makalah jarkom tcp/ip

54
BAB I Konsep Dasar Jaringan Komputer 1.1 Pengertian Jaringan Komputer Jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas beberapa komputer yang didesain sedemikian rupa sebagaimana tujuan utamanya yakni untuk dapat berbagi sumber daya (CPU, printer), berkomunikasi (pesan instan, surel), dan dapat mengakses informasi (situs web). Sementara menurut pembagiannya, jaringan komputer dapat dibedakan menjadi dua jenis, yakni jaringan terdistribusi dan jaringan tersentralisasi. Jaringan terdistribusi adalah jaringan komputer yang cara kerjanya dilakukan oleh semua perangkat komputer di dalamnya. Ini berarti tidak ada perbedaan antara server dengan client. Sedangkan jaringan tersentralisasi adalah jaringan komputer yang cara kerjanya berbeda baik itu server maupun client. Pemusatan jaringan komputer tersentralisasi adalah pada komputer server. 1.2 Manfaat Jaringan Komputer Manfaat – maanfat yang dibangun oleh jarigan komputer yaitu : 1. Sharing resources Sharing resources bertujuan agar seluruh program, peralatan atau peripheral lainnya dapat dimanfaatkan oleh setiap orang yang 4

Upload: adrian-ryuki

Post on 27-Nov-2015

138 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Jarkom Tcp/Ip

BAB I

Konsep Dasar Jaringan Komputer

1.1 Pengertian Jaringan Komputer

Jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas beberapa komputer yang didesain

sedemikian rupa sebagaimana tujuan utamanya yakni untuk dapat berbagi sumber daya (CPU,

printer), berkomunikasi (pesan instan, surel), dan dapat mengakses informasi (situs web).

Sementara menurut pembagiannya, jaringan komputer dapat dibedakan menjadi dua jenis, yakni

jaringan terdistribusi dan jaringan tersentralisasi.

Jaringan terdistribusi adalah jaringan komputer yang cara kerjanya dilakukan oleh semua

perangkat komputer di dalamnya. Ini berarti tidak ada perbedaan antara server dengan client.

Sedangkan jaringan tersentralisasi adalah jaringan komputer yang cara kerjanya berbeda baik itu

server maupun client. Pemusatan jaringan komputer tersentralisasi adalah pada komputer server.

1.2 Manfaat Jaringan Komputer

Manfaat – maanfat yang dibangun oleh jarigan komputer yaitu :

1. Sharing resources

Sharing resources bertujuan agar seluruh program, peralatan atau peripheral lainnya dapat

dimanfaatkan oleh setiap orang yang ada pada jaringan komputer tanpa terpengaruh oleh

lokasi maupun pengaruh dari pemakai.

2. Media Komunikasi

Jaringan komputer memungkinkan terjadinya komunikasi antar pengguna, baik untuk

teleconference maupun untuk mengirim pesan atau informasi yang penting lainnya.

3. Integrasi Data

Jaringan komputer dapat mencegah ketergantungan pada komputer pusat, karena setiap

proses data tidak harus dilakukan pada satu komputer saja, melainkan dapat didistribusikan

4

Page 2: Makalah Jarkom Tcp/Ip

ke tempat lainnya. Oleh sebab inilah maka dapat terbentuk data yang terintegrasi yang

memudahkan pemakai untuk memperoleh dan mengolah informasi setiap saat.

4. Pengembangan dan Pemeliharaan

Pengembangan peralatan dapat dilakukan dengan mudah dan menghemat biaya, karena

setiap pembelian komponen seperti printer, maka tidak perlu membeli printer sejumlah

komputer yang ada tetapi cukup satu buah karena printer itu dapat digunakan secara bersama

– sama. Jaringan komputer juga memudahkan pemakai dalam merawat harddisk dan

peralatan lainnya, misalnya untuk memberikan perlindungan terhadap serangan virus maka

pemakai cukup memusatkan perhatian pada harddisk yang ada pada komputer pusat.

5. Keamanan Data

Sistem Jaringan Komputer dapat memberikan perlindungan terhadap data. Karena pemberian

dan pengaturan hak akses kepada para pemakai, serta teknik perlindungan terhadap harddisk

sehingga data mendapatkan perlindungan yang efektif.

6. Sumber Daya Lebih Efisien dan Informasi Terkini

Dengan pemakaian sumber daya secara bersama – sama, akan mendapatkan hasil yang

maksimal dan kualitas yang tinggi. Selain itu data atau informasi yang diakses selalu terbaru,

karena setiap ada perubahan yang terjadi dapat segera langsung diketahui oleh setiap

pemakai.

1.3 LAN (Local Area Network)

Local Area Network (LAN) merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau kampus yang

berukuran sampai beberapa kilometer. LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-

komputer pribadi dan workstation dalam kantor perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama

resource (misalnya, printer, scanner) dan saling bertukar informasi. LAN mempunyai ukuran yang

terbatas, yang berarti bahwa waktu transmisi pada keadaan terburuknya terbatas dan dapat diketahui

sebelumnya. Dengan mengetahui keterbatasnnya, menyebabkan adanya kemungkinan untuk

menggunakan jenis desain tertentu. Hal ini juga memudahkan manajemen jaringan. LAN menggunakan

5

Page 3: Makalah Jarkom Tcp/Ip

teknologi transmisi kabel tunggal. LAN tradisional beroperasi pada kecepatan mulai 10 sampai 100 Mbps

(mega bit/detik) dengan delay rendah (puluhan mikro second) dan mempunyai faktor kesalahan yang

kecil. LAN-LAN modern dapat beroperasi pada kecepatan yang lebih tinggi, sampai ratusan

megabit/detik. Keuntungan dari jenis jaringan LAN seperti lebih irit dalam pengeluaran biaya

operasional, lebih irit dalam penggunaan kabel, transfer data antar node dan komputer labih cepat karena

mencakup wilayah yang sempit atau lokal, dan tidak memerlukan operator telekomunikasi untuk

membuat sebuah jaringan LAN. Kerugian dari jenis jaringan LAN adalah cakupan wilayah jaringan lebih

sempit sehingga untuk berkomunikasi ke luar jaringan menjadi lebih sulit dan area cakupan transfer data

tidak begitu luas.

1.4 MAN (Metropolitan Area Network)

Metropolitan Area Network (MAN) merupakan jenis jaringan yang lebih luas dan lebih canggih dari

LAN. Disebut Metropolitan Area Network karena jenis jaringan MAN ini biasa digunakan untuk

menghubungkan jaringan komputer dari suatu kota ke kota lainnya. Untuk dapat membuat suatu jaringan

MAN, biasanya diperlukan adanya operator telekomunikasi untuk menghubungkan antar jaringan

komputer. Contohnya seperti jaringan Depdiknas antar kota atau wilayah dan juga jaringan mall-mall

moderen yang saling berhubungan antar kota.Keuntungan dari jenis jaringan MAN ini diantaranya adalah

cakupan wilayah jaringan lebih luas sehingga untuk berkomunikasi menjadi lebih efisien, mempermudah

dalam hal berbisnis, dan juga keamanan dalam jaringan menjadi lebih baik. Kerugian dari jenis jaringan

MAN seperti lebih banyak menggunakan biaya operasional, dapat menjadi target operasi oleh para

Cracker untuk mengambil keuntungan pribadi, dan untuk memperbaiki jaringan MAN diperlukan waktu

yang cukup lama.

1.5 WAN (World Area Network)

Wide Area Network (WAN) merupakan jenis jaringan yang lebih luas dan lebih canggih daripada LAN

dan MAN. Teknologi jaringan WAN biasa digunakan untuk menghubungkan suatu jaringan dengan

negara lain atau dari satu benua ke benua yang lainnya. Jaringan WAN bisa terdiri dari berbagai LAN dan

WAN karena luasnya wilayah cakupan dari WAN. Jaringan WAN, biasanya menggunakan kabel fiber

optic serta menanamkannya di dalam tanah maupun melewati jalur bawah laut. Keuntungan dari jenis

jaringan WAN seperti cakupan wilayah jaringannya lebih luas dari LAN dan MAN, tukar-menukar

informasi menjadi lebih rahasia dan terarah karena untuk berkomunikasi dari suatu negara dengan negara

yang lainnya memerlukan keamanan yang lebih, dan juga lebih mudah dalam mengembangkan serta

mempermudah dalam hal bisnis. Kerugian dari jenis jaringan WAN seperti biaya operasional yang

6

Page 4: Makalah Jarkom Tcp/Ip

dibutuhkan menjadi lebih banyak, sangat rentan terhadap bahaya pencurian data-data penting, perawatan

untuk jaringan WAN menjadi lebih berat.

