makalah identitas nasionalllll
TRANSCRIPT
BAB I
PENDHULUAN
A. Latar Belakang
Selama ini masyarakat Indonesia masih bingung dengan identitas bangsanya.
Agar dapat memahaminya, pertama yang harus dipahami terlebih dulu arti Identitas
Nasional Indonesia. Identitas berarti ciri-ciri, sifat-sifat khas yang melekat pada suatu
hal sehingga menunjukkan suatu keunikannya serta membedakannya dengan hal-hal
lain. Nasional berasal dari kata Nasion yang memiliki arti bangsa, menunjukkan
kesatuan komunitas sosio-kultural tertentu yang memiliki semangat, cita-cita, tujuan
serta ideologi bersama. Jadi, yang dimaksud dengan Identitas Nasional Indonesia
adalah ciri-ciri atau sifat-sifat khas bangsa Indonesia yang membedakannya dengan
bangsa-bangsa lain di dunia.
Kesimpulan Identitas Nasional Indonesia adalah sifat-sifat khas bangsa
Indonesia yang membedakannya dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Indonesia
terdiri dari berbagai macam suku bangsa, agama dan pulau-pulau yang dipisahkan
oleh lautan. Oleh karena itu, nilai-nilai yang dianut masyarakatnya pun berbeda-beda.
Nilai-nilai tersebut kemudian disatupadukan dan diselaraskan dalam Pancasila. Nilai-
nilai ini penting karena merekalah yang mempengaruhi identitas bangsa. Oleh sebab
itu, nasionalisme dan integrasi nasional sangat penting untuk ditekankan pada diri
setiap warga Indonesia agar bangsa Indonesia tidak kehilangan identitas.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud identitas nasional ?
2. Bagaimana sejarah identitas nasional ?
3. Apa unsur-unsur identitas nasional ?
4. Apa jenis-jenis identitas nasional ?
5. Apa factor-faktor identitas nasional ?
6. Bagaimana karakteristik identitas nasional ?
7. Bagaimana kedudukan pancasila sebagai kepribadian dan identitas
nasional ?
C. Tujuan Makalah
- Untuk mengetahui pengertian identitas nasional,
- Untuk mengetahui sejarah identitas nasional,
- Untuk mengetahui unsur-unsur identitas nasional,
- Untuk mengetahui jenis-jenis identitas nasional,
- Untuk mengetahui faktor-faktor identitas nasional,
- Untuk mengetahui karakteristik identitas nasional,
- Untuk mengetahui fungsi identitas nasional,
- Untuk mengetahui pancasila sebagai kepribadian dan identitas nasional.
BAB II
PEMBAHASAN
IDENTITAS NASIONAL
A. Pengertian Identitas Nasional
Istilah identitas nasional dapat disamakan dengan identitas kebangsaan.
Secara etimologis, identitas nasional berasal dari kata “identitas” dan “ nasional”.
Kata identitas berasal dari Bahasa Inggris identity yang memiliki pengertian harfiah;
ciri, tanda atau jati diri yang melekat pada seseorang, kelompok atau sesuatu
sehingga membedakan dengan yang lain. Kata “nasional” merujuk pada konsep
kebangsaan. Jadi, pegertian identitas nsaional adalah pandangan hidup bangsa,
kepribadian bangsa, filsafat pancasila dan juga sebagai ideologi negara sehingga
mempunyai kedudukan paling tinggi dalam tatanan kehidupan berbangsa dan
bernegara termasuk disini adalah tatanan hukum yang berlaku di Indonesia, dalam
arti lain juga sebagai dasar negara yang merupakan norma peraturan yang harus
dijnjung tinggi oleh semua warga negara tanpa kecuali “Rule Of Law”, yang
mengatur mengenai hak dan kewajiban warga negara, demokrasi serta hak asasi
manusia yang berkembang semakin dinamis di Indonesia.
