makalah hemelena

22
BAB I PENDAHULUAN Pada era globalisasi saat ini, semua kegiatan manusia dipermudah dengan   berbagai sarana dan prasarana yang serba canggih. Hal ini pun berdampak pada dunia kesehatan dan kedokteran. Salah satu dampaknya dalam dunia kedokteran adalah penemuan berbagai obat- obatan yang bertujuan untuk menyembuhkan pasien yang menderita penyakit. Di satu sisi obat-obat tersebut dapat menyembuhkan suatu penyakit, tetapi tidak sedikit juga yang mempunyai efek samping terhadap organ-organ tubuh manusia. Salah satu obat yang diduga memberi dampak negatif adalah  NSAID (Non Steroid Anti inflamasi Drug). Obat-obat ini diduga menjadi salah satu penyebab gangguan pada sistem pencernaan. Walaupun gangguan  pencernaan bisa disebabkan oleh  berbagai etiologi namun di duga bahwa NSAID i ni adalah  penyebab tersering dari gangguan sistem pencernaan khu susnya pada Gastritis erosif. Gastritis erosif adalah peradangan mukosa gaster yang ditandai dengan edema, hiperemia, dan infiltrasi leukosit polimorfonuklear biasanya dengan beberapa tingkatan  pendarahan, keadaan ini dapat bersifat lokal atau difus. Laporan dari Inggris dan Wales mengemukakan lebih dari 45% perdarahan ulkus peptikum berasal dari pasien berusia diatas 60 tahun, dengan penyebab terbanyak sekitar 80% berupa faktor predisposisi  pemakaian aspirin atau OAINS lain. Gastritis erosif dapat disebabkan atau didasari oleh  berbagai faktor, dapat dari obat-obatan, kuman helicobacter dan sebagainya. Perdarahan saluran cerna dapat bermanifetasi klinis mulai dari yang seolah ringan, misalnya perdarahan tersamar sampai pada keadaan yang mengancam hidup. Hematemesis adalah muntah darah segar (merah segar) atau hematin (hitam seperti kopi) yang merupakan indikasi adanya perdarahan saluran cerna bagian atas. Melena (feses berwarna hitam)  biasanya berasal dari perdarahan SCBA, walaupun perdarahan usus halus dan bagian  proximal kolon dapat juga b ermanifes dalam bentuk melena.

Upload: santy-zakiyyah

Post on 04-Jun-2018

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: makalah hemelena

8/13/2019 makalah hemelena

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-hemelena 1/22

BAB I

PENDAHULUAN

Pada era globalisasi saat ini, semua kegiatan manusia dipermudah dengan   berbagai

sarana dan prasarana yang serba canggih. Hal ini pun berdampak pada dunia kesehatan dan

kedokteran. Salah satu dampaknya dalam dunia kedokteran adalah penemuan berbagai obat-

obatan yang bertujuan untuk menyembuhkan pasien yang menderita penyakit. Di satu sisi

obat-obat tersebut dapat menyembuhkan suatu penyakit, tetapi tidak sedikit juga yang

mempunyai efek samping terhadap organ-organ tubuh manusia. Salah satu obat yang diduga

memberi dampak negatif adalah  NSAID (Non Steroid Anti inflamasi Drug). Obat-obat ini

diduga menjadi salah satu penyebab gangguan pada sistem pencernaan. Walaupun gangguan

 pencernaan bisa disebabkan oleh  berbagai etiologi namun di duga bahwa NSAID ini adalah

 penyebab tersering dari gangguan sistem pencernaan khususnya pada Gastritis erosif.

Gastritis erosif adalah peradangan mukosa gaster yang ditandai dengan edema,

hiperemia, dan infiltrasi leukosit polimorfonuklear biasanya dengan beberapa

tingkatan  pendarahan, keadaan ini dapat bersifat lokal atau difus. Laporan dari Inggris dan

Wales mengemukakan lebih dari 45% perdarahan ulkus peptikum berasal dari pasien berusia

diatas 60 tahun, dengan penyebab terbanyak sekitar 80% berupa faktor predisposisi

 pemakaian aspirin atau OAINS lain. Gastritis erosif dapat disebabkan atau didasari oleh

 berbagai faktor, dapat dari obat-obatan, kuman helicobacter dan sebagainya.

Perdarahan saluran cerna dapat bermanifetasi klinis mulai dari yang seolah ringan,

misalnya perdarahan tersamar sampai pada keadaan yang mengancam hidup. Hematemesis

adalah muntah darah segar (merah segar) atau hematin (hitam seperti kopi) yang merupakan

indikasi adanya perdarahan saluran cerna bagian atas. Melena (feses berwarna hitam)

 biasanya berasal dari perdarahan SCBA, walaupun perdarahan usus halus dan bagian

 proximal kolon dapat juga bermanifes dalam bentuk melena.

