makalah kecenderungan perilaku menyimpang masyarakat
TRANSCRIPT
![Page 1: Makalah Kecenderungan Perilaku Menyimpang Masyarakat](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081816/553c5aa44a795980388b48eb/html5/thumbnails/1.jpg)
MAKALAH
KECENDERUNGAN PERILAKU MENYIMPANG
MASYARAKAT, PENYEBAB DAN DAMPAKNYA
UJIAN MID SEMESTER GENAP TA. 2012/2013
MATA UJI : SOSPOLEK
HARI / TANGGAL : MINGGU, 21 APRIL 2013
PENGAMPU : DRA. MAMIK INDARYANI, MS
Disusun Oleh :
Nama : Sumaryati
NIM : 2009 – 11 – 078
FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
TAHUN 2013
![Page 2: Makalah Kecenderungan Perilaku Menyimpang Masyarakat](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081816/553c5aa44a795980388b48eb/html5/thumbnails/2.jpg)
ii
KATA PENGANTAR
Lagi-lagi kekerasan, hal yang kita semua mengutuknya dalam
tayangan sinetron dan film kini hadir dalam dunia nyata, bukan di negara
lain, tapi di sini, di Indonesia, negara kita tercinta; gejala apakah ini?
Masihkan kita bisa disebut bangsa yang santun, berdab dan penuh tata
krama melihat kenyataan ini?
Kita pernah dikenal sebagai bangsa yang ramah, suka damai,
lemah lembut dan entah sebutan apa lagi yang membuat bangsa lain suka
dengan kebudayaan kita, namun dengan fakta banyaknya kekerasan yang
terjadi di sekeliling kita masihkah semua gelar itu patut kita sandang? Atau
semua tindakan keji ini hanya sebuah kecenderungan perilaku
menyimpang sebagian masyarakat kita? Apa yang meyebabkan semua ini
terjadi? Lalu apa dampaknya?
Makalah ini ditulis sebagai upaya mengurai permasalahan di atas
walau tentu masih banyak lagi persoalan yang tidak terjawab. Tulisan
singkat ini juga masih jauh dari kesempurnaan, kritik dan saran serta
koreksi akan kami terima sebagai upaya perbaikan.
![Page 3: Makalah Kecenderungan Perilaku Menyimpang Masyarakat](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081816/553c5aa44a795980388b48eb/html5/thumbnails/3.jpg)
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................. II
DAFTAR ISI .............................................................................................. III
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN MASALAH ............................................................. 3
A. Definisi Perilaku Menyimpang ............................................................. 3
B. Jenis Penyimpangan Sosial ................................................................ 4
C. Faktor Penyebab Terjadinya Perilaku Menyimpang ............................ 6
D. Dampak dari perilaku menyimpang ................................................... 10
BAB III PENUTUP .................................................................................... 13
A. Kesimpulan ........................................................................................ 13
B. Saran ................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 15
![Page 4: Makalah Kecenderungan Perilaku Menyimpang Masyarakat](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081816/553c5aa44a795980388b48eb/html5/thumbnails/4.jpg)
![Page 5: Makalah Kecenderungan Perilaku Menyimpang Masyarakat](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081816/553c5aa44a795980388b48eb/html5/thumbnails/5.jpg)
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam Kamus Bahasa Indonesia kata menyimpang punya
makna tindakan yang menyalahi kebiasaan atau menyeleweng dari
hukum negara atau ajaran agama1, dengan kata lain kecenderungan
perilaku menyimpang masyarakat bisa dimaknai perilaku individu
atau sekelompok individu yang tidak sesuai dengan nilai dan norma
yang berlaku secara umum dalam masyarakat yang sering terjadi
dalam kehidupan kita sehari-hari.
