makalah kelompok saling ketergantungan · pdf fileekologi dapat dibagi menjadi 4 tahap kajian...

15
MAKALAH KELOMPOK SALING KETERGANTUNGAN DALAM EKOSISTEM Makalah ini ditulis untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Ilmu Pengetahuan Alam 1 Dosen Pengampu: Setyo Eko Atmojo, M.Pd DISUSUN OLEH: NURUL FITRIA F (14144600175) DESI MUJI HARTANTI (14144600178) TUTUT WIDIYANTI (14144600184) MUHAMMAD NURUL SAEFUL (14144600201) MOHAMAD RISTYO NUGROHO (14144600204) NURUL HASANAH (14144600202) MUHAMMAD HAFIZH AL HANIF (14144600215) A5-14 PGSD PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA 2015

Upload: vuongdat

Post on 30-Jan-2018

245 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

MAKALAH KELOMPOK

SALING KETERGANTUNGAN DALAM EKOSISTEM

Makalah ini ditulis untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Ilmu Pengetahuan Alam

1

Dosen Pengampu: Setyo Eko Atmojo, M.Pd

DISUSUN OLEH:

NURUL FITRIA F (14144600175)

DESI MUJI HARTANTI (14144600178)

TUTUT WIDIYANTI (14144600184)

MUHAMMAD NURUL SAEFUL (14144600201)

MOHAMAD RISTYO NUGROHO (14144600204)

NURUL HASANAH (14144600202)

MUHAMMAD HAFIZH AL HANIF (14144600215)

A5-14 PGSD

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

2015

1

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Ekologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari hubungan-hubungan

makhluk hidup dengan lingkungannya.Ekologi yang berasal dari kata oikos

(rumah) dan logos (ilmu) ditemukan oleh zoolog Jerman Ernest Haeckel.

Di dalam suatu ekosistem, terjadi hubungan saling ketergantungan. Saling

ketergantungan tersebut terjadi antara makhluk hidup (komponenbiotik) dengan

komponen abiotiknya. Saling ketergantungan juga terjadi antar komponen

biotiknya.

Terdapat banyak tingkatan dan jenis interaksi antara organisme dan

lingkungannya, pertanyaan yang dikemukakan oleh para ahli ekologi memiliki

kisaran yang luas dan kompleks. Ekologi dapat dibagi menjadi 4 tahap kajian yang

semakin menyeluruh sifatnya, mulai dari interaksi individu organisme dengan

lingkungan abiotik hingga kedinamika ekosistem.

Kemajuan dalam ekologis menyoroti hubungan yang kompleks antara

oraganisme dan sekelilingnya. Meskipun hal tersebut menjadikan ekologi sebagai

ilmu yang dinamis dan menantang, kerumitannya dapat menimbulkan

permasalahan.

2. Rumusan Masalah

a. Bagaimana hubungan mahluk hidup dengan lingkungannya?

b. Apa sajakah interaksi antar komponen dalam sistem ekologi?

c. Bagaimanakah konsep aliran energy itu?

d. Apa saja dan bagaimana siklus biogeokimia?

e. Apa yang dimaksud dengan suksesi?

f. Apa sajakah tipe-tipe ekosistem?

2

3. Tujuan masalah

a. Untuk mengetahui hubungan mahluk hidup dengan lingkungannya.

b. Mengetahui dan dapat menyebutkan komponen dalam ekologi.

c. Mengetahi dan memahami konsep aliran energy.

d. Dapat menyebutkan dan mengetahui siklus biogeokimia.

e. Dapat mengerti apa yang dimaksud dengan suksesi.

f. Dapat menyebutkan dan mengetahui tipe-tipe ekosistem.

3

BAB II

PEMBAHASAN

A. Makhluk Hidup dan Lingkungannya

1. Lingkungan Biotik

Lingkungan biotik terdiri atas makhluk hidup, yaitu hewan, tumbuhan, manusia,

serta mikroorganisme. Berikut diagram tingkat organisasi kehidupan.

