makalah industri semen

13
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dalam perkembangan peradaban manusia khususnya dalam hal bangu tentu kerap mendengar cerita tentang kemampuan nenek moyang merekatkan bat batu raksasa hanya dengan mengandalkan zat putih telur, ketan atau lainnya berdirilah bangunan fenomenal, seperti Candi Borobudur atau Candi Pr Indonesia ataupun embatan di Cina yang menurut legenda menggunaka sebagai perekat. Ataupun menggunakan aspalalam sebagaimana peradaban di !aheno Daro dan "arappa di India ataupun bangunan kuno yang diumpai di P Buton. Peristi#a tadi menunukkan dikenalnya fungsi semen seak zaman $ebelum mencapai bentuk seperti sekarang, perekat dan penguat bangunan ini a#alnya merupakan hasil percampuran batu kapur dan abu %ulkanis. Pertama k ditemukan di zaman &eraaan 'oma#i, tepatnya di Pozzuoli, dekat t Italia. Bubuk itu lantas dinamai pozzuolana. !enyusul runtuhnya &eraaan ' sekitar abad pertengahan )tahun **++ * ++ ! resep ramuan pozzuolana se menghilang dari peredaran. Pada abad ke-*/ )ada uga sumber yang menyebut sekitar tahun *0++-an 1ohn $meaton, seorang insinyur asal Inggris menemukan kembali ramuan kuno berkhasiat luar biasa ini. Dia membuat adonan dengan memanfaatkan campuran kapur dan tanah liat saat membangun menara suar 2ddystone di lepas pantai Corn#all, Inggris. !aterial itusendiri adalah benda yang dengan sifat-sifatnya yang khas dimanfaatkan dalam bangunan, mesin, peralatan atau produk. Dan $ai yaitu suatu cabang ilmu yan meliputi pengembangan dan penerapan pengetahuan yang mengkaitkan komposisi, struktur dan pemrosesan material dengan kegunaannya.semen termasuk material yang sangat akrab dalam kehidupan ki sehari-hari. *

Upload: annyssa-setiawati

Post on 04-Nov-2015

19 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

MAKALAH INDUSTRI SEMEN

TRANSCRIPT

BAB I

PENDAHULUAN

I.1Latar Belakang

Dalam perkembangan peradaban manusia khususnya dalam hal bangunan, tentu kerap mendengar cerita tentang kemampuan nenek moyang merekatkan batu-batu raksasa hanya dengan mengandalkan zat putih telur, ketan atau lainnya. Alhasil, berdirilah bangunan fenomenal, seperti Candi Borobudur atau Candi Prambanan di Indonesia ataupun jembatan di Cina yang menurut legenda menggunakan ketan sebagai perekat. Ataupun menggunakan aspal alam sebagaimana peradaban di Mahenjo Daro dan Harappa di India ataupun bangunan kuno yang dijumpai di Pulau Buton.Peristiwa tadi menunjukkan dikenalnya fungsi semen sejak zaman dahulu. Sebelum mencapai bentuk seperti sekarang, perekat dan penguat bangunan ini awalnya merupakan hasil percampuran batu kapur dan abu vulkanis. Pertama kali ditemukan di zaman Kerajaan Romawi, tepatnya di Pozzuoli, dekat teluk Napoli, Italia. Bubuk itu lantas dinamai pozzuolana. Menyusul runtuhnya Kerajaan Romawi, sekitar abad pertengahan (tahun 1100 1500 M) resep ramuan pozzuolana sempat menghilang dari peredaran.

Pada abad ke-18 (ada juga sumber yang menyebut sekitar tahun 1700-an M), John Smeaton, seorang insinyur asal Inggris menemukan kembali ramuan kuno berkhasiat luar biasa ini. Dia membuat adonan dengan memanfaatkan campuran batu kapur dan tanah liat saat membangun menara suar Eddystone di lepas pantai Cornwall, Inggris.