1.6 Internetworking

Ketika dua atau lebih jaringan bergabung dalam sebuah aplikasi, biasanya kita sebut ragam kerja

antar sistem seperti ini sebagai sebauh internetworking. Penggunaaan istilah internetwork (atau

juga internet) mengacu pada perpaduan jaringan, misalnya LAN- WAN-LAN, yang digunakan.

Masing-masing jaringan (LAN atau WAN) yang terlibat dalam internetwork disebut sebagai

subnetwork atau subnet.

Piranti yang digunakan untuk menghubungkan antara dua jaringan, meminjam istilah ISO,

disebut sebagai intermmediate system (IS) atau sebuah internetworking unit (IWU). Selanjutnya

apabila fungsi utama dari sebuah intermmediate system adalah melakukan routing, maka piranti

dimaksud disebut sebagai router, sedangkan apabila tugas piranti adalah menghubungkan antara

dua tipe jaringan, maka disebut sebagai gateway.

1.7 Intranet

Intranet adalah jaringan komputer pribadi yang menggunakan protokol internet untuk dapat berbagi data

dan informasi secara aman dalam lingkup satu organisasi atau badan atau sistem operasi jaringan

organisasi tersebut. Istilah ini harus dibedakan dengan pengertian internet karena keduanya memiliki

pengertian berbeda. Sebuah intranet adalah sebuah jaringan privat (private network) yang menggunakan

protokol-protokol Internet (TCP/IP), untuk membagi informasi rahasia perusahaan atau operasi dalam

perusahaan tersebut kepada karyawannya. Kadang-kadang, istilah intranet hanya merujuk kepada layanan

yang terlihat, yakni situs web internal perusahaan. Untuk membangun sebuah intranet, maka sebuah

jaringan haruslah memiliki beberapa komponen yang membangun Internet, yakni protokol Internet

(Protokol TCP/IP, alamat IP, dan protokol lainnya), klien dan juga server. Protokol HTTP dan beberapa

protokol Internet lainnya (FTP, POP3, atau SMTP) umumnya merupakan komponen protokol yang sering

digunakan.

7

Page 5: Makalah Jarkom Tcp/Ip

1.8 Storage Area Network (SAN)

Storage Area Network (SAN) adalah sebuah jaringan berkecepatan sangat tinggi yang khusus, terdiri dari

server dan penyimpan (storage). Terpisah & berbeda dengan LAN/WAN perusahaan, tujuan utama SAN

adalah untuk menangani trafik data dalam jumlah besar antara server dan peralatan penyimpan, tanpa

mengurangi bandwidth yang ada di LAN/WAN. Biasanya tersambung melalui Fiber Channel, sebuah

teknologi komunikasi data berkecepatan sangat tinggi, menjadikan SAN sebuah jaringan dedicated yang

platform-independent yang beroperasi dibelakang server.

SAN terdiri dari infrastruktur komunikasi, yang memberikan sambungan fisik, dan lapisan managemen,

yang mengatur sambungan, elemen penyimpan, dan sistem komputer sehingga menghasilkan transfer data

yang sangat aman dan handal.

8

Page 6: Makalah Jarkom Tcp/Ip

BAB II

Standar,Proses Dan Sejarah

2.1 Standar dan Proses TCP/IP

Dalam jaringan komputer dikenal sebuah protokol vital, sebuah Internet protocol suite atau TCP/IP

(singkatan dari Transmission Control Protocol/Internet Protocol). TCP/IP adalah standar komunikasi data

yang digunakan oleh komunitas internet dalam proses tukar-menukar data dari satu komputer ke

komputer lain di dalam jaringan Internet. Protokol ini tidaklah dapat berdiri sendiri, karena memang

protokol ini berupa kumpulan protokol (protocol suite). Protokol ini juga merupakan protokol yang paling

banyak digunakan saat ini. Data tersebut diimplementasikan dalam bentuk perangkat lunak (software) di

sistem operasi.

2.2 Sejarah TCP/IP

TCP/IP pada awalnya di kembangkan oleh suatu departemen pertahanan (Department of Defense atau

DOD) di Amerika, yaitu pada tahun 1969 Lembaga Riset Departemen Pertahanan Amerika yaitu DARPA

(Defence Advance Research project Agency), memberikan dan sebuah riset pengembangan jaringan

komunikasi data antar computer. Tujuan riset adalah pengembangan aturan komunikasi antar computer

yang manpu bekerja secara transparan, melalui bermacam-macam jaringan komunikasi yang telah

terpasang dan tahan terhadap berbagai gangguan alam. Reset tersebut dan melahirkan ARPAnet, sehingga

pad tahun 1972 ARPAnet mendemonstrasikan hasil riset tersebut di depan peserta the First International

Conference on Computer Communications dengan menghubungkan 40 node.

Dalam perjalanan masaARPAnet semakin besar, protocol yang digunakan pada waktu itu NCP(Network

Communication Protocol) sudah tidak mampu menampung node computer yang sudah semakin besar.

DARPA selanjutnya memberikan dana riset untuk masalah tersebut, dengan tujuan membuat protocol

yang lebih umum. MAka lahirlah protocol TCP/IP, yang selanjutnya pada tahun 1982 oleh DARPA dan

pada tahun 1983 oleh ARPAnet menyatakan protokool TCP/IP di nyatakan menjadi standart untuk

jaringan. Sebuah perusahaan BBN(Bolt Beranek Newman) membuat TCP/IP berjalan di atas computer

dengan system operasi Unix, dan pada saat itulah Unix dan TCP/IP di kawinkan.

Dari keberhasilan yang telah di capainya, pada tahun 1984 terjaring lebih dari 1000host di internet. Dan

karena jaringan sudah semakin besar, system penamaan lama cara host table tidak realistis untuk

mengatur system penamaan host, kemudian di perkenalkan system baru yaitu DNS (Domain Name

System) dan di gunakan sampai saat ini.

9

Page 7: Makalah Jarkom Tcp/Ip

Pada tahun 1986, Lembaga Ilmu Pengetahuan Nasional Amerika Serikat yaitu U.S.National Science

Foundation (NSF) memberikan dana dalam pembuatan jaringan TCP/IP yang di namakan NSFnet.

Jaringan ini di gunakan untuk menggabungkan 5 buah pusat computer super dan memungkinkan

terhubungnya universitas-universitas di Amerika Serikat dengan kecepatan jaringan backbone sebesar

56kbps. Jaringan inilah yang kemudian menjadi embrio dari internet yang sekarang kita kenal.

Pada tahun 1987berdirilah UUnet yang saat ini merupakan salah satu provider utama internet. Dari

catatan terakhir masa itu host yang terhubung lebih dari 10.000. Kurang lebih pada tehun 1988 NFSnet

kecepatan jaringan backbone ditingkatkan menjadi 1,544nbps(T1), dan pada saat itu ada beberapa Negara

di eropa telah masuk ke jaringan NSFnet tersebut. Perkembangan internet menjadi semakin luas dan

sampai menjangkau Australia dan Selandia baru pada tahun 1989. Tercatat pada tahun tersebut telah

terhubung 100.000 host lebih.

Pada tahun 1991 telah di temukan aplikasi yang berjalan di internet WAIS(Wide Area Information

Srvers), GOPHER, dan aplikasi yang sekarang ini menjadi primadona penggunaan internet yaitu

WWW(World Wide Web). Pada saat itu kecepatan jaringan backbone NSFt telah di tingkatkan menjadi

45mbfs(T3).dan berdasarkan catatan terakhir yang ada, yaitu pada tahun 1992 jumlah host di internet

mencapai 1juta host, suatu angka yang cukup signifikan perkembangannya jika dilihat hanya dalam orde

10tahun kurang sejak di lahirkan protocol TCP/IP.

2.3 Sejarah Internet di Indonesia

Awalnya tahun 1986 - 1987 dimulai dari jaringan radio di Indonesia Robby Soebiakto

merupakan pioneer di kalangan pelaku radio amatir Indonesia yang mengaitkan jaringan amatir

Bulletin Board System (BBS) yang merupakan jaringan e-mail store dan forward yang

mengaitkan banyak "server" BBS amatir radio seluruh dunia agar e-mail dapat berjalan dengan

lancar.

Diawal tahun 1990 Onno W Purbo yang waktu itu berada di Kanada dengan panggilan

YC1DAV/VE3 dengan rekan-rekan radio amatir yang ada di Indonesia dilakukan melalui

jaringan radio amatir. dengan peralatan PC/XT dan walkie talkie 2 meteran, komunikasi antara

Indonesia dan Kanada terus dilakukan dengan lancar. Robby Soebiakto berhasil membangun

gateway amatir satelit di rumahnya di CInere melalui satelit - satelit OSCAR milik radio amatir

kemudian melakukan komunikasi lebih lanjut yang lebih cepat antara Indonesia dan Kanada.

