makalah ilusi.doc

Upload: candra-jintip

Post on 06-Jul-2018

539 views

Category:

Documents


43 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 MAKALAH ILUSI.doc

    1/20

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    A. Definisi

    Kalau berbicara tentang ilusi, kita biasanya menganggap bahwa kita bisa

    melihat hal-hal yang benar-benar faktual atau nyata di dunia sekitar kita.

    Menurut Matsumoto (2008, dalam psikologi tradisional, sensasi dan ilusi

    adalah tentang memahami bagaimana kita menerima stimulasi dari

    lingkungan dan bagaimana kita memproses stimulus tersebut. !lusi biasanya

    dimengerti sebagai bagaimana informasi yang berasal dari organ yang

    tersetimulasi diproses, termasuk bagaimana informasi tersebut diseleksi,

    ditata, dan ditafsirkan. !lusi mengacu pada proses di mana informasi inderawi

    diter"emahkan men"adi sesuatu yang bermakna.

    Menurut #imo $algito (200%& '' men"elaskan bahwa ilusi yaitu kesalahan

    indi)idu dalam memberikan ilusi atau arti terhadap stimulus yang

    diterimanya. *rang seringkali memilusi suatu ke"adian atau keadaan yang

    ter"adi di sekitarnya. +alam memilusi tersebut seringkali ter"adi kesalahan,

    karena dalam mengartikan suatu stimulus ini melibatkan perasaan dan

     pemikiran. Kesalahan dalam memilusi stimulus ini wa"ar ter"adi pada

    indi)idu.

    !lusi adalah suatu ilusi panca indera yang disebabkan adanya rangsangan

     panca indera yang ditafsirkan secara salah. +engan kata lain, ilusi adalah

    interpretasi yang salah dari suatu rangsangan pada panca indera. ebagai

    contoh, seorang penderita dengan perasaan yang bersalah, dapat meng-

    interpretasikan suara gemerisik daun-daun sebagai suara yang mendekatinya.

    !lusi sering ter"adi pada saat ter"adinya ketakutan yang luar biasa pada

     penderita atau karena intoksikasi, baik yang disebabkan oleh racun, infeksi,

    maupun pemakaian narkotika dan at adiktif.

    1

  • 8/17/2019 MAKALAH ILUSI.doc

    2/20

    BAB II

    BENTUK-BENTUK 

    B. Bentuk-bentuk ilusi

    !lusi ter"adi dalam bermacam-macam bentuk, yaitu&

    '.  Ilusi visual (penglihatan)!lusi )isual didefinisikan sebagai hubungan yang terputus antara ilusi dan

    realitas fisik sebenarnya. Ketika kita mengalami ilusi )isual, sepertinya

    kita melihat sesuatu yang berbeda dengan keadaan realitas fisik. al ini

    disebabkan adanya gambaran yang menyesatkan dan mengelabui (distorsi

     pada penglihatan kita. /kibatnya, otak menerima informasi salah, dan

    memilusikan secara keliru sehingga gambaran yang terbentuk tidak sesuai

    dengan ob"ek sebenarnya.

    2

  • 8/17/2019 MAKALAH ILUSI.doc

    3/20

    ontoh yang paling mudah sewaktu kita berkendaraan dan melihat benda-

     benda bergerak. 1epohonan atau tetumbuhan di tepi "alan sepertinya

     bergerak men"au atau !lusi ter"adi ketika anda melihat sebuah sendok 

    dibengkokkan, sendok tersebut tidak benar - benar bengkok tetapi oleh

    sang magician kita di ilusikan sehingga melihat sendok tersebut men"adi

     bengkok.

    2. Ilusi akustik (pendengaran)

    !lusi /kustik (pendengaran sebagai hubungan yang terputus antara ilusi

     pendengaran dan realitas pendengaran yang sebenarnya Misalnya, ilusi pendengaran dapat ter"adi ketika seseorang mendengar kata-kata dalam

     percakapan yang menyerupai nama mereka sendiri dan mereka percaya

     bahwa mereka sedang berbicara tentang dirinya. 1ada saat itu sulit untuk 

    memastikan bahwa seseorang menggambarkan ilusi atau apakah ia benar-

     benar mendengar suara-suara halusinasi berbicara tentang dirinya dan

    menghubungkan mereka kepada orang-orang yang nyata di

    lingkungannya.

    3. Ilusi olfaktorik (pembauan)!lusi *lfaktorik adalah pembauan yaang berbeda dengan kenyataan bau

    yang sebenarnya.

    ontoh & ketika anda mencium bau minyak wangi tapi yang anda rasakan

     bukan bau wangi tapi bau tin"a.

    4. Ilusi gustatorik (pengecapan)

    !lusi gustatorik adalah pengecapan yang dirasakan berbeda dengan yang

    sesungguhnya.

    ontoh & Ketika anda mengecap garam yang dirasakan manis bukan asin.

    5. Ilusi taktil (perabaan).

    !lusi taktil adalah ilusi ketika merasakan rabaan sesuatu berbeda dengan

    yang sebenarnya.

    3

  • 8/17/2019 MAKALAH ILUSI.doc

    4/20

    ontoh & ketika tangan anda di letakan semut tapi anda merasa bahwa itu

     bukan semut melainkan laba laba.

