makalah gurun ekoteres.docx

24
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ekosistem merupakan tingkat organisasi yang lebih tinggi dari komunitas, atau merupakan kesatuan dari suatu komunitas dengan lingkunganya dimana terjadi antar hubungan. Disini tidak hanya mencakup serangkaian spesies tumbuhan dan hewan saja , tetapi juga segala macam bentuk materi yang melakukan siklus dalam sistem itu serta energi yang menjadi sumber kekuatan. Untuk mendapatkan energi dan materi yang diperlukan untuk hidupnya semua komunitas bergantung kepada lingkungan abiotik. Organisme produsen memerlukan energi, cahaya, oksigen, air dan garam –garam yang semuaya diambil dari lingkungan abiotik. Ada bermacam-macam jenis ekosistem, mulai dari ekosistem air, darat, maupun buatan diantaranya ekosistem laut, pantai , sungai, hutan, mangrove, gunung dan lain lain. Salah satu ekosistem darat adalah Ekosistem Padang Pasir atau yang biasa disebut gurun ( Irwan,D.1996 ). Gurun adalah suatu daerah dimana curah hujannya sangat kecil yaitu kurang dari 250mm/tahun, suhu sangat tinggi di siang hari dan sangat rendah di malam hari, dan kelembapan udara rendah. Padahal tidak semua gurun panas, ada juga gurun yang sangat dingin pada musim dingin sampai 12° C yaitu Gurun Gobi di wilayah Asia. Ekosistem gurun ini sangat mudah dikenali. Ciri- cirnya adalah suhu udara yang panas di siang hari, tanah yang gersang dan tidak subur, curah hujan sangat rendah, perbedaan suhu antara malam dan siang hari sangat

Upload: novadian-chieevierrania-part-ii

Post on 25-Dec-2015

699 views

Category:

Documents


78 download

TRANSCRIPT

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ekosistem merupakan tingkat organisasi yang lebih tinggi dari komunitas,

atau merupakan kesatuan dari suatu komunitas dengan lingkunganya dimana terjadi

antar hubungan. Disini tidak hanya mencakup serangkaian spesies tumbuhan dan

hewan saja , tetapi juga segala macam bentuk materi yang melakukan siklus dalam

sistem itu serta energi yang menjadi sumber kekuatan. Untuk mendapatkan energi

dan materi yang diperlukan untuk hidupnya semua komunitas bergantung kepada

lingkungan abiotik. Organisme produsen memerlukan energi, cahaya, oksigen, air dan

garam –garam yang semuaya diambil dari lingkungan abiotik. Ada bermacam-macam

jenis ekosistem, mulai dari ekosistem air, darat, maupun buatan  diantaranya

ekosistem laut, pantai , sungai, hutan, mangrove, gunung dan lain lain. Salah satu

ekosistem darat adalah Ekosistem Padang Pasir atau yang biasa disebut gurun

( Irwan,D.1996 ).

Gurun adalah suatu daerah dimana curah hujannya sangat kecil yaitu kurang

dari 250mm/tahun, suhu sangat tinggi di siang hari dan sangat rendah di malam hari,

dan kelembapan udara rendah. Padahal tidak semua gurun panas, ada juga gurun yang

sangat dingin pada musim dingin sampai 12° C yaitu Gurun Gobi di wilayah Asia.

Ekosistem gurun  ini sangat mudah dikenali. Ciri-cirnya adalah suhu udara

yang panas di siang hari, tanah yang gersang dan tidak subur, curah hujan sangat

rendah, perbedaan suhu antara malam dan siang hari sangat signifikan (siang panas,

sedangkan malam hari sangat dingin). Ekosistem ini banyak ditemui di benua Afrika.