10

Page 8: Makalah Jarkom Tcp/Ip

Internet Service Provider  di Indonesia  disekitar tahun 1994 mulai beroperasi di awali

berdinya IndoNet yang diprakarsai Sanjaya. Pada waktu itu POS dan TELKOM  belum melirik

celah bisnis internet, dan pengguna internet di Indonesia masih jarang yang memakai.

Sambungan awal internetdilakukan menggunakan dial up oleh IndoNet. Lokasinya berada di

daerah Rawamangun, komplek di Universitas Indonesia, ketika itu ayah Sanjaya adalah Dosen

UI.

Akses awal menggunakan kode teks dengan Shell Account, Browser Lynx dan email client pine

pada server AIX. 1995 beberapa BBS di Indonesia seperti Clarissa menyediakan jasa akses

Telnet ke luar negeri. dengan memakai Remote Browser di AS sehingga pemakaian internet di

Indonesia dapat menggunakan fasilitas http (Hypertext Transfer Protocol).

11

Page 9: Makalah Jarkom Tcp/Ip

BAB III

Konsep Dasar Protokol

3.1 Protokol

Protokol (komputer)Protokol adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur atau mengijinkan

terjadinya hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer. Protokol

dapat diterapkan pada perangkat keras, perangkat lunak atau kombinasi dari keduanya. Pada tingkatan

yang terendah, protokol mendefinisikan koneksi perangkat keras.

3.2 Transmision Control Protocol (TCP)

Transmission Control Protocol atau sering disingkat TCP beefungsi untuk melakukan transmisi data per-

segmen, artinya paket data dipecah dalam jumlah yang sesuai dengan besaran paket kemudian dikirim

satu per satu hingga selesai. Agar pengiriman data sampai dengan baik, maka pada setiap paket

pengiriman, TCP akan menyertakan nomor seri (sequence number). Adapun komputer tujuan yang

menerima paket tersebut harus mengirim balik sebuah sinyal Acknowledge dalam satu periode yang

ditentukan. Bila pada waktunya komputer tujuan belum juga memberikan Acknowledge, maka terjadi

“time out” yang menandakan pengiriman paket gagal dan harus diulang kembali. Model protokol TCP

disebut sebagai connection oriented protocol. Berbeda pada model protokol UDP (User Datagram

Protocol) disebut sebagai connectionless protocol.

3.3 Internet Protocol (IP)

Internet Protocol (IP) berfungsi menyampaikan paket data ke alamat yang tepat. Oleh karena itu Internet

Protokol memegang peranan yang sangat penting dari jaringan TCP/IP. Karena semua aplikasi jaringan

TCP/IP pasti bertumpu kepada Internet Protocol agar dapat berjalan dengan baik.

3.4 Arsitektur dan Sejarah TCP/IP

3.4.1 Sejarah TCP/IP

dimulainya dari lahirnya ARPANET yaitu jaringan paket switching digital yang didanai oleh DARPA

(Defence Advanced Research Projects Agency) pada tahun 1969. Sementara itu ARPANET terus

bertambah besar sehingga protokol yang digunakan pada waktu itu tidak mampu lagi menampung

jumlah node yang semakin banyak. Oleh karena itu DARPA mendanai pembuatan protokol

komunikasi yang lebih umum, yakni TCP/IP. Ia diadopsi menjadi standard ARPANET pada tahun

1983.

12

Page 10: Makalah Jarkom Tcp/Ip

Untuk memudahkan proses konversi, DARPA juga mendanai suatu proyek yang

mengimplementasikan protokol ini ke dalam BSD UNIX, sehingga dimulailah perkawinan antara

UNIX dan TCP/IP. Pada awalnya internet digunakan untuk menunjukan jaringan yang menggunakan

internet protocol (IP) tapi dengan semakin berkembangnya jaringan, istilah ini sekarang sudah berupa

istilah generik yang digunakan untuk semua kelas jaringan. Internet digunakan untuk menunjuk pada

komunitas jaringan komputer worldwide yang saling dihubungkan dengan protokol TCP/IP.

Perkembangan TCP/IP yang diterima luas dan praktis menjadi standar

defacto jaringan komputerberkaitan dengan ciri-ciri yang terdapat pada protokol itu sendiri yang

merupakan keunggulun dari TCP/IP, yaitu :

=>Perkembangan protokol TCP/IP

menggunakan standar protokol terbuka sehingga tersedia secara luas. Semua orang bisa

mengembangkan perangkat lunak untuk dapat berkomunikasi menggunakan protokol ini. Hal ini

membuat pemakaian TCP/IP meluas dengan sangat cepat, terutama dari sisi pengadopsian oleh

berbagai sistem operasi dan aplikasi jaringan.

=>Tidak tergantung pada

perangkat keras atau sistem operasi jaringan tertentu sehingga TCP/IP cocok untuk menyatukan

bermacam macam network, misalnya Ethernet, token ring, dial-up line, X-25 net dan lain lain.

=>Cara pengalamatan bersifat unik

dalam skala global, memungkinkan komputer dapat mengidentifikasi secara unik komputer yang lain

dalam seluruh jaringan, walaupun jaringannya sebesar jaringan worldwide Internet. Setiap komputer

yang tersambung dengan jaringan TCP/IP (Internet) akan memiliki address yang hanya dimiliki

olehnya.

=>TCP/IP memiliki fasilitas

routing dan jenis-jenis layanan lainnya yang memungkinkan diterapkan pada internetwork.

3.4.2 Arsitektur dan Protokol Jaringan TCP/IP

Dalam arsitektur jaringan komputer, terdapat suatu lapisan-lapisan ( layer ) yang memiliki tugas

spesifik serta memiliki protokol tersendiri. ISO (International Standard Organization) telah

mengeluarkan suatu standard untuk arsitektur jaringan komputer yang dikenal dengan nama Open

System Interconnection ( OSI ). Standard ini terdiri dari 7 lapisan protokol yang menjalankan fungsi

komunikasi antara 2 komputer. Dalam TCP/IP hanya terdapat 5 lapisan sbb :

Arsitektur TCP/IP

=>Application Layer

=>Transport Layer

=>Internet Layer

13

Page 11: Makalah Jarkom Tcp/Ip

=>Network Access Layer

=>Physical Layer

Arsitektur OSI

=>Application Layer

=>Presentation Layer

=>Session Layer

=>Transport Layer

=>Network Layer

=>Data Link Layer

=>Physical Layer

Poin diatas merupakan perbandingan Arsitektur OSI dan TCP/IP

Walaupun jumlahnya berbeda, namun semua fungsi dari lapisan-lapisan arsitektur OSI telah

tercakup oleh arsitektur TCP/IP. Adapun rincian fungsi masing-masing layer arsitektur TCP/IP adalah

sbb :

-Physical Layer (lapisan fisik)

Merupakan lapisan terbawah yang mendefinisikan besaran fisik seperti media komunikasi, tegangan,

arus, dsb. Lapisan ini dapat bervariasi bergantung pada media komunikasi padajaringan yang

bersangkutan. TCP/IP bersifat fleksibel sehingga dapat mengintegralkan mengintegralkan

berbagai jaringan dengan media fisik yang berbeda-beda.

- Network Access Layer

Mempunyai fungsi yang mirip dengan Data Link layer pada OSI. Lapisan ini mengatur penyaluran

data frame-frame data pada media fisik yang digunakan secara handal. Lapisan ini biasanya

memberikan servis untuk deteksi dan koreksi kesalahan dari data yang ditransmisikan. Beberapa

contoh protokol yang digunakan pada lapisan ini adalah X.25 jaringan publik, Ethernet untuk jaringan

Etehernet, AX.25 untuk jaringan Paket Radio dsb.

-Internet Layer

Mendefinisikan bagaimana hubungan dapat terjadi antara dua pihak yang berada pada jaringanyang

berbeda seperti Network Layer pada OSI. Pada jaringan Internet yang terdiri atas puluhan juta host

dan ratusan ribu jaringan lokal, lapisan ini bertugas untuk menjamin agar suatu paket yang dikirimkan

dapat menemukan tujuannya dimana pun berada. Oleh karena itu, lapisan ini memiliki peranan penting

14

Page 12: Makalah Jarkom Tcp/Ip

terutama dalam mewujudkan internetworking yang meliputi wilayah luas (worldwide Internet).