Main hakim sendiri menjadi salah satu contoh yang kasat
mata dan terjadi di sekeliling kita, bagaimana mungkin hal ini terjadi
di sebuah negara yang berdasarkan hukum di sebuah negeri yang
penduduknya dikenal ramah dan beradab? Kalau memang benar
bahwa ini adalah penyimpangan yang dilakukan oleh sekelompok
kecil orang tentu kita masih bisa bernafas lega karena berarti secara
umum kekerasan bukanlah tabiat utama dari bangsa ini, namun
bukan berarti kita menganggapnya wajar, karena sekecil apapun
bentuk penyimpangan harus sedini mungkin kita antisipasi dan ketika
itu telah terjadi maka kita harus segera mengambil tindakan, ibarat
penyakit harus segera diobati.
1 Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Pusat Bahasa, 2008), hal. 1351
![Page 6: Makalah Kecenderungan Perilaku Menyimpang Masyarakat](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081816/553c5aa44a795980388b48eb/html5/thumbnails/6.jpg)
2
B. Rumusan Masalah
Ruang lingkup masalah kecenderungan perilaku menyimpang
masyarakat sanagat luas cakupannya, namaun dalam makalah ini
kami membatasi beberapa hal pokok yang menjadi topik
pembahasannya sehingga lebih fokus dan terukur. Rumusan
masalah tersebut di atas antara lain sebagai berikut :
1. Definisi perilaku menyimpang
2. Jenis penyimpangan sosial
3. Faktor penyebab terjadinya perilaku menyimpang
4. Dampak dari perilaku menyimpang
![Page 7: Makalah Kecenderungan Perilaku Menyimpang Masyarakat](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081816/553c5aa44a795980388b48eb/html5/thumbnails/7.jpg)
3
BAB II
PEMBAHASAN MASALAH
A. Definisi Perilaku Menyimpang
Paul B.Horton menyatakan bahwa perilaku menyimpang
adalah perilaku yang dinyatakan sebagai pelanggaran-pelanggaran
terhadap norma-norma kelompok ataupun masyarakat. Bruce
J.Cohen berpendapat bahwa perilaku menyimpang adalah setiap
perilaku yang tidak berhasil menyesuaikan diri dengan kehendak-
kehendak masyarakat atau kelompok tertentu dalam masyarakat.
Robert M.Z Lawang menyatakan bahwa perilaku menyimpang
adalah semua tindakan yang menyimpang dari norma-norma yang
berlaku dalam suatu sistem sosial dan menimbulkan usaha dari
mereka yang berwenang dalam sistem tersebut untuk memperbaiki
perilaku tersebut. Sedangkan James Vander Sander Ia berpendapat
bahwa yang dimaksud perilaku menyimpang adalah perilaku yang
dianggap sebagai hal tercela dan di luar batas-batas toleransi oleh
sejumlah atau sebagian besar orang atau masyarakat. 2
Jadi perilaku menyimpang adalah sikap pelanggaran terhadap
norma-norma akibat tidak berhasilnya individu dalam menyesuaikan
diri terhadap kehendak masyarakat atau kelompok tertentu sehingga
dianggap tercela oleh sebagian besar orang atau masyarakat.
2 Anggara, Acep Derby Yudha, “Makalah Perilaku Menyimpang” (online), http://acep-
cyber.blogspot.com/2012/07/makalah-perilaku-menyimpang-sosiologi.html"
![Page 8: Makalah Kecenderungan Perilaku Menyimpang Masyarakat](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081816/553c5aa44a795980388b48eb/html5/thumbnails/8.jpg)
4
B. Jenis Penyimpangan Sosial
Setidaknya ada empat jenis penyimpangan sosial diantaranya
adalah :
1. Perkelahian antar kelompok atau tawuran
Kompleksnya persoalan yang dihadapi sebuah kelompok,
mulai dari hal-hal sepele sampai pada urusan keyakinan atau
hidup dan mati sering menjadi penyebab terjadinya tawuran.
Banyak berita menyuguhkan peristiwa ini, bisa jadi ini
adalah bagian dari proses menuju pendewasaan dalam
bersosialisasi namun begitu tetap harus ada sikap yang jelas
dan tegas mengatasi masalah ini.
2. Penyalah gunaan narkotika, obat-obatan terlarang dan
minuman keras
Perilaku menyimpang ini biasanya dipengaruhi oleh
lingkungan, oleh karenanya pembelajaran yang lebih baik oleh
negara maupun kelompok-kelompok sipil akan bahaya dan
dampak negatif NAPZA dan MIRAS perlu terus dilakukan.
