sakit, pusat kesehatan, dan klinik kesehatan. Manusia juga dapat meninggal

secara langsung akibat bencana alam dikarenakan jatuhnya puing pada saat gempa

bumi dan tenggelam ketika banjir. Bagaimanapun, manusia juga dapat meninggal

secara tidak langsung akibat epidemi yang dihubungkan dengan kurangnya akses

terhadap air bersih, sanitasi, makanan, dan layanan kesehatan. Orang-orang yang

harus mengungsi ke penampungan juga terpajan pada beberapa bahaya kesehatan.

5

Page 6: Makalah Kesglob Isi 2

C. KARAKTERISTIK KEDARURATAN KOMPLEKS

Dampak yang ditimbulkan oleh kedaruratan kompleks terhadap sektor kesehatan

menjadi lebih besar dibandingkan bencana alam. Sebab kegawatan kemanusiaan yang

kompleks memiliki banyak fitur yang sebagiannya berhubungan dengan dampak

kesehatan. Pertama, kedaruratan ini terjadi dalam jangka waktu yang panjang, seperti

perselisihan di Sudan yang berlangsung dalam satu dekade. Kedaruratan ini juga

meningkatkan terjadinya perang antar masyarakat, seperti yang terjadi di Bosnia,

Liberia, Sierra Leone, Rwanda, dan Kongo. Ketika perang ini terjadi, maka salah satu

atau lebih kelompok akan menghalangi masuknya bantuan kemanusiaan untuk

kelompok lawan.

Selama berlangsungnya kedaruratan kompleks, para pelaku perang juga sering

mengarahkan target pada masyarakat biasa, seperti pemindahan, injuri, bahkan

kematian. Banyak petarung yang juga melakukan kejahatan HAM secara sistematik,

termasuk penyiksaan, kejahatan seksual, dan pemerkosaan sebagai "senjata perang".

Gangguan di masyarakat memicu terjadinya kekurangan pangan. Selain itu,

hilang atau rusaknya fasilitas kesehatan membuat sistem kesehatan memecah

seluruhnya, seperti perang yang terjadi di Liberia. Dampak yang ditimbulkan nantinya

akan berpengaruh pada suplai air dan sanitasi.

Sejumlah besar migran yang pindah ke suatu wilayah, beberapa di antaranya akan

tinggal di sebuah penampungan secara bersama-sama sehingga menimbulkan

beberapa permasalahan. Beberapa migran dapat menularkan penyakit yang dia bawa

ke suatu area yang sebelumnya tidak pernah terkena penyakit tersebut. Sebab penyakit

akan lebih cepat menular pada populasi pengungsi daripada yang hidup normal.

D. DAMPAK KESEHATAN DARI BENCANA ALAM DAN

KEGAWATAN KEMANUSIAAN YANG KOMPLKES SERTA

DAMPAK KESEHATAN MENURUT UMUR, JENIS KELAMIN,

TEMPAT DAN JENIS BENCANA

6

Page 7: Makalah Kesglob Isi 2

Beban Kesehatan Akibat Bencana Alam

Pada 1990-an, sekitar 62.000 orang per tahun meninggal rata-rata selama

bencana alam. Ada sangat sedikit data yang tersedia pada morbiditas dan kecacatan

yang terkait dengan bencana alam. Efek kesehatan langsung dan tidak langsung dari

bencana alam tergantung pada jenis bencana. Gempa bumi dapat membunuh banyak

orang dengan cepat. Selain itu, mereka dapat menyebabkan sejumlah besar luka dalam

waktu yang sangat singkat. Dalam jangka panjang, korban gempa menghadapi risiko

peningkatan permanen, cacat ortopedi, masalah kesehatan mental, dan mungkin

peningkatan tingkat penyakit jantung dan penyakit kronis lainnya. Pengaruh tidak

langsung dari gempa bumi pada kesehatan tergantung pada tingkat keparahan dan

lokasi gempa dan sejauh mana itu kerusakan infrastruktur dan memaksa orang keluar

dari rumah mereka.

Dalam imajinasi populer, orang diperkirakan meninggal dari aliran lava dari

gunung berapi. Bahkan, hal ini jarang terjadi. Sekitar 90 persen dari kematian akibat

gunung berapi adalah karena lumpur dan abu atau dari banjir di lereng bukit gundul

terkena gunung berapi. Selain itu, gunung berapi dapat membahayakan kesehatan

dengan menggusur orang, render pasokan air yang tidak aman, dan menyebabkan

masalah kesehatan mental di kalangan penduduk dilakukan.

Tsunami mengambil sebagian besar korban tenggelam dan menyebabkan

relatif sedikit cedera, dibandingkan dengan jumlah kematian. Dalam badai dan banjir,

korban jiwa terjadi dari tenggelam dan beberapa kematian akibat dari trauma atau

benda tertiup angin. Peristiwa banjir terkait ini umumnya menyebabkan peningkatan

penyakit diare, infeksi saluran pernafasan, dan penyakit kulit. Sebagian besar masalah

ini yang berhubungan dengan bencana alam yang relatif singkat, kecuali-kekeringan

terkait kelaparan. Epidemi tidak sering bermunculan sebagai akibat dari mereka,

kecuali di-kekeringan terkait kelaparan dan ketika sistem kesehatan hancur untuk

jangka waktu yang lama.

Ada beberapa data tentang distribusi oleh usia dan jenis kelamin morbiditas,

kecacatan, dan kematian yang terkait dengan bencana alam. Tampaknya,

bagaimanapun, usia yaitu sangat tua, sangat muda, atau sangat sakit membuat orang

lebih rentan terhadap bencana di mana kita harus melarikan diri untuk bertahan hidup.

7

Page 8: Makalah Kesglob Isi 2

Kelompok-kelompok ini tidak proporsional dipengaruhi oleh 1970 gelombang pasang

di Bangladesh dan tsunami di Asia tahun 2004. Apakah laki-laki atau perempuan

menderita efek dari bencana alam mungkin tergantung pada kapan dan di mana itu

terjadi dan yang paling terkait dengan jenis laki-laki atau perempuan bekerja lakukan.

Wanita, bagaimanapun, menghadapi risiko yang cukup besar setelah terjadinya

bencana alam jika perumahan telah dirugikan dan orang-orang yang tinggal di tenda-

tenda, seperti yang akan dibahas lebih lanjut nanti.

Efek Kesehatan dari Kegawatan Kemanusiaan yang Kompleks

Beban penyakit, cacat, dan kematian yang berhubungan dengan keadaan

darurat kemanusiaan yang kompleks sangat besar dan mungkin diremehkan,

mengingat kesulitan mengumpulkan seperti data. Diperkirakan bahwa antara 320.000

dan 420.000 orang tewas setiap tahun sebagai akibat langsung dari Kegawatan

Kemanusiaan yang Kompleks ini. Selain itu, diperkirakan bahwa antara 500.000 dan

1 juta kematian akibat trauma selama genosida di Rwanda pada tahun 1994.

Diperkirakan bahwa sekitar 4-13 persen dari kematian selama Kegawatan

Kemanusiaan yang Kompleks di Northern Irak, Somalia, dan Republik Demokratik

Kongo adalah akibat langsung dari trauma.