Tentunya kebanyakan orang akan berpikir bahwa tidak mungkin ada

kehidupan dengan kondisi gurun yang seperti itu. Kalaupun ada tentunya hanya flora

dan fauna yang mampu bertahan dengan temperatur yang sangat panas di siang hari

dan sangat dingin di malam hari seperti, kaktus dan unta. Dengan adanya makalah ini

diharapkan kita dapat mengetahui keanekaragaman yang ada pada bioma gurun.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun perumusan masalah nya sebagai berikut :

1. Apa yang dimaksud dengan gurun dan karateristiknya ?

2. Apa saja komponen abiotik dan biotik pada gurun ?

3. Bagaimana proses terjadinya gurun ?

4. Apa saja jenis-jenis gurun di dunia ?

5. Apa sistem produksi, konsumsi dan dekaomposisi pada ekosistem gurun

pasir?

1.3 Tujuan

Tujuan dibuatanya makalah tentang ekosistem gurun pasir adalah :

1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan gurun dan karateristiknya.

2. Mengetahui apa saja komponen abiotik dan biotik pada gurun.

3. Mengetahui bagaimana proses terjadinya gurun.

4. Mengetahui apa saja jenis-jenis gurun di dunia.

5. Mengetahui sistem produksi, konsumsi dan dekaomposisi pada ekosistem

gurun pasir.

1.4 Manfaat

Dengan terselesaikannya makalah ini, diharapkan kepada kepada para

pembaca bisa bermanfaat untuk memperoleh sekaligus menyerap informasi mengenai

seluk beluk ekosistem gurun beserta keanekaragaman yang berada di ekosistem

gurun tersebut.

                                                           

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Gurun dan Karakteristiknya

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), gurun diartikan sebagai padang

luas yg tandus, atau padang pasir.

Dalam pengertian lain juga disebutkan gurun yaitu suatu daerah dimana curah

hujannya sangat kecil yaitu kurang dari 250mm/tahun,sifat udaranya kering dan

hampir tidak ada tumbuh-tumbuhan yang hidup. Gurun disebut juga daratan kering,

karena klasifikasi gurun berdasarkan tingkat kekeringan di suatu wilayah. Hampir

seperempat permukaan bumi daratan merupakan daerah gurun dengan temperatur

yang dapat melebihi 55 derajat Celcius pada siang hari dan sangat dingin pada malam

hari.

1. Posisi geografis

Ekosistem ini paling luas terpusat di sekitar 20 derajat LU, mulai dari Pantai

Atlantik di Afrika hingga ke Asia Tengah. Sepanjang daerah itu terdapat kompleks

gurun Sahara, gurun Arab dan gurun Gobi dengan luas mencapai 10 juta km persegi.

Bentang gurun memiliki beberapa ciri umum. Gurun sebagian besar terdiri dari

permukaan batu karang. Bukit pasir yang disebut erg dan permukaan berbatu

merupakan bagian pembentuk lain dari gurun.

Dilihat dari letak geografisnya ekosistem gurun memiliki ciri-ciri sebagai

berikut :

a.   Tingkat evaporasi(penguapan)yang lebih tinggi daripada curah hujan

b.   Tumbuhannya berdaun kecil seperti duri dan mempunyai akar yang panjang.

(Daun yang kecil berfungsi untuk mengurangi penguapan Akar panjang

berfungsi untuk mengambil air dari tempat yang dalam dan kemudian disimpan

dalam jaringan spons.)

c.    Dihuni oleh hewan jenis pengerat contohnya, hamster dan gerbill.

d.    Air tanah cenderung asin karena larutan garam dalam tanah tidak cenderung

berpindah baik karena pencucian oleh air maupun drainase.

(Pringgoseputro,1998).

2. Iklim

Iklim di gurun luar biasa ekstrim, kalau panas sangat panas sekali dan kalau

dingin luar biasa dingin. Ada beberapa musim di Kuwait yaitu Panas (32 – 40 C –

sekitar Jun-Jul) , Panas Sekali (41 – 50 C – sekitar Jul – Aug – Sep), Dingin (8 – 20 C

– sekitar Nop).