    C. Beberapa factr !an" #e#pen"aru$i ter%a&in!a ilusi' !aitu (

    1. Factor kealamaKesalahan ilusi ter"adi karena fakrot alam, misalnya illusi echo

    (gema, illusi kaca.

    2. Factor stimulus

    1. timulus yang memiliki makna ambigu, memberi peluangter"adinya ilusi ganda.

    2. timulus yang tidak dianalisis lebih lan"ut, yang memberikan

    impresi secara total.

    3. Factor individu

    !ni dapat disebabkan karena adanya kebiasaan dan "uga kesiapan

     psikologis dari indi)idu.

    D. )actr !an" berperan &ala# ilusi' !aitu(

    a. b!ek "ang diilusi

    *b"ek menimbulkan stimulus yang mengenai alat indera, yang

    sebagian besar datang dari luar indi)idu itu sendiri.

    b. #lat indera$ s"araf$ dan pusat susunan s"araf 

    /lat indera atau reseptor benfungsi sebagai alat untuk menerima

    stimulus, kemudian syaraf untuk melan"utkan stimulus yang diterima

    oleh alat indera untuk kemudian diteruskan ke pusat susunan syaraf 

    (otak untuk diproses dan akhirnya direspon melalui syaraf motoric.

    c. %erhatian

    1erhatian merupakan konsentrasi dari seluruh aktifitas indi)idu yang

    diti"ukan kepada sesuatu ob"ek, sebegai tahap awal untuk 

    melaksanakan ilusi, yang merupakan syarat psikologis.

    4

  • 8/17/2019 MAKALAH ILUSI.doc

    5/20

    BAB III

    *A+ALAH

    E. Beberapa k#entar u#u# tentan" pen"aru$ bu&a!a pa&a ilusi

    Ilusi &an ,ealitas

    alah satu hal yang harus disadari tentang ilusi adalah bahwa ilusi kita atas

    dunia belum tentu mewakili secara persis realitas fisik dunia atau indera kita.

    1oinnya di sini adalah bahwa ilusi kita tentang dunia yang penuh3 tidak 

    selalu cocok dengan realitas fisik dan sensasi yang kita terima lewat sistem

     penglihatan kita. ontohnya adalah saat kita menutup satu mata kita, dan kita

    tetap bisa mengalami atau melihat dunia seolah-olah utuh. Meski ada satu area

    yang darinya mata kita tidak menerima cahaya, kita tidak bisa melihat3

     bagian )isual itu sebagai sesuatu yang hilang. *tak kitalah yang mengisinya

    sehingga seolah-olah seluruh wilayah )isual kita bisa terlihat.

    elain itu, pengalaman sehari-hari kita dengan temperatur dan sentuhan "uga

    menun"ukkkan fenomena ini. al itu bisa terbukti pada eksperimen seperti

     berikut& !silah tiga mangkuk dengan air 4 satu mangkuk dengan air panas,

    satu dengan air es, dan satu lagi dengan air hangat. Masukkan tangan kita ke

    dalam mangkuk berisi air panas untuk beberapa detik, dan kemudian

     pindahkan ke air hangat. /ir itu akan terasa dingin. 5unggu beberapa menit6

    setelah itu masukkan tangan kita ke dalam air es, dan kemudian ke air hangat

    5

  • 8/17/2019 MAKALAH ILUSI.doc

    6/20

    lagi. /ir itu akan terasa hangat. 5emperatur air yang hangat itu tidak berubah.

    7ang berubah adalah ilusi kita tentangnya.

    eperti yang terdapat pada +ayakisni (2008, kunci "awaban masalah di atas

    adalah pengalaman. eperti yang diungkapkan para pengagum teori-teori

    empiris, manusia akan secara terus-menerus melakukan interpretasi terhadap

    tanda-tanda (dunia dan dengan mudah tersesat oleh pengalaman terdahulu

    untuk melakukan  phenomenal absolutism  (bahwa manusia secara naif 

    mengambil kesimpulan dari apa yang dirasakan dan bukan dari realitas

    sebenarnya. +ari proses-proses tersebut selan"utnya orang akan bela"ar 

     bahwa dunia ini adalah dalam bentuk tiga dimensi. egall (dalam +ayakisni,

    2008 men"elaskan bahwa ilusi bukanlah stimulus penentu tetapi lebih

    merupakan produk dari interaksi antara stimulus dengan pengalaman.

    Ilusi &an Pen"ala#an

    alah satu hal yang kita ketahui tentang ilusi kita adalah bahwa ilusi itu

     berubah. !lusi kita "uga berubah bila kita mengetahui lebih banyak tentang

    sesuatu. ontohnya, bagi kebanyakan orang, apa yang ada di bawah kap

    mobil merupakan pemandangan campur aduk yang tak rapi. 5api bagi mereka

    yang mempela"ari mesin, pemandangan itu akrab dan terdeferensiasi men"adi

     benda-benda yang lebih spesifik 4 karburator, blok mesin, alternator, dan

    lain-lain.

    elama beberapa tahun hase dan imon (Matsumoto, 2008 mempela"ari

    orang-orang yang ahli dalam bidang tertentu. Mereka secara konsisten

    menemukan bahwa ketika orang bela"ar lebih banyak tentang sesuatu, mereka

    akan melihatnya3 secara berbeda dari saat pertama kali melihatnya. adi,

     "elas sekali bahwa bagaimana kita akan melihat3 sesuatu itu berubah seiring

     pengalaman kita dengan hal itu.

