makalah keanekaragaman hayati

29
Makalah Pendidikan Lingkungan Hidup “ keanekaragaman Hayati” Disusun untuk memenuhi tugas Pendidikan Lingkungan Hidup Dosen Pengampu: Sri Sulistyorini, M.Pd. Disusun oleh : 1. Nurrakhmah Dwiyani 1401411291 2. Natalia nur kasanah 1401411474 3. Retno lestari 1401411274 4. Karunia yeni susilowaty 1401411420 5. Saifa dini damaya 1401411208 6. Widya ayu pratiwi 1401411253 Rombel / Kelompok : 055 / 06 Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan

Upload: saeng-meichan

Post on 31-Jul-2015

2.806 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Keanekaragaman Hayati

Makalah Pendidikan Lingkungan Hidup

“ keanekaragaman Hayati”

Disusun untuk memenuhi tugas Pendidikan Lingkungan Hidup

Dosen Pengampu: Sri Sulistyorini, M.Pd.

Disusun oleh :

1. Nurrakhmah Dwiyani 14014112912. Natalia nur kasanah 14014114743. Retno lestari 14014112744. Karunia yeni susilowaty 14014114205. Saifa dini damaya 14014112086. Widya ayu pratiwi 1401411253

Rombel / Kelompok : 055 / 06

Pendidikan Guru Sekolah DasarFakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Semarang

2012

i

Page 2: Makalah Keanekaragaman Hayati

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua,sehingga penyusun mampu menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas Pendidikan Lingkungan Hidup. Adapun isi dari makalah ini yaitu menjelaskan tentang keanekaragaman hayati.

Tujuan disusunnya makalah ini adalah agar para pembaca lebih memahami nilai-nilai pemahaman terutama dalam memahami keanekaragaman hayati yang tersebar di muka bumi. Selain itu, makalah ini juga diharapkan mampu membawa pembaca untuk lebih menumbuhkan sikap positif terhadap hal-hal yang berkaitan dengan keanekaragaman hayati baik macam maupun jenisnya.

Sejauh ini kami menyadari bahwa makalah ini masih sarat akan kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Maka dari itu, kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat kami butuhkan demi kesempurnaan makalah ini.

Demikianlah makalah ini kami susun. Jika dalam makalah ini terdapat hal-hal yang kurang berkenan dihati pembaca, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca.

Semarang, Maret 2012

penyusun

ii

Page 3: Makalah Keanekaragaman Hayati

Daftar Isi

HALAMAN JUDUL.............................................................................................................i

KATA PENGANTAR..........................................................................................................ii

DAFTAR ISI........................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang.....................................................................................................1

1.2. Rumusan Masalah................................................................................................1

1.3. Tujuan Penulisan..................................................................................................1

1.4. Metode penulisan.................................................................................................2

1.5. Sistematika penulisan...........................................................................................2

BAB II KAJIAN TEORI DAN PEMBAHASAN

2.1. Pengertian keanekaragaman hayati......................................................................3

2.2. Tingkat keanekaragaman hayati.......................................................................3-5

2.3. Kekayaan jenis hayati Indonesia......................................................................5-7

2.4. Nilai dan manfaat keanekaragaman hayati.....................................................8-10

2.5. Konservasi (Perlindungan) Keanekaragaman Hayati...................................11-12

2.6. Dampak Kegiatan Manusia terhadap Keanekaragaman Hayati....................13-14

BAB III PENUTUP

3.1 Simpulan …………………………………………………………………….....15

3.2 Saran …………………………………………...................................................15

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………..16

iii

Page 4: Makalah Keanekaragaman Hayati

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang masalah

Kekayaan hayati di dunia tidak tersebar seragam, daerah tropis umumnya merupakan tempat

hidup berbagai jenis spesies dalam jumlah yang besar dibandingkan daerah lain. Secara

efisien dan efektif diperlukan target dalam usaha konservasi dengan mengetahui dimana pusat

keanekaragaman hayati yang dijadikan tingkatan prioritas secara nasional maupun

internasional. Dalam skala global, secara sederhana dapat diidentifikasi daerah target yang

dimaksud dengan membuat penilaian (scoring) antar negara yang memiliki kekayaan spesies

yang tinggi. Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan

keanekaragaman hayati yang tinggi dan merupakan aset bangsa yang tak ternilai dan perlu

dilestarikan melalui perlindungan dan pemanfaatan secara berkelanjutan, seperti diamanatkan

dalam UU Nomor 5 Tahun 1994 Tentang Keanekaragaman Hayati, yang meliputi konservasi,

pemanfaatan berkelanjutan atas komponen keanekaragaman hayati, serta akses dan

pembagian keuntungan yang adil.

