makalah hiperemesis.docx

30
MAKALAH KEBIDANAN HIPEREMESIS Oleh : Suci Seftyanti Dzulhijjah

Upload: dedi-setyabudi

Post on 31-Dec-2015

257 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Hiperemesis.docx

Oleh :

Suci Seftyanti Dzulhijjah

Page 2: Makalah Hiperemesis.docx

KATA PENGATAR

Puji Syukur kami panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat

Karunia-Nyalah sehingga dapat menyelesaikan penyusunan Makalah yang berjudul

Hiperemesis Gravidanem ini tepat pada waktunya.

Makalah ini membahas tentang hiperemesis terjadinya pada ibu hamil serta

bentuk makanan yang dianjurkan untuk dikomsumsi.

Dengan selesainya tugas ini penulis tidak lupa mengucapkan terimakasih Kepada

semua pihak yang telah membantu kami baik secara langsung maupun tidak langsung

dalam penyusunan makalah ini.

Sepenuhnya Penulis menyadari bahwa tugas makalah ini masih banyak

kekurangan dan ketidak tepatan dalam pengunaan kata atau kalimat serta kelengkapan

dan ketepatan materi, oleh karena itu saran dan kritik dari pembaca sangatlah di harapkan

demi meningkatkan kemampuan penulis dalam tugas-tugas selanjutnya

Semoga makalah hiperemesis ini bermanfaat bagi pembaca.

Konawe, Juni 2013

Penyusun

1

Page 3: Makalah Hiperemesis.docx

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.............................................................................

KATA PENGANTAR..........................................................................

DAFTAR ISI.........................................................................................

BAB I PENDAHULUAN................................................................

A. Latar Belakang................................................................................

B. Tujuan ..............................................................................................

C. Manfaat............................................................................................

BAB II PEMBAHASAN..................................................................

A. Definisi............................................................................................

B. Patofisiologi kasus..........................................................................

C. Klasifikasi Kasus Ibu Hamil.........................................................

D.  Prinsip Diet.....................................................................................

1. Jenis Diet....................................................................................

2. Konsistensi Makanan.................................................................

3. Rute Pemberian Makanan yang dianjurkan...............................

4. Frekuensi Makanan....................................................................

5. Tujuan Pemberian Diet..............................................................

6. Syarat Diet.................................................................................

7. Kebutuhan Zat Gizi Tertentu dalam pemberian makanan.........

A. Studi Kasus Pasien........................................................................

BAB III PENUTUP............................................................................

A. Kesimpulan....................................................................................

B. Saran..............................................................................................

Daftar Pustaka

2

Page 4: Makalah Hiperemesis.docx

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mual (nausea) dan muntah (Emesis gravidarum) adalah gejala yang wajar dan

sering kedapatan pada kehamilan trimester I. Mual biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi

dapat pula timbul setiap saat dan malam hari. Gejala – gejala ini kurang lebih terjadi

enam minggu setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung selama kurang lebih

sepuluh minggu. Mual dan muntah terjadi pada 60 – 80% primi gravida dan 40 – 60%

multi gravida. Satu diantara seribu kehamilan, gejala – gejala ini menjadi lebih berat.

Perasaan mual ini desebabkan oleh karena meningkatnya kadar hormon estrogen

dan HCG (Human Chorionic Gonadrotropin) dalam serum. Pengaruh Fisiologik kenaikan

hormon ini belum jelas, mungkin karena sistem saraf pusat atau pengosongan lambung

yang berkurang. Pada umumnya wanita hamil dapat menyesuaikan dengan keadaan ini,

meskipun demikian gejala mual dan muntah yang berat dapat berlangsung sampai empat

bulan. Jika pekerjaan sehari – hari menjadi terganggu dan keadaan umum menjadi buruk.

Keadaan inilah yang disebut Hyperemesis gravidarum. Keluhan gejala dan perubahan

fisiologis menentukan berat ringannya penyakit. (Prawirohardjo, 2002).