Page 2: makalah hemelena

8/13/2019 makalah hemelena

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-hemelena 2/22

BAB II

LAPORAN KASUS

SESI I

Lembar 1

Seorang pasien Tn.A 48 tahun datang ke UGD RS Trisakti dengan keluhan muntah-muntah

cairan seperti kopi dan BAB berwarna hitam.

Lembar 2

Sekitar 2 jam yang lalu Tn. A mengeluh muntah-muntah isi cairan seperti kopi dan BAB

 berwarna hitam. Tn. A juga sering mengeluh nyeri di ulu hati, mual, dan kembung terutama

sejak 2 bulan terakhir. Tn. A adalah seorang obese, sering mengeluh nyeri pada kedua

lututnya terutama saat dilipat sehingga pasien sering mengkonsumsi obat-obat rematik.

Lembar 3

Dari pemeriksaan fisik didapatkan :

Status generalisata :

Kesadaran compos mentis,tampak pucat dan lemah, mimik wajah kesakitan di perut bagian

atas. Pasien datang dengan dituntun oleh istrinya.

Tanda vital :

TD : 95/70 mmHg; Nadi : 110x/menit regular, equal, isi kecil; Suhu : 36,5 0C; Pernapasan :

20x/menit

Kepala : mata : konjungtiva anemis +/+; sklera ikterik -/-

Thorax : tidak ada kelainan

Abdomen : inspeksi tidak tampak kolateral; palpasi : supel, nyeri tekan epigastrium +, hepar

dan lien tidak teraba; perkusi : tympani; auskultasi : BU+n

Ekstremitas : Akral dingin dan pucat

Page 3: makalah hemelena

8/13/2019 makalah hemelena

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-hemelena 3/22

 

SESI II

Lembar 4

Darah lengkap

Hemoglobin : 8 g/dL Hematokrit : 21%

Leukosit : 6.200 /uL LED : 56 mm/jam

Trombosit : 340 ribu /uL Urinalisa

Hitung Jenis : 0/1/5/51/39/4 Albumin : negatif negatif

Ureum : 38 mg/dL Reduksi : negatif negatif

Creatinin : 1,1 mg/dL Sedimen : negatif negatif

Bilirubin total : 1,0 mg/dL Leukosit : 5-6/LBP <8/LBP

Direk : 0,6 mg/dL Eritrosit : 1/LBP <2/LBP

Indirek : 0,4 mg/dL Silinder : negatif negatif

Gamma GT : 36 U/L n: <36 U/L Epitel : positif negatif

SGOT : 26 U/L <38 U/L Kristal : positif negatif

SGPT : 30 U/L <3,5 g/dL Bakteri : negatif negatif

Albumin : 3,7 g/dL >3,5 g/dL Tinja 

Asam Urat : 7,1 mg/dL <6 mg/dL Warna : hitam

GDP/ 2 jam PP : 97 mg/dL / 138 mg/dL Benzidin Test : positif 4

Kolesterol total : 238 mg/dL <200 mg/dL Lain-lain : negatif

HDL : 38 mg/dL >50 mg/dL

LDL : 168 mg/dL <100 mg/dL

Trigliserid : 278 mg/dL <170 mg/dL

Page 4: makalah hemelena

8/13/2019 makalah hemelena

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-hemelena 4/22

 

Foto Lutut : kesan osteoartrosis kedua genu

Genu dextra AP dan Lateral Genu sinistra AP

Celah sendi meyempit, tampak osteofit

EKG : Dalam batas normal

LEMBAR 5

USG abdomen : tidak ada kelainan pada organ abdomen bagian atas

Gastroskopi hari 1 :

-  Esofagus tidak ada varises

-  Lambung tampak cairan seperti kopi (sisa erdarahan)

Page 5: makalah hemelena

8/13/2019 makalah hemelena

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-hemelena 5/22

-  Erosi berat pada antrum dengan sisa perdarahan

-  Tukak multipel di antrum dengan sisa perdarahan

-  Bulbus duodeni tidak tampak ulkus atau erosi, asih tampak sisa darah

Kesan : gastritis erosif di lambung, ulkus lambung multipel, masih menunjukkan

 perdarahan

Page 6: makalah hemelena

8/13/2019 makalah hemelena

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-hemelena 6/22

BAB III

PEMBAHASAN

IDENTITAS PASIEN

 Nama : Tn. A

Usia : 48 tahun

Jenis Kelamin : laki-laki

Keluhan utama : muntah cairan seperti kopi dan BAB berwarna hitam

Berdasarkan hasil laporan kasus maka diperoleh beberapa masalah sebagai berikut :

Masalah Interpretasi

Muntah-muntah cairan seperti kopi dan BAB

 berwarna hitam

Terjadi hematemesis melena pada pasien ini

disebabkan karena adanya perdaraan

disaluran cerna bagian atas atau proximal

dari ligamentum Treits

 Nyeri ulu hati, mual, dan kembung sejak 2

 bulan terakhir

 Nyeri ulu hati, mual, dan kembung

merupakan tanda-tanda ada perdarahan

dibagian saluran cerna atas.