Ciri-ciri :

a.         Iklim panas dan kering sepanjang tahun.

b.        Penternakan nomad dijalankan.

c.         Penduduk hidup berpindah-randah untuk nencari sumber air.

d.        Hujan tahunan kurang daripada 250mm.

e.         Suhu harian sangat tinggi, yaitu antara 22°C hingga 32°C

3.         Curah Hujan

Gurun didefinisikan dengan ketat sebagai sebuah tempat yang menerima curah

hujan kurang dari 254 mm (10 inci) setahun.

Ciri-ciri :

a.         Curah hujan sangat rendah, + 25 cm/tahun

b.        Kecepatan penguapan air lebih cepat dari presipitasi

c.         Kelembaban udara sangat rendah

d.        Perbedaan suhu siang hari dengan malam hari sangat tinggi (siang dapat

mencapai 45 C, malam dapat turun sampai 0 C)

e.         Tanah sangat tandus karena tidak mampu menyimpan air

(Pringgoseputro,1998).

3.  Cuaca di Gurun Pasir

Di dunia ini kira-kira sepertiganya berupa gurun. Atau lebih dikenal daerah dengan

curah hujan yang sangat rendah (<25cm/tahun). Daerah ini dikenal sebagai daerah

beriklim Arid (kering). Daerah ini biasanya memiliki kelembaban udara yang sangat

rendah (Kimbal,1992). Sudah disebutkan diatas bahwa gurun itu daerah ini yang

sedikit pohon, artinya penyebab utamanya adalah karena sedikit air yang ada disana.

Salah satu yang termudah adalah melihat apa saja yang mengontrol kelembaban

udara atau kandungan air di udara ini. Karena kandungan air di udara inilah yang

nantinya bertanggung jawab atas terdapatnya air di suatu tempat atau disuatu daerah

(kawasan) tertentu. Salah satu untuk melihat kandungan air tentusaja melihat pola

angin, awan dan pola hujan di bumi. Di sebelah kanan ini peta bumi yang

menggambarkan tempat-tempat di bumi ini dimana curah hujannya rendah 25-50

mm/tahun (semi arid), dan daerah yang memiliki curah hujan sangat rendah dibawah

25 mm/tahun.

Terlihat bahwa tempat yang langka dengan hujan (arid) berada disekitar daerah

tropis. Tentunya daerah tropis atau berada diantara 30° Lintang Utara dan 30°

Lintang Selatan. Daerah tropis ini daerah yang memiliki suhu rata-rata tahunan sangat

tinggi (Kimbal,1992).

2.2 Komponen Biotik dan Abiotik

2.2.1Komponen Abiotik Pada Gurun Pasir

Lingkungan abiotik adalah komponen mati atau tak hidup,yang ikut

mendukung keseimbangan ekosistem padang pasir. Komponen abiotik ini meliputi :

suhu,tanah, pasir, batu, Cahaya matahari, Angin maupun air (Mitchell, 2004).

a.    Suhu

Suhu lingkungan merupakan faktor penting dalam persebaran organisme

karena pengaruhnya pada proses biologis dan ketidakmampuan sebagian organisme

untuk mengatur suhu tubuhnya secara cepat. Suhu internal suatu organisme

sesungguhnya dipengaruhi oleh pertukaran panas dengan lingkungannya da sebagian

besar organism tidak dapat mempertahakan suhu tubuhnya lebih tinggi beberapa

derajat diatas atau dibawah suhu lingkungan, salah satu tumbuhan yang hidup pada

suhu ekstrim adalah kaktus.

b.   Batu dan Tanah

Struktur fisik, ph dan komposisi mineral batuan serta tanah akan membatasi

persebaran tumbuhan dan hewan yang memakannya. Sehingga menjadi salah satu

penyebab timbulnya poa mengelompok pada area tertentu yang acak pada ekosistem

teristrial yang sering kita lihat.

c.    Angin

Angin memperkuat suhu lingkungan pada organisme dengan cara

meningkatkan hilangnya panas melalui penguapan dan konveksi. Angin juga

menyebabkan hilangnya air di organisme dengan cara meningkatkan laju penguapan

pada hewan dan laju transpirasi pada tumbuhan.

d.   Air

Sifat sifat air yang unik berpengaruh pada organisme dan lingkungannya, air sangat

penting bagi lingkungannya tetapi ketersediaannya berfariasi secara dramatis

diberbagai habitat.