Beberapa tugas penting pada lapisan ini adalah :

Addressing, yakni melengkapi setiap datagram dengan alamat Internet dari tujuan. Alamat pada

protokol inilah yang dikenal dengan Internet Protocol Address ( IP Address). Karena pengalamatan

(addressing) pada jaringan TCP/IP berada pada level ini (software), makajaringan

TCP/IP independen dari jenis media dan komputer yang digunakan.

- Routing

  yakni menentukan ke mana datagram akan dikirim agar mencapai tujuan yang diinginkan. Fungsi ini

merupakan fungsi terpenting dari Internet Protocol (IP). Sebagai protokol yang bersifat connectionless,

proses routing sepenuhnya ditentukan oleh jaringan. Pengirim tidak memiliki kendali terhadap paket

yang dikirimkannya untuk bisa mencapai tujuan. Router-router pada jaringan TCP/IP lah yang sangat

menentukan dalam penyampaian datagram dari penerima ke tujuan.

-Transport Layer

Mendefinisikan cara-cara untuk melakukan pengiriman data antara end to end host secara

handal.Lapisan ini menjamin bahwa informasi yang diterima pada sisi penerima adalah sama dengan

informasi yang dikirimkan pada pengirim. Untuk itu, lapisan ini memiliki beberapa fungsi penting

antara lain :

-Flow Control.

Pengiriman data yang telah dipecah menjadi paket-paket tersebut harus diatur sedemikian rupa agar

pengirim tidak sampai mengirimkan data dengan kecepatan yang melebihi kemampuan penerima

dalam menerima data.

-Error Detection

Pengirim dan penerima juga melengkapi data dengan sejumlah informasi yang bisa digunakan untuk

memeriksa data yang dikirimkan bebas dari kesalahan. Jika ditemukan kesalahan pada paket data yang

diterima, maka penerima tidak akan menerima data tersebut. Pengirim akan mengirim ulang paket data

yang mengandung kesalahan tadi. Namun hal ini dapat menimbulkan delay yang cukup berarti.

Pada TCP/IP, protokol yang dipergunakan adalah Transmission Control Protocol (TCP) atau User

Datagram Protocol ( UDP ). TCP dipakai untuk aplikasi-aplikasi yang membutuhkan keandalan data,

sedangkan UDP digunakan untuk aplikasi yang membutuhkan panjang paket yang pendek dan tidak

15

Page 13: Makalah Jarkom Tcp/Ip

menuntut keandalan yang tinggi. TCP memiliki fungsi flow control dan error detection dan bersifat

connection oriented. Sebaliknya pada UDP yang bersifat connectionless tidak ada mekanisme

pemeriksaan data dan flow control, sehingga UDP disebut juga unreliable protocol.

Untuk beberapa hal yang menyangkut efisiensi dan penyederhanaan, beberapa aplikasi memilih

menggunakan UDP sebagai protokol transport. Contohnya adalah aplikasi database yang hanya

bersifat query dan response, atau aplikasi lain yang sangat sensitif terhadap delay seperti video

conference. Aplikasi seperti ini dapat mentolerir sedikit kesalahan (gambar atau suara masih bisa

dimengerti), namun akan tidak nyaman untuk dilihat jika terdapat delay yang cukup berarti.

-Application Layer

merupakan lapisan terakhir dalam arsitektur TCP/IP yang berfungsi mendefinisikan aplikasi-aplikasi

yang dijalankan pada jaringan. Karena itu, terdapat banyak protokol pada lapisan ini, sesuai dengan

banyaknya aplikasi TCP/IP yang dapat dijalankan. Contohnya adalah SMTP ( Simple Mail Transfer

Protocol ) untuk pengiriman e-mail, FTP (File Transfer Protocol) untuk transfer file, HTTP (Hyper

Text Transfer Protocol) untuk aplikasi web, NNTP (Network News Transfer Protocol) untuk distribusi

news group dan lain-lain. Setiap aplikasi pada umumnya menggunakan protokol TCP dan IP,

sehingga keseluruhan keluarga protokol ini dinamai denganTCP/IP.

3.5 Internet Protocol Version 4 (IPV4)

Internet Protocol Address (alamat IP) merupakan suatu komponen vital dalam dunia internet, karena

alamat IP dapat dikatakan sebagai identitas dari pemakai internet, sehingga antara satu alamat dengan

alamat lainnya tidak boleh sama. Pada awal perkembangan internet digunakan IP versi 4 (IPv4) yang

penggunaanya masih dirasakan sampai sekarang.

3.5.1 Pembagian Kelas IPv4

Pada IPv4 dapat dibagi menjadi 3 kelas yang tergantung dari besarnya bagian host, yaitu :

1. Kelas A (bagian host sepanjang 24 bit, terdiri dari 16,7 juta host)

2. Kelas B (bagian host sepanjang 16 bit, terdiri dari 65534 host)

3. Kelas C (bagian host sepanjang 8 bit, terdiri dari 254 host).

16

Page 14: Makalah Jarkom Tcp/Ip

3.5.2 Format Alamat IPv4

Pemberian alamat dalam internet mengikuti format alamat IP (RFC1166). Alamat ini di nyatakan dengan

32bit(bilangan 0 dan 1) yang di bagi atas 4 bagian (setiap bagian terdiri dari 8 bit/octet) dan tiap

kelompok di pisahkan dalam sebuah tanda titik. Untuk memudahkan pembacaan, penulisan alamat di

lakukan dengan angka decimal, misalnya alamat IP 192.168.1.2 yang jika dinyatakan dalam bilangan

biner menjadi 1100 0000.1010 1000.0000 0001.0000 0010. Dari 32 bit ini berarti banyaknya jumlah

maksimum alamat yang dapat di tuliskan adalah 2 pangkat 32 atau 4.294.967.296 alamat.

Adapun format alamat IPv4 terdiri dari 2 bagian, netid dan hosted. Netid sendiri menyatakan alamat

jamringan sedangkan hosted menyatakan alamat local(host/router). Akan tetapi dari 32 bit ini tidak boleh

semuanya angka 0 atau 1(0.0.0.0 digunakan untuk jaringan yang tidak di kenal dan 255.255.255.255

digunakn untuk broadcast).

3.5.3 Network Address Translation (NAT)

Network Address Translation (NAT) adalah suatu metoda pokok yang memungkinkan

komputer yang mempunyai address yang tidak terdaftar atau komputer yang menggunakan

address private, untuk bisa mengakses Internet. Ingat pada diskusi IP address sebelumnya

bahwa IP address private tidak bisa di route ke internet (non-routed), hanya dipakai pada

jaringan internal yang berada pada range berikut:

Class Type Start Address End Address

Class A 10.0.0.0 10.255.255.254

Class B 172.16.0.0 172.31.255.254

Class C 192.168.0.0 192.168.255.254

Untuk setiap paket yang dihasilkan oleh client, implementasi Network Address Translation

(NAT) menggantikan IP address yang terdaftar kepada IP address client yang tidak terdaftar.

Ada tiga macam jenis dasar Network Address Translation (NAT):

1.  StaticNAT                                                                                                                                   

17

Page 15: Makalah Jarkom Tcp/Ip

Network Address Translation (NAT) menterjemahkan sejumlah IP address tidak terdaftar

menjadi sejumlah IP address yang terdaftar sehingga setiap client dipetakkan kepada IP address

terdaftar yang dengan jumlah yang sama.

                                                                 

NAT Static Jenis NAT ini merupakan pemborosan IP address terdaftar, karena setiap IP address

yang tidak terdaftar (un-registered IP) dipetakan kepada satu IP address terdaftar. Static NAT ini

juga tidak seaman jenis NAT lainnya, karena setiap komputer secara permanen diasosiasikan

kepada address terdaftar tertentu, sehingga memberikan kesempatan kepada para penyusup dari

Internet untuk menuju langsung kepada komputer tertentu pada jaringan private anda

menggunakan address terdaftar tersebut.

2. DynamicNAT                                                                                                                                

Dynamic Network Address Translation dimaksudkan untuk suatu keadaan dimana anda

mempunyai IP address terdaftar yang lebih sedikit dari jumlah IP address un-registered. Dynamic

NAT menterjemahkan setiap komputer dengan IP tak terdaftar kepada salah satu IP address

terdaftar untuk connect ke internet. Hal ini agak menyulitkan para penyusup untuk menembus

komputer didalam jaringan anda karena IP address terdaftar yang diasosiasikan ke komputer

selalu berubah secara dinamis, tidak seperti pada NAT statis yang dipetakan sama. Kekurangan

utama dari dynamis NAT ini adalah bahwa jika jumlah IP address terdaftar sudah terpakai

semuanya, maka untuk komputer yang berusaha connect ke Internet tidak lagi bisa karena IP

address terdaftar sudah terpakai semuanya.