    #agaimana seseorang dari latar belakang budaya yang sangat berbeda

    melihat3 sesuatu yang amat familier bagi kita9 +an bagaimana kita akan

    6

  • 8/17/2019 MAKALAH ILUSI.doc

    7/20

    melihat3 sesuatu yang familier bagi mereka dan asing bagi kita9 :ntuk 

    men"awab pertanyaan-pertanyaan tersebut, seorang guru di /ustralia

    mempunyai pengalaman menarik yang menun"ukkan perbedaan kultural

    dalam ilusi ini. +i sebuah sekolah untuk anak-anak suku /borigin, guru ini

    sedang mencoba menga"arkan sebuah permainan &ho touched me'3. +alam

     permainan ini semua berdiri melingkar dan anak yang "adi3 akan ditutup

    matanya. Kemudian ada satu anak dari lingkaran yang akan ber"alan diam-

    diam dan menyentuh anak yang tertutup matanya lalu kembali ke tempatnya.

    5utup mata itu dibuka dan anak yang "adi3 harus menebak siapa yang

    menyentuhnya.

    ;uru itu melihat bahwa anak-anak /borigin tidak benar-benar ingin bermain.

    Meski begitu, mereka tetap melakukan permainan itu untuk menghormati

    sang guru. etelah permainan itu, sang guru menemukan bahwa murid-

    muridnya men"adi tidak kooperatif dan enggan mencoba apapun yang ia

    usulkan. Mereka menolak bela"ar alphabet. ;uru itu pun mengira bahwa

    mereka sedang berpura-pura bodoh atau nakal.

    ama halnya ketika guru menganggap anak-anak /borigin berpura-pura

     bodoh atau nakal, anak-anak suku /borigin "ustru menganggap gurunyalah

    yang bodoh. /nak-anak /borigin itu bisa dengan mudah melihat tapak kaki

    siapa yang ada di tanah dengan melihat sepintas. adi bagi mereka guru itu

    telah meminta mereka untuk memainkan sesuatu yang bagi anak-anak 

    /borigin sangat bodoh sampai mereka tak mengerti kenapa itu bisa men"adi

    sebuah permainan.

    Ilusi Pen"ecapan

    Kebanyakan orang pernah mengalami perubahan kesukaan makanan.

    ebagian alasannya barangkali terkait dengan perubahan proporsi dari "enis-

     "enis saraf pengecapan di mulut (Matsumoto, 2008. Kita semua tahu bahwa

    anak-anak suka makanan yang manis dan bahwa mereka biasanya sangat

    7

  • 8/17/2019 MAKALAH ILUSI.doc

    8/20

     pilih-pilih dengan makanan secara umum. ifat ini mungkin sebagian

    disebabkan oleh kenyataan bahwa makanan yang sama punya rasa yang

     berbeda bagi anak-anak dan orang dewasa. ontohnya, sebatang coklat

    mungkin akan terasa terlalu manis bagi orang tua yang punya lebih saraf 

    manis ketimbang saraf pahit dan asam. #agi anak berusia tahun, yang punya

    lebih banyak saraf pahit disbanding rata-rata orang dewasa, batang coklat

    yang sama mungkin akan terasa sedikit pahit.

    #eberapa penelitian "uga dilakukan untuk mengetahui perbedaan kemampuan

    mengecap yang diseabbkan oleh perbedaan budaya. +oty (#erry dalam

    +ayakisni, 2008 melaporkan kekurangmampuan orang-orang Kaukasia untuk 

    mengecap subtansi yang mengandung 15 ( phenilthiocarbamide. !a "uga

    menambahkan sekitar 0< orang Kaukasia dikatakan buta kecap atau lidah

    karena kebiasaan mengecap subtansi-subtansi yang lebih kasar ketimbang

    subtansi yang biasa dikecap orang-orang non-Kaukasia.

    ). PENA,UH-PENA,UH BUDAA PADA ILU+I /I+UAL

    Pen"eta$uan Tra&isinal tentan" Ilusi /isual

    /da banyak ka"ian psikologi di bidang ilusi yang meneliti ilusi optik, yaitu

    ilusi yang mengandung diskrepansi atau perbedaan antara kenampakan sebuah

     benda dengan benda itu sesungguhnya. eringkali, ilusi-ilusi optik ter"adi

    karena asumsi-asumsi yang keliru tentang karakteristik stimulus dari benda

    yang diilusi.

    alah satu ilusi optik yang paling popular adalah ilusi Mueller-=yer. +alam

    ilusi ini ada dua garis yang masing-masing memiliki tanda panah di u"ungnya.

    5anda panah pada salah satu garis itu mengarah ke luar, men"auhi garisnya,

    sedangkan pada garis yang lain mengarah ke dalam. 1enelitian menun"ukkan

     bahwa sub"ek-sub"ek yang melihat dua gambar tersebut biasanya menilai

     bahwa garis dengan panah yang mengarah ke dalam adalah yang lebih

    8

  • 8/17/2019 MAKALAH ILUSI.doc

    9/20

     pan"ang. 5api hal ini hanya ilusi, karena kedua garis itu sebenarnya sama

     pan"ang.