Penyakit lain, kecacatan, dan kematian, bagaimanapun, terjadi sebagai akibat

tidak langsung dari keadaan darurat. Hal ini dari gizi buruk, kurangnya air bersih dan

sanitasi, kekurangan makanan, dan gangguan dalam pelayanan kesehatan. Mereka

diperburuk oleh keadaan ramai dan sulit di mana orang harus hidup ketika mereka

mengungsi. Salah satu perkiraan, misalnya, menyatakan bahwa hampir 1,7 juta lebih

orang meninggal dalam waktu 22 bulan akibat konflik Di Republik Demokratik

Kongo dan akan mati dalam waktu 22 bulan di negara itu.

Beban kematian terkait dengan perang juga sulit untuk diperkirakan. Satu

diperkirakan menunjukkan bahwa sekitar 200.000 orang meninggal dalam perang

tahun 2001 di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah. Lebih dari 10

persen dari kematian ini terjadi di kawasan Asia Selatan. Hampir 70 persen dari

kematian ini, bagaimanapun, terjadi di sub-Sahara Afrika. Tentang 6,5 juta DALY

hilang pada tahun 2001 perang karena di negara-negara berpenghasilan rendah dan

menengah. Itu adalah sekitar sepertiga sebanyak hilang karena bentuk-bentuk lain

8

Page 9: Makalah Kesglob Isi 2

kekerasan.

Data pada pemecahan kematian pada usia di Kegawatan Kemanusiaan yang

Kompleks menunjukkan bahwa tingkat kematian anak sebesar dua sampai tiga kali

tingkat dewasa tetapi mereka perlahan-lahan menurun kepada mereka dari sisa

populasi. Sekitar 20 persen dari cedera fatal dalam konflik di Bosnia berada di antara

anak-anak, hampir 50 persen dari kematian di Republik Demokratik Kongo di antara

perempuan dan anak-anak muda dari 15 tahun. UNICEF memperkirakan bahwa lebih

dari 2 juta anak-anak tewas sebagai akibat perang pf selama dekade terakhir. Dalam

konflik Eropa, mayoritas dari mereka yang meninggal telah laki-laki antara 19 dan 50

tahun.

Penyebab Kematian Kegawatan Kemanusiaan yang Kompleks

Pada tahap awal berurusan dengan sejumlah besar pengungsi Kegawatan

Kemanusiaan yang Kompleks, sebagian besar kematian terjadi akibat penyakit diare,

infeksi saluran pernafasan, campak, atau malaria. Umumnya, penyakit diare adalah

penyebab kematian paling umum dalam situasi pengungsian. Epidemi besar kolera

terjadi di tenda-tenda pengungsi di Malawi, Nepal, dan Bangladesh; antara lain, dan

tingkat kasus kematian akibat kolera telah berkisar 3-30 persen dalam pengaturan

seperti ini. Disentri, yang mengacu menghormati diare yang disebabkan oleh infeksi

di usus, juga sering terjadi dalam situasi seperti selama 20 tahun terakhir, termasuk di

tenda-tenda di Malawi, Nepal, Bangladesh, dan Tanzania. Kasus Tingkat kematian

untuk disentri telah tertinggi di antara yang tua dan sangat muda untuk siapa itu

mencapai sekitar 10 persen. Dalam salah satu krisis kemanusiaan yang paling

signifikan dalam beberapa dekade terakhir, puluhan ribu pengungsi Rwanda

dituangkan ke Republik Demokratik Kongo selama genosida di Rwanda. Antara

pengungsi di Goma, republik demokratis Kongo, berasal dari kolera menyebar dengan

kontaminasi danau dari mana pengungsi mendapat air mereka.

Campak juga menjadi pembunuh utama di tenda-tenda untuk pengungsi. Hal

ini terutama penting dalam populasi yang kekurangan gizi dan belum diimunisasi

campak. Seperti yang Anda pelajari dalam bab 10, risiko anak sekarat campak

meningkat secara substansial, anak tersebut kekurangan vitamin A, seperti yang akan

menjadi kasus bagi banyak pengungsi. Sampai dengan 30 persen dari anak-anak yang

9

Page 10: Makalah Kesglob Isi 2

mendapatkan campak dalam situasi ini mungkin mati dari itu.

Malaria juga merupakan kontributor yang signifikan untuk mati di tenda-tenda

pengungsi. Hal ini terutama terjadi ketika pengungsi berpindah dari negara-negara di

mana ada relatif sedikit malaria ke tempat-tempat di mana itu adalah endemik. Risiko

malaria dalam kasus tersebut adalah tertinggi di sub-Sahara Afrika dan beberapa

bagian Asia. Infeksi saluran pernafasan akut juga penyebab utama kematian ditenda-

tenda pengungsi. Hal ini diharapkan karena tenda yang penuh sesak, perumahan yang

tidak memadai, dan pengungsi bisa tetap di tenda-tenda untuk banyak air mata.

Meskipun kurang umum daripada masalah dijelaskan sebelumnya, ada juga telah

wabah meningitis di beberapa tenda-tenda pengungsi di daerah di mana penyakit yang

lazim, seperti Malawi, Ethiopia, dan Burundi. Wabah ini umumnya telah dikandung

oleh imunisasi massal, karena menjadi jelas bahwa ada risiko epidemi. Namun, wabah

di Sudan pada tahun 1999 menyebabkan hampir 2.400 kematian. Wabah hepatitis E

terjadi di Somalia, Ethiopia, dan Kenya. Ini menyebabkan tingkat kematian kasus

yang tinggi di antara wanita hamil, khususnya.

Populasi yang terpengaruh oleh Kegawatan Kemanusiaan yang Kompleks

umumnya miskin dan tidak cukup gizi, dan masalah gizi selalu memprihatinkan

selama Kegawatan Kemanusiaan yang Kompleks, ketika ada juga mungkin masalah

kelangkaan makanan. Selain itu, hubungan infeksi dan kekurangan gizi juga

menimbulkan risiko untuk pengungsi. Dalam Kegawatan Kemanusiaan yang

Kompleks di sub-Sahara Afrika tingkat akut kekurangan gizi protein-energi selama al

setidaknya periode awal dari CHE sudah sangat tinggi, terutama di kalangan anak-

anak. Tarif melaporkan kekurangan gizi seperti bervariasi dari sekitar 12 persen di

antara pengungsi internal Liberia sampai setinggi 80 persen di antara pengungsi

Somalia. Dalam Kegawatan Kemanusiaan yang Kompleks di Bosnia dan Tajikistan,

orang tua adalah kelompok yang paling buruk terkena dampak akut kekurangan gizi

protein-energi.

Status gizi yang mendasari para pengungsi atau orang terlantar sering miskin,

dan defisiensi mikronutrien juga bisa sangat penting dalam Kegawatan Kemanusiaan

yang Kompleks. Kekurangan vitamin A dapat menjadi sangat penting di antara

populasi ini, mengingat toko yang rendah dari vitamin A; fakta bahwa beberapa

10

Page 11: Makalah Kesglob Isi 2

penyakit yang paling umum di tenda-tenda, seperti campak, lanjut menguras toko

mereka dari vitamin A; dan fakta bahwa jatah makanan di tenda-tenda secara historis

kekurangan vitamin A, ada juga telah epidemi pellagra, yang merupakan kekurangan

niacin yang menyebabkan diare, dermatitis, dan gangguan mental. Salah satu kasus

seperti terkena lebih dari 18.000 pengungsi Mozambik di Malawi, yang jatah di tenda

itu kekurangan niacin. Kudis, dari kekurangan vitamin c, juga terjadi di sejumlah

pengaturan, seperti Ethiopia, Somalia, dan Sudan. Anemia defisiensi besi juga telah

menjadi masalah di beberapa tenda dan mempengaruhi terutama wanita usia subur

dan anak-anak. Tampaknya perempuan dan anak-anak yang berada di tenda-tenda

tanpa laki-laki dewasa berada di tertentu tidak mendapatkan cukup makanan di tenda-

tenda dan penderitaan protein-energi dan mikronutrien kekurangan akut.