                                                                                                    

    

18

Page 16: Makalah Jarkom Tcp/Ip

               

3. Masquerading NAT                                                                                                             

Masquerading NAT ini menterjemahkan semua IP address tak terdaftar pada jaringan anda

dipetakan kepada satu IP address terdaftar. Agar banyak client bisa mengakses Internet secara

bersamaan, router NAT menggunakan nomor port untuk bisa membedakan antara paket-2 yang

dihasilkan oleh atau ditujukan komputer-2 yang berbeda. Solusi Masquerading ini memberikan

keamanan paling bagus dari jenis-2 NAT sebelumnya, kenapa? Karena asosiasi antara client

dengan IP tak terdaftar dengan kombinasi IP address terdaftar dan nomor port didalam router

NAT hanya berlangsung sesaat terjadi satu kesempatan koneksi saja, setelah itu dilepas.

3.5.4 DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol)

DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah layanan yang secara otomatis memberikan nomor

IP kepada komputer yang memintanya. Komputer yang memberikan nomor IP disebut sebagai DHCP

server, sedangkan komputer yang meminta nomor IP disebut sebagai DHCP Client. Dengan demikian

administrator tidak perlu lagi harus memberikan nomor IP secara manual pada saat konfigurasi TCP/IP,

tapi cukup dengan memberikan referensi kepada DHCP Server.

3.6 Internet Protocol version 6 (IPv6)

IP versi 6 (IPv6) adalah protokol internet terbaru yang didesain sebagai pengganti dari Internet protocol

versi 4 (IPv4). IPv6 yang memiliki kapasitas alamat(address) yang lebih besar (128 bit), mendukung

penyusunan alamat secara terstruktur, yang memungkinkan Internet terus berkembang dan menyediakan

kemampuan routing baru yang tidak terdapat dalam IPv4. IPv6 memiliki tipe alamat anycast yang dapat

digunakan untuk pemilihan route secara efisien. Selain itu IPv6 juga dilengkapi oleh mekanisme

penggunaan alamat secara local yang memungkinkan terwujudnya instalasi secara Plug&Play, serta

19

Page 17: Makalah Jarkom Tcp/Ip

menyediakan platform bagi cara baru pemakaian Internet, seperti dukungan terhadap aliran datasecara

real-time, pemilihan provider, mobilitas host, endto- end security, maupun konfigurasi otomatis.

3.6.1 Keunggulan IPv6

IPv6 memiliki berbagai keunggulan di bandingkan denga IPv4. Adapun keunggulan dari IPv6

adalah :

1. Otomatisai setting(stateless less auto configuration).

Alamat pada IPv4 pada dasaranya statis terhadap host. Biasanya di berikan secara berurut pada

host. Memang saat ini hal ini bias di lakukan secara otomatis dengan menggunakan DHCP, tetapi

hal tersebut pada IPv4 merupakan fungsi tambahan saja, sebaliknya pada IPv6 fungsi untuk

mensetting secara otomatis di sediakan secara standard dan merupakan default nya. Pada setting

otomatis ini terdapata 2 cara tergantung dari penggunaan address, yaitu setting otomatis stateless

dan statefull.

2. Setting otomatis stateless

Cara ini tidak perlu menyediakan server untuk pengelolaan dan pemabgian IP address, hanya

mensetting router saja di mana host yang telah tersambung di jaringan dari router yang ada pada

jaringan tersebut memperoleh prefix alamat dari jaringan tersebut. Kemudian host menambah

pattern bit yang di peroleh dari informasi yang unik terhadap host, lalu membuat IP address

sepanjang 128 bit dan menjadikannya sebagai alamat IP dari host tersebut.

3. Setting otomatis statefull

Merupakan pengelolaan secara ketat dalam hal range IP address yang di berikan pada host

dengan menyediakan server untuk pengelolaan keadaan alamat IP, Dimana cara ini hamper mirip

dengan cara DHCP pada IPv4. Pada saat melakukan setting secara otomatis, informasi yang di

butuhkan antara router, server dan host adalah ICMP(Internet Control Message Protocol) yang

telah di perluas. Pada ICMP dalam IPv6 ini termasuk pula IGMP(Internet Group Management

Protocol) yang di pakai pada multicast dalam IPv4.

3.6.2 Keamanan IPv6

20

Page 18: Makalah Jarkom Tcp/Ip

Keamanan pada IPv6 telah diperkenalkan oleh 2 buah dedicated extension header : Authentication

Header (AH) dan Encrypted Security Payload (ESP), dengan kemampuan masing-masing yang saling

melengkapi satu sama lain.

Header AH dirancang untuk memastikan keabsahan dan keutuhan dari Paket IP, juga melindungi dari dua

serangan yaitu modifikasi yang ilegal dari fixed field dan packet spoofing. Sedangkan Header ESP

membuat enkapsulasi data dengan enkripsi, untuk memastikan bahwa titik penerima saja yang dapat

membaca payload yang dibuat oleh Paket IP. Kedua buah header ini dapat digunakan bersama-sama

untuk untuk membuat sistem keamanan yang lebih tangguh.

3.7 Interkoneksi IPv6 dengan IPv4

IPv6 mempunyai format alamat dan header yang berbeda dengan IPv4. Sehingga secara langsung IPv4

tidak bisa interkoneksi dengan IPv6. Hal ini tentunya akan menimbulkan masalah pada implementasi

IPv6 pada jaringan internet IPv4 yang telah ada.Sebagai solusi masalah implementasi IPv6 ini diperlukan

suatu mekanisme Transisi IPv6. Tujuan pembuatan mekanisme transisi ini adalah supaya paket IPv6

dapat dilewatkan pada jaringan IPv4 yang telah ada ataupun sebaliknya.

Mekanisme Automatic Tunneling berfungsi melewatkan paket IPv6 melalui jaringan IPv4 yang telah ada,

tanpa merubah infrastruktur jaringan IPv4. Mekanisme Automatic Tunneling mempunyai prinsip kerja

mengenkapsulasi paket IPv6 dengan header IPv4, kemudian paket tersebut langsung dikirimkan ke

jaringan IPv4.

3.7.1 Enkapsulasi dan Dekapsulasi

Enkapsulasi (encapsulation), secara umum merupakan suatu proses yang membuat satu jenis paket data

jaringan menjadi jenis data lainnya. Enkapsulasi terjadi ketika sebuah protokol yang berada pada lapisan

yang lebih rendah menerima data dari protokol yang berada pada lapisan yang lebih tinggi dan

meletakkan data ke format data yang dipahami oleh protokol tersebut. Layer-layer dan protokol yang

terdapat dalam arsitektur jaringan menggambarkan fungsi-fungsi dalam komunikasi antara dua buah

komputer.

Dalam kehidupan sehari hari enkapsulasi dapat dimisalkan sebagai arus listrik pada generator, dan sistem

perputaran generator untuk menghasilkan arus listrik. Kerja arus listrik tidak mempengaruhi kerja dari

sistem perputaran generator, begitu pula sebaliknya. Karena didalam arus listrik tersebut, kita tidak perlu

mengetahui bagaimana kinerja sistem perputaran generator, apakah generator berputar kebelakang atau ke

depan atau bahkan serong. Begitu pula dalam sistem perputaran generator, kita tidak perlu tahu

bagaimana arus listrik, apakah menyala atau tidak.

21

Page 19: Makalah Jarkom Tcp/Ip

Dekapsulasi

Dekapulasi adalah proses pelepasan header dari layer ke layer.

Proses dekapsulasi :

1. Pemakai (end user )berinteraksi dengan lapisan aplikasi dan mengirim data (message) melalui

lapisan tersebut.

2. Memasuki lapisan transport,data ini kemudian dikemas dengan menambahkn informasi tentang

protocol dilapisan tersebut. Informasi ini sering disebut sebagai HEADER

3. Pembungkus header ini disebut sebagai enkapsulasi dan pada layer 4 disebut

sebagai SEGMENT

3.7.2 Keuntungan dan Kerugian Tunneling

Mekanisme transisi automatic tunneling mempunyai keuntungan sebagai berikut :

1. Lebih mudah dalam implementasi

Dalam implementasi tidak memerlukan banyak komputer, cukup menggunakan komputer yang

sudah ada. Khusus untuk gateway tunnel, sistem operasi perlu di-upgrade menjadi sistem operasi

yang dualstack mendukung IPv6 dan IPv4.