3. Hubungan sex
Penyimpangan seksual dilakukan kelompok-kelompok
tertentu dalam masyarakat dengan sembunyi-sembunyi,
terutama di Indonesia yang masyarakatnya masih menganggap
![Page 9: Makalah Kecenderungan Perilaku Menyimpang Masyarakat](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081816/553c5aa44a795980388b48eb/html5/thumbnails/9.jpg)
5
sakral institusi keluarga. Kelompok inipun cenderung tertutup
dan jika terendus oleh media biasanya adalah oknum-oknum
saja.
Di Indonesia khususnya perkawinan sejenis dan
kelompok-kelompok sex menyimpang masih dianggap
penyelewengan dan pelakunya dianggap sampah masyarakat.
4. Tindak kejahatan
Tindakan kriminalitas atau kejahatan sendiri terbagi
menjadi beberapa bagian, antara lain :
a. Kejahatan tanpa korban adalah kejahatan yang tidak
mengakibatkan penderitaan pada korban akibat tindak
pidana orang lain. Contohnya berjudi, mabuk-mabukan,
penyalahgunaan narkotika, dan sebagainya.
b. Kejahatan terorganisir adalah pelaku kejahatan
merupakan komplotan yang secara berkesinambungan
melakukan berbagai cara untuk mendapatkan uang atau
kekuasaan dengan jalan menghindari hukum. Contohnya
komplotan korupsi, penyediaan jasa pelacur.
c. Kejahatan kerah putih adalah kejahatan yang mengacu
pada kejahatan orang-orang terpandang atau berstatus
tinggi. Contohnya korupsi, kolusi.
![Page 10: Makalah Kecenderungan Perilaku Menyimpang Masyarakat](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081816/553c5aa44a795980388b48eb/html5/thumbnails/10.jpg)
6
d. Kejahatan kerah biru adalah kejahatan yang dilakukan
oleh orang-orang golongan rendah. Contohnya mencuri
jemuran, sandal di masjid dan sebagainya
e. Kejahatan korporat adalah jenis kejahatan yang dilakukan
atas nama organisasi dengan tujuan menaikkan
keuntungan atau menekan kerugian. Contohnya, suatu
perusahaan membuang limbah beracun ke sungai yang
mengakibatkan penduduk sekitar mengalami berbagai
jenis penyakit.3
C. Faktor Penyebab Terjadinya Perilaku Menyimpang
Pada dasarnya perilaku menyimpang tidak terjadi begitu saja
tanpa adanya sebab yang menyertai, karena perilaku menyimpang
melewati periode waktu tertentu hasil dari interaksi sosial, akumulasi
sesak dan kejenuhan terhadap kondisi negatif tertentu yang
menemukan waktu pelepasan yang memungkinkan.
Beberapa faktor yang menyebabkan penyimpangan perilaku
masyarakat antara lain :
1. Sosialisasi yang tidak sempurna
Interaksi sosial adalah sebuah keniscayaan manusia
sebagai makluk sosial, hubungan antar individu atau antar
3 2013, “Perilaku Menyimpang” (online), http://id.wikipedia.org/wiki/Perilaku_menyimpang
![Page 11: Makalah Kecenderungan Perilaku Menyimpang Masyarakat](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081816/553c5aa44a795980388b48eb/html5/thumbnails/11.jpg)
7
kelompok bisa berupa interaksi positif dan negatif, singgungan
yang terjadi juga bisa berdampak kearah kerjasama atau
permusuhan.
Masyarakat terbentuk dari pribadi-pribadi yang berbeda,
khas dengan karakteristik masing-masing. Menyatukan
perbedaan ini bukan perkara mudah mengingat keberbedaan
itu juga tidak jarang diikuti oleh kepentingan yang berbeda pula.
Hal-hal yang bisa menjadikan sumber pemersatu antara lain;
kesamaan kepentingan, kesamaan latar belakang atau ideologi
pada tataran tertentu justru menjadi pemicu perpecahan ketika
bertemu dengan kelompok yang berlainan.