      4 Ilusi ueller*"er  4 

    !lusi lain yang popular adalah ilusi horiontal>)ertikal. +alam ilusi ini dua

    garis dengan pan"ang yang sama ditempatkan secara saling tegak lurus. Ketika

     para sub"ek diminta menilai garis mana yang lebih pan"ang, biasanya mereka

    memilih garis yang )ertikal.

     4 Ilusi +ori,ontal-ertikal  4 

    !lusi ketiga yang "uga terkenal adalah ilusi 1ono. +alam ilusi ini dua garis

    horiontal ditempatkan se"a"ar, satu di atas yang lain. etelah itu ditarik dua

    garis diagonal yang lebih rapat di u"ung atas daripada di bawah. Ketika para

    sub"ek melihat gambar ini, mereka biasanya mengatakan bahwa garis

    horiontal yang ada di atas lebih pan"ang daripada garis horiontal di

     bawahnya. 5entu sa"a, kedua garis tersebut sebenarnya sama pan"ang.

    Teri-teri D#inan tentan" Ilusi 0ptik

    /da tiga teori utama yang dikembangkan untuk men"elaskan efek ilusi optik,

    yaitu&

    '. /arpentered 0orld heor" atau 5eori =ingkungan #uatan5eori ini menyatakan bahwa orang, seperti hanlnya sebagian besar orang

    /merika, terbiasa melihat benda-benda yang berbentuk kotak. 5inggal di

    lingkungan yang didominasi bentuk kotak, secara tak sadar kita cenderung

    menduga akan bertemu dengan benda-benda dengan sudut atau po"ok 

     berbentuk kotak. Kita sudah melakukan ini begitu lama sehingga kita tak 

    lagi sadar bahwa kita menafsirkan berbagai benda seolah-olah berbentuk 

     persegi padahal stimulus aktualnya tidak tegak lurus dengan mata kita.

    Kita hanya melihatnya seolah-olah bentuknya persegi3.

    2.  Front+ori,ontal Foreshortening heor" atau 5eori 1emendekan

    oriontal-+epan

    9

  • 8/17/2019 MAKALAH ILUSI.doc

    10/20

    5eori ini menyatakan bahwa kita menafsirkan garis )ertikal di mata kita

    sebagai garis horiontal yang terentang sampai ke"auhan. +engan

    demikian, kita akan menafsirkan garis )ertikal pada ilusi

    )ertikal>horiontal sebagai sebuah garis yang terentang men"auhi kita.

    ekali lagi, kita akan menduga bahwa sebuah garis akan punya ukuran

    lebih pan"ang bila berada "auh dari kita. Karena itu, kita melihat garis

    )ertikal tersebut lebih pan"ang daripada yang horiontal, yang tidak 

    terlihat terentang men"auh.

    . "mboli,inghreeimensionsin&oimensions atau 5eori

    Menyimbolkan-5iga-+imensi-dalam-+ua-+imensi

    PENELITIAN LINTA+-BUDAA TENTAN ILU+I /I+UAL

    #eberapa penelitian lintas-budaya tentang ilusi )isual menantang pemahaman-

     pemahaman tradisional tentang ilusi optik. #ahkan sudah semen"ak '?0@, $..A.

    Ai)ers membandingkan efek ilusi Muller-=yer dan horiontal>)ertikal pada kelompok 

    dari !nggris, pedesaan !ndia, dan 1apua Bugini. !a menemukan bahwa orang !nggris

    melihat dua garis pada ilusi Muller-=yer lebih berbeda pan"angnya daripada orang-

    orang dari kelompok-kelompok lainnya. !a "uga menemukan bahwa orang !ndia dan

    1apua Bugini lebih tertipu oleh ilusi horiontal>)ertikal daripada orang !nggris.

    asil-hasil ini cukup menge"utkan. ebelumnya, mereka yakin bahwa orang !ndia

    dan 1apua Bugini lebih primitif dan akan lebih tertipu oleh ilusi-ilusi tersebut

    daripada orang !nggris yang lebih berpendidikan dan lebih beradab3. 5api hasilnya

    menun"ukkan bahwa ada efek ilusi tersebut berbeda antarbudaya, dan bahwa ada

    sesuatu selain pendidikan yang turut memengaruhi bagaimana orang tertipu oelh

    ilusi-ilusi itu. 1ara peneliti itu kemudian menyimpulkan bahwa pasti ada pengaruh

     budaya pada bagaimana kita melihat3 dunia.