2. Lebih mudah dalam hal konfigurasi pada sistem operasi

Dalam konfigurasi tidak diperlukan script konfigurasi yang rumit, cukup dengan konfigurasi

interface tunnel dan konfigurasi table routing.

3. Tidak memerlukan server yang melayani transisi.

Kelemahan Mekanisme Transisi Automatic Tunneling :

1. Tidak dapat diimplementasikan jika client transisi berada di dalam router NAT.

2. Akan menyebabkan pertambahan delay (waktu proses).

3. Rentan terhadap serangan DDOS.

BAB IV

Pengalamatan Internet Protokol

4.1 Pengalamatan IPv4

Dalam netwoking, pengalamatan IP merupakan hal yang sangat penting karena pengalamatan ini

merupakan pengidentifikasian suatu mesin pada jaringan sehingga memiliki identitas yang unik. Untuk

22

Page 20: Makalah Jarkom Tcp/Ip

tulisan kali ini saya hanya membahas IPv4 (IP vesrsion 4) Pengalamatan IP merupakan pengalamatan

untuk jaringan untuk layer 3 pada OSI model.

Alamat IPv4 terdiri dari 32 bit dan ditulis dalam bentuk dotted-decimal. Dotted-decimal adalah penulisan

dengan menggunakan “.” (titik/dot) sebagai pemisah antara bagian yang satu dengan lainnya, misal

192.168.10.15. Tiap bagian terdiri dari 1 byte (8 bit) dan disebut dengan octet.

4.1.1 Format Alamat IPv4

Pemberian alamat dalam internet mengikuti format alamat IP (RFC1166). Alamat ini di nyatakan dengan

32bit(bilangan 0 dan 1) yang di bagi atas 4 bagian (setiap bagian terdiri dari 8 bit/octet) dan tiap

kelompok di pisahkan dalam sebuah tanda titik. Untuk memudahkan pembacaan, penulisan alamat di

lakukan dengan angka decimal, misalnya alamat IP 192.168.1.2 yang jika dinyatakan dalam bilangan

biner menjadi 1100 0000.1010 1000.0000 0001.0000 0010. Dari 32 bit ini berarti banyaknya jumlah

maksimum alamat yang dapat di tuliskan adalah 2 pangkat 32 atau 4.294.967.296 alamat.

Adapun format alamat IPv4 terdiri dari 2 bagian, netid dan hosted. Netid sendiri menyatakan alamat

jamringan sedangkan hosted menyatakan alamat local(host/router). Akan tetapi dari 32 bit ini tidak boleh

semuanya angka 0 atau 1(0.0.0.0 digunakan untuk jaringan yang tidak di kenal dan 255.255.255.255

digunakn untuk broadcast).

4.1.2 Pembagian Kelas IPv4

Pada IPv4 terdapat kelas-kelas, yaitu:

Kelas A, dengan komposisi network.host.host.host, sehingga range alamat yang dimiliki dari 0.0.0.0 sampai 127.255.255.255

Kelas B, dengan komposisi network.network.host.host, sehingga range alamat yang dimiliki dari 128.0.0.0 sampai 191.255.255.255

Kelas C, dengan komposisi network.network.network.host, sehingga range alamat yang dimiliki dari 192.0.0.0 sampai 223.255.255.255

Kelas D, digunakan untuk alamat multcast, range yang digunakan adalah 224.0.0.0 sampai 239.255.255.255

Kelas E, digunakan untuk riset, range yang digunakan adalah 240.0.0.0 sampai 255.255.255.2554.1.3 Subnetting IPv4

Subnetting merupakan pemisahan atau segmentasi untuk membatasi jumlah host yang ada di dalam

broadcast domain. Misalnya ada 300 host pada satu LAN, kita dapat membagi broadcast domain pada

LAN tersebut menjadi beberapa LAN dengan broadcast domain yang lebih kecil dan jumlah host menjadi

lebih sedikit pada tiap LAN, sehingga dapat mengurangi pemborosan pengunaan alamat IP.

4.2 Pengalamatan IPv6

23

Page 21: Makalah Jarkom Tcp/Ip

Dalam arsitektur pengalamatannya alamat IPv6 mempunyai ukuran 128 bits yang artinya kira-kira berjumlah 2^128 atau kira-kira 3,4 x 10^38 alamat. Namun perhitungan teori ini tidaklah sepenuhnya akurat karena adanya hirarki routing dan kenyataan bahwa pada akhirnya nanti sebuah alamat akan didelegasikan sebagai blok yang bersambung dan bukan sebagai tiap-tiap satuan alamat.Alamat IPv6 tersebut kira-kira akan terpotong setengahnya. Tidak akan pernah ada subnet yang memiliki 64 bit alamat signifikan atau lebih. Dari 128 bit tersebut hanya akan digunakan 64 bit untuk  routing global dan internal yang disebut sebagai routing prefix.  Sisa 64 bit dari alamatlah yang akan menunjukkan sebuah host pada suatu subnet yang disebut sebagai host identifier atau host id.

Alamat ini bisa direpresentasikan menjadi 8 segmen bilangan 16 bit dalam bilangan heksa antara 0×0000 s.d 0xffff misal : 2001:d30:3:242:0000:0000:0000:1Untuk penyederhanaan bisa dituliskan sebagai berikut :2001:d30:3:242:0:0:0:1atau, 2001:d30:3:242::1

Untuk pendelegasian ke subnet biasanya akan dinyatakan dalam blok alamat yang dituliskan dalam blok alamat dengan panjang prefix tertentu dengan notasi CIDR seperti misalnya : 2001:d30:3:240::/56

Alamat IPv6 ini dapat diklasifikasikan menjadi 3  yaitu :

1. Alamat UnicastGlobal Unicast, merupakan alamat dengan skup global dan unik sehingga bisa di-rute-kan di Internet.Selain global unicast, IPv6 juga mempunyai alamat local unicast dengan skup terbatas pada link lokal.Beberapa tipe alamat unicast IPv6 ini antara lain :

•    Aggregatable global unicast addresses 

Sering disebut sebagai alamat global, mirip dengan alamat publik pada IPv4 dan alamat ini ditandai dengan prefix 001. Alamat ini bisa dirutekan dan dijangkau secara global dari alamat IPv6 di Internet. Dinamakan aggregatable karena memang didesain untuk bisa diaggregasi dan diringkas (aggregation dan summarization) untuk menghasilkan infrastruktur routing yang efisien. IANA telah mulai mengalokasikan blok alamat pertama untuk alamat global ini yaitu 2001::/16. Menurut kebijakan IANA setiap end-site seharusnya diberikan blok alamat IPv6 dengan panjang prefix /48.

•    Link-local addresses 

Alamat ini digunakan untuk berkomunikasi dalam skup link lokal yaitu pada link yang sama (misal jaringan flat tanpa router). Router tidak akan melewatkan trafik dari alamat-alamat ini keluar link. Alamat ini ditandai dengan prefix 1111 1110 10 atau FE80::/10. Alamat ini akan selalu diawali FE80 dan menggunakan prefix FE80::/64 dengan 64 bit selanjutnya adalah interface id. Alamat link local ini dikonfigurasikan melalui IPv6  autoconfiguration.

24

Page 22: Makalah Jarkom Tcp/Ip

•    Site-local addresses Alamat ini mirip dengan alamat private pada IPv4 yang dalam teknologi IPv6 digunakan dalam skup site dan ditandai dengan prefix 1111 1110 11 atau FEC0::/10. Alamat ini akan selalu diawali dengan FEC0.  Karena sifatnya yang ambigu dan sulitnya pendefisinian baku dari skup site maka alamat ini dihapuskan penggunaanya.

•    Special addresses 

Ada dua jenis alamat spesial pada IPv6 yaitu : 

a.    Alamat yang tidak dispesifikkan (unspecified address)

Sering disebut all-zeros-address karena memang bernilai 0:0:0:0:0:0:0:0 atau bisa dituliskan ::. Alamat ini sama dengan 0.0.0.0 di alamat IPv4. Alamat ini tidak boleh dikonfigurasikan pada interface dan tidak boleh menjadi tujuan rute.

b.    Alamat loopbackJika alamat loopback pada IPv4 adalah 127.0.0.1 maka pada IPv6 dalah 0:0:0:0:0:0:0:1 atau bisa diringkas menjadi ::1. Alamat ini tidak boleh dikonfigurasikan pada interface.