Obese Merupakan faktor resiko dari osteoartritis

dan perdarahan saluran cerna.

 Nyeri pada kedua lutut terutama saat dilipat  Gejala tersebut menandakan adanya

kemungkinan terjadi osteoartritis

Sering mengkonsumsi obat-obat rematik Hal ini merupakan faktor resiko terjadinya

 perdarahan saluran cerna bagian atas.

HIPOTESIS 

Penyakit yang disertai dengan hematemesis melena bisa disebabkan oleh berbagai macam

 penyakit. Berdasarkan lokasi terjadinya, berikut ini adalah penyakit-penyakit yang dapat

menyebabkan hematemesis dan melena : 

Page 7: makalah hemelena

8/13/2019 makalah hemelena

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-hemelena 7/22

1. Varises esofagus 

Varises esofagus adalah pelebaran dari pembuluh darah vena dan berkelok-kelok yang

terletak di submukosa esofagus distal dan lambung proximal. Hal ini disebabkan oleh

 peningkatan tekanan di plexus esofagus yang biasanya terjadi akibat hipertensi porta. Sifat

 perdarahan yang ditimbulkan ialah muntah darah atau hematemesis biasanya mendadak dan

masif, tanpa didahului rasa nyeri di epigastrium atau ulu hati. Darah yang keluar berwarna

kehitam-hitaman dan tidak membeku, karena sudah tercampur dengan asam lambung. Setelah

hematemesis selalu disusul dengan melena. 

2. Karsinoma esofagus 

Penderita karsinoma esofagus biasanya mengeluh disfagia, penurunan berat badan, anorexia,

odinofagia ( nyeri saatmenelan ), suara serak, batuk, dan regurgitasi. Perdarahan pada tumor

mengakibatkan anemia defisiensi besi atau hematemesis dan melena.  

3. Sindroma Mallory  –  Weiiss 

Sindroma Mallory  –  Weiiss merupakan keadaan dimana terjadinya robekan longitudinal di

mukosa lambung dekat sambungan mukosa skuamo kolumner atau di taut esofago gastrik.

Tetapi juga dapat mengenai mukosa esofagus. Hal ini disebabkan oleh laserasi aktif disertai

ulserasi yang mengakibatkan ruptur dari mukosa sehingga timbul perdarahan. Timbulnya

laserasi aktif ini sebagai akibat dari terlalu sering muntah-muntah yang hebat. Sifat

hematemesis ialah timbul perdarahan yang tidak masif, setelah penderita berulang kali

muntah hebat, yang disusul dengan rasa nyeri di epigastrium. 

4. Esofagitis dan tukak esofagus 

Esofagitis atau peradangan pada mukosa esofagus biasanya diawali dengan adanya cedera

 pada mukosa esofagus akibat refluks isi lambung atau intestinal ke dalam esofagus.

Peradangan juga bisa disebabkan intubasi lambung berkepanjangan, infeksivirus, bakteri,

 jamur, atau organisme parasit lainnya, ingesti bahan korosif atau iritan dan radiasi. Gambaran

klinis utama adalah rasa panas di ulu hati. Terkadang juga timbul nyeri dada, disfagia, dan

 perdarahan seperti hematemesis melena. Tukak di esofagus juga dapat menyebabkan

 perdarahan tetapi jarang sekali dibandingkan dengan tukak lambung dan duodenum. 

1. Gastritis 

Gastritis adalah proses inflamasi pada mukoasa dan submukosa lambung. Berdasarkanciri-

ciri klinis gastritis, kedua bentuk utama, yang merupakan kesatuan yang berbeda,ialahgastritis akut dan gastritis kronis. Bentuk gastritis akut yang paling dramatik ialah gastritis

Page 8: makalah hemelena

8/13/2019 makalah hemelena

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-hemelena 8/22

erosif hemoragik. Bentuk gastritis ini biasanya disebabkan oleh konsumsi obatanti inflamasi

nonsteroid dan kortikosteroid dalam jumlah besar. Gambaran klinisnyaadalah nyeri

epigastrium atau ulu hati, anoreksia, mual, muntah, atau bermanifestasiseperti hematemesis,

melena, dan perdarahan yang mematikan. Sedangkan gastritiskronik didefinisikan sebagai

 peradangan mukosa kronis yang akhirnya menyebabkanatrofi mukosa dan metaplasia epitel.

Gastritis kronik biasanya tidak atau sedikitmenimbulkan gejala seperti nyeri epigastrium,

mual, muntah, dam perdarahan. 

