makalah hemelena
TRANSCRIPT
8/13/2019 makalah hemelena
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-hemelena 1/22
BAB I
PENDAHULUAN
Pada era globalisasi saat ini, semua kegiatan manusia dipermudah dengan berbagai
sarana dan prasarana yang serba canggih. Hal ini pun berdampak pada dunia kesehatan dan
kedokteran. Salah satu dampaknya dalam dunia kedokteran adalah penemuan berbagai obat-
obatan yang bertujuan untuk menyembuhkan pasien yang menderita penyakit. Di satu sisi
obat-obat tersebut dapat menyembuhkan suatu penyakit, tetapi tidak sedikit juga yang
mempunyai efek samping terhadap organ-organ tubuh manusia. Salah satu obat yang diduga
memberi dampak negatif adalah NSAID (Non Steroid Anti inflamasi Drug). Obat-obat ini
diduga menjadi salah satu penyebab gangguan pada sistem pencernaan. Walaupun gangguan
pencernaan bisa disebabkan oleh berbagai etiologi namun di duga bahwa NSAID ini adalah
penyebab tersering dari gangguan sistem pencernaan khususnya pada Gastritis erosif.
Gastritis erosif adalah peradangan mukosa gaster yang ditandai dengan edema,
hiperemia, dan infiltrasi leukosit polimorfonuklear biasanya dengan beberapa
tingkatan pendarahan, keadaan ini dapat bersifat lokal atau difus. Laporan dari Inggris dan
Wales mengemukakan lebih dari 45% perdarahan ulkus peptikum berasal dari pasien berusia
diatas 60 tahun, dengan penyebab terbanyak sekitar 80% berupa faktor predisposisi
pemakaian aspirin atau OAINS lain. Gastritis erosif dapat disebabkan atau didasari oleh
berbagai faktor, dapat dari obat-obatan, kuman helicobacter dan sebagainya.
Perdarahan saluran cerna dapat bermanifetasi klinis mulai dari yang seolah ringan,
misalnya perdarahan tersamar sampai pada keadaan yang mengancam hidup. Hematemesis
adalah muntah darah segar (merah segar) atau hematin (hitam seperti kopi) yang merupakan
indikasi adanya perdarahan saluran cerna bagian atas. Melena (feses berwarna hitam)
biasanya berasal dari perdarahan SCBA, walaupun perdarahan usus halus dan bagian
proximal kolon dapat juga bermanifes dalam bentuk melena.
8/13/2019 makalah hemelena
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-hemelena 2/22
BAB II
LAPORAN KASUS
SESI I
Lembar 1
Seorang pasien Tn.A 48 tahun datang ke UGD RS Trisakti dengan keluhan muntah-muntah
cairan seperti kopi dan BAB berwarna hitam.
Lembar 2
Sekitar 2 jam yang lalu Tn. A mengeluh muntah-muntah isi cairan seperti kopi dan BAB
berwarna hitam. Tn. A juga sering mengeluh nyeri di ulu hati, mual, dan kembung terutama
sejak 2 bulan terakhir. Tn. A adalah seorang obese, sering mengeluh nyeri pada kedua
lututnya terutama saat dilipat sehingga pasien sering mengkonsumsi obat-obat rematik.
Lembar 3
Dari pemeriksaan fisik didapatkan :
Status generalisata :
Kesadaran compos mentis,tampak pucat dan lemah, mimik wajah kesakitan di perut bagian
atas. Pasien datang dengan dituntun oleh istrinya.