2.2.2 Komponen Biotik Pada Gurun Pasir

Komponen biotik pada ekosistem gurun pasir adalah sebagai berikut :

Produsen

Semua organisme berhijau daun ( berkloropil ) tergolong produsen, karena

memiliki klorofil,produsen mampu mengubah zat anorganik menjadi zat organik

dengan pertolongan cahaya.Zat organik yang diperluka adalah CO₂ dan H₂O yang

akan diubah menjadi zat organic, yaitu gula (  C ₆H₁₂O₆ ) yang selanjutnya diubah

menjadi amilium ( Pati ). Dengan proses sebagai berikut :

6CO₂ + 6H₂O   Cahaya     C ₆H₁₂O₆ + 6 O₂

                          Kloropil

(Campbell, 2002).

Karena mampu memproduki makana sendiri tumbuhan sebagai produsen sehingga

produsen pada ekosistem gurun pasir yaitu :

1.         Kaktus

Kaktus adalah nama yang diberikan untuk anggota tumbuhan berbunga famili

Cactaceae. Kaktus dapat tumbuh pada waktu yang lama tanpa air. Kaktus biasa

ditemukan di daerah-daerah yang kering (gurun).

Ada lebih dari 2000 jenis kaktus ada di belahan bumi. Mereka bisa tumbuh

subur di lahan tandus dan kekurangan air. Ini lah hal unik dari kaktus. Kaktus

adaptasinya tinggi. Kemudian, batang kaktus juga dilapisis jaringan lilin yang dapat

mengurangi penguapan. Jaringan ini mampu menyimpan air dan tahan terhadap

kekeringan sekalipun. Namun, yang namanya mahluk hidup tentu saja butuh air.

Kaktus tetap membutuhkan air untuk bertahan hidup. Oleh karenanya di gurun-gurun,

kaktus memiliki akar yang sangat panjang sampai bermeter-meter ke dalam pusat

bumi untuk mencari sumber air (Pringgoseputro, 1998).

2.         Flora Lainnya

Hampir tidak ada tumbuhan tingkat tinggi yang mampu bertahan. Tumbuhan

yang tumbuh adalah tumbuhan yang dapat beradaptasi dengan daerah kering

(tumbuhan serofit). Sehingga dapat dikatakan di gurun memiliki biodiversitas dan

produktivitas paling rendah dari ekosistem lainnya.

Tumbuhannya berdaun kecil seperti duri dan mempunyai akar yang panjang.

Daun yang kecil berfungsi untuk mengurangi penguapan Akar panjang berfungsi

untuk mengambil air dari tempat yang dalam dan kemudian disimpan dalam jaringan

spons (Campbell, 2002).

Konsumen

Konsumen pada ekosistem padang pasir yaitu makhluk hidup yang tidak bisa /

mampu meproduksi makanan nya sendiri karena zat organik yang diperlukan berasal

dari produsen atau hewan lain. Herbivor merupaka hewan pemakan tumbuhan pada

padang pasir hewan herbivore yaitu Unta sedangkan hewan Karnivoran yaitu hewan

pemakan danging pada gurun pasir yaitu Srigala Gurun, ular, kadal  dan lain – lain.

1. Unta atau Onta

Unta atau Onta adalah dua spesies hewan berkuku genap dari genus Camelus

(satu berpunuk tunggal – Camelus dromedarius, satu lagi berpunuk ganda – Camelus

bactrianus) yang hidup ditemukan di wilayah kering dan gurun di Asia dan Afrika

Utara. Rata-rata umur harapan hidup unta adalah antara 30 sampai 50 tahun.