Individu → Populasi → Komunitas → Ekosistem → Biosfer.

Individu adalah satu organisme. Contoh: seekor monyet, seekor nyamuk.

Populasi adalah sejumlah individu sejenis yang menetap disuatu daerah pada

waktu tertentu.

Komunitas adalah seluruh populasi yang hidup bersama dalam suatu daerah.

Contohnya: populasi rumput, serangga, harimau dan kijang di padang rumput

membentuk suatu komunitas.

Ekosistem adalah Kesatuan antara komunitas dengan lingkungannya dimana di

dalamnya ada hubungan timbalbalik. Terdapat dua macam ekosistem, yaitu :

Ekosistem buatan: yang sengaja dibuat oleh manusia. Misal: sawah,

kolam akuarium.

Ekosistem alami: yang tidak dibuat oleh manusia tetapi sudah ada dari

alam. Misal: sungai, pantai, hutan.

Biosfer adalah Ekosistem yang terbesar di bumi yang terdiri dari seluruh ekosistem

yang ada di permukaan bumi.

Berdasarkan cara hidupnya, organisme perairan dibedakan menjadi:

a. Plankton: melayang mengikuti gerak aliran air.

Contoh: Fitoplankton (mikroalga), zooplankton(mikrocrustacea).

b. Nekton: berenang bebas (ikan)

4

c. Neuston: mengapung atau berada dipermukaan air (serangga air).

d. Perifiton: organisme yang melekat pada tumbuhan atau organisme lain

(keong).

e. Benthos: organisme di dasar perairan (cacing, remis)

2. Lingkungan Abiotik

Merupakan segala sesuatu diluar makhluk hidup, antara lain:

a. Udara

Faktor yang berkaitan dengan udara:

1. Suhu udara

Suhu sangat memengaruhi aktivitas makhluk hidup. Hal ini berpengaruh terhadap

proses metabolisme. Hewan berdarah dingin (poikilotermis) dan hewan berdarah

panas (homoiotermis) sangat bergantung dengan suhu lingkungan.

2. Kelembaban

Merupakan kadar air pada udara yang memengaruhi proses penguapan air dari

tubuh organisme. Penguapan ini akan berhubungan dengan proses metabolisme.

3. Angin

Angin memengaruhi penguapan serta mofologi tumbuhan. Semakin kencang

angin bertiup makin tinggi penguapannya. Angin juga memengaruhi penyebaran

spora dan biji yang di sebut anemokori.

b. Air

Faktor yang berkaitan dengan air antar lain:

1. Suhu Air

Makhluk yang bergantung dengan suhu air adalah ikan. Ikan mencari kedalaman

air untuk metabolismenya.

2. Salinitas

Merupakan kadar garam dalam air. Hal ini membedakan spesies air laut dengan

air tawar serta penyebaran organisme. Ikan air laut akan sedikit minum

dibandingkan ikan air tawar.

3. Tingkat keasaman air

Dinyatakan dengan Ph. Hal ini berpengaruh terhadap distribusi organisme air. Ada

yang habitatnya air asam, basa, dan netral.

5

c. Tanah

Merupakan media tumbuhan makhluk hidup, sebagai sumber nutrisi serta tempat

berlindung teerhadap sushu yang tinggi. Sifat-sifatnya yaitu keasaaman, tekstur,

kandungan unsur hara. Tanah dapat dijadikan bioindikator. Contoh tumbuhan

merceya latifolia sebagai indikator tanah yang mengandung unsur tembaga.

d. Topografi

Berhubungan dengan ketinggian dan garis lintang. Penyebaran makhluk hidup

bergantung pada topografi suatu daerah. Perbedaan ini menyangkut perbedaan

suhu, udara, cahaya, kelembaba, dan kandungan zat hara.

e. Cahaya

Digunakan untuk fotosintesis sebagai proses menghasilkan makanan. Spektrum

cahaya yang digunakan adalah merah, nila, dan biru. Hewan bergantung pada

cahaya contoh hewan yang terbiasa dengan banyak cahaya sehingga aktiv di

siang hari, disebut dengan hewan diurnal.