Dalam Islam, diajarkan untuk menjalin tali silaturrahim,
dalam konteks yang lebih luas bisa kita maknai dengan
interaksi yang intens dan dilandasi ketulusan hati untuk dapat
menerima satu sama lain sehingga timbul kasih sayang
terhadap sesama. Kesimpulannya adalah komunikasi, egaliter
dan sikap terbuka sebenarnya menjadi kunci dari keberhasilan
sebuah interaksi sosial.
2. Proses belajar yang menyimpang
Atau dengan kata lain hasil dari interaksi dengan orang
atau kelompok lain yang menyimpang. Proses belajar yang
dimaksud disini bukan hanya secara formal ataupun
![Page 12: Makalah Kecenderungan Perilaku Menyimpang Masyarakat](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081816/553c5aa44a795980388b48eb/html5/thumbnails/12.jpg)
8
bersinggungan langsung dengan pelaku penyimpangan, tetapi
proses belajar itu juga bisa terjadi lewat media massa cetak
atau elektronik.
Ekspose yang terus menerus dan masif terhadap
tindakan kriminalitas, contohnya, bisa jadi malah membuat
orang tahu dan bisa melakukan tindakan yang sama atau
bahkan lebih dari apa yang ditayangkan. Dalam hal ini
pendampingan terhadap individu pembelajar meski dilakukan,
baik secara langsung maupun tidak. Langkah ini menjadi
tanggung jawab bersama elemen-elemen masyarakat dengan
cara pemberian informasi yang benar, berimbang dan akurat
dan pemerintah berkewajiban melakukan fungsi regulasi
dengan tepat, tidak menyembunyikan informasi tapi juga
memberikan pendidikan yang paripurna kepada masyarakat
terhadap informasi, pelurusan cara pandang dan tidak
melakukan hegemoni.
3. Ketegangan antar kebudayaan dan struktur sosial
Kebudayaan dalam arti luas dari pemenuhan kebutuhan
hidup sampai upaya aktualisasi. Sedangkan struktur sosial
lebih kepada tingkatan sosial yang melembaga di suatau
masyarakat. Di jaman modern ini struktur masyarakat
cenderung terbuka tidak seperti pada masyarakat feodal,
![Page 13: Makalah Kecenderungan Perilaku Menyimpang Masyarakat](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081816/553c5aa44a795980388b48eb/html5/thumbnails/13.jpg)
9
namun dampak kapitalisme membuat struktur sosial terbentuk
dari penguasaan dan atau kemampuan mengakses modal.
Demo buruh yang kadang diwarnai aksi anarki, saling
sandra diantara yang pro dan kontra serta ketegangan yang
ditimbulkan akibat itu di lapangan dengan unsur masyarakat
lain misalnya menjadi contoh bagaimana struktur masyarakat,
sering menjadi biang dari perilaku menyimpang.
Secara antropologis yang disebut bangsa dan negara
Indonesia yang diproklamasikan pada 17 Agustus 1945 adalah
sebuah konsensus, cita-cita, dan konstruksi politik mengingat
jika ditelusuri lebih dalam lagi, yang ditemui didalamnya
sejatinya adalah himpunan “bangsa-bangsa” nations yang
kemudian disepakati sebagai “suku” yang kemudian secara
politis dinamakan Bangsa Indonesia. Suku-suku itu dikatakan
bangsa karena pada awalnya merupakan sebuah entitas
masyarakat yang memiliki penduduk, bahasa, wilayah, tradisi
dan pemerintahan sendiri layaknya sebuah bangsa yang
berdaulat.4 Pertanyaannya adalah mampukah semua itu
melebur menjadi satu “Indonesia” dengan tetap menjadi entitas
yang berbeda dan merdeka?
4 Hidayat, Komaruddin, 2004, Merawat Keragaman Budaya dalam Pendidikan Manusia
Indonesia, Jakarta: Penerbit Buku Kompas
![Page 14: Makalah Kecenderungan Perilaku Menyimpang Masyarakat](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081816/553c5aa44a795980388b48eb/html5/thumbnails/14.jpg)
10
4. Adanya ikatan sosial yang berlainan
Setiap orang umumnya berhubungan dengan beberapa
kelompok. Jika pergaulan itu mempunyai pola-pola perilaku
yang menyimpang, maka kemungkinan ia juga akan mencontoh
pola-pola perilaku menyimpang5.
