makalah h5n1 dan h1n1
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 Makalah H5N1 Dan H1N1
1/7
BAB II
PEMBAHASAN
A. H5NI
2.1 Definisi
Flu burung adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus yang
secara alami hanya dapat menginfeksi unggas dan kadang-kadang babi. Pada
keadaan tertentu virus flu burung dapat ditularkan dari unggas ke manusia
Penyebabnya adalah Virus Influenza Tipe A yang dapat menyebabkan abah
!epidemi" global yang men#alar keseluruh dunia !pandemi"! $oedarto%&'('".
Patogenik tinggi influenza avian% atau istilah aslinya% abah flu burung%
mulainya dikenal infeksi burung pada ayam di Italia tahun ()*). Virus influenza
avian di dalam hospes habitan asli% burung air liar% umumnya infeksi ter#adi tanpa
ge#ala% virus influenza A biotipe ini termasuk patogenik rendah berada
keseimbangan yang baik dengan hospes !+amps% &''*".
2.2 Etiologi
Virus influenza tipe A sub tipe ,(. Virus influenza termasuk dalam
famili Orthomyxoviridae.Virus strain A ini dibedakan menurut tipe hemaglutinin
!," dan neuramidase !" nya sehingga virus ini dapat diklarifikasikan menurut
sub tipenya% seperti ,(( dan ,&(. $ub tipe , dan ,* diperkirakan
merupakan penyebab abah dengan tingkat kematian yang tinggi atau patogenik.
$ampai saat ini sudah teridentifikasi ( sub tipe virus.
$ubtipe ,( dapat bermutasi secara genetik dengan subtipe lain
sehingga dapat menular ke manusia atau hean selain burung. Virus AI #uga
diidentifikasi berdasarkan strainnya% yaitu terdapat strain A% /% dan 0. 1,2
melaporkan baha virus AI strain A bertanggung #aab atas ter#adinya abah flu
burung saat ini. !1idoyono% &'((".
2.3 Manifestasi Klinis
$esudah meleati masa inkubasi selama (-3 hari% penderita flu burung
akan mengalami demam dengan menggigil% sakit kepala% malaise% lemah badan%
-
7/25/2019 Makalah H5N1 Dan H1N1
2/7
nyeri otot%% dan kon#ungtiva merah. +omplikasi yang dapat ter#adi berupa
bronkitis% sinusitis% batuk berdahak dan pneumonia disertai batuk darah% selain itu
penderita #uga dapat mengalami mual% muntah% diare dan gangguan neurologik.
4iagnosis flu burung ditetapkan #ika dapat ditemukan virus penyebabnya
melalui biakan atas hapusan tenggorok. Pemeriksaan serologi misalnya u#i inhibisi
hemaglutinasi dan u#i fiksasi komplemen dapat mendukung ditegakkannya
diagnosis flu burung !1idoyono% &'((".
2.4 Masa Inkubasi
Pada ayam% masa inkubasi virus% yaitu saat virus masuk ke tubuh sampai
timbul ge#ala membutuhkan beberapa #am sampai dengan 3 hari dalam satu
individu dan (5 hari dalam satu flok. ,al ini tergantung pada barbagai faktor %
antara lain 6 #umlah dan patogenitas virus yang menginfeksi% #enis spesies yang
terinfeksi% kemampuan deteksi ge#ala klinis.
Pada manusia% inkubasi virus membutuhkan (- 3 hari% tergantung umur%
kekebalan dan kondisi individu. Pada umumnya kasus ter#adi pada anak-anak
karena sistim kekebalan pada anak belum berkembang sempurna.
2.5 Ko!likasi
/ronkitis
Infeksi sekunder !adang telinga"
7adang paru-paru !pneumonia"
!Tamher% oorkasiani.&'').5"
2." Patofisiologi
2.# $akto% &isiko
Anak kecil merupakan kelompok yang paling banyak terinfeksi oleh virus
influenza. Anak yang mengalami pa#anan primer dengan galur virus influenza
mempunyai kadar virus !viral load" yang lebih tinggi dan berlangsung lebih lama
dibandingkan pasien deasa% sehingga men#adi sumber penularan utama. 8sia
lan#ut% rentang aktu yang lebih pan#ang dari timbulnya ge#ala hingga diraat%
-
7/25/2019 Makalah H5N1 Dan H1N1
3/7
adanya pneumonia% leukopeni dan limfopeni merupakan faktor risiko ter#adinya
penyakit yang berat pada infeksiA9,(.