Mual dan muntah merupakan gangguan yang paling sering kita jumpai pada

kehamilan muda dan dikemukakan oleh 50 – 70% wanita hamil dalam 16 minggu

pertama. Kurang lebih 66% wanita hamil trimester pertama mengalami mual - mual dan

44% mengalami muntah – muntah. Wanita hamil memuntahkan segala apa yang dimakan

dan diminum hingga berat badannya menurun drastis, turgor kulit berkurang, diuresis

berkurang dan timbul asetonuri, keadaan ini disebut Hyperemesis gravidarum dan

memerlukan perawatan di rumah sakit. Perbandingan insidensi Hyperemesis gravidarum

4 : 1000 kehamilan. (Sastrawinata, 2004).

Diduga 50% sampai 80% ibu hamil mengalami mual dan muntah dan kira – kira

5% dari ibu hamil membutuhkan penanganan untuk penggantian cairan dan koreksi

ketidakseimbangan elektrolit. Mual dan muntah khas kehamilan terjadi selama trimester

pertama dan paling sering disebabkan oleh peningkatan jumlah HCG. Mual juga

dihubungkan dengan perubahan dalam indra penciuman dan perasaan pada awal

kehamilan. (Walsh, 2007)

3

Page 5: Makalah Hiperemesis.docx

Hyperemesis gravidarum didefinisikan sebagai vomitus yang berlebihan atau tidak

terkendali selama masa hamil, yang menyebabkan dehidrasi, ketidakseimbangan

elektrolit, atau defisiensi nutrisi, dan kehilangan berat badan. Insiden kondisi ini sekitar

3,5 per 1000 kelahiran. Walaupun kebanyakan kasus hilang dan hilang seiring perjalanan

waktu, satu dari setiap 1000 wanita hamil akan menjalani rawat inap. Hyperemesis

gravidarum umumnya hilang dengan sendirinya (self-limiting), tetapi penyembuhan

berjalan lambat dan relaps sering umum terjadi. Kondisi ini sering terjadi diantara wanita

primigravida dan cenderung terjadi lagi pada kehamilan berikutnya. (Lowdermilk, 2004)

B. Tujuan

Tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan ini yaitu

- untuk mengetahui gambaran tentang asuhan kebidanan dengan komplikasi, kelainan,

penyakit dalam masa kehamilan trimester I dan II selain itu untuk mengetahui

penyebab dan gejala yang ditimbulkan oleh penderita.

- Agar dapat menambah wawasan mengenai hyperemesis gravidarum pada wanita

sehingga dapat menerapkan dilapangan.

- Agar dapat meningkatkan pengetahuan bagi calon tenaga bidan (Mahasiswa

Kebidanan) yang nantinya dapat menjadi bekal ilmu untuk bekerja secara

professional sebagai tenaga paramedis.

C. Manfaat

1. Dapat mengetahui definisi Hiperemesis gravidarum.

2. Dapat mengetahui patofisiologi Hiperemesis gravidarum.

3. Dapat mengetahui klasifikasi hiperemesis.

4. Dapat mengetahui Prinsip diet hiperemesis.

5. Dapat mengetahui contoh studi kasus penderita Hiperemesis

4

Page 6: Makalah Hiperemesis.docx

BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi

Hyperemesis gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan sehingga pekerjaan

sehari – hari terganggu dan keadaan umum menjadi buruk. (Arif, 1999).

Hyperemesis gravidarum adalah mual muntah berlebihan sehingga menimbulkan

gangguan aktivitas sehari – hari dan bahkan membahayakan hidupnya. (Manuaba, 2001).

Wanita hamil memuntahkan segala apa yang dimakan dan diminum hingga berat

badannya sangat turun, turgor kulit berkurang, diuresis berkurang dan timbul asetonuri,

keadaan ini disebut Hyperemesis gravidarum. (Sastrawinata, 2004).

Hyperemesis gravidarum adalah vomitus yang berlebihan atau tidak terkendali

selama masa hamil, yang menyebabkan dehidrasi, ketidakseimbangan elektrolit, atau

defisiensi nutrisi, dan kehilangan berat badan. (Lowdermilk, 2004).