    10

  • 8/17/2019 MAKALAH ILUSI.doc

    11/20

    asil-hasil yang didapatkan Ai)ers tadi dapat di"elaskan dengan 5eori =ingkungan

    #uatan maupun 5eori 1emendekan oriontal-+epan. 1ada 5eori =ingkungan

    #uatan, akan dinyatakan bahwa sebagian besar orang /merika dan !nggris, dalam

     penelitian Ai)ers, sudah terbiasa melihat benda-benda yang berbentuk persegi.

    ebaliknya, orang-orang di !ndia dan 1apua Bugini lebih terbiasa dengan lingkungan

    yang lebih bundar dan ileguler. 5erhadap ilusi Muller-=yer, orang !nggris akan

    cenderung melihatnya sebagai sudut-sudut persegi yang memproyeksikan kedalaman

    ke arah men"auhi atau mendekati kita. Bamun orang !ndia dan 1apua Bugini tinggal

    di budaya di mana lingkungannya tidak terlalu banyak memuat benda-benda buatan

    manusia. Kecenderungan mereka untuk membuat kesalahan3 perseptual dalam hal

    ini lebih kecil daripada orang !nggris. Karena itulah orang !nggris lebih sering salah

    dalam menafsirkan ilusi Muller-=yer daripada orang !ndia dan 1apua Bugini. 1ada

    5eori 1emendekan oriontal-+epan dapat membedakan perbedaan cultural dalam

     penelitian Ai)ers. +i !ndia dan 1apua Bugini terdapat lebih sedikit gedung yang

    menghalangi "arak pandang orang. Karena itu, orang !ndia dan 1apua Bugini lebih

    mengandalkan petun"uk kedalaman daripada orang !nggris dan membuat lebih

     banyak kesalahan dalam menilai gambar horiontal>)ertikal. edangkan 5eori

    Menyimbolkan-5iga-+imensi-dalam-+ua-+imensi menyatakan bahwa di budaya-

     budaya #arat, orang lebih banyak memperhatikan hal-hal yang tertera di atas kertas

    daripada orang dari budaya lain. ecara lebih khusus, orang #arat menghabiskan

    lebih banyak waktu untuk bela"ar menafsirkan gambar daripada orang dari budaya

    non-#arat. Karena itu orang-orang di 1apua Bugini dan !ndia lebih sulit tertipu ilusi

    Muller-=yer karena gambar tersebut lebih asing3 bagi mereka. 5api mereka akan

    lebih tertipu oleh ilusi horiontal>)ertikal karena hal itu lebih mewakili cara hidup

    mereka.

    :ntuk melihat apakah temuan-temuan Ai)ers "uga berlaku pada lebih banyak 

     budaya secara umum, egall dkk (Matsumoto, 2008 membandingkan orang dari tiga

    11

  • 8/17/2019 MAKALAH ILUSI.doc

    12/20

    kelompok masyarakat industri dengan empat-belas kelompok masyarakat non-

    industri pada ilusi Muller-=yer dan horiontal>)ertikal. asilnya menun"ukkan bahwa

    efek ilusi Muller-=yer lebih kuat pada kelompok-kelompok industri. ebaliknya, efek 

    ilusi horiontal>)ertikal lebih kuat pada kelompok non-industri. Mereka menemukan

     bahwa efek ilusi-ilusi tersebut menurun dan hamper menghilang seiring pertambahan

    usia. $agner ('?CC mengka"i persoalan ini dengan menggunakan beberapa )ersi

    ilusi 1ono dan membandingkan "awaban orang-orang dari lingkungan desa dan kota,

    yang sebagian melan"utkan pendidikan dan sebagian tidak. $agner menemukan

     bahwa ada pengaruh lingkungan perkotaan dan pengalaman sekolah pada ilusi

    Muller-=yer. 1ollack dan il)ar ('?DC menun"ukkan bahwa efek ilusi Muller-=yer 

    terkait dengan kemampuan untuk mendeteksi kontur, dan kemampuan ini akan

    menurun seiring pertambahan umur. :ntuk melihat teori mana 4teori rasial ataukah

    teori pembela"aran lingkungan4 yang lebih benar, tewart ('?C mengu"i efek ilusi

    Muller-=yer pada anak-anak kulit hitam dan putih yang tinggal di satu kota yang

    sama. !a tak menemukan perbedaan antara kedua kelompok ini. Kemudian ia

    membandingkan beberapa kelompok anak usia sekolah dasar di Eambia yang berasal

    dari lingkungan kota yang penuh dengan benda arsitektur serta yang berasal dari

    lingkungan pedesaan yang minim benda arsitektur. !a menemukan bahwa efek ilusi

    ini tergantung pada se"auh mana seorang anak tinggal di lingkungan berarsitektur. !a

     "uga menemukan bahwa seiring pertambahan usia, efek ilusi ini berkurang, yang

    menun"ukkan bahwa baik hasil bela"ar maupun sifat bawaan punya peran dalam

     perbedaan cultural yang tampak ini.

    udson ('?D0 mencoba mengembangkan sebuah tes proyektif mirip hematic

     #pperception est untuk digunakan pada suku #antu di /frika elatan.