Kekerasan Terhadap Perempuan di Kegawatan Kemanusiaan yang Kompleks

Seperti yang dibahas pada kesehatan perempuan, kondisi keamanan selama

Kegawatan Kemanusiaan yang Kompleks menempatkan perempuan pada risiko yang

cukup kekerasan seksual. Perkosaan dapat digunakan sebagai senjata perang. Selain

itu, kekacauan dan ekonomi kesukaran situasi konflik menempatkan perempuan pada

risiko kekerasan seksual dan kadang-kadang memaksa mereka untuk perdagangan

seks untuk makanan atau uang, apa yang orang sebut hidup seks. Wanita seperti sering

sangat muda.

Data tentang kekerasan seksual terhadap perempuan selama Kegawatan

Kemanusiaan yang Kompleks tidak baik. Beberapa data terakhir menunjukkan bahwa

tingkat kekerasan terhadap perempuan yang sangat tinggi dalam keadaan ini. Sebuah

survei yang dilakukan di Timor Timur menunjukkan bahwa 23 persen perempuan

yang disurvei setelah krisis ada melaporkan bahwa mereka telah diserang secara

seksual. Lima belas persen wanita di Kosovo yang disurvei melaporkan kekerasan

seksual terhadap mereka selama periode konflik. Diperkirakan bahwa antara 50.000

dan 64.000 perempuan di Sierra Leone yang diserang secara seksual selama konflik di

sana, dan 25 persen wanita dilaporkan Azerbaijan kekerasan seksual terhadap mereka

selama periode 3 bulan pada tahun 2000.

Kesehatan mental

Mereka yang mempelajari Kegawatan Kemanusiaan yang Kompleks setuju

11

Page 12: Makalah Kesglob Isi 2

bahwa mereka terkait dengan berbagai guncangan sosial dan psikologis kepada orang-

orang yang terkena dampak akibat perubahan cara hidup mereka, mereka kehilangan

mata pencaharian, jaringan sosial kerusakan, dan kerusakan fisik dan mental mereka,

keluarga mereka, dan teman-teman mereka. Meskipun demikian, ada

ketidaksepakatan yang cukup besar antara mereka yang bekerja dengan Kegawatan

Kemanusiaan yang Kompleks tentang validitas mendefinisikan dampak pada orang

yang terkena Kegawatan Kemanusiaan yang Kompleks melalui kerangka model

medis barat kesehatan mental.

Beberapa penelitian telah difokuskan pada gangguan stres pasca-trauma

(PTSD) dan telah menunjukkan tingkat prevalensi PTSD antara orang dewasa yang

berkisar dari 4,6 persen di antara pengungsi Burma di Thailand 37,2 persen di antara

pengungsi Kamboja di Thailand. Tingkat PTSD adalah sekitar 1 persen di populasi

Amerika Serikat. Penelitian serupa menunjukkan tingkat depresi pada pengungsi

Bosnia dari 39 persen, pengungsi Burma hampir 42 persen, dan pengungsi Kamboja

hampir 68 persen. Sebagai perbandingan, satu perkiraan dari tingkat dasar depresi

pada penduduk AS adalah 6,4 persen.

Studi-studi lain telah melihat dampak kesehatan mental pada anak-anak dan

Kegawatan Kemanusiaan yang Kompleks sejauh mana mereka menderita dari kedua

pasca-trauma dan depresi. Penelitian yang telah dilakukan pada populasi tersebut telah

yang kecil yang tidak dapat digunakan untuk menarik kesimpulan utama pada

pertanyaan ini. Namun, mereka menunjukkan bahwa anak-anak yang telah melalui

situasi konflik yang menderita tingkat tinggi dari kedua PTSD dan depresi. Sebuah

survei dari 170 pengungsi Kamboja remaja, misalnya, menunjukkan bahwa hampir 27

persen dari mereka menderita PTSD. Sebuah survei dari 147 anak-anak pengungsi

Bosnia menyarankan bahwa hampir 26 persen dari mereka menderita depresi.

Perlu dicatat, bagaimanapun, bahwa sejumlah dari mereka yang terlibat

dengan dampak kesehatan mental Kegawatan Kemanusiaan yang Kompleks percaya

bahwa stres ditempatkan oleh beberapa di PTSD tidak valid. Sebaliknya, mereka

percaya bahwa meskipun minoritas kecil dari mereka yang terkena dampak mungkin

memerlukan obat-obatan psikologis, masalah yang paling penting adalah untuk

membantu orang secepat mungkin untuk membangun kembali kehidupan mereka dan

12

Page 13: Makalah Kesglob Isi 2

jaringan sosial mereka. Hal ini membutuhkan berbagai bentuk bantuan sosial dan

bantuan dalam membangun kembali jaringan sosial, dan memulihkan mata

pencaharian. Antar-Badan berdiri komite WHO telah mengeluarkan pedoman untuk

perencanaan, membangun, dan mengkoordinasikan tanggapan terpadu, lintas sektor,

untuk kesehatan mental dan psikososial kesejahteraan dalam keadaan darurat.

E. MELAKUKAN TINDAKAN UNTUK MENGURANGI DAMPAK

KESEHATAN AKIBAT BENCANA ALAM DAN KEGAWATAN

KEMANUSIAAN YANG KOMPLEKS

Mengatasi Efek Kesehatan dari Bencana Alam

Efek kesehatan dari bencana alam yang cepat-onset terjadi secara bertahap,

dimulai dengan dampak langsung acara dan kemudian melanjutkan untuk beberapa

waktu sampai orang pengungsi dapat dipindahkan. Hal ini sangat penting bahwa

situasi kesehatan dinilai akan menetapkan dasar untuk upaya bantuan awal. Pada saat

yang sama, perawatan harus mulai untuk mereka yang terluka dalam bencana. Setelah

kasus trauma langsung diurus, pekerja bantuan dan penyedia layanan kesehatan dapat

mengalihkan perhatian mereka ke orang luka-luka lain yang membutuhkan perawatan

dan pengobatan dini. Hal ini termasuk masalah psikologis yang mendesak. Pada tahap

awal bencana, beberapa fungsi kesehatan masyarakat yang penting juga perlu

dilakukan, termasuk pembentukan surveilans penyakit yang terus menerus di antara

populasi yang terkena dampak dan penyediaan air, tempat tinggal, dan makanan.