B. Interaksi Antarkomponen Dalam Sistem Ekologi

1. Interkasi individu dalam populasi

Interaksi ini menciptakan suatu interaksi yang menguntungkan namun ada juga

yang merugikan. Yang menguntungkan contohnya penyerbukan pohon mangga,

yang merugikan contohnya persaingan invidu-individu dalam satu populasi.

2. Interaksi antar individu dalam komunitas

Interaksi yang terjadi antara lain sebagai berikut:

a. Predasi

Merupakan kejadian satu pihak dimangsa oleh pihak lain. Hal ini dapat

memengaruhi naik turunnya kerapatan jenis kedua pihak yang terlibat.

b. Kompetisi

Yaitu merupakan persaingan karena kebutuhan yang sama antar individu.

c. Simbiosis

Hubungan ini melibatkan dua pihak dan macamnya sebagai berikut:

1. Simbiosis mutualisme yaitu hubungan yang saling menguntungkan kedua belah

pihak. Contoh: simbiosis kupu-kupu dengan bunga.

6

2. Simbiosis komensalisme yaitu hubungan dimana salah satu merasa untung

sedangkan pihak lain tidak merasa dirugkan atau diuntungkan. Contoh: simbiosis

ikan memora dengan ikan hiu.

3. Simbiosis parasitisme yaitu hubungan dimana satu pihak merasa untung

sedangkan pihak lain dirugikan. Contoh: benalu yang menempel pada tumbuhan

lain.

4. Simbiosis amensalisme adalah hubungan organisme dimana salah satu antar

organism menghambat pertumbuhan organism lain. Misalnya beberapa jenis

fungsi menghasilkan zat antibiotic yang dapat menghambat dan membunuh mokro

organisme.

3. Interaksi antar populasi dalam komunitas

Bentuk interaksi ini lebih sering berupa kompeisi yang melahirkan populasi yang

kalah bersaing dan secara perlahan mengalami kepunahan. Contohnya adalah

pohon pinus, pada sekitar pohon pinus pasti tidak terdapat rumput. Hal ini

dikarenakan pinus mengeluarkan zat kimia alelopati yang mengakibatkan rumput

tidak dapat hidup.

4. Interaksi antar komunitas

Contoh komunitas sawah dan sungai. Masuknya air sawah yang mengandung

pupuk ke sungai dapat menyebabkan eutrovikasi yaitu kondisi tingginya tingkat

kesuburan badan air yang menyebabkan turunnya kualitas air dan ditandai

dengan blooming alga.

Hubungan antara komponen biotik dengan komponen biotik

Di antara produsen, konsumen dan pengurai adalah saling ketergantungan. Tidak

ada makhluk hidup yang hidup tanpa makhluk lainnya. Setiap makhluk hidup

memerlukan makhluk hidup lainnya untuk saling mendukung kehidupan baik

secara langsung maupun tak langsung. Hubungan saling ketergantungan antar

produsen, konsumen dan pengurai. Terjadi melalui peristiwa makan dan

memakan melalui peristiwa sebagai berikut:

7

a . Rantai makanan

Merupakan peristiwa makan dan dimakan dalam suatu ekosistem dengan

urutan tertentu.

b . Jaring-jaring makanan

Merupakan sekumpulan rantai makanan yang saling berhubungan dalam

suatu ekosistem. Seperti contoh jaring-jaring makanan di bawah ini terdiri

dari 5 (lima) rantai makanan

8

c . Piramida makanan

Merupakan gambaran perbandingan antara produsen, konsumen I,

konsumen II, dan seterusnya. Dalam piramida ini semakin ke puncak

biomassanya semakin kecil.