    !a meminta seorang seniman untuk membuat gambar-gambar yang menurut

    dugaan para ahli psikologi akan membuat anggota suku itu memikirkan emosi-emosi

    mereka yang mendalam. 1ara ahli psikologi ini terke"ut karena men"umpai bahwa

    anggota suku #antu seringkali melihat gambar-gambar tersebut dengan cara berbeda

    12

  • 8/17/2019 MAKALAH ILUSI.doc

    13/20

    dari yang dimaksudkan. /nggota-anggota suku itu seringkali tidak menggunakan

    ukuran relatif sebagai petun"uk kedalaman. +alam ilustrasi yang ada, misalnya, kita

    akan cenderung melihat bahwa si pemburu bersiap melempar tombaknya pada ki"ang

    yang ada di latar depan, sementara ada seekor ga"ah yang berdiri di atas sebuah bukit

    sebagai latar belakang. #anyak anggota suku #antu "ustru melihat bahwa si pemburu

    di gambar yang sama sedang bersiap menusuk ga"ak yang masih bayi.

    udson menemukan bahwa perbedaan-perbedaan dalam ilusi kedalaman ini

    terkait dengan pendidikan dan pengalaman dengan budaya Fropa. +engan kata lain,

    orang-orang suku #antu yang terdidik di sekolah-sekolah Fropa, atau punya

     pengalaman lebih banyak dengan budaya Fropa, akan melihat benda-benda seperti

    halnya orang Fropa. *rang-orang suku #antu yang tak berpendidikan dan minim

     pengalaman dengan budaya #arat akan melihat gambar-gambar itu secara berbeda.

    PE,KE*BANAN K0NITI) DAN INTELEEN+I

    !ntelegensi dalam pandangan orang /merika ialah se"umlah kemampuan,

    keahlian, talenta, dan pengetahuan, yang keseluruhannya meru"uk pada kemampuan

    kognitif dan proses mental. Auang lingkup dalam proses intelegensi ini ialah memori,

    kekayaan kosa kata, kemampuan komperehensif, kemampuan matematis, dan berpikir 

    logis. ara budaya mainstream /merika mendefinisikan inteligensi mempengaruhi

     pandangan banyak orang mengenai proses perkembangan kognitif bahwa orang yang

     berasal dari budaya tertentu lebih cerdas dibanding yang lain. 1adahal perbedaan

     budaya "uga sangat berperan dalam menentukan definisi dari intelegensi>kecerdasan

    ini. ebagai contoh, seorang yang berada dalam budaya tertentu yang ada di

     pedalaman, kecerdasan yang harus dimiliki mungkin bukanlah sebuah kecerdasan

    matematis dalam berhitung, namun kecerdasan dan ketepatan dalam menangkap

    hewan buruan ataupun menyalakan api dengan kayu bakar. atu "enis alat tes yang

    digunakan mungkin menun"ukkan hasil yang berbeda pada setiap budaya dikarenakan

    adanya kemungkinan alat tes yang bias budaya. *leh karena itu, adanya perbedaan

    13

  • 8/17/2019 MAKALAH ILUSI.doc

    14/20

    dalam skor intelegensi diantara kelompok-kelompok budaya barangkali merupakan

    akibat atau hasil dari (' perbedaan keyakinan tentang apa yang disebut dengan

    intelegensi6 (2 ketidaktepatan pengukuran intelegensi terkait budaya.

    1ara ahli psikologi telah banyak mempela"ari bagaimana anak-anak bela"ar 

     berpikir dan bagaimana mendefinisikan dan mengukur kecerdasan. kor !G dapat

    men"adi faktor penentu yang penting bagi hidup seseorang, hasil tes tersebut harus

    ditafsirkan dengan amat hati-hati, terutama bila ingin mengkur inteligensi lintas-

     budaya. #eberapa ahli berpendapat mengenai perlunya memahami inteligensi secara

    lebih luas untuk mengintegrasikan penelitian lintas-budaya ke dalam teori yang dapat

    men"elaskan mengapa orang dari berbagai belahan bumi berpikir dan

    mengembangkan keterampilan mental secara berbeda.

    Misalnya ilusi bahwa orang ina itu lebih pintar dibandingkan orang

    !ndonesia (1ribumi. ebenarnya hal itu hanyalah ilusi kita sa"a karena sudah

    terbentuk di lingkungan sekitar kita dan didukung dengan bukti empiris bahwa negeri

    ina lebih ma"u.

    Teri Perke#ban"an K"nitif 

    1erkembangan kognitif adalah bidang khusus dalam psikologi yang mempela"ari

     bagaimana perkembangan keterampilan berpikir. #erdasarkan pengamatan 1iaget di

    wiss, ia menemukan bahwa ternyata anak-anak dari usia yang berbeda-beda

    cenderung memecahkan masalah secara berbeda. /nak-anak berkembang ma"u

    melalui % tahap seiring pertumbuhan mereka menurut 1iaget, yaitu&

    '. 5ahap sensorimotor +imulai se"ak lahir sampai 2 tahun. 1roses permanensi ob"ek-kemampuan

    untuk mengetahui bahwa suatu benda itu tetap ada meski tidak terlihat oleh

     pandangan mata. Misalnya di !ndonesia berkembang mitos bahwa anak kecil

    memiliki penglihatan yang sensitif sehingga dapat melihat makhluk-makhluk 

    14

  • 8/17/2019 MAKALAH ILUSI.doc

    15/20

    gaib atau yang dikatakan penampakan3. al itu akan membentuk konsep diri

    terhadap anak yang didukung oleh lingkungan yang kuat untuk memberikan

    si anak pemahaman antara konsep magis dan rasionalitas.