1.2 Rumusan Masalah

1) Apakah pengertian keanekaragaman hayati ?

2) Apa saja tingkatan keanekaragaman hayati itu?

3) Apa yang menyebabkan keanekaragaman gen ?

4) Apa yang menyebabkan terjadinya keanekaragaman hayati tingkat ekosistem ?

5) Bagaimanakah kondisi keanekaragaman hayati yang dimiliki Indonesia ?

6) Apa manfaat keanekaragaman hayati bagi kehidupan manusia ?

7) Apa saja dampak kegiatan manusia terhadap keanekaragaman hayati ?

8) Bagaimana konservasi (perlindungan) terhadap keanekaragaman hayati ?

1.3 Tujuan penulisan

Tujuan kami menyusun makalah ini antara lain:

1. Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah pendidikan lingkungan hidup.

2. Menambah wawasan masyarakat/pembaca akan keanekaragaman hayati dan

manfaatnya bagi kehidupan manusia.

1

Page 5: Makalah Keanekaragaman Hayati

1.4. Metode Penulisan

Metode penulisan yang kami gunakan untuk mencari sumber-sumber dalam pembuatan

makalah ini adalah dengan cara mengumpulkan data dari buku pendidikan lingkungan

hidup (PLH) dan media lainnya seperti internet.

1.5. Sistematika Penulisan

1.5.1. Pengertian keanekaragaman hayati

1.5.2. Jenis Tingkatan keanekaragaman hayati

1.5.3. Kekayaan jenis hayati Indonesia

1.5.4. Nilai dan manfaat keanekaragaman hayati

1.5.5. Konservasi (perlindungan) keanekaragaman hayati

1.5.6. Dampak kegiatan manusia terhadap keanekaragaman hayati

2

Page 6: Makalah Keanekaragaman Hayati

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian keanekaragaman hayati

Keanekaragaman hayati (biodiversity) adalah semua kehidupan di atas bumi ini baik

tumbuhan, hewan, jamur dan mikroorganisme, serta berbagai materi genetik yang

dikandungnya dan keanekaragaman sistem ekologi di mana mereka hidup. Termasuk

didalamnya kelimpahan dan keanekaragaman genetik relatif dari organisme-organisme

yang berasal dari semua habitat baik yang ada di darat, laut maupun sistem-sistem

perairan lainnya. Keanekaragaman hayati dapat terjadi pada berbagai tingkat kehidupan,

mulai dari organisme tingkat rendah sampai organisme tingkat tinggi.

2.2 Tingkat keanekaragaman hayati

a. Keanekaragaman hayati tingkat gen

Gambar 5.1. Keanekaragaman genetik pada ayam

Keanekaragaman warna bunga pada tanaman mawar. Bentuk, rasa, warna pada

buah mangga, serta keanekaragaman sifat, warna bulu dan bentuk pial pada ayam, ini

semua disebabkan oleh pengaruh perangkat pembawa sifat yang disebut dengan gen.

Semua makhluk hidup dalam satu spesies/jenis memiliki perangkat dasar penyusun

gen yang serupa. Gen merupakan bagian kromosom yang mengendalikan ciri atau

sifat suatu organisme yang bersifat diturunkan dari induk/orang tua kepada

keturunannya. Gen pada setiap individu, walaupun perangkat dasar penyusunnya

sama, tetapi susunannya berbeda-beda bergantung pada masing-masing induknya.

Susunan perangkat gen inilah yang menentukan ciri atau sifat suatu individu dalam

satu spesies. Apa yang menyebabkan terjadinya keanekaragaman gen? Perkawinan

antara dua individu makhluk hidup sejenis merupakan salah satu penyebabnya.