Tanda vital :
TD : 95/70 mmHg; Nadi : 110x/menit regular, equal, isi kecil; Suhu : 36,5 0C; Pernapasan :
20x/menit
Kepala : mata : konjungtiva anemis +/+; sklera ikterik -/-
Thorax : tidak ada kelainan
Abdomen : inspeksi tidak tampak kolateral; palpasi : supel, nyeri tekan epigastrium +, hepar
dan lien tidak teraba; perkusi : tympani; auskultasi : BU+n
Ekstremitas : Akral dingin dan pucat
8/13/2019 makalah hemelena
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-hemelena 3/22
SESI II
Lembar 4
Darah lengkap
Hemoglobin : 8 g/dL Hematokrit : 21%
Leukosit : 6.200 /uL LED : 56 mm/jam
Trombosit : 340 ribu /uL Urinalisa
Hitung Jenis : 0/1/5/51/39/4 Albumin : negatif negatif
Ureum : 38 mg/dL Reduksi : negatif negatif
Creatinin : 1,1 mg/dL Sedimen : negatif negatif
Bilirubin total : 1,0 mg/dL Leukosit : 5-6/LBP <8/LBP
Direk : 0,6 mg/dL Eritrosit : 1/LBP <2/LBP
Indirek : 0,4 mg/dL Silinder : negatif negatif
Gamma GT : 36 U/L n: <36 U/L Epitel : positif negatif
SGOT : 26 U/L <38 U/L Kristal : positif negatif
SGPT : 30 U/L <3,5 g/dL Bakteri : negatif negatif
Albumin : 3,7 g/dL >3,5 g/dL Tinja
Asam Urat : 7,1 mg/dL <6 mg/dL Warna : hitam
GDP/ 2 jam PP : 97 mg/dL / 138 mg/dL Benzidin Test : positif 4
Kolesterol total : 238 mg/dL <200 mg/dL Lain-lain : negatif
HDL : 38 mg/dL >50 mg/dL
LDL : 168 mg/dL <100 mg/dL
Trigliserid : 278 mg/dL <170 mg/dL
8/13/2019 makalah hemelena
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-hemelena 4/22
Foto Lutut : kesan osteoartrosis kedua genu
Genu dextra AP dan Lateral Genu sinistra AP
Celah sendi meyempit, tampak osteofit
EKG : Dalam batas normal
LEMBAR 5
USG abdomen : tidak ada kelainan pada organ abdomen bagian atas
Gastroskopi hari 1 :
- Esofagus tidak ada varises
- Lambung tampak cairan seperti kopi (sisa erdarahan)
8/13/2019 makalah hemelena
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-hemelena 5/22
- Erosi berat pada antrum dengan sisa perdarahan
- Tukak multipel di antrum dengan sisa perdarahan
- Bulbus duodeni tidak tampak ulkus atau erosi, asih tampak sisa darah
Kesan : gastritis erosif di lambung, ulkus lambung multipel, masih menunjukkan
perdarahan
8/13/2019 makalah hemelena
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-hemelena 6/22
BAB III
PEMBAHASAN
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. A
Usia : 48 tahun
Jenis Kelamin : laki-laki
Keluhan utama : muntah cairan seperti kopi dan BAB berwarna hitam
Berdasarkan hasil laporan kasus maka diperoleh beberapa masalah sebagai berikut :
Masalah Interpretasi
Muntah-muntah cairan seperti kopi dan BAB
berwarna hitam
Terjadi hematemesis melena pada pasien ini
disebabkan karena adanya perdaraan
disaluran cerna bagian atas atau proximal
dari ligamentum Treits
Nyeri ulu hati, mual, dan kembung sejak 2
bulan terakhir
Nyeri ulu hati, mual, dan kembung
merupakan tanda-tanda ada perdarahan
dibagian saluran cerna atas.
Obese Merupakan faktor resiko dari osteoartritis
dan perdarahan saluran cerna.
Nyeri pada kedua lutut terutama saat dilipat Gejala tersebut menandakan adanya
kemungkinan terjadi osteoartritis
Sering mengkonsumsi obat-obat rematik Hal ini merupakan faktor resiko terjadinya
perdarahan saluran cerna bagian atas.
HIPOTESIS
Penyakit yang disertai dengan hematemesis melena bisa disebabkan oleh berbagai macam
penyakit. Berdasarkan lokasi terjadinya, berikut ini adalah penyakit-penyakit yang dapat
menyebabkan hematemesis dan melena :
8/13/2019 makalah hemelena
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-hemelena 7/22
1. Varises esofagus
Varises esofagus adalah pelebaran dari pembuluh darah vena dan berkelok-kelok yang
terletak di submukosa esofagus distal dan lambung proximal. Hal ini disebabkan oleh
peningkatan tekanan di plexus esofagus yang biasanya terjadi akibat hipertensi porta. Sifat
perdarahan yang ditimbulkan ialah muntah darah atau hematemesis biasanya mendadak dan
masif, tanpa didahului rasa nyeri di epigastrium atau ulu hati. Darah yang keluar berwarna
kehitam-hitaman dan tidak membeku, karena sudah tercampur dengan asam lambung. Setelah
hematemesis selalu disusul dengan melena.