Material itu sendiri adalah benda yang dengan sifat-sifatnya yang khas dimanfaatkan dalam bangunan, mesin, peralatan atau produk. Dan Sains material yaitu suatu cabang ilmu yan meliputi pengembangan dan penerapan pengetahuan yang mengkaitkan komposisi, struktur dan pemrosesan material dengan sifat-sifat kegunaannya.semen termasuk material yang sangat akrab dalam kehidupan kita sehari-hari.I.2Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan semen?

2. Bagaimana pengaruh bahan semen terhadap jenis-jenis semen?

3. Bagaimana karakteristik dari tiap jenis-jenis semen?

4. Bagaimana proses pembuatan semen dalam industri semen?

5. Seberapa besar pengaruh industri semen terhadap lingkungan?

6. Bagaimana menanggulangi dampak industri semen terhadap lingkungan?

I.3Tujuan

Tujuan dengan disusunnya makalah ini yaitu :

1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan semen.

2. Mengetahui apa saja jenis-jenis semen.

3. Mengetahui karakteristik semen.

4. Mengetahui proses pembuatan semen dalam industri semen.

5. Mengetahui bagaimana pengaruh atau dampak dari industri semen terhadap lingkungan.

6. Mengetahui bagaimana cara menanggulagi dampak negatif dari industri semen.

BAB II

PEMBAHASANII.1Pengertian SemenYang disebut semen pada umumnya adalah campuran bahan batu-batuan tertentu yang jika ditambah air akan mengeras dengan sendirinya. Maka secara sederhana yang dapat digolongkan ke dalam apa yang disebut semen adalah (gamping + gips + air) atau (gamping + pasir + batu merah = semen merak).Mula-mula secara sederhana semen dibuat dengan membakar batu-batuan di alam dan jika hasilnya ditambah air akan mengeras dengan sendirinya. Tetapi proses tersebut sekarang sudah tidak digunakan lagi, mengingat hasilnya yang kurang memuaskan. Maka dengan semakin majunya bidang teknologi di atas landasan pengetahuan teknik kimia, proses pembuatan semen dalam industri mengalami perubahan dan perbaikan untuk memproduksi bermacam-macam jenis semen yang hasilnya cukup memuaskan.Semen, diperkirakan sudah dikenal sejak dahulu, terbukti dengan adanya gedung-gedung kuno yang menggunkan bahan-bahan seperti semen. Kemudian pada tahun 1824 seorang Inggris Joseph Aspdin membuat semen dengan cara membakar batu-batuan dari kepulauan Portland dekat Inggris yang hasilnya dikenal sampai sekarang dengan nama Portland Cement. Kemudian di Italia, membuat semen dengan cara membakar tanah Pozzolana yang berasal dari gunung berapi dan ternyata hasilnya seperti Portland Cement.II.2Jenis-jenis Semen