•    Compatibility addresses Alamat ini dibuat untuk mempermudah migrasi dan masa transisi dari IPv4 ke IPv6. Beberapa alamat ini antara lain : a.    Alamat IPv4-compatibleb.    Alamat IPv4-mappedc.    Alamat 6over4d.    Alamat 6to4e.    Alamat ISATAP

•    NSAP addresses 

Adalah alamat yang digunakan untuk penterjemahan alamat Open System Interconnect (OSI) NSAP ke alamat IPv6. Alamat IPv6 ini ditandai dengan prefix 0000001 dan 121 sisanya adalah alamat NSAP.

2. Alamat Anycast

Alamat ini lebih menunjuk kepada fungsi layanan daripada alamat. Alamat anycast sama seperti alamat unicast IPv6 biasa (telah ditentukan dalam standar) dengan tambahan fitur bahwa router akan selalu merutekan ke tujuan  yang terdekat atau lebih tepatnya terbaik sesuai yang telah dikonfigurasikan.

3. Alamat Multicast

Seperti halnya pada IPv4 pada IPv6 alamat ini menunjukkan sekumpulan piranti dalam grup multicast. Jadi alamat ini hanya akan muncul sebagai alamat tujuan, tidak akan pernah sebagai alamat asal. Jika paket dikirimkan ke alamat ini maka semua anggota grup akan memprosesnya.Byte pertama menunjukkan bahwa ini adalah alamat multicast. Empat bit selanjutnya merupakan flag yang masing-masing telah didefinisikan. Bit pertama harus 0 karena dicadangkan untuk keperluan di

25

Page 23: Makalah Jarkom Tcp/Ip

masa mendatang. Bit kedua menunjukkan apakah alamat multicast ini mengandung alamat Rendezvous Point (RP), yaitu titik distribusi untuk aliran multicast tertentu dalam suatu jaringan multicast.Bit ketiga menandakan apakah alamat multicast ini mengandung informasi prefix. Sementara bit terakhir menunjukkan apakah alamat ini diberikan secara permanen.

4.2.1 Karakteristik Model Pengalamatan IPv6

Secara umum, karakteristik model pengalamatan pada IPv6 memiliki dasar yang sama dengan pengalamatan IPv4. Berikut adalah karakteristik model dari pengalamatan IPv6 :

Core Fungtion of Addressing (fungsi intti dari pengalamatan). Dua fungsi utama dari pegalamatan adalah network inteface identification dan routing. Routing merupakan suatu kemudahan untuk melakukan proses struktur dari pengalamatan pada internetwork.

Network Layer Addressing (Pengalamatan Layer Jaringan). Pengalamatn IPv6 masih berhubungan satu dengan lainnya dengan network layer pada jaringan TCP/IP dan langsung dari alamat data link layer atau sering kita sebut physical.

Jumlah pengalamatan IP per device (alat). Pengalamatan biasanya digunakan untuk menandai perangkat jaringan,sehingga setiap komputer yang terhubung biasanya akan memiliki satu alamat (unicast), dan router dapat memiliki lebih dari satu alamat untuk masing-masing Physical Network yang terhubung.

Addreess Interprettion and Prefix Representation. Alamat IPv6 memiliki kesamaan kelas dengan alamat IPv4 dimana masing-masing memiliki bagian network identifier dan bagian Host Identifier. Jumlah panjang prefix digunakan untuk menyatakan panjang dari network ID itu sendiri (Prefix Length).

Provate and Public Address. Kedua tipe dari alamat tersebut terdapat pada IPv6, walaupun kedua tipe tersebut diidentifikasikan dan digunakan untuk keperluan yang berbeda.

4.2.2 Tipe Alamat Pendukung IPv6

Pada  IPv4 hanya mendukung tiga tipe alamat seperti: unicast, multicast, dan broadcast dengan actual

traffic yang paling banyak digunakan  adalah alamat unicast. IP multicast pada IPv4 tidak dikembangkan

untuk keperluan luas ssampai beberapa tahun setelah internet diluncurkan dan terus berlanjut dengan

beberapa isu yang menghambat dari perkembangannya. Sedangkan IP Broadcast memiliki beberapa

alasan yang ditolak dengan alasan performansi (Performance).

4.2.2.1 Alamat Unicast

Alamat unicast merupakan alamat IP yang digunakan oleh host-host yang terhubung dalam suatu

jaringan. Karakteristik alamat ini adalah untuk berkomunikasi satu titik dengan satu titik (one-to-one),

setiap komunikasi atau transmisi data yang menuju ke suatu titik atau alamat unicast yang lainnya akan

memakai satu jalur data, sehingga jika berkomunikasi dengan beberapa titik sekaligus akan menambah

jalur data yang dipakai.

Alamat IP publik dan IP privat merupakan alamat unicast. Dan jika dihubungkan dengan kelas IP, maka

alamat unicast meliputi alamat IP kelas A, B, dan C.

26

Page 24: Makalah Jarkom Tcp/Ip

4.2.2.2 Alamat Multicast

Alamat multicast merupakan alamat IP yang digunakan untuk mengirim paket data ke banyak penerima

dalam satu transmisi (one-to-many). Para penerima ini dapat berasal dari berbagai segmen jaringan yang

berbeda yang terhubung melalui router dan hanya yang menginginkan paket data tersebut. Oleh karena itu

alamat IP para penerima dikelompokan dalam grup tertentu agar lebih efisien jadi cara kerjanya mirip

dengan mailing-list.

Karakteristik alamat multicast yaitu mampu atau berfungsi untuk mengirim paket data ke banyak

penerima dengan satu transmisi dan hanya menggunakan satu jalur data, sehingga dapat menghemat

penggunaan bandwidht. Pada IPv4, alamat multicast dialokasikan pada alamat IP kelas D yakni

224.0.0.0/4 dan untuk blok IP 224.0.0.0/24 sudah dicadangkan atau dipesan untuk penggunaan dalam

jaringan lokal. Kemudian pada IPv6 alamat multicast menggunakan blok alamat dengan prefiks ff00 : :/8.

Alamat multicast biasa digunakan untuk streaming kontent multimedia seperti siaran TV, dan juga telah

dikembangkan agar bisa many-to-many, yang implementasinya yaitu pada video conference antar

pengguna dari berbagai tempat.

4.2.2.3 Alamat Anycast

Anycast adalah sebuah alamat yang dapat dibagi dan dipakai oleh beberapa sistem akhir. Sebuah alamat

anycast dapat digunakan untuk mengarahkan sebuah permintaan ke suatu node yang menyediakan

layanan tertentu.

BAB V

DNS (Domain Name System)

5.1 Pengenalan DNS

27

Page 25: Makalah Jarkom Tcp/Ip

Domain Name System atau disebut juga DNS,adalah suatu teknik untuk mengingat IP address yang sulit

diingat akibat terdiri dari deretan angka.Routing paket IP yang berbasis TCP/IP sebenernya tidak

memerlukan teknik DNS tersebut,cukup dengan IP address.

DNS dapat di definisikan sebagai :

- Suatu system yang memungkinkan nama suatu host pada jaringan computer atau internet

ditranslasikan menjadi IP address atau sebaliknya.

- Merupakan database yang berisi daftar informasi host.

- Format persamaan host pada internet dibuat menurut hirarki berdasarkan level domain.

5.2 Komponen DNS

Komponen DNS dibagi kedalam empat bagian,yaitu:

- DNS Server

Merupakan sebuah Komputer yang bertugas untuk menjalankan program dari Server DNS,seperti

service DNS server atau BIND (Berkeley Internet Name Domain). BIND menampung database

DNS perihal informasi struktur pohon atau pengertian nama dari sebuah permintaan dari DNS

klien.

- DNS Zone

Merupakan penampung bagian dari buah penamaan untuk server yang berhak atasnya.

- DNS Resolver

Merupakan sebuah service yang menggunakan protocol DNS untuk meminta informasi dari DNS

server.

- Resource Record

Merupakan arah masuknya database DNS yang digunakan untuk menjawab permintaan klien.

5.3 Resolver

Resolver ialah bagian aplikasi klien yang mengakses name server.semua program yang membutuhkan

DNS,memakai resolver.proses resolving:

- Mengajukan permintaan terhadap name server

- Menginterpretasikan permintaan (resolve), dan meberikan response

- Mengembalikan informasi kepada program yang memintanya

BAB VI

Routing

28

Page 26: Makalah Jarkom Tcp/Ip

6.1 Pendahululan

Router adalah komputer khusus yang dipakai untuk menghubungkan dua kabel transmisi

atau lebih saat menerima peasn router harus memilih jalur kabel yang aman untuk

meneruskan pesannya. Router memiliki kemampuan melewatkan paket Ipdari satu jaringan

ke jaringan lain.