3

Page 7: Makalah Keanekaragaman Hayati

Keturunan dari hasil perkawinan memiliki susunan perangkat gen yang berasal dari

kedua induk/orang tuanya. Kombinasi susunan perangkat gen dari dua induk tersebut

akan menyebabkan keanekaragaman individu dalam satu spesies berupa varietas yang

terjadi secara alami atau secara buatan. Keanekaragaman yang terjadi secara alami

adalah akibat adaptasi atau penyesuaian diri setiap individu dengan lingkungan,

seperti pada buah rambutan. Faktor lingkungan juga turut mempengaruhi sifat yang

tampak (fenotip) suatu individu di samping ditentukan oleh faktor genetiknya

(genotip). Sedangkan keanekaragaman buatan dapat terjadi antara lain melalui

perkawinan silang (hibridisasi).

b. Keanekaragaman hayati tingkat jenis

Gambar 5.2. Keanekaragaman jenis mammalia

Untuk mengetahui keanekaragaman hayati tingkat jenis pada tumbuhan atau hewan,

dapat diamati, antara lain ciri-ciri fisiknya. Misalnya bentuk dan ukuran tubuh,warna,

kebiasaan hidup dan lain-lain. Sebagai contoh dalam suku kacang-kacangan, antara

lain; kacang tanah, kacang kapri, kacang hijau dan kacang buncis. Di antara jenis

kacang-kacangan tersebut dapat dengan mudah dibedakan, karena diantara jenis

tersebut ditemukan ciri-ciri yang berbeda antara ciri satu dengan yang lainnya.

Misalnya ukuran tubuh atau batang (ada yang tinggi dan pendek); kebiasaan hidup

(tumbuh tegak, ada yang merambat), bentuk buah dan biji, warna biji, jumlah biji,

serta rasanya yang berbeda. Sebagai contoh hewan adalah suku Felidae. Walaupun

hewan-hewan tersebut termasuk dalam satu familia/suku Felidae, tetapi diantara

mereka terdapat perbedaan-perbedaan sifat yang mencolok.

4

Page 8: Makalah Keanekaragaman Hayati

Misalnya, perbedaan warna bulu, tipe lorengnya, ukuran tubuh, tingkah laku, serta

lingkungan hidupnya.

c. keanekaragaman hayati tingkat ekosistem

Antara makhluk hidup yang satu dengan yang lain (baik di dalam jenis maupun

antarjenis) terjadi interaksi. Ini dikenal sebagai interaksi biotik, yang membentuk

suatu komunitas. Antara makhluk hidup dengan lingkungan fisik yaitu suhu, cahaya,

dan lingkungan kimiawi yaitu air, mineral, keasaman, juga terjadi interksi. Ini terkenal

sebagai interaksi biotik-abiotik yang membentuk sistem lingkungan atau ekosistem.

Kondisi lingkungan beraneka ragam. Ada lingkungan yang banyak air, ada yang tidak.

Ada lingkungan yang banyak mendapatkan cahaya matahari, ada yang sedikit.

Demikian pula halnya dengan suhu, kelembapan, mineral, pH, kadar garam,

ketinggian. Di dalam lingkungan yang berbeda dapat dijumpai keanekaragaman hayati

yang berbeda. Hubungan timbal balik ini menimbulkan keserasian hidup di dalam

suatu ekosistem. Apa yang menyebabkan terjadinya keanekaragaman tingkat

ekosistem?. Perbedaan letak geografis antara lain merupakan faktor yang

menimbulkan berbagai bentuk ekosistem. Perbedaan letak geografis menyebabkan

perbedaan iklim. Perbedaan iklim menyebabkan terjadinya perbedaan temperatur,

curah hujan, intensitas cahaya matahari, dan lamanya penyinaran. Keadaan ini akan

berpengaruh terhadap jenis-jenis flora dan fauna yang menempati suatu daerah.

Sebagai contoh Di daerah dingin terdapat bioma Tundra. Di tempat ini tidak ada

pohon, yang tumbuh hanya jenis lumut. Hewan yang dapat hidup, antara lain rusa

kutub dan beruang kutub. Di daerah beriklim sedang terdapat bioma Taiga. Jenis

tumbuhan yang paling sesuai untuk daerah ini adalah tumbuhan conifer, dan

hewannya antara lain anjing hutan, dan rusa kutub. Dengan beranekaragamanya

kondisi lingkungan dan keanekaragaman hayati, maka terbentuklah keanekaragaman

ekosistem.

2.3 Kekayaan jenis hayati Indonesia

Kekayaan hayati Indonesia dimungkinkan oleh beberapa hal, yaitu : letaknya diantara

dua benua (Asia dan Australia) dan dua samudera (Pasifik dan Hindia);

jumlah pulaunya yang amat banyak; serta sifat-sifat geografisnya yang unik.

