makalah ilmu gizi

17
9 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Saluran cerna adalah saluran yang berfungsi untuk mencerna makanan, mengabsorpsi zat – zat gizi dan, mengekskresi sisa – sisa pencernaan. Saluran cerna terdiri atas mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar dan anus. Gangguan pencernaan dan absropsi dapat terjadi pada proses menelan, mengosongkan lambung, absorpsi zat – zat gizi dan proses buang air besar (defekasi). Gangguan ini antara lain terjadi karena infeksi atau peradangan, gangguan multilitas, pendarahan atau hematemesis – melena, kondisi saluran cerna paska bedah dan tumor atau kanker. Penyakit – penyakit saluran cerna yang terjadi antara lain stenosis, esophagus, gastritis akut atau kronik, hematemesis – melena, ulkus peptikum, gastroesphageal reflux disease (GERD), sindroma dumping, diver tihulosis, inflammatory bowel disease (IBD), hemoroid , diare dan konstipasi. Manifestasi yang terjadi pada pasien berupa distagia, dyspepsia diare, konstipasi, hematemesis- melena, dan hematokesia. B. TUJUAN 1. Mengetahui pengertian tentang diet ulkus peptikum. 2. Mengetahui pengertian tentang diet thypus abdominalis.

Upload: anis-kurli-noor

Post on 17-Nov-2015

219 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

KEBUTUHAN ZAT GIZI UNTUK PASIEN PADA BERBAGAI GANGGUAN SISTEM TUBUH

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANGSaluran cerna adalah saluran yang berfungsi untuk mencerna makanan, mengabsorpsi zat zat gizi dan, mengekskresi sisa sisa pencernaan. Saluran cerna terdiri atas mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar dan anus.Gangguan pencernaan dan absropsi dapat terjadi pada proses menelan, mengosongkan lambung, absorpsi zat zat gizi dan proses buang air besar (defekasi). Gangguan ini antara lain terjadi karena infeksi atau peradangan, gangguan multilitas, pendarahan atau hematemesis melena, kondisi saluran cerna paska bedah dan tumor atau kanker. Penyakit penyakit saluran cerna yang terjadi antara lain stenosis, esophagus, gastritis akut atau kronik, hematemesis melena, ulkus peptikum, gastroesphageal reflux disease (GERD), sindroma dumping, diver tihulosis, inflammatory bowel disease (IBD), hemoroid , diare dan konstipasi. Manifestasi yang terjadi pada pasien berupa distagia, dyspepsia diare, konstipasi, hematemesis-melena, dan hematokesia.

B. TUJUAN1. Mengetahui pengertian tentang diet ulkus peptikum.2. Mengetahui pengertian tentang diet thypus abdominalis.3. Mengetahui bagaimana cara menghadapi klien yang harus menjalani diet ulkus peptikum dan thypus abdominalis.

BAB IIISI

A. PENGERTIAN DIET ULKUS PEPTIKUMUlkus peptikum adalah luka (tukak) pada lapisan lambung atau duodenum. Bila ulkus terdapat di lambung disebut ulkus lambung. Bila terdapat di duodenum disebut ulkus duodenum. Ulkus peptikum atau tukak lambung adalah penyakit pada lapisan lambung atau duodenum, bagian pertama dari usus kecil Anda. Sakit perut seperti terbakar adalah gejala yang paling umum. Rasa sakit dapat datang dan pergi untuk beberapa hari atau minggu. Anda lebih sering merasakannya ketika perut kosong dan biasanya hilang setelah Anda makan.