2. Karsinoma esofagus
Penderita karsinoma esofagus biasanya mengeluh disfagia, penurunan berat badan, anorexia,
odinofagia ( nyeri saatmenelan ), suara serak, batuk, dan regurgitasi. Perdarahan pada tumor
mengakibatkan anemia defisiensi besi atau hematemesis dan melena.
3. Sindroma Mallory – Weiiss
Sindroma Mallory – Weiiss merupakan keadaan dimana terjadinya robekan longitudinal di
mukosa lambung dekat sambungan mukosa skuamo kolumner atau di taut esofago gastrik.
Tetapi juga dapat mengenai mukosa esofagus. Hal ini disebabkan oleh laserasi aktif disertai
ulserasi yang mengakibatkan ruptur dari mukosa sehingga timbul perdarahan. Timbulnya
laserasi aktif ini sebagai akibat dari terlalu sering muntah-muntah yang hebat. Sifat
hematemesis ialah timbul perdarahan yang tidak masif, setelah penderita berulang kali
muntah hebat, yang disusul dengan rasa nyeri di epigastrium.
4. Esofagitis dan tukak esofagus
Esofagitis atau peradangan pada mukosa esofagus biasanya diawali dengan adanya cedera
pada mukosa esofagus akibat refluks isi lambung atau intestinal ke dalam esofagus.
Peradangan juga bisa disebabkan intubasi lambung berkepanjangan, infeksivirus, bakteri,
jamur, atau organisme parasit lainnya, ingesti bahan korosif atau iritan dan radiasi. Gambaran
klinis utama adalah rasa panas di ulu hati. Terkadang juga timbul nyeri dada, disfagia, dan
perdarahan seperti hematemesis melena. Tukak di esofagus juga dapat menyebabkan
perdarahan tetapi jarang sekali dibandingkan dengan tukak lambung dan duodenum.
1. Gastritis
Gastritis adalah proses inflamasi pada mukoasa dan submukosa lambung. Berdasarkanciri-
ciri klinis gastritis, kedua bentuk utama, yang merupakan kesatuan yang berbeda,ialahgastritis akut dan gastritis kronis. Bentuk gastritis akut yang paling dramatik ialah gastritis
8/13/2019 makalah hemelena
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-hemelena 8/22
erosif hemoragik. Bentuk gastritis ini biasanya disebabkan oleh konsumsi obatanti inflamasi
nonsteroid dan kortikosteroid dalam jumlah besar. Gambaran klinisnyaadalah nyeri
epigastrium atau ulu hati, anoreksia, mual, muntah, atau bermanifestasiseperti hematemesis,
melena, dan perdarahan yang mematikan. Sedangkan gastritiskronik didefinisikan sebagai
peradangan mukosa kronis yang akhirnya menyebabkanatrofi mukosa dan metaplasia epitel.
Gastritis kronik biasanya tidak atau sedikitmenimbulkan gejala seperti nyeri epigastrium,
mual, muntah, dam perdarahan.
2. Tukak lambung
Tukak atau ulkus lambung adalah suatu gambaran bulat, atau oval ukuran > 5 mmkedalaman
sub mukosal pada mukosa lambung akibat terputusnya kontinuiyas/intergritas mukosa
lambung. Secara umum pasien biasanya mengeluh dispepsia..Perdarahan merupakan
komplikasi umum dari tukak lambung ini.
3. Karsinoma lambung
Diantara tumor ganas yang ada dilambung, karsinoma merupakan yang terpenting danpaling
sering terjadi, keluhan utamanya adalah berat badan menurun, nyeri ulu hati,muntah, basan
menjadi lemah, serta rasa lekas kenyang. Jarang sekali mengalamihematemesis, tetapi sering
mengeluh buang air besar hitam pekat (melena).
1. Tukak duodenum
Tukak atau ulkus duodenum karakteritik adalah suatu penyakit kronik dan rekurens.Tukak ini
biasnya dalam dan berbatas tegas. Nyeri epigastrik adalah gejala tukakduodenum yang paling
sering terjadi. Nyerinya seperti rasa terbakar, ras lapar, dan rasasakit/ tidak nyaman. Nyeri
terjadi dari 90 menit hingga 3 jam setelah makan. Nyeri iniseringkali membangunkan pasien
pada tengah malam dan biasanya berkurang karenamakanan dan antasida. Ulkus ini dapat
menyebabkan perdarahan seperti hematemesisdan melena.