C. Aliran Energi

Rantai ini menggambarkan hubungan yang terjadi antara faktor biotik dan abiotik.

Tumbuhan disebut makhluk autotrop (penghasil makanan/produsen) sedangkan

hewan merupakan makhluk hiterotof (pengonsumsi makan /konsumen). Peristiwa

makan dan dimakan tempat terjadinya perpindahan materi dan energi dari

makhluk hidup dinamakan rantai makanan. Berikut adalah contoh rantai makanan

Produsen → konsumen 1 → konsumen 2 → konsumen 3/konsumen puncak.

9

Contoh: tumbuhan dimakan kelinci, kelinci dimakan ular, dan ular dimakan elang,

(tumbuhan → kelinci → ular → elang).

Piramida Ekologi

Merupakan gambaran hubungan rantai makanan yang disusun dalam posisi

vertikal.piramida ekologi ada 3 macam yaitu:

a. Piramida Jumlah

Merupakan gambaran hubungan antara kepadatan dan populasi jenis antar

tingkat trofit.

b. .Piramida Biomasa

Menggambarkan berat atau masa kering seluruh organisme pada setiap tingkatan

trofit dalam suatu waktu tertentu.

c. Piramida Energi

Menggambarkan perpindahan energy makanan yang melintasi setiap tingkat trfit

dalam suatu ekosistem.Energy ini dinyatakan dalam kilokalori persatuan luas

persatuan waktu.

D. Siklus Biogeokimia

1. Siklus Nitrogen (N)

Nitrogen menempati atmosfer sebanyak 79%, siklusnya sebagai berikut:

a. Pengikat nitrogen akan mengubah nitrogen di atmosfer menjadi amonia melalui

fiksasi nitrogen

b. Amonia kemudian dirubah oleh bakteri nitrit yang kemudian di ubah menjadi nitrat.

c. Tumbuhan menyerap nitrat dan di ubah menjadi molekul organik, seperti

nukleotida dan asam amino.

d. Tumbuhan (produsen) akan dikonsumsi oleh konsumen.

e. Tumbuhan dan organisme lain yang mati akan diuraikan oleh decomposer,

nitrogen dakam bentuk senyawa organik akan diubah kedalam persenyawaan

anorganik yang dapat diserap oleh tumbuhan.

2. Siklus Air (H2O)

10

Siklus air terjadi melalui pelepasan air ke udara dalam bentuk uap air (evaporasi),

sedangkan proses pengeluaran air dari tubuh tumbuhan dalam bentuk uap air ke

udara dinamakan transpirasi. Hal ini mengakibatkan kelembaban udara

meningkat, terbentuknya awan hujan dan turun menjadi hujan.

3. Siklus Karbon (C)

Siklus ini berlangsung antarprodusen menangkap gas CO2 dari atmosfer,

kemudian tumbuhan dimakan konsumen. CO2 dilepaskan kembali keudara bebas

melalui respirasi yang dilakukan oleh organisme.

4. Siklus fosfor (p)

Siklus fosfor tidak melalui atmosfer. Fosfor berasal dari erosi bebatuan dan tanah

dan dari kotoran hewan. Fosfor yang tererosi dan memasuki badan perairan

semisal danau, dapat memicu terjadinya autrofikasi. Fosfor melalui sungai akan

memasuki laut dan akan mengendap di dasar laut. Sehingga di butuhkan waktu

yang lama bagi fosfor untuk dapat kembali ke lingkungan terrestrial (daratan),

yakni jika terjadi pengangkatan dasar laut melalui proses giologis menjadi daratan.

11

E. SUKSESI

Suksesi merupakan perkembangan ekosistem menuju tahap kedewasaan .

suksesi dibagi menjadi 2 yaitu:

1. Suksesi primer

Suksesi adalah perubahan yang mengakibatkan hilangnya komunitas asal secara

totol sehingga di tempat komunitas asal tersebut terbentuk habitat baru.

Contohnya adalah suksesi yang terjadi akibat meletusnya gunung Krakatau

(1883).