Banyak negara tidak memiliki semua sumber daya yang dibutuhkan untuk

mengatasi dampak kesehatan dari bencana, dan mereka akan tergantung pada bantuan

dari negara-negara lain untuk mengatasi masalah kesehatan mereka. Sayangnya, ada

banyak contoh ketika bantuan kurang terkoordinasi dan tidak efektif sesuai dengan

kondisi di lapangan. Hal ini telah menjadi jelas dari waktu ke waktu, bagaimanapun,

bahwa bantuan sangat diperlukan dalam mengatasi dampak bencana alam, yakni

harus:

Sertakan semua mitra eksternal

Berhati berdasarkan pada hubungan kerja sama antara mitra

Memiliki mitra kerja dengan cara yang saling melengkapi satu sama lain

13

Page 14: Makalah Kesglob Isi 2

Berbasis bukti dan transparan

Libatkan masyarakat yang terkena dampak

Dalam beberapa hal, lebih mudah untuk memprediksi tempat yang beresiko

bencana alam daripada untuk memprediksi di mana Kegawatan Kemanusiaan yang

Kompleks akan terjadi. Ada negara-negara tertentu yang rentan terhadap gempa bumi,

gunung berapi, badai, topan, dan banjir saat hujan besar. Dalam hal ini, banyak yang

dapat dilakukan untuk mempersiapkan bencana alam dan untuk mengurangi dampak

kesehatan mereka. Rencana kesiapsiagaan bencana dapat dirumuskan ke:

• Identifikasi kerentanan

• skenario Dikembangkan dari apa yang mungkin terjadi dan kemungkinan yang

• Garis peran yang aktor yang berbeda akan bermain di keadaan darurat

• Melatih responden pertama dan manajer untuk menangani keadaan darurat

Mengingat cara bahwa dampak kesehatan dari bencana alam membentangkan,

apa yang akan menjadi cara yang paling hemat biaya untuk mitra eksternal untuk

membantu dalam menangani bencana? Setidaknya ada beberapa pelajaran yang

muncul di depan ini. Pertama, meskipun banyak negara mengirimkan tim pencarian

dan penyelamatan untuk membantu korban bencana alam, upaya tim tersebut tidak

efektif. Kebanyakan orang-orang yang dibebaskan dari puing-puing gempa, misalnya,

disimpan oleh orang-orang dalam komunitas mereka sendiri segera setelah acara.

Pada saat tim pencari asing dan penyelamatan tiba, sebagian besar korban jatuh

reruntuhan akan sudah telah disimpan atau akan mati. Mungkin ada alasan penting

kebijakan kemanusiaan dan asing untuk tim pencarian dan penyelamatan abadi.

Namun, mereka umumnya akan menyelamatkan beberapa nyawa dengan biaya yang

sangat tinggi per hidup diselamatkan.

Hal serupa juga terjadi bahwa negara-negara akan mengirim rumah sakit

lapangan ke daerah bencana. Biaya setiap rumah sakit adalah sekitar $ 1 juta, dan

mereka umumnya tiba 2-5 hari setelah kejadian awal. Sayangnya, pada saat mereka

tiba, mereka adalah nilai yang kecil dalam menangani kasus-kasus trauma yang paling

mendesak. Tampaknya menjadi lebih efektif biaya untuk memiliki rumah sakit

lapangan lebih sedikit tetapi memiliki beberapa yang akan tetap di tempat untuk

beberapa waktu, di samping membangun beberapa bangunan sementara tapi tahan

lama yang juga dapat berfungsi sebagai rumah sakit.

14

Page 15: Makalah Kesglob Isi 2

Negara mengirimkan berbagai jenis barang ke tempat yang terkena dampak

bencana. Sayangnya, barang-barang ini bisa menjadi tidak pantas untuk kebutuhan

masalah. Hal ini sering terjadi, misalnya, untuk obat. Hasil yang lebih baik terjadi

ketika negara berdampak jelas menunjukkan apa yang dibutuhkan dan negara-negara

lain mengirim hanya barang-barang. Tenda besar tenda sering didirikan setelah

bencana alam. Hal ini umumnya juga bukan pendekatan biaya-efektif untuk

membantu masyarakat yang terkena dampak untuk membangun kembali. Memberikan

uang tunai atau bahan bangunan untuk keluarga yang terkena dampak memungkinkan

mereka untuk membangun kembali secepat mungkin, dengan cara yang sesuai dengan

preferensi budaya mereka. Kurangnya pendapatan, bahkan di luar biaya pembangunan

kembali rumah mereka, dapat menjadi hambatan utama untuk rekonstruksi daerah

yang terkena. Meskipun harus dikelola secara hati-hati untuk menghindari

penyalahgunaan, bantuan tunai kepada keluarga tampaknya menjadi cara yang efektif

untuk membantu masyarakat membangun kembali.

Mengatasi Dampak Kesehatan Darurat Kemanusiaan Yang Kompleks

Sulit untuk mengambil langkah-langkah yang dapat mencegah keadaan darurat

kemanusiaan yang kompleks dari terjadi dan merugikan kesehatan manusia karena

keadaan darurat ini sering berhubungan dengan konflik sipil. Dengan demikian, kunci

untuk menghindari masalah seperti terletak pada ranah politik dan menghindari

konflik, bukan dengan mengambil langkah-langkah yang secara langsung terkait

dengan kesehatan. Pencegahan primer dalam keadaan seperti itu, oleh karena itu,

berarti menghentikan kekerasan.

Namun, jika konflik tersebut terus terjadi, yang ada langkah-langkah

pencegahan sekunder yang dapat diambil untuk mendeteksi masalah yang

berhubungan dengan kesehatan sedini mungkin dan mengambil tindakan untuk

menanggulanginya? Untuk sebagian besar, sistem peringatan dini yang ada untuk

bencana alam tidak ada bencana politik. Meskipun beberapa kelompok melakukan

melakukan analisis kerentanan politik di negara-negara, korupsi, dan risiko

kerentanan politik di negara-negara, korupsi, dan risiko ketidakstabilan politik,

analisis ini tidak digunakan untuk menyiapkan rencana darurat untuk konflik sipil.

Mengingat luasnya konflik, namun, akan lebih bijaksana jika organisasi,

15

Page 16: Makalah Kesglob Isi 2

negara, dan badan-badan internasional akan kooperatif membangun rencana darurat

untuk daerah konflik mungkin. Ini juga akan bijaksana untuk tahap dekat daerah

seperti bahan yang dibutuhkan untuk mengatasi perpindahan dan kesehatan masalah

yang akan terjadi jika konflik pecah. Ini akan mirip dengan apa yang dilakukan untuk

kesiapsiagaan bencana di beberapa tempat, seperti yang teratur terkena badai. Anda

membaca sebelumnya bahwa keadaan darurat kemanusiaan yang kompleks ditandai

dengan:

• Berpotensi mengakibatkan perpindahan besar orang

• Kemungkinan bahwa orang-orang yang terlantar akan tinggal di tenda-tenda

untuk beberapa waktu

• Kebutuhan di tenda-tenda untuk tempat tinggal yang memadai, air bersih,

sanitasi, dan makanan

• Pentingnya keamanan di tenda terutama bagi wanita

• Ancaman kesehatan yang berpotensi terburuk, yang kekurangan gizi, diare,

campak, pneumonia, dan malaria

• Kebutuhan untuk menghindari penyakit epidemi lainnya, seperti kolera dan

meningitis

Beberapa langkah yang paling penting yang dapat diambil untuk mengatasi hal

ini dibahas secara singkat akhirat. Ketika Anda meninjau ini, penting untuk diingat

bahwa tujuan dari upaya ini adalah untuk membangun lingkungan yang aman dan

sehat, mengobati masalah kesehatan yang mendesak dan mencegah epidemi, dan

kemudian untuk memenuhi kebutuhan kurang mendesak dan membangun dasar untuk

jangka panjang pelayanan kesehatan antara orang-orang yang terlantar.