Domestikasi unta oleh manusia telah dimulai sejak kurang lebih 5.000 tahun

yang lalu. Pemanfaatan unta antara lain untuk diambil susu (yang memiliki nilai

nutrisi lebih tinggi dari pada susu sapi) serta dagingnya, dan juga digunakan sebagai

hewan pekerja (Campbell, 2002).

2. Ular

Ular berbisa gurun (Cerastes Vipera) hidup di bawah pasir. Ular berbisa ini

masuk ke dalam pasir dengan menggeliat bergoyang-goyang menyamping. Ular ini

menggerakkan ekornya dari kiri ke kanan dengan sangat cepat. Gerakan ini lalu

meliputi seluruh tubuhnya dalam tiga pelintir. Akhirnya sekujur tubuh ular terkubur

sepenuhnya, kecuali satu atau kedua matanya saja. Dengan cara ini, ular berbaring

sambil menunggu, memburu mangsanya. Tetapi strategi seperti ini dapat

menimbulkan risiko bagi mata ular, karena mata ini tetap berada di luar, di tempat

yang dapat didera oleh badai pasir secara tiba-tiba. Namun, karena mata ular

dirancang khusus, risiko tersebut terhapus seluruhnya. Mata ular berbisa ini

terlindung dari gangguan pasir karena memiliki “kaca mata” luar yang terbuat dari

sisik yang tembus pandang (Campbell, 2002).

3. Serigala Gurun

Penghuni gurun yang lain, yaitu serigala gurun bewarna krem, jenis serigala

terkecil, memiliki telinga yang sangat besar. Serigala ini hidup di gurun berpasir di

Afrika dan Arab. Telinganya yang lebar tidak hanya membantu menentukan tempat

mangsanya berada, tetapi juga berfungsi untuk mencegah panas berlebihan dan

membuat hewan ini tetap sejuk.

4, Kadal

Kadal bermoncong-sekop, yang tinggal di gurun, bergerak seperti menari di

pasir untuk mendinginkan ekor dan kakinya. Kemudian, dengan bertumpu pada

ekornya, kadal ini bergantian mengangkat satu kaki belakang dan satu kaki depan.

Setelah beberapa detik, kakinya berganti posisi. Kadal ini seolah berenang di bukit

pasir dengan dukungan bentuk tubuh dan hidungnya yang aerodinamis, dan telapak

kakinya yang besar memungkinkan kadal berlari di pasir dengan sangat cepat.

5. Katak Gurun

Katak gurun, yang hidup di Australia mirip dengan tangki air. Saat hujan,

katak ini mengisi kantung-kantung di tubuhnya dengan air. Kemudian dia

menguburkan dirinya sendiri di bawah pasir dan mulai menunggu sampai hujan yang

berikutnya turun. Bila merasa haus, hewan gurun lainnya mencari katak ini dan

meminum airnya, dengan cara mengeluarkan katak ini dari pasir.

Pengurai

Mikroorganisme yang berperan menguraikan tubuh makhluk hidup lainnya

yang mati atau sampah disebut pengurai. Sehingga ekosistem gurun pasir juga ada

pengurai karena pengurai aka menguraikan gas H₂S yang menimbulkan bau busuk ,

CO₂, air dan mineral  - mineral yang meresap kedalam tanah, mineral, air dan gas

karbon dioksida hasil pengurai dapat diserap oleh tumbuhan (Campbell, 2002).

Detritivor

Sisa – sisa tumbuhan dan hancuran hewan dapat berupa serpihan – serpihan

kecil, remukan , da fragmen – fragmen kecil lainya, hancuran itu disebut detrifus ,

hewan – hewan pemakan detrifus disebut detrivor(Campbell, 2002).

Predator Dan Parasit

Pada ekosistem gurun pasir terdapat juga predator yaitu pemangsa hewan

yang berfungsi sebagai penjaga keseimbangan lingkungan. Di gurun yang merupakan

hewan pemangasa yaitu srigala gurun atau makhluk yang lainnya.

