makalah hg 3 (jadi)
TRANSCRIPT
-
8/18/2019 Makalah Hg 3 (Jadi)
1/14
MAKALAH MPKT A
MANUSIA SEBAGAI INDIVIDU, KELOMPOK, DAN MASYARAKAT
Home Group 3
Disusun Oleh :
Cristover Fernando, 1506671045
Fakhrul Hidayat, 1506671606
Intisari Pertiwi, 1506742546
Putri Keumala A, 1506732280
Rafidha Irdiani, 1506741783
Rani Octavia, 1506669305
Rieska Juliana Arianty, 1506671780
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK
2015
-
8/18/2019 Makalah Hg 3 (Jadi)
2/14
ii
ABSTRAK
Ahok adalah gubernur DKI Jakarta yang kini sangat fenomenal. Dalam
kepemimpinanya, ia memiliki tipe kepemimpinan yang sangat bertolak belakang
dengan para pejabat pada umumnya. Cara dia berkata-kata, bersikap dan mengambil
keputusan bagaikan mendobrak tradisi. Dalam suatu kepimpinan, ada interaksi antara
pemimpin dan kelompok masyarakat tertentu. Perbedaan tiap individu membuat pola
interaksi sangat bervariasi. Interaksi yang baik dapat terjadi dengan bantuan
komunikasi yang baik. Dengan komunikasi, akan tercipta kondisi yang merupakan
akibat dari suatuinteraksi. Ahok sebagai individu dengan karakter yang dimiliki,
tentunya berpengaruh terhadap kelompok dan masyarakat yang dipimpin. Pengaruh
tersebut timbul dari bagaimana ia berinteraksi sebagai individu dalam kelompok dan
masyarakat.
Kata kunci: Pemimpin, Individu, Kelompok, Masyarakat
-
8/18/2019 Makalah Hg 3 (Jadi)
3/14
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat,
serta Berkat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah buku ajar
2 yang berjudul ‘Manusia sebagai Individu, Kelompok dan Masyarakat’ ini dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana, guna memenuhi tugas MPKT-A.
Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu bacaan yang menarik
sehingga dapat melihat karakter seseorang dari segi Individu, Kelompok dan
Masyarakat.
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
kami miliki sangat kurang. Oleh karena itu kami harapkan kepada para pembaca
untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
makalah ini.
Depok, 4 April 2016
Penyusun
-
8/18/2019 Makalah Hg 3 (Jadi)
4/14
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN MUKA ................................................................................................... i
ABSTRAK ................................................................................................................. ii
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ivii
DAFTAR ISI ............................................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 1
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH ............................................................ 1
1.2 PERUMUSAN MASALAH ........................................................................ 2
1.3 TUJUAN ...................................................................................................... 2
BAB II ISI .................................................................................................................. 3
2.1 Peran dan Karakter Ahok sebagai Individu dalam Kepemimpinannya ........ 3
2.2 Peran dan Karakter Ahok sebagai Individu dalam Kelompok ..................... 4
2.1 Peran dan Karakter Ahok sebagai Individu dalam Masyarakat ................... 6
BAB III PENUTUP ................................................................................................... 9
4.1 KESIMPULAN ............................................................................................ 9
4.2 SARAN ......................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 10
-
8/18/2019 Makalah Hg 3 (Jadi)
5/14
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
Manusia sebagai individu tidak dapat lepas dari pengaruh individu lain dalam
kehidupan sehari-harinya. Hal tersebut disebabkan oleh ketidakmampuan manusia
untuk hidup sendiri. Hakikat manusia sebagai makhluk sosial membuatnya senantiasa
membutuhkan orang lain. Kebutuhan tersebut umumnya merupakan kebutuhan sosial.
Keberadaan orang lain dibutuhkan untuk saling membantu, berinteraksi, dan
berkomunikasi satu sama lain.
Interaksi yang tercipta antar beberapa individu dapat menyebabkan
terbentuknya kelompok. Setiap individu dalam suatu kelompok umumnya memiliki
perannya masing-masing. Salah satu peran dalam suatu kelompok adalah peran
sebagai pemimpin. Pemimpin merupakan kunci utama keberhasilan kelompok.
Seorang pemimpin harus mampu menyatukan, membina, dan memotivasi anggotanya
agar fokus pada tujuan bersama dan tidak mementingkan ambisi pribadi.
Basuki Tjahaja Purnama atau biasa dikenal dengan panggilan Ahok
merupakan salah satu sosok pemimpin yang ramai diperbincangkan akhir-akhir ini.