2. Karsinoma papilla vateri
Karsinoma papilla vateri merupakan penyebaran darikarsinoma di ampula, menyebabkan
penyumbatan saluran empedu dan saluran pankreasyang pada umumnya sudah dalam fase
lanjut. Gejala yang ditimbulkan selain kolestatikekstrahepatal, juga dapat menyebabkan
timbulnya perdarahan.
1. Sirosis hepatis
8/13/2019 makalah hemelena
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-hemelena 9/22
Sirosis hepatis adalah keadaan patologis yang menggambarkan stadium akhir fibrosishepatik
yang berlangsung progresif yang ditandai dengan distorsi dari arsitektur hepardan
pembentukan nodulus regeneratif. Gambaran ini terjadi akibat nekrosishepatoseluler. Gejala
awal sirosis meliputi perasaan mudah lelah dan lemas, seleramakan berkurang, perut terasa
kembung, mual, muntah dan berat badan menurun. Bilasudah lanjut maka akan timbul
komplikasi kegagalan hati dan hipertensi porta yangnantinya akan menyebakan perdarahan
seperti hematemesis melena
ANAMNESIS TAMBAHAN
a. Riwayat Penyakit Sekarang
o Sejak kapan keluhan terjadi ?
o Bagaimana konsistesi muntah dan BAB ?
o Seberapa banyak dan seberapa sering muntah dan BAB (frekuensi muntah dan
BAB) ?
o Apakah pasien mengalami gangguan susah menelan? (indikasi karsinoma
esofagus)
o Tanda-tanda anoreksia (lemah, lemas, pusing,menurunnya berat badan, dll) ?
(untuk indikasi bila ada keganasan)
o Apakah ketika mutah atau BAB ada rasa nyeri disekitar perut atau dada ?
o Obat apa yang telah dikonsumsi pasien ? (untuk mengetahui obat-obatan yang
dapat menyebabkan terjadinya keluhan)
o Apakah terjadi penurunan berat badan yang cukup signifikan?
b. Riwayat Penyakit Dahulu
o Apakah pernah menderita kejadian yang serupa sebelumnya?
o Apakah menderita penyakit keganasan/kanker yang sudah didiagnosa?
o Apakah terjadi trauma sebelumnya?
o Adakah terdapat penyakit liver? (kemungkinan terjadi hipertensi portal yang
menyebabkan varises esofagus)
c. Riwayat Penyakit Keluarga
o Apakah ada anggota keluarga lain yang menderita keluhan yang sama?
d. Riwayat Kebiasaan
o Apakah pasien memiliki kebiasaan mengkonsumsi alkohol (sindrom Mallori
8/13/2019 makalah hemelena
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-hemelena 10/22
Weiss)
PEMERIKSAAN FISIK
I. Status generalis:
Kesadaran: compos mentis Normal
Tampak pucat dan lemah Adanya Anemia yg disebabkan oleh
hematemesis dan melena pada pasien
Kesakitan di perut bagian atas Nyeri di ulu hati , yang kemungkinan
berasak dari Organ Saluran Cerna bagian atas
Pasien datang dituntun oleh istrinya Hematemesis dan melena
menyebabkan berkurangnya penyerapan nutrisi dan terbuangnya elektrolit
tubuh pada pasien sehingga pasien merasa lemas dan nyeri pada lutut
pasien juga membuatnya mengalami kesulitan berjalan
Tanda Vital:
TANDA VITAL HASIL PASIEN NILAI NORMAL INTERPRETASI
Suhu 36,5 36,5 – 37,2
Normal.