Identitas nasional secara terminologis adalah suatu ciri yang dimiliki oleh
suatu bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa lain.
Menurut Wibisono Koento : 2005 Identitas Nasional pada hakikatnya
merupakan “manifestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam
aspek kehidupan suatu nation (bangsa) dengan ciri-ciri khas, dan dengan ciri-ciri
yang khas tadi suatu bangsa berbeda dengan bangsa lain dalam hidup dan
kehidupannya”.
1. Negara
Negara adalah suatu organisasi yang di dalamnya harus ada sekelompok rakyat yang
hidup atau tinggal di suatu wilayah yang permanen dan ada pemerintahan yang
berdaulat baik ke dalam maupun keluar untuk mencapai tujuan bersama.
2. Warga Negara
Warga Negara adalah orang-orang yang secara hokum merupakan anggota dari suatu
Negara. Menurut UUD 1945 pasal 26 ayat 1 warga Negara adalah orang-orang
bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-
undang sebagai warga Negara.
3. Sifat-Sifat Negara
a. Sifat Memaksa
Negara memiliki sifat memaksa artinya mempunyai kekuatan fisik secara
legal. Adanya polisi, tentara, dan alat penegak/penjamin hukum lainnya.
b. Sifat Monopoli
Negara mempunyai sifat monopoli dalam menetapkan tujuan bersama
masyarakat.
c. Sifat Mencakup Semua
Semua peraturan perundang-undangan berlaku untuk semua orang tanpa
kecuali.
B. Parameter Identitas Nasional
Parameter artinya suatu ukuran atau patokan yang dapat digunakan untuk
menyatakan sesuatu itu menjadi khas.
Parameter identitas nasional berarti suatu ukuran yang digunakan untuk
menyatakan bahwa identitas nasional itu menjadi ciri khas suatu bangsa.
Adapun indikator dari identitas nasional itu sendiri adalah sebagai berikut:
1. Pola perilaku yang nampak dalam kegiatan masyarakat: adat-istiadat, tata
kelakuan kebiasaan.
2. Lambang-lambang yang menjadi ciri bangsa dan negara: bendera, bahasa, lagu
kebangsaan.
3. Alat perlengkapan yang digunakan untuk mencapai tujuan: bangunan, peralatan
manusia, dan teknologi.
4. Tujuan yang dicapai suatu bangsa: budaya unggul, prestasi di bidang tertentu.
C. Sejarah Identitas Nasional
Proses pembentukan identitas nasional di Indonesia cukup panjang, dimulai de-
ngan kesadaran adanya perasaan senasib sepenanggungan “Bangsa Indonesia” akibat
kekejaman penjajah Belanda, kemudian memunculkan komitmen bangsa (tekad dan
kemudian menjadi kesepakatan bersama untuk berjuang dengan upaya yang lebih
teratur melalui orgnisasi-organisasi perjuangan (pergerakan) kemerdekaan mengusir
penjajah sampai akhirnya Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945 dan
membentuk Negara.
Beberapa bentuk identitas nasional Indonesia sebagai wujud konkrit dari
hasil perjuangan bangsa dimaksud adalah :
1. Dasar Falsafah dan Ideologi Negara, yaitu Pancasila.
2. Bahasa Nasional atau Bahasa Persatuan, yaitu Bahasa Indonesia.
3. Lagu Kebangsaan, yaitu Indonesia Raya.
4. Lambang Negara, yaitu Garuda Pancasila.
5. Semboyan Negara, yaitu Bhinneka Tunggal Ika.
6. Bendera Negara, yaitu Sang Merah Putih.
7. Hukum Dasar Negara (Konstitusi), yaitu UUD 1945.
8. Bentuk Negara, yaitu NKRI dan Bentuk Pemerintahannya Republik.
9. Konsepsi Wawasan Nusantara, yaitu sebagai cara pandang bangsa Indonesia
mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan memiliki nilai stra-
tegis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa, kesatuan wilayah
dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara,
untuk mencapai tujuan nasional.