Remaja adalah usia dimana perubahan baik secara fisik
maupun mental terjadi, di saat inilah aktualisasi diri dalam
kelompok menuntut untuk dipenuhi. Diantara kelompok-
kelompok remaja sering kali mempunyai tata nilai yang berbeda
satu sama lain, sehingga acap kali menimbulkan
ketersinggungan dengan kelompok lain yang sangat mungkin
menimbulkan ketegangan yang mengganggu dan merusak
ketertiban umum.
D. Dampak dari perilaku menyimpang
Tak pelak lagi tindakan akan berdampak bagi pelaku maupun
orang atau kelompok lain, diantara akibat yang ditimbulkan itu
adalah:
5 Aditya, Rizki, 2011, “Faktor Penyebab Terjadi Perilaku Menyimpang” (online),
http://teknologianakcikande.blogspot.com/2012/12/faktor-penyebab-terjadi-perilaku.html
![Page 15: Makalah Kecenderungan Perilaku Menyimpang Masyarakat](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081816/553c5aa44a795980388b48eb/html5/thumbnails/15.jpg)
11
1. Kriminalitas atau tindak kejahatan;
Penyimpangan berakibat pelaku bertindak kejahatan
atau pidana. Hedonisme mengejar kesenangan ragawi materiil
menjadi gejala umum sebagai dampak dari budaya kapitalisme
matrialistik masyarakat modern.
Akibatnya banyak orang menghalalkan segala cara
untuk mencapai tujuan, hal ini dapat terlihat dalam kasus
oknum pegawai pajak yang telah mendapatkan gaji serta
remunerasi yang tinggi masih tetap melakukan korupsi guna
membiayai gaya hidup hedonis mereka.
2. Terganggunya keseimbangan sosial
Kesepakatan bersama yang tertulis maupun tidak
menjadi pedoman sebuah komunitas, negara misalnya, dalam
tata hubungan antar personal dan kelompok di dalamnya.
Tindakan yang menyimpang dari kaidah-kaidah yang disepakati
akan mengganggu bahkan merusak hubungan tersebut.
Dengan dalih menegakkan sebuah keyakinan, sebuah
organisasi massa melakukan perusakan terhadap tempat
hiburan malam, karena disinyalir menjadi ajang mesum dan
transaksi barang haram. Tindakan perusakan oleh kelompok
massa seperti ini tidak bisa dibenarkan, dengan dalih apapun,
karena yang berhak melakukan sweeping adalah aparat
![Page 16: Makalah Kecenderungan Perilaku Menyimpang Masyarakat](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081816/553c5aa44a795980388b48eb/html5/thumbnails/16.jpg)
12
penegak hukum yang berwenang, di sisi lain, prostitusi dan
narkoba juga dilarang di negeri ini. Sebuah penyimpangan di
lawan dengan penyimpangan yang lain.
3. Pudarnya nilai dan norma
Kenapa sebuah penyimpangan memicu lahirnya
penyimpangan yang lain oleh kelompok yang berbeda? Mari
kita melakukan analisa, transaksi seksual di luar institusi
pernikahan adalah sebuah penyimpangan begitu juga dengan
transaksi narkoba. Tempat hiburan malam, bukan rahasia lagi
adalah tempat terjadinya penyimpanga-penyimpangan tersebut,
apakah itu rumor atau nyata seharusnya aparat yang diberi
kewenangan intelegen oleh negara meski tahu dan melakukan
antisipasi atas itu semua.
Sementara ormas yang tahu hal tersebut dan merasakan
adanya pembiaran oleh pihak berwenang, bahkan disinyalir ikut
bermain di dalamnya, menjadi geram dan melakukan tindakan
anarkis. Jadi dalam hal ini telah terjadi penyimpangan oleh dua
kelompok masyarakat dan oknum aparat di lapangan.