Membuktikan
tidak ada infeksi
Denyut nadi 110x/menit 60-100x/menit
Sedikit
meningkat,
sebagai
kompensasi
terhadap
kehilangan
banyak cairan
tubuh
Tekanan darah 95/70 mmHg 130/85 mmHgHipotensi ;
Presyok
Pernafasan 20x/menit 16-20x/menit Normal
1. Kepala :
8/13/2019 makalah hemelena
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-hemelena 11/22
Mata : Konjungtiva Anemis +/+ Anemia akibat dari perdarahan
pada pasien
Sklera Ikterik -/- tidak mengalami sirosis
2. Thorax : -
3. Abdomen :
- Inspeksi : tak tampak kolateral (caput medussa) tidak sirosis
- Palpasi : Nyeri epigastrium (+)
Supel tidak ada peritonitis
Hepar dan lien tidak teraba tidak mengalami
sirosis
- Ausklutasi : bising usus + normal
- Perkusi : timpani tidak ada cairan
4. Ekstremitas : Akral dingin dan pucat adanya gangguan
aliran darah
PEMERIKSAAN PENUNJANG
DARAH LENGKAP
Pemeriksaan Hasil Nilai normal Status
Hb 8 gr/dL 13-16 g/dl Anemia
Leukosit 6200/uL 5000-10.000/uL Normal
Hematokrit 21% 40-48% Anemia dan pendarahan
Hitung Jenis 0/1/5/51/39/40-1/1-3/2-6/50-
70/20-40/2-8 Normal
Ureum 35 mg/dl 15-40 mg/dl Normal
Creatinin 1,1 mg/dl 0,5-1,5 mg/dl Normal
8/13/2019 makalah hemelena
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-hemelena 12/22
Bilirubin total 1,0 mg/dl 0,2-1 mg/dl Normal
Direk 0,6 mg/dl 0-0,2 mg/dlMeningkat dari nilai
normal
Indirek 0,4 mg/dl 0,2-0,8 mg/dl Normal
Gamma GT 36 U/L <16 u/lMeningkat sedikit
dari nilai normal
SGOT 26 U/L <38 u/l Normal
SGPT 30 U/L <38 u/l Normal
Albumin 3,7 g/dl >3,5 g/dl Normal
Asam urat 7,1 mg/dl < 6 mg/dl Meningkat
GDP/2 jam PP 97 mg/dl / 138 mg/dl
GDP: 70-110 mg/dl
2jamPP : <140 mg/dl
Normal
Kolesterol total 235 mg/dl <200 mg/dl Meningkat
HDL 35 mg/dl >50 mg/dlLebih rendah dari
normal
LDL 168 mg/dl <100 mg/dl Meningkat
Trigliserid 278 mg/dl <170 mg/dl Meningkat
Trombosit 340 mg/dl 150.000-450.000/ul Normal
LED 56 mm/jam 0-20 mm/jam Meningkat
Interpretasi : Dari hasil pemeriksaan darah lengkap didapatkan pasien dalam keadaan anemis
dimana kadar Hb dan Ht menurun, hal ini kemungkinan disebabkan karena perdarahan yang
terjadi. Ureum kreatinin normal maka dapat dipastikan tidak terdapat kelainan pada ginjal.
Selain itu, tidak didaptkan kelainan hepar dilihat dari beberapa pemeriksaan faal hepar yang
8/13/2019 makalah hemelena
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-hemelena 13/22
dilakukan. Nyeri lutut yang dirasakan pasien kemungkinan disebabkan karena kadar asam
urat yang meningkat.
URINALISIS
Jenis Hasil pemeriksaan Nilai normal Keterangan
Albumin Negatif Negatif Normal
Reduksi Negatif Negatif Normal
Sedimen Negatif Negatif Normal
Leukosit 5-6/LPB <8/LPB Normal
Eritrosit 1/LPB <2/LPB Normal
Silinder Negatif Negatif Normal
Epitel Positif Negatif
Normal (Selama
masih dalam batas
normal)
Kristal Positif Negatif
Normal (Selama
masih dalam batas
normal)
Bakteri Negatif Negatif Normal
TINJA
Warna : hitam terdapat darah pada tinja
Benzidin test : positif 4 menandakan adanya hemoglobin pada tinja
Lain-lain : negatif tidak ditemukan kelainan yang lain
FOTO LUTUT
8/13/2019 makalah hemelena
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-hemelena 14/22
Genu dextra AP dan Lateral Genu sinistra AP
Celah sendi menyempit, tampak osteofit terdapat kesan osteoartritis pada kedua genu
EKG : Dalam batas normal tidak didapatkan kelainan pada jantung pasien
USG abdomen : Tidak ada kelainan pada abdomen bagian atas
Gastrokopi :
- Esofagus tidak ada varises menandakan perdarahan bukan berasal dari pecahnya
varises esofagus, maka hipotesis varises esofagus bisa disingkirkan
- Lambung tampak cairan seperti kopi ( sisa pendarahan ) perdarahan kemungkinan
besar berasal dari gaster
- Erosi berat pada antrum dengan sisa pendarahan menandakan adanya gastritiserosif pada bagian antrum gaster
8/13/2019 makalah hemelena
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-hemelena 15/22
- Tukak multipel di antrum dengan sisa perdarahan gastritis telah menyebabkan
tukak multipelpada antrum
- Bulbus duodeni tidak tampak ulkus atau erosi, masih tampak sisa darah perdarahan
bukan berasal dari duodenum
- Kesan : gastritis erosif di lambung, ulkus lambung multiple, masih menunjukan
pendarahan
DIAGNOSIS
Berdasarkan hasil dari anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang, maka
diagnosis kerja pada pasien ini adalah HEMATEMESIS MELENA et causa GASTRITIS
EROSIF. Diagnosis ini ditegakkan dengan adanya keluhan muntah-muntah cairan seperti
kopi dan BAB yang berwarna hitam yang kemudian diperkuat dengan gambaran gastroskopi
yang memberikan kesan gastritis erosif dan ulkus lambung multipel. Hal ini disebabkan
karena kebiasaan pasien yang sering mengkonsumsi Obat Anti Inflamasi Non-Steroid
(OAINS).