10. Beragam kebudayaan daerah yang telah diterima sebagai kebudayaan nasional.
D. Unsur-Unsur Identitas Nasional
Unsur-unsur pembentuk identitas yaitu:
1. Suku bangsa
Suku bangsa adalah golongan sosial yang khusus yang bersifat askriptif (ada
sejak lahir), yang sama coraknya dengan golongan umur dan jenis kelamin. Di
Indonesia terdapat banyak sekali suku bangsa atau kelompok etnis dengan
tidak kurang 300 dialeg bangsa.
2. Agama
Bangsa Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang agamis. Agama-agama
yang tumbuh dan berkembang di nusantara adalah Agama Islam, Kristen,
Katolik, Hindu, Budha dan Kong Hu Cu. Agama Kong H Cu pada masa orde
baru tidak diakui sebagai agama resmi negara. Namun sejak pemerintahan
Presiden Abdurrahman Wahid, istilah agama resmi negara dihapuskan.
3. Kebudayaan
Kebudayaan adalah pengetahuan manusia sebagai makhluk social yang isinya
adalah perangkat-perangkat atau model-model pengetahuan yang secara
kolektif digunakan oleh pendukung-pendukungnya untuk menafsirkan dan
memahami lingkungan yang dihadapi dan digunakan sebagi rujukan dan
pedoman untuk bertindak (dalam bentuk kelakuan dan benda-benda
kebudayaan) sesuai dengan lingkungan yang dihadapi.
4. Bahasa
Bahasa merupakan unsur pendukung identitas nasonal yang lain. Bahasa
dipahami sebagai sistem perlambang yang secara arbiter dibentuk atas unsur-
unsur ucapan manusia dan yang digunakan sebgai sarana berinteraksi antar
manusia.
Dari unsur-unsur Identitas Nasional tersebut dapat dirumuskan pembagiannya
menjadi 3 bagian sebagai berikut :
o Identitas Fundamental, yaitu pancasila merupakan falsafah bangsa, Dasar
Negara, dan Ideologi Negara
o Identitas Instrumental yang berisi UUD 1945 dan tata perundangannya,
Bahasa Indonesia, Lambang Negara, Bendera Negara, Lagu Kebangsaan
“Indonesia Raya”.
o Identitas Alamiah, yang meliputi Negara kepulauan (Archipelago) dan
pluralism dalam suku, bahasa, budaya, dan agama, sertakepercayaan.
E. Jenis Identitas Nasional Indonesia
Adapun jenis identitas nasional Indonesia adalah sebagai berikut:
1. Indonesia bersifat pluralistik baik menyangkut sosiokultural atau
reliogiositas.
2. Identitas fundamental/ ideal : Pancasila
3. Identitas instrumental : alat untuk menciptakan Indonesia yang dicita-
citakan, berupa UUD 1945, lambang negara, bahasa Indonesia, dan lagu
kebangsaan.
4. Identitas religiusitas : Indonesia pluralistik dalam agama dan kepercayaan.
5. Identitas sosiokultural : Indonesia pluralistik dalam suku dan budaya
6. Identitas alamiah : Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di
dunia.
F. Faktor-Faktor Pendukung Kelahiran Identitas Nasional
Kelahiran identitas nasional suatu bangsa memiliki sifat, ciri khas serta
keunikan sendiri-sendiri, yang sangat ditentukan oleh faktor-faktor yang mendukung
kelahiran identitas nasional tersebut. Adapun faktor-faktor yang mendukung
kelahiran identitas nasional bangsa Indonesia, meliputi:
1. Faktor objektif, yang meliputi faktor geografis, ekologis dan demografis
(ilmu yang mempelajari dinamika kependudukan manusia),
2. Faktor subjektif, yaitu faktor historis, sosial, politik, dan kebudayaan
yang dimiliki bangsa Indonesia.