:enangani unggas sakit atau bangkai unggas ternak dalam minggu
sebelum timbulnya ge#ala merupakan faktor risiko yang paling sering di#umpai.
$ebagian besar pasien mendapatkan infeksi A9,( dari unggas ternak di dalam
atau diluar lingkungan rumah. :enyembelih%mencabut bulu% atau menyiapkan
daging unggas sakit untuk dimasak6 bermain dengan unggas sakit atau bangkai
unggas yang sakit sebelumnya merupakan riayat yang didapat pada pasien
A9,(. /ahkan ada ( pasien dari Indonesia yang mempunyai riayat beker#a
membuatshuttlecockbulutangkis dari bulu bebek. :emakan daging unggas yang
mentah atau tidak dimasak dengan baik #uga merupakan faktor risiko ter#adinya
,(.
2.' Penatalaksanaan
/erkat adanya sistem imunitas yang sudah dibentuk untuk influenza
manusia% maka penyakit ini umumnya akan membaik dengan sendirinya !self
limiting diseases". Asupan cairan yang memadai dan istirahat merupakan unsur
penting dalam tatalaksana influenza. Parasetamol dan ibuprofen dapat diberikan
sebagai antipiretik. Penggunaan asetosal tidak dian#urkan pada anak karena risiko
ter#adinya sindrom 7eye
.
a. Terapi antiviral
2seltamivir yang hanya tersedia dalam bentuk oral% sampai saat ini masih
merupakan obat antiviral primer pilihan untuk terapi A9,(. 2bservasi terbatasmenun#ukan baha pemberian oseltamivir dini berhubungan dengan penurunan
mortalitas. 2leh karena itu dian#urkan untuk memberikan oseltamivir secepatnya
pada pasien yang dicurigai terinfeksi A9,( atas dasar klinis sebelum
konfirmasi etiologi diperoleh. /aku terapi adalah pemberian selama hari%
mengacu pada kasus influenza manusia. 4osis baku adalah *mg dua kali perhari
untuk pasien deasa. 4osis untuk anak adalah &mg9kg//9kali diberikan dua kali
perhari.
-
7/25/2019 Makalah H5N1 Dan H1N1
4/7
8ntuk avian influenza dosis dan lamanya pemberian yang optimal belum
diketahui pasti. /ila tidak ada perbaikan klinis setelah terapi baku% oseltamivir
dapat diperpan#ang hingga hari lagi. Pada kasus infeksi manusia oleh ,(
efikasi oseltamivir suboptimal agaknya karena kelambatan pemberian atau karena
pasien dalam keadaan sangat berat. ,al ini menimbulkan pemikiran untuk
meningkatkan dosis maupun lamanya pemberian oseltamivir. 4osis yang lebih
tinggi dan pemberian yang lebih lama !dua kali lipat" cukup rasional mengingat
replikasi A9,( yang tinggi% atau bila dilihat setelah pemberian dengan dosis
baku dalam 3 hari aal tidak menun#ukan pebaikan klinis.
b. Antibiotik
$ebagian besar pasien yang diraat karena A9,( secara radiologis
menun#ukan gambaran pnemonia pada saat masuk. $eringkali etiologi pneumonia
belum diketahui pada saat masuk% sementara infeksi sekunder oleh bakteri sering
ter#adi% dan dalam keadaan demikian antibiotik perlu diberikan. Infeksi bakteri
dipikirkan bila demam menetap atau turun naik% atau ter#adi perburukan keadaan
klinis lain. Influenza manusia tanpa komplikasi akan membaik dalam 5)-*& #am.
c. $teroid
$teroid sistemik sering diberikan untuk terapi Acute lung in#ury !A;I" atau
acute respiratory distress syndrome !A47$" pada pasien infeksi A9,( dengan
asumsi adanya efek antiinflamasi dan antifibrosis. amun dari beberapa
pengamatan terakhir% disimpulkan baha tidak ada manfaat nyata pemberian
steroid dosis tinggi untuk virus associated pneumonia maupun A74$. !7aha#oe%
&'(3"
2.( Pen)ega*an
Vaksin influenza pada populasi yang sesuai merupakan cara pencegahan
terbaik terhadap ter#adinya influenza berat. Penggunaan vaksin makin
direkomendasikan karena manfaatnya untuk kelompok ibu hamil dan anak kecil.
Profilaksis dengan antivirus merupakan cara pencegahan kedua.