Hyperemesis gravidarum adalah suatu keadaan (biasanya pada hamil muda)

dimana penderita mengalami mual- muntah yang berlebihan, sedemikian rupa sehingga

mengganggu aktivitas dan kesehatan penderita secara keseluruhan. (Achadiat, 2004)

B. Patofisiologi

Hyperemesis gravidarum yang merupakan komplikasi mual dan muntah pada

hamil muda bila terjadi terus menerus dapat menyebabkan dehidrasi dan tidak

imbangnya elektrolit dengan alkalosis hipokloremik.

1. Hyperemesis gravidarum dapat mengakibatkan cadangan karbohidrat dan lemak

habis terpakai untuk keperluan energi. Karena oksidasi lemak yang tidak sempurna

terjadilah ketosis dengan tertimbunnya asam aseton – asetik, asam hidroksi butirik

dan aseton dalam darah.

2. Kekurangan cairan yang diminum dan kehilangan karena muntah menyebabkan

dehidrasi sehingga cairan ekstraseluler dan plasma berkurang. Natrium dan

khlorida darah dan khlorida air kemih turun. Selain itu juga dapat menyebabkan

hemokonsentrasi sehingga aliran darah ke jaringan berkurang

5

Page 7: Makalah Hiperemesis.docx

3. Kekurangan kalium sebagai akibat dari muntah dan bertambahnya ekskresi lewat

ginjal menambah frekuensi muntah – muntah lebih banyak, dapat merusak hati dan

terjadilah lingkaran setan yang sulit dipatahkan.

4. Selain dehidrasi dan terganggunya keseimbangan elektrolit dapat terjadi robekan

pada selaput lendir esofagus dan lambung (Sindroma Mallory-Weiss) dengan

akibat perdarahan gastro intestinal.

C. Klasifikasi Kasus yang biasa diderita Ibu Hamil

a. Tingkat I

Muntah terus menerus yang mempengaruhi keadaan umum penderita, nafsu

makan tdak ada, berat badan menurun dengan merasa nyeri pada epigastrium, nadi

meningkat sekitar 100/menit, tekanan darah sistolik menurun, turgor kulit mengurang,

lidah kering dan mata cekung.

b. Tingkat II

Penderita tampak lemah dan apatis, turgor kulit mengurang, bibir mengering

dan tampak kotor, nadi kecil dan cepat, suhu kadang-kadang naik dan mata sedikit

ikterik, berat badan turun dan mata menjadi cekung, tensi turun, hemokonsentrasi,

oliguria dan konstipasi, aseton dapat tercium dalam hawa pernapasan karena

memounyai aroma yang khas dan dapat pula ditemukan di urine.

c. Tingkat III

Keadaan umum lebih parah, muntah berhenti, kesadaran menurun dari

samnolen sampai koma, nadi kecil dan cepat, suhu meningkat dan tekanan darah

menurun, komplikasi fatal terjadi pada susunan saraf yang dikenal sebagai

ensepalopatiwernikle, dengan gejala nestagmus, diplopia dan perubahan mental.

Keadaan ini adalah akibat sangat kekurangan zat makanan termasuk vitamin B

kompleks timbulnya ikterus menunjukkan payah hati

D. Prinsip Diet

6

Page 8: Makalah Hiperemesis.docx

Diet Hiperemesis

Hiperemesis adalah suatu keadaan pada awal kehamilan ( sampai Trimester II )

yang ditandai dengan adanya rasa mual dan muntah yang berlebihan dalam waktu relatif

lama. Bila keadaan ini tidak diatasi dapat menyebabkan dehidrasi dan penurunan berat

badan.

Ciri khas diet hiperemesis adalah penekanan pemberian karbohidart kompleks terutama

pada pagi hari, serta menghindari makanan yang berlemak dan goreng-gorengan untuk

menekan rasa mual dan muntah. Sebaiknya diberi jarak dalam pemberian makan dan

minum.