Gambar jaring-jaring makanan

2.3 Proses Terjadinya Gurun

Berdasarkan proses terjadinya, ekosistem gurun merupakan ekosistem alami

yaitu ekosistem yang terjadi secara alami tanpa campur tangan manusia. Sebagian

besar gurun terletak di kedua sisi Khatulistiwa, di daerah yang dikenal sebagai daerah

tropis.

Udara hangat mengalir dari Khatulistiwa ke daerah Tropis, udara akan naik

dan mendingin. Saat dingin, udara melepaskan kelembabannya berupa hujan. Pada

saat mencapai daerah Tropis, udara mulai turun ke arah tanah dan memanas lagi.

Udara hangat ini menyerap semua kelembaban dari tanah di bawahnya, sehingga

menjadi kering dan terjadilah Gurun kering.

Selain itu, kebanyakan pembentukan permukaan gurun disebabkan oleh air.

Hujan yang turun di daerah gurun biasanya sangat deras, sehingga tanah yang kering

dan keras tidak bisa menyerap air. Air tersebut akhirnya terus mengalir deras

menuruni lereng, menjadi banjir. Air tersebut memahat lereng lembah curam yang

dikenal dengan nama “Wadis”. Batu-batuan raksasa dan batu kali hanyut dari lembah

ke dataran gurun. Batuan yang berada dipermukaan gurun terkena panas di siang hari

dan malam hari menjadi dingin. Pemanasan dan pendinginan ini lama kelamaan akan

merapuhkan batu dan akhirnya pecah menjadi pasir-pasir.

2.3.1 Fungsi Gurun

Gurun kadang memiliki kandungan cadangan galian berharga yang terbentuk

di lingkungan gersang atau terpapar oleh hakisan. Keringnya wilayah gurun

menjadikannya tempat yang ideal untuk pengawetan benda-benda peninggalan

sejarah serta fosil.

Gurun dapat menciptakan sistem cuaca dan iklim global, Hal ini terbukti jika

tidak ada gurun Sahara di Afrika, maka Eropa tidak akan mengalami musim panas.

Jika tidak ada gurun Gobi di Cina, tidak akan ada kawasan subur di Korea dan

Amerika Utara. Siklus materi yang ada gurun pasir tidak ada yang mendominasi

dikarenakan terbatasnya keanekaragaman yang ada di gurun.

2.4 Jenis-jenis Gurun dan Persebarannya

            Perlu diketahui, bahwa tidak semua gurun panas, ada juga gurun yang sangat

dingin seperti gurun gobi.

            Gurun panas terutama pada sabuk yang melingkari bumi di sekitar 23,5

derajat lintang utara dan selatan. Udara yang naik di ekuator panas dan lembab tetapi

ketika bergerak ke utara dan selatan airnya jatuh di hutan hujan tropis. Di sabuk

gurun, udara yang turun bersifat kering dan panas. Ada tiga keadaan yang mencegah

angin lokal membawa hujan. Keadaan ini dapat membentuk tiga jenis gurun, yaitu ;

a.   Gurun pesisir terdapat di dekat laut, tempat arus samudra dingin membasahi

pantai. Air yang dingin membuat udara turun. Iklim di gurun pesisir sangat

kering.

Sumber:www.google.com

b.   Gurun bayangan hujan terletak di pedalaman gurun. Gurun bayangan hujan

terbentuk disisi yang terlindungi oleh rangkaian gunung. Ketika udara naik ke

atas lereng disisi lain, maka hujan turun. Hanya udar kering yang berhembus

diatas daratan. Di gurun bayangan hujan terdapat

·         Mesa yaitu bukit berpuncak datar

·         But yaitu puncak batuan keras yang tersisa setelah tanah sekitarnya erosi.

·         Wadi yaitu dasar sungai yang kering.

Sumber:www.google.com

c.    Gurun kontinental terletak di pedalaman. Pada gurun kontinental terdapat Danau

Temporer, oasis , dan bukit pasir. Oasis terbentuk jika batuan tanah dekat

permukaan, maka semua air dalam pasir terkumpul membentuk bercak bercak

tanah. Bercak – bercak tanah ini dapat ditumbuhi vegetasi. Oasis adalah daerah

subur di gurun.