Beberapa jenis semen yang sudah dikenal yaitu:1. Semen Pozzolana Mula-mula dibuat di Italia, dengan cara membakar empat bagian tanah Pozzolana ditambah satu bagian kapur, hingga menjadi Semen Pozzolana.2. Semen PortlandDibuat dengan cara kalsinasi lempung kapur dan lain-lain dan hasilnya kalsinasi ini ditambah dengan gips. Semen Portland berwarna abu-abu hijau atau abu-abu coklat, dan Semen Portland ini mempunyai beberapa jenis, diantaranya :a. Semen RegulerJenis semen ini biasa untuk dipakai pada konstruksi beton umum. Jenis lain dari semen ini, yaitu: semen putih yang mengandung banyak lebih sedikit oksida besi, semen minyak, dan semen-semen lain untuk pemakaian khusus, misalnya untuk pembangunan rumah-rumah.b. Semen MouryCampuran semen dengan batu kapur dan tanah distomaae yang dihaluskan dengan atau tanpa tambahan Ca-Stearat, petroleum, lempung-lempung koloid untuk menambah plastisitas.c. Semen H.E.S (High Early Strength Cement)Bahan dasar mengandung lebih banyak kapur, pembakarannya dilakukan sebanyak dua kali, mengandung lebih banyak 3 Ca.SiO2 (C3S) daripada semen reguler, halus sekali, cepat mengeras, serta diikuti pengeluaran panas yang leih banyak daripada semen biasa.d. Semen L.E (Low Heat of Setting Cement)Semen ini mengandung lebih banyak 4 CaO.Al2O3.Fe2O3 (C4AF), 2 Ca.SiO2 (C2S) sedang kadar 3 CaO.Al2O3 (C3A) rendah. Semen ini baik sekali untuk membuat dam-dam air.e. Acid Rest CementSemen ini tahan terhadap bahan-bahan kimia dan terutama terhadap asam sulfat. Mengandung lebih sedikit 3 CaO.Al2O3 dan lebih banyak mengandung 4 CaO.Al2O3.Fe2O3 dan biasanya ditambah sedikit Ca-stearat atau Natrium Silikat.3. Semen Alumina TinggiDibuat dengan cara kalsinasi campuran kapur dan bauxite dan biasanya mengandung FeO, Silika, Magnesia, dan lain-lain. Persetase Al2O3 berkisar 40% 70% dan semakin tinggi kadar Al, maka semakin panas. Hasilnya cepat mengeras, tahan terhadap air laut dan asam sulfat, maka semen jenis ini banyak dipakai untuk tungku-tungku pembakar. 4. Semen Tanah Asam (Semen Spesial)Semen ini banyak digunakan untuk menara-menara yang mengeluarkan gas-gas asam dan untuk lantai-lantai tahan asam. Semen ini dibuat dari Na2SiO3 (waterglas) silikat tinggi dengan pasir silika dan tepung asbest, diolah menjadi dalam bentuk slurry (bubur), kemudian dikenakan proses kalsinasi dan hasilnya dihaluskan.II.3Bahan Dasar SemenPada umumnya bahan dasar yang digunakan pada pembuatan semen dalam industri adalah :

1. Batu kapur

: ini akan banyak memberikan CaO dan sedikit

mengandung MgO.

2. Lempung (clay)

: ini akan memberikan SiO2, juga Al2O3 dan Fe2O3.3. Pasir silika

: SiO2.4. Biji besi

: ini akan banyak memberikan Fe2O3 dan sedikit Al2O3.5. Gips (CaSO4.2H2O): ini berfungsi memperlambat pengerasan semen.II.4Proses Benifikasi

Untuk memperoleh campuran yang teliti, maka sebelum bahan-bahan dasar semen ini masuk tungku pembakaran, harus dikenakan proses benifikasi (proses pengapungan) terutama untuk membuat perbandingan komponen-komponen massa yang tepat dan juga untuk menghilangkan bahan-bahan yang tidak diinginkan, misalnya kadar kapur silika dan besi harus cukup, sedang kadar alumina dan alkali harus serendah mungkin. Sebab adanya mineral-mineral yang tidak dikehendaki akan merusak spesifikasi dari pada semen, yaitu misalnya :

Membentuknya menjadi semakin lama.

Panas yang keluar menjadi sedikit.

Maka perlu penelitian secara periodik terhadap bahan semen sebelum dikenakan pembakaran. Pembakaran harus dengan suhu yang tetap, dan penghalusan harus cukup agar sifat semen tetap baik.

Proses benifikasi ini merupakan kombinasi dari operasi-operasi grinding, clasification, flotasi, dan pemekatan. Yang harus diteliti adalah perbandingan oksida-oksida yaitu CaO, SiO2, Al2O3, dan Fe2O3, yang terlalu banyak dikurangi dan yang terlalu sedikit ditambah. Mineral-mineral yang tidak diperlukan misalnya mika dan talk, dibuang pada hydro-separator agar sesedikit mungkin adanya kotoran-kotoran yang ikut.II.5Senyawa-senyawa Penyusun Semen

Senyawa-senyawa yang penting berikut fungsinya masing-masing yang terdapat didalam bahan semen adalah sebagai berikut :

1. C3S: 3 CaO.SiO2 (Trikalsium Silikat), berfungsi memberi kekuatan awal

pada semen, waktu mula-mula, 1 2 bulan.2. C2S: 2 CaO.SiO2 (Dikalsium Silikat) berfungsi memberi kekuatan setelah

beberapa waktu lama.