PENATALAKSANAAN
KOMPLIKASI
PROGNOSIS
Ad Vitam : ad bonam
Ad Fungsionam : dubia ad bonam
Ad Sannationam : dubia ad bonam
8/13/2019 makalah hemelena
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-hemelena 16/22
BAB IV
TINJAUAN PUSTAKA
ANATOMI SALURAN CERNA BAGIAN ATAS
Ligamentum Treitz
Ligamen Treitz merupakan batas dari saluran cerna bagian atas yang menghubungkan
diafragma ke usus kecil dan menstimulasi perpindahan pada usus kecil ketika relaksasi dan
kontraksi. Ligamentum dari Treitz tidak menghubungkan tulang, sebaliknya Ligament Treitz
adalah kelompok tiga otot kecil, satu dari diafragma dan dua dari usus kecil. Hal ini
dinamakan Václav Treitz, ahli patologi Ceko yang menemukannya.
Oesophagus (pars abdominalis)
Oesophagus merupakan sebuah tabung otot yang dapat kolaps, panjangnya sekitar 10
inchi (25 cm) yang menghubungkan pharynx dengan gaster. Sebagian besar oesophagus
terletak di dalam thorax. Oesophagus masuk ke abdomen melalui lubang yang terdapat pada
crus dextrum diaphragma.
Perhubungan oesophagusAnterior : facies posterior lobus hepatis sinister
Posterior : crus sinistruum diaphragma
Gaster
Terletak di bagian atas abdomen, terbentang dari permukaan bawah arcus costalis
sinistra sampai regio epigastrica dan umbilicalis. Sebagian besar gaster terletak dibawah
costae bagian bawah. Secara kasar gaster berbentuk J dan mempunyai dua lubang yaitu
ostium cardiacum dan ostium pyloricum, dua curvatura yaitu major dan minor dan dua
dinding paries anterior dan posterior.
8/13/2019 makalah hemelena
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-hemelena 17/22
Gaster dibagi menjadi bagian bagian berikut :
Fundus gastricum
Corpus gastricum
Anthrum pyloricum
Persarafan lambung sepenuhnya berasal dari sistem saraf otonom. Suplai saraf
parasimpatis untuk lambung dan duodenum dihantarkan ke dan dari abdomen melalui saraf
vagus. Persarafan simpatis melalui saraf splanchnicus major dan ganglia seliaka. Serabut-
serabut aferen menghantarkan impuls nyeri yang dirangsang oleh peregangan, kontraksi otot,
serta peradangan, dan dirasakan di daerah epigastrium abdomen. Serabut-serabut eferen
simpatis menghambat motilitas dan sekresi lambung. Pleksus saraf mienterikus (auerbach)
dan submukosa (meissner) membentuk persarafan intrinsik dinding lambung dan
mengoordinasi aktivitas motorik dan sekresi mukosa lambung (Prince, 2005).
Seluruh suplai darah di lambung dan pankreas (serta hati, empedu, dan limpa) terutama
berasal dari arteri siliaka atau trunkus seliakus, yang mempercabangkan cabang-cabang yang
menyuplai kurvatura minor dan mayor. Dua cabang arteri yang penting dalam klinis
adalah arteria gastroduodenalis dan arteria pankreatikoduodenalis (retroduodenalis) yang
berjalan sepanjang bulbus posterior duodenum (Prince, 2005).