Beliau merupakan Gubernur DKI Jakarta yang memulai masa jabatannya pada tahun
2014 menggantikan Joko Widodo. Ahok merupakan sosok pemimpin yang dikenal
akan ketegasannya dalam mengurus ibu kota. Walaupun kepemimpinan Ahok sebagai
Gubernur DKI Jakarta menuai pro dan kontra, beliau telah berhasil membuat
beberapa perubahan positif bagi DKI Jakarta. Hal tersebut melatarbelakangi HG 3
untuk menganalisis lebih dalam mengenai sosok Ahok sebagai individu dan perannya
dalam kelompok serta masyarakat.
-
8/18/2019 Makalah Hg 3 (Jadi)
6/14
2
1.3 PERUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana Ahok sebagai seorang individu?
2. Bagaimana peran Ahok dalam kelompok dan masyarakat?
3.
Bagaimana dampak karakter kepemimpinan Ahok terhadap masyarakat yang
dipimpinnya?
1.3 TUJUAN
Tujuan penulis membuat makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Menambah pemahaman tentang peran manusia sebagai
individu,kelompok,dan masyarakat
2.
Menambah pengetahuan tentang kondisi setiap interaksi individu,
kelompok dan masyarakat
3. Mengetahui karakter kepemimpinan seseorang dan dampak terhadap
kelompok yang dipimpinnya
-
8/18/2019 Makalah Hg 3 (Jadi)
7/14
3
BAB II
ISI
2.1 Peran dan Karakter Ahok sebagai Individu dalam Kepemimpinannya
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaya Purnama atau lebih dikenal dengan
“Ahok” adalah sosok pemimpin yang inspiratif bagi sebagian masyarak at Indonesia.
Gaya kepemimpinannya yang pekerja keras, gesit, terbuka, tegas, berani, dan teguh
pada prinsip seperti yang sudah di sebutkan dalam artikel, adalah karakter khas dari
seorang Ahok.
Apabila ditinjau dari ilmu psikologi yang membahas tentang kepribadian,
karakter-karakter khas tersebut menandakan tipe kepribadian seperti apa yang
dimiliki Ahok. Menurut teori enam belas tipe kepribadian Myers-Briggs yang
kembali dikelompokan menjadi empat tempramen oleh David Keirsey, Karakter-
karakter Ahok yang pekerja keras, gesit, terbuka, tegas, berani, dan teguh pada
prinsip ini adalah karakter-karakter yang masuk dalam tempramen
“Pembimbing/Tradisionalis (Sensing Judgers )” dengan 4 jenis tipe kepribadian
yang mungkin, yaitu ESTJ, ISTJ, ESFJ dan ISFJ.
Sensing Judgers adalah tipe kerpribadian yang menapak bumi dan tegas,
seperti Ahok yang teguh pada prinsipnya dan selalu tegas perihal kebenaran. Orang-
orang dengan tipe kepribadian seperti ini adalah mereka yang menghargai hukum dan
keteraturan, jaminan, sopan santun, aturan serta mudah menyesuaikan diri. Mereka
didorong oleh motivasi untuk melayani kebutuhan masyarakat, hal inilah yang
membuat Ahok gesit dalam menyelesaikan permasalahan mengenai fasilitas umum,
karena fasilitas umum merupakan salah satu kebutuhan masyarakat.
Dalam artikel disebutkan bahwa Ahok adalah seorang yang berani, tegas, dan
sangat menentang korupsi, ini sesuai dengan karakter pembimbing/tradisionalis yang
menghormati otoritas, hirarki, dan garis komando serta memiliki nilai-nilai yang
konservatif. Mereka terikat pada rasa tanggung jawab dan selalu berusaha untuk
-
8/18/2019 Makalah Hg 3 (Jadi)
8/14
4
melakukan hal yang benar. Hal ini membuat mereka menjadi orang-orang yang dapat
diandalkan, dapat dipercaya dan bertanggung jawab.
Pembimbing/Tradisionalis menghargai stabilitas, keteraturan, kooperasi,
konsistensi dan kesahihan. Serta cenderung serius dan merupakan pekerja keras.
Orang dengan kararter ini juga selalu menuntut baik dirinya maupun orang lain untuk
selalu fokus pada pekerjaan dan juga bekerja sebaik-baiknya. Ini membuktikan alasan
Ahok berhasil membangun karir politik mulai dari bawah dengan usahanya sendiri.
Pembimbing/Tradisionalis juga sangat hebat dalam memandu, memonitor, dan
menjalankan aturan, karakter inilah yang membantu Ahok sebagai pemimpin dapat
menjalankan hukum yang berlaku dengan baik.