Urutan tumbuhan yang tumbuh: lichanes → rumput → herba → semak → pohon

komunitas pucak yang terbentuk dapat berupa komunitas homogen (hutan pinus)

dapat pula komunitas heterogen (hutan hujan tropis).

2. Suksesi sekunder

Terjadi suatu ekosistem yang terganggu tidak mengalami kerusakan total

sehingga dalam komunitas tersebut substrat dan

kehidupan awal masih ada. Contohnya: padang alang-alang.

F. Tipe-tipe ekosistem

Berdasarkan habitatnya, ekosistem terbagi dalam 3, yaitu ekosistem darat,

ekosistem air tawar,ekosistem air laut.

1. Ekosistem darat

Diantaranya sebagai berikut:

a. Ekosistem gurun (yakni ekosistem yang berupa padang pasir yang luas dengan

vegetasi berupa tumbuhan yang memiliki ketahanan terhadap kelangkaan air dan

panas yang menyengat, contoh tanaman kaktus. Gurun gobi di China bukan

berupa pasir, tetapi batu cadas yang luas.)

b. Ekosistem padang rumput dapat berupa sabana, yakni padan rumput yang luas,

maupun stepa yakni padang rumput yang diselingi dengan semak-semak.

c. Ekosistem hutan gugur terdapat ada daerah 4 musim.

d. Ekosistem taiga (bioma hutan conifer (pinus) atau boreal yang ditandai banyak

salju, musim dingin yang sangat kejam, musim panas pendek dan pohon-pohon

evergreen).

12

e. Ekosistem tundra bioma yang batas ekstrim pertumbuhan tumbuhan, terletak di

daerah kutub dan daerah dengan ketinggian yang sangat tinggi, dimana bentuk

tumbuhan hanya berbatas pada semak pendek atau vegetasi mirip alas, juga

lumut.

2. Ekosistem air tawar

Terdiri atas

a. Ekosistem danau

b. Ekosistem sungai

3. Ekosistem air laut

Ekosistem laut dapat dikelompokkan kedalam beberapa kelompok yaitu:

a. Ekosistem laut

b. Ekosistem pantai

c. Ekosistem estuary (ekosistem yang terbentuk oleh pertemuan air tawar dan air

laut sehingga terbentuk ekosistem dengan perairan payau misalnya, derah

sepanjang delta sungai dan ekosistem huatan bakau).

d. Ekosistem terumbu karang (terumbu karang terbentuk oleh simbiosis antara

hewan coelenterata dari kelas anthozoa dengan alga dari genus zooxanthelae).

13

BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Lingkungan biotik terdiri atas makhluk hidup, yaitu hewan, tumbuhan,

manusia, serta mikroorganisme. Lingkungan Abiotik terdiri dari udara, air, tanah,

topografi, cahaya.

Interaksi Antarkomponen Dalam Sistem Ekologi macamnya ada interaksi

individu, interaksi antarindividu dalam komunitas (predasi, kompetisi, simbiosis),

interaksi antarpopulasi dalam komunitas, populasi antar komunitas.

Siklus biogeokimia ada beberapa yaitu, siklus nitrogen, siklus air, siklus

karbon, dan siklus fosfor.

Suksesi merupakan perkembangan ekosistem menuju tahap kedewasaan

dibedakan menjadi dua yaitu suksesi primer dan suksesi sekunder. Tipe

ekosistem berdasar habitatnya dibedakan menjadi 3 yaitu, ekositem darat,

ekosistem air tawar, ekosistem air laut.

14

DAFTAR PUSTAKA

Tim Abdi Guru. 2007. IPA Terpadu untuk SMP Kelas VII. Jakarta Erlangga.

Handayani, Nur. 2011. Ciamik Biologi SMA. Yogyakarta. Cabe Rawit.

Slamet, Riyadi dkk. 2005. Sains. Yogyakarta. CV Larasukma.