1. Jenis Diet Pada Hiperemesis

Ada 3 macam jenis diet pada hiperemesis gravidarum, yaitu :

1. Diet Hiperemesis I

Diet hiperemesis I diberikan kepada pasien dengan hiperemesis gravidarum

berat. Makanan hanya terdiri dari roti kering, singkong bakar atau rebus, ubi bakar

atau rebus, dan buah-buahan. Cairan tidak diberikan bersama makanan tetapi 1-2

jam sesudahnya. Karena pada diet ini zat gizi yang terkandung di dalamnya kurang,

maka tidak diberikan dalam waktu lama.

2. Diet Hiperemesis II

Diet ini diberikan bila rasa mual dan muntah sudah berkurang. Diet diberikan

secara berangsur dan dimulai dengan memberikan bahan makanan yang bernilai gizi

tinggi. Minuman tidak diberikan bersamaan dengan makanan. Pemilihan bahan

makanan yang tepat pada tahap ini dapat memenuhi kebutuhan gizi kecuali

kebutuhan energi.

3. Diet Hiperemesis III

Diet hiperemesis III diberikan kepada pasien hiperemesis gravidarum ringan.

Diet diberikan sesuai kesanggupan pasien, dan minuman boleh diberikan bersama

makanan. Makanan pada diet ini mencukupi kebutuhan energi dan semua zat gizi.

7

Page 9: Makalah Hiperemesis.docx

2. Konsistensi Makanan

Beberapa jenis makanan yang ditetapkan bagi penderita hiperemesis yaitu

- Roti panggang, biskuit, crackers

- Buah segar dan sari buah

- Minuman botol ringan (coca cola, fanta, limun), sirop, kaldu tak berlemak, teh

dan kopi encer

3. Rute Pemberian makanan yang dianjurkan

Makanan yang dianjurkan untuk diet hiperemesis I, II, dan III adalah :

- Roti panggang, biskuit, crackers

- Buah segar dan sari buah

- Minuman botol ringan (coca cola, fanta, limun), sirop, kaldu tak berlemak, teh dan

kopi encer

Makanan yang tidak dianjurkan untuk diet hiperemesis I, II, III adalah

makanan yang umumnya merangsang saluran pencernaan dan berbumbu tajam. Bahan

makanan yang mengandung alkohol, kopi, dan yang mengadung zat tambahan

(pengawet, pewarna, dan bahan penyedap) juga tidak dianjurkan.

4. Frekuensi Makan

Jumlah kebutuhan makan yang dianjurkan oleh penderita hiperemesis menurut

tingkatanya yaitu :

a. Hyperemesis Gravidarum I

Contoh Menu Hyperemesis Gravida I

Waktu Menu Takaran Rumah Tangga

08.00 Roti panggang

Jam/Selai

2 ptg

1 sdm

10.00 Air Jeruk

Gula Pasir

1 gelas

1 sdm

12.00 Roti Panggang

Jam / Selai

Pepaya

Gula pasir

2 potong

1 sdm

2 potong

1 sdm

8

Page 10: Makalah Hiperemesis.docx

14.00 Air jeruk

Gula pasir

1 gelas

1 sdm

16.00 Pepaya 1 potong

18.00 Roti panggang

Jam / selai

Pisang

Gula pasir

2 potong

1 sdm

1 buah

1 sdm

20.00 Air jeruk

Gula pasir

1 gelas

1 sdm

b. Hyperemesis Gravidarum II

Makanan yang diberikan dalam sehari :

Jenis Berat (gr)Ukuran Rumah Tangga

(URT)

Beras 150 2 gelas nasi

Roti 80 4 potong

Protein Hewani 100 2 potong

Telur 50 1 butir

Protein Nabati 50 2 potong

Sayuran 150 1,5 gelas

Buah 400 4 potong

Margarin 10 1 sdm

Gula pasir 30 3 sdm

Jam / selai 20 2 sdm

c. Hyperemesis Gravidarum III

Bahan makanan yang diberikan dalam sehari:

Jenis Berat (gr)Ukuran Rumah Tangga

(URT)

Beras 200 3 gelas nasi

Roti 80 4 potong

Biskuit 40 4 buah

Protein Hewani 100 2 potong

9

Page 11: Makalah Hiperemesis.docx

Telur 50 1 butir

Protein nabati 100 4 potong

Sayuran 150 1,5 gelas

Buah 400 4 potong

Minyak 10 1 sdm

Margarin 20 2 sdm

Jam / selai 20 2 sdm

Gula pasir 30 3 sdm

5. Tujuan Pemberian Diet

Diet pada hiperemesis gravidarum bertujuan untuk :

- mengganti persediaan glikogen tubuh dan mengontrol asidosis

secara berangsur memberikan makanan berenergi dan zat gizi yang cukup.