Namun, dibalik semua kelebihan yang dimiliki oleh Ahok sebagai seorang
“Sensing Judgers” Ahok juga memiliki sifat yang kurang luwes dan cenderung
melihat sesuatu sebagai hitam atau putih dan sulit melihat area abu-abu, hal ini lah
yang membuat Ahok terlihat tidak memperdulikan perasaan orang lain dan membuat
suatu keputusan tanpa melihat kondisi sebelumnya.
2.2 Peran dan Karakter Ahok sebagai Individu dalam Kelompok
Basuki Tjahaya Purnama atau yang kerap disapa Ahok, memiliki pengaruh
fenomenal terhadap masyarakat khususnya wilayah DKI Jakarta. Sebagai seorang
Gubernur, tentu sudah menjadi kewajiban beliau untuk bersentuhan dengan kelompok
masyarakat. Kelompok masyarakat memiliki pro kontra terhadap kepemimpinan
Ahok selama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Pada pembahasan kali ini,
akan dikaji mengenai pengaruh dan peranan Ahok terhadap kelompok masyarakat.
Sebagai seorang Gubernur DKI Jakarta selama 2 tahun belakangan ini, Ahok
memiliki interaksi yang intens dengan masyarakat. Menurut Buku Ajar II, interaksi
Ahok terhadap pegawai, partai politik, dan kelompok masyarakat sekitar dapat
dibahas dengan topik komunikasi dan kepemimpinan.
-
8/18/2019 Makalah Hg 3 (Jadi)
9/14
5
Komunikasi yang beliau lakukan sudah mencakup semua tingkat komunikasi,
dari komunikasi intrapersonal, komunikasi kelompok, komunikasi publik,
komunikasi massa, sampai komunikasi melalui computer. Komunikasi intrapersonal
merupakan komunikasi yang diadakan antar keterlibatan dua orang. Komunikasi
intrapersonal mencakup kegiatan pemecahan masalah internal, perencanaan untuk
masa depan, dan pengevaluasian. Komunikasi intrapersonal telah dilaksanakan Ahok
yaitu terhadap Presiden, pejabat tinggi negara, dll. Komunikasi intrapersonal yang
dilaksanakan Ahok digunakan untuk membicarakan hal-hal yang penting guna
perencanaan untuk sebuah misi, proyek secara intensif dan sifatnya krusial.
Komunikasi kelompok mengacu pada interaksi komunikasi interpersonal dalam
sebuah pengelompokkan. Hal tersebut dapat dilihat dari komunikasi beliau pada saat
rapat dengan pegawai daerah atau sedang mengadakan diskusi terhadap suatu proyek.
Komunikasi publik dan massa merupakan tingkat komunikasi pada level umum dan
dikemas dalam suatu perencaan struktur dan formal. Hal tersebut terlihat dari momen
beliau sedang berpidato, wawancara pada suatu stasiun televisi. Komunikasi melalui
computer juga telah beliau lakukan dama masa jabatannya sebagai Gubernur. Ahok
telah membuat akun sosial media, seperti, Facebook, twitter, Instagram yang
memiliki manfaat untuk memberitahukan kepada warga Jakarta perkembangan dan
informasi terkait Ibu Kota. Bahkan, beliau mengunggah video rapat ke akun Youtube
dan memperbolehkan masyarakat melihat semua hasil diskusi dalam video tersebut.
Hal tersebut beliau laksanakan agar transparansi dapat bisa dicapai dan kepercayaan
terhadap pemerintah dapat ditingkatkan.
Dalam masa kepemimpinannya, Ahok juga dikenal sebagai sosok yang
tempramen dan terlalu blak-blakan. Hal tersebut dapat dikaji dalam hambatan
komunikasi. Hambatan komunikasi yang cukup tepat untuk mendeskripsikan keadaan
Ahok adalah hambatan emosional dan persepsi. Menurut buku Ajar II, Hambatan
emosional merupakan hambatan utama untuk membuka komunikasi bebas. Hal ini
merupakan ketidakpercayaan dan kecurigaan. Ahok sering mengadakan evaluasi
kinerja pegawai pemerintahannya. Apabila pegawai tersebut sudah terbukti bersalah
-
8/18/2019 Makalah Hg 3 (Jadi)
10/14
6
dan tetap mengelak, Ahok sering meluapkan emosinya secara tidak terkendali. Hal
tersebut sudah didasari terhadap ketidakpercayaan yang timbul akibat kesalahan
pegawai tersebut. Hambatan yang kedua adalah hambatan persepsi dimana terkadang
persepsi yang diberikan ahok bertentangan dengan persepsi orang lain. Sehingga,
komunikasi tidak berjalan secara bebas.