Penilaian dan pengawasan

Seperti bencana alam, antara hal pertama yang perlu dilakukan selama fase

darurat dari CHE adalah melaksanakan penilaian dari populasi pengungsi dan

membangun sistem untuk pengawasan penyakit. Seperti penilaian akan mencoba

untuk segera mengumpulkan informasi tentang jumlah orang yang mengungsi, usia

dan jenis kelamin, latar belakang etnis dan sosial mereka, dan negara mereka

kesehatan dan gizi. Meskipun sulit untuk mendapatkan informasi ini di saat-saat

kacau darurat, tidak mungkin untuk secara rasional merencanakan layanan untuk

orang-orang yang terlantar tanpa informasi ini.

16

Page 17: Makalah Kesglob Isi 2

Ada sejumlah indikator kesehatan yang memandu jasa di Kegawatan

Kemanusiaan yang Kompleks, dan sistem surveilans perlu didirikan pada awal fase

darurat. Mengingat kesulitan darurat, sistem pengawasan harus sederhana namun tetap

memberikan rasa yang kuat dari kesehatan masyarakat yang terkena dampak.

Mengingat pentingnya gizi dan kemungkinan bahwa sebagian besar penduduk akan

kekurangan gizi, adalah penting bahwa berat untuk tinggi dari semua anak muda dari

5 tahun diperiksa. Hal ini juga penting untuk memiliki pengawasan untuk penyakit

yang menyebabkan epidemi di antara pengungsi, seperti campak, kolera, dan

meningitis.

Secara umum, tingkat kematian kasar harian digunakan sebagai indikator

kesehatan dari kelompok yang terkena dampak; salah satu tujuannya adalah untuk

menjaga tingkat yang di bawah 1 kematian per 10.000 orang pada populasi per hari.

Di mana tingkat harian dua kali tingkat normal, itu menandakan bahwa keadaan

darurat kesehatan masyarakat yang terjadi. Katakanlah, misalnya, bahwa tingkat

kematian kasar dasar untuk sub-Sahara Afrika adalah 0,44 / 10.000 per hari. Dengan

demikian, jika tingkat di populasi yang terkena adalah untuk mendapatkan 0,88 /

10.000 per hari, itu akan sinyal darurat kesehatan masyarakat yang membutuhkan

perhatian mendesak. Untuk anak-anak muda dari 5 tahun, tingkat kematian kasar

untuk sub-Sahara Afrika adalah 1,14 / 10.000 per hari. Tujuan dalam keadaan darurat

kesehatan masyarakat, oleh karena itu, akan menjaga tingkat bawah sekitar 2,0 /

10.000 per hari. Tingkat kematian di tenda besar tidak selalu mudah untuk

mendapatkan; kadang-kadang orang telah menggunakan cara-cara inovatif untuk

mendapatkan seperti data, seperti laporan harian b makam-penggali.

Lingkungan Yang Aman Dan Sehat

Hal ini penting dalam tenda-tenda dan situasi lainnya dengan sejumlah besar

pengungsi bahwa upaya harus dilakukan untuk memastikan bahwa kebersihan

lingkungan dan pribadi yang dipelihara. Ini akan menjadi kunci untuk menghindari

efek yang berpotensi serius dari penyakit diare. Disarankan bahwa 15 liter air per

orang per hari harus disediakan, orang tidak harus berjalan lebih dari 500 meter ke

sumber air, dan orang-orang tidak harus menunggu lebih dari 15 menit untuk

mendapatkan air mereka ketika mereka mendapatkan sumber . Dari 15 liter per hari

yang direkomendasikan, sekitar 2,5 sampai 3 liter dianggap minimum penting untuk

17

Page 18: Makalah Kesglob Isi 2

minum dan makanan. Lain 2 sampai 6 liter diperlukan untuk kebersihan pribadi, dan

sisanya diperlukan untuk memasak.

Menyediakan sanitasi yang tepat dalam situasi pengungsi juga sangat

menantang. Idealnya, setiap keluarga akan memiliki toilet mereka sendiri. Ini,

bagaimanapun, tentu tidak mungkin pada fase akut darurat. Tujuannya bukan

merupakan salah satu toilet untuk setiap 20 orang. Ini harus dipisahkan berdasarkan

jenis kelamin untuk memberikan yang paling aman untuk wanita. Mereka tidak boleh

lebih dari 50 meter dari tempat tinggal, tapi harus hati-hati terletak untuk menghindari

kontaminasi sumber air.

Banyak dari para pengungsi akan orang miskin dengan sedikit pendidikan dan,

sering, praktik kebersihan yang buruk. Hal ini sangat penting dalam situasi ini bahwa

upaya akan dilakukan untuk membuat masyarakat sadar akan pentingnya kebersihan

yang baik dan melihat sabun yang tersedia untuk semua keluarga dan digunakan.

Tentu saja, orang juga akan membutuhkan tempat tinggal. Tujuan jangka

panjang adalah membantu mereka kembali secepat mungkin ke rumah mereka. Dalam

jangka pendek, jika mungkin, tujuannya adalah untuk memiliki keluarga harus

terlindung sementara dengan keluarga lain. Meskipun demikian, jelas dari tabel

menunjukkan sebelumnya bahwa pria yang kehilangan orang berakhir tinggal di

tenda-tenda, sering untuk waktu yang lama. Ketika shelter yang dibutuhkan,

tujuannya adalah untuk menyediakan 3,5 meter persegi daerah yang tertutup per

orang, dengan memperhatikan dibayar dalam pembangunan penampungan untuk

keselamatan perempuan. Bila mungkin, bahan bangunan lokal dan budaya yang sesuai

harus digunakan, dalam jangka pendek, tujuannya adalah untuk membuat orang ke

daerah-daerah tertutup. Ketika fase darurat telah berlalu, kebutuhan untuk

meningkatkan beberapa struktur dapat diprioritaskan.

Makanan

Disarankan bahwa setiap orang dewasa di sebuah tenda harus mendapatkan

setidaknya 2.100 kilokalori energi dari makanan per hari. Jatah makanan harus

didistribusikan oleh unit keluarga, tetapi perawatan khusus harus diambil, seperti

disebutkan sebelumnya, untuk memastikan bahwa rumah tangga dan anak-anak

18

Page 19: Makalah Kesglob Isi 2

perempuan kepala tanpa keluarga mereka mendapatkan jatah mereka. Vitamin A harus

diberikan kepada semua anak, dan yang paling parah kekurangan gizi anak juga

mungkin perlu suplemen gizi yang mendesak.

Pengendalian Penyakit

Seperti yang diusulkan sebelumnya, tujuan utama dari respon kemanusiaan

untuk bencana yang ke 1) mencegah dan mengurangi morbiditas dan mortalitas, dan

2) mempromosikan kembali ke normal. Sepanjang garis ini, pengendalian penyakit

menular adalah salah satu prioritas pertama dalam fase darurat bencana, terutama

darurat kemanusiaan yang kompleks.