Duodenum
Merupakan saluran berbentuk huruf C dengan panjang sekitar 10 inchi (25cm) yang
merupakan organ penghubung gaster dengan jejenum. Duodenum melengkung disekitar
caput pancreatis. 1 inchi pertama duodenum menyerupai gaster , yang permukaan anterior
dan posteriornya diliputi oleh peritoneum dan mempunyai omentum minus yang melekat
padapinggir bawahnya, bursa omentalis terletak dibelakang segmen yang pendek ini. Sisa
yang lain dari duodenum terletak retroperitoneal. Duodenum sendiri dibagi atas pars
anterior,descenden,transversus dan ascendens.
8/13/2019 makalah hemelena
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-hemelena 18/22
Pars anterior duodenum
Hubungan
Anterior : Lobus quadratus hepar dan vesica billiaris
Posterior : Bursa omentalis , arteria gastroduodenalis, ductus choledochus dan vena
porta
Superior : Foramen epiploicum
Inferior : Caput pancreatis
Pars descending duodenum
Hubungan
Anterior : fundus vesica billiaris dan lobus hepatis dextra, colon transversum
Posterior : Hilum renale dextra dan ureter dextra
Lateral : colon ascendens, fleksura coli dextra, dan lobus hepatis dextra
Medial : caput pancreatis, ductus choledocuhus, dan ductus pancreatis
HISTOLOGI GASTROINTESTINALIS3
Esophagus memiliki panjang kurang lebih 25cm, antara faring sampai gaster, mulai
dari tepi bawah tulang rawan krikoid. Secara histologis dibagi menjadi:
1. 1/3 bagian atas otot skelet
2. 1/3 bagian tengah otot polos + skelet
3. 1/3 bagian bawah otot polos
Susunan dinding esophagus terdiri dari:
1. Tunika mukosa:
o Epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk
o Pada lamina propria terdapat sedikit nodulus limfatikus
o Muskularis dan adventisia tebalnya bervariasi
2. Tunika submukosa: kelenjar esophagus (paling khas), plexus Messner, pembuluh darah,
pembuluh limfa, dan sedikit nodulus limfatikus
3. Tunika muskularis: T.M. Sirkularis dan T.M. Longitudinalis
4. Tunika adventisia/serosa dilapisi oleh sel-sel gepeng.
Gaster (Lambung) terdiri dari cardia, fundus atau corpus, dan pylorus dan dibatasi
oleh epitel selapis torak. Susunan dinding gaster sebagai berikut:
1. Tunika mukosa:
8/13/2019 makalah hemelena
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-hemelena 19/22
o Epitel selapis silindris pada carida dan terdapat mikrovili pada fundus
o Pada lamina propria terdapat jaringan ikat jarang dan kelenjar cardia pada cardia,
kelenjar fundus dan membran elastis pada fundus, dan kelenjar pylorus pada pylorus
o Muskularis dan adventisia jaringan otot polos pada cardia, sirkularis dan
longitudinalis pada fundus
2. Tunika submukosa: jaringan ikat jarang tanpa kelenjar dan terdapat pleksus submukosus
pada cardia dan pleksus Meissner pada fundus
3. Tunika muskularis: 2-3 lapis pada cardia dan terdapat T.M. sirkularis pada fundus berupa
otot polos
4. Tunika adventisia: jaringan ikat jarang dan terdapat pembuluh darah, pembuluh limfe
dan saraf
Mukosa lambung mengandung banyak kelenjar dalam. Di daerah pilorus dan kardia,
kelenjar menyekresikan mukus. Di korpus lambung, termasuk fundus, kelenjar mengandung
sel parietal (oksintik), yang menyekresikan asam hidroklorida dan faktor intrinsik, dan chief
cell (sel zimogen, sel peptik), yang mensekresikan pepsinogen. Sekresi-sekresi ini bercampur
dengan mukus yang disekresikan oleh sel-sel di leher kelenjar. Beberapa kelenjar bermuara
keruang bersamaan (gastric pit) yang kemudian terbuka kepermukaan mukosa. Mukus juga
disekresikan bersama HCO3- oleh sel-sel mukus di permukaan epitel antara kelenjar-
kelenjar (Ganong, 2001).