3. C3A: 3 CaO.Al2O3 (Trikalsium Aluminat), sebenarnya tidak memberikan

sifat yang spesifik didalam semen, melainkan jika terlalu banyak

dapat membahayakan. Sebab jika dicampur dengan air akan mudah

bereaksi, timbul banyak panas, semen akan cepat mengeras (flash

setting). Akibatnya kekuatan semen akan berkurang, karena kekuatan

itu diambil oleh C3A dan C4AF.

4. C4AF: 4 CaO.Al2O3.Fe2O3 (Tetrakalsium Alumino Ferrit), kalau terlalu

banyak juga membahayakan, sebab mengurangi persentase C2S dan

C3S.

5. MgO: Magnesium Oksida (MgO) dan Kalsium Oksida (CaO) dalam

keadaan bebas dan dalam jumlah banyak, akan dapat menimbulkan

peristiwa pengembangan tertunda (delate expansion). Jadi kalau

masih ada MgO dan CaO yang bebas, lebih-lebih kalau berbentuk

kristal, akan bereaksi dengan air secara lambat sekali dan timbul

panas, maka reaksi air dengan senyawa-senyawa lainnya akan

terhenti atau lama sekali. Kemudian MgO dan CaO akan mengadakan

reaksi juga dengan lembab udara menurut reaksi : CaO + H2O Ca(OH)2 MgO + H2O Mg(OH)2Akibat dari reaksi ini, volume membesar dan ini yang menyebabkan bangunan menjadi retak-retak karenanya, sebab volume Ca(OH)2 dan Mg(OH)2 lebih besar daripada volume CaO dan MgO. Karena itu produksi semen yang akan dikirim ke konsumen harus di teliti dahulu adanya CaO dan MgO.

II.6Proses Pembuatan Semen Dalam Pabrik

Sampai pada saat ini masih dikenal dua macam proses, yaitu proses basah (wet process) dan proses kering (dry process), dimana masing-masing proses tersebut mempunyai keuntungan dan kerugiannya. Ini tergantung pada bahan dasarnya (berair atau kering, serta jenis bahan bakar yang dipakai).

1. Proses Basah (Wet Process)

Proses ini pada garis besarnya adalah bahan dasar digiling dalam crush, di ayak, dimasukan ke dalam ball-mill, dan dicampur dengan air dan membentuk slurry (bubur), dikenakan proses benifikasi untuk kemudian baru dikenakan pembakaran (kalsinasi) dalam rotary kiln ( tungku pembakaran putar).

Keuntungan dan kerugiannya yaitu :

a. Tungkunya lebih panjang (90 120 m), supaya pemanasannya senpurna.

b. Pemakaian bahan bakar lebih banyak.

c. Pencampuran lebih homogen, karena berbentuk bubur.

d. Tak begitu banyak debu, dibandingkan dengan proses kering.

e. Kontak dapat baik.

f. Pengangkutan bahan lebih mudah, dapat menggunakan pompa.

2. Proses Kering (Dry Process)

Proses ini pada garis besarnya adalah bahan-bahan mentah digiling dan dicampur dalam keadaan kering , dan dalam keadaan berupa tepung dikenakan proses pembakaran (kalsinasi) dalam rotary kiln (tungku pembakaran putar).

Keuntungan dan kerugiannya yaitu :

a. Tungkunya lebih pendek (35 45 m).

b. Bahan bakar sedikit, sebab tidak perlu menguapkan air.

c. Pencampuran massa tidak begitu homogen.

d. Banyak debu yang keluar, dapat mengganggu kesehatan.

e. Reaksinya tidak sempurna, karena prosesnya dalam keadaan padat.

Catatan :1. Untuk bahan mentah lempung kapur basah, lebih menguntungkan dengan proses basah. Sebab jika dengan proses kering, bahan harus dikeringkan dahulu baru dikerjakan.

2. Tungku pembakaran putar dibuat dari baja yang didalamnya terdapat batu tahan api. Diameternya 9 11 ft dan putarannya sekitar 0,5 3 rpm. Lamanya bahan dalam tungku kira-kira 2 3 jam dan sudut miring tungku 2o.