2. Tukak lambung 

Tukak atau ulkus lambung adalah suatu gambaran bulat, atau oval ukuran > 5 mmkedalaman

sub mukosal pada mukosa lambung akibat terputusnya kontinuiyas/intergritas mukosa

lambung. Secara umum pasien biasanya mengeluh dispepsia..Perdarahan merupakan

komplikasi umum dari tukak lambung ini. 

3. Karsinoma lambung 

Diantara tumor ganas yang ada dilambung, karsinoma merupakan yang terpenting danpaling

sering terjadi, keluhan utamanya adalah berat badan menurun, nyeri ulu hati,muntah, basan

menjadi lemah, serta rasa lekas kenyang. Jarang sekali mengalamihematemesis, tetapi sering

mengeluh buang air besar hitam pekat (melena). 

1. Tukak duodenum 

Tukak atau ulkus duodenum karakteritik adalah suatu penyakit kronik dan rekurens.Tukak ini

 biasnya dalam dan berbatas tegas. Nyeri epigastrik adalah gejala tukakduodenum yang paling

sering terjadi. Nyerinya seperti rasa terbakar, ras lapar, dan rasasakit/ tidak nyaman. Nyeri

terjadi dari 90 menit hingga 3 jam setelah makan. Nyeri iniseringkali membangunkan pasien

 pada tengah malam dan biasanya berkurang karenamakanan dan antasida. Ulkus ini dapat

menyebabkan perdarahan seperti hematemesisdan melena. 

2. Karsinoma papilla vateri

Karsinoma papilla vateri merupakan penyebaran darikarsinoma di ampula, menyebabkan

 penyumbatan saluran empedu dan saluran pankreasyang pada umumnya sudah dalam fase

lanjut. Gejala yang ditimbulkan selain kolestatikekstrahepatal, juga dapat menyebabkan

timbulnya perdarahan. 

1. Sirosis hepatis 

Page 9: makalah hemelena

8/13/2019 makalah hemelena

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-hemelena 9/22

Sirosis hepatis adalah keadaan patologis yang menggambarkan stadium akhir fibrosishepatik

yang berlangsung progresif yang ditandai dengan distorsi dari arsitektur hepardan

 pembentukan nodulus regeneratif. Gambaran ini terjadi akibat nekrosishepatoseluler. Gejala

awal sirosis meliputi perasaan mudah lelah dan lemas, seleramakan berkurang, perut terasa

kembung, mual, muntah dan berat badan menurun. Bilasudah lanjut maka akan timbul

komplikasi kegagalan hati dan hipertensi porta yangnantinya akan menyebakan perdarahan

seperti hematemesis melena

ANAMNESIS TAMBAHAN

a.  Riwayat Penyakit Sekarang 

o  Sejak kapan keluhan terjadi ?

o  Bagaimana konsistesi muntah dan BAB ?

o  Seberapa banyak dan seberapa sering muntah dan BAB (frekuensi muntah dan

BAB) ?

o  Apakah pasien mengalami gangguan susah menelan? (indikasi karsinoma

esofagus)

o  Tanda-tanda anoreksia (lemah, lemas, pusing,menurunnya berat badan, dll) ?

(untuk indikasi bila ada keganasan)

o  Apakah ketika mutah atau BAB ada rasa nyeri disekitar perut atau dada ?

o  Obat apa yang telah dikonsumsi pasien ? (untuk mengetahui obat-obatan yang

dapat menyebabkan terjadinya keluhan)

o  Apakah terjadi penurunan berat badan yang cukup signifikan?

 b.  Riwayat Penyakit Dahulu 

o  Apakah pernah menderita kejadian yang serupa sebelumnya?

o  Apakah menderita penyakit keganasan/kanker yang sudah didiagnosa?

o  Apakah terjadi trauma sebelumnya?

o  Adakah terdapat penyakit liver? (kemungkinan terjadi hipertensi portal yang

menyebabkan varises esofagus)

c.  Riwayat Penyakit Keluarga 

o  Apakah ada anggota keluarga lain yang menderita keluhan yang sama? 

d.  Riwayat Kebiasaan 

o  Apakah pasien memiliki kebiasaan mengkonsumsi alkohol (sindrom Mallori

Page 10: makalah hemelena

8/13/2019 makalah hemelena

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-hemelena 10/22

Weiss) 

PEMERIKSAAN FISIK

I.  Status generalis:

  Kesadaran: compos mentis Normal

  Tampak pucat dan lemah   Adanya Anemia yg disebabkan oleh

hematemesis dan melena pada pasien

  Kesakitan di perut bagian atas  Nyeri di ulu hati , yang kemungkinan

 berasak dari Organ Saluran Cerna bagian atas

  Pasien datang dituntun oleh istrinya   Hematemesis dan melena

menyebabkan berkurangnya penyerapan nutrisi dan terbuangnya elektrolit

tubuh pada pasien sehingga pasien merasa lemas dan nyeri pada lutut

 pasien juga membuatnya mengalami kesulitan berjalan

  Tanda Vital:

TANDA VITAL HASIL PASIEN NILAI NORMAL INTERPRETASI

Suhu 36,5   36,5  –  37,2 

 Normal.