- Memberikan makanan yang cukup kalori dan nutrisi lainnya (secara berangsur)

Mencegah terjadinya dehidrasi.

6. Syarat Diet

Diet hiperemesis gravidarum memiliki beberapa syarat, diantaranya adalah :

- Karbohidrat tinggi, yaitu 75-80% dari kebutuhan energi total

- Lemak rendah, yaitu < 10% dari kebutuhan energi total

- Protein sedang, yaitu 10-15% dari kebutuhan energi total

- Makanan diberikan dalam bentuk kering; pemberian cairan disesuaikan dengan

keadaan pasien, yaitu 7-10 gelas per hari

- makanan mudah cerna, tidak merangsang saluran pencernaan, dan diberikan

sering dalam porsi kecil

- Bila makan pagi dan siang sulit diterima, pemberian dioptimalkan pada makan

malam dan selingan malam

- Makanan secara berangsur ditingkatkan dalam porsi dan nilai gizi sesuai dengan

keadaan dan kebutuhan gizi pasien

7. Kebutuhan Zat Gizi Tertentu dalam Pemberian Makanan

Menyusun Menu Zat Gizi Pada Hyperemesis Gravidarum

10

Page 12: Makalah Hiperemesis.docx

a.       Diet Hyperemesis Gravidarum I

Untuk penderita dengan Hyperemesis Gravidarum berat

Makanan hanya terdiri berupa roti kering dan buah- buahan.

Cairan diberikan 1 – 2 jam setelah makan.

Makanan ini kurang dalam semua nutrisi, kecuali vitamin C

Makanan yang diberikan dalam sehari:

Biskiut 120 gram 6 potong

Buah 700 gram 7 potong

Jam/selai 30 gram 3 sdm

Gula pasir 50 gram 5 sdm

Nilai gizi

Kalori 1059 kalori

Protein 15 gram

Lemak 2 gram

Hidrat arang 259 gram

b.      Diet Hyperemesis Gravidarum II

Diberikan jika rasa mual dan muntah sudah berkurang.

Minuman tidak diberikan bersama waktu makan

Nilai nutrisi masih kurang.

Secara berangsur diberikan makanan yang bernilai gizi tinggi.

Nilai Gizi

Kalori 1672 kal

Lemak 33 gram

Protein 57 gram

Hidrat arang 293 gram

c.       Diet Hyperemesis Gravidarum III

Diberikan kepada penderita Hyperemesis Gravidarum ringan

11

Page 13: Makalah Hiperemesis.docx

 Minuman boleh diberikan bersama waktu makan (menurut kesanggupan

penderita)

Makanan ini cukup nutrisi.

Nilai gizi

Kalori 2269 kal

Protein 73 gr

Lemak 59 gr

Hidrat arang 368 gr

Makanan yang dianjurkan

- Roti panggang, biskuit di makan dengan jam, selai.

- Buah-buahan segar, sari buah.

- Minuman ringan, sirop, kaldu tak berlemak, kopi encer, Teh

Makanan yang harus dibatasi

- Goreng-gorengan dan makanan yang berlemak.

- Makanan yang berbumbu terlalu merangsang.

8. Studi Kasus Pasien

a. Data Subjektif

Tgl : 20 Maret 2008 Jam : 09.00 Oleh : Evi Yuli S

1. Identitas

Nama : Ny. “M” Nama : Tn. “N”

Umur : 25 tahun Umur : 30 tahun

Suku bangsa : Jawa Suku bangsa : Jawa

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan : SMA Pendidikan : PT

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Pekerjaan : Karyawan Swasta

Penghasilan : - Penghasilan : Rp.