    2. 5ahap pra operasional:sia 2-C tahun. +i bagi berdasarkan @ sifat yaitu,

     onservasi& kesadaran bahwa adanya kuantitas fisik yang tidak berubah

    meski bentuk atau penampakannya berubah. eterpakuan& kecenderungan untuk terfokus pada satu aspek dari suatu

     persoalan>masalah.

     etidakberhasilan& ketidakmampuan untuk membayangkan penguraian-

     balik3. gosentrisme& keidakmampuan untuk menggunakan kacamata orang lain dan

    memahami sudut pandangnya.

     #nimisme& keyakinan bahwa benda-benda mati punya nyawa.

    . 5ahap operasional konkret

    :sia D-'' tahun. /nak memperoleh keterampilan berpikir baru dalam

    menghadapi benda dan ke"adian nyata. Mereka bisa membalikkan dalam

     pikiran-bayangan proses suatu tindakan dan memperhatikan lebih dari satu

    aspek dari suatu persoalan, mengerti ada sudut pandang berbeda dari

     pandangan mereka. +alam memecahkan masalah masih trialerror .

    %. 5ahap operasional formal

    1ada usia '' tahun sampai dewasa. Mengembangkan kemampuan berpikir 

    logis mengenai konsep abstrak, sistematis dalam problem solving .

    5eori 5ahapan 1iaget dari 1erspektif =intas #udaya5eori 1iaget ini berlangsung seperti empat tahapan tersebut di setiap budaya.

    +ari beberapa penelitian pada anak-anak !nggris, /merika, 7unani, dan

    1akistan menun"ukkan dapat menger"akan tugas perkembangan 1iaget pada

    tahap yang sama yaitu, tahap operasional konkret (hayer, +ementriou H

    1ere, '?88.

    1enelitian lain menun"ukkan adanya )ariasi kultural pada usia anak di

    masyarakat yang berbeda-beda dalam pencapaian tahap perkembangan 1iaget

    15

  • 8/17/2019 MAKALAH ILUSI.doc

    16/20

    yang ketiga dan keempat (tahap operasional konkret dan tahap operasional

    formal sehingga menyebabkan tahap perkembangan yang berbeda dengan

    tahapan-tahapan yang dikemukakan oleh 1iaget. (+asen, =a)allee, Bgini, dan

    Aetschitki, '?C?6 +asen, '?82.

    +alam sebuah penelitian, terdapat )ariasi yang cukup besar antara tahapan-

    tahapan perkembangan 1iaget dan ketrampilan fisik yang terkait. adi anak-

    anak yang tumbuh dan berkembang dalam suatu budaya dan usia tertentu

    secara tidak langsung dituntut untuk mempela"ari keterampilan-ketrampilan

    khusus yang sesuai dengan aturan budayanya tanpa dipengaruhi oleh tahapan

     perkembangan 1iaget.

    Misalnya pada anak-anak aman dulu yang masih tinggal nomaden atau anak 

    yang tinggal di perkampungan memiliki keterampilan tertentu misalnya

     berburu. +alam hal berburu "uga diperlukan perhitungan dan strategi yang pas

    untuk menangkap hewan berburu. #elum tentu pola pikir seperti itu dimiliki

    oleh anak-anak dan orang dewasa yang tinggal menetap di perkotaan.

    5eori 1iaget berasumsi bahwa penalaran ilmiah yang diasosiaikan dengan

    tahap operasional formal merupakan puncak perkembangan kognitif, dengan

    kata lain pemikiran ini men"adi acuan bagi setiap budaya dalam menentukan

    langkah-langkah penalaran ilmiah. 1enelitian lintas budaya mematahkan teori

    tersebut dengan menyatakan bahwa masyarakat yang berbeda budaya

    menghargai dan mendorong keterampilan dan perilaku yang berbeda-beda.

    Misalnya, cerdik-cendikiawan yang paling dihormati oleh masyarakat islam

    tradisional adalah pemuka agama dan penyair. Meskipun pendidikan islam

    tradisional sudah cukup mencakup pela"aran budaya barat (yang bersifat

    ilmiah seperti Matematika, Iisika, Kimia, tu"uan utamanya ialah

    menga"arkan pengetahuan umum, iman, dan penghargaan yang mendalam

    atas puisi dan sastra. #eberapa budaya di dunia tidak sepakat bahwa proses

     berpikir abstrak merupakan titik perkembangan kognitif yang paling tinggi.

    16

  • 8/17/2019 MAKALAH ILUSI.doc

    17/20

    #anyak pula budaya yang menganggap bahwa perkembangan kognitif 

    mencakup hubungan antara ketrampilan dan proses berpikir untuk berhasil

    dalam konteks interpersonal (&ell ad!usted  dalam lingkungannya.

    /pakah ini berarti bahwa suatu budaya dapat digolongkan terhambat di tahap

     perkembangan kognitif yang rendah9 adi tugas-tugas 1iagetian memang

    merupakan cara yang tepat untuk mengukur tahap tertinggi dalam

     perkembangan kognitif. ayangnya tes-tes tersebut tidak selalu bisa dipahami

    dan diberikan pada budaya-budaya tertentu. 5es operasional formal, tidak bisa

    menun"ukkan apakah orang dari budaya yang berbeda memiliki keterampilan

    kognitif di bidang lain selain yang dipilih oleh 1iaget. +ari pernyataan

    tersebut timbul pertanyaan tentang se"auh mana tugas-tugas 1iagetian lebih

    tergantung pada pengetahuan sebelumnya dan nilai-nilai budaya ketimbang

    keterampilan kognitif. Misalnya pada salah satu tes inteligensi hasil adaptasi

    dari luar !ndonesia terdapat kosa kata-kosa kata tertentu yang belum tentu

    dimengerti oleh orang !ndonesia pada tahap perkembangan tertentu.