Gambar 2-1. Flow Sheet Wet Process

II.7Langkah-langkah Proses Basah (Wet Process)

1. Batu kapur dari crusher pertama dan kedua dalam perbandingan tertentu dengan biji besi, pasir silika, dan clay dalam membentuk slurry, dicampur didalam raw mill ditambah 47% air hingga membentuk slurry, kemudian dikenakan proses benifikasi dalam correcting tank, diperiksa banyaknya oksida-oksida yang penting.

2. Dicampur lagi dalam blending tank, kemudian disaring dalam rotary filter untuk mengurangi jumlah air sebelum dibakar.

3. Slurry dikenakan pembakaran (kalsinasi) dalam rotary kiln secara counter current dengan arah spray burner, sampai menjadi clinker pada ujung yang lain.

4. Clinker didinginkan dalam clinker cooler (pendingin putar dengan udara dingin), dan udara panas yang keluar dipakai untuk spray burner.

5. Clinker dicampur dengan gips dalam perbandingan tertentu dan dihaluskan dalam finished mill dan hasilnya ditampung ke dalam silo-silo.

II.8Proses Pembakaran Dalam Rotary Kiln

Proses yang terjadi didalam tungku pembakaran putar (rotary kiln) terbagi dalam 5 zone pembakaran, yaitu :

Zone I

: mempunyai suhu 100oC, terjadi penguapan air.

Zone II : mempunyai suhu 500oC, terjadi pelepasan atau penguapan air kristal

yang melekat pada clay (lempung).

Zone III : mempunyai suhu antara 90 1200oC, terjadi kalsinasi dan reaksi

pokok dari kapur dan lempung.

CaCO3 CaO + CO2

MgCO3 MgO + CO2

Disini Al mulai lebur dan mengadakan reaksi dengan CaO yang

halus.

Zone IV : mempunyai suhu sekitar 1250 1280oC, terjadi leburan semen.

Al2O3, Fe2O3 meleleh, sedang CaO yang halus semuanya lebur.

1) Al2O3 + Fe2O3 + CaO C4AF

Ini bereaksi terus sampai Fe2O3 habis.

2) Sesudah Fe2O3 habis, baru Al2O3 bereaksi :

Al2O3 + 3 CaO C3A

Reaksi berjalan terus sampai Al2O3 habis.

3) Silikat mulai meleleh (agak lebur).

SiO2 + 2 CaO C2S

Reaksinya berjalan terus sampai SiO2 habis.

4) CaO + C2S C3S

5) CaO sisa, keluar sebagai CaO bebas.

Zone V : merupakan zone pendinginan, dimana massa (clinker) semen keluar

dari tungku pembakaran putar, untuk kemudian didinginkan.

Reaksi-reaksi dalam semen kebanyakan reaksi-reaksi zat padat, hanya yang akhir-akhir terjadi reaksi leburan, yang semuanya ini disebut dengan pembakaran semen. Clinker di dalam clinker cooler didinginkan dengan udara tertekan, dan setiap saat di ambil contoh untuk diteliti kadar airnya dan juga kadar CaO bebas yang ada.II.9Susunan Semen

Pada semen Portland susunannya tergantung dari bahan dasar yang dimasukan, juga tergantung pula pada kondisi pembakaran dalam rotary kiln. Dari hasil analisa ternyata susunannya bermacam-macam, tetapi yang terbanyak susunan dari CaO.SiO2 kemudian CaO.SiO2.Al2O3 dan juga CaO.SiO2.Al2O3.Fe2O3.MgO.Hubungan-hubungan senyawa yang dikenal menurut sistimnya adalah sebagai berikut :

a. Sistim 1 komponen : CaO, juga MgO (C / M).

b. Sistim 2 komponen : 2 CaO.SiO2 / 3 CaO.SiO2 / 3 CaO.Al2O3 (C2S /C3S / C3A).

c. Sistim 3 komponen : 4 CaO.Al2O3.Fe2O3 (C4AF).

d. Sistim 4 komponen : xCaO.yAl2O3.zFe2O3.SiO2 (Cx.Ay.Fz.S)

CaO.Al2O3.MgO.SiO2 (C.A.M.S)e. Sistim 5 komponen : CaO.Al2O3.Fe2O3.SiO2.MgO (C.A.F.S.M.)