Robert de Ventos mengemukakan teori tentang munculnya identitas nasional
suatu bangsa sebagai hasil interaksi historis antara empat faktor penting, yaitu:
1. Faktor Primer, mencakup etnisitas, teritorial, bahasa, agama dan yang
sejenisnya. Bagi Bangsa Indonesia yang tersusun atas berbagai macam
etnis, bahasa, agama, wilayah, serta bahasa daerah, merupakan suatu
kesatuan meskipun berbeda-beda dengan kekhasan masing-masing. Unsur-
unsur yang beraneka ragam yang masing-masing memiliki ciri khasnya
sendiri-sendiri menyatukan diri dalam suatu persekutuan hidup bersama,
yaitu Bangsa Indonesia. Kesatuan tersebut tidak menghilangkan
keberanekaragaman, dan hal inilah yang dikenal dengan Bhinneka Tunggal
Ika.
2. Faktor Pendorong, meliputi pembangunan komunikasi dan teknologi,
lahirnya angkatan bersenjata modern dan pembangunan lainnya dalam
kehidupan negara. Dalam hubungan ini bagi suatu bangsa, kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta pembangunan negara dan bangsanya juga
merupakan suatu identitas nasional yang bersifat dinamis. Oleh karena itu,
bagi Bangsa Indonesia proses pembentukan identitas nasional yang dinamis
ini sangat ditentukan oleh tingkat kemampuan dan prestasi Bangsa
Indonesia dalam membangun bangsa dan negaranya. Dalam hubungan ini
sangat diperlukan persatuan dan kesatuan bangsa, serta langkah yang sama
dalam memajukan bangsa dan Negara Indonesia.
3. Faktor Penarik, mencakup kodifikasi bahasa dalam gramatika yang
resmi, tumbuhnnya birokrasi dan pemantapan sistem pendidikan nasional.
Bagi Bangsa Indonesia unsur bahasa telah merupakan bahasa persatuan dan
kesatuan nasional, sehingga Bahasa Indonesia telah merupakan bahasa
resmi negara dan Bangsa Indonesia. Bahasa Melayu telah dipilih sebagai
bahasa antar etnis yang ada di Indonesia, meskipun masing-masing etnis
atau daerah di Indonesia telah memiliki bahasa daerah masing-masing.
4. Faktor Reaktif, meliputi penindasan, dominasi, dan pencarian identitas
alternatif melalui memori kolektif rakyat. Penderitaan dan kesengsaraan
hidup serta semangat bersama dalam memperjuangkan kemerdekaan
merupakan faktor yang sangat strategis dalam membentuk memori kolektif
rakyat. Semangat perjuangan, pengorbanan, menegakkan kebenaran dapat
merupakan identitas untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dan
Negara Indonesia.
G. Karakteristik Identitas Nasional Indonesia
Pada hakikatnya identitas nasional, meupakan manifestasi nilai-nilai budaya
yang tumbuh dan berkembang dalam berbagai aspek kehidupan suatu nation (bangsa)
dengan ciri-ciri khas tertentu yang membuat bangsa bersangkutan berbeda dengan
bangsa lain. Dengan perkataan lain dapat dikatakan bahwa Identitas Nasional
Indonesia adalah Pancasila yang aktualisasinya tercermin dalam berbagai penataan
kehidupan berbangsa dan bernegara dalam arti luas.
Perlu dikemukakan bahwa nilai-nilai budaya yang tercermin sebagai identitas
nasional tadi bukanlah barang jadi yang sudah selesai “ mandheg” dalam kebekuan
normatif dan dogmatis, melainkan sesuatu yang “ terbuka” cenderung terus-menerus
bersemi sejalan dengan hasrat menuju kemajuan yang dicita-citakan bangsa
Indonesia.