Alamat rumah : Bratang Gede Alamat rumah : Bratang Gede

2. Keluhan Utama

12

Page 14: Makalah Hiperemesis.docx

Ibu mengatakan mual muntah setiap di pagi hari 6x sehari sejak seminggu, nafsu

makan menurun dan kepala pusing

3. Riwayat Kebidanan

3.1 Riwayat Menstruasi

siklus menstruasi : 30 hari menarche : 14 tahun

lama : 7 hari HPHT : 03-03-2008

warna : merah TP : 10-12-2008

bau : amis

flour albus : tidak ada

3.2 Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas Yang Lalu

Hamil keSuami

keUK

JenisPers

Penolong Penyulit BB/PBJenis

KelaminHidup/mati

MenetekiRiwayat

KB

3.3 Riwayat Kehamilan ini/ANC/x :

a. Trimester 1: ANC 2x di BPS Bunda, TT 1x

b. Trimester 2: -

c. Trimester 3: -

4. Riwayat Kesehatan

a. Riwayat penyakit yang pernah atau sedang diderita

Ibu mengatakan tidak pernah dan tidak sedang menderita penyakit menular dan

menurun seperti TBC, hepatitis, DM, jantung

b. Riwayat penyakit keluarga atau keturunan

Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak mempunyai riwayat penyakit menular

dan menurun seperti TBC, asma, DM, hipertensi, jantung

c. Perilaku Kesehatan

Ibu tidak minum jamu-jamuan, tidak memelihara hewan peliharaan tidak minum-

minumani keras dan tidak merokok

5. Riwayat Psikososial

- respon ibu dan keluarga : keluarga menerima baik kehamilannya

13

Kehamilan Sekarang

Page 15: Makalah Hiperemesis.docx

- persepsi ibu terhadap respon keluarga : ibu senang dengan sambutan keluarga

karena kehamilan ini direncanakan dan diharapkan

- persepsi ibu terhadap kelahiran : ibu mengatakan takut dengan proses kelahiran

- persepsi ibu terhadap lingkungan : ibu senang dengan sambutan-sambutan dan

ucapan selamat dengan masyarakat

6. Pola kehidupan sehari-hari

a. Pola nutrisi

sebelum hamil : ibu mengatakan makan sehari 3x dengan porsi sedang (nasi,

sayur dan lauk serta buah), air putih 8 gelas

selama hamil : ibu mengatakan makan sehari 2x dengan porsi kecil (nasi,

sayur dan lauk serta buah), air putih 6 gelas

b. Pola eliminasi

sebelum hamil : Ibu mengatakan BAB 1x sehari tiap pagi, konsistensi lunak,

BAK 5x sehari warna kuning jernih

selama hamil : Ibu mengatakan BAB 1x selama 2 hari, konsistensi lunak

BAK 5x sehari warna kuning jernih

c. Pola aktivitas

sebelum hamil : Ibu mengatakan setiap hari mengerjakan pekerjaan rumah

tangga seperti menyapu, memasak, bersih-bersih

selama hamil : Ibu mengatakan lebih mengurangi aktivitasnya dan banyak

beristirahat

d. Pola istirahat atau tidur

sebelum hamil : Ibu mengatakan tidur pada malam selama 7 jam dan 1 jam

pada siang hari

selama hamil : Ibu mengatakan tidur malam 6 jam dan siang 2 jam

e. Pola personal hygiene

sebelum hamil : Ibu mengatakan mandi 2x sehari, gosok gigi, mengganti baju

2x sehari, keramas 3x seminggu

selama hamil : Ibu mengatakan mandi 2x sehari, gosok gigi, mengganti baju

2x sehari, keramas 2x seminggu

b. Data Obyektif

14

Page 16: Makalah Hiperemesis.docx

1. Pemeriksaan Umum

a. Kesadaran : composmentis

b. Keadaan umum : baik

c. TB/BB : 160 cm/48 kg

d. TTV :