5

Page 9: Makalah Keanekaragaman Hayati

Tak ada negara lain di dunia yang mempunyai keadaan sama dengan Indonesia karena

terletak di antara dua wilayah biogeografi yaitu Indo-Malaya dan Australia dengan

garis Wallace diantaranya. Oleh karena itu, Indonesia tidak hanya merupakan negara

mega biodiversity tetapi juga mempunyai tingkat endemisme yang tinggi.

Sumber : Hilman & Romadoni (2001)

Tabel 5.1Keragaman Jenis Sumber Hayati Indonesia Dibandingkan Dengan Dunia

Dari segi ekosistem, paling tidak terdapat 42 ekosistem daratan alami dan lima ekosistem

lautan terdapat di Indonesia, dari padang es dan padang rumput pegunungan di Irian Jaya

sampai berbagai jenis hutan hujan dataran rendah di Kalimantan; dari terumbu karang

sampai padang lamun di laut dan rawa bakau atau mangrove. Keanekaragaman ekosistem

menghasilkan keanekaragaman spesies. Walaupun menempati hanya 1,3 % wilayah

daratan bumi, Indonesia memiliki 17% dari seluruh jumlah spesies dunia. Dari segi fauna

Indonesia memiliki fauna dari kawasan Indo-Malaya (Asia), dan dari kawasan Australia.

Indonesia dihuni paling tidak oleh 12 % mammalia dunia, 15 % amphibi dan reptilia, 17

% dari semua burung dan 37 % dari ikan dunia. Flora Indonesia termasuk ke dalam

wilayah Malenesia dan paling tidak mengandung 11 % dari spesies tanaman berbunga

yang diketahui. Tingkat endemisme di Indonesia tinggi terutama di pulau-pulau

Sulawesi, Irian Jaya dan Mentawai.

6

Page 10: Makalah Keanekaragaman Hayati

Keanekaragaman hayati merupakan sumber daya yang sangat penting bagi kehidupan

sosial-ekonomi dan kebudayaan masyarakat Indonesia maupun bagi negara secara

keseluruhan. Sekitar 40 juta orang Indonesia hidupnya ditopang langsung oleh

keanekaragaman hayati, dengan menggantungkan hidupnya pada hutan, sumber daya

pesisir dan laut maupun pertanian. Masyarakat menggunakan lebih dari 6.000 spesies

tanaman dan hewan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi negara, keanekaragaman hayati

adalah sumber daya yang mempunyai arti ekonomi yang penting. Adanya sumber daya

alam hayati yang berlimpah, terutama dalam hal tumbuhan yang bernilai ekonomi dan

dalam keanekaragaman jenis membuat Indonesia dikenal sebagai pusat keanekaragaman

dunia atau pusat vavilov. Banyak jenis tanaman yang kini mempunyai makna global dan

nasional berasal dari Indonesia. Penyebaran Flora Fauna di Indonesia tumbuhan atau

flora Indonesia termasuk dalam pengaruh flora Asia dan Australia yang terbagi dalam

tiga zona. Flora zona barat didominasi suku Dipterocarpaceae yang meliputi Pulau

Sumatera dan sebagian Kalimantan (dipengaruhi vegetasi Asia), pada zona timur

dipengaruhi vegetasi Australia yang meliputi pulau-pulau Maluku, Nusa Tenggara dan

Irian Jaya. Pada zona timur banyak didominasi suku Araucariaceae dan Myrtaceae.

Antara kedua zona tersebut adalah zona peralihan meliputi pulau Jawa dan Sulawesi yang

didominasi suku Araucariaceae, Myrtaceae dan Verbenaceae. Fauna Indonesia juga

dipengaruhi oleh fauna Asia dan Australia. Zona tengah sering disebut garis Wallace

yang meliputi pulau Bali dan Lombok terus ke utara Pulau kalimantan dan Sulawesi

sampai sebelah selatan Kepulauan Filipina. Pada zona tersebut dapat dijumpai jenis-jenis

endemik yaitu burung jalak Bali yang hanya dapat dijumpai di Taman Nasional Bali

Barat, babi rusa di Pulau Sulawesi. Zona barat meliputi pulau-pulau di sebelah barat garis

Wallace. Pada zona tersebut fauna yang dijumpai adalah gajah Asia di hampir seluruh

pulau Sumatera, badak Jawa di Taman Nasional Ujung Kulon. Sedang zona timur

meliputi pulau-pulau di sebelah timur garis Wallace, antara lain dijumpai komodo di

pulau Komodo, kangguru pohon, burung kasuari dan cenderawasih dijumpai di Irian

Jaya.