Perkembangan ipteks dan arus globalisasi yang membuat masyarakat Indonesia
harus berhadapan dengan kebudayaan berbagai bangsa di dunia, sudah sepantasnya
menyadarkan kita semua, bahwa pelestarian berbagai bangsa di dunia, sudah
sepantasnya menyadarkan kita semua, bahwa pelestarian budaya sebagai upaya untuk
mengembangkan identitas kita semua. Dalam upaya pengembangan identitas
nasional, pelestarian budaya tidak berarti menutup diri terhadap segala bentuk
pengaruh kebudayaan bangsa Indonesia.
Sebagai komitmen konstitusional yang dirumuskan oleh para pendiri negara
kita dalam pembukaan, khususnya dalam pasal 32 UUD 1945 beserta penjelasannya,
yaitu : “kebudayaan bangsa ialah kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budaya
rakyat Indonesia”.
Kesadaran pentingnya mengembangkan dan memperkaya kebudayaan bangsa
dengan keterbukaan menerima kebudayaan asing yang bernilai positif semakin tegas
diamanatkan dalam pasal 32 UUD 1945 yang diamandemen :
1. Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia ditengah peradaban
dunia menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan
mengembangkan nilai-nilai budaya.
2. Negara menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan
budaya nasional.
H. Fungsi Identitas Nasional
1. Faktor pemersatu daerah
2. Sebagai ciri-ciri suatu negara
3. Sebagai kepemilikan
4. Sebagai kebanggaan nasional
I. Pancasila Sebagai Kepribadian dan Identitas Nasional
Bangsa Indonesia sebagai salah satu bangsa dari masyarakat internasional,
memilki sejarah serta prinsip dalam hidupnya yang berbeda dengan bangsa-bangsa
lain di dunia. Tatkala bangsa Indonesia berkembang menuju fase nasionalisme
modern, diletakanlah prinsip-prinsip dasar filsafat sebagai suatu asas dalam filsafat
hidup berbangsa dan bernagara. Prinsip-prinsip dasar itu ditemukan oleh para pendiri
bangsa yang diangkat dari filsafat hidup bangsa Indonesia, yang kemudian
diabstraksikan menjadi suatu prinsip dasar filsafat Negara yaitu Pancasila. Jadi,
filsafat suatu bangsa dan Negara berakar pada pandangan hidup yang bersumber pada
kepribadiannya sendiri. Dapat pula dikatakan pula bahwa pancasila sebagai dasar
filsafat bangsa dan Negara Indonesia pada hakikatnya bersumber kepada nilai-nilai
budaya dan keagamaan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia sebagai kepribadian
bangsa. Jadi, filsafat pancasila itu bukan muncul secara tiba-tiba dan dipaksakan
suatu rezim atau penguasa melainkan melalui suatu historis yang cukup panjang.
Sejarah budaya bangsa sebagai akar Identitas Nasional.
Disebutkan bahwa kegagalan dalam menjalankan dan medistribusikan output
berbagai agenda pembangunan nasional secara lebih adil akan berdampak negatif
pada persatuan dan kesatuan bangsa. Pada titik inilah semangat Nasionalisme akan
menjadi salah satu elemen utama dalam memperkuat eksistensi negara atau bangsa.