1.1Tanda dan Gejala Ulkus PeptikumKetidaknyamanan pada perut dan nyeri merupakan gejala yang paling umum dari ulkus duodenum dan lambung. Nyeri terasa antara pusar dan tulang dada, biasanya ketidaknyamanan terjadi ketika perut kosong atau pada malam hari. Makanan dapat membantu mengurangi nyeri dalam waktu singkat.Gejala lain termasuk : Turun Berat Badan Kurang Nafsu Makan Kembung Bersendawa Mual Muntah1.2 Hal-hal yang menyebabkan Ulkus Peptikum :Ulkus lambung bisa disebabkan tingginya kadar asam di lambung, atau akibat infeksi Helicobacter pylori (H. pylori). Penyebab lainnya bisa karena obat-obatan anti inflamasi non steroid (OAINS), seperti aspirin dan ibuprofen. Ulkus lambung tidak disebabkan oleh stres atau makan makanan pedas, tapi keduanya dapat membuat gejala menjadi lebih buruk. Merokok dan minum alkohol juga dapat memperburuk penyembuhan.B. PENGERTIAN DIET THYPUS ABDOMINALISThypus abdominalis adalah penyakit infeksi akut yang biasa mengenai saluran pencernaan. Gejala yang biasa ditimbulkan adalah demam yang tinggi lebih dari 1 minggu, gangguan pada saluran pencernaan, dan gangguan kesadaran (FKUI, 1985).Thypus Abdominalis adalah suatu penyakit infeksi pada usus halus dengan gejala demam satu minggu atau lebih disertai gangguan pada saluran pencernaan dengan atau tanpa gangguan kesadaran (Rampengan,1990). Penyakit infeksi yang disebabkan oleh salmonella typhi atau salmonella paratyphi A, B, atau C. Penyakit ini mempunyai tanda-tanda khas berupa perjalanan yang cepat yang berlangsung lebih kurang 3 minggu disertai dengan demam, toksemia, gejala-gejala perut, pembesaran limpa dan erupsi kulit (Soedarto, 1996)Penyakit infeksi akut yang biasanya terdapat pada saluran cerna dengan gejala demam lebih dari satu minggu dan terdapat gangguan kesadaran. (Suriadi, Yuliani Rita, 2001).Typhus abdominalis (demam tifoid,enteric feve) ialah penyakit infeksi akut yang biasanya mengenai saluran cerna dengan gejala demam lebih dari 7 hari,gangguan pada saluran cerna dan gangguan kesadaran. (mansjoer,dkk,2000)Typhus abdominalis adalah penyakit infeksi bakteri hebat yang diawali selaput lendir usus dan jika tidak diobati secara progressif menyerbu jaringan di seluruh tubuh. (Tambayong,2000)

1.1 Hal-hal yang menyebabkan Thypus abdominalis :Demam tifoid adalah infeksi akut yang disebabkan bakteri Salmonella typhi. Tidak seperti virus yang dapat beterbangan di udara, bakteri ini hidup di sanitasi yang buruk seperti lingkungan kumuh, makanan, dan minuman yang tidak higienis. Salmonella typhi masuk ke dalam tubuh melalui mulut, lalu menyerang tubuh, terutama saluran cerna.Proses bekerjanya bakteri ini ke dalam tubuh manusia lumayan cepat. Yaitu 24-72 jam setelah masuk, meski belum menimbulkan gejala, tetapi bakteri telah mencapai organ-organ hati, kandung empedu, limpa, sumsum tulang, dan ginjal. "Rentang waktu antara masuknya kuman sampai dengan timbulnya gejala penyakit, sekitar 7 hari." Gejalanya sendiri baru muncul setelah 3 sampai 60 hari. Pada masa-masa itulah kuman akan menyebar dan berkembang biak. Organ tubuh lalu merangsang sel darah putih mengeluarkan zat interleukin. Zat inilah yang akan merangsang terjadinya gejala demam. Kuman yang masuk ke hati akan masuk kembali dalam peredaran darah dan menyebar ke organ tubuh lainnya. Namun tidak seluruh bakteri Salmonella typhi dapat menyebabkan demam tifoid.Saat kuman masuk, tubuh berupaya memberantas kuman dengan berbagai cara. Misalnya, asam lambung berupaya menghancurkan bakteri, sementara gerakan lambung berupaya mengeluarkan bakteri. Jika berhasil, orang tersebut akan terhindar dari demam tifoid.

1.2 Tanda dan Gejala Thypus abdominalisGejala biasanya diawali dengan rasa tidak enak badan, nyeri yang tidak jelas, sakit kepala dan bisa juga mimisan, konstipasi, lemas.Dalam beberapa hari sampai minggu, terjadi kenaikan suhu badan yang bisa mencapai lebih dari 40C. Pada saat ini, sebuah tanda khas demam tifoid yang disebut rose spots bintik merah muda bisa terlihat, khususnya pada bagian perut (abdomen). Tanda yang juga dapat dijumpai pada daerah dada dan punggung ini akan telihat memudar bila ditekan.Pada akhir minggu pertama, terjadi gejala-gejala hematopoetik sebagai pembesaran limpa (splenomegali), lekopeni dan berkurangnya atau menghilangnya dari darah sel-sel lekosit polinukleus dan eosinophil.Pada minggu kedua, suhu badan akan mengalami remisi harian. Panas terutama meningkat pada malam hari dengan perbedaan temperatur lebih kurang sampai 2C dibanding pagi hari. Bila demam sangat tinggi dapat terjadi penurunan kesadaran dan penderita mengigau..Pada minggu ketiga,penderita akan mengalami diare mirip bubur,pendarahan usus yang dikarenakan luka pada usus.pada tahap ini typhus bisa menjalar ke organ tubuh lain terutama hati,saluran empedu dan tulang.

C. TUJUAN DIETTujuan diet penyakit lambung adalah memberikan makanan dan cairan secukupnya yang tidak memberatkan lambung serta mencegah dan menetralkan sekresi asam lambung yang berlebihan.