Prioritas penting dalam tahap darurat darurat kemanusiaan yang kompleks

adalah untuk mencegah epidemi campak. Ini dimulai dengan vaksinasi semua anak-

anak dari 6 bulan sampai 15 tahun. Prioritas lain yang penting adalah untuk

memastikan bahwa anak-anak sampai usia 5 tahun mendapatkan sistem vitamin A.

juga perlu diletakkan di tempat sehingga epidemi lain yang kadang-kadang terjadi

dalam situasi ini, seperti meningitis dan kolera, dapat dideteksi dan kemudian segera

ditangani . Prioritas lain akan mencakup manajemen yang tepat diare pada anak-anak

dan diagnosis yang tepat dan pengobatan untuk malaria, di zona mana yang lazim.

Tentu saja, pendidikan kesehatan dan promosi kebersihan harus berlangsung terus

menerus untuk mencoba membantu keluarga mencegah timbulnya penyakit ini di

tempat pertama.

Sayangnya, mencegah wabah penyakit menular bukan satu-satunya upaya

yang perlu diambil dalam fase darurat dari Kegawatan Kedaruratan yang Kompleks.

Tindakan harus berada di tempat untuk menangani cedera dan trauma, pertama untuk

menstabilkan orang dan kemudian merujuk mereka ke mana dapat menerima bantuan

medis tambahan yang mereka butuhkan. Ada hampir pasti akan menjadi ibu hamil

antara orang-orang yang terlantar, dan akan ada kebutuhan mendesak untuk beberapa

layanan kesehatan reproduksi. Ini umumnya akan memiliki fokus pada penyediaan

paket minimal perawatan yang akan mencakup aman memberikan kit, tindakan

pencegahan terhadap penularan HIV, dan transportasi dan rujukan jika terjadi

komplikasi kehamilan.

19

Page 20: Makalah Kesglob Isi 2

Perawatan penyakit tidak menular akan menjadi prioritas yang lebih rendah

dalam situasi darurat dari menangani penyakit menular. Namun, beberapa masalah

kejiwaan akan membutuhkan perhatian mendesak dan perlu diperlakukan seefektif

mungkin dengan konseling, kelanjutan obat orang mengambil, dan penyediaan obat-

obatan baru, jika diperlukan. Sebagai surut darurat, perhatian yang lebih besar dapat

dibayar untuk pengobatan jangka panjang, konseling, dan dukungan psikososial untuk

menangani masalah kesehatan mental dan banyak gangguan yang orang telah

dihadapi dalam hidup mereka. Pada saat itu, kita juga dapat mengalihkan perhatian

tambahan untuk memastikan obat yang sesuai dari orang-orang dengan penyakit tidak

menular lainnya.

F. KEBIJAKAN DAN PENGEMBANGAN PROGRAM

Kebijakan dan Pengembangan Program mengikuti empat Keadaan Darurat Kemanusiaan Kompleks (CHE) yang penting. Satu menyangkut genosida di Rwanda dan nasib pengungsi Rwanda di Goma, di tempat yang sekarang Republik Demokratik Kongo. Sebuah keprihatinan kedua gempa bumi besar yang melanda Pakistan pada tahun 2005. Sebuah kekhawatiran singkat ketiga gempa bumi di Haiti Suami 2010. komentar di Haiti secara keseluruhan mengikuti akun kronologis pekerjaan yang dilakukan oleh Dokter Tanpa Batas dalam 6 bulan setelah terjadinya gempa. Kasus terakhir adalah tentang dampak Topan Nargis di Myanmar pada tahun 2008.

1. Genosida di Rwanda

Pada pertengahan Juli 1994, hampir 1 juta Rwanda Hutus mencoba melarikan diri penganiayaan dari pemerintah yang baru dibentuk dari Rwanda yang dipimpin oleh Tutsi. Kota perbatasan Goma, di tempat yang sekarang Republik Demokratik Kongo, terletak di wilayah Kivu Utara, menjadi titik masuknya bagi mayoritas pengungsi. Banyak dari mereka menetap di sekitar Danau Kivu.

Hampir 50.000 orang meninggal di bulan pertama setelah dimulainya masuknya, secara luas sebagai akibat dari epidemi kolera, yang diikuti oleh epidemi disentri basiler. Dalam 17 hari pertama darurat, tingkat kematian kasar rata-rata Rwanda adalah 28,1-44,9 per 10.000 per hari, dibandingkan dengan 0,6 per 10.000 per hari pada kondisi pra-perang dalam Rwanda. Tingkat kematian kasar ini adalah yang tertinggi dengan selisih yang cukup atas tingkat yang ditemukan dalam sebelumnya. Selain itu, di Goma, penyakit mempengaruhi anak-anak dan orang dewasa sama diare, sedangkan biasanya anak-anak jauh lebih parah daripada orang dewasa.

Pada awal Agustus, respon masyarakat Internasional mulai memiliki efek yang diinginkan, di bawah koordinasi PBB Komisaris Tinggi untuk Pengungsi (UNHCR). Sebuah jaringan surveilans penyakit didirikan. Sistem informasi

20

Page 21: Makalah Kesglob Isi 2

ditetapkan ip untuk kamp. Lima sampai 10 liter air bersih per hari per orang didistribusikan. Imunisasi campak dilakukan, suplemen vitamin didistribusikan, dan masalah penyakit yang menyerang menggunakan protokol standar.

Meskipun upaya pengecualian dilakukan oleh banyak orang untuk menangani krisis, peristiwa di Goma menyoroti sejumlah kekurangan dari respon. Pertama, ada kurangnya kesiapan untuk menangani jenis darurat, meskipun ketidakstabilan politik terkenal Rwanda. Kedua, tim medis di lapangan tidak memiliki infrastruktur fisik atau pengalaman yang dibutuhkan untuk tugas sebesar ini. Banyak staf ini, misalnya, tidak sebagai pengetahuan tentang rehidrasi oral karena mereka perlu, meskipun ini merupakan dasar untuk mengobati penyakit diare. Ketiga, karya pasukan militer yang bergabung upaya itu tidak terintegrasi ke dalam perencanaan pekerjaan lain.

Meskipun krisis Coma luar biasa dalam banyak cara, hal ini menunjukkan sejumlah pelajaran untuk meningkatkan respon terhadap Keadaan Darurat Kemanusiaan Kompleks (CHE) yang dimiliki di masa depan. Ini termasuk kebutuhan untuk:

Membangun sistem peringatan dini untuk Keadaan Darurat Kemanusiaan Kompleks (CHE)

Mempersiapkan terlebih dahulu untuk Keadaan Darurat Kemanusiaan Kompleks (CHE)

Memperkuat kelompok swadaya masyarakat yang ada dengan kemampuan untuk menanggapi Keadaan Darurat Kemanusiaan Kompleks (CHE).

2. Gempa di Pakistan

Pada awal Oktober 2005, Pakistan experinced gempa berkekuatan 7,6 pada skala Richter. Pusat gempa berada di Kashmir tapi gempa juga menghancurkan North-West Frontier Provinc (NWFP). Dalam hitungan menit, rumah danmata pencaharian hancur, meninggalkan lebih dari 3 juta orang kehilangan tempat tinggal dan banyak individu terkubur di bawah puing-puing atau terluka oleh puing-puing.