Iunisasi
-
7/25/2019 Makalah H5N1 Dan H1N1
5/7
:engingat serotip virus influenza yang beredar mempunyai pola tahunan%
maka sepan#ang aktu dilakukan surveilans influenza untuk memperkirakan
serotip yang akan timbul tahun berikutnya. Vaksin influenza inaktif tersedia setiap
musim panas dengan kandungan serotip virus yang diantisipasi untuk musim
dingin mendatang. Imunisasi influenza dian#urkan mulai dari bayi < = bulan
hingga anak dan orang deasa berisiko tinggi mengalami komplikasi. Imunisasi
direkomendasikan #uga untuk orang yangberpotensi menulari pasien berisiko
tinggi. Vaksin yang diberikan secara intramuscular% untuk imunisasi primer pada
anak > ? tahun vaksin diberikan & kali dengan selang ( bulan% setelah itu vaksin
diberikan setahun sekali. 4osis '%& m; diberikan pada bayi =-3= bulan% dan dosis
'% m; untuk anak 3-) tahun.
2.1+ Pee%iksaan Penun,ang
a. ;aboratorium
Pemeriksaan laboratorium pada influenza dapat dibagi men#adi
dua kelompok. Pertama adalah kelainan laboratorium yang biasanya
di#umpai akibat infeksi influenza% dan kedua adalah pemeriksaan
diagnostik untuk mengetahui virus penyebabnya. +elainan laboratorium
akibat influenza A manusia tidak khas% leukopeni sering di#umpai dalam
praktek sehari-hari% #ika secara klinis pasien menun#ukan ge#ala P$I%
tidak lazim untuk melakukan pemeriksaan identifikasi penyebab.
b. $erologis
Pemeriksaan u#i diagnostik cepat komersial yang beredar saat ini
sensitivitas klinisnya rendah untuk mendeteksi virus A9,(% tidak
dapat membedakan influenza manusia dengan avian. 4eteksi antibodi
anti-, sangat penting untuk investigasi epidemiologik% dan
serokonversi biasanya ter#adi &-3 minggu setelah infeksi. Pemeriksaan
mikronetralisasi merupakan teknik yang paling dan dapat dipercaya
untuk mendeteksi antibodi terhadap virus avian% namun memerlukan
fasilitas laboratorium dengan bosafety level 3 !/;3".
c. :ikrobiologi
Pemeriksaan identifikasi untuk mengetahui penyebab pada
infeksi virus influenza berupa deteksi 7A virus dengan cara
-
7/25/2019 Makalah H5N1 Dan H1N1
6/7
konvensional atau dengan cara real time reserve-transcriptase
polymerase chain reaction !7T-P07" masih merupakan cara terbaik
untuk diagnosis influenza A9,(. Pemeriksaan ini dapat memberikan
hasil dalam 5-= #am dan dapat dilakukan di labotorium dengan baku
biosafety level & !/;&". $pesimen usap tenggorok lebih baik daripada
usap hidung karena virus avian influenza lebih banyak bereplikasi di
tenggorok. amun usap hidung berguna untuk mendeteksi influenza
manusia% sehingga pengambilan kedua spesimen tersebut dian#urkan.
/ila memungkinkan% aspirat trakea #uga diambil karena viral load yang
lebih tinggi daripada spisemen saluran respiratorik atas. /iakan virus
memerlukan aktu &-(' hari untuk menun#ukan hasil. 4ua cara biakan
dengan shell-vial maupun standard cell culture dapat digunakan untuk
mendeteksi virus secara klinis penting.
d. Pencitraan
Pada influenza manusia biasanya tidak ditemukan kelainan yang
nyata% dan foto toraks bukan merupakan pemeriksaan rutin. Foto toraks
dengan gambaran atelektasis atau infiltrat di#umpai pada ('@ kasus
anak. /erbeda dengan influenza manusia% avian influenza A9,(
hampir selalu menun#ukan kelainan pada foto toraks. ambarannya bisa
sangat bervariasi seperti infiltrat interestisial% infiltrat lobaris% kolaps-
konsolidasi%dan air bronchogram. Perburukan gambaran radiologis
dapat berlangsung sangat cepat% seperti per#anan klinis. Pnemotoraks
ter#adi pada pasien yang mengguanakan ventilasi mekanik. !7aha#oe%
&'(3"
-
7/25/2019 Makalah H5N1 Dan H1N1
7/7
-a*e%Noo%kasiani.2++'. flu bu%ung/ as!ek klinis 0an e!i0eiologis.
aka%ta. Saleba e0ika.