    1ada akhirnya perbedaan dalam satu atau beberapa budaya menyulitkan

     pengambilan kesimpulan yang )alid tentang perbedaan perkembangan

    kognitif antar budaya terbatas pada akti)itas-akti)itas khusus. Misalnya

    indi)idu yang bisa menerapkan logika ilmiah pada suatu masalah peker"aan

    mungkin akan menggunakan penalaran yang berbeda untuk situasi yang lain.

    1engaruh Kultural pada 1engukuran !ntelegensi5es inteligensi men"adi cara untuk membedakan anak-anak yang membutuhkan

     pendidikan luar biasa dengan anak-anak yang terhambat karena alasan lain. 5idak 

    semua pihak diuntungkan oleh tes inteligensi ini karena tes-tes ini bergantung pada

    kemampuan )erbal dan pengetahuan kultural. #eberapa orang merespon bahwa tes

    inteligensi itu bias dan tidak mengukur dengan akurat kemampuan orang dari budaya

    lain.

    17

  • 8/17/2019 MAKALAH ILUSI.doc

    18/20

    +alam sebuah kontro)ersi dikenal perdebatan nature vs culture3. Kubu nature

     berpendapat bahwa dalam skor !G pada masyarakat dan kelompok-kelompok etnis

    yang berbeda disebabkan oleh faktor alam atau keturunan. 1erbedaan skor inteligensi

    antar kelompok "uga mungkin diakibatkan oleh&

    ' 1erbedaan definisi inteligensi

    2 :kuran inteligensi yang secara kultural kurang tepat.

    eperti yang kita ketahui bahwa tes-tes inteligensi merupakan prediktor yang

     baik dalam hal keterampilan )erbal yang diperlukan untuk bisa berhasil dalam budaya yang terkait dengan sistem-sistem pendidikan formal di masyarakat

    modern, model yang sekarang semakin banyak diadopsi di seluruh dunia.

    1andangan lain yang dipegang oleh ahli psikologi lintas-budaya bahwa tes-tes

    inteligensi memang mengukur perbedaan yang nyata antara masyarakat yang

     berbeda, tapi perbedaan tersebut seharusnya tidak dipandang sebagai

    kekurangan>kelemahan suatu budaya.

    18

  • 8/17/2019 MAKALAH ILUSI.doc

    19/20

    BAB I/

    PENUTUP

    Kesi#pulan

    Kita tidak bisa sepenuhnya percaya pada apa yang kita lihat karena penglihatan

     berbeda dari dunia faktual dalam pengertian absolutnya. /pa yang kita lihat mungkin

     berbeda dari apa yang dilihat dan diyakini orang lain. al inilah yang dinamakan

    dengan ilusi. !lusi dipengaruhi oleh beberapa faktor 4termasuk usia, pematangan,

    lingkungan dan situasi4 latar belakang kebudayaan tetap merupakan penentu yang

     berpengaruh dalam ilusi kita terhadap dunia (ilusi dapat dibentuk, diubah, dan

    dipengaruhi oleh kebudayaan di mana kita dibesarkan.

    Kategorisasi yang merupakan bagian dari proses kognisi ternyata tak berbeda anta

     budaya bila terkait dengan pengalaman seperti warna, ekspresi wa"ah, dan bentuk-

     bentuk geomeetris. al ini berarti, proses-proses dasar ini akan sama pada semua

    orang namun kategori dapat pula men"adi berbeda ketika indi)idu memiliki latar 

     belakang pengalaman kultural yang berbeda. Ketika ada perbedaan kultural yang

    19

  • 8/17/2019 MAKALAH ILUSI.doc

    20/20

    muncul bukanlah dalam kemampuan kognitif melainkan perbedaan dalam preferensi

    (pilihan untuk menggunakan gaya-gaya kognitif tertentu.

    ubungan inteligensi sebagai bagian dari proses kognisi memiliki banyak definisi

    yang dipengaruhi oleh latar belakang budaya. #agaimana sutau budaya

    mendefinisikan apa yang disebut cerdas barangkali tidak sama dengan bagaimana

     budaya lain mendefinisikan inteligensi. *leh karena itu, pengukuran inteligensi

    seharusnya disesuaikan dengan kemungkinan ter"adinya bias budaya.

    DA)TA, PU+TAKA

    $algito, #imo. 200%. %engantar %sikologi 6mum. 7ogyakarta& /ndi.

    /tkinson, Aita =. '??2. %engantar %sikologi. #atam& !nteraksara.

    http&>>www.abualbanicentre.com>artikel>difinisi-ilusiJsthash.")iBn/d!.dpuf 

    http&>>alhada-fisip''.web.unair.ac.id>artikeldetail-D%?0-1enelitian-=/1*A/B