Untuk menanggapi gempa, pemerintah Pakistan dibuat Komisi Federal Bantuan (FRC) dan Gempa Rehabilitasi dan Rekonstruksi Authority (Erra) yang menawarkan upaya pemulihan jangka pendek dan panjang. Selain itu seminggu setelah gempa awal, pemerintah disajikan rencana untuk bantuan yang termasuk kompensasi untuk korban. Bank Dunia, bersama dengan Bank Pembangunan Asia, melakukan penilaian untuk mengidentifikasi kelompok rentan dan daerah yang mungkin menghambat pemulihan telinga ly, seperti lingkungan yang tidak sehat. Selain itu, Kecepatan Banding Gempa Asia Selatan (SAEFA) diciptakan untuk menerima sumbangan untuk upaya pemulihan.

Meskipun upaya nasional dan internasional untuk memobilisasi tanggapan yang efektif, individu terluka membanjiri rumah sakit yang masih utuh tetapi tidak

21

Page 22: Makalah Kesglob Isi 2

memiliki personil atau peralatan untuk merespon secara efektif. Selanjutnya, kecil, desa-desa terpencil tetap tidak dapat diakses karena kerusakan jalan yang signifikan. Mengingat musim dingin yang akan datang, militer Pakistan, lembaga MSF, dan PBB digunakan helikopter untuk mendistribusikan bantuan dasar. Namun, banyak dari sumbangan tidak sesuai apa yang paling dibutuhkan.

Beberapa pelajaran berharga muncul dari upaya pemerintah dan militer Pakistan dan mitra asing yang dimiliki Pakistan untuk membantu dalam penyelamatan dan pemulihan dari gempa. Pertama, bangunan di daerah pedesaan di zona seismik harus dibangun atau dirancang untuk mengurangi cedera manusia. Kedua, pemerintah harus menganalisis risiko yang ada untuk abaility mereka untuk cepat menanggapi keadaan darurat dan menyiapkan rencana darurat di muka yang mengambil risiko ke rekening. Ketiga, sumbangan bahan dan perlengkapan harus dikelola dengan hati-hati agar sesuai dengan kebutuhan nyata. Terakhir, keahlian LSM, seperti yang disediakan oleh MSF di Pakistan, dapat sangat membantu dalam mengatasi bencana alam, terutama jika organisasi yang terlibat sudah memiliki kehadiran di negara yang terkena dampak.

3. Gempa Haiti 2010

Pada bulan Januari 2010, Haiti eexperienced gempa bumi yang berkuda sekitar 15 mil barat daya dari Port-au-Prince, ibu kota, dan diukur 7,0 pada skala Richter. Doctors Without Borders (MSF) memainkan peran kunci dalam upaya bantuan. Ketepatan waktu dan skala respon diperkuat oleh fakta bahwa itu sudah memberikan pelayanan kesehatan di Haiti selama 19 tahun sebelum gempa. Tanggapan MSFA gempa memberikan contoh informatif kronologi dan fokus upaya kesehatan setelah bencana alam di negara-negara berpenghasilan rendah.

Memberikan layanan medis darurat adalah prioritas pertama untuk MSF setelah gempa. Dalam rangka untuk melakukan operasi penyelamatan hidup dan perawatan luka bagi orang-orang yang terluka akibat gempa, MSF menciptakan fasilitas darurat baru. Penyediaan pelayanan kebidanan darurat juga menjadi prioritas, yang sangat penting untuk menyelamatkan nyawa ibu. Karena rumah sakit bersalin MSFA sendiri dihancurkan, organisasi memberikan dukungan kepada Kementerian Kesehatan rumah sakit bersalin dengan menyediakan tenaga dan obat-obatan penting. Untuk mengatasi efek dari bencana pada kesehatan mental, perawatan psikologis terintegrasi dengan perawatan darurat untuk pasien trauma.

Memberikan pelayanan kesehatan primer juga menjadi prioritas untuk MSF, yang ditangani oleh mengatur tambahan klinik kesehatan primer. Layanan yang disediakan meliputi pra- dan pasca melahirkan perawatan, vaksinasi, pengobatan infeksi, dan rujukan ke pelayanan kesehatan ibu atau rumah sakit.

Pada bulan kedua setelah bencana, kebutuhan medis bergeser dari perawatan darurat untuk perawatan jangka panjang, dengan penekanan pada pemulihan dan rehabilitasi. Selama tahap ini respon, cedera yang berkaitan dengan kekerasan dan masalah anak yang sangat umum. Selama periode ini, rumah sakit juga harus

22

Page 23: Makalah Kesglob Isi 2

merespon lebih sering untuk kondisi seperti kecelakaan lalu lintas jalan, membakar luka, infeksi menular seksual, dan penyakit seperti TB, HIV, dan infeksi saluran pernapasan.

Pada bulan ketiga setelah gempa, MSF mampu menggantikan banyak pekerja internasional, yang telah terbang ke Haiti untuk bantuan darurat, dengan pekerja Haiti. Pada bulan Juni 2010, rasio pekerja Haiti telah kembali ke 10-1, standar sebelum gempa.

Meskipun improvemnents kesehatan di Haiti dimungkinkan oleh MSF, organisasi akan menghadapi beberapa tantangan majlr pasca gempa. Pertama, tempat tinggal yang layak bagi korban gempa akan tetap menjadi masalah, karena rekonstruksi lambat dan tenda darurat didistribusikan mulai memburuk. Kedua, MSF dihadapkan dengan tugas membangun kembali fasilitas medis yang hancur dalam gempa bumi, selain mengganti fasilitas sementara dengan yang permanen. Ketiga, Haiti tunduk pada bencana alam, termasuk angin topan, dan badai yang serius secara dramatis bisa menyulitkan infrastruktur yang sudah lemah di Haiti dan menciptakan masalah kesehatan tambahan.

4. Myanmar: Topan Nargis

Pada awal Mei 2008, angin topan melanda wilayah pesisir selatan Myanmar. Menenggelamkan seluruh kota, topan menewaskan lebih dari 138.000 orang dan menyebabkan ratusan ribu korban kehilangan tempat tinggal. Lebih dari 50 kota dan 2,7 juta penduduk terkena dampaknya. The Irrawaddy Delta, umumnya dikenal sebagai Rice Bowl dari , kebanyakan dihuni oleh petani, nelayan, buruh, dan pedagang, serata mengalami kerusakan infrastruktur, pasokan air, rumah, bahan bakar, dan listrik. Mata pencaharian penduduk pun disapu habis oleh topan.

Myanmar tidak memiliki sumber daya yang cukup untuk menanggapi kebutuhan rakyatnya setelah bencana skala besar tersebut. Sistem kesehatan, misalnya, Myanmar hanya menghabiskan 2,3 persen dari PDB pada kesehatan per tahun, atau sekitar $ 43 per kapita. Selain itu, penduduk pedesaan, yang terdiri 70 persen dari total penduduk, memiliki sedikit atau tidak ada akses ke pelayanan kesehatan dan sanitasi dasar atau air bersih, bahkan sebelum topan terjadi. Myanmar juga tidak memiliki profesional kesehatan yang diperlukan untuk memberikan layanan kesehatan kritis. Selain itu, satu dari empat orang , hidup di bawah garis kemiskinan, dan Myanmar sudah menderita beban tinggi terhadap penyakit menular, termasuk malaria dan tuberkulosis.