7

Page 11: Makalah Keanekaragaman Hayati

2.4 Nilai dan manfaat keanekaragaman hayati

1. Pasokan makanan

1.1. Hewan

Hanya beberapa dari spesies hewan yang telah didomestikasi untuk produksi

makanan. Pada dasarnya semua protein dari hewan hanya berasal dari

domestikasi hewan liar yang pernah dilakukan oleh manusia, termasuk proses

pemuliaannya. Contoh Ikan menjadi hewan yang didomestikasi melalui teknik

akuakultur saat ini dikonsumsi hampir menyamai hasil tangkapan laut.

1.2. tanaman

Hanya sebagian kecil tanaman di dunia telah dimanfaatkan untuk bahan makanan

dalam skala besar. Kurang lebih 10.000 - 50.000 spesies diperkirakan dapat

dimakan, tetapi hanya sedikit sekali yang telah dipergunakan sebagai makanan

manusia. Sementara perekonomian menjadi semakin mengglobal, manusia

cenderung mengkonsentrasikan beberapa spesies saja, sehingga dewasa ini 90 %

makanan di dunia berasal dari sedikit jenis tanaman saja di antaranya: gandum,

jagung, dan beras.

2. Produk pestisida alami

Banyak tumbuhan tropis menghasilkan bahan kimia. Masyarakat lokal telah

menemukan banyak tumbuhan berguna sebagai racun atau obat-obatan.

Chrysanthemum, Pertama kali digunakan seabad lalu di Timur Tengah untuk obat

kutu. Bijinya mengandung purethrin. Telah dipergunakan untuk sampo obat kutu, dan

obat semprot serangga di rumah dan obat nyamuk bakar. Tuba (Deris), dipergunakan

untuk meracun ikan, mengandung rotenone. Pohon mamba (Azadirachta indica),

Sebagai sumber insektisida (azadirachtin), fungisida dan spermasida dan berharga

untuk pengendalian kelahiran.

3. Obat-obatan

Potensi untuk menemukan senyawa obat-obatan pada organisme liar sangat besar dan

memberikan salah satu alasan untuk konservasi biodiversitas. Ini terutama di hutan

tropis. Sesungguhnya industri farmasi lebih tergantung pada produk alami.

8

Page 12: Makalah Keanekaragaman Hayati

Kurang lebih seperempat obat-obatan yang beredar diambil secara langsung dari

tumbuhan atau versi bahan kimia yang dimodifikasi dari senyawa tumbuhan. Kurang

lebih 121 obat-obatan berasal dari tumbuhan tingkat tinggi, termasuk morfin, codeine,

quinine, atropine, dan digitalis. Tumbuhan liar telah mengembangkan mekanisme

pertahanan kimiawi selama jutaan tahun. Bahan kimia yang dikembangkan adalah

racun yang sangat spesifik yang menyerang herbivora. Meskipun bahan kimia ini

sering beracun, kadang-kadang bila diberikan dengan dosis dan cara yang tepat, atau

diubah sifat kimiawinya, dapat dipergunakan untuk obat. Beberapa tanaman yang

dapat dimanfaatkan sebagai obat antara lain kumis kucing (sakit kencing batu dan

ginjal), jambu batu (diare), salam (darah tinggi), kunir (maag, hepatitis), tapak dara

(kanker).

Kumis kucing dan kunyit/kunir kuning

4. Pupuk

Penelitian yang dilakukan baru-baru ini telah berhasil mengidentifikasi spesies

bakteria dari lautan dalam yang mampu menambat nitrogen, mengkonversinya

menjadi bentuk yang dapat dipergunakan sebagai pupuk.

5. Bahan Baku Rumah Tangga/ Industri

Serat, misal ulat sutera, Pelapis (coating).- misal lak Adesif.- Casein, protein dan tanin

telah dipergunakan secara intensif sebagai lem untuk industri. Biopolimer.- Terutama

polimer seperti plastik telah dihasilkan dari bakteri dan secara teoritis dapat dihasilkan

oleh tanaman. Sehingga senyawa kimia ini dapat diproduksi dengan menumbuhan

tanaman tertentu. Minyak.- Minyak dari fosil dapat juga disintesis dari produk

tanaman. Enzim.Beberapa bakteri yang hidup pada sumber air panas dapat hidup pada

suhu setinggi 113 0 C dan mungkin berguna dalam produksi enzim yang stabil pada

suhu tinggi (misal untuk cuci mesin).