Dalam segi kepemimpinan dan kelompok, Ahok dapat dikatakan sebagai
pemimpin yang baik. Gelar pemimpin yang baik didapatkan karena Ahok telah
memperlihatkan karakteristik kepemimpinan yang efektif, yaitu, tertantang pada
proses, menginspirasi visi secara jelas, memungkinkan oran lain untuk bertindak.
Ahok merupakan seseorang yang memiliki integritas tinggi dan mempunyai target
yang kuat.
Walaupun Ahok sering menuai kontroversi di masyarakat mengenai
kepemimpinannya yang tegas, namun hal tersebut tidak melemahkan Ahok untuk
tetap menjaga integritasnya. Ahok memiliki visi yang jelas, ia tidak ingin oknum-
oknum yang mencari keuntungan seperti koruptor menghalanginya untuk membuat
Jakarta menjadi Ibu kota yang lebih baik. Ia memiliki visi dan perencanannya telah
disusun dengan sistematis. Ahok juga memungkinkan orang lain untuk bertindak.
Ahok menjadikan dirinya menjadi contoh yang baik terhadap pegawainya. Dengan
karakter kepemipinan yang tegas dan integritas yang kuat, pegawai menjadi hormat
dan patuh, sehingga interaksi dari aparat pemerintahan terkecil sampai terbesar dapat
taat pada peraturan, bersatu dan bekerja secara sinergis.
2.3 Peran dan Karakter Ahok sebagai Individu dalam Masyarakat
Dampak yang muncul dari sifat pak ahok ini pasti menghasilkan pihak kontra
dan juga pihak pro, seperti yang bisa kita lihat pada beritabintang.com ada sebuah
surat yang dikirim dari salah satu penduduk Medan kepada beliau yang menyatakan
dukungannya kepada sikap dan kepribadian Pak Ahok. Dan juga kita bisa melihat
-
8/18/2019 Makalah Hg 3 (Jadi)
11/14
7
banyak orang juga yang kurang baik memandang sifat dan sikap Pak Ahok ini.
Walaupun begitu kita bisa lihat dampak nyatanya dalam pengaturan kehidupan di
Jakarta sekarang. Sudah mulai banyak yang berubah dari yang bermasalah menjadi
terselesaikan walaupun ada satu atau dua hal yang belum diselesaikan, contohnya
masalah regulasi. Tapi semua butuh tahapan sesuai dengan sifat dan sikap Pak Ahok
yang sudah dijelaskan. Sifat dan sikap dari Pak Ahok ini juga, bisa dijadikan contoh
untuk pemimpin bangsa yang lain (tidak semuanya ambil yang baiknya tinggalkan
yang buruknya).
Sosok Pak Ahok membuktikan bahwa untuk memimpin suatu daerah, tidak
perlu menjadi pribumi atau penduduk pendatang, suku Betawi atau Tionghoa serta
tidak perlu muslim atau non-muslim. Dibutuhkan jiwa kepemimpian serta dedikasi
untuk melakukan perubahan dan semangat pelayanan bagi masyarakat. Pak Ahok
bekerja dengan dedikasi tinggi. Ia melakukan pekerjaan dengan efisien dan
menguntungkan rakyat. Seringkali ia hal yang ia lakukan menuai kontroversi, namun
hal tersebut baik bagi warga Jakarta. Ia mengungkap kasus korupsi yang merugikan
rakyat dan langsung memberhentikan pejabat yang melakukan hal tersebut.
Sudah bukan rahasia umum lagi birokrasi di ibukota sudah kacau sejak
dahulu. Mengurus KTP dapat memakan waktu berbulan-bulan, terkadang harus
mengeluarkan biaya agar proses berjalan cepat. Banyaknya PNS yang mangkir dari
pekerjaannyapun merupakan salah satu alasan terjadinya kekacauan pada birokrasi
ibukota. Pak Ahok memimpin dengan sering melakukan inspeksi mendadak serta
menegur dengan kata-kata pedas kepada PNS yang mangkir tersebut. Walaupun
beliau sering kali berkata kasar dan seringnya menggunakan bahasa yang kurang
sopan, namun hasil kerja nyata beliau mulai terlihat. Ia mulai menata kembali
birokrasi ibukota.