Membuktikan

tidak ada infeksi

Denyut nadi 110x/menit 60-100x/menit

Sedikit

meningkat,

sebagai

kompensasi

terhadap

kehilangan

 banyak cairan

tubuh

Tekanan darah 95/70 mmHg 130/85 mmHgHipotensi ;

Presyok

Pernafasan 20x/menit 16-20x/menit  Normal

1.  Kepala :

Page 11: makalah hemelena

8/13/2019 makalah hemelena

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-hemelena 11/22

Mata : Konjungtiva Anemis +/+  Anemia akibat dari perdarahan

 pada pasien

Sklera Ikterik -/-  tidak mengalami sirosis

2.  Thorax : -

3.  Abdomen :

-  Inspeksi : tak tampak kolateral (caput medussa) tidak sirosis

-  Palpasi : Nyeri epigastrium (+)

Supel  tidak ada peritonitis

Hepar dan lien tidak teraba tidak mengalami

sirosis

-  Ausklutasi : bising usus +  normal

-  Perkusi : timpani  tidak ada cairan

4.  Ekstremitas : Akral dingin dan pucat   adanya gangguan

aliran darah

PEMERIKSAAN PENUNJANG

DARAH LENGKAP

Pemeriksaan Hasil Nilai normal Status

Hb 8 gr/dL 13-16 g/dl Anemia

Leukosit 6200/uL 5000-10.000/uL Normal

Hematokrit 21% 40-48% Anemia dan pendarahan

Hitung Jenis 0/1/5/51/39/40-1/1-3/2-6/50-

70/20-40/2-8 Normal

Ureum 35 mg/dl 15-40 mg/dl Normal

Creatinin 1,1 mg/dl 0,5-1,5 mg/dl Normal

Page 12: makalah hemelena

8/13/2019 makalah hemelena

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-hemelena 12/22

Bilirubin total 1,0 mg/dl 0,2-1 mg/dl Normal

Direk 0,6 mg/dl 0-0,2 mg/dlMeningkat dari nilai

normal

Indirek 0,4 mg/dl 0,2-0,8 mg/dl Normal

Gamma GT 36 U/L <16 u/lMeningkat sedikit

dari nilai normal

SGOT 26 U/L <38 u/l Normal

SGPT 30 U/L <38 u/l Normal

Albumin 3,7 g/dl >3,5 g/dl Normal

Asam urat 7,1 mg/dl < 6 mg/dl Meningkat

GDP/2 jam PP 97 mg/dl / 138 mg/dl

GDP: 70-110 mg/dl

2jamPP : <140 mg/dl

 Normal

Kolesterol total 235 mg/dl <200 mg/dl Meningkat

HDL 35 mg/dl >50 mg/dlLebih rendah dari

normal

LDL 168 mg/dl <100 mg/dl Meningkat

Trigliserid 278 mg/dl <170 mg/dl Meningkat

Trombosit 340 mg/dl 150.000-450.000/ul Normal

LED 56 mm/jam 0-20 mm/jam Meningkat

Interpretasi : Dari hasil pemeriksaan darah lengkap didapatkan pasien dalam keadaan anemis

dimana kadar Hb dan Ht menurun, hal ini kemungkinan disebabkan karena perdarahan yang

terjadi. Ureum kreatinin normal maka dapat dipastikan tidak terdapat kelainan pada ginjal.

Selain itu, tidak didaptkan kelainan hepar dilihat dari beberapa pemeriksaan faal hepar yang

Page 13: makalah hemelena

8/13/2019 makalah hemelena

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-hemelena 13/22

dilakukan. Nyeri lutut yang dirasakan pasien kemungkinan disebabkan karena kadar asam

urat yang meningkat.

URINALISIS

Jenis Hasil pemeriksaan Nilai normal Keterangan

Albumin Negatif Negatif Normal

Reduksi Negatif Negatif Normal

Sedimen Negatif Negatif Normal

Leukosit 5-6/LPB <8/LPB Normal

Eritrosit 1/LPB <2/LPB Normal

Silinder Negatif Negatif Normal

Epitel Positif Negatif

 Normal (Selama

masih dalam batas

normal)

Kristal Positif Negatif

 Normal (Selama

masih dalam batas

normal)