Myanmar dijalankan oleh rezim militer, di mana oleh standar internasional pemilu telah dianggap tidak bebas dan tidak adil. Selain itu, pemerintah dianggap sebagai represif, tidak transparan, dan membatasi kebebasan politik. Faktor-faktor ini memiliki dampak penting pada upaya bantuan, seperti yang tercantum di bawah ini.Setelah terjadinya topan, kebutuhan bantuan darurat diperburuk oleh kondisi kesehatan dan hidup yang buruk. Seperti dalam setiap bencana alam, kebutuhan jangka pendek termasuk perawatan kesehatan darurat untuk cedera; kebutuhan dasar

23

Page 24: Makalah Kesglob Isi 2

untuk bertahan hidup, seperti makanan, tempat tinggal, air, dan sanitasi; dan penyediaan layanan kesehatan mental untuk gangguan psikis seperti depresi dan kegelisahan. Dalam jangka panjang, Myanmar bertugas rekonstruksi infrastruktur kesehatan, tempat tinggal, makanan, dan transportasi.

Pemerintah takut pengaruh asing dan kemungkinan kerusuhan dari warga sipil jika ada kelompok bantuan Internasional yang turun tangan. Dengan demikian, Myanmar mengandalkan pemerintah daerah dan organisasi berbasis masyarakat untuk mengatasi fase akut bantuan bencana. Bahkan dengan inisiatif pribadi warga setempat dengan kontrol pemerintah melalui pos pemeriksaan wajib. Sayangnya, menurut Program Pangan Dunia, Myanmar memiliki kurang dari 10 persen staf, kapasitas untuk mengelola logistik, dan perlengkapan yang dibutuhkan untuk mengelola krisis akibat bencana. Dengan demikian, bantuan awal tidak mungkin menyediakan makanan, tempat tinggal, sanitasi, dan perawatan kesehatan darurat yang diperlukan.

Banyak negara dan organisasi-organisasi bantuan kemanusiaan yang marah oleh adanya penyumbatan pemerintah bantuan asing untuk orang-orang di Myanmar yang mereka pikir membutuhkan tambahan bantuan sebagai tabungan hidup. Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) memprotes dengan mengerahkan cepat tim medis untuk melayani di Myanmar. Setelah tekanan besar dari masyarakat internasional, termasuk kunjungan dari PBB Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, SPDC akhirnya mengizinkan badan-badan bantuan internasional untuk memasuki negara itu pada akhir Mei.

Untuk memfasilitasi kerjasama antara kelompok bantuan asing dan pemerintah Myanmar, Tripartit Inti Group (TCG) diciptakan untuk mengkoordinasikan dan mengawasi upaya bantuan. Terdiri dari ASEAN, PBB, dan Pemerintah Kementerian Kesehatan Myanmar, TCG dibuat untuk rencana jangka pendek dan jangka panjang pembangunan kembali dan untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan pencegahan upaya untuk topan yang akan datang.

Otoritas pemerintah memaksa banyak pekerja bantuan untuk memberikan bantuan langsung kepada mereka, menurut wawancara dengan korban topan dan pekerja bantuan di sebuah studi yang dilakukan oleh Johns Hopkins Pusat Kesehatan Masyarakat dan Hak Asasi Manusia. Menurut laporan yang sama, beberapa bantuan itu tidak digunakan sebagaimana yang dimaksud. Selain itu, tim bantuan asing tidak diizinkan untuk mengumpulkan data secara independen.

Dengan pembatasan komunikasi mengenai bencana di seluruh negeri, pemerintah mengandalkan media yang dikontrol pemerintah untuk menyebarkan informasi, yang meremehkan luasnya kerusakan dan kebutuhan yang tersisa dari orang. Akibatnya, para korban topan, dan tragedi krisis secara keseluruhan, tidak menerima perhatian yang layak dalam Myanmar.

24

Page 25: Makalah Kesglob Isi 2

Jenis-jenis kondisi kesehatan yang dirawat oleh bantuan asing, setelah mereka tiba di Myanmar, menunjukkan bahwa keterlambatan respon internasional mungkin telah berkontribusi terhadap tingginya tingkat kematian dini. Kesalahan penanganan bantuan dan kontrol pemerintah yang terlalu ketat dari upaya pencegahan bantuan mencapai banyak korban selama lebih dari satu tahun setelah topan. Makanan, air, dan tempat tinggal adalah hal yang sangat diperlukan untuk 18 bulan setelah topan. Pada saat itu, diperkirakan 450.000 orang di Delta masih tidak memiliki tempat tinggal, menurut PBB Human Settlements Programme (UN-HABITAT). Topan di Myanmar menimbulkan pertanyaan bagi masyarakat bantuan kemanusiaan internasional tentang respon yang tepat untuk situasi darurat di mana pemerintah daerah tidak siap untuk memenuhi kebutuhan rakyatnya dengan kualitas dan skala yang diperlukan. G. TANTANGAN MASA DEPAN DI RAPAT KESEHATAN KEBUTUHAN KEADAAN DARURAT KEMANUSIAAN YANG KOMPLEKS DAN BENCANA ALAM

Sejumlah tantangan kritis menghadapi upaya-upaya untuk mengatasi dampak kesehatan dari bencana alam dan keadaan darurat kemanusiaan yang kompleks. Salah satu tantangan tersebut untuk masa depan adalah bagaimana mencegah dari memiliki dampak kesehatan negatif. Sulit sumber daya, banyak yang kurang diatur, untuk memusatkan perhatian pada pencegahan bencana dan dampaknya. Meskipun demikian, melalui langkah-langkah mitigasi yang lebih baik, seperti pengendalian air, standar bangunan yang lebih baik, pendidikan yang lebih baik dari masyarakat tentang bagaimana menghadapi bencana, dan memiliki rencana kesiapsiagaan bencana yang orang terlatih, seharusnya mungkinterjadi, bahkan untuk negara-negara sangat miskin , untuk mengurangi kematian akibat bencana alam. Jika langkah ini ditambah dengan pengembangan pendekatan standar untuk menangani masalah kesehatan, itu mungkin akan mengurangi kematian akibat bencana alam, bahkan di nrgara berpenghasilan rendah. Bangladesh, yang tunduk pada banjir tahunan, telah mengurangi kematian tahunan akibat banjir tersebut, misalnya, dengan serangkaian langkah-langkah yang disebutkan sebelumnya.

Ada kemajuan yang cukup antara masyarakat internasional dalam pembentukan standar umum dan protokol untuk tanggapan terhadap bencana. Bahkan, kode etik telah dikembangkan untuk digunakan oleh Palang Merah Internasional dan Bulan Sabit Merah dan LSM, untuk memandu pekerjaan mereka dalam keadaan darurat. Prinsip-prinsip inti dari kode ini ditunjukkan pada Tabel 14-6. Tetap ada, namun, kebutuhan untuk meningkatkan lebih lanjut koordinasi tanggapan. Idealnya, organisasi yang terlibat dalam menanggapi bencana alam dan CHE akan:

25

Page 26: Makalah Kesglob Isi 2

• Berlangganan seperangkat norma, seperti proyek lingkungan

• Memiliki protokol umum untuk menangani isu-isu kunci

• Melatih staf mereka untuk bekerja dengan orang-orang protokol

• Bekerja sacara dekat dengan masyarakat yang terkena dampak dan pemerintah

daerah.

Tabel 14-6

26