Menurut kelompok kami, faktor ini lah yang dibutuhkan dalam sosok
pemimpin bagi masyarakat. Tegas dan keras namun sesuai pada tempatnya, karena
kebanyakan orang ditegur dengan halus malah melakukan kesalahan yang sama
-
8/18/2019 Makalah Hg 3 (Jadi)
12/14
8
secara terus-menerus karena ia menganggap orang yang menegurnya tidak akan
bertindak tegas. Butuh pemimpin yang disegani untuk mengatasi masalah tersebut.
Adanya hotline yang menyambungkan masyarakat secara langsung kepada
Pak Ahok membuat pengaduan-pengaduan tentang permasalah ibukota cepat
ditanggapi. Layanan tersebut membuat keluhan masyarakat cepat diproses
ditindaklanjuti. Tidak semua pemimpin bisa cepat menanggapi keluhan
masyarakatnya dengan alasan sibuk dan kurang memakai layanan hotline tersebut.
Ahok membuktikan bahwa untuk memimpin suatu daerah, tidak perlu orang
asli atau pendatang. Tidak perlu orang Betawi dan Islam. Tidak perlu orang beragama
dan berbudaya ini dan itu. Ia menunjukkan bahwa jiwa kepemimpinan yang dilandasi
oleh semangat pelayanan yang tinggi, itu yang bikin perubahan dalam masyarakat,
bukan oleh asal-usul seseorang. Semangat pelayanan Ahok yang luar biasa bikin
banyak orang suka padanya, meskipun tidak sedikit yang mencercanya.
-
8/18/2019 Makalah Hg 3 (Jadi)
13/14
9
BAB III
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Kita sebagai sebuah individu dalam dunia yang memiliki masyarakat beragam
dan luas ini harus mampu bisa menempatkan diri kita dengan sangat baik. Sebagai
contoh diatas, Pak Ahok dapat menempatkan dirinya dengan baik sebagai Individu,
Kelompok serta Masyarakat. Beliau memiliki karakter kepimpinan yang sangat bagus
dalam kepemimpinannya. Karakter seperti jujur, terbuka dan tegas inilah yang
seharusnya dimiliki oleh setiap Pemimpin. Pemimpin juga harus menjadi contoh
untuk setiap anggota-anggotanya. Hal itu bertujuan agar terciptanya pemimpin yang
sesuai dengan harapan masyarakat yang berdedikasi dan amanah.
4.2 SARAN
Kepada Pak Ahok agar dapat menyelesaikan masalah dengan tenang dan
memperdulikan perasaan orang lain serta memutuskan keputusan dengan melihat
kondisi seseorang tersebut agar orang tersebut menerima segala keputusan yang ada
pada dirinya
-
8/18/2019 Makalah Hg 3 (Jadi)
14/14
10
DAFTAR PUSTAKA
Bua, Pieter Randan. 2015. Berkaca Pada Kepemimpinan Ahok. Jakarta : Taman
Pustaka Kristen
Departemen Pendidikan Nasional. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
Jakarta: BalaiPustaka
Geertz, Clifford. 1973. The Interpretation of Culture. New York.
Mutakin, Awan, Dasim Budimansyah, & Gurniawan Kamil Pasya. 2004. Dinamika
Masyarakat Indonesia . Bandung: PT Genesindo
Singgih, Evita E, et al. 2013. Manusia Sebagai Individu, Kelompok dan Masyrakat .
Depok: Universitas Indonesia
http://www.kompasiana.com/171717/belajar-kepemimpinan-dari-gaya-
kepemimpinan-ahok-gubernur-dki-jakarta_54f8637da33311fa7d8b488b
http://www.kompasiana.com/171717/belajar-kepemimpinan-dari-gaya-kepemimpinan-ahok-gubernur-dki-jakarta_54f8637da33311fa7d8b488bhttp://www.kompasiana.com/171717/belajar-kepemimpinan-dari-gaya-kepemimpinan-ahok-gubernur-dki-jakarta_54f8637da33311fa7d8b488bhttp://www.kompasiana.com/171717/belajar-kepemimpinan-dari-gaya-kepemimpinan-ahok-gubernur-dki-jakarta_54f8637da33311fa7d8b488bhttp://www.kompasiana.com/171717/belajar-kepemimpinan-dari-gaya-kepemimpinan-ahok-gubernur-dki-jakarta_54f8637da33311fa7d8b488bhttp://www.kompasiana.com/171717/belajar-kepemimpinan-dari-gaya-kepemimpinan-ahok-gubernur-dki-jakarta_54f8637da33311fa7d8b488b