Bakteri Negatif Negatif Normal

TINJA 

Warna : hitam  terdapat darah pada tinja

Benzidin test : positif 4  menandakan adanya hemoglobin pada tinja

Lain-lain : negatif  tidak ditemukan kelainan yang lain

FOTO LUTUT

Page 14: makalah hemelena

8/13/2019 makalah hemelena

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-hemelena 14/22

 Genu dextra AP dan Lateral Genu sinistra AP

Celah sendi menyempit, tampak osteofit terdapat kesan osteoartritis pada kedua genu

EKG : Dalam batas normal tidak didapatkan kelainan pada jantung pasien

USG abdomen : Tidak ada kelainan pada abdomen bagian atas

Gastrokopi :

-  Esofagus tidak ada varises  menandakan perdarahan bukan berasal dari pecahnya

varises esofagus, maka hipotesis varises esofagus bisa disingkirkan  

-  Lambung tampak cairan seperti kopi ( sisa pendarahan )  perdarahan kemungkinan

 besar berasal dari gaster  

-  Erosi berat pada antrum dengan sisa pendarahan  menandakan adanya gastritiserosif pada bagian antrum gaster  

Page 15: makalah hemelena

8/13/2019 makalah hemelena

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-hemelena 15/22

-  Tukak multipel di antrum dengan sisa perdarahan  gastritis telah menyebabkan

tukak multipelpada antrum 

-  Bulbus duodeni tidak tampak ulkus atau erosi, masih tampak sisa darah  perdarahan

 bukan berasal dari duodenum 

-  Kesan : gastritis erosif di lambung, ulkus lambung multiple, masih menunjukan

 pendarahan 

DIAGNOSIS

Berdasarkan hasil dari anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang, maka

diagnosis kerja pada pasien ini adalah HEMATEMESIS MELENA et causa GASTRITIS

EROSIF. Diagnosis ini ditegakkan dengan adanya keluhan muntah-muntah cairan seperti

kopi dan BAB yang berwarna hitam yang kemudian diperkuat dengan gambaran gastroskopi

yang memberikan kesan gastritis erosif dan ulkus lambung multipel. Hal ini disebabkan

karena kebiasaan pasien yang sering mengkonsumsi Obat Anti Inflamasi Non-Steroid

(OAINS).

PENATALAKSANAAN

KOMPLIKASI

PROGNOSIS

Ad Vitam : ad bonam

Ad Fungsionam : dubia ad bonam

Ad Sannationam : dubia ad bonam

Page 16: makalah hemelena

8/13/2019 makalah hemelena

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-hemelena 16/22

BAB IV

TINJAUAN PUSTAKA

ANATOMI SALURAN CERNA BAGIAN ATAS

Ligamentum Treitz

Ligamen Treitz merupakan batas dari saluran cerna bagian atas yang menghubungkan

diafragma ke usus kecil dan menstimulasi perpindahan pada usus kecil ketika relaksasi dan

kontraksi. Ligamentum dari Treitz tidak menghubungkan tulang, sebaliknya Ligament Treitz

adalah kelompok tiga otot kecil, satu dari diafragma dan dua dari usus kecil. Hal ini

dinamakan Václav Treitz, ahli patologi Ceko yang menemukannya.

Oesophagus (pars abdominalis)

Oesophagus merupakan sebuah tabung otot yang dapat kolaps, panjangnya sekitar 10

inchi (25 cm) yang menghubungkan pharynx dengan gaster. Sebagian besar oesophagus

terletak di dalam thorax. Oesophagus masuk ke abdomen melalui lubang yang terdapat pada

crus dextrum diaphragma.

Perhubungan oesophagusAnterior : facies posterior lobus hepatis sinister

Posterior : crus sinistruum diaphragma

Gaster

Terletak di bagian atas abdomen, terbentang dari permukaan bawah arcus costalis

sinistra sampai regio epigastrica dan umbilicalis. Sebagian besar gaster terletak dibawah

costae bagian bawah. Secara kasar gaster berbentuk J dan mempunyai dua lubang yaitu

ostium cardiacum dan ostium pyloricum, dua curvatura yaitu major dan minor dan dua

dinding paries anterior dan posterior.

Page 17: makalah hemelena

8/13/2019 makalah hemelena

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-hemelena 17/22

 

Gaster dibagi menjadi bagian bagian berikut :

  Fundus gastricum

  Corpus gastricum

  Anthrum pyloricum

Persarafan lambung sepenuhnya berasal dari sistem saraf otonom. Suplai saraf

 parasimpatis untuk lambung dan duodenum dihantarkan ke dan dari abdomen melalui saraf

vagus. Persarafan simpatis melalui saraf splanchnicus major dan ganglia seliaka. Serabut-

serabut aferen menghantarkan impuls nyeri yang dirangsang oleh peregangan, kontraksi otot,

serta peradangan, dan dirasakan di daerah epigastrium abdomen. Serabut-serabut eferen

simpatis menghambat motilitas dan sekresi lambung. Pleksus saraf mienterikus (auerbach)

dan submukosa (meissner) membentuk persarafan intrinsik dinding lambung dan

mengoordinasi aktivitas motorik dan sekresi mukosa lambung (Prince, 2005).