Proses Terbentuknya Oasis terjadi ketika air tawar yang muncul pada

cekungan di permukaan gurun berasal dari air hujan atau sungai bawah tanah

yang turun dari pegunungan di padang pasir. Air lalu mengalir melewati

bebatuan yang kedap air. Air yang terperangkap ini kemudian ada yang

merembes diantara bebatuan dan muncul ke permukaan yang cekung di padang

pasir yang dinamai oasis.

Oasis terjadi ketika adanya erosi yang menyebabkan terbentuknya

margin zona depresi yang membentuk cekungan yang mencapai water

table sehingga membentuk suatu mata air. Water table adalah zona aliran air di

bawah permukaan yang mengalir pada pori-pori batuan dan berada di atas lapisan

impermeable (bed rock).

Sumber:www.google.com

Selain itu, Gurun dapat dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu yang pertama

berdasarkan curah hujan dan tingkat kekeringannya dan yang kedua berdasarkan

lintang dan lokasi keberadaannya.

2.4.1 Berdasarkan curah hujan dan tingkat kekeringannya.

1.      Gurun sangat kering, yaitu gurun yang selama 12 bulan hampir tidak ada hujan.

Contohnya: Gurun Thar, India.

2.      Gurun kering, yaitu gurun yang curah hujannya kurang dari 250mm\tahun.

Contohnya: Gurun Agatsya Malai,India.

3.      Gurun setengah kering, yaitu gurun yang curah hujannya antara 250mm-

500mm/tahun.

Contohnya: Gurun Oregon Timur,di Amerika Serikat.

2.4.2 Berdasarkan lintang dan lokasi keberadaannya.

Berdasarkan lintang dan lokasi keberadaannya gurun dibagi menjadi 4

macam,yaitu Gurun Kutub, Gurun Subtropis, Gurun Musim dingin dan Gurun Pantai

Dingin.

NO NAMA TIPE GURUN LUAS LOKASI1. Antartika Kutub 14.2 juta km2 Antartika2. Arctic Kutub 13.9 juta km2 Alaska ,Kanada,

Greenlaend,Iceland, Norwegia, Swedia, Finlandia, Russia

3. Sahara Subtropis 9 juta km2 Afrika Utara4. Arabia Subtropis 2.6 juta km2 Semenajung Arab5. Gob Musim Dingin 129.5000 km2 Cina dan Mongolia6. Patagonian Musim Dingin 673.400 km2 Argentina7. Great Victoria Subtropis 647.500 km2 Australia8. Kalahari Subtropis 569.800 km2 AfrikaSelatan,

Botswana, Namibia9. Great Basin Musim Dingin 492.100 km2 Amerika Serikat10. Thar Subtropis 453.250 km2 India, Pakistan11. Chihuahuan Subtropis 453.250 km2 Mexicio12. Great Sandy Subtropis 388. 500 km2 Australia13. Kara-Kum Musim Dingin 349. 650 km2 Uzbekistan,

Turkmenistan14. Dataran Tinggi

ColoradoMusim Dingin 336.700 km2 Amerika Serikat

15. Gibson Subtropis 310.800 km2 Australia16. Sonora Subtropis 310.800 km2 Amerika Serikat,

Mexico17. Taklamakan Musim Dingin 27.195 km2 Cina18. Iranian Musim Dingin 259.000 km2 Iran19. Simpson Subtropis 145.040 km2 Australia20. Mojave Subtropis 139.860 km2 Amerika Serikat21. Atacama Pantai dingin 139.860 km2 Chile22. Namibia Pantai dingin 33.670 km2 Angola, Namibia,

Afrika Selatan

2.5 Sistem Produksi, Konsumsi dan Dekomposisi

Sistem produksi alam ekosistem padang pasir erat hubungannya dengan daur

materi, aliran energi dan cahaya matahari. Produksi pada gurun pasir yaitu proses

pemasukan dan penyimpanan energi di dalam ekosistem. Produksi primer meliputi

pemasukan-pemasukanyang mencakup pemindahan energi cahaya menjadi energi

kimia oleh produsen. Penggunaan energi pada binatang dan mikroba disebut produksi

sekunder.