9

Page 13: Makalah Keanekaragaman Hayati

6. Manfaat lingkungan

Organisme liar melakukan fungsi-fungsi lingkungan yang vital dan kita mengalami

kesulitan untuk melakukannya sendiri. Kelelawar menyerbuki sukun, jambu biji,

durian, kaliandra dsb. Mikroorganisme mendekomposisi sampah dan serasah. Cacing

tanah membalik tanah dan menjaga aerasi. Bakteri tanah merubah nitrogen menjadi

pupuk nitrat. Tumbuhan menyerap karbon dioksida dan menghasilkan oksigen,

sehingga mengurangi pemanasan global karena CO2. Semua manfaat ini adalah gratis

dan biasanya diterima apa adanya dan baru disadari kalau tidak memberikan manfaat

lagi. Bioremediasi mengacu kepada penggunaan organisme untuk membersihkan

limbah beracun. Beberapa spesies tumbuhan yang hidup alami dalam tanah dengan

kandungan metal berat yang tinggi telah mengembangkan mekanisme biokimiawi

untuk mengekstraksi metal ini dari tanah dan mengakumulasinya dalam konsentrasi

tinggi dalam jaringan tumbuhan.

7. Sebagai Sumber Pendapatan

Keanekaragaman hayati dapat dijadikan sumber pendapatan. Misalnya untuk bahan

baku industri, rempah-rempah, dan perkebunan. Bahan baku industri misalnya kayu

gaharu dan cendana untuk industri kosmetik, teh dan kopi untuk industri minuman,

gandum dan kedelai untuk industri makanan, dan ubi kayu untuk menghasilkan

alkohol. Rempah-rempah misalnya lada, vanili, cabai, bumbu dapur. Perkebunan

misalnya kelapa sawit dan karet.

8. Manfaat Keindahan

Keindahan alam tidak terletak pada keseragaman tetapi pada keanekaragaman.

Bayangkan bila halaman rumah kita hanya ditanami satu jenis tanaman saja, apakah

indah? Tentu saja akan lebih indah apabila ditanami berbagai tanaman seperti mawar,

melati, anggrek, rumput, palem. Kini kita sadari bahwa begitu banyak manfaat

keanekaragaman hayati dalam hidup kita. Pemanfaatannya yang begitu banyak dan

beragam tentu saja dapat mengancam kelestariannya. Untuk itu kita harus bijaksana

dalam memanfaatkan keanekaragaman hayati, dengan mempertimbangkan aspek

manfaat dan aspek kelestariannya.

10

Page 14: Makalah Keanekaragaman Hayati

2.5 Konservasi (Perlindungan) Keanekaragaman Hayati

Tempat perlindungan keanekaragaman hayati di Indonesia telah diresmikan oleh

pemerintah. Lokasi perlindungan tersebut misalnya berupa Taman Nasional, Cagar Alam,

Hutan Wisata, Taman Hutan Raya, Taman Laut, Wana Wisata, Hutan Lindung, dan

Kebun Raya. Tempat-tempat tersebut memiliki makna yang berbeda-beda meskipun

fungsinya sama yaitu untuk tujuan konservasi.

1. Taman Nasional

Taman nasional adalah kawasan konservasi alam dengan ciri khas tertentu baik di

darat maupun di perairan. Taman nasional memiliki fungsi ganda, yaitu perlindungan

terhadap sistem penyangga kehidupan dan perlindungan jenis tumbuhan dan hewan

serta pelestarian sumber daya alam hayati dan ekosistemnya. Taman nasional juga

penting untuk ilmu pengetahuan, pendidikan, budaya, dan rekreasi alam. Biodiversitas

di Indonesia yang unik dan dilindungi terutama di taman nasional. Beberapa taman

nasional yang ada di Indonesia adalah sebagai berikut:

a. Taman Nasional Gunung Leuseur – Sumatera utara propinsi D.I Aceh

b. Taman Nasional Kerinci Seblat – Jambi, Sumatera Barat

c. Taman Nasional Bukit Barisan Selatan – Propinsi Bengkulu sampai ujung selatan

propinsi lampung

d. Taman Nasional Ujung Kulon

e. Taman Nasional Kepulauan Seribu

f. Taman Nasional Bromo-Tengger-Semeru

g. Taman Nasional Bali Barat

h. Taman Nasional Komodo

2. Cagar Alam

Cagar alam adalah kawasan suaka alam yang mempunyai ciri khas tumbuhan, satwa

dan ekosistem, yang perkembangannya diserahkan kepada alam.