Seluruh suplai darah di lambung dan pankreas (serta hati, empedu, dan limpa) terutama

 berasal dari arteri siliaka atau trunkus seliakus, yang mempercabangkan cabang-cabang yang

menyuplai kurvatura minor dan mayor. Dua cabang arteri yang penting dalam klinis

adalah arteria gastroduodenalis dan arteria pankreatikoduodenalis (retroduodenalis) yang

 berjalan sepanjang bulbus posterior duodenum (Prince, 2005).

Duodenum

Merupakan saluran berbentuk huruf C dengan panjang sekitar 10 inchi (25cm) yang

merupakan organ penghubung gaster dengan jejenum. Duodenum melengkung disekitar

caput pancreatis. 1 inchi pertama duodenum menyerupai gaster , yang permukaan anterior

dan posteriornya diliputi oleh peritoneum dan mempunyai omentum minus yang melekat

 padapinggir bawahnya, bursa omentalis terletak dibelakang segmen yang pendek ini. Sisa

yang lain dari duodenum terletak retroperitoneal. Duodenum sendiri dibagi atas pars

anterior,descenden,transversus dan ascendens.

Page 18: makalah hemelena

8/13/2019 makalah hemelena

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-hemelena 18/22

 Pars anterior duodenum

Hubungan

Anterior : Lobus quadratus hepar dan vesica billiaris

Posterior : Bursa omentalis , arteria gastroduodenalis, ductus choledochus dan vena

 porta

Superior : Foramen epiploicum

Inferior : Caput pancreatis

 Pars descending duodenum

Hubungan

Anterior : fundus vesica billiaris dan lobus hepatis dextra, colon transversum

Posterior : Hilum renale dextra dan ureter dextra

Lateral : colon ascendens, fleksura coli dextra, dan lobus hepatis dextra

Medial : caput pancreatis, ductus choledocuhus, dan ductus pancreatis

HISTOLOGI GASTROINTESTINALIS3 

Esophagus memiliki panjang kurang lebih 25cm, antara faring sampai gaster, mulai

dari tepi bawah tulang rawan krikoid. Secara histologis dibagi menjadi:

1.  1/3 bagian atas otot skelet

2.  1/3 bagian tengah otot polos + skelet

3.  1/3 bagian bawah otot polos

Susunan dinding esophagus terdiri dari:

1.  Tunika mukosa:

o  Epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk

o  Pada lamina propria terdapat sedikit nodulus limfatikus

o  Muskularis dan adventisia tebalnya bervariasi

2.  Tunika submukosa: kelenjar esophagus (paling khas), plexus Messner, pembuluh darah,

 pembuluh limfa, dan sedikit nodulus limfatikus

3.  Tunika muskularis: T.M. Sirkularis dan T.M. Longitudinalis

4.  Tunika adventisia/serosa dilapisi oleh sel-sel gepeng.

Gaster (Lambung) terdiri dari cardia, fundus atau corpus, dan pylorus dan dibatasi

oleh epitel selapis torak. Susunan dinding gaster sebagai berikut:

1.  Tunika mukosa:

Page 19: makalah hemelena

8/13/2019 makalah hemelena

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-hemelena 19/22

o  Epitel selapis silindris pada carida dan terdapat mikrovili pada fundus

o  Pada lamina propria terdapat jaringan ikat jarang dan kelenjar cardia pada cardia,

kelenjar fundus dan membran elastis pada fundus, dan kelenjar pylorus pada pylorus

o  Muskularis dan adventisia jaringan otot polos pada cardia, sirkularis dan

longitudinalis pada fundus

2.  Tunika submukosa: jaringan ikat jarang tanpa kelenjar dan terdapat pleksus submukosus

 pada cardia dan pleksus Meissner pada fundus

3.  Tunika muskularis: 2-3 lapis pada cardia dan terdapat T.M. sirkularis pada fundus berupa

otot polos

4.  Tunika adventisia: jaringan ikat jarang dan terdapat pembuluh darah, pembuluh limfe

dan saraf

Mukosa lambung mengandung banyak kelenjar dalam. Di daerah pilorus dan kardia,

kelenjar menyekresikan mukus. Di korpus lambung, termasuk fundus, kelenjar mengandung

sel parietal (oksintik), yang menyekresikan asam hidroklorida dan faktor intrinsik, dan chief

cell  (sel zimogen, sel peptik), yang mensekresikan pepsinogen. Sekresi-sekresi ini bercampur

dengan mukus yang disekresikan oleh sel-sel di leher kelenjar. Beberapa kelenjar bermuara

keruang bersamaan (gastric pit) yang kemudian terbuka kepermukaan mukosa. Mukus juga

disekresikan bersama HCO3- oleh sel-sel mukus di permukaan epitel antara kelenjar-

kelenjar (Ganong, 2001).