6.2 Konfigurasi Routing

Konfigurasi routing adalah suatu hal yang spesifik dalam suatu jaringan, dalam arti

dimungkinkan suatu jaringan memerlukan protokol jaringan untuk membuat tabel routing

tapi dimungkinkan juga tidak diperlukan protokol routing. Ada tiga perintah melakukan

konfigurasi routing yaitu minimal, statis, dan dinamis.

Routing minimal

Routing minimal dibentuk untuk kebutuhan jaringan yang khusus dan terisolasi dari jaringan

TCP/IP lain diluarnya. Untuk kebutuhan pembentukan tabel routing dibentuk melalui

ifconfig dalam melakukan konfigurasi antarmuka jaringan komputer.

Routing statis

Routing statis adalah pengaturan routing paling sederhana yang dapat dilakukan pada

jaringan komputer. Menggunakan routing statis dalam sebuah jaringan berarti mengisi setiap

entri dalam forwarding table disetiap router yang berbeda di jaringan tersebut.

Routing dinamis

Routing dinamis adalah cara yang digunakan untuk melepaskan kewajiban mengisi entri-

entri forwarding table secara manual. Protokol routing mengatur router-router sehingga

dapat berkomunikasi satu dengan yang lain dan saling memberikan informasi routing yang

dapat mengubah isi forwarding table, tergantung pada keadaan jaringannya.

6.3 Routing Langsung dan Tidak Langsung

29

Page 27: Makalah Jarkom Tcp/Ip

Routing langsung terjadi jika host satu dengan yang lainnya berada dalam network ID yang

sama sedangkan Routing tidak langsung terjadi jika host satu dengan yang lainnya berada

dalam network ID yang tidak sama.

6.4 Tabel Routing

Dari tabel routing dapat dilihat pada kolom Flags terdapat dua informasi berbeda yaitu U dan UG, untuk U artinya routing langsung sedang UG artinya routing tidak langsung, dalam arti harus melalui gateway. Informasi tabel routing terbawah artinya default dari mesin terpasang adalah 192.168.200.1

6.5 FirewallKonfigurasi sistem jaringan jarang dibuat dengan sistem terbuka, dimana perlu pengaturan pintu keluar masuknya, untuk itu router pada umunya bertindak pula sebagai firewall. Karena sekarang ini banyak sekali penyusup yang secara proaktif kegiatan utamanya melakukan penyerangan pada router, untuk itu diperluakn pemblokiran port-port tertentu dan IP tertentu yang dianggap mengganggu.

BAB VII

30

Page 28: Makalah Jarkom Tcp/Ip

Web & Mail Server

7.1 Web Server

Web server adalah sebuah perangkat lunak server yang berfungsi menerima permintaan HTTP atau

HTTPS dari klien yang dikenal dengan browser web dan mengirimkan kembali hasilnya dalam bentuk

halaman web yang umumnya berbentuk dokumen HTML.server web yang terkenal di antaranya adalah

apache dan Microsoft Internet Information Service (IIS). Apache merupakan server web anatara-platfrom,

sedangkan IIS hanya dapat beroperasi di system operasi Windows.

7.2 Mail Server

Mail Server adalah suatu entitas berupa komputer yang bertindak sebagai sebuah server atau penyedia

layanan dalam jaringan komputer sendiri atau jaringan global (Internet). Mail server memiliki fungsi

untuk melakukan penyimpanan (storing) dan distribusi yang berupa pengiriman (sending),penjaluran

(routing),dan penerimaan (receving) e-mail. Mail Server berjalan dengan beberapa protocol pada

TCP/IP,yakni SMTP (port25), POP3(port110), dan IMAP (port 143). Mail server memiliki tiga

komponen utama yang menyusunnya, yakni Mail Transfer Agent (MTA), Mail Delivery Agent (MDA),

dan Mail User Agent (MUA).

31

Page 29: Makalah Jarkom Tcp/Ip

BAB VIII

Implementasi

8.1 Implementasi DNS

1. Langkah selanjutnya yaitu melakukan konfigurasi DNS.

2. Masukkan perintah sudo vi /etc/named.conf

3. Maka akan muncul file seperti gambar dibawah. Pada bagian awal file tambahkan forwarders

{192.168.2.2 ; }; tepat dibawah baris //query-source address * port 53;

32

Page 30: Makalah Jarkom Tcp/Ip

4. Lalu kita scroll ke bagian bawah file, tambahkan seperti gambar dibawah. Dalam kasus ini, nama

web yang akan dipakai adalah adrian009.com . Jangan lupa untuk menyimpan file nya.

5. Setelah langkah diatas, kita akan membuat file pada zone. Masukkan perintah sudo vi

/var/named/adrian009.com.zone

33

Page 31: Makalah Jarkom Tcp/Ip

6. Maka akan muncul file kosong, lalu isikan seperti data dibawah ini. Perhatikan tata letak penulisan,

spasi dan jarak nya. Pastikan bahwa data sudah betul lalu simpan.

7. Masukkan perintah sudo vi /etc/resolv.conf

8. Setelah masuk pada filenya, tambahkan tanda titik koma (;) untuk memberi komentar sampai baris

ke-3. Pada baris ke-4, ubah IP Address menjadi 192.168.100.1

34

Page 32: Makalah Jarkom Tcp/Ip

9. Setelah itu, ketik ps –ax|grep named

10. Sudo kill baris pertama

11. Setelah itu kita masukkan perintah dig adrian009.com untuk melihat Answer nya. Jika Answer

menunjukkan angka 1, maka sampai tahap ini sudah berhasil melakukan konfigurasi.

35

Page 33: Makalah Jarkom Tcp/Ip

12. Masukkan perintah sudo /etc/rc.d/init.d/named start. Jika berhasil maka akan muncul tulisan OK.

13. Setelah named nya kita start, masukan perintah sudo /etc/rc.d/init.d/named status . Jika

tampilannya seperti gambar dibawah ini, maka konfigurasi yang dilakukan sudah benar.

14. Langkah selanjutnya yaitu melakukan konfigurasi dhcpd. Masukkan perintah sudo vi

/etc/dhcpd.conf

15. Maka akan muncul file kosong, dan kita isikan data seperti dibawah ini.

16. Lalu kita start dhcpd nya. Masukkan perintah sudo /etc/rc.d/init.d/dhcpd start . Jika berhasil maka

akan muncul tulisan OK.

36

Page 34: Makalah Jarkom Tcp/Ip

17. Setelah dhcpd nya kita start, masukkan perintah sudo /etc/rc.d/init.d/dhcpd status . Jika berhasil,

maka tampilannya seperti dibawah ini.

8.2 Konfigurasi Web Server

1. Langkah selanjutnya melakukan start httpd. Masukkan perintah sudo /etc/rc.d/init.d/httpd start

2. Lalu cek statusnya dengan perintah sudo /etc/rc.d/init.d/httpd status. Jika langkah ini berhasil,

maka tinggal melakukan konfigurasi akhir.

3. Kita lakukan ping ke diri sendiri (192.168.100.1), client (192.168.100.2).

37

Page 35: Makalah Jarkom Tcp/Ip

4. Lakukan hal serupa pada sisi Client.

5. Jika sudah berhasil melakukan test ping, masuk ke browser Mozilla pada RedHat9. Ketikkan web

yang tadi sudah anda buat (www.adrian009.com).

6. Akan muncul Test Page jika konfigurasi yang dilakukan sudah benar.

38

Page 36: Makalah Jarkom Tcp/Ip

8.3 Implementasi IPV4

8.3.1. Setting IPV4 pada Redhat :

1. Melakukan konfigurasi interface jaringan dengan mengetik sudo vi

/etc/sysconfig/network-scripts/ifcfg-eth0

2. Melakukan konfigurasi interface jaringan dengan mengetik sudo vi

/etc/sysconfig/network-scripts/ifcfg-eth1

Melakukan konfigurasi interface jaringan dengan mengetik sudo vi /etc/sysconfig/network

3. Melakukan restart Konfigurasi interface jaringan dengan mengetik /etc/rc.d/init.d/network restart

39

Page 37: Makalah Jarkom Tcp/Ip

4. Setelah restart melakukan cek dengan mengetik ifconfig

40

Page 38: Makalah Jarkom Tcp/Ip

8.3.2. Setting Ipv4 pada Windows

A. Klik open network and sharing center

B. Klik Adapter setting dan Klik kanan pada Local Area network,maka akan muncul seperti gambar di

bawah ini

C. Lalu klik Internet Protocol Version 4 (TCP/IPv4) dan isikan ip address dengan kebutuhan,maka akan

muncul gambar seperti ini

41

Page 39: Makalah Jarkom Tcp/Ip

D. Klik Ok ,maka IPv4 pun sudah terpasang pada windows.

42