D. SYARAT DIETSyarat-syarat diet penyakit lambung adalah :1. Mudah cerna, porsi kecil, dan sering diberikan .2. Energi dan protein cukup, sesuai kemampuan pasien untuk menerimannya.3. Lemak rendah yaitu 10-15% dari kebutuhan energy total yang ditingkatkan secara bertahap hingga sesuai dengan kebutuhan .4. Rendah serat , terutama serat tidak larut air yang ditingkatkan secara bertahap 5. Cairan cukup, terutama bila ada muntah.6. Tidak mengandung bahan makanan atau bumbu yang tajam baik secara termis,mekanis, maupun kimia ( disesuaikan dengan gaya terima perorangan ).7. Laktosa rendah bila ada gejala intoleransi laktosa ; umumnya tidak di anjurkan minum susu terlalu banyak.8. Makan secara perlahan di lingkungan yang tenang.9. Pada fase akut dapat diberikan makanan parental selama 24-48 jam untuk member istirahat pada lambung.

E. HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKANDiet lambung diberikan kepada pada pasien dengan gastritis, ulkus peptikum, thypus abdominalis, dan paska bedah saluran cerna atas. Diet yang tepat bagi penderita typhus abdominalis adalah diet makanan saring. Tujuan diet makan saring adalah memberikan makanan dalam bentuk semipadat sejumlah yang mendekati kebutuhan gizi pasien untuk jangka waktu pendek sebagai proses adaptasi terhadap bentuk makanan yang lebih padat.

Diet Lambung IDiet lambung 1 diberikan kepada pasien gastritis akut, ulkus peptikum , thypus abdominalis, berat dan paska pendarahan, makanan diberikan dalam bentuk saring dan merupakan perpindahan dari diet paska hematemesis melena . atau setelah fase akut teratasi , makanan diberikan tiap 3 jam . selama 1-2 hari saja karena membosankan serta kurang energi ,zat besi, dan vitamin C.Diet Lambung IIDiet Lambung II diberikan sebagai perpindahan dari diet lambung I , kepada pasien dengan ulkus peptikum atau gastritis kronis dan thypus abdominalis ringan . Makanan berbentuk lunak , porsi kecil serta diberikan berupa 3 kali makanan lengkap dan 2-3 kali makanan selingan, makanan ini cukup energi, protein, Vit C, tetapi kurang tiamin.

Bahan Makanan SehariBahan makanan BeratUrt

Beras 903 gelas bubur

Roti402 iris

Maizena204 sdm

Daging1002 potong sedang

Telur Ayam1002 butir

Tempe 1004 potong sedang

Sayuran 2502 gelas

Buah2002 potong sedang pepaya

Margarin 353 sdm

Gula 656 sdm

Susu3001 gelas

Nilai Gizi Energi 1942 Kkal

Protein 75 gr

Lemak 79 gr

Karbohidrat241 gr

Kalsium 817 Mg

Besi 28,5 Mg

Vitamin A15369 RE

Tiamin 0,8 Mg

Vitamin C205 Mg

Pembagian Makanan SehariPagi Pukul 10.00

Beras30 g1 gelas bubur

Telur ayam 50 g1 butir

Sayuran50 g gelas

Gula pasir10 g1 sdm

Margarin5 g sdm

Maizena204 sdm

Gula 25 g 2 sdm

Susu 100 g gelas

SiangPukul 16.00

Beras30 g1 gelas bubur

Daging50 g1 potong sedang

Tempe50 g2 potong sedang

Sayuran100 g1 gelas

Pepaya100 g1 potong sedang

Gula10 g1 sdm

Roti40 g2 iris

Margarin10g1 sdm

Telur50 g1 sdm

MalamPukul 20.00

Beras30 g1 gelas bubur

Daging60 g1 potong sedang

Tempe50 g2 potong sedang

Sayuran100 g1 gelas

Pepaya100 g1 potong sedang

Margarin10 g1 sdm

Susu200g2 gelas

Gula10 g1sdm

Diet Lambung IIIDiet lambung III diberikan sebagai perpindahan dari diet lambung II pada pasien dengan ulkus peptikum, gastritis kronik, atau thypus abdominalis yang hampir sembuh. Makanan berbentuk lunak atau biasa bergantung pada toleransi pasien . Makanan ini cukup energi dan zat gizi lainnya.

Bahan Makanan SehariBahan MakananBeratUrt

Beras200g4 gelas

Maizena15g3 sendok makan

Biskuit20g2 buah

Daging100g2 potong sedang

Telur50g1 butir

Bahan Makanan Yang Dianjurkan dan Tidak DianjurkanBahan makanan DianjurkanTidak dianjurkan

Sumber karbohidratBeras dibubur atau di tim,kentang dirembus,makaroni direbus,roti dipanggng,biskuit,creakers,mie,bihun,tepung-tepungan,dibuat bubur atau pudingBeras ketan, beras tumbuk, roti, whole wheat, jagung, ubi, singkong, dodol, cake, tales dan berbagai kue yang terlalu manis dan berlemak tinggi.