Study Robert I Rotberg secara eksplisit mengidentifikasikan salah satu karakteristik
penting negara gagal (failed states) adalah ketidakmampuan negara mengelola
identitas negara yang tercermin dalam semangat nasionalisme dalam menyelesaikan
berbagai persoalan nasionalnya. Ketidakmampuan ini dapat memicu intra dan
interstatewar secara hampir bersamaan. Penataan, pengelolaan, bahkan
pengembangan nasionalisme dalam identitas nasional, dengan demikian akan menjadi
prasyarat utama bagi upaya menciptakan sebuah negara kuat (strong state). Fenomena
globalisasi dengan berbagai macam aspeknya seakan telah meluluhkan batas-batas
tradisional antarnegara, menghapus jarak fisik antar negara bahkan nasionalisme
sebuah negara. Alhasil, konflik komunal menjadi fenomena umum yang terjadi
diberbagai belahan dunia, khususnya negara-negara berkembang. Konflik-konflik
serupa juga melanda Indonesia. Dalam konteks Indonesia, konflik-konflik ini kian
diperuncing karekteristik geografis Indonesia. Berbagai tindakan kekerasan
(separatisme) yang dipicu sentimen etnonasionalis yang terjadi di berbagai wilayah
Indonesia bahkan menyedot perhatian internasional. Nasionalisme bukan saja dapat
dipandang sebagai sikap untuk siap mengorbankan jiwa raga guna mempertahankan
negara dan kedaulatan nasional, tetapi juga bermakna sikap kritis untuk memberi
kontribusi positif terhadap segala aspek pembangunan nasional. Dengan kata lain,
sikap nasionalisame membutuhkan sebuah wisdom dalam melihat segala kekurangan
yang masih kita miliki dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara,
dan sekaligus kemauan untuk terus mengoreksi diri demi tercapainya cita-cita
nasional.
Makna falsafah dalam pembukaan UUD 1945, yang berbunyi sebagai berikut:
1. Alinea pertama menyatakan: “Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu hak
segala bangsa dan oleh sebab itu maka penjajahan di atas dunia harus
dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.
Maknanya: kemerdekaan adalah hak semua bangsa dan penjajahan
bertentangan dengan hak asasi manusia.
2. Alinea kedua menyebutkan: “dan perjuangan kemerdekaaan Indonesia telah
sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa
mengantarkan rakyat Indonesia kepada depan gerbang kemerdekaan Negara
Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.
Maknanya: adanya masa depan yang harus diraih (cita-cita).
3.Alinea ketiga menyebutkan: “atas berkat rahmat Allah yang maha kuasa dan
dengan didorongkan oleh keinginan luhur supaya berkehidupan kebangsaan
yang bebas maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya.
Maknanya: bila negara ingin mencapai cita-cita maka kehidupan berbangsa
dan bernegara harus mendapat ridha Allah SWT yang merupakan dorongan
spiritual.
5. Alinea keempat menyebutkan: “kemudian daripada itu untuk membentuk
suatu pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan
kebangsaan Indonesia itu dalam susunan Negara republik Indonesia yang
berkedaulatan rakyat dan berdasarkan kepada: ketuhanan Yang Maha Esa,
kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia dan kerakyatan
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Alinea ini mempertegas cita-cita yang harus dicapai oleh bangsa Indonesia
melalui wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
BAB III
PENUTUP
o KESIMPULAN
Pencarian identitas nasional Bangsa Indonesia pada dasarnya melekat erat
dengan perjuangan Bangsa Indonesia untuk membangun bangsa dan negara dengan
konsep nama Indonesia. Bangsa dan Negara Indonesia ini dibangun dari unsur-unsur
masyarakat lama dan dibangun menjadi suatu kesatuan bangsa dan negara dengan
prinsip nasionalisme modern. Oleh karena itu, pembentukan identitas nasional
Indonesia melekat erat dengan unsur-unsur lainnya, seperti sosial, ekonomi, budaya,
etnis, agama serta geografis, yang saling berkaitan dan terbentuk melalui suatu
proses yang cukup panjang.
o SARAN
Demikianlah makalah ini kami susun, semoga makalah ini bermanfaat bagi
para pembaca. Dalam penulisan ini kami sadari masih banyak kekurangan, saran dan
kritik yang membangun sangat kami harapkan untuk menyempurnakan makalah
kami ini.
DAFTAR PUSTAKA
o http://www.wikipedia.com
o http://www.google.com
o http://prince-mienu.blogspot.com/2010/01/identitas-
nasional.html
o http://goecities.com/sttintim/jhontitaley.html
o http://unisosdem.org.kliping_detail.php/?aid=7329&coid=1
&caid=52
o one.indoskripsi.com
o chaplien77.blospot.com/2008/07/pengertian dan hakikat-
bangsa.html