11

Page 15: Makalah Keanekaragaman Hayati

3. Hutan Wisata

Hutan wisata adalah kawasan hutan yang karena keadaan dan sifat wilayahnya perlu

dibina dan dipertahankan sebagai hutan, yang dapat dimanfaatkan bagi kepentingan

pendidikan, konservasi alam, dan rekreasi. Misalnya Hutan Wisata Pangandaran.

4. Taman Hutan Raya (Tahura)

Taman hutan raya adalah kawasan konservasi alam yang terutama dimanfaatkan untuk

koleksi tumbuhan dan hewan, alami atau non-alami, jenis asli atau pendatang, yang

berguna untuk perkembangan ilmu pengetahuan, pendidikan, kebudayaan, dan

rekreasi. Tahura ini dapat disebut sebagai taman propinsi. Misalnya Pulau Sempu di

Jawa Timur.

5. Taman Laut

Taman laut adalah wilayah lautan yang mempunyai ciri khas berupa keindahan alam

atau keunikan alam yang ditunjuk sebagai kawasan konservasi alam, yang

diperuntukkan guna melindungi plasma nutfah lautan. Misalnya Taman Laut Bunaken

di Sulawesi Utara.

6. Wana Wisata

Wana wisata adalah kawasan hutan yang disamping fungi utamanya sebagai hutan

produksi, juga dimanfaatkan sebagai objek wisata hutan.

7. Hutan Lindung

Hutan lindung adalah kawasan hutan alam yang biasanya terletak di daerah

pegunungan yang dikonservasikan untuk tujuan melindungi lahan agar tidak tererosi

dan untuk mengatur tata air.

8. Kebun Raya

Kebun raya adalah kumpulan tumbuh-tumbuhan disuatu tempat, berasal dari berbagai

daerah yang ditanam untuk tujuan konservasi, ilmu pengetahuan, dan rekreasi.

Misalnya, Kebun Raya Bogor dan Kebun Raya Purwodadi.

12

Page 16: Makalah Keanekaragaman Hayati

2.6 Dampak Kegiatan Manusia terhadap Keanekaragaman Hayati

1. Aktifitas Manusia yang Dapat Menurunkan Keanekaragaman Hayati

a. Perusakan Habitat

Habitat didefinisikan sebagai daerah tempat tinggal organisme. Kekurangan habitat

diyakini menjadi penyebab utama kepunahan organisme. Kerusakan habitat dapat

diakibatkan karena ekosistem diubah fungsinya oleh manusia, misalnya hutan ditebang

dijadikan lahan pertanian, pemukiman dan akhirnya tumbuh menjadi perkotaan.

Kegiatan manusia tersebut mengakibatkan menurunnya keanekaragaman ekosistem,

jenis, dan gen. Selain akibat aktifitas manusia, kerusakan habitat juga dapat diakibatkan

oleh bencana alam misalnya: kebakaran, gunung meletus, dan banjir. Perusakan

terumbu karang di laut juga dapat menurunkan keanekaragaman hayati laut. Ikan-ikan

serta biota laut yang hidup bersembunyi di dalam terumbu karang tidak dapat lagi hidup

dengan tentram, beberapa di antaranya tidak dapat menetaskan telurnya karena terumbu

karang yang rusak. Menurunnya populasi ikan akan merugikan nelayan dan

mengakibatkan harga ikan meningkat. Kehidupan para nelayan menjadi terganggu.

b. Penggunaan Pestisida

Yang termasuk pestisida misalnya insektisida, herbisida, dan fungisida. Pestisida yang

sebenarnya hanya untuk membunuh organisme penggangu (hama), pada kenyataannya

menyebar ke lingkungan dan meracuni mikroba, jamur, hewan, dan tumbuhan lainnya.

c. Pencemaran

Bahan pencemar juga dapat membunuh mikroba, jamur, hewan dan tumbuhan

penting. Bahan pencemar dapat berasal dari limbah pabrik dan limbah rumah tangga.

d. Penebangan

Penebangan hutan tidak hanya menghilangkan pohon yang sengaja ditebang, tetapi

juga merusak pohon-pohon lain yang ada di sekelilingnya. Kerusakan berbagai

tumbuh-tumbuhan karena penebangan akan mengakibatkan hilangnya hewan. Jadi,

penebangan akan menurunkan plasma nutfah.