Produksi primer di suatu ekosistem berasal dari suatu ekosistem dari suatu

ekosistem yang berasal dari suatu proses fotosintesis yang dilakukan oleh tumbuhan

tumbuhan hijau dengan mengikat energi yang berasal dari matahari. Produktivitas

dari suatu ekosistem adalah kecepatan cahaya matahari yang diikat oleh vegetasi

menjadi produktivitas kotor (gross) sesuai dengan kecepatan fotosintesis

(Soemarwoto, 1990)

Proses dekomposisi menghasilkan materi atau mineral di padang pasir yang

merupakan lingkungan hidup tersendiri. Proses ini dimulai apabila ada tumbuhan atau

hewan yang mati. Tubuh organisme tersebut diuraikan menjadi patahan-patahan kecil

oleh jamur, rayap dan lainnya. Serpihan ini terakhir diuraikan menjadi unsur-unsur

yang lebih sederhana oleh makro yang disebut bakteri pengurai (Campbell, 2002).

Adanya satwa-satwa kecil ini memberikan pula kehidupan kepada pemangsa-

pemangsa seperti kalajengking.

Gambar sistem produksi, konsumsi dan dekomposisi

Sumber : www.google.com

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), gurun diartikan sebagai

padang luas yang tandus, atau padang pasir.gurun juga merupakan suatu daerah

dimana curah hujannya sangat kecil yaitu kurang dari 250mm/tahun,sifat udaranya

kering dan hampir tidak ada tumbuh-tumbuhan yang hidup. Gurun disebut juga

daratan kering, karena klasifikasi gurun berdasarkan tingkat kekeringan di suatu

wilayah. Hampir seperempat permukaan bumi daratan merupakan daerah gurun

dengan temperatur yang dapat melebihi 55 derajat Celcius pada siang hari dan sangat

dingin pada malam hari. Ciri atau karakteristik dari ekosistem gurun dapat dilihat dari

posisi geografisnya, iklim, curah hujan dan cuacanya.

Di daerah gurun banyak pula hewan ataupun tumbuhan yang bisa bertahan

hidup di daerah tersebut, diantaranya Unta atau Onta, Ular, serigala gurun, Kadal,

Katak gurun, kaktus, dan flora lainnya.

Berdasarkan proses terjadinya, ekosistem gurun merupakan ekosistem alami

yaitu ekosistem yang terjadi secara alami tanpa campur tangan manusia. Sebagian

besar gurun terletak di kedua sisi Khatulistiwa, di daerah yang dikenal sebagai daerah

tropis. Gurun dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu yang pertama

berdasarkan curah hujan dan tingkat kekeringannya dan yang kedua berdasarkan

lintang dan lokasi keberadaannya.

DAFTAR PUSTAKA

Campbell. NA, JB Reece, L. G Mitchell. 2002. Biologi Dasar Edisi Ke 5 Jilid 3.

Jakarta: Erlangga.

Irwan D. 1992. Prinsip – Prinsip Ekologi, Ekosistem, Lingkungan dan

Pelestariannya.PT.Bumi Aksara. Jakarta.

Kimball, John W. 1992. Biologi Jilid 3. Jakarta: Erlangga.

Mitchell et al. 2004. Biologi. Erlangga. Jakarta.

Pringgoseputro, S. 1998.  Ekologi Umum. Yogjakarta : UGM Press.

Soemarwoto, I. 1990. Biologi Umum 2. Jakarta: Gramedia.

Sumber gambar http//www.google.com diakses tanggal 7/01/2015.

EKOSISTEM GURUN

MAKALAH EKOLOGI TERESTRIAL

OLEH

DERIS ERLITA K

121810401077

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS JEMBER

2015