Tetapi yang terbanyak adalah sistim 1, 2, dan 3 komponen.

II.10Proses Pengerasan Semen

Sudah banyak teori-teori yang menerangkan mengenai pengerasan semen, tetapi umumnya menganggap bahwa pengerasang disebabka karena reaksi hydrasi dan hydrolisa antara konstituen-konstituen semen.

1. Hydrolisa: C3S + x H2O C2S.xH2O + Ca(OH)2 (kristal) C4AF + x H2O C3A.6H2O + CF(x-6)H2O

kristal

kristal

2. Hydrasi: C2S + x H2O C2S.xH2O(amorf) C3A + 6 H2O C3A.6H2O(kristal)

C3A + 3 CaSO4.2H2O + 25 H2O C3A.3CaSO4.31H2O(kristal) MgO + H2O Mg(OH)2

Hasil dari hydrolisa dan hydrasi sukar larut dalam air dan keras. Jika reaksi tidak betul maka tentu saja pada proses pengerasan semen terjadi banyak sekali air yang keluar dari massa campuran. Selama proses pengerasan terjadi panas, panas ini disebut panas hydrasi, yang untuk macam-macam senyawa berlainan.

Umumnya tingkat panas hydrasi C3A > C3S > C4AF > C2S.Tabel panas hydrasi dalam Cal/gram.

Macam senyawaHari

372890180

C4AF2943484773

C3A170188202188218

C2S19,518,143,655,252,6

C3S98,3110,0114,0122,4120,6

Banyaknya panas hydrasi dapat diatur, jangan terlalu tinggi atau terlalu rendah. Kecuali untuk maksud-maksud tertentu, misalnya :

1. Low Heat of Setting Cement

Panas hydrasi harus rendah, dengan cara C3A atau C3S rendah, tetapi C2S tinggi. Ini dapat dibuat dengan cara :

a. Menambah lebih banyak Fe2O3 hingga terdapat lebih banyak C4AF dan C3A berkurang.b. Mengurangi perbandingan CaO/SiO2Semen jenis ini dipakai pada pembuatan dam-dam, supaya tidak retak, sebab banyak panas yang dikeluarkan.

2. High Early Strength Cement

Panas hydrasi harus tinggi dengan menambah CaO, sehingga C3A-nya banyak. Biasanya dibuat dengan membakar clinker lagi dengan menambah kapur, jadi pembakaran dilakukan 2 kali.

II.11Penelitian Terhadap Produk Semen

Supaya hasil semen tetap uniform, maka biasanya dilakukan bermacam-macam analisa secara :

1. Pengujian secara kimia :Yang diselidiki adalah :

Oksida-oksida

: CaO, Al2O3, Fe2O3, SiO2, MgO, dan SO3.Komponen-komponen: C3S, C2S, C3A, dan C4AF.Kondisi % CaO

: dengan menggunakan Modulus Hydrolic.

Dan sisa-sisa lainnya.

2. Pengujian secara fisika :

a. Kehalusan

: untuk analisa digunakan screen semen, dan semen

yang baik harus mempunyai kehalusan :

98 99% melalui 200 mesh

90% melalui 325 mesh

b. Permukaan spesifik: yang baik adalah 1750 cm/gram

c. Kekuatan tekan: harga standard : 3 hari minimum 84,5 kg/cm2 7 hari minimum 147,8 kg/cm2 28 hari minimum 246,4 kg/cm2d. Kekuatan tarik

: harga standard : 3 hari minimum 10,6 kg/cm2 7 hari minimum 19,4 kg/cm2 28 hari minimum 24,6 kg/cm2e. Waktu kepadatan: pemadatan awal minimum 60 menit pemadatan akhir maksimum 600 menit

f. Expansi

: maksimum 500%Disamping pengujian-pengujian diatas masih banyak macam-mcam pengujian lainnya. Terhadap clinker yang keluar dari rotary kiln, selalu dianalisa mengenai :