Protein hewaniTahu, tempe, direbus/ditim, ditumis,kacang hijau direbus dan dan dihaluskanTahu/tempe digoreng, kacang tanah, kacang mede, kacang polong.

SayuranSayuran yang tidak banyak serat dan tidak menimbulkan gas: bayam, bit, labu siam, labu kuning, wortel, tomat di rebus dan ditumis Sayuran mentah, sayuran serta tinggi,dan menimbulkan gas.daun singkong, kacang panjang, kol, lobak, sawi, asparagus.

Buah buahanPepaya, pisang, jeruk manis, sari buah, bit, peach dalam kaleng.Buah yang tinggi serat atau dapat menimbulkan gas:jambu biji, nanas, apel, nangka, apel, nangka, durian, kedongdong

Lemak Margarin, mentega, minyak, untuk menumis dan santan encerLemak hewan, santan, kental.

Minuman SyrupMinuman mengandung soda, dan alkohol, kopi, ice cream

Bumbu Gula, garam, vetsin, kencur, jahe, kunyit, terasi, laos, salam, sereh.Cabe, bawang, merika, cuka, dsb yang tajam.

F. UPAYA PENCEGAHANUpaya dalam pencegahan penyakit ulkus peptikum dan typhus abdominalis antara lain sebagai berikut :1. Lingkungan Hidup Sediakan air minum yang memenuhi syarat. Misalnya, diambil dari tempat yang higienis, seperti sumur dan produk minuman yang terjamin. Jangan gunakan air yang sudah tercemar. Jangan lupa, masak air terlebih dulu hingga mendidih (100 derajat C). Pembuangan kotoran manusia harus pada tempatnya. Juga jangan pernah membuangnya secara sembarangan sehingga mengundang lalat karena lalat akan membawa bakteri Salmonella typhi. Terutama ke makanan. Bila di rumah banyak lalat, basmi hingga tuntas.

2. Diri Sendiri Lakukan vaksinasi terhadap seluruh keluarga. Vaksinasi dapat mencegah kuman masuk dan berkembang biak. Saat ini pencegahan terhadap kuman Salmonella sudah bisa dilakukan dengan vaksinasi bernama chotipa (cholera-tifoid-paratifoid) atau tipa (tifoid-paratifoid). Untuk anak usia 2 tahun yang masih rentan, bisa juga divaksinasi. Menemukan dan mengawasi pengidap kuman (carrier). Pengawasan diperlukan agar dia tidak lengah terhadap kuman yang dibawanya. Sebab jika dia lengah, sewaktu-waktu penyakitnya akan kambuh.

BAB III PENUTUP

A. KesimpulanDari makalah di atas dapat di simpulkan bahwa pengertian penyakit Typhus adalah penyakit infeksi menular yang dapat terjadi pada anak maupun orang dewasa. Tetapi demam tifoid lebih sering menyerang anak. Walaupun gejala yang dialami anak lebih ringan daripada orang dewasa. Selama terjadi infeksi bakteri S. typhi bermultiplikasi dalam sel fagositik mononuklear dan secara berkelanjutan dilepaskan ke aliran darah.Penyakit typhus abdominallis atau demam thypod merupakan problem atau masalah yang serius bagi kesehatan masyarakat di Negara-negara yang berkembang seperti halnya Indonesia yang memiliki iklim tropis banyak di temukan penyakit infeksi salah satuhnya Typhus Abdominalis yang di temukan sepanjang tahun. Typhus abdominalis di sebabkan oleh salmonella tyhpi.Dengan mengetahui cara penyebaran penyakit maka dapat dilakukan pengendalian dengan menerapkan dasar-dasar hygiene dan kesehatan masyarakat yaitu melakukan deteksi dan isolasi terhadap sumber infeksi, perlu diperhatikan faktor kebersihan lingkungan, pembuangan sampah dan clorinasi air minum, perlindungan terhadap suplai makanan dan minuman, peningkatan ekonomi dan peningkatan kebiasaan hidup sehat serta mengurangi populasi lalat (reservoir).

B. Kritik dan SaranMelalui makalah ini saya selaku penyusun makalah ini berharap agar pembaca senantiasa memperdulikan akan kesehatannya sendiri, lingkungan dan sekitarnya agar terhindar dari penyakit menular khususnya penyakit Typhus dengan melakukan pencegahan sejak dini sehingga penyakit ini tidak menjadi suatu Kejadian Luar Biasa (KLB).

Daftar Pustaka

9