Tindakan main hakim sendiri, tidak mematuhi norma dan
melanggar hukum telah mempengaruhi pemahaman umum
akan norma dan aturan itu sendiri bahkan ada sebuah
adagium, norma dan hukum ada untuk dilanggar.
![Page 17: Makalah Kecenderungan Perilaku Menyimpang Masyarakat](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081816/553c5aa44a795980388b48eb/html5/thumbnails/17.jpg)
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perilaku menyimpang banyak sifat, ragam dan karakternya
masing-masing dari tindakan penyimpangan itu punya karakteristik
yang berbeda-beda, sehingga tindakan pencegahan atau perlakuan
terhadap penyimpangan itu sendiri berbeda satu sama lain.
Tidak semua penyimpangan itu negatif, ada penyimpangan
yang punya unsur positif. Dulu di hampir semua budaya nusantara,
perempuan dinomor duakan setelah kaum laki-laki, namun
menjelang abad 20 dengan perkembangan yang semakin tak
terbendung di segala bidang, perempuan tampil bukan hanya
sebagai konco wingking tapi juga mampu berperan di hampir semua
bidang yang dulunya adalah wilayah laki-laki.
Begitulah perubahan yang dilakukan individu atau kelompok
selalu di pandang sebagai penyimpangan, namun ketika nilai positif
dari penyimpangan itu dapat dirasakan dampaknya maka perubahan
yang menyimpang itupun dapat diterima dan mungkin akan
ditetapkan sebagai kesepakatan baru dalam sebuah komunitas.
![Page 18: Makalah Kecenderungan Perilaku Menyimpang Masyarakat](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081816/553c5aa44a795980388b48eb/html5/thumbnails/18.jpg)
14
B. Saran
Mencegah lebih baik daripada mengobati, ungakapan itu juga
relevan untuk kita terapkan dalam menyikapi kecenderungan
perilaku menyimpang masyarakat. Ketaatan melaksanakan hukum
dan aturan yang telah disepakati bersama adalah sesuatu yang
mutlak untuk dilakukan, sehingga unsur-unsur yang melahirkan
penyimpangan itu dapat diminimalisir.
Terpenuhinya hak-hak dasar kemanusiaan sebagai penunjang
kelangsungan hidup dan media aktualisasi diri perlu mendapatkan
media yang cukup. Di sini peran pelaksana organisasi kelompok,
semisal negara harus benar-benar terwujud. Kesejahteraan,
kenyamanan dan keadilan sosial harus ada melingkupi setiap warga
negara.
Terakhir kemauan untuk terus belajar, saling menghargai,
menumbuhkan empati, bertindak simpatik dan mengutamakan dialog
serta menghidupkan budaya silaturrahim menjadi penangkal
sekaligus menjadi obat yang mujarab yang mampu menawar unsur
negatif penyimpangan. Sehingga ketika ada perubahan yang
dianggap sebuah penyimpangan dapat diantisipasi secara bersama-
sama sejak dini.
![Page 19: Makalah Kecenderungan Perilaku Menyimpang Masyarakat](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081816/553c5aa44a795980388b48eb/html5/thumbnails/19.jpg)
15
DAFTAR PUSTAKA
Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Pusat Bahasa, 2008), hal. 1351
Anggara, Acep Derby Yudha, 2011 “Makalah Perilaku Menyimpang” (online), http://acep-cyber.blogspot.com/2012/07/makalah-perilaku-menyimpang-sosiologi.html" diakes tanggal 18 April 2013
Wikipedia. 2013 “Perilaku Menyimpang” (online), http://id.wikipedia.org/wiki/Perilaku_menyimpang diakes tanggal 18 April 2013
Hidayat, Komaruddin, 2004, Merawat Keragaman Budaya dalam Pendidikan Manusia Indonesia, Jakarta: Penerbit Buku Kompas
Aditya, Rizki, 2011, “Faktor Penyebab Terjadi Perilaku Menyimpang” (online), http://teknologianakcikande.blogspot.com/2012/12/faktor-penyebab-terjadi-perilaku.html diakses tanggal 18 April 2013