TD : 100/60 mm Hg Nadi : 100xpermenit

Suhu : 378 oC RR : 20xpermenit

e. BB sebelum hamil : 49 kg

2. Pemeriksaan fisik

a. Inspeksi

kepala : rambut tipis, tidak ada ketombe

muka : tidak ada oedem, pucat, ada cloasma gravidanem

mata : conjungtiva anemis, sklera tidak ikterus

hidung : tidak ada sekret, tidak ada polip

mulut : tidak ada stomatitis, gigi tidak caries, lidah sedikit kering

telinga : simetris, tidak ada secret

leher : tidak ada pembesaran kelenjar getah bening dan vena

jugularis

axila : tidak ada pembesaran kelenjar limfe

dada dan payudara : simetris, putting menonjol, tidak ada pembengkakan

abdomen : tidak ada bekas luka, terdapat linea

vulva : warna pucat, tidak ada pengeluaran, tidak ada oedem +

varises

perineum : tidak ada bekas luka jahitan

anus : tidak ada hemoroid

ekstremitas : tidak ada varises dan oedem

b. Palpasi

kepala : tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan

leher : tidak ada benjolan, tidak ada pembesaran kelenjar getah bening

dan tidak ada pembesaran vena jugularis

axial : tidak ada pembesaran kelenjar limfe

payudara : tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan, tidak ada keluaran

15

Page 17: Makalah Hiperemesis.docx

abdomen : ada nyeri tekan, tidak ada benjolan

ektremitas : tidak ada nyeri tekan, tidak ada oedem

c. Auskultasi

dada : pernapasan teratur, tidak ada ronchi dan wheezing, detak jantung

teratur

abdomen : bising usus +

d. Perkusi

reflek patela : +

3. Pemeriksaan khusus

ukuran panggul luar

a. Distansia spinanem : 25 cm

b. Distansia cristarum : 28 cm

c. Bodeloque : 18 cm

d. Lingkar panggul : 80 cm

4. Pemeriksaan Penunjang

pemeriksaan laboratorium

Hb darah : 7 gr %

Albumen : -

c. Identifikasi Masalah atau Diagnosa

Tgl : 20 Maret 2008

- Diagnosa ; Ny “M” G1 P00000 dengan hiperemesis (pravidarum ringan

- Data Dasar

S : Ibu mengatakan mual dan muntah 4x sehari sejak seminggu yang lalu, pusing

dan nafsu makan menurun

O : Keadaan umum : baik

Kesadaran : composmentis

TTV : TD : 100/60 mm Hg Suhu : 378 o C

N : 100xpermenit RR : 20xpermenit

Turgor : kurang

Mata : cekung, conjungtiva anemis

Lidah : kering

d. Antisipasi Diagnosa Potensial

16

Page 18: Makalah Hiperemesis.docx

- Nekrosis lobulus hepar

- Degeneratif ginjal

- Polyneuritis

e. Identifikasi Kebutuhan Segera

1. Pemberian cairan infus

2. Pemberian nutrisi sesuai kondisi

3. Pemberian sedativa

f. Intervensi

Hari/tgl : Kamis, 20 Maret 2008

Diagnosa : Ny “M” G1 P00000 dengan hiperemesis gravidarum ringan

Kriteria : 1. Mual dan muntah berkurang

2. Selera makan bertambah

3. Tanda-tanda vital membaik

Intervensi :