PERDARAHAN SALURAN CERNA BAIAN ATAS

DEFINISI Perdarahan saluran cerna bagian atas (SCBA) adalah perdarahan saluran makanan proksimal

dari ligamentum Treitz meliputi hematemesis dan atau melena. Untuk keperluanklinik,

dibedakan perdarahan varises esophagus dan non-varises, karena antara keduanyaterdapat

ketidaksamaan dalam pengelolaan dan prognosisnya.Hematemesis adalah muntah darah.

Darah bisa dalam bentuk segar (bekuan/gumpalanatau cairan berwarna merah cerah) atau

 berubah karena enzim dan asam lambung menjadikecoklatan dan berbentuk seperti butiran

kopi. Memuntahkan sedikit darah dengan warna yangtelah berubah adalah gambaran

nonspesifik dari muntah berulang dan tidak selalu menandakan perdarahan saluran

 pencernaan atas yang signifikan.Melena adalah keluarnya tinja yang lengket dan hitam

Page 20: makalah hemelena

8/13/2019 makalah hemelena

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-hemelena 20/22

seperti aspal/ter, dengan bau busuk, dan perdarahannya sejumlah 50-100 ml atau lebih.

Melena menunjukkan perdarahan saluran cerna bagian atas. Tinja yang gelap dan padat

dengan hasil tes perdarahan samar (occult bl ood ) positif menunjukkan perdarahan pada usus

halus dan bukan melena.

ETIOLOGI Kelainan esofagus : varises, esofagitis, keganasan

Kelainan lambung : keganasan, gastritis (terutama erosif yang disebabkan oleh OAINS),

sindroma mallori weiss, tukak lambung

Kelainan dudenum : tukak duodenum dan karsinoma papila vateri

Sesuai dengan kasus, maka kami hanya akan membahas mengenai gasrtritis erosif pada

makalah ini.

GASTRITIS EROSIF

Definisi

Menurut Hirlan dalam Suyono (2001: 127), gastritis akut erosif adalah suatu

 peradangan permukaan mukosa lambung yang akut dengan kerusakan-kerusakan erosi.

Disebut erosi apabila kerusakan yang terjadi tidak lebih dalam dari pada mukosa muskularis.

Penyakit ini dijumpai di klinik, sebagai akibat efek samping dari pemakaian obat, sebagai

 penyulit penyakit-penyakit lain atau karena sebab yang tidak diketahui. Perjalanan

 penyakitnya biasanya ringan, walaupun demikian kadang-kadang dapat menyebabkan

kedaruratan medis, yakni perdarahan saluran cerna bagian atas.

Patofisiologi

Patofisiologi dasar dari gastritis adalah gangguan keseimbangan faktor agresif (asam

lambung dan pepsin) dan faktor defensif (ketahanan mukosa). Penggunaan aspirin atau obat

anti inflamasi non steroid (AINS) lainnya, obat-obatan kortikosteroid, penyalahgunaan

alkohol, menelan substansi erosif, merokok, atau kombinasi dari faktor-faktor tersebut dapat

mengancam ketahanan mukosa lambung. Gastritis dapatmenimbulkan gejala berupa nyeri,

sakit, atau ketidaknyamanan yang terpusat pada perut bagian atas (Brunner, 2000).

Gaster memiliki lapisan epitel mukosa yang secara konstan terpapar oleh berbagai

faktor endogen yang dapat mempengaruhi integritas mukosanya, seperti asam lambung,

Page 21: makalah hemelena

8/13/2019 makalah hemelena

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-hemelena 21/22

Page 22: makalah hemelena

8/13/2019 makalah hemelena

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-hemelena 22/22

 Cara kerja Prostaglandin sebagai sitoproteksi :

o  Menjaga aliran darah mukosa

o  Meningkatkan sekresi mukosa dan ion bikarbonat

o  Meningkatkan epitelial defense.

Apabila terjadi penurunan aliran darah mukosa, maka menimbulkan adhesi netrolit pada

endotel pembuluh darah mukosa dan memacu lebih jauh proses imunologis, dimana prose ini

mengakibatkan terlepasnya radikal bebas dan protease yang akan merusak mukosa lambung.

Yang kurang di tinpus

Biosintesis Prostaglandin

Manifestasi klinis gastritis erosif, pemeriksaan, penatalaksanaan, sama koreksi lagi nuu kira2

kurang apa lagi.. aku bingung..

 Ntar aku kasih linknya punya sasa Sama googling sndiri aja tentang gastritis erosif

Kesimpulan

Dafpus (ini kerjain bareng aja klo ga bisa)

Diatas yang kurang tugas pange sama daftar isi