PERDARAHAN SALURAN CERNA BAIAN ATAS
DEFINISI Perdarahan saluran cerna bagian atas (SCBA) adalah perdarahan saluran makanan proksimal
dari ligamentum Treitz meliputi hematemesis dan atau melena. Untuk keperluanklinik,
dibedakan perdarahan varises esophagus dan non-varises, karena antara keduanyaterdapat
ketidaksamaan dalam pengelolaan dan prognosisnya.Hematemesis adalah muntah darah.
Darah bisa dalam bentuk segar (bekuan/gumpalanatau cairan berwarna merah cerah) atau
berubah karena enzim dan asam lambung menjadikecoklatan dan berbentuk seperti butiran
kopi. Memuntahkan sedikit darah dengan warna yangtelah berubah adalah gambaran
nonspesifik dari muntah berulang dan tidak selalu menandakan perdarahan saluran
pencernaan atas yang signifikan.Melena adalah keluarnya tinja yang lengket dan hitam
8/13/2019 makalah hemelena
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-hemelena 20/22
seperti aspal/ter, dengan bau busuk, dan perdarahannya sejumlah 50-100 ml atau lebih.
Melena menunjukkan perdarahan saluran cerna bagian atas. Tinja yang gelap dan padat
dengan hasil tes perdarahan samar (occult bl ood ) positif menunjukkan perdarahan pada usus
halus dan bukan melena.
ETIOLOGI Kelainan esofagus : varises, esofagitis, keganasan
Kelainan lambung : keganasan, gastritis (terutama erosif yang disebabkan oleh OAINS),
sindroma mallori weiss, tukak lambung
Kelainan dudenum : tukak duodenum dan karsinoma papila vateri
Sesuai dengan kasus, maka kami hanya akan membahas mengenai gasrtritis erosif pada
makalah ini.
GASTRITIS EROSIF
Definisi
Menurut Hirlan dalam Suyono (2001: 127), gastritis akut erosif adalah suatu
peradangan permukaan mukosa lambung yang akut dengan kerusakan-kerusakan erosi.
Disebut erosi apabila kerusakan yang terjadi tidak lebih dalam dari pada mukosa muskularis.
Penyakit ini dijumpai di klinik, sebagai akibat efek samping dari pemakaian obat, sebagai
penyulit penyakit-penyakit lain atau karena sebab yang tidak diketahui. Perjalanan
penyakitnya biasanya ringan, walaupun demikian kadang-kadang dapat menyebabkan
kedaruratan medis, yakni perdarahan saluran cerna bagian atas.
Patofisiologi
Patofisiologi dasar dari gastritis adalah gangguan keseimbangan faktor agresif (asam
lambung dan pepsin) dan faktor defensif (ketahanan mukosa). Penggunaan aspirin atau obat
anti inflamasi non steroid (AINS) lainnya, obat-obatan kortikosteroid, penyalahgunaan
alkohol, menelan substansi erosif, merokok, atau kombinasi dari faktor-faktor tersebut dapat
mengancam ketahanan mukosa lambung. Gastritis dapatmenimbulkan gejala berupa nyeri,
sakit, atau ketidaknyamanan yang terpusat pada perut bagian atas (Brunner, 2000).
Gaster memiliki lapisan epitel mukosa yang secara konstan terpapar oleh berbagai
faktor endogen yang dapat mempengaruhi integritas mukosanya, seperti asam lambung,
8/13/2019 makalah hemelena
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-hemelena 21/22
8/13/2019 makalah hemelena
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-hemelena 22/22
Cara kerja Prostaglandin sebagai sitoproteksi :
o Menjaga aliran darah mukosa
o Meningkatkan sekresi mukosa dan ion bikarbonat
o Meningkatkan epitelial defense.
Apabila terjadi penurunan aliran darah mukosa, maka menimbulkan adhesi netrolit pada
endotel pembuluh darah mukosa dan memacu lebih jauh proses imunologis, dimana prose ini
mengakibatkan terlepasnya radikal bebas dan protease yang akan merusak mukosa lambung.
Yang kurang di tinpus
Biosintesis Prostaglandin
Manifestasi klinis gastritis erosif, pemeriksaan, penatalaksanaan, sama koreksi lagi nuu kira2
kurang apa lagi.. aku bingung..
Ntar aku kasih linknya punya sasa Sama googling sndiri aja tentang gastritis erosif
Kesimpulan
Dafpus (ini kerjain bareng aja klo ga bisa)
Diatas yang kurang tugas pange sama daftar isi