1. Sempurna, kurang, atau terlalu lewat terbakar, karena pembakaran sangat mempengaruhi sifat-sifat semen.

2. Keadaan CaO bebas, dapat digunakan untuk mengkontrol panas.

II.12Dampak dari Industri Semen

1. Eksplorasi yang terus menerus dan berlebihan, pasti akan mengganggu keseimbangan lingkungan. Misalnya, berkurangnya ketersediaan air tanah.2. Seiring dengan proses produksi semen, dihasilkan pula gas karbon dioksida (CO2) dalam jumlah yang banyak sehingga sangat mempengaruhi kondisi atmosfer dan mempercepat terjadinya pemanasan global. Misalnya: Meningkatnya suhu udara perkotaan. Menurut International Energy Authority: World Energy Outlook, produksi semen ortland menyumbang tujuh persen dari keseluruhan karbon dioksida yang dihasilkan berbagai sumber.3. Produksi semen juga menimbulkan dampak tersebarnya abu ke udara bebas sehingga mengakibatkan penyakit gangguan pernafasan. Studi kesehatan lingkungan menyebutkan, bahwa debu semen merupakan debu yang sangat berbahaya bagi kesehatan, karena dapat mengakibatkan penyakit sementosis.4. Penurunan kualitas dari segi kesuburan tanah akibat penambangan tanah liat.

5. Kualitas air bertambah buruk akibat limbah cair dari pabrik dalam bentuk minyak dan sisa air dari kegiatan penambangan, yang menimbulkan lahan kritis yang mudah terkena erosi, yang akan mengakibatkan pendangkalan dasar sungai, yang pada akhirnya akan menimbulkan masalah banjir pada musim hujan.

6. Kuantitas air atau debit air menjadi berkurang karena hilangnya vegetasi pada suatu lahan akan mengakibatkan penyerapan air hujan oleh tanah di tempat itu menjadi berkurang, sehingga persediaan air tanah menjadi menipis, akibatnya persediaan ait tanah menjadi makin sedikit. Akibat lanjutan adalah sungai menjadi kering pada musim kemarau dan sebaliknya sungai akan banjir (debit air menjadi sangat tinggi) karena tanah tidak mampu lagi menyerap air yang mengalir terlalu cepat.

7. Kebisingan yang terdiri dari tiga jenis sumber bunyi : Mesin-mesin yang digunakan dalam pabrik, Alat-alat besar seperti traktor yang dipakai pada waktu pengambilan bahan baku, Dentuman dinamit yang digunakan pada waktu pengambilan kapur.8. Berkurangnya keanekaragaman flora, berubahnya pola vegetasi dan jenis endemik, berubahnya pembentukkan klorofil dan proses fotosintesa.

9. Berkurangnya keanekaragaman fauna (burung, hewan tanah dan hewan langka). Berubahnya habitat air dan habitat tanah tempat hidup hewan-hewan tersebut.II.13Penanggulan dari Dampak Industri Semen1. Menerapkan pola produksi blended cement yang bisa menurunkan separuh emisi CO2.

2. Mengganti sebagian bahan-bahan dalam pembuatan semen dengan bahan yang lebih ramah lingkungan.BAB III

PENUTUP

III.1Kesimpulan

Semen berasal dari kata Caementum yang berarti bahan perekat yang mampu mempesatukan atau mengikat bahan-bahan padat menjadi satu kesatuan yang kokoh. Beberapa jenis semen diantaranya semen portland putih, semen portland pozolan, semen portland / Ordinary Portland Cement (OPC), semen portland campur, semen masonry, semen portland komposit.Langkah utama proses produksi semen diantaranya penggalian, penghancuran, pencampuran awal, penghalusan dan pencampuran bahan baku, pembakaran, pendinginan klinker dan penghalusan akhir.Dampak dari industri semen diantaranya pencemaran lingkungan, polusi udara dan suara, dan lain-lain.DAFTAR PUSTAKA

Diktat Aneka Industri Kimiahttp://nurlailahcuteinfo.blogspot.com/2012/04/makalah-pembuatan-semen.html16