1. Lakukan pendekatan dengan klien

Rasional terjalin kepercayaan dan kerjasama yang baik dengan tenaga kesehatan

2. Berikan obat anti muntah

Rasional mual muntah dapat berkurang sehingga kondisi menjadi lebih baik

3. Berikan HE tentang :

1. Makan makanan dalam porsi kecil tetapi sering

2. Menghindari makanan berlemak karena dapat menyebabkan mual

3. Berikan pengertian bahwa mual dan muntah merupakan hal yang fisiologis yang

dialami setiap wanita hamil

4. Jangan langsung berdiri di waktu pagi karena akan terasa mual dan muntah

5. Deteksi usahakan teratur

Rasional dengan memberikan HE diharapkan klien memahami dan dapat mengatasi

keluhan yang dialami

6. Berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi

Rasional fungsi independent

7. Berikan tablet Fe sebagai penambah darah

Rasional anemia dapat berkurang dan kondisi semakin membaik

g. Implementasi

17

Page 19: Makalah Hiperemesis.docx

Hari/tgl ; Kamis, 20 Maret 2008

Diagnosa : Ny “M” G1 P 00000 dengan Hiperemesis gravidarum ringan

Implementasi

1. Melakukan pendekatan dengan klien

2. Memberikan obat anti muntah

3. Memberikan HE

4. Berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi

5. Memberikan tablet Fe sebagai penambah darah

h. Evaluasi

Tgl : 21 Maret 2008 Jam : 09.00

Diagnosa : Ny “M” G1 P00000 dengan Hiperemesis Gravidarum Ringan.

S : Ibu mengatakan kondisinya sudah lebih baik, mual dan muntah berkurang,

tidak pusing dan dapat makan sedikit demi sedikit

O : KU : baik

Kesadaran : composmentis

TTV : TD : 110/70 mm Hg Suhu : 37o C

N : 80x/menit RR : 24x/menit

Turgor : baik

Lidah : tidak kering

A : Ny “M” G1 P00000 dengan hiperemesis gravidarum ringan

P : rencana dilanjutkan

18

Page 20: Makalah Hiperemesis.docx

BAB III

P E N U T U P

A. Kesimpulan

1. Mual (nausea) dan muntah (Emesis gravidarum) adalah gejala yang wajar dan sering

kedapatan pada kehamilan trimester I.

2. Hyperemesis gravidarum adalah suatu keadaan (biasanya pada hamil muda) dimana

penderita mengalami mual- muntah yang berlebihan, sedemikian rupa sehingga

mengganggu aktivitas dan kesehatan penderita secara keseluruhan. (Achadiat, 2004)

3. Bidan berperan dalam memberikan pertolongan pada Hypermesis gravidarum dengan

pengaturan diet makanan bagi ibu hamil, terapi edukasi tentang kehamilan, serta

mencegah agar Hyperemesis gravidarum yang masih bisa diatasi dengan pengaturan

diet makanan tidak menjadi semakin parah. Namun, dalam hal ini prinsip terpenting

bagi seorang bidan adalah mencegah Emesis gravidarum agar tidak berkembang

menjadi Hyperemesis gravidarum.

4. Aplikasi asuhan kebidanan dengan Hypermesis gravidarum dilakukan dengan

penanganan seperti terapi edukasi kehamilan, pengaturan diet, pengaturan pola

makan, perubahan tingkah laku.

B. Saran

1. Ibu hamil dengan mual muntah yang berlebihan selama tahap awal kehamilan

sebaiknya segera dibawa ke pelayanan kesehatan agar dapat segera diatasi dan tidak

berlanjut menjadi semakin parah.

2. Tenaga kesehatan khususnya bidan harus mempunyai pengetahuan dan kompeten

dalam mengenali gejala dan tanda Hyperemesis gravidarum, serta sejauh mana

intervensi dalam pencegahan dan penatalaksanaannya.

3. Bidan dalam melaksanakan asuhan kebidanan dengan Hyperemesis gravidarum

sebaiknya sesuai dengan kewenangan dan kompetensi yang dimiliki bidan.

19

Page 21: Makalah Hiperemesis.docx

Daftar Pustaka

http://www.scribd.com/doc/88845206/hiperemesis-gravidarum diakses tanggal 10

Juni 2013

http://angga-kesehatan.blogspot.com/2012/01/diet-ibu-hamil-dengan-komplikasi.html

diakses tanggal 10 Juni 2013

http://id.shvoong.com/medicine-and-health/epidemiology-public-health/2093780-

contoh-makalah-asuhan-kebidanan-ibu/#ixzz1e42vY1fB diakses tanggal 10 Juni 2013

http://diyahratehpertiwi.blogspot.com/p/prinsip-diet-pada-hiperemesis.html diakses

tanggal 10 Juni 2013

20