13

Page 17: Makalah Keanekaragaman Hayati

2. Aktifitas Manusia yang Dapat Meningkatkan Keanekaragaman Hayati

a. Penghijauan

Kegiatan penghijauan meningkatkan keanekaragaman hayati. Kegiatan penghijauan

tidak hanya menanam tetapi yang lebih penting adalah merawat tanaman setelah

ditanam.

b. Pembuatan Taman Kota

Pembuatan taman-taman kota selain meningkatkan kandungan oksigen, menurunkan

suhu lingkungan, mamberi keindahan, juga meningkatkan keanekaragaman hayati.

c. Pemuliaan

Pemuliaan adalah usaha membuat varietas unggul dengan cara melakukan perkawinan

silang. Usaha pemuliaan akan menghasilkan varian baru. Oleh sebab itu pemuliaan

hewan dan tumbuhan dapat berfungsi meningkatkan keanekaragaman gen.

3. Aktifitas Manusia untuk Melestarikan Keanekaragaman Hayati

Hewan atau tumbuhan langka dan rawan punah dapat dilestarikan dengan pembiakan

secara in situ dan ex situ.

a). Pembiakan secara in situ adalah pembiakan di dalam habitat aslinya. Misalnya

mendirikan Cagar Alam Ujung Kulon, Taman Nasional Komodo.

b). Pembiakan secara ex situ adalah pembiakan di luar habitat aslinya, namun suasana

lingkungan dibuat mirip dengan aslinya. Misal penangkaran hewan di kebun

binatang (harimau, gajah, burung jalak bali).

14

Page 18: Makalah Keanekaragaman Hayati

BAB III

PENUTUP

Simpulan

Makhluk hidup di dunia ini sangat beragam. Keanekaragaman makhluk hidup tersebut

disebut dengan sebutan keanekaragaman hayati atau biodiversitas. Setiap sistem lingkungan

memiliki keanekaragaman hayati yang berbeda. Keanekaragaman hayati ditunjukkan oleh

adanya berbagai variasi bentuk, ukuran, warna, dan sifat-sifat dari makhluk hidup lainnya.

Keanekaragaman hayati disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor genetik dan faktor

lingkungan. Terdapat interaksi antara faktor genetik dan faktor lingkungan dalam

mempengaruhi sifat makhluk hidup. Kegiatan manusia dapat menurunkan keanekaragaman

hayati, baik keanekaragaman gen, jenis maupun keanekaragaman hayati ekosistem. Namun di

samping itu, kegiatan manusia juga dapat meningkatkan keanekaragaman hayati misalnya

penghijauan, pembuatan taman kota, dan pemuliaan. Pelestarian keanekaragaman hayati

dapat dilakukan secara in situ dan ex situ.

Saran

Sebagai penerus bangsa, sudah selayaknya kita sebagai generasi muda indonesia perlu

dibekali dengan pengetahuan dan pemahaman mengenai keanekaragaman hayati serta nilai

pentingnya bagi kehidupan manusia. Dan dengan demikian dapat diharapkan bahwa seluruh

masyarakat khususnya generasi muda, akan memiliki kepekaan untuk menjaga, melestarikan,

dan memanfaatkan keanekaragaman hayati yang ada di bumi Indonesia tercinta ini secara

berkelanjutan.

15

Page 19: Makalah Keanekaragaman Hayati

DAFTAR PUSTAKA

IUCN-UNEP, WWF. Bumi Wahana, Strategi Menuju Kehidupan yang Berkelanjutan.

Jakarta: PT.Gramedia.

Salim, E. 1986. Pembangunan Berwawasan Lingkungan. LP3ES. Jakarta.

Soemarwoto, O. 1994. Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Bandung: Penerbit

Djambatan.

Soerjani, M., Rofiq, M. dan M. Rozy, M. 1987. Lingkungan Sumberdaya Alam dan

Kependudukan dalam Pembangunan. Jakarta: UI Press.

Fauzzzblog.”keanekaragaman-hayati-biodiversitas”.http://fauzzzblog.wordpress.com/

2009/12/06/keanekaragaman-hayati-biodiversitas/ (diakses tanggal 26 Maret 2012)

Page 20: Makalah